MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN"

Transkripsi

1 MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN 1 Pendahuluan Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Dalam kehidupan seharihari aljabar seringkali digunakan tanpa memperdulikan apa pengertian aljabar tersebut. Dalam topik aljabar permasalahan-permasalahan matematika dinyatakan dengan suatu simbol (variabel) misalnya x. Simbol/variabel x biasanya menggantikan suatu bilangan yang dicari. Materi yang akan dibahas disini antara lain Hukum-hukum dasar aljabar, pertidaksamaan dan persamaan, persamaan linear, persamaan kuadrat, relasi dan fungsi 2 Sifat-sifat Dasar Aljabar Operasi hitung yang berlaku dalam aljabar adalah penjumlahan, ditulis +, perkalianyang ditulis,. atau tanpa ditulis. Sedangkan hukum yang berlaku adalah: Tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian Untuk setiap a, b R, jika a + b = c dan a b = d maka c, d R Asosiatif (Pengelompokan) Untuk setiap a, b, c R maka berlaku a + (b + c) = (a + b) + c dan a (b c) = (a b) c Ada elemen netral 0 untuk penjumlahan dan 1 untuk perkalian Untuk setiap a R maka berlaku a+0 = a = 0+a dan a 1 = a = 1 a 1

2 Ada Elemen Invers yaitu a (dibaca minus a) untuk penjumlahan dan 1 untuk perkalian a Untuk setiap a R maka berlaku a + ( a) = 0 = ( a) + a dan a 1 = 1 = 1 a a a Komutatif Untuk setiap a, b R berlaku a + b = b + a dan a b = b a Distributif Untuk setiap a, b, c R berlaku a (b + c) = a b + aċ Berdasarkan sifat-sifat tersebut dapat memberikan akibat sebagai berikut: Untuk setiap a R berlaku a 0 = 0 Untuk a, b R, jika a b = 0 maka a = 0 atau b = 0 Untuk setiap a, b, c, d R berlaku (a + b) (c + d) = a c + a d + b c + b d Untuk setiap a, b R berlaku 2.1 Contoh - contoh ( a) b = (a b) (1) a ( b) = (a b) (2) ( a) ( b) = a b (3) (x + 3) (x 4) = x (x 4) + 3 (x 4) = x 2 4x + 3x 12 2(x 5) = 2x 2(5) = 2x 10 12m 2 (5b + c 2 ) = 12m 2 (5b) + 12m 2 (c 2 ) = 60m 2 b + 12m 2 c 2 2

3 3 Persamaan dan Pertidaksamaan Pernyataan atau kalimat yang menyatakan persamaan maupun pertidaksamaan sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh masalah persamaan dan pertidaksamaan adalah: Dua buah buku tulis ini seharga empat kali harga pena Satu orang murid membayar biaya piknik sebesar Rp ,-. Satu kelas terdiri dari sejumlah orang murid. Biaya piknik yang harus dikeluarkan untuk satu kelas tersebut adalah Rp ,-. Berapa jumlah murid dalam satu kelas? Amir lebih tua dibandingkan dengan Tono Harga gula di pasar paling murah per kilogram Rp 4000,-. Berapa kg gula yang dapat dibeli seorang pemilik warung jika dia memiliki uang sebesar Rp ,-? Masalah-masalah diatas dapat dituliskan dalam bentuk aljabar sebagai berikut: Misalkan x harga buku tulis dan y harga sebuah pena maka pernyataan tersebut dapat dituliskan menjadi 2x = 4y 60000x = , dengan x menyatakan jumlah siswa. Akan ditentukan nilai x. Jika x menyatakan umur Amir dan y menyatakan umur Tono maka pernyataan tersebut dapat ditulis x > y 4000x , x menyatakan jumlah kilogram gula. Masalah 1 2 merupakan contoh masalah persamaan, sedangkan masalah 3 4 menyatakan pertidaksamaan. Beberapa soal pertidaksamaan maupun persamaan dapat berupa persamaan atau pertidaksamaan matematika tanpa diketahui permasalah real yang berkaitan, seperti contoh berikut 3

4 3.1 Contoh Soal Tentukan Himpunan Penyelesaian, jika diberikan 1. 3x + 4 = 5 2x 2. 2x 5 = < 2x 5 < x + 4 < 5 dan 3 x x dan 4x Penyelesaian Untuk menyelesiakan masalah persamaan dan pertidak samaan dapat dilakukan dengan cara menambahkan/ mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama sehingga suku-suku/komponen yang memuat variabel x terpisah dengan komponen yang tidak memuat variabel (konstanta), kemudian kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama sehingga diperoleh nilai x. Misalkan pada contoh soal 1, kedua ruas ditambah 2x, diperoleh 3x (2x) = 5 2x + (2x) 5x + 4 = 5 kemudian kedua ruas ditambah dengan 4, sehingga diperoleh 5x ( 4) = 5 + ( 4) 5x = 1 kemudian kedua ruas dikalikan dengan 1 5 diperoleh 5x 1 5 = 11 5 x = 1 5 Contoh 3 3 < 2x 5 < 7, semua ruas ditambah dengan 5 sehingga diperoleh < 2x < < 2x < 12

5 semua ruas dikalikan dengan 1 2 diperoleh 2( 1 2 ) < 2x(1 2 ) < 12(1 2 ) 1 < x < 6 Untuk contoh 4 dan 5 ada dua pertidaksamaan, oleh karena itu harus dicari masing-masing penyelesian, kemudian digabungkan hasilnya. Contoh 4, 2x + 4 > 5 dan 3 x 1 dari pertidaksamaan pertama diperoleh 2x ( 4) > 5 + ( 4) 2x > 1 x > 1 2 dari pertidaksamaan kedua diperoleh 3 x 1 3 x + (x) 1 + (x) x 3 + ( 1) 1 + x + ( 1) 2 x dari dua penyelesaian tersebut dapat dituliskan dalam bentuk gambar garis bilangan yaitu sehingga himpunan penyelesian dari soal tersebut adalah 1 2 < x 2. Hati-hati Apabila kedua ruas dikalikan dengan konstanta negatif (-) maka tanda pertidaksamaan harus diubah. 5

6 3.3 Soal-soal 1. Suatu persegi diketahui kelilingnya 146 cm. Maka panjang sisi persegi tersebut adalah Umur ayah 10 tahun lebih tua dibandingkan umur paman. Jika umur paman sekarang 37 tahun, berapa umur ayah 5 tahun lagi. 3. Tono mempunyai 4 ekor ayam betina dan dua ekor ayam jantan. Setiap hari satu ekor ayam jantan menghabiskan 1,5 kali pakan ayam betina. Jika setiap hari Tono menyiapkan minimal 3 kg pakan ayam. Berapa kg minimal yang disiapkan untuk ayam betina. 4. Jarak tempuh sebuah mobil pada waktu t jam adalah s(t) = 40t + 10 km. Berapa jarak yang ditempuh setelah 3 jam 40 menit? berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 80 km? 5. Carilah nilai n yang memenuhi 1 8 n + 3 = 3 8 n Carilah penyelesaian pertidaksamaan 3 x 4 x 6, dengan x R Carilah penyelesaian pertidaksamaan dari 3x + 1 < 2x + 6 dengan x B. 4 Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Persamaan maupun pertidaksamaan yang terdiri atau dua variabel atau lebih yang berkaitan dinyatakan oleh sistem peramaan atau sistem pertidaksamaan. Dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapi suatu masalah mengenai sistem persamaan, selain itu juga ada masalah sistem pertidaksamaan, misalnya Ali membeli apel dengan harga Rp10.000, perkilo dan anggur dengan harga Rp15.000, perkilo. Ali membayar uang sebanyak Rp ,-. Sedangkan Ali hanya dapat mengangkut beban sebanyak 15 kg. Berapa kilogram apel dan anggur yang harus dibeli oleh Ali. Seorang peternak ayam mempunyai 60 ekor ayam. Setiap hari mendapatkan paling sedikit 45 butir telur. Setiap hari dia membeli paling banyak 20 kg jagung untuk makanan ayam. Telur ayam dijual satu 6

7 butir Rp 300,- sedangkan harga jagung adalah Rp 2000 perkilogram. Berapa telur yang harus dihasilkan supaya peternak mendapat keuntungan dalam sehari. Contoh lain dari masalah persamaan adalah sebagai berikut: Suatu pagar kayu mempunyai bentuk persegi panjang dengan keliling 90 cm, dengan panjang pagar dua kali lebar pagar tersebut. Tentukan ukuran pagar tersebut Umur ayah lima tahun lebih tua dari umur ibu. Umur Ibu dua kali umur Tina. Jumlah umur ayah, ibu dan Tina adalah 80 tahun. Berapa umur mereka masing-masing? Contoh-contoh diatas dapat diselesaikan secara langsung (tanpa membuat simbol) yang dikenal dengan masalah aritmatika, tetapi juga dapat diselesaikan melalui pendekatan aljabar sebagai berikut: Masalah pertama, didefinisikan / ditulis x jumlah kg apel, y sebagai jumlah kg anggur yang dibeli. Model persamaan yang terbentuk adalah: 10000x y = (4) x + y = 15 (5) Model di atas secara matematis dikenal dengan sistem persamaan linear dengan 2 persamaan dan 2 variabel, yaitu x dan y. Sedangkan masalah kedua dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut: x menyatakan jumlah telur yang dihasilkan dan dapat dijual, sedangkan y adalah jumlah jagung yang dibeli. Misalkan z sebagai keuntungan/kerugian maka dapat dituliskan 300x 2000y 0 (6) x 45 (7) y 20 (8) Masalah ketiga dapat dituliskan menjadi x menyatakan panjang pagar sedangkan y menyatakan lebar pagar. x + y = 90 (9) x = 2y (10) 7

8 Masalah keempat: x menyatakan umur ibu, y menyatakan umur ayah, sedangkan umur Tina dinyatakan dengan z. Model matematikanya x + 5 = y (11) 2z = x (12) x + y + z = 80 (13) 4.1 Langkah-langkah Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Misal diberikan sistem persamaan linear dua variabel dengan dua persamaan adalah sebagai berikut: 2x + 2y = 8 (14) 4x + 6y = 4 (15) Dalam menyelesaikan masalah persamaan linear tersebut ada beberapa cara antara lain: Substitusi Dari persamaan 14 diperoleh x = (8 2y)/2 (16) kemudian nilai x yang diperoleh disubstitusikan kedalam persamaan (15) 4(8 2y)/2 + 6y = 4 (17) 32/2 + 8y/2 + 6y = 4 (18) 16 + (4 + 6)y = 4 (19) 10y = (20) y = 20/10 (21) y = 2 (22) sehingga diperoleh x = (8 2(2))/2 = 2. Tampak bahwa penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah x = 2, y = 2. 8

9 Eliminasi Untuk mendapatkan nilai x dan y akan dilakukan eliminasi/penghilangan salah satu variabel dengan cara mengalikan satu persamaan dengan suatu konstanta sehingga koefisien dari variabel persamaan (14) yang akan dihilangkan sama dengan koefisien variabel persamaan (15) (dikalikan 2). Kemudian persamaan (14) dikurangi dengan persamaan (15). diperoleh 2(2x + 2y = 8) 4x + 6y = 4 4x + 4y = 16 4x + 6y = 4 baris pertama ditambah baris kedua diperoleh 10y = 20 y = 2 setelah itu disubsitusi ke salah satu persamaan untuk mendapatkan nilai x Metode Grafik Penyelesian x dan y diperoleh dengan cara menggambarkan persamaan garis dari persamaan(14) dan (14) pada koordinat kartesius, nilai x dan y merupakan titik potong dari kedua garis tersebut. Perlu diketahui bahwa sistem persamaan linear dapat diperluas menjadi n persamaan dengan m variabel yang dicari untuk n, m Contoh Soal 1. Tentukan himpunan penyelesian dari sistem persamaan / pertidaksamaan linear berikut 4x + 2y = 12 2x + y = 4 9

10 x + 3y = 1 2x 3y = 2 4x + 5y = 3 x 3y = 1 2x + y 4 x + y < 3 2. Jika x = a dan y = b adalah penyelesaian dari sistem persamaan dua variabel 2x + 3y = 4 dan 3x + 2y = 9 maka a + b adalah Jika jumlah dua bilangan asli adalah 61 dan selisihnya adalah 7, maka hasil kali dua bilangan tersebut adalah Harga dua buah pena dan 3 buah pensil adalah Rp 5.700,00. Harga satu pena dan 2 pensil adalah Rp 3.300,00. Maka harga masing-masing adalah... 5 Fungsi Pada bab ini akan dibahas fungsi, daerah asal dan daerah hasil, bagaimana menggambar suatu fungsi pada koordinat kartesius. Ada beberapa istilah yang sering terjadi kesalahan dalam pemakaian, antara lain: relasi, pemetaan, dan fungsi. Beberapa contoh relasi dan fungsi dapat digambarkan sebagai berikut: Misalkan akan akan dibuat hubungan antara nama murid dan hobi atau kegemaran murid. Disini terdapat dua himpunan yang akan dibuat hubungannya yaitu himpunan nama murid misal A = {Adi, Ita, Doni, Joko, Dina, T otok} dan himpunan hobi, misal B = {T enismeja, menyanyi, renang, menari} Pada masalah ini mungkin terjadi satu murid mempunyai dua atau lebih hobi, sehingga satu elemen di A dapat dihubungkan dengan satu atau lebih elemen pada B. Hubungan ini disebut dengan relasi. Misalkan akan dibuat hubungan antara nama murid dengan umurnya misalkan A = {Adi, Ita, Doni, Joko, Dina, T otok} dan B = {12, 13, 15}. Pada masalah ini setiap murid mempunyai satu umur, tidak mungkin seorang murid mempunyai dua umur, sehingga setiap elemen pada A 10

11 hanya dapat dihubungkan dengan satu elemen pada B. Hubungan ini disebut dengan fungsi. Himpunan A disebut dengan daerah asal, sedangkan himpunan B disebut dengan daerah hasil. Pada relasi bisa/boleh terjadi satu elemen dari daerah asal A dipasangkan dengan dua elemen dari daerah hasil B, sedangkan pada pemetaan atau fungsi satu elemen pada daerah asal A mempunyai tepat satu pasangan di daerah hasil B. Misalkan diberikan fungsi dari bilangan real 3 x 5 ke bilangan real yang memenuhi aturan 3x 2. Kalimat tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Misalkan A = {x 3 x 5} f : A B f : x f(x) = 3x 2 A disebut daerah asal (domain) dalam hal ini berupa interval, sedangkan B merupakan daerah hasil (ko domain). 5.1 Contoh-contoh 1. f(x) = 2x 2 3x + 1, 0 x 6 2. h(x) = 3x + 6, 3 x 3 3. g(x) = 3x 2 x f(x) = 3x x Untuk contoh 1 dan 2 telah diberikan/ditentukan daerah asal fungsi, sedangkan untuk contoh 3 dan 4 tidak diberikan. Pada masalah fungsi, sebelum menentukan daerah hasil f(x) perlu dikaji apakah fungsi tersebut terdefinisi atau tidak pada daerah daerah asal yang ditentukan, atau perlu dikaji terlebih dahulu pada daerah mana/kapan fungsi tersebut terdefinisi (terdefinisi berarti mempunyai hasil f(x) ada. Seperti contoh (2) tidak mempunyai nilai pada x = ±1, sehingga daerah asalnya adalah {x R x ±1}, sedangkan contoh (1) tidak terdefinisi untuk 3x atau x

12 Beberapa fungsi tertentu yang perlu diketahui adalah fungsi konstan, fungsi linear, fungsi kuadrat, fungsi polinomial, fungsi exponensial dan fungsi logaritma. 5.2 Fungsi Konstan Fungsi konstan adalah suatu fungsi yang memetakan semua elemen dari daerah asal ke bilangan real yang konstan, misalnya f(x) = 3, f(x) = 2, x R 5.3 Fungsi Linear Fungsi linear memetakan setiap elemen x dari daerah asal ke f(x) = ax + b dengan a, b suatu konstanta. Contoh fungsi linear antara lain: f(x) = 3x + 5 f(x) = 2x + 7 f(x) = 5x 3 Grafik fungsi linear berupa garis lurus dan fungsi linear dikenal juga dengan nama persamaan garis lurus. Kemiringan dari garis lurus yang terbentuk dari fungsi linear disebut dengan gradien atau kemiringan garis disimbolkan dengan m. Sehingga suatu persamaan garis lurus yang terbentuk dari suatu fungsi linear f(x) = mx + c dapat dituliskan y = mx + c. Dengan mengetahui gradien dan satu titik yang dilaluinya maka dapat diperoleh persamaan garis yang memenuhi. Selain itu dengan mengetahui gradien maka keterkaitan antara dua buah garis atau lebih dapat diketahui. Misalkan diberikan dua buah persamaan garis lurus y 1 = m 1 x + c 1 dan y 2 = m 2 x+c 2. Dua buah garis dikatakan sejajar jika mempunyai kemiringan/gradien yang sama (m 1 = m 2 ) dan dikatakan saling tegak lurus jika mempunyai gradien minus berkebalikan (m 1 = 1 m 2 atau m 1 m 2 = 1). Contoh Soal 1. Persamaan garis g dan h adalah 2x y + 3 = 0 dan x + 2y 2 = 0. Selidiki apakah kedua garis tersebut sejajar, saling tegak lurus atau berimpit 12

13 2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (3, 2) dan mempunyai gradien m = Grafik penyelesian dari x + y = 4 dan x + y = 2 adalah Jika diberikan dua buah persamaan garis lurus 2x+y = 6 dan 2x 4y = 9. Selidiki apakah kedua garis tersebut berpotongan, sejajar, saling tegak lurus atau berimpit? 5. Carilah titik potong dari dua persamaan garis lurus 3x 2y = 12 dan y = 2x Fungsi Kuadrat Fungsi kuadrat memetakan setiap elemen x dari daerah asal ke f(x) = ax 2 + bx + c dengan a,b dan c suatu kontanta. Contoh fungsi kuadrat adalah: f(x) = 3x 2 + 2x + 5 f(x) = x 2 2x + 7 f(x) = 3x 2 5x 3 Beberapa masalah yang muncul pada fungsi kuadrat adalah nilai x pembuat nol ( tentukan x sehingga f(x ) = 0), nilai maksimum(minimum) fungsi f(x ) ( )f(x), x. Perlu diketahui bahwa menentukan nilai x sehingga f(x) = 0 adalah sama dengan mencari nilai akar-akar dari persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0. Akar persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 dapat diperoleh dari rumus ABC yaitu x 1,2 = { b ± b 2 4ac}/2 (23) atau membentuk menjadi (x a 1 )(x a 2 ) (24) dengan a 2 = c/a; a 1 + a 2 = b/a. Misalkan x 2 + 3x + 4 = 0 dapat ditulis (x + 4)(x 1) = 0 sehingga diperoleh akar-akar x = 4 dan x = 1. 13

14 5.5 Menggambar Fungsi Untuk menggambarkan dalam grafik kartesius maka terlebih dahulu hubungan antara x dan f(x) dapat dinyatakan dalam pasangan terurut dua bilangan (x, f(x)) yang dapat dituliskan dalam tabel. Sketsa Grafik suatu fungsi dibuat berdasarkan tabel tersebut. Misalnya f(x) = 2x+3 untuk 2 x 3 dapat ditulis dalam tabel x f(x) -2 2(-2)+3-1 2(-1)+3 0 2(0)+3 1 2(1)+3 2 2(2) (3)+3 Berdasarkan tabel tersebut dapat dibuat himpunan pasangan terurut {( 2, 1), ( 1, 1), (0, 3), (1, 5), (2, 7), (3, 9), sehingga diperoleh sketsa grafik. Selain itu dalam menggambar grafik suatu fungsi ada beberapa langkah yang 3 F(x)=2x perlu dilakukan yaitu: 1. Tentukan titik potong dengan sumbu y dengan menentukan nilai fungsi f(x) untuk x = 0 2. Tentukan titik potong dengan sumbu x, dengan menentukan nilai pembuat nol dari f(x) 3. Tentukan nilai f(x) untuk beberapa nilai x 14

15 4. Buat sketsa dengan menghubungkan titik-titik yang telah ada Contoh 1. Gambarkan grafik f(x) = 3x Tipot dengan sumbu y, karena f(0) = 3(0) + 5 = 5, sehingga tipot dengan sb y adalah (0, 5) 2. Tipot sumbu x, akan dicari x sehingga f(x) = 3x + 5 = 0. Diperoleh 3x = 5 berarti x = 5/3. Jadi tipot dengan sumbu x adalah ( 5/3, 0) 3. Dengan menghubungkan kedua titik tersebut akan diperoleh grafik fungsi Contoh 2. Gambarkan grafik f(x) = x 2 x 6 1. Tipot dengan sumbu y, karena f(0) = (0) = 65, sehingga tipot dengan sb y adalah (0, 6) 2. Tipot sumbu x, akan dicari x sehingga f(x) = x 2 x 6 = 0. Untuk fungsi kuadrat nilai x yang diperoleh adalah akar kuadrat dari f(x) = 0, karena x 2 x 6 = (x 3)(x + 2) = 0 maka berlaku x 3 = 0 atau +2 = 0, sehingga diperoleh x = 3 atau x = 2. Jadi tipot dengan sumbu x adalah (3, 0) dan ( 2, 0) 3. Untuk x = 1, f(1) = = 6 untuk x = 1 f( 1) = ( 1) 2 ( 1) 6 = 4 sehingga diperoleh titik lain yaitu (1, 6) dan ( 1, 4). 4. Dengan menghubungkan kedua titik tersebut akan diperoleh grafik fungsi 5.6 Pemakaian Grafik suatu Fungsi Salah satu manfaat mengambar fungsi / grafik adalah mencari penyelesaian sistem persamaan linear dan sistem pertidak samaan linear. Misalkan diberikan sistem pertidaksamaan berikut, tentukan himpunan penyelesiannya 2x + y < 6 (25) 4x + 6y < 4 (26) Untuk menyelesaikan masalah sistem pertidak samaan di sini digunakan metode grafik, 15

16 mula-mula sistem diubah menjadi sistem persamaan, yaitu dengan mengubah tanda tidak sama menjadi sama dengan 2x + y = 6 (27) 4x + 6y = 4 (28) kemudian persamaan-persamaan tersebut digambarkan dalam grafik 6-4x+6y=4 2/3 2x+y=6 1 3 Untuk menentukan daerah-daerah yang memenuhi pertidaksamaan 25 dan 26 dapat dilakukan dengan mengambil titik-titik tertentu pada grafik tersebut yang dibatasi oleh garis-garis yang dibentuk persamaan 27 dan 28, misalnya titik (0, 0) apakah memenuhi pertidaksamaan 25 dan < < 4 Tampak bahwa titik (0, 0) memenuhi pertidaksamaan tersebut sehingga daerah yang memuat titk (0, 0) dan dibatasi oleh garis-garis persamaan adalah salah satu himpunan penyelesaian. Kemudian dilakukan test untuk titik yang terletak pada daerah lain yang dibatasi oleh garisgaris persamaan. 6 Penerapan Dalam Masalah Real Pemakaian aljabar khususnya aljabar dalam kehidupan sehari-hari antara lain untuk mencari bentuk umum suatu permasalahan atau pemodelan, dengan membuat suatu model maka akan diketahui penyelesian-penyelesaiannya sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa contoh masalah yang termasuk dalam bidang aljabar adalah: 16

17 1. Sebuah tanah berbentuk persegi panjang dengan luas 2400 meter persegi akan dibuat taman bunga. Sepanjang keliling taman ditanami rumput dengan lebar 5m. Jika keliling taman bagian yang tidak ditanami rumput adalah 160 m. Berapa ukuran panjang dan lebar tanah tersebut. 2. Diberikan data lulusan SMP untuk 10 tahun berturut-turut. bagaimana mengestimasi lulusan SMP pada 5 tahun kedepan? 3. Seorang peternak ayam mempunyai 60 ekor ayam. Setiap hari mendapatkan paling sedikit 45 butir telur. Setiap hari dia membeli paling banyak 20 kg jagung untuk makanan ayam. Telur ayam dijual satu butir Rp 300,-, sedangkan harga jagung 2000 rupiah perkilogram. Berapa telur yang harus dihasilkan supaya peternak tersebut mendapat keuntungan. 4. Kita tahu bahwa CO2 terdapat diudara. CO2 ini berasal dari asap kendaraan bermotor dan polusi dari industri, pembakaran hutan dll. CO2 tidak baik untuk kesehatan. Oleh karena itu perlu diketahui konsentrasi CO2 pada suatu daerah. Misalkan dari penelitian diketahui konsentrasi CO2 untuk beberapa tahun yaitu th 1965 sebesar ppm, tahun 1970 sebesar ppm, th 1980 sebesar dan tahun 1990 sebesar 354 ppm. Permasalahan: Tentukan fungsi yang mempresentasikan data-data tersebut Berapa konsentrasi CO2 pada tahun 2000, 2005 dan 2010 Pada tahun berapa konsentrasi CO2 = 360 ppm 5. Setiap mobil mempunyai tingkat efisiensi bahan bakar yang berbedabeda. Setiap waktu mobil terbaru mempunyai tingkat efisiensi yang lebih baik dari sebelumnya. Misalkan rata-rata efisiensi bahan bakar mobil (jml mil per galon) adalah sebagai berikut (1940,14.8), (1950,13.9), (1960,13.4), (1970,13.5), (1980,15.5), 1986,18.3), (1991,21.7) Permasalahan: Tentukan model tingkat efisiensi bahan bakar Bagaimana tingkat efisiensi pada tahun 1990 dan 1995 Kapan terjadi tingkat efisiensi=25 Untuk dua masalah terakhir merupakan pemakaian grafik untuk memodelkan tingkat polusi udara dan tingkat efisiensi bahan bakar. Langkahlangkah untuk menyelesiakan permasalahan antara adalah: Plot data 17

18 Tentukan bentuk grafik yang sesuai Tentukan persamaan yang sesuai. Dalam hal ini bisa berupa persamaan linear, persamaan kuadratik atau yang lainnya. Disini perlu dipilih kasus/permasalahan dengan bentuk persamaan linear atau kuadratik. Tentukan koefisien dari persamaan tersebut. Untuk menentukan koefisien dari persamaan tersebut maka dipilih 2 atau 3 nilai pasangan koordinat (x, y) yang dimasukkan kedalam sistem persamaan linear atau kuadratik. Dengan memasukkan nilainilai tersebut maka akan terbentuk sistem persamaan linear dua variabel (untuk persamaan linear) atau tiga variabel (untuk persamaan kuadratik). Prediksi untuk waktu yang akan datang. Setelah koefisien diperoleh maka bentuk umum persamaan (fungsi) juga akan diperoleh. Berdasarkan bentuk umum tersebut akan diprediksi konsentrasi polusi udara atau efisiensi bahan bahan untuk waktu yang diinginkan. 7 Soal-soal 1. Nilai x yang memenuhi persamaan x 3 2 = 2x+4 5 adalah Himpunan penyelesaian dari 1 4 (x 3) 1 3 < 3x 4 5 adalah Untuk pertidaksamaan 3x + 5 5x + 2, nilai x adalah Pemfaktoran bentuk 16x 4 36y 4 adalah Bentuk sederhana dari 2x2 +x 3 16x 4 81 adalah Diberikan A = 2, 3, 4, 5 dan B = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 suatu pemetaan g dari A ke B yang ditentukan oleh g(x) = 2x 1. 18

19 a. Daerah asal dari g adalah... b. Daerah hasil dari g adalah Diketahui fungsi kuadrat ditentukan oleh f(x) = x 2 + 6x 3, x R maka titik balik dari fungsi tersebut adalah Jika diberikan fungsi g(x) = ax 2 + bx + c dengan g(3) = 3, g(1) = 1, g(0) = 3 maka nilai a, b, c masing-masing adalah Sederhanakan a. 1 x 1 y x y y x b. 15 x 6x 2 9x Persamaan garis yang melalui titik P ( 2, 4) dan Q(5, 3) adalah 11. Tuliskan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis y = 3x+2 dan melalui titik (4, 5) 12. Arsirlah tempat kedudukan titik-titik yang memenuhi (x, y) 2 y 4, 1 x Atik dan Tuti bekerja pada sebuah konveksi pakaian. Atik dapat membuat 4 baju dalam satu hari, sedangkan Tuti membuat 5 baju dalam sehari. Jumlah waktu kerja mereka adalah 12 hari untuk menyelesiakan 53 buah baju. Tentukan masing-masing lama mereka bekerja (dalam hari). 14. Daerah hasil dari fungsi f(x) = 5x + 3 untuk x [1, 5] adalah Daerah hasil untuk fungsi f(x) = 2x + 10 untuk x bilangan bulat positif yang kurang dari 10 adalah... 19

20 8 Penutup Modul ini ditulis berdasarkan pada beberapa literatur buku SMP dan modul dari MGMP Matematika SMP Yogyakarta, oleh karena itu kami ucapkan banyak terima kasih. Modul ini masih jauh dari sempurna masih perlu diskusi dan masukan untuk perbaikan modul. Meskipun demikian kami berharap modul ini dapat dipergunakan sebagai bahan diskusi dalam pengajaran Matematika SMP khususnya bidang aljabar. References [1] Adinawan, MC.dan Sugijono,1999, Seribu Pena Matematika SLTP Kelas 2, Erlangga [2] Modul Algabar, PPPG Matematika SMp Yogyakarta [3] Schaufele and Zumoff, 1995, Earth Algebra, Harper Collines College Publishers [4] Tim Studi guru SMP, 2006, Soal-Soal Uji Kompetensi Matematika SMP, Pustaka Setia 20

MODUL ALJABAR. February 3, 2006

MODUL ALJABAR. February 3, 2006 MODUL ALJABAR February 3, 2006 1 Pendahuluan Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Dalam kehidupan seharihari aljabar seringkali digunakan tanpa memperdulikan apa pengertian aljabar tersebut. Dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS)

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS) LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL SEKOLAH KELAS MATA PELAJARAN SEMESTER BILANGAN Standar Kompetensi KOMPETENSI DASAR 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat. : SMP : VII : MATEMATIKA

Lebih terperinci

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Modul 1 Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Drs. Susiswo, M.Si. K PENDAHULUAN ompetensi umum yang diharapkan, setelah mempelajari modul ini, adalah Anda dapat memahami konsep tentang persamaan linear dan

Lebih terperinci

Modul 6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Modul 6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Standar Kompetensi Modul 6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Memahami dan dapat melakukan operasi bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, himpunan serta dapat menggunakan

Lebih terperinci

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV Bab Sumb er: Science Encylopedia, 1997 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Harga 3 buku tulis dan pensil adalah Rp13.00,00, sedangkan harga 5 buku tulis dan pensil adalah Rp15.000,00. Dapatkah kamu menghitung

Lebih terperinci

fungsi Dan Grafik fungsi

fungsi Dan Grafik fungsi fungsi Dan Grafik fungsi Suatu fungsi adalah pemadanan dua himpunan tidak kosong dengan pasangan terurut (x, y) dimana tidak terdapat elemen kedua yang berbeda. Fungsi (pemetaan) himpunan A ke himpunan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih Mata Pelajaran Wajib Disusun Oleh: Ngapiningsih Disklaimer Daftar isi Disklaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint

Lebih terperinci

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear Persamaan Sistem Persamaan Linear PENGERTIAN Definisi Persamaan kuadrat adalah kalimat matematika terbuka yang memuat hubungan sama dengan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2. Bentuk umum

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010 MATEMATIKA (E-4.2) SMK

UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010 MATEMATIKA (E-4.2) SMK UJIAN NASIONAL TAHUN 009/00 MATEMATIKA (E-.) SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran (P UTAMA). Konveksi milik Bu Nina mengerjakan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran TAHUN PELAJARAN 9/ MATEMATIKA PEMBAHAS: UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR Jenis-jenis soal program linear yang sering diujikan adalah soal-soal tentang :

PROGRAM LINEAR Jenis-jenis soal program linear yang sering diujikan adalah soal-soal tentang : PROGRAM LINEAR Jenis-jenis soal program linear yang sering diujikan adalah soal-soal tentang : 1. Menggambar daerah yang memenuhi 2. Menentukan system pertidaksamaan suatu daerah 3. Menentukan nilai optimum

Lebih terperinci

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 A. Pilihan Ganda 1. Bentuk x + x 48 jika difaktorkan adalah A. (x 6)(x 8) B. (x + 8)(x 6) C. (x 4)(x 1)

Lebih terperinci

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR TEORI FUNGSI Fungsi yaitu hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Unsur-unsur pembentukan fungsi yaitu variabel (terikat dan bebas), koefisien dan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 Dirangkum oleh Moch. Fatkoer Rohman Website: http://fatkoer.co.cc http://zonamatematika.co,cc Email: fatkoer@gmail.com 009 Evaluasi Bab 1 Untuk nomor 1 sampai 5 pilihlah

Lebih terperinci

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Standar Kompetensi BAB 5 TEOREMA SISA Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Menggunakan algoritma pembagian sukubanyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian

Lebih terperinci

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari MBS - DTA Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI SMK Muhammadiyah Singosari SERI : MBS-DTA FUNGSI STANDAR KOMPETENSI Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linear dan fungsi

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012 MODUL MATEMATIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 0 TAHUN AJARAN 0/0 MATERI PERSAMAAN KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT UNTUK KALANGAN MA AL-MU AWANAH MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 0 Jalan RH. Umar

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

UJIAN NASIONAL SMP/MTs UJIAN NASIONAL SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP/MTs MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Selasa, 6 Mei 2008 Jam : 08.00-10.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI POKOK Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI BAHASAN : A. Persamaan Linear B. Pertidaksamaan Linear Modul.MTK X 0 Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum dapat ditentukan nilai

Lebih terperinci

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-3 Kelas X matematika Wajib PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi dan solusi persamaan linear

Lebih terperinci

07/11/2009. By. M. Isral, S.Pd Page 1

07/11/2009. By. M. Isral, S.Pd Page 1 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPL2V) Standar Kompetensi 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 2.1 Menyelesaikan sistem persamaan

Lebih terperinci

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks FUNGSI Riri Irawati, M.Kom 3 sks Agenda 1. Sistem Koordinat Kartesius. Garis Lurus 3. Grafik persamaan Tujuan Agar mahasiswa dapat : Menggunakan sistem koordinat untuk menentukan titik-titik dan kurva-kurva.

Lebih terperinci

Semester 1 - Edisi v15

Semester 1 - Edisi v15 KTSP Matematika SMP/MTs Kelas VIII-A P a g e Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd Diktat Matematika SMP/MTs Kelas VII-A Semester - Edisi v + Ringkasan Materi + Soal dan Pembahasan + Soal Uji Kompetensi Siswa

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Bab Persamaan dan Pertidaksamaan Linear A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa mampu: 1. menghayati pola hidup disiplin, kritis, bertanggungjawab,

Lebih terperinci

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I DEFINISI Fungsi adalah suatu aturan yang memetakan setiap anggota himpunan A pada tepat satu anggota himpunan B. Dimana: Himpunan A disebut domain

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT 1. Menentukan koefisien persamaan kuadrat 2. Jenis-jenis akar persamaan kuadrat 3. Menyusun persamaan kuadrat yang akarnya diketahui 4. Fungsi kuadrat dan grafiknya

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu. Silabus Jenjang : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII Semester : 1 Standar Kompetensi : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan garis lurus. Kompetensi Dasar Materi Ajar

Lebih terperinci

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5 BAB PERSAMAAN Sifat Sifat Persamaan Persamaan adalah kalimat matematika terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan. Sedangkan kesamaan adalah kalimat matematika tertutup yang menyatakan hubungan sama

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan

Persamaan dan Pertidaksamaan I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Persamaan dan Pertidaksamaan GY A Y O M AT E M A T AK A R Markaban, M.Si. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN File asli diunduh di 8-Spensasi.blogspot.com BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN A. Bilangan Bulat I. Pengertian Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol

Lebih terperinci

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1 TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Apa yang dimaksud sukubanyak (polinom)? Ingat kembali bentuk linear seperti 2x + 1 atau bentuk kuadrat 2x 2-3x + 5 dan juga bentuk pangkat tiga 2x 3 x 2 + x 7. Bentuk-bentuk

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Bab Persamaan dan Pertidaksamaan Linear A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan linear, siswa mampu: 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat A Akar kuadrat GLOSSARIUM Akar kuadrat adalah salah satu dari dua faktor yang sama dari suatu bilangan. Contoh: 9 = 3 karena 3 2 = 9 Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan B Belahketupat Bentuk

Lebih terperinci

A. Persamaan Linier Dua

A. Persamaan Linier Dua Apa yang akan Anda Pelajari? Mengenal PLDV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan himpunan penyelesaian PLDV dan grafiknya Mengenal SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan penyelesaian

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005 1. Perhatikan himpunan di bawah ini! A = {bilangan prima kurang dari 11} B = { 1 < 11, bilangan ganjil} C = {semua faktor dari 12}

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA Bilangan dan Aljabar untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODUL 1 : PROGRAM LINEAR

MODUL 1 : PROGRAM LINEAR MODUL 1 : PROGRAM LINEAR E. Kegiatan Belajar 2 PENERAPAN PROGRAM LINEAR 1. K A. Nilai Optimum Fungsi Obyektif Fungsi objektif merupakan fungsi yang menjelaskan tujuan (meminimumkan atau memaksimumkan)

Lebih terperinci

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii) FUNGSI A. Relasi dan Fungsi Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii) Relasi himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang memasangkan/mengkawankan/mengkorepodensikan

Lebih terperinci

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan linear dengan n peubah adalah persamaan dengan bentuk : dengan adalah bilangan- bilangan real, dan adalah peubah. Secara

Lebih terperinci

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 2. Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linear, persamaan

Lebih terperinci

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f. Pertemuan ke 8 GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(,y): y = f(), D f } disebut grafik fungsi f. Grafik metode yang paling umum untuk menyatakan hubungan antara dua himpunan yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Drs. Markaban, M.Si. Widyaiswara PPPG

Lebih terperinci

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

A. PERSAMAAN GARIS LURUS A. PERSAMAAN GARIS LURUS Persamaan garis lurus adalah hubungan nilai x dan nilai y yang terletak pada garis lurus serta dapat di tulis px + qy = r dengan p, q, r bilangan real dan p, q 0. Persamaan dalam

Lebih terperinci

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN K-1 Kelas X matematika WAJIB PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan linear

Lebih terperinci

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Bab 3 Persamaan Garis Lurus Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar 1.4 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

Silabus. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL

Silabus. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL Silabus Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL Sandar Kompetensi:. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma Kompetensi

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS PREVIEW KALKULUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mampu: menyebutkan konsep-konsep utama dalam kalkulus dan contoh masalah-masalah yang memotivasi konsep tersebut; menjelaskan menyebutkan konsep-konsep

Lebih terperinci

KETIDAKSAMAAN. A. Pengertian

KETIDAKSAMAAN. A. Pengertian A. Pengertian KETIDAKSAMAAN Ketidaksamaan dinotasikan dengan 1. < (lebih Kecil 2. ( lebih kecil atau sama dengan)) 3. > ( lebih besar) 4. ( lebih besar atau sama dengan) Tanda di atas digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS BEBERAPA FUNGSI KHUSUS ). Fungsi Konstan ). Fungsi Identitas 3). Fungsi Modulus 4). Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Fungsi genap jika f(x) = f(x), dan Fungsi ganjil jika f(x) = f(x) 5). Fungsi Tangga dan

Lebih terperinci

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA BAHAN AJAR FUNGSI LINIER & KUADRAT SMK NEGERI 1 SURABAYA Halaman 1 BAB FUNGSI A. FUNGSI DAN RELASI Topik penting yang

Lebih terperinci

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian : 1. Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm C. 26 cm B. 52 cm D. 13 cm 2. Gambar disamping adalah persegi panjang. Salah satu sifat persegi panjang adalah

Lebih terperinci

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT K-13 Kelas X matematika PEMINATAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan bentuk umum sistem

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SEKOLAH

MODUL MATEMATIKA SEKOLAH 1 MODUL MATEMATIKA SEKOLAH 1 Oleh: DIDIK HERMANTO, M. Pd. STKIP PGRI BANGKALAN PRODI S1PENDIDIKAN MATEMATIKA 2014 2 BAB I PENDAHULUAN I. PENGERTIAN Matematika sekolah adalah bagian matematika yang diberikan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) KELOMPOK 2 1. UMAR ATTAMIMI (01212043) 2. SITI WASI ATUL MUFIDA (01212096) 3. DEVI PRATNYA. P. (01212078) 4. POPPY MERLIANA

Lebih terperinci

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak BAB IV PERTIDAKSAMAAN 1. Pertidaksamaan Kuadrat. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak 86 LEMBAR KERJA SISWA 1 Mata Pelajaran : Matematika Uraian Materi

Lebih terperinci

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 013/014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal : MATEMATIKA : Rabu, 0 Nopember 013 : 10 menit : 40 Pilihan Ganda 1B Petunjuk : 1. Isikan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7 KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7 Dirangkum oleh Moch. Fatkoer Rohman Website: http://fatkoer.co.cc http://zonamatematika.co.cc Email: fatkoer@gmail.com EVALUASI MANDIRI A. SOAL PILIHAN GANDA. Pilih

Lebih terperinci

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I DEFINISI Fungsi adalah suatu aturan yang memetakan setiap anggota himpunan A pada tepat satu anggota himpunan B. Dimana: Himpunan A disebut domain

Lebih terperinci

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS A. Pengertian Pesamaan Garis Lurus Persamaan garis lurus adalah suatu fungsi yang apabila digambarkan ke dalam bidang Cartesius akan berbentuk garis lurus. Garis lurus ini

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 PERSAMAAN GARIS PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep garis, dan persamaan garis lurus yang dinyatakan ke dalam bentuk implisit maupun bentuk

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPS

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPS PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 009/010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPS PEMBAHAS : 1. Sigit Tri Guntoro, M.Si.. Jakim Wiyoto, S.Si. 3. Marfuah, M.T. 4. Rohmitawati, S.Si. EDITOR : Dra. Puji Iryanti, M.Sc.

Lebih terperinci

Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas X

Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas X Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH PG Matematika Kelas X 37 Bab 1 Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma Nama Sekolah : SMA dan MA Mata Pelajaran : Matematika Kelas

Lebih terperinci

BANK SOAL MATEMATIKA IPS

BANK SOAL MATEMATIKA IPS BANK SOAL MATEMATIKA IPS Tim Guru Matematika SMAN 1 Kendari KENDARI 2013 1. Bentuk sederhana dari adalah... A. B. E. Jawaban : E Bentuk sederhana dari : 2. Nilai x yang memenuhi persamaan adalah... A.

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI Matematika Juni 2016 Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 1 / 67 Outline 1 Sistem Bilangan Riil Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 2 / 67 Outline

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR PENGERTIAN ALJABAR Bentuk ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat hurufhuruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI 6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI KUADRAT 5.1. Fungsi Linear Pada Bab 5 telah dijelaskan bahwa fungsi linear merupakan fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu. Bentuk umum fungsi linear adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I 177 LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus B. Kompetensi Dasar Memahami relasi dan fungsi C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat

Lebih terperinci

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal : MATEMATIKA : Rabu, 20 Nopember 2013 : 120 menit : 40 Pilihan Ganda 1D Petunjuk :

Lebih terperinci

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal Ujian Nasional 200 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar

Lebih terperinci

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus PErSamaan GarIS lurus Untuk SMP Kelas VIII Peta Konsep Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 1. Hasil dari 1.764 + 3.375 adalah... A. 53 B. 57 C.63 D. 67 BAB VIII BILANGAN BERPANGKAT 4 2 15 1.764 3.375 4 x 4 16 1 3 1 1 64

Lebih terperinci

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi 5 F U N G S I Pemahaman tentang konsep fungsi sangat penting dalam mempelajari ilmu ekonomi, mengingat kajian ekonomi banyak bekerja dengan fungsi. Fungsi dalam matematika menyatakan suatu hubungan formal

Lebih terperinci

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier Materi Fungsi Linear Admin 8:32:00 PM Duhh akhirnya nongol lagi... kali ini saya akan bahas mengenai pelajaran yang paling disukai oleh hampir seluruh warga dunia :v... MATEMATIKA, ya itu namanya. materi

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II ALJABAR Dra.Hj.Rosdiah Salam, M.Pd. Dra. Nurfaizah, M.Hum. Drs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Widya

Lebih terperinci

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D. SOAL SELEKSI AWAL 1. Suhu dalam sebuah lemari es adalah 15 o C di bawah nol. Pada saat mati listrik suhu dalam lemari es meningkat 2 o C setiap 120 detik. Jika listrik mati selama 210 detik, suhu dalam

Lebih terperinci

Faktorisasi Suku Aljabar

Faktorisasi Suku Aljabar Bab 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu: Menjelaskan pengertian koe sien, variabel, konstanta, suku satu, suku dua, dan suku banyak; Menyelesaikan masalah operasi tambah,

Lebih terperinci

Bab 1. Faktorisasi Suku Aljabar. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab 1. Faktorisasi Suku Aljabar. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Bab 1 Faktorisasi Suku Aljabar Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar 1.1 Melakukan operasi aljabar. 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 103 JAKARTA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 103 JAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 103 JAKARTA SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) Jl. RA Fadillah Komp. Kopassus Cijantung Telp. 8400005,

Lebih terperinci

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real. Silabus 1 2 3 Referensi E. J. Purcell, D. Varberg, and S. E. Rigdon, Kalkulus, Jilid 1 Edisi Kedelapan, Erlangga, 2003. Penilaian 1 Ujian Tengah Semester (UTS) : 30 2 Ujian Akhir Semester (UAS) : 20 3

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : SMA TARAKANITA 1 JAKARTA theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : SMA TARAKANITA 1 JAKARTA theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : 2 KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii) Relasi himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang memasangkan/mengkawankan/mengkorepodensikan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : Matematika Semester : I (satu) ALJABAR Standar : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi,, dan persamaan garis lurus Indikator Kegiatan

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan SBMPTN - SNMPTN Matematika Dasar Tahun Pelajaran 2010/2011

Soal-Soal dan Pembahasan SBMPTN - SNMPTN Matematika Dasar Tahun Pelajaran 2010/2011 Soal-Soal dan Pembahasan SBMPTN - SNMPTN Matematika Dasar Tahun Pelajaran 2010/2011 Tanggal Ujian: 31 Mei 2011 1. Jika 6(3 40 ) ( 2 log a) + 3 41 ( 2 log a) = 3 43, maka nilai a adalah... A. B. C. 4 D.

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) CV.

Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) CV. PEMBELAJARAN STANDAR ISI 2006 þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA Untuk Menengah Atas 10 CV. SINDHUNATA Matematika 10 A (Standar

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS Bab 4 PERSAMAAN GARIS LURUS A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar 1. Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan

Lebih terperinci

B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B

B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B 1. Ingkaran pertanyaan: Petani panen beras atau harga beras murah. A. Petani panen beras dan harga beras mahal. B. Petani panen beras dan harga beras murah. C. Petani tidak panen beras dan harga beras

Lebih terperinci

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier Materi W4a Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier Kelas X, Semester 1 A. Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel www.yudarwi.com A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel Bentuk umum : ax

Lebih terperinci

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1 BAB I PRA KALKULUS. Sistem bilangan ril.. Bilangan ril Sistem bilangan ril adalah himpunan bilangan ril dan operasi aljabar aitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Biasana bilangan

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Bab Persamaan dan Pertidaksamaan Linear A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan linear, siswa mampu: 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2 Kurikulum 3/6 matematika K e l a s XI APLIKASI TURUNAN ALJABAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menerapkan aturan turunan aljabar untuk

Lebih terperinci

Limit Fungsi. Bab. Limit fungsi Pendekatan (kiri dan kanan) Bentuk tentu dan tak tentu Perkalian sekawan A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

Limit Fungsi. Bab. Limit fungsi Pendekatan (kiri dan kanan) Bentuk tentu dan tak tentu Perkalian sekawan A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Bab Limit Fungsi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran it fungsi, siswa mampu: 1. menghayati pola hidup disiplin, kritis, bertanggungjawab, konsisten

Lebih terperinci

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir Jenis-jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir Diskripsi Mata Kuliah Memperkenalkan unsur-unsur fungsi ialah variabel bebas dan variabel terikat, koefisien, dan konstanta, yang saling berkaitan satu

Lebih terperinci

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Bab Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu: Menyebutkan perbedaan persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel;

Lebih terperinci

K ata Kunci. K D ompetensi asar. P B engalaman elajar. Bab IX. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Di unduh dari : Bukupaket.

K ata Kunci. K D ompetensi asar. P B engalaman elajar. Bab IX. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Di unduh dari : Bukupaket. Bab IX Sistem Persamaan Linear Dua Variabel K ata Kunci Model Persamaan linear dua variabel Subsitusi Eliminasi K D ompetensi asar 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agaman yang dianutnya. 2.1 Menunjukkan

Lebih terperinci

ALJABAR (Oleh: Al. Krismanto, M.Sc.)

ALJABAR (Oleh: Al. Krismanto, M.Sc.) ALJABAR (Oleh: Al. Krismanto, M.Sc.) I. PENDAHULUAN Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Aljabar digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari. Dengan bahasa simbol, dari relasi-relasi yang muncul,

Lebih terperinci