BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan sesuatu. Dalam kamus Bahasa Indnesia pengertian kinerja yaitu merupakan sinnim dari kata prestasi kerja (perfrmance). Menurut Jhn Whitmre (1997:104), bahwa kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seserang, suatu perbuatan, suatu prestasi, atau apa saja yang diperlihatkan seserang melalui keterampilan nyata. Menurut Veizal Rivai (2004:309) kinerja adalah merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap rang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya. Kinerja merupakan kesuksesan seserang dalam melaksanakan pekerjaannya atau biasa disebut prestasi kerja ( As ad, 2005: 2 ). Lebih lanjut dikatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi leh kemampuan individual, mtivasi dan dukungan rganisasi, sumber daya yang tersedia, peralatan tehnlgi, struktur rganisasi, rancangan pekerjaan dan tujuan yang jelas. Kinerja adalah penampilan hasil karya persnal dalam suatu rganisasi. Kinerja dapat merupakan kemampuan individu maupun kelmpk kerja prfesinal yang memegang jabatan fungsinal maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran persnal dalam rganisasi ( Ilyas, 2001 : 12). 1

2 Kinlaw (dalam Patricia, 1993:22) mengatakan kinerja dipengaruhi leh kejelasan harapan dalam bentuk mtivasi, kemampuan dan lingkungan yang mendukung (Patricia, 1993:22). Hasibuan (2005:87) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seserang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan, serta waktu. Sedangkan pengertian dari penilaian kinerja adalah menilai rasi hasil kerja nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap pegawai. Dari beberapa pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa kinerja adalah keberhasilan seserang didalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja seserang dinyatakan dengan baik apabila tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik pula. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga kmpnen penting yaitu tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit rganisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuannya akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan rganisasi terhadap setiap petugas. Walaupun demikian penentuan tujuan saja tidak cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah serang petugas telah mencapai kinerja yang diharapkan. Menurut Effendi (dalam Syarifuddin:2006) mengartikan kinerja sebagai suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai leh lembaga, menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan di evaluasi leh rang- 2

3 rang tertentu. Bernadin dan Russel (dalam Syarifuddin:2006) memaknai bahwa kinerja sebagai suatu catatan perlehan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama peride tertentu. Menurut Mangkunegara (2004:67) kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai leh serang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Rbbins (1994:238), kinerja merupakan ukuran dari hasil kerja yang dilakukan dengan menggunakan kriteria yang disetujui bersama. Selain itu ada pendapat yang mengatakan bahwa sewaktu-waktu kinerja hanya berbentuk respn, tetapi biasanya berupa hasil prduk. Sedangkan Patricia King berpendapat bahwa kinerja adalah aktivitas seserang dalam melaksanakan tugas pkk yang telah dibebankan kepadanya. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, terdapat tiga hal pkk dari kata kinerja, yaitu: (1) perilaku, (2) tugas-tugas, (3) hasil pelaksanaan pekerjaan. Perilaku menunjuk pada sikap dan penampilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan. Tugas-tugas berkenaan dengan jenis dan kegiatan yang dilaksanakan leh pegawai dalam mencapai tujuan rganisasi dan hasil pelaksanaan adalah sesuatu yang dihasilkan leh pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Hasil pekerjaan akan baik bila dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa kinerja merupakan gambaran hasil kerja yang dilakukan seserang atau lebih ppuler 3

4 dikenal dengan unjuk kerja seserang. Unjuk kerja tersebut terkait dengan tugastugas dan tanggung jawab yang diemban berkaitan dengan tugas rutin sebagai seserang yang berkewajiban melakukan tugas pembelajaran, sedangkan di sisi lain mereka juga dituntut untuk melakukan perencanaan, pengellaan, dan pengadministrasian tugas-tugas pembelajaran tersebut. Vrmin (dalam Mulyasa:2002:136) mengatakan kinerja seserang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan dan mtivasi. Hubungan perkalian tersebut mengandung arti bahwa jika seserang rendah pada salah satu kmpnen maka kinerjanya akan rendah pula. Kinerja seserang yang rendah merupakan hasil dari mtivasi yang rendah dengan kemampuan yang rendah. Kinerja sebagai bentuk dari hasil pelaksanaan pekerjaan yang dapat dinilai perkembangannya melalui evaluasi yang sistematis leh pihak yang berwenang untuk melakukannya dimana guru yang berprestasi baik akan membantu rganisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisiensi. Menurut Prawirsentn (1999) mengemukakan bahwa Perfrmance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai leh seserang atau sekelmpk rang dalam suatu rganisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan rganisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan mral maupun etika. 4

5 2.2 Kinerja Guru Menurut Sanjaya (2005:13-14), kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan, pengellaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kndusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluatr maka guru harus mampu melaksanakan penilaian prses dan hasil belajar siswa secara teliti. Dari uraian di atas memberikan kita arahan bahwa tugas guru dalam pembelajaran menuntut penguasaan bahan ajar yang akan diajarkan dan penguasaan tentang bagaimana mengajarkan bahan ajar yang menjadi pilihan. Pemilihan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran leh guru tentunya disesuaikan dengan karakreristik siswa yang akan belajar dan kurikulum yang berlaku. Agar dapat mengajar dengan baik, maka syarat pertama yang harus dimiliki adalah menguasai betul dengan cermat dan jelas apa-apa yang hendak diajarkan. Guru yang tidak menguasai bahan ajar, tidak mungkin dapat mengajar dengan baik kepada para siswanya. Oleh karena itu, penguasaan bahan ajar merupakan syarat yang esensial bagi guru. Hal penting dalam pembelajaran setelah menguasai bahan ajar adalah peran guru dalam mengella pembelajaran. Pengellaan pembelajaran menjadi hal penting karena berkaitan langsung dengan aktifitas belajar siswa. Upaya guru untuk menguasai bahan ajar yang akan diajarkan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan ptimal dapat terwujud jika dalam diri guru ada drngan dan tekad yang kuat 5

6 (kmitmen) untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Dengan demikian, untuk mendapatkan prses dan hasil belajar siswa yang berkualitas tentu memerlukan kinerja guru yang maksimal. Agar guru dapat menunjukan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya agar prse pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien serta kmitmen untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Berdasarkan pemikiran di atas dapat dikemukakan bahwa kinerja guru sangat penting dalam suatu prses pembelajaran, karena menjadi serang guru dituntut harus menguasai bahan ajar yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku sehingga siswa bisa memahami materi materi yang di ajarkan. Dengan demikian siswa dapat belajar dengan baik. Serang guru juga bukan semata-mata sebagai pengajar tetapi juga sebagai pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi siswa dalam belajar sehingga prses belajar mengajar bisa tercapai dengan baik. Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi. Guru sebagai kmpnen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di seklah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kmpensasi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi. 6

7 ( Kusnandar : 2009 : 37 ) menyatakan bahwa ciri-ciri seklah yang unggul adalah: 1) kepala seklah yang dinamis dan kmuniaktif dengan kemerdekaan memimpin menuju visi keunggulan pendidikan; 2) memiliki visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dengan jelas; 3) guru-guru yang kmpeten dan berjiwa kader yang senantiasa bergairah dalam melaksanakan tugas prfesinalnya secara invatif; 4) siswa-siswa yang bergairah, sibuk dan bekerja keras dalam mewujudkan perilaku pembelajaran; 5) masyarakat dan rang tua yang berperan serta dalam menunjang pendidikan. Kinerja guru memegang peran penting sebagai kunci keberhasilan usaha peningkatan kualitas pendidikan. Meskipun ada faktr lain yang turut berperan, namun guru tetap menjadi penentu dalam pelaksanaan pendidikan di seklah dan memiliki peran besar dalam membelajarkan peserta didik. Guru menjadi penanggungjawab kegiatan belajar mengajar di kelas, sekaligus berperan sentral sebagai fasilitatr dan sumber belajar, sehingga peningkatan kualitas pendidikan peran guru sangat dminan. Kinerja guru terkait erat dengan efisiensi, keefektifan dan prduktivitas. Efisiensi pendidikan artinya memiliki kaitan antara pendayagunaan sumbersumber pendidikan yang terbatas sehingga mencapai ptimalisasi yang tinggi. Keefektifan mengacu pada ketercapaian, dan prduktivitas berhubungan dengan hasil yang ptimal dari pelaksanaan kegiatan. Dalam Peraturan Pemerintah N. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan 7

8 kmpetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rhani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasinal. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi leh serang pendidik yang disebutkan dengan ijasah dan/ atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Banyak faktr yang berkaitan dengan guru tentu menuntut perhatian banyak pihak terutama kinerjanya. Faktr ini sangat berpengaruh terhadap prses dan hasil belajar karena bagaimanapun bagusnya kurikulum atau bahan ajar bila gurunya kurang baik tentu tidak akan menghasilkan pendidikan yang ptimal. 2.3 Pengertian Sertifikasi Guru Sertifikasi guru adalah prses pemberian sertifikat kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi guru yang bertujuan untuk 1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik prfessinal, 2) meningkatkan prses dan hasil pembelajaran, 3) meningkatkan kesejahteraan guru, serta 4)meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan pendidikan nasinal yang bermutu. Prgram sertifikasi guru bagi guru dalam jabatan maksudnya adalah prgram pemberian sertifikat bagi guru yang dilakukan melalui uji sertifikasi. Prgram sertifikasi guru dilakukan secara selektif dan bertahap. Secara selektif maksudnya adalah uji sertifikasi dilakukan melalui serangkaian seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, tes kinerja, dan penilaian prtfli guru. Secara bertahap maksudnya adalah uji sertifikasi dilakukan secara bergelmbang pada 8

9 setiap tahunnya sesuai dengan kemampuan penyelenggara prgram sertifikasi. Uji sertifikasi dilakukan secara selektif dan bertahap juga karena pertimbangan bahwa guru yang akan mengikuti uji sertifikasi juga adanya harus memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal sarjana atau diplma IV yang relevan disamping juga keterbatasan pemerintah dalam memenuhi berbagai knsekuensi atas prgram sertifikasi ini seperti pemberian tunjangan prfesi guru yang besarnya sama dengan gaji pkk guru bersangkutan. Sertifikasi guru merupakan upaya untuk meningkatkan mutu guru dibarengi dengan meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di kelas pada khususnya dan mutu pendidikan di Indnesia pada umumnya. (Sariyama :2008 : 12 ) mengatakan secara hakiki prgram sertifikasi guru bertujuan untuk a) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasinal; b) peningkatan prses dan mutu hasil pendidikan; c) peningkatan prfesinalisme guru. Dalam bukunya yang sama ( Sariyama : 2008 : 13 ) menyatakan manfaat sertifikasi guru adalah : Melindungi prfesi guru dari praktik-praktik yang tidak kmpeten yang dapat merusak citra prfesi guru ; Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak prfesinal; 9

10 2.3.3 Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuanketentuan yang berlaku. Dengan diberlakukannya Undang-Undang RI N. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dsen, serta PP N. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan secara resmi prfesi guru telah disejajarkan dengan prfesi lainnya sebagai tenaga prfesinal. Sebagai tenaga prfesinal guru harus memenuhi sejumlah persyaratan yaitu memiliki kualifikasi akademik; memiliki kmpetensi; memiliki sertifikat pendidik; sehat jasmani dan rhani; memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasinal. Peningkatan kualifikasi guru di samping untuk meningkatkan kmpetensinya, sehingga layak untuk menjadi guru yang prfesinal, juga dimaksudkan agar guru yang bersangkutan dapat mengikuti uji sertifikasi setelah memperleh ijasah S1 /D4 serta mengikuti pendidikan prfesi. Pengakuan guru sebagai tenaga prfesinal dibuktikan dengan sertifikat guru. Sertifikat guru adalah bukti frmal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga prfesinal. Sertifikat guru diperleh melalui prses yang disebut sertifikasi guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi pendidik diselenggarakan leh perguruan tinggi yang memiliki prgram pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditas dan ditetapkan leh pemerintah yang dilaksanakan secara byektif, transparan dan akuntabel. Prfesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 10

11 memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme memiliki kmitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas memiliki kmpetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprfesinalan memperleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja, memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprfesinalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprfesinalan dan memiliki rganisasi prfesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprfesinalan guru Pemberdayaan prfesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demkratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kde etik prfesi. Dalam melaksanakan tugas keprfesinalan, guru berkewaiban : merencanakan pembelajaran, melaksanakan prses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran 11

12 meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kmpetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknlgi dan seni bertindak bjektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kndisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga dan status ssial eknmi peserta didik dalam pembelajaran menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kde etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa 2.4 Indikatr Guru yang Telah disertifikasi Penguasaan Materi Guru yang telah disertifikasi harus menguasai materi yang di ajarkan dalam setiap prses pembelajaran. Penguasaan materi menjadi sangat penting mengingat hal ini akan sangat berpengaruh bagaimana serang guru dalam menyampaikan bahan ajar di hadapan peserta didik, guru yang tidak menguasai materi akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan prses pembelajaran sehingga akan berpengaruh pada suasana kelas yang tidak kndusif dan siswa tidak akan tertarik untuk belajar lagi. Menurut (Mulyasa,26 : 2011) penguasaan materi meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam knteks yang lebih luas, penggunaan metdlgi ilmu yang bersangkutan untuk memverivikasi dan memantapkan pemahaman 12

13 knsep yang dipelajari, penyesuaian substansi dengan tuntutan dan ruang gerak kurikuler, serta pemahaman manajemen pembelajaran Penguasaan sistem infrmasi dan teknlgi Seiring perkembangan zaman maka perkembangan infrmasi dan teknlgi tak dapat dibendung, akses infrmasi terbuka begitu luas sehingga memudahkan seserang untuk bertukar infrmasi dengan yang lainnya dalam waktu yang singkat dengan tempat yang berbeda. Perkembangan teknlgi mengubah peran guru bukan hanya pengajar yang bertugas menyampaikan materi pembelajaran tetapi juga menjadi fasilitatr yang bertugas memberikan kemudahan belajar. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknlgi menimbulkan banyak buku dengan harga yang relatif murah. 2.5 Karakteristik Peserta didik Sesuai dengan dasar-dasar kmpetensi yang harus dimiliki dan dikembangkan leh serang guru, ada beberapa yang diharapkan harus dikuasai dalam usaha untuk memahami karakteristik peserta didik antaranya: Memahami pentingnya identifikasi kemampuan awal peserta didik, Menjelaskan perbedaan ptensi peserta didik, khususnya yang berkaitan dengan delapan ptensi bawaan, perkembangan kgnitif, afektif, dan kecepatan belajarnya, Menentukan kecenderungan gaya belajar dminan peserta didik, Menjelaskan berbagai strategi dan sub strategi belajar peserta didik. 13

14 Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik akan bermanfaat bagi guru dalam hal memperlakukan peserta didik sebagai subjek dalam prses pembelajaran. Pemahaman terhadap kemampuan menjadikan guru dapat memilih materi pembelajaran yang sedikit lebih sulit dan merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya. Pemahaman terhadap perbedaan ptensi, gaya belajar dan strategi belajar peserta didik akan membantu guru dalam hal menentukan mdel/metde dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. (De Ptter:1999: 245) menyatakan bahwa ciri-ciri kepribadian individu yang sukses adalah individu yang selalu mempersepsikan dirinya sebagai pemenang dan bukan pecundang. Dengan demikian tugas serang guru di samping mentransfer pengetahuan, juga harus membimbing peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, serta membentuk kepribadian peserta didik agar memiliki reaksi yang nrmal/ideal sebagai bekal hidupnya di masyarakat. Untuk menjalankan tugas yang besar dan berat tersebut, guru berpihak pada tiga pilar (a) apa yang diajarkan yang di dalamnya ada tujuan dan materi ; (b) siapa yang dibelajarkan yang di dalamnya terdapat kndisi individual peserta didik; (c) mdel dan teknik pembelajarannya bersifat knstektual dan integratif. Di antara ketiga pilar tersebut, yang harus diperhatikan leh serang guru adalah pilar kedua yaitu individual peserta didik. Dalam pilar kedua tersebut akan dirumuskan tujuan meliputi identifikasi kemampuan awal peserta didik, perbedaan ptensi peserta didik, gaya belajar peserta dipdik, dan strategi dan sub strategi belajar peserta didik. 14

15 2.5.1 Identifikasi Kemampuan Awal Peserta Didik Nur dalam (Mdul Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kmpetensi: 1999:4) menyatakan para ahli filsafat dan guru pada zaman Yunani berteri bahwa apa pyang telah diketahui individu sedikit atau banyak berpengaruh pada apa yang dipelajarinya. Para ahli psiklgi kgnitif mdern membenarkan pendapat ini dengan bukti bahwa hubungan infrmasi lama dalam memri dengan infrmasi baru dalam prses pembelajaran sangatlah tepat. Pendapat ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal peserta didik menentukan keberhasilannya dalam pembelajaran. Pengetahuan baru fakta, knsep, dan keterampilan tidak dapat dipelajari jika pengetahuan terkait belum dipahami Perkembangan Kgnitif Peserta Didik Hadipranata dalam (Danim : ) mendeskripsikan ciri-ciri kgnitif sebagai berikut: Asli, artinya indikatr kgnitif tidak steretif. Tingkah laku yang merupakan representasi dari kgnisi bukan reaksi sesaat dari rangsangan luar, melainkan tingkah laku yang berjalan taat asas Luas, artinya bahwa individu dengan tingkat kgnisi yang baik akan cenderung banyak variasi dalam mempresentasikan tingkat kgnisinya Elabratif, artinya individu dengan tingkat kgnisi yang baik akan cenderung berfikir secara terinci, detail dan terurai. Berdasarkan ciri-ciri tersebut perkembangan kgnitif anak secara sistematis berjalan sesuai dengan kridr yang berkembang dalam pribadi si anak dalam bentuk keseimbangan ke arah tempat semua kgnisi bergerak. 15

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

DEVELOPPING OF TEACHERS HP DEVELOPPING OF TEACHERS PROFESSIONALLITY By R. Gunawan S. Drs., S.E., M.M. M HP 08127922967 Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui pengertian guru, profesional, kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Elektr Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Psikologi, Retnaningsih, SPsi., MPsi.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Psikologi, Retnaningsih, SPsi., MPsi. KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Psiklgi Fakultas Psiklgi Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi Psiklgi tetap

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan bab i Pendahuluan A. Latar Belakang Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudakan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI 4.1 PRODI MATEMATIKA 4.1.1 Visi Prdi Matematika Menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu matematika terkemuka pada tahun 2025 yang mensinergikan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10 Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Tujuan 3 Halaman BAB 2 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR PROFESIONALISME PROFESI GURU DAN MENJADI GURU PROFESIONAL Oleh : Andriane Jamrah,S,Pd,M.Pd Staf Pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar I. PENDAHULUAN Dalam proses pendidikan,

Lebih terperinci

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd Sendi-sendi yang menopang sebuah bangsa diantaranya adalah berupa karakter dan mentalitas

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kde / Nama Mata Kuliah : A22.53511/ Pancasila Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Juli 2013 Jml Jam kuliah dalam seminggu :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Andi Tenrisukki Tenriajeng, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Andi Tenrisukki Tenriajeng, ST, MT KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Fakultas Sastra Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Fakultas Sastra tetap mampu memberikan sumbangan

Lebih terperinci

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman; 1. Pengertian Keuangan Negara Keuangan Negara Menurut UU RI Nmr 17 tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang

Lebih terperinci

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Kmputer Prgram Diplma Tiga Teknlgi Infrmasi Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Mesin Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT ' :: KEMENTERIAN SEKRETARIAT N EGARA REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KEMENTERIAN SEKRETARIAT N EGARA TAHUN 205-209 Jakart?, Desember 205 Rencana Strategis Tahun 20 5-20 9 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FK Universitas Sultan Agung (UNISSULA) Skema Reviewer :.Nn Grantee : 1. Dewi Masyithah 2. I Wayan Sumardika 1. Kmentar Umum Selama dua hari pada tanggal 13-14

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN. PKn DI SDN JATI KESUMA NAMORAMBE. Dra. DATTEN, M.Pd ABSTRAK

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN. PKn DI SDN JATI KESUMA NAMORAMBE. Dra. DATTEN, M.Pd ABSTRAK IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PKn DI SDN 107406 JATI KESUMA NAMORAMBE Dra. DATTEN, M.Pd ABSTRAK Warga negara ideal yang memiliki karakter demokratis dan bertanggung jawab diperlukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan suatu sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA 2007 2011 DIREKTORAT DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA 2007 Rencana Strategis Prgram Studi

Lebih terperinci

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum a. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil.

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil. Nmr Induk Pegawai Pemberian Nmr Induk Pegawai (NIP) Nmr induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk caln Pegawai Negeri Sipil. Fungsi NIP adalah sebagai berikut: 1. Sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah mengadakan perubahan besar pada kebijakan pada sektor pendidikan dalam berbagai aspek,

Lebih terperinci

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain.

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain. 1.1.Anamnesis Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada rang tua atau sumber lain. Tujuan Mendapat keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien

Lebih terperinci

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik. Standar Kmpetensi Analis Kesehatan Psted by Riswant n Friday, February 5, 2010 Labels: Prfesi dan Kmpetensi Sudah sering kita mendengar istilah "kmpeten" dan "kmpetensi". Lalu apa maksud dari kedua kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Identifikasi Masalah 1. Latar Belakang Dalam menghadapi perkembangan abad 21 semua organisasi dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil dan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kelas : XII Semester : 2 Prgram Studi : Ilmu Alam, Ilmu Ssial Bahasa Standar Kmpetensi : 3. Mengevaluasi peranan pers demkrasi Alkasi waktu

Lebih terperinci

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

D LAM PENDI D D I I D K I A K N PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF HUMANISME (FENOMENOLOGIS) PERSPEKTIF BEHAVIORISME (Thrndike dan Skinner) Perkembangan perilaku manusia akibat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Prfile Respnden 3.1.1 Sejarah Singkat Banyaknya anak-anak usia seklah dan anak-anak putus seklah pada awal pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966, dan pengalaman selama

Lebih terperinci

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si KATA PENGANTAR Undang-Undang Nmr 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 68 (ayat) 1 dan 2 menyatakan PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah. (2) Pengangkatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 ProfesiKeguruan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur

Lebih terperinci

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK BUKU PEMBIMBIGA AKADEMIK 0-0 ua Prgram Studi, Pembimbing Akademik, (Vita Cita Emia Tarigan,SH.,LLM) ( ) FAKULTAS HUKUM UIVERSITAS PEMBAGUA PACA BUDI MEDA PEMBIMBIGA AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UIVERSITAS PEMBAGUA

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP.19651216 198903 2 012 Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hanna Amalia Mustopa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hanna Amalia Mustopa, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk Tuhan YME yang kompleks, unik dan diciptakan dalam integrasi dua substansi yang tidak dapat berdiri sendiri. Substansi pertama disebut

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10 MODUL PERKULIAHAN Psiklgi Ssial Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Psiklgi Psiklgi 10 61017 Abstract Materi tentang sikap, prasangka, diskriminasi, agresi, atribusi, knfrmitas, skema,

Lebih terperinci

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penguasaan, pemanfaatan,

Lebih terperinci

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception ) D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perceptin ) Persepsi kedalaman merupakan kemampuan indera penglihatan untuk mengindera ruang. Akan tetapi ruang berdimensi tiga, sedang kan penginderaan visual kita hanya berdimensi

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Sistem Komputer, Dr.-Ing. Farid Thalib

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Sistem Komputer, Dr.-Ing. Farid Thalib KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Sistem Kmputer Fakultas Ilmu Kmputer dan Teknlgi Infrmasi Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sertifikasi guru merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua guru

Lebih terperinci

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI ETIKA PROFESI : Etika dan Prfesinalisme Pekerja di Bidang Teknlgi Infrmasi BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI K utipan di samping adalah jawaban familiar yang diberikan Sebuah leh I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan meningkatkan pelayanan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu. Apalagi dengan adanya deregulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam proses pembelajaran siswa di sekolah, yang harus dapat membawa perubahan besar dalam meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya akan sangat dibutuhkan peran serta

Lebih terperinci

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Oleh: Kurniasih Yuni Pratiwi* Pratiwikurnia399@gmail.cm Pustakawan Pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Giya Afdila, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Giya Afdila, 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan pendidikan merupakan kompleksitas daripada segenap para kontributor pendidikan, dalam hal ini guru. Pembangunan melalui pendidikan dapat dilihat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang

Lebih terperinci

2014 PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH D AN PENGARUHNYA TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU D I SMK SMIP YPPT BAND UNG

2014 PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH D AN PENGARUHNYA TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU D I SMK SMIP YPPT BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Akan tetapi kualitas Sumber Daya manusia yang ada di Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang diharapkan, harus

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KINERJA GURU BIOLOGI YANG TELAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

DESKRIPSI KINERJA GURU BIOLOGI YANG TELAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 DESKRIPSI KIERJA GURU BIOLOGI YAG TELAH SERTIFIKASI DA YAG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATA TAMBUSAI TAHU PEMBELAJARA 0/0 ) Melisa Sri Berliana, urul Afifah ) Ety Meirina Brahmana ) Fakultas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN Menimbang : a. Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PROGRAM KERJA JURUSAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM KERJA JURUSAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN 2011 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 ii Prgram Kerja Jurusan Teknlgi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara antara lain melalui

Lebih terperinci

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Ntulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Peserta : Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Indnesia Agenda : Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH RENCANA KERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TAHUN 2014 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Bambang Wahyudi, SKom., MMSI

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Bambang Wahyudi, SKom., MMSI KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Fakultas Ilmu Kmputer dan Teknlgi Infrmasi Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Fakultas Ilmu Kmputer

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Dasar Pemikiran Bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan daerah, Perpustakaan, Kearsipan, dan Dkumentasi merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah BAB III TINJAUAN ORGANISASI 3.1 Sejarah SMP N 24 Bandung Sejarah Seklah Menengah Pertama Negeri 24 Bandung tidak terlepas dari sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nmr 0189/O/1979,seklah SMP

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sriwijaya : C : 1. Rachmad Sarw Bekti 2. Chlis Abrri 1. Kmentar Umum Prgram Hibah Kmpetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS ~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 21 ini adalah bagaimana menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas, unggul dan berdaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

KODE ETIK KONTEN MULTIMEDIA INDONESIA

KODE ETIK KONTEN MULTIMEDIA INDONESIA Kde Etik Knten Multimedia Indnesia Departemen Kmunikasi dan Infrmatika, RI KODE ETIK KONTEN MULTIMEDIA INDONESIA (Dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Kmunikasi dan Infrmatika, Republika Indnesia - Draft

Lebih terperinci