Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7

8 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Pahlawan No. 4 Telp , ,841767, Fax. (24) , , , S E M A R A N G 5241 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5.11/1696 TAHUN 214 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Menimbang : a. bahwa unuk memberikan arah dalam pelaksanaan pembangunan dan mendukung ujuan pembangunan daerah di bidang perindusrian dan perdagangan agar sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah , maka perlu disusun Rencana Sraegis Dinas Perindusrian dan Perdagangan Tahun ; b. bahwa Dinas Perindusrian dan Perdagangan elah melaksanakan verifikasi erhadap Rancangan Akhir Rencana Sraegis Sauan Kerja Perangka Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun ; c. bahwa berdasarkan perimbangan sebagaimana dalam huruf a dan huruf b, perlu meneapkan Kepuusan Kepala Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah enang peneapan Rencana Sraegis Sauan Kerja Perangka Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Menginga : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 195 enang Pembenukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Perauran-Perauran Negara Tahun 195 Halaman 86-92); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 24 enang Sisem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 24 enang Pemerinahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 125, Tambahan Lembaran

9 Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana elah beberapa kali diubah erakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 28 enang Perubahan Kedua Aas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 24 enang Pemerinahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 28 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 27 enang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 27 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 27 enang Penaaan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 27 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 29 enang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 29 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 559); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 211 enang Pembenukan Perauran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 211 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Perauran Pemerinah Nomor 8 Tahun 28 enang Tahapan, Taa cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 9. Perauran Pemerinah Nomor 38 Tahun 27 enang Pembagian Urusan Pemerinahan Anara Pemerinah, Pemerinahan Daerah Provinsi Dan Pemerinahan Daerah Kabupaen/Koa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 27 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Perauran Pemerinah Nomor 8 Tahun 28 enang Tahapan Taacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 28 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698); 12. Perauran Pemerinah Nomor 41 Tahun 27 enang Srukur Organisasi dan Taa Kerja Perangka Daerah; 13. Peraura Pemerinah Nomor 7 Tahun 28 enang Dekonsenrasi dan Tugas Pembanuan;

10 14. Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 28 enang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 28 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9); 15. Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 28 enang Urusan Pemerinahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerinahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 28 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1); 16. Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 21 enang Rencana Taa Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 21 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28); 17. Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 214 enang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun ; 18. Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 enang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana elah diubah beberapa kali, erakhir dengan Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 211 enang Perubahan aas Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 enang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 19. Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 21 enang Pelaksanaan Perauran Pemerinah Nomor 8 Tahun 28 enang Tahapan Taa Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 21 Nomor 517). 2. Sura Kepuusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 5/28 Tahun 214 enang Pengesahan Rencana Sraegi Sauan Kerja Perangka Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun MEMUTUSKAN : Meneapkan : KESATU : Rencana Sraegis Dinas Perindusrian dan Perdagangan Tahun sebagaimana diuraikan dalam lampiran dan menjadi bagian ak erpisahkan dari kepuusan ini;

11 KEDUA KIGA KEEMPAT : Rencana Sraegis Dinas Perindusrian dan Perdagangan sebagaimana dimaksud dalam Dikum KESATU selanjunya digunakan sebagai pedoman dalam menyusun rancangan Rencana Kerja Dinas Perindusrian dan Perdagangan; : Kepuusan ini mulai berlaku pada anggal dieapkan dengan keenuan apabila erdapa kekeliruan akan disempurnakan sebagaimana mesinya; : Kepuusan Kepala Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah ini mulai berlaku pada anggal 6 Mare 214. Dieapkan di : Semarang pada anggal : 19 Mei 214 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH P.EDISON AMBARURA Salinan : Kepuusan ini disampaikan kepada Yh : 1. Gubernur Jawa Tengah; 2. Inspekur Provinsi Jawa Tengah; 3. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Seda Provinsi Jawa Tengah.

12

13 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN i 1.1. Laar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sisemaika Penulisan 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH 2.1. Tugas, Fungsi, dan Srukur Organisasi DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Sumber Daya DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Kondisi Sarana dan Prasarana Kinerja Pelayanan DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Tanangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Idenifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah 3.2. Telaahan, Visi, Misidan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Rensra Kemenrian Perdagangan dan Rensra Kemenrian Perindusrian 3.4. Telaahan Rencana Taa Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Sraegis Penenuan Isu Isu Sraegis 47 BAB IV Visi, Misi, Tujuan,, Sraegi dan Kebijakan 4.1. Visi dan Misi DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Tujuan dan Jangka Menengah DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Sraegi dan Kebijakan DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah. 59 i

14 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program dan Kegiaan 66 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. Indikaor Kinerja 167 BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Kaidah Transisi Kaidah Pelaksanaan 171 ii

15 P R O V I N S I J A W AT E N G A H PENDAHULUAN BAB I 1.1. Laar Belakang Berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 24 enang Pemerinahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 24 enang Sisem Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam rangka penyelenggaraan pemerinahan daerah disusun perencanaan pembangunan sebagai sau kesauan dalam sisem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah ersebu disusun oleh pemerinah daerah provinsi dan kabupaen/koa sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjangka (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah/RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD, dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah/RKPD) dan dilaksanakan oleh Sauan Kerja Perangka Daerah () dalam benuk Rencana Sraegis (Rensra) unuk jangka menengah (lima ahunan) dan Rencana Kerja (Renja) unuk jangka waku ahunan sebagai pelaksanaan dari Rensra. Rensra merupakan dokumen formal dalam sisem penyelenggaraan pemerinahan daerah, sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waku 5 ahun kedepan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Kualias penyusunan Rencana Sraegis akan sanga dienukan oleh kemampuan dalam memahami permasalahan, ugas dan fungsi sera dalam menerjemahkan visi, misi dan program pembangunan RPJMD ke dalam Rencana Sraegis. Rencana Sraegis menjawab 3 peranyaan dasar yakni (a) apa yang hendak dicapai sesuai permasalahan dan isu sraegis dalam lima ahun mendaang; (b) Bagaimana mencapainya; dan (c) Langkah-langkah sraegis apa yang perlu dilakukan agar ujuan ercapai. Unuk mendapakan dukungan yang opimal bagi implemenasinya, dalam proses penyusunan dokumen Rensra dilakukan dengan membangun komimen dan kesepakaan dari semua sakeholder unuk mencapai ujuan Rencana Sraegis melalui proses yang ransparan, demokrais, dan akunabel dengan memadukan pendekaan eknokrais, parisipaif, poliik, boom-up dan op-down. Rencana Sraegis diharapkan memua analisis yang mendalam dari masing-masing bidang ugas, enang permasalahan yang dihadapi, poensi dan peluang yang ada, sera kebijakan sraegis unuk mencapai Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

16 P R O V I N S I J A W AT E N G A H sasaran-sasaran pembangunan yang dianggap sraegis. Dalam proses penyusunan Rencana Sraegis diperlukan keajaman unuk menenukan sasaran dan indikaor kinerja, sera dalam memilah dan memilih program dan kegiaan priorias unuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan khususnya urusan indusri dan perdagangan Landasan Hukum Dasar Hukum penyusunan Rensra Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun adalah sebagai beriku: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 23 enang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 23 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 24 enang Sisem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 24 enang Pemerinahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana elah beberapa kali diubah, erakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 28 enang Perubahan kedua aas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 24 enang Pemerinahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 28 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 211 enang Pembenukan Perauran Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 214 enang Perindusrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 214 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5492); 6. Perauran Pemerinah Nomor 65 Tahun 25 enang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Sandar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 25 Nomor 4585); 7. Perauran Pemerinah Nomor 8 Tahun 26 enang Laporan Keuangan dan Kinerja Insansi Pemerinah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 26 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

17 P R O V I N S I J A W AT E N G A H 8. Perauran Pemerinah Nomor 38 Tahun 27 enang Pembagian Urusan Pemerinahan Anara Pemerinah, Pemerinahan Daerah Provinsi Dan Pemerinahan Daerah Kabupaen/Koa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 27 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). 9. Perauran Pemerinah Nomor 41 Tahun 27 enang Organisasi Perangka Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 27 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 1. Perauran Pemerinah Nomor 8 Tahun 28 enang Tahapan, Taa Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 enang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana elah diubah beberapa kali dengan Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 211 enang Perubahan kedua aas Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 enang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Perauran Meneri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 21 enang Pelaksanaan Perauran Pemerinah Nomor 8 Tahun 28 enang Tahapan, Taa Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 28 enang Organisasi dan Taa Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah; 14. Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 28 enang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 28 Nomor 1 Seri E Nomor 1); 15. Perauran Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 28 enang Organisasi dan Taa Kerja Uni Pelaksana Teknis Pada Dinas Provinsi Jawa Tengah; 16. Perauran Gubernur Jawa Tengah Nomor 69 Tahun 28 enang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Taa Kerja Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah; 17. Perauran Daerah Nomor 5 Tahun 214 enang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rensra Dinas Perindusrian dan Perdagangan adalah sebagai pedoman bagi seluruh komponen/aparaur Dinas Perindusrian dan perdagangan Provinsi Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

18 P R O V I N S I J A W AT E N G A H Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiaan selama kurun waku 5 (lima) ahun dan juga sebagai dasar perencanaan ahunan, dan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja guna menghasilkan perencanaan yang berkesinambungan, sinergis, erpadu, akunabel dan berkualias. Tujuan Rencana Sraegis Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah ahun adalah: 1. Sebagai sarana sinkronisasi dan pelaksanaan kebijakan RPJMD Jawa Tengah ahun ; 2. Sebagai dasa rdalam penyusunan rencana kerja (renja) ahunan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah; 3. Sebagai indikaor pengukuran kinerja lima ahunan bagi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah; 4. Sebagai dasar bagi masyaraka dan sakeholder unuk berparisipasi akif dalam pembangunan Indusri dan Perdagangan di Jawa Tengah dan 5. Sebagai dasar bagi masyaraka dan sakeholder dalam melakukan pengawasan aas kinerja Dinas Perindusrian dan Perdagangan ProvinsiJawa Tengah Sisemaika Penulisan Sisemaika Rencana Sraegis Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun adalah sebagai beriku: BAB I Pendahuluan Bab ini berisi laar belakang, landasan hukum,maksud dan ujuan sera sisemaika. BABII Gambaran Pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Bab II memua ugas, fungsi yang di dalamnya memua srukur organisasi, susunan kepegawaian, ugas pokok dan fungsi yang erkai dengan kewenangan urusan pilihan bidang indusri dan perdagangan, kondisi capaian kinerja pembangunan bidang indusri dan perdagangan di Jawa Tengah dan anangan sera peluang pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

19 P R O V I N S I J A W AT E N G A H BABIII Isu Isu Sraegis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Komponen dalam Bab III memuapermasalahan pokok berdasarkan ugas dan fungsi pelayanan Dinas, elaahan visi, misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur erpilih, RT/RW dan Kajian Lingkungan sraegis, sera penenuan isuisu sraegis. BABIV Visi, Misi, Tujuan,, Sraegi,dan Kebijakan Bab IV memua berbagai konsensus dan komimen mengenai visi, misi, ujuan dan sasaran sera sraegi kebijakan bidang Indusri dan Perdagangan yang diarahkan unuk dapa mendukung erwujudnya visi dan misi Pemerinah Provinsi Jawa Tengah Tahun BABV Rencana Program Dan Kegiaan, Indikaor, Kinerja, Kelompok sera Pendanaan Indikaif Bab ini memua program dan kegiaan unuk mencapai sasaran yang elah dieapkan. Disamping iu juga memua enang indikaor kinerja kelompok sasaran sera pendanaan indikaif unuk lima ahun kedepan BABVI Indikaor Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan RPJMD Bab VI memua indikaor kinerja pembangunan indusri dan perdagangan yang dieapkan sera menjadi ala ukur kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. BABVII Penuup Bab ini berisi enang kesimpulan dan penegasan erhadap komimen unuk melaksanakan Rensra Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun secara konsisen yang implemenasinya dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan sera berlaku sebagai pedoman sandar kinerja pelaksanaan program sera kegiaan 5 (lima) ahunan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dalam kaidah pelaksanaan. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

20 P R O V I N S I J A W A T E N G A H GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH BAB II Tugas DINPERINDAG Jawa Tengah sebagai salah sau perangka daerah yaiu melaksanakan urusan pemerinahan daerah bidang perindusrian dan perdagangan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan asas oonomi daerah dan ugas pembanuan. Sebagaimana diamanakan dalam Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 28 enang Organisasi dan Taa Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah beranggungjawab erhadap ugas pokok dan fungsi di bidang perindusrian dan perdagangan berdasarkan asas oonomi daerah dan ugas pembanuan Tugas, Fungsi, dan Srukur Organisasi DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Sesuai dengan Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 28 enang Organisasi dan Taa Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mempunyai ugas dan fungsi sebagai beriku: Tugas Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mempunyai Tugas Pokok melaksanakan urusan pemerinahan daerah bidang perindusrian dan perdagangan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan asas oonomi daerah dan ugas pembanuan Fungsi Unuk melaksanakan ugas pokok sebagaimana dimaksud Dinas Perindusrian dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan Kebijakan Teknis Bidang Perindusrian Dan Perdagangan; 2. Penyelenggaraan Urusan Pemerinahan Dan Pelayanan Umum Bidang Perindusrian Dan Perdagangan; 3. Pembinaan Dan Fasiliasi Bidang Perindusrian Dan Perdagangan Lingkup Provinsi Dan Kabupaen/Koa; 4. Pelaksanaan Tugas Di Bidang Indusri Ala Transporasi Elekronika, Telemaika Dan Aneka, Indusri Logam, Mesin Dan Teksil, Indusri Agro, Kimia Dan Hasil Huan Sera Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

21 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Perdagangan Dalam Negeri, Perdagangan Luar Negeri Dan Perlindungan Konsumen Sera Pengawasan Barang Beredar; 5. Pemanauan, Evaluasi Dan Pelaporan Bidang Perindusrian Dan Perdagangan; 6. Pelaksanaan Kesekreariaan Dinas; 7. Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Gubernur Sesuai Dengan Tugas Dan Fungsinya. Berdasarkan Perauran Gubernur Jawa Tengah Nomor 69 Tahun 28 enang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 28 enang Organisasi dan Taa Kerja Uni Pelaksana Teknis pada Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, srukur Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah erdiri aas Sekrearia dan Bidang-Bidang dengan ugas pokok dan fungsi sebagai beriku. a. Sekrearia Tugas pokok Sekrearia adalah melaksanakan penyiapan perumusan, kebijakan eknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan ugas secara erpadu, pelayanan adminisrasi dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, dan umum dan kepegawaian. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana di aas, Sekrearia memiliki fungsi: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan ugas secara erpadu, pelayanan adminisrasi dan pelaksanaan di bidang program; 2. Penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan ugas secara erpadu, pelayanan adminisrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan; 3. Penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan ugas secara erpadu, pelayanan adminisrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; 4. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya, Sekrearia dibanu oleh Subbagian Program, Subbagian Keuangan dan Subbagian Umum dan Kepegawaian. b. Bidang Indusri Ala Transporasi, Elekronika, dan Aneka Tugas pokok Bidang Indusri Ala Transporasi, Elekronika dan Aneka adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri ala ransporasi, indusri elekronika dan elemaika, dan indusri aneka. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

22 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas Bidang Indusri Ala Transporasi mempunyai fungsi: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri ala ransporasi; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri elekronika dan elemaika; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri aneka; 4. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya, Bidang Indusri Ala Transporasi, Elekronika dan Aneka dibanu oleh Seksi Indusri Ala Trasnporasi, Seksi Indusri Elekronika dan Telemaika, dan Seksi Indusri Aneka. c. Bidang Indusri Logam, Mesin dan Teksil Tugas pokok Bidang Indusri Logam, Mesin dan Teksil, melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri logam, indusri mesin dan peralaan, indusri eksil dan produk eksil. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas, Bidang Indusri Logam, Mesin dan Teksil mempunyai fungsi: 1. Penyapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri mesin dan peralaan; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri eksil dan produk eksil; 3. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya, Bidang Indusri Logam, Mesin dan Teksil dibanu oleh Seksi Indusri Logam, Seksi Indusri Mesin dan Peralaan dan Seksi Indusri Teksil dan Produk Teksil. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

23 P R O V I N S I J A W A T E N G A H d. Bidang Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan Tugas Pokok Bidang Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Indusri Agro, Indusri Kimia dan Indusri Hasil Huan. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas, Bidang Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan mempunyai fungsi: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri agro; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri kimia; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang indusri hasil huan; 4. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kelapa Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya, Bidang Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan dibanu oleh Seksi Indusri Agro, Seksi Indusri Kimia, dan Seksi Indusri Hasil Huan. e. Bidang Perdagangan Dalam Negeri Tugas Pokok Bidang Perdagangan Dalam Negeri melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pasaar, bina usaha, sarana perdagangan. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas, Bidang Perdagangan Dalam Negeri mempunyai fungsi: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pasar; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina usaha; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana perdagangan; 4. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

24 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya, Bidang Perdagangan Dalam Negeri dibanu oleh Seksi Bina Pasar, Seksi Bina Usaha, dan Seksi Sarana Perdagangan. f. Bidang Perdagangan Luar Negeri Tugas Pokok Bidang Perdagangan Luar Negeri, melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ekspor, impor, dan promosi dan informasi pasar. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu di aas, Bidang Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ekspor; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang impor; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang promosi dan informasi pasar; 4. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya, Bidang Perdagangan Luar Negeri dibanu oleh Seksi Ekspor, Seksi Impor Seksi Impor, dan Seksi Promosi dan Informasi Pasar. g. Bidang Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar Tugas pokok Bidang Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang perlindungan konsumen, pengawasan barang beredar dan jasa, pengawasan kemerologian. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas, Bidang Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar mempunyai fungsi: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang perlindungan konsumen; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan barang beredar dan jasa; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan eknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kemerologian; Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

25 P R O V I N S I J A W A T E N G A H 4. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya, Bidang Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar dibanu oleh Seksi Pelindungan Konsumen, Seksi Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dan Seksi Pengawasan Kemerologian. h. BPSMB Surakara Tugas Pokok Balai Pengujian Serifikasi Muu Barang (BPSMB) Surakara adalah melaksanaan sebagian kegiaan eknis operasional dan/aau kegiaan eknis penunjang Dinas di bidang pengujian dan serifikasi muu barang. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Produk Indusri Kecil Menengah mempunyai fungsi: 1. Penyusunan rencana eknis operasional di bidang pengujian dan serifikasi muu barang; 2. Pelaksanaan kebijakan eknis operasional di bidang pengujian dan serifikasi muu barang; 3. Pemanauan, monioring, evaluasi dan pelaporan bidang pengujian dan serifikasi muu barang; 4. Pengelolaan keaausahaan; 5. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya Balai Pengujian Serifikasi Muu Barang (BPSMB) dibanu oleh Kepala Sub Bagian Taa Usaha, Kepala Seksi Pengujian Muu Barang dan Kepala Seksi Bimbingan Teknis dan Kalibrasi. i. BPSDM-PIKM Tugas pokok Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Produk Indusri Kecil Menengah (BPSDM-PIKM) melaksanakan sebagian kegiaan eknis operasional dan aau kegiaan eknis penunjang Dinas di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Produk IKM. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Produk Indusri Kecil Menengah mempunyai fungsi: 1. Penyusunan rencana eknis operasional bidang Pengembangan SDM; 2. Pelaksanaan kebijakan eknis operasional bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Produk IKM; Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

26 P R O V I N S I J A W A T E N G A H 3. Pemanauan, Evaluasi dan pelaporan bidang SDM dan Produk IKM; 4. Pengelolaan Keaausahaan; 5. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Produk Indusri Kecil Menengah (BPSDM-PIKM) dibanu oleh Kepala Sub Bagian Taa Usaha, Kepala Seksi Pengembangan Produk IKM dan Kepala Seksi Pengembangan SDM IKM. j. BPTIKM Tugas pokok Balai Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah (BPTIKM) melaksanakan sebagian kegiaan eknis operasional dan aau kegiaan eknis penunjang Dinas di Bidang Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah. Unuk menyelenggarakan ugas sebagaimana ersebu diaas, Balai Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah (BPTIKM) mempunyai fungsi: 1. Penyusunan rencana eknis operasional bidang Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah; 2. Pelaksanaan kebijakan eknis operasional bidang Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah; 3. Pemanauan, Evaluasi dan pelaporan bidang Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah; 4. Pengelolaan Keaausahaan; 5. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya Balai Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah dibanu oleh Kepala Sub Bagian Taa Usaha, Kepala Penerapan Teknologi IKM, dan Kepala Seksi Rekayasa Teknologi. BPTIKM merupakan salah sau Balai di Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang membawahi 6 UPT. k. Balai Merologi Tugas pokok Balai Merologi adalah melaksanakan sebagian kegiaan eknis operasional dan/aau kegiaan eknis penunjang Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah di bidang Kemerologian. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

27 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Unuk menyelenggarakan ugas pokok ersebu, Balai Merologi mempunyai fungsi: 1. Penyusunan rencana eknis operasional bidang Kemerologian 2. Pelaksanaan kebijakan eknis operasioanl bidang Kemerologian 3. Pemanauan monioring, evaluasi dan pelaporan bidang Kemerologian 4. Pengelolaan keaausahaan 5. Pelaksanaan ugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dengan ugas dan fungsinya Dalam pelaksanaan ugas pokok dan fungsinya Balai Merologi dibanu oleh Kepala Sub Bagian Taa Usaha, Kepala Seksi Teknik, dan Kepala Seksi Sandar Ukuran. Balai Merologi di Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah ersebar di 6 (enam) daerah Kabupaen/koa Srukur Organisasi Berdasarkan Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 28 enang Organisasi Dan Taa Kerja Dinas Daerah yang kemudian dijabarkan dengan Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 69 Tahun 28 enang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Taa Kerja Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, dan Perauran Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 28 enang Organisasi dan Taa Kerja Uni Pelaksana Teknis Pada Dinas Provinsi Jawa Tengah bahwa Srukur Organisasi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai beriku: 1. Kepala Dinas, membawahkan: 2. Sekrearis Dinas membawahkan: a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Bidang Indusri Ala Transporasi, Elekronika dan Aneka, membawahkan: a. Seksi Indusri Ala Transporasi; b. Seksi Indusri Elekronika dan Telemaika; c. Seksi Indusri Aneka; 4. Bidang Indusri Logam, Mesin dan Teksil, membawahkan: a. Seksi Indusri Logam; b. Seksi Indusri Mesin dan Peralaan; Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

28 P R O V I N S I J A W A T E N G A H c. Seksi Indusri Teksil dan Produk Teksil; 5. Bidang Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan, membawahkan: a. Seksi Indusri Agro; b. Seksi Indusri Kimia; c. Seksi Indusri Hasil Huan; 6. Bidang Perdagangan Dalam Negeri, membawahkan: a. Seksi Bina Pasar; b. Seksi Bina Usaha; c. Seksi Sarana Perdagangan; 7. Bidang Perdagangan Luar Negeri, membawahkan: a. Seksi Ekspor; b. Seksi Impor; c. Seksi Promosi dan Informasi Pasar; 8. Bidang Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar, membawahkan: a. Seksi Perlindungan Konsumen; b. Seksi Pengawasan Barang Beredar dan Jasa; c. Seksi Pengawasan Kemerologian; 9. Kelompok Jabaan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Keua Kelompok dan beranggung jawab kepada Kepala Dinas, adapun kelompok Jabaan Fungsional erdiri dari sejumlah Jabaan Fungsional yang erbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keerampilannya. Di samping iu pada Srukur Organisasi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah erdapa Uni Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang elah dieapkan berdasarkan Perauran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 28 enang Organisasi dan Taa Kerja Uni Pelaksana Teknis pada Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Uni Pelayanan Teknis Dinas (UPT) dipimpin oleh seorang Kepala UPT/Balai yang berada di bawah dan beranggung jawab kepada Kepala Dinas dengan susunan sebagai beriku: 1. Kepala Balai Pengembangan eknologi Indusri Kecil Menengah, (BPTIKM) membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Taa Usaha. b. Kepala Seksi Penerapan Teknologi IKM. c. Kepala Seksi Rekayasa Teknologi IKM. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

29 P R O V I N S I J A W A T E N G A H 2. Kepala Balai Pengujian dan Serifikasi Muu Barang (BPSMB), membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Taa Usaha. b. Kepala Seksi Pengujian Muu Barang. c. Kepala Seksi Bimbingan Teknis dan Kalibrasi. 3. Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Produk Indusri Kecil Menengah, (BPSDM-PIKM) membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Taa Usaha. b. Kepala SeksiPengembangan Produk IKM. c. Kepala SeksiPengembangan SDM IKM. 4. Kepala Balai Merologi Wilayah, (BMW) yang ersebar di 6 (enam) daerah eks Karisidenan di Jawa Tengah yakni: Semarang, Surakara, Banyumas, Pai, Tegal dan Magelang membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Taa Usaha. b. Kepala Seksi Teknik. c. Kepala Seksi Sandar Ukuran Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

30 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Gambar 2.1 Srukur Orgnisasi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

31 P R O V I N S I J A W A T E N G A H 2.2. Sumber Daya DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Sumber Daya Aparaur pada Sauan Kerja Perangka Daerah () Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah sebagaimana diaur dengan Perauran Daerah Nomor 6 Tahun 28 enang Organisasi Dan Taa Kerja Dinas Daerah yang kemudian dijabarkan dengan Perauran Gubernur Jawa Tengah Nomor 69 Tahun 28 enang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Taa Kerja Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, sera Perauran Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 28 enang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Taa Kerja Balai Pengembangan Sumber Daya Manuasi dan Produk Indusri Kecil Menengah dan Balai Pengembangan Teknologi Indusri Kecil Menengah Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah erdaa sejumlah 429 pegawai negeri yang erdiri dari 297 pegawai laki-laki dan 132 pegawai perempuan. Keseluruhan SDM memiliki poensi dan laar belakang pendidikan yang berbedabeda. Srukur ingka pendidikan SDM Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah erekam pada diagram beriku: Gambar 2.2 Banyaknya Pegawai Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Menuru Pendidikan Tahun 213 (orang) SD SLTP SLTA D.3 S.1 S.2 Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinperindag Provinsi Jawa Tengah Jumlah aparaur yang erdapa pada dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah adalah sebanyak 429 orang. Beriku ini adalah abel jumlah pegawai berdasarkan golongan ruang gaji ahun 213. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

32 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 2.1 Jumlah Aparaur Berdasarkan Golongan Ruang Gaji Tahun 213 NO Golongan Jumlah Pegawai 1 Golongan I A 12 orang Golongan I B Golongan I D 4 orang 4 orang 2 Golongan II A 22 orang Golongan II B Golongan II C Golongan II D 38 orang 6 orang 12 orang 3 Golongan III A 42 orang Golongan III B Golongan III C Golongan III D 8 orang 61 orang 9 orang 4 Golongan IV A 47 orang Jumlah Golongan IV B Golongan IV C Golongan IV D Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinperindag Provinsi Jawa Tengah 16 orang 3 orang orang 429 orang Bermodal SDM dengan kualifikasi dan kompeensi yang beragam, seiap personel memiliki ugas dan anggungjawab dalam mendukung akselerasi program pembangunan Dinas Perindusrian dan Perdagangan di Provinsi Jawa Tengah. Tabel 2.2 Komposisi Daa Pegawai iap Bidang/Balai Berdasarkan Tingka Pendidikan No. Bidang/Balai SD SLTP SLTA DIII S1 S2 1. Dinperindag Provinsi Jaeng Balai Pengembangan Teknologi IKM Balai Pengembangan SDM & Produk IKM No. Bidang/Balai SD SLTP SLTA DIII S1 S2 4. Balai Pengujian dan Serifikasi Muu Barang Surakara Balai Merologi Wilayah Tegal Balai Merologi Wilayah Pai Balai Merologi Wilayah Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

33 P R O V I N S I J A W A T E N G A H No. Bidang/Balai SD SLTP SLTA DIII S1 S2 Surakara 8. Balai Merologi Wilayah Semarang Balai Merologi Wilayah Magelang Balai Merologi Wilayah Banyumas JUMLAH Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinperindag Provinsi Jawa Tengah 2.3 Kondisi Prasarana dan Sarana Jenis prasarana dan sarana yang berpengaruh langsung erhadap operasional organisasi melipui ruang dan peralaan kerja, sarana elekomunikasi dan ransporasi. Kondisi prasarana dan sarana yang ersedia cukup memadai namun masih perlu diingkakan unuk mengopimalkan kinerja. Secara lengkap, jenis dan jumlah prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dapa diliha pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Prasarana dan Sarana Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 213 NO SARPRAS JUMLAH SATUAN 1 Kompuer 27 Uni 2 Monior 27 Uni 3 Priner 131 Uni 4 Noebook / Lapop 51 Uni 5 Ipad 1 inci 9 Uni 6 LCD Proyekor 5 Uni 7 Mesin Tulis / Mesin Keik 15 Uni 8 AC Senral 24 Uni 9 AC Cassee 3 Uni 1 AC Spli 71 Uni 11 Televisi 28 Uni 12 Telepon Exernal 4 Uni 13 Sound Sysem 4 Uni 14 Filling Cabine 23 Uni Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

34 P R O V I N S I J A W A T E N G A H NO SARPRAS JUMLAH SATUAN 15 LAN (Local Ne Working) 6 Jaringan 16 Kendaraan Roda 4 24 Uni 17 Kendaraan Roda 2 24 Uni 18 Ruang Sidang/Rapa (daya ampung) - Lanai II 2 Orang - Lanai III 15 Orang - Lanai IV 1 Orang - Lanai V 3 Orang Dalam rangka mendukung pelaksanaan ugas pokok dan fungsi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, pada ahun anggaran 213, yaiu: a. Targe Pendapaan Rincian arge dan realisasi pendapaan dapa diliha pada abel beriku ini. Tabel 2.4 Targe Dan Realisasi Pendapaan Tahun 212 dan 213 No Jenis Pendapaan Targe (juaan ) Realisasi (juaan ) Selisih (juaan ) % Reribusi Tera dan Tera Ulang 2. Jasa Pelayanan Pendidikan 5.992, , , ,78 158,78 (571,95) 12,65 92,5 968, , 1.624,1 1.93,5 656, (53,95) 167,76 67,31 3. Reribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 814,72 977,67 867, ,54 52,71 382,87 92,65 139,16 4. Penerimaan lain - lain 1, 13, 92,65 117,74 (7,35) (12,26) 92,65 9,57 Jumlah 7.875, 9.922, , , ,25 (732,28) 11,92 92,62 Apabila dibandingkan anara ahun 212 dengan 213, erdapa kenaikan sebanyak 1.166,25 jua dan 732,28 jua- aau meningka 1,92 persen pada ahun 212 dan menurun 7,38 persen pada ahun 213. Hal ersebu dipengaruhi oleh beberapa fakor anara lain semakin ingginya ingka kesadaran pelaku usaha maupun konsumen enang erib ukur dan adanya perda enang kenaikan arif era dan era ulang. b. Pelaksanaan APBD ahun 212 Pada ahun 212 Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mendapa Anggaran sebesar ,- namun dalam realisasinya anggaran Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

35 P R O V I N S I J A W A T E N G A H ersebu erserap sebanyak ,- aau (98,18%), sehingga erdapa efisiensi sebanyak ,- aau 2,5 persen. Apabila diliha dari jenis anggaran, maka realisasi Belanja Tidak Langsung adalah sebanyak (92,25%) dari anggaran yang ersedia sebanyak ,- sedangkan Belanja Langsung dari anggaran yang ada sebanyak ,- direalisasikan sebesar ,- (98,18%). Tabel 2.5 Realisasi Pelaksanaan Anggaran Belanja APBD Tahun 212 Kelompok Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Jumlah Belanja Anggaran Realisasi SILPA. %. % , , , , , ,5 Diliha dari abel 2.4 mengenai realisasi pelaksanaan anggaran belanja APBD, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan aau SILPA jumlah belanja ahun 212 sebesar ,- (2,5%) secara umum karena jumlah belanja langsung yang lebih besar daripada belanja idak langsung Kinerja Pelayanan DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Perekonomian Jawa Tengah diukur anara lain berdasarkan besaran PDRB aas dasar harga berlaku. Sekor indusri dan perdagangan merupakan salah sau kegiaan ekonomi yang mempunyai keerkaian luas dengan sekor-sekor lainnya, secara makro diharapkan mampu berperan sebagai penggerak uama (prime mover) perekonomian nasional dan perekonomian daerah. Konribusi sekor indusri pengolahan erhadap nilai PDRB Provinsi Jawa Tengah selama 5 ahun erakhir sejak ahun adalah sebagai beriku: Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

36 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 2.6 Nilai PDRB Sekor Indusri Pengolahan Provinsi Jawa Tengah ahun No Tahun ADHB ADHK Laju Perumbuhan (Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) (persen) , , 4, , ,2 6, , ,56 6, , ,44 6, , ,5 5,5 Sumber: BPS Jawa Tengah, 213 Berdasarkan abel diaas, nilai PDRB sekor indusri pengolahan Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan yang signifikan seiap ahunnya. Provinsi Jawa Tengah ahun 212 mampu menghasilkan PDRB perkapia ADHB mencapai ,2 milyar dan ADHK sebesar 69.12,5 milyar. Laju perumbuhan ahun 211 dan ahun 212 mengalami penurunan dari ahun- ahun sebelumnya. Di ahun 211, laju perumbuhan urun 1,2 poin dari laju perumbuhan di ahun sebelumnya yaiu 6,7% dan di ahun 212 sebesar 5,5%. Konribusi sekor perdagangan erhadap nilai PDRB Provinsi Jawa Tengah selama 5 ahun erakhir sejak ahun adalah sebagai beriku: Tabel 2.7 Nilai PDRB Sekor Perdagangan Besar dan Eceran Provinsi Jawa Tengah ahun No Tahun ADHB (Milyar Rupiah) ADHK (Milyar Rupiah) Laju Perumbuhan (persen) , ,99 8, , ,25 7, , ,72 6, , ,73 8, , ,14 8,5 Sumber: BPS Jawa Tengah, 213 Nilai ADHB dan ADHK menunjukkan kinerja yang posiif, dengan raa raa perumbuhan sebesar 7.84%. Adapun laju perumbuhan nilai PDRB perdagangan erjadi peningkaan pada ahun 211 dan 212 dari 8,% menjadi 8,5%. Konribusi sekor indusri dan perdagangan selama 5 ahun erakhir sejak ahun adalah sebagai beriku: Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

37 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 2.8 Perumbuhan Sekor Ekonomi di Jawa Tengah Tahun No Sekor Ekonomi *) 212**) 1. Peranian 3,2 3,71 2,51 1,33 3,71 2. Perambangan dan Penggalian 3,8 5,49 7,9 4,91 7,38 3. Indusri Pengolahan 5,1 3,79 6,86 6,6 5,46 4. Lisrik, Gas dan Air Minum 5,1 5,74 8,41 4,3 6,38 5. Bangunan 6,5 6,77 6,93 6,34 6,98 6. Perdagangan, Hoel dan Resauran 7,2 7,21 6,6 7,53 8,25 7. Pengangkuan dan Komunikasi 6,6 7,12 6,66 8,56 7,9 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7,8 7,78 5,2 6,62 9,36 9. Jasa jasa 7,3 5,5 7,37 7,34 7,32 JUMLAH 5,6 5,14 5,84 6,3 6,34 Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 213 *) Angka Semenara,**) Angka Sanga Semenara Perumbuhan sekor ekonomi di Jawa Tengah mengalami flukuaif selama ahun 28 hingga ahun 212. Pada ahun 212 didominasi olek sekor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; perdagangan, hoel, dan resauran; sera perambangan dan penggalian. Di sekor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan peumbuhan sekor ekonomi sempa naik urun, dan erakhir di ahun 212 mengalami kenaikan yang cukup signifikan mencapai angka 9,36%. Perumbuhan sekor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan saa ini memang lebih mendominasi perumbuhan sekor ekonomi di Jawa Tengah. Sejalan dengan semakin membaiknya perekonomian nasional, kinerja sekor indusri dan perdagangan di Jawa Tengah elah mampu mendorong srukur ekonomi daerah. Pada periode lima ahun erakhir perumbuhan sekor indusri dan perdagangan (ermasuk hoel dan resauran) di Jawa engah menunjukkan ren yang meningka. Konribusi sekor indusri dan perdagangan erhadap pembenukan Produk Domesik Regional Bruo (PDRB) pada ahun 212 aas dasar harga yang berlaku masing-masing sebesar 32,8% dan 2,3%. Sedangkan pda ahun 211 konribusi kedua sekor ersebu masing-masing sebesr 33,3% dan 19,7%. Besarnya konribusi sekorindusri dan perdagangan erhadap pembenukan PDRB ersebu pada dasarnya idak erlepas dari semakin membaiknya perkembangan sekorindusri dan perdagangan di Jawa Tengah dengan segala sumber daya pendukungnya ermasuk keerkaian dengan sekor-sekor produksi dan jasa sera peran akif dunia usaha yang senaniasa responsive dan inovaif erhadap Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

38 P R O V I N S I J A W A T E N G A H perubahan sebagai akiba berubahnya lingkungan saegis dan globalisasi perdagangan sunia, dukungan sarana dan prasarana penunjang komimen kua pemerinah yang berorienasi kepada dunia usaha (pro bussines policy). Tabel 2.9 Sumbangan Sekor Ekonomi erhadap PDRB Aas Dasar Harga Berlaku Tahun No Sekor Ekonomi *) 1 Peranian 19,85 19,94 19,49 19,1 18,8 2 Perambangan dan Penggalian,96,97,97,9,9 3 Indusri Pengolahan 34,5 32,76 32,86 33,3 32,8 4 Lisrik, Gas dan Air Minum 1,2 1,3 1,4 1, 1, 5 Bangunan 5,77 6,14 6,1 6, 6, 6 Perdagangan, Hoel dan Resauran 19,51 19,67 19,56 19,7 2,3 7 Pengangkuan dan Komunikasi 5,74 5,99 5,91 5,9 5,9 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,44 3,63 3,58 3,5 3,6 9 Jasa - jasa 9,66 9,86 1,48 1,6 1,7 JUMLAH 1, 1, 1, 1, 1, Sumber: BPS Jawa Tengah *) Angka Semenara Nilai ekspor non migas Jawa Tengah periode lima ahun erakhir (28-212) menunjukkan ren yang meningka. Pada ahun 28 nilai ekpor non migas sebesar jua US$ dan meningka menjadi 4.513,1 jua US$ pada ahun 212. Komodias ekpor non migas di Jawa Tengah masih didominasi oleh produk eksil dan pakaian jadi, kayu dan barang olahan kayu, barang hasil pabrik sera peralaan elekronik. Peningkaan nilai ekspor non migas sebesar US$ jua aau 8,5%, sampai dengan Nopember 213 mencapai US$ 4.366,39 jua meningka 7,2% dari periode yang sama Tahun 212 sebesar US$ 4.8,15 jua. Negara ujuan uama Jawa Tengah yaiu, amerika Serika, China, Ausralia, jepang, Malaysia, Jerman, dan Belanda. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

39 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tahun Tabel 2.1 Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Jawa Tengah Tahun Nilai Ekspor Non Migas (Jua US$) ,37 Naik/urun ,3-9, ,4 27, ,38 15, ,1 5,95 Targe , 8-8,5% Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 213 Unuk impor non migas Jawa Tengah, ahun 212 sebesar 5.262,6 jua US$ meningka 45,8% dari ahun 212 dengan nilai impor 4.468,7 jua US$. Komodias uama erhadap oal impor anara lain TPT, mesin, perlengkapan lisrik dan elekronik, produk nabai sera bahan makanan olahan makanan dan minuman. Negara impor non migas ke Jawa Tengah yaiu Singapore, China, Ausralia, dan Jepang. Jumlah Komodii ekspor non migas elah mencapai arge keseluruhan 15 jenis dan pada ahun 213 mengopimalkan 2 jenis komodii yaiu mainan anak dari kayu dan kerajinan baik. Tabel 2.11 Perkembangan Nilai Impor Non Migas Jawa Tengah Tahun Tahun Nilai Impor Non Migas (Jua US$) Naik/urun , ,19,63% ,64 64,89% ,7 9,73% ,44% , (2%) Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 213 SIUP aau Sura Ijin Usaha Perdagangan adalah salah sau prasyara unuk mendirikan suau usaha. Semakin banyak orang yang mengajukkan SIUP berari semakin Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

40 P R O V I N S I J A W A T E N G A H banyak orang yang erjun menjadi pengusaha. Menuru abel 2.12 yaiu abel perkembangan jumlah penerbian SIUP pada ahun menunjukkan bahwa perusahaan kecil yang mendominasi penerbian SIUP. Pada ahun 212 jumlah perusahaan yang mengajukan SIUP berjumlah penerbian SIUP, angka ini naik dari ahun 211 sebesar penerbian SIUP. SIUP Menuru Skala Usahanya Tabel 2.12 Perkembangan Jumlah Penerbian SIUP Tahun di Jawa Tengah Tahun Perusahaan Besar Perusahaan Menengah Perusahaan Kecil Jumlah oal Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 213 Seiap usaha harus memiliki TDP aau Tanda Dafar Pengusaha. Hal ini sebagai buki bahwa perusahaan/badan usaha elah melakukan wajib dafar perusahaan. Di Jawa Tengah Tanda Dafar Perusahaan erdiri dari berbagai benuk, anara lain PT aau Perseroan Terbaas, Koperasi, CV, Firma, PO, dan benuk usaha lainnya. Jumlah perkembangan penerbian TDP seiap ahunnya selalu meningka, di ahun 28 jumlah penerbian TDP adalah Jjumlah ni naik 3 kali lipa di ahun 212, yaiu sebanyak penerbian TDP. Benuk usaha yang paling banyak memiliki jumlah penerbian TDP adalah PO. Tabel 2.13 Perkembangan Jumlah Penerbian TDP Tahun di Jawa Tengah TDP Menuru Benuk Tahun Perusahaan PT Koperasi CV Firma PO Benuk Perusahaan Lain Jumlah oal Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 213 Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

41 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Perusahaan yang akan melakukan kegiaan impor harus memilki API aau Angka Pengenal Impor dan penerbian API ini harus seijin Dirjen bea cukai. API jenis umum yang paling sering di erbikan yaiu sebanyak 742 penerbian API anara ahun 28 sampai dengan 212. Jumlah penerbian API seiap ahunnya anara ahun 28 sampai dengan ahun 212 mengalami siklus naik urun. API Berdasarkan Tabel 2.14 Perkembangan Jumlah Penerbian API Tahun di Jawa Tengah Tahun Benuk Badan Usaha PT CV Koperasi Lainnya Jumlah oal API Berdasarkan Jenisnya 1. Umum Produsen Jumlah oal Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 213 Pasar radisional masih menjadi andalan masyaraka Jawa Tengah unuk belanja kebuuhan sehari-hari. Selain harganya lebih murah di bandingkan dengan di pasar modern, belanja di pasar radisonal diunggulkan dengan sysem awar-menawar yang masih sering dilakukan oleh masyaraka Jawa Tengah. Diliha dari abel 2.15 pasar radisional masih mendominasi sarana-prasarana dagang di Jawa Tengah pada ahun 28 sebesar 1.5 pasar sedangkan pasar modern berjumlah 797. Namun di ahun 211 jumlah pasar modern mengalami kenaikan dibandingkan dengan pasar radisional sebesar 9,74%. Meskipun penambahan pasar dilakukan penambahan menjadi pasar radisional, akan eapi jumlah pasar modern erus meningka menjadi di ahun 212. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

42 P R O V I N S I J A W A T E N G A H No. Tabel 2.15 Perkembangan Jumlah Sarana Pasar di Jawa Tengah Tahun Jenis Pasar Jumlah Sarana Pasar Tahun Tradisional Pusa Perbelanjaan Toko Modern Minimarke Supermarke Hypermarke Deparemen Sore Perkulakan Indusri agribisnis menjadi andalan di Jawa Tengah. Hal ini karena Jawa Tengah memilki srukur anah yang bagus unuk di anami berbagai macam jenis komodii anam. Pengembangan jumlah nilai ransaksi dan Realisasi pelaksanaan pasar lelang komodii agro di Jawa engah mengalami kenaikan di ahun 212 sebesar 95,34% dari ahun 211. Di ahun 211 realisasi pasar lelang sebesar dan di ahun 212 sebesar Tabel 2.16 Perkembangan Jumlah Nilai Transaksi dan Realisasi Pelaksanaan Pasar Lelang Komodii Agro Tahun Transaksi Realisasi No. Tahun (.,-) (.,-) % , ,- 69, , ,- 56, , ,- 92, , ,- 82, , ,- 95, ,62 Sumber: BPS Jaeng 213 Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

43 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 2.17 adalah abel yang menunjukkan jumlah uni usaha indusri, penyerapan enaga kerja, nilai invesasi dan nilai produksi. Diliha dari jumlah indusri, Indusri Kecil menengah yang paling mendominasi dibandingkan dengan indusri besar. Padaahun 212, indusri besar berjumlah 825 indusri, sedangkan indusri kecil menengah se banyak indusri. Diliha dari penyerapan enaga kerja, indusri kecil menengah masih mendominasi penyerapan enaga kerja. Sedangkan dari segi nilai invesasi dan nilai produksi, indusri besar mendominasi jumlah nilainya. Unuk nilai produksi indusri besar dapa memproduksi barang dengan nilai jua rupiah selisih jua rupiah dari indusri kecil menengah pada ahun 212. Pada ahun 213, erjadi lonjakan anggaran, hal ini dikarenakan 3 daerah FGD berparisipasi pada pasar lelang agro Jaeng. Tabel 2.17 Jumlah Uni Usaha Indusri, PenyerapanTenaga Kerja Nilai Invesasi dan Nilai Produksi Tahun No Uraian Jumlah Uni Usaha (Uni Usaha) a. Indusri Besar b. Indusri Kecil dan Menengah Penyerapan Tenaga Kerja (Orang) a. Indusri Besar b. Indusri Kecil dan Menengah Nilai Invesasi (Jua Rupiah) a. Indusri Besar b. Indusri Kecil dan Menengah Nilai Produksi (Jua Rupiah) a. Indusri Besar b. Indusri Kecil dan Menengah Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 213 Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

44 NO DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H Peran Sekor perdagangan semakin pening dalam perekonomian masyaraka baik secara kuanias maupun kualias. Secara kuanias, peningnya peran sekor perdagangan erliha dari peningkaan konribusi sekor PDB Sekor perdagangan. Secara kualias, semakin peningnya sekor perdagangan erliha dari kegiaan-kegiaan yang lebih mengedepankan kualias jasa perdagangan unuk mendukung sekor indusri, peranian, kehuanan, perikanan, urisme, perambangan, dan lain-lain. Dukungan kegiaan ersebu memberikan pengaruh yang posiif erhadap meningkanya konribusi sekor perdagangan. Kegiaan-kegiaan ini anara lain melipui perbaikan pelayanan publik, iklim usaha, dan infrasrukur erkai ekspor impor. PROGRAM / INDIKATOR Tabel 2.18 Realisasi Capaian Targe RPJMD erhadap sekor Perdagangan E T RPJMD Tahun 28 REALISASI CAPAIAN Tahun 29 Tahun 21 Tahun 211 Tahun 212 RKPD TAHUN 213 REALISASI Tahun K I. Program Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri II. III. IV. Pembinaan erhadap pelaku usaha dan pembangun an sarana pasar. 5. Uni Usaha 25 Uni Pasar Program Peningkaan dan Pengembangan Ekspor Kegiaan ekspor non migas dengan perumbuha n 8 % - 8,5 % per ahun Jumlah komodias ekspor meningka Serifikasi muu barang Tera dan era Ulang Pengawasa n barang beredar pada pelaku usaha Jua US $ (Toal 4%) 15 jenis komod ii 35 serifik asi 5. buah UTTP 2.5 uni usaha Tercapai Tercapai , ,35 15,92 5,96 8-8,5% - sd Nov Tercapai Program Peningkaan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Tidak Tercapai Tercapai Program Peningkaan Kerjasama Perdagangan Inernasional Tidak Terc apai Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

45 NO DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H PROGRAM / INDIKATOR E T RPJMD Tahun 28 REALISASI CAPAIAN Tahun 29 Tahun 21 Tahun 211 Tahun 212 RKPD TAHUN 213 REALISASI Tahun Pengemban gan kerjasama, misi dagang dan promosi 1 negara Tercapai V. Program Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil dan Menengah Pembinaan dan bimbingan eknis erhadap pelaku usaha perdaganga n. 5. IKM Tercapai K Dari abel 2.18 dapa diliha bahwa capaian realisasi kinerja program dan kegiaan pada ahun 213 sesuai dengan arge RPJMD, bahkan ada beberapa realisasi yang melampaui arge yang sudah dienukan. Pembangunan sarana pasar pada 2 uni pasar radisional elah erealisasi sesuai arge yaiu penyediaan sarana dan prasarana dagang Pasar Cokro Kembang Kabupaen Klaen dan Pasar Bulu Koa Semarang. Pelaksanaan Tera dan Tera Ulang erhadap jenis ala Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) sebanyak 5. buah, elah mencapai buah aau 12,32% melampaui dari arge. Pembinaan dan bimbingan eknis pelaku usaha perdagangan bagi 2.2 Uni Usaha, elah mencapai 11,9 % aau sebanyak uni usaha. NO PROGRAM / INDIKATOR Tabel 2.19 Realisasi Capaian Targe RPJMD erhadap sekor Indusri RPJMD Tahun 28 REALISASI CAPAIAN Tahun 29 Tahun 21 Tahun 211 Tahun 212 RKPD TAHUN 213 REALISASI Tahun K I. Program Pengembangan Indusri Kecil dan Menengah (IKM) yang Berbasis pada Sumber Daya Lokal Pengembang an produk unggulan daerah Penurunan kandungan bahan baku impor pada IKM 2% - 4% 35 jenis produk Tercapai 2-4 % Tidak Tercapai Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

46 NO DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H PROGRAM / INDIKATOR RPJMD Tahun 28 REALISASI CAPAIAN Tahun 29 Tahun 21 Tahun 211 Tahun 212 RKPD TAHUN 213 REALISASI Tahun II. III. Pengembang an klaser indusri penghela dan klaser pendukung lainnya. Pembinaan erhadap IKM Program Pengembangan Senra / Klaser Indusri Poensial 6 klaser Tercapai Program Penaaan Srukur Indusri 1.5 IKM K Tidak Tercapai IV. Program Peningkaan Kemampuan Teknologi Indusri Pembinaan dan bimbingan eknis 1. IKM Tercapai V. Program Peningkaan SDM, Pelaihan dan Banuan Peralaan Indusri Pendidikan dan laihan sera penyaluran banuan peralaan IKM. 3. IKM Banla IKM Tidak Tercapai Sekor indusri masih menjadi penyumbang ekonomi erbesar bagi Jawa Tengah. Sama halnya dengan sekor perdagangan, realisasi sekor indusri mengalami beberapa kenaikan dari arge yang elah dienukan. Pembinaan erhadap IKM dalam rangka memperkua srukur indusri hulu dan hilir mencapai uni usaha melampaui 375 uni usaha dari arge uni usaha. Pembinaan dan bimbingan eknis pengembangan dan penerapan eknologi hasil rekayasa indusri elah memenuhi arge sebanyak 33 IKM. Pendidikan dan laihan sera penyaluran banuan peralaan dalam rangka pemberdayaan masyaraka sera pengembangan wirausaha baru indusri mencapai orang melampaui 2.25 orang dari arge sebanyak 1.3 orang dan 128 pake banuan peralaan melampaui 44 pake dari arge sebanyak 84 pake bagi Kelompok Usaha Bersama IKM wirausaha baru. Tidak semua arge bisa direalisasikan, ada program dan kegiaan yang mengalami penurunan, anara lain kandungan bahan baku impor bagi IKM yang baru mencapai 38% dari arge sebesar 4%. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

47 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 2.2 Pagu Anggaran dan Realisasi APBD Dinas Prindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun Perumbuh Pagu Angggaran No. Tahun an Realisasi () (%) () % ,986,775, 76,2,652, ,699,446, ,86,11, ,264,16, ,561,952, ,446,561, ,555,242, ,666,329, ,966,264, ,991,169, ,38,632, Sumber : Sub.Bagian Program Dinperindag Prov.Jaeng (daa diolah) Pagu anggaran dan realisasi APBD Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah selama ahun 28 hingga ahun 213 menunjukkan angka yang flukuaif. Terjadi penurunan pagu anggaran dan realisasi di ahun 21. Dapa diliha di Tabel 2.2, pagu anggaran APBD urun sebesar ,- di ahun 213 dan realisasi APBD DINPERINDAG ahun 212 sebesar ,- urun menjadi ,- di ahun 213. Tabel 2.21 Targe dan Realisasi Penerimaan Asli Daerah (PAD) Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun Targe PAD Perumbuhan Realisasi No. Tahun () (%) () % ,87,318, 2,566,551, ,213,78, ,279,94, ,569,966, ,32,53, ,,, ,166,251, ,875,, ,731,135, ,922,394, 26. 9,19,16, Sumber : Sub.Bagian Program Dinperindag Prov.Jaeng (daa diolah) Penerimaan Asli Daerah merupakan sumber pendapaan daerah yang berasal dari kegiaan ekonomi. Penerimaan asli daerah merupakan salah sau pilar kemandirian daerah. Penerimaan Asli Daerah Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah lima ahun erakhir besarnya selalu meningka, arinya DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah sudah dapa memaksimalkan kemampuannya dan mencerminkan kemampuan ekonomi Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

48 P R O V I N S I J A W A T E N G A H yang baik dan sabil. PAD ersebu yang naninya digunakan unuk pembangunan daerah demi kesejaheraan masyaraka Di ahun 21, 211, dan 212, realisasi Penerimaan Asli Daerah (PAD) DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah selalu melebihi arge, eapi berbeda di ahun 213, realisasi Penerimaan Asli Daerah belum memenuhi arge yang diharapkan seperi diliha di abel 2.2 diaas Tanangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan kinerja pelayanan yang disampaikan pada sub bab sebelumnya, dapa diidenifikasi anangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan ugas pokok dan fungsi uamanya berkaian dengan perumusan kebijakan eknis, pelayanan umum dan pembinaan sera pengembangan dibidang perindusrian dan perdagangan di Provinsi Jawa Tengah. Fakor kunci keberhasilan selain dari suau unsur organisasi, keberhasilan dan kegagalan sraegi, eapi juga hasil pengembangan informasi yang diperoleh dari unsur perencanaan sraegis sebelumnya. Beriku ini adalah anangan dan peluang pengembangan pelayanan DInas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah selama lima ahun kedepan adalah: Tanangan Tanangan merupakan segala aspek yang dapa menghamba kinerja pelayanan dari Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Tanangan pengembangan pelayanan DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai beriku: a. Pengaruh globalisasi; b. Terbukanya akses pasar produk berbagai negara dengan adanya perdagangan bebas; c. Semakin pesanya perkembangan pusa-pusa perdagangan di Koa yang berbaasan dengan Provinsi Jawa Tengah; d. Meningkanya produk yang masuk ke Provinsi Jawa Tengah dengan kualias eknologi yang lebih baik dibandingkan produk lokal; e. Tersedianya banyak produk yang berkualias dengan harga yang kompeiif; dan f. Tingginya ingka persaingan usaha. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

49 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Peluang Peluang merupakan segala sesuau yang dapa dimanfaakan dari poensi/kemampuan. Peluang yang dimiliki oleh DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai beriku: a. Respon posiif masyaraka erhadap kebijakan pemerinah; b. Meningkanya akses pasar ekspor dengan ingka ariff yang lebih rendah bagi produkproduk Provinsi Jawa Tengah; c. Tersedianya poensi usaha; d. Semakin meningkanya masyaraka unuk melakukan ransaksi perdagangan; e. Pangsa pasar yang semakin erbuka; dan f. Terbukanya lapangan kerja. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

50 P R O V I N S I J A W A T E N G A H ISU ISU STRATEGISBERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III Sejalan dengan koneks pembangunan di suau daerah, maka daerah sebagai bagian dari subsisem yang erinegrasi secara nasional juga memiliki konribusi erhadap pola pembangunan nasional. Menghadapi dinamika lingkungan sraegis baik regional, nasional, maupun global sera memperhaikan perencanaan sebagai ala manajerial unuk memelihara keberlanjuan dan perbaikan kinerja lembaga, maka Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dalam mengemban ugas dan perannya harus memperhaikan isu-isu sraegis yang berkembang saa ini dan lima ahun ke depan. Hal ersebu sejalan dengan amana RPJMD Provinsi Jawa Tengah, sehingga menunu erjadinya perubahan peran Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dalam orienasi dan pendekaan yang digunakan dalam perencanaan dan koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung ercapainya visi dan misi pemerinah daerah Provinsi Jawa Tengah ahun Berdasarkan pendekaan seperi diamanakan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 24 enang Sisem Perencanaan Pembangunan Nasional sera peluang dan ancaman yang erkai dengan dinamika lingkungan sraegis juga memperhaikan kekuaan dan kelemahan lembaga/insiusi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan ugas pokok dan fungsi, maka permasalahan dan isu-isu sraegis penyelenggaraan ugas fungsi menjadi rujukan pening dalam menenukan program dan kegiaan yang diprioriaskan selama lima ahun ke depan ( ) Idenifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Secara normaif Dinas Perindusrian dan Perdagangan mempunyai ugas melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerinahan dan pelayanan umum di bidang Perindusrian dan Perdagangan. Dalam melaksanakan ugas dan fungsi ersebu erdapa beberapa permasalahan, anara lain: Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

51 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Bidang Perdagangan 1. Belum erbangunnya sisem disribusi barang kebuuhan pokok dan sraegis yang efekif dan efisien Disribusi barang kebuuhan pokok yang efekif dan efisen merupakan Kebijakan umum pembangunan sekor perdagangan yang dieapkan dalam rangka pencapaian kinerja. Belum Opimalnya sisem disribusi barang kebuuhan pokok dan sraegis yang efekif dan efisien disebabkan karena belum memadainya sarana dan prasarana logisik, seperi sarana ransporasi (jalan, akses dan ala angku), sarana pergudangan dan kerampilan SDM. Permasalahan ini harus segera mendapakan solusi, karena sisem disribusi bahan pokok yang idak sraegis menyebabkan kelangkaan dan harga barang pokok yang menjadi beragam. 2. Rendahnya kualias sarana dan prasarana dagang pasar radisional Pasar berfungsi sebagai empa yang pening dalam penyaluran barang.sesuai dengan perkembangan pembangunan, saa ini banyak hadir pusa perbelanjaan modern, agar konsumen bisa berbelanja lebih efisien. Jumlah pasar radisional yang erdapa di Jawa Tengah sejumlah 1.55 pada ahun 212. Pembangunan pasar-pasar radisional dilakukan sebagai upaya mengikis pasar-pasar modern yang mulai membanjiri masyaraka. Saa ini pasar radisional dapa bersaing dengan pasar modern karena selain lengkap, harga barang di pasar radisional juga lebih erjangkau dibandingkan pasar modern. Unuk iu, demi menarik mina beli masyaraka, DINPERINDAG perlu meningkakan kualias sarana dan prasarana dagang di pasar radisional. Banyak pasar yang masih membuuhkan sarana prasarana yang memadai unuk kenyamanan konsumen dan pedagang agar masyaraka mau membeli di pasar radisional. 3. Masih ingginya penggunaan barang impor yang relaif lebih erjangkau harganya uamanya barang elekronika, mesin dan peralaan lisrik sera pakaian Keerganungan konsumen Indonesia erhadap produk impor masih inggi dibandingkan nilai ekpornya, padahal yang diharapkan adalah sebaliknya. Penyebab uama kondisi ini adalah daya saing produk-produk manufakur yang erus melemah. Di dalam negeri, produk manufakur seperi elekronika rumah angga kalah bersaing dengan produk impor, apalagi diperburuk denganbanyaknya produk impor ilegal. Di pasar inernasional, produk eksil dan produk eksil (TPT) dan produk kayu kalah bersaing dengan produk dari China dan negara ASEAN lainnya. Tujuan dari peningkaan nilai ekspor adalah mengurangi keerganungan konsumen dengan produk luar negeri Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

52 P R O V I N S I J A W A T E N G A H sehingga produk dalam negeri dapa bersaing dengan produk luar negeri yang naninya juga akan berdampak erhadap penerimaan devisa negara. Penggunaan barang impor dapa disiasai dengan memroduksi di dalam negeri barang-barang kebuuhan yang masih di impor. Indonesia memilki banyak poensi sumber daya alam yang dijual dalam benuk bahan menah. Bahan menah ini banyak di ekspor ke luar negeri dan di impor kembali dalam benuk barang seengah jadi maupun bahan jadi. Unuk mengubah bahan menah yang berpoensi menjadi bahan seengah jadi aau barang jadi yang bernilai guna enu bukan hal yang mudah. Diperlukan modal yang cukup unuk mengolah bahan menah menjadi bahan primer. Modal yang dimaksudkan berasal dari invesasi. Invesasi memiliki korelasi posiif erhadap ekspor dan impor. Invesasi akan mengakibakan erjadinya impor barang modal dan bahan baku penolong, dimana produk-produk ini sebagian besar digunakan unuk memroduksi produk unuk keperluan di dalam negeri dan unuk keperluan ekspor. Selain iu, masih banyak kendala dalam memroduksi barang-barang ersebu. Fakor fakor yang menghamba anara lain: a. Rendahnya kualias produk indusri komponen oomoif, elekronika, elemaika dan produk aneka. b. Peralaan produksi indusri komponen oomoif, elekronika, elemaika dan produk aneka kurang memadai. c. Kurangnya pasokan bahan baku unuk indusri 4. Defisinya Neraca Perdagangan Jawa Tengah Banyak produk ekspor berkualias dari Jawa Tengah, baik yang merupakan hasil proses indusri maupun hasil alam langsung. Neraca perdagangan yang nilainya masih defisi disebabkan oleh masih ingginya kegiaan impor non migas dibanding kegiaan ekspor non migas. Hal ini berdasarkan hasil versifikasi produk ekspor yang masih rendah sehingga nilai ekspor masih didominasi TPT dan Produk Kayu sedangkan impor Jaeng didominasi oleh bahan baku dan bahan penolong. Kesulian dalam hal ekspor dan impor barang yang disebabkan oleh Keerbaasan infrasrukur di Pelabuhan Tanjung Emas yang belum memungkinkan unuk sandar kapal besar, pasar ekspor masih didominasi pasar radisional (AS,Eropa, Jepang, dan Ausralia) karena sulinya akses pasar ke pasar ujuan ekspor. Alasan lain yang menyebabkan defisinya neraca perdagangan adalah kurangnya informasi pasar dan perdagangan luar negeri bagi UKM Jawa Tengah Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

53 P R O V I N S I J A W A T E N G A H danmenurunnya perminaan global akiba adanya krisis.kurangnya apresiasi Pemerinah dalam memberi penghargaaan erhadap peningkaan ekspor kepada pelaku ekspor (pengusaha) menyebabkan idak adanya semanga kerja dalam melakukan peningkaan ekspor yang lebih baik. Daya saing produk Jawa Tengah rendah disebabkan ekonomi biaya inggi dan kwalias SDM pelaku usaha kurang memadai. 5. Perlindungan erhadap konsumen belumopimal Konsumen pengguna barang dan jasa harus mendapa perlindungan. Perlindungan erhadap konsumen belum opimal karena kurangnya pengawasan barang beredar, jasa dan kemerologian. Selain iu, penyebab lainnya, masih rendahnya pemahaman pelaku usaha dan konsumen erhadap UU PK, masih rendahnya kesadaran pedagang unuk menera-ulangkan UTTP, banyaknya kasus-kasus yang merugikan konsumen, membanjirnya produk impor yang idak sesuai dengan keenuan, erbaasnya jumlah peugas di bidang pengawasan, jumlah LPKSM dan BPSK masih erbaas, sera empa pengaduan konsumen masih erbaas. 6. Pelayanan Pengujian dan Serifikasi Produk dan Komodii Unggulan Orienasi Ekspor Belum Opimal Belum opimalnya pelayanan pengujian dan serifikasi produk dan komodii unggulan orienasi ekspor disebabkan oleh proses pengujian/kalibrasi erhadap beberapa jenis komodii/insrumen uji memerlukan waku penyelesaian yang relaif lama,pelayanan pengujian dan serifikasi produk dan komodii unggulan ekspor yang belum opimal dapa juga disebabkan karena adanya keluhan pelanggan (kecewa) yang diolak perminaan uji/kalibrasi-nya berkaian dengan keidakmampuan/keerbaasan sarana laboraorium BPSMB unuk memberikan layanan, idak mampu memenuhi perminaan kalibrasi ala ukur dengan akurasi lebih ingg dan belum eranganinya layanan kepada produsen yang membuuhkan di senra indusri yang relaif jauh. Dunia indusri masih belum memahami jenis/parameer muu produk yang ermasuk dalama kaegori SNI wajib, sehingga banyak kalangandunia indusri yang belum mengenal fungsi BPSMB sebagai laboraorium uji kalibrasi dan lembaga serifikasi produk. Keberadaan BPSMB (dengan LP/LK/LSPro-nya) unuk menyerifikasi produk di Jawa Tengah mencakup hasil perkebunan dan indusri saa ini idak dimanfaakan oleh insiusi yang berwenang dalam pembinaan ekspor, sehingga produk-produk dimaksud idak dikeahui secara pasi karakerisik dan muunya sesuai SNI. Sebagi conoh hingga saa ini belum semua pabrikan rokok konsisen mengimplemenasikan SNI embakau rajangan di Jawa Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

54 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tengah sebagai bahan baku rokok kreek, dan masih banyak produsen indusri yang belum mengajukan serifikasi aas produknya (SPPT SNI). Bidang Indusri 1. Belum opimalnya jejaring kemiraan usaha anara IKM dengan indusri besar Jejaring kemiraan usaha anara IKM dengan indusri besar ermasuk dalam Program Penaaan Srukur Indusri. Sekor IKM (Indusri Kecil dan Menengah) diharapkan menjadi mira bisnis bagi perusahaan besar. Namun kendala IKM unuk menjadi mira bisnis bagi perusahaan besar adalah kurang opimalnya IKM dalam memenuhi persyaraan eknis maupun adminisrasi dan pasokan barang yang kurang koninyu yang menyebabkan keerlambaan produksi. 2. Belum opimalnya pengembangan Indusri sesuai dengan aa ruang wilayah yang berwawasan lingkungan dalam meningkakan invesasi indusri Peningkaan pembangunan indusri hendaknya jangan sampai membawa akiba rusaknya lingkungan hidup. Hal ini diaur oleh Perauran Meneri Perindusrian Nomor 24 Tahun 29 enang Kawasan Indusri, akan mendorong pengembangan indusri yang berwawasan lingkungan sera akan memberikan daya arik invesasi indusri. Belum opimalnya pengembangan indusri yang sesuai dengan aa ruang wilayah yang berwawasan lingkungan disebabkan karena belum adanya program khusus yang fokus erhadap peningkaan kualias dan populasi indusri. 3. Terbaasnya dukungan infrasrukur sarana prasarana layanan eknis dan kondisi mesin yang sudah ua Pelaku IKM harus selalu melakukan inovasi dan kreaif supaya mampu bersaing kendai erkena dampak kebijakan dan permasalahan inernal maupun eksernal. Peningkaan sarana dan prasarana Uni Pelayanan Teknis (UPT) dalam rangka opimalisasi pelayanan eknis dilakukan melalui upaya pengembangan dan penerapan hasil rekayasa eknologi indusri bagi IKM sera sisem informasi neworking. Terbaasnya dukungan infrasrukur sarana dan prasarana layanan eknis dapa menurunkan daya saing di sekor indusri. Pengadaan sarana dan prasarana harus diikui dengan pembinaan agar idak imbul kecurangan yang idak diinginkan. 4. Lemahnya Daya Saing Indusri Kecil Menengah Logam Mesin dan Teksil Kurang kondusifnya lingkungan usaha memiliki implikasi besar erhadap penurunan daya saing ekonomi, eruama sekor-sekor indusri sebagai lapangan kesempaan Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

55 P R O V I N S I J A W A T E N G A H kerja yang merupakan salah sau moor bagi perumbuhan ekonomi. Lemahnya daya saing juga dirasakan oleh Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah pada indusri kecil menengah logam mesin dan eksil. Akar masalah dari lemahnya daya saing indusri kecil menengah logam mesin dan eksil disebabkan karena ingginya harga bahan baku logam, keerbaasannya peralaan yang di gunakan, erbaasnya kemampuan dan keerampilan indusri, sera kurangnya promosi dan jejaring produk IKM logam mesin dan eksil. 5. Belum Opimalnya Pengembangan Indusri Agro, Kimia, dan Hasil Huan. Indusri Agro dan Kimia (Agrokim) dan hasil huan memiliki peranan sraegis dalam srukur indusri dan ekonomi Indonesia. Namun pengembangan indusri agro, kimia dan hasil huan belum opimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan bahan baku unuk indusri agro, kimia, dan hasil huan. Penyebab lainnya masih rendahnya kualias produk indusri agro, kimia, dan hasil huan. Selain iu, Hilirisasi indusri agro, kimia dan hasil huan dalam rangka peningkaan nilai ambah yang maksimal masih menemui kendala/hambaan. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan yang belum erangani. Belum efisiensinya pemakaian energi di indusri, kenaikan harga energi, dan pencemaran lingkungan hidup akiba emisi gas rumah kaca juga dapa menjadi akar masalah dari belum opimalnya pengembangan indusri agro, kimia dan hasil huan Telaahan, Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Dengan memperimbangkan poensi, kondisi, permasalahan, anangan dan peluang yang ada di Jawa Tengah sera memperimbangkan budaya yang hidup dalam masyaraka, maka Visi Pemerinahan Daerah Provinsi Jawa Tengahahun adalah: MENUJU JAWATENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI -MBOTEN KORUPSI, MBOTEN NGAPUSI- Memperhaikan Visi ersebu sera perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan daang, diharapkan Provinsi Jawa Tengah dapa lebih berperan dalam perubahan yang erjadi di lingkup nasional, regional, maupun global. Dalam rangka pencapaian visi yang elah dieapkan dengan eap memperhaikan kondisi dan permasalahan yang ada sera anangan ke depan, dan memperhiungkan peluang yang dimiliki, maka maksud dari visi ersebu adalah sebagai beriku: Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

56 P R O V I N S I J A W A T E N G A H 1. Sejahera Terpenuhinya kebuuhan dasar rakya; sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehaan, pekerjaan, parisipasi dalam kehidupan sosial dan poliik. Tercipanya hubungan anar masyaraka; saling menghargai, inklusif, saling banu, eposeliro,dan goong royong. Tersedianya sarana dan prasarana publik; infrasrukur fisik dan non-fisik yang 2. Berdikari nyaman dan memadai, suprasrukur yang mampu menampung aspirasi, menyelesaikan problem dan mendorong kemajuan masyarakanya, sarana ransporasi publik yang nyaman, murah dan mudah dijangkau. Berdaula dalam mengambil kepuusan dan meneukan arah pembangunan Jawa Tengah dalam Koridor NKRI. Mandiri dalam mengeksplorasi, mengolah dan mengembangkan SDA, SDM, Kearifan lokal, ekonomi, poliik, sosial dan budaya anpa mengisolasi diri. Berkepribadian dalam membangun idenias Jawa Tengah yang epo saliro, idak menindas, idak ABS dan inklusif dalam pergaulan nasional maupun inernasional. 3. Mboen Korupsi, Mboen Ngapusi Sikap dan perilaku kerja bagi pelaku pembangunan di JawaTengah agar idak korupsi, Kolusi dan Nepoisme, bekerja berdasarkan kompeensi, obyekifias dan ransparansi, menjunjung inggi nilai-nilai goong royong dan harmoni, anpa ego sekoral dan berorienasi pada oucome. Pelaku pembangunan di JawaTengah adalah Pemerinah di semua ingkaan dan level, okoh masyaraka, pakar, profesional, pelaku bisnis, akivisormas, organisasi rakya, LSM dll, yang mendukung pencapaian visi, misi dan program Ganjar-Heru. Dalam rangka pencapaian visi yang elah dieapkan dengan eap memperhaikan kondisi dan permasalahan yang ada sera anangan ke depan, dan memperhiungkan peluang yang dimiliki, maka dieapkan 7 (ujuh) misi sebagai beriku: Misi sau: Misi dua: Membangun Jaeng berbasis Trisaki Bung Karno, Berdaula di Bidang Poliik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan. Hal ini berujuan Memberikan haluan 6 misi yang lain dalam pengamalan ajaran Tri Saki Bung Karno. Mewujudkan Kesejaheraan Masyaraka yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran. Hal ini berujuan unuk menurunkan jumlah Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

57 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Misi iga: kemiskinan dan pengangguran dengan mewujudkan kedaulaan pangan dan kedaulaan Energi sera mewujudkan Desa Mandiri/Berdikari dan mengembangkan IKM dan KUMKM Pembanguna yang Berkeadilan Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerinahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, Mboen Korupsi, Mboen Ngapusi, dengan ujuan Mencipakan penyelenggara pemda yang kompeen professional, berdedikasi inggi dan berorienasi pada pelayanan prima. Selain iu, mencipakan sisem birokrasi yang ransparan dan akunabel sera Melaksanakan Penegakan hukum Misi empa: Memperkua Kelembagaan Sosial Masyaraka unuk Meningkakan Misi lima: Misi enam: Misi ujuh: Persauan dan Kesauan. Hal ini berujuan unuk Menurunkan poensi konflik anar kelompok masyaraka, suku dan agama dengan cara Memperkua 4 pilar kebangsaan dalam budaya dan jaidiri masyaraka, meningkakan parisipasi poliik masyaraka. Mewujudkan budaya JawaTengah yang semakin berkembang pada semua aspek kehidupan. Memperkua Parisipasi Masyaraka dalam Pengambilan Kepuusan dan Proses Pembangunan yang Menyangku Haja Hidup Orang Banyak. Hal ini berujuan unuk meningkakan peran masyaraka dalam prosesperencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, sera Mencipakan sisem birokrasi yang ransparan dan akunabel. Meningkakan Kualias Pelayanan Publik unuk Memenuhi Kebuuhan Dasar Masyaraka. Hal ini berujuan unuk meningkakan deraja kesehaan masyaraka dan lingkungan pemukiman dengan cara Meningkakan pemenuhan kebuuhan air minum, saniasi, perumahan layak huni dan energi. Selain iu meningkakan pemeraaan akses dan pelayanan pendidikan, Meningkakan kualias dan kapasias infrasrukur peranian dalam ari luas. Meningkakan Infrasrukur unuk Mempercepa Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjuan dan Ramah Lingkungan. Hal ini berujuan meningkakan kualias dan kapasias infrasrukur dan pelayanan ransporasi dan komunikasi, meningkakan aksesibilias iner dan anar wilayah, menerapkan konsep ramah lingkungan dalam seiap pembangunan sera menegakan regulasi RTRW sesuai daya dukung dan daya ampung lingkungan. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

58 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Daripenjabaran visi dan misi di aas, misi kedua yaiu Mewujudkan Kesejaheraan Masyaraka yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran, merupakan visi yang dipakai sebagai amana unuk DINPERINDAG karena di dalam misi ersebu menyangku isu sraegis yang dihadapi oleh DINPERINDAG. Akar permasalahan di misi kedua ini adalah sebagai beriku: Kebijakan pengurangan kemiskinan dan pengangguran idak menjawab akar pemiskinan yaiu problem akses dan problem ase; Rakya marhaen (buruh, peani, nelayan) idak mendapa kebijakan Afirmaif (keberpihakan) dan Proekif (perlindungan); dan Kedaulaan pangan dan energi sebagai basis penanggulangan kemiskinan dan pengangguran Telaahan Rensra Kemenerian Perdagangan dan Rensra Kemenrian Perindusrian Sejalan dengan dinamika lingkungan sraegis, baik nasional maupun global, permasalahan dan anangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilias disribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi linas bidang. Dalam koneks keaanegaraan, arus globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokraisasi dan desenralisasi yang melahirkan siuasi paradoksal, anara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil libery) dengan erbaasnya kapasias kelembagaan poliik dan kapasias aa kelola Pemerinahan (governance) sehingga akunabilias layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepaan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkanya pemanfaaan berbagai sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim (climae change), keegangan linas-baas anarnegara, percepaan penyebaran wabah penyaki, dan erorisme, sera masalah enaga kerja Indonesia diluar negeri. Berbagai masalah ersebu juga mencerminkan ruminya anangan yang harus dihadapi bangsa dan Negara Indonesia. Hal ini menunu peningkaan peran dan kapasias seluruh insansi pemerinah, ermasuk Kemenerian Perdagangan RI yang diberi ugas enang perdagangan, unuk mengaasi permasalahan dan anangan ersebu. Peran Kemenerian Perdagangan RI sanga sraegis, karena perencanaan merupakan pijakan awal unuk menenukan arah pembangunan nasional dengan mengopimalkan sumber daya dan melibakan para pelaku pembangunan nasional. Unuk iu, Kemenerian Perdagangan RI Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

59 P R O V I N S I J A W A T E N G A H diunu memiliki kemampuan menjembaani kesenjangan dan menekan egoisme yang dapa menghamba pencapaian arge dan ujuan pembangunan nasional sesuai amana Undang-Undang Dasar 1945, yaiu Masyaraka Indonesia Adil dan Makmur. Sekor perdagangan berperan dalam perekonomian nasional,baik secara kuanias maupun kualias. Secara kuanias, peningnyaperan sekor perdagangan erliha dari peningkaan konribusi PDB Sekor Perdagangan, Hoel, dan Resoran. Secara kualias, semakin peningnya sekor perdagangan erliha darikegiaan-kegiaan yang lebih mengedepankan kualias jasa perdaganganunuk mendukung sekor indusri, peranian, kehuanan, perikanan,urisme, perambangan, dan lain-lain. Dukungan kegiaan ersebumemberikan pengaruh yang posiif erhadap meningkanya konribusisekor perdagangan. Peran sekor perdagangan yang akan berambah pening, diandai dengan munculnya keunggulan Ekonomi Kreaif sebagai pemicuinovasi perdagangan anpa baas, konribusi subsekor perdagangan eceran yang semakin signifikan dalam pembenukan PDB, dan pencipaan lapangan kerja secara luas. Hal ini erjadi karena erbenuknya inegrasi domesik di sekor perdagangan; ercipanya inensias muual parnership dan linkage anara perdagangan eceran dengan perdagangan besar; ercipanya ransaksi domesik dan ekspor dari UKM maupun perusahaan skala besar; ercipanya inensias koordinasi anara fasiliaor Pusa (Kemenerian Perdagangan) dan fasiliaor Daerah (insansi erkai) dalam pengembangan perdagangan eceran, perdagangan besar, dan pembinaan sekor informal; dan ingginya ingka penerapan manajemen dan eknologi perdagangan, ermasuk yang erkai dengan jaringan. Keerlibaan pelaku perdagangan eceran dan perdagangan besar dalam ekspor dan impor semakin signifikan dan produkif. Implikasi kondisi di aas erhadap keersediaan kebuuhan pokok masyaraka sanga baik sekalipun perumbuhan jumlah penduduk meramba naik. Transporasi yang erkendala oleh fakor geografis relaif eraasi karena sinergi anar wilayah. Fakor erpening yang mendasari hasil pembangunan perdagangan adalah peningkaan indeks kepercayaan bisnis pada semua lini perdagangan di Indonesia. Perumbuhan ekonomi dan sekor indusri Indonesia sampai dengan ahun 213 mengalami flukuasi. Perumbuhan induri pengolahan non-migas sampai riwulan III ahun 213 mencapai angka 6,22 sedangkan perumbuhan PDB Ekonomi Indonesia mencapai angka 5,83. Hal ini mendorong Kemenrian Perindusrian unuk melakukan pengembangan indusri. Program-program erkai pengembangan induri yang akan dilakukan oleh Kemenrian Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

60 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Perdagangan adalah hilirisasi indusri berbasis agro, migas, dan bahan ambang mineral, peningkaan daya saing indusri berbasis SDM, pasar domesik, dan ekspor, sera pengembangan indusri kecil dan menengah. Selain kegiaan priorias nasional ersebu, Kemenerian Perindusrian juga melaksanakan beberapa program yang menjadi Priorias Kemenerian. Program-program yang dimaksud adalah program peningkaan kualias SDM indusri melalui penyelenggaraan pendidikan kejuruan dan vokasi indusri, Peningkaan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), Perumusan 15 RSNI, pemberlakuan SNI wajib, dan penguaan infrasrukur laboraorium uji di Balai Besar dan Barisand Indusri. Arah kebijakan perdagangan luar negeri dalam lima ahun ke depan adalah Meningkakan daya saing produk ekspor nonmigas unuk mendorong peningkaan diversifikasi pasar ujuan ekspor sera peningkaan keberagaman, kualias, dan cira produk ekspor. Arah kebijakan perdagangan dapa dijabarkan menjadi lima pokok pikiran, yaiu: 1. Mengembangkan kebijakan dan diplomasi perdagangan di forum Inernasional dengan senaniasa menjaga kepeningan nasional, inegrias wilayah, dan pengamanan kekayaan SDA nasional; 2. Menjaga perumbuhan ekonomi yang berkualias; 3. Menurunnya kesenjangan kesejaheraan anarkelompok masyaraka dan anardaerah; 4. Memanapkan nilai-nilai baru yang posiif dan produkif dalam rangka memanapkan budaya dan karaker bangsa; dan 5. Menaa kelembagaan perdagangan yang mendorong prakarsa masyaraka dalam kegiaan perekonomian Telaahan Rencana Taa Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Sraegis Peran Perencanaan sanga pening dalam menenukan sraegi dan arah kebijakan dalam mewujudkan pembangunan yang erpadu dan selaras dengan pendekaan pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan ekologi. Unuk iu dalam penyusunan dokumen perencanaan, sanga pening meliha aspek penaaan ruang daerah secara komprehensif. Dalam penyusunan perencanaan perlu ada upaya sinkronisasi erhadap pembinaan dan pengendalian pengembangan wilayah secara erpadu erus dilakukan. Hal ini sesuai dengan upaya pemerinah daerah unuk mengubah srukur perekonomian Jawa Tengah. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

61 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Salah sau perwujudan hal ersebu adalah dengan memformulasikan ujuan penaaan ruang daerah sebagai acuan dalam seiap aspek perencanaan yaiu mewujudkan penaaan ruang yang mendukung Provinsi Jawa Tengah menuju masyaraka adil, makmur dan sejahera dengan eap memperimbangkan keberlanjuan dan daya dukung lingkungan. Ruang lingkup Rencana Taa Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah mencakup: a. Tujuan, Kebijakan Dan Sraegi Penaaan Ruang Wilayah Provinsi; b. Rencana Srukur Ruang Wilayah Provinsi; c. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi; d. Peneapan Kawasan Sraegis Provinsi; e. Arahan Pemanfaaan Ruang Wilayah Provinsi; dan f. Arahan Pengendalian Pemanfaaan Ruang Wilayah Provinsi. Terkai Kajian Lingkungan Hidup Sraegis (KLHS) dalam penaaan ruang Jawa Tengah, analisis mengenai daya dukung fisik dan lingkungan merupakan sesuau yang pening, karena hasil dari analisis ini dapa membanu dalam menenukan arah kesesuaian perunukan lahan sehingga idak menimbulkan berbagai persoalan Penenuan Isu-Isu Sraegis Perkembangan siuasi dunia saa ini masih dihadapkan pada anangan ekonomi, energi minyak bumi, eknologi dan issue lingkungan sera perubahan iklim dianaranya yaiu menipisnya ozon akiba adanya pemanasan global yang uru menjadi pendorong gerakan pencegahan pengelolaan lingkungan yang merusak kualias kehidupan masyaraka. Perumbuhan ekonomi global pada ahun 212 ercaa lebih rendah dibandingkan ahun sebelumnya. Berbagai permasalahan ekonomi dunia, baik di Eropa maupun di Amerika Serika (AS), yang belum sepenuhnya dapa diaasi mengakibakan pemburukan ekonomi global yang elah erjadi sejak akhir ahun 211 masih berlanju di ahun 212. Selanjunya perekonomian di kawasan Eropa masih mengalami perumbuhan yang negaif, sedangkan ekonomi AS sudah mulai membaik meskipun masih renan dan dibayangi isu keerbaasan simulus fiskal. Konraksi perumbuhan ekonomi Eropa disebabkan adanya krisis uang fiskal, kebijakan moneer, pengangguran, rapuhnya sekor keuangan, dan menurunnya kepercayaan pasar. Kondisi perekonomian yang menurun di negara-negara maju berdampak pada melambanya perekonomian sebagian besar negara emerging markes seperi China dan India. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

62 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Melemahnya perekonomian di sebagian besar negara ersebu, mengalihkan perhaiannya dari pengendalian inflasi kepada upaya mendorong perumbuhan ekonomi yaiu melalui kebijakan moneer yang longgar diserai dengan langkah nonkonvensional. Semenara di beberapa negara berkembang merespons pelemahan ekonominya dengan melakukan kebijakan moneer yang akomodaif, sera memberikan simulus fiskal unuk mendorong perekonomiannya. Dengan kebijakan moneer yang longgar oleh negara maju, pada akhirnya akan meningkakan likuidias di pasar keuangan global yang sebagian besar mengalir ke negara berkembang kawasan Asia. Perekonomian Nasional pada ahun 212 umbuh cukup inggi yaiu sebesar 6,2% dan Jawa Tengah sebesar 6,3% diopang oleh konsumsi rumah angga dan invesasi. Perumbuhan konsumsi rumah angga meningka sebesar 5,4% lebih inggi dari ahun sebelumnya. Kinerja invesasi menunjukkan hasil yang erus membaik mencapai 1,7% dibanding ahun sebelumnya sebesar 8,8%. Fakor pendukung peningkaan kinerja invesasi ersebu anara lain adalah opimisme pelaku usaha erhadap perekonomian nasional, perbaikan iklim invesasi, sera erjaganya sabilias makro ekonomi. Dari sisi alokasi invesasi, peningkaan invesasi eruama erjadi pada sekor indusri dan perambangan sera perkebunan. Peningkaan invesasi sekor indusri eruama pada indusri kimia, ala ransporasi, mesin dan eleronika. Dengan adanya pelambaan ekspor dan perminaan domesik yang masih besar, menyebabkan impor masih cukup inggi. Dan sejalan dengan meningkanya kegiaan invesasi, peningkaan impor erjadi eruama pada kelompok barang modal dianaranya adalah mesin dan ala ransporasi. Selanjunya dengan ingginya kegiaan produksi dalam negeri mengakibakan impor bahan baku juga masih inggi. Hal ersebu erkai adanya keerbaasan indusri lokal dalam memenuhi pasokan barang modal dan bahan baku. Isu-isu lain yang pening dicermai berkaian dengan amana RPJMD Jawa Tengah ahun adalah sebagai beriku: 1. Penanganan Kemiskinan Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi semua provinsi. Meskipun masyaraka miskin Jawa Tengah mengalami penurunan, namun pada dasarnya masyaraka eap renan sehingga jumlah kemiskinan mudah berambah aau berkurang. Adanya gejolak ekonomi yang sewaku-waku daang, misalnya gagal panen aau kenaikan harga BBM akan cepa mendorong kenaikan kemiskinan. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

63 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Persoalan kemiskinan merupakan persoalan klasik dan kenyaaan kompleks yang bersifa mulidimensi yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia pada umumnya dan Provinsi Jawa Tengah pada khususnya. Berbagai masalah yang dialami oleh masyaraka menunjukkan bahwa kemiskinan bersumber dari keidakberdayaan dan keidakmampuan masyaraka dalam memenuhi hak-hak dasar. Unuk iu, peningkaan pemenuhan kebuuhan dasar masyaraka eruama pangan, pendidikan, kesehaan, air minum, saniasi, dan perumahan menjadi hal uama yang akan dilakukan Pemerinah Provinsi Jawa Tengah dalam mengurangi jumlah kemiskinan. Selain iu, akar permasalahan yang dihadapi adalah masih rendahnya kemampuan kemiraan usaha anara IKM dengan indusri besar yang disebabkan kurang opimalnya fungsi kelembagaan usaha dalam memenuhi persyaraan eknis maupun adminisrasi sera pemenuhan pasokan secara koninyu. Selain iu juga, masih kurang dan rendahnya kualias sarana dan prasarana dagang sera pengelolaan pasar radisional. Oleh sebab iu, sekor indusri dan perdagangan di Jawa Tengah diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi dan harapan masyaraka unuk menjadi masyaraka yang sejahera. 2. Penanganan Pengangguran Provinsi Jawa Tengah ermasuk provinsi yang memilki penduduk dan sumber daya alam erbesar di Indonesia. Namun dalam kenyaaannya apabila diliha dari PDRB perkapia provinsi Jawa Tengah, masih eringgal dari provinsi provinsi lain yang idak mempunyai jumlah penduduk dan sumber daya alam yang besar. Perkembangan perumbuhan lapangan pekerjaan lebih banyak berumpu pada kawasan perkoaan dibandingkan dengan pedesaan. Besarnya jumlah angkaan kerja yang bekerja bisa dijadikan ala banu oleh pemerinah Jawa Tengah unuk meningkakan perumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Hal ini dapa dilakukan apabila ersedianya lapangan pekerjaan yang cukup luas unuk angkaan kerja. Upaya lain yang dapa dilakukan oleh pemerinah Provinsi Jawa Tengah dalam mengurangi angka pengangguran adalah perlu adanya pengembangan informasi pasar kerja dan pengembangan wirausaha baru sekor UMKM berbasis sumber daya lokal.pengembangan sarana dan prasarana penunjang non fisik seperi Sumber Daya manusia (SDM) perlu dilakukan pengembangan SDM secara memadai. Selai iu, penaaan SDM birokrasi dalam peningkaan pelayanan publik dan peningkaan kualias SDM dalam meningkakan daya dukung pengembangan koa, ermasuk di dalamnya penyiapan enaga kerja yang sesuai dengan kebuuhan daerah. Upaya Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

64 P R O V I N S I J A W A T E N G A H meningkakan kualias calon enaga kerja melalui peningkaan kualias sarana prasarana, pengelola Balai Laihan Kerja (BLK) dan pendidikan yang berorienasi pasar kerja. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkaan kerja yang idak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang bisa diserap. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produkivias dan pendapaan msayaraka akan berkurang sehingga dapa menyebabkan imbulnya kemisikan dan masalah-masalah sosial lainnya. Seiap ahunnya Indonesia angkaan siap kerja yang merupakan lulusan sekolah aau perguruan inggi dalam jumlah besar. Dengan jumlah angkaan siap kerja yang sanga besar ini idak seimbang dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ersedia. Unuk iu, Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah memiliki fokus unuk memcahkan permasalahan ersebu dengan cara perluasan lapangan usaha/pekerjaan. 3. Kedaulaan Pangan Sekor peranian di Jawa Tengah dikenal sebagai sekor pening karena berperan anara lain sebagai sumber uama pangan, dan perumbuhan ekonomi bagi Indonesia. Tanah yang subur menjadikan Jawa Tengah menjadi empa yang cocok unuk sekor peranian. Namun perumbuhan pembangunan yang sanga pesa di Jawa Tengah, membua sekor peranian kurang mendapa perhaian. Hal ini bisa diliha dari jumlah impor beras Indonesia yang jumlahnya semakin berambah seiap ahunnya. Pelaksanaan operasi pasar komodii beras yang dilakukan oleh Divisi Regional Perum Bulog, berujuan unuk memberikan jaminan harga yang layak kepada peani produsen, sehingga dapa meningkakan produksi pangan dan pendapaan peani. Diharapkan kedaulaan pangan menjadi fokus uama di ahun mendaang agar kebuuhan pangan dalam negeri dapa erpenuhi. Kedaulaan pangan umbuh dalam menanggapi ilusi yang diberikan oleh prinsip keahanan pangan kebijakan penyediaan pangan yang dominan secara global. Kebijakan keahanan pangan menekankan akses pangan bernurisi yang mencukupi unuk semua, yang dapa disediakan melalui produksi dari dalam negeri maupun dari impor. Kedaulaan pangan dapa dilakukan dengan cara melindungi dan menaaulang sumbersumber produksi pangan, mencipakan cadangan pangan dari surplus produksi pangan, mencipakan cadangan pangan dari surplus produksi pangan sera melakukan perdagangan pangan yang adil dan mengembangkan pola konsumsi dan diversifikasi produk aneka pangan lokal. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

65 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Akar permasalahan kedaulaan pangan anara lain: 1. Masih erjadi disparias harga kebuuhan pokok masyaraka eruama pada saa menjelang hari raya (Idul Firi, Naal dan Tahun Baru); 2. Belum opimalnya aa kelola Sisem Resi Gudang sesuai dengan perunukannya; 3. Masih rendahnya kesadaran masyaraka menggunakan produk pangan berbahan baku lokal; 4. Belum erbangunnya sisem disribusi barang kebuuhan pokok dan sraegis yang efekif dan efisien; 5. Masih ingginya peredaran barang/produk impor dipasar domesik; dan 6. Keerganungan Indusri Kecil Menengah erhadap bahan baku impor eruama bahan makanan, eksil dan logam masih inggi. Kedaulaan pangan dapa diwujudkan melalui keahanan pangan. Upaya unuk mencapai kedaulaan pangan dengan cara mewujudkan desa mandiri, bimbingan, dan pendampingan UMKM. Dengan melakukan upaya-upaya ersebu diharapkan dapa mewujudkan kedaulaan pangan di Provinsi Jawa Tengah. 4. Kedaulaan Energi Kebuuhan energi lisrik akan erus meningka sejalan dengan roda perekonomian daerah. Sebagai upaya unuk meningkakan araf hidup masyaraka di pedesaan, pemerinahan elah mengupayakan program lisrik masuk desa. Kedaulaan energi merupakan kemampuan unuk merespon dinamika perubahan konselasi energi global (dari sisi eksernal), sera kemampuan unuk menjamin keersediaan energi dengan harga yang wajar (dari sisi inernal). Adapun kemandirian energi melipui keersediaan (availabiliy), yakni kemampuan unuk menyediakan jaminan pasokan, kemampuan unuk mendapakan akses erhadap energy (accessibiliy), dan kemampuan unuk membeli pada harga keekonomian yang wajar (affordabiliy). Kedaulaan energi dalam koneks ini dapa diarikan sebagai kemampuan suau bangsa unuk menenukan kebijakan, mengawasi pelaksanaannya, dan memasikan jaminan keersediaan energi selaras dengan ujuan dan kepeningan nasionalnya melalui implemenasi sraegis dinamis sesuai dengan unuan, dinamika, dan konselasi global, regional, dan nasional yang berubah. Belum adanya kemandirian di bidang energi dinilai menimbulkan persoalan serius Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

66 P R O V I N S I J A W A T E N G A H yang membeli bangsa sejak beberapa dekade erakhir. Hal ini anara lain disebabkan belum diemukannya cadangan baru dalam bidang energi. Pemerinah perlu secara egas merumuskan kebijakan guna membangun kedaulaan energi. Kebijakan yang dapa dilakukan oleh Pemerinah Provinsi Jawa Tengah adalah dengan mewujudkan desa mandiri. Dengan ercipanya desa mandiri maka sudah dapa dipasikan kedaulaan energi elah ercapai. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

67 P R O V I N S I J A W A T E N G A H VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BAB IV Berdasarkan kondisi, kinerja, dan permasalahan sera anangan yang dihadapi oleh Dinas Perindusrian dan Perdagangan Jawa Tengah, dan sesuai ugas dan fungsinya maka dirumuskanlah visi dan misi. Perumusan visi dan misi jangka menengah merupakan salah sau ahap pening penyusunan dokumen Rensra sebagai hasil dari analisis sebelumnya. Pernyaaan visi yang arikulaif akan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai masa depan yang diharapkan dan mengaasi kesenjangan yang erjadi. Merealisasikan sebuah visi diarikan sebagai keberhasilan mencipakan perubahan pada dampak yang luas dari ugas dan fungsi yang diemban organisasi. Visi ersebu dijabarkan dengan jelas dalam misi, sebagai manifesasi dari hadirnya semanga aas perubahan dan diserai kepemimpinan yang mumpuni dalam menyelesaikan berbagai masalah dan anangan organisasi. Dalam mencapai visi dan misi dibuuhkan ujuan dan sasaran yang ingin diraih dalam lima ahun kedepan unuk pencapaian visi dan misi. Unuk keberhasilan visi, misi, ujuan, dan sasaran diperlukan sraegi unuk mencapainya. Sraegi dimaknai sebagai akualisasi berbagai kebijakan unuk mencapai sasaran yang spesifik dan berkesinambungan. Selanjunya, kebijakan diimplemenasikan ke dalam program-program unuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai selama lima ahun Visi dan Misi DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mempunyai ugas pokok melaksanakan urusan pemerinahan daerah bidang perindusrian dan perdagangan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan asas oonomi daerah dan ugas pembanuan Visi Visi merupakan gambaran umum apa yang ingin diwujudkan oleh Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah pada akhir periode. Visi menjadi fokus dan arahan pembangunan dan program kerja selama lima ahun. Guna menyelaraskan ugas dan fungsi dengan amana RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun , visi Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah , sebagai beriku: Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

68 P R O V I N S I J A W A T E N G A H TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN YANG BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN Visi Dinas Perindusrian dan Perdagangan di aas memiliki makna sebagai beriku: 1. Kemandirian Indusri; Pembangunan daerah di bidang ekonomi dilaksanakan dalam rangka mencipakan srukur ekonomi yang kukuh melalui pembangunan indusri yang maju sebagai moor penggerak ekonomi yang didukung oleh kekuaan dan kemampuan sumber daya yang angguh. Dengan demikian, Kemandirian indusri adalah Indusri yang menggunakan kekuaan dan sumber daya lokal secara opimal dan berkelanjuan dengan memperhaikan kelesarian fungsi dan dampak erhadap lingkungan (indusri hijau). Kemandirian indusri diwujudkan sebagai upaya unuk membangun indusri Jawa Tengah yang maju melalui penguaan srukur indusri yang mandiri, seha, dan berdaya saing dengan mendayagunakan sumber daya secara opimal dan efisien sera mendorong umbuhnya indusri di seluruh wilayah Jawa Tengah dengan eap memperhaikan poensi lokal masingmasing. Kemandirian indusri adalah salah sau komponen dan kunci uama dalam pencapaian arge pembangunan di Jawa Tengah. Melalui penguaan kompeensi ini di masing-masing daerah, kemandirian indusri harus diarahkan pada pencipaan produk yang memiliki daya saing global dengan eap menjangkau dan mendorong umbuhnya ekonomi kerakyaan. 2. Kemandirian Perdagangan; Pengelolaan sekor perdagangan yang menyeluruh dan erpadu berprinsip pada keberlanjuan, ransparansi, dan berkeadilan sanga pening unuk peningkaan pembangunan ekonomi daerah dan kesejaheraan masyaraka Jawa Tengah. Kemandirian perdagangan berkorelasi dengan kemandirian indusri yang diarikan bahwa produk-produk yang diperdagangkan dalam negeri juga semaksimal mungkin diproduksi dalam negeri. Perekonomian daerah idak saja diopang oleh kegiaan konsumsi, eapi juga oleh kegiaan produksi. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

69 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Kebijakan dalam mencipakan kemandirian perdagangan harus mendorong produksi barang kebuuhan pokok dan/aau barang pening dalam negeri dan melindungi hasil produksinya demi memenuhi kebuuhan daerah. Kemandirian perdagangan juga berhubungan dengan upaya-upaya sisemais dalam meningkakan penggunaan produkproduk dalam negeri melalui promosi, sosialisasi, aau pemasaran dan perluasan akses pasar bagi produk dalam negeri, sera menerapkan kewajiban menggunakan produk dalam negeri. Tujuannya adalah unuk menekan laju impor di sau sisi dan meningkanya ekspor di sisi lain. Senginya persaingan dalam perdagangan saa ini menyadarkan beapa peningnya membangun kekuaan pasar dalam negeri, dengan memperkua dan menyerap hasil produk indusri lokal Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar ujuan dapa erlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang elah dieapkan. Unuk mencapai visi di aas, Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menenukan misinya sebagai beriku: 1. Mengembangkan indusri berbasis unggulan daerah Pengembangan indusri merupakan amana pembangunan nasional sebagai bagian unuk mengaasi permasalahan dan kelemahan idak hanya di sekor indusri saja, eapi sekaligus juga harus mampu uru mengaasi permasalahan daerah. Unuk iu, pengembangan indusri berbasis unggulan daerah diarahkan unuk memperkua daya saing produk indusri yang efekif, angguh, dan efisien dengan menumbuhkan klaser-klaser indusri priorias dan membangun kompeensi ini indusri daerah di kabupaen/koa. Dalam rangka mendorong perumbuhan indusri di Jawa Tengah, dibuuhkan kekuaan srukur indusri dari hulu sampai hilir sera berorienasi pasar global. 2. Meningkakan ekspor non migas dan pengamanan perdagangan dalam negeri Upaya unuk mengembangkan indusri berorienasi sekoral harus dibarengi dengan upaya-upaya peningkaan ekspor ke mancanegara. Peningkaan ekspor non migas dapa dilakukan melalui peningkaan kualias barang orienasi ekspor dan juga pembinaan bagi para eksporir. Dalam rangka mendukung program peningkaan dan pengembangan ekspor dilakukan penyusunan panduan komodias ekspor yang mengaur 4 komodias Jawa Tengah, validasi eksporir, evaluasi saisik ekspor dan publikasi kinerja ekspor seiap Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

70 P R O V I N S I J A W A T E N G A H caurwulan. Unuk iu, peningkaan ekspor non migas dan pengamanan perdagangan dalam negeri merupakan salah sau upaya yang dapa dilakukan pemerinah daerah unuk meningkakan iklim invesasi sekor indusri di Provinsi Jawa Tengah Tujuan dan Jangka Menengah DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Sebagai salah sau komponen dari perencanaan sraegis, ujuan dan sasaran dieapkan dengan mengacu kepada pernyaaan visi dan misi sebagai gambaran enang kondisi yang ingin dicapai di masa daang. Unuk iu, ujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari dari visi dan misi. Tujuan dan sasaran hendaknya merupakan arsiekur kinerja eringgi aau impac dari segenap operasionalisasi kebijakan melalui program dan kegiaan sepanjang lima ahun ke depan. Unuk iu, impac harus memberi pengerian sebagai uimae goal dari keseluruhan kinerja uama Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi jawa Tengah. Adapun Tujuan dan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Jawa Tengah Tahun , adalah sebagai beriku: 1. Meningkanya Konribusi Sekor Indusri dalam Perekonomian Daerah Pembangunan di sekor indusri merupakan priorias uama pembangunan ekonomi anpa mengabaikan pembangunan di sekor lain. Konribusi sekor indusri dalam perekonomian merupakan kinerja uama pembangunan di sekor indusri dan selaras dengan misi perama Rensra DINPERINDAG yaiu mengembangkan indusri berbasis unggulan daerah. Peran sekor indusri pengolahan dalam perekonomian Jawa Tengah memberikan sumbangan paling besar pada oal PDRB Jawa Tengah. Unuk meningkakan konribusi sekor indusri perlu adanya peningkaan muu di indusri besar pada umumnya dan indusri kecil menengah pada khususnya. Berdasarkan ujuan ersebu maka sasaran yang akan dicapai sebagai beriku: Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB; dan Meningkanya perumbuhan Indusri. 2. Meningkakan perumbuhan ekspor dan pengendalian impor Perumbuhan ekspor dan pengendalian impor merupakan ujuan dari misi kedua yaiu Meningkakan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri. Kegiaan ekspor dan impor dapa mempengaruhi neraca perdagangan Jawa Tengah. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

71 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Keseimbangan yang posiif dikenal sebagai surplus perdagangan jika erdiri dari ekspor lebih besar dari impor begiupun sebaliknya, Jika nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor maka keseimbangan akan negaif. Keadaan ersebu dikenal sebagai defisi perdagangan. Berdasarkan ujuan ersebu maka sasaran yang akan dicapai sebagai beriku: Meningkanya nilai ekspor non migas; dan Menurunnya impor produk konsumsi. 3. Meningkakan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri Perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri merupakan ujuan dari misi kedua. Perlindungan konsumen merupakan perangka hukum unuk melindungi hak konsumen. Perlindungan konsumen ini perlu agar masyaraka erhindar dari bahanbahan yang berbahaya unuk dikonsumsi. Perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri diarahkan unuk meningkakan pengeahuan dan pemahaman konsumen erhadap hak dan kewajiban sera meningkakan anggung jawab pelaku usaha dalam melakukan usaha perdagangan barang dan jasa. Berdasarkan ujuan ersebu maka sasaran yang akan dicapai sebagai beriku: Menurunnya peredaran barang dan jasa yang idak sesuai sandar; dan Terwujudnya sisem disribusi yang efekif dan efisien. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

72 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Visi Misi I Tabel 4.1. Tujuan dan Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah : Terwujudnya kemandirian indusri dan perdagangan yang berdaya saing global berbasis ekonomi kerakyaan : Mengembangkan indusri berbasis unggulan daerah NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 1. Meningkanya Konribusi sekor indusri dalam perekonomian Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya Perumbuhan Indusri Misi II : Meningkakan perumbuhan ekspor dan pengendalian impor 2. Meningkakan perumbuhan ekspor dan pengendalian impor Meningkanya nilai ekspor non migas Menurunnya impor produk konsumsi 3. Meningkakan perlindungan Menurunnya peredaran konsumen dan pengamanan pasar barang dan jasa yang idak dalam negeri sesuai sandar Terwujudnya sisem disribusi yang efekif dan efisien persenase konribusi sekor indusri erhadap PDRB (%) Persenase perumbuhan indusri (%) Kondisi Awal KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE ,6% 32,1% 32,3% 32,5% 32,5% 32,6% 4,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% Nilai kenaikan ekspor non migas (US $) Nilai penurunan impor produk konsumsi (US $) Persenase Jumlah barang dan jasa yang idak sesuai sandar 1-15% 1-15% 1-15% 1-15% 1-15% 1-15% saa dilakukan pengawasan per ahun Disparias harga anarkab./koa Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

73 P R O V I N S I J A W A T E N G A H 4.3. Sraegi dan Kebijakan DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah Unuk mencapai ujuan dan sasaran Rensra diperlukan sraegi. Sraegi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikaif unuk mewujudkan visi dan misi. Rumusan sraegi merupakan pernyaaan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai yang diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Perumusan sraegi adalah proses yang kompleks dimana ujuan-ujuan DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah yang merupakan resulane dari wewenang, misi, visi, maupun nilai-nilai yang akan diserap dan diracik menjadi sraegi-sraegi yang objekif. Sraegi yang elah dirancang ersebu selanjunya diuraikan dalam berbagai kebijakan. Selanjunya, masing-masing kebijakan diformulasikan ke dalam program-program. Sraegi unuk mencapai visi dan misi DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah dihasilkan dari hasil analisis sraegis lingkungan yaiu S O (Srenghs Opporuniy) yang mengarah pada kekuaan aau keunggulan unuk meraih peluang dan anangan yang ada. Rumusan sraegi merupakan pernyaaan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjunya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Sraegi yang diempuh unuk mewujudkan visi dan misi adalah sebagai beriku: a. Sraegi 1: Peningkaan daya saing produk indusri Daya saing produk indusri dapa memunculkan banyak produk yang berkualias di pasaran dengan harga yang bersaing. Semakin bagus muu barang dan harganya yang erjangkau oleh masyaraka, maka produk lokal dapa bersaing seha dengan barang impor yang sejenis. Langkah yang perlu dilakukan oleh Pemerinah Provinsi Jawa Tengah unuk menghindari buruknya kinerja perekonomian nasional dengan cara meningkakan daya saing produk indusri. Menuru hasil pemeringka World Economic Forum (WEF), pada ahun 21 posisi daya saing Indonesia berada pada uruan ke-54 dari 133 negara. Rendahnya daya saing ersebu merupakan akiba dari berbagai fakor. Menuru olok ukur WEF, diidenifikasi 15 fakor pening yang menjadi masalah uama yang menghamba dunia usaha, yaiu: birokrasi pemerinah yang idak efisien; kurangnya infrasrukur yang memadai; idak konsisennya kebijakan pemerinah; ingginya ingka korupsi; sulinya akses pembiayaan; perauran keenagakerjaan yang kurang akomodaif; regulasi pajak yang memberakan dunia usaha; ingginya inflasi; idak sabilnya regulasi maa uang asing; rendahnya enaga kerja berpendidikan; rendahnya eos kerja enaga kerja; keidaksabilan pemerinahan; ingginya ingka pajak; rendahnya ingka kesehaan masyaraka; dan ingginya ingka kriminal sera kejahaan. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

74 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Sraegi ersebu digunakan unuk mencapai sasaran: Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB; dan Meningkanya Perumbuhan Indusri. Adapun kebijakan yang diempuh adalah: Penguaan srukur indusri; Pengembangan kemiraan usaha indusri; dan Peningkaan kualias kelembagaan. b. Sraegi 2: Perluasan pasar ekspor non radisional Menuru Dijen Pengembangan Ekspor Kemenrian Perdagangan, saa ini pemerinah menargekan ekspor ke pasar non radisional yang akan umbuh 16% dari nilai ahun sebelumnya yang mencapai US$24,6 miliar. Benua Afrika masih menjadi arge uama unuk menggenjo pengapalan hingga mencapai US$28,5 miliar. Dengan mengopimalkan pasar non radisional ini diharapkan dapa mengkompensasi nilai ekspor di negara-negara radisional yang mengalami penurunan. Pasar ekspor non radisional juga dapa menambah pemasukan keuangan Provinsi Jawa Tengah. Memperluas pasar ekspor dengan meningkakan produk yang berdaya guna dan berdaya saing. Unuk iu, Langkah epa yang dipilih oleh Pemerinah Provinsi Jawa Tengah dengan cara melakukan perluasan pasar ekspor non radisional. Sraegi ersebu digunakan unuk mencapai sasaran: Meningkanya nilai ekspor non migas. Adapun kebijakan yang diempuh unuk mendukung sraegi ini adalah Diversifikasi pasar ekspor; Peningkaan sandar dan muu produk eskpor; dan Peningkaan promosi luar negeri. c. Sraegi 3: Peningkaan penggunaan produk dalam negeri Sraegi peningkaan penggunaan produk dalam negeri merupakan salah sau upaya dalam rangka pengembangan, pemberdayaan, dan penguaan perdagangan dalam negeri. Sraegi ini juga merupakan upaya konkri unuk meningkakan kemandirian indusri maupun perdagangan Jawa Tengah. Baik secara sendiri maupun bersama dengan para pemangku kepeningan, upaya unuk meningkakan penggunaan produk Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

75 P R O V I N S I J A W A T E N G A H dalam negeri dilakukan dengan keberpihakan melalui promosi, sosialisasi, aau pemasaran sera memaksimalkan poensi pasar domesik melalui pemanfaaan daya kreasi aau kompeensi unik dari masing-masing wilayah di Jawa Tengah. Pnggunaan produk dalam negeri akan mengurangi keerganungan erhadap produk luar negeri sera menumbuhkan kepercayaan masyaraka erhadap hasil produksi dalam negeri. Sraegi ersebu digunakan unuk mencapai sasaran: Menurunnya impor produk konsumsi. Adapun kebijakan yang diempuh unuk mendukung sraegi ini adalah: Pembinaan dan pengawasan erhadap pemegang angka pengenal impor. Pencanganan gerakan Aku Cina (produk) Indonesia d. Sraegi 4: Peningkaan pengawasan barang dan jasa Jumlah penduduk yang sanga besar menjadikan pasar yang poensial bagi produsen. Perminaan pasar domesik yang inggi seharusnya dapa dipenuhi oleh indusri dalam negeri karena dengan memproduksi barang dalam jumlah yang besar maka indusri dalam negeri akan dapa meningkakan efisiensinya. Dengan meningkanya efisiensi produksi, maka indusri dalam negeri akan memiliki daya saing yang lebih inggi unuk dapa bersaing dalam memenuhi kebuuhan pasar dunia. Unuk dapa bersaing dengan produk dalam negeri maka akan ada pelaku usaha luar negeri yang mengurangi biaya produksi dengan cara mengurangi kualias produknya sehingga harga jual produknya akan dapa menyaingi harga jual produk dalam negeri, dan hal ini akan dapa merugikan konsumen yang menggunakan produk yang berkualias rendah ersebu eruama bila kualias produk ersebu berhubungan dengan keselamaan pengguna. Dengan adanya kemungkinan pengurangan kualias (muu) oleh produsen dalam negeri maupun luar negeri, maka sangalah pening unuk memiliki sandar muu yang mencakup kualias minimal yang harus dipenuhi oleh semua produsen. Unuk iu, perlu dilakukan kegiaan pengawasan ini berujuan unuk mencegah dan melindungi masyaraka dari penyebaran produk pangan yang idak memenuhi syara muu dan keamanan. Pengawasan barang dan jasa di pasar dilakukan dengan cara erjun langsung di lapangan unuk meliha dan menguji jajanan yang ada di pasar apakah aman dikonsumsi. Apabila diemukan makanan dengan Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

76 P R O V I N S I J A W A T E N G A H kandungan bahan makanan berbahaya, maka Dinas Pasar akan memberikan peringaan dan pembinaan lanjuan dengan ujuan memberikan informasi bahwa jenis makanan seperi ini jangan dijual lagi karena berbahaya bagi kesehaan. Saa ini, pelaksanaan pengawasan barang beredar yang erkai dengan muu elah didukung oleh beberapa laboraorium di pusa dan daerah melalui pengujian conoh barang yang elah diambil di pasar. Sraegi ersebu digunakan unuk mencapai sasaran: Menurunnya peredaran barang dan jasa yang idak sesuai sandar. Adapun kebijakan yang diempuh unuk mendukung sraegi ini adalah: Fasiliasi pembenukan lembaga sengkea konsumen (BPSK); Peningkaan erib ukur; Peningkaan pengawasan erhadap SNI wajib; dan Peningkaan pengawasan perlindungan konsumen. e. Sraegi 5: Pengendalian harga barang pokok dan sraegis Pengendalian harga barang pokok dilakukan unuk melindungi masyaraka dari banyaknya barang dipasaran aau langkanya barang dipasaran. Jika barang dipasaran langka, maka harga pokokpun menjadi naik. Kenaikan harga enu menjadikan masyaraka semakin suli unuk memenuhi kebuuhan pokoknya. Unuk iu, sraegi pengendalian harga pokok dan sraegi perlu dilakukan agar hal ersebu idak erjadi. Selain mengendalikan harga barang pokok, Pemerinah Provinsi Jawa Tengah juga perlu menjaga keersediaan bahan pokok agar eap erjamin memenuhi kebuuhan masyaraka demi kesejaheraan masyaraka. Sraegi ersebu digunakan unuk mencapai sasaran: Terwujudnya sisem disribusi yang efekif dan efisien. Adapun kebijakan yang diempuh unuk mendukung sraegi ini adalah: Pengembangan jaringan disribusi; Koninyuias pemanauan harga; dan Peningkaan sarana dan prasaran perdagangan. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

77 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 4.2. Tujuan,, Sraegi dan Kebijakan Tujuan Sraegi Kebijakan Meningkanya Konribusi sekor indusri dalam perekonomian Meningkakan perumbuhan ekspor dan pengendalian impor Meningkakan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri S1: Peningkaan daya saing produk indusri Meningkanya nilai ekspor non migas S2: Perluasan pasar ekspor non radisional Menurunnya impor produk konsumsi Menurunnya peredaran barang dan jasa yang idak sesuai sandar Terwujudnya sisem disribusi yang efekif dan efisien S3: Peningkaan penggunaan produk dalam negeri S4: Peningkaan pengawasan barang dan jasa S5: Pengendalian harga barang pokok dan sraegis Peningkaan daya saing produk indusri Pengembangan kemiraan usaha indusri Peningkaan kualias kelembagaan Diversifikasi pasar ekspor Peningkaan sandar dan muu produk eskpor Peningkaan promosi luar negeri Pembinaan dan pengawasan erhadap pemegang angka pengenal impor Pencanangan gerakan Aku Cina (produk) Indonesia Fasiliasi pembenukan lembaga sengkea konsumen (BPSK) Peningkaan erib ukur Peningkaan pengawasan erhadap SNI wajib Peningkaan pengawasan perlindungan konsumen pengembangan jaringan disribusi Koninyuias pemanauan harga Peningkaan sarana dan prasaran perdagangan Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

78 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Sesuai dengan kebijakan sraegis di aas, pembangunan sekor indusri dan perdagangan diharapkan mampu memberikan sumbangan unuk ercapainya masyaraka Jawa Tengah yang semakin sejahera dalam aspek-aspek sebagai beriku: 1. Aspek Ekonomis Pembangunan sekor indusri dan perdagangan di Jawa Tengah harus mampu memberikan konribusi nyaa dalam peningkaan kesejaheraan maeriil bagi masyaraka luas secara adil dan meraa sera lebih memanapkan implemenasi Oonomi Daerah. 2. Aspek Kulural Pembangunan sekor indusri dan perdagangan di Jawa Tengah harus mampu iku membangun karaker budaya daerah yang kondusif dalam rangka erwujudnya masyaraka yang modern dan berpegang eguh pada nilai-nilai luhur bangsa. 3. Aspek Teknologis Pembangunan sekor indusri dan perdagangan harus mampu menjadi wahana peningkaan kemampuan inovasi masyaraka di bidang eknologi dan manajemen sebagai ujung ombak pembenukan daya saing wilayah menghadapi era globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia. 4. Aspek Kelembagaan Pembangunan sekor indusri dan perdagangan harus mampu membangun kapasias anara lembaga/ insiusi pembina sekor indusri dan perdagangan dengan sekor-sekor lainnya yang secara sinergis dapa mendorong daya saing dan kemandirian wilayah. 5. Aspek Perencanaan Pembangunan sekor indusri dan perdagangan harus mampu merumuskan perencanaan kebijakan dan program yang memiliki arah dan sasaran yang jelas dan berbasis ekonomi kerakyaan. Keseluruhan aspek ersebu akan menunjang ercipanya peningkaan kinerja sekor indusri dan perdagangan di Jawa Tengah dalam percauran ekonomi nasional dan inernasional. Beriik olak dari hal-hal ersebu diaas, pembangunan sekor indusri dan perdagangan di Jawa Tengah didasarkan pada azas-azas pembangunan sebagai beriku: 1. Opimalisasi pendayagunaan sumber daya wilayah yang dimiliki Jawa Tengah; 2. Keadilan dalam pemberian peran, perlakuan dan kesempaan berusaha sera pendapaan masyaraka; Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

79 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Keberhasilan kegiaan pembangunan yang berorienasi pada kinerja dan manfaa sera pelesarian lingkungan hidup; 4. Kemandirian wilayah dalam ari memperkecil keerganungan sraegis erhadap kekuaan luar; 5. Penguamaan peran dan parisipasi masyaraka luas unuk menunjang erwujudnya kegiaan ekonomi masyaraka yang lebih berorienasi kepada kepeningan publik; 6. Harmonisasi dan sinergias poensi daerah (wilayah/ sekoral) dalam rangka menghadapi persaingan global; 7. Kemiraan ekonomi global yang saling mengunungkan anpa mengorbankan kepeningan dan kedaulaan nasional; 8. Efisiensi dan produkivias aau penghemaan sumber daya unuk mencapai manfaa pembangunan yang sebesar-besarnya; 9. Profesionalisme dan kompeisi; dan 1. Pembaharuan dalam paradigma pembangunan, sikap menal dan sisem manajemen. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

80 P R O V I N S I J A W A T E N G A H RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V Berdasarkan visi, misi, ujuan dan sasaran, sera sraegi dan kebijakan pada bagian sebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana sraegis yang lebih operasional unuk kurun waku lima ahun ( ), melipui program, kegiaan, indikaor kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikaif. Program ini merupakan penjabaran dari kebijakan sraegis DINPERINDAG Jawa Tengah dengan eap mengacu pada program pembangunan RPJMD Jawa Tengah Program dan kegiaan pada dasarnya dibagi menjadi iga kelompok. Perama, program dan kegiaan eknis (core business) yang berhubungan langsung dalam pencapaian sasaran Rensra. Kedua, program dan kegiaan eknis yang berhubungan dengan ugas dan fungsi bidang dan UPT eapi idak berhubungan langsung dengan sasaran; namun eap memberi dukungan erhadap program dan kegiaan yang secara langsung dalam mencapai sasaran Rensra. Keiga, program dan kegiaan manajerial dan perkanoran sebagai dukungan erhadap penyelenggaraan sehari-hari seluruh bidang dan UPT Rencana Program dan Kegiaan Dalam rangka pencapaian sraegi unuk mencapai sasaran Rensra dibuuhkan program dan kegiaan sebagaimana dijelaskan dalam beberapa abel beriku ini. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

81 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiaan Sraegi Perama Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja S1: Peningkaan daya saing produk indusri 1. Penguaan srukur indusri Program pengembangan indusri logam, mesin, dan eksil Konribusi secor indusri pengolahan erhadap PDRB Perumbuhan indusri - Besar - Kecil dan menengah - Kegiaan pengembangan klaser indusri eksil dan senra produk eksil - Kegiaan pengembangan klaser dan senra indusri logam Jumlah klaser logam, mesin, eksil Persenase kemampuan senra ILMT menjadi pemasok indusri besar Jumlah SDM IKM Teksil dan produk eksil yang meningka pengeahuan dan kerampilan. kualias. dan kreaifiasnya (IKM) Jumlah Pelaihan eknis pencegahan pencemaran lingkungan bagi IKM TPT (IKM) Jumlah peningkaan kualias produk TPT melalui fasiliasi banuan peralaan (KUB Jumlah IKM yang mengikui gelar baik nusanara ( IKM ) Jumlah IKM yang mengikui gelar produk indusri logam Jawa Tengah (IKM) Jumlah IKM yang mengikui pelaihan Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

82 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja pengeahuan bahan baku logam unuk penyelia/supervisor (IKM) Jumlah IKM yang mengikui pelaihan eknik manajemen pengecoran bagi IKM logam - Kegiaan pengembangan klaser dan senra indusri Jumlah IKM mesin yang mesin mendapakan/mengikui pelaihan eknik pengelasan (IKM) Jumlah IKM yang dikenalkan pada produk Teknologi Tepa Guna (TTG) di luar provinsi (IKM) Jumlah IKM yang mendapakan pelaihan eknik pengembangan mesin rekayasa indusri pengolahan (IKM) Jumlah banuan mesin proses produksi bagi IKM mesin (KUB) Jumlah IKM yang menperoleh pelaihan gambar srukur/konruksi mesin (IKM) - Kegiaan fasiliasi sandarisasi dan manajemen muu bagi indusri logam, mesin dan eksil Jumlah IKM memdapakan pelaihan eknologi pelapisan logam (dasar dan khusus) produk komponen/spare par mesin (IKM) Jumlah IKM logam yang mendapa fasiliasi proses serifikasi SNI (IKM) Jumlah IKM logam yang mendapa fasiliasi proses serifikasi ISO (IKM) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

83 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja - Kegiaan gelar produk dan akses produk sera bahan Jumlah IKM produk mesin. logam dan baku ingka regional dan nasional indusri logam, mesin eksil yang diikuserakan dalam dan eksil parisipasi pameran skala nasional dan regional (IKM) - Kegiaan peningkaan kualias pelayanan daa dan informasi indusri logam, mesin dan eksil - Kegiaan pengembangan SDM dan produk indusri bidang garmen Jumlah buku hasil pendaaan/idenifikasi poensi IKM logam. mesin dan eksil. (buku) Pengembangan IKM sebanyak 325 IKM - Kegiaan pengembangan SDM dan produk indusri bidang kemasan Pengembangan IKM sebanyak 236 IKM - Kegiaan peningkaan sarana prasarana dan pengembangan pelayanan UPT logam Jumlah pake pengadaan mesin produksi (mesin) Jumlah IKM yang mendapakan pendampingan eknis pengembangan Teknologi Indusri (IKM) - Kegiaan pengembangan eknologi produksi epa guna Jumlah IKM yang mendapakan pelaihan Teknis di Bidang Teknologi Indusri (IKM) Jumlah pengembangan Mesin Teknologi Tepa Guna (TTG) (uni) - Kegiaan pengenalan hasil rekayasa mesin dan peralaan eknologi epa guna Jumlah IKM yang digunakan TTG (difusi dan desiminasi TTG) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

84 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja - Kegiaan pembinaan lingkungan sosial dan Teknologi proses IKM mesin. logam dan pemberdayaan masyaraka di wilayah IHT bidang logam, eksil mesin dan eksil - Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT (BPSDM dan PIKM); - Program Pengembangan Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan Pengembangan IKM sebanyak 72 IKM Konribusi secor indusri pengolahan erhadap PDRB Perumbuhan indusri - Besar - Kecil dan menengah Jumlah klaser agro kimia dan hasil huan Persenase kemampuan senra IAKHH menjadi pemasok indusri besar - Kegiaan Pengembangan klaser dan senra indusri Agro - Kegiaan Pengembangan klaser dan senra indusri kimia - Kegiaan Pengembangan klaer dan senra indusri mebel dan kayu olahan Jumlah klaser indusri yang mendapakan maeri penerapan CPPOB Jumlah IKM yang mendapa fasiliasi pengembangan klaser (IKM) Jumlah fasiliasi forum penjajagan kerjasama indusri mebel dan kayu olahan (kali) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

85 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja - Kegiaan Fasiliasi sandarisasi produk indusri Jumlah IKM yang mendapakan agro,kimia dan hasil huan pendampingan sandarisasi produk, manajemen muu proses produksi dan - Kegiaan Gelar produk dan akses produk sera bahan baku ingka regional dan nasional indusri indusri agro,kimia dan hasil huan - Kegiaan Peningkaan kualias pelayanan daa dan informasi indusri indusri agro,kimia dan hasil huan - Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT bidang indusri agro, kimia dan hasil huan serifikasi (IKM) Jumlah gelar/pameran produk indusri agro dan mebel Jawa Tengah (kali) Jumlah fasiliasi kepeseraan gelar produk indusri mebel ingka Nsional (kali) Jumlah pendaaan informasi erkai indusri agro, kimia, dan hasil huan (lokasi) Jumlah verifikasi dan regisrasi mesin pelining rokok (mesin) Jumlah pesera peningkaan kapasias indusry di wilayah IHT (pesera) Jumlah pendampingan kualias IKM pangan di wilayah IHT (IKM) Jumlah IKM yang menerima banuan invesasi peralaan proses produksi (IKM) Jumlah lokasi penguaan kelembagaan klaser indusry gula kelapa (kab/koa) Jumlah desainer yang mendapa fasiliasi pengembangan klaser mebel Jawa Tengah (desainer) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

86 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja Jumlah IKM yang mendapakan pendampingan manajemen muu proses produksi (IKM) 2. Pengembangan kemiraan usaha indusri - Program pengembangan indusri ala ransporasi, elekronika, elemaika, dan aneka Jumlah lokasi dilakukannya monioring dan evaluasi erhadap IKM yang menerima banuan (lokasi) Konribusi sekor indusri pengolahan erhadap PDRB Perumbuhan indusri - Besar - Kecil dan menengah Jumlah klaser komponen oomoif, elekronika dan aneka Persenase kemampuan senra IATEA menjadi pemasok indusri besar - Pengembangan klaser dan senra indusri aneka; Meningkanya produkivias 2 IKM indusri aneka Jumlah IKM indusri aneka yang meningka produkiviasnya (IKM) Jumlah buku hasil pemeaan IKM indusri aneka (buku) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

87 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja - Pengembangan klaser dan senra indusri ala Tersedianya 155 SDM IKM komponen ransporasi Ala Transporasi yang berkualias Produkivias 78 IKM meningka dan mampu bersaing di pasar Tersedianya daa IKM ala ransporasi Jumlah IKM ala ransporasi yang meningka/kualias SDM nya (IKM) Jumlah IKM perbengkelan oomoif yang meningka produkiviasnya dan mampu bersaing di pasar (IKM) Jumlah buku daa IKM ala ransporasi (buku) - Pengembangan klaser dan senra indusri elekronika dan elemaika Terwujudnya jejaring pemasaran dari IKM komponen ke indusri besar unuk 3 jenis komponen sejumlah 5. pcs/ 5 enaga jasa service elekronika mendapakan pengakuan sandar pelayanan Tumbuhnya indusri kreaif berbasis IT sebanyak 25 uni usaha Jumlah jenis komponen indusri elekronika yang mampu dipasarkan ke indusri besar (jenis) (pcs) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

88 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja Jumlah enaga jasa service elekronika yang mendapakan pengakuan sandar pelayanan (IKM) Jumlah uni usaha indusri kreaif berbasis IT yang umbuh (uni usaha) - Fasiliasi sandarisasi produk indusri ala ransporasi, elekronika, elemaika dan aneka; - Gelar produk dan akses produk sera bahan baku ingka regional dan nasional indusri indusri ala ransporasi, elekronika, elemaika dan aneka; Tercapainya kualias produk yang sesuai sandar Jumlah IKM yang difasiliasi unuk memperoleh sandar SNI dan ISO ( IKM) Jumlah penyelenggaraan gelar produk aneka sebanyak 5 kali unuk 5 IKM Parisipasi pada pameran komponen kendaraan bermoor 5 kali unuk 1 IKM Parisipasi pameran IT sebanyak 5 kali Parisipasi pameran indusri aneka 5 kali unuk 1 IKM Jumlah even parisipasi pada pameran komponen kendaraan bermoor (even) Jumlah IKM yang mengikui even pameran komponen kendaraan bermoor Jumlah even parisipasi pada pameran IT (kali) Jumlah IKM yang mengikui even pameran IT Jumlah penyelenggaraan gelar produk Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

89 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja aneka - Kegiaan Peningkaan kualias pelayanan daa dan informasi indusri logam. mesin dan eksil - Kegiaan Pengembangan SDM dan produk indusri bidang garmen Jumlah IKM yang mengikui even pameran gelar produk aneka Jumlah IKM yang mengikui pameran indusry aneka Jumlah buku hasil pendaaan/idenifikasi poensi IKM logam. mesin dan eksil. (buku) Pengembangan IKM sebanyak 325 IKM - Pengembangan SDM dan produk indusri bidang kemasan - Peningkaan sarana prasarana dan pengembangan pelayanan UPT logam Pengembangan IKM sebanyak 236 IKM Jumlah pake pengadaan mesin produksi (mesin) Jumlah IKM yang mendapakan pendampingan eknis pengembangan Teknologi Indusri (IKM) - Pengembangan eknologi produksi epa guna Jumlah IKM yang mendapakan pelaihan Teknis di Bidang Teknologi Indusri (IKM) Jumlah pengembangan Mesin Teknologi Tepa Guna (TTG) (uni) - Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan masyaraka di wilayah IHT bidang logam. mesin dan Teknologi proses IKM mesin. logam dan eksil Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

90 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja eksil 3. Peningkaan kualias kelembagaan - Pengembangan SDM dan produk indusri bidang Teknologi informasi; dan - Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT bidang indusri ala ransporasi, elekronika dan aneka. - Program pengembangan dan penguaan kelembagaan indusri dan dagang - Kegiaan Peningkaan sinergias program pengembangan indusri dan perdagangan - Kegiaan Peningkaan lembaga dan pelayanan HKI bagi indusri/usaha jasa kecil dan menengah Pengembangan IKM sebanyak 975 IKM Pengembangan IKM sebanyak 25 IKM Pengembangan kelembagaan usaha indusri Pengembangan IKM sebanyak 9.75 IKM Jumlah capaian pelaksanaan fisik dan operasionalisasi invesasi perusahaan yang masuk dalam program MP3EI sekor riil unuk indusri TPT dan Mamin Jumlah forum MPU Bidang Indag sesuai hasil kesepakaan Provinsi Anggoa MPU Jumlah Forum Penyusunan Perencanaan Pembangunan Sekor Indag Prov.Jaeng Jumlah IKM yang elah menerapkan HKI aas produk yang dihasilkan Jumlah masyaraka dunia usaha (IKM) yang memahami HKI Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

91 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya Konribusi sekor indusri erhadap PDRB Meningkanya perumbuhan Indusri No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja - Kegiaan Pengembangan wirausaha baru IKM poensial Jumlah Wirausaha baru IKM yang mampu mengembangkan sumberdaya diwilayah ingka pedesaan - Kegiaan Peningkaan dan pengembangan daabase Jumlah daa IKM/ UDKM kab/koa yang indusri dan dagang diupdae - Kegiaan Peningkaan dukungan pendampingan FPESD bagi IKM unggulan daerah - Kegiaan Peningkaan dukungan DEKRANASDA Jawa Tengah Jumlah IKM anggoa FRK FPESD yang mampu meningkakan kualias dan kapasias produk yang dihasilkan - Jumlah even/pameran (even) - Jumlah pelaksanaan operasional showrom Dekranasda (bln) Tabel 5.2 Rencana Program dan Kegiaan Sraegi Kedua Meningkanya nilai ekspor non migas No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja S2: Perluasan pasar ekspor non radisional 1. Diversifikasi pasar ekspor Program peningkaan ekspor, promosi, dan efisiensi impor Nilai ekspor Non Migas (J US$) Ekspor bersih perdagangan - Kegiaan Peningkaan kualias, kuanias pelaku ekspor dan ragam muu komodii ekspor non migas Frekwensi pelaksanaan evaluasi saisik ekspor (kali) Jumlah Forum Group Discussion dalam pengem bangan ekspor (kali) Jumlah pelaksanaan sosialisasi kebijakan perdagangan luar negeri (kali) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

92 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya nilai ekspor non migas No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja Jumlah Buku panduan ekspor yang disusun Jumlah barang/komodias ekspor yang dapa dikembangkan 3. Peningkaan promosi luar negeri - Kegiaan Peningkaan efisiensi impor non migas Jumlah pelaksanaan sosialisasi kebijakan Impor bagi imporir (kali) Jumlah pelaksanaan Temu Bisnis Imporir dan regulaor unuk impor barang modal (kali) Jumlah buku profil Imporir di Jawa Tengah yang diceak (buku) Jumlah buku daa informasi impor jawa engah yang diceak melalui sisem Manajemen Impor (buku) - Kegiaan Peningkaan akses pasar produk unggulan berorienasi ekspor di luar negeri - Kegiaan Peningkaan layanan serifikasi muu barang dan komodii orienasi ekspor daerah Jumlah perusahaan yang erpilih sebagai eksporir angguh ingka Regional Jawa Tengah Jumlah buku informasi produk dan pasar ekspor (inquiry, caalog, dan pea pasar ekspor) Jumlah even pameran diluar negeri (Even) (UKM) Jumlah sosialisasi kebuuhan pasar ekspor bagi UKM (kali) Jumlah pemanauan kinerja ekspor paska pameran luar negeri (kali) Jumlah serifka uji yang dikeluarkan dalam memperahankan saus akrediasi. (serifika) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

93 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Meningkanya nilai ekspor non migas No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja Jumlah serifika kalibrasi yang dikeluarkan dalam memperahankan saus akrediasi (serifika) Jumlah pelayanan serifikasi muu barang (serifika) Jumlah Kab/Koa yang mengenal eksisensi pelayanan BPSMB (Kab/koa) Jumlah jenis produk yang erakrediasi lembaga serifikasi di BPSMB (produk) Jumlah forum peningkaan hubungan kemiraan anara pelanggan dan BPSMB (kali) Tabel 5.3 Rencana Program dan Kegiaan Sraegi Keiga Menurunnya impor produk konsumsi No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja S3: Peningkaan penggunaan produk dalam negeri 1. Pembinaan dan pengawasan erhadap pemegang angka pengenal impor Program peningkaan ekspor, promosi, dan efisiensi impor - Kegiaan Peningkaan kualias pelayanan dan pengujian produk dan hasil embakau diwilayah IHT (BPSMB) Nilai impor non migas (J US$) Konribusi sekor perdagangan erhadap PDRB (%) Jumlah kab/koa yang muu komodii embakaunya meningka (kab/koa) Jumlah buku informasi enang muu embakau dan rokok dari senra produksi (buku) Jumlah SDM Produsen Tembakau meningka pengeahuannya enang Uji muu Tembakau (orang) Jumlah pengadaan peralaan uji muu produk (pake) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

94 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 5.4 Rencana Program dan Kegiaan Sraegi Keempa Menurunnya peredaran barang dan jasa yang idak sesuai sandar No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja S4: Peningkaan pengawasan barang dan jasa 1. Fasiliasi pembenukan lembaga Program peningkaan perlindungan konsumen dan sengkea konsumen (BPSK) pengamanan perdagangan dalam negeri 2. Peningkaan erib ukur - Kegiaan Peningkaan perlindungan konsumen dan merologi legal; 3. Peningkaan pengawasan erhadap SNI wajib Jumlah BPSK (Kab/Koa) Persenase penyelesaian sengkea konsumen melalui BPSK kabupaen/koa Jumlah konsumen yang mengikui Sosialisasi Perlindungan Konsumen (orang) Jumlah masyaraka yang hadir dalam peringaan Hari Konsumen Nasional (orang) - Kegiaan Pengawasan barang beredar dan jasa; Jumlah barang beredar dan jasa yang diawasi di Jawa Tengah (barang). (jasa) Jumlah masyaraka yang mengikui sosialisasi pegawasan barang beredar (orang) - Kegiaan Pembinaan dan pengawasan kemerologian; Jumlah UTTP di pasar radisional. pasar modern. dan SPBU sera SPBE yang diawasi (uni) Jumlah pelaksanaan sosialisasi UU Merologi Legal (orang) - Kegiaan Peningkaan pelayanan era dan era ulang Balai Merologi Jawa Tengah; Jumlah pelaku usaha UTTP yang mengikui bimbingan eknis. (orang) Jumlah UTTP yang di Tera dan Tera Ulang di empa pemakaian ( Uni ) Jumlah UTTP yang dipanau Pasca Pelayanan Tera dan Tera Ulang (uni) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

95 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Menurunnya peredaran barang dan jasa yang idak sesuai sandar No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja - Kegiaan Peningkaan perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar diwilayah IHT. Jumlah barang beredar wajib kena cukai yang diawasi (barang Jumlah pesera yang hadir mengikui sosialisasi hasil pengawasan barang kena cukai dan alkohol (orang) Jumlah BDKT yang diawasi peredarannya (barang) Tabel 5.5 Rencana Program dan Kegiaan Sraegi Kelima Terwujudnya sisem disribusi yang efekif dan efisien No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja S5: Pengendalian harga barang pokok dan sraegis 1. Pengembangan jaringan disribusi Program peningkaan logisik daerah, akses pasar dalam negeri, dan pemberdayaan UDKM Cakupan bina kelompok pedagang/penguasa informal Jumlah ijin usaha perdagangan dalam negeri - SIUP - TDP 2. Koninyuias pemanauan harga - Kegiaan Pemanauan sok, disribusi & harga Kepokmas maupun komodii sraegis lainnya; Keersediaan daa harga jenis komodias bahan pokok Jumlah Komodii Barang Kepokmas dan Sraegis yang di panau (komodii) 3. Peningkaan sarana dan prasaran perdagangan - Kegiaan Pengembangan jaringan disribusi daerah; Jumlah forum pengembangan jaringan disribusi daerah (kali) Jumlah pemeaan jaringan disribusi barang Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

96 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Terwujudnya sisem disribusi yang efekif dan efisien No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja pokok sraegis (komodii) Jumlah Pengembangan Jaringan Disribusi berbasis IT (sisem) - Kegiaan Pembinaan dan Peningkaan sarana prasarana usaha dagang dan pasar radisional; - Kegiaan Pengembangan pasar lelang dan sisem resi gudang; - Kegiaan Peningkaan sisem informasi pelayanan perijinan dan usaha dagang; - Kegiaan Penyelenggaraan Pameran produk unggulan daerah dan Pemasyarakaan penggunaan produk dalam negeri; Jumlah banuan sarana dan Prasarana UDKM dan Pasar Tradisional (uni ) Jumlah keersediaan daa sarana perdagangan Jumlah sarana perdagangan yang erfasiliasi revialisasinya Jumlah kualias Sumber Daya Manusia UDKM dan Pasar Tradisional yang meningka (orang) Frekwensi pelaksanaan Pasar Lelang Komodii Agro (kali) Jumlah gudang SRG yang sudah erbangun (uni) Jumlah peani dan pelaku usaha yang memperoleh kemudahan akses pasar dalam pelaksanaan pasar lelang (orang) Jumlah daa penerbian perijinan dan usaha dagang (perusahaan) Jumlah buku profil penerbian TDP dan SIUP Jawa Tengah (buku) Jumlah parisipasi dalam even pameran skala lokal dan nasional. (even) Jumlah produk unggulan IKM/UKM Jawa Tengah yang diampilkan pada pameran skala lokal dan nasional (produk) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

97 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Terwujudnya sisem disribusi yang efekif dan efisien No. Sraegi/Kebijakan Program/kegiaan Indikaor Kinerja - Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi wilayah IHT bidang Perdagangan Dalam Negeri; Jumlah Peningkaan Kualias SDM pelaku UDKM di Wilayah IHT (orang) Jumlah banuan sarana UDKM yang memadai di wilayah IHT (uni) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

98 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Adapun program eknis secara keseluruhan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindusrian dan Perdagangan Jawa Tengah selama lima ahun mendaang dapa dijabarkan sebagai beriku: 1. Program Peningkaan Ekspor, Promosi, dan Efisiensi Impor Program ini diujukan unuk peningkaan ekspor non migas Jawa Tengah dan mewujudkan efisiensi dan efekifias sisem disribusi barang dan jasa unuk menjamin pemenuhan kebuuhan pokok dan pening masyaraka. Sehingga dapa diindaklanjui dengan kegiaan-kegiaan sebagai beriku: a. Kegiaan Peningkaan kualias, kuanias pelaku ekspor dan ragam muu komodii ekspor non migas; b. Kegiaan Peningkaan efisiensi impor non migas; c. Kegiaan Peningkaan akses pasar produk unggulan berorienasi ekspor di luar negeri; d. Keguaan Peningkaan layanan serifikasi muu barang dan komodii orienasi ekspor daerah; dan e. Kegiaan Peningkaan kualias pelayanan dan pengujian produk dan hasil embakau diwilayah IHT (BPSMB). 2. Program Peningkaan logisik daerah, akses pasar dalam negeri dan pemberdayaan UDKM Program ini diujukan unuk mewujudkan kelembagaan usaha perdagangan yang produkif dan mampu beradapasi erhadap perubahan global. Sehingga dapa diindaklanjui dengan kegiaan-kegiaan sebagai beriku: a. Kegiaan Pemanauan sok, disribusi & harga Kepokmas maupun komodii sraegis lainnya; b. Kegiaan Pengembangan jaringan disribusi daerah; c. Kegiaan Pembinaan dan Peningkaan sarana prasarana usaha dagang dan pasar radisional; d. Kegiaan Pengembangan pasar lelang dan sisem resi gudang; e. Kegiaan Peningkaan sisem informasi pelayanan perijinan dan usaha dagang; f. Kegiaan Penyelenggaraan Pameran produk unggulan daerah dan Pemasyarakaan penggunaan produk dalam negeri; dan g. Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi wilayah IHT Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

99 P R O V I N S I J A W A T E N G A H bidang Perdagangan Dalam Negeri. 3. Program Peningkaan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dalam negeri Program ini diujukan unuk meningkakan erib niaga, erib ukur dan kepasian berusaha dalam rangka perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar. Sehingga dapa diindaklanjui dengan kegiaan-kegiaan sebagai beriku: a. Kegiaan Peningkaan perlindungan konsumen dan merologi legal; b. Kegiaan Pengawasan barang beredar dan jasa; c. Kegiaan Pembinaan dan pengawasan kemerologian; d. Kegiaan Peningkaan pelayanan era dan era ulang Balai Merologi Jawa Tengah; dan e. Kegiaan Peningkaan perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar diwilayah IHT. 4. Program Pengembangan Indusri Logam, Mesin dan Teksil Program ini diujukan unuk mewujudkan efisiensi indusri unggulan di Jawa Tengah. Sehingga diindaklanjui dengan kegiaan-kegiaan sebagai beriku: a. Kegiaan Pengembangan klaser indusri eksil dan senra produk eksil; b. Kegiaan Pengembangan klaser dan senra indusri logam; c. Kegiaan Pengembangan klaser dan senra indusri mesin; d. Kegiaan Fasiliasi sandarisasi dan manajemen muu bagi indusri logam, mesin dan eksil; e. Kegiaan Gelar produk dan akses produk sera bahan baku ingka regional dan nasional indusri logam, mesin dan eksil; f. Kegiaan Peningkaan kualias pelayanan daa dan informasi indusri logam, mesin dan eksil; g. Kegiaan Pengembangan SDM dan produk indusri bidang garmen; h. Pengembangan SDM dan produk indusri bidang kemasan; i. Peningkaan sarana prasarana dan pengembangan pelayanan UPT logam; j. Pengembangan eknologi produksi epa guna; k. Pengenalan hasil rekayasa mesin dan peralaan eknologi epa guna; l. Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan masyaraka di wilayah IHT bidang logam, mesin dan eksil; dan m. Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

100 P R O V I N S I J A W A T E N G A H (BPSDM dan PIKM). 5. Program Pengembangan Indusri Ala Transporasi, Elekronika, Telemaika dan aneka Program ini berujuan unuk mengembangkan SDM indusri yang berkualias, profesional dan mempunyai kemampuan eknis inggi guna mendukung peningkaan produkivias indusri. Sehingga diindaklanjui dengan kegiaan-kegiaan sebagai beriku: a. Pengembangan klaser dan senra indusri aneka; b. Pengembangan klaser dan senra indusri ala ransporasi; c. Pengembangan klaser dan senra indusri elekronika dan elemaika; d. Fasiliasi sandarisasi produk indusri ala ransporasi, elekronika, elemaika dan aneka; e. Gelar produk dan akses produk sera bahan baku ingka regional dan nasional indusri indusri ala ransporasi, elekronika, elemaika dan aneka; f. Pengembangan SDM dan produk indusri bidang Teknologi informasi; dan g. Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT bidang indusri ala ransporasi, elekronika dan aneka. 6. Program Pengembangan Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan Program ini berujuan unuk mendorong ercipanya srukur indusri yang kua anara indusri hulu dan hilir. Sehingga dapa diindaklanjui dengan kegiaan-kegiaan sebagai beriku: a. Kegiaan Pengembangan klaser dan senra indusri Agro; b. Kegiaan Pengembangan klaser dan senra indusri kimia; c. Kegiaan Pengembangan klaer dan senra indusri mebel dan kayu olahan; d. Kegiaan Fasiliasi sandarisasi produk indusri agro, kimia dan hasil huan; e. Kegiaan Gelar produk dan akses produk sera bahan baku ingka regional dan nasional indusri indusri agro,kimia dan hasil huan; f. Kegiaan Peningkaan kualias pelayanan daa dan informasi indusri indusri agro,kimia dan hasil huan; dan g. Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT bidang indusri agro, kimia dan hasil huan. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

101 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Program Pengembangan dan penguaan kelembagaan Indusri dan dagang Program ini berujuan unuk meningkakan kemampuan IKM dalam penerapan eknologi dan pengembangan rekayasa eknologi, dan mengembangkan IKM dengan kinerja yang efisien dan kompeiif sera memiliki keerganungan rendah erhadap bahan baku impor. Sehingga dapa diindaklanjui dengan kegiaan-kegiaan sebagai beriku: a. Kegiaan Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan MP3EI sekor riil Pembangunan dan Perluasan Indusri TPT dan Mamin; b. Kegiaan Peningkaan lembaga dan pelayanan HKI bagi indusri/usaha jasa kecil dan menengah; c. Kegiaan Pengembangan wirausaha baru IKM poensial; d. Kegiaan Peningkaan dan pengembangan daabase indusri dan dagang; e. Peningkaan Lembaga Usaha Indusri Forum Rembug Klaser FPESD Jawa Tengah; f. Peningkaan Promosi Kerajinan Unggulan Daerah (DEKRANASDA); dan g. Kegiaan Peningkaan dukungan pendampingan FPESD bagi IKM unggulan daerah. B. Program dan Kegiaan Teknis/Manajerial Bersama Disamping rencana program pokok ersebu diaas, erdapa program penunjang sebagai beriku: 1. Program Pendidikan Luar Sekolah Program ini diujukan unuk meningkakan kompeensi Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku usaha di bidang indusri dan perdagangan agar berkualias, profesional, inovaif dan responsif erhadap perubahan global. Dapa dilakukan melalui: a. Kegiaan Pendidikan Kemasyarakaan. 2. Program Peningkaan Kualias Hidup Perempuan Program ini diujukan unuk meningkakan kemampuan, kerampilan dan produkivias usaha bagi perempuan pelaku usaha di bidang indusri dan perdagangan. Dapa dilakukan melalui: Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

102 P R O V I N S I J A W A T E N G A H a. Kegiaan peningkaan dan pengembangan kualias produksi bagi perempuan pelaku usaha di bidang indusri; dan b. Kegiaan peningkaan kemampuan berusaha bagi perempuan pelaku usaha di bidang perdagangan. 3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program ini diujukan unuk meningkakan bimbingan dan penerapan eknologi indusri yang ramah lingkungan. Dapa dilakukan melalui: a. Kegiaan penerapan IKM secara in-proses 4. Program Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Program ini diujukan unuk menganisipasi isu sraegis yang erkai dengan kedaulaan energi. Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menyusun Program pengembangan energi baru erbaruakan dan konservasi unuk mencipakan kemandirian energi agar idak erjadi keerganungan. Program ini dapa dilakukan dengan kegiaan sebagai beriku: Program Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi, dapa dilakukan melalui: - Kegiaan efisiensi dan konversi energi di lingkungan indusri 5. Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Pemerinah Program ini diujukan unuk meningkakan sarana dan prasarana penunjang kegiaan operasional aparaur dalam rangka peningkaan kualias pelayanan publik di sekor indusri dan perdagangan. Dapa dilakukan melalui: Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran, dapa dilakukan melalui: a. Kegiaan penyediaan jasa sura menyura; b. Kegiaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan lisrik; c. Kegiaan penyediaan jasa jaminan barang milik daerah; d. Kegiaan penyedian jasa kebersihan kanor/rumah dinas; e. Kegiaan penyediaan ala ulis kanor; f. Kegiaan pengadaan barang ceak dan penggandaan; g. Kegiaan penyediaan komponen insalasi lisrik/penerangan bangunan kanor; h. Kegiaan penyediaan peralaan rumah angga; Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

103 P R O V I N S I J A W A T E N G A H i. Kegiaan penyediaan bahan bacaan dan perauran perundang-undangan; j. Kegiaan penyediaan makanan dan minuman; k. Kegiaan rapa-rapa koordinasi dan konsulasi di luar daerah; l. Kegiaan jasa pelayanan perkanoran; Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur, dapa dilakukan melalui: a. Kegiaan pengadaan perlengkapan rumah jabaan/dinas; b. Kegiaan pengadaan perlengkapan gedung kanor; c. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala rumah dinas; d. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala gedung kanor; e. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala kendaraan dinas/operasional; f. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala perlengkapan gedung kanor; g. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala meubelair; h. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala peralaan kanor dan rumah angga; i. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala buku-buku perpusakaan; j. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala arsip; k. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala barang bercorak kesenian dan kebudayaan; l. Kegiaan pemeliharaan ruin/berkala m. Kegiaan peningkaan sarana dan prasarana kanor n. Kegiaan rehab gedung kanor/uptd/balai; Program Peningkaan Disiplin Aparaur, dapa dilakukan melalui: a. Kegiaan pengaadaan pakaian dinas besera perlengkapannya Program Peningkaan Kapasias Sumber Daya Aparaur, dapa dilakukan melalui: 1. Kegiaan pendidikan dan peralaan formal 2. Kegiaan peningkaan kapasias/kualias sumber daya manusia Dalam pelaksanaan rencana program ersebu, saling erkai anara program yang sau dengan lainnya dan merupakan simpul kelola yang dapa mensinergikan berbagai poensi, kekuaan dan daya dukung indusri dan perdagangan. Dengan demikian diharapkan mampu menjawab isu-isu sraegis yang dihadapi masyaraka Jawa Tengah yaiu: 1. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. 2. Kesenjangan perumbuhan ekonomi anar Wilayah Kabupaen/ Koa. 3. Kualias SDM yang rendah. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

104 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Rendahnya ingka pendapaan masyaraka perdesaan. 5. Semakin keanya persaingan dunia usaha sebagai dampak globalisasi ekonomi dunia. 6. Dampak Krisis Keuangan Global yang masih erus berlanju baik erhadap perekonomian nasional maupun daerah. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

105 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 5.6 Rencana Program, Kegiaan, Indikaor Kinerja, Kelompok, dan Pendanaan Indikaor Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB Urusan Perdagangan 1. Program Peningkaan Ekspor, Promosi dan Efisiensi Impor a. Kegiaan peningkaan kualias. kuanias pelaku ekspor dan ragam muu komodii ekspor non migas; 1 Nilai ekspor Non Migas (J US$) 2 Nilai impor non migas (J US$) 3 Ekspor bersih perdagangan 4 Konribusi sekor perdagangan erhadap PDRB (%) Frekwensi pelaksanaan evaluasi saisik ekspor (kali) Jumlah Forum Group Discussion dalam pengem bangan ekspor (kali) Jumlah pelaksanaan sosialisasi kebijakan perdagangan luar , , Dinperindag & Ro Perekonomia n Dinperindag & Ro Perekonomia n (583) (255) Dinperindag 2,39 2,47 2,55 2,62 2,67 2,72 2,72 Dinperindag Dinperindag Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

106 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB negeri (kali) Jumlah buku panduan ekspor yang disusun b. Kegiaan peningkaan efisiensi impor non migas; c. Kegiaan peningkaan akses pasar produk Jumlah barang/komodias ekspor jawa engah yang dapa dikembangkan Jumlah pelaksanaan sosialisasi kebijakan Impor bagi imporir (kali) Jumlah pelaksanaan Temu Bisnis Imporir dan regulaor unuk impor barang modal (kali) Jumlah buku profil Imporir di Jawa Tengah yang diceak (buku) Jumlah buku daa informasi impor jawa engah yang diceak Jumlah perusahaan yang erpilih sebagai eksporir angguh Dinperindag Prov. Jaeng Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

107 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB unggulan berorienasi ekspor di luar negeri; d. Kegiaan peningkaan layanan serifikasi muu barang dan komodii orienasi ekspor daerah ingka Jaeng (perusahaan) Jumlah buku informasi produk dan pasar ekspor (inquiry, caalog dan pea pasar ekspor) Jumlah even pameran luar negeri (even, ukm) Jumlah sosialisasi kebuuhan pasar ekspor bagi UKM (kali) Jumlah pemanauan kinerja ekspor paska pameran luar negeri (kali) Jumlah serifka uji yang dikeluarkan dalam memperahankan saus akrediasi. (serifika) Jumlah serifka kalibrasi yang dikeluarkan dalam memperahankan saus akrediasi. (serifika) Jumlah pelayanan serifikasi muu barang (serifika) ; ; ; ; ; ; ; Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

108 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB e. Kegiaan peningkaan kualias pelayanan dan pengujian produk dan hasil embakau diwilayah IHT (BPSMB) Jumlah Kab/Koa yang dikunjungi BPSMB (Kab/koa) Jumlah jenis produk yang erakrediasi lembaga serifikasi di BPSMB (produk) Jumlah forum peningkaan hubungan kemiraan anara pelanggan dan BPSMB (kali) Jumlah kab/koa yang muu komodii embakaunya meningka (kab/koa) Jumlah buku informasi enang muu embakau dan rokok dari senra produksi (buku) Jumlah SDM Produsen Tembakau meningka pengeahuannya enang Uji muu Tembakau (orang) Jumlah pengadaan peralaan uji Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

109 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB muu produk (pake) 2. Program Peningkaan Logisik Daerah, Akses Pasar Dalam Negeri Dan Pemberdayaa n UDKM 1 Cakupan bina kelompok pedagang/pengua sa informal Jumlah ijin usaha perdagangan dalam negeri - SIUP 378, , , , , , , ,8 Dinperindag Prov. Jaeng - TDP 67,44 77,713 88,22 983,331 18, , ,948 a. Kegiaan pemanauan sok, disribusi & harga Kepokmas maupun komodii sraegis lainnya; b. Kegiaan pengembanga n jaringan disribusi daerah 3 Keersediaan daa harga jenis komodias bahan pokok Jumlah Komodii Barang Kepokmas dan Sraegis yang di panau (komodii) Jumlah forum pengembangan jaringan disribusi daerah (kali) Jumlah pemeaan jaringan disribusi barang Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

110 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB pokok sraegis (komodii) c. Kegiaan pembinaan dan Peningkaan sarana prasarana usaha dagang dan pasar radisional Jumlah Pengembangan Jaringan Disribusi berbasis IT (sisem) Jumlah banuan sarana dan Prasarana UDKM dan Pasar Tradisional (uni Jumlah keersediaan daa sarana perdagangan , Dinperindag Prov. Jaeng Jumlah sarana perdagangan yang erfasiliasi revialisasinya d. Kegiaan pengembanga n pasar lelang dan sisem resi gudang Jumlah kualias Sumber Daya Manusia UDKM dan Pasar Tradisional yang meningka (orang) Frekwensi pelaksanaan Pasar Lelang Komodii Agro (kali) Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

111 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB Jumlah gudang SRG yang sudah erbangun (uni) e. Kegiaan peningkaan sisem informasi pelayanan perijinan dan usaha dagang f. Kegiaan penyelenggara an Pameran produk unggulan daerah dan Pemasyaraka an penggunaan produk dalam negeri Jumlah peani dan pelaku usaha yang memperoleh kemudahan akses pasar dalam pelaksanaan pasar lelang (orang) Jumlah daa penerbian perijinan dan usaha dagang (perusahaan) Jumlah buku profil penerbian TDP dan SIUP Jawa Tengah (buku) Jumlah parisipasi dalam even pameran skala lokal dan nasional (even) Dinperindag Prov. Jaeng Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

112 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB Jumlah produk unggulan IKM/UKM Jriawa Tengah yang diampilkan pada pameran skala lokal dan nasional (produk) g. Kegiaan pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi wilayah IHT bidang Perdagangan Dalam Negeri Jumlah Peningkaan Kualias SDM pelaku UDKM di Wilayah IHT (orang) Jumlah banuan sarana UDKM yang memadai di wilayah IHT (uni) Dinperindag Prov. Jaeng 3. Program Peningkaan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri 1 Jumlah BPSK (kab/koa) 2 Persenase penyelesaian sengkea Konsumen melalui BPSK kabupaen/ koa % 1% 1% 1% 1% 1% 1% ,92 Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

113 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB a. Kegiaan peningkaan perlindungan konsumen dan merologi legal; b. Kegiaan pengawasan barang beredar dan jasa; c. Kegiaan pembinaan dan pengawasan kemerologian ; Jumlah konsumen yang mengikui Sosialisasi Perlindungan Konsumen (orang) Jumlah masyaraka yang hadir dalam peringaan Hari Konsumen Nasional (orang) Jumlah barang beredar dan jasa yang diawasi di Jawa Tengah (barang). (jasa) Jumlah masyaraka yang mengikui sosialisasi pegawasan barang beredar (orang) Jumlah UTTP di pasar radisional. pasar modern. dan SPBU sera SPBE yang diawasi (uni) Jumlah pelaksanaan sosialisasi UU Merologi Legal (orang) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

114 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB d. Kegiaan peningkaan pelayanan era dan era ulang Balai Merologi Jawa Tengah; e. Kegiaan peningkaan perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar diwilayah IHT; Urusan Perindusrian 4. Program Pengembang an Indusri Logam, Mesin dan Jumlah pelaku usaha UTTP yang mengikui bimbingan eknis. (orang) Jumlah UTTP yang di Tera dan Tera Ulang di empa pemakaian (Uni ) Jumlah UTTP yang dipanau Pasca Pelayanan Tera dan Tera Ulang (uni) Jumlah barang beredar wajib kena cukai yang diawasi (barang Jumlah pesera yang hadir mengikui sosialisasi hasil pengawasan barang kena cukai dan alkohol (orang) Jumlah BDKT yang diawasi peredarannya (barang) 1 Konribusi sekor indusri pengolahan ,6% 32,1% 32,3% 32,5% 32,5% 32,6% 32,6% , ,8 Dinperindag Prov. Jaeng Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

115 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB Teksil erhadap PDRB a. Kegiaan pengembanga n klaser indusri eksil dan senra produk eksil 2 Perumbuhan indusri - Besar - Kecil dan Menengah 3 Jumlah Klaser Logam, Mesin, Teksil; 4 Persenase kemampuan senra ILMT menjadi pemasok Indusri besar. Jumlah SDM IKM Teksil dan produk eksil yang meningka pengeahuan dan kerampilan. kualias. dan kreaifiasnya (IKM ) Jumlah Pelaihan eknis pencegahan pencemaran lingkungan bagi IKM TPT (IKM) Jumlah peningkaan kualias produk 4,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2 % % 15-2% 15-2% 15-2% 15-2% 15-2% 15-2% Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

116 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB TPT melalui fasiliasi banuan peralaan (KUB) b. Kegiaan pengembanga n klaser dan senra indusri logam; c. Kegiaan pengembanga n klaser dan senra indusri mesin Jumlah IKM yang mengikui gelar baik nusanara (IKM) Jumlah IKM yang mengikui gelar produk indusri logam Jawa Tengah (IKM ) Jumlah IKM yang mengikui pelaihan pengeahuan bahan baku logam unuk penyelia/supervis or (IKM) Jumlah IKM yang mengikui pelaihan eknik manajemen pengecoran bagi IKM logam Jumlah IKM mesin yang mendapakan/me ngikui pelaihan eknik pengelasan (IKM) , 5 75, 5 8, 5 85, 5 9, 25 4,, 3 1, 3 115, 3 125, 3 135, 3 15, , 3 1, 3 115, 3 125, 3 135, 3 15, , , 3 1, 3 1, 3 11, Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

117 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB Jumlah IKM yang dikenalkan pada produk Teknologi Tepa Guna (TTG) di luar provinsi (IKM) Jumlah IKM yang mendapakan pelaihan eknik pengembangan mesin rekayasa indusri pengolahan (IKM) Jumlah banuan mesin proses produksi bagi IKM mesin (KUB) Jumlah IKM yang menperoleh pelaihan gambar srukur/konruksi mesin (IKM) Jumlah IKM memdapakan pelaihan eknologi pelapisan logam (dasar dan khusus) produk komponen/spare par mesin (IKM) Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

118 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB d. Kegiaan fasiliasi sandarisasi dan manajemen muu bagi indusri logam. mesin dan eksi e. Kegiaan gelar produk dan akses produk sera bahan baku ingka regional dan nasional indusri logam. mesin dan eksil f.kegiaan peningkaan kualias pelayanan daa dan informasi indusri logam. mesin dan eksil g. Kegiaan pengembanga n SDM dan produk indusri bidang garmen Jumlah IKM logam yang mendapa fasiliasi proses serifikasi SNI (IKM) Jumlah IKM logam yang mendapa fasiliasi proses serifikasi ISO (IKM) Jumlah IKM produk mesin. logam dan eksil yang diikuserakan dalam parisipasi pameran skala nasional dan regional (IKM) Jumlah buku hasil pendaaan/idenifi kasi poensi IKM logam. mesin dan eksil. (buku) Pengembangan IKM sebanyak 325 IKM Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

119 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB h. Kegiaan pengembanga n SDM dan produk indusri bidang kemasan; i. Kegiaan peningkaan sarana prasarana dan pengembanga n pelayanan UPT logam j. Kegiaan pengembanga n eknologi produksi epa guna k. Kegiaan pengenalan hasil rekayasa mesin dan peralaan Pengembangan IKM sebanyak 236 IKM Jumlah pake pengadaan mesin produksi (mesin) Jumlah IKM yang mendapakan pendampingan eknis pengembangan Teknologi Indusri (IKM) Jumlah IKM yang mendapakan pelaihan Teknis di Bidang Teknologi Indusri (IKM) Jumlah pengembangan Mesin Teknologi Tepa Guna (TTG) (uni) Jumlah IKM yang gunakan TTG (difusi dan desiminasi TTG) , Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

120 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB eknologi epa guna l. Kegiaan pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan masyaraka di wilayah IHT bidang logam. mesin dan eksil; m. Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT (BPSDM dan PIKM); Teknologi proses IKM mesin. logam dan eksil Pengembangan IKM sebanyak 72 IKM Program Pengembang an Indusri Agro, Kimia dan Hasil Huan 1 Konribusi sekor indusri pengolahan erhadap PDRB ,6% 32,1% 32,3% 32,5% 32,5% 32,6% 32,6% ,51 Dinperindag Prov. Jaeng, Dinperindag Kab/koa 2 Perumbuhan indusri - Besar 4,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2 % - Kecil dan Menengah Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

121 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB a. Kegiaan Pengembanga n klaser dan senra indusri Agro b. Kegiaan Pengembanga n klaser dan senra indusri kimia c. Kegiaan Pengembanga n klaer dan senra indusri mebel dan kayu olahan d. Kegiaan Fasiliasi sandarisasi produk indusri agro.kimia dan hasil huan e. Kegiaan Gelar produk dan akses produk sera 3 Jumlah Klaser agro, kimia & hasil huan 4 Persenase kemampuan senra IAKHH menjadi pemasok Indusri besar Jumlah klaser indusri yang mendapakan maeri penerapan CPPOB Jumlah IKM yang mendapa fasiliasi pengembangan klaser (IKM) Jumlah fasiliasi forum penjajagan kerjasama indusri mebel dan kayu olahan (kali) Jumlah IKM yang mendapakan pendampingan sandarisasi produk, manajemen muu proses produksi dan serifikasi (IKM) Jumlah Gelar/Pameran Produk Indusri Agro dan Mebel % 12-18% 12-18% 12-18% 12-18% 12-18% 12-18% Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

122 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB bahan baku ingka regional dan nasional indusri indusri agro.kimia dan hasil huan; f.kegiaan Peningkaan kualias pelayanan daa dan informasi indusri indusri agro.kimia dan hasil huan; g. Kegiaan Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT bidang indusri agro. kimia dan hasil huan; Jawa Tengah (kali) Jumlah fasiliasi kepeseraan gelar produk indusri mebel Tingka Nasional (kali) Jumlah pendaaan informasi erkai indusry agro, kimia, dan hasil huan (lokasi) Jumlah verifikasi dan regisrasi mesin pelining rokok (mesin) Jumlah pesera peningkaan kapasias indusry di wilayah IHT (pesera) Jumlah pendampingan kualias IKM pangan di wilayah IHT (IKM) Jumlah IKM yang menerima banuan invesasi peralaan proses produksi (IKM) , Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

123 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB 6. Program Pengembang an Indusri Ala Transporas, Elekronika dan Aneka Jumlah lokasi penguaan kelembagaan klaser indusry gula kelapa (kab/koa) Jumlah desainer yang mendapa fasiliasi pengembangan klaser mebel Jawa Tengah (desainer) Jumlah IKM yang mendapakan pendampingan manajemen muu proses produksi (IKM) Jumlah lokasi dilakukannya monioring dan evaluasi erhadap IKM yang menerima banuan (lokasi) 1 Konribusi sekor indusri pengolahan erhadap ,6% 32,1% 32,3% 32,5% 32,5% 32,6% 32,6% ,48 Dinperindag Prov. Jaeng, Dinperindag Kab/koa Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

124 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB PDRB 2 Perumbuhan indusri - Besar - Kecil dan Menengah 3 Jumlah Klaser Komponen Oomoif, elekronika & Aneka 4 Persenase kemampuan senra IATEA menjadi pemasok Indusri besar Jumlah IKM indusri aneka yang meningka produkiviasnya (IKM) Jumlah buku hasil pemeaan IKM indusri aneka (buku) Jumlah IKM ala ransporasi yang meningka/kualia s SDM nya (IKM) Jumlah IKM perbengkelan oomoif yang meningka produkiviasnya dan mampu 4,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2 % % 6-1% 6-1% 6-1% 6-1% 6-1% 6-1% Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

125 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB bersaing di pasar (IKM) e. Kegiaan gelar produk dan akses produk sera bahan baku Jumlah buku daa IKM ala ransporasi (buku) Jumlah jenis komponen indusri elekronika yang mampu dipasarkan ke indusri besar (jenis) (pcs) Jumlah enaga jasa service elekronika yang mendapakan pengakuan sandar pelayanan (IKM) Jumlah uni usaha indusri kreaif berbasis IT yang umbuh (uni usaha) Jumlah IKM yang difasiliasi unuk memperoleh sandar SNI dan ISO (IKM) Jumlah penyelenggaraan gelar produk aneka sebanyak 5 kali unuk 5 2 IKM ala ranspor asi IKM ala ranspor asi IKM ala ranspor asi IKM ala ranspor asi IKM ala ranspor asi IKM ala ranspor asi Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

126 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB ingka regional dan nasional indusri indusri ala ransporasi. elekronika. elemaika dan aneka f.kegiaan Peningkaan kualias IKM Jumlah even parisipasi pada pameran komponen kendaraan bermoor (even) Jumlah IKM yang mengikui even pameran komponen kendaraan bermoor Jumlah even parisipasi pada pameran IT (kali) Jumlah IKM yang mengikui even pameran IT Jumlah penyelenggaraan gelar produk aneka Jumlah IKM yang mengikui even pameran gelar produk aneka Jumlah IKM yang mengikui pameran indusri aneka Jumlah buku hasil pendaaan/idenifi Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

127 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB pelayanan daa dan informasi indusri logam. mesin dan eksil g. Kegiaan Pengembanga n SDM dan produk indusri bidang garmen h.pengembang an SDM dan produk indusri bidang kemasan; i.peningkaan sarana prasarana dan pengembanga n pelayanan UPT logam kasi poensi IKM logam. mesin dan eksil. (buku) Pengembangan IKM sebanyak 325 IKM 5 Pengembangan IKM sebanyak 236 IKM Jumlah pake pengadaan mesin produksi (mesin) Jumlah IKM yang mendapakan pendampingan eknis pengembangan Teknologi Indusri (IKM) ,5 3 j.pengembang an eknologi produksi epa guna Jumlah IKM yang mendapakan pelaihan Teknis di Bidang Teknologi Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

128 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB Indusri (IKM) k. Pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan masyaraka di wilayah IHT bidang logam. mesin dan eksil; l. Kegiaan pengembanga n SDM dan produk indusri bidang Teknologi informasi m. Kegiaan pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan ekonomi di wilayah IHT bidang indusri ala ransporasi. elekronika dan aneka Jumlah pengembangan Mesin Teknologi Tepa Guna (TTG) (uni) Teknologi proses IKM mesin. logam dan eksil Pengembangan IKM sebanyak 975 IKM Pengembangan IKM sebanyak 25 IKM , 2 44, , , ,, ,36 3,292, Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

129 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB 7. Program Pengembang an dan Penguaan Kelembagaan Usaha Indusri a..peningkaan Sinergias program pengembanga n indusri dan perdagangan b. Kegiaan peningkaan lembaga dan pelayanan HKI bagi indusri/usaha jasa kecil dan menengah Pengembangan Kelembagaan Usaha Indusri Pengembangan IKM sebanyak 975 IKM Jumlah capaian pelaksanaan fisik dan operasionalisasi invesasi perusahaan yang masuk dalam program MP3EI sekor riil unuk indusri TPT dan Mamin Jumlah forum MPU Bidang Indag sesuai hasil kesepakaan Provinsi Anggoa MPU Jumlah Forum Penyusunan Perencanaan Pembangunan Sekor Indag Prov.Jaeng Jumlah masyaraka dunia usaha (IKM) yang memahami HKI , Dinperindag Prov. Jaeng, Dinperindag Kab/koa Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

130 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB c. Kegiaan pengembanga n wirausaha baru IKM poensial d. Kegiaan peningkaan dan pengembanga n daabase indusri dan dagang e.kegiaan peningkaan dukungan pendampingan FPESD bagi IKM unggulan daerah f. Kegiaan peningkaan Promosi Kerajinan Unggulan Daerah (DEKRANAS DA Jumlah IKM yang elah menerapkan HKI aas produk yang dihasilkan Jumlah Wirausaha baru IKM yang mampu mengembangkan sumberdaya diwilayah ingka pedesaan Jumlah daa IKM/ UDKM kab/koa yang diupdae Jumlah IKM anggoa FRK FPESD yang mampu meningkakan kualias dan kapasias produk yang dihasilkan Jumlah even/pameran Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

131 P R O V I N S I J A W A T E N G A H N O URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGU NAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAI AN PADA TAHU N 213 KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (RP ) TAHUN 214 TAHUN 215 TAHUN 216 TAHUN 217 TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA. PENANGG UNG JAWAB Jumlah pelaksanaan operasional showrom Dekranasda Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

132 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 5.7 Rencana Program Pendukung, Kegiaan, Indikaor Kinerja, Kelompok, dan Pendanaan Indikaor Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arg e arg e arg e arg e arg e arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkakan pengendalian perusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh proses produksi di indusri Meningkanya penerapan eknologi bersih pada IKM Jumlah IKM yang menerapkan ekologi bersih Program Pengendalian dan Perusakan Lingkungan Hidup Uni Kerja Penanggungjawab Dinperind ag Prov. Jaeng, Dinperind ag Kab/koa Loka si Meningkakan pengembanga n energy baru erbarukan Meningkanya penggunaan energy di indusry yang Jumlah indusry yang mengunakan energy secara Kegiaan Penerapan IKM Secaran In-Proses Program Pengembang an Energi Baru Jumlah IKM yang mendapa pelaihan penerapan eknologi bersih Jumlah banuan invesasi peralaan bagi IKM Pelaihan proses produksi 3 IKM Banla 2 IKM Dinperind ag Prov. Jaeng, Dinperind Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

133 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan dan konversi energy indusri Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arg e arg e arg e arg e arg e arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) lebih efisien efisien Terbarukan dan Konservasi Energi Uni Kerja Penanggungjawab ag Kab/koa Loka si Meningkakan IKM/UDKM dalam mengembang kan usaha memenuhi kaedah gender IKM/UDKM mampu mengembang kan usahanya memenuhi kaedah gender Jumlah kelompok usaha indusri dan dagang kecil menengah yang mampu meningkakan kualias produksi secara proporsiaonal Kegiaan Efisiensi dan Konvervasi Energi di Lingkungan Indusri Program Peningkaan Kualias Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak Jumlah Pelaku indusri yang diberikan pelaihan audi energy dan sosialisasi erkai konservasi energi Jumlah pelaku indusry yang diberikan pendampingan audi energi Sosialisasi 5 IKM Dinperind ag Prov. Jaeng, Dinperind ag Kab/koa Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

134 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arg e arg e arg e arg e arg e arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) memperhaika n pengarusuam aan gender Uni Kerja Penanggungjawab Loka si Meningkanya jumlah invesor yang melakukan Relokasi maupun ekspansi indusry garmen ke Jawa Tengah - Tersedianya SDM indusry garmen yang kompeen dan siap kerja (oupu) Peningkaan Kualias Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak Program Pendidikan Non Formal dan Informal Jumlah IKM/UDKM yang meningka kualias produksinya memperhaika n pengarusuam aan gender Dinperind ag Prov. Jaeng Kegiaan Jumlah SDM Pendidikan Indusri Kemasyaraka Garmen yang an kompeen dan siap kerja Dilaih orang, Disalurkan orang, Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

135 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arg e arg e arg e arg e arg e arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Bekerja mandiri orang Uni Kerja Penanggungjawab Loka si Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

136 P R O V I N S I J A W A T E N G A H SUB.BAGIAN UMPEG Tujuan Indikaor Kod e Tabel 5.8 Rencana Program EX BAU, Kegiaan, Indikaor Kinerja, Kelompok, dan Pendanaan Indikaor Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkaka n kualias SDM Aparaur Meningkany a kualias SDM Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Sekrearia Dinas Terpenuhiny a kebuuhan sura menyura dinas 12 bln Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Terpenuhiny a kebuuhan Kegiaan Terpenuhiny Penyediaan a kebuuhan Komponen Insalasi Lisrik/Peneranga 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

137 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) n Bangunan Kanor Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Dinperinda g Prov. Jaeng Kegiaan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasion al Sekrearia Dinas Perindusrian Terpenuhiny a kebuuhan 1 uni roda 4 4 uni roda 4; 2 uni roda uni roda 4; 4 uni roda uni roda 4, 4 uni roda uni roda 4, 4 uni roda uni roda 4, 4 uni roda uni roda 4; 18 uni roda Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

138 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Dan Perdagangan arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Pengadaan Perlengkapan Rumah Jabaan/Dinas Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Rumah Dinas Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

139 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Perdagangan arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasion al Sekrearia Dinas Perindag Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Kegiaan Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

140 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Terpenuhiny a kebuuhan arge arge arge arge 12 bln arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Terpenuhiny Pemeliharaan a kebuuhan Buku-Buku Perpusakaan Sekrearia Dinas Perindusrian dan Perdagangan Kegiaan Terpenuhiny Pemeliharaan a kebuuhan Ruin/Berkala Arsip Sekrearia Dinas Perindusrian dan Perdagangan 12 bln bln Kegiaan Peningkaan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

141 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Sarana dan Prasarana Kanor Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Rehab Gedung Kanor Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Jumlah Gedung kanor 3 uni Program Peningkaan Disiplin Aparaur Dinperinda g Prov. Jaeng Kegiaan Terpenuhiny Pengadaan a kebuuhan Pakaian Dinas pakaian dinas bagi besera PNS Perlengkapannya Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan 5 sel Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

142 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n 213 Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (. ) Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Program Peningkaan Kapasias Sumber Daya Aparaur arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Kegiaan Pendidikan dan Jumlah PNS yang Pelaihan Formal mengikui Dikla Sekrearia Dinas 1 org Perindusrian dan Perdagangan 3.5. Kegiaan Peningkaan Kapasias/Kualia s Sumber Daya Manusia Sekrearia Dinas Perindusrian Dan Perdagangan Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

143 P R O V I N S I J A W A T E N G A H SUB.BAGIAN KEUANGAN Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkaka n kualias SDM Aparaur Meningkany a kualias SDM Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Terpenuhiny a kebuuhan sura menyura dinas Penyediaan Jasa Terpenuhiny a kebuuhan Komunikasi Sumber Daya 12 bln 12 Air dan Lisrik arge arge arge arge 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Jaminan Barang Milik Daerah Terpenuhiny a kebuuhan Penyediaan Terpenuhiny Barang Ceak a kebuuhan dan Penggandaa n 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

144 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanga n-undangan arge arge arge arge Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan makanan dan minuman Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar daerah Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

145 P R O V I N S I J A W A T E N G A H BPTIKM - Semarang Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkaka n kualias SDM Aparaur Meningkany a kualias SDM Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Lisrik Terpenuhiny a kebuuhan sura menyura dinas Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

146 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penyediaan Terpenuhiny Barang Ceak dan a kebuuhan Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Lisrik/Peneranga n Bangunan Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln 12 arge arge arge arge arge 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanganundangan Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

147 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) daerah arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Dinperinda g Prov. Jaeng, Dinperinda g Kab/koa Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Rumah Dinas Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Terpenuhiny Ruin/Berkala a kebuuhan Kendaraan Dinas/Operasiona l 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

148 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor arge arge arge arge arge Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Peningkaan Sarana dan Prasarana Kanor Rehab Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan Jumlah Gedung Kanor 12 bln uni BPSDM PIKM Semarang Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

149 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkaka n kualias SDM Aparaur Meningkany a kualias SDM Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Kab/koa Lokas i Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Lisrik Terpenuhinya kebuuhan sura menyura dinas Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Penyediaan Barang Ceak dan Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

150 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Lisrik/Peneranga n Bangunan Kanor arge arge arge arge arge Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Terpenuhinya kebuuhan Penyediaan Terpenuhinya Bahan Bacaan dan kebuuhan perauran perundanganundangan 12 bln bln Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar daerah Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Penyediaan jasa pelayanan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

151 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) perkanoran Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

152 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Tangga arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i BPSMB Surakara Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkany Meningkaka a kualias n kualias SDM SDM Aparaur Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Lisrik Jaminan Barang Terpenuhinya kebuuhan sura menyura dinas Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

153 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Penyediaan Barang Ceak dan Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Lisrik/Peneranga n Bangunan Kanor Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan arge arge arge arge arge 12 bln bln bln Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundangan- Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

154 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) undangan arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar daerah Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Dinperinda g Prov. Jaeng Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Rumah Dinas Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

155 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Pemeliharaan Terpenuhiny Ruin/Berkala a kebuuhan Kendaraan Dinas/Operasiona 12 bln l Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Peningkaan Terpenuhiny 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

156 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Sarana dan Prasarana Kanor a kebuuhan arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Balai Merologi Wilayah Semarang Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkaka n kualias SDM Aparaur Meningkany a kualias SDM Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Lisrik Terpenuhiny a kebuuhan sura menyura dinas Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

157 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan arge arge arge arge arge 12 bln bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Terpenuhiny a kebuuhan Penyediaan Terpenuhiny Barang Ceak dan a kebuuhan Penggandaan 12 bln bln Penyediaan Komponen Terpenuhiny a kebuuhan Insalasi Lisrik/Peneranga 12 bln n Bangunan Kanor Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

158 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanganundangan Terpenuhiny a kebuuhan arge arge arge arge arge 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar daerah Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Dinperinda g Prov. Jaeng Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Rumah Dinas Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

159 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Terpenuhiny Ruin/Berkala a kebuuhan Kendaraan Dinas/Operasiona 12 bln l Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

160 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Tangga arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Peningkaan Sarana dan Prasarana Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Balai Merologi Wilayah Pai Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkak an kualias SDM Aparaur Meningka nya kualias SDM Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge Uni Kerja Penan g- gungjawab Dinper indag Prov. Jaeng Lok asi Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Terpenuhin ya kebuuhan sura menyura 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

161 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 arge arge arge arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Lisrik dinas Terpenuhin ya kebuuhan arge 12 bln Uni Kerja Penan g- gungjawab Lok asi Jaminan Barang Milik Daerah Terpenuhin ya kebuuhan Penyediaan Terpenuhin Jasa Kebersihan ya Kanor/Rumah kebuuhan Dinas Kegiaan Terpenuhin Penyediaan Ala ya Tulis Kanor kebuuhan Penyediaan Barang Ceak dan Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln bln bln bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

162 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Lisrik/Peneran gan Bangunan Kanor Penyediaan Peralaan Kanor & Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanganundangan Terpenuhin ya kebuuhan arge arge arge arge 12 bln Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Uni Kerja Penan g- gungjawab Lok asi Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar daerah Penyediaan jasa pelayanan Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya 12 bln bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

163 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) perkanoran Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur kebuuhan arge arge arge arge Uni Kerja Penan g- gungjawab Dinper indag Prov. Jaeng Lok asi Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasio nal Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Terpenuhin 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

164 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencana an arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.) Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan arge arge arge arge 12 bln Uni Kerja Penan g- gungjawab Lok asi Balai Merologi Wilayah Magelang Tujuan Indikao Kod Program dan Daa Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Uni Kerja Loka Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

165 P R O V I N S I J A W A T E N G A H r e Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkak an kualias SDM Aparaur Meningkan ya kualias SDM Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng si Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Terpenuhin ya kebuuhan sura menyura dinas Penyediaan Jasa Terpenuhin Komunikasi ya Sumber Daya Air kebuuhan dan Lisrik Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln bln bln bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

166 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikao r Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penyediaan Barang Ceak dan Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Lisrik/Penerang an Bangunan Kanor Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan arge arge arge 12 bln arge bln Uni Kerja Penanggungjawab Loka si Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanganundangan Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln bln Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

167 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikao r Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Konsulasi di dalam dan Luar daerah kebuuhan arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Loka si Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Dinperinda g Prov. Jaeng Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Rumah Dinas Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

168 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikao r Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Loka si Pemeliharaan Ruin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasion al Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga Terpenuhin ya kebuuhan Terpenuhin ya kebuuhan 12 bln bln Peningkaan Sarana dan Prasarana Terpenuhin ya kebuuhan Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

169 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikao r Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-214 Tahun-215 Tahun-216 Tahun-217 Tahun-218 arge Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Kanor arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Loka si Rehab Gedung Kanor Jumlah Gedung Kanor Balai Merologi Wilayah Tegal Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkany Meningkaka a kualias n kualias SDM SDM Aparaur Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Penyediaan Jasa Komunikasi Terpenuhinya kebuuhan sura menyura dinas Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

170 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Sumber Daya Air dan Lisrik arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Penyediaan Barang Ceak dan Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Lisrik/Peneranga n Bangunan Kanor Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

171 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanganundangan Terpenuhinya kebuuhan arge arge arge arge arge 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar daerah Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Dinperinda g Prov. Jaeng Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Rumah Dinas Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

172 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Terpenuhiny Ruin/Berkala a kebuuhan Kendaraan Dinas/Operasiona 12 bln l Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

173 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Balai Merologi Wilayah Banyumas Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningkany Meningkaka a kualias n kualias SDM SDM Aparaur Aparaur Jumlah Aparaur yang mengiku i Dikla Program Pelayanan Adminisrasi Perkanoran arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Dinperinda g Prov. Jaeng Lokas i Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Lisrik Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Rumah Dinas Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Kanor Terpenuhinya kebuuhan sura menyura dinas Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln bln bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

174 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Penyediaan Barang Ceak dan Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Lisrik/Peneranga n Bangunan Kanor Terpenuhinya kebuuhan arge arge arge arge arge 12 bln Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanganundangan Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Penyediaan makanan dan minuman Rapa-rapa koordinasi dan Konsulasi di dalam dan Luar daerah Terpenuhinya kebuuhan Terpenuhinya kebuuhan 12 bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

175 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) arge arge arge arge arge Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Terpenuhinya kebuuhan 12 bln Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Pemeliharaan Terpenuhiny Ruin/Berkala a kebuuhan Kendaraan Dinas/Operasiona 12 bln l Pemeliharaan Ruin /Berkala Perlengkapan Gedung Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

176 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencanaa n arge Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga Terpenuhiny a kebuuhan Terpenuhiny a kebuuhan arge arge arge arge arge 12 bln bln Uni Kerja Penanggungjawab Lokas i Peningkaan Sarana dan Prasarana Kanor Terpenuhiny a kebuuhan 12 bln Balai Merologi Wilayah Surakara Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencan aan arg e Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 ar ge arge arg e arg e Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra arge (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Meningka kan kualias Meningka nya kualias Jumlah Aparaur yang Program Pelayanan Adminisrasi Uni Kerja Pena nggungjawab Dinpe rindag Prov. Lok asi Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

177 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan SDM Aparaur Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencan aan arg e Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 ar ge arge arg e arg e Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra arge (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) SDM Aparaur mengiku i Dikla Perkanoran Uni Kerja Pena nggungjawab Jaeng Lok asi Penyediaan Jasa Sura Menyura Dinas Terpenuhi nya kebuuhan sura menyura dinas 12 bln Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Lisrik Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kanor/Ruma h Dinas Terpenuhi nya kebuuhan Terpenuhi nya kebuuhan Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln bln bln Kegiaan Penyediaan Ala Tulis Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

178 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencan aan arg e Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 ar ge arge arg e arg e Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra arge (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Kanor Penyediaan Barang Ceak dan Penggandaan Penyediaan Komponen Insalasi Lisrik/Penera ngan Bangunan Kanor Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln Uni Kerja Pena nggungjawab Lok asi Penyediaan Peralaan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan perauran perundanganundangan Penyediaan makanan dan minuman Terpenuhi nya kebuuhan Terpenuhi nya kebuuhan Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln bln bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

179 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencan aan arg e Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 ar ge arge arg e arg e Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra arge (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Rapa-rapa Terpenuhi koordinasi nya dan Konsulasi kebuuhan di dalam dan Luar daerah 12 bln Uni Kerja Pena nggungjawab Lok asi Penyediaan jasa pelayanan perkanoran Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Rumah DInas Terpenuhi nya kebuuhan Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln bln Dinpe rindag Prov. Jaeng Kegiaan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kanor Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

180 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tujuan Indikaor Kod e Program dan Kegiaan Indikaor Kinerja Program (oucome) dan Kegiaan (oupu) Daa Capaian pada Tahun Awal Perencan aan arg e Targe Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 ar ge arge arg e arg e Kondisi Kinerja pada akhir periode Rensra arge (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) (21) Pemeliharaan Ruin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasi onal Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln Uni Kerja Pena nggungjawab Lok asi Pemeliharaan Terpenuhi Ruin /Berkala nya Perlengkapan kebuuhan Gedung Kanor 12 bln Pemeliharaan Ruin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralaan Kanor dan Rumah Tangga Terpenuhi nya kebuuhan Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln bln Peningkaan Sarana dan Prasarana Kanor Terpenuhi nya kebuuhan 12 bln Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

181 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

182 P R O V I N S I J A W A T E N G A H INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI Indikaor kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada seiap uni kerja. Indikaor kinerja aau indikaor keberhasilan unuk seiap jenis pelayanan pada bidangbidang kewenangan yang diselenggarakan oleh uni organisasi perangka daerah dalam benuk sandar pelayanan yang dieapkan oleh masing-masing daerah. Peneapan sandar pelayanan merupakan cara unuk menjamin dan meningkakan akunabilias pelayanan pemerinah daerah kepada masyaraka. Indikaor kinerja adalah ukuran kuaniaif dan aau kualiaif yang menggambarkan ingka pencapaian suau sasaran aau ujuan yang elah dieapkan. Indikaor kinerja harus merupakan sesuaau yang akan dihiung dan diukur sera digunakan sebagai dasar unuk menilai aau meliha ingkaan kinerja baik dalam ahap perencanaan (ex ene), ahap pelaksanaan (on going), maupun ahap seelah kegiaan selesai dan berfungsi (ex pos) Sisem akunabilias kinerja insansi pemerinah merupakan suau insrumen peranggungjawaban yang erdiri dari berbagai indikaor dan mekanisme kegiaan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan erpadu unuk memenuhi kewajiban pemerinah dalam memperanggungjawabkan keberhasilan aau kegagalan pelaksanaan ugas, fungsi dan misi organisasi. Pada sekor publik seperi enias pemerinah sisem akunabilias kinerja menghadapi masalah berupa sulinya mengukur kinerja dan menenukan indikaor kinerja yang epa. Problemaik ersebu imbul karena sekor publik memiliki karakerisik yang sanga berbeda dengan sekor bisnis, eruama menyangku oupu, oucome dan ujuan uama enias. Oupu enias pemerinahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang suli diukur kuanias maupun kualiasnya. Indikaor Kinerja Dinas Perindusrian dan Perdagangan yang mengacu pada ujuan dan sasaran RPJMD adalah indikaor kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Perindusrian dan Perdagangan dalam lima ahun mendaang sebagai komimen unuk mendukung pencapaian ujuan dan sasaran RPJMD. Indikaor kinerja ini juga berhubungan dengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun yang diamanakan secara khusus kepada Dinas Perindusrian dan Perdagangan. Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

183 P R O V I N S I J A W A T E N G A H Tabel 6.1 Indikaor Kinerja Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi jawa Tengah Yang Mengacu Pada Tujuan dan RPJMD No Indikaor Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Targe Capaian Seiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir Periode Urusan Perdagangan Tahun 213 Tahun 214 Tahun 215 Tahun 216 Tahun 217 Tahun Nilai ekspor non migas (J US$) Nilai Impor non migas (J US$) Ekspor bersih perdagangan (583) (255) Konribusi sekor perdagangan erhadap PDRB (%) 5. Cakupan bina kelompok pedagang/pengusaha informal 6. Jumlah ijin usaha perdagangan dalam negeri 2,39 2,47 2,55 2,62 2,67 2,72 2, SIUP TDP Keersediaan daa harga jenis komodias bahan pokok Jumlah BPSK (kab/koa) Persenase penyelesaian sengkea konsumen melalui BPSK kabupaen/koa (5) Negeri Urusan Perindusrian 1. Konribusi sekor indusri pengolahan erhadap PDRB 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 31,6% 32,1% 32,3% 32,5% 32,5% 32,6% 32,6% 2. Perumbuhan indusri 4,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% RENSTRA Dinperindag Prov.Jaeng

184 P R O V I N S I J A W A T E N G A H No Indikaor Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Targe Capaian Seiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir Periode Tahun 213 Tahun 214 Tahun 215 Tahun 216 Tahun 217 Tahun Jumlah klaser logam, mesin, eksil Persenase kemampuan senra ILMT menjadi pemasok indusri besar 6% 15-2% 15-2% 15-2% 15-2% 15-2% 15-2% 5. Konribusi sekor indusri pengolahan 31,6% 32,1% 32,3% 32,5% 32,5% 32,6% 32,6% erhadap PDRB 6. Perumbuhan indusri 4,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 7. Jumlah klaser agro, kimia, dan hasil huan 8. Persenase kemampuan senra IAKHH menjadi pemasok indusri besar 9. Konribusi sekor indusri pengolahan erhadap PDRB % 12-18% 12-18% 12-18% 12-18% 12-18% 12-18% 31,6% 32,1% 32,3% 32,5% 32,5% 32,6% 32,6% 1. Perumbuhan indusri 4,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 11. Jumlah klaer komponen oomoif, elekronika dan aneka 12 Persenase kemampuan senra IATEA menjadi pemasok indusri besar Pengembangan Kelembagaan usaha indusri % 6-1% 6-1% 6-1% 6-1% 6-1% 6-1% RENSTRA Dinperindag Prov.Jaeng

185 DINAS PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN P R O V I N S IJ A W A T E N G A H PENUTUP BAB VII 7.1. Kesimpulan Rensra Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah merupakan penjabaran visi dan misi Rensra dan penerjemahan kebijakan RPJMD Provinsi Jawa Tengah di bidang perindusrian dan perdagangan. Rensra ini sebagai acuan bagi pelaksanaan kebijakan dan program sera kegiaan yang akan dilakukan oleh Dinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dalam 5 (lima) ahun kedepan. Rencana Sraegis ini juga menjadi pedoman bagi seluruh sakeholder di lingkungandinas Perindusrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah guna mendukung pencapaian sasaran. Rencana Sraegis (Rensra) ini memua Visi, Misi, Sraegi, kebijakan, program dan kegiaan DINPERINDAG dalam pelaksanaan pembangunan Jawa Tengah selama lima ahun kedepan sebagai acuan panduan bagi seluruh uni kerja di lingkungan DINPERINDAG Provinsi Jawa Tengah. Rensra disusun unuk memberikan arah yang jelas dalam melaksanakan kegiaan sesuai posisi, ugas pokok, fungsi dan peran DINPERINDAG dalam pelaksanaan pembangunan sekaligus sebagai rambu-rambu sraegis unuk mengukur kinerja ahunan Dinas Perindusrian dan Perdagangan berupa Laporan Akunabilias Kinerja Insansi Pemerinah (LAKIP). Selanjunya, Rensra ini segera diimplemenasi dan dicermai akunabiliasnya agar sesuai dengan parameer pencapaian sasaran yang erdapa dalam lampiran dokumen Rensra Sesuai dengan perkembangan lingkungan inernal dan eksernal yang erus mengalami perubahan, maka Rensra DINPERINDAG Tahun idak bersifa kaku dan senaniasa harus memperhaikan perubahan-perubahan yang erjadi. Dalam rangka peningkaan kapasias, kerjasama dan loyalias dalam pelaksanaan ugas sesuai dengan wewenang yang diberikan, maka komimen dari semua aparaur dalam pelaksanaannya sanga diharapkan, sehingga visi dan misi yang elah dieapkan dapa erwujud. Dengan demikian, pening bagi DINPERINDAG unuk mengedepankan, idak saja aspek perencanaan dokumen, eapi juga bagaimana fungsi pengendalian dan evaluasi digunakan secara epa guna mengoordinasikan dan Kabupaen/Koa dalam Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

186 DINAS PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN P R O V I N S IJ A W A T E N G A H bersama-sama mencapai sasaran RPJMD yang pada dasarnya adalah unuk menyejaherakan masyaraka Jawa Tengah Kaidah Transisi Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan rencana kerja pembangunan daerah ahun 219, dimana masa baki Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah berakhir pada anggal 22 Agusus 218, sedangkan periode akhir rencana sraegis ini berakhir sampai dengan Desember 218. Oleh karena iu dokumen iu eap akan menjadi acuan penyusunan rencana kerja pembangunan daerah Tahun 219. Program yang akan dilaksanakan pada ahun 219 ersebu adalah program ransisi, disebu program ransisi karena program yang menjadi landasan (legal formal) perencanaan ahun 219 adalah program semenara sebelum dieapkannya Rensra baru yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Gubernur dan Wakil Gubenur erpilih unuk masa jabaan ahun Program ransisi ini eap mengacu pada Priorias Pembangunan Daerah yang sudah ermua dalam rensra dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Kaidah Pelaksanaan Rensra DINPERINDAG merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah yang disusun melalui berbagai ahapan: persiapan, penyusunan rancangan, rancangan akhir Rensra dan diakhiri dengan peneapan. Seelah RPJMD dieapkan dalam Perauran Daerah maka dilakukan penyempurnaan rancangan Rensra menjadi Rancangan Akhir Rensra DINPERINDAG. Tujuannya adalah unuk memperajam visi dan misi sera menyelaraskan ujuan, sraegi, kebijakan, program dan kegiaan pembangunan daerah sesuai dengan ugas dan fungsi yang dieapkan dalam RPJMD. Rancangan akhir Rensra elah diverifikasi oleh BAPPEDA dalam rangka penyelarasan akhir dengan RPJMD dan elah diajukan kepada kepala daerah guna memperoleh pengesahan. Berdasarkan kepuusan kepala daerah enang pengesahan Rensra, kepala DINPERINDAG meneapkan Rensra DINPERINDAG menjadi pedoman uni kerja di lingkungan dalam menyusun rancangan Renja. Aas dasar iulah, beberapa hal yang perlu menjadi perhaian sebagai kaidah pelaksanaan Rensra DINPERINDAG ini adalah sebagai beriku: 1. Kepala DINPERINDAG beranggungjawab aas pencapaian kinerja sasaran (impac) Rensra DINPERINDAG; Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

187 DINAS PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN P R O V I N S IJ A W A T E N G A H 2. Pejaba eselon III di lingkungan DINPERINDAG beranggungjawab aas pencapaian kinerja program (oucome) Rensra DINPERINDAG; 3. Pejaba eselon IV dan aparaur di lingkungan DINPERINDAG beranggungjawab aas pencapaian kinerja kegiaan (oupu) Rensra DINPERINDAG; 4. Evaluasi pencapaian sasaran Rensra DINPERINDAG dilakukan sekurang-kurangnya dilakukan sekali dalam lima ahun; 5. Pelaksanaan Rensra DINPERINDAG dilakukan melalui Renja DINPERINDAG seiap ahun dan realisasinya melalui DPA-DINPERINDAG seiap ahun. 6. Pengendalian dan evaluasi hasil Renja DINPERINDAG iap ahun melalui evaluasi hasil pelaksanaan DPA-DINPERINDAG per riwulan merupakan bagian inegral dari pengendalian dan evaluasi hasil RKPD dan digunakan juga unuk menyusun LAKIP sekaligus dijadikan sebagai insrumen unuk mengendalikan dan mengevaluasi efekivias sraegi dan kebijakan Rensra DINPERINDAG dalam mencapai sasaran Rensra DINPERINDAG. 7. Dalam hal suau pengendalian dan evaluasi erhadap Rensra dan Renja DINPERINDAG memerlukan perbaikan aau revisi Rensra maka perbaikan ersebu dapa diuangkan pada Renja DINPERINDAG periode berikunya aau dilakukan revisi Rensra DINPERINDAG jika pada kesempaan yang sama RPJMD Provinsi Jawa Tengah dilakukan revisi oleh alasan yang dibenarkan menuru perauran-perundangan. Semarang,19 Mei 214 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH P. EDISON AMBARURA Rensra DINPERINDAG Prov.Jaeng

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SAMARINDA Gambar Kota Samarinda diambil dari photo udara

RENCANA STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SAMARINDA Gambar Kota Samarinda diambil dari photo udara DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SAMARINDA RENCANA STRATEGIS 2016-2021 Gambar Koa Samarinda diambil dari phoo udara Dinas Lingkungan Hidup Koa Samarinda Jalan Lejend MT. Haryono, Samarinda Telp. (0541) 743450

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2012-2017 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEN Jl. Brigjen K.H. Syam un No. 5, Pendopo Gubernur Lama, Serang Telp. (0254) 8243073. Fax. (0254) 8243072.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LUMAJANG Jl. LANGSEP NO. 15 Telp./Fax. (0334) 888358 e-mail : lingkungan@lumajang.go.id websie : blhlumajang.ppejawa.com 1 KATA

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS RSUD dr.iskak TULUNGAGUNG

MATRIKS RENCANA STRATEGIS RSUD dr.iskak TULUNGAGUNG MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2014-2018 RSUD dr.iskak TULUNGAGUNG VISI MISI 1 TUJUAN 1 : Terwujudnya Rumah Saki Rujukan Yang Handal Terjangkau Dalam Pelayanan : Meningkakan Muu Akses Pelayanan Kesehaan : Meningkakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2013-2018 Jalan Unung Surapai Nomor 2 Semarapura Telp. (0366) 21382, Fax (0366) 24100 e-mail

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR : 188/80/ /2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR : 188/80/ /2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jalan Jokoole Nomor 5 Pamekasan Telp(Fax): (0324) 322828 email : ceo.bappeda.pamekasan@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PAMEKASAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN : BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN : BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA DINAS KESEHATAN NOMOR : 050 / 1638.c / 2013 TANGGAL : 23 Mei 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehaan adalah bagian dari pembangunan nasional yang berujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. MENTERKEUANGAN REPUBLK NDONESA SALNAN. PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONE.S.A NOMOR 253/PMK. 08/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBERAN JAMNAN UNTUK PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL D

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan pada umumnya adalah perubahan secara erus menerus yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperi yang erdapa pada rumusan GBHN, yaiu mewujudkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ANALYSIS OF LEADING ECONOMIC SECTOR BY SECTOR APPROACH BENGKALIS DISTRICTS FORMING

Lebih terperinci

Elastisitas Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Sektor Perekonomian Di Kabupaten Muaro Jambi

Elastisitas Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Sektor Perekonomian Di Kabupaten Muaro Jambi ELASTISITAS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR SEKTOR PEREKONOMIAN DI KABUPATEN MUARO JAMBI Azizah 1 Absrac Regional economic developmen has he main purpose of ha is o increase and expand job opporuniies

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA Tugas pokok dan fungsi : Direkora Prasarana dan Sarana Budidaya mempunyai ugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan, Manfaat dan Sasaran 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4. Sistematika Penulisan

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan, Manfaat dan Sasaran 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4. Sistematika Penulisan .. Laar Belakang.2. Maksud, Tujuan, Manfaa dan Sasaran.3. Ruang Lingkup Kegiaan.4. Sisemaika Penulisan Penyusunan Incremenal Capial Oupu Raio Kabupaen Sinang 2008-203 PENDAHULUAN.. Laar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sauan Pendidikan : SMA Kelas/Semeser Maa Pelajaran Topik Waku : X / Ganjil : Fisika (Wajib/Mina*) : Gerak Jauh Bebas : 4 45 meni A. Kompeensi Ini KI 1: Menghayai dan mengamalkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Ekosisem lau memiliki banyak manfaa ekonomi, baik yang selama ini elah erkuanifikasikan maupun manfaa-manfaa yang belum erhiung, dikarenakan nilainya

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ENDANG SUSANTI PURBA

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ENDANG SUSANTI PURBA PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan Unuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syara Mencapai Gelar Ahli Madya ENDANG SUSANTI PURBA 062407040 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Peran pasar obligasi dipandang oleh pemerinah sebagai sarana sraegis sumber pembiayaan alernaif selain pembiayaan perbankan dalam benuk pinjaman (loan). Kondisi anggaran

Lebih terperinci

Bab IV Pengembangan Model

Bab IV Pengembangan Model Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden 17 BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kanor Saisik perama kali didirikan oleh Direkur Peranian, Kerajinan dan Perdagangan (Direcure Vand Landbow

Lebih terperinci

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

PERAMALAN PENDAPATAN KECAMATAN BERASTAGI DARI SEKTOR PAJAK HOTEL UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR RILPI BISMA GINTING SUKA

PERAMALAN PENDAPATAN KECAMATAN BERASTAGI DARI SEKTOR PAJAK HOTEL UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR RILPI BISMA GINTING SUKA PERAMALAN PENDAPATAN KECAMATAN BERASTAGI DARI SEKTOR PAJAK HOTEL UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR RILPI BISMA GINTING SUKA 062407095 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pusaka Menginga minyak sawi adalah minyak nabai yang digunakan sebagai bahan menah unuk memproduksi minyak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran. Pendapaan Asli Daerah (PAD) yang merupakan salah sau sumber penerimaan daerah merupakan indikaor dalam penghiungan Dana Perimbangan khususnya Dana Alokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, 2004-2008 Banoon Sasmiasiwi, Program MSi FEB UGM Malik Cahyadin, FE UNS Absraksi Perkembangan ekonomi akhir-akhir

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program sraegis Kemenerian Peranian dalam rangka mengurangi ingka kemiskinan,

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

ANALISIS INTEGRASI VERTIKAL PADA INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA OLEH HENI SULISTYOWATI H

ANALISIS INTEGRASI VERTIKAL PADA INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA OLEH HENI SULISTYOWATI H ANALISIS INTEGRASI VERTIKAL PADA INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA OLEH HENI SULISTYOWATI H14104084 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci