BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1 Landasan Teri Pemasaran Pemasaran menurut Stantn (Umar, 2005, p.31) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memprmsikan, mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun pembeli ptensial. Menurut Ktler (2005, p.10) pemasaran adalah prses ssial yang dengan prses itu individu atau kelmpk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan prduk atau jasa yang bernilai dengan pihak lain. Dari defenisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah kegiatan untuk mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan knsumen dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan prduk atau jasa ke knsumen atau pihak lain Knsep Pemasaran Berdasarkan pendapat Ktler (2003, p.17-26) knsep inti dari pemasaran adalah: 1. Knsep Prduksi Para manajer yang menggunakan knsep ini, lebih berknsentrasi pada efisiensi prduk yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. 5

2 2. Knsep Prduk Knsep ini menyatakan bahwa knsumen akan menyukai prduk yang menawarkan prduk yang terbaik, kinerja terbaik, dan invatif. Sehingga para manajer harus melakukan prduksi secara terus-menerus agar dapat memenuhi apa yang diinginkan leh knsumen. 3. Knsep Penjualan Knsep ini beranggapan bahwa knsumen tidak akan membeli cukup banyak prduk perusahaan, kecuali perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan prmsi dalam skala besar. Knsep ini biasanya dilakukan kepada prduk yang tidak terpikir leh knsumen untuk dibeli. 4. Knsep Pemasaran Knsep ini mengajarkan bahwa untuk mencapai tujuan rganisasi, tergantung pada kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada apa yang dilakukan leh pesaing. 5. Knsep Pelanggan Perusahaan berharap dapat meraih keuntungan yang terus tumbuh melalui pembagian yang lebih besar dari setiap pendapatan pelanggan dengan cara membangun kesetiaan pelanggan yang tinggi dan fcus dalam nilai pelanggan sepanjang waktu Kualitas Pelayanan Dewasa ini, kualitas bukan hanya diukur dari prduk saja. Kualitas jasa juga menjadi salah satu faktr yang sangat mempengaruhi keputusan knsumen. Apabila kualitas jasa yang diberikan baik dan sangat memuaskan menurut infrmasi yang ada, maka individu tersebut dapat memutuskan untuk melakukan pembelian. Pada saat pembelian telah terjadi, knsumen akan merasakan apakah kinerja yang diperleh sesuai dengan yang 6

3 diharapkannya. Sehingga kepuasan telah terjadi atau dengan kata lain harapannya terwujud, maka pembelian ulang akan dilakukan dan mereka dapat dikatakan sebagai knsumen yang lyal Definisi pada Industri Jasa Pengukuran pada industri jasa sulit sekali untuk dilakukan karena karakteristik pada jasa umumnya tidak tampak. Berbeda halnya dengan industry manufaktur (prduk) yang lebih jelas sehingga penelitian dan pengukuran yang dilakukan pun akan semakin mudah untuk dilakukan. Jasa atau pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam prses mengknsumsi jasa tersebut. (sumber: wikipedia) Menurut Arief (2007, p.11), jasa adalah semua aktifitas eknmi yang hasilnya tidak merupakan prduk dalam bentuk fisik atau knstruksi, yang biasanya diknsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah, seperti kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan atau masalah yang dihadapi leh knsumen Karakteristik Jasa Jasa pada umumnya mempunyai empat karakteristik utama yang berdampak pada pemasarannya menurut (Fandi Tjiptn, 2007, p.18) 1. Tidak Berwujud (Intangible) a. Prduk bersifat abstrak: lebih berupa tindakan ataupun perbuatan. b. Kesulitan akan evaluasi alternatif penawaran jasa :persepsi knsumen terhadap resik-resik yang ada. 7

4 c. Tidak dapat dipajang : diferensiasi sulit untuk dilakukan. d. Tidak ada hak paten. 2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparibility) a. Knsumen terlibat dalam prduksi b. Pelanggan lain juga terlibat c. Karyawan mencerminkan dan mewujudkan bisnis jasa d. Lingkungan jasa : mendiferensiasikan prduk e. Kesulitan dalam prduksi masal : pertumbuhan membutuhkan jaringan kerja sama 3. Bervariasi (Hetergeneity) a. Standarisasi sulit untik dilakukan : sangat tergantung pada sumber daya manusia terlibat b. Kualitas sulit untuk dikendalikan : hetergenitas lingkungan 4. Tidak Tahan Lama (Perishability) Jasa tidak dapat disimpan, digunakan ataupun dijual untuk di waktu lain. Sehingga jasa yang tidak segera digunakan, maka akan hilang dikemudian. 5. Lake f Ownership Pelanggan tidak dapat memiliki jasa : jasa disewakan Jenis - Jenis Jasa Menurut Lvelck (dalam Sudarmint, 2002, p.25-26) bahwa jasa terbagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Rented Gd Service Knsumen melakukan tindakan menyewa dan menggunakan prduk berdasarkan tarif yang sudah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. 8

5 Knsumen dapat menggunakan prduk tersebut, namun kepemilikan masih berada pada perusahaan atau pihak yang menyewakan. 2. Owned Gds Service Prduk-prduk milik knsumen dikembangkan dan dirawat leh perusahaan jasa. Jenis jasa yang satu ini juga mencakup perubahan bentuk prduk atau barang milik knsumen. 3. Nn-Gds Service Jasa persnal bersifat intangible, maksudnya adalah jasa tidak memiliki bentuk sehingga tidak dapat di nilai melalui bentuknya. Jasa hanya bisa dirasakan melalui pengalaman knsumen secara langsung Kualitas Jasa Kualitas jasa adalah keseluruhan fitur dan staf pelayanan yang berpengaruh kepada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Inilah definisi kualitas yang berpusat kepada knsumen menurut Wyckf (dalam Lvelck, 1988) yang dikutip Arief (2007, p.118) Kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Ada 2 faktr utama yang mempengaruhi kualitas dari jasa, yaitu expected receive dan perceived receive. Dapat dijelaskan bahwa apabila jasa atau pelayanan yang diberikan leh penyedia jasa sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas dianggap sangat baik. Sebaliknya, apabila jasa atau pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan leh knsumen, maka kualitas jasa tersebut dianggap buruk. Dengan acuan di atas, dapat diberikan kesimpulan bahwa sukses atau tidaknya suatu perusahaan atau penyedia jasa terletak pada kemampuannya untuk dapat memenuhi 9

6 harapan dari knsumen secara knsisten. Apabila dapat memuaskan knsumen maka knsumen akan lyal terhadap perusahaan tersebut Pengukuran Kualitas Jasa Menurut Arief (2005, p.129) adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mengukur kualitas jasa yaitu sebagai berikut : 1. Tangibles (Bukti Fisik) Bukti fisik yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan dan sarana kmunikasi yang disediakan perusahaan guna memuaskan knsumen. 2. Reliability (Kehandalan) Pengukurannya meliputi : Ketepatan jasa yang diberikan Ketepatan waktu pelayanan Kesungguhan dalam melayani knsumen Dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani knsumen Pernyataan mengenai administrasi yang kuat 3. Respnsiveness (daya tanggap) Kemampuan untuk memberikan pelayanan kepad knsumen, meliputi : Kecepatan pelayanan Ketepatan pelayanan Penyediaan waktu dalam melayani knsumen 4. Assurance (jaminan) Pengukurannya meliputi : Kespanan yang diberikan karyawan kepada knsumen Pernyataan tentang kemampuan yang dimiliki leh karyawan 10

7 Kualitas kinerja karyawan 5. Empathy (empati) Kesediaan karyawan untuk peduli kepada kebutuhan knsumen, pemberian pelayanan secara individual kepada knsumen serta kemudahan kmunikasi dengan knsumen. Penilaian kualitas jasa lebih ditekankan kepada targetnya langsung yaitu Knsumen itu sendiri. Kualitas jasa yang dikemukakan dalam (Service Management, An Integrated Apprach, 2001, p.133) menyatakan bahwa ada beberapa dimensi untuk dapat mengukur kualitas jasa, yaitu : Cmmunicatin Kmunikasi atau hubungan antara penerima jasa dengan pemberi jasa Credibility Kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa Security Keamanan pada jasa yang ditawarkan Tangibles Pelayanan kepada pelanggan harus dapat untuk diukur Reability Knsistensi kerja pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa Respnsiveness Tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa. 11

8 Cmpetence Kemampuan pemberi jasa yang dibutuhkan leh setiap rang dalam perusahaan untuk memberikan jasanya kepad apenerima jasa. Access Kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi leh pihak penerima jasa Curtesy Kespanan, respek dan kesamaan dalam hubungan persnil Meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan tidak semudah meningkatkan kualitas prduk, karena karakteristiknya yang unik. Peningkatan kualitas jasa juga akan berdampak pada rganisasi secara menyeluruh. Menurut Drthea Wahyu Ariani (manajemen kualitas, 1999, p. 9) ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas pelayanan, antara lain: 1. Mengidentifikasi penentu utama kualitas pelayanan Langkah pertama yang dilakukan dalam mengidentifikasi faktr utama yang mempengaruhi kualitas jasa antara lain dengan melakukan riset pelanggan yang kemudian disusul dengan memperkirakan penilaian terhadap perusahaan dan pesaingnya berdasar faktr penentu tersebut. 2. Mengella harapan pelanggan Hasil riset dan penilaian terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap jasa yang akan dibeli tersebut kemudian dilah. Kemudian perusahaan memberikan janji pada pelanggan untuk dapat memenuhi harapan pelanggan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah janji pada pelanggan tersebut jangan terlalu muluk sehingga bila tidak terpenuhi, pelanggan akan kecewa. Akan lebih baik bila perusahaan atau rganisasi mampu memberikan lebih dari yang telah dijanjikan. 12

9 3. Mengella kualitas jasa Kualitas suatu jasa memang tidak terlepas dari perilaku atau sikap rang-rang yang memberikan atau menyediakan jasa bagi pelanggan, misalnya: keramahan, kespanan, ketenangan, kecermatan, fleksibilitas, stabilitas, rasinalitas, dan sebagainya. Hal ini disebabkan kualitas jasa tidak terlepas dari karakteristik kualitas jasa yang ditentukan dari hubungan yang antar pelanggan, penyedia jasa, atau antar para penyedia jasa. 4. Mengembangkan budaya kualitas Budaya kualitas meliputi filsfi, keyakinan, sikap, nilai, nrma, tradisi, prsedur, dan sebagainya yang akan meningkatkan kualitas. Oleh karena itu agar budaya kualitas tercipta, perlu dukungan dan kmitmen menyeluruh dari seluruh anggta rganisasi. Terdapat lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa : 1. Adanya kesenjangan antara harapan knsumen dengan persepsi manajemen, karena manajemen tidak selalu memahami benar apa yang menjadi keinginan knsumen. 2. Adanya kesenjangan antara persepsi manajemen dengan spesifikasi kualitas jasa, karena manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan knsumen tetapi tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik. 3. Adanya kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dengan penyampaian jasa, karena para persnel mungkin tidak terlatih baik dan tidak mampu memenuhi standar. 4. Adanya kesenjangan antara penyampaian jasa dengan kmunikasi eksternal, karena harapan knsumen dipengaruhi leh pernyataan yang dibuat leh iklan. 5. Adanya kesenjangan antara jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan, hal ini terjadi apabila knsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan memiliki persepsi yang keliru mengenai kualitas jasa. 13

10 Di dalam peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu cara yg dapat dilakukan adalah dengan melakukan internal marketing. Di dalam internal marketing ini, perusahaan melakukan pendekatan kepada karyawan sendiri, seperti memberikan upah atau bnus sebagai stimulus dalam bekerja. Dengan harapan karyawan yang mendapatkan perhatian yang cukup dari perusahaan akan dapat bekerja dengan semangat karena faktr kepuasan yang didapatkannya, dan pelayanan dapat lebih bermutu. Sehingga knsumen tidak ragu untuk melakukan pembelian dan bahkan menjadi lyal atau setia. Faktr-faktr yang mempengaruhi harapan pelanggan, yakni sebagai berikut : 1. Kmunikasi dari mulut ke mulut Harapan yang timbul di hati seserang akan kualitas pelayanan tertentu dapat disebabkan leh apa yang dia dengar dari teman atau rekan sekitar. Semakin banyak yang memberitakan hal psitif tersebut, maka akan semakin tergerak hati seserang tersebut untuk mencba apa yang telah disampaikan leh rekannya tersebut. 2. Kebutuhan pribadi Kebutuhan seserang akan sesuatu berbeda-beda, tergantung pada kndisi yang menyertainya yang pada akhirnya menimbulkan kebutuhan yang khas. 3. Pengalaman masa lalu Ini berkaitan dengan pengalaman masa lalu dalam hal menerima pelayanan. Pengalaman yang kurang memuaskan di suatu tk akan mengurungkan niat knsumen untuk kembali berbelanja di tk tersebut, begitu pula sebaliknya. 4. Kmunikasi eksternal Hal ini berkaitan dengan apa yang akan disampaikan leh pihak perusahaan mengenai keunggulan prduk yang dimilikinya. Kmunikasi ditampilkan dengan semenarik mungkin untuk dpat menarik berbagai lapisan dan glngan. 14

11 2.1.3 Kelmpk Referensi Menurut Schiffman dan Kanuk (2004, p.291) Kelmpk Rujukan adalah setiap rang atau kelmpk yang dianggap sebagai dasar perbandingan (rujukan) bagi seserang untuk membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus atau pedman khusus bagi perilaku. Kelmpk yang secara langsung mempengaruhi dan dimiliki seserang disebut kelmpk keanggtaan (memberships grup), antara lain: 1. Kelmpk primer yang memiliki interaksi teratur tetapi tidak frmal seperti keluarga. teman-teman. tetangga dan rekan sekerja. Keluarga dan anggta keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Peran dan status seserang merupakan anggta berbagai kelmpk keluarga, klub, rganisasi. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan leh masyarakat. Seserang sering kali memilih prduk yang menunjukkan status mereka dalam masyarakat. 2. Kelmpk sekunder yang lebih frmal dan memiliki lebih sedikit interaksi teratur. Kelmpk sekunder ini mencakup rganisasi-rganisasi seperti keagamaan, assiasi prfesinal, dan serikat buruh Kelmpk Referensi Berkaitan dengan Knsumen yang dipilih: Kelmpk Referensi Langsung a. Keluarga Keluarga menurut Schiffman dan Kanuk (2007,p.305) dapat didefinisikan sebagai dua rang atau lebih yang berkaitan leh hubungan darah, perkawinan atau adpsi yang tinggal bersama-sama b. Kelmpk Persahabatan 15

12 Kelmpk persahabatan secara khas diklasifikasikan sebagai kelmpk infrmal karena biasanya tidak terstruktur dan kurang mempunyai tingkat kewenangan yang khusus. Dari segi pengaruh relatif, sesudah keluarga, teman-teman yang paling mungkin mempengaruhi keputusan pembelian individu. Pendapat dan pilihan temanteman merupakan pengaruh yang penting dalam menentukan prduk atau merek yang akhirnya dipilih knsumen. c. Kelmpk Belanja Dua rang atau lebih yang berbelanja bersama-sama baik berbelanja makanan, pakaian atau hanya untuk melewati waktu, dapat disebut juga kelmpk belanja. Kelmpk kerja infrmal maupun kelmpk persahabatan kerja (friendlyship wrk grup) infrmal dapat mempengaruhi perilaku knsumen. Kelmpk kerja frmal, terdiri dari para individu yang bekerja sebagai bagian dari sebuah tim, dengan demikian mempunyai kesempatan yang terus-menerus untuk mempengaruhi setiap sikap dan tindakan yang berhubungan dengan knsumsi rang lain sehingga melakukan keputusan dalam pembelian. Kelmpk tidak langsung Selebriti dan tkh-tkh penting dapat menjadi pengaruh yang besar bagian sebagian masyarakat sehingga dapat mengknsumsi suatu prduk atau jasa seperti yang telah digunakan leh selebriti atau tkh-tkh penting Pengaruh Kelmpk Referensi dan Kesesuaian Knsumen Berbagai pemasar biasanya tertarik pada kelmpk referensi untuk mengubah sikap dan perilaku knsumen dengan mendrng kesesuaian. Untuk mempunyai pengaruh tersebut, kelmpk referensi harus melakukan : 1. Memberitahukan dan mengusahakan rang untuk menyadari akan prduk atau jasa dari suatu merek tertentu 16

13 2. Memberikan kesempatan kepada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelmpk 3. Mempengaruhi individu untuk mengikuti sikap dan perilaku dari nrma-nrma yang ada di kelmpk 4. Membenarkan untuk menggunakan prduk atau jasa yang sama dengan kelmpk. Kelmpk referensi pada umumnya, menyebabkan indibidu untuk terpengaruh dan menjadikannya sebagai Knsumen, setelah knsumen melakukan pembelian maka memuaskan atau tidaknya prduk atau jasa tersebut yang akan menjadi penentu utama terciptanya Lyalitas leh knsumen tersebut Keputusan Pembelian Definisi Keputusan Pembelian Menurut Setiadi (2003, p415), Pengambilan keputusan knsumen (cnsumer decisin making) adalah pengintegrasian yang mengkmbinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil dari prses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (chice), yang disajikan secara kgnitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Cravens, Hills, and Wdruff (2002, p137) definisi keputusan pembelian adalah: Purchase decisin is the decisins that made t satisfy needs and wants by evaluating f mre than ne alternatives depends n a hst factrs including the buyer, the prduct and the situatin. Dari definisi diatas dapat diartikan: 17

14 Keputusan pembelian adalah suatu keputusan yang dibuat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan knsumen dengan cara mengevaluasi lebih dari satu alternatif yang dipengaruhi leh alasan utama melakukan pembelian yang meliputi cara pembelian, prduk, kualitas dan situasi. Berdasarkan faktr yang dipertimbangkan menurut Hawkins et al dalam Simamra (2003, p.8) pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Pengambilan Keputusan Berdasarkan Atribut (attitude-based atribute) Pada pengambilan keputusan ini, dibutuhkan pengenalan akan kualitas atribut tersebut. Baik dalam hal prduk maupun jasanya. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Sikap (attitude-based chice) Pengambilan keputusan ini diambil berdasarkan pada kesan umum, instuisi maupun perasaan. Pengambilan keputusan ini bisa jadi disebabkan leh pilihan prduk atau jasa yang ditawarkan masih kurang dikenal leh masyarakat Peran Pembelian Ada berbagai peran yang dimainkan rang dalam pembelian, dikemukakan leh Simamra (2003, p.66) dan diantaranya : 1. Pemrakarsa (Initiatr) Pemrakarsa adalah rang pertama yang berkeinginan untuk membeli prduk atau jasa tertentu. 2. Pemberi Pengaruh (Influencer) Orang yang pendapatnya mengenai sebuah prduk atau jasa dapat dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan dalam membeli. 3. Pengambil Keputusan (Decider) 18

15 Orang yang mengambil sebagian atau lebih keputusan dalam membeli prduk atau jasa. 4. Pembeli Orang yang menyebabkan terjadinya transaksi jual-beli. Serang yang membeli prduk atau jasa sesuai dengan needs dan wants. 5. Pemakai (User) Orang yang mengknsumsi suatu prduk atau jasa tertentu Prses Pembelian Tahap-Tahap dalam prses keputusan pembelian adalah sebagai berikut: Pengenalan kebutuhan Pencarian infrmasi Evaluasi berbagai alternatif Keputusan membeli Perilaku pasca pembelian Sumber: (Ktler dan Amstrng, 2005). Keterangan: 1. Di dalam tahap pertama, knsumen akan mendapatkan suatu masalah dan mendapati kebutuhannya akan prduk atau jasa yang dicarinya. 2. Pada tahapan kedua ini, pada saat knsumen mendapatkan masalah, dia akan mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Knsumen akan mencari infrmasi dari berbagai sumber, seperti: a. Sumber pribadi: keluarga, saudara, teman, kenalan b. Sumber kmersial: dealer, kemasan, pajangan c. Sumber publik: media massa, rganisasi penilaian pelanggan 19

16 d. Sumber pengalaman: dari pengalaman penggunaan prduk/masalah yang sudah pernah terjadi sebelumnya. 3. Pada tahap ketiga ini, knsumen memilih satu alternatif yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah yang muncul dari berbagai infrmasi dan alternatif-alternatif yang telah dia dapat. 4. Di dalam tahapan ke empat ini, knsumen memutuskan untuk melakukan tindakan knsumsi. Dalam hal ini kita katakan knsumen membeli prduk atau jasa yang diperlukan dari alternatif yang telah dia pilih. 5. Pada tahap kelima atau tahap terakhir ini, knsumen mengambil tindakan yang lebih lanjut setelah membeli. Tindakan ini didasari atas puas atau tidaknya knsumen terhadap prduk atau jasa yang telah dia knsumsi Lyalitas Knsumen Definisi Lyalitas Knsumen lyalitas dinyatakan sebagai berikut : Lyalitas pelanggan didasarkan pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap prduk atau jasa suatu perusahaan yang dipilih. Seperti halnya yang dikemukakan leh Griffin (2005, p16). Lyalitas menunjukkan kndisi dari durasi waktu tertentu dan mensyaratkan bahwa tindakan pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali. Terakhir unit pembelian keputusan menunjukkan bahwa keputusan untuk membeli dilakukan lebih dari satu rang. Keputusan pembelian dapat menunjukkan kmprmi yang dilakukan seserang dalam unit. Lyalitas juga dapat menunjukkan kmitmen pelanggan yang bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang terpilih secara knsisten di masa yang akan datang, meskipun harga yang ditawarkan terbilang lebih tinggi ataupun terkait beberapa faktr lainnya. 20

17 Karateristik Lyalitas Knsumen Definisi custmer (pelanggan) memberikan pandangan mendalam yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. Definisi itu berasal dari kata custm, yang didefinisikan sebagai membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa dan mempraktikkan kebiasaan Griffin (2005,p31) Pelanggan adalah seserang yang menjadi terbiasa membeli dari perusahaan. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama peride tertentu. Tanpa adanya track recrd hubungan yang kuat dan pembelian berulang, rang tersebut bukanlah pelanggan tetapi serang pembeli. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu. Pelanggan yang lyal merupakan jaminan pada perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karateristik-karateristik yang dimilikinya, seperti yang diungkapkan leh Griffin (2005,p31) karateristik pelanggan yang lyal adalah: 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur 2. Membeli antarlini prduk dan jasa 3. Mereferensikan kepada rang lain 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing lain Tahap-tahap Lyalitas Pelanggan Lyalitas pelanggan tumbuh dalam tujuh tahap. Berikut adalah tahapan-tahapan menurut Griffin (2005,p35) sebagai berikut: 1. Suspect (Tersangka) Adalah rang yang mungkin membeli prduk atau jasa perusahaan 2. Prspect (Prspek) Adalah rang yang membutuhkan prduk atau jasa perusahaan dan memilki daya membeli. Meskipun prspek belum membeli dari perusahaan, ia mungkin 21

18 telah mendengar tentang perusahaan yang dituju, atau seserang yang merekmendasikan perusahaan yang dituju kepadanya, tetapi prspek masih belum membeli dari perusahaan tersebut. 3. Disqualified Prspect (Prspek yang didiskualifikasi) Adalah prspek yang telah cukup perusahaan pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan atau tidak memiliki kemampuan membeli prduk perusahaan. 4. First Time Custmer (Pelanggan Pertama Kali) Adalah rang yang telah membeli prduk/jasa perusahaan satu kali. Orang tersebut bisa jadi merupakan pelanggan perusahaan dan sekaligus juga pelanggan pesaing perusahaan. 5. Repeat Custmer (Pelanggan Berulang) Adalah rang-rang yang membeli perusahaan dua kali atau lebih. Mereka mungkin telah membeli prduk yang sama dua kali atau membeli dua prduk/ jasa yang berbeda pada dua kesempatan atau lebih. 6. Client (Klien) Klien membeli apapun yang perusahaan jual dan dapat ia pergunakan. Orang ini membeli secara teratur. Perusahaan memiliki hubungan yang kuat dan berlanjut dan menjadikannya kebal terhadap perusahaan pesaing. 7. Advcade (Penganjur) Seperti klien, tetapi penganjur juga mendrng rang lain untuk membeli prduk perusahaan yang dia gunakan. Ia membicarakan prduk perusahaan kepada rang lain, melakukan pemasaran bagi perusahaan, dan membawa pelanggan baru bagi perusahaan tersebut. 22

19 2.2 Kerangka Pikiran Kualitas Pelayanan (X1) Kelmpk Referensi (X2) Keputusan (T-2) Pembelian (Y) Lyalitas Knsumen (Z) T-1 menganalisa untuk mengetahui sejauh mana hubungan kualitas pelayanan dan kelmpk referensi terhadap Keputusan Pembelian di PT. KIARIA MOBIL PERSADA. T-2 Menganalisa untuk mengetahui sejauh mana hubungan keputusan pembelian terhadap lyalitas pelanggan di PT. KIARIA MOBIL PERSADA. T-3 Menganalisa untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan dan kelmpk referensi mempengaruhi Keputusan Pembelian Knsumen di PT. KIARIA MOBIL PERSADA. T-4 Menganalisa untuk sejauh mana keputusan pembelian mempengaruhi lyalitas pelanggan di PT. KIARIA MOBIL PERSADA. 23

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah keunggulan yang di harapkan dan mengendalikan atas tingkat keunggulan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Abdullah (2014), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

CHAPTER 8 MANAGING SERVICES FOR BUSINESS MARKETS. Dr. AMA Suyanto

CHAPTER 8 MANAGING SERVICES FOR BUSINESS MARKETS. Dr. AMA Suyanto CHAPTER 8 MANAGING SERVICES FOR BUSINESS MARKETS Dr. AMA Suyanto JASA adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat mengalami perubahan, semula hanya terfokus pada product oriented kini berubah menjadi

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : FAUZUL A FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR kamis, 17 Maret 2011 BAHASAN Pengertian Azas Perlindungan knsumen Tujuan Perlindungan knsumen Hikmah

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hospitality Hospitality merupakan proses hubungan antara guest dan host, yaitu tindakan atau kebiasaan yang hospitable dimana penyambutan atau jamuan terhadap guests,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (brand) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada sikap. Bila seseorang merupakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada sikap. Bila seseorang merupakan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Loyalitas Pelanggan 2.1.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan Menurut Kotler (2005:18), menyebutkan bahwa loyalitas pelanggan adalah suatu pembelian ulang

Lebih terperinci

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dan perdagangan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter yang diawali sekitar pertengahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individual dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran Pemasaran menurut kotler, adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Faktor Pribadi 2.1.1 Pengertian Faktor Pribadi Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang pesat khususnya didalam menjual produk atau jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Kmitmen Versi 29 Juni 2009 I. Pendahuluan Partisipasi aktif atau kegiatan staf akademik SBM dalam berbagai kegiatan yang berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan usaha sektor jasa berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian di Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk memuaskan konsumen dengan mengambil keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Cara memuaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal (personal service)

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong dikutip oleh Buchari Alma (2009 : 130) pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfamart merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± 200 m 2. Alfamart dikelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10 MODUL PERKULIAHAN Psiklgi Ssial Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Psiklgi Psiklgi 10 61017 Abstract Materi tentang sikap, prasangka, diskriminasi, agresi, atribusi, knfrmitas, skema,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

BAB II LANDASAN TEORI. pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan suatu tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. (Wyckof dalam Tjiptono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Customer Relationship Management ( CRM ) Menurut Buttle (2007) bahwa Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi bisnis inti yang mengintegrasikan proses dan fungsi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar. Persaingan yang ketat, dimana semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan klien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan membangun kepuasan nasabah dengan melalui kualitas pelayanan menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PERILAKU PEMBELIAN Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Advertising & Marketing Cmmunicatins 05 MK43025 Sari Widuri, SE,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 30 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi Harga Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditimbang beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk Menurut Philip Kotler (2002:407) definisi produk adalah: A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti Pentingnya Pemasaran Pemasaran memiliki fungsi untuk menghubungkan antara kebutuhan masyarakat sebagai konsumen akan suatu produk atau jasa dengan organisasi ataupun industri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Keputusan Pembelian 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2012), perilaku pembelian konsumen mengacu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang dirasakan memiliki arti dan makna mendalam, sehingga manusia menggelar acara acara untuk merayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut William J. Stanton dalam Swastha (2008), menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para wisatawan asing maupun domestik. Keindahan kotanya, makanan khasnya, dan letaknya yang strategis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Pada prinsipnya kesehatan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat untuk tetap berkompetisi secara kompetitif dalam pemasaran jasa (Lassar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti, dikarenakan begitu kayanya alam Indonesia dengan keindahan yang tiada habisnya

Lebih terperinci

terhadap kualitas jasa pelayanan hotel Jayakarta di Yogyakarta. Dalam upaya

terhadap kualitas jasa pelayanan hotel Jayakarta di Yogyakarta. Dalam upaya BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap knsumen terhadap kualitas jasa pelayanan htel Jayakarta di Ygyakarta. Dalam upaya mencapai tujuan penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH III.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam sektor otomotif saat ini, khususnya untuk jasa perbengkelan menyebabkan perusahaan harus menciptakan keunggulankeunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persepsi Konsumen Persepsi adalah suatu proses memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi mengenai suatu produk barang atau jasa oleh konsumen. Persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya kegiatan pemasaran akan menimbulkan penawaran produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan konsumen agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci