SEGMENTASI BERBASIS REGION PADA CITRA BERWARNA UNTUK KEPERLUAN TEMU KEMBALI CITRA PADA EVENT OLAH RAGA LAPANGAN HIJAU
|
|
- Adi Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EGMENTAI BERBAI REGION PADA CITRA BERWARNA UNTUK KEPERLUAN TEMU KEMBALI CITRA PADA EVENT OLAH RAGA LAPANGAN HIJAU Arf Basof,.Kom, Moch. Harad, T, M.c, Ph.D. Program Magster Bdang Keahlan Jarngan Cerdas Multmeda Jurusan Teknk Elektro Fakultas Teknolog Industr Insttut Teknolog epuluh Nopember (IT), urabaya, 60, Indonesa E-mal : arv@eeps-ts.edu, mochar@ee.ts.ac.d Abstrak Dalam sstem temu kembal ctra, segmentas adalah bagan terpentng dalam tahap awal pemrosesan ctra. Metode segmentas yang tepat sangat mempengaruh hasl segmentas suatu ctra, terutama pada ctra berwarna dan bertekstur yang menjad permasalahan tersendr dalam proses segmentas. alah satu metode yang dterapkan pada peneltan n adalah segmentas berbass regon dengan algortma JEG. Proses segmentas ctra dengan algortma JEG terbag atas dua tahap, yatu proses kuantsas warna dan proses segmentas spasal. Penggunaan ruang warna CIE LUV pada tahap kuantsas warna yang mampu menerma warna menurut perseps manusa. Warna-warna ctra yang terkuantsas membentuk color class-map untuk membedakan regon-regon dalam ctra. D tahap segmentas spasal, dlakukan perhtungan ukuran segmentas yang bak menurut color class-map yang terbentuk pada wndow lokalnya sehngga menghaslkan J-mage. Metode regon growng dgunakan untuk mensegmentas ctra berdasarkan J-mage multskala. Uj coba pada ctra event olah raga lapangan hjau dlakukan untuk melhat hasl segmentas yang sesua menurut kombnas nla parameter threshold yang tepat. Dar varas parameter threshold kuantsas warna dperoleh 67% cenderung pada nla threshold 55 menghaslkan segmentas yang bak. edangkan untuk threshold regon mergng, cenderung pada nla threshold 0.4. Hasl ekspermen menunjukkan bahwa dengan kombnas parameter nla threshold yang bak n, memudahkan dalam proses mplementas sstem temu kembal ctra menurut hasl segmentas warna. Kata kunc : segmentas ctra berwarna, JEG, CIE LUV, regon growng, regon mergng Permasalahan yang serng muncul dsebabkan tekstur ctra, jka ctra hanya terdr dar regonregon warna yang homogen, metode clusterng dalam ruang warna dapat dterapkan untuk segmentas ctra []. Namun pada kenyataannya, ctra pemandangan alam kaya akan warna dan tekstur sehngga sult untuk mengdentfkas regon-regon pada ctra yang mengandung polapola warna-tekstur. Pendekatan yang dgunakan dalam peneltan n berdasarkan pada asumsasums sebaga berkut : etap regon pada ctra mengandung pola warna-tekstur yang terdstrbus unform, Informas warna pada setap regon ctra dapat dnyatakan dengan beberapa warna-warna terkuantsas, yang tepat untuk sebagan besar ctra pemandangan alam berwarna, Warna-warna antara dua regon tetangga dapat dbedakan. Hal n merupakan asums dasar dar semua algortma segmentas ctra berwarna. Algortma JEG memerlukan tga parameter, pertama, threshold untuk proses kuantsas warna. Threshold tersebut menentukan jarak mnmum antara dua cluster warna yang akan dgabungkan. Kedua, jumlah skala segmentas dan ketga, threshold untuk regon mergng. Gambar menunjukkan Blok stem algortma JEG []. Ctra berwarna Kuantsas warna Color class-map egmentas spasal Perhtungan J-mage J-mage on growng on-regon tersegmentas on mergng Pendahuluan egmentas ctra berwarna sangat bermanfaat terutama dalam aplkas temu kembal ctra. Hasl segmentas Gambar. Blok stem Algortma JEG
2 Metode. Kuantsas Warna Pertama, warna-warna pada ctra dkuantsas secara kasar tanpa menurunkan kualtas warna secara sgnfkan. Tujuannya adalah untuk mengekstrak beberapa perwaklan warna yang dapat dgunakan untuk membedakan regon-regon dalam ctra. ecara khusus, dperlukan 0 sampa 0 warna dalam ctra pemandangan alam. Kuantsas warna yang bak berpengaruh terhadap proses segmentas. Dalam mplementas peneltan n dgunakan algortma kuantsas warna perseptual [3]. Algortma kuantsas warna perseptual bekerja berdasarkan perseps penglhatan manusa yang lebh senstf terhadap perubahan pada smooth regon darpada perubahan pada detaled regon (textured regon). mooth regon adalah boundary regon-regon yang memungknkan, sedangkan detaled regon adalah regon-regon homogen pada ctra. Karena tu, warna-warna dapat dkuantsas secara lebh kasar pada detaled regon tanpa mempengaruh kualtas perseptual secara sgnfkan. Berdasarkan fakta tersebut, setap pksel dtanda dengan bobot yang berdasarkan pada varance dalam wndow lokal sedemkan rupa sehngga pksel-pksel pada smooth regon lebh pentng darpada pksel-pksel pada detaled regon. Algortma n menggunakan statstk lokal yang dperoleh setelah peer group flterng, yatu bobot dalam proses kuantsas vektor. Prosedur kuantsas warna adalah sebaga berkut :. Konvers ruang warna RGB ke LUV untuk menjaga kualtas warna.. Pertama, peer group flterng dterapkan untuk menghaluskan ctra dan menghlangkan mpulse nose. Haslnya berupa : x : vektor pksel ctra yang telah dhaluskan oleh anggota peer group-nya N : jumlah cluster awal v : bobot perseptual untuk setap pksel 3. Clusterng dengan Generalzed Lloyd Algorthm (GLA). Haslnya berupa centrod untuk setap cluster warna. 4. Penggabungan cluster-cluster yang jarak centrodnya kurang dar threshold kuantsas warna. 5. Klasfkas pksel ke dalam cluster warna yang centrodnya terdekat dengan ntenstas pksel tersebut. 6. Konvers ruang warna LUV ke RGB untuk menamplkan ctra hasl kuantsas warna... Peer Group Flterng (PGF) [3] Msalkan x 0 (n) menyatakan vektor pksel ctra yang memberkan cr nformas warna pada poss n yang berpusat pada wndow w x w. Urutkan semua pksel pada wndow tersebut berdasarkan jaraknya terhadap x 0 (n) dalam urutan ascendng dan nyatakan sebaga x (n), = 0,..., k = w. Ukuran jarak Eucldean yang dgunakan adalah : d n x 0 n x n 0,..., k (), d n d n... d n 0 k () Peer group P(m,w) untuk x 0 (n) terdr dar m pksel yang ntenstasnya terdekat dengan x 0 (n) dalam wndow w x w yang berpusat pada x 0 (n). Penentuan m menggunakan estmas dskrmnan Fsher. Crteron yang dmaksmalkan adalah : a a s, J s d mana : j0,..., k k (3) a d j n, a d j n k j s d n a, s d n a j0 j (4) k j (5) j m adalah ndeks d mana J() bernla maksmum. elanjutnya x 0 (n) dgant dengan ratarata anggota peer group-nya. Untuk menghlangkan efek mpulse nose, turunan pertama dar jarak d (n), f (n), dhtung sebelum klasfkas peer group : f n d n d n (6) Pengujan dlakukan terhadap M ttk pertama dan terakhr dar x (n) untuk memerksa apakah ttk-ttk tersebut termasuk mpulse nose : f n (7) d mana M = w /, separuh dar ukuran wndow, dan α dset bernla tngg untuk ctra yang sangat rusak dan dset bernla rendah untuk ctra yang sedkt rusak. Jka f (n) tdak memenuh konds tersebut, maka ttk-ttk terakhr x j (n) untuk j atau j > danggap sebaga mpulse nose dan dhlangkan. Kemudan d j (n) ssanya dgunakan untuk mengestmas peer group yang sebenarnya. elanjutnya dlakukan perhtungan jarak maksmum setap peer group T(n). Nla T(n) mengndkaskan kehalusan regon lokal. Bobot perseptual untuk setap pksel v(n) dhtung dengan : vn exp Tn (8) sehngga pksel-pksel pada detaled regon memlk bobot yang lebh rendah darpada pkselpksel pada smooth regon. Rata-rata T(n), T avg, mengndkaskan kehalusan keseluruhan ctra. ecara umum, semakn besar nla T avg, semakn berkurang kehalusan ctra dan semakn banyak jumlah cluster yang dperlukan untuk kuantsas warna. Jumlah awal cluster N destmas dengan : (9) N T avg d mana β dset bernla pada percobaan.
3 .. Generalzed Lloyd Algorthm (GLA) GLA dgunakan untuk menanda pksel-pksel yang berbobot rendah dengan cluster yang lebh sedkt untuk mengurang jumlah cluster warna pada detaled regon. Centrod untuk cluster warna C dhtung dengan : vnxn c, x( n ) C (0) v n. egmentas pasal etelah tahap kuantsas warna, dperoleh color class-map, yatu label yang dtanda pada pksel-pksel dalam ctra yang menyatakan klasfkas cluster warna untuk pksel tersebut. Gambar menunjukkan contoh color class-map. Nla label dwakl oleh tga smbol, *, +, dan o. Gambar. Contoh color class-map Gambar 3 menunjukkan flow chart tahap segmentas spasal. Mula-mula, ctra nput danggap sebaga satu regon nsal. Algortma n kemudan mensegmentas semua regon dalam ctra pada skala nsal yang besar. Proses tersebut dulang pada regon-regon tersegmentas baru pada skala berkutnya yang lebh kecl hngga mencapa skala mnmum yang telah dtentukan. Kurang skala dengan Tdak Color class-map kala nsal Untuk setap regon Perhtungan nla J lokal on growng on-regon tersegmentas kala < Threshold Ya Tabel. Ukuran wndow pada skala yang berbeda [] kala Wndow (pksel) amplng (/pksel) Ukuran on (pksel) Valley Mnmum (pksel) 9 x 9 / ( x ) 64 x x 7 / ( x ) 8 x x 33 / (4 x 4) 56 x x 65 / (8 x 8) 5 x Perhtungan J-Image J-mage adalah ctra grayscale yang nla pksel-pkselnya adalah nla J yang dhtung terhadap wndow lokal yang berpusat pada pksel tersebut. d mana : dan J W B T W () T C W zz W z m C zz z m () (3) Keterangan : T : jarak antar kelas-kelas warna yang berbeda (between class scatter matrx) W : jarak antar anggota dalam setap kelas warna (wthn class scatter matrx) m : rata-rata lokas spasal pksel dalam wndow m : rata-rata lokas spasal pksel dalam kelas warna emakn besar nla J, maka pksel tersebut semakn mendekat boundary regon. J-mage dapat dlhat sebaga peta yang mengandung valley dan mountan yang berturut-turut mewakl pusat regon dan boundary regon. Wndow yang dgunakan dalam perhtungan J-mage berbeda-beda dalam setap skala segmentas, sepert pada Gambar 4. Tepan wndow dhlangkan untuk membuat wndow lebh srkuler sehngga tdak menmbulkan bas terhadap objek seg empat. on mergng Hasl segmentas Gambar 3. Flow chart tahap segmentas spasal Tabel bers hmpunan skala dan ukuran regon yang sesua untuk skala tersebut. Msalnya, jka ukuran ctra lebh besar darpada 56 x 56, tetap lebh kecl darpada 5 x 5, skala awalnya adalah 3. (a) (b) Gambar 4. Wndow untuk perhtungan nla J lokal (a) Wndow dasar pada skala. (b) Ilustras wndow pada skala. Hanya ttk-ttk bertanda + yang dgunakan untuk perhtungan nla J lokal, sehngga membentuk wndow dasar yang sama dengan (a). 3
4 Jumlah.. on Growng on growng dgunakan untuk mengelompokkan pksel-pksel ke dalam regonregon. Haslnya berupa regon-map, yatu label yang dtanda pada pksel-pksel dalam ctra yang merupakan klasfkas regon untuk pksel tersebut. on growng terdr dar dua tahap, yatu : Valley determnaton Valley determnaton dgunakan untuk menentukan hmpunan valley terbak. Pkselpksel dengan nla J kurang dar threshold dhubungkan untuk membentuk kanddat valley. Kanddat valley yang ukurannya melebh ukuran valley mnmum pada skala segmentas yang bersesuaan (sepert pada Tabel ) akan menjad valley. Valley growng Valley growng merupakan proses pembentukan regon-regon dar valley-valley...3 on Mergng on mergng dgunakan untuk menggabungkan regon-regon yang jaraknya kurang dar threshold regon mergng. Mula-mula, dlakukan perhtungan jarak antara dua regon tetangga dan haslnya dsmpan dalam tabel jarak. Kemudan pasangan regon dengan jarak mnmum dgabungkan. Vektor ftur warna untuk regon tersebut dhtung dan tabel jarak dupdate. Proses tersebut berlanjut hngga mencapa threshold maksmum untuk jarak. etelah regon mergng, dperoleh hasl segmentas. 3 Hasl Uj Coba Uj coba dlakukan pada ctra berwarna event olah raga lapangan hjau, yang mencakup golf dan sepak bola dengan ukuran 8 x 8. Tujuan pengujan n untuk melhat dan menganalsa hasl segmentas yang bak menurut kombnas nla parameter yang tepat. Uj coba dlakukan dengan varas nla parameter threshold kuantsas warna pada setap ctra dengan nla mencakup:, 64, 8, 5, 800, 000, 500, 8000 dan Untuk skala dset default yang secara otomats mengkut ukuran dar ctra. edangkan nla parameter threshold untuk regon mergng, berksar antara 0 hngga dan dber nla default yang sesua yatu 0.4. Hasl segmentas pada salah satu ctra event olah raga golf3.jpg dtunjukkan pada Gambar 5. Dengan varas nla parameter threshold kuantsas, jumlah skala (oleh sstem menjad berdasar ukuran ctra), dan threshold regon mergng d set 0,4. Tr- Kuan Jml- Cluster Jml Merg Total Komp (detk) Hasl Perbandngan Varas Threshold Kuantsas Warna pada Golf3.jpg Threshold Kuantsas Warna Tr-Kuan Jml-Cluster Jml Merg Total Komp (detk) Gambar 5. Hasl egementas, Tabel dan Grafk Perbandngan pada Varas Threshold Kuantsas Warna Golf3.jpg edang hasl segmentas pada salah satu ctra event olah raga sepak bola golf3.jpg dtunjukkan pada Gambar 6. et parameter yang sama, yatu varas nla parameter threshold kuantsas, jumlah skala (oleh sstem menjad berdasar ukuran ctra), dan threshold regon mergng d set 0,4 Tr- Kuan Jml- Cluster Jml Merg Total Komp (detk)
5 Jumlah Hasl Perbandngan Varas Threshold Kuantsas Warna occer3.jpg Threshold Kuantsas Warna Tr-Kuan Jml-Cluster Jml Merg Total Komp (detk) Gambar 6. Hasl egementas, Tabel dan Grafk Perbandngan pada Varas Threshold Kuantsas Warna occer3.jpg Dar pengamatan, semakn besar threshold kuantsas warna, jumlah cluster warna semakn berkurang karena semakn banyak cluster warna yang dgabungkan. Namun jumlah regon yang terbentuk tdak selalu berkurang mengkut jumlah cluster. edangkan jumlah regon mergng juga akan mengkut dar jumlah regon yang terbentuk. Untuk waktu komputas juga cenderung makn berkurang. Berdasarkan uj coba varas nla threshold kuantsas warna pada setap ctra, hasl segmentas ctra terbak cenderung pada nla parameter 55 dengan prosentase 67% dbandng yang lan sepert pada gambar 7. Prosentase Threshold Kuantsas Warna Dengan kombnas parameter yang tepat, sangat berguna pada pengembangan berkutnya khususnya dalam penerapan sstem temu kembal ctra dengan memanfaatkan hasl segmentas dar algortma JEG. 5 Daftar Pustaka. D. Comancu and P. Meer, Robust analyss of feature spaces: color mage segmentaton, Proc. of IEEE Conf. on Computer Vson and Pattern Recognton, pp , Y. Deng, B.. Manjunath, dan H. hn. Color Image egmentaton, In : Proceedngs of IEEE Computer ocety Conference on Computer Vson and Pattern Recognton CVPR 99, Fort Collns, CO, vol., pp , Jun Y. Deng, C. Kenney, M.. Moore, dan B.. Manjunath, Peer Group Flterng and Perceptual Color Image Quantzaton, to appear n Proc. of ICA, Y. Deng, B.. Manjunath, Unsupervsed egmentaton of Color-Texture ons n Images and Vdeo, IEEE Transactons on Pattern Analyss and Machne Intellgence (PAMI 0), vol. 3, no. 8, pp , Agustus 00. 8% 8% 7% T-8 T-55 T-5 T % Gambar 7. Grafk Prosentase Threshold Kuantsas Warna 4 Kesmpulan Dar hasl uj coba yang dlakukan, ddapatkan beberapa smpulan sebaga berkut:. Penentuan nla parameter pada proses segmentas n sangat menentukan hasl segmentas ctra yang sesua.. Parameter nla threshold kuantsas warna berpengaruh terhadap jumlah cluster warna yang terbentuk, dmana semakn besar nla parameter, jumlah cluster warna semakn sedkt karena semakn banyak cluster yang dgabungkan, demkan pula sebalknya. Dan waktu komputas juga makn kecl karena mak sedkt cluster warna yang dproses. 3. Berdasarkan uj coba pada varas nla threshold kuantsas warna, hasl segmentas ctra terbak cenderung pada nla parameter 55 dengan prosentase 67% dbandng yang lan. 5
6 6
SEGMENTASI CITRA BERWARNA MENGGUNAKAN ALGORITMA JSEG
SEGMENTASI CITRA BERWARNA MENGGUNAKAN ALGORITMA JSEG Rully Soelaman 1), Darls Herumurt ), Dyah Wardhan Kusuma. 3) Fakultas Teknolog Informas, Insttut Teknolog Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 6111, Indonesa
Lebih terperinciIMAGE CLUSTER BERDASARKAN WARNA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT DENGAN METODE VALLEY TRACING
IMAGE CLUSTER BERDASARKAN WARNA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT DENGAN METODE VALLEY TRACING M. Helmy Noor 1, Moh. Harad 2 Program Pasasarjana, Jurusan Teknk Elektro, Program Stud Jarngan Cerdas
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI09191 IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA RESONANSI MAGNETIK OTAK MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS YANG DIMODIFIKASI BERDASARKAN KORELASI ANTAR PIKSEL (Kata Kunc : Segmentas Fuzzy
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA INTERAKTIF MENGGUNAKAN REGION MERGING BERBASIS SIMILARITAS MAKSIMAL
MAKALA EMINAR TUGA AKIR PERIODE JULI 00 IMPLEMENTAI EGMENTAI CITRA INTERAKTIF MENGGUNAKAN REGION MERGING ERAI IMILARITA MAKIMAL Ayu Arta Paramta Relga, andayan Tjandrasa, Anny Yunart 3 Teknk Informatka,
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA
PENERAPAN MEODE LINIEAR DISCRIMINAN ANALYSIS PADA PENGENALAN AJAH ERASIS KAMERA Asep Sholahuddn 1, Rustam E. Sregar 2,Ipng Suprana 3,Setawan Had 4 1 Mahasswa S3 FMIPA Unverstas Padjadjaran e-mal: asep_sholahuddn@yahoo.com
Lebih terperinciPERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT
BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciBAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE
BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu komputer digital [12]. Citra digital tersusun atas sejumlah elemen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ctra dgtal merupakan ctra hasl dgtalsas yang dapat dolah pada suatu komputer dgtal [12]. Ctra dgtal tersusun atas sejumlah elemen. Elemen-elemen yang menyusun ctra
Lebih terperinciPEMILIHAN VARIABEL YANG RELEVAN PADA ATURAN FUZZY MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF
PEMILIHAN VARIABEL YANG RELEVAN PADA ATURAN FUZZY MENGGUNAKAN JARINGAN YARAF r Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas Teknolog Industr Unverstas Islam Indonesa Yogyakarya emal: cce@ft.u.ac.d Abstrak
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciPENGENALAN JENIS-JENIS IKAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN JENIS-JENIS IKAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA Suharto Jat Santoso *, Bud Setyono **, R. Rzal Isnanto ** Abstrak - Selama n pengenalan jens kan pada
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat
Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. George Boole dalam An Investigation of the Laws of Thought pada tahun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aljabar Boolean Barnett (2011) menyatakan bahwa Aljabar Boolean dpublkaskan oleh George Boole dalam An Investgaton of the Laws of Thought pada tahun 1954. Dalam karya n, Boole
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciANALISIS KEMIRIPAN POLA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN
AALISIS KEMIRIPA POLA CITRA DIGITAL MEGGUAKA METODE EUCLIDEA Eus St ur Asyah1), Abdul Hayat2), Puspa Wdant3), Shnta Yulnda Prasetya4), Helm Iskandar5) 1), 2 ), 3) Komputersas Akuntans AMIK Raharja Informatka
Lebih terperinciPertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012
Pertemuan ke-4 Analsa Terapan: Metode Numerk 4 Oktober Persamaan Non Non--Lner: Metode NewtonNewton-Raphson Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Newton Newton--Raphson f( f( f( + [, f(] + = α + + f( f ( Gambar
Lebih terperinciHistogram Citra. Bab Membuat Histogram
Bab 6 Hstogram Ctra I nformas pentng mengena s ctra dgtal dapat dketahu dengan membuat hstogram ctra. Hstogram ctra adalah grafk yang menggambarkan penyebaran nla-nla ntenstas pxel dar suatu ctra atau
Lebih terperinciPROTOTYPE APLIKASI UNTUK MENGUKUR KEMATANGAN BUAH APEL BERDASAR KEMIRIPAN WARNA
PROTOTYPE APLIKASI UNTUK MENGUKUR KEMATANGAN BUAH APEL BERDASAR KEMIRIPAN WARNA Catur Iswahyud Program Stud Teknk Informatka, Fakultas Teknolog Industr Insttut Sans & Teknolog AKPRIND Yogyakarta Emal :
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinci3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW
12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla
Lebih terperinciPendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik
Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. fungsi f(x,y), dimana x dan y merupakan spatial koordinat, dan tingkatan aplitude
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ctra Menurut Gonzales (2004, p1) Ctra bsa djelaskan sebaga 2 dmens dar fungs f(x,y), dmana x dan y merupakan spatal koordnat, dan tngkatan apltude pada poss n dsebut dengan ntenstas
Lebih terperinciPENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDETEKSI POSISI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL
Semnar Nasonal Aplkas Teknolog Informas 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6 Yogyakarta, 18 Jun 2005 PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDETEKSI POSISI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL Setyo Nugroho
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciPENENTUAN KELAS DENGAN NEAREST NEIGHBOR CLUSTERING DAN PENGGUNAAN METODE NAÏVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI DOKUMEN
PENENTUAN KELAS DENGAN NEAREST NEIGHBOR CLUSTERING DAN PENGGUNAAN METODE NAÏVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI DOKUMEN Handry Wardoyo 1 Jeanny Pragantha Vny Chrstant M. 3 1 3 Teknk Informatka Unverstas Tarumanagara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL
Arad Retno TH, Pengembangan Metode Algortma Gen, Hal 93-0 PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL Arad Retno Tr Hayat Abstrak Metode optmas
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciMULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari
MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA KOMPRESI JPEG DAN METODE FUZZY C-MEANS PADA KOMPRESI CITRA BERBASIS ENTROPI
PENERAPAN ALGORITMA KOMPRESI JPEG DAN METODE FUZZY C-MEANS PADA KOMPRESI CITRA BERBASIS ENTROPI Dka Asoka Masatu 1, Indah Soesant 2, Hanung Ad Nugroho 3 Abstract Advances n technology demand nformaton
Lebih terperinciKLASTERISASI DATA MICROARRAY MENGGUNAKAN METODE CLIQUE PARTITIONING
KLASTERISASI DATA MICROARRAY MENGGUNAKAN METODE CLIQUE PARTITIONING Lsa Maranah 1, Fhra Nhta, Adwjaya 3 1,,3 ProdS1 Ilmu Komputas, Fakultas Informatka, Unverstas Telkom 1 lsamaranah@gmal.com, fhranhta@telkomunversty.ac.d,
Lebih terperinciMETODE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI CITRA TELUR BERBASIS ANDROID
METODE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI CITRA TELUR BERBASIS ANDROID Fersa Setyanngrum 1, Kartka Frdausy 2 Program Stud Teknk Elektro, Fakultas Teknolog Industr, Unverstas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo,
Lebih terperinciKLASIFIKASI ONLINE CITRA DAUN BERDASARKAN FITUR BENTUK DAN RUAS DAUN
KLASIFIKASI ONLINE CITRA DAUN BERDASARKAN FITUR BENTUK DAN RUAS DAUN Agus Zanal Arfn 1, Bayu Bagus, Dn Adn Navastara 3 Jurusan Teknk Informatka, Fakultas Teknolog Informas Insttut Teknolog Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasifikasi dalam Metode K- Nearest Neighbor (K-NN)
Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasfkas dalam Metode K- Nearest Neghbor () Kharul Umam Syalman Magster Teknk Informatka Faslkom - TI USU kharul.q14@gmal.com Adl Abdllah Nababan
Lebih terperinciALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF UNTUK BINERISASI CITRA DOKUMEN BERWARNA
Vol. 2, No. 2 Desember 2011 ISSN 2088-2130 ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF UNTUK BINERISASI CITRA DOKUMEN BERWARNA Eka Mala Sar Rochman 1), Ratna Nur Tara Shanty 2), Dyah S Rahayu 3) Unverstas Trunojoyo
Lebih terperinciMETODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran
2 Capaan Pembelajaran METODE OPTIMASI N. Tr Suswanto Saptad Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatfalternatf dalam jumlah yang relatf
Lebih terperinciPembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasifikasi dalam Metode K- Nearest Neighbor (K-NN)
Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasfkas dalam Metode K- Nearest Neghbor () Kharul Umam Syalman Magster Teknk Informatka Faslkom - TI USU kharul.q14@gmal.com Adl Abdllah Nababan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciPengenalan Wajah Menggunakan Pseudo-2D Hidden Markov Model
Pengenalan Wajah Menggunakan Pseudo-2D Hdden Markov Model Anak Agung Gde Agung 1, Fazmah Arf Yulanto 2, Warh Maharan 3 1 Program Stud Komputersas Akuntans Polteknk Telkom, Bandung 2,3 Fakultas Teknk Informatka,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciberasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat
10 KARAKTRISTIK TRANSISTOR 10.1 Dasar Pengoperasan JT Pada bab sebelumnya telah dbahas dasar pengoperasan JT, utamannya untuk kasus saat sambungan kolektor-bass berpanjar mundur dan sambungan emtor-bass
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciPENGENALAN HURUF BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN METODA HEBBRULE
1 PENGENALAN HURUF BRAILLE BERBASIS JARINGAN SARAF TIRUAN METODA HEBBRULE un Ennggar 1, Wahyul Amen Syafe, ST, MT 2, Bud Setyono,ST,MT 2 Jurusan Teknk Elektro, Fakultas Teknk Unverstas, Dponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciPEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL
PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL Tan Wahyu Utam, Indah Manfaat Nur Unverstas Muhammadyah Semarang, emal : tan.utam88@gmal.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tnjauan Emprs Pada peneltan n, penelt menggunakan beberapa peneltan terkat yang pernah dlakukan oleh penelt lan sebaga tnjauan stud, yatu sebaga berkut : a. Pornography Detecton
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciMetode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural
Jurnal Graden Vol. 11 No. 1 Januar 015 : 1035-1039 Metode Estmas Kemungknan Maksmum dan Kuadrat Terkecl Tergeneralsas pada Analss Pemodelan Persamaan Struktural Dan Agustna Jurusan Matematka, Fakultas
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. sistem statis dan sistem fuzzy. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Aziz (1996).
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stud Yang Terkat Peneltan n mengacu pada jurnal yang dtuls oleh Khang, dkk.(1995). Dalam peneltannya, Khang, dkk membandngkan arus lalu lntas yang datur menggunakan sstem stats dan
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciInterpretasi data gravitasi
Modul 7 Interpretas data gravtas Interpretas data yang dgunakan dalam metode gravtas adalah secara kualtatf dan kuanttatf. Dalam hal n nterpretas secara kuanttatf adalah pemodelan, yatu dengan pembuatan
Lebih terperinci