Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN"

Transkripsi

1 Perbandingan Metode Klasifikasi Regresi Logistik Dengan Jaringan Saraf Tiruan (Studi Kasus: Pemilihan Jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda Tahun Ajaran 2011/2012) Comarison of Classification Methods Between Logistic Regression and Artificial Neural Network (Case Study: Selection of Language and Social Studies Deertement at SMAN 2 Samarinda academic year 2011/2012) Ramli 1, Desi Yuniarti 2 dan Rito Goejantoro 3 1 Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 2,3 Dosen Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman ramliribut@yahoo.com 1 ; desy_yunt@yahoo.com 2 ; ritogoejantoro@yahoo.com 3 Abstract Classification roblems can be solved by using logistic regression and classification method of artificial neural network or artificial neural network (ANN). Classification with logistic regression method erformed by transforming the deendent variable into a logit variable is the natural log of the odds ratio. In the ANN classification done by acceting a vector of inut and then calculates a resonse or outut by rocessing through the rocess elements are interrelated. The elements are arranged in several layers (layer) and the inut data flow from one layer to the next in sequence. Outut values can be scalar values or vectors, calculated at the outut layer. The urose of this study was to determine the results of the classification by using logistic regression and neural network analysis then comared with the classification accuracy. The data used in this study is the data the average value of reort cards in the 1st half and the 2nd half of the class X for English and social studies subjects at SMAN 2 Samarinda academic year 2011/2012. The amount of data is 314 students with 2 to 4 resonse variables exlanatory variables. Based on these results, the obtained results for the logistic regression classification accuracy of 78.34% and 80.89% for ANN analysis. From the comarison of artificial neural network classification method is a better classification method in solving the classification of English and social studies majors elections in SMAN 2 Samarinda academic year 2011/2012. Keywords: Logistic Regression, Neural Networks, Classification, Classification Accuracy. Pendahuluan Pengklasifikasian meruakan salah satu metode untuk mengelomokkan atau mengklasifikasikan suatu data yang disusun secara sistematis. Masalah klasifikasi sering dijumai dalam kehiduan sehari-hari. Baik itu engklasifikasian data ada bidang akademik, sosial, emerintah, mauun ada bidang lainnya. Masalah klasifikasi ini muncul ketika terdaat sejumlah ukuran yang terdiri dari satu atau beberaa kategori yang tidak daat diidentifikasikan secara langsung tetai harus menggunakan suatu ukuran. Regresi logistik meruakan salah satu metode klasifikasi yang sering digunakan, regresi logistik meruakan suatu teknik analisis data dalam statistika yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beberaa variabel dimana variabel resonnya adalah bersifat kategorik, baik nominal mauun ordinal dengan variabel enjelasnya daat bersifat kategorik atau kontinu. Regresi logistik biner digunakan saat variabel reson meruakan variabel dikotomus (kategorik dengan 2 macam kategori), sedangkan regresi logistik multinomial digunakan saat variabel reson adalah variabel kategorik dengan lebih dari 2 kategori. Regresi logistik tidak memodelkan secara langsung variabel reson (Y) dengan variabel enjelas (X), melainkan melalui transformasi variabel reson ke variabel logit yang meruakan natural log dari odds rasio (Fractal, 2003). Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah suatu sistem emrosesan informasi yang mencoba meniru otak manusia. Kelebihan dari JST adalah mamu mengakuisisi engetahuan walau tidak ada keastian, mamu melakukan generalisasi dan ekstraksi dari suatu ola data tertentu dan daat mencitakan suatu ola engetahuan melalui engaturan diri kemamuan belajar. Dan kelemahan ada JST kurang mamu melakukan oerasi numerik dengan resisi tinggi, kurang mamu melakukan oerasi algoritma aritmatik dan lamanya roses training yang mungkin terjadi dalam waktu yang sangat lama untuk jumlah data yang besar. Pada berbagai ermasalahan, dibutuhkan analisis yang melibatkan roses klasifikasi. Tujuan klasifikasi adalah mengelomokkan objek engamatan berdasarkan serangkaian variabelvariabel yang disebut sebagai variabel enjelas. Dua metode klasifikasi yang diterakan dan akan Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 17

2 dievaluasi dalam enelitian ini adalah klasifikasi melalui Regresi Logistik dan Jaringan Saraf Tiruan. Dari beberaa enelitian sebelumnya telah dilakukan enelitian membandingkan metode engklasifikasian, yaitu Perbandingan Analisis Diskriminan Mahalanobis dan Analisis Jaringan Saraf Tiruan oleh Firmansyah (2010), erbandingan Metode Klasifikasi Analisis Diskriminan, Regresi Logistik dan Jaringan Saraf Tiruan ada kasus engelomokan bunga oleh Suhermin (2002). Pada enelitian ini dibahas erbandingan metode klasifikasi regresi logistik dengan jaringan saraf tiruan ada studi kasus: emilihan jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda tahun ajaran 2011/2012. Tujuan yang ingin dicaai dari enelitian ini adalah untuk mengetahui model engklasifikasian yang terbaik antara regresi logistik dan jaringan saraf tiruan. Regresi Logistik Regresi logistik meruakan suatu teknik analisis data dalam statistika yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beberaa variabel dimana variabel resonnya adalah bersifat kategorik, baik nominal mauun ordinal dengan variabel enjelasnya daat bersifat kategorik atau kontinu. Regresi logistik biner meruakan salah satu endekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis hubungan beberaa faktor dengan sebuah variabel yang bersifat biner. Pada regresi logistik jika variabel resonnya terdiri dari dua kategori misalnya Y=1 menyatakan hasil yang dieroleh sukses dan Y=0 menyatakan hasil yang dieroleh gagal maka regresi logistik tersebut menggunakan regresi logistik biner (Fractal, 2003). Metode regresi logistik memiliki teknik dan rosedur yang tidak jauh berbeda dengan metode regresi linear. Jika rosedur linear dalam mengestimasi nilai arameter sering menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS), maka untuk mengestimasi nilai arameter dalam regresi logistik adalah dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Untuk mencari ersamaan logistiknya maka model yang diakai adalah: j =1 π x = eβ 0 + β j x j 1+e β 0 + β j x j =1 j (1) Dari ersamaan (1) dieroleh 1 π(x) sebagai berikut: j =1 1 π x = 1 eβ 0+ β j x j 1 + e β 0+ β j x j =1 j 1 π x = 1 + eβ 0+ j =1 β j x j e β 0 j =1 β j x j 1 + e β 0 j =1 β j x j 1 = 1 + e β 0 j =1 β j x j Sehingga π(x) sebagai berikut: 1 π(x) π(x) j =1 1 π(x) = eβ 0 β j Jadi, ersamaan logistiknya adalah: π x g x = ln 1 π x = ln e β 0 j =1 β j x j = β 0 + j =1 β j x j (2) Estimasi Parameter Regresi Logistik Pengujian arameter ada regresi logistik sangat enting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan engujian tersebut digunakan untuk menentukan aakah variabel bebas dalam model signifikan terhada variebel terikat. Pengujian daat dilakukan secara: 1. Uji Goodness Of Fit Dalam mencocokkan sebuah model logistik, erlu diilih sebuah model dengan fungsi enghubung dan variabel enjelas yang hasilnya aling cocok. Untuk itu digunakan uji statistik Goodness Of Fit untuk membandingkan kecocokan dalam model-model yang berbeda. Untuk engujian ini daat digunakan uji Hosmer dan Lemeshow. C = g (O k n k π k ) 2 k=1 (3) n kπ k (1 π k ) 2. Uji Serentak (simultan) Bertujuan untuk mengetahui engaruh variabel bebas secara serentak terhada variabel terikat. 3. Uji Parsial Dalam uji arsial ini, engujian dilakukan dengan menguji setia β j secara individual. Hasil engujian secara individual akan menunjukkan aakah suatu variabel rediktor layak untuk masuk dalam model atau tidak. Pada model regresi logistik, β 1 menunjukkan besar erbedaan antara nilai variabel terikat ketika variabel bebas (x+1) dan nilai variabel terikat ketika variabel bebas x untuk setia nilai x. Untuk variabel bebas yang bersifat dikotomi, diasumsikan nilai x adalah 0 dan 1, Selanjutnya dibentuk suatu Tabel klasifikasi 2x2 sebagai mana dinyatakan ada Tabel 1. x j 18 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

3 Tabel 1. Nilai Model Regresi Logistik untuk Variabel Bebas Bersifat Biner (0,1) Varibel Penjelas (x) x = 1 x = 0 π 1 y =1 Variabel = eβ 0+β 1 e β 0 π 0 = Reson 1 + e β 0+β e β 0 (y) 1 π 1 1 π 0 y =0 1 1 = 1 + e β = 0+β e β 0 Sumber : Hosmer dan Lemeshow (2000) Nilai odds untuk terjadinya variabel reson di antara variabel enjelas yang memunyai x=1 adalah: P(y= 1 x=1) P(y= 0 x=1) = π (1) 1 π (1) (4) Sedangkan nilai odds untuk terjadinya variabel reson di antara variabel enjelas yang memunyai x = 0 adalah: P(y= 1 x=0) P(y= 0 x=0) = π (0) 1 π (0) (5) Bila nilai odds tersebut ditransformasikan ke dalam bentuk log dengan bilangan dasar akan dieroleh: ln odds = g x = ln π(x) (6) 1 π(1) Sehingga untuk x=1, maka: g 1 = ln π(1) 1 π(1) dan untuk x =0, maka: g 0 = ln π(0) 1 π(0) (7) (8) Log odds ratio meruakan erbedaan atau selisih nilai logit. Dengan mensubstitusikan model logistik ada Tabel 1. Nilai Model Regresi Logistik untuk variabel enjelas, maka didaatkan: ψ = π(1)/ 1 π(1) π(0)/ 1 π(0) ψ = e β 1 (9) Sehingga log odds ratio menjadi : ln(ψ) = β 1 Jaringan Saraf Tiruan Jaringan Saraf Tiruan (JST) bisa dibayangkan seerti otak buatan didalam cerita-cerita fiksi ilmiah. Otak buatan ini daat berikir seerti manusia dan juga seandai manusia dalam menyimulkan sesuatu otongan-otongan informasi yang diterima. Komuter diusahakan agar bisa berikir sama seerti cara berikir manusia, caranya adalah dengan melakukan eniruan terhada aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam sebuah jaringan saraf biologi. Itulah sebabnya mengaa JST dikatakan hanya mengambil ide dari cara kerja jaringan saraf biologis. Salah satu contoh engambilan ide dari jaringan saraf biologis adalah adanya elemenelemen emrosesan ada JST yang saling terhubung dari beroerasi secara aralel. Ini meniru jaringan saraf biologis yang tersusun dari sel-sel saraf (neuron). Cara kerja dari elemenelemen emrosesan JST juga sama seerti cara neuron meng-encode informasi yang diterimanya,seerti Gambar 1 (Pusitaningrum, 2006). Gambar 1. Contoh sel saraf biologis Jaringan saraf biologis meruakan kumulan dari sel-sel saraf (neuron). Neuron memunyai tugas mengolah informasi. Komonen-komonen utama dari sebuah neuron daat dikelomokkan menjadi 3 bagian yaitu: 1. Dendrite bertugas untuk menerima informasi. 2. Badan sel (soma) berfungsi sebagai temat engolahan informasi. 3. Akson (neurit) mengirimkan imlus-imlus ke sel saraf lainnya. Fungsi Sigmoid Biner Fungsi ini digunakan untuk jaringan saraf yang dilatih dengan menggunakan metode backroagation. Fungsi sigmoid biner memiliki nilai ada range 0 samai 1. Oleh karena itu, fungsi ini sering digunakan untuk jaringan saraf yang membutuhkan nilai outut yang terletak ada interval 0 samai 1. Namun, fungsi ini bisa juga digunakan oleh jaringan saraf yang nilai oututnya 0 samai 1 atau yang bukan 0 samai 1 sesuai dengan keerluan. Persamaan fungsi sigmoid biner ditunjukkan ada ersamaan (10) dan grafiknya ditunjukkan ada Gambar 2. f x = 1 1+e x (10) Gambar 2. Grafik Keanggotaan Fungsi Aktivasi Sigmoid Biner x Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 19

4 Arsitektur Backroagation Backroagation memiliki beberaa unit yang ada dalam satu atau lebih layar tersembunyi. Gambar 3 adalah arsitektur backroagation dengan n buah masukan (ditambah sebuah bias), sebuah layer tersembunyi yang terdiri dari unit (ditambah sebuah bias), serta m buah unit keluaran. v ji meruakan bobot garis dari unit masukan x i ke unit layer tersembunyi z i (v j0 meruakan bobot garis yang menghubungkan bias di unit masukan ke unit layer tersembunyi z j ) w kj meruakan bobot dari unit layer tersembunyi z j ke unit keluaran y k (w k0 meruakan bobot dari bias di layer tersembunyi ke unit keluaran z k ) (Jong, 2005). Gambar 3. Arsitektur Backroagation Pelatihan Backroagation Pelatihan backroagation menggunakan metode encarian titik minimum untuk mencari bobot dengan error minimum. Untuk melatih jaringan digunakan erintah train ada matlab. Pelatihan dilakukan untuk meminimumkan kuadrat kesalahan rata rata (MSE). Metode aling sederhana untuk merubah bobot adalah metode enurunan gradien (gradient descent). Bobot dan bias diubah ada arah dimana unjuk kerja fungsi menurun aling ceat. Perangkat Matlab menyediakan beberaa metode encarian titik minimumnya. Pencarian titik minimum dengan metode enurunan gradien dilakukan dengan memberikan arameter traingd dalam arameter elatihan setelah fungsi aktivasi ada erintah newff. net.trainparam.show : diakai untuk menamilkan frekuensi erubahan MSE (biasanya setia 25 eoch) net.trainparam.eochs : diakai untuk menentukan jumlah eoch (iterasi) maksimum (biasanya 500 eoch) net.trainparam.goal : diakai untuk menentukan batas nilai MSE agar iterasi dihentikan. Iterasi akan berhenti jika MSE < batas yang ditentukan dalam net.trainparam.goal atau jumlah eoch mencaai batas yang ditentukan dalam net.trainparam.eochs (biasanya 0.1) net.trainparam.lr : diakai untuk menentukan laju emahaman ( = learning rate). Semakin besar nilai, semakin ceat ula roses elatihan. Akan tetai jika terlalu besar, maka algoritma menjadi tidak stabil dan mencaai titik minimum lokal (biasanya α=0.5) ( Jong, 2005). Metodologi Penelitian Metode engklasifikasian yang digunakan dalam enelitian ini adalah analisis regresi logistik dan analisis jaringan saraf tiruan. Hasil analisis regresi logistik dengan bantuan software SPSS 16.0 dan hasil analisis jaringan saraf tiruan dengan bantuan software Matlab 7.1. Adaun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi logistik adalah: 1. Estimasi arameter model regresi logistik. 2. Pemlihan model yang cocok/uji goodness of fit. 3. Pengujian arameter. 4. Interrestasi model koefisien regresi logistik. 5. Perhitungan ersentase keteatan klasifikasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis jaringan saraf tiruan adalah: 1. Inisialisasi jaringan saraf. 2. Membangun jaringan saraf tiruan. 3. Pelatihan jaringan. 4. Evaluasi outut jaringan (MAPE). 5. Perhitungan ersentase ketetaan klasifikasi. Dan membandingkan hasil klasifikasi regresi logistik dengan jaringan saraf tiruan. Hasil dan Pembahasan Data yang digunakan adalah nilai rata-rata raort siswa/siswi SMAN 2 Samarinda kelas X semester 1 dan semester 2 tahun ajaran 2011/2012. Menggunakan regresi logistik dan jaringan saraf tiruan. 1. Analisis Regresi Logistik Metode engklasifikasian yang digunakan dalam enelitian ini adalah Analisis Regresi Logistik. Hasil Analisis Regresi Logistik dieroleh dengan bantuan software SPSS Uji Likelihood Ratio atau Uji Simultan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui aakah variabel reson memunyai engaruh yang signifikan terhada variabel enjelas. Pada engklasifikasian jurusan Bahasa dan IPS dengan menggunakan Analisis Regresi Logistik. Tabel 2. Log-Likelihood Regresi Logistik Ste -2 Log likelihood 1 287,997 Pada Tabel 2. nilai G adalah 287,997 dimana nilai G > χ 2 (0.05,4) yaitu 287,997 > 9,49 maka H 0 ditolak, dan daat disimulkan bahwa minimal ada satu variabel enjelas yang berengaruh terhada variabel reson. 20 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

5 Uji Parsial Menggunakan Uji Wald Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui engaruh dari masing-masing variabel X 1, X 2, X 3 dan X 4 terhada Jurusan. Pada Tabel 3 dieroleh keemat variabel enjelas memunyai engaruh terhada variabel reson Tabel 3. Uji Parsial Variabel Wald -value X 1 50,788 0,000 X 2 39,756 0,000 X 3 8,708 0,003 X 4 53,434 0,000 Berdasarkan Tabel 3 dengan α (0,05) daat diambil kesimulan bahwa semua variabel enjelas berengaruh terhada variabel reson. Model Persamaan Regresi Logistik Berdasarkan nilai koefisien β diketahui bahwa Keemat variabel enjelas memunyai engaruh yang signifikan terhada variabel reson sehingga emat variabel ini dimasukkan dalam regresi logistik, seerti ada Tabel 4. Tabel 4. Nilai β Model Regresi Logistik Parameter Estimasi -value β 0-4,089 0,678 β 1 0,398 0,000 β 2-0,324 0,000 β 3 0,362 0,003 β 4-0,380 0,000 Pada Tabel 4. didaatkan model regresi logistik yang dieroleh dengan variabel reson Y = π(x) adalah Jurusan dengan variabel enjelas X 1, X 2, X 3 dan X 4. Sehingga di daat model regresi logistik yaitu: g x = 4, ,398X 1 0,324X 2 + 0,362X 3 0,380X 4 Uji Kesesuaian Model Pengujian ini dilakukan untuk menilai kesesuaian model regresi logistik dengan cara membandingkan hasil engamatan dengan nilai dugaan. Tabel 5. Hosmer dan Lemeshow Test Ste Chi-square Df -value 1 9, ,324 Pada Tabel 5. diketahui bahwa nilai -value Hosmer and Lemeshow Test adalah sebesar 0,324 > α (0,05) atau C = 9,222 < X 2 (0,05;8) = 15,51 maka H 0 diterima. Sehingga daat disimulkan bahwa tidak ada erbedaan antara hasil engamatan dengan nilai dugaan atau model regresi logistik tersebut layak untuk digunakan. Interrestasi Model Koefisien Regresi Logistik Nilai kecenderungan antara satu kategori dengan kategori lain ada variabel enjelas yang kualitatif dinyatakan dengan Odds Ratio. Rasio kecenderungan daat dilihat, kolom Ex (β) dan daat disederhanakan seerti Tabel 6. Tabel 6. Nilai Odds Ratio Estimasi Parameter Odds Ratio X 1 1,488 X 2 0,724 X 3 1,437 X 4 0,684 Pada Tabel 6. daat disimulkan sebagai berikut: 1. Odds Ratio nilai rata-rata elajaran Bahasa Indonesia ada raot semester 1 dan 2 kelas X (X 1 ) Dieroleh nilai odds ratio sebesar 1,488, ini berarti bahwa eluang engklasifikasian variabel X 1 cenderung berada ada emilihan jurusan Bahasa 1,488 kalinya terhada emilihan jurusan IPS. 2. Odds Ratio nilai rata-rata elajaran Bahasa Inggris ada raot semester 1 dan 2 kelas X (X 2 ) Dieroleh nilai odds ratio sebesar 0,724, ini berarti bahwa eluang engklasifikasian variabel X 2 cenderung berada ada emilihan jurusan Bahasa 0,724 kalinya terhada emilihan jurusan IPS. 3. Odds Ratio nilai rata-rata elajaran Ekonomi ada raot semester 1 dan 2 kelas X (X 3 ) Dieroleh nilai odds ratio sebesar 1,437, ini berarti bahwa eluang engklasifikasian variabel X 3 cenderung berada ada emilihan jurusan Bahasa 1,437 kalinya terhada emilihan jurusan IPS. 4. Odds Ratio nilai rata-rata elajaran Geografi ada raot semester 1 dan 2 kelas X (X 4 ) Dieroleh nilai odds ratio sebesar 0,684, ini berarti bahwa eluang engklasifikasian variabel X 4 cenderung berada ada emilihan jurusan Bahasa 0,684 kalinya terhada emilihan jurusan IPS. Pengklasifikasi dengan Menggunakan Regresi Logistik Persentase keteatan klasifikasi adalah rasio antara jumlah observasi-observasi yang diklasifikasikan secara teat oleh model (sesuai dengan kelomok yang sebenarnya) dengan jumlah seluruh observasi. Evaluasi klasifikasi dilakukan dengan cara membuat tabulasi erhitungan masing-masing ε i. Dikatakan teat klasifikasi jika ; 0 ε i < 0,5. Tabel 7. Prediksi Keanggotaan Suatu Observasi Berdasarkan Suatu Model Jurusan yang dirediksi oleh model Bahasa IPS Bahasa Jurusan IPS Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 21

6 Persentase keteatan klasifikasi = x100% 314 = 78,34% 2. Analisis Jaringan Saraf Tiruan Analisis jaringan saraf tiruan yang digunakan untuk masalah engelomokkan adalah jaringan saraf tiruan metode backroagation. Untuk erhitungan dan emrograman jaringan saraf tiruan backroagation, digunakan bantuan rogram Matlab Inisialisasi Jaringan Saraf Tiruan Backroagation a. Menentukan Variabel Berdasarkan data enelitian ini, maka variabel, X 1, X 2, X 2 dan X 4, adalah inut enelitian ini serta emilihan jurusan adalah target ada enelitian ini. Outut yang dihasilkan akan dinotasikan dengan Y seerti ada Tabel 8. Tabel 8. Deskrisi Variabel Variabel Ukuran Samel X Inut X X X Outut Y 314 b. Menentukan arameter dalam elatihan (learning) Sebelum jaringan yang telah dibentuk melakukan elatihan terhada data inut dinotasikan P dan matriks target dinotasikan T, maka akan ditentukan arameter elatihan. Adaun nilai arameter tersebut adalah sebagai berikut: 1. Banyaknya Eochs (iterasi) : Error minimum : 0,05 3. Learning rate ( ) : 0,05 4. Iterasi untuk udate grafik error : 1000 c. Inisialisasi bobot awal enghubung tia laisan Pada enelitian ini, jaringan yang dibentuk terdiri dari 4 laisan inut, 4 laisan tersembunyi dan 1 laisan outut, maka bobot enghubung tia laisan dalam bentuk matriks daat ditentukan sebagai berikut: 1. Bobot awal laisan inut ke laisan tersembunyi 0,7862 0,8364 0, ,6581 0,7852 0,1612 1,1317 0,2987 0,0195 0,2361 0,3791 0,7930 0,7976 1,3397 0, Bobot awal bias ada laisan inut ke laisan tersembunyi 5,2691 0,8555 2,1646 3, Bobot awal laisan tersembunyi ke laisan outut 3,3610 3,2177 0,6925 3, Bobot awal bias ada laisan tersembunyi ke laisan outut 4,4622 Bobot awal laisan inut berfungsi untuk memerkuat sinyal dari neuron-neuron ada laisan inut. Bobot awal laisan tersembunyi berfungsi untuk memerkuat sinyal ada laisan tersembunyi. Demikian juga halnya dengan bobot awal bias ada laisan inut dan laisan tersembunyi. Dari outut rogram matlab dieroleh bahwa jaringan melakukan elatihan sebanyak eochs, jaringan belum mamu untuk mencaai nilai error minimum yang telah ditetakan yaitu 0,05. Tetai, dari grafik nilai MSE seerti ada Gambar 4, terlihat bahw selama roses elatihan nilai MSE terus turun untuk mencaai nilai minimum yang ditetakan yaitu 0,05. Gambar 4. Grafik nilai MSE Setelah jaringan melakukan elatihan sebanyak eochs, dieroleh nilai bobot akhir jaringan untuk setia laisan. Bobot-bobot inilah yang meruakan bobot terbaik dalam fungsinya memerkuat inut sehingga dihasilkan nilai outut jaringan untuk mencaai target yang ditetakan. 1.Bobot akhir laisan inut ke laisan tersembunyi 0,7027 0,4357 0,1132 0,6735 0,3310 0,5197 0,1205 1,5186 0,1622 0,1116 0,0313 0,6828 0,5621 0,9096 0,6814 2, Bobot akhir bias ada laisan inut ke laisan tersembunyi 5,4019 0,9121 2,5947 2, Bobot akhir laisan tersembunyi ke laisan outut 3,3115 2,8944 0,3268 3, Bobot akhir bias ada laisan tersembunyi ke laisan outut 4,6727 Berdasarkan hasil outut matlab untuk rogram jaringan saraf tiruan, dieroleh hasil outut. Dari outut jaringan, terlihat bahwa semua outut memiliki nilai di bawah nilai error yang 22 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

7 ditetakan yaitu 0,05. Nilai error yang ditetakan, meruakan batasan dalam menentukan hasil engelomokkan. Sehingga daat disimulkan bahwa hasil outut jaringan yang dihasilkan sesuai dengan target (kelomok) yang ditetakan. Hal ini juga terlihat dari hasil grafik emetaan outut dan target seerti terlihat ada Gambar 5 berikut ini : Gambar 5. Grafik Pemetaan Outut dan Target Dari Gambar 5 terlihat bahwa outut jaringan menyebar mendekati target yang ditetakan (kelomok). Karena jaringan saraf tiruan hanya daat mendekati atau mengestimasi target, maka outut yang dihasilkan tidak bisa sesuai dengan nilai target (kelomok). Menghitung nilai MAPE Jaringan Saraf Tiruan Untuk menilai kinerja jaringan saraf tiruan backroagation yang telah dibangun, dierlukan erhitungan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Jika outut jaringan dinotasikan dengan Ydan target jaringan dinotasikan dengan Y maka nilai MAPE daat dihitung. MAPE = n i=1 Y i Y i Y i n Y i +Y i Y i 314 x100% 314 = i=1 x100% = 23,70% Dari erhitungan MAPE diatas, dieroleh nilai MAPE jaringan saraf tiruan backroagation sebesar 23,70%. Dari nilai yang dieroleh ini, daat dinilai kinerja jaringan saraf tiruan backroagation dalam mendekati atau mengestimasi hasil engelomokkan adalah baik, karena memberikan nilai rata-rata ersen error yang kecil yaitu 23,70%. Pengklasifikasi dengan Jaringan Saraf Tiruan Evaluasi klasifikasi dilakukan dengan cara membuat tabulasi erhitungan masing-masing Y i Y i = absolute error. Diharakan absolute error tersebut bisa sekecil mungkin sehingga engamatan teat diklasifikasikan. Dikatakan teat klasifikasi jika : 0 Y i Y i 0,05. Berdasarkan Tabel 9, daat ditentukan keteatan klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan. Persentase keteatan klasifikasi = % 342 = 80,89% Tabel 9. Prediksi Keanggotaan Jaringan Saraf Tiruan Jurusan yang dirediksi oleh model Bahasa IPS Bahasa Jurusan IPS Perbandingan Hasil Pengelomokkan Dengan Teknik Analisis Regresi Logistik Dan Teknik Analisis Jaringan Saraf Tiruan Dari hasil engelomokkan dengan metode analisis regresi logistik dan analisis jaringan saraf tiruan akan dibandingkan dengan melihat keteatan klasifikasi. Tabel 10. Hasil engelomokkan dengan metode analisis regresi logistik dan analisis jaringan saraf tiruan Regresi Logistik Jaringan Saraf Tiruan Jurusan Bahasa IPS Bahasa IPS Bahasa IPS Berdasarkan Tabel 10, diketahui dengan menggunakan teknik analisis regresi logistik, dieroleh : Dari 150 siswa yang diklasifikasikan ke Jurusan Bahasa, 115 siswa teat diklasifikasikan ke jurusan Bahasa dan sisanya 35 siswa tidak teat diklasifikasikan ke Jurusan Bahasa. Dari 164 siswa yang diklasifikasikan ke Jurusan IPS, 131 siswa teat diklasifikasikan ke jurusan IPS dan sisanya 33 siswa tidak teat diklasifikasikan ke Jurusan IPS. Sedangkan untuk analisis jaringan saraf tiruan, dieroleh : Dari 150 siswa yang diklasifikasikan ke Jurusan Bahasa, 115 siswa teat diklasifikasikan ke jurusan Bahasa dan sisanya 33 siswa tidak teat diklasifikasikan ke Jurusan Bahasa. Dari 164 siswa yang diklasifikasikan ke Jurusan IPS, 139 siswa teat diklasifikasikan ke jurusan IPS dan sisanya 25 siswa tidak teat diklasifikasikan ke Jurusan IPS. Dari erhitungan ersentase keteatan klasifikasi, dieroleh nilai ersentase keteatan klasifikasi analisis regresi logistik sebesar 78,34% dan nilai ersentase keteatan klasifikasi analisis jaringan saraf tiruan sebesar 80,89%. Kesimulan Berdasarkan hasil dan embahasan tersebut, maka daat disimulkan bahwa dalam enyelesaian engklasifikasian emilihan jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda tahun ajaran 2011/2012 lebih teat menggunakan jaringan saraf tiruan karena keteatan klasifikasi yaitu sebesar 80,89%. Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 23

8 Daftar Pustaka Hosmer, D. W. and Lemeshow, S. (2000). Alied Logistic Regression. John Wiley and Sons, Inc. USA. Firmansyah, Yudhi Perbandingan Analisis Diskriminan Mahalanobis dan Analisis Jaringan Saraf Tiruan Dalam MenyelesaikanMasalah Pengelomokkan. Jurusan S1 Statistika Fakultas FMIPA Universitas Mulawarman: Samarinda. Fractal (2003), Comarative Analysis of Classification Techniques, A Fractal White Paer. Pusitaningrum, Diyah Pengantar Jaringan Saraf Tiruan. Yogyakarta: Andi. Siang, J. Jek Jaringan Saraf Tiruan dan Pemogramannya menggunakan Matlab. Yogyakarta : Andi. Suhermin Ari Pujianti Perbandingan Metode Klasifikasi Analisis Deskrriminan, Regresi Logistik dan Jaringan Saraf Tiruan Pada Kasus Pengelomokan Bunga. Pasca Sarjana Jurusan 24 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengklasifikasian merupakan salah satu metode statistika untuk mengelompok atau menglasifikasi suatu data yang disusun secara sistematis. Masalah klasifikasi sering

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backroagation Didi Suriyadi Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Lebih terperinci

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2) BIAStatistika (2) Vol. 4, No., hal. 35 45 Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan Netti Herawati ) Alfian Futuhul Hadi 2) ) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lamung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1) Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL SKRIPSI Oleh : Ahmad Reza Aditya 24010210130055 JURUSAN STASTISTIKA

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield 2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Saham Pada Bank Terbesar Di Indonesia Dengan Metode Backpropagation Neural Network

Prediksi Pergerakan Harga Saham Pada Bank Terbesar Di Indonesia Dengan Metode Backpropagation Neural Network ISSN: 2089-3787 965 Prediksi Pergerakan Harga Saham Pada Bank Terbesar Di Indonesia Dengan Metode Backroagation Neural Network Agnes Novita Fakultas Teknologi Informasi, ABFI Institute Perbanas Jln. Perbanas,

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 133-142 Online di: http://eournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE REGRESI LOGISTIK BINER DAN METODE BACKPROPAGATION

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON E-Jurnal Matematika Vol., No., Mei 013, 49-53 ISSN: 303-1751 PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON I PUTU YUDANTA EKA PUTRA 1, I PUTU EKA

Lebih terperinci

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Salah satu persyaratan dalam mengestimasi persamaan regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square)

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN Volume I No., Februari 26 ISSN 252-3764 PERBANDINGAN ANALISIS DISKRIMINAN LINEAR, REGRESI LOGISTIK BINER DAN RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK (RBFNN) (STUDI KASUS PADA PENGKLASIFIKASIAN KETEPATAN WAKTU

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic

Lebih terperinci

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need.

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need. PREDIKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Febry Hontong 1), Tritiya Arungpadang 2), Johan Neyland 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA Moh. Yamin Darsyah 1 Arianto Wijaya 2 1,2 Program Studi S1 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERBANDINGAN REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERBANDINGAN REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (Studi pada Klasifikasi Status Akreditasi Sekolah Menengah Pertama Provinsi DKI Jakarta) HARUMI FAJRI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE Diah Ayu Novitasari * * Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan Email :

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE Diah Ayu Novitasari *) *) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan Email

Lebih terperinci

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING Dian Permata Sari, Sri Setyaningsih, dan Fitria Virgantari. Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

REGRESI LOGISTIK (LOGISTIC REGRESSION)

REGRESI LOGISTIK (LOGISTIC REGRESSION) REGRESI LOGISTIK (LOGISTIC REGRESSION) REGRESI LOGISTIK Adalah regresi parametrik yang digunakan untuk Y berskala kategorik dan X berskala bebas. Biner Y berskala nominal dengan 2 kategori Regresi Logistik

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur)

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Odik Fajrin Jayadewa, Dr. Irhamah, S.Si, M.Si, dan 3 Dwi Endah Kusrini, S.Si,

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ

Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ 59 Analisis Faktor Faktor Yang Berengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keutusan Hotel XYZ Wiwik Anggraeni, Jurusan Sistem Informasi ITS, Surabaya,

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network 1 Wijdani Anindya Hadi (1) dan Dr. Suhartono, S.Si. M.Sc (2) Statistika, FMIPA,

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-254 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 205, Halaman 997-005 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK BINER DAN RADIAL

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK Analisis regresi logistik biner dengan metode penalized maximum likelihood digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk semakin memperlihatkan derajat kesehatan demi peningkatan kualitas hidup yang lebih

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Dewi Erla Mahmudah 1, Ratna Dwi Christyanti 2, Moh. Khoridatul Huda 3,

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA -ISSN 979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 206: 75-84 htt://eournal.undi.ac.id/index.h/media_statistika APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER REGRESI LOGISTIK DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN. Anik Djuraidah Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PENDUGAAN PARAMETER REGRESI LOGISTIK DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN. Anik Djuraidah Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pendugaan Parameter Regresi Logistik... (Anik Djuraidah) PENDUGAAN PARAMETER REGRESI LOGISTIK DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Anik Djuraidah Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Abstract

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Kurniawati Handayani 09.11.3278 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M) 30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) Shaifudin Zuhdi, Dewi Retno Sari Saputro Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Galih Probo Kusuma, Dr Melania Suweni Muntini, MT Jurusan Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Regresi Logistik Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) tujuan melakukan analisis data kategori menggunakan regresi logistik adalah mendapatkan model terbaik dan sederhana untuk

Lebih terperinci

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY KELOMPOK : Karlina Siti Faresha 135020200111071 Rezky Ridhowati 135020200111074 Pahriyatul Ummah 135020201111002 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION Syamsul Rizal 1, Imaroh Izzatun Nisa 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi S1 Statistika

Lebih terperinci

MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK Mohammad Farhan Qudratullah Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio 21 BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) 3.1 Regresi Logistik Biner Regresi logistik berguna untuk meramalkan ada atau tidaknya karakteristik berdasarkan prediksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Regresi Logistik Regresi adalah bagaimana satu variabel yaitu variabel dependen dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel lain yaitu variabel independen dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Risnawati 1, & Masitah Handayani 2 1,2 Program Studi Sistem Komputer, STMIK Royal

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK DAN JARINGAN SARAF TIRUAN PADA KASUS PENGKLASIFIKASIAN DATA DEMOGRAFI SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK DAN JARINGAN SARAF TIRUAN PADA KASUS PENGKLASIFIKASIAN DATA DEMOGRAFI SKRIPSI PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK DAN JARINGAN SARAF TIRUAN PADA KASUS PENGKLASIFIKASIAN DATA DEMOGRAFI SKRIPSI SITI HARDIANTI 070803022 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP)

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) Sem -. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) Nama Matakuliah : Analisis Data Kategorik Kode MK/SKS : 309H203/3SKS Semester : Awal/ (Tahun III) Mata Kuliah Prasyarat : Metode Statistika, Komputasi Statistika

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto )

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) Tingkat Ketelitian Pengenalan Pola Data pada Algoritma Pelatihan Perbaikan Metode Batch Mode dalam Jaringan Syaraf Tiruan (The Level of Data Pattern Recognition Accuracy on Training Algorithm of Batch

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radang paru paru adalah sebuah penyakit pada paru paru dimana pulmonary alveolus yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi cairan. Berdasarkan

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural. ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN

Lebih terperinci

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan analisis data saat ini masih bertumu ada analisis untuk data linear. Disisi lain, untuk kasus-kasus tertentu engukuran dilakukan secara sirkular. Beberaa ilustrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi

Lebih terperinci