Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ"

Transkripsi

1 59 Analisis Faktor Faktor Yang Berengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keutusan Hotel XYZ Wiwik Anggraeni, Jurusan Sistem Informasi ITS, Surabaya, Rully Agus Hendrawan, Jurusan Sistem Informasi ITS, Surabaya, Theresia Ratih D, Jurusan Sistem Informasi ITS, Surabaya, ABSTRAK 1. Pendahuluan Peran elanggan memiliki orsi yang besar dalam keberlangsungan bisnis erhotelan. Hotel dituntut untuk selalu membuat elanggan uas dengan elayanan yang diberikan. Pelanggan uas maka loyalitas dari elanggan juga akan semakin meningkat sehingga daat memberikan keuntungan bagi hotel. Dalam usaha eningkatan loyalitas tersebut maka hotel harus daat melihat faktor faktor yang memengaruhi loyalitas elanggan. Proses enentuan faktor dilakukan dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan yang daat melihat korelasi antara faktor dengan loyalitas elanggan. Dalam rosesnya metode ini akan menghasilkan bobot ada masing masing faktor sehingga daat diketahui besar engaruh masing masing faktor ada loyalitas elanggan. Hasil akhir enelitian ini berua bobot ada masing masing faktor daat digunakan oleh erusahaan dalam mengambil keutusan dalam menentukan strategi yang digunakan untuk meningkatkan loyalitas dari elanggan sehingga mamu meningkat keuntungan bagi hotel. Kata kunci: regresi, jaringan saraf tiruan, back roagation, metode samling, korelasi, loyalitas elanggan Industri erhotelan di Indonesia menjadi bisnis yang diminati semenjak terdaat rogram dari emerintah Visit Indonesia ada tahun 008. Hal tersebut dikarenakan industri erhotelan meruakan salah satu akomodasi enting dalam industri ariwisata. Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia mengakibatkan meningkat ula jumlah emakaian sarana erhotelan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) ada tahun 007 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berjumlah 5,505,759 dan ada tahun 008 meningkat menjadi 6,34,497. Berdasarkan data tersebutlah daat diketahui bahwa industri erhotelan semakin lama semakin berkembang. Perkembangan bisnis erhotelan mengakibatkan semakin banyaknya hotel yang muncul. Hal ini terlihar dari tingkat okuasi di daerah ariwisata seerti Yogyakarta yang meningkat sebesar ersen. Hal tersebut menunjukkan semakin ketatnya bisnis erhotelan di Indonesia. Ketatnya ersaingan tersebut mengharuskan engusaha untuk lebih reaktif dalam menghadai tia tia erubahan. Tidak hanya itu, engusaha juga harus mengenali asek asek enting dalam industri erhotelan. Dalam industri erhotelan, elanggan meruakan asek yang terenting. Hal ini terkait dengan sifat bisnis erhotelan yang bergerak di bidang jasa di mana hasil dari bidang ini meruakan imlikasi dari sebuah aksi (Botta-Genoulaz, V., & Millet, P.-A., 005). Boota juga menyebutkan bahwa dalam industri jasa, eran serta elanggan juga besar. Pada beberaa industry, elanggan juga dilibatkan secara langsung dalam roses roduksi. Walauun tidak besar, eran serta elanggan sangat dibutuhkan dalam erkembangan bisnis erhotelan. Hal ini dikarenakan keuasan dari elangganlah yang menjamin kesuksesan dari bisnis erhotelan, sehingga enting sekali bagi ara engusaha erhotelan untuk memerhatikan keuasan elanggan sehingga secara otomatis daat meningkatkan loyalitas dari elanggan itu sendiri. Usaha untuk meningkatkan loyalitas dari elanggan tentu saja tidak mudah. Perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu faktor faktor memengaruhi loyalitas elanggan. Proses eninjauan faktor faktor yang berengaruh dilakukan agar erusahaan daat melihat titik titik yang harus dierbaiki atau ditingkatkan sehingga loyalitas dari elanggan juga akan semakin meningkat. Selain itu, faktor tersebut juga daat digunakan untuk menentukan stategi strategi yang Wiwik Anggraeni. Tel.: ; fax: wiwik@is.its.ac.id

2 60 terkait dengan erkembangan bisnis erusahaan. Penggunaan strategi yang berbeda berengaruh secara signifikan ada loyalitas elanggan ada sebuah hotel (Weaver, P., & McClearly, K., 00). Banyak faktor yang berengaruh dalam eningkatan loyalitas elanggan. Namun, tidak semua faktor tersebut berengaruh secara signifikan. Untuk itu, dalam enelitian ini akan dianalisis faktor faktor yang berengaruh dalam engingkatan loyalitas elanggan berdasarkan bobot dari masing masing faktor. Faktor faktor tersebut selanjutnya dirutkan untuk mengetahui faktor yang aling berengaruh Proses enentuan urutan faktor faktor tersebut dilakukan dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan yang menggunakan algoritma back roagation. Metode ini digunakan karena daat diterima secara luas sebagai metode yang baik untuk masalah manajemen ariwisata (Tsaur, S.-H., Chiu, Y.-C., & Huang, C.-H., 00). Penggunaan metode ini nantinya akan menghasilkan bobot ada masing masing faktor sehingga daat diketahui faktor faktor yang berengaruh secara signifikan terhada loyalitas elanggan. Penggalian informasi dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan tersebut dilakukan ada data elanggan yang dieroleh dengan melakuan survey keada elanggan hotel secara langsung.. Desain Kuesioner dan Survei Salah satu metode yang daat digunakan dalam engambilan data yaitu kuisoner. Kuesioner meruakan suatu teknik dimana ihak eriset memberikan daftar ertanyaan keada sumber baik secara lisan mauun non lisan (Deng, Z., Lu, Y., & Zhang, J., 009). Menurut Gilbert Churcil (005) terdaat beberaa langkah yang harus dilakukan dalam membuat kusioner. Langkah langkah yang dilakukan tersebut antara lain : 1. menetakan informasi Seorang eneliti harus mengetahui terlebih dahulu mengenai segala hal yang akan diteliti. Pada tahaan ini eneliti menentukan ertanyaan ertanyaan yang terkait dengan enelitian.. menentukan data kuesioner dan metode administrasi Setelah diketahui ertanyaan ertanyaan yang akan digunakan maka yang selanjutnya harus dilakukan yaitu menentukan jenis data yang akan digunakan dalam kuesioner misalnya jenis variabel. Selain itu ada tahaan ini juga harus ditentukan administrasi yang harus dilakukan untuk melakukan kuesioner. 3. menentukan isi dari masing masing ertanyaan Langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu menentukan isi dari masing masing ertanyaan. Pertanyaan ertanyaan tersebut harus mamu menggali informasi. Selain itu ertanyaan ertnyaan yang dibuat juga harus berlaku untuk semua resonden. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada erbedaan interretasi yang akan mengaburkan informasi. 4. menentukan bentuk reson dari masing masing Setelah isi dari masing masing ertanyaan dibuat maka yang selanjutnya harus dilakukan yaitu menentukan bentuk reson untuk masing masing ertanyaan. Penentuan bentuk reson dimaksudkan agar jawaban dari koresonden daat terarah dan tidak bias. 5. menentukan kata kata untuk ertanyaan Hal enting yang harus dierhatikan dalam membuat kuesioner yaitu emilihan kata. Peneliti harus menggunakan kata kata yang sederhana dan tidak menimbulkan makna ganda. Selain itu yang harus dierhatikan lagi dalam menentukan kata adalah kata kata yang digunakan tidak memiliki asumsi asumsi yang eksilisit. Hal tersebut agar resonden daat memberikan reson sesuai dengan ertanyaan. 6. menentukan karakteristik fisik dari kuesioner Langkah selanjutnya yaitu menentukan jenis kertas yang digunakan serta menentukan tata letak dari kuesioner. Proses engaturan tata letak ini dilakukan untuk menjaga minat dari koresonden dalam mengisikan kuesioner. Langkah langkah tersebut dilakukan agar kuesioner yang dibuat daat menghasilkan data yang sesuai dengan kebutuhan enelitian serta sesuai dengan kondisi nyata dari elanggan hotel sebagai objek enelitian. Selain membuat kuesioner, hal yang harus dilakukan selanjutnya yaitu menentukan jumlah data yang akan diambil. Dalam menentukan jumlah data terdaat beberaa cara, satu diantara yaitu rumus yang dikemukan oleh Taro Yamane seerti ada ersamaan berikut. n = N N.d +1 Keterangan : n = jumlah samle N = jumlah oulasi d = tingkat resisi 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas meruakan suatu bentuk engujian yang dilakukan untuk memastikan sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Ahmad Gozali mengatakan bahwa sutu kuesioner daat dikatakan valid aabila ertanyaan yang ada ada kuesioner mamu mengungkakan sesuatu yang diukur oleh kuesoner tersebut. Contohnya untuk mengukur suatu keuasan elanggan maka diberikan 4 ertanyaan, maka ertanyaa tersebut harus daat mengungkakan tingkat keuasan dari elanggan tersebut. Sutu kuesioner dikatakan valid aabila nilai KMO diatas 0.5 dengan erhitungan nilai seerti dibawah ini. KMO = i=1 j=1 i=1 r ij i=1 j=1 r ij + j=1 a ij

3 61 Keterangan: i, j = variabel = jumlah data r = koefisien korelasi a = koefisien korelasi arsial Uji reliabilitas meruakan engujian yang dilakukan untuk mengukur konsistensi dari resonden. Suatu kuesioner dikatakan reliabel ketikan jawaban dari resonden konsisten dari satu waktu ke waktu yang lain. Misalnya ketika diberikan suatu ertanyaan yang terkait dengan kebersihan ruangan maka aabila susunan ertanyaan dirubah namun teta dengan maksud untuk menanyakan kebersihan ruangan resonden akan menjawab jawaban yang sama. Suatu kuesioner dikatakan relibel aabila nilai cronbach alha bernilai lebih dari 0.6 dengan erhitungan seerti dibawah ini. α = K K 1 (1 S i S ) t Dimana k meruakan jumlah dari item, S i meruakan variasi dari item ke i, dan S t meruakan variasi dari total enjumlahan dari seluruh item. Proses encarian nilai cronbach alha dilakukan dengan minimal item atau K > 1. Nilai α tersebut bekerja karena variasi dari jumlah seluruh variabel indeenden meruakan jumlah dari kesuluruhan masing masing varian. 4. Analisis Faktor Banyak faktor yang memengaruhi eningkatan loyalitas dari elanggan, namun kadang faktor tersebut tidak berhubungan satu dengan yang lain. Faktor faktor yang tidak berhubungan tersebut harus dikelomokkan dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor sendiri meruakan struktur data metrik dan menganalisis struktur hubungan (korelasi) antar sejumlah variabel dengan mendefinisikan sejumlah kelomok data menjadi faktor faktor (Jones, O. T., & Sasser, W. E., 1995). Ghozali (001) menerangkan bahwa analisis faktor akan menentukan stuktur hubungan antar variabel dengan cara melihat korelasi antar variabelnya. Proses analisis faktor selanjutnya dilakukan dengan melihat nilai dari loading factor, aabila suatu variabel atau item bernilai 0,5 di salah satu komonen maka variabel tersebut masuk kedalam faktor atau komonen tersebut. Pengelomokan faktor faktor dilakukan berdasarkan kuesioner dengan ertanyaan yang terkait dengan keuasan elanggan terhada suatu hotel. Atribut yang terkait dengan keuasan elanggan daat dilihat ada Tabel dibawah ini. Tabel 1. Atribut Loyalitas Pelanggan Asek Atribut asek Resonsiveness Kesoanan elayanan Keramahan elayanan Ketersediaan egawai Keceatan melayani Keceatan menaggai Antusiasme egawai melayani Antusiasme egawai menjawab ertanyaan Room and food Keamanan kamar Ketenangan kamar Kenyaman kamar Variasi makanan Kualitas makan Kebersihan restoran Emathy Perhatian keinginan elanggan Perhatian secara ersonal Layanan transortasi Transortasi membantu Reliability Kondisi erabotan Seragam bersih Bukti embayaran Location Lokasi Kemudahan akses Facilities Fasilitas bisnis Fasilitas non bisnis Price Harga Efficiency Efisiensi rosedur check out dan check in Atribut atribut tersebut diambil berdasarkan enelitian yang dilakukan oleh Tsaur dan Chiu ada tahun 00. Pada Tabel 1 asek keuasan elanggan telah dikelomokkan menjadi 8 faktor yang akan digunakan dalam roses ermodelan. 5. Loyalitas Pelanggan Industri bisnis khususnya ada bidang jasa seerti industri erhotelan tidak daat terleas dari elanggan. Proses engelolaan hubungan elanggan enting dilakukan untuk meningkatnya keuntungan erusahaan. Perusahaan diharakan daat memiliki strategi khusus yang terkait dengan engelolaan hubungan dengan elanggan. Hubungan yang baik dengan elanggan daat meningkatkan loyalitas dari elanggan itu sendiri. Banyak cara yang daat dilakukan oleh erusahaan untuk meningkatkan loyalitas dari elanggan salah satunya yaitu dengan meningkatkan keuasan dari elanggan itu sendiri. Menurut Thomas O. Jones loyalitas dari elanggan hotel daat dilihat dari 3 jenis sika merekomendasikan keadan yang lain, mengunjungi kembali hotel ada kunjungan berikutnya atau memberikan referensi ositif ada orang lain (Tsaur, S.-H., Chiu, Y.-C., & Huang, C.-H., 00). Keuasan elanggan di refleksikan dengan tingkat erasaan ositif dari elanggan berdasarkan elayanan yang diberikan oleh erusahaan (Drew, P. J., & John, R. M.,000). Hal itu mengakibatkan erusahaan harus mengetahui hal hal yang daat meningkatkan keuasan elanggan terkait dengan elayanan dari erusahaan dalam hal ini elayanan hotel.

4 6 Keuntungan dari meningkatkan loyalitas elanggan tidak hanya ada eningkatan endaatan erusahaan tai juga terkait dengan enambahan jumlah elanggan dari erusahaan sehingga secara tidak langsung meningkatkan endaatan dari hotel. 6. Permodelan Jaringan Saraf Tiruan Salah satu cara yang daat digunakan dalam roses klasifikasi yaitu jaringan saraf tiruan atau artificial neural network (ANN). Jaringan saraf tiruan meruakan suatu komutasional model yang baru baru ini ditemukan dan daat diterima secara luas dalam masalah sesungguhnya mengenai ermodelan yang komlex. ANN juga didefinisikan sebagai struktur yang terdiri dari elemen elemen yang diroses secara sederhana namun adatif dan saling terkait di mana struktur tersebut mamu melakukan erhitungan aralel untuk engolahan data dan enggalian informasi dengan jumlah data yang besar (Basheer, 000). Karakteristik dari kinerja jaringan saraf tiruan terisnirasi dari sistem kerja otak manusia yang memiliki sifat non linear, kokoh, menoleransi kesalahan, serta memiliki informasi yang bersifat fuzzy. Pada awal ermodelannya jaringan saraf tiruan hanya memiliki 3 layer serta beberaa node dan bentuk jaringan yang menyeruai struktur otak manusia seerti Gambar 1. Gambar 1. Jaringan Saraf Tiruan Seerti yang terlihat ada gambar diatas diketahui bahwa dalam multi layer network terdaat inut layer yang terdiri dari node node yang berisi suatu nilai tertentu. Selanjutnya juga terdaat Weight (W ij )atau bobot untuk masing masing jalur yang terbentuk dari semua node inut layer ke semua node hidden layer dan juga jalur semua node hidden layer ke semua node ada outut layer. Bobot untuk masing masing node tersebut akan selalu diudate sejalan dengan nilai eror yang muncul. Setelah semua node dan semua bobot ditentukan maka yang selanjuntnya dilakukan yaitu melakukan erhitungan. Perhitungan yang dilakukan disini menggunakan algoritma backroagation. Algoritma Backrogation memelajari suatu roses iterasi terhada sekumulan training data dengan membandingkan rediksi dari masing masing tules dengan nilai target yang sebenarnya. Seerti yang telah disebutkan sebelumnya masing masing bobot akan selalu diudate selama roses iterasi berlangsung. Berikut ini meruakan erhitungan menggunakan algoritma Backroagation : 1. Menentukan node yang ada di inut layer, hidden layer dan outut layer. Disini node yang terbentuk sesuai dengan nilai dari atribut atribut yang telah diilih.. Menentukan bobot dari masing masing jalur yang terbentuk. Untuk ertama kali roses enentuan bobot dilakukan secara random dengan range antara -1 samai 1. Namun untuk selanjutnya bobot ditentukan berdasarkan udate dari roses iterasi. 3. Selanjutnya yaitu menghitung inut dari hidden layer dengan ersamaan dibawah ini: I j = ( i (w ij O i )) + θ j 4. Setelah inut dari masing masing node dihidde layer tersebut diketahui maka yang dilakukan selanjutnya yaitu menentukan outut dari node node tersebut dengan ersamaan dibawah ini : 1 O j = 1 + e I j 5. Setelah inut dan outut dari hidden layer diketahui maka yang dilakukan selajutnya yaitu menentukan inut dan outut dari outut layer. Untuk dengan menggunakan rumus yang sama dan juga menggunakan outut dari hidden layer. 6. Selajutnya dilakukan erhitungan galat masing masing node di outut layer dengan ersamaan berikut ini: Err j = O j (1 O j ) (T j O j ) 7. Tak hanya ada outut erlu dilakukan ula erhitungan terhada galat ada masing masing node di hidden layer hal ini erlu dilakukan untuk roses udate dari bobot. Perhitungan galat di hidden layer dilakukan dengan ersamaan dibawah ini : Err j = O j (1 O j ) ( k (err k w jk )) 8. Setelah semua galat diketahui maka selanjutnya daat dilakukan engudate-an terhada bobot dimasing masing jalur dengan ersamaan seerti dibawah ini : w ij = (I) err j O j w ij = w ij + w ij Dimana nilai dari I yaitu konstan antara Selain melakukan udate terhada bobot dalam roses iterasi juga harus dilakukan udate terhada nilai bias dengan ersamaan seerti dibawah ini : O j = (I) err j O j = O j + O j Semua roses tersebut dilakukan berulang samai ditemukan galat yang aling otimal. Sehingga dari galat tersebut akan diketahui nilai bobot dan bias yang aling otimal ula.

5 63 Kebenaran hasil dari model yang dibuat dilihat berdasarkan nilai Root Mean Square dari tia iterasi yang telah dilakukan. Proses erhitungan nilai RMSE dilakukan sesuai dengan ersamaan berikut ini. MSE = n (o a i oi i=1 m ) n Dimana n meruakan jumlah keseluruhan data, o a i meruakan nilai ouut ke I dari data awal, dan o m i meruakan data hasil rediksi. 7. Imortance Score Dalam menentukan faktor faktor yang berengaruh Tsaur menyebutkan daat dilakukan erbandiangan nilai dari masing masing faktor berdasarkan bobot yang muncul di jaringan saraf tiruan. Nilai tersebut didaatkan dengan menggunakan ersamaan dibawah ini. W i = (W ih + W ho ) H IS i = W j Dimana Wi meruakan bobot dari variabel inut I, dengan W ih meruakan bobot dari jalur antara variabel inut dan hidden layer. W ho meruakan bobot dari jalur antara hidden layer dan outut. H menunjukkan jumlah node hidden layer dan j meruakan jumlah dari node inut layer. 8. Hasil dan Pembahasan Data yang digunaan sebagai inut adalah data yang didaatkan dari survey terhada ara resonden. Resonden disini adalah orang-orang yang selama ini ernah mengina dan menggunakan fasilitas yang ada di Hotel XYZ, baik itu hanya 1 kali mauun lebih. Berdasarkan sika elanggan yang terkait dengan loyalitas yaitu datang kembali, mereferensi ositif, dan merekomendasikan ke orang lain maka dibuatlah tiga buah jaringan dengan outut berua ketiga sika tersebut. Pengimlementasian model jaringan saraf dilakukan dengan menyesuaikan beberaa hal antara lain: 1. Jumlah node inut Jumlah node ada inut layer ditentukan berdasarkan faktor faktor yang didaatkan dari engelomokan dengan menggunakan faktor analisis. Pada enelitian ini digunakan inut layer dengan 8 node yang meruakan faktor faktor yang berengaruh ada loyalitas elanggan.. Jumlah hidden layer Jumlah hidden layer yang digunakan dalam enelitian ini adalah 1. Jumlah ini didaat W i dengan menyesuaikan dengan jumlah hidden layer yang digunakan oleh eneliti sebelumnya yang dijadikan acuan dalam enelitian ini. Penambahan jumlah hidden layer daat menyebabkan meningkatnya overfitting dan waktu eksekusi. 3. Jumlah node hidden layer Teknik yang umum digunakan dalam menentukan jumlah node hidden adalah ercobaan. Hal enting yang harus dierhatikan adalah selalu memilih jaringan dengan erforma terbaik dan jumlah hidden node yang sedikit. 4. Jumlah node outut Jumlah node outut yang ada ada enlitian ini berjumlah 1. Node outut tersebut terkait dengan sika elanggan berdasarkan elayanan hotel. 5. Fungsi aktivasi Fungsi aktivasi digunakan untuk menentukan outut dari neuron yang diroses. Teknik yang diakai untuk menentukan fungsi aktivasi yang baik adalah ercobaan. Kriteria enentu yang diakai untuk menentukan fungsi aktivasi adalah kemamuannya untuk memerceat fase embelajaran dan meningkatkan keakuratan dari jaringan saraf. Fungsi aktivasi yang dugunakan dalam enlitian ini adalah fungsi sigmoid. Berdasarkan model yang dihasilkan tersebut selanjutnya dilakukan ercobaan untuk mengetahui bobot yang aling otimal berdasarkan RMSE yang dihasilkan. Percobaan dilakukan dengan melakukan erubahan terhada learning rate, jumlah eoch, jumlah data, dan jumlah node di hidden layer. Hasil ercobaan menunjukkan bahwa setia erubahan yang dilakukan daat membuat erubahan ula dalam nilai error dan juga akurasi abik ada roses training mauun roses testing. Proses engujian tersebut mengasilkan suatu nilai yang akan dijadikan suatu ketetaan dalam melakukan analisis berikutnya. Melihat error ada engujian yang telah dilakukan diketahui bahwa semakin banyak data maka semakin akurat juga hasil yang dieroleh sehingga ada enelitian ini digunakan data sebanyak 00 buah. Sedangkan jumlah node yang ada ada hidden layer berbeda beda anta satu jaringan dengan jaringan yang lain. Hal ini terkait dengan erbedaan nilai inut dan juga outut ada masing masing jaringan sehingga jumlah node ada hidden layer juga menyesuikan dengan data yang ada. Learning rate yang ditemukan setelah adanya roses engujian yaitu 0.5 dimana ada nilai ini nilai MSE yang dihasilkan cuku kecil sehingga daat disimulkan bahwa ada saat melakukan embelajaran jaringan saraf tyang dibentuk telah memberikan bobot yang otimal. Pada engujian terhada jumlah eoch ditemukan bahwa jumlah eoch yang aling otimal yaitu Hal tersebut disebabkan nilai MSE semakin berkurang ketika jumlah eoch ditambahkan namun nilai MSE

6 64 menjadi semakin tinggi ketika jumlah eoch ada diatas Hasil ercobaan yang aling otimal daat dilihat ada Tabel dibawah ini. Tabel. Percobaan Jaringan Sarat Tiruan Eoch Jaringan Training Testing 3000 Datang lagi (15 node hidden) - MSE = - MSE = Akurasi = Referensi ositif (15 node hidden) - MSE = Rekomendasi (5 node hidden) - MSE = % - MSE = Akurasi = % - MSE = Akurasi = % Selanjutnya dilakukan roses verifikasi sistem dilakukan untuk mengetahui kebenaran hasil dari sistem. Proses ini dilakukan dengan membandingkan bobot yang dihasilkan oleh jaringan saraf tiruan dengan bobot yang dihasilkan oleh Uji Regresi Logistik. Pengimlementasian jaringan saraf tiruan (JST) tersebut mengasilkan nilai imortance score untuk masing masing faktor di tia jaringan yang ada. Langkah selanjuntnya yaitu melakukan engurutan berdasarkan besar dari imortance score maka didaatlah eringkat seerti yang terlihat ada Tabel dibawah ini. Tabel 3. Urutan Imortance Score dari JST faktor Datang Referensi Positif rekomendasi Kembali 1 emathy location location reliability rice emathy 3 Price emathy rice 4 location reliability fasility 5 Resonsive ness room and meal resonsivenes s 6 room and resonsiveness room and meal meal 7 Facility fasility reliability 8 efficiency efficiency efficiency Setelah ditemukan faktor faktor yang berengaruh ada masing masing jaringan selanjutnya dilakukan engelomokan terhada urutan untuk masing masing faktor atau asek berdasarkan urutan faktor tersebut ada masing masing jaringan. Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa faktor yang aling menentukan loyalitas elanggan dari sebuah hotel yaitu emathy dari egawai egawai hotel dan juga harga dari hotel. Hal tersebut dikarenakan faktor tersebut berada ada urutan satu samai tiga ada semua jaringan. Tabel 4. Penggolonngan Fakor Berdasarkan JST Golongan 1 Golongan Golongan 3 Emathy Price Efficiency Location Resonsiveness Reliability Room and Meal Facility Untuk menentukan kebenaran dari sistem yang dibuat dilakukan erbandingan dengan menggunakan metode regresi logistic. Pada metode regresi logistic ini daat dilihat engaruh eningkatan suatu variabel akibat meningkatnya variable yang lain. Tabel 5 meruakan hasil dari uji regresi yang dilakukan sebelumnya. Sama halnya dengan menggunakan jaringan saraf tiruan maka ada hasil uji regresi juga akan dilakukan engelomokan berdasarkan urutan faktor ada masing masing jaringan. Hasil engelomokan faktor daat dilihat ada Tabel 6. Tabel 5. Urutan Imortance Score Uji Regresi Faktor Datang Referensi Rekomendasi Kembali ositif 1 Emathy reliability resonsiveness Location efficiency emathy 3 Reliability resonsiveness location 4 Price room and meal efficiency 5 room and meal location fasility 6 resonsiveness rice rice 7 Facility fasility room and meal 8 Efficiency emathy reliability Tabel 6. Penggolonngan Fakor Berdasarkan Uji Regresi Golongan 1 Golongan Golongan 3 Emathy Reliability Location resonsiveness efficiency Room and Meal - rice - Facility Berdasarkan Tabel 4 dan Tabel 6 maka daat diketahui bahwa sistem telah berhasil menerakan metode jaringan saraf tiruan dan juga imortance score. Hal tersebut diketahui dengan melihat bahwa hasil yang dihasilkan oleh sistem dan juga uji regresi tidak jauh berbeda misalnya untuk faktor emathy ada jaringan saraf tiruan berada ada golongan 1 namun ada regresi berada ada golongan 3 namun ada eringkat ertama. Hal tersebut menujukkan bahwa emathy meruakan faktor yang enting ada kedua merode tersebut. Namun sayangnya terdaat ebedaan yang mencolok ada salah satu faktor yaitu rice. Pada jaringan saraf tiruan rice berada ada golongan 1 yang meruakan faktor utama yang berengaruh ada eningkatan loyalitas elanggan namun ada uji regresi rice berada ada golongan 3 ada urutan ke 7. Melihat hasil yang tidak jauh berbeda ada kedua metode tersebut maka daat disimulkan bahwa

7 65 jaringan saraf daat digunakan dalam menentukan korelasi antara satu variable dengan variable yang lain. Pada uji coba yang ada diketahui bahwa jaringan saraf meruakan metode yang lebih baik dari uji regresi. Hal ini terkait dengan nilai rediksi yang dilakukan oleh jaringan saraf tirruan dan juga uji regresi. Pada jaringan saraf tiruan rediksi yang dihasilkan ada roses training berkisar ada nilai % sedangkan ada uji regresi hasil rediksi berkisar ada %. Dengan adanya faktor utama tersebut ihak manajerial hotel daat melakukan engambilan keutusan berdasarkan hasil engurutan tersebut. Pada enelitian ini telah diketahui bahwa faktor utama yang memengaruhi eningkatan loyalitas elanggan adalah Emathy dan Price sehingga contoh keutusan yang daat diambil yaitu melakukan training terkait dengan cara memberikan erhatian secara ersonal untuk elanggan. Selain itu keutusan yang daat diambil berikutnya adalah terkait dengan harga hotel. Dalam menentukan tarif hendaknya ihak hotel daat menyesuaikan dengan roduk roduk yang dinikmati oleh elanggan misalnya saja memberikan harga aket untuk engunjung yang mengina sekaligus menggunakan layanan transortasi yang disediakan oleh hotel. 9. Kesimulan Kesimulan yang didaat dari enelitian ini antara lain: a. Proses enentuan faktor utama yang terkait dengan loyalitas elanggan daat dilakukan dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan. Proses yang dilakukan dalam melakukan enentuan faktor tersebut anatara lain melakukan analisis faktor, memasukkan hasil dari analisis faktor dan menghitung nilai imortance score. b. Data yang didaat berdasarkan kuesioner sudah valid dan reliable dibuktikan dengan nilai cronbach alha sebesar 0.94 dan KMO sebesar c. Dalam melakukan roses enentuan faktor yang berengaruh tersebut terdaat beberaa hal yang erlu dierhatikan terkait dengan model jaringan saraf tiruan yang akan digunakan. Hal hal tersebut antara lain jumlah node yang ada ada hidden layer, jumlah eoch yang digunakan, nilai learning rate, dan jumlah data yang digunakan. d. Proses enentuan faktor tersebut dilakukan dengan nilai MSE antara 0.04 samai dengan 0.09 serta akurasi sebesar % dengan beberaa asek yang digunakan sebagai node inut dalam jaringan saraf tiruan.asek asek tersebut antara lain resonsiveness, room and food, emathy, reliability, location, facility, rice dan efficiency. e. Jumlah data yang digunakan tidak secara langsung berengaruh ada hasil faktor utama namun hal tersebut berengaruh terhada MSE yang dihasilkan oleh jaringan saraf tiruan. f. Hasil akhir dari enelitian ini meruakan faktor faktor yang berengaruh bagi eningkatan loyalitas elanggan yaitu Emathy dan Price. Berdasarkan kedua asek ini erusahaan daat melakukan engambilan keutusan yang terkait dengan eningkatan loyalitas elanggan misalnya saja eneraan nilai emati ada budaya erusahaan. g. Jaringan saraf daat digunakan dalam menentukan korelasi antara satu variable dengan variable yang lain. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil yang tdiak jauh berbeda dengan hasil Uji Regresi namun dengan tingkat akurasi yang lebih baik. Uji Regresi menghasilkan tingkat akurasi sebesar % sedangkan jaringan saraf tiruan menghasilkan akurasi sebesar %. DAFTAR PUSTAKA Basheer, I., & Hajmeer, M. (000). Artificial Neural network : Fundamental, Comuting, Design, and Alication. Journal Of Microbiological Method Botta-Genoulaz, V., & Millet, P.-A. (005). An investigation into the use of ERP system in the sector. Elsevier. Churcil, G. A. (005). Dasar - Dasar Riset Pemasaran. Erlangga Jakarta. Deng, Z., Lu, Y., & Zhang, J. (009). Understanding Customer Satisfication and Loyalty : An Emirical Study of Mobile Instant Messages in China. Elsevier. Drew, P. J., & John, R. M. (000). Artificial Neural Network. Hull, United Kingdom: University of Hull Academic Surgical Unit. Ghozali, I. (001). Alikasi analisis multivariate dengan rogram SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dionegoro. Jones, O. T., & Sasser, W. E. (1995). Why Satisfied Customer Defect. In Harvard Business Review. Boston: Harvard Business School Publishing. Tsaur, S.-H., Chiu, Y.-C., & Huang, C.-H. (00). Determinant of Guest Loyalti to International Tourist Hotel - a Neural Network Aroach. Tourism Management. Weaver, P., & McClearly, k. (00). Are frequentguest rograms effective?. The Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterly.

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN Perbandingan Metode Klasifikasi Regresi Logistik Dengan Jaringan Saraf Tiruan (Studi Kasus: Pemilihan Jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda Tahun Ajaran 2011/2012) Comarison of Classification Methods

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1) Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Saham Pada Bank Terbesar Di Indonesia Dengan Metode Backpropagation Neural Network

Prediksi Pergerakan Harga Saham Pada Bank Terbesar Di Indonesia Dengan Metode Backpropagation Neural Network ISSN: 2089-3787 965 Prediksi Pergerakan Harga Saham Pada Bank Terbesar Di Indonesia Dengan Metode Backroagation Neural Network Agnes Novita Fakultas Teknologi Informasi, ABFI Institute Perbanas Jln. Perbanas,

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backroagation Didi Suriyadi Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon 1 Analisis aktor-aktor yang Memengaruhi Keuasan Pelanggan Martabak Mercon Billy Tri Budiartha, Kresnayana Yahya Jurusan Statistika, akultas MIPA, Institut Teknologi Seuluh Noember (ITS) Jalan Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori

Lebih terperinci

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS Adative R Control Chart as Alternative Shewhart R Control Chart in Detecting Small Shifts

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 204 Pendahuluan Tujuan Kajian ini adalah untuk meninjau Pandangan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK 1 PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK (Studi kasus ada Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiFKIP Universitas Jember angkatan tahun 2011, 2012, 2013) The Difference

Lebih terperinci

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield 2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural. ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 Seminar Nasional Inovasi Dan Alikasi Teknologi Di Industri 207 ISSN 2085-428 ITN Malang, 4 Pebruari 207 ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF EKSEKUSI PROYEK PENINGKATAN KINERJA FASILTAS PENGUJIAN SUMUR MINYAK

Lebih terperinci

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan III. KERANGKA TEORITIS Berdasarkan tinjauan ustaka yang telah dikemukakan maka disimulkan bahwa antara komonen enawaran, ermintaan, harga, endaatan etani, marjin emasaran, stok, imor dan eksor beras Indonesia

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS LAYANAN POS PAY DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DI PT. POS CABANG PEKANBARU

PRODUKTIVITAS LAYANAN POS PAY DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DI PT. POS CABANG PEKANBARU PRODUKTIVITAS LAYANAN POS PAY DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DI PT. POS CABANG PEKANBARU Idria Maita 1), Indra Robianto 2) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada embahasan dalam metode enelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi variabel enelitian, (b) Defenisi oerasional variabel enelitian, (c)metode engumulan data,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu   Abstract. PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan adanya ermasalahan yang ditemukan oleh enulis yakni mengenai validitas CAPM di dalam engalikasiannya terhada engukuran

Lebih terperinci

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB ANALISA KINERJA SISTEM INFORMASI TUKAR UANG KARTAL ANTAR BANK (TUKAB) PADA KANTOR PELAYANAN KAS BRI PATTIMURA SEMARANG Dhany Andhyka 1, Wellia Shinta Sari 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komuter,

Lebih terperinci

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya 1 Peneraan Multivariate Exonentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya R. Candra Dewantara (1), Dr. Muhammad Mashuri, M.T. () Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

MODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING

MODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING MODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING Kurniawan Nur Ramadhani 1), Febryanti Sthevanie ) Fakultas Informatika Universitas Telkom Jln Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu Bandung 4057

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

PEMASARAN KETELA POHON DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI

PEMASARAN KETELA POHON DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI PEMASARAN KETELA POHON DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI Any Suryantini, Revrisond Baswir, Dumairy, dan Agus Dwi Nugroho Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada agusdwinugroho@yahoo.com/8562674433

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA Nama : Resa Alfarisi NRP : 5207100100 Jurusan : Sistem informasi FTIF ITS Dosen Pembimbing 1 : Wiwik Anggraeni

Lebih terperinci

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur)

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Odik Fajrin Jayadewa, Dr. Irhamah, S.Si, M.Si, dan 3 Dwi Endah Kusrini, S.Si,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST e-jurnal Matematika Vol. No. Agustus 0, 5-3 AKTOR-AKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST SITTI HAJAR, MADE SUSILAWATI, D.P.E. NILAKUSMAWATI 3,,3 Jurusan Matematika, akultas

Lebih terperinci

Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS

Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS 4. Fase-fase Pemodelan Dalam bab ini kita akan mendiskusikan bagaimana membangun model model matematika system dinamis. Kita akan memerhatikan masalah bagaimana mencaai

Lebih terperinci

IMPORTANCE PERFORMANCE ANALISYS PADA KANTOR KECAMATAN PURWOKERTO UTARA KABUPATEN BANYUMAS (STUDI KASUS : PELAYANAN E-KTP)

IMPORTANCE PERFORMANCE ANALISYS PADA KANTOR KECAMATAN PURWOKERTO UTARA KABUPATEN BANYUMAS (STUDI KASUS : PELAYANAN E-KTP) IMORTANCE ERFORMANCE ANALISYS ADA KANTOR KECAMATAN URWOKERTO UTARA KABUATEN BANYUMAS (STUDI KASUS : ELAYANAN E-KT) Oleh : Yusmedi Nurfaizal, Berlilana Dosen STMIK Amikom urwokerto Abstrak enelitian ini

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 253-261 -ISSN: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 253 Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Ruiah Terhada

Lebih terperinci

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI DALAM BER-KELUARGA BERENCANA PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2013 Julia Alistawaty Purba

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma Quick Sort

Kompleksitas Algoritma Quick Sort Komleksitas Algoritma Quick Sort Fachrie Lantera NIM: 130099 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha 10, Bandung E-mail : if099@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD STUDI KASUS PT.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD STUDI KASUS PT. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK Yudi Hardiyanto -- Achmad Holil Noor Ali -- Her Arsa Pambudi Program

Lebih terperinci

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA -ISSN 979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 206: 75-84 htt://eournal.undi.ac.id/index.h/media_statistika APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PADA LOYALITAS NASABAH (SURVEI PADA PD. BPR BANK PURWOREJO) Oleh Sumaryatun Universitas Muhammadiyah Purworejo Sumaryatun19@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah

Lebih terperinci

Suherdiyanto. Prodi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 88 Pontianak

Suherdiyanto. Prodi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 88 Pontianak SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DILUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA PADA SISWA MTS AL-IKHLAS

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 8 (1) (2012) 1-10 Jurnal Kesehatan Masyarakat htt://journal.unnes.ac.id/nju/index.h/kemas PENENTU KEBERHASILAN BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon Aditya Rahadian Fachrur dan Sri Mumuni

Lebih terperinci

pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja.

pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja. KOEFISIEN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG TERDIRI ATAS CAMPURAN BUTIR TES PILIHAN GANDA DAN ESAI Oleh Drs. I Nyoman Lemes, S.H., M.H. dan Ketut Wetan Sastrawan, S.H., M.H. 13 Abstrak: Tes

Lebih terperinci

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK PENGARUH KELAS IBU BALITA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN IBU BALITA DALAM MERAWAT BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARASA KOTA BANDUNG ABSTRAK Sri Lestari Kartikawati, Endang

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1), Muhammad Iqna Hibatallah 2), Universitas Ahmad Dahlan 1),2) sumargiyani04@yahoo.om, iqnaunyu@gmail.om

Lebih terperinci

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING Dian Permata Sari, Sri Setyaningsih, dan Fitria Virgantari. Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1) Muhammad Iqna Hibatallah 2) Universitas Ahmad Dahlan 1)2) sumargiyani04@yahoo.om iqnaunyu@gmail.om Abstrak

Lebih terperinci

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4) PEMODELAN KADAR GULA DARAH DAN EKANAN DARAH PADA REMAJA PENDERIA DIABEES MELIUS IPE II DENGAN PENDEKAAN REGRESI NONPARAMERIK BIRESPON BERDASARKAN ESIMAOR SPLINE Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2),

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Yogyakarta, 27 Agustus 2008 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan analisis data saat ini masih bertumu ada analisis untuk data linear. Disisi lain, untuk kasus-kasus tertentu engukuran dilakukan secara sirkular. Beberaa ilustrasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA PENUNGKULAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016 Sulikhah, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERBANDINGAN METODA

BAB III METODOLOGI DAN PERBANDINGAN METODA BAB III METODOLOGI DAN PERBANDINGAN METODA Melalui enjelasan konse jaringan grah, dalam menelusuri rute menuntut adanya enggunaan metoda yang teat. Merunut ada tinjauan ustaka, setidaknya akan digunakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR Ridwan 1,2*, Dewi Irawaty 3, Sutanto P. Hastono 4 1. Akademik Keerawatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Kerangka Pikir Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aakah terdaat engaruh dan hubungan antara total nilai aset reksa dana dengan risiko asar reksa dana (beta), standar

Lebih terperinci

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Rachmawati Rachim 1, Abd. Rahman Kadir 2, Werna Nontji 3 1 Jurusan Keerawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, 2 Fakultas

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PADANG OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: 1110013111008

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA PENGHITUNGAN KAPASITANSI PADA ELECTRICAL CAPACITANCE VOLUME TOMOGRAPHY (ECVT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI ALMUSHFI SAPUTRA 030502011X FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Penerapan Kurva Eliptik Atas Zp Pada Skema Tanda Tangan Elgamal

Penerapan Kurva Eliptik Atas Zp Pada Skema Tanda Tangan Elgamal A7 : Peneraan Kurva Elitik Atas Z... Peneraan Kurva Elitik Atas Z Pada Skema Tanda Tangan Elgamal Oleh : Puguh Wahyu Prasetyo S Matematika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Email : uguhw@gmail.com Muhamad

Lebih terperinci

Topik 2 Permintaan Produk Pertanian

Topik 2 Permintaan Produk Pertanian ESL313 TEORI HARGA PERTANIAN Toik 2 Permintaan Produk Pertanian DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Pendahuluan 1. Permintaan asar meruakan

Lebih terperinci

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1 Jenis data a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi,

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KONSTRUKSI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM UMBULAN

ANALISIS RESIKO KONSTRUKSI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM UMBULAN EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Siil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-859 Desember 014, Vol. 7 No., hal. 179-188 ANALISIS RESIKO KONSTRUKSI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM UMBULAN Firta Riyanti Dewi Kurnia Sari Fakultas

Lebih terperinci

PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN, DAN MEMPERCEPAT WAKTU KERJA

PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN, DAN MEMPERCEPAT WAKTU KERJA PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN, DAN MEMPERCEPAT WAKTU KERJA Angelin Tabita 1, Nyoman Adiutra 2, I Nyoman Sutarja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

JURNAL ILMU LINGKUNGAN

JURNAL ILMU LINGKUNGAN 14 Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP JURNAL ILMU LINGKUNGAN Volume 1 Issue : 15-117 (14) ISSN 189-897 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan I. Latar Belakang Masalah Dalam beberaa tahun terakhir ini, roses emonitoran kestabilan barisan matriks korelasi mendaatkan erhatian yang amat serius dalam literatur, terutama dalam literatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Jurnal Gradien Vol.4 No.2 Juli 2008 : 337-34 Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Refrizon, Suwarsono, Herno Yudiansyah Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

KAJIAN TEORETIS RELASI DISPERSI BAHAN BERINDEKS BIAS NEGATIF

KAJIAN TEORETIS RELASI DISPERSI BAHAN BERINDEKS BIAS NEGATIF Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneraan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 KAJIAN TEORETIS RELASI DISPERSI BAHAN BERINDEKS BIAS NEGATIF Juliasih Partini,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik ISSN : 089-4767 Deartemen Perindustrian I Vol. 1 No. 5 Tahun 011 Hal. 9-35 ANCANG BANGUN SISTEM TANSMISI AT(Automatic Transmission), AMT(Automated Manual Transmission),

Lebih terperinci

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) D-9 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4 No 25 2337-352 23-928X Print Pemodelan Log Linier dan Regresi Logistik Biner Bivariat ada Hasil Medical Check-U Pegawai Negeri Siil PNS Institut Teknoi Seuluh Noember

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMISASI PERENCANAAN PROSES BERBASIS FITUR PADA PRODUK ASSEMBLY. Nilda Tri Putri *) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMISASI PERENCANAAN PROSES BERBASIS FITUR PADA PRODUK ASSEMBLY. Nilda Tri Putri *) ABSTRACT PENGEMBANGAN MODEL OPTIMISASI PERENCANAAN PROSES BERBASIS FITUR PADA PRODUK ASSEMBLY Nilda Tri Putri *) ABSTRACT Tolerance design affects the quality and the robustness of the roduct. Tolerance design

Lebih terperinci

BAB IV METODE BELAJAR HEBBIAN

BAB IV METODE BELAJAR HEBBIAN BAB IV MEODE BELAJAR HEBBIAN - Aturan Hebb meruaan salah satu huum embelajaran jaringan neural yang ertama. Diemuaan oleh Donald Hebb (949). Hebb lahir di Chester, Nova Scotia, ada ergantian abad. - Isinya

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-70120/PP/M.XVA/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2010

Putusan Nomor : Put-70120/PP/M.XVA/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2010 Putusan Nomor : Put-70120/PP/M.XVA/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi nilai sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi Jumlah Pajak yang daat dierhitungkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN B. ALAT DAN BAHAN C. METODE PELAKSANAAN MAGANG

IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN B. ALAT DAN BAHAN C. METODE PELAKSANAAN MAGANG IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai Februari 2011 samai dengan Juli 2011 di PT. United Tractors Pandu Engineering yang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengujian model dan hasil penelitian tentang pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa teknik informatika Universitas Pasundan terhadap e-learning,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Bagian Ilmu Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci