BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranan penting dalam penelitian ini. Serta juga akan dipaparkan tentang expansi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranan penting dalam penelitian ini. Serta juga akan dipaparkan tentang expansi"

Transkripsi

1 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dipapakan tntang tinauan pustaka. Tinauan pustaka yang mnunang dalam pnlitian ini adalah tntang snso, sat optik, fib coupl dan logam tmbaga. Kana ktiga bahan tsbut mmpunyai panan pnting dalam pnlitian ini. Sta uga akan dipapakan tntang xpansi lina. xpansi lina tsbut yang akan mnunang pada poss pmanasan logam tmbaga... Snso D Shaon dkk. 98 (dalam mngatakan snso adalah suatu palatan yang bfungsi untuk mndtksi gala-gala atau sinyalsinyal yang basal dai pubahan suatu ngi spti ngi listik, ngi fisika, ngi kimia, ngi biologi, ngi mkanik dan sbagainya. Contoh: kama sbagai snso pnglihatan, tlinga sbagai snso pndngaan, kulit sbagai snso paba, LDR (light dpndnt sistanc) sbagai snso cahaya, dan lainnya. William D.C, 993 (dalam mngatakan tansdus adalah sbuah alat yang bila digakan olh suatu ngi di dalam sbuah sistm tansmisi, akan mnyalukan ngi tsbut dalam bntuk yang sama atau dalam bntuk yang blainan k sistm tansmisi bikutnya. Tansmisi ngi ini bisa bupa listik, mkanik, kimia, optik (adiasi) atau tmal (panas). Contoh: gnato adalah tansdus yang mubah ngi mkanik mnadi ngi listik, Skipsi 7 Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

2 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 8 moto adalah tansdus yang mubah ngi listik mnadi ngi mkanik, dan sbagainya. William D.C, 993 (dalam mngatakan alat uku adalah ssuatu alat yang bfungsi mmbikan batasan nilai atau haga ttntu dai gala-gala atau sinyal yang basal dai pubahan suatu ngi. Contoh: voltmt, ampmt untuk sinyal listik, tachomt, spdomt untuk kcpatan gak mkanik, lux-mt untuk intnsitas cahaya, dan sbagainya. Pyaatan Umum Snso dan Tansdus Dalam mmilih palatan snso dan tansdus yang tpat dan ssuai dngan sistm yang akan disnso maka plu diphatikan psyaatan umum snso bikut ini: (D Shaon dkk., 98, dalam a. Linaitas Ada banyak snso yang mnghasilkan sinyal kluaan yang bubah scaa kontinyu sbagai tanggapan thadap masukan yang bubah scaa kontinyu. Sbagai contoh, sbuah snso panas dapat mnghasilkan tgangan ssuai dngan panas yang diasakannya. Dalam kasus spti ini, biasanya dapat diktahui scaa tpat bagaimana pubahan kluaan dibandingkan dngan masukannya bupa sbuah gafik. Gamba. mmplihatkan hubungan dai dua buah snso panas yang bbda. Gais luus pada Gamba.(a). mmplihatkan tanggapan lina, sdangkan pada Gamba.(b). adalah tanggapan non-lina. Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

3 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 9 Tmpatu (masukan) 0 Tgangan (kluaan) 00 Tmpatu (masukan) 0 00 Tgangan (kluaan) (a) Tangapan lina (b) Tangapan non lina Gamba.. Kluaan dai tansdus panas (D Shaon dkk., 98, dalam b. Snsitivitas Snsitivitas akan mnunukan sbapa auh kpkaan snso thadap kuantitas yang diuku. Snsitivitas sing uga dinyatakan dngan bilangan yang mnunukkan pubahan kluaan dibandingkan unit pubahan masukan. Bbpa snso panas dapat mmiliki kpkaan yang dinyatakan dngan satu volt p daat, yang bati pubahan satu daat pada masukan akan mnghasilkan pubahan satu volt pada kluaannya. Snso panas lainnya dapat saa mmiliki kpkaan dua volt p daat, yang bati mmiliki kpakaan dua kali dai snso yang ptama. Linaitas snso uga mmpngauhi snsitivitas dai snso. Apabila tanggapannya lina, maka snsitivitasnya uga akan sama untuk angkauan pngukuan ksluuhan. Snso dngan tanggapan pada Gamba.(b) akan lbih pka pada tmpatu yang tinggi dai pada tmpatu yang ndah. Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

4 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 0 c. Tanggapan Waktu Tanggapan waktu pada snso mnunukan sbapa cpat tanggapannya thadap pubahan masukan. Sbagai contoh, instumn dngan tanggapan fkunsi yang lk adalah sbuah tmomt mkui. Masukannya adalah tmpatu dan kluaannya adalah posisi mkui. Misalkan pubahan tmpatu tadi sdikit dmi sdikit dan kontinyu thadap waktu, spti tampak pada Gamba.(a). Fkunsi adalah umlah siklus dalam satu dtik dan dibikan dalam satuan ht (). { ht bati siklus p dtik, kiloht bati 000 siklus p dtik]. Pada fkunsi ndah, yaitu pada saat tmpatu bubah scaa lambat, tmomt akan mngikuti pubahan tsbut dngan stia. Ttapi apabila pubahan tmpatu sangat cpat lihat Gamba.(b) maka tidak dihaapkan akan mlihat pubahan bsa pada tmomt mkui, kana ia bsifat lamban dan hanya akan mnunukan tmpatu ata-ata. Tmpatu Waktu Rata-ata siklus 30 (a) Pubahan lambat (b) Pubahan cpat Gamba. Tmpatu bubah scaa kontinyu (D. Shaon dkk, 98, dalam Ada bmacam caa untuk mnyatakan tanggapan fkunsi sbuah snso. Misalnya satu milivolt pada 500 ht. Tanggapan fkunsi Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

5 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga dapat pula dinyatakan dngan dcibl (db), yaitu untuk mmbandingkan daya kluaan pada fkunsi ttntu dngan daya kluaan pada fkunsi fnsi. Pmilihan Jnis Sistm snso suhu al-hal yang plu diphatikan shubungan dngan pmilihan nis sistm snso suhu adalah: (Yayan I.B, 998, dalam Lvl suhu maksimum dan minimum dai suatu substat yang diuku. Jangkauan (ang) maksimum pngukuan 3. Konduktivitas kalo dai substat 4. Rspon waktu pubahan suhu dai substat 5. Linaitas snso 6. Jangkauan tmpatu ka Slain dai ktntuan diatas, plu uga diphatikan aspk phisik dan kimia dai snso spti ktahanan thadap koosi (kaat), ktahanan thadap guncangan, pngkablan (instalasi), kamanan dan lain-lain... Sat optik Sat optik adalah pandu glombang dilktik atau mdia tansmisi glombang cahaya yang tbuat dai bahan tanspaan bbntuk silind. Sat optik tdii dai bagian inti (co) yang diklilingi olh bagian yang disbut slubung (clading). Bagian tlua dai sat optik disbut akt (coating) yang bfungsi sbagai plindung. Bagian inti yang mmpunyai indks bias mupakan alu utama pmanduan glombang cahaya, sdangkan bagian Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

6 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga slubung mmpunyai indks bias yang nilainya sdikit lbih ndah daipada (Kis,99). Gamba.3. Skma bagian pnyusun sat optik (Kis, 99). Bdasakan stuktu indks bias bahan bagian inti, sat optik tbagi mnadi dua nis, yaitu sat optik stp-indx dan sat optik gadd-indx. Jnis stp-indx bagian inti mmpunyai nilai indks bias yang sagam, sdangkan nis gadd-indx bagian inti mmpunyai nilai indks bias yang mnuun scaa gadual dai sumbu sat sampai k bidang batas slubung. Slubung kdua nis mmpunyai nilai indks bias yang sagam. Bdasakan umlah moda glombang yang tpandu, sat optik dibdakan mnadi dua, yaitu sat optik moda tunggal (singlmod) ika hanya satu moda glombang yang dipandu dan sat optik moda amak (multimod) ika moda glombang yang tpandu lbih dai satu (Sumatu, 98). Pbandingan stuktu sat optik singlmod dan multimod, stp-indx dan gadd-indx sta pofil indks biasnya diplihatkan pada Gamba.4. Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

7 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 3 Gamba.4a. Stuktu sat optik singlmod, multimod, stp-indx, gaddindx, sta pofil indks biasnya (Kohn, 000). Gamba.4b. Pbdaan sat optik multimod dan singlmod (Kis, 99). Mkanism pmanduan glombang cahaya dalam sat optik bdasakan pada hukum Snllius dan pmantulan dalam total. Untuk mmudahkan pmahaman mkanism pmanduan glombang cahaya dalam sat optik stpindx, digunakan toi sina dalam mndskipsikan pambatan muka glombang cahaya. Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

8 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 4 Gamba.5. Pambatan sina pada sat optik stp-indx (Kis, 99). Pnapan hukum Snllius dilakukan pada poss pmantulan dan pmbiasan sina pada bidang batas antaa dua mdium yang bbda. Sina yang datang dai mdium apat (n ) k mdium kuang apat (n ) akan dibiaskan mnauhi gais nomal. Pada bidang batas antaa co dan cladding dalam Gamba.4, ika sudut dipbsa scaa gadual maka pada sudut ttntu sina akan diambatkan pada bidang batas kdua mdium yaitu bidang batas co dan cladding (sina tidak dibiaskan pada cladding). Sudut pada kadaan tsbut dinamakan sudut kitis yang dilambangkan dngan c. Gamba.6. Sktsa pambatan sina pada sat optik (Kis, 99) Dngan mnggunakan hukum Snllius dipolh nilai sudut c, maka n sin c = n sin dngan = 90 0 kana sina mambat pada bidang batas antaa co dan cladding (glombang vanscant) shingga: Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

9 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 5 n sin c = n sin 90 0 sin c = n n n c = acsin n (.) dngan n dan n mnunukkan indks bias co dan indks bias cladding. Dalam ungkapan sudut θ mlalui hubungan θ c = c maka sin c = sin ( θc ), dngan θ c mupakan sudut kitis shingga sudut kitis dapat ditulis mnadi: cos θ c = n n n θ c = accos n (.) Untuk nilai sudut θ c < θ dalam Gamba.6, tidak ada sina yang dibiaskan k dalam slubung, shingga sluuh sina akan tpandu dalam co sat optik. Untuk mngtahui sudut sina masukan pada bagian co sat optik aga sina dapat tpandu, ditapkan hukum Snllius pada bidang batas antaa co dan udaa. Aga sina dapat tpandu, maka sudut θ = θ c dan θ o = θ o max dngan dmikian psamaan Snllius mnadi : n sin θ o max = n sin θ c (.3) n sin θ o max = n sin (90 o - c ) n sin θ o max = n cos θ c dngan n adalah indks bias udaa yang nilainya, shingga psamaan (.3) dapat dituliskan kmbali mnadi psamaan (.4) Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

10 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 6 sin θ o max = n (.4) n Psamaan (.4) mnunukkan hubungan antaa sudut masukan sina dngan indks bias ktiga mdium yang bintaksi. ubungan tsbut dinyatakan sbagai tingkap numis atau NA (numical aptu), shingga nilai NA sat optik dapat ditulis sbagai bikut: NA = n (.5) n Didfinisikan bda indks bias antaa co dan slubung ( ) mnuut psamaan: Δ = n n n (.6) NA = n n = n n n Pbdaan nilai n dan n sangat kcil shingga n n = n, olh sbab itu: NA = n (.7) Nilai Δ bkisa % sampai 3 % untuk sat optik multimod dan 0, % sampai % untuk sat optik singlmod (Kis, 99). Nilai NA untuk sat optik stp-indx bkisa antaa 0, 0,5, sat optik gadd-indx di skita 0, (oss, 993). Untuk sat optik stp-indx multimod dai bahan plastik bdiamt co bsa, nilai NA antaa 0,3 0,5 (Kohn, 000)..3. Toi Moda pada Sat optik Stp-Indx Pandu glombang adalah sbuah stuktu yang mmandu glombang, spti glombang lktomagntik atau glombang bunyi. Tdapat bbapa nis pandu glombang, satu diantaanya adalah pandu glombang optik. Pandu Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

11 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 7 glombang optik atau optical wav guid adalah pnyalu cahaya yang tdii atas matial dilktik bbntuk lmpng, kpingan, atau silind dan diklilingi olh matial dilktik lainnya dngan indk bias lbih ndah. Pandu glombang plana adalah pandu glombang optik ditinau bdasakan gomtinya. Pandu glombang plana tdii atas inti film pusat dngan ktbalan < 0.mm yang tltak diantaa dua lapisan dngan indk bias lbih ndah dai pada inti, namun haus tidak sama. Tiap nis pandu glombang optis, baik silind maupun plana, mmiliki moda. Kana pandu glombang yang ditinau mupakan pandu glombang optik, maka moda pada pandu glombang ini mupakan moda optik. Moda optik adalah solusi spsik dai fungsi glombang yang mmnuhi syaat batas yang ssuai dan mmiliki sifat bahwa distibusi spasialnya tidak bubah thadap pambatannya. Jumlah moda yang tdapat dalam suatu pandu glombang ditntukan olh sbuah paamt tunggal yang disbut paamt-v atau disbut uga fkunsi tnomalisasi (nomalid fquncy). Analisis mngnai moda diawali dngan tinauan pada sat optik moda tunggal stp indx mlalui pnylsaian psamaan Maxwll. Bntuk psamaan Maxwll tsbut adalah sbagai bikut:.. D (.8a).. B 0 (.8b) 3. B (.8c) t Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

12 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 8 4. D (.8d) t Bntuk psamaan Maxwll pada kondisi bbas muatan sumb adalah sbagai bikut:.. D 0 (.9a).. B 0 (.9b) B t (.9c) D t (.9d) dngan dan adalah vkto mdan listik dan mdan magnt, sdangkan D dan B adalah apat fuks. Kapatan flux bhubungan dngan vkto mdan dngan hubungan D = ε o + P dan B = µ o + M, ε o dan µ o masing masing adalah pmitivitas uang hampa dan pmabilitas uang hampa, sdangkan P dan M masing-masing adalah polaisasi listik dan magnt tinduksi. Untuk sat optik nilai M = 0 kana sifat nonmagntic kaca silika. Psamaan (.9c) dan (.9d) mnunukkan bahwa antaa dan saling tkopl satu sama lain. Untuk mmisahkannya, dilakukan dngan caa mnapkan opasi cul dan substitusi kdua psamaan shingga didapatkan psamaan sbagai bikut: 0 (.0) c t 0 (.) c t Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

13 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 9 dngan c adalah kcpatan glombang lktomagntik di mdium, sdangkan pada daah vakum c 0. Psamaan (.0) dan (.) 0 0 mmplihatkan mdan dan tidak saling tkopl satu sama lain. Scaa umum, psamaan (.0) dan (.) dapat ditulis dalam bntuk psamaan glombang bikut: 0 (.) c t Fungsi glombang mmpsntasikan mdan hamonik dan yang tidak saling tkopl. Jika solusi psamaan (.) bbntuk psamaan U xp t dngan U mnyatakan amplitud komplks glombang U U o k xp dan xp k mnyatakan fakto hamonik maka dai psamaan (.) dipolh psamaan lmholt sbagai bikut: U k U 0 (.3) dngan k yang mupakan konstanta pambatan. Dai hubungan c n c c o dan k o, maka k nko dngan 0 mnunukkan mdium vakum. o Untuk mngtahui psamaan glombang M dalam sat optik, maka koodinat posisi glombang M dissuaikan dngan gomti sat optik yang bbntuk silind. Jika diasumsikan glombang M mambat dalam aah, Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

14 0 maka fungsi glombang untuk mdan dan dalam koodinat silind, masing-masing dapat ditulis sbagai bikut: t o t,,,, (.4) t o t,,,, (.5) Psamaan (.4) dan (.5) uga mupakan solusi psamaan (.), masingmasing untuk mdan hamonik dan, sdangkan idntik dngan k yang mnyatakan konstanta pambatan glombang M dalam aah. Bikutnya akan ditntukan komponn-komponn mdan dan dalam aah,, dan dalam sat optik. Untuk mdan : t t o t ˆ ˆ ˆ,,,, (.6) dngan : 0 (.7a) 0 (.7b) (.7c) dan (.7d) Smntaa itu untuk mdan : t t o t,,,, (.8) kmudian t t t B (.9) ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

15 shingga hubungan dan untuk masing-masing komponn vkto adalah: = (.0a) (.0b) (.0c) Jika langkah yang sama di tapkan pada psamaan (.9d), akan dipolh hubungan dan untuk masing-masing komponn vkto sbagai bikut: = (.a) (.b) (.c) dngan saling mnsubstitusikan psamaan-psamaan yang didapatkan dai hubungan dan dngan hubungan dan untuk masing-masing komponn vkto maka akan didapatkan psamaan: q (.a) q (.b) q (.c) ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

16 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga (.d) q q Untuk mndapatkan psamaan glombang pada mdan dan dalam koodinat silind dilakukan dngan caa sbagai bikut: Substitusi psamaan (.c) dan (.d) k psamaan (.c) shingga didapatkan: q 0 Psamaan (.3) adalah psamaan glombang untuk mdan (.3) dalam koodinat silind. Caa yang sama dilakukan untuk mndapatkan psamaan glombang untuk mdan yaitu mnsubstitusikan psamaan (.a) dan (.b) k psamaan (.0c), shingga dipolh psamaan sbagai bikut: q 0 (.4) Psamaan (.3) dan (.4) masing-masing mmuat dan saa, atinya dan tidak saling tkopl. Scaa umum, kopling antaa dan ditntukan olh syaat batas komponn mdan M. Jika syaat batas tidak dapat mnunukkan kopling anta komponn-komponn mdan, maka solusi moda dapat dipolh dngan mnntukan 0 dan 0 (moda T atau TM). Jika dan kduanya tidak sama dngan nol, maka disbut moda hibid dan dilambangkan dngan atau yang bgantung pada kontibusi dan mana yang lbih dominan. Moda hibid mmiliki tingkat analisa yang lbih umit. Untuk mngtahui bntuk fungsi glombang mdan dan dalam sat optik, dilakukan dngan caa sbagai bikut: Sat optik adalah pandu glombang Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

17 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 3 M yang bbntuk silind, shingga ambatan glombang M dalam sat optik spti diplihatkan olh Gamba.7. Gamba.7. Rambatan glombang M dalam sat optik Pada gamba tsbut, n n untuk < a (co) dan n n untuk > a (cladding), sta glombang M diasumsikan mambat pada aah sumbu. Dalam koodinat silind, psamaan lmholt mmpunyai bntuk sbagai bikut: U U U U n k0u 0 (.5) dngan U U,, adalah amplitudo komplks mdan dan sta,, dan mnyatakan posisi dalam koodinat silind. U dalam koodinat silind pada psamaan (.5) mpsntasikan dan yaitu mdan listik dan mdan magnt k aah. Jika diasumsikan amplitudo komplks mambat k aah dan dinyatakan dalam bntuk sbagai bikut: U l, U, (.6) dngan adalah konstanta pambatan dan l 0,,,... mnunukkan pioditas dngan piod, maka psamaan (.5) akan bbntuk: U U n k 0 l 0 U (.7) Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

18 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 4 Syaat glombang tpandu adalah n k < 0 < n k 0, untuk itu ddidfinisikan paamt sbagai bikut: k T n k0 (.8a) dan nk0 (.8b) Untuk glombang tpandu, k T dan bnilai positif dan k T dan bnilai al. k T mnyatakan komponn tansvsal glombang tpandu di dalam co, sdangkan mnyatakan komponn tansvsal glombang di cladding atau glombang vaniscnt. Dngan dmikian psamaan (.7) dapat di pisahkan antaa co dngan di cladding spti psamaan bikut: d U d d U d du d du d l kt 0 U, a (.9a) l 0 U, a (.9b) Psamaan (.9) bbntuk psamaan Bssl dngan solusi bupa fungsi Bssl. Aga fungsi tidak bnilai di 0 (co) dan di (cladding), maka solusi tbatas adalah sbagai bikut: J kt, a U (.30) J x dan x K, a K adalah fungsi Bssl nis ptama dan kdua od l. Pada limit, fungsi Bssl tsbut adalah sbagai bikut: Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

19 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 5 J x cosx l, a (.3a) x K x x 4l 8x x, a (.3b) Psamaan (.3) mnunukkan bahwa J x bosilasi, sdangkan x K mnuun scaa ksponnsial siing btambahnya x (Salh, 99). Dngan dmikian bbntuk amplitudo komplks mdan adalah sbagai bikut: U U l a AJ k, a (.3a) l a AK T, a (.3b) Untuk nilai k T bsa, distibusi mdan di dalam co bosilasi scaa cpat, sdangkan untuk nilai bsa, pnuunan amplitudo mdan tadi scaa cpat shingga pntasi mdan (glombang) di dalam cladding mnadi kcil (Kis,99). Distibusi amplitudo mdan di co dan cladding untuk l = 0 dan l = 3 diplihatkan pada Gamba.8. Gamba.8. Distibusi amplitudo mdan di co dan cladding untuk od 0 dan 3 (Salh, 99) Jika psamaan (.8a) dan (.8b) diumlahkan, maka dipolh psamaan (.35). Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

20 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 6 n n k NA k k T 0 0 (.33) Ruas paling kanan psamaan (.33) bnilai konstan, shingga ika nilai k T bsa maka nilai kcil, pada kadaan ini pntasi mdan k cladding mnadi bsa (Salah, 99). Jika psamaan (.33) dikalikan dngan a, tdfinisi paamt V yang bkaitan dngan kadaan cutoff dngan dfinisi sbagai bikut: V ana (.34) 0 Jika nilai V,405, maka sat optik btip singlmod (Kis,99). Solusi bagi ditntukan mlalui syaat batas bahwa di bidang batas yaitu a komponn mdan dan sama, dmikian pula dngan dan di dalam co dan cladding haus bnilai, hubungan antaa komponn dngan dan dngan dapat dipolh dngan saling mnsubstitusikan diantaa psamaan (.9c) dan (.9d), dalam koodinat silind hasilnya adalah sbagai bikut: (.35a) n k0 (.35b) n k0 Mngacu pada psamaan (.3) untuk nilai dan, maka akan dipolh dan di dalam co dan cladding. Dngan mnapkan syaat batas 0, 0, 0 dan 0 di a dngan Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

21 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 7 indks dan mnunukkan daah co dan cladding, akan dipolh psamaan bikut: dngan : l n (.36) k0 nk0 a k T JkT k J k dan K K T T Psamaan (.36) adalah psamaan non lina, shingga solusi bagi dngan batas nk0 nk 0 haus dilakukan dngan mtod numik (Kis, 99). Solusi bagi bnilai diskit dngan od l dan m adalah sbagai bikut: l m lm nk 0 M (.37) Dngan M adalah umlah moda yang didfinisikan sbagai bikut: M 4 V (.38) Dalam hal ini lm tkait dngan moda-moda T lm, TM lm, lm atau lm..4. Fib Coupl Pmahaman tntang pngkopl dapat divisualisasikan dngan spotong kabl sat optik yang mmbawa sinyal mnuu k dua tminal yang bbda. Sinyal tsbut tntunya haus diblah mnadi dua dan hal ini dapat dilakukan dngan mudah mnggunakan sbuah alat yang disbut pngkopl (coupl), shingga pngkopl untuk tuuan ini disbut splitt (pmbagi). Pngkopl uga bsifat bi-diksional dan dapat mnghantakan cahaya k dua aah, mau maupun balik, shingga pngkopl dalam kasus ini disbut sbagai combin (pnggabung) yang pnggunaannya untuk mnggabungkan sinyal-sinyal dai Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

22 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 8 bbapa sumb bbda k dalam satu saluan tansmisi sat optik tunggal. Dalam kasus pngkopl, ngi cahaya yang masuk mngalami hambuan (scatting) atau pnyapan (absobing) saat mambat didalam pngkopl shingga sbagaiannya tidak muncul diuung kluaan (output). Pbdaan antaa splic mkanik dngan pngkopl tdapat pada umlah pnggunaan sat optik dikdua uung alat. Apabila tdapat sbuah sat optik tunggal dikdua uung alat, maka alat tsbut adalah splic mkanik ika lbih dai satu maka disbut pngkopl. Jika dua pandu glombang bada pada aak yang sdmikan dkat, maka cahaya tpandu dai salah satu pandu glombang dapat tkopl pada pandu glombang lainnya. Dngan kata lain, tadi poss tansf daya optik anta pandu glombang. Untuk kasus coupling antaa dua pandu glombang saa yang diasumsikan untuk sat optik singlmod diilustasikan pada Gamba.9. Gamba.9. Kopling cahaya pada dua pandu glombang plana (Salh, 99). Analisa scaa ksak dai poss pngkoplan cahaya pada pandu glombang sangat sulit, ttapi untuk kopling lmah (wakly), pnggunaan toi untuk moda tkopl masih mmadai. Toi moda tkopl digunakan dngan asumsi bahwa moda pada masing-masing pandu glombang sblum tkopl (salah satu pandu glombang blum ada) adalah sama. Amplitudo komplks Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

23 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 9 mdan listik pada pandu glombang dan pandu glombang ika tidak tkopl ditulis dalam bntuk sbagai bikut: y a u y, (.39) y a u y, (.40) Indks dan masing-masing mnyatakan pandu glombang dan, sdangkan a, u y dan masing-masing mnyatakan moda amplitudo, fungsi distibusi mdan tansvsal dan konstanta pambatan glombang cahaya pada aah. Sblum tkopl, a dan a adalah konstan. Saat tadi kopl, a dan a bubah mnadi fungsi yang ditulis a dan a. Sdangkan u y, y u, dan tidak bubah. Poss kopling dianggap sbagai fk hambuan yang atinya mdan pada pandu glombang mupakan hambuan mdan dai pandu glombang, hambuan tsbut mngubah amplitudo mdan pada pandu glombang, dmikian pula sbaliknya mdan pada pandu glombang mupakan hambuan dai pandu glombang. Analisis saling intaksi antaa dua pandu glombang tsbut muuk pada dua psamaan difnsial od satu yang saling tkopl dngan pubahan tadi pada amplitud a dan a. Kdua psamaan tsbuat adalah sbagai bikut: da C a (.4a) d da d Ca (.4b) Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

24 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 30 dngan : (.4) k 0 n n uyu ydy ad C a k 0 n n uyu ydy ad C a (.43a) (.43b) Cdan Cadalah kofsin kopling, Psamaan (.4a) dan (.4b) adalah psamaan moda tkopl. Dngan asumsi bahwa amplitudo cahaya masukan pada pandu glombang adalah 0 a dan pada pandu glombang tidak ada cahaya yang masuk atau a 0 0, maka solusi bagi a dan a pada psamaan moda tkopl adalah sbagai bikut: a a0 cos sin (.44a) a C (.44b) a 0 sin dngan CC (.45) Daya optik pada kdua pandu glombang adalah sbagai bikut: P P 0 cos sin (.46a) k P P 0 sin (.46b) Psamaan (.46a) dan (.46b) mmplihatkan ptukaan daya optik scaa piodik diantaa kdua pandu glombang dngan piod sbsa /. Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

25 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 3 Jika kdua pandu glombang idntik, yaitu dan C C K maka 0 dan K mnadi : a 0cos K,, dngan dmikian psamaan (.44a) dan (.44b) a (.47a) a a 0sin K (.47b) Shingga daya optik pada pandu glombang yang idntik adalah : P 0 K P 0 cos (.48a) P 0 K P 0 sin (.48b) Plu dicatat bahwa kdua pandu glombang di asumsikan tanpa daman atau atnuasi. Gafik ptukaan daya optik thadap aak intaksi (yang akhinya disbut sbagai panang kopling) diplihatkan pada Gamba.0. Gamba.0. Gafik ptukaan daya optik thadap aak intaksi Ptukaan daya optik scaa pnuh tadi stiap piod (n + ) dngan n = 0,,,.. maka untuk ptukaan daya optik scaa pnuh dapat ditulis hubungan: n K (.49) Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

26 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 3 Jika = Lc, dngan Lc adalah panang kopling, maka : n Lc K (.50) Fib coupl mupakan salah satu pandu glombang yang tsusun atas dua pandu glombang saa yang mampu mntansmisikan infomasi mlalui banyak saluan. Salah satu sifat dai fib coupl adalah kmampuannya mmindahkan daya k pandu glombang kdua ktika pandu glombang ptama ditansmisikan glombang optik. al ini dikanakan tadinya kopling dalam fib coupl yang mmpngauhi pambatan daya glombang optik spanang pandu glombang. Pada bidang optik, fib coupl dapat bfungsi sbagai pmcah bkas cahaya (splitt), pmbagi daya (pow divid), optical swtcing, divais WDM, divais intfomt baik Michlson maupun Mach Znd sta divais optik yang lain. Fib coupl dapat dibuat dai sat optik singlmod maupun multimod dngan caa mnggabungkan (fusd) kdua buah sat optik tsbut dngan panang daah intaksi dan lba gap ttntu. Poss kopling atau tansf daya optik pada fib coupl sat optik analog dngan pandu glombang plana. Bdanya distibusi mdan yang tkopl pada dictional coupl sat optik bbntuk fungsi Bssl. Poss ppindahan daya glombang optik anta pandu glombang dapat dilaskan mnggunakan toi moda tgandng (coupl mod thoy). Bdasakan toi moda tgandng (coupl mod thoy), bila lba gab antaa dua pandu glombang sangat kcil akan mngakibatkan glombang vanscnt dai kdua buah pandu glombang dispanang daah gab saling mmbikan gangguan (ptubation), kopling Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

27 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 33 anta kduanya akan mnybabkan amplitudo glombang optik yang mambat pada masing-masing pandu glombang bubah spanang aak ambatnya. Jika k dalam pandu glombang ptama ditansmisikan glombang optik, maka sbagian bkasnya t-vanscant k pandu glombang kdua. Bkas pada pandu glombang tsbut tpandu dan sbagian bkasnya akan t-vanscant k pandu glombang ptama lagi. Ovlaping anta glombang vanscnt yang saling bintfnsi mngakibatkan tadinya poss ppindahan daya anta pandu glombang optik. Jika intfnsinya saling mnguatkan akan tbntuk glombang optik simti dngan ttapan pambatan β b, dan ktika intfnsinya saling mlmahkan maka akan tbntuk glombang optik asimti dngan ttapan pambatannya β a. Fib coupl yang tsusun dai dua buah sat optik mmpunyai mpat buah pot dan disbut fib coupl sat optik stuktu simti. Skma fib coupl sat optik stuktu simti yang dibuat dngan mtod fusd biconal tapad diplihatkan pada Gamba.. Gamba.. Fib coupl stutu simti x bbahan sat optik dngan mtod fusd (Fnando, 007) Bdasakan Gamba., ika pot Al btindak sbagai pot masukan dngan mngambil analogi toi moda tkopl untuk pandu glombang plana Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

28 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 34 singlmod, maka sbagian bkas cahaya akan tkopl mnuu pot kluaan B dngan asio kopling (atio coupling) ttntu saat mlwati daah intaksi kopling spanang L. Bkas cahaya yang tidak tkopl akan klua mnuu pot A. Rasio kopling ditntukan olh panang daah intaksi kopling (Lc) dan lba gap anta co sat optik (g) yang digabungkan. Akibat stuktu pnggabungan sat optik, sbagian kcil bkas cahaya dipantulkan mnuu pot Al dan Bl. Rasio daya optik bkas cahaya pantulan yang mnuu pot B I tbadap daya optik masukan disbut Cosstalk. Poss kopling bkas cahaya diantaa kdua sat optik mnybabkan ugi (losss) akibat stuktu fib coupl. Rugi tsbut adalah ugi kluaan atau xcss loss yaitu faksi daya optik kluaan tbadap daya optik masukan dan ugi sisipan atau instion loss yaitu faksi daya optik pada pot kluaan B thadap daya optik masukan (Samian dkk., 008). Paamt-pamt fib coupl sbagai divais optik antaa lain copling atio (CR), xcss loss (L ) dan Cosstalk (C t ). Bikut bbapa pngtian dai paamt-paamt fib coupl. Sbapa bsa poposi dai daya input yang muncul di masing-masing uung output disbut sbagai asio pmbagian atau copling atio (CR). Rasio daya optik bkas cahaya pantulan yang mnuu pot P3 thadap daya optik masukan disbut Cosstalk. Poss kopling bkas cahaya diantaa kdua sat optik mnybabkan ugi (losss) akibat stuktu fib coupl. Rugi tsbuat adalah ugi kluaan atau xcss loss yaitu faksi daya optik kluaan thadap daya optik masukan. Dngan mngacu pada Gamba., paamt-paamt tsbut dituliskan dalam psamaan-psamaan sbagai bikut: Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

29 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 35 CR L (.5) P P P inout (.5) ins output P P Po L 0log (.53) P P Po Ct 0log (.54) P 3 Jika P = P, maka nilai CR = 0,5, disbut coupl 3 db (Fnando, 007). Standaisasi fabikasi fib coupl adalah pmnuhan nilai paamt-paamt fib coupl hasil fabikasi ssuai dngan nilai paamt standa spti yang diplihatkan pada Tabl. bikut: Tabl.. Standaisasi paamt fib coupl (oss, 993)..5. xpansi Lina Untuk sbuah bnda dalam bntuk batang atau kawat singkali yang plu diphitungkan hanya pubahan panangnya saa akibat pubahan suhu. Andaikan smua bnda bbntuk balok bukuan,, dan pada suatu suhu. Jika suhu balok itu naik mnadi, ukuan balok tsbut mnadi Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

30 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 36,, dan. Pada kbanyakan at, pubahan latif atau faksional dai ukuan-ukuan panang bnda itu sama, atinya: (.55) Jika xpansi lina suatu at didfinisikan sbagai pubahan faksional dai panangnya psatuan pubahan suhu, dimnsi panangnya, maka: (.56) (.57) Kofisin muai panang (kofisin xpansi lina) suatu bahan bhubungan dngan daya tahan bahan thadap pubahan suhu. Smakin ndah kofisin muai panas suatu bahan, smakin tinggi daya tahan bahan dalam mnima pubahan suhu. Stiap bahan yang dipanaskan akan mngalami ptambahan ukuan kana pmuaian. Ptambahan ukuan pada aah satu dimnsi bisa disbut sbagai ptambahan panang, pada aah dua dimnsi dinyatakan sbagai ptambahan luas. Ptambahan panang pada aah tiga dimnsi dinyatakan sbagai ptambahan volum. Bsa ptambahan panang akibat knaikan suhu masing-masing bahan bbda bgantung kofisin muai panang dai bahan tsbut. Gamba.. Ptambahan Panang Logam Akibat Pubahan Suhu (dwad, 005) Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

31 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 37 Pmuaian yang laim dialami olh bahan yang mngalami pmanasan yang ditimbulkan olh pningkatan gtaan tmal atom-atom. Pndkatan mnghasilkan ptambahan panang sbanding dngan knaikan suhu, shingga psamaan (.6) mnadi: (.58) Gamba.3. Plot ubungan Panang Logam (L) dngan suhu (T) (Mins,986) Atom-atom suatu bahan tidak bgta pada suhu 0 0 C (-73 K). Pada kadaan spti ini atom-atom mnduduki kadaan dngan ngi tndah diantaa ttangga-ttangganya. Bila suhu naik, pningkatan ngi mmungkinkan atom-atom bgta dngan aak anta atom yang lbih bsa dan kcil. al ini mngakibatkan muai panas kana ata-ata aak anta atom mmbsa. Tabl.. aga Rata-ata Untuk Bbapa Bahan (Lawnc, 99) Zat Padat α ( 0 C) - Aluminium,4 x 0-5 Kuningan,0 x 0-5,7 x 0-5 Kaca 0,4 s/d 0,9 x 0-5 Baa, x 0-5 Inva 0,09 x 0-5 Kwasa 0,04 x 0-5 Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

32 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 38 Atom-atom bahan yang mmpunyai kofisin muai panang tinggi mmlukan suhu yang latif lbih kcil dai pada bahan yang mmpunyai kofisin muai panang kcil untuk bgta dngan aak anta atom yang lbih bsa. Shingga smakin kcil nilai kofisin muai panang, maka smakin tinggi nilai titik lbu bahan. Tabl.3. Nilai titik lbu bbapa logam (msly, 998) Jnis Logam Titik Lbu (K) Aluminium 933,5 356,6 mas 337,58 Pak 35,08 Baa adalah suatu unsu kimia dalam tabl piodik yang mmiliki lambang dan nomo atom 9. Lambangnya basal dai bahasa Latin Cupum. mupakan kondukto panas dan listik yang baik. Slain itu unsu ini mmiliki koosi yang lambat skali. mmpunyai kofisin muai panang sbsa,7 x 0-5 (C 0 ) - (Lawnc, 99). mmpunyai ksamaan stuktu lkton dngan pak dan mas, shingga ktiganya mmpunyai banyak sifat yang miip. Diantaanya adalah ktiganya mmiliki konduktivitas panas dan listik yang tinggi, sta mudah dibntuk. Di antaa logam muni pada suhu kama, tmbaga mmiliki sistivitas listik dan Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

33 ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga 39 kuonduktivitas panas ttinggi stlah pak (ammond, 004). Pada 385 W m - C - tmbaga mmiliki konduktivitas tmal ttinggi dibandingkan mas dan pak. al ini disbabkan kana hampi smua lkton valnsi (satu p atom) mngambil bagian dalam konduksi. Yang dihasilkan lkton bbas dalam umlah tmbaga k dnsitas muatan sbsa 8960 kg/m 3. Dnsitas muatan tinggi btanggung awab atas agak lambat kcpatan aus di kabl tmbaga (kcpatan dift dapat dihitung sbagai asio dai apat aus untuk mngisi kpadatan). Misalnya, dngan kpadatan aus 5x0 6 A/m (biasanya, kpadatan aus maksimum hadi dalam aingan kabl umah tangga dan distibusi gid) kcpatan dift hanya sdikit lbih dai ⅓ mm/s (Symou, 97). Skipsi Aplikasi Multimod Fib Coupl Sbagai Sistm Snso Suhu Dngan Mnggunakan Pob Logam

Energi total sistem A dan tandon A`

Energi total sistem A dan tandon A` Ensambl dan Sistm Intaktif Ensambl dan Sistm Intaktif Tpik-tpik ang akan dibahas: Ensambl Mikkannik (tanpa intaksi, bab IV Ensambl Kannik (intaksi tmal Ensambl Kannik Bsa (intaksi difusif Ensambl Kannik

Lebih terperinci

Hukum Gauss. f = fluks listrik = jumlah garis gaya yang menembus luas A E r = medan listrik = elemen luas q i

Hukum Gauss. f = fluks listrik = jumlah garis gaya yang menembus luas A E r = medan listrik = elemen luas q i Hukum Gauss Pv. Jumlah gais gaya yang klua dai pmukaan ttutup S bbanding luus dngan jumlah muatan yang dilingkupinya. dimana : f = E d A = q i f = fluks listik = jumlah gais gaya yang mnmbus luas A E =

Lebih terperinci

VIII. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ENERGI

VIII. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ENERGI VIII. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ENERGI Kondisi obyktif pnglolaan ngi di Nusa Pnida dapat dikmukakan bdasakan tahapan pnglolaan yang mliputi tahap pncanaan, plaksanaan, dan pngndalian. Pada tahap pncanaan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN FIELD STRENGTH UPPER DAN COMBINED ANTENNA PADA TRANSMISI TV 7 SURABAYA

PERBANDINGAN FIELD STRENGTH UPPER DAN COMBINED ANTENNA PADA TRANSMISI TV 7 SURABAYA TESLA Vol. 8 No. 2, 51 60 (Oktob 2006) Junal Tknik Elkto PERBANDINGAN FIELD STRENGTH DAN ANTENNA PADA TRANSMISI TV 7 SURABAYA Inda Sujati 1), Endah Styaningsih 2) dan Stvani Hmawan 3) Abstact It has bn

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PARAMETER DAN VARIABEL YANG DIGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN

LAMPIRAN A PARAMETER DAN VARIABEL YANG DIGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN LAMPIRAN A PARAMETER DAN VARIABEL YANG DIGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN A Paamt Nilai Ktangan Satuan a. c 3 0 8 adalah kcpatan cahaya di uang m/s hampa udaa b. f 300, 900, 3000 fkunsi sinyal glombang datang

Lebih terperinci

Gelombang Datar Serbasama. Oleh : Eka Setia Nugraha, ST,MT

Gelombang Datar Serbasama. Oleh : Eka Setia Nugraha, ST,MT Glombang Data Sbaama Olh : ka Stia Nugaha, ST,MT Oganiai Glombang Data Sbaama A. Pndahuluan pag 3 B. Pnuunan Pamaan Glombang pag 5 C. Pamaan Glombang pag 13 D. Vkto Poynting dan Pninjauan Daya pag 16.

Lebih terperinci

Perancangan Bandpass Filter Pita Sempit pada Frekuensi L-Band untuk Aplikasi Synthetic Aperture Radar (SAR)

Perancangan Bandpass Filter Pita Sempit pada Frekuensi L-Band untuk Aplikasi Synthetic Aperture Radar (SAR) JURNAL INFOTEL Infomatika - Tlkomunikasi - Elktonika Wbsit Junal : http://jounal.st3tlkom.ac.id/indx.php/infotl ISSN : 2085-3688; -ISSN : 2460-0997 Pancangan Bandpass Filt Pita Smpit pada Fkunsi L-Band

Lebih terperinci

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI ITRFRSI DA DIFRAKSI Mata Kulah: Glombang & Optk Dosn: Andhy Stawan andhystawan DIFRAKSI CLAH TUGGAL DA KISI andhystawan B. Dfaks Dfaks mupan gjala pmblon (pnybaan) glombang kt mnjala mlalu clah smpt atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA PHASED ARRAY MIKROSTRIP 1 4 X-BAND

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA PHASED ARRAY MIKROSTRIP 1 4 X-BAND 5 PRANCANGAN DAN RALISASI ANTNA PHASD ARRAY MIKROSTRIP XBAND Zillya Fatimah, Ho Wijanto, Yuyu Wahyu 3, PodiS Tknik Tlkomunikasi, Fakultas Tknik lkto, Univsitas Tlkom 3 PPTLIPI (Lmbaga Ilmu Pngtahuan Indonsia)

Lebih terperinci

8.1 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN

8.1 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN RUANG EIGEN Masalah nilai dan vko ign banyak skali dijumpai dalam bidang kayasa, spi maslah ksabilan sism, opimasi dngan SVD, kompsi pada pngolahan cia, dan lain-lain. Unuk lbih mmahami masalah nilai dan

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA KAWAT TANAH DAN MENARA

BAB II IMPEDANSI SURJA KAWAT TANAH DAN MENARA BAB II IMPEDANSI SUJA KAWA ANAH DAN MENAA II. UMUM Saluan tansms lbh tngg dbandngkan objk d skllngnya, kana tu saluan tansms mmlk sko bsa untuk tkna sambaan pt. Untuk mngatas hal tsbut maka saluan tansms

Lebih terperinci

Distribusi Arus dan Tegangan pada Saluran Transmisi

Distribusi Arus dan Tegangan pada Saluran Transmisi Pmbahasan Wk 4 Distibusi Aus an Tgangan paa Sauan Tansmisi Sott in Daya Tansmisi Scaa umum i spanang sauan tansmisi tapat: gombang atang an gombang pantu fksi gombang atang an gombang pantu fksi Yang fungsi

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

METRIK MEDAN GRAVITASI BENDA BERMUATAN LISTRIK SIMETRI BOLA. Oleh: Bansawang BJ Lab. Fisika Teori dan Komputasi Jurusan FMIPA Unhas

METRIK MEDAN GRAVITASI BENDA BERMUATAN LISTRIK SIMETRI BOLA. Oleh: Bansawang BJ Lab. Fisika Teori dan Komputasi Jurusan FMIPA Unhas MTRIK MDAN RAVITASI NDA RMUATAN LISTRIK SIMTRI OLA Olh: ansawan J Lab. isika Toi dan Komputasi Juusan MIPA Unhas Abstak Tlah diplihatkan caa pumusan psamaan mdan avitasi kovaian instin mlalui pinsip intal

Lebih terperinci

Penentuan η: Kondisi Isotermal

Penentuan η: Kondisi Isotermal Pnntuan η: Kondisi Isotmal Bbapa asumsi yang diambil: Poi katalis bbntuk silind luus dngan jai-jai R dan panjang (liat gamba skma di bawa) x Δx Elmn volum ΔV 0 R x 0 x x+δx x idak ada pubaan mol gas slama

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

Dari DFT menjadi FFT

Dari DFT menjadi FFT Dai DFT mnjadi FFT D Eng Risanui Hidayat Juusan Tni Elt FT UGM, Ygyaata I PEDAHULUA Biut aan dijlasan Dmpsisi DFT shingga mnjadi FFT dngan algithma Cly and Tuy II PERSAMAA DFT DFT mmpunyai psamaan () Dngan

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET I S1 Fisika 3 SKS

LISTRIK MAGNET I S1 Fisika 3 SKS LISTIK MAGNT I S Fisika SKS BAB I MDAN LISTIK STATIS. PNDAHULUAN Sbutlah q, q, sbagai muatan-muatan sumb dan Q sbagai muatan tst. Satuan muatan: culmb C Bagaimana mnntukan gaa ada muatan Q? Pada umumna

Lebih terperinci

Perancangan Penguat BJT

Perancangan Penguat BJT Pancangan Pnguat BJT C dngan Bias Diskit V CC o C // i π BB C C Vout V in C Q A BB // gmc & // C& C C dngan Bias Sumb Aus Kolkto V CC o o // i π B C C Vout V in C Q B A g m C C dngan Bias Sumb Aus mito

Lebih terperinci

Megenal Sifat Material II. Ikatan Atom 8/3/2013 ISI. Gaya Ikat. Ikatan Berarah dan Tak Berarah. Atom dengan ikatan tak berarah

Megenal Sifat Material II. Ikatan Atom 8/3/2013 ISI. Gaya Ikat. Ikatan Berarah dan Tak Berarah. Atom dengan ikatan tak berarah 8//1 Sudayatno Sudiam Mgnal Sifat Matial II ISI Ikatan tom dan Susunan tom Stuktu Kistal dan Nonkistal Toi Pita ngi Sifat Listik Mtal Sifat Listik Dilktik Sifat-Sifat Tmal 1 Gaya Ikat Gaya Ikat : gaya

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Modul #03. Impedansi Antena. Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung 2008

Modul #03. Impedansi Antena. Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung 2008 Modul #3 T 343 ANTNA DAN PROPAGAS mpdansi Antna Pogam Studi S Tknik Tlkomunikasi Juusan Tknik lkto - Skolah Tinggi Tknologi Tlkom Bandung 8 Oganisasi Modul 3 mpdansi Antna A. Pndahuluan pag 3 B. mpdansi

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

Modul 1 Pendahuluan. Modul 1 EE 3253a Sistem Antena Pendahuluan. Revisi September Oleh : Nachwan Mufti Adriansyah, ST

Modul 1 Pendahuluan. Modul 1 EE 3253a Sistem Antena Pendahuluan. Revisi September Oleh : Nachwan Mufti Adriansyah, ST Rvisi ptmb Modul 353a istm Antna Pndahuluan Olh : Nahwan Mufti Adiansyah, T Modul Pndahuluan A. Lata blakang, dfinisi & viw lktomagntika pag 3 B. Bagaimana antna bkja? pag 7 C. Dipol pndk pag 9 D. Konsp

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

Yana Taryana a, *, Achmad Munir b, Yaya Sulaeman a, dan Dedi a

Yana Taryana a, *, Achmad Munir b, Yaya Sulaeman a, dan Dedi a Pancangan Low Nois Amplifi dngan Tknik Non Simultanous Conjugat atch untuk Aplikasi Rada S-Band Dsign of Low Nois Amplifi Usg Non Simultanous Conjugat atch Tchniqu fo S-Band Rada Application Yana Tayana

Lebih terperinci

BAB 2 PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT MUHAMMAD NUR AIDI*

BAB 2 PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT MUHAMMAD NUR AIDI* BAB PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT MUHAMMAD NUR AIDI* *Dosn Statistika IPB Disampaikan dalam Smina Nasional Statistika k 9 SNS IX

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN DAN DISAIN PENGENDALI SISTEM PLTMH

BAB 3 PEMODELAN DAN DISAIN PENGENDALI SISTEM PLTMH BAB PEMODELAN DAN DISAIN PENGENDALI SISEM PLMH Konsp pngndalian fkunsi (kcpatan) dapat dilihat pada Gaba.. Jika kcpatan (fkunsi) tidak ssuai dngan st point aka sinyal o akan dikiikan k pngndali lalu pngndali

Lebih terperinci

III MODEL OPTIMALISASI ALOKASI ASET

III MODEL OPTIMALISASI ALOKASI ASET 6 III MODEL OPTIMALISASI ALOKASI ASET Dskipsi Pmasalahan Misalkan invsasi as i alam kning anuias vaiabl ipisah mnjai ua subkning, yaiu sub-kning as bbas isiko an sub-kning as bisiko. Dalam kaya ilmiah

Lebih terperinci

C.PERKEMBANGAN TEORI ATOM DARI DALTON SAMPAI BOHR-RUTHERFORD

C.PERKEMBANGAN TEORI ATOM DARI DALTON SAMPAI BOHR-RUTHERFORD C.PERKEMBANGAN TEORI ATOM DARI DALTON SAMPAI BOHR-RUTHERFORD Ato basal dai bahasa Yunani atoos yang atinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Suatu bnda dapat dibagi njadi bagianbagian yang lbih kil, jika pbagian

Lebih terperinci

Leli Deswita ABSTRACT. Keywords: Maxwells equations, Electromagnetic Waves, Cylindrical coordinates, and The magnetic field.

Leli Deswita ABSTRACT. Keywords: Maxwells equations, Electromagnetic Waves, Cylindrical coordinates, and The magnetic field. Posiding Smiaa5 bidang MIPA BKS-PTN Baa Univsias Tanungpua Poniana al 44-448 SOLUSI PRSAMAAN MAXWLL DALAM SISTM KOORDINAT SILINDR YANG MMBNTUK MDAN MAGNT MAXWLL QUATION SYSTM SOLUTIONS IN SAPING T COORDINATS

Lebih terperinci

Prosiding SPMIPA; pp: 43-49; 2006 ISBN:

Prosiding SPMIPA; pp: 43-49; 2006 ISBN: Posiding SPMIPA; pp: 43-49; 6 ISB: 979.74.47. MODEL PEMAEA LOGISTIK DEGA DAYA DUKUG BERGATUG WAKTU PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Fiia Rakhmawai, Suimin Juusan Mamaika Fakulas Mamaika dan Ilmu Pngahuan Alam

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DECISION SUPPORT SYSTEM FOR SELECTION LAPTOP WITH ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Yulian Saputa Juusan Tknik

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier TKE 403 SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT Kuliah 5 Transformasi Fourir Bagian II Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Tknik Elkro Fakulas Tknik dan Ilmu Kompur Univrsias Mrcu Buana Yogyakara 009 KULIAH 5

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Solusi Prsamaan Schrödingr onlinir Untuk Mndiskripsikan Soliton Dari Prambatan Pulsa Optik Dalam Mdium Disprsif onlinir Munawar Kholil JURUSA FISISKA UIVERSITAS EGERI MALAG ITISARI sbuah pulsa optik dapat

Lebih terperinci

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI. Mata Kuliah: Gelombang & Optik Dosen: Andhy Setiawan

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI. Mata Kuliah: Gelombang & Optik Dosen: Andhy Setiawan TRFRS DA DFRAKS Maa Kulah: Glombang & Opk Dosn: Anhy Sawan A. nfns nfns mupakan ppauan ua aau lbh glombang sbaga akba blakunya pnsp supposss. nfns ja bla glombang glombang sbu kohn, yau mmpunya pbaan fas

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Petemuan Ke-9 Pemodelan BJT. ALFITH, S.Pd,M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Petemuan Ke-9 Pemodelan BJT. ALFITH, S.Pd,M.Pd EEKTONIK DS Ptmuan K-9 Pmdlan JT FITH, S.Pd,M.Pd 2 Pnguat JT satu tngkat Stuktu dasa amba mnunjukkan angkaan dasa pnguat JT dngan pmban bas dngan aus yang knstan. Yang plu dphatkan adalah mmlh yang bsa

Lebih terperinci

Model pembelajaran langsung menggunakan metode tugas dan resitasi

Model pembelajaran langsung menggunakan metode tugas dan resitasi Mdl pmblajaan langsung mnggunakan mtd tugas dan sitasi EERAA MODEL EMBELAJARA LAGSUG MEGGUAKA METODE TUGAS DA RESITASI TERHADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TITL ADA STADAR KOMETESI MEMASAG ISTALASI EERAGA

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran Fluida Trhadap Prpindahan Panas Kaprawi Jurusan Tknik Msin, Fakultas Tknik UNSRI, Palmbang E-mail: kaprawis@yahoo.com ABSTRAK Sbuah pipa brpnampang sgi mpat dipasang

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA TEKSTUR PADA MOTIF BATIK PESISIR DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGASI

KLASIFIKASI POLA TEKSTUR PADA MOTIF BATIK PESISIR DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGASI KOMPUTAKI Vl., N.1 Fbuai 2017 KLASIFIKASI POLA TEKSTUR PADA MOTIF BATIK PESISIR DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGASI Nvita Kunia Ningum 1, Dfi Kuniawan 2, Sptian Engga Sukmana Pgam Studi Tknik Infmatika, Fakultas

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

KENDALI TRACKING-OPTIMAL LQG UNTUK MODEL HELIKOPTER

KENDALI TRACKING-OPTIMAL LQG UNTUK MODEL HELIKOPTER KENDALI RACKING-OPIMAL LQG UNUK MODEL HELIKOPER H.Y Sutato,A.Budiyono 2,4, dan Singgih.S.Wibowo 3 Abstak Sjumlah psoalan sistm kndali yang mmptimbangkan hal-hal paktis mlibatkan kmampuan pancangan sistm

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

BAB 2 (Minggu ke 4) MEKANIKA NEWTON. GERAK LURUS PARTIKEL. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan :

BAB 2 (Minggu ke 4) MEKANIKA NEWTON. GERAK LURUS PARTIKEL. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan : 8 BAB (Minggu k 4) MEKANIKA NEWTON. GERAK LURUS PARTIKEL PENDAHULUAN Laning Ouco: Slah ngikui kuliah ini, ahasiswa dihaapkan : Mapu njlaskan konsp Huku Nwon dan nylsaikan asalah dinaika gak dngan konsp

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA PENGOLAHAN DATA OBAT- OBATAN DAN BAHAN MEDIS PADA INSTALASI FARMASI DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

PERANCANGAN BASIS DATA PENGOLAHAN DATA OBAT- OBATAN DAN BAHAN MEDIS PADA INSTALASI FARMASI DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN Smina asinal Infmatika 205 PERACAGA BASIS DATA PEGOLAHA DATA OBAT- OBATA DA BAHA EDIS PADA ISTALASI FARASI DI RUAH SAKIT HAJI EDA Si Lstai Rahayu Univsitas Ptnsi Utama Jl. K.L Ys Sudas Km. 6,5. 3A Tanjung

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS - HUKUM COULOMB Oleh Suparno, PhD

LISTRIK STATIS - HUKUM COULOMB Oleh Suparno, PhD LISTRIK STATIS - HUKUM COULOMB Olh Supano, PhD Sfat-sfat Muatan Bla sbuah ss dgosok-gosokkan pada ambut, lalu ddkatkan kpada sphan ktas kcl-kcl, maka sphan ktas tu akan ttak dan mlkat pada ss. Pstwa n

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN WAWANCARA. Judul Penelitian : AnalisisFaktor Risiko Penyakit Hipertensi Pada Tentara

PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN WAWANCARA. Judul Penelitian : AnalisisFaktor Risiko Penyakit Hipertensi Pada Tentara 66 Lampian 1 PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN WAWANCARA Judul Pnlitian : AnalisisFakto Risiko Pnyakit Hiptnsi Pada Tntaa Nasional Indonsia (TNI) (Pnlitian di Rumkital D. Ramlan Suabaya Tahun 2015)

Lebih terperinci

PENGUAT GANDENGAN DC

PENGUAT GANDENGAN DC 4 PNGUAT GANDNGAN DC Dalam paktk basanya untuk mmplh suatu pnguatan yang cukup bsa, dapat dlakukan dngan mnggandng bbapa pnguat atau basa dknal dngan pnguat btngkat. Untuk mnjaga aga tgangan panja (bas)

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

BAB 2. Teori Pendukung Lingkungan. Misalkan z. adalah suatu titik pada bidang dan r adalah bilangan nyata. positif. Lingkungan r bagi z

BAB 2. Teori Pendukung Lingkungan. Misalkan z. adalah suatu titik pada bidang dan r adalah bilangan nyata. positif. Lingkungan r bagi z BAB Toi Pdukug.. Ligkuga Misalka z adalah suatu titik pada bidag da adalah bilaga yata positi. Ligkuga bagi z -ighbohood o z didiisika sbagai sluuh titik z pada bidag, sdmikia shigga z z < ; ditulis z,.

Lebih terperinci

Diterima editor 11 Januari 2010 Disetujui untuk dipublikasi 25 Pebruari 2010

Diterima editor 11 Januari 2010 Disetujui untuk dipublikasi 25 Pebruari 2010 I Nomo : 536/D/007 Tanggal 6 Juni 007 Phitungan Modl DWBA Dngan Kod... Syaaudin PERHITUNGAN MODEL DWBA DENGAN KOD DWUCK-4: TAMPANG LINTANG HAMBURAN NEUTRON ELASTIK DAN INELASTIK PADA REAKSI 94 ZRNN Syaaudin

Lebih terperinci

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN KTROMAGNTIKA TRAPAN GOMBANG INTAS MDIUM D W I A N D I N U R M A N T R I S U N A N G S U N A R YA H A S A N A H P U T R I AT I K N O V I A N T I POKOK BAHASAN PNDAHUUAN KOFISIN PANTU, KOFISIN TRUS, DAN

Lebih terperinci

ADSORPSI KADMIUM DENGAN BIOMASSA BEKAS FERMENTASI PABRIK ALKOHOL

ADSORPSI KADMIUM DENGAN BIOMASSA BEKAS FERMENTASI PABRIK ALKOHOL ASORPSI KAMIUM ENGAN BIOMASSA BEKAS FERMENTASI PABRIK ALKOHOL A. Nu 1 Y.C. anato 1 Abstact : Havy mtal adsotion by using immobilizd biomass in a ackd column in od to duc havy mtal concntation in wast at

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 7 Transformasi Fourier Cepat

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 7 Transformasi Fourier Cepat TKE 43 SISTEM PEGOLAHA ISYARAT Kuliah 7 Tasomasi Foui Cpat FFT : Fast Foui Tasom Idah Susilaati, S.T., M.Eg. Pogam Studi Tkik Elkto Fakultas Tkik da Ilmu Komput Uivsitas Mcu Buaa Yogyakata 9 KULIAH 7 SISTEM

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD-620-10 LUCKY PUTRI RAHAYU NRP 1109 100 012 Dosen Pembimbing Drs. Gatut Yudoyono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

Penentuan Harga Opsi Model Binomial Dua Periode

Penentuan Harga Opsi Model Binomial Dua Periode Pnnan Haga Opsi Mol inomial Da Pio A. Mol inomial a Pio Mol ini mpakan mol pasa saham (aing) ngan sa pio (on im sp) ngan kaa lain paa mol ini hanya apa a wak aing yai paa saa an. pi lah ibahas sblmnya,

Lebih terperinci

PENGUKURAN e/m elektron MENGGUNAKAN TABUNG TELEVISI (TV) DAN KUMPARAN HELMHOLTZ

PENGUKURAN e/m elektron MENGGUNAKAN TABUNG TELEVISI (TV) DAN KUMPARAN HELMHOLTZ Junal Pnlitian Pndidian IPA (JPPIPA), Januai 015 Vol 1, No 1 (015) -ISSN : 407-795X p-issn : 460-58 PENGUKUAN / lton MENGGUNAKAN TABUNG TELEVISI (TV) DAN KUMPAAN HELMHOLTZ Elyai N. S. Patty 1, Endiyas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan duakan bbapa konsp dan mtod yang mnjad dasa pnulsan tugas akh n. Bbapa konsp dan mtod tsbut alah pnclan, tata caa mndtks pnclan, mtod OLS, mnntukan ata-ata kuadat tkcl

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab kedua ini akan dijelaskan secara detail mengenai serat optik, fiber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab kedua ini akan dijelaskan secara detail mengenai serat optik, fiber BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab kedua ini akan dijelaskan secara detail mengenai serat optik, fiber coupler, logam besi dan besi tuang, ekspansi termal dan X-Ray Fl ourescent (XRF). Pada bagian serat optik

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

BAB 3 Kesamaan Matriks Kovariansi. Bagian ini akan membahas tentang pengujian hipotesis kesamaan matriks kovariansi.

BAB 3 Kesamaan Matriks Kovariansi. Bagian ini akan membahas tentang pengujian hipotesis kesamaan matriks kovariansi. BAB 3 Ksamaan Matks Kovaans Bagan n akan mmahas tntang ngujan hotss ksamaan matks kovaans. 3. Uj Ksamaan Dua Matks Kovaans 3.. Ukuan Pnyaan Multvaat ( X ( ( Msalkan X suatu vkto acak d mana X dan X masngmasng

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci