BAB 2 PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT MUHAMMAD NUR AIDI*

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT MUHAMMAD NUR AIDI*"

Transkripsi

1 BAB PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT MUHAMMAD NUR AIDI* *Dosn Statistika IPB Disampaikan dalam Smina Nasional Statistika k 9 SNS IX Sabtu 7 Novmb 009 Gdung U Lantai Kampus ITS Sukolilo Suabaya RINGKASAN Distibusi titik scaa spasial mupakan pwujudan fnomna dalam uang. Pngtahuan tntang pola distibusi titik dalam uang akan mmpmudah mncai solusi pnybab pola-pola titik dalam uang tsbut twujud. Olh kana itu dtksi pola sbaan titik spasial cukup pnting diktahui. Untuk itu dilakukan dtksi pola titik spasial dngan mtod Kuadan dan Ttangga Tdkat. Pola titik spasial scaa alamiah umumnya scaa acak. Olh kana itu pngtahuan tntang sbaan pluang yang mlandasi pola titik spasial yang diakibatkan poss acak plu diktahui. Hasik mnunjukkan bahwa Titik spasial yang mnyba scaa acak tnyata mmpunyai sbaan massa pluang Poisson. Titik spasial mnyba scaa acak akan mmpunyai nilai VMR mndkati satu kana nilai ata-ata dan agamnya sama yakni sbsa. Sbaan titik spasial yang dibangkitkan dngan mngikuti sbaan pluang Poisson ttap mupakan sbaan titik yang acak dan tidak dipngauhi olh banyaknya skatan yang dibikan pada mtod Kuadan. Hasil yang sama ditunjukkan dngan mtod Ttangga Tdkat Pndahuluan Distibusi suatu fnomna dalam uang ditunjukkan dngan pola titik dalam suatu uang. Banyak kasus mnunjukkan bahwa sbaan titik dalam uang disbabkan ol suatu poss ttntu. Dngan mmplajai pola titik dalam uang kita akan dapat mngtahui scaa tidak langsung sbab-sbab tiitik-titik tsbut bkonfiguasi dalam uang tsbut. Hal ini dapat dilihat pada kasus : sbaan pumahan, sbaan outlt, sbaan spsis dalam uang. Analisis pola titik bisi bbapa tknik analisis yang mnjlaskan distibusi Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 1

2 spasial dai titik dngan mmlihat apakah pola titik adalah mnglompok, pola titik acak, atau pola titik tatu gula). Ada dua mtod yang cukup bkmbang untuk mngtahui pola titik dalam uang yakni Mtod Kuadan dan Mtod Ttangga Tdkat. Masingmasing mtod tsbut mmpunyai klmahan dan kunggulan, namun apakah hasil yang ditunjukkan sama?, Pnlitian dilakukan mlalui simulasi sbaan titik scaa spasial yang dilakukan scaa acak, kmudian dilakukan analisis baik dngan mtod Kuadan maupun Mtod Ttangga Tdkat. Apakah kdua mtod ini mnghasilkan kputusan yang sama atinya ttap dinyatakan scaa acak?. Sbaan titik scaa spasial mngikuti suatu distibusi pluang ttntu. Untuk itu plu dilakukan kajian Toitis tntang sbaan pluang titik scaa spasial yang dilakukan scaa acak. Dalam studi ini dilakukan pnjabaan matmatika untuk mndapatkan fungsi sbaan pluang titik spasial acak tsbut tsbut. Pola Titik Sangat Rgula Pola Titik Acak Gamba.1. Pola Titik scaa Spasial Pola Titik Sangat Mnglompok.. Tinjauan Pustaka Mtod Kuadan adalah sbuah plana wadah) dibagi olh gid- dan tbntuk sl-sl yang bukuan sama yang disbut kuadan dan jumlah titik dalam stiap sl adalah acak. Kuadan umumnya bbntuk sgi mpat. Hipotsis yang dikmbangkan adalah lbih mngaah apakah titik-titik tdistibusi gula atau clustd atau andom atau tidak andom. Rgula point pocss adalah sjumlah bsa kuadan bisi satu titik, hanya bbapa kuadan yang kosong, dan sangat sdikit kuadan yang bisi lbih dai satu titik. Clustd point pocss adalah sangat banyak kuadan yang kosong, sangat sdikit kuadan yang mmiliki satu atau dua titik dan bbapa kuadan mmpunyai Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman

3 banyak titik yang mupakan pnngah dai dua hal diatas adalah andom point pocss. Gamba. Kuadan dai Rgula Smpuna, Pola Acak Titik dan Pola Titik Bgombol Smpuna Uji yang dikmbangkan dngan mnggunakan statistik Khi-Kuadat yakni dngan mnghitung pbdaan fkunsi obsvasi pada kuadan dngan distibusi fkunsi pada fungsi pluang ttntu. Jika nilai Khi-kuadat hitung lbih kcil dai Khi-kuadat tabl maka diputuskan bahwa distibusi mngikuti sbaan pluang ttntu dan sbaan titik spatial scaa acak, atau gula atau klompok John Silk, 1979) dan A. Rogs, 1974) Analisis ttangga tdkat mupakan sutu mtod dimana jaak smbaang k ttangga tdkat dalam suatu pola acak M titik. Tknik phitungan didasakan pada pbandinngan antaa ata-ata jaak ttangga tdkat,, hasil phitungan dngan nilai haapan ata-ata jaak ttangga tdkat,, yang dituunkan dai asumsi bahwa pola titik dibangkitkan dai poss acak dan bbas John Silk, 1979)..3. Mtod Ada tiga mtod yang dilakukan dalam pnlitian ini yakni : a) Mtod Matmatika untuk mncai fungsi massa pluang sbaan titik scaa acak dalam uang, yakni mlalui asumsi sbuah sl mnima satu titik dalam slang waktu t, t+dt) adalah bna-bna indpndn acak) dai sjumlah titik yang tlah ada dalam sl dan hal ini staa dngan asumsi bahwa suatu titik mmpunyai pluang bhasil sbsa p untuk mnmpati suatu posisi ttntu dan pluang 1-p)=q, apabila gagal mnmpati posisi ttntu dalam uang dan uang yang ditmpati mndkati tidak thingga b) Mmbangkitkan titik-titik Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 3

4 dalam uang dua dimnsi) scaa acak dngan mnggunakan Softwa R yang mmpunyai sbaan pluang ttntu, pilihan nilai paamt dalam fungsi massa pluang dilakukan scaa abit, c). Mlakukan dtksi pola titik dalam uang dngan Mtod Kuadan dan Mtod Ttangga Tdkat sta mmbandingkan hasilnya..4. Hasil dan Pmbahasan.4.1. Fungsi Massa Pluang Pola Titik scaa Acak dalam Ruang Untuk mndapatkan fungsi massa pluang sbaan titik scaa acak dalam uang kita slayaknya mngasumsikan bahwa pluang sbuah sl mnima satu titik dalam slang waktu t, t+dt) adalah bna-bna indpndn dai sjumlah titik yang tlah ada dalam sl. Maka f, t) = ft) Ls; t) = ) ) f) Gs;t) Psamaan d/dt Gs;t)= s-1) Ls;t) mnjadi d/dt Gs;t)= s-1) ft) Gs;t) dan solusi Gs;t) = xp [s-1) ) ] Untuk smbaang titik dalam waktu Gs; ) = Gs) = xp [ ) 1) Dimana = ) Psamaan 1) adalah fungsi pmbangkit momn dai distibusi Poisson dngan paamt. Dngan dmikian p, )= p)= xp- ) ) =0, 1,,.. Untuk mngck fungsi pmbangkit momn dai distibusi Poisson Gs) = ) Maka Gs) = ) ) = xp ) = ) xp ) = xp [ ) ) Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 4

5 Dngan mnggunakan hubungan yang standa xp x) = ) Dngan hubungan yang tlah diknal E[] = m 1 = ) =G 1) Dan Va ) = m = G 1)+G 1) [G 1)] Maka G s) = [ ) m 1 = G 1)= )= G s) = ) [ ) G 1) = ) Maka m = G 1)+G 1)- [G 1)] = ) + - ) Pndkatan kdua adalah dngan asumsi bahwa Pluang sbuah sl bhasil mndapatkan sbuah titik adalah p, dan X adalah banyaknya sl yang mnima sbuah titik, maka pluang binomial adalah P X n n ) p 1 p) Katakan bahwa n adalah bilangan sangat bsa dan mungkin tak tbatas, maka sl mnjadi sangat kcil, dan umumnya hanya bisi satu titik, dan dapat ditunjukkan sbagai bikut : P X n ) n 1 ) n n! =.7188 dan psamaan di atas mupakan Sbaan Massa Pluang Poisson dimana nilai dimana u=jumlah titik dan m adalah kuadan shingga dapat diatikan kapatan titik p satuan luas. Nilai haapan = E) adalah sbagai bikut : 1 ) E )! 1)! k ) 1)! Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 5

6 Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 6 Dai dua caa pndkatan di atas maka sbaan titik dalam spasial yang acak akan mngikuti sbaan Poisson. Bila kita mntapkan statistik VMR = agam/ata-ata, maka distibusi poisson atau sbaan titik spasial scaa acak mmpunyai VMR =1. Apabila VMR makin mnjauh dai 1 maka sbaan titik spasial akan mnuju bukan acak Mmbangkitkan Sbaan Titik dalam Ruang yang Mngikuti Distibusi Poisson Sudah dibuktikan di atas bahwa untuk mndapatkan sbaan titik spasial scaa acak maka kita dapat mmbangkitkan titik spasial dngan mngikuti sbaan massa pluang Poisson. Dngan mnggunakan lambda=0.5 maka sbaan titik dalam uang yang mngikuti sbaan pluang Poisson disajikan pada Gamba 3 dan Tabl 1. Bikut : Gamba.3. Posisi Titik Hasil Simulasi dngan Sbaan Pluang Poisson )) ) ) )! ) )! 1) ) ) 1)!! 1)! ) E E Ragam E

7 Tabl.1. Posisi Titik X, Y) Hasil Simulasi dngan Sbaan Pluang Poisson X Y X Y X Y X Y X Y 1,34 9,4 11 3,3 9,83 1 3,39 8, ,66 4,8 41 5,34 0,7 1,81 8,6 1,43 8,80 5,6 7,61 3 4,48 3,36 4 7,57 8,8 3,48 7, ,41 7, 3 4,34 5, ,86, ,79 5,81 4 3,13 6, ,10 6,15 4 8,50 4, ,60 1, ,88 3,45 5 1,14 5, ,17 5,14 5 3,18 3,5 35 5,56 0, ,41,17 6,7 4, ,34 4,7 6 3,70, ,78 8, ,81 0,13 7 0,49 3, ,38 3,7 7 4, 1,1 37 7,1 5,7 47 8,35 8,55 8 0,89, ,34,11 8 4,3 0, ,71 3,0 48 8,13 5,39 9 1,8 1, ,1 1,68 9 3,76 8, ,37, ,60, ,7 0,89 0 4,61 0, ,34 5, ,87 1, ,47 8, Pola Titik dngan Mtod Kuadan. Daah sbaan titik spasial dilakukan pnykatan. Ada bbapa tip pnykatan, yakni : a. Empat skatan, b. Smbilan skatan, c. Enam blas skatan, d. Dua puluh lima skatan,. Tiga puluh nam skatan, f Empat puluh smbilan skatan, g. nam puluh mpat skatan, h. dlapan puluh satu skatan, i. satus skatan, j. satus dua puluh satu skatan, k. satus mpat puluh mpat skatan. Sbagai ilustasi skatan disajikan pada Gamba -4 bikut : Gamba.4. Skatan Wilayah Sbaan Titik Spasial. Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 7

8 Tabl.. Hasil Analisis Kuadan Banyaknya Skat Man 1,75 5,67 3,19,04 1,4 1,04 0,80 0,63 0,51 0,4 0,35 Va 10,5 4,00,03,79 0,99 1,04 0,61 0,59 0,47 0,35 0,40 VMR 0,80 0,71 0,64 1,37 0,70 1,00 0,76 0,93 0,93 0,8 1,1 Khi-Hitung Khi-tabl q Tima Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Dai Tabl.. Di atas Nampak bahwa Khi-kuadat masih lbih ndah dibandingkan Khi-kuadat-tabl, yang bati bahwa Tima Ho yakni Sbaan Titik Spasial mngikuti sbaan pluang Poisson atau sbaan titik spasial scaa acak. Dmikian pula dai nilai VMR, dapat dikatakan bahwa tidak ada kcndungan makin mngcil atau makin mmbsanya nilai VMR. Nilai VMR bubah-ubah dan masih skita nilai satu. Hal ini mnandakan bahwa untuk sbaan titik spasial ttap mupakan sbaan titik yang acak dan tidak dipngauhi olh banyaknya skatan yang dibikan Pola Titik Dngan Ttangga Tdkat Jaak antaa titik dalam Gamba.3 pada matiks 51 x 51 kmudian ditntukan minimum jaak anta titik, yang slanjutnya dijumlahkan shingga didapatkan = 3,75 dan = = 0, Slanjutnya ditntukan nilai. Nilai mnunjukkan kapatan titik punit aa. Kita tlah mntapkan dalam sbaan pluang Poisson dngan = 0.5, maka =0, dan nilai R= = 1,039. Bilai R=1 maka titik spasial mnyba scaa acak, R < 1 atinya yang mmbikan makna titik spasial mnyba mndkati poss pnglompokan, dan R > 1 atinya yang mmbikan makna titik spasial mnyba mndkati poss dispsi. Namun dmikian plu dilakukan uji scaa Z, dimana Z=. Dan 0, ,707107= 0,0773. Hipotsis yang dikmbangkan adalah H0 : atinya titik mnyba scaa acak) dan H1: atinya mnyba bukan acak). Kita tlah mmpunyai 0, Maka nilai hitung adalah Z=- Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 8

9 0,0773/0,051757= 0,5356. Nilai Z tabl dngan =10 %, maka Ztabl=1.96 yang atinya tima H0 yakni titik spasial mnyba scaa acak..5. Ksimpulan 1. Titik spasial yang mnyba scaa acak tnyata mmpunyai sbaan massa pluang Poisson. Hal ini scaa matmatis tlah dibuktikan dngan mnggunakan asumsi antaa lain : pluang sbuah sl mnima satu titik dalam slang waktu t, t+dt) adalah bna-bna indpndn dai sjumlah titik yang tlah ada dalam sl atau dngan pndkatan sbaan binomial dngan kondisi banyaknya sl yang akan ditmpati titik spasial mndkati jumlah tak thingga.. Titik spasial mnyba scaa acak akan mmpunyai nilai VMR mndkati satu kana nilai ata-ata dan agamnya sama yakni sbsa 3. Sbaan titik spasial yang dibangkitkan dngan mngikuti sbaan pluang Poisson ttap mupakan sbaan titik yang acak dan tidak dipngauhi olh banyaknya skatan yang dibikan pada mtod Kuadan 4. Hasil phitungan dngan mnggunakan Ttangga Tdkat juga mnunjukkan bahwa sbaan titik spasial mupakan sbaan titik scaa acak..6. Dafta Pustaka 1. A. Rogs Statistical Analysis Of Spatial Dispsion. Th Quadat Mthod.. Edwad H. Isaaks and R. Mohan Sivastava Applid Gostatistics. Nw Yok. 3. John Silk Statistical Concpt in Gogaphy. LONDON 4. Muhammad Nu Aidi : Paamt dalam Fungsi Spasial Kasus Mtod Kiging) Junal Sains dan Tknologi, Vol. 6 No. 1 Tahun 000, Hlm. 4-48, ISSN: X) 5. Muhamad Nu Aidi,Bidawi Hasyim, WikantiAsi Ningum, Nanik.S. Mayani Hastuti. : Som Polics and mot snsing applications latd to soil osion isk assssmnt. Rgional Wokshop on soil Eosion Risk Assssmnt Rgional Wokshop on Soil Eosion Risk Asmnt, 9-31, Oktob 001 di Kuala Lumpu Malaysia Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 9

10 6. Muhammad.Nu Aidi, Wat, Land, and Ai Pollution Managmnt : titl Th Rlation Btwn Taffic Intnsity and Lad Pollution in Elmntay Scholl Studnt s Blod and Hai in Jakata Muhamad Nu Aidi : Pojct Of Asm Gant Fo Envionmntal Govnanc And Sustainabl Citis Initiativs IBRD-TF ). Ministy Of Envionmnt Rpublic Of Indonsia Muhamad Nu Aidi : Pnggunaan Rgsi Untuk Analisis Spasial Muhamad Nu Aidi dan Mgawati : Modl Logit Untuk Analisis Spasial Pndita Bokhitis Kasus Dichotomous) Muhammad Nu Aidi; Inda Saufita. Pbaikan Mtod Kiging Biasa Odinay Kiging) mlalui Pmcahan Matiks S mnjadi Bbapa Anak Matiks non ovlap untuk mwakili Dift pada Pubah Spasial. Junal Sains MIPA, Dsmb 008, Vol. 14, No. 3, Hal Muhammad Nu Aidi. Mapping AREAS OF Logging along Malaysia and Indonsia s and bod Kalimantan. Naskah Ilmiah yang disampaikan pada ptmuan Intnational Smina kjasama antaa Pasca Sajana dngan Th Pnsylvania Stat Univsity, USA. Bogo 1-13 Januay Swastika Andi DN,dan, Muhammad Nu Aidi. Point Distibution of Womn Pcption about Husband Allowd Bat His Wif in Nanggo Ach Daussalam Naskah Ilmiah yang disampaikan pada ptmuan Intnational Smina kjasama antaa Pasca Sajana dngan Th Pnsylvania Stat Univsity, USA. Bogo 1-13 Januay Mohammad Rosyid Fauzi, Muhammad Nu Aidi. Analisis Efktifitas Mtod Kiging Dan Invs Distanc Dalam Mlakukan Pndugaan Data Hilang Scaa Spasial Mlalui Simulasi Intpolasi Thadap Data Hasil Polhan Suaa PILKADA Jawa Baat Tahun 008. Naskah Ilmiah yang disampaikan pada ptmuan Intnational Smina kjasama antaa Pasca Sajana dngan Th Pnsylvania Stat Univsity, USA. Bogo 1-13 Januay Muhammad Nu Aidi. Pnggunaan Rantai Makov untuk Analisis Spasial sta Modifikasinya dai Sistm Ttutup k Sistm Tbuka Foum Statistika dan Komputasi Vol 13 No.1 Apil ISSN halaman 3-33) 15. Muhammad Masjku, Muhammad Nu Aidi and Chichi Novianti. Odinay Kiging and Invs Distanc Wighting fo Mapping Phosphous of Lowland Soil. 3th Intnational Confnc Mathmatics and Statistics. Kjasama antaa Moslm Socity of Mathmatics and Statistics in South East Asia & Bogo Agicultual Univsity. Bogo, 5-6 Agustus 008. Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 10

11 16. Ricado A. Ola Optimum Mapping Tchniqus using Rgionalizd Vaiabl Thoy. Kansas Gological Suvy. Konfiguasi Titik dalam Ruang Bab Halaman 11

Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009

Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 Semina Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopembe, 7 Novembe 2009 PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT Muhammad Nu Aidi

Lebih terperinci

II ISBN : RINGKASAN

II ISBN : RINGKASAN BAB 1 DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI MASSA PELUANG, METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT MUHAMMAD NUR AIDI* (*Dosen Statistika IPB) Disampaikan Dalam Seminar

Lebih terperinci

KONFIGURASI TITIK DALAM RUANG KAJIAN TEORETIS, SIMULASI DAN KASUS

KONFIGURASI TITIK DALAM RUANG KAJIAN TEORETIS, SIMULASI DAN KASUS KONFIGURASI TITIK DALAM RUANG KAJIAN TEORETIS, SIMULASI DAN KASUS DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Konfigurasi Titik dalam Ruang KATA PENGANTAR Kehidupan manusia maupun mahluk hidup

Lebih terperinci

PERBANDINGAN FIELD STRENGTH UPPER DAN COMBINED ANTENNA PADA TRANSMISI TV 7 SURABAYA

PERBANDINGAN FIELD STRENGTH UPPER DAN COMBINED ANTENNA PADA TRANSMISI TV 7 SURABAYA TESLA Vol. 8 No. 2, 51 60 (Oktob 2006) Junal Tknik Elkto PERBANDINGAN FIELD STRENGTH DAN ANTENNA PADA TRANSMISI TV 7 SURABAYA Inda Sujati 1), Endah Styaningsih 2) dan Stvani Hmawan 3) Abstact It has bn

Lebih terperinci

VIII. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ENERGI

VIII. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ENERGI VIII. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ENERGI Kondisi obyktif pnglolaan ngi di Nusa Pnida dapat dikmukakan bdasakan tahapan pnglolaan yang mliputi tahap pncanaan, plaksanaan, dan pngndalian. Pada tahap pncanaan

Lebih terperinci

Hukum Gauss. f = fluks listrik = jumlah garis gaya yang menembus luas A E r = medan listrik = elemen luas q i

Hukum Gauss. f = fluks listrik = jumlah garis gaya yang menembus luas A E r = medan listrik = elemen luas q i Hukum Gauss Pv. Jumlah gais gaya yang klua dai pmukaan ttutup S bbanding luus dngan jumlah muatan yang dilingkupinya. dimana : f = E d A = q i f = fluks listik = jumlah gais gaya yang mnmbus luas A E =

Lebih terperinci

Dari DFT menjadi FFT

Dari DFT menjadi FFT Dai DFT mnjadi FFT D Eng Risanui Hidayat Juusan Tni Elt FT UGM, Ygyaata I PEDAHULUA Biut aan dijlasan Dmpsisi DFT shingga mnjadi FFT dngan algithma Cly and Tuy II PERSAMAA DFT DFT mmpunyai psamaan () Dngan

Lebih terperinci

Energi total sistem A dan tandon A`

Energi total sistem A dan tandon A` Ensambl dan Sistm Intaktif Ensambl dan Sistm Intaktif Tpik-tpik ang akan dibahas: Ensambl Mikkannik (tanpa intaksi, bab IV Ensambl Kannik (intaksi tmal Ensambl Kannik Bsa (intaksi difusif Ensambl Kannik

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranan penting dalam penelitian ini. Serta juga akan dipaparkan tentang expansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranan penting dalam penelitian ini. Serta juga akan dipaparkan tentang expansi ADLN Ppustakaan Univsitas Ailangga BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dipapakan tntang tinauan pustaka. Tinauan pustaka yang mnunang dalam pnlitian ini adalah tntang snso, sat optik, fib coupl

Lebih terperinci

Perancangan Bandpass Filter Pita Sempit pada Frekuensi L-Band untuk Aplikasi Synthetic Aperture Radar (SAR)

Perancangan Bandpass Filter Pita Sempit pada Frekuensi L-Band untuk Aplikasi Synthetic Aperture Radar (SAR) JURNAL INFOTEL Infomatika - Tlkomunikasi - Elktonika Wbsit Junal : http://jounal.st3tlkom.ac.id/indx.php/infotl ISSN : 2085-3688; -ISSN : 2460-0997 Pancangan Bandpass Filt Pita Smpit pada Fkunsi L-Band

Lebih terperinci

8.1 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN

8.1 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN RUANG EIGEN Masalah nilai dan vko ign banyak skali dijumpai dalam bidang kayasa, spi maslah ksabilan sism, opimasi dngan SVD, kompsi pada pngolahan cia, dan lain-lain. Unuk lbih mmahami masalah nilai dan

Lebih terperinci

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan) Dpt. Statistika IPB, 0 Transormasi Pubah Acak Lanjutan B. Mtod Pnggantian Pubah Mtod ini mrupakan pngmbangan dari mtod ungsi sbaran. Misalkan diktahui kp bagi p.a. adalah x. Jika didinisikan p.a. lainna

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA PHASED ARRAY MIKROSTRIP 1 4 X-BAND

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA PHASED ARRAY MIKROSTRIP 1 4 X-BAND 5 PRANCANGAN DAN RALISASI ANTNA PHASD ARRAY MIKROSTRIP XBAND Zillya Fatimah, Ho Wijanto, Yuyu Wahyu 3, PodiS Tknik Tlkomunikasi, Fakultas Tknik lkto, Univsitas Tlkom 3 PPTLIPI (Lmbaga Ilmu Pngtahuan Indonsia)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Model pembelajaran langsung menggunakan metode tugas dan resitasi

Model pembelajaran langsung menggunakan metode tugas dan resitasi Mdl pmblajaan langsung mnggunakan mtd tugas dan sitasi EERAA MODEL EMBELAJARA LAGSUG MEGGUAKA METODE TUGAS DA RESITASI TERHADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TITL ADA STADAR KOMETESI MEMASAG ISTALASI EERAGA

Lebih terperinci

FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK DAN FUNGSI STATISTIK VMR TERHADAP PERUBAHAN UKURAN KUADRAN

FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK DAN FUNGSI STATISTIK VMR TERHADAP PERUBAHAN UKURAN KUADRAN , April 2009 p : 16-21 ISSN : 0853-8115 Vol 14 No.1 FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK DAN FUNGSI STATISTIK VMR TERHADAP PERUBAHAN UKURAN KUADRAN Muhammad Nur Aidi Departemen Statistika

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA TEKSTUR PADA MOTIF BATIK PESISIR DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGASI

KLASIFIKASI POLA TEKSTUR PADA MOTIF BATIK PESISIR DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGASI KOMPUTAKI Vl., N.1 Fbuai 2017 KLASIFIKASI POLA TEKSTUR PADA MOTIF BATIK PESISIR DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGASI Nvita Kunia Ningum 1, Dfi Kuniawan 2, Sptian Engga Sukmana Pgam Studi Tknik Infmatika, Fakultas

Lebih terperinci

Yana Taryana a, *, Achmad Munir b, Yaya Sulaeman a, dan Dedi a

Yana Taryana a, *, Achmad Munir b, Yaya Sulaeman a, dan Dedi a Pancangan Low Nois Amplifi dngan Tknik Non Simultanous Conjugat atch untuk Aplikasi Rada S-Band Dsign of Low Nois Amplifi Usg Non Simultanous Conjugat atch Tchniqu fo S-Band Rada Application Yana Tayana

Lebih terperinci

Transformasi Satu Peubah Acak (Lanjutan) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016

Transformasi Satu Peubah Acak (Lanjutan) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016 Transformasi Satu Pubah Acak (Lanjutan) Dr. Kusman Sadik, M.Si Dpartmn Statistika IPB, 06 Transformasi Pubah Acak (Lanjutan) B. Mtod Pnggantian Pubah Mtod ini mrupakan pngmbangan dari mtod fungsi sbaran.

Lebih terperinci

Transformasi Satu Peubah Acak (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017

Transformasi Satu Peubah Acak (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017 Transformasi Satu Pubah Acak Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Dpartmn Statistika IPB, 07 Transformasi Pubah Acak Lanjutan) B. Mtod Pnggantian Pubah Mtod ini mrupakan pngmbangan dari mtod fungsi sbaran.

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 211 PERNYATAAN

Lebih terperinci

III MODEL OPTIMALISASI ALOKASI ASET

III MODEL OPTIMALISASI ALOKASI ASET 6 III MODEL OPTIMALISASI ALOKASI ASET Dskipsi Pmasalahan Misalkan invsasi as i alam kning anuias vaiabl ipisah mnjai ua subkning, yaiu sub-kning as bbas isiko an sub-kning as bisiko. Dalam kaya ilmiah

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA KAWAT TANAH DAN MENARA

BAB II IMPEDANSI SURJA KAWAT TANAH DAN MENARA BAB II IMPEDANSI SUJA KAWA ANAH DAN MENAA II. UMUM Saluan tansms lbh tngg dbandngkan objk d skllngnya, kana tu saluan tansms mmlk sko bsa untuk tkna sambaan pt. Untuk mngatas hal tsbut maka saluan tansms

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

BAB 3 FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK VMR TERHADAP PERUBAHAN UKURAN KUADRAN

BAB 3 FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK VMR TERHADAP PERUBAHAN UKURAN KUADRAN BAB 3 FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK VMR TERHADAP PERUBAHAN UKURAN KUADRAN MUHAMMAD NUR AIDI* Departemen Statistika IPB E-mail :nuraidi@yahoo.com Diterbitkan

Lebih terperinci

METRIK MEDAN GRAVITASI BENDA BERMUATAN LISTRIK SIMETRI BOLA. Oleh: Bansawang BJ Lab. Fisika Teori dan Komputasi Jurusan FMIPA Unhas

METRIK MEDAN GRAVITASI BENDA BERMUATAN LISTRIK SIMETRI BOLA. Oleh: Bansawang BJ Lab. Fisika Teori dan Komputasi Jurusan FMIPA Unhas MTRIK MDAN RAVITASI NDA RMUATAN LISTRIK SIMTRI OLA Olh: ansawan J Lab. isika Toi dan Komputasi Juusan MIPA Unhas Abstak Tlah diplihatkan caa pumusan psamaan mdan avitasi kovaian instin mlalui pinsip intal

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan duakan bbapa konsp dan mtod yang mnjad dasa pnulsan tugas akh n. Bbapa konsp dan mtod tsbut alah pnclan, tata caa mndtks pnclan, mtod OLS, mnntukan ata-ata kuadat tkcl

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI MASSA PELUANG, METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT

DAFTAR ISI DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI MASSA PELUANG, METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT DAFTAR ISI BAB 1. DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI MASSA PELUANG, METODE KUADRAN DAN TETANGGA TERDEKAT 1-1 Disampaikan dalam Seminar Nasional Sain II di IPB-Bogor

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Petemuan Ke-9 Pemodelan BJT. ALFITH, S.Pd,M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Petemuan Ke-9 Pemodelan BJT. ALFITH, S.Pd,M.Pd EEKTONIK DS Ptmuan K-9 Pmdlan JT FITH, S.Pd,M.Pd 2 Pnguat JT satu tngkat Stuktu dasa amba mnunjukkan angkaan dasa pnguat JT dngan pmban bas dngan aus yang knstan. Yang plu dphatkan adalah mmlh yang bsa

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

Perancangan Penguat BJT

Perancangan Penguat BJT Pancangan Pnguat BJT C dngan Bias Diskit V CC o C // i π BB C C Vout V in C Q A BB // gmc & // C& C C dngan Bias Sumb Aus Kolkto V CC o o // i π B C C Vout V in C Q B A g m C C dngan Bias Sumb Aus mito

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI ITRFRSI DA DIFRAKSI Mata Kulah: Glombang & Optk Dosn: Andhy Stawan andhystawan DIFRAKSI CLAH TUGGAL DA KISI andhystawan B. Dfaks Dfaks mupan gjala pmblon (pnybaan) glombang kt mnjala mlalu clah smpt atau

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

Gelombang Datar Serbasama. Oleh : Eka Setia Nugraha, ST,MT

Gelombang Datar Serbasama. Oleh : Eka Setia Nugraha, ST,MT Glombang Data Sbaama Olh : ka Stia Nugaha, ST,MT Oganiai Glombang Data Sbaama A. Pndahuluan pag 3 B. Pnuunan Pamaan Glombang pag 5 C. Pamaan Glombang pag 13 D. Vkto Poynting dan Pninjauan Daya pag 16.

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN WAWANCARA. Judul Penelitian : AnalisisFaktor Risiko Penyakit Hipertensi Pada Tentara

PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN WAWANCARA. Judul Penelitian : AnalisisFaktor Risiko Penyakit Hipertensi Pada Tentara 66 Lampian 1 PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN WAWANCARA Judul Pnlitian : AnalisisFakto Risiko Pnyakit Hiptnsi Pada Tntaa Nasional Indonsia (TNI) (Pnlitian di Rumkital D. Ramlan Suabaya Tahun 2015)

Lebih terperinci

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK MODELING PENGTURN KECEPTN MOTOR DC DENGN SIMULINK Olh : I N Satya Kumara Staf Pngajar Tknik Elktro Univrsitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: ins_kumara@yahoo.com Intisari Motor arus sarah (motor

Lebih terperinci

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU H. Maman Suhrman,Drs.,M.Si BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU Pada bab sblumnya, khususnya pada BAB II kita tlah mngnal distribusi pluang scara umum baik untuk pubah acak diskrit

Lebih terperinci

BAB 5 FUNDAMENTAL DISTRIBUSI PELUANG MUHAMMAD NUR AIDI

BAB 5 FUNDAMENTAL DISTRIBUSI PELUANG MUHAMMAD NUR AIDI BAB 5 FUNDAMENTAL DISTRIBUSI PELUANG MUHAMMAD NUR AIDI 5.1. Pendahuluan Untuk mendeteksi bagaimana konfigurasi titik dalam ruang apakah bersifat acak atau random, regular, ataupun cluster (kelompok); pertama-tama

Lebih terperinci

Prosiding SPMIPA; pp: 43-49; 2006 ISBN:

Prosiding SPMIPA; pp: 43-49; 2006 ISBN: Posiding SPMIPA; pp: 43-49; 6 ISB: 979.74.47. MODEL PEMAEA LOGISTIK DEGA DAYA DUKUG BERGATUG WAKTU PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Fiia Rakhmawai, Suimin Juusan Mamaika Fakulas Mamaika dan Ilmu Pngahuan Alam

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS - HUKUM COULOMB Oleh Suparno, PhD

LISTRIK STATIS - HUKUM COULOMB Oleh Suparno, PhD LISTRIK STATIS - HUKUM COULOMB Olh Supano, PhD Sfat-sfat Muatan Bla sbuah ss dgosok-gosokkan pada ambut, lalu ddkatkan kpada sphan ktas kcl-kcl, maka sphan ktas tu akan ttak dan mlkat pada ss. Pstwa n

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu an Tmpat Pnlitian Sampl yang igunakan paa pnlitian ini aalah tanaman klapa sawit TM-3 ai PT Cnng Gaut. Pnlitian blangsung skita 9 bulan, yaitu ai bulan Juli 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN DAN DISAIN PENGENDALI SISTEM PLTMH

BAB 3 PEMODELAN DAN DISAIN PENGENDALI SISTEM PLTMH BAB PEMODELAN DAN DISAIN PENGENDALI SISEM PLMH Konsp pngndalian fkunsi (kcpatan) dapat dilihat pada Gaba.. Jika kcpatan (fkunsi) tidak ssuai dngan st point aka sinyal o akan dikiikan k pngndali lalu pngndali

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

Labtek VIII Jl Ganesha 10 Bandung. Abstrak

Labtek VIII Jl Ganesha 10 Bandung. Abstrak PENGGUNAAN DISTRIBUSI NORMAL DALAM MEMODELKAN SEBARAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN DAN TRANSFORMASI BOX-MULLER PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK MODEL PEMILIHAN RUTE DAN PEMBEBANAN STOKASTIK R. Didin Kusdian Mahasiswa

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

KENDALI TRACKING-OPTIMAL LQG UNTUK MODEL HELIKOPTER

KENDALI TRACKING-OPTIMAL LQG UNTUK MODEL HELIKOPTER KENDALI RACKING-OPIMAL LQG UNUK MODEL HELIKOPER H.Y Sutato,A.Budiyono 2,4, dan Singgih.S.Wibowo 3 Abstak Sjumlah psoalan sistm kndali yang mmptimbangkan hal-hal paktis mlibatkan kmampuan pancangan sistm

Lebih terperinci

Penentuan η: Kondisi Isotermal

Penentuan η: Kondisi Isotermal Pnntuan η: Kondisi Isotmal Bbapa asumsi yang diambil: Poi katalis bbntuk silind luus dngan jai-jai R dan panjang (liat gamba skma di bawa) x Δx Elmn volum ΔV 0 R x 0 x x+δx x idak ada pubaan mol gas slama

Lebih terperinci

Modul #03. Impedansi Antena. Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung 2008

Modul #03. Impedansi Antena. Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung 2008 Modul #3 T 343 ANTNA DAN PROPAGAS mpdansi Antna Pogam Studi S Tknik Tlkomunikasi Juusan Tknik lkto - Skolah Tinggi Tknologi Tlkom Bandung 8 Oganisasi Modul 3 mpdansi Antna A. Pndahuluan pag 3 B. mpdansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester. Periode Genap Tahun Akademik 2010/2011. FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN. Selamat bekerja secara MANDIRI!

Ujian Akhir Semester. Periode Genap Tahun Akademik 2010/2011. FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN. Selamat bekerja secara MANDIRI! KULTS DESN dan TEKNK ERENCNN Ujian khi Smst iod Gnap Tahn kadmik 00/0 Jsan : Tknik Sipil Hai / Tanggal : Jmat, Mi 0 Kod Klas : J Wakt : 07.5 09.00 Mata Ujian : Stkt Baja SKS : Dosn : D.. Wianto Dwoboto,

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA PENGOLAHAN DATA OBAT- OBATAN DAN BAHAN MEDIS PADA INSTALASI FARMASI DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

PERANCANGAN BASIS DATA PENGOLAHAN DATA OBAT- OBATAN DAN BAHAN MEDIS PADA INSTALASI FARMASI DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN Smina asinal Infmatika 205 PERACAGA BASIS DATA PEGOLAHA DATA OBAT- OBATA DA BAHA EDIS PADA ISTALASI FARASI DI RUAH SAKIT HAJI EDA Si Lstai Rahayu Univsitas Ptnsi Utama Jl. K.L Ys Sudas Km. 6,5. 3A Tanjung

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN BAB VI SABUNGAN BALOK ENDUKUNG OEN 1. TUJUAN ERKULIAHAN A. TUJUAN UU ERKULIAHAN (TU) Stlah mmplajari matri tntang sambungan balok pndukung momn, scara umum anda diharapkan : 1. ampu mnjlaskan pngrtian

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci