MODUL ALJABAR. February 3, 2006

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL ALJABAR. February 3, 2006"

Transkripsi

1 MODUL ALJABAR February 3, Pendahuluan Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Dalam kehidupan seharihari aljabar seringkali digunakan tanpa memperdulikan apa pengertian aljabar tersebut. Dalam topik aljabar permasalahan-permasalahan matematika dinyatakan dengan suatu simbol (variabel) misalnya x. Simbol/variabel x biasanya menggantikan suatu bilangan yang dicari. Materi yang akan dibahas disini antara lain Hukum-hukum dasar aljabar, pertidaksamaan dan persamaan, persamaan linear, persamaan kuadrat, relasi dan fungsi 2 Sifat-sifat Dasar Aljabar Operasi hitung yang berlaku dalam aljabar adalah penjumlahan, ditulis +, perkalianyang ditulis,. atau tanpa ditulis. Sedangkan hukum yang berlaku adalah: Tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian Untuk setiap a, b R, jika a + b = c dan a b = d maka c, d R Asosiatif (Pengelompokan) Untuk setiap a, b, c R maka berlaku a + (b + c) = (a + b) + c dan a (b c) = (a b) c Ada elemen netral 0 untuk penjumlahan dan 1 untuk perkalian Untuk setiap a R maka berlaku a+0 = a = 0+a dan a 1 = a = 1 a Ada Elemen Invers yaitu a (dibaca minus a) untuk penjumlahan dan 1 a untuk perkalian Untuk setiap a R maka berlaku a + ( a) = 0 = ( a) + a dan a 1 a = 1 = 1 a a 1

2 Komutatif Untuk setiap a, b R berlaku a + b = b + a dan a b = b a Distributif Untuk setiap a, b, c R berlaku a (b + c) = a b + aċ Berdasarkan sifat-sifat tersebut dapat memberikan akibat sebagai berikut: Untuk setiap a R berlaku a 0 = 0 Untuk a, b R, jika a b = 0 maka a = 0 atau b = 0 Untuk setiap a, b, c, d R berlaku (a + b) (c + d) = a c + a d + b c + b d Untuk setiap a, b R berlaku 2.1 Contoh - contoh ( a) b = (a b) (1) a ( b) = (a b) (2) ( a) ( b) = a b (3) (x + 3) (x 4) = x (x 4) + 3 (x 4) = x 2 4x + 3x 12 2(x 5) = 2x 2(5) = 2x 10 3 Persamaan dan Pertidaksamaan Beberapa contoh masalah persamaan dan pertidaksamaan adalah: Satu orang murid membayar biaya piknik sebesar Rp ,-. Satu kelas terdiri dari sejumlah orang murid. Biaya piknik yang harus dikeluarkan untuk satu kelas tersebut adalah Rp ,-. Berapa jumlah murid dalam satu kelas? Upah dua orang tukang batu untuk satu hari sepuluh ribu lebih banyak dibandingkan dengan empat hari kerja upah satu tukang batu. Berapa upah tukang batu untuk satu hari? Harga gula di pasar paling murah per kilogram Rp 4000,-. Berapa kg gula yang dapat dibeli seorang pemilik warung jika dia memiliki uang sebesar Rp ,-? 2

3 Masalah-masalah diatas dapat dituliskan dalam bentuk aljabar sebagai berikut: 60000x = , dengan x menyatakan jumlah siswa. Akan ditentukan nilai x. 2x = 4x , dengan x menyatakan upah per orang per hari. 4000x , x menyatakan jumlah kilogram gula. Masalah pertama dan kedua merupakan contoh masalah persamaan, sedangkan masalah ketiga menyatakan pertidaksamaan. 3.1 Contoh Soal Tentukan Himpunan Penyelesaian, jika diberikan 1. 3x + 4 = 5 2x 2. 2x 5 = < 2x 5 < x + 4 < 5 dan 3 x x dan 4x Penyelesaian Untuk menyelesiakan masalah persamaan dan pertidak samaan dapat dilakukan dengan cara menambahkan/ mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama sehingga suku-suku/komponen yang memuat variabel x terpisah dengan komponen yang tidak memuat variabel (konstanta), kemudian kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama sehingga diperoleh nilai x. Misalkan pada contoh soal 1, kedua ruas ditambah 2x, diperoleh 3x (2x) = 5 2x + (2x) (4) 5x + 4 = 5 (5) kemudian kedua ruas ditambah dengan 4, sehingga diperoleh 5x ( 4) = 5 + ( 4) (6) 5x = 1 (7) 3

4 kemudian kedua ruas dikalikan dengan 1 5 diperoleh 5x 1 5 = 11 5 x = 1 5 Contoh 3 3 < 2x 5 < 7, semua ruas ditambah dengan 5 sehingga diperoleh semua ruas dikalikan dengan 1 2 diperoleh (8) (9) < 2x < (10) 2 < 2x < 12 (11) 2( 1 2 ) < 2x(1 2 ) < 12(1 2 ) (12) 1 < x < 6 (13) Untuk contoh 4 dan 5 ada dua pertidaksamaan, oleh karena itu harus dicari masing-masing penyelesian, kemudian digabungkan hasilnya. Contoh 4, 2x + 4 > 5 dan 3 x 1 dari pertidaksamaan pertama diperoleh 2x ( 4) > 5 + ( 4) (14) 2x > 1 (15) x > 1 2 (16) dari pertidaksamaan kedua diperoleh 3 x 1 (17) 3 x + (x) 1 + (x) (18) x (19) 3 + ( 1) 1 + x + ( 1) (20) 2 x (21) dari dua penyelesaian tersebut dapat dituliskan dalam bentuk gambar garis bilangan yaitu sehingga himpunan penyelesian dari soal tersebut adalah 1 2 < x 2. Hati-hati Apabila kedua ruas dikalikan dengan konstanta negatif (-) maka tanda pertidaksamaan harus diubah. 4

5 4 Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapi suatu masalah mengenai sistem persamaan, selain itu juga ada masalah sistem pertidaksamaan, misalnya Ali membeli apel dengan harga Rp10.000, perkilo dan anggur dengan harga Rp15.000, perkilo. Ali membayar uang sebanyak Rp ,-. Sedangkan Ali hanya dapat mengangkut beban sebanyak 15 kg. Berapa kilogram apel dan anggur yang harus dibeli oleh Ali. Seorang peternak ayam mempunyai 60 ekor ayam. Setiap hari mendapatkan paling sedikit 45 butir telur. Setiap hari dia membeli paling banyak 20 kg jagung untuk makanan ayam. Telur ayam dijual satu butir Rp 300,- sedangkan harga jagung adalah Rp 2000 perkilogram. Berapa telur yang harus dihasilkan supaya peternak mendapat keuntungan dalam sehari. Contoh lain dari masalah persamaan adalah sebagai berikut: Suatu pagar kayu mempunyai bentuk persegi panjang dengan keliling 90 cm, dengan panjang pagar dua kali lebar pagar tersebut. Tentukan ukuran pagar tersebut Umur ayah lima tahun lebih tua dari umur ibu. Umur Ibu dua kali umur Tina. Jumlah umur ayah, ibu dan Tina adalah 80 tahun. Berapa umur mereka masing-masing? Contoh-contoh diatas dapat diselesaikan secara langsung (tanpa membuat simbol) yang dikenal dengan masalah aritmatika, tetapi juga dapat diselesaikan melalui pendekatan aljabar sebagai berikut: Masalah pertama, didefinisikan / ditulis x jumlah kg apel, y sebagai jumlah kg anggur yang dibeli. Model persamaan yang terbentuk adalah: 10000x y = (22) x + y = 15 (23) Model di atas secara matematis dikenal dengan sistem persamaan linear dengan 2 persamaan dan 2 variabel, yaitu x dan y. 5

6 Sedangkan masalah kedua dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut: x menyatakan jumlah telur yang dihasilkan dan dapat dijual, sedangkan y adalah jumlah jagung yang dibeli. Misalkan z sebagai keuntungan/kerugian maka dapat dituliskan 300x 2000y 0 (24) x 45 (25) y 20 (26) Masalah ketiga dapat dituliskan menjadi x menyatakan panjang pagar sedangkan y menyatakan lebar pagar. x + y = 90 (27) x = 2y (28) Masalah keempat: x menyatkan umur ibu, y menyatakan umur ayah, sedangkan umur Tina dinyatakan dengan z. Model matematikanya 4.1 Langkah-langkah Penyelesaian x + 5 = y (29) 2z = x (30) x + y + z = 80 (31) Misal diberikan sistem persamaan linear dua variabel dengan dua persamaan adalah sebagai berikut: 2x + 2y = 8 (32) 4x + 6y = 4 (33) Dalam menyelesaikan masalah persamaan linear tersebut ada beberapa cara antara lain: Substitusi Dari persamaan 32 diperoleh x = (8 2y)/2 (34) 6

7 kemudian nilai x yang diperoleh disubstitusikan kedalam persamaan (33) 4(8 2y)/2 + 6y = 4 (35) 32/2 + 8y/2 + 6y = 4 (36) 16 + (4 + 6)y = 4 (37) 10y = (38) y = 20/10 (39) y = 2 (40) sehingga diperoleh x = (8 2(2))/2 = 2. Tampak bahwa penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah x = 2, y = 2. Eliminasi Untuk mendapatkan nilai x dan y akan dilakukan eliminasi/penghilangan salah satu variabel dengan cara mengalikan satu persamaan dengan suatu konstanta sehingga koefisien dari variabel persamaan (32) yang akan dihilangkan sama dengan koefisien variabel persamaan (33) (dikalikan 2). Kemudian persamaan (32) dikurangi dengan persamaan (33). diperoleh baris pertama ditambah baris kedua diperoleh 2(2x + 2y = 8) (41) 4x + 6y = 4 (42) 4x + 4y = 16 (43) 4x + 6y = 4 (44) 10y = 20 (45) y = 2 (46) setelah itu disubsitusi ke salah satu persamaan untuk mendapatkan nilai x Metode Grafik Penyelesian x dan y diperoleh dengan cara menggambarkan persamaan garis dari persamaan(32) dan (32) pada koordinat kartesius, nilai x dan y merupakan titik potong dari kedua garis tersebut. 7

8 4.2 Contoh Soal Tentukan himpunan penyelesian dari sistem persamaan linear 1. 4x + 2y = 12 2x + y = 4 2. x + 3y = 1 2x 3y = x + 5y = 3 x 3y = 1 5 Fungsi Pada bab ini akan dibahas fungsi, daerah asal dan daerah hasil, bagaimana menggambar suatu fungsi pada koordinat kartesius. Ada beberapa istilah yang sering terjadi kesalahan dalam pemakaian, antara lain: relasi, pemetaan, dan fungsi. Beberapa contoh relasi dan fungsi dapat digambarkan sebagai berikut: Misalkan akan akan dibuat hubungan antara nama murid dan hobi atau kegemaran murid. Disini terdapat dua himpunan yang akan dibuat hubungannya yaitu himpunan nama murid misal A = {Adi, Ita, Doni, Joko, Dina, T otok} dan himpunan hobi, misal B = {T enismeja, menyanyi, renang, menari} Pada masalah ini mungkin terjadi satu murid mempunyai dua atau lebih hobi, sehingga satu elemen di A dapat dihubungkan dengan satu atau lebih elemen pada B. Hubungan ini disebut dengan relasi. Misalkan akan dibuat hubungan antara nama murid dengan umurnya misalkan A = {Adi, Ita, Doni, Joko, Dina, T otok} dan B = {12, 13, 15}. Pada masalah ini setiap murid mempunyai satu umur, tidak mungkin seorang murid mempunyai dua umur, sehingga setiap elemen pada A hanya dapat dihubungkan dengan satu elemen pada B. Hubungan ini disebut dengan fungsi. Himpunan A disebut dengan daerah asal, sedangkan himpunan B disebut dengan daerah hasil. Pada relasi bisa/boleh terjadi satu elemen dari daerah asal A dipasangkan dengan dua elemen dari daerah hasil B, sedangkan pada pemetaan atau fungsi satu elemen pada daerah asal A mempunyai tepat satu pasangan di daerah hasil B. 8

9 Misalkan diberikan fungsi dari bilangan real 3 x 5 ke bilangan real yang memenuhi aturan 3x 2. Kalimat tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Misalkan A = {x 3 x 5} f : A B f : x f(x) = 3x 2 A disebut daerah asal (domain) dalam hal ini berupa interval, sedangkan B merupakan daerah hasil (ko domain). 5.1 Contoh-contoh 1. f(x) = 2x 2 3x + 1, 0 x 6 2. h(x) = 3x + 6, 3 x 3 3. g(x) = 3x 2 x f(x) = 3x x Untuk contoh 1 dan 2 telah diberikan/ditentukan daerah asal fungsi, sedangkan untuk contoh 3 dan 4 tidak diberikan. Pada masalah fungsi, sebelum menentukan daerah hasil f(x) perlu dikaji apakah fungsi tersebut terdefinisi atau tidak pada daerah daerah asal yang ditentukan, atau perlu dikaji terlebih dahulu pada daerah mana/kapan fungsi tersebut terdefinisi (terdefinisi berarti mempunyai hasil f(x) ada. Seperti contoh (2) tidak mempunyai nilai pada x = ±1, sehingga daerah asalnya adalah {x R x ±1}, sedangkan contoh (1) tidak terdefinisi untuk 3x atau x 2 3 Beberapa fungsi tertentu yang perlu diketahui adalah fungsi konstan, fungsi linear, fungsi kuadrat, fungsi polinomial, fungsi exponensial dan fungsi logaritma. 5.2 Fungsi Konstan Fungsi konstan adalah suatu fungsi yang memetakan semua elemen dari daerah asal ke bilangan real yang konstan, misalnya f(x) = 3, f(x) = 2, x R 9

10 5.3 Fungsi Linear Fungsi linear memetakan setiap elemen x dari daerah asal ke f(x) = ax + b dengan a, b suatu konstanta. Contoh fungsi linear antara lain: f(x) = 3x + 5 f(x) = 2x + 7 f(x) = 5x 3 Grafik fungsi linear berupa garis lurus dan fungsi linear dikenal juga dengan nama persamaan garis lurus. Kemiringan dari garis lurus yang terbentuk dari fungsi linear disebut dengan gradien atau kemiringan garis disimbolkan dengan m. Sehingga suatu persamaan garis lurus yang terbentuk dari suatu fungsi linear f(x) = mx + c dapat dituliskan y = mx + c. Dengan mengetahui gradien dan satu titik yang dilaluinya maka dapat diperoleh persamaan garis yang memenuhi. Selain itu dengan mengetahui gradien maka keterkaitan antara dua buah garis atau lebih dapat diketahui. Misalkan diberikan dua buah persamaan garis lurus y 1 = m 1 x + c 1 dan y 2 = m 2 x + c 2. Dua buah garis dikatakan sejajar jika mempunyai kemiringan/gradien yang sama (m 1 = m 2 ) dan dikatakan saling tegak lurus jika mempunyai gradien minus berkebalikan (m 1 = 1 m 2 atau m 1 m 2 = 1). Contoh Soal 1. Persamaan garis g dan h adalah 2x y + 3 = 0 dan x + 2y 2 = 0. Selidiki apakah kedua garis tersebut sejajar, saling tegak lurus atau berimpit 2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (3, 2) dan mempunyai gradien m = Fungsi Kuadrat Fungsi kuadrat memetakan setiap elemen x dari daerah asal ke f(x) = ax 2 + bx + c dengan a,b dan c suatu kontanta. Contoh fungsi kuadrat adalah: f(x) = 3x 2 + 2x + 5 f(x) = x 2 2x + 7 f(x) = 3x 2 5x 3 10

11 Beberapa masalah yang muncul pada fungsi kuadrat adalah nilai x pembuat nol ( tentukan x sehingga f(x ) = 0), nilai maksimum(minimum) fungsi f(x ) ( )f(x), x. Perlu diketahui bahwa menentukan nilai x sehingga f(x) = 0 adalah sama dengan mencari nilai akar-akar dari persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0. Akar persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 dapat diperoleh dari rumus ABC yaitu x 1,2 = { b ± b 2 4ac}/2 (47) atau membentuk menjadi (x a 1 )(x a 2 ) (48) dengan a 2 = c/a; a 1 + a 2 = b/a. Misalkan x 2 + 3x + 4 = 0 dapat ditulis (x + 4)(x 1) = 0 sehingga diperoleh akar-akar x = 4 dan x = Menggambar Fungsi Untuk menggambarkan dalam grafik kartesius maka terlebih dahulu hubungan antara x dan f(x) dapat dinyatakan dalam pasangan terurut dua bilangan (x, f(x)) yang dapat dituliskan dalam tabel. Sketsa Grafik suatu fungsi dibuat berdasarkan tabel tersebut. Misalnya f(x) = 2x + 3 untuk 2 x 3 dapat ditulis dalam tabel x f(x) -2 2(-2)+3-1 2(-1)+3 0 2(0)+3 1 2(1)+3 2 2(2) (3)+3 Berdasarkan tabel tersebut dapat dibuat himpunan pasangan terurut {( 2, 1), ( 1, 1), (0, 3), (1, 5), (2, 7), (3, 9), sehingga diperoleh sketsa grafik. Selain itu dalam menggambar grafik suatu fungsi ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu: 1. Tentukan titik potong dengan sumbu y dengan menentukan nilai fungsi f(x) untuk x = 0 2. Tentukan titik potong dengan sumbu x, dengan menentukan nilai pembuat nol dari f(x) 3. Tentukan nilai f(x) untuk beberapa nilai x 11

12 4. Buat sketsa dengan menghubungkan titik-titik yang telah ada Contoh 1. Gambarkan grafik f(x) = 3x Tipot dengan sumbu y, karena f(0) = 3(0) + 5 = 5, sehingga tipot dengan sb y adalah (0, 5) 2. Tipot sumbu x, akan dicari x sehingga f(x) = 3x + 5 = 0. Diperoleh 3x = 5 berarti x = 5/3. Jadi tipot dengan sumbu x adalah ( 5/3, 0) 3. Dengan menghubungkan kedua titik tersebut akan diperoleh grafik fungsi Contoh 2. Gambarkan grafik f(x) = x 2 x 6 1. Tipot dengan sumbu y, karena f(0) = (0) = 65, sehingga tipot dengan sb y adalah (0, 6) 2. Tipot sumbu x, akan dicari x sehingga f(x) = x 2 x 6 = 0. Untuk fungsi kuadrat nilai x yang diperoleh adalah akar kuadrat dari f(x) = 0, karena x 2 x 6 = (x 3)(x + 2) = 0 maka berlaku x 3 = 0 atau +2 = 0, sehingga diperoleh x = 3 atau x = 2. Jadi tipot dengan sumbu x adalah (3, 0) dan ( 2, 0) 3. Untuk x = 1, f(1) = = 6 untuk x = 1 f( 1) = ( 1) 2 ( 1) 6 = 4 sehingga diperoleh titik lain yaitu (1, 6) dan ( 1, 4). 4. Dengan menghubungkan kedua titik tersebut akan diperoleh grafik fungsi 6 Penerapan Dalam Masalah Real Ada beberapa penerapaa dari matematika khususnya bidang aljabar misalnya 1. Seseorang ingin menghitung tinggi tugu Pahlawan sedangkan alat yang dimiliki adalah teropong saja. 2. Seorang agen voucher Hp ingin mengetahui jenis voucher apa saja yang ini dijual sehingga mendapatkan keuntungan yang banyak 12

13 3. Sebuah hotel dekat pantai pada saat dibangun 10 tahun lalu mempunyai ketinggian dari air laut setinggi 5 meter, dengan kemiringan pantai antara hotel dan laut adalah 0.5 meter. Apakan mungkin dasar hotel akan tertutup air laut, kalau ya dalam waktu berapa lama. 4. Diberikan data lulusan SMP untuk 10 tahun berturut-turut. bagaimana mengestimasi lulusan SMP pada 5 tahun kedepan? 7 Penutup Modul ini ditulis berdasarkan pada beberapa literatur buku SMP dan modul dari MGMP Matematika SMP Yogyakarta, oleh karena itu kami ucapkan banyak terima kasih. Modul ini masih jauh dari sempurna masih perlu diskusi dan masukan untuk perbaikan modul. Meskipun demikian kami berharap modul ini dapat dipergunakan sebagai bahan diskusi dalam pengajaran Matematika SMP khususnya bidang aljabar. References [1] Adinawan, MC.dan Sugijono,1999, Seribu Pena Matematika SLTP Kelas 2, Erlangga [2] Modul Algabar, PPPG Matematika SMp Yogyakarta [3] Schaufele and Zumoff, 1995, Earth Algebra, Harper Collines College Publishers 13

MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN

MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN 1 Pendahuluan Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Dalam kehidupan seharihari aljabar seringkali digunakan tanpa memperdulikan apa pengertian aljabar tersebut. Dalam

Lebih terperinci

fungsi Dan Grafik fungsi

fungsi Dan Grafik fungsi fungsi Dan Grafik fungsi Suatu fungsi adalah pemadanan dua himpunan tidak kosong dengan pasangan terurut (x, y) dimana tidak terdapat elemen kedua yang berbeda. Fungsi (pemetaan) himpunan A ke himpunan

Lebih terperinci

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear Persamaan Sistem Persamaan Linear PENGERTIAN Definisi Persamaan kuadrat adalah kalimat matematika terbuka yang memuat hubungan sama dengan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2. Bentuk umum

Lebih terperinci

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana

Lebih terperinci

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari MBS - DTA Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI SMK Muhammadiyah Singosari SERI : MBS-DTA FUNGSI STANDAR KOMPETENSI Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linear dan fungsi

Lebih terperinci

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih Mata Pelajaran Wajib Disusun Oleh: Ngapiningsih Disklaimer Daftar isi Disklaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint

Lebih terperinci

Modul 6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Modul 6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Standar Kompetensi Modul 6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Memahami dan dapat melakukan operasi bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, himpunan serta dapat menggunakan

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI POKOK Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI BAHASAN : A. Persamaan Linear B. Pertidaksamaan Linear Modul.MTK X 0 Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum dapat ditentukan nilai

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SEKOLAH

MODUL MATEMATIKA SEKOLAH 1 MODUL MATEMATIKA SEKOLAH 1 Oleh: DIDIK HERMANTO, M. Pd. STKIP PGRI BANGKALAN PRODI S1PENDIDIKAN MATEMATIKA 2014 2 BAB I PENDAHULUAN I. PENGERTIAN Matematika sekolah adalah bagian matematika yang diberikan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012 MODUL MATEMATIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 0 TAHUN AJARAN 0/0 MATERI PERSAMAAN KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT UNTUK KALANGAN MA AL-MU AWANAH MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 0 Jalan RH. Umar

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) KELOMPOK 2 1. UMAR ATTAMIMI (01212043) 2. SITI WASI ATUL MUFIDA (01212096) 3. DEVI PRATNYA. P. (01212078) 4. POPPY MERLIANA

Lebih terperinci

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5 BAB PERSAMAAN Sifat Sifat Persamaan Persamaan adalah kalimat matematika terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan. Sedangkan kesamaan adalah kalimat matematika tertutup yang menyatakan hubungan sama

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu. Silabus Jenjang : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII Semester : 1 Standar Kompetensi : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan garis lurus. Kompetensi Dasar Materi Ajar

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR TEORI FUNGSI Fungsi yaitu hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Unsur-unsur pembentukan fungsi yaitu variabel (terikat dan bebas), koefisien dan

Lebih terperinci

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks FUNGSI Riri Irawati, M.Kom 3 sks Agenda 1. Sistem Koordinat Kartesius. Garis Lurus 3. Grafik persamaan Tujuan Agar mahasiswa dapat : Menggunakan sistem koordinat untuk menentukan titik-titik dan kurva-kurva.

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS)

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS) LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL SEKOLAH KELAS MATA PELAJARAN SEMESTER BILANGAN Standar Kompetensi KOMPETENSI DASAR 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat. : SMP : VII : MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Standar Kompetensi BAB 5 TEOREMA SISA Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Menggunakan algoritma pembagian sukubanyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian

Lebih terperinci

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1 TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Apa yang dimaksud sukubanyak (polinom)? Ingat kembali bentuk linear seperti 2x + 1 atau bentuk kuadrat 2x 2-3x + 5 dan juga bentuk pangkat tiga 2x 3 x 2 + x 7. Bentuk-bentuk

Lebih terperinci

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier Materi Fungsi Linear Admin 8:32:00 PM Duhh akhirnya nongol lagi... kali ini saya akan bahas mengenai pelajaran yang paling disukai oleh hampir seluruh warga dunia :v... MATEMATIKA, ya itu namanya. materi

Lebih terperinci

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

A. PERSAMAAN GARIS LURUS A. PERSAMAAN GARIS LURUS Persamaan garis lurus adalah hubungan nilai x dan nilai y yang terletak pada garis lurus serta dapat di tulis px + qy = r dengan p, q, r bilangan real dan p, q 0. Persamaan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak BAB IV PERTIDAKSAMAAN 1. Pertidaksamaan Kuadrat. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak 86 LEMBAR KERJA SISWA 1 Mata Pelajaran : Matematika Uraian Materi

Lebih terperinci

Matematika: Aljabar (Persamaan Linear) 11/15/2011 ALJABAR. Oleh Syawaludin A. Harahap SUB POKOK BAHASAN. Syawaludin A. Harahap 1

Matematika: Aljabar (Persamaan Linear) 11/15/2011 ALJABAR. Oleh Syawaludin A. Harahap SUB POKOK BAHASAN. Syawaludin A. Harahap 1 MATA KULIAH : MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : UNM10.103 SKS : 2 (1-1) 1) ALJABAR Oleh Syawaludin A. Harahap UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JATINANGOR 2011 SUB POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

II. FUNGSI. 2.1 Pendahuluan

II. FUNGSI. 2.1 Pendahuluan II. FUNGSI. Pendahuluan A. Tujuan Setelah mempelajari bagian ini diharapkan mahasiswa dapat:. menyebutkan definisi fungsi;. menyebutkan macam-macam variabel dalam fungsi; 3. membedakan antara variabel

Lebih terperinci

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir Jenis-jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir Diskripsi Mata Kuliah Memperkenalkan unsur-unsur fungsi ialah variabel bebas dan variabel terikat, koefisien, dan konstanta, yang saling berkaitan satu

Lebih terperinci

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan linear dengan n peubah adalah persamaan dengan bentuk : dengan adalah bilangan- bilangan real, dan adalah peubah. Secara

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT 1. Menentukan koefisien persamaan kuadrat 2. Jenis-jenis akar persamaan kuadrat 3. Menyusun persamaan kuadrat yang akarnya diketahui 4. Fungsi kuadrat dan grafiknya

Lebih terperinci

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii) FUNGSI A. Relasi dan Fungsi Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii) Relasi himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang memasangkan/mengkawankan/mengkorepodensikan

Lebih terperinci

D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27

D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27 1. Nilai dari untuk x = 4 dan y = 27 adalah... A. (1 + 2 ) 9 B. (1 + 2 ) 9 C. (1 + 2 ) 18 D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27 2. Persamaan 2x² + qx + (q - 1) = 0, mempunyai akar-akar x 1 dan x 2. Jika x 1 2

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI Matematika Juni 2016 Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 1 / 67 Outline 1 Sistem Bilangan Riil Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 2 / 67 Outline

Lebih terperinci

PERSAMAAN & SISTEM PERSAMAAN LINEAR

PERSAMAAN & SISTEM PERSAMAAN LINEAR PERSAMAAN & SISTEM PERSAMAAN LINEAR Persamaan Sistem Persamaan Linear DEFINISI PERSAMAAN Persamaan adalah kalimat matematika terbuka yang memuat hubungan sama dengan. Sedangkan kalimat matematika tertutup

Lebih terperinci

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS A. Pengertian Pesamaan Garis Lurus Persamaan garis lurus adalah suatu fungsi yang apabila digambarkan ke dalam bidang Cartesius akan berbentuk garis lurus. Garis lurus ini

Lebih terperinci

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS BEBERAPA FUNGSI KHUSUS ). Fungsi Konstan ). Fungsi Identitas 3). Fungsi Modulus 4). Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Fungsi genap jika f(x) = f(x), dan Fungsi ganjil jika f(x) = f(x) 5). Fungsi Tangga dan

Lebih terperinci

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

Lebih terperinci

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT K-13 Kelas X matematika PEMINATAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan bentuk umum sistem

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat A Akar kuadrat GLOSSARIUM Akar kuadrat adalah salah satu dari dua faktor yang sama dari suatu bilangan. Contoh: 9 = 3 karena 3 2 = 9 Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan B Belahketupat Bentuk

Lebih terperinci

Semester 1 - Edisi v15

Semester 1 - Edisi v15 KTSP Matematika SMP/MTs Kelas VIII-A P a g e Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd Diktat Matematika SMP/MTs Kelas VII-A Semester - Edisi v + Ringkasan Materi + Soal dan Pembahasan + Soal Uji Kompetensi Siswa

Lebih terperinci

y

y Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Grafik Menyesaikan persamaan ax 2 +bx+c=0. Berarti menentukan nilai-nilai x bila f(x) = 0, dimana f(x) = ax 2 +bx+c. apabila grafik fungsi f(x) telah dilukis, maka

Lebih terperinci

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Modul 1 Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Drs. Susiswo, M.Si. K PENDAHULUAN ompetensi umum yang diharapkan, setelah mempelajari modul ini, adalah Anda dapat memahami konsep tentang persamaan linear dan

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR Jenis-jenis soal program linear yang sering diujikan adalah soal-soal tentang :

PROGRAM LINEAR Jenis-jenis soal program linear yang sering diujikan adalah soal-soal tentang : PROGRAM LINEAR Jenis-jenis soal program linear yang sering diujikan adalah soal-soal tentang : 1. Menggambar daerah yang memenuhi 2. Menentukan system pertidaksamaan suatu daerah 3. Menentukan nilai optimum

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 Dirangkum oleh Moch. Fatkoer Rohman Website: http://fatkoer.co.cc http://zonamatematika.co,cc Email: fatkoer@gmail.com 009 Evaluasi Bab 1 Untuk nomor 1 sampai 5 pilihlah

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II ALJABAR Dra.Hj.Rosdiah Salam, M.Pd. Dra. Nurfaizah, M.Hum. Drs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Widya

Lebih terperinci

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI 6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI KUADRAT 5.1. Fungsi Linear Pada Bab 5 telah dijelaskan bahwa fungsi linear merupakan fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu. Bentuk umum fungsi linear adalah

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA Bilangan dan Aljabar untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1986

Matematika EBTANAS Tahun 1986 Matematika EBTANAS Tahun 986 EBT-SMA-86- Bila diketahui A = { x x bilangan prima < }, B = { x x bilangan ganjil < }, maka eleman A B =.. 3 7 9 EBT-SMA-86- Bila matriks A berordo 3 dan matriks B berordo

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA BAHAN AJAR FUNGSI LINIER & KUADRAT SMK NEGERI 1 SURABAYA Halaman 1 BAB FUNGSI A. FUNGSI DAN RELASI Topik penting yang

Lebih terperinci

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2 Kurikulum 3/6 matematika K e l a s XI APLIKASI TURUNAN ALJABAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menerapkan aturan turunan aljabar untuk

Lebih terperinci

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT STANDAR KOMPETENSI Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat KOMPETENSI DASAR Menggunakan sifat dan aturan

Lebih terperinci

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I DEFINISI Fungsi adalah suatu aturan yang memetakan setiap anggota himpunan A pada tepat satu anggota himpunan B. Dimana: Himpunan A disebut domain

Lebih terperinci

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan KALKULUS 1 HADI SUTRISNO 1 Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan BAB I PENDAHULUAN A. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus kita terlebih dahulu perlu memahami bahasan tentang sistem bilangan

Lebih terperinci

ALJABAR (Oleh: Al. Krismanto, M.Sc.)

ALJABAR (Oleh: Al. Krismanto, M.Sc.) ALJABAR (Oleh: Al. Krismanto, M.Sc.) I. PENDAHULUAN Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Aljabar digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari. Dengan bahasa simbol, dari relasi-relasi yang muncul,

Lebih terperinci

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 A. Pilihan Ganda 1. Bentuk x + x 48 jika difaktorkan adalah A. (x 6)(x 8) B. (x + 8)(x 6) C. (x 4)(x 1)

Lebih terperinci

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2008

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2008 1. Ingkaran dari pernyataan, "Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap." adalah... Semua bilangan prima adalah bilangan genap Semua bilangan prima bukan bilangan genap Beberapa bilangan prima bukan

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah No RUMUS 1 Bilangan Bulat Sifat penjumlahan bilangan bulat a. Sifat tertutup a + b = c; c juga bilangan bulat b. Sifat komutatif a + b = b + a c. Sifat asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) d. Mempunyai

Lebih terperinci

SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini.

SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini. SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini. Jawaban: Bentuk-Bentuk persamaan nilai mutlak di atas dapat diselesaikan sebagai berikut.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010 MATEMATIKA (E-4.2) SMK

UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010 MATEMATIKA (E-4.2) SMK UJIAN NASIONAL TAHUN 009/00 MATEMATIKA (E-.) SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran (P UTAMA). Konveksi milik Bu Nina mengerjakan

Lebih terperinci

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar BAB II MATRIKS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan invers

Lebih terperinci

*Tambahan Grafik Fungsi Kuadrat

*Tambahan Grafik Fungsi Kuadrat *Tambahan Grafik Fungsi Kuadrat GRAFIK FUNGSI KUADRAT Langkah-langkah menggambar grafik: 1. Tentukan pembuat nol fungsi y=0 atau f(x)=0 2. Tentukan sumbu simetri x = -b/2a 3. Tentukan titik puncak P (x,y)

Lebih terperinci

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi 5 F U N G S I Pemahaman tentang konsep fungsi sangat penting dalam mempelajari ilmu ekonomi, mengingat kajian ekonomi banyak bekerja dengan fungsi. Fungsi dalam matematika menyatakan suatu hubungan formal

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran TAHUN PELAJARAN 9/ MATEMATIKA PEMBAHAS: UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus PErSamaan GarIS lurus Untuk SMP Kelas VIII Peta Konsep Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis

Lebih terperinci

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 2. Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linear, persamaan

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN File asli diunduh di 8-Spensasi.blogspot.com BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN A. Bilangan Bulat I. Pengertian Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol

Lebih terperinci

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f. Pertemuan ke 8 GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(,y): y = f(), D f } disebut grafik fungsi f. Grafik metode yang paling umum untuk menyatakan hubungan antara dua himpunan yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier Materi W4a Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier Kelas X, Semester 1 A. Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel www.yudarwi.com A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel Bentuk umum : ax

Lebih terperinci

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I 177 LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus B. Kompetensi Dasar Memahami relasi dan fungsi C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat

Lebih terperinci

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK Definisi : Fungsi f : A B adalah suatu aturan yang mengaitkan (memadankan) setiap dengan tepat satu A y B Notasi

Lebih terperinci

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½ 1 SOAL LATIHAN UH MATEMATIKA PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS 8 SMP I. Pilihan Ganda GRADIEN (m) 1. Persamaan garis y = x, maka gradiennya adalah a. b. 4 c. d.. Persamaan garis y = x, maka gradiennya adalah

Lebih terperinci

III. FUNGSI POLINOMIAL

III. FUNGSI POLINOMIAL III. FUNGSI POLINOMIAL 3. Pendahuluan A. Tujuan Setelah mempelajari bagian ini diharapkan mahasiswa dapat:. menuliskan bentuk umum fungsi polinomial;. menghitung nilai fungsi polinomial; 3. menuliskan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : Matematika Semester : I (satu) ALJABAR Standar : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi,, dan persamaan garis lurus Indikator Kegiatan

Lebih terperinci

U J I A N A K H I R S E K O L A H Tahun Pelajaran Mata Diklat : MATEMATIKA Kelas : XI Prakerin Semester : Genap

U J I A N A K H I R S E K O L A H Tahun Pelajaran Mata Diklat : MATEMATIKA Kelas : XI Prakerin Semester : Genap PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 6 MALANG Jl. Ki Ageng Gribig 28 Malang 65138 Telp. 0341-722216 Fax. 0341-720138 www.smkn6-malang.sch.id E-mail : @smkn6-malang.sch.id ISO SMM 9001-2008

Lebih terperinci

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Jika A dan B adalah dua himpunan yang tidak kosong, fungsi f dari A ke B; f : A B atau A f B adalah cara pengawanan anggota A dengan anggota B yang memenuhi aturan setiap

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Bab Persamaan dan Pertidaksamaan Linear A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan linear, siswa mampu: 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV Bab Sumb er: Science Encylopedia, 1997 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Harga 3 buku tulis dan pensil adalah Rp13.00,00, sedangkan harga 5 buku tulis dan pensil adalah Rp15.000,00. Dapatkah kamu menghitung

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN PERTIDAKSAMAAN PECAHAN LESSON Pada topik sebelumnya, kalian telah mempelajari topik tentang konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak. Dalam topik ini, kalian akan belajar tentang masalah pertidaksamaan pecahan.

Lebih terperinci

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II BAB II Misalkan a,b,c Є R dan a 0 maka persamaan yang berbentuk dinamakan persamaan kuadrat dalam peubah x. Dalam persamaan kuadrat ax bx c 0, a adalah koefisien dari x, b adalah koefisien dari x dan c

Lebih terperinci

MATERI PRASYARAT. ke y= f(x) =ax2 + bx +c

MATERI PRASYARAT. ke y= f(x) =ax2 + bx +c 1 MATERI PRASYARAT A. Fungsi Kuadrat Bentuk umum : y= f(x) = ax 2 + bx +c dengan a 0. Langkah-langkah dalam menggambar grafik fungsi kuadrat y= f(x) = ax 2 + bx +c 1. Tentukan titik potong dengan sumbu

Lebih terperinci

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real. Silabus 1 2 3 Referensi E. J. Purcell, D. Varberg, and S. E. Rigdon, Kalkulus, Jilid 1 Edisi Kedelapan, Erlangga, 2003. Penilaian 1 Ujian Tengah Semester (UTS) : 30 2 Ujian Akhir Semester (UAS) : 20 3

Lebih terperinci

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987 MATEMATIKA DASAR TAHUN 987 MD-87-0 Garis singgung pada kurva y di titik potong nya dengan sumbu yang absisnya positif mempunyai gradien 0 MD-87-0 Titik potong garis y + dengan parabola y + ialah P (5,

Lebih terperinci

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Drs. Markaban, M.Si. Widyaiswara PPPG

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan SBMPTN - SNMPTN Matematika Dasar Tahun Pelajaran 2010/2011

Soal-Soal dan Pembahasan SBMPTN - SNMPTN Matematika Dasar Tahun Pelajaran 2010/2011 Soal-Soal dan Pembahasan SBMPTN - SNMPTN Matematika Dasar Tahun Pelajaran 2010/2011 Tanggal Ujian: 31 Mei 2011 1. Jika 6(3 40 ) ( 2 log a) + 3 41 ( 2 log a) = 3 43, maka nilai a adalah... A. B. C. 4 D.

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005 1. Perhatikan himpunan di bawah ini! A = {bilangan prima kurang dari 11} B = { 1 < 11, bilangan ganjil} C = {semua faktor dari 12}

Lebih terperinci

MATEMATIKA PM Peminatan: MIPA Kamis, 16 Maret 2017 ( )

MATEMATIKA PM Peminatan: MIPA Kamis, 16 Maret 2017 ( ) MATEMATIKA PM Peminatan: MIPA Kamis, 16 Maret 017 (10.00-1.00) UJIAN SEKOLAH SMA NEGERI 56 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 016/017 PETUNJUK UMUM 1. Hitamkan nomor peserta ujian dengan benar. Tulis nama peserta,

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR Persamaan linear Bentuk umun persamaan linear satu vareabel Ax + b = 0 dengan a,b R ; a 0, x adalah vareabel Contoh: Tentukan penyelesaian dari 4x-8 = 0 Penyelesaian.

Lebih terperinci

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-3 Kelas X matematika Wajib PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi dan solusi persamaan linear

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Bab Persamaan dan Pertidaksamaan Linear A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan linear, siswa mampu: 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia BAB II. FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN Fungsi dan Operasi pada Fungsi Beberapa Fungsi Khusus Limit dan Limit

Lebih terperinci

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal : MATEMATIKA : Rabu, 20 Nopember 2013 : 120 menit : 40 Pilihan Ganda 1D Petunjuk :

Lebih terperinci

1. Akar-akar persamaan kuadrat 5x 2 3x + 1 = 0 adalah

1. Akar-akar persamaan kuadrat 5x 2 3x + 1 = 0 adalah 1. Akar-akar persamaan kuadrat 5x 3x + 1 0 adalah A. imajiner B. kompleks C. nyata, rasional dan sama D. nyata dan rasional E. nyata, rasional dan berlainan. NOTE : D > 0, memiliki akar-akar riil dan berbeda

Lebih terperinci

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 013/014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal : MATEMATIKA : Rabu, 0 Nopember 013 : 10 menit : 40 Pilihan Ganda 1B Petunjuk : 1. Isikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KALKULUS

PENDAHULUAN KALKULUS . BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu

Lebih terperinci

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN K-1 Kelas X matematika WAJIB PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan linear

Lebih terperinci

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian : 1. Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm C. 26 cm B. 52 cm D. 13 cm 2. Gambar disamping adalah persegi panjang. Salah satu sifat persegi panjang adalah

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7 KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7 Dirangkum oleh Moch. Fatkoer Rohman Website: http://fatkoer.co.cc http://zonamatematika.co.cc Email: fatkoer@gmail.com EVALUASI MANDIRI A. SOAL PILIHAN GANDA. Pilih

Lebih terperinci

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I DEFINISI Fungsi adalah suatu aturan yang memetakan setiap anggota himpunan A pada tepat satu anggota himpunan B. Dimana: Himpunan A disebut domain

Lebih terperinci