JURNAL ILMU LINGKUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL ILMU LINGKUNGAN"

Transkripsi

1 14 Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP JURNAL ILMU LINGKUNGAN Volume 1 Issue : (14) ISSN PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI NUSA TENGGARA TIMUR Martinus Tulit Beni, IGB Arjana, Ruslan Ramang Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Nusa Cendana ABSTRACT In the attemt to imlement sustainable develoment, there is a definition that the use of natural source to kee it uses by the next generation well, both in quantity and quality. It needs to be suorted by caring the environment both by the government and the community itself. The community awareness can be seen at its role on the management of domestic garbage. Several socioeconomic factors such as age, sex, education, income, job, and the knowledge of environment have effect on community awareness in the management of domestic garbage. This study used logistic regression model which aimed at measuring to what extend the effect of the socio-economic factors to domestic garbage management in East Nusa Tenggara Province in 13. It uses secondary data of Environmental Awareness Behaviour Survey that done in 13 by the Central Agency on Statistics. The result of this study used α =,5, showed that the variable of sex, age grou of the head household among 4-59 years old and the knowledge of environment did not have effect on household garbage management behavioral. Level education of the atriarch and caital income affected ositively on domestic garbage management behavioral. Variable of age grou of the atriarch above 6 years old did negatively affected to the domestic garbage management behavioral. Although knowledge about the environment did not affect eco-friendly behavior, but the knowledge about the environment has to be continued to be disseminated to the ublic. Right knowledge about the behavior of environmental awareness is a major comonent of internal factors that can drive change one's attitude to be more concerned about the environment Keywords : Domestic waste management, socio-economic factor, behavior. 1. PENDAHULUAN Manusia selalu melakukan embangunan dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Diharakan sumber daya alam yang digunakan oleh generasi sekarang daat digunakan oleh generasi yang akan datang baik secara kualitas mauun kuantitas. Pada dasarnya, keedulian enduduk terhada lingkungan tidak daat tercita dengan sendirinya. Dierlukan berbagai erangkat untuk mewujudkannya, seerti enegakan hukum, infrastruktur yang memadai, dan rogram-rogram edukasi. Perilaku masyarakat dalam engelolaan samah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tidak ramah lingkungan diduga karena beberaa faktor sosial-ekonomi seerti umur, jenis kelamin, tingkat endidikan, ekerjaan, endaatan, dan engetahuan tentang lingkungan. Peran serta masyarakat dalam engelolaan samah terlihat ada erilaku engelolaan samah di masingmasing rumah tangga di antaranya: cara embuangan samah, cara engolahan samah, dan emanfaatan samah. Masih terlihatnya samah berserakan dimanamana, embakaran samah, dan lain sebagainya, menimbulkan suatu ertanyaan: bagaimana erilaku engelolaan samah domestik yang diroduksi oleh rumah tangga sendiri? Adakah faktor-faktor sosial-ekonomi (umur, jenis kelamin, jenjang endidikan yang ditamatkan, endaatan erkaita enduduk, status ekerjaan, dan engetahuan tentang lingkungan) berengaruh terhada erilaku keedulian masyarakat terhada engelolaan samah domestik di wilayah Nusa Tenggara Timur meruakan ertanyaan-ertanyaan yang erlu

2 dijawab. Dengan demikian, tujuan dari enelitian ini yaitu memeroleh gambaran erilaku engelolaan samah domestik masyarakat Nusa Tenggara Timur dan mengetahui engaruh faktor sosio-ekonomi terhada erilaku engelolaan samah domestik. Manfaat yang bisa didaat dari enelitian ini yaitu: a. Manfaat Teoritik Daat digunakan sebagai sumber informasi data awal untuk melaksanakan enelitian selanjutnya. b. Manfaat Praktis Menambah wawasan tentang erilaku engelolaan samah domestik dan alikasi engetahuan, serta memberi masukan bagi masyarakat berkaitan dengan cara engelolaan samah domestik ada masing-masing rumah tangga, dan masukan keada instansi terkait dalam enanganan masalah samah domestik.. METODE PENELITIAN.1. Samel Penelitian Samel adalah sebagian dari obyek dalam oulasi yang diteliti, yang sudah tentu mamu secara reresentative daat mewakili oulasinya (Sabar, 7). Penelitian ini menggunakan data Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidu (SPPLH) 13 yang telah dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur bulan Juli tahun 13. Samel yang diambil sebanyak.7 rumah tangga yang tersebar di 1 Kabuaten/Kota... Teknik Pengambilan Samel Metode emilihan samel SPPLH 13 seluruh Indonesia dilakukan dalam tiga taha berstrata (three stage stratified samling), sebagai berikut: a. Taha ertama, emilihan wilayah cacah (wilcah) secara s-wr (Probability Proortional to Size with relacement), dengan size banyaknya rumah tangga hasil Sensus Penduduk 1. b. Taha kedua, emilihan tiga blok sensus ada setia wilcah terilih Susenas, dilakukan secara s (Probability Proortional to Size). 16 Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 1 (): , 14 ISSN : c. Taha ketiga, dilakukan emilihan rumah tangga samel secara sistematic samling sebanyak 1 rumah tangga setia blok sensus terilih sebagai samel SPPLH 13. Taha ertama dan kedua sudah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Reublik Indonesia, sementara taha ketiga dilakukan oleh Bada Pusat Statistik Kabuaten/Kota ada saat roses enarikan samel rumah tangga..3. Parameter Variabel SPPLH 13 yang dilakukan BPS bertujuan untuk mendaatkan data lingkungan hidu skala mikro yaitu ada level rumah tangga. Karakteristik data yang dieroleh adalah data yang menggambarkan erilaku rumah tangga terhada lingkungan hidu baik erilaku ramah atauun yang sifatnya merusak lingkungan hidu, baik secara langsung atau tidak langsung berdamak bagi lingkungan (BPS, 13). Jenis d ata yang dikumulkan dalam SPPLH 13 antara lain : a. Keterangan umum anggota rumah tangga, yaitu nama, hubungan dengan keala rumah tangga, jenis kelamin, umur, dan status erkawinan; b. Keterangan tentang endidikan tertinggi yang ditamatkan; endidikan /enyuluhan/elatihan terkait lingkungan hidu; d. Kegiatan utama yang dilakukan selama seminggu terakhir; e. Sarana angkutan yang aling sering digunakan untuk menunjang kegiatan utama; f. Perilaku merokok anggota rumah tangga berusia 1 tahun ke atas; g. Keterangan erumahan; h. Perilaku emanfaatan energi; i. Perilaku engelolaan samah; j. Perilaku emanfaatan air; k. Perilaku emanfaatan alat transortasi; l. Perilaku konsumsi; m. Keedulian terhada lingkungan sekitar; n. Pengetahuan tentang erilaku eduli lingkungan..4. Kedudukan Skala Variabel Untuk melakukan analisis 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

3 Oktober 14 BENI, M.T.; ARJANA, I.G.B.; RAMANG, R.; PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI terhada variabel-variabel yang memengaruhi kualitas lingkungan rumah tangga, maka terlebih dahulu didefinisikan variabel-variabel oerasionalnya, baik variabel bebas mauun variabel terikat Variabel Terikat Variabel terikat, erlakuan terhada samah yang dihasilkan oleh rumah tangga, dalam enelitian ini akan didefinisikan menjadi dua kategori ( dan 1) dimana kategori menyatakan erilaku buruk dan kategori 1 manyatakan erilaku baik. Pengkategorian skala engukuran masing-masing variabel seerti terdaat ada Tabel 1. No Tabel 1. Skala engukuran erilaku engelolaan samah domestik Cara Pengelolaan Samah Domestik Skala Pengukuran 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP Ya Tidak 1 Melakukan emilahan samah 1 untuk dimanfaatkan kembali dan atau dibuang ke TPS/TPA Mendaur ulang samah yang tidak 1 mudah terurai 3 Pembuatan komos 1 4 Dijual ke engumul barang bekas 1 5 Dijadikan makanan ternak 1 6 Samah ditimbun. Jenis samah B3 seerti bungkus deterjen, baterai, kaleng bekas, botol, obat kadaluarsa 1 dan lain-lain, sulit diurai oleh bakteri sehingga dengan mengubur samah tersebut akan mencemari lingkungan (tanah) 7 Dibakar. Pembakaran samah 1 lastik akan menimbulkan encemaran udara dan gangguan kesehatan 8 Dibuang ke laut/sungai/got akan mencemari laut/sungai 1 9 Dibuang sembarangan akan 1 mencemari lingkungan sekitarnya Variabel ini dikelomokkan menjadi dua kategori yaitu: = erilaku engelolaan samah domestik buruk 1 = erilaku engelolaan samah domestik baik Dari 9 variabel yang dilakukan skoring tersebut, jumlah skor 5 dikategorikan erilaku engelolaan samah domestik baik, sedangkan jumlah skor 4 dikategorikan kurang baik..4.. Variabel Bebas Variabel bebas yang diduga berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik antara lain: 1. Umur keala rumah tangga = 6 tahun ke atas 1 = 4 59 tahun = di bawah 4 tahun. Jenis kelamin keala rumah tangga 1 = laki-laki = eremuan 3. Jenjang/tingkat endidikan tertinggi yang ditamatkan keala rumah tangga 1 = Pendidikan SMA keatas = Pendidikan SMP kebawah 4. Pekerjaan keala rumah tangga 1 = Bekerja = Tidak bekerja 5. Pendaatan erkaita 1 = di atas garis kemiskinan = R 35.85,- = di bawah garis kemiskinan = R Pengetahuan tentang lingkungan Pengetahuan tentang lingkungan diduga berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik. Beberaa variabel engetahuan tentang lingkungan yang daat dieroleh dari kegiatan SPPLH 13 seerti terdaat ada Tabel. Tabel. Pengkategorian variabel engetahuan tentang lingkungan hidu No Pengetahuan Tentang Lingkungan 1 Membakar samah mencemari udara Samah lastik, samah makanan, samah kertas, dan samah lainnya tidak erlu diilah sebelum dibuang 3 Samah yang mengandung bahan kimia (seerti: kaleng bekas obat nyamuk semrot, baterai, bohlam lamu, botol insektisida, dll) sebaiknya dikubur 4 Asa kendaraan bermotor menyebabkan semakin memanasnya suhu bumi 5 Membiarkan air mengalir tana digunakan bereluang menyebabkan emborosan air 6 Rumah tangga erlu menyediakan area resaan air Ya Tidak

4 No Pengetahuan Tentang Lingkungan 7 Menghemat listrik berarti menghemat bahan bakar 8 Menggunakan kendaraan umum ketika beergian berarti menghemat bahan bakar 9 Melakukan erawatan kendaraan bermotor tidak ada kaitannya dengan menjaga lingkungan 1 Sinar matahari daat dijadikan sumber energi listrik alternatif 11 Menutu anci ketika memasak daat menghemat bahan bakar 18 Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 1 (): , 14 ISSN : Ya Tidak Variabel ini dikelomokkan menjadi dua kategori yaitu: 1 = Pengetahuan tentang lingkungan baik (jumlah skor 6) = Pengetahuan tentang lingkungan kurang baik (jumlah skor 5).5. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam dua bentuk, yakni analisis deskritif dan analisis inferensial/ kuantitatif sebagai berikut Analisis Deskritif Analisis deskritif memberikan gambaran informasi umum temuan berdasarkan data sekunder yang ada dalam bentuk enyajian sederhana. Analisis deskritif diaarkan dalam bentuk tabulasi silang antara variabel terikat dan variabel bebas. Analisis deskritif akan menjelaskan secara umum mengenai hubungan antara umur, jenis kelamin, endidikan, ekerjaan, endaatan dan engetahuan tentang lingkungan terhada erilaku engelolaan samah domestik. Analisis deskritif diuraikan dalam bentuk tabulasi sederhana dengan data berua rasio/erbandingan, seerti: a. Persentase rumah tangga berdasarkan umur keala rumah tangga b. Persentase rumah tangga berdasarkan jenis kelamin keala rumah tangga c. Persentase rumah tangga berdasarkan endidikan keala rumah tangga d. Persentase rumah tangga berdasarkan kategori ekerjaan keala rumah tangga e. Persentase rumah tangga berdasarkan tingkat endaatan f. Persentase rumah tangga berdasarkan engetahuan lingkungan hidu.5.. Analisis Inferensial Analisis inferensial untuk menjelaskan engaruh ada masingmasing variabel terikat yang akan digunakan terhada variabel bebasnya. Analisis inferensial ada enelitian ini menggunakan model regresi logistik. Penggunaan model untuk melihat sejauh mana hubungan antara variabel terikat dan variabel-variabel bebas tersebut, variabel aa saja yang aling signifikan berengaruh terhada erilaku engelolaan samah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hubungan yang akan diuji adalah: a. Bagaimana engaruh umur keala rumah tangga terhada erilaku engelolaan samah b. Bagaimana engaruh jenis kelamin terhada erilaku engelolaan samah c. Bagaimana engaruh endidikan terhada erilaku engelolaan samah d. Bagaimana engaruh ekerjaan terhada erilaku engelolaan samah e. Bagaimana engaruh endaatan terhada erilaku engelolaan samah f. Bagaimana engaruh engetahuan lingkungan terhada erilaku engelolaan samah Analisis regresi logistik, variabel resonnya berskala biner ( dichotomous) sedangkan variabel enjelasnya bisa berua data kategorik mauun kontinyu x. Variabel reson berskala biner, yaitu variabel yang hanya memunyai dua kategori saja yang dinotasikan sebagai y = 1 menyatakan kejadian sukses dan y = menyatakan kejadian gagal (Mendenhall dan Sincich, 1993). Bentuk umum model eluang regresi logistik dengan faktor diformulasikan sebagai berikut. ex 1x1... x xi 1 ex x... x (1) 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP 1 1

5 Oktober 14 BENI, M.T.; ARJANA, I.G.B.; RAMANG, R.; PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI Nilai x ) ( i adalah eluang kejadian sukses yaitu y = 1, sedangkan adalah nilai enduga arameternya. Fungsi x ) meruakan fungsi non linier ( i sehingga erlu dilakukan transformasi logit untuk memeroleh fungsi yang linier agar daat dilihat hubungan antara variabel reson dan variabel enjelas. Hasil transformasi logit x ) adalah sebagai berikut. xi g xi ln 1 xi ln ( x ) ln[1 ( x )] i ( i ex( 1x1... x) ln 1 ex( 1x1... x 1 ln 1 ex( 1x1... x ln ex( x... x ) x... x Formulasi di atas meruakan fungsi linier dalam arameterarameternya. Jika variabel enjelas yang digunakan berskala kategorik, yaitu ordinal mauun nominal, maka variabel tersebut harus diubah menjadi variabel dummy Pendugaan Parameter Model regresi logistik menggunakan metode Maximum Likelihood untuk menduga arameterarameternya. Dalam menduga arameter-arameter tersebut menggunakan statistik uji G untuk uji simultan dan statistik uji W untuk uji arsial dengan alfa sebesar lima ersen Pengujian Parameter Secara Simultan Untuk mengetahui eran seluruh variabel enjelas di dalam model secara bersama-sama digunakan Likelihood Ratio Test atau uji simultan variabel enjelas. Hiotesis yang digunakan adalah: i H : 1... artinya tidak ada engaruh variabel enjelas terhada variabel reson. H : minimal ada satu artinya 1 minimal ada satu variabel enjelas yang berengaruh terhada variabel reson, untuk j = 1,,,. Dengan statistik uji G : L G ln L1 Statistik uji G mengikuti sebaran chisquare bila n ~ dengan derajat bebas. H ditolak bila G, atau - value < α yang berarti bahwa sedikitnya ada satu variabel enjelas yang memengaruhi variabel reson. Jika hasil engujian simultan menghasilkan keutusan tolak H, maka akan dilanjutkan dengan engujian arameter secara arsial..6. Pengolahan Data Pengolahan data Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidu 13 untuk mendaatkan engaruh beberaa variabel sosial-ekonomi terhada variabel erilaku engelolaan samah domestik di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai berikut. Tabel 3. Hasil Uji Simultan Model - Log Chisquare df Sig. likelihood (1) () (3) (4) (5) Model 991,513 13,585 6, Sumber : Olahan data SPPLH 13, BPS Berdasarkan outut yang dieroleh Tabel 3 di atas, daat diketahui nilai signifikan sebesar, yang jauh lebih kecil dari, 5. Dengan demikian H ditolak, artinya sekurangkurangnya ada satu variabel bebas yang berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik Pengujian Parameter Secara Parsial Untuk mengetahui variabel enjelas yang memengaruhi variabel reson, digunakan uji koefisien j 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP 19

6 Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 1 (): , 14 ISSN : arameter secara arsial yaitu dengan uji Wald. Hiotesis yang digunakan sebagai berikut. H : artinya tidak ada engaruh j variabel enjelas ke-j terhada variabel reson H : artinya ada engaruh 1 j variabel enjelas ke-j terhada variabel reson untuk j = 1,, 3,, Statistik uji yang digunakan adalah: j W se j Statistik W diasumsikan mengikuti sebaran chi-square dengan derajat bebas satu. H ditolak jika W 1, atau - value < α, berarti ada engaruh antara variabel enjelas ke-j dengan variabel reson. Pengolahan data untuk memeroleh engaruh masing-masing variabel bebas terhada erilaku engelolaan samah domestik dengan hasil dalam Tabel 4 berikut. Tahaan uji Tabel 4. Nilai Penduga Parameter, Statistik Uji Wald, Derajat Bebas, Signifikansi dari Variabel Bebas dan Konstanta Var bebas Wald df Sig. Ste 1 a umur keala rumah tangga umur keala rumah tangga (1) umur keala rumah tangga () Jenis kelamin keala rumah tangga jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga status ekerjaan keala rumah tangga endaatan erkaita engetahuan tentang lingkungan Konstanta Ste a umur keala rumah tangga umur keala rumah tangga (1) umur keala rumah tangga () jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga status ekerjaan keala rumah tangga endaatan erkaita engetahuan tentang lingkungan Konstanta Ste 3 a umur keala rumah tangga umur keala rumah tangga (1) umur keala rumah tangga () jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga Sumber : Olahan data SPPLH 13, BPS status ekerjaan keala rumah tangga endaatan erkaita Konstanta Berdasarkan tabel di atas daat digambarkan eran variabel bebas dalam model sebagai berikut: a. Umur keala rumah tangga Pada uji arsial taha 3, variabel bebas umur keala rumah tangga (1) atau kelomok umur 4-59 tahun yaitu sebesar,74, lebih besar bila dibandingkan dengan α =,5. Keutusan : Ho diterima. dengan α =,5, variabel umur keala rumah tangga (1) yaitu kelomok umur 4-59 tahun tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik. Variabel bebas umur keala rumah tangga () atau k elomok umur 6 tahun ke atas yaitu sebesar,3, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5. Keutusan : Ho ditolak. dengan α =,5, variabel umur keala rumah tangga () yaitu kelomok umur 6 tahun ke atas berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik. b. Jenis kelamin keala rumah tangga Pada uji arsial taha 1, variabel bebas jenis kelamin keala rumah tangga memiliki nilai signifikansi lebih besar yaitu,797, lebih besar bila dibandingkan dengan α =,5. Keutusan : Ho diterima. dengan α =,5, variabel jenis kelamin keala rumah tangga tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik , Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

7 Oktober 14 BENI, M.T.; ARJANA, I.G.B.; RAMANG, R.; PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI c. Jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan kealaa rumah tangga Variabel bebas jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga memiliki nilai signifikansi sebesar,, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5. Keutusan : makaa Ho ditolak. dengan α =,5, variabel jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik. d. Status ekerjaan keala rumah tangga Variabel bebas status ekerjaan keala rumah tangga memiliki nilai signifikansi sebesar,11, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5. Keutusan : Ho ditolak. dengan α =,5, variabel status ekerjaan keala rumah tangga berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik. e. Pendaatan Perkaita Variabel bebas endaatan erkaita memiliki nilai signifikansi sebesar,47, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5. Keutusan : Ho ditolak. dengan α =,5, variabel endaatan erkaita berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik. f. Pengetahuan Tentang Lingkungan Pada uji arsial taha, variabel bebas engetahuan tentang lingkungan memiliki signifikansi sebesar,656, lebih besar bila dibandingkann dengan α =,5. Keutusan : Ho diterima. dengan α =,5, variabel engetahuan tentang lingkungan tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik. lainnya dalam suatu variabel. Odds ratio dinotasikan dengann dan didefinisikan sebagai tingkat resiko kecenderungan engaruh variabel dengan kategori x = 1 adalah n kali liat dibandingkan dengan variabel dengan kategori x =, sedangkan untuk variabel enjelas yang berskala kontinyu koefisien menunjukkan erubahan dalam log odds untuk setia erubahan satu unit dalam x. Dalam enelitian ini, odds ratio digunakan untuk mengetahui kecenderungan variabel- erilaku variabel yang memengaruhi engelolaan samah di Provinsi Nusa Tenggara Timur Model eluang ersamaan regresi logistik Model eluang ersamaan regresi logistik sebagai berikut: ex 1D 1 D 3D D6 D 1ex 1 D1 D 3D D dan model transformasi logit adalah: g( D) 1D1 D 3D3... 6D 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase enduduk usia lima tahun ke atas, terbesar memiliki endidikan tertinggi tamat SD/sederajat yaitu sebesar 31,8%, diikuti tidak/ belum tamat SD sebesar 7,4% kemudian kelomok enduduk yang tidak/belum ernah sekolah, sedangkan kelomok enduduk dengan endidikan tertinggi yang ditamatkan diloma/ akademi/erguruan tinggi hanya sebesar 3,6% saja. Data tersebut menunjukkan taraf intelektualitas enduduk di NTT masih sangat rendah Odds Ratio Odds ratio meruakan ukuran untuk mengetahui risiko kecenderungan untuk mengalami kejadian tertentu antara satu kategori dengan kategori 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP Gambar 1. Persentase enduduk menurut jenjang endidikan yang ditamatkan di Provinsi NTT Tahun 1 Sumber : Hasil Olahan SPPLH 13, BPS 111

8 Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 1 (): , 14 ISSN : Dari 9 erilaku engolahan samah domestik yang diteliti, dimana engolahan samah yang aling banyak menjadi ilihan rumah tangga adalah dengan cara membakar yaitu sebesar 54,9% dan membuang samah sembarangan sebesar 3,48% ,51,41 5,55 3,6 54,9,35 3,48,45 terhada lingkungan dan sebesar 9,34% bererilaku kurang eduli terhada lingkungan hidu. Tabel 5. Pengetahuan tentang lingkungan hidu dan erilaku eduli lingkungan hidu di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 13 Perilaku Pengetahuan Tentang Lingkungan Kurang baik Baik Jumlah Kurang baik 91, ,66 Baik 7,9,5 7,34 Jumlah 98,63 1,37 1, Gambar. Perlakuan samah domestik yang aling sering dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 13 Sumber : Hasil Olahan SPPLH 13, BPS Pengetahuan tentang erilaku ramah lingkungan yang dimiliki seseorang tidak serta merta menunjukkan bahwa orang tersebut akan bersika eduli terhada lingkungan. Meskiun demikian, engetahuan mengenai erilaku lingkungan hidu teta diuayakan untuk dimiliki oleh setia individu. Pengetahuan yang benar mengenai erilaku eduli lingkungan meruakan komonen utama faktor internal yang daat mendorong erubahan sika seseorang agar lebih eduli terhada lingkungan hidu. Hasil olahan data SPPLH 13 engetahuan tentang erilaku ramah lingkungan di NTT masih sangat rendah yaitu sebesar 1,37% dimana sebesar 1,3% bersika kurang eduli terhada lingkungan dan hanya sebesar,5% yang bersika eduli terhada lingkungan. Rendahnya engetahuan tentang erilaku ramah lingkungan meruakan tantangan baik oleh emerintah, lembaga swadaya masyarakat mauun masyarakat sendiri guna mendukung embangunan berwawasan lingkungan. Kurangnya engetahuan tentang erilaku ramah lingkungan sebesar 98,63%, dimana sebesar 7,9% bererilaku eduli 11 Sumber : Hasil Olahan SPPLH 13, BPS 3.1. Analisis Inferensial Untuk mendaatkan model terbaik dalam enelitian ini adalah menggunakan metode backward stewise (Wald) dengan tujuan untuk mendaatkan variabel-variabel yang signifikan tana mengabaikan variabel yang tidak signifikan. Tahaan yang dilakukan adalah memasukkan semua variabel enjelas ke dalam model, kemudian dilakukan eliminasi secara bertaha variabel yang tidak signifikan. Langkah terakhir dari metode ini menunjukkan variabel bebas yang signifikan dan layak masuk ke dalam model regresi logistik yang berengaruh terhada variabel terikat/reson. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam engujian ini adalah sebesar lima ersen baik uji signifikansi model/simultan mauun uji signifikansi koefisien/uji arsial. Artinya ada uji signifikansi model, jika nilai signifikansi model yang terbentuk kurang dari lima ersen maka model tersebut diangga sudah teat. Selain itu daat ula membandingkan nilai statistik uji-g dengan nilai. Jika nilai statistik uji- G lebih besar dariada nilai maka model daat dikatakan layak. Atau dengan kata lain daat diartikan bahwa minimal ada satu variabel yang signifikan berengaruh terhada model. Demikian ula ada uji signifikansi koefisien, jika nilai signifikansi suatu variabel lebih kecil atau sama dengan lima ersen maka 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

9 Oktober 14 BENI, M.T.; ARJANA, I.G.B.; RAMANG, R.; PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI variabel tersebut berengaruh secara nyata terhada model. Tahaan selanjutnya menjelaskan seberaa besar kecenderungan ada masing-masing variabel bebas terhada terhada erilaku engelolaan samah digunakan analisis odds ratio. Tahaan uji sebagai berikut Uji Simultan/Uji G (Likelihood Ratio Test) Berdasarkan outut yang dieroleh Tabel 3 daat diketahui nilai signifikan sebesar, yang jauh lebih kecil dari, 5. Dengan demikian H ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada satu variabel bebas yang berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik. Hal yang sama juga daat dilihat dengan membandingkan nilai statistik uji-g dengan nilai. Nilai G sebesar 991,513 lebih besar dibandingkan dengan nilai 6;,5 sebesar 1,59 daat disimulkan H ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada satu variabel bebas yang berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik Uji Statistik Wald (Uji Parsial) Uji statistik Wald digunakan untuk melihat keberartian masingmasing variabel enjelas dalam model secara arsial. Uji statistik Wald daat dilihat dari tabel outut variables in the equation. Nilai Wald ada outut tersebut menunjukkan bagaimana eran variabel umur keala rumah tangga, jenis kelamin keala rumah tangga, jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga, status ekerjaan keala rumah tangga, endaatan erkaita dan engetahuan tentang lingkungan terhada erilaku engelolaan samah domestik. Berdasarkan Tabel 4 daat digambarkan eran variabel bebas dalam model sebagai berikut. a. Umur Keala Rumah Tangga Pada uji arsial taha 3, variabel bebas umur keala rumah tangga (1) atau kelomok umur 4-59 tahun yaitu sebesar,74, lebih besar bila 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP dibandingkan dengan α =,5 atau nilai statistik uji Wald sebesar 1,196 lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai 1;,5 sebesar maka Ho diterima. Dengan demikian maka variabel bebas umur keala rumah tangga (1) atau kelomok umur keala rumah tangga 4-59 tahun dikeluarkan dari model. Variabel bebas umur keala rumah tangga () atau kelomok umur 6 tahun ke atas yaitu sebesar,3, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5 atau nilai statistik uji Wald sebesar 4,619 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai 1;,5 sebesar maka Ho ditolak. Dengan kata lain, dari enelitian ini dengan α =,5, variabel umur keala rumah tangga () yaitu kelomok umur 6 tahun ke atas berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik dan diertahankan dalam model. Hasil uji arsial di atas, menunjukkan bahwa konstanta dari variabel umur keala rumah tangga 6 tahun ke atas bernilai -,6. Tanda negatif menggambarkan bahwa umur keala rumah tangga ada kelomok ini, cenderung bereluang untuk bererilaku kurang baik terhada engelolaan samah domestik dibandingkan dengan kelomok umur keala rumah tangga 4 tahun ke bawah. b. Jenis kelamin keala rumah tangga Pada uji arsial taha 1, variabel bebas jenis kelamin keala rumah tangga memiliki nilai signifikansi lebih besar yaitu,797, lebih besar bila dibandingkan dengan α =,5 atau nilai statistik uji Wald sebesar,66 lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai 1;,5 sebesar maka Ho diterima. Dengan kata lain, dari enelitian ini dengan α =,5, variabel jenis kelamin keala rumah tangga tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik dan dikeluarkan dari model. c. Jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga Variabel bebas jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga memiliki nilai signifikansi 113

10 Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 1 (): , 14 ISSN : sebesar,, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5 atau nilai statistik uji Wald sebesar 81,857 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai 1;,5 sebesar maka Ho ditolak. dengan α =,5, variabel jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik. Dengan demikian maka variabel bebas jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga diertahankan dalam model. d. Status ekerjaan keala rumah tangga Variabel bebas status ekerjaan keala rumah tangga memiliki nilai signifikansi sebesar,11, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5 atau nilai statistik uji Wald sebesar 6,49 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai 1;,5 sebesar maka Ho ditolak. dengan α =,5, variabel status ekerjaan keala rumah tangga berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik. Dengan demikian maka variabel bebas variabel status ekerjaan keala rumah tangga diertahankan dalam model. e. Pendaatan erkaita Variabel bebas endaatan erkaita memiliki nilai signifikansi sebesar,47, lebih kecil bila dibandingkan dengan α =,5 atau nilai statistik uji Wald sebesar 3,945 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai 1;,5 sebesar maka Ho ditolak. dengan α =,5, variabel endaatan erkaita berengaruh nyata terhada engelolaan samah domestik. Dengan demikian maka variabel bebas endaatan erkaita diertahankan dalam model. f. Pengetahuan tentang lingkungan Pada uji arsial taha, variabel bebas engetahuan tentang lingkungan memiliki signifikansi sebesar,656, lebih besar bila dibandingkan dengan α =,5 atau nilai statistik uji Wald sebesar,198, lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai 1;,5 sebesar maka Ho diterima. dengan α =,5, variabel engetahuan tentang lingkungan tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik. Dengan demikian maka variabel bebas engetahuan tentang lingkungan dikeluarkan dari model. Dari hasil engujian ini maka model yang terbaik dalam enelitian ini adalah : =,975,6D 1 + 1,645D 3,69D D 5 Berdasarkan model yang dihasilkan ini maka daat dihitung eluang bahwa erilaku engelolaan samah domestik baik ada kondisi semua variabel bebas bernilai atau umur keala rumah tangga di bawah 4 tahun, jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga SMP ke bawah, keala rumah tangga tidak bekerja, endaatan erkaita R ,- adalah sebesar : ln =,975,6 x + 1,645 x,69 x + (.66 x ) ln =,975 = e,975 =,5153 atau sebesar 5,1%. Dengan kata lain, bahwa eluang rumah tangga bererilaku baik dalam engelolaan samah domestik dengan karakteristik umur keala rumah tangga di bawah 4 tahun, jenjang/tingkat endidikan tertinggi tang ditamatkan keala rumah tangga SMP ke bawah, Keala rumah tangga tidak bekerja dan rumah tangga miskin atau endaatan erkaita R ,- adalah sebesar 5,1% Perbandingan Risiko (Odds Ratio) Odds ratio digunakan untuk mengetahui tingkat kecenderungan untuk mengalami kejadian tertentu antara satu kategori dengan kategori lainnya dalam satu variabel bebas. Nilai odds ratio menunjukkan besarnya kecederungan erilaku engelolaan samah domestik baik. Odds ratio daat dilihat dari nilai Ex ( ) ada tabel di bawah ini , Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

11 Oktober 14 BENI, M.T.; ARJANA, I.G.B.; RAMANG, R.; PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI Tabel 6. Nilai odds ratio variabel enjelas Var bebas Ex ( ) umur keala rumah tangga () jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga status ekerjaan keala rumah tangga Sumber : Olahan data SPPLH 13, BPS endaatan erkaita Interretasi dari nilai odds ratio ada tabel di atas adalah: a. Umur keala rumah tangga Variabel umur keala rumah tangga terbagi dalam 3 kategori yaitu : ) lebih kecil 4 tahun, 1) 4-59 tahun dan ) 6 tahun ke atas. Dari hasil enelitian menunjukkan bahwa umur keala rumah tangga ada kelomok 4-59 tahun, tidak ada engaruhnya terhada erilaku engelolaan samah domestik sehingga tidak dimasukan dalam model. Variabel umur keala rumah tangga 6 tahun ke atas memunyai nilai koefisien negatif,6 dan Ex (B) sebesar,538. Nilai Ex ( B) lebih kecil dari 1, berarti keala rumah tangga ada kelomok umur 6 tahun ke atas kecenderungan memiliki erilaku engelolaan samah domestik kurang baik bila dibanding keala rumah tangga ada kelomok umur lebih rendah dari 4 tahun. Peluang keala rumah tangga ada kelomok umur 6 tahun ke atas memiliki erilaku engelolaan samah domestik kurang baik sebesar,538 kali keala rumah tangga kelomok umur lebih rendah dari 4 tahun. Hasil temuan ini tidak sesuai dengan hiotesis enelitian bahwa semakin tinggi umur keala rumah tangga tua cenderung memiliki erilaku engelolaan samah domestik lebih baik dibanding dengan umur keala rumah tangga muda. b. Jenjang/tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga Variabel endidikan keala rumah tangga memunyai nilai koefisien ositif 1,645 dan Ex (B) sebesar 5,183. Nilai Ex (B) lebih besar dari 1, berarti rumah tangga dengan endidikan 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP keala rumah tangga tinggi (SMA ke atas) memiliki kecenderungan memiliki erilaku engelolaan samah domestik lebih baik bila dibanding rumah tangga dengan rumah tangga dengan endidikan keala rumah tangga rendah (SMP ke bawah). Peluang rumah tangga dengan endidikan keala rumah tangga tinggi memiliki erilaku engelolaan samah domestik lebih baik sebesar 5,183 kali rumah tangga dengan endidikan keala rumah tangga rendah. Hasil temuan ini sesuai dengan hiotesis enelitian bahwa keala rumah tangga dengan tingkat endidikan tinggi cenderung memiliki erilaku engelolaan samah domestik lebih baik dibanding dengan keala rumah tangga dengan tingkat endidikan rendah. c. Status ekerjaan keala rumah tangga Variabel status ekerjaan keala rumah tangga memunyai nilai koefisien negatif,69 dan Ex (B) sebesar,533. Nilai Ex (B) lebih kecil dari 1, berarti rumah tangga dengan keala rumah tangga status bekerja memiliki kecenderungan memiliki erilaku engelolaan samah domestik kurang baik bila dibanding keala rumah tangga dengan status tidak bekerja. Peluang keala rumah tangga dengan status bekerja memiliki erilaku engelolaan samah domestik kurang baik yaitu sebesar,533 kali rumah tangga dengan status keala rumah tidak bekerja. Hasil temuan ini tidak sesuai dengan hiotesis enelitian bahwa keala rumah tangga bekerja bererilaku lebih baik terhada engelolaan samah domestik dibanding keala rumah tangga tidak bekerja. d. Pendaatan Perkaita Variabel endaatan er kaita memunyai nilai koefisien ositif,66 dan Ex (B) sebesar 1,833. Nilai Ex ( B) lebih lesar dari 1, berarti rumah tangga dengan endaatan erkaita tinggi (tidak miskin) memiliki kecenderungan erilaku engelolaan samah domestik lebih baik dibanding rumah tangga dengan endaatan erkaita rendah (miskin). Peluang 115

12 Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 1 (): , 14 ISSN : rumah tangga dengan endaatan erkaita tinggi (tidak miskin) memiliki erilaku engelolaan samah domestik lebih baik sebesar 1,833 kali rumah tangga dengan endaatan erkaita rendah (miskin). Hasil temuan ini sesuai dengan hiotesis enelitian bahwa rumah tangga dengan tingkat endaatan tinggi cenderung memiliki erilaku engelolaan samah domestik lebih baik dibandingkan rumah tangga dengan tingkat endaatan rendah. 4. KESIMPULAN Hasil embahasan enelitian daat ditarik kesimulan sebagai berikut. 1. Umur keala rumah tangga ada kelomok 4-59 tahun tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan rumah tangga, sedangkan ada kelomok umur 6 tahun ke atas berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik. Peluang keala rumah tangga ada kelomok umur 6 tahun ke atas memiliki erilaku engelolaan samah domestik kurang baik sebesar,538 kali keala rumah tangga kelomok umur lebih rendah dari 4 tahun.. Jenis kelamin keala rumah tangga tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik. 3. Tingkat endidikan yang ditamatkan keala rumah tangga berengaruh nyata terhada erilaku engelolaan samah domestik. Pendidikan keala rumah tangga tinggi (SMA ke atas) memiliki kecenderungan memiliki erilaku engelolaan samah domestik lebih baik 5,183 kali bila dibanding dengan rumah tangga dengan endidikan keala rumah tangga rendah (SMP ke bawah). 4. Status ekerjaan keala rumah tangga berengaruh nyata terhada erilaku engelolaan samah domestik. Keala rumah tangga berstatus bekerja memiliki kecenderungan memiliki erilaku engelolaan samah domestik kurang baik sebesar,533 kali bila dibanding keala rumah tangga dengan status tidak bekerja. 5. Pendaatan erkaita berengaruh nyata terhada erilaku engelolaan samah domestik. Variabel endaatan er kaita tinggi (tidak miskin) memiliki kecenderungan erilaku engelolaan samah domestik lebih baik sebesar 1,833 dibanding rumah tangga dengan endaatan erkaita rendah (miskin). 6. Pengetahuan tentang lingkungan tidak berengaruh terhada erilaku engelolaan samah domestik 7. Model yang digunakan menggambarkan eluang faktor-faktor sosial-ekonomi yang memengaruhi erilaku engelolaan samah domestik. 5. SARAN Saran yang daat diberikan adalah: 1. Pembangunan yang dilakukan saat ini dan ada masa yang akan datang guna meningkatkan kualitas hidu manusia membutuhkan sumber daya alam baik secara kualitas mauun kuantitas. Untuk menjaga sumber daya alam/ lingkungan baik secara kualitas mauun kuantitas suaya sumber daya tersebut daat digunakan oleh generasi yang akan datang, maka dierlukan erilaku ramah terhada lingkungan.. Rendahnya erilaku ramah lingkungan, tidak terleas dari emahaman masyarakat tentang erilaku ramah lingkungan tersebut. Informasi erilaku ramah lingkungan melalui aarat desa/kecamatan/tokoh masyarakat/tokoh agama, televisi, anggota keluarga dan etugas enyuluh meruakan media yang aling cocok memberikan emahaman erilaku ramah lingkungan. Sementara informasi erilaku ramah lingkungan melalui media buku ilmiah, majalah, leaflet/brosur membutuhkan roaktif langsung dari masyarakat masih sangat rendah. Hal ini berkaitan dengan masih rendahnya jenjang endidikan tertinggi yang ditamatkan keala rumah tangga , Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

13 Oktober 14 BENI, M.T.; ARJANA, I.G.B.; RAMANG, R.; PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL-EKONOMI 3. Peran endidikan membentuk manusia bererilaku ramah lingkungan berengaruh nyata. Namun erlu terus ditingkatkan untuk memberikan emahan yang lebih mendalam. Hal ini berkaitan dengan masih rendahnya endidikan tertinggi yang ditamatkan di Nusa Tenggara Timur. 4. Pengetahuan tentang erilaku ramah lingkungan yang dimiliki seseorang tidak serta merta menunjukkan bahwa orang tersebut akan bersika eduli terhada lingkungan. Namun terus diuayakan guna memberikan emahaman engetahuan tentang erilaku ramah lingkungan setia individu karena engetahuan yang benar mengenai erilaku eduli lingkungan meruakan komonen utama faktor internal yang daat mendorong erubahan sika seseorang agar lebih eduli terhada lingkungan hidu. DAFTAR PUSTAKA Ajzen dan Fishbein Theory of reasoned action as alied to moral behavior. Asrini, N.Y., Akhmadi, Harjanto D.. 7. Hubungan Pengetahuan, Sika dan Perilaku Masyarakat tentang Kegiatan 3M dengan Angka Bebas Jentik. Jurnal Ilmu Keerawatan, Vol Nomor. BPS. 11. Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 11. Kuang.. 1. Daftar Samel Blok Sensus. Tidak diublikasikan.. 1. Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidu 13 : Buku II. Pedoman Pencacahan. Jakarta. BSN.. Tata Cara Teknik Oerasional Pengelolaan Samah Perkotaan. SNI Fliegenschnee dan Schelakovsky Environmental education and ro environmental consumer behavior - results of a university survey. Gelbert, M., Prihanto, D., dan Surihatin A Konse Pendidikan Lingkungan Hidu dan Wall Chart. Buku Panduan Pendidikan 14, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP Lingkungan Hidu, PPPGT/VEDC, Malang. Khoiri, N.. 6. Studi Uaya Pemenuhan Fasilitas Persamahan Pada Kawasan Perumahan di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Tesis. Undi. Kolmuss, A., Agyeman, J... Mind The Ga: Why Do Peole Act Environmentally and What Are The Barriers To Pro-Environmental Behavior?. Environmental Education Research, Vol. 8, No.3. Carfax Publishing Kumurur, V.A.. 8. Pengetahuan, Sika dan Keedulian Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Terhada Lingkungan Hidu Kota Jakarta. Ekoton Vol. 8, No. : 1-4, Oktober. Rogers, L Linguistic Orthogenesis: Scots vowel length and the English length consiracy dalam: Anderson and Jones (eds.). Historical Linguistics. Amsterdam: North Holland Lehman Mind the Ga: Why do eole act environmentally and what are the barriers to roenvironmental behavior? Notoatmodjo, S.. 3. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cita. Jakarta. 7. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka cita. Jakarta. Nursalam. 8. Konse dan Peneraan Metodologi Penelitian Ilmu Keerawatan. Jakarta. Purwanto, H Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keerawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Rahman, H Valuasi Ekonomi Alternatif Teknologi Pengelolaan Samah Perkotaan. QE Journal Vol. 1 - No.1. Unimed. Syanoriadi. 7. Faktor-faktor Penentu Tingkat Partisiasi Pedagang dalam Pengelolaan Samah di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru. Sugiyono. 11. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Afabeta, CV. Bandung. Thoha, M., Perilaku Organisasi, Konse Dasar dan Alikasinya. 117

14 Fisiol Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 1 (): , 14 ISSN : , Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA -ISSN 979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 206: 75-84 htt://eournal.undi.ac.id/index.h/media_statistika APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori

Lebih terperinci

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013 Sarah Patumona Manalu 1, Indra Chahaya 2 dan Irnawati

Lebih terperinci

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) D-9 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4 No 25 2337-352 23-928X Print Pemodelan Log Linier dan Regresi Logistik Biner Bivariat ada Hasil Medical Check-U Pegawai Negeri Siil PNS Institut Teknoi Seuluh Noember

Lebih terperinci

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN Perbandingan Metode Klasifikasi Regresi Logistik Dengan Jaringan Saraf Tiruan (Studi Kasus: Pemilihan Jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda Tahun Ajaran 2011/2012) Comarison of Classification Methods

Lebih terperinci

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,

Lebih terperinci

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN ANALISIS PENCAPAIAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DI KECAMATAN PANCURBATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 Zuraidah (Prodi Kebidanan Pematangsiantar, Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan) ABSTRACT Introduction:

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA PENUNGKULAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016 Sulikhah, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan

Lebih terperinci

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural. ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kawasan

Lebih terperinci

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK Tina Aris Perhati 1, Indahwati 2, Budi Susetyo 3 1 Dept. of Statistics, Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia,

Lebih terperinci

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK PENGARUH KELAS IBU BALITA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN IBU BALITA DALAM MERAWAT BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARASA KOTA BANDUNG ABSTRAK Sri Lestari Kartikawati, Endang

Lebih terperinci

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI DALAM BER-KELUARGA BERENCANA PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2013 Julia Alistawaty Purba

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2) BIAStatistika (2) Vol. 4, No., hal. 35 45 Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan Netti Herawati ) Alfian Futuhul Hadi 2) ) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lamung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada embahasan dalam metode enelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi variabel enelitian, (b) Defenisi oerasional variabel enelitian, (c)metode engumulan data,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PADANG OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: 1110013111008

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Roni Guntara 1), Safa at Yulianto 2) 1,2 Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang roniguntara@gmail.com

Lebih terperinci

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan No. Resonden : Tanggal wawancara Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhada Penderita Pasca Stroke Dalam Uaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Keterangan / Petunjuk engisian 1. Setia

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat

Lebih terperinci

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id

Lebih terperinci

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua data yang terdaat ada kuesioner ini akan dirahasiakan

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 8 (1) (2012) 1-10 Jurnal Kesehatan Masyarakat htt://journal.unnes.ac.id/nju/index.h/kemas PENENTU KEBERHASILAN BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu   Abstract. PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving

Lebih terperinci

Kajian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS)

Kajian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS) J. Sains Dasar 0 3() 6-68 Kaian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS) [A Study of Partial Least Squares (Case Study: Cox-PLS Regression)] Retno Subekti dan Rosita Kusumawati Jurdik Matematika,

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 24 37) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE Diah Ayu Novitasari * * Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan Email :

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE Diah Ayu Novitasari *) *) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan Email

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M) 30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik ibu dan neonatus Pengambilan samel dilakukan ada bulan Maret 2009 samai Aril 2010, didaatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala ISSN : 2443 1141 P E N E L I T I A N Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Dedi Mahyudin Syam 1 * Abstrak Desa Loli

Lebih terperinci

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA BORGO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA. Yosh Christanto Doa*, Jootje M.L. Umboh*,

Lebih terperinci

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur)

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Odik Fajrin Jayadewa, Dr. Irhamah, S.Si, M.Si, dan 3 Dwi Endah Kusrini, S.Si,

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON E-Jurnal Matematika Vol., No., Mei 013, 49-53 ISSN: 303-1751 PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON I PUTU YUDANTA EKA PUTRA 1, I PUTU EKA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional dalam penelitian ini mencakup seluruh definisi yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

KETERKAITAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEBIASAAN MEMBUANG SAMPAH DI PULAU JAWA

KETERKAITAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEBIASAAN MEMBUANG SAMPAH DI PULAU JAWA KETERKAITAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEBIASAAN MEMBUANG SAMPAH DI PULAU JAWA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Konsentrasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI

BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI SKRIPSI Disusun oleh: RIDHA RAMANDHANI 24010212140071 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO 1 Emi Fadilla 2 Maya Mewengkang 2 John Wantania 1 Kandidat Skrisi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Rachmawati Rachim 1, Abd. Rahman Kadir 2, Werna Nontji 3 1 Jurusan Keerawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, 2 Fakultas

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Citra Fatimah Nur / 1306 100 065 Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Outline 1 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 3 METODOLOGI PENELITIAN 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5 KESIMPULAN Latar Belakang 1960-1970 1970-1980

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KELANJUTAN UNIT PENGOMPOSAN BERBASIS MASYARAKAT ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KELANJUTAN UNIT PENGOMPOSAN BERBASIS MASYARAKAT ABSTRAK PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KELANJUTAN UNIT PENGOMPOSAN BERBASIS MASYARAKAT Selvie Diana 1 1 Email: selviepnl @yahoo.com ABSTRAK Sebagai antisipasi minimalisasi kebutuhan lahan TPA, Dinas

Lebih terperinci

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Daerah yang menjadi analisis studi ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup 19 kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK 1 PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK (Studi kasus ada Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiFKIP Universitas Jember angkatan tahun 2011, 2012, 2013) The Difference

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN: E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 40-45 ISSN: 2303-1751 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOMPIT (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING Dian Permata Sari, Sri Setyaningsih, dan Fitria Virgantari. Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan analisis data saat ini masih bertumu ada analisis untuk data linear. Disisi lain, untuk kasus-kasus tertentu engukuran dilakukan secara sirkular. Beberaa ilustrasi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Disusun Oleh : SRI MAYA SARI DAMANIK 24010210120002 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN OLEH LUKMANUDIN D07.090.5 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data A.1. Analisis Deskriptif 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian Demografi responden terdiri dari Jenis Kelamin. Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan.

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di  dan tidak untuk di komersialkan. 2 Standar Nasional Indonesia Tata caraa enghitungan hujan maksimumm boleh jadi dengan metode Hersfield ICS 93.010; 19.040 Badan Standardis sasi Nasional BSN 2012 Hak cita dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER (Studi Kasus SPBU 44.502.10 Ketileng Semarang) SKRIPSI Oleh : LINTANG RATRI WARDHANI

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA Moh. Yamin Darsyah 1 Arianto Wijaya 2 1,2 Program Studi S1 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat

Lebih terperinci

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan III. KERANGKA TEORITIS Berdasarkan tinjauan ustaka yang telah dikemukakan maka disimulkan bahwa antara komonen enawaran, ermintaan, harga, endaatan etani, marjin emasaran, stok, imor dan eksor beras Indonesia

Lebih terperinci

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Penelitian ini menggunakan model regressi logistik ordinal untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan

Lebih terperinci

Analisis Pengelompokan Mengenai Perubahan Struktur Kependudukan Dalam Menghadapi Era Bonus Demografi Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur

Analisis Pengelompokan Mengenai Perubahan Struktur Kependudukan Dalam Menghadapi Era Bonus Demografi Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur D-486 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (06) 337-350 (30-98X Print) Analisis Pengelomokan Mengenai Perubahan Struktur Keendudukan Dalam Menghadai Era Bonus Demografi Di Kabuaten/Kota Provinsi Jawa Timur

Lebih terperinci

pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja.

pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja. KOEFISIEN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG TERDIRI ATAS CAMPURAN BUTIR TES PILIHAN GANDA DAN ESAI Oleh Drs. I Nyoman Lemes, S.H., M.H. dan Ketut Wetan Sastrawan, S.H., M.H. 13 Abstrak: Tes

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANALISIS MODEL PERSAMAAN REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA DATA STATUS GIZI BALITA UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKURANGAN GIZI Skrisi disusun sebagai salah satu syarat untuk memeroleh

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1) Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Titik Tetap Model Dinamika Virus HIV Titik tetap persamaan (3.1) diperoleh dengan menentukan dt 0, dt *

IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Titik Tetap Model Dinamika Virus HIV Titik tetap persamaan (3.1) diperoleh dengan menentukan dt 0, dt * 6 IV PEMBAHASAN 4. Penentuan Titik Teta Model Dinamika Titik teta ersamaan (3. dieroleh dengan menentukan dt, dt dan dv. Sehingga menurut ersamaan tersebut dieroleh titik teta s d N s dt T, T, V, T, kn

Lebih terperinci

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado FAKTOR-FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KEPUTUSA PEMILIHA TEMPAT BERSALI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATA KECAMATA IBU KABUPATE HALMAHERA BARAT PROPISI MALUKU UTARA Siska ova Sibua*, D. V. Rombot* * Program

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 6(2) (2017) UNNES Journal of Mathematics htt://journal.unnes.ac.id/sju/index.h/ujm PERBANDINGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (PLS) DAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION (PCR) UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN Your logo PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN) DI SURABAYA DENGAN METODE REGRESI COX Dosen Pembimbing : Prof.Drs.NUR IRIAWAN,MIkom,PhD PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION Syamsul Rizal 1, Imaroh Izzatun Nisa 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi S1 Statistika

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR Ridwan 1,2*, Dewi Irawaty 3, Sutanto P. Hastono 4 1. Akademik Keerawatan

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1), Muhammad Iqna Hibatallah 2), Universitas Ahmad Dahlan 1),2) sumargiyani04@yahoo.om, iqnaunyu@gmail.om

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1) Muhammad Iqna Hibatallah 2) Universitas Ahmad Dahlan 1)2) sumargiyani04@yahoo.om iqnaunyu@gmail.om Abstrak

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM MEMILIH MINIMARKET DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CART

ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM MEMILIH MINIMARKET DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CART -ISSN 1979 3693 e-issn 477 0647 MEDIA STATISTIKA 10() 017: 119-130 htt://ejournal.undi.ac.id/index.h/media_statistika ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM MEMILIH MINIMARKET DENGAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA THE FAMILY INDEPENDENCE AS PREVENTION EFFTS ON SEX BEHAVI AND TEENS PREGNANCY Eva Nurlina Arilia AKPER NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Tinjuan Non Statistik. Tinjauan Statistik. Uji Serentak. Hipotesis:... Statistik Uji: Daerah penolakan: tolak H 0 jika G > 2, p.

Tinjauan Pustaka. Tinjuan Non Statistik. Tinjauan Statistik. Uji Serentak. Hipotesis:... Statistik Uji: Daerah penolakan: tolak H 0 jika G > 2, p. Tinjauan Pustaka Tinjauan Tinjuan Non Uji Serentak Hipotesis: H 0 : 1 2... p 0 H 1 : paling sedikit ada satu Uji: n 1 n G 2ln n yi ˆ i 1 Daerah penolakan: tolak H 0 jika G > i i n 1 0 dengan i = 1, 2,

Lebih terperinci