TRANSFORMASI GEOMETRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRANSFORMASI GEOMETRI"

Transkripsi

1 TRNSFORMSI GEOMETRI. TRNSLSI Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah ke baris kedua lajur kedua yang minggu lalu ditempati Sari. Perhatikan perpindahan tempat duduk Candra dan Dimas ini. Candra berpindah lajur ke kiri dan baris ke belakang. Saat berpindah ini, Candra telah melakukan translasi satuan ke kiri dan satuan ke atas yang ditulis sebagai Kemudian, Dimas berpindah lajur ke kiri dan baris ke depan. Saat berpindah ini, Dimas telah melakukan translasi satuan ke kiri dan satuan ke bawah yang ditulis sebagai Misalkan, tempat duduk Candra minggu lalu di titik N(a, b) pada koordinat Cartesius. Dengan translasi, diketahui tempat duduknya inggu ini pada titik N (a-,b+).kalian dapat menuliskan translasi ini sebagai berikut N a, b N' a, b a Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x, y) ditranslasikan dengan T maka b ' P x a, y b. Secara matematis, ditulis sebagai berikut. diperoleh bayangannya P a T b ' x, y P x a, y b Sekarang, translasikan lagi bayangan yang telah kalian peroleh dengan c T ' d '' Didapat, P x a, y b P x a c, y b d Perhatikan '' '' P x a c, y b d P x a c, y b d '' Ini berarti P x a c, y b d diperoleh dengan mentranslasikan x y T c d bahwa P, dengan a c T Translasi T ini merupakan translasi T dilanjutkan dengan T, yang ditulis b d sebagai T T

2 a c a c Oleh karena T dan T maka T T b d b d P x, y ditranslasikan dengan T dilanjutkan dengan translasi T kibatnya, titik menghasilkan bayangan ac TT '' P sebagai berikut bd '' x, y P x a c, y b d P Sifat: Dua buah translasi berturut-turut a c diteruskan dengan dapat digantikan b d a c dengan translasi tunggal b d Pada suatu translasi setiap bangunnya tidak berubah. Contoh: p. Translasi T memetakan titik (,) ke titik '(4,6) q a. Tentukan translasi tersebut! b. Tentukanlah bayangan segitiga BC dengan titik sudut (, ), B(3, 4), dan C( 5, 6) oleh translasi tersebut. c. Jika segitiga yang kalian peroleh pada jawaban b ditranslasikan lagi dengan T Tentukan bayangannya! d. Translasikan segitiga BC dengan translasi T T. Samakah jawabannya dengan jawaban c? Jawaban p T q ' a., p, q 4,6 Diperoleh +p = 4 sehingga p = 3 +q = 6 sehingga q = 4 3 Jadi translasi tersebut adalah 4 T 3 b. translasi T artinya artinya memindahkan suatu titik 3 satuan ke kanan dan 4 4 satuan ke atas. Dengan mentranslasikan titiktitik ', B', dan C' dari segitiga BC dengan translasi T, kalian memperoleh segitiga 'B'C' sebagai berikut B 3 T 4, ' 3, 4 ' 4,6 3 T 4 3,4 B' 3 3,4 4 B' 6,8 3 T 4 5,6 C' 5 3,6 4 C',0 C Jadi bayangan segitiga BC adalah segitiga 'B'C' dengan titik '(4,6), B'(6,8), dan C'(-,0) T c. ' 4,6 '' 4,6 '' 3,5 ' ' T 6,8 '' 6,8 B'' 5,7 T 4,6 '',0 '' 3,9 Jadi bayangan segitiga 'B'C' adalah segitiga ''B''C'' dengan titik ''(3,5), B''(5,7) dan C''(-3,9)

3 d. translasi titik T T B 3 4 3, 3 ', 3 ' 3,5 3,4 3 B' 3,4 3 B' 5,7 3 5,6 C' 5,6 3 C' 3,9 C Jadi bayangan segitiga BC adalah segitiga 'B'C' dengan titik '(3,5), B'(5,7) dan C'(- 3,9) Perhatikan bahwa segitiga yang kalian peroleh pada jawaban c sama dengan segitiga yang kalian peroleh pada jawaban d. 5 T!. Tentukan bayangan lingkaran (x-3) + (y+) = 4 jika ditranslasikan Jawab mbil sembarang titik P(a,b) pada lingkaran (x-3) + (y+) = 4 sehingga diperoleh (a- 3) + (b+) = 4 Translasikan titik P dengan 5 T sehingga diperoleh 5 a, b P'' a 5, b P Jadi titik P'(a-5, b+) Perhatikan bahwa: a'= a - 5. Dari persamaan (*), didapat a = a' 5. b'= b +. Dari persamaan (*), didapat b = b' -. Dengan mensubstitusi nilai a dan b ini ke persamaan (*), akan Diperoleh (a' 5-3) + (b' - +) = 4 (a' ) + (b' - ) = 4 Jadi bayangan dari (a' + 5-3) + (b' - +) = 4 jika ditranslasikan 5 dengant adalah (a' + ) + (b' - ) = 4 B. REFLEKSI Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian. pakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? mati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian akan menemukan beberapa sifat pencerminan. Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan bahwa: Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya, yaitu lingkaran Q Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke cermin sama dengan jarak setiap titik bayangannya ke cermin, yaitu Q = Q dan PB = P B. Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan yang menghubungkan setiap titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat refleksi. Matriks yang bersesuaian dengan tranformasi geometri

4 Rumus Matriks x y sb. x, ' x, y x' 0 x sumbu-x 0 y x y sb. y, ' x, y x' 0 x sumbu-y 0 y y x x, y ' y, x x' 0 x y=x 0 y y x x, y ' y, x x' 0 x y=-x 0 y x k x, y ' k x, y x=k y k x, y ' x, k y y=k, q x, y p ' x', x' p cos80 sin80 x p titik Sama dengan rotasi pusat (p,q) (p,q) q sin80 cos80 y q sejauh 80 0,0 x, y ' x, y x' 0 x titik pusat (0,0) 0 y y mx x, y ' x', x' cos sin x x cos y sin sin cos y y=mx,m=tan xsin y cos α y x k x, y ' x', x' 0 x 0 y k y=x+k 0 y k k x k y x k x, y ' x', x' 0 x 0 y k y=-x+k 0 y k k x k SIFT-SIFT a. Dua refleksi berturut-turut sebuah merupakan suatu identitas, artinya yang direfleksikan tidak berpindah. b. Pengerjaan dua refleksi dua sumbu yang sejajar, menghasilkan translasi (pergeseran) dengan sifat: Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua sumbu pencerminan. rah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke sumbu kedua. dua sumbu sejajar bersifat tidak komutatip. c. Pengerjaaan dua refleksi dua sumbu yang saling tegak lurus, menghasilkaan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran titik potong dari kedua sumbu pencerminan. dua sumbu yang saling tegak lures bersifat komutatif. d. Pengerjaan dua refleksi berurutan dua sumbu yang berpotongan akan menghasilkan rotasi (perputaran) yang bersifat: Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran. Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu pencerminan. rah perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.

5 C. ROTSI Rotasi Rumus Matriks Rotasi dengan R0, x, y ' x', x' cos pusat (0,0) x cos y sin dan sudut sin putar α xsin y cos Rotasi dengan RP, x, y ' x', x' cos pusat P(a,b) a x acos y bsin dan sudut sin putar α b x asin y bcos sin x cos y sin x a a cos y b b Keterangan α + : arah putaran berlawanan putaran jarum jam α - : arah putaran searah putaran jarum jam SIFT-SIFT Dua rotasi bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putar dsama dengan jumlah kedua sudut putar semula.pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya. Catatan: Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya. Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri. D. DILTSI ini dan teman-temannya berkunjung ke IPTN. Di sana, mereka mengamati miniatur sebuah pesawat terbang. Miniatur pesawat terbang ini mempunyai bentuk yang sama dengan pesawat terbang sesungguhnya, tetapi ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti miniatur pesawat terbang ini telah mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang sesungguhnya. Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya pencetakan foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkan diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k. Jika k > atau k < -, maka hasil dilatasinya diperbesar Jika - < k <, maka hasil dilatasinya diperkecil Jika k =, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan Dilatasi Rumus Matriks Dilatasi dengan pusat (0,0), k x, y 0 ' kx, ky x' k 0 x dan faktor dilatasi k 0 k y Dilatasi dengan pusat P(a,b) P, k x, y ' x', x' k 0 x a a dan faktor dilatasi k a kx a 0 k y b b b k y b E. KOMPOSISI TRNSFORMSI DENGN MRIKS Matriks yang bersesuaian dengan transformasi geometri Transformasi Rumus Matriks Identitas x, y ' x, y x' 0 x 0 y Translasi p q x y x' x p, ' x p, y q y q x y sb. x, ' x, y x' 0 x sumbu-x 0 y x y sb. y, ' x, y x' 0 x sumbu-y 0 y

6 y=x y=-x x=k y=k (p,q) titik titik pusat (0,0) y=mx,m=tan α y=x+k y=-x+k Rotasi dengan pusat (0,0) dan sudut putar α Rotasi dengan pusat P(a,b) dan sudut putar α y x, y ' y, x x y x, y ' y, x x x k, y ' k x, y x y k, y ' x, k y x, q, y p ' x', x Sama dengan rotasi pusat (p,q) sejauh 80 0,0 x, y ' x, y y mx x, y ' x', x cos y sin xsin y cos y x k x, y ' x', y k x k y x k x, y ' x', y k x k R0, x, y ' x', x cos y sin x y xsin y cos RP, x, y ' x', ' a x acos y bsin ' b x asin y bcos x' 0 x' 0 x 0 y x 0 y x' p cos80 q sin80 x' 0 x' cos sin 0 x y sin80 x p cos80 y q sin x cos y x' 0 x 0 0 y k k x' 0 x 0 0 y k k x' cos sin x' cos sin sin x cos y sin x a a cos y b b Dilatasi dengan pusat (0,0) dan factor dilatasi k Dilatasi dengan pusat P(a,b) dan faktor dilatasi k, k, y 0 ' kx, ky x P, k x, y ' x', x' a kx a b ky b dengan x' k 0 x' k 0 0 x k y 0 x a a k y b b Komposisi transformasi. komposisi dua translasi berurutan Diketahui dua translasi T a c T dan b d T. Jika translasi T dilanjutkan translasi maka dinotasikan dan translasi tunggalnya adalah T=T +T =T +T (sifat komutatif).. komposisi dua refleksi berurutan a. refleksi berurutan dua sumbu sejajar Jika titik (x,y) direfleksikan x=a dilanjutkan x=b. Maka bayangan akhir adalah ' x', yaitu: x'=(b-a)+x T T

7 =y Jika titik (x,y) direfleksikan y=a dilanjutkan y=b. Maka bayangan akhir adalah ' x', yaitu: x'=x =(b-a)+y b. refleksi dua sumbu saling tegak lurus Jika titik (x,y) direfleksikan x=a dilanjutkan y=b (dua sumbu yang saling tegak lurus) maka bayangan akhir adalah ' x', sama dengan rotasi titik (x,y) dengan pusat titik potong dua sumbu () dan sudut putar 80 c. refleksi dua sumbu yang saling berpotongan Jika titik (x,y) direleksikan g dilanjutkan h, maka bayangan akhirnya adalah ' x', dengan pusat perpotongan g dan h dan sudut putar α(α sudut antara g dan h) serta arah putaran dari g ke h. Catatan tan m m l k m k m m m gradien l gradien k k l l d. sifat komposisi refleksi Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak komutatif kecuali komposisi refleksi sumbu x dilanjutkan sumbu y (dua sumbu yang saling tegak lurus). 3. rotasi berurutan yang sepusat a. Diketahui rotasi R (P(a,b),α) dan R (P(a,b),β), maka transformasi tunggal dari komposisi transformasi rotasi R dilanjutkan R adalah rotasi R(P(a,b),α+β) b. Rotasi R dilanjutkan R sama dengan rotasi R dilanjutkan R 4. komposisi transformasi Diketahui transformasi a c b dan T d T p r q s maka transformasi tunggal dari transformasi: a. T dilanjutkan T (T T ) adalah T=T. T b. T dilanjutkan T (T T ) adalah T=T. T Catatan T. T = T. T 5. bayangan suatu kurva/bangun oleh dua transformasi atau lebih Contoh: Tentukan bayangan -4x+y=5 oleh pencerminan y=x dilanjutkan 3 translasi! Jawab: misal titik P(x,y) pada -4x+y=5 P(x,y) dicerminkan y=x, bayangannya P'(y,x) 3 P'(y,x) ditranslasi. Bayangannya P''(y+3, x+)=p''(x'',') Jadi x'' = y +3 y = x''-3 ' = x + x = ' - persamaan -4x+y=5-4(' -) + (x'' - 3) = 5-4' x'' 3 = 5 x'' - 4'= 0 jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0 6. luas bangun hasil tranformasi Jika suatu bangun (segitiga, lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka: a. Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan rotasi. b. Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas bangun mulamula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun bayangannya adalah L'=k +L

8 SOL TRNSFORMSI GEOMETRI () Transformasi geometri yang akan kita pelajari ada 4 Yaitu. Translasi ( pergeseran ). Dilatasi ( perbesaran ) 3. ( pencerminan) 4. Rotasi ( perputaran ). TRNSLSI Notasi : P (x,y ) P ( x,y ) x = x + h y = y + k Bila dinyatakan dalam bentuk matriks menjadi : x y x y x h y k x h y k = = matriks translasi koordinat titik asal koordinat bayangan / peta Contoh. Sebuah titik ( 3,5 ) ditranslasikan menjadi 3 titik dengan translasi T = 3. Diketahui sebuah x + 3y = 6 Tentukan bayangannya jika itu ditranslasikan oleh T = Diket sebuah 3x y = 6 Tentukan bayangannya jika itu ditranslasikan oleh T =. Sebuah titik ( -3,5 ) ditranslasikan menjadi titik dengan _aying translasi T = 3 5.Sebuah lingkaran ( x 3 ) + ( y + ) = 9 ditranslasikan oleh T = bayangannya. 3 Tentukan

9 KOMPOSISI TRNSLSI Jika T adalah translasi dan T adalah translasi Maka jika titik (x,y) ditranslasikan oleh T = oleh T = c d a b dan dilan jutkan maka bayangannya adalah T T (x,y ) ( x,y ) x y ` ` c d = x` = a + c Y` = b + d a b + Contoh Sebuah titik ( -3,5 ) ditranslasikan menjadi titik dengan translasi T = 3 dilanjutkan T = 3 T T (x,y ) ( x,y ) T T P (3,- ) P ( x,y ) x y ` ` 5 3 = 3 + x` = = 8 Y = 3 - = P ( 8, ) Persamaan lingkaran : x + y + x - 6y + 4 = 0 Bayangannya : ( x 8 ) + ( y ) = 3 x + y 6x - 4y + 59 = 0 Kerjakan seperti contoh di atas.sebuah lingkaran x + y 6x + 4y - 3 = 0 ditranslasikan oleh T = 3 Tentukan bayangannya. dilanjutkan T = x y ` ` 3 = x` = 3 + (-) = Y = = Jadi (, ) 3 +. Sebuah lingkaran x + y 6 + 4y + 4 = 0 ditranslasikan oleh T = T = Tentukan bayangannya. dilanjutkan x + y 6 x + 4 y + 4 = 0 : - : - Pusat ( 3, - ) ; - Jari jari r = 3 ( ) 4 = 3. Diket sebuah 4x 3y = Tentukan bayangannya jika itu ditranslasikan oleh T = dilanjutkan T = 3 Untuk mencari bayangan lingkaran kita translasikan Pusat lingkarannya sbb :

10 Dilatasi Dilatasi dengan pusat O (0,0) O ( 0,0), P (x,y ) P ( x,y ) x = k x y = k y k adalah faktor skala O(0,0) adalah pusat dilatasi Contoh :. Sebuah titik ( 3,5 ) didilatasikan menjadi titik dengan pusat dilatasi O(0,0) dan faktor skala 7. Tentukan koordinat bayangannya O (0,0), k 7 (3,5 ) ( x,y ) x = 7. 3 = y = 7. 5 = 35 jadi (,35). Sebuah titik ( -3, ) didilatasikan menjadi titik dengan pusat dilatasi O(0,0) dan faktor skala. Tentukan koordinat bayangannya Dilatasi dengan pusat P (a,b) P ( a, b), k (x,y ) ( x,y ) x - a = k ( x a ) y - b = k ( y b ) 5. Sebuah titik (,-3 ) didilatasikan menjadi titik dengan pusat dilatasi P(,3) dan faktor skala 4 P (,3), 4 (, -3) ( x,y ) x - = 4( ) = -4 + x = - y - (-3) = 4 (-3 3 ) y= = 7 jadi (-,7) 6. Sebuah titik (,-3 ) didilatasikan menjadi titik dengan pusat dilatasi P(4,-) dan faktor skala Sebuah titik ( -4,6 ) didilatasikan menjadi titik dengan pusat dilatasi O(0,0) dan faktor skala -. Tentukan koordinat bayangannya 7. Sebuah titik ( 4,-3 ) didilatasikan menjadi titik dengan pusat dilatasi P(-3,) dan faktor skala 4. Sebuah titik ( 6,-6 ) didilatasikan menjadi titik dengan pusat dilatasi O(0,0) dan faktor skala -. Tentukan koordinat bayangannya

11 8. Sebuah titik (,-3 ) dan B( -3.) didilatasikan menjadi titik dan B dengan pusat dilatasi P(3,) dan faktor skala 5 Tentukan panjang hasil transformasi. 0. Garis x + 5y 3 = 0 dirotasikan dengan pusat O bersudut, dilanjutkan refleksi sumbu x Tentukan persamaan bayangan tersebut 9. Diketahui M adalah refleksi x = 5, D adalah dilatasi dengan pusat P(-,3) dan factor skala 6. Tentukan bayangan titk (,-4) oleh M dilanjutkan D gambarkan. Diketahui lingkaran ( x ) + ( y + ) = 4 y = - x dilanjutkan didilatasikan dgn faktor skala 3 dan dan pudat (,3 ) gambarkan 4 REFLEKSI ( PENCERMINN ). Terhadap x = h Notasi M x = h M x = h P (x,y ) P ( x, y ) x = x + ( h x ) = h - x y = y B. Terhadap y = k Notasi M y = k M y = k P (x,y ) P ( x, y ) x = x y = y + ( k y ) = k y 6. Sebuah titik ( 3,8 ) dicerminkan x = 5

12 9. Sebuah titik ( -,7 ) dicerminkan y = Sebuah titik ( 3,- 4 ) dicerminkan x = - 5 Jawab 8. Diket sebuah 3x - y = 6 Tentukan bayangan nya jika itu dicerminkan x = 5 0. Sebuah titik ( 3, 4 ) dicerminkan x = - 5 dilanjutkan dicerminkan grs y = Jawab.Diket sebuah -3x + y = 6 Tentukan bayangan nya jika itu dicerminkan y = 5 Pencerminan sumbu yang sejajar. Pencerminan sumbu yg sejajar dng sb y M x = k M x = h P ( x,y ) M x = k M x = h P`( x`, y` ) rtinya pencerminan x = h dilanjutkan x = k, yang dikerjakan dulu ditulis dibelakang. Rumus : M x = k M x = h P ( x,y ) P`( x`, y` ) X ` = x + ( k h ) Y ` = y B. Pencerminan sumbu yg sejajar dng sb x M y = k M y = h P ( x,y ) M y = k M y = h P`( x`, y` ) rtinya pencerminan y = h dilanjutkan y = k, yang dikerjakan dulu ditulis dibelakang. Rumus : M y = k M y = h P ( x,y ) P`( x`, y` ) x ` = x y ` = y + ( k h ) 4. Diketahui titik P(, - 4 )

13 . Diketahui titik P(3,6 ) x = 5 dilanjutkan x = 8 M x = 8 M x = 5 P ( 3,6 ) P`( x`, y`) X ` = x + ( 8 5 ) = = 9 Y ` = 6 Jadi koordinat P` ( 9,6 ). Diketahui titik P(3,- 4 ) x = dilanjutkan x = 7 y = dilanjutkan y = 5 M y = 5 M y = P (,-4 ) P`( x`, y`) X ` = x = Y ` = y + ( 5 ) = = Jadi koordinat P` (, ) 5. Diketahui titik P( -, 5 ) y = 3 dilanjutkan y = 8 3. Diketahui x + y = 3 x = dilanjutkan x = 7 6. Diketahui x + y = 6 y = dilanjutkan y = 3 Pencerminan dengan matriks Transformasi Matriks Transformasi Matriks M x = M y = M x=h = h x y M y= x = M y= -x = M y=k = x k y 9. Diketahui titik P( -3, 5 ) y = x dilanjutkan x = 3 dan gambarkan

14 7. Diketahui segitiga BC dengan ( -4,6 ) B ( -,-5 ) dan C( 8,5 )dicerminkan grs y = x Tentukan bayangannya dan gambarkan 8. Diketahui titik P(, - 5 ) y = - x dilanjutkan y = 3 dan gambarkan 0. Diketahui lingkaran ( x ) + ( y + ) = 4 y = - x dilanjutkan y = dan gambarkan. ROTSI R ( O, ) Notasi : P (x,y ) P ( x,y ) rotasi x y Sudut/besar/arah Rotasi Pusat rotasi cos sin sin x cos y =. Sebuah titik ( 3,5 ) dirotasikan menjadi titik dengan pusat rotasi O(0,0) dan arah rotasi Diketahui sebuah x + 3y = 6 Tentukan bayangannya jika itu dirotasikan dengan pusat rotasi O(0,0) dan arah rotasi Diketahui sebuah x + 4y = 8 Tentukan bayangannya jika itu dirotasikan dengan pusat rotasi O(0,0) dan arah rotasi 80 0

15 . Sebuah segitiga BC dengan ( 6,0 ), B(- 3,4) dan C(,5) dirotasikan menjadi titik BC dengan pusat rotasi O(0,0) dan arah rotasi 60 0 dan gambarkan 5. Sebuah lingkaran ( x 3 ) + ( y + ) = 9 Tentukan bayangannya jika lingkaran itu dirotasikan dengan pusat rotasi O(0,0) dan arah rotasi Diket sebuah 3x - y = 6 Tentukan bayangannya jika itu dengan pusat rotasi O(0,0) dan arah rotasi 90 0 dilanjutkan dicerminkan y = x dan gambarkan. 0. Sebuah titik ( -3,5 ) dirotasikan menjadi titik dengan pusat rotasi P(, 4 ) dan arah rotasi 60 0 Rotasi dengan pusat P(a,b) dengan arah R ( P(a,b), ) Notasi : P (x,y ) P ( x,y ) Pusat rotasi P(a,b) x y cos sin sin x a cos y b = 9. Sebuah titik ( 3,5 ) dirotasikan menjadi titik dengan pusat rotasi P(,) dan arah rotasi Diketahui sebuah 3x + y = 6 Tentukan bayang annya jika itu dirotasikan dengan pusat rotasi P(,- ) dan arah rotasi 90 0

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1. TRANSFORMASI GEOMETRI BAB Suatu transformasi bidang adalah suatu pemetaan dari bidang Kartesius ke bidang yang lain atau T : R R (x,y) ( x', y') Jenis-jenis transformasi antara lain : Transformasi Isometri

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR 5.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks

Lebih terperinci

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA A. Translasi B. Refleksi C. Rotasi D. Dilatasi E. Komposisi Transformasi dengan Matriks Pantograf adalah alat untuk menggambar ulang suatu gambar dengan cara membesarkan dan mengecilkan gambar tersebut.

Lebih terperinci

Komposisi Transformasi

Komposisi Transformasi Komposisi Transformasi Setelah menyaksikan tayangan ini anda dapat Menentukan peta atau bayangan suatu kurva hasil dari suatu komposisi transformasi Transformasi Untuk memindahkan suatu titik atau bangun

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp.

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341)

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen

Lebih terperinci

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI OLEH: 1. RATMI QORI (06081181320002) 2. FAUZIAH (06081181320015) 3. NYAYU ASTUTI (06081281320018) 4. ISKA WULANDARI (06081281320038) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits

King s Learning Be Smart Without Limits Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA TRANSFORMASI GEOMETRI Gambarkan setiap titik yang ditanyakan pada gambar dibawah untuk translasi yang di berikan!. A. PENGERTIAN TRANSFORMASI GEOMETRI Arti geometri

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 SMA Santa Angela Tahun Pelajaran 26 27 Transformasi Geometri Matematika Wajib XI BAB I.PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini, anda akan mempelajari

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL A. PILIHAN GANDA 4( ). d... A. 4( ) 5 B. 4( ) 4 C. + 8 9 4 + C D. + 8 + C E. 4 5 + C 5. Nilai ( 4 ) d... A. 6 D. B. 4 6 E. C. 8. Hasil dari. cos d... (UAN 4) A. (.sin.cos

Lebih terperinci

Tentang. Isometri dan Refleksi

Tentang. Isometri dan Refleksi TUGS II GEOMETRI TRNSFORMSI Tentang Isometri dan Refleksi Oleh : EVI MEG PUTRI : 42. 35I Dosen Pembimbing : NDI SUSNTO S. Si M.Sc TDRIS MTEMTIK FKULTS TRBIYH INSTITUT GM ISLM NEGERI (IIN) IMM BONJOLPDNG

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas DEFINISI Transformasi merupakan pemetaan titik, garis atau bidang ke titik, garis atau bidang lain pada bidang yang sama. Misalkan transformasi T memetakan titik P (, y) ke titik P(, y) dan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Bab 0 TRNSFORMSI. KOMPETENSI DSR DN PENGLMN BELJR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran transformasi siswa mampu:. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,

Lebih terperinci

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran)

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran) 9. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T = b a b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis =, dan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI 1. ABCD sebuah persegi dengan koordinat titik-titik sudut A(1,1), B(2,1), C(2,2) dan D(1,2). Tentukan peta atau bayangan dari titik-titik sudut persegi itu oleh

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. ROTASI Rotasi adalah memindahkan posisi suatu titik (, y) dengan cara dirotasikan pada titik tertentu sebesar sudut tertentu.

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini membahas tentang transformasi. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b . TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T b a + b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis, dan garis

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep pada topik transformasi geometri. Peserta didik memilki kemampuan mengaplikan konsep kalkulus dalam

Lebih terperinci

GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP.

GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP. GEOMETRI Transformasi & Analitik Ruang D M M Refleksi M Saleh AF LKPP UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB II TRANSFORMASI GEOMETRI DI A. Pendahuluan Salam hangat dan sejahtera bagi para pembelajar Kreatif! Bab

Lebih terperinci

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 SIMETRI PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep simetri lipat dan simetri putar serta penerapannya ke dalam papan geoboard. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

21. SOAL-SOAL TRANSFORMASI GOMETRI

21. SOAL-SOAL TRANSFORMASI GOMETRI 21. SOAL-SOAL TRANSFORMASI GOMETRI Maka rotasi terhadap R[, 18 ] = cos18 sin18 sin18 cos18 UAN22 1. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y= x adalah: A. y = x + 1 C. y = 2 x - 1 E.

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana

Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut dengan manipulasi. Perubahan gambar dengan mengubah koordinat

Lebih terperinci

Materi Aljabar Linear Lanjut

Materi Aljabar Linear Lanjut Materi Aljabar Linear Lanjut TRANSFORMASI LINIER DARI R n KE R m ; GEOMETRI TRANSFORMASI LINIER DARI R 2 KE R 2 Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Transformasi Geometri Sederhana Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Grafika Komputer TRANSFORMASI 2D Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: Transformasi angun Datar Geometri transformasi adalah teori ang menunjukkan bagaimana bangun-bangun berubah kedudukan dan ukuranna menurut aturan tertentu. Contoh transformasi matematis ang paling umum

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 8/9. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut

Lebih terperinci

Transformasi Bidang Datar

Transformasi Bidang Datar Bab Transformasi Bidang Datar Sumber: img07.imageshack.us Pada bab ini, nda akan diajak untuk menentukan kedudukan, jarak ang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam dimensi dua sehingga nda dapat menerapkan

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan Silabus Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMK : MATEMATIKA : XI / TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN : GANJIL Standar Kompetensi:7. Menerapkan perbandingan, fungsi,, dan identitas

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 008/009. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDY IPA

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDY IPA PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 009/010 MATEMATIKA PROGRAM STUDY IPA PEMBAHAS : 1. Sigit Tri Guntoro, M.Si.. Jakim Wiyoto, S.Si. 3. Marfuah, M.T. 4. Rohmitawati, S.Si. PPPPTK MATEMATIKA 010 1. Perhatikan

Lebih terperinci

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran Bab Sumber: www.panebiancod.com Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2 MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 3 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. TRANSFORMASI a. Definisi Transformasi berarti perubahan kedudukan titik oleh suatu operasi tertentu. Operasi tertentu disini bisa

Lebih terperinci

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1 Daftar Isi 1 Mengapa Perlu Belajar Geometri 1 1.1 Daftar Pustaka.................................... 1 2 Ruang Euclid 3 2.1 Geometri Euclid.................................... 8 2.2 Pencerminan dan Transformasi

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Relasi, Fungsi, dan Transformasi Modul 1 Relasi, Fungsi, dan Transformasi Drs. Ame Rasmedi S. Dr. Darhim, M.Si. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama pada mata kuliah Geometri Transformasi. Modul ini akan membahas pengertian

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPA

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPA PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 009/00 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPA PEMBAHAS :. Sigit Tri Guntoro, M.Si.. Jakim Wiyoto, S.Si. 3. Marfuah, M.T. 4. Rohmitawati, S.Si. PPPPTK MATEMATIKA 00 . Perhatikan

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6, 4 ). ( -1, 4 ) E. ( 5, 4 ) B. ( 6, 4) D. ( 1, 4 )

Lebih terperinci

Can be accessed on:

Can be accessed on: Pertemuan 4 Pengukuran Mendatar Can be accessed on: http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/ 1 Pengukuran-pengukuran dilakukan untuk mendapatkan bayangan dilapangan, dengan menentukan beberapa titik

Lebih terperinci

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran LINGKARAN Persamaan Persamaan garis singgung lingkaran Persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dan (a, b) Kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran Merumuskan persamaan garis singgung yang melalui suatu

Lebih terperinci

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI MATERI SETENGAH PUTARAN DISUSUN OLEH : Nama : Bing Ahmad (4006071) Budi Sutrisno (4006077) Chandra (4007159) Dessi Alsury (4007131) Melia Sartika (4007146) Rahmawati (4006151)

Lebih terperinci

1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah.

1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah. 1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah. Luas maksimum daerah yang dibatasi oleh kawat tersebut adalah... 3,00

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6 Kegiatan elajar Mengajar 6 TRNSFORMSI Drs. Zainuddin, M.Pd Tranformasi (perpindahan) ang dipelajari dalam matematika, antara lain translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6 4 ). ( -1 4 ) E. ( 5 4 ) B. ( 6 4) D. ( 1 4 ) BAB

Lebih terperinci

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional)

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional) ocsz Pembahasan Soal OSN Guru 2012 OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional) Disusun oleh: Pak Anang Halaman 2 dari 26 PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE

Lebih terperinci

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah...

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah... SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN /. Nilai a yang menyebabkan fungsi kuadrat f x a x ax a a a a a a Solusi: [Jawaban D] a a a. () D a a a a a

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. 1) T(A) = A 2) Apabila P A, maka T(P) = Q dengan Q titik tengah garis. Selidiki apakah

TRANSFORMASI. 1) T(A) = A 2) Apabila P A, maka T(P) = Q dengan Q titik tengah garis. Selidiki apakah TRNSFORMSI Suatu transformasi pada suatu bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asalnya V dan daerah nilainya V juga. Fungsi yang bijektif adalah sebuah fungsi yang bersifat : juga V.

Lebih terperinci

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi. SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMA NEGERI 2 LAHAT : MATEMATIKA : XII / IPA : GANJIL STANDAR KOMPETENSI: 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

INDIKATOR 10 : Menyelesaikan masalah program linear 1. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y

INDIKATOR 10 : Menyelesaikan masalah program linear 1. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y INDIKATOR : Menyelesaikan masalah program linear. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y 8 8 X x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A MATEMATIKA Pertemuan 2 N.A smile.akbar@yahoo.co.id Awali setiap aktivitas dengan membaca Basmallah Soal 1 (Operasi Bentuk Aljabar) Bentuk Sederhana dari adalah a. b. c. d. Pembahasan ( A ) Soal 2 (Pola

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan Hand-Out Geometri Transformasi Bab I. Pendahuluan 1.1 Vektor dalam R 2 Misalkan u = (x 1,y 1 ), v = (x 2,y 2 ) dan w = (x 3,y 3 ) serta k skalar (bilangan real) Definisi 1. : Penjumlahan vektor u + v =

Lebih terperinci

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN Disusun Oleh : Kelompok Empat (V1 A) 1. Purna Irawan (4007178 ) 2. Sudarsono (4007028 p) 3. Mellyza Vemi R. (4007217 ) 4. Kristina Nainggolan (4007013 ) 5. Desi Kartini

Lebih terperinci

Transformasi Bidang Datar

Transformasi Bidang Datar Bab 5 Transformasi Bidang Datar Sumber: img57.imageshack.us Pada bab ini, nda akan diajak untuk menentukan kedudukan, jarak ang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam dimensi dua sehingga nda dapat

Lebih terperinci

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi)

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi) Peta Konsep Jurnal Peta Konsep Materi MIPA Mengenal Matriks Daftar Hadir MateriC M A T R I K S 4 Kelas XII, Semester 5 Penjumlahan Matriks Pengurangan Matriks Perkalian Matriks C. Penerapan Matriks pada

Lebih terperinci

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Bab 3 Persamaan Garis Lurus Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar 1.4 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis

Lebih terperinci

Persamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r.

Persamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r. PERSAMAAN LINGKARAN Pusat Lingkaran (0, 0) Melalui titik (x, y ) pada lingkaran Jika diketahui gradient m xx y mx r yy r m x y r Persamaan Garis singgung Melalui titik (x, y ) diluar lingkaran Jari Jari

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 0/0 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi : IPA Hari/Tanggal : Jam : PETUNJUK UMUM. Isilah lembar jawaban tes uji coba Ujian

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,

Lebih terperinci

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½ 1 SOAL LATIHAN UH MATEMATIKA PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS 8 SMP I. Pilihan Ganda GRADIEN (m) 1. Persamaan garis y = x, maka gradiennya adalah a. b. 4 c. d.. Persamaan garis y = x, maka gradiennya adalah

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1 GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT sofyan mahfudy-iain Mataram 1 Sasaran kuliah hari ini 1. Mahasiwa dapat menjelaskan konsep kemiringan garis/gradien 2. Mahasiswa dapat menentukan

Lebih terperinci

MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E)

MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E) MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E) Disusun Oleh: 1. ARI SUKA LESMANA 2. YULAIMA SUPRIHATIN 3. HERVI MARDIANA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP

Lebih terperinci

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN.. Tegangan Mekanika bahan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari/membahas tentang tahanan dalam dari sebuah benda, yang berupa gaya-gaya yang ada di dalam suatu benda yang

Lebih terperinci

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 00 UAN-SMA-0-0 Persamaan kuadrat yang akar-akarnya dan adalah x + x + 0 = 0 x + x 0 = 0 x x + 0 = 0 x x 0 = 0 x + x + 0 = 0 UAN-SMA-0-0 Suatu peluru ditembakkan ke

Lebih terperinci

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON NASKAH UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Jenjang Sekolah : SMA/MA Hari/Tanggal : Rabu/22 April 2009 Program Studi : IPA Waktu : 08.00 10.00 Petunjuk: Pilihlah satu jawababan yang tepat! 1. Perhatikan

Lebih terperinci

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R}

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R} 1. Persamaan (m - 1)x 2-8x - 8m = 0 mempunyai akar-akar real, maka nilai m adalah... -2 m -1-2 m 1-1 m 2 Kunci : C D 0 b 2-4ac 0 (-8)² - 4(m - 1) 8m 0 64-32m² + 32m 0 m² - m - 2 0 (m - 2)(m + 1) 0 m -1

Lebih terperinci

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009 1. 1. Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara. 2. Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding. Ingkaran dari kesimpulan kedua premis diatas adalah... A. Saya giat belajar dan

Lebih terperinci

Ukuran Sudut. Perbandingan trigonometri. 1 putaran = 360 derajat (360 ) = 2π radian. Catatan:

Ukuran Sudut. Perbandingan trigonometri. 1 putaran = 360 derajat (360 ) = 2π radian. Catatan: Ukuran Sudut 1 putaran = 360 derajat (360 ) = 2π radian Perbandingan trigonometri Catatan: Sin = sinus Cos = cosinus Tan/Tg = tangens Sec = secans Cosec/Csc = cosecans Cot/Ctg = cotangens Dari gambar tersebut

Lebih terperinci

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian 1. Persamaan kuadrat yang akarakarnya 5 dan -2 x² + 7x + 10 = 0 x² - 7x + 10 = 0 x² + 3x + 10 = 0 x² + 3x - 10 = 0 x² - 3x - 10 = 0 2. Suatu peluru ditembakkan ke atas. Tinggi peluru pada t detik dirumuskan

Lebih terperinci

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak 4 Lingkaran 4.1. Persamaan Lingkaran Bentuk Baku. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak tetap dari suatu titik tetap. Titik tetap dari lingkaran disebut pusat lingkaran,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

LAMPIRAN I. (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) LAMPIRAN I (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 1.1 RPP Kelas Eksperimen Pertama Pertemuan Ke-1 1.2 RPP Kelas Eksperimen Pertama Pertemuan Ke-2 1.3 RPP Kelas Eksperimen Pertama Pertemuan Ke-3 1.4 RPP Kelas

Lebih terperinci

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75 Here is the Problem and the Answer. Diketahui premis premis berikut! a. Jika sebuah segitiga siku siku maka salah satu sudutnya 9 b. Jika salah satu sudutnya 9 maka berlaku teorema Phytagoras Ingkaran

Lebih terperinci

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA PERBANDINGAN KISI-KISI UN 009 DAN 00 SMA IPA Materi Logika Matematika Kemampuan yang diuji UN 009 UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh dari penarikan kesimpulan Menentukan negasi pernyataan

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS DAN MANAJEMEN JILID 3

MATEMATIKA BISNIS DAN MANAJEMEN JILID 3 Bandung Arry Sanjoyo, dkk. MATEMATIKA BISNIS DAN MANAJEMEN JILID 3 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor

Lebih terperinci

Pertemuan 2 KOORDINAT CARTESIUS

Pertemuan 2 KOORDINAT CARTESIUS Kalkulus Pertemuan 2 KOORDINAT CARTESIUS Koordinat Cartesius 1 2 3 Jarak y Hitunglah jarak dari A(3,-5) ke B(4,2) A(3,-5) maka x 1 = 3 dan y 1 = -5 B(4,9) maka x 2 = 4 dan y 2 = 2 sehingga d(a, B) = (x

Lebih terperinci

E59 MATEMATIKA. Pak Anang. Rabu, 18 April 2012 ( ) Pembahasan soal oleh

E59 MATEMATIKA. Pak Anang. Rabu, 18 April 2012 ( ) Pembahasan soal oleh DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Pembahasan soal oleh http://pak-anang.blogspot.com E9 MATEMATIKA SMA/MA IPA MATEMATIKA SMA/MA IPA Pak Anang http://pakhttp://pak-anang.blogspot.com MATEMATIKA Rabu, 8 April

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan

Lebih terperinci

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001 1. Notasi pembentuk himpunan dari B = {1, 4, 9} adalah... A. B = {x x kuadrat tiga bilangan asli yang pertama} B. B = {x x bilangan tersusun yang kurang dari 10} C. B = {x x kelipatan bilangan 2 dan 3

Lebih terperinci

TRYOUT UAS SMT GANJIL 2015

TRYOUT UAS SMT GANJIL 2015 TRYOUT UAS SMT GANJIL 201 1. Himpunan penyelesaian dari SPLDV dibawah ini adalah... 3x 2y = x + 3y = 2 A. (, -2 ) B. ( 2, - ) C. ( -2, ) D. ( -2, - ) E. ( -, 2 ) 2. Tentukan himpunan penyelesaian SPL TV

Lebih terperinci

B21 MATEMATIKA. Pak Anang MATEMATIKA SMA/MA IPA. Rabu, 18 April 2012 ( )

B21 MATEMATIKA. Pak Anang MATEMATIKA SMA/MA IPA. Rabu, 18 April 2012 ( ) B Pak Anang http://pak-anang.blogspot.com MATEMATIKA Rabu, 8 April 0 (08.00 0.00) A-MAT-ZD-M8-0/0 Mata Pelajaran Jenjang Program Studi Hari/Tanggal Jam MATA PELAJARAN : MATEMATIKA : SMA/MA : IPA WAKTU

Lebih terperinci

D. 90 meter E. 95 meter

D. 90 meter E. 95 meter 1. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya 5 dan -2 adalah... A. x² + 7x + 10 = 0 B. x² - 7x + 10 = 0 C. x² + 3x + 10 = 0 Kunci : E Rumus : (x - x 1 ) (x - x 2 ) = 0 dimana x 1 = 5, dan x 2 = -2 (x - 5) (x

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS PERSAMAAN GARIS LURUS A. Menggambar grafik garis lurus Langkah langkah mengambar grafik persamaan garis lurus sama dengan langkahlangkah membuat grafik pada sistim koordinat. Gambarlah grafik persamaan

Lebih terperinci

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E. 1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6-2 -4 Kunci : E -6-8 2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan Nilai 6x 0.y 0 =... A. 1 Kunci : C 6 36 3. Absis titik

Lebih terperinci

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian : 1. Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm C. 26 cm B. 52 cm D. 13 cm 2. Gambar disamping adalah persegi panjang. Salah satu sifat persegi panjang adalah

Lebih terperinci

Tabel Daftar Terjemah No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1. I Hadits Riwayat Muslim

Tabel Daftar Terjemah No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1. I Hadits Riwayat Muslim 165 Lampiran 1. Daftar Terjemah Tabel Daftar Terjemah No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1. I Hadits Riwayat Muslim 1 Tiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ke dua orang tuanyalah yang menjadikannya

Lebih terperinci

BAB 3 TRIGONOMETRI. csc = sec = cos. cot = tan

BAB 3 TRIGONOMETRI. csc = sec = cos. cot = tan BB TRIGONOMETRI RINGKSN MTERI. Perbandingan C a B c b a proyektor b proyektum c proyeksi b a + c sin b a cos b c tan sin a cos c. Sifat-sifat Kwadran csc sec cot b sin a b cos c c tan a sin + cos tan +

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS Bab 4 PERSAMAAN GARIS LURUS A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar 1. Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 PERSAMAAN GARIS PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep garis, dan persamaan garis lurus yang dinyatakan ke dalam bentuk implisit maupun bentuk

Lebih terperinci

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat. .. esaran Vektor Dan Skalar II V E K T O R da beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. da juga besaran fisis yang tidak cukup hanya

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN Sesi NGAN VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR Vektor adalah ruas garis yang memiliki nilai dari arah. Nilai vektor disini adalah panjang vektor. Vektor adalah notasi

Lebih terperinci

LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN 4 ia nc o3 D.c om Bab r: w be Su m. pa ww ne b Lingkaran Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran

Lebih terperinci

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

A. PERSAMAAN GARIS LURUS A. PERSAMAAN GARIS LURUS Persamaan garis lurus adalah hubungan nilai x dan nilai y yang terletak pada garis lurus serta dapat di tulis px + qy = r dengan p, q, r bilangan real dan p, q 0. Persamaan dalam

Lebih terperinci