Sari, et al, Konsumsi Makanan dan Status Gizi Anak Balita (24 59 bulan) di Desa Nelayan...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sari, et al, Konsumsi Makanan dan Status Gizi Anak Balita (24 59 bulan) di Desa Nelayan..."

Transkripsi

1 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember Food Consumption and Nutritiona Status of Toder ( 9 months) in The Fisher Viage Puger Wetan, Puger, Jember Iga Yuiana Sari, Farida Wahyu Ningtyias, Ninna Rohmawati Bagian Kesehatan Masyaraat Fautas Kesehatan Masyaraat Universitas Jember Jaan Kaimantan 37, Jember 68 e-mai: iga_iana@yahoo.co.id Abstract Fisherman is one of margina society who often excuded from government poicy accomodation. Probems which occured in the society are very compex, such as income reated. The ow vaue of their income which were received wi be impacted to aocation cost for food and meet nutritiona adequacy. The factors which reated nutritiona state at fishermen society were the eve of energy and protein consumtion, infection desease, nowedge eve, education eve, competeness of immunization, and income. The purpose of this research was to anayze correation between consumption of food and nutritiona state of todder. This research was observationa anaytica study. The test resut of correation showed that there was no significant correation between the eve of energy consumption and nutritiona state (Index BB/U and BB/TB), eve of protein consumption and nutritiona state (Index BB/TB) and the eve of fat consumption and the nutritiona state (index BB/TB). There was significant correation between the eve of energy consumption and nutritiona state (index TB/U). The eve of protein consumption and nutritiona state (index BB/U and TB/U). The eve of fat consumption and nutritiona state (index BB/U and TB/u). The eve of carbohydrate consumption and nutritiona state (index BTB/U, TB/U and BB/TB). Keywords: Nutritiona status, food consumption, todder ( 9 months), fisher viage Abstra Abstra Neayan merupaan saah satu masyaraat margina yang sering seai tersisihan dari aomodasi ebijaan pemerintah. Masaah yang dihadapi masyaraat neayan sangatah ompes saah satunya menyangut penghasian. Rendahnya pendapatan yang diterima oeh rumah tangga neayan mengaibatan rumah tangga neayan tida mampu mengaoasian pengeuaran pangannya untu memenuhi ecuupan gizi rumah tangga. Fator-fator yang mempengaruhi status gizi baita di desa neayan adaah tingat onsumsi energi dan protein, penyait infesi, tingat pengetahuan, tingat pendidian, eengapan imunisasi dan pendapatan. Peneitian ini bertujuan untu menganaisis hubungan antara onsumsi maanan dengan status gizi ana baita. Jenis peneitian yang digunaan daam peneitian ini adaah observasiona. Hasi uji hubungan menunjuan bahwa tida ada energi dengan status gizi (indes BB/U dan BB/TB), tingat onsumsi protein dengan status gizi (indes BB/TB), dan tingat onsumsi ema dengan status gizi (indes BB/TB). Terdapat hubungan yang bermana antara tingat onsumsi energi dengan status gizi (indes TB/U), tingat onsumsi protein dengan status gizi (indes BB/U dan TB/U), tingat onsumsi ema dengan status gizi (indes BB/U dan TB/U), dan tingat onsumsi arbohidrat dengan status gizi (indes BB/U, TB/U, dan BB/TB). Kata unci: Status gizi, onsumsi maanan, ana baita ( 9 buan), desa neayan Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

2 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... Pendahuuan Neayan merupaan saah satu masyaraat margina yang sering seai tersisihan dari aomodasi ebijaan pemerintah. Masaah yang dihadapi masyaraat neayan sangatah ompes saah satunya menyangut penghasian []. Rendahnya pendapatan yang diterima oeh rumah tangga neayan mengaibatan rumah tangga neayan tida mampu mengaoasian pengeuaran pangannya untu memenuhi ecuupan gizi rumah tangga []. Kecamatan Puger merupaan Kecamatan dengan jumah neayan terbanya di Kabupaten Jember yaitu sebesar 3.76 orang. Jumah produsi perianan aut terbanya di Kecamatan Puger terdapat di Desa Puger Wetan dengan jumah produsi perianan sebesar 9.7 w dan terdapat 6 orang yang bermatapencaharian sebagai neayan [3]. Hasi pendataan status gizi ana baita (BB/U, BB/TB, TB/U) pada tahun di Kecamatan Puger dietahui bahwa di Desa Puger Wetan memiii prevaensi badan urang tertinggi edua di Kecamatan Puger yaitu sebesar 7,7% baita dengan badan urang. Seanjutnya untu prevaensi badan ebih sebesar,67%, prevaensi urus sebesar,6%, prevaensi gemu sebesar,6%, prevaensi pende sebesar,77%, dan prevaensi tinggi sebesar 3,6%. Hasi studi pendahuuan poa onsumsi sumber protein ana baita di desa neayan Puger Wetan pada buan November menyebutan, onsumsi protein hewani terbanya berasa dari eompo ian yaitu sebesar,8 gram per orang per hari. Disusu oeh eompo susu dan oahan sebesar,9 gram per orang perhari, eompo teur dan oahan sebanya,6 gram per orang perhari, eompo daging dan oahannya sebanya 3, gram per orang perhari, eompo jeroan urang dari gram per orang perhari. protein nabati yang paing dominan dionsumsi adaah eompo acangacangan dan oahan yaitu sebesar 8, gram per orang perhari. Ana baita adaah ana yang teah menginja usia di atas satu tahun atau ebih popuer dengan pengertian usia ana di bawah ima tahun []. Ana baita merupaan eompo umur yang rawan gizi dan rawan penyait. Keompo ini yang merupaan eompo umur yang paing menderita aibat gizi (KKP), dan jumahnya daam popuasi besar []. Status gizi adaah esehatan individu-individu atau eompo-eompo yang ditentuan oeh derajat ebutuhan fisi aan energi dan zat-zat gizi ain yang diperoeh dari pangan dan maanan yang dampa fisinya diuur secara antropometri [6]. Fator penyebab angsung terjadinya masaah gizi urang pada ana baita adaah onsumsi maanan dan penyait infesi. Sedangan fator penyebab tida angsung terjadinya masaah gizi urang pada ana baita adaah etahanan pangan euarga yang urang memadai, poa pengasuhan ana yang urang memadai, dan peayanan esehatan dan ingungan urang memadai [7]. Peneitian ini bertujuan untu mengetahui hubungan antara onsumsi maanan dengan status gizi ana baita di daerah neayan Desa Puger Wetan Metode Peneitian Jenis peneitian ini adaah observasiona dengan design peneitian yang digunaan adaah cross sectiona. Popuasi pada peneitian ini berjumah 66 ana baita. Sampe pada peneitian ini berjumah ana baita usia 9 buan. Penentuan sampe daam peneitian ini menggunaan teni simpe random samping. Teni pengumpuan data diauan dengan wawancara, penguuran, dan observasi. Aat peroehan data menggunaan uisioner, microtoice, bathroomscae, embar uisioner reca x jam, dan embar uisioner food frequency. Teni anaisis data untu mengetahui adanya hubungan diauan dengan menggunaan uji statisti oreasi pearson untu data yang berdistribusi norma dan menggunaan uji oreasi spearman untu data yang tida berdistribusi norma dengan tingat emanaan % (α=). Hasi Peneitian Hubungan Antara Energi dengan Status (BB/U, TB/U, BB/TB) Beriut ini adaah Distribusi status gizi ana baita menurut indes BB/U, TB/U, BB/TB berdasaran tingat onsumsi energi di Desa Puger Wetan Tabe. Distribusi Hubungan antara Energi dengan Status Berdasaran Indes BB/U, TB/U, BB/TB Energi Lebih Status (BB/U) Bai Kuran g Buru Lebih 9,7, Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

3 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... Jumah Energi ,9 9,8 Tinggi Lebih Jumah Energi Status (TB/U) Pende Pende 9, 3 7 7,,9 7,7 3 Gemu 3 Status (BB/TB) Lebih 8,, ,8,9 7 3, Jumah 3 Tabe menunjuan bahwa tida ada energi dengan status gizi berdasaran indes BB/U dan BB/TB. Terdapat hubungan yang bermana antara tingat onsumsi energi dengan status gizi berdasaran indes TB/U. Hubungan Antara Protein dengan Status (BB/U, TB/U, BB/TB) Beriut ini adaah Distribusi status gizi ana baita menurut indes BB/U, TB/U, BB/TB berdasaran tingat onsumsi protein di Desa Puger Wetan Tabe. Distribusi Hubungan Antara Protein dengan Status Berdasaran Indes BB/U, TB/U, BB/TB Protein Lebih Lebih Jumah Protein Status (BB/U) Bai Kuran g Buru, 8, ,9 9,8 Tinggi Lebih Status (TB/U) Pende Pende, 9 6,9 Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

4 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... Jumah Protein Gemu Lebih Status (BB/TB) 37,7 3 6,6 3,7,8 7 Jumah 3 Tabe menunjuan bahwa terdapat protein dengan status gizi berdasaran indes BB/U dan TB/U. Tida ada hubungan yang bermana tingat onsumsi protein dengan status gizi berdasaran indes BB/TB. Hubungan Antara Lema dengan Status (BB/U, TB/U, BB/TB) Beriut ini adaah Distribusi status gizi ana baita menurut indes BB/U, TB/U, BB/TB berdasaran tingat onsumsi ema di Desa Puger Wetan Tabe 3. Distribusi Hubungan Antara Lema dengan Status Berdasaran Indes BB/U Lema Lebih Status (BB/U) Bai Kuran g Buru Lebih 7,8 Jumah Lema 8, 7,8 Tinggi Status (TB/U) Pende Pende Lebih 7,8 Jumah Lema 8, 9,8 Gemu Lebih Jumah Status (BB/TB) 3,8 3 8, 9, 3,7 3, 9 Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

5 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... Tabe 3 menunjuan bahwa terdapat ema dengan status gizi berdasaran indes BB/U dan TB/U. Tida ada hubungan yang bermana tingat onsumsi ema dengan status gizi berdasaran indes BB/TB. Hubungan Antara Karbohidrat dengan Status (BB/U, TB/U, BB/TB) Beriut ini adaah Distribusi status gizi ana baita menurut indes BB/U, TB/U, BB/TB berdasaran tingat onsumsi arbohidrat di Desa Puger Wetan Tabe. Distribusi Hubungan Antara Karbohidrat dengan Status Berdasaran Indes BB/U Karbohidr at Lebih Status (BB/U) Bai Kuran g Buru Lebih 3,9 Jumah Karbohidr at 88, 3 7 3,9 Tinggi Status (TB/U) Pende Pende Lebih 3,9 7 9, Jumah Karbohidr at Gemu Status (BB/TB) Lebih,9 8 9, 6 3,7,9 Jumah 3 3 Tabe menunjuan bahwa terdapat arbohidrat dengan status gizi berdasaran indes BB/U, TB/U dan BB/TB. Pembahasan Hasi peneitian menunjuan bahwa tida ada energi dengan status gizi berdasaran indes BB/U. Ha ini sejaan dengan peneitian Baesari () yang menyebutan bahwa tida ada hubungan antara onsumsi energi dengan status gizi urang pada baita di Desa Branta Pesisir dan Desa Tanaan Kecamatan Tanaan Kabupaten Pameasan [8]. Tida adanya hubungan dimunginan arena freuensi maan yang ebih dari 3 ai sehari, onsumsi fast food yang mengandung tinggi energi namun sediit mengandung zat gizi ain dan ativitas fisi yang tinggi sehingga status gizi masih daam ategori norma. Hasi peneitian ini menunjuan bahwa ada hubungan yang bermana antara tingat onsumsi energi dengan status gizi berdasaran indes TB/U. Baita yang berstatus gizi norma sebagian besar memiii tingat onsumsi energi ategori norma. Ha ini sejaan dengan peneitian Nabuasa (3) yang menyebutan bahwa terdapat hubungan yang bermana antara riwayat poa asuh, poa maan, asupan energi, asupan protein, dan asupan asium terhadap ejadian stunting [9]. Energi adaah zat yang diperuan mahu hidup untu mempertahanan hidup, menunjang pertumbuhan dan meauan ativitas fisi. Kebutuhan energi pada Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

6 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... manusia dapat dipenuhi dari maanan yang dionsumsi []. Hasi peneitian menunjuan bahwa tida ada hubungan yang bermana antara tingat onsumsi energi dengan status gizi berdasaran indes BB/TB. Ha ini sejaan dengan peneitian Hendrayati et a. (3) yang menyebutan bahwa tida ada hubungan antara asupan energi dengan ejadian wasting []. Tida adanya hubungan dimunginan arena terdapat baita yang berstatus gizi norma namun memiii tingat onsumsi energi ategori ebih dimunginan arena terdapat beberapa baita yang mempunyai freuensi maan ebih dari 3 ai sehari. Hasi peneitian menunjuan bahwa ada protein dengan status gizi berdasaran indes BB/U. Baita yang berstatus gizi ategori gizi bai sebagian besar memiii tingat onsumsi protein ategori norma. Ha ini sejaan dengan peneitian Syuriawati () yang menyebutan bahwa ada hubungan antara onsumsi protein dengan status gizi urang pada ana usia 9 buan []. Protein mempunyai fungsi has yang tida dapat digantian oeh zat gizi ain, yaitu membangun serta memeihara se-se dan ja tubuh [3]. Hasi peneitian ini menunjuan bahwa terdapat hubungan yang bermana antara tingat onsumsi protein dengan status gizi berdasaran indes TB/U. Ha ini sejaan dengan peneitian Hariyati et a. (6) yang menyebutan bahwa terdapat hubungan antara tingat onsumsi protein dengan ejadian stunting []. Baita yang berstatus gizi norma sebagian besar memiii tingat onsumsi protein ategori norma. Ha ini menunjuan bahwa semain bai tingat onsumsi, maa status gizi baita juga semain bai pua. Hasi peneitian menunjuan bahwa tida ada protein dengan status gizi berdasaran indes BB/TB. Tida adanya hubungan yang bermana disebaban arena baita yang mempunyai tingat onsumsi protein norma maupun ebih sama-sama mempunyai status gizi norma. Hasi peneitian ini sejaan dengan peneitian Hendrayati et a. (3) yang menyebutan bahwa tida ada hubungan antara asupan protein dengan ejadian wasting []. Hasi peneitian menunjuan bahwa ada ema dengan status gizi berdasaran indes BB/U. Ha ini bertoa beaang dengan hasi peneitian Regar dan Seartini () yang menyebutan bahwa tida terdapat perbedaan yang hubungan yang bermana antara ecuupan ema dengan status gizi indes BB/U dan TB/U []. Tida adanya hubungan yang signifian pada peneitian regar dan Seartini () dimunginan arena penguuran asupan ema menggunaan food reca jam yang beum tentu representatif terhadap ondisi rata-rata. Daam peneitian di Desa Puger Wetan penguuran tingat onsumsi menggunaan metode food reca x jam dengan hari yang tida berurutan sehingga ebih representatif terhadap ondisi rata-rata. Hasi peneitian menunjuan bahwa terdapat hubungan yang bermana antara tingat onsumsi ema dengan status gizi berdasaran indes TB/U. Ana baita yang mempunyai tingat onsumsi ema norma cenderung berstatus gizi bai sehingga berhubungan secara signifian. Ha ini menunjuan bahwa semain bai tingat onsumsi maa semain bai pua status gizinya. Hasi peneitian ini sejaan dengan peneitian Otarina dan Sudiarti (3) yang menyebutan bahwa terdapat hubungan antara tingat onsumsi ema dengan ejadian stunting pada ana baita usia 9 buan [6]. Hasi peneitian ini menunjuan bahwa tida ada ema dengan status gizi berdasaran indes BB/TB. Tida adanya hubungan yang signifian disebaban arena terdapatnya ana baita yang berstatus gizi norma namun memiii tingat onsumsi ema defisit tingat. Ha ini sejaan dengan peneitian Hendrayati et a. (3) yang menyebutan bahwa tida ada hubungan antara asupan ema dengan ejadian wasting pada ana baita. Tida adanya hubungan dimunginan arena tingginya penyait infesi berupa diare sehingga mempengaruhi status gizi bahan pada responden dengan tingat asupan ema daam ategori bai []. Hasi peneitian ini menunjuan bahwa ada arbohidrat dengan status gizi berdasaran indes BB/U. Ha ini sejaan dengan peneitian Sutriani dan Ngadiarti () yang menyebutan bahwa asupan arbohidrat memiii hubungan yang signifian dengan status gizi remaja perempuan pada indes BB/U [7]. Baita yang berstatus gizi ategori gizi bai sebagian besar memiii tingat onsumsi arbohidrat ategori norma. Ha ini menunjuan bahwa semain bai tingat onsumsi arbohidrat maa semain bai pua status gizinya dengan indes BB/U. Hasi peneitian ini menunjuan bahwa terdapat hubungan yang bermana antara tingat onsumsi arbohidrat dengan status gizi berdasaran indes TB/U. Ana baita yang mempunyai tingat onsumsi arbohidrat ategori norma cenderung berstatus gizi norma sehingga berhubungan signifian. Ha ini menunjuan bahwa semain bai tingat onsumsi maan maa status gizi juga semain bai. Peneitian ini seiring dengan peneitian Permana () yang menyebutan bahwa ada hubungan yang signifian antara asupan arbohidrat dengan status gizi pada siswa SD inpres Pannampu Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

7 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... [8]. Hasi peneitian ini menunjuan bahwa ada arbohidrat dengan status gizi berdasaran indes BB/TB. Baita yang berstatus gizi norma sebagian besar memiii tingat onsumsi arbohidrat ategori norma. Ha ini menunjuan bahwa semain bai tingat onsumsi maan maa status gizi juga semain bai Ha ini searas dengan peneitian Otavianti () yang menyebutan bahwa terdapat hubungan antara tingat onsumsi ema dengan status gizi baita indes BB/TB [9]. Simpuan dan Saran Berdasaran hasi peneitian pada ana baita usia 9 buan di desa neayan Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember dapat disimpuan bahwa tida ada hubungan yang bermana antara tingat onsumsi energi dengan status gizi (indes BB/U dan BB/TB), tingat onsumsi protein dengan status gizi (indes BB/TB), dan tingat onsumsi ema dengan status gizi (indes BB/TB). Terdapat hubungan yang bermana antara tingat onsumsi energi dengan status gizi (indes TB/U), tingat onsumsi protein dengan status gizi (indes BB/U dan TB/U), tingat onsumsi ema dengan status gizi (indes BB/U dan TB/U), dan tingat onsumsi arbohidrat dengan status gizi (indes BB/U, TB/U, dan BB/TB). Bagi pusesmas puger dapat memasimaan penguuran tinggi badan baita di posyandu secara rutin setiap buan serta Meningatan onseing tentang poa maan baita di posyandu. Bagi masyaraat dan euarga dapat meningatan onsumsi sayuran dengan cara mengoah sayuran menjadi maanan esuaan ana baita misanya dicampur daam gorengan, meningatan onsumsi buah pada ana baita dengan cara muai menanam bermacam-macam buah di ahan seitar rumah dan meningatan poa maan gizi seimbang dan penganearagaman pangan terutama sayur dan buah. Bagi peneiti seanjutnya disaranan untu meneiti ebih anjut tentang ejadian stunting desa neayan dan aitannya dengan onsumsi ian, meneiti ebih mendaam tentang onsumsi fast food yang dionsumsi baita, dan meneiti fator yang mempengaruhi status gizi ana baita di Desa Puger Wetan Daftar Pustaa [] Wahyono, A. Pemberdayaan Masyaraat Neayan. Yogyaarta: Media Pressindo; 3 [] Yuiana, P., Zaaria, W. A., dan Adawiyah, R. Ketahanan Pangan Rumah Tangga Neayan di Kecamatan Teu Betung Seatan Kota Bandar Lampung. Lampung [internet]; 3. [diases tangga 6 September ]; Avaiabe from: [3] Badan Pusat Statisti Kabupaten Jember. Kecamatan Puger daam Anga. Jember: Badan Pusat Statisti Kabupaten Jember; 3 [] Muaris, Hindah, Lau Bergizi untu Ana baita. Jaarta: PT Gramedia pustaa Utama; 6 [] Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyaraat. jaarta: Rinea Cipta; [6] Suhardjo. Perencanaan Pangan dan gizi. Jaarta: Bumi Asara; 3 [7] Aamsyah, D. Pemberdayaan Teori dan Apiasi. Yogyaarta: Nuha Media; 3 [8] Baesari, D. A., dan Kristiastuti, D. Determinan Fator Yang Mempengaruhi Status Kurang Pada Baita Di Desa Branta Pesisir Dan Desa Tanaan Kecamatan Tanaan Kabupaten Pameasan. Surabaya [internet];. [diases tangga 6 Mei 6]. Avaiabe from: Ejourna.unesa.ac.id [9] Nabuasa, C. D., Juffrie, M., dan Huriyati, E. Riwayat Poa Asuh, Poa Maan, Asupan Zat Berhubungan Dengan Terhadap Kejadian Stunting Pada Ana Usia 9 Buan Di Kecamatan Biboi Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nusa Tenggara Timur [internet]; 3. [diases tangga 6 Mei 6]; Avaiabe from Ejourna.amaata.ac.id [] Carawati, D., dan N. H. Mustia. Bahan pangan,, dan Kesehatan. Bandung : Afabeta; [] Hendrayati, Amir, A., dan Darmawati. Fator Yang Mempengaruhi Kejadian Wasting Pada Ana Baita Di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Maassar [internet]; 3. [diases tangga Juni 6]; Avaiabe from: ejourna.itbang.depes.go.id [] Syuriawati, R. Fator-Fator Yang Berhubungan Dengan Status Kurang Pada Ana Usia -9 Buan Di Keurahan Pamuang Barat Kota Tangerang Seatan Tahun. Jaarta [internet];. [diases tangga Juni 6]; Avaiabe from: perpus.fi.uinjt.ac.id [3] Amatsier, S. Prinsip Dasar Imu. Jaarta : Gramedia pustaa Utama; 9 Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

8 Sari, et a, Maanan dan Status Ana Baita ( 9 buan) di Desa Neayan... [] Hariyati, N., Rohmawati, N., dan Ningtyias, F. W. Hubungan Antara Riwayat Infesi dan dengan Kejadian Stunting pada Ana Usia -9 Buan di Wiayah Kerja Pusesmas Kaisat Kabupaten Jember. Jember [internet]; 6. [diases tangga 3 Juni 6]; Avaiabe from: repository.unej.ac.id [] Regar, E., dan Seartini, R. Hubungan Kecuupan Asupan Energi dan Maronutrien dengan Status Ana Usia -7 Tahun di Keurahan Kampung Meayu, Jaarta Timur Tahun. Jaarta [internet];. [diases tangga Juni 6]; Avaiabe from: Journa.ui.ac.id [6] Otarina, Z., dan Sudiarti, T. Fator Risio Stunting Pada Baita ( 9 Buan) Di Sumatera. Jaarta [internet]; 3. [diases tangga Juni 6]; Avaiabe from: ib.ui.ac.id [7] Sutriani, A., dan Ngadiarti, I. Hubungan Antara Asupan Energi, Protein, Lema, Karbohidrat, Serat Dengan Kejadian Lebih Pada Ana Remaja Usia 3-8 Tahun Di Puau Jawa (Anaisis Data Seunder Risesdas ). Jaarta [internet];. [diases tangga Juni 6]; Avaiabe from: ejurna.esaunggu.ac.id [8] Permana A.G. Hubungan Asupan Zat Maro Dengan Status Siswa SD Inpres Pannampu Kecamatan Tao Kota Maassar. Maassar [internet];. [diases tangga Juni 6]; Avaiabe from: repository.unhas.ac.id [9] Otavianti, D. Hubungan Antara Dan Poa Asuh Dengan Status Ana Baita Pada Ibu Yang Beerja di Pt. Perebunan Nusantara X (Persero) Unit Industri Bobbin Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Jember [internet];. [diases tangga 6 mei 6]; Avaiabe from: repository.unej.ac.id Artie Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 6

HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL ABSTRAK HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL Afifah *), Indri Subeti **) *) Mahasiswa Abid Unisa **)Dosen Abid Unisa ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Volume, Nomor, Juli 6 (ISSN: 56-6) HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Firnanda Zia Azmi *) Tinu Istiarti **) Kusyogo Cahyo

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL (Studi Analitik Di Puskesmas Baturetno Kabupaten Wonogiri)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL (Studi Analitik Di Puskesmas Baturetno Kabupaten Wonogiri) FATOR YANG MMPNGARUHI JADIAN URANG NRGI RONIS PADA IBU HAMIL (Studi Analiti Di abupaten Wonogiri) *Sri Handayani *Putri Halimu Husna *) Staf Pengajar Aademi eperawatan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRA

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

FIXATION TEST UNTUK PENDIMENSIAN NODE HARDWARE PADA JARINGAN SDH (SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY)

FIXATION TEST UNTUK PENDIMENSIAN NODE HARDWARE PADA JARINGAN SDH (SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) UPN Veteran Yogyaarta, 23 Mei 29 FIXATION TEST UNTUK PENDIMENSIAN NODE HARDWARE PADA JARINGAN SDH (SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) M. Zen Samsono Hadi 1), Aries Pratiarso 2), M. Agus Zainuddin 3) Jurusan

Lebih terperinci

Studi Numerik dan Eksperimental Karakteristik Dinamik Model Sistem Suspensi

Studi Numerik dan Eksperimental Karakteristik Dinamik Model Sistem Suspensi Studi Numeri dan Esperimenta Karateristi Dinami Mode Sistem Suspensi Asnawi Lubis *, Zuhendri Hasymi, Jurusan Teni Mesin Fautas Teni Universitas Lampung Jaan Professor Sumantri Brojonegoro No., Gedongmeneng,

Lebih terperinci

BAB III METODE SCHNABEL

BAB III METODE SCHNABEL BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Silaen P, Zuraidah R, Larasati TA. Medical Faculty

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni

Lebih terperinci

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV Nama Mahasiswa : Husien Haial Fasha NRP : 1207 100 011 Jurusan : Matematia FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Drs. Suharmadi, Dipl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pendulum Sederhana Teredam Dengan Simulasi Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0

Analisis Sistem Pendulum Sederhana Teredam Dengan Simulasi Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0 naisis Sistem Penduum Sederhana Teredam Dengan Simuasi Menggunaan Bahasa Pemrograman Dephi 7.0 NLISIS SISTEM PENDULUM SEDERHN TEREDM DENGN SIMULSI MENGGUNKN BHS PEMROGRMN DELPHI 7.0 Nuri Mufidah S isia,

Lebih terperinci

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 4 No. 2, November 2017

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 4 No. 2, November 2017 P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 4 No. 2, November 2017 DIET KONSUMSI MAKANAN DAN PARENTAL FEEDING PADA KASUS STATUS GIZI LEBIH ANAK USIA DINI (Studi Kasus di RA Multazam

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8 Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL A. PENDEKATAN PRODUKSI (PRODUCTION APPROACH) Menghitung besarnya pendapatan nasional dengan menggunaan pendeatan produsi didasaran atas perhitungan dari jumlah nilai barang-barang

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER MODEL AMMI DENGAN KOMPUTASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES GUSTI NGURAH ADHI WIBAWA

PENDUGAAN PARAMETER MODEL AMMI DENGAN KOMPUTASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES GUSTI NGURAH ADHI WIBAWA PENDUGAAN PARAMETER MODEL AMMI DENGAN KOMPUTASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES GUSTI NGURAH ADHI WIBAWA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 01 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK

PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

TEORI PERTUMBUH DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM

TEORI PERTUMBUH DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM TEORI PERTUMBUH AN EKONOMI DR MOHAMMAD ABDU MUKHI, SE, MM TAHAPAN SEJARAH 1 Kebudayaan Primitif 2 Feodalisme 3 Kapitalisme borjuis 4 Sosialisme dan omunisme 1 Upah dan laba tanpa trend TREND DAN SUMBER

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

MUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI

MUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI Volume, Nomor 1, April 013 http://doi.org/10.1009/jppp MUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI Jayanti Dwiputri Abdi* ** *Faultas Ilmu Pendidian, Universitas Negeri

Lebih terperinci

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK Novhirtamely Kahar, ST. 1, Nova Fitri, S.Kom. 2 1&2 Program Studi Teni Informatia, STMIK

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU

MODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU MDEL MATEMATIKA KNSENTRASI KSIGEN TERLARUT PADA EKSISTEM PERAIRAN DANAU Sutimin Jurusan Matematia, FMIPA Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto SH Tembalang, Semarang 5075 E-mail: su_timin@yanoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI (ANOVA)

ANALISIS VARIANSI (ANOVA) ANALISIS VARIANSI (ANOVA) ANOVA = Analisis Varians (Anava) = Analisis Ragam = Sidi Ragam Diperenalan oleh R.A. Fisher (195) disebut uji F pengembangan dari uji t dua sampel bebas (independent samples t

Lebih terperinci

EFISIENSI EKONOMI DAN SKALA USAHA TEKNOLOGI BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon. F) DI SULAWESI SELATAN

EFISIENSI EKONOMI DAN SKALA USAHA TEKNOLOGI BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon. F) DI SULAWESI SELATAN EFISIENSI EKONOMI DAN SKALA USAHA TEKNOLOGI BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon. F) DI SULAWESI SELATAN Ali Musa Pasaribu Program Pasca Sarjana Magister Administrasi Publi, FISIP Universitas Hang Tuah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA KELUARGA PETANI (Studi di Desa Jurug Kabupaten Boyolali Tahun 2017)

HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA KELUARGA PETANI (Studi di Desa Jurug Kabupaten Boyolali Tahun 2017) HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA KELUARGA PETANI (Studi di Desa Jurug Kabupaten Boyolali Tahun 2017) Adelia Marista Safitri, Dina Rahayuning Pangestuti, Ronny

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR. Gumgum Darmawan Statistika FMIPA UNPAD

IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR. Gumgum Darmawan Statistika FMIPA UNPAD JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 17, hal. 13-11 ISSN 85-1456 IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR Gumgum Darmawan Statistia FMIPA UNPAD gumgum@unpad.ac.id Budhi Handoo Statistia

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Pelita Informatia Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 3, Agustus 203 ISSN : 230-425 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Sri Rahayu 044) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunaan adalah penelitian desriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subye

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan Data

Ukuran Pemusatan Data Uuran Pemusatan Data Atina Ahdia, S.Si., M.Si. Universitas Islam Indonesia Uuran Pemusatan Data 1. Mean (rata-rata) 2. Median (nilai tengah) 3. Modus Mean 1. Rata-rata Hitung Misalan terdapat N observasi,

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA Ari Mulianta Ginting Peneliti Eonomi dan Kebijaan Publi pada Pusat Pengajian Pengolahan Data dan Informasi, Seretariat Jendral DPR RI e-mail: ari.ginting@dpr.go.id

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium

Lebih terperinci

Keragaman Struktur Tegakan Hutan Alam Sekunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest

Keragaman Struktur Tegakan Hutan Alam Sekunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest JMHT Vol. XIV, (2): 81-87, Agustus 28 ISSN: 215-157X Keragaman Strutur Tegaan Hutan Alam Seunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest Abstract Muhdin 1*, Endang Suhendang 1,

Lebih terperinci

Permeabilitas dan Rembesan

Permeabilitas dan Rembesan Permeabiitas dan Rembesan Meania Tana I Norma Puspita, ST.MT Airan Air Daam Tana Saa satu sumber utama air ini adaa air ujan yang meresap e daam tana ewat ruang pori diantara butiran tananya. Air biasanya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang

Lebih terperinci

Wahyuni et al, Kelelahan Kerja antara Shift I, Shift II, Shift III pada operator...

Wahyuni et al, Kelelahan Kerja antara Shift I, Shift II, Shift III pada operator... Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... Keeahan Kerja antara, I, dan II pada Operator Pompa Bensin (Studi pada Stasiun Penisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kabupaten Jember) (The

Lebih terperinci

67,3 54,5 43,6 32,7 1,8 0. Kategori umur orangtua contoh. Gambar 3 Sebaran umur orangtua contoh

67,3 54,5 43,6 32,7 1,8 0. Kategori umur orangtua contoh. Gambar 3 Sebaran umur orangtua contoh 31 Karakteristik Sosial Ekonomi keluarga Umur orangtua Sebaran umur orangtua contoh dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu kelompok remaja (

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO e SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN BALOK KAYU EBONI DENGAN METODE UNGSI TRANSER Naharuddin * Abstract The aim of the earch is to establish the characteristic of ebony beam

Lebih terperinci

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA Adam Husaien Faultas Eonomi Manajemen Unversitas 17 agustus 1945,Samarinda Indonesia

Lebih terperinci

MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE

MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE Desfrianta Salmon Barus - 350807 Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung Bandung e-mail: if807@students.itb.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN WASTING PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN WASTING PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN WASTING PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG Hendrayati 1, Aswita Amir, 1 Darmawati 2 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar 2

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Balita Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP... v SURAT PERNYATAAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Kampus Unkris Jatiwaringin 2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana

Kampus Unkris Jatiwaringin   2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 10-14 Juliantia 1) Budi Tri Rahardjo 2), 1) Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika

Lebih terperinci

MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS)

MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS) Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 17-18 Juni 2011 MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASUPAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASUPAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PADA BAYI SEMDI UNAYA-2017, 240-245 November 2017 http://ocs.abulyatama.ac.id/ HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASUPAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PADA BAYI Dian Fera 1, Sugito 2, T. Reza Ferasyi 3,

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh : ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh : ABSTRAK UPAYA MEIGKATKA HASIL BELAJAR MATA PELAJARA ILMU PEGETAHUA ALAM MELALUI METODE DEMOSTRASI Oleh : Erhan Rizi Aprian 1, edin Badruzzaman, Saur M. Tampubln 3 ABSTRAK Upaya Meningatan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Lebih terperinci

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract

Lebih terperinci

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa 187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this

Lebih terperinci

POLA ASUH MAKAN PADA RUMAH TANGGA YANG TAHAN DAN TIDAK TAHAN PANGAN SERTA KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

POLA ASUH MAKAN PADA RUMAH TANGGA YANG TAHAN DAN TIDAK TAHAN PANGAN SERTA KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA POLA ASUH MAKAN PADA RUMAH TANGGA YANG TAHAN DAN TIDAK TAHAN PANGAN SERTA KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA (Feeding Practices in Food-secure and Food-insecure Households

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit). Bila kurangnya pengetahuan tentang zat gizi pemberian terhadap anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. sakit). Bila kurangnya pengetahuan tentang zat gizi pemberian terhadap anak-anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang memerlukan jumlah makanan (zat gizi) berbeda-beda, tergantung usia, berat badan, jenis kelamin, keadaan tertentu (misalnya keadaan sakit). Bila kurangnya

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD

Lebih terperinci

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN Media Gizi Pangan, Vol. XI, Edisi, Januari Juni PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA -4 BULAN Asmarudin Pakhri ), Lydia Fanny ), St. Faridah ) ) Jurusan Gizi Politeknik

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Ruhana Khabibah, Hery Tri Sutanto 2, Yuliani Puji Astuti 3 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingkungan Kerja

Aplikasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingkungan Kerja Apliasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai BKKBN Provinsi Kalimantan Timur The Application of Somers d Correlation Analysis at Leadership

Lebih terperinci

REGISTRASI CITRA NON-ITERATIF DENGAN PSEUDO-POLAR FOURIER TRANSFORM

REGISTRASI CITRA NON-ITERATIF DENGAN PSEUDO-POLAR FOURIER TRANSFORM REGISTRASI CITRA O-ITERATIF DEGA PSEUDO-POLAR FOURIER TRASFORM Arya Yudhi Wijaya a,, Agus Zaina Arifin a,, Diana Purwitasari a,3 a Program Pasca Sarjana Jurusan Teni Informatia ITS Surabaya 60 arya@if.its.ac.id,

Lebih terperinci

Nurlindah (2013) menyatakan bahwa kurang energi dan protein juga berpengaruh besar terhadap status gizi anak. Hasil penelitian pada balita di Afrika

Nurlindah (2013) menyatakan bahwa kurang energi dan protein juga berpengaruh besar terhadap status gizi anak. Hasil penelitian pada balita di Afrika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi masih menjadi perhatian di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat terlihat di dalam rumusan Millennium Development Goals (MDGs) goal pertama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah umpulan simpul (nodes) yang dihubungan satu sama lain melalui sisi/busur (edges) (Zaaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas

Lebih terperinci

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR) 1 Peningatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listri 20 V PT. PLN (Persero) APJ agelang enggunaan Static Series Voltage Regulator (SSVR) Putty Ia Dharmawati, Sjamsjul Anam, Adi Soeprijanto Jurusan Teni

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN Cholifatun Ni mah 1, Lailatul Muniroh 2 1,2 Departemen Gizi Kesehatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan pangan. Banyak kasus kurang gizi disebabkan karena rendahnya pemahaman pola konsumsi yang sehat

Lebih terperinci

UJI MOST PROBABLE NUMBER

UJI MOST PROBABLE NUMBER UJI MOST PROBABLE NUMBER (MPN) COLIFORM DAN KANDUNGAN Escherichia coli PADA AIR MINUMAN DI KANTIN X CIMAHI Intan Kurnia.,Amd.AK ABSTRAK Air merupaan senyawa imia yang sangat penting bagi ehidupan mahlu

Lebih terperinci

Sholeh, et al,hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Instalasi Farmasi dan Harga Obat dengan...

Sholeh, et al,hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Instalasi Farmasi dan Harga Obat dengan... Shoeh, et a,hubungan Perepi Kuaita Peayanan Intaai Farmai dan Harga Obat dengan... Hubungan Perepi Kuaita Peayanan Intaai Farmai dan Harga Obat dengan ita Paien Membei Reep Obat (Studi Kau pada Paien Umum

Lebih terperinci

PENETAPAN AMBANG BATAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR BERKELANJUTAN

PENETAPAN AMBANG BATAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR BERKELANJUTAN Konferensi Nasional Teni Sipil 4 (KoNTeS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENETAPAN AMBANG BATAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR BERKELANJUTAN Mamo Suprapto Teni Sipil, Faultas Teni, Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA

ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA Andre Maharadja, 2011; Pembimbing I : Franky Saputra.S, dr, Sp.A Pembimbing II : Winny Suwindere,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN 2014 Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN 110100276 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Lebih terperinci

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2014

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2014 PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajuan Untu Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan

Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke-6 205 30 9 Penentuan Kondutivitas Termal ogam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan Dwi Astuti Universitas Indraprasta PGRI

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU

PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU Wahyudi 1, Adhi Susanto 2, Sasongo P. Hadi 2, Wahyu Widada 3 1 Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Diponegoro, Tembalang,

Lebih terperinci

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita 17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.

Lebih terperinci

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro

Lebih terperinci

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE

Lebih terperinci

KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN

KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN Pardi Affandi, Faisal, Yuni Yulida Abstra: Banya permasalahan yang melibatan teori sistem dan teori ontrol serta apliasinya. Beberapa referensi

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT DAYA SAING EKSPOR KOMODITI PERKEBUNAN INDONESIA (THE EXPORT COMPETITIVENESS LEVEL ANALYSIS OF INDONESIAN ESTATE COMMODITY)

ANALISIS TINGKAT DAYA SAING EKSPOR KOMODITI PERKEBUNAN INDONESIA (THE EXPORT COMPETITIVENESS LEVEL ANALYSIS OF INDONESIAN ESTATE COMMODITY) AGRISE Volume VIII No. 2 Bulan Mei 2008 ISSN: 1412-1425 ANALISIS TINGKAT DAYA SAING EKSPOR KOMODITI PERKEBUNAN INDONESIA (THE EXPORT COMPETITIVENESS LEVEL ANALYSIS OF INDONESIAN ESTATE COMMODITY) Rosihan

Lebih terperinci