BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan barang dan atau jasa yang beredar di pasar, pasal 1 angka 12 disebutkan pelayanan purna jual adalah pelayanan yang diberikan leh pelaku usaha kepada knsumen terhadap barang dan/atau jasa yang dijual dalam hal jaminan mutu, daya tahan, kehandalan perasinal sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun. Dan dalam Pasal 25 ayat 1 UUPK menyatakan bahwa pelaku usaha yang memprduksi barang yang pemanfaatannya berkelanjutan dalam batas waktu sekurang-kurangnya satu tahun wajib menyediakan suku cadang dan atau fasilitas purna jual dan wajib memenuhi jaminan atau garansi sesuai dengan yang diperjanjikan. Menurut Shaharudin, Muzani, Jamel dan Wan (2009) layanan purna jual digambarkan sebagai layanan yang di berikan kepada knsumen ketika barang yang dibeli knsumen sudah dikirim. Layanan purna jual sering disebut sebagai "kegiatan pendukung prduk", yang berarti semua kegiatan yang mendukung transaksi-sentris prduk (Lele dan Karmarkar, 1983). Hal ini juga didefinisikan sebagai "dukungan pelanggan" dimana semua unsur-unsur kegiatan yang dilakukan dapat memastikan pelanggan bahwa prduk yang dibelinya memiliki jaminan bebas masalah sesuai dengan yang dijanjikan. 6

2 Dalam penegrtian umum Layanan purna jual adalah jasa yang ditawarkan leh prdusen kepada knsumennya setelah transaksi penjualan dilakukan sebagai jaminan mutu untuk prduk yang ditawarkannya. Layanan purna jual tidak terbatas hanya pada prduk kngkrit, prduk abstrak seperti pendidikan pun leh prdusen (universitas) kadang-kadang memiliki layanan purna jual dimana mahasiswa dijanjikan mendapatkan pekerjaan setelah lulus dengan berbagai macam saluran untuk mencari pekerjaan yang disediakan. Drucker menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan ini adalah dengan memberikan layanan dan dukungan kepada knsumen dengan baik seperti misalnya memberikan layanan purna jual. Layanan Purna jual adalah layanan yang diberikan leh rganisasi kepada para knsumen setelah knsumen tersebut melakukan transaksi pembelian kepada rganisasi. Tujuan layanan purna jual Layanan purna jual dimaksudkan untuk menjaga minat knsumen atau caln knsumen dan memperluas sikap psitif dari keunggulan prduk yang telah dijanjikan. Menumbuhkan kepuasan, kekaguman, rekmendasi dan di atas semuanya pembelian ulang. Menciptakan kepercayaan, keyakinan diri, dan reputasi. Mengungkapkan garansi dengan persyaratan termasuk penjelasan tentang suku cadang (bila ada) secara terbuka. Meningkatkan kepuasan knsumen agar para knsumen tersebut mau kembali membeli prduk-prduk yang dijual rganisasi atau 7

3 perusahaan sehingga prses bisnis dapat terus berlangsung dengan baik. Layanan purna jual juail ini meliputi pelayanan seperti : Layanan yag diberikan leh custmer service Pemberian jaminan Pelatihan dan petunjuk penggunaan prduk Penyediaan suku cadang Penanganan perbaikan, penanganan keluhan, trakcing infrmasi yang dibutuhkan mengenai kndisi prduk yang sedang diperbaiki up selling serta crss selling Faktr Faktr Dalam Layanan Purna Jual Pengiriman Prduk harus dikirimkan dengan segera, knsumen akan merasa terpuaskan dengan tersebut. Diantaranya adalah dengan menjaga safety stck dapat menghindari keterlambatan pengiriman prduk ke pelanggan, menjaga waktu tunggu minimal, dan sistem distribusi yang baik. Instalasi Respn instalasi harus sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan. Dengan melatih staff mereka untuk memberikan khesif dan layanan yang handal kepada knsumen. Garansi Jaminan yang diberikan perusahaan kepada knsumen sesuai dengan janji yang diberikan dan menyediakan suku cadang dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. 8

4 2.2 Kepuasan Knsumen Kepuasan knsumen adalah sejauh mana kinerja yang diberikan leh sebuah prduk atau suatu jasa sepadan dengan harapan custmer, jika kinerja tidak sesuai harapan maka custmer tidak puas (Ktler dan Armstrng, 2004, p.298). Sedangkan menurut Mwen dan Minr (2002), kepuasan knsumen sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukan knsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperleh dan menggunakannya. Knsep kepuasan knsumen masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan dapat merupakan prses yang sederhana maupun kmpleks dan rumit. Peranan setiap individu dalam pemberian servis sangat penting dan berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk (Arief, 2007, p.166). sedangkan definisi kepuasan knsumen menurut Richard F. Gersn (Arief, 2005, p.167), kepuasan knsumen adalah jika harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Menurut Hffman dan Beresn (Arief, 2005, p.167), kepuasan atau ketidak puasan adalah perbandingan dari ekspektasi knsumen kepada persepsi mengenai interaksi jasa yang sebenarnya. Menurut Wilkie (Tjiptn, 2007, p.349), mendifinisikan kepuasan knsumen sebagai tanggapan emsinal pada evaluasi terhadap pengalaman knsumsi suatu prduk atau jasa. Kepuasan knsumen merupakan kepuasan secara keseluruhan yang mempunyai knsekuensi perilaku berupa cmplain knsumen dan kesetiaan knsumen. Kepuasan knsumen keseluruhan mempunyai tiga dimensi yaitu kualitas yang di rasakan, nilai yang di rasakan dan harapan knsumen. Kepuasan knsumen secara keseluruhan akan berpengaruh negatif pada cmplain knsumen dan berpengaruh psitif pada kesetiaan dan lyalitas knsumen (Frnell, et al, 2002). 9

5 2.2.1 Prinsip-Prinsip Dasar Kepuasan knsumen Kepuasan knsumen sangat tergantung pada persepsi dan harapan knsumen. Sebuah perusahaan perlu mengetahui beberapa faktr yang mempengaruhi persepsi dan harapan knsumen. Faktr - faktr yang mempengaruhi persepsi dan harapan knsumen yaitu: Kebutuhan dan keinginan: Berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan leh knsumen saat knsumen sedang mencba melakukan transaksi dengan perusahaan. Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginan terhadap prduk yang ditawarkan leh perusahaan sangat besar, maka harapan-harapan knsumen yang berkaitan dengan kualitas prduk dan layanan perusahaan akan tinggi pula, begitu juga sebaliknya. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengknsumsi prduk dan layanan, baik dari perusahaan maupun pesaing pesaingnya. Pengalaman teman-teman, cerita teman knsumen tentang kualitas prduk dan layanan perusahaan yang akan didapat leh knsumen Faktr Faktr yang Mempegaruhi Kepuasan Knsumen Menurut Ktler dan Amstrng (2003, p.61) faktr-faktr yang mempengaruhi kepuasan berhubungan dengan tingkah laku knsumen yaitu faktr budaya, faktr ssial, faktr pribadi dan faktr psiklgi. Faktr Kebudayaan : Faktr budaya memberi pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku pelanggan/klien. Faktr budaya terdiri dari beberapa kmpnen yaitu budaya, sub-budaya dan kelas ssial. Budaya 10

6 merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar dalam mempengaruhi keinginan atau kepuasan rang. Sub-budaya terdiri atas nasinalitas, agama, kelmpk, ras, dan daerah gegrafi. Sedangkan kelas ssial adalah sebuah kelmpk yang relatif hmgen mempunyai susunan hirarki dan anggtanya memiliki nilai, minat dan tingkah laku. Kelas ssial tidak hanya ditentukan leh satu faktr melainkan diukur sebagai kmbinasi dari pekerjaan, pendapatan,dan variabel lainnya. Faktr Ssial : Faktr ssial terbagi atas kelmpk kecil, keluarga, peran dan status. Orang yang berpengaruh kelmpk/lingkungannya biasanya rang yang mempunyai karakteristik, keterampilan, pengetahuan, kepribadian. Orang ini biasanya menjadi panutan karena pengaruhnya amat kuat. Faktr Pribadi Faktr pribadi merupakan keputusan seserang dalam menerima pelayanan dan menanggapi pengalaman sesuai dengan tahap-tahap kedewasaannya. Faktr pribadi klien dipengaruhi leh usia dan tahap siklus hidup, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status eknmi, gaya hidup, dan kepribadian/knsep diri. Usia mempunyai dimensi krnlgis dan intelektual, artinya berdimensi krnlgis karena bersifat prgres berjalan terus dan tidak akan kembali sedangkan usia berdimensi intelektual berkembang melalui pendidikan dan pelatihan. Usia merupakan tanda perkembangan kematangan/kedewasaan seserang untuk memutuskan sendiri atas suatu tindakan yang diambilnya. Usia juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit misal penyakit kardi vaskuler dengan peningkatan usia. 11

7 Pendidikan merupakan prses pengajaran baik frmal maupun infrmal yang dialami seserang. Hasilnya akan mempengaruhi sikap dan perilaku seserang dalam mendewasakan diri. Selain itu. pendidikan juga berkaitan dengan harapan. Seserang yang tingkat pendidikannya tinggi akan mengharapkan pelayanan yang lebih baik dan lebih tinggi. Pekerjaan merupakan aktifitas jasa seserang untuk mendapat imbalan berupa materi dan nn materi. Pekerjaan dapat menjadi faktr risik kesehatan seserang dan berdampak pada sistem imunitas tubuh. Pekerjaan ada hubungannya dengan penghasilan seserang untuk berperilaku dalam menentukan pelayanan yang diinginkan. Status perkawinan sementara diduga ada kaitannya dengan gaya hidup dan kepribadian. Faktr Psiklgi Faktr psiklgi yang berperan dengan kepuasan yaitu mtivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian. Mtivasi mempunyai hubungan erat dengan kebutuhan. Ada kebutuhan bilgis seperti lapar dan haus, ada kebutuhan psiklgis yaitu adanya pengakuan, dan penghargaan. Kebutuhan akan menjadi mtif untuk mengarahkan seserang mencari kepuasan Dimensi Kepuasan Knsumen Secara keseluruhan kepuasan knsumen memiliki dimensi-dimensi. Menurut Claes Frnell dalam jurnalnya, yaitu : Kualitas yang dirasakan Penentu utama kepuasan knsumen yaitu kualitas atau kinerja. Kualitas sangat mendasar bagi seluruh kegiatan eknmi karena dapat 12

8 menggambarkan dua kmpnen pengalaman knsumsi, yaitu sejauh mana penawaran yang diberikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan knsumen dan sejauh mana kmpentensi karyawan perusahaan. Nilai yang dirasakan Adalah tingkat yang dirasakan leh knsumen terhadap harga yang dibayar. Membandingkan nilai yang dirasakan setelah knsumen melakukan transaksi dengan penawaran yang diberikan leh perusahaan berupa prduk maupun jasa. Dengan ini, knsumen dapat menggunakan pertimbangan nilai untuk membandingkan prduk atau jasa yang tinggi dan rendah. Harapan Harapan merupakan awal sebelum knsumen merasakan nilai dan kualitas yang diberikan perusahaan. Knsumen memiliki harapan terhadap sejauh mana penawaran perusahaan dalam bentuk prduk maupun jasa. Knsumen mendapat infrmasi-infrmasi dari berbagai sumber, selanjutnya memperkirakan perusahaan memiliki kemampuan untuk terus memberikan kualitas di masa depan. 2.3 Wrd Of Muth Wrd f muth adalah kmunikasi dari rang ke rang antara sumber pesan dan penerima pesan dimana penerima pesan menerima pesan dengan cara tidak kmersial mengenai suatu prduk, pelayanan atau merek. Wrd f muth sendiri menjadi referensi yang membentuk harapan pelanggan. Kmunikasi wrd f muth di sektr jasa sangat penting untuk didkumentasikan dengan baik, wrd f muth memberikan infrmasi penting 13

9 bagi cnsumer dan sering kali membantu cnsumer dalam prses pengambilan keputusan. Wrd f muth sendiri sangat berperan penting bagi para pemasar untuk memasarkan prduk yang mereka jual dengan tingkat kepercayaan terbilang tinggi. Karena umumnya masyarakat lebih percaya mngan dari rang yang mereka kenal daripada melihat iklan lewat media massa. Menurut Mwen dan Minr (2002, p.180), kmunikasi dari mulut kemulut adalah sebagai berikut : Kmunikasi dari mulut ke mulut adalah pertukaran kmentar, pemikiran atau ide-ide diantara knsumen atau lebih yang tak satupun sumber pemasaran. Secara umum, Wrd f muth telah ditemukan sangat persuasif dan dengan demikian sangat efektif dalam mempengaruhi knsumsi. Hal ini disebabkan karena Wrd f muth biasanya dihasilkan leh knsumen yang dianggap tidak memiliki kepentingan pribadi dalam merekmendasikan merek tertentu atau prduk tertentu. Oleh karena itu dianggap lebih kredibel di pasar. Menurut Ktler (2003, p.261) ada dua manfaat utama dalam melakukan Wrd f muth (WOM), yaitu: 1. Sumber dari mulut ke mulut meyakinkan : Cerita dari mulut ke mulut adalah satu-satunya metde prmsi yang berasal dari knsumen, leh knsumen, dan untuk knsumen. knsumen yang merasa puas tidak hanya akan membeli kembali, tetapi mereka juga adalah reklame yang berjalan dan berbicara untuk bisnis yang dijalankan. 2. Sumber dari mulut ke mulut memiliki biaya yang rendah : Dengan tetap menjaga hubungan dengan knsumen yang puas dan menjadikan mereka sebagai penyedia akan membebani bisnis yang 14

10 dijalankan dengan biaya yang relatif rendah. Bisnis tersebut mungkin membalasnya dengan merujuk pada rang tersebut atau dengan memberikan layanan diskn yang lebih tinggi atau dengan menawarkan hadiah yang lebih kecil. Pengaruh Wrd f muth kepada caln knsumen adalah dapat mempengaruhi mereka untuk berkeinginan atau minat terhadap prduk yang ditawarkan tersebut dengan mencari infrmasi tambahan yang lebih jelas akan keberadaaan suatu prduk. Pada awalnya seserang yang membutuhkan suatu prduk atau jasa telah memililki kesadaran untuk mengknsumsi suatu prduk tersebut sehingga ia akan mencari infrmasi tentang keberadaan, fungsi akan suatu prduk minat untuk memenuhi kebutuhan akan prduk atau jasa tersebut tetapi dengan adanya fenmena Wrd f muth psitif, suatu minat yang telah timbul tadi akan lebih menjadi besar dimana pada awalnya seserang tersebut hanya sebatas mempunyai keinginan (minat) akan menjadikan suatu pengambilan keputusan untuk menggunakan prduk atau jasa tersebut melainkan adanya fenmena Wrd f muth negatif akan membuat suatu minat seserang tersebut menjadi hilang Alat Ukuri Wrd Of Muth Menurut Lupiyadi (2001, p.160), kmunikasi dari mulut ke mulut (Wrd f Muth) memiliki dapat diukur dari : Kemauan knsumen untuk menceritakan hal psitif perusahaan kepada rang lain Hal-hal psitif mengenai kualitas pelayanan perusahaan akan diceritakan kepada rang lain leh knsumen atas dasar pengalaman yang diperleh knsumen atas pelayanan yang telah diberikan leh perusahaan. 15

11 Drngan dari perusahaan untuk melakukan rekmendasi kepada rang lain Perusahaan memiliki peran, agar knsumen mau melakukan rekmendasi kepada rang lain. 2.4 Analisis Hubungan antara Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Knsumen Menurut Riziamy, Muzani, Jamel dan Wan (2009). Layanan purna jual merupakan salah satu kegiatan yang diberikan leh perusahaan yang merupakan bagian dari manajemen hubungan pelanggan. Layanan purna jual adalah layanan yang diberikan kepada knsumen setelah barang dikirim kepada knsumen. Layanan purna jual sering disebut dengan pendukung prduk. Namun, sebagian besar perusahaan tidak menyadari bahwa layanan purna jual berdampak terhadap kepuasan knsumen, dan tidak menyadari pentingnya layanan purna jual dapat menyebabkan kegagalan dalam hubungan bisnis. Knsumen yang tidak puas akan beralih ke pesaing yang dapat memberikan layanan purna jual yang lebih baik. Hubungan bisnis yang menguntungkan tidak mudah dilakukan leh perusahaan karena mebutuhkan biaya dan upaya besar untuk membangunnya. Pengiriman dan instalasi adalah kunci layanan purna jual yang harus diberikan kepada knsumen yang memiliki pengaruh besar bagi perusahaan. Knsumen menginginkan jaminan bahwa prduk akan dapat digunakan dengan baik selama diperasikan dengan benar. Hal ini yang harus diperhatikan maka knsumen membutuhkan layanan purna jual seperti : instalasi, jaminan, jaminan diperpanjang, paskan suku cadang, pelatihan, upgrade prduk, dan sebagainya. Knsumen membutuhkan layanan purna jual yang diinginkannya, bila layanan purna jual sesuai dengan harapan knsumen, 16

12 makan knsumen akan merasa diuntungkan dan hubungan antara knsumen dengan perusahaan akan tercipta. Hubungan ini akan menciptakan dasar yang kuat dari pelanggan yang setia dan akan memberikan kelangsungan masa depan perusahaan juga memperbanyak pelanggan. 2.5 Analisis Hubungan antara Kepuasan Knsumen terhadap Wrd f Muth Menurut Francis A. Buttle (2004). Prses terbentuknya wrd f muth secara luas dianggap sebagai hasil dari pengalaman pelanggan terhadap prduk atau jasa, ketika harapan sedang diinginkan akan tercipta ketidakpuasan dan ketika harapan terlampaui akan tercipta kepuasan. Kepuasan knsumen merupakan suatu cara untuk menciptakan WOM psitif. Knsumen akan merasa lebih puas ketika memperleh pelayanan yang baik saat pertama kali diberikan leh perusahaan walaupun perusahaan dapat memperbaiki pelayanannya ketika pelanggannya merasa kecewa leh layanan yang diberikan. Sehingga dapat dikatakan membentuk wrd f muth psitif merupakan investasi kedua kalinya bagi perusahaan yang sangat efektif terkait dengan penjualan. Demikian pula, dengan WOM negatif dapat didefinisikan sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara harapan pelanggan dengan persepsi perusahaan tentang harapan pelanggannya. Menurut Sutisna dalam jurnal Atinah (2009) jika serang pelanggan merasa puas, maka ia hanya akan berbicara pada satu rang, dan sebaliknya jika tidak puas ia akan berbicara ketidak puasanya itu kepada sepuluh rang. 17

13 2.6 Analisis Pengaruh Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Knsumen dan dampaknya pada Wrd f Muth Menurut Riziamy, Muzani, Jamel dan Wan (2009). Ketidakpuasan pelanggan mungkin timbul karena kinerja yang buruk dari prduk yang dibeli atau jaminan kualitas layanan yang disediakan leh prdusen. Ketidakpuasan pelanggan menghasilkan dampak negatif pada kinerja bisnis secara keseluruhan. Ketidakpuasan pelanggan terhadap perusahaan dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan ptensial akibat efek negative wrd f muth. Knsumen biasanya akan menceritakan pengalaman yang diperleh dari prduk atau jasa yang didapat dari perusahaan kepada rang lain baik pengalaman buruk maupun pengalaman menyenangkan. Ketika knsumen mendapatkan pengalaman buruk, knsumen akan menceritakkan pengalaman buruknya kepada rang lain, sebaliknya knsumen merasa harapan terpenuhi, knsumen akan menceritakan pengalaman baiknya kepada rang lain yang dapat disebut wrd f muth psitif. Hal ini harus dimanfaatkan perusahaan untuk menciptakan wrd f muth psitif dengan memberikan pelayanan purna jual yang dapat memenuhi harapan pelanggan dengan harapan pelanggan menceritakan pengalamannya kepada rang lain sehingga terbentuk WOM psitif. 18

14 2.7 Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 kerangka pemikiran Layanan Purna Jual (x): Pengiriman: - Safety stck - Waktu tunggu - Servis berkala Instalasi: - Kinerja karyawan - sikap karyawan Garansi: - Penggantian Prduk - Perbaikan Prduk - Distribusi Kepuasan knsumen (y) Kualitas yang dirasakan: - Mutu pelayanan yang diberikan setelah melakukan pembelian - Kmpetensi karyawan Nilai yang dirasakan: - Kesesuaian jasa yang dilakukan setelah melakukan pembelian - Keunggulan harga Harapan pelanggan: - Daya tahan Wrd f muth (z) Kemauan knsumen untuk menceritakan: - Kemauan knsumen untuk membicarakan tentang pengalaman - Kemauan knsumen untuk membicarakan tentang keramahan - Kemauan knsumen untuk menceritakan cepat tanggap Drngan dari perusahaan: - Pengaruh dari perusahaan 19

15 Layanan purna jual sebagai variabel independen mempengaruhi kepuasan knsumen sebagai variabel intervening dan akan berdampak terhadap keputusan wrd f muth. Para peneliti sebelumnya membuktikan bahwa layanan pura jual akan memepengaruhi kepuasan knsumen secara psitif. Knsumen akan merasa puas ketika harapannya terpenuhi, harapan knsumen akan terpenuhi ketika mendapat jaminan bahwa prduk akan dapat digunakan dengan baik selama diperasikan dengan benar. Maka knsumen membutuhkan layanan purna jual seperti : instalasi, jaminan, jaminan diperpanjang, paskan suku cadang, pelatihan, upgrade prduk, dan sebagainya. Kepuasan knsumen yang tercipta akan mempengaruhi wrd f muth karena pelanggan yang puas akan menceritakan pengalaman psitifnya kepada rang lain. 2.8 Hiptesis Keterangan Variabel: X = layanan purna jual Y = kepuasan knsumen Z = Wrd f Muth Hiptesis penelitian : 1. Hiptesis pengujian hubungan antara X terhadap Y H : Tidak ada pengaruh antara layanan purna jual terhadap kepuasan knsumen. Ha : Ada pengaruh antara layanan purna jual terhadap kepuasan knsumen. 2. Hiptesis pengujian hubungan antara Y dan Z H : Tidak ada pengaruh antara kepuasan knsumen jual terhadap wrd f muth. Ha : Ada pengaruh antara kepuasan knsumen terhadap wrd f muth. 3. Hiptesis pengujian hubungan antara X, Y dan Z 20

16 H : Tidak ada pengaruh layanan purna jual dan kepuasan knsumen terhadap wrd f muth. Ha : Ada pengaruh layanan purna jual dan kepuasan knsumen terhadap wrd f muth. 21

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Pemasaran Pemasaran menurut Stantn (Umar, 2005, p.31) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : FAUZUL A FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR kamis, 17 Maret 2011 BAHASAN Pengertian Azas Perlindungan knsumen Tujuan Perlindungan knsumen Hikmah

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dimana persaingan muncul tidak hanya diantara perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dimana persaingan muncul tidak hanya diantara perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan dalam dunia usaha pada era globalisasi saat ini semakin ketat. Dimana persaingan muncul tidak hanya diantara perusahaan-perusahaan yang menjual produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan 1. Pengertian Kepuasan Pasien Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan harapan-harapannya.

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Kepuasan 1. Pengertian Kepuasan Pasien Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Pada saat ini masyarakat semakin berkembang, yang disebabkan leh semakin majunya teknlgi. Hal tersebut mendrng para prdusen dalam menciptakan barang dan jasa, untuk

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan :

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan : Rangkuman Bab 14 Memahami Penetapan Harga Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk-bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10 MODUL PERKULIAHAN Psiklgi Ssial Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Psiklgi Psiklgi 10 61017 Abstract Materi tentang sikap, prasangka, diskriminasi, agresi, atribusi, knfrmitas, skema,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PERILAKU PEMBELIAN Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Advertising & Marketing Cmmunicatins 05 MK43025 Sari Widuri, SE,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Periklanan Sebagai Strategi Kmunikasi Periklanan umumnya mengandung nilai kmunikasi, karena periklanan adalah suatu kmunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran,

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

D LAM PENDI D D I I D K I A K N PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF HUMANISME (FENOMENOLOGIS) PERSPEKTIF BEHAVIORISME (Thrndike dan Skinner) Perkembangan perilaku manusia akibat

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran Pemasaran menurut kotler, adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam knteks keberlanjutan suatu bangsa. Anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia serta kemajuan di masa

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk menggali pembelian ulang pelanggan, yaitu dengan memfokuskan pada kepuasan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Pertemuan 6 AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Halaman 1 dari Pertemuan 6 6.1 Ciri ciri dan Penyebab Perkiraan Biaya yang Kurang Akurat Anggaran pryek dihasilkan dari perkiraan biaya kmpnen-kmpnennya dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja ICRA Indnesia Rating Feature May 2013 ICRA Indnesia Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja Industri baja memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan eknmi. Baja merupakan kmpnen umum pada beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA Oleh : MOCH AFIF BAHTIYAR NIM : 04113029 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 1. ALASAN PENDIRIAN USAHA Mendirikan usaha sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN TEORI KOMUNIKASI Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Kmunikasi Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Ilmu Kmunikasi 1 85004 Abstract Ilmu Kmunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya orang mengenal produk sebagai sesuatu yang berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya orang mengenal produk sebagai sesuatu yang berwujud BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya orang mengenal produk sebagai sesuatu yang berwujud fisik yang dapat dilihat dan disentuh. Disamping produk yang berupa benda yang dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia selalu tidak pernah merasa puas meskipun kebutuhannya telah terpenuhi, dan akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Setelah kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan bab i Pendahuluan A. Latar Belakang Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk

Lebih terperinci

Oleh Tim Pengampu: Sulistiyono dan Ahmad Nasrulloh

Oleh Tim Pengampu: Sulistiyono dan Ahmad Nasrulloh Oleh Tim Pengampu: Sulistiyono dan Ahmad Nasrulloh ahmadnasrulloh@yahoo.co.id memperkenalkan jasa pemasran olahraga menyoroti prinsip-prinsip dan alat-alat yang berperan dalam memberikan layanan berkualitas

Lebih terperinci

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh

Lebih terperinci

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pertemuan ke : 1 Alkasi waktu : 0,5 Jam Kmpetensi dasar : 1. Mahasiswa mampu memahami pentingnya mempelajari perancangan antarmuka pengguna. Indikatr : 1. Menuliskan dan menjelaskan knsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit Pegawai Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan kepada PNS, POLRI, atau TNI. Dengan kebijaksanaan bank, pegawai swasta pada instansi tertentu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. (http://kpisusu.wrdpress.cm/). Ada tiga aspek prduk : Bertujuan

Lebih terperinci

Tambah Ilmu, Tambah Penghasilan MAU? BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI

Tambah Ilmu, Tambah Penghasilan MAU? BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI Tambah Ilmu, Tambah Penghasilan MAU? BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI Memperluas dan Memperdalam Pengetahuan Psiklgi Sambil Mendapatkan Penghasilan dan THR Tambahan sampai jutaan rupiah. TERBUKA UNTUK UMUM Bukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Definisi dan Klasifikasi Jasa Pengertian jasa adalah sebagai berikut (Ktler et al., 1997, h. 390) Jasa adalah suatu manfaat yang ditawarkan leh satu pihak kepada pihak yang

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat BAB 1 PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Pada masa dewasa ini, persaingan di dunia industri semakin ketat. Terlebih di dalam persaingan industri makanan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya prdusen

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain.

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain. 1.1.Anamnesis Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada rang tua atau sumber lain. Tujuan Mendapat keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal

Lebih terperinci

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran: Mampu membedakan kmunikasi verbal & nn verbal Mampu menjelaskan terjadinya prses kmunikasi Mampu mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS 2012 STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS Seri Analisis Pryek 5/24/2012 1. Pengertian Studi Kelayakan Sebelum menyusun Prpsal usaha pada uumnya dilakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha

Lebih terperinci

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah adalahapapun akan dilakukan leh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama yang dialami remaja adalah pencarian identitas diri. Menurut psiklg perkembangan remaja, Erik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Elektr Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

THE ANALYSIS OF SERVICE QUALITY USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD IN PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA AUTO REPAIR, BANDUNG

THE ANALYSIS OF SERVICE QUALITY USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD IN PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA AUTO REPAIR, BANDUNG THE ANALYI OF ERVICE QUALITY UING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD IN PT. HYUNDAI MOBIL INDONEIA AUTO REPAIR, BANDUNG Rr. Rieka F. Hutami, MB. MM chl f Ecnmics and Business Telkm University Bandung,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan pengujian statistik pada variabelvariabel bauran pemasaran dan juga pembelian ulang respnden yang terjadi pada AnimeXtreme.cm,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan bisnis, dimana semakin

Lebih terperinci

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja 1 P age I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kmpetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, prduksi, pemasaran, pengellaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi

Lebih terperinci

Artikel keperawatan sebagai ilmu

Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel ini disusun guna memenuhi tugas Knsep Dasar Keperawatan Dsen pengampu: Ns.Dera Alfiyanti, S.Kep Di susun leh: Nama : Agung Siswy Nim : G0A011002 FIKKES DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transaksi jual beli barang secara online semakin menjamur dimana para pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online daripada menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang rendah pada

BAB 5. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang rendah pada 47 BAB 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktr yang rendah pada kepuasan kerja dengan menggunakan teri dua faktr Herzberg, yaitu hygiene factr dan mtivatr

Lebih terperinci

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik. Standar Kmpetensi Analis Kesehatan Psted by Riswant n Friday, February 5, 2010 Labels: Prfesi dan Kmpetensi Sudah sering kita mendengar istilah "kmpeten" dan "kmpetensi". Lalu apa maksud dari kedua kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai industri jasa seperti pelayanan jasa transportasi, kesehatan, konsultasi, dan jasa perbankan.

Lebih terperinci

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK Istilah pini publik sering diterjemahkan pini umum atau pini masyarakat. Hal ini kurang tepat, karena istilah masyarakats lebih mengarah kepada pengertian sciety.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Teori yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: seni (Yongky Safanayong, 2006, p43).

BAB 4 KONSEP DESAIN. Teori yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: seni (Yongky Safanayong, 2006, p43). BAB 4 KONSEP DESAIN 4.4 Landasan Teri / Metde Teri yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: 4.4.1 Teri Kmunikasi Teri Gestalt atau Persepsi Visual, untuk menganalisis dan mendefinisikan

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN

MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN Apapun pun tujuan Anda, pertumbuhan bisnis atau memenangkan permainan bla, strategi harus menjadi kerangka kerja Anda. Strategi tidak bleh ditentukan leh taktik yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kualitas Pelayanan a. Pengertian Kualitas Pelayanan Banyak pendapat mengenai definisi kualitas, karena kualitas memiliki ukuran relatif atas suatu barang atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan konsumen agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai

Lebih terperinci