TRANSFORMASI BILINEAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRANSFORMASI BILINEAR"

Transkripsi

1 TRANSFORMASI BILINEAR Di susun untuk memenuhi tugas matakuliah Fungsi Kompleks yang dibimbing oleh Ibu Indriati Nurul H. KELOMPOK 7 Anggota: Maharani Kusuma Arumsari ( ) Andrie Kurniawan ( ) Herlin Dwi Kartikasari ( ) Erlina Tri Susianti ( ) MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG November 011

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok lain yang penting dari pemetaan elementer dipelajari oleh Ferdinand Bilinear Agustus ( ). Pemetaan ini dinyatakan sebagai hasil bagi dari dua ekspresi linear dan biasanya dikenal sebagai transformasi bilinear atau pecahan linier. Mereka muncul secara alami dalam masalah pemetaan yang melibatkan fungsi arctan (). Transformasi Bilinear didefinisikan pada bidang kompleks perluasan (yaitu bidang kompleks ditambah dengan titik di tak terhingga) yaitu. Bidang perluasan komplek ini dapat dianggap sebagai suatu bidang. Transformasi tersebut adalah bentuk paling umum dari pemetaan konformal dari domain. Sebuah transformasi bilinear dapat dinyatakan sebagai transformasi linier diikuti dengan transformasi kebalikan dan dilanjutkan dengan transformasi linier dan invers. Beberapa sifat-sifat pada transformasi bilinear analog pada transformasi kebalikan. Kemudian transformasi bilinear dapat ditentukan bahwa transformasi tersebut memiliki dua titik tetap. Dalam makalah ini akan dijelakan bagaimana bidang perluasan dapat terbentuk pada transformasi bilinear. Serta akan ditunjukkan bahwa transformasi bilinear dapat dinyatakan dalam transformasi linier diikuti dengan transformasi kebalikan dan dilanjutkan dengan transformasi linier dan inversnya yang juga merupakan transformasi bilinear. Dan akan ditentukan bahwa transformasi bilinear memiliki sifat-sifat yang salah satunya akan analog dengan transformasi kebalikan. Pada transformasi bilinear akan ditentukan bagaimana mencari titik tetapnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud transformasi bilinear?. Bagaimana contoh dan non contoh dari transformasi bilinear? 3. Bagaimana sifat-sifat dan bukti dari transformasi bilinear? 4. Bagaimana teorema, bukti teorema, dan contoh penggunaan dalam soal dari transformasi bilinear?

3 C. Tujuan 1. Mengetahui definisi transformasi bilinear pada bidang kompleks.. Dapat membedakan contoh dan noncontoh dari trasnformasi bilinear. 3. Mengetahui sifat-sifat transformasi bilinear beserta buktinya. 4. Mengetahui teorema dan buktinya dari transformasi bilinear serta penggunaannya dalam soal.

4 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Transformasi bilinier a b Pemetaan w, dengan dinamakan transformasi c d bilinear. Keterangan: 1. Dalam hal, maka transformasi bilinier akan menjadi transformasi (fungsi) konstan.. Untuk selanjutnya, diasumsikan bahwa untuk menghindari transformasi bilinier berubah menjadi transformasi linier. Syarat agar tidak menjadi linear karena jika maka 3. Persamaan bilinier ini memetakan bidang- diperluas dalam bentuk satu-satu ke bidang w diperluas; titik perkecualian pada pemetaan ini adalah yang dipetakan ke dan yang dipetakan ke

5 Oleh karena itu, agar pada analitik dank arena maka untuk kita petakan ke a b w c d w( c d) a b wc wd a b wc a b wd ( cw a) dw b dw b cw a Maka untuk nilai invers transformasinya diberikan Kita dapat memperluas ke pemetaan dalam bidang kompleks diperluas. Nilai dapat ditentukan dari nilai limit untuk. Oleh karena itu, dan inversnya adalah ( ). Dengan cara yang sama, nilai diperoleh dengan

6 dan inversnya adalah ( ). Dengan perluasan kita simpulkan bahwa transformasi adalah pemetaan satu-satu dari bidang komplek diperluas ke bidang komplek diperluas. B. Contoh Transformasi Bilinear w Alasan: 1 a 1, b 0, c 1, d 1 c 1 0, ad bc C. Bukan Contoh Transformasi Bilinear w 1 Alasan : a 1, b 0, c 0, d 1 c 0 menjadikan persamaan linear ad bc 0 menjadikan fungsi konstan D. Sifat-Sifat dan Teorema pada Transformasi Bilinear 1. Pemetaan bilinier merupakan gabungan dari fungsi-fungsi berikut Dengan demikian, transformasi bilinier merupakan gabungan dari transformasi linier diikuti dengan transformasi kebalikan dan dilanjutkan dengan transformasi linier sekali lagi.

7 Bukti: b a ( ) a b w f ( ) a c d d c ( ) c d d b d b a( ) a( ) a c c a c a d d c( ) c c( ) c c d d b d b a( ) a( ) c c a a c a d d c( ) c c( ) c c ad b a c a ( bc ad) c c( c d) c c( c d) Diperoleh komposisi. Analog dengan transformasi kebalikan, maka transformasi bilinier juga memetakan garis dan lingkaran menjadi suatu garis atau lingkaran. Bukti: Bukti didasarkan pada dua kenyataan sebagai berikut: (a). Pemetaan bilinear merupakan gabungan dari tiga fungsi berikut, dalam urutan yang diberikan Jadi pemetaan bilinear merupakan gabungan dari pemetaan linear diikuti dengan pemetaan kebalikan, kemudian sekali lagi dengan pemetaan linear. (b). Pemetaan linear merupakan transformasi sama dan transformasi kebalikan memetakan garis-garis dan lingkaran-lingkaran ke garis-garis atau lingkaranlingkaran. Kenyataan-kenyataan diatas dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu garis atau lingkaran, katakanlah pada bidang oleh fungsi pertama dalam (a) akan diputar, diperbesar, dan digeser menjadi garis atau lingkaran, selanjutnya oleh fungsi yang kedua hasilnya akan dibalikkan menjadi garis atau lingkaran dan akhirnya oleh fungsi yang ketiga akan diputar, diperbesar, dan digeser menjadi garis atau lingkaran.

8 3. Pemetaan bilinier (dengan asumsi ) mempunyai paling banyak dua titik tetap, yang merupakan akar-akar persamaan. Bukti: misalkan w, sehingga a b c d ( c d) a b c d a b c d a b 0 c d a b ( ) 0 1, dari persamaan kuadrat di atas, diperoleh akar-akarnya ( ) ( ) 4 a d a d bc c 4. Invers dari transformasi bilinier transformasi bilinier. Bukti: a b w c adalah dw b yang juga merupakan d cw a a b w c d w( c d) a b wc wd a b wc a b wd ( cw a) dw b dw b cw a 5. Teorema Jika 1 3 sebarang titik pada bidang-z dan w 1 w w 3 sebarang titik pada bidang-w, maka terdapat fungsi transformasi bilinear yang memetakan i ke w i dengan i=1,,3 adalah ( w w1 )( w w3 ) ( 1)( 3) ( w w )( w w ) ( )( ) Bukti:

9 Misal: dengan Maka,

10 Bentuk pecahan di atas dikenal sebagai pecahan silang dari titik-titik dan. Bila dikalikan silang, maka persamaan di atas menjadi Dengan melakukan penyederhanaan, persamaan di atas dapat diubah menjadi bentuk Bukti : w w w w w w w w ( w w1 )( w w3 ) ( 1)( 3) ( w w )( w w ) ( )( ) w( w w w ( w w w )) w( w w w ( w w w )) ( w w w w w w ( w w w w w w )) ( w w w w w w ( w w w w w w ))

11 misalkan : a w w w w w w ( w w w w w w ) b w w w w w w ( w w w w w w ) c w w w ( w w w ) d w w w ( w w w ) maka diperoleh wc wd a b 0 cw dw a b 0 cw dw a b w( c d) a b a b w c d Contoh 1: Di bawah pemetaan bilinier setengah bidang dipetakan ke dalam lingkaran satuan. Penyelesaian : Pemetaan dapat dinyatakan sebagai gabungan fungsi-fungsi Pemetaan dikerjakan dalam tiga tahap, sebagai berikut 1. Diputar sebesar, didilatasi, dan ditranslasi sejauh..

12 ( ) Daerah dalam lingkaran dengan pusat dan jari-jari 3. Diputar sebesar, di dilatasi, dan ditranslasi sejauh 1. Perhatikan Gambar

13 Contoh ( Penggunaan Teorema ) Tentukan suatu transformasi bilinier yang memetakan titik-titik berturu-turut ke titik-titik. Penyelesaian : Dengan memasukan nilai-nilai dan, pada persamaan (*), diperoleh Yang menghasilkan transformasi bilinier E. Soal-Soal dari Buku Paliouras 14.1) Carilah bayangan setiap titik 0, 1, -1, i, i di bawah pemetaan Jawab untuk 0, i(0) w 0 i i i i i i 1 untuk = 1, i(1) w 1 i i 1 i 1 i 1 i 1 3i ( ) i w i

14 untuk = i, ( ii ) w i i 1 i 3 i i i 3 i untuk =- i, ( i)( i) w i i tidak terdefinisi, oleh karena itu i dipetakan ke w 0

15 14.) Carilah titik-titik tetap pada transformasi a. b. i i w i misalkan w i i i ( i) i i i i i i 0 i i ( ) 0 4 i i ( )( ) 0 i i i i ( ) ( ) ( )( ) 0 i i ( ( ))( ( )) 0 w 1 misalkan w 1 ( 1) 0 ( (1 i))( (1 i)) 0 (1 i) i 14.3) Carilah transformasi bilinear yang memetakan berturut-turut 0, 1, dan i, ke -1, 0, dan i. misalkan 0 w w 0 i w i 3 3

16 ( w w1 )( w w3 ) ( 1)( 3) ( w w )( w w ) ( )( ) ( w 1)( i) (1 i) ( w i) ( i) ( i)( w i) ( i)( wi i) w w 1 w w 1 w( 1) 1 1 w I( ) w 14.4) Carilah bayangan garis di bawah pemetaan i i Penyelesaian: Misalkan,, dan. Diperoleh pengaitannya adalah Pemetaan dikerjakan dalam tiga tahap, sebagai berikut 1. Dibawah pemetaan, merotasikan sebesar, diperbesar dengan faktor, dan digeser dengan vektor.. Dibawah pemetaan, garis dipetakan kebagian dalam lingkaran

17 ( ) ( ) Sehingga diperoleh persamaan lingkaran dengan pusat ( ) dan jari-jari 3. Dibawah pemetaan, merotasikan t sebesar, diperbesar dengan faktor, dan digeser dengan vektor. Gambar peta hasil masing-masing transformasi komposisinya adalah sebagai berikut )

18 14.5 Berikan suatu contoh pemetaan bilinear yang mempunyai tepat satu titik tetap Penyelesaian : w 1 misalkan w 1 ( 1) Jadi w 1 memiliki satu titik tetap yaitu Berikan suatu contoh pemetaan bilinear yang tidak mempunyai titik tetap Penyelesaian : w 1 untuk mencari titik tetap, misal w 1 jadi w 1 tidak punya titik tetap. w 3 untuk mencari titik tetap, misal w 3 Tidak mempunyai titik tetap jadi w 3 tidak punya titik tetap Buktikan bahwa jika ad bc 0, maka (1) berubah menjadi pemetaan konstan jika ad bc 0 ad bc maka bc a d bc b a b d c d c d bc bd dc d b c d ( ) d c d b bernilai konstan d

19 d 14.8 Buktikan bahwa pemetaan bilinear kontinu pada semua c d Jika c Maka pemetaanya adalah a b w c d d a( ) b c d c( ) d c ad b c d d ad b c TD 0 d sehingga mengakibatkan bukan pemetaan bilinear kontinu c 14.9 Carilah bayangan setengah bidang dibawah pemetaan Penyelesaian: Misalkan,, dan. Diperoleh pengaitannya adalah Pemetaan dikerjakan dalam tiga tahap, sebagai berikut 4. Dibawah pemetaan, setiap titik pada setengah bidang yang diberikan diputar dengan sudut sebesar arg(1)= 0 (tidak berubah), diperbesar dengan faktor

20 (tidak berubah), dan digeser dengan vektor (-1) sehingga menghasilkan setengah bidang 5. Dibawah pemetaan setengah bidang dipetakan kebagian dalam lingkaran ( ) ( ) Sehingga diperoleh persamaan lingkaran dengan pusat ( ) dan jari-jari 6. Dibawah pemetaan, bagian dalam lingkaran yang di dapat di tahap dua akan diputar dengan sudut sebesar arg(1)=0, diperbesar dengan faktor, dan digeser dengan vektor 1. Gambar peta hasil masing-masing transformasi komposisinya adalah 0 0 -i 0 1 0

21 14.10 Carilah bayangan setengah bidang dibawah pemetaan Penyelesaian: Misalkan,, dan. Diperoleh pengaitannya adalah Pemetaaan ini dilaksanakan dalam tiga tahap, sebagai berikut 1. Dibawah pemetaan, setiap titik pada setengan bidang yang diberikan diputar dengan sudut sebesar arg(1)= 0 (tidak berubah), diperbesar dengan faktor (tidak berubah), dan digeser dengan vektor sehinggan menghasilkan setengah bidang. Dibawah pemetaan setengah bidang dipetakan kebagian dalam lingkaran ( ) ( ) Sehingga diperoleh persamaan lingkaran dengan pusat ( ) dan jari-jari

22 3. Dibawah pemetaan bagian dalam lingkaran yang di dapat di tahap dua akan diputar dengan sudut sebesar, diperbesar dengan faktor, dan di geser dengan vektor 1. Gambar peta hasil masing-masing transformasi komposisinya adalah sebagai berikut

23 i

24 BAB III PENUTUP Kesimpulan a b Pemetaan w, dengan dinamakan transformasi bilinear. c d Sifat-sifat pada transformasi bilinear antara lain 1. Analog dengan transformasi kebalikan (memetakan garis dan lingkaran menjadi suatu garis atau lingkaran).. Pemetaan bilinier merupakan gabungan (komposisi) dari beberapa fungsi. 3. Pemetaan bilinier (dengan asumsi ) mempunyai paling banyak dua titik tetap. 4. Invers dari transformasi bilinier juga merupakan transformasi bilinier.

25 DAFTAR PUSTAKA Paliouras, John D Peubah Kompleks untuk Ilmuwan dan Insinyur. Terjemahan Wibisono Gunawan. Jakarta : Erlangga. Dedy, E., Encum Sumiaty Fungsi Variabel kompleks. Bandung : JICA Wikipedia, 011. Möbius transformation [online] Diakses tanggal 9 Oktober 011

FUNGSI LINEAR. Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Fungsi Kompleks. Yang Dibina oleh Ibu Indriati Nurul Hidayah.

FUNGSI LINEAR. Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Fungsi Kompleks. Yang Dibina oleh Ibu Indriati Nurul Hidayah. FUNGSI LINEAR Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks Yang Dibina oleh Ibu Indriati Nurul Hidayah Disusun Oleh : Kelompok 1 Kartika Arisadewi ( 309312417510 ) Desi Yulvia Pradini

Lebih terperinci

FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks. yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H.

FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks. yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H. FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H Kelompok 6:. Amalia Ananingtyas (309324753) 2. Pratiwi Dwi Warih S (3093247506)

Lebih terperinci

TRANSFORMASI EKSPONENSIAL

TRANSFORMASI EKSPONENSIAL TRANSFORMASI EKSPONENSIAL Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks Yang Dibina oleh Ibu Indriati Nurul Hidayah Disusun Oleh : Kelompok 9 Renny Karina Putri ( 309312422759 )

Lebih terperinci

TRANSFORMASI MOBIUS 1. Sangadji *

TRANSFORMASI MOBIUS 1. Sangadji * Transformasi Mobius (Sangadji) TRANSFORMASI MOBIUS 1 Sangadji * ABSTRAK TRANSFORMASI MOBIUS. Transformasi Mobius atau bilinear, sudah lama dikenal. Topik ini muncul pada beberapa bidang, misalnya pada

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI 1. ABCD sebuah persegi dengan koordinat titik-titik sudut A(1,1), B(2,1), C(2,2) dan D(1,2). Tentukan peta atau bayangan dari titik-titik sudut persegi itu oleh

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2 MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 3 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. TRANSFORMASI a. Definisi Transformasi berarti perubahan kedudukan titik oleh suatu operasi tertentu. Operasi tertentu disini bisa

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits

King s Learning Be Smart Without Limits Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA TRANSFORMASI GEOMETRI Gambarkan setiap titik yang ditanyakan pada gambar dibawah untuk translasi yang di berikan!. A. PENGERTIAN TRANSFORMASI GEOMETRI Arti geometri

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. ROTASI Rotasi adalah memindahkan posisi suatu titik (, y) dengan cara dirotasikan pada titik tertentu sebesar sudut tertentu.

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018. memahami

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018. memahami LAMPIRAN 2 KISI-KISI USBN SMP KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMP/MTs Kurikulum

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas DEFINISI Transformasi merupakan pemetaan titik, garis atau bidang ke titik, garis atau bidang lain pada bidang yang sama. Misalkan transformasi T memetakan titik P (, y) ke titik P(, y) dan

Lebih terperinci

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 1 (2018), hal 41-46. ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI Analisis kompleks salah satu cabang matematika

Lebih terperinci

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4007 Matematika III Diferensial Vektor (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor A dan B pada bidang dinyatakan

Lebih terperinci

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON NASKAH UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Jenjang Sekolah : SMA/MA Hari/Tanggal : Rabu/22 April 2009 Program Studi : IPA Waktu : 08.00 10.00 Petunjuk: Pilihlah satu jawababan yang tepat! 1. Perhatikan

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS 2/22/2012 IKIP BUDI UTOMO MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI

MODUL PEMBELAJARAN ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS 2/22/2012 IKIP BUDI UTOMO MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI MODUL PEMBELAJARAN ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS 2/22/2012 IKIP BUDI UTOMO MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI IDENTITAS MAHASISWA NAMA NPM KELOMPOK : : : DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Bilangan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 120 menit Kelas : XII IPA Penyusun Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi No Soal Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN PERSAMAAN INTEGRAL PADA ALIRAN FLUIDA

BAB III PEMODELAN PERSAMAAN INTEGRAL PADA ALIRAN FLUIDA BAB III PEMODELAN PERSAMAAN INTEGRAL PADA ALIRAN FLUIDA 3.1 Deskripsi Masalah Permasalahan yang dibahas di dalam Tugas Akhir ini adalah mengenai aliran fluida yang mengalir keluar melalui sebuah celah

Lebih terperinci

Format 1. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) Tahun Pelajaran 2012/2013 Tim Matematika SMA Negeri 6 Malang

Format 1. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) Tahun Pelajaran 2012/2013 Tim Matematika SMA Negeri 6 Malang Format 1. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 01 Mata elajaran Matematika IPA Tahun Pelajaran 01/013 Pengembang Tim Matematika SMA Negeri 6 Malang KISI-KISI SKL 01 INDIKATOR KISI-KISI SKL SK KD 1.

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp.

Lebih terperinci

Komposisi Transformasi

Komposisi Transformasi Komposisi Transformasi Setelah menyaksikan tayangan ini anda dapat Menentukan peta atau bayangan suatu kurva hasil dari suatu komposisi transformasi Transformasi Untuk memindahkan suatu titik atau bangun

Lebih terperinci

Materi Aljabar Linear Lanjut

Materi Aljabar Linear Lanjut Materi Aljabar Linear Lanjut TRANSFORMASI LINIER DARI R n KE R m ; GEOMETRI TRANSFORMASI LINIER DARI R 2 KE R 2 Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Matematika IPA (MATEMATIKA TKD SAINTEK)

Matematika IPA (MATEMATIKA TKD SAINTEK) Pembahasan Soal SBMPTN 2016 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika IPA (MATEMATIKA TKD SAINTEK) Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR 5.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks

Lebih terperinci

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional)

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional) ocsz Pembahasan Soal OSN Guru 2012 OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional) Disusun oleh: Pak Anang Halaman 2 dari 26 PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE

Lebih terperinci

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1. TRANSFORMASI GEOMETRI BAB Suatu transformasi bidang adalah suatu pemetaan dari bidang Kartesius ke bidang yang lain atau T : R R (x,y) ( x', y') Jenis-jenis transformasi antara lain : Transformasi Isometri

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA SANGGAR 07 TAHUN 2014/2015

KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA SANGGAR 07 TAHUN 2014/2015 KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA SANGGAR 07 TAHUN 2014/2015 Jenis Sekolah : SMA Bentuk : P.G Kurikulum : Irisan kurikulum 1994, 2004 dan S.I Alokasi : 120 menit Program :

Lebih terperinci

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 26

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 26 Aljabar Linier Elementer Kuliah 26 Materi Kuliah Transformasi Linier Umum Kernel dan Range 10/11/2014 Yanita, Matematika FMIPA Unand 2 Transformasi Linier Umum Definisi Misalkan V dan W adalah ruang vektor

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 SMA Santa Angela Tahun Pelajaran 26 27 Transformasi Geometri Matematika Wajib XI BAB I.PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini, anda akan mempelajari

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATA FPMIPA - UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATA FPMIPA - UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATA FPMIPA - UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA 1 MINGGU KE- POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATAKULIAH : FUNGSI KOMPLEKS (3 SKS)

Lebih terperinci

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi)

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi) Peta Konsep Jurnal Peta Konsep Materi MIPA Mengenal Matriks Daftar Hadir MateriC M A T R I K S 4 Kelas XII, Semester 5 Penjumlahan Matriks Pengurangan Matriks Perkalian Matriks C. Penerapan Matriks pada

Lebih terperinci

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009 1. 1. Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara. 2. Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding. Ingkaran dari kesimpulan kedua premis diatas adalah... A. Saya giat belajar dan

Lebih terperinci

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi. SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMA NEGERI 2 LAHAT : MATEMATIKA : XII / IPA : GANJIL STANDAR KOMPETENSI: 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan

Lebih terperinci

UAN MATEMATIKA SMA IPA 2009 P45

UAN MATEMATIKA SMA IPA 2009 P45 1. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding Ingkaran dari kesimpulan kedua premis di atas adalah.

Lebih terperinci

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA PERBANDINGAN KISI-KISI UN 009 DAN 00 SMA IPA Materi Logika Matematika Kemampuan yang diuji UN 009 UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh dari penarikan kesimpulan Menentukan negasi pernyataan

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI UN SMA

RINGKASAN MATERI UN SMA RINGKASAN MATERI UN SMA - 2016 EKSPONEN DAN LOGARITMA (3 SOAL) PROGRAM LINEAR (1 SOAL) PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT (3 SOAL) A. PERSAMAAN KUADRAT (P.K) Bentuk Umum ax 2 + bx + c = 0 Penyelesaian

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. : Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai

SILABUS MATAKULIAH. : Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai SILABUS MATAKULIAH Matakuliah Program Studi : Geometri Transformasi : Pendidikan Matematika Kode Matakuliah : 011-032513 Bobot Semester Mata Kuliah Prasyarat Standar Kompetensi : 3 SKS : VI : Aljabar Linier

Lebih terperinci

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup PM -45 Iden Rainal Ihsan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebelum pembahasan mengenai irisan bidang datar dengan tabung lingkaran tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. A. Matriks Matriks adalah himpunan skalar (bilangan

Lebih terperinci

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran)

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran) 9. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T = b a b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis =, dan

Lebih terperinci

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010 PREDIKSI UN 00 SMA IPA BAG. (Berdasar buku terbitan Istiyanto: Bank Soal Matematika-Gagas Media) Logika Matematika Soal UN 009 Materi KISI UN 00 Prediksi UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh

Lebih terperinci

OSN Guru Matematika SMA

OSN Guru Matematika SMA ocsz Pembahasan Soal OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional) Disusun oleh: Pak Anang Halaman 2 dari 26 PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE GURU MATEMATIKA

Lebih terperinci

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya FUNGSI dan LIMIT 1.1 Fungsi dan Grafiknya Fungsi : suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil) fungsi Daerah

Lebih terperinci

IPA. Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

IPA. Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PEMBELAJARAN STANDAR ISI 2006 þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RP MATEMATIKA Untuk Menengah Atas 12 IPA CV. SINDHUNATA 12 A IPA (Standar

Lebih terperinci

PEMETAAN MÖBIUS. Gani Gunawan. Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No 1, Bandung,40116, Indonesia

PEMETAAN MÖBIUS. Gani Gunawan. Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No 1, Bandung,40116, Indonesia Jurnal Matematika Vol6 No Novemer 006 [ : 7 ] PEMETAAN MÖBIUS Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Banung,406, Inonesia ggan06@yahoocom Astrak Transformasi ilinear apat ikomposisikan ari transformasi

Lebih terperinci

SOAL UJIAN NASIONAL. PROGRAM STUDI IPA ( kode P 45 ) TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL UJIAN NASIONAL. PROGRAM STUDI IPA ( kode P 45 ) TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL UJIAN NASIONAL PROGRAM STUDI IPA ( kode P 4 ) TAHUN PELAJARAN 8/9. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan. i Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan. Modul ajar ini dimaksudkan untuk membantu penyelenggaraan kuliah jarak

Lebih terperinci

Teorema Pemetaan Buka

Teorema Pemetaan Buka dan Lemma Schwarz dan Lemma Schwarz dan Lemma Schwarz dan Lemma Schwarz Peta dari sebuah himpunan buka terhadap pemetaan analitik yang tidak konstan senantiasa buka. Misalkan f : C C suatu fungsi analitik

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SATUAN PENDIDIKAN : Madrasah Aliyah ALOKASI WAKTU : 120 menit MATA PELAJARAN : Matematika JUMLAH SOAL : 40 KELAS / PROGRAM : XII / IPA

Lebih terperinci

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Himpunan dan Fungsi Dr Rizky Rosjanuardi P PENDAHULUAN ada modul ini dibahas konsep himpunan dan fungsi Pada Kegiatan Belajar 1 dibahas konsep-konsep dasar dan sifat dari himpunan, sedangkan pada

Lebih terperinci

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b . TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T b a + b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis, dan garis

Lebih terperinci

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan 61 Pada Matematika Dasar I telah dipelajari integral tertentu b f ( x) dx yang dapat didefinisikan, apabila f

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep pada topik transformasi geometri. Peserta didik memilki kemampuan mengaplikan konsep kalkulus dalam

Lebih terperinci

adalah. 1. Bentuk sederhana dari A. 5 B. 5 C. 25 D. 20 E Bentuk sederhana dari ToT MATEMATIKA PARIWISATA

adalah. 1. Bentuk sederhana dari A. 5 B. 5 C. 25 D. 20 E Bentuk sederhana dari ToT MATEMATIKA PARIWISATA 1. Bentuk sederhana dari 10 a c b A. 0 a b 2 a b 2 c c 6 2 adalah. 20 a c b B. 10 a c b C. 2 0 0 20 a b c D. 20 10 a b c E. 0 0 2 2. Bentuk sederhana dari 6 12 2 27 7 adalah... A. 12 B. C. 2 D. 8 E.. Bentuk

Lebih terperinci

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Relasi, Fungsi, dan Transformasi Modul 1 Relasi, Fungsi, dan Transformasi Drs. Ame Rasmedi S. Dr. Darhim, M.Si. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama pada mata kuliah Geometri Transformasi. Modul ini akan membahas pengertian

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75 Here is the Problem and the Answer. Diketahui premis premis berikut! a. Jika sebuah segitiga siku siku maka salah satu sudutnya 9 b. Jika salah satu sudutnya 9 maka berlaku teorema Phytagoras Ingkaran

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR, DAN FUNGSI TRIGONOMETRI. TOPIK-TOPIK YANG BERKAITAN DENGAN FUNGSI.3 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR,

Lebih terperinci

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1 Daftar Isi 1 Mengapa Perlu Belajar Geometri 1 1.1 Daftar Pustaka.................................... 1 2 Ruang Euclid 3 2.1 Geometri Euclid.................................... 8 2.2 Pencerminan dan Transformasi

Lebih terperinci

SOAL MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 PAKET SOAL A

SOAL MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 PAKET SOAL A SOAL MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN PAKET SOAL A. Diberikan premis-premis berikut : ) Politik tidak sehat atau Negara tentram damai ) Jika Negara tentram damai maka rakyat makmur sejahtera

Lebih terperinci

KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016

KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016 KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016 ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN: 1. LEVEL KOGNITIF 2. MATERI / BAB 3. TOPIK 4. HUBUNGAN KOGNITIF, MATERI & TOPIK 5. JENIS-JENIS / VARIASI SOAL 6. TINGKAT

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD)

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD) PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS/SEMESTER : XII IPA / 1 SK KD THP INDIKATOR THP MATERI PEMBELAJARAN RUANG LINGKUP *) 1 2 3 4 5 6 ALOKASI WKT 1. Menggunakan konsep integral

Lebih terperinci

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 . Jika SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN / f k 6 9 selalu bernilai negatif untuk setiap, maka k harus memenuhi... k 9 k k 6 k k Solusi: [Jawaban

Lebih terperinci

C. { 0, 1, 2, 3, 4 } D. { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }

C. { 0, 1, 2, 3, 4 } D. { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } 1. Himpunan penyelesaian dari 2x - 3 7, x { bilangan cacah }, adalah... A. { 0, 1, 2 } B. { 0, 1, 2, 3, 4, 5 } 2x - 3 7, x {bilangan cacah} 2x 7 + 3 2x 10 x 5 Hp : { 0, 1, 2, 3, 4, 5 } C. { 0, 1, 2, 3,

Lebih terperinci

SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A ... A B. x 3 C. 2 5 D E. 3 x Bentuk sederhana dari ... A. B. C. D. E. 3. Nilai dari =...

SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A ... A B. x 3 C. 2 5 D E. 3 x Bentuk sederhana dari ... A. B. C. D. E. 3. Nilai dari =... SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A 5. 4 4 Nilai dari 4 ( )4 5 4.0..... 4 5 4 5. Bentuk sederhana dari 5... 0 8 5 8 5 5 8 8 5 8 5 5 log 4. log log8. Nilai dari log 4 log 8 4 4 8 4 =.... 4. Nilai x yang

Lebih terperinci

2013 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

2013 ACADEMY QU IDMATHCIREBON NASKAH UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jenjang Sekolah : SMA Hari/Tanggal : Rabu/17 April 2013 Program Studi : IPA Waktu : 07.30 09.30 Petunjuk: Pilihlah satu jawababan yang tepat! 1. Diketahui

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN SKL UN MATEMATIKA SMA TAHUN 2007 s/d 2012 By Pak Anang ( )

ANALISIS PERBANDINGAN SKL UN MATEMATIKA SMA TAHUN 2007 s/d 2012 By Pak Anang (  ) ANALISIS PERBANDINGAN SKL UN MATEMATIKA SMA TAHUN 2007 s/d 2012 By Pak Anang ( http://www.facebook.com/pak.anang ) Email: anangmath@gmail.com STANDAR 1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,

Lebih terperinci

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 27

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 27 Aljabar Linier Elementer Kuliah 27 Materi Kuliah Transformasi Linier Invers Matriks Transformasi Linier Umum //24 Yanita, Matematika FMIPA Unand 2 Transformasi Linier Satu ke satu dan Sifat-sifatnya Definisi

Lebih terperinci

MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS II. TRANSFORMASI MATRIKS & TRANSFORMASI. a b. a b DETERMINAN. maka determinan matriks A.

MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS II. TRANSFORMASI MATRIKS & TRANSFORMASI. a b. a b DETERMINAN. maka determinan matriks A. MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS PENGERTIAN Matriks adalah kumpulan ilangan yang dinyatakan dalam aris kolom. Matriks A = 5 dengan ukuran (ordo) : X. Artinya matriks terseut tersusun atas aris kolom.

Lebih terperinci

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5 Soal Babak Penyisihan OMITS 011 BAGIAN I. PILIHAN GANDA 1. Hasil kali sebarang bilangan rasional dengan sebarang bilangan irasional selalu merupakan anggota dari himpunan bilangan A. Bulat B. Asli C. Rasional

Lebih terperinci

SRI REDJEKI KALKULUS I

SRI REDJEKI KALKULUS I SRI REDJEKI KALKULUS I KLASIFIKASI BILANGAN RIIL n Bilangan yang paling sederhana adalah bilangan asli : n 1, 2, 3, 4, 5,. n n Bilangan asli membentuk himpunan bagian dari klas himpunan bilangan yang lebih

Lebih terperinci

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA) 22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA) NO. 1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

log Soal Paket B adalah. A. 7 B. (2 C. 5 D. 11 E Bentuk sederhana dari adalah. B. 5 D Bentuk sederhana dari A. 2( C.

log Soal Paket B adalah. A. 7 B. (2 C. 5 D. 11 E Bentuk sederhana dari adalah. B. 5 D Bentuk sederhana dari A. 2( C. Soal Paket B. Nilai dari 6 () (9) adalah. A. B. C. D. E.. Bentuk sederhana dari 0 0 adalah. A. B. C. D. E. 9. Bentuk sederhana dari A. ( ) B. ( ) C. ( ) D. ( ) E. ( ). Nilai dari log A. B. 6 C. D. E..

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL A. PILIHAN GANDA 4( ). d... A. 4( ) 5 B. 4( ) 4 C. + 8 9 4 + C D. + 8 + C E. 4 5 + C 5. Nilai ( 4 ) d... A. 6 D. B. 4 6 E. C. 8. Hasil dari. cos d... (UAN 4) A. (.sin.cos

Lebih terperinci

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan dan sifat sifat peluang dalam pemecahan masalah. dengan tentang data

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan dan sifat sifat peluang dalam pemecahan masalah. dengan tentang data SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA Don Bosco Pag : Matematika : XI IPA / I Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan sifat sifat peluang dalam pemecahan

Lebih terperinci

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG Jumlah 50 Bentuk Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Menggunakan

Lebih terperinci

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian 1. Persamaan kuadrat yang akarakarnya 5 dan -2 x² + 7x + 10 = 0 x² - 7x + 10 = 0 x² + 3x + 10 = 0 x² + 3x - 10 = 0 x² - 3x - 10 = 0 2. Suatu peluru ditembakkan ke atas. Tinggi peluru pada t detik dirumuskan

Lebih terperinci

PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA Soal D:

PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA Soal D: NAMA : KELAS : Indikator 1: (Soal Nomor 1) PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA 1. Logika Matematika Diketahui 2 atau 3 Premis, Premis Menggunakan kesetaraan, dan penarikan MP atau MT 1 P r e d i k s i M a

Lebih terperinci

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia BAB II. FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN Fungsi dan Operasi pada Fungsi Beberapa Fungsi Khusus Limit dan Limit

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 008/009. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Möbius

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Möbius SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Möbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup Iden Rainal Ihsan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd i DAFTAR ISI BAB I. BILANGAN KOMPLEKS... 1 I. Bilangan Kompleks dan Operasinya... 1 II. Operasi Hitung Pada Bilangan Kompleks... 1 III.

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT MATEMATIKA 2009

SOAL TRY OUT MATEMATIKA 2009 SOAL TRY OUT MATEMATIKA 009. Diberikan premis-premis :. jika semua siswa SMA di DKI Jakarta lulus ujian, maka Pak Gubernur DKI Jakarta sujud syukur. Pak Gubernur DKI Jakarta tidak sujud syukur negasi kesimpulan

Lebih terperinci

Soal Paket A. adalah. 1. Nilai dari 27 A. 12 B. 1 C. 1 D. 11 E Bentuk sederhana dari. 3. Bentuk sederhana dari E B. 6 C. 3 D. 9 E.

Soal Paket A. adalah. 1. Nilai dari 27 A. 12 B. 1 C. 1 D. 11 E Bentuk sederhana dari. 3. Bentuk sederhana dari E B. 6 C. 3 D. 9 E. Soal Paket A. Nilai dari 7 4 adalah. A. B. C. D. E.. Bentuk sederhana dari adalah. A. B. C. D. 9 E.. Bentuk sederhana dari A. 4 6 B. 6 C. 6 D. 6 ( ) adalah. E. 6 4 9 4. Nilai dari log log log adalah. A.

Lebih terperinci

2015 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

2015 ACADEMY QU IDMATHCIREBON 2015 ACADEMY QU IDMATHCIREBON NASKAH UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Sekolah : SMA/MA Hari/Tanggal : Selasa/04 April 2015 Program Studi : IPA Waktu : 07.30 09.30 Petunjuk: Pilihlah satu

Lebih terperinci

BAB IV TRANSFORMASI LINEAR. sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka kita mengatakan F

BAB IV TRANSFORMASI LINEAR. sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka kita mengatakan F BAB IV TRANSFORMASI LINEAR 4.. Transformasi Linear Jika V dan W adalah ruang vektor dan F adalah sebuah fungsi yang mengasosiasikan sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka

Lebih terperinci

Prediksi US Mat Wajib log16 log9 =

Prediksi US Mat Wajib log16 log9 = Bentuk Eksponen dan Logaritma Bentuk sederhana dari =.... + + Bentuk sederhana dari =.... 3 2 2 2 + 3 2 3 + 2 2 1 2 2 3 2 Nilai dari + log16 log9 =.... Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak jika >

Lebih terperinci

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Analisis Fungsional Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Lingkup Materi Ruang Metrik dan Ruang Topologi Kelengkapan Ruang Banach Ruang Hilbert

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016 KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN 206 MATA PELAJARAN : MATEMATIKA WAJIB Penyusun : Team MMP Matematika JENJAN : SMA SMA DKI Jakarta KURIKULUM : Kurikulum 203 NOMO Memilih dan menerapkan aturan Bentuk

Lebih terperinci

12. Diketahui segitiga ABC dengan AC = 5 cm, AB = 7 cm, dan BCA = 120. Keliling segitiga ABC =...

12. Diketahui segitiga ABC dengan AC = 5 cm, AB = 7 cm, dan BCA = 120. Keliling segitiga ABC =... 1 1. Diketahui: Premis 1 : Jika hari hujan maka tanah basah. Premis : Tanah tidak basah. Ingkaran dari penarikan kesimpulan yang sah dari premis-premis di atas adalah.... Agar F(x) = (p - ) x² - (p - 3)

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRNSFORMSI GEOMETRI. TRNSLSI Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah

Lebih terperinci

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT 3.1 Operator linear Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi real yaitu suatu fungsi dari ruang vektor ke ruang vektor. Ruang

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341)

Lebih terperinci

SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 PAKET SOAL A

SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 PAKET SOAL A SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN PAKET SOAL A. Diberikan premis-premis berikut : ) Politik tidak sehat atau Negara tentram dan damai ) Jika Negara tentram dan damai maka

Lebih terperinci

Uji Coba Ujian Nasional tahun 2009 Satuan pendidikan

Uji Coba Ujian Nasional tahun 2009 Satuan pendidikan Uji Coba Ujian Nasional tahun 009 Satuan pendidikan Mata pelajaran Program Waktu. Diketahui premis-premis berikut : ). p ~ q ). q r : SMA : Matematika : IPA : 0 menit.. Negasi (ingkaran) dari kesimpulan

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010 TRY OUT MATEMATIKA PAKET B TAHUN 00. Diketahui premis- premis : () Jika Andi penurut maka ia disayang nenek. () Andi seorang anak penurut Ingkaran kesimpulan premis- premis tersebut adalah... Andi seorang

Lebih terperinci

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM ( K K M ) : Don Bosco Padang

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM ( K K M ) : Don Bosco Padang PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM ( K K M ) S M A Mata Pelajaran Kelas : Don Bosco Padang : Matematika : XI IPA No 1 Membaca sajian data dalam bentuk diagram batang, garis dan lingkaran 2 2 3 7/9 x100

Lebih terperinci

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah...

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah... SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN /. Nilai a yang menyebabkan fungsi kuadrat f x a x ax a a a a a a Solusi: [Jawaban D] a a a. () D a a a a a

Lebih terperinci

BAB 2 PDB Linier Order Satu 2

BAB 2 PDB Linier Order Satu 2 BAB Konsep Dasar BAB 2 PDB Linier Order Satu 2 BAB 3 Aplikasi PDB Order Satu 3 BAB 4 PDB Linier Order Dua 4 BAB 5 Aplikasi PDB Order Dua 5 BAB 6 Sistem PDB 6 BAB 7 PDB Nonlinier dan Kesetimbangan Dalam

Lebih terperinci

KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016

KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016 KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016 ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN: 1. LEVEL KOGNITIF 2. MATERI / BAB 3. TOPIK 4. HUBUNGAN KOGNITIF, MATERI & TOPIK 5. JENIS-JENIS / VARIASI SOAL 6. TINGKAT

Lebih terperinci