BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. ( Ada tiga aspek prduk : Bertujuan pada manfaat Manfaat penggunaan Manfaat psiklgis Manfaat dalam mengatasi masalah Visualisasi prduk Atribut dan keistimewaan prduk Kualitas prduk Crak prduk Kemasan dan label prduk Merk Menambah nilai prduk Garansi Kemudahan Instalasi Pengiriman Ketersediaan di pasar Layanan purna jual

2 6 Prduk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu prduk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu dalam membuat prduk harus memperhatikan prduk fisik dan jasa yang diberikan prduk tersebut. ( Menurut Ktler (2002,p18), prduk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan Dalam standar internasinal, prduk adalah barang atau jasa yang berarti : - hasil kegiatan atau prses (prduk wujud dan terwujud, seperti jasa, prgram kmputer, desain, petunjuk pemakaian) - suatu kegiatan prses (seperti pemberian jasa ataau pelaksanaan prses prduksi ) Berdasarkan beberapa pengertian prduk diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prduk adalah barang atau jasa yang dapat dipasarkan kepada knsumen guna memenuhi kebutuhan knsumen. 2.2 Pengertian kualitas Kualitas merupakan kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan ( bl.ac.id/dsen/arief/diktat/sim.). Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. ( kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu prduk baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan knsumen. (

3 7 Menurut Getsch dan Davis (2004,p47) quality is a dynamic assciated with prducts, service, peple, prcess, and envirnments that meets r exceeds expectatin. Artinya kualitas merupakan suatu kndisi dinamis yang berhubungan dengan prduk, manusia, prses, tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau knsumen. Menurut Ktler (2002,p67) mutu/kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu prduk yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Berdasarkan beberapa pengertian kualitas atau mutu diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah gabungan seluruh karakteristik suatu prduk yang menampilkan kemampuannya untuk dapat memenuhi dan sesuai dengan kebutuhan knsumen. 2.3 Dimensi Kualitas Menurut David Garvin yang diterjemahkan Fandy Tjiptn dan Anastasia Diana (2002,p27) terdapat delapan dimensi kualitas yang umumnya digunakan leh perusahaan-perusahaan manufaktur untuk mengukur tingkat kualitas pada prduk yang dihasilkan.delapan kualitas yang terdapat dalam prduk yaitu: 1. Perfrma perfrmance) berkaitan dengan aspek fungsinal dari prduk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu prduk. 2. Keistimewaan(feature) yaitu cirri khas prduk yang membedakan dari prduk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelangan. 3. Keandalan(reliability) berkaitan dengan kemungkinan suatu prduk berfungsi secara berhasil dalam peride tertentu di bawah kndisi

4 8 tertentu.dengan demikian,keandalan merupakan karakteristik yang merefreksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan suatu prduk. 4. Knfirmasi(cnfrmance) berkaitan dengan tingkat kesesuaian prduk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. 5. Daya tahan(durability) merupakan ukuran masa pakai suatu prduk.karakteristik yang berkaitan dengan daya tahan dari prduk itu. 6. Kemampuan pelayanan(serviceability) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan atau kespanan, kmpetensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan. 7. Estetika(aesthetics) merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi atau refelksi dari preferensi atau pilihan individual. Dengan demikian, estetika dari prduk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu, seperti keelkan, kemulusan, suara yang merdu, selera, dan lain-lain. 8. Kualitas yang dipersiapkan(perceived quality) besifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengknsumsi prduk, seperti meningkatkan harga diri. Hal ini dapat juga berupa karakteristik yang berkaitan dengan reputasi. 2.4 Faktr-faktr yang mempengaruhi kualitas Terdapat 6 unsur dasar yang mempengaruhi kualitas / mutu, menurut Prawirsentn (2002, p12) yaitu :

5 9 1. Manusia Sumber daya manusia adalah unsur utama yang memungkinkan terjadinya prses pemanbahan nilai. Kemampuan mereka untuk melakukan suatu tugas (task) adalah kemampuan (ability), pengalaman, pelatihan (training), dan ptensi kreativitas yang beragam sehingga diperleh suatu hasil (utput). 2. Metde (Methd) Hal ini meliputi prsedur kerja di mana setiap rang harus melakukan kerja sesuai dengan tugas yang dibebankan pada masing-masing individu. Metde ini harus merupakan prsedur kerja terbaik agar setiap rang dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Walaupun seserang dapat saja menginterpretasikan tugas-tugasnya secara berbeda satu sama lain, asalkan saja pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan sesuai rencana. 3. Mesin (Machines) Mesin atau peralatan yang digunakan dalam prses penambahan nilai menjadi utput. Dengan memakai mesin sebagai alat pendukung pembuatan suatu prduk memungkinkan berbagai variasi dalam bentuk, jumlah, dan kecepatan prses penyelesaian kerja. 4. Bahan (Materials) Bahan baku yang diprses, diprduksi agar menghasilkan nilai tambah menjadi utput, jenisnya sangat beragam. Keragaman bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi nilai utput yang beragam pula. Bahkan perbedaan bahan baku (jenisnya) mungkin dapat pula menyebabkan prses pengerjaannya. 5. Ukuran (Measurement)

6 10 Dalam setiap tahap prses prduksi, harus ada ukuran sebagai standar penilaian agar setiap tahap prses prduksi dapat dinilai kinerjanya. Kemampuan dari standar ukuran tersebut merupakan faktr penting untuk mengukur kinerja seluruh tahapan prses prduksinya, tujuannya agar hasil yang diperleh sesuai dengan rencana. 6. Lingkungan (Envirnment) Lingkungan di mana prses prduksi berada sangat mempengaruhi hasil atau kinerja prses prduksinya. Bila lingkungan kerja berubah, maka kinerjanya pun akan berubah. Bahkan faktr lingkungan eksternal pun dapat mempengaruhi kelima unsur tersebut di atas sehingga dapat menimbulkan variasi tugas pekerjaan. 2.5 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu prses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari semua prses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu variabel, atau sekumpulan variabel, guna mencapai tujuan tertentu. Variabel ini dapat berupa manusia, mesin, dan rganisasi. Pengendalian adalah semua upaya pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan selama prses prduksi untuk menjamin agar yang diprduksi senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. ( Pengendalian dalam dunia industri merupakan suatu prses untuk mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan manajemen. Dengan tetap menggunakan cara-cara untuk menjamin hasil yang memuaskan.

7 Pengertian dan Tujuan Pengawasan Mutu Pengertian pengawasan Mutu Pengawasan mutu atau kualitas hendaknya dirancang dengan tepat untuk menjamin bahwa setiap prduk yang diprduksi mempunyai mutu dan keamanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. ( Pengawasan mutu merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas prduk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. (Rekshadiprdj dan Gitsudarma, 2000, p245). Pengawasan mutu adalah suatu cara agar spesifikasi prduk yang ditetapkan sebagai standar dapat tercermin dalam prduk atau hasil akhir. (Assuri, 2004, p210) Tujuan pengawasan mutu Tujuan pengawasan mutu atau kualitas menurut Assuri (2004, p210) adalah : a. Agar barang yang dihasilkan dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan. b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat sekecil mungkin. c. Mengusahakan agar biaya desain prduk dan prses dengan menggunakan mutu prduksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin. d. Mengusahakan agar biaya prduksi dapat menjadi serendah mungkin. Tujuan pengawasan kualitas atau mutu adalah agar prduk akhir mempunyai spesifikasi dengan standar mutu yang telah ditetapkan dan agar biaya desain prduk,

8 12 biaya inspeksi, dan biaya prses prduksi dapat berjalan secara efisien. (Prawirsentn, 2002, p75). 2.7 Pengertian prduksi dan prses prduksi Pengertian prduksi Prduksi merupakan fungsi pkk dalam setiap rganisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah prduk yang merupakan utput dari setiap rganisasi industri itu. ( fprtfli.petra.ac.id/user_files/03-023/si%2520prduksi.pdf). Prduksi adalah seluruh rangkaian kegiatan yang meliputi penerimaan dan penyiapan bahan baku serta bahan pengemas, penglahan, pengemasan dan pengendalian mutu sehingga diperleh prduk jadi yang siap didistribusikan. ( Berdasarkan beberapa pengertian prduksi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prduksi adalah segala usaha kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan dimana dibutuhkan faktrfaktr prduksi yang ada di dalam ilmu eknmi berupa tanah, mdal, tenaga kerja dan keahlihan (rganizatinal, managerial, and technical skills). Prduk adalah hasil dari kegiatan prduksi yang berwujud barang. Prdusen adalah rang, badan ataupun lembaga-lembaga yang lain yang menghasilkan prduk. Sedangkan prduktivitas adalah suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang senyatanya dengan hasil kegiatan yang seharusnya Prses Prduksi Prses adalah cara, metda maupun teknik untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu. Sedangkan prses prduksi adalah suatu cara,

9 13 metda maupun teknik bagaimana kegiatan penciptaan faedah baru atau penambahan faedah tersebut dilaksanakan dalam perusahaan. Prses prduksi ditinjau dari segi arus prses prduksi, dapat dibagi menjadi dua yakni, perusahaan yang melaksanakan prses prduksinya dalam perusahaan dengan prses prduksi yang sama dari hari ke hari atau prses prduksi terus menerus, dan prses prduksi yang mempergunakan pla atau pelaksanaan prses prduksi yang berbeda-beda dari hari ke hari atau prses prduksi terputus-putus. Prses prduksi merupakan rentetan rangkaian dari input sampai barang atau jasa itu menjadi utput. 2.8 Pengertian TQM dan alat-alat pengendalian Mutu Pengertian TQM TQM adalah pencapaian keunggulan perusahaan secara menyeluruh dalam dimensi prduk dan dimensi jasa dengan mencegah timbulnya kualitas yang buruk (bad quality). ( TQM) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan kinerja secara terusmenerus (cntinuus perfrmance imprvement) pada setiap level perasi atau menggunakan semua sumber daya manusia dan mdal yang tersedia. ( TQM (Ttal Quality Management) yaitu Manajemen rganisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul dalam semua aspek prduk barang dan jasa yang penting bagi knsumen. (http:

10 Alat-alat Pengendalian Mutu Menurut Nasutin(2006,p304) Pada dasarnya kita mengenal 7 alat (dikenal sebagai The Seven Tls) yang dapat digunakan untuk melakukan pengendalian mutu. Alat alat untuk pengendalian mutu antara lain : 1. Diagram alir/flw Chart, adalah diagram balk yang secara grafis menerangkan sebuah prses atau sistem. 2. Diagram paret, adalah sebuah cara menggunakan diagram untuk mengella kesalahan, masalah, atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. 3. Check sheet adalah suatu frmulir yang didesain secara sederhana untuk mengumpulkan dan mencatat data. 4. Diagram sebab akibat ai sebut Diagram Karu Ishikawa adalah teknik yang digunakan untuk menemukan lkasi yang mungkin pada permasalahan kualitas. 5. Histgram, adalah diagram balk yang menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi. 6. Bagan kendali, adalah gambaran grafis data sejalan dengan waktu yang menunjukkan batas atas dan bawah prses yang ingin kita kendalikan. 7. diagram sebar/scatter diagram, yaitu grafik yang menunjukkan hubungan dua perbandingan. 2.9 Pengertian dan Tujuan SPC (Statistical Prcess Cntrl ) Pengertian SPC (Statistical Prcess Cntrl ) Statistical Prcess Cntrl merupakan sebuah teknik statistik yang digunakan secara luas untuk memastikan bahwa prses memenuhi standar. Dengan kata lain, Statistical Prcess Cntrl merupakan sebuah prses yang digunakan untuk

11 15 mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah prduk atau jasa sedang diprduksi. (Render dan Heizer, 2005, p286). Pengertian lain dari Statistical Prcess Cntrl menurut pendapat Vincent Gasperz (1998, p1 ) ialah suatu terminlgi yang mulai digunakan sejak tahun 1970-an untuk menjabarkan penggunaan tekni-teknik statistikal dalam memantau dan meningkatkan perfrmansi prses menghasilkan prduk yang berkualitas Tujuan SPC (Statistical Prcess Cntrl ) Tujuan Statistical Prcess Cntrl ialah untuk menunjukkan tingkat reliabilitas sampel dan bagaimana cara mengawasi resik. Pengawasan kualitas secara statistik (Statistical Prcess Cntrl) mengandung dua penggunaan umum, yaitu : Untuk mengawasi pelaksanaan kerja sebagai perasi-perasi individual selama pekerjaan sedang berlangsung. Untuk memutuskan apakah menerima atau menlak sejumlah prduk yang telah diprduksi. Penggunaan metde Statistical Prcess Cntrl dapat diketahui seperti gambar di bawah ini: INPUT TRANSFORMATION ACTIVITIES OUTPUT CONTROL CHART ACCEPTANCE SAMPLING Sumber : Nasutin Nur. (2004). Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indnesia. Gambar 2.1 Interaksi antara Pengawasan Kualitas dan Prduksi

12 Teknik analisis yang digunakan dalam metde SPC Check Sheet Menurut Gasperz (2003, p41) lembar periksa adalah suatu frmulir di mana item-item yang akan diperiksa telah dicetak dalam frmulir itu dengan maksud agar data dapat dikumpulkan secara mudah dan ringkas. Penggunaan Check Sheet bertujuan untuk untuk : Menyusun data secara tmatis, sehingga data itu dapat dipergunakan dengan mudah. Membantu mentabulasikan banyaknya kejadian dari suatu masalah tertantu atau penyebab tertentu Diagram Paret (Paret Chart) Paret chart adalah diagram yang dikembangkan leh serang ahli eknmi Italia yang bernama Vilfred Paret abad ke 19. Paret Chart digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategri kejadian yang disusun menurut ukurannya dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Fungsi paret chart adalah sebagai berikut : Paret chart dapat membantu untuk memusatkan perhatian pada persalan utama yang harus ditangani dalam upaya perbaikan. Menunjukkan hasil upaya perbaikan. Setelah dilakukan tindakan krektif berdasarkan priritas, kita dapat mengadalkan pengukuran ulang dan membuka paret chart baru. Apabila terdapat perubahan dalam paret chart baru,maka tindakan krektif ada efeknya. Hasil paret chart digunakan diagram sebab-akibat untuk mengetahui penyebab masalah. Setelah sebab diketahui dari diagram tersebut, kemudian disusun untuk merasinalisasi data yang diperleh dari diagram sebab akibat.

13 17 Frekuensi kumulatif Persentase kumulatif Jenis kerusakan Sumber : (Gasperz, 2003, p51) Gambar 2.2 Diagram Paret Diagram Sebab-Akibat/Diagram tulang ikan/diagram Karu Ishikawa Diagram sebab akibat adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah. Diagram sebab-akibat disebut juga diagram tulang ikan (fishbne diagram) atau diagram Ishikawa sesuai dengan nama Prf. Karu Ishikawa dari Jepang yang memperkenalkan diagram ini. Diagram ini digunakan dalam situasi di mana : Terdapat kesulitan untuk membedakan penyebab dari akibat. Diperlukan analisis lebih terperinci terhadap suatu masalah

14 18 Faktr Utama Faktr Utama Masalah Faktr Utama Faktr Utama Sumber : (Gasperz, 2003, p60) Gambar 2.3 Diagram Fishbne/tulang ikan Bagan Kendali (Cntrl Chart) Bagan kendali merupakan gambaran grafis data sejalan dengan waktu yang menunjukkan batas atas dan bawah prses yang ingin kita kendalikan. Pengunaan utama dari bagan pengendalian adalah untuk meningkatkan prses: 1. Sebagian besar prses tidak berjalan pada pengendalian prses secara statistik yang statis. 2. Bagan pengendalian hanya mendeteksi penyebab tetap. Tindakan manajemen, peratr dan rancang-bangun dipelukan untuk mengurangi penyebab tetap. Dalam mengidentifikasi dan mengurangi penyebab tetap, penting untuk menemukan akar masalah (rt cause) dan menyerangnya. Bagan pengendalian banyak digunakan karena: 1. Menyediakan infrmasi tentang kapabilitas prses.

15 19 2. Efektif untuk mencegah cacat. 3. Menyediakan infrmasi diagnsis. 4. Mencegah penyesuaian prses yang tidak perlu. Sebuah bagan pengendalian dapat mengindikasikan kndisi tak terkntrl ketika satu atau lebih titik jatuh di luar batas kendali. Teknik kualitas yang paling umum dilakukan dalam pengawasan kualitas adalah dengan menggunakan diagram kntrl Shewhart seperti yang digambarkan di bawah ini : UCL Karakterstik barang Garis Sentral LCL Nmr sampel barang Sumber : Nasutin Nur. (2004). Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indnesia. Gambar 2.4 Diagram Kntrl Shewhart Garis sentral melukiskan nilai baku yang menjadi dasar perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil pengamatan untuk tiap sampel. UCL atau batas kntrl atas adalah garis yang menunjukkan penyimpangan paling tinggi dari nilai baku. LCL atau batas kntrl bawah adalah batas penyimpangan yang paling rendah. Nilai setiap sampel berdasarkan statistik dihitung dan kemudian digambarkan dengan titik dan dihubungkan dengan garis untuk dianalisis. Apabila titik-titik berada dalam daerah yang dibatasi leh UCL dan LCL, maka prses prduksi berada dalam

16 20 kntrl, sehingga penyimpangan kualitas masih dapat ditlelir. Sebaliknya, bila titiktitik berada di luar batas UCL dan LCL, maka prses prduksi berada di luar kntrl. Dalam keadaan demikian, perusahaan harus mencari hal-hal yang menyebabkan banyaknya barang yang kualitasnya menyimpang dari kualitas standar, kemudian diperbaiki agar prduksi kembali dalam kntrl atau kendali. Sumber : (Ariani, 2004, p35) UCL CL LCL Gambar 2.5 Peta Kntrl dalam kendali Sumber : (Ariani, 2004, p35) UCL CL LCL Gambar 2.6 Peta Kntrl di luar kendali Beberapa aturan untuk bagan pengendalian Shewchart: 1. Satu titik jatuh di luar batas kendali 3-sigma. 2. Dua titik dari tiga titik berurutan jatuh di luar batas peringatan 2-sigma. 3. Empat titik dari lima titik berurutan jatuh di suatu jarak 1-sigma atau di luar garis tengah. 4. Delapan titik berurutan jatuh pada salah satu sisi garis tengah. 5. Enam titik berturut-turut secara tetap meningkat atau menurun.

17 21 6. Empatbelas titik berturut-turut naik dan turun. 7. Delapan titik berturut-turut berada pada kedua sisi garis tengah tanpa satupun berada pada zna C. 8. Satu atau lebih titik di dekat batas peringatan atau batas kendali Peta Kendali p (p-chart) Peta kendali p digunakan untuk mengukur prprsi ketidaksesuaian (penyimpangan atau sering disebut cacat) dari item-item dalam kelmpk yang sering diinspeksi. Jadi peta atau bagan kendali ini digunakan untuk mengetahui apakah cacat prduk yang dihasilkan masih dalam batas yang disyaratkan. (Gasperz, 2003, p92). Rumus menurut Ariani (2004, p133) : x P= n Dimana : P : prprsi kesalahan dalam setiap sampel X : banyaknya prduk yang salah dalam setiap sampel n : banyaknya sampel yang diambil dalam inspeksi Garis pusat (central line) peta pengendali prprsi kesalahan ini adalah : p atau CL = i= g g 1 pi g = i= n.g 1 xi

18 22 Dimana : p atau CL : garis pusat peta pengendali prprsi kesalahan pi : prprsi kesalahan setiap sampel atau sub kelmpk dalam setiap bservasi n g : banyaknya sampel yang diambil setiap kali bservasi : banyaknya bservasi yang dilakukan Sedangkan batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL) untuk peta pengendali prprsi kesalahan tersebut adalah : UCL = p + 3 p ( 1 p) n LCL = p - 3 p ( 1 p) n 2.11 Analisis Prter Menurut Michael E. Prter yang dikutip dari buku Hariadi (2003,p49) pla umum peta persaingan dalam pasar biasanya melibatkan lima kekuatan yang masingmasing saling menekan untuk memperleh keuntungan yang maksimal.kekuatankekuatan tersebut berasal dari lima kekuatan persaingan dalam industri : 1. Ancaman pendatang baru (The Threat Of New Entrants) 2. Daya tawar pelanggan (The Bargaining Pwer Of Cstumers) 3. Daya tawar pemask (The Threat Pwer Of Suppliers) 4. Ancaman prduk atau jasa substitusi (The Threat Of Suppliers) 5. Persaingan antara perusahaan yang sejenis

19 23 Pendatang Baru Ptensial Ancaman Kekuatan Tawar Pemask Pesaing Pembeli Kekuatan Tawar Ancaman Substitusi Sumber : (Haryadi Sarjn) Gambar 2.7 Lima kekuatan prter

20 24 1. Ancaman masuknya pendatang baru Pendatang baru dalam suatu industri mempunyai keinginan untuk memperleh pangsa pasar dan sumber daya yang substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru tergantung hambatan yang ada dan reaksi dari pesaing itu sendiri, yang sudah diperkirakan leh pendatang baru. 2. Pemask Pemask dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar untuk peserta dalam industri dengan meningkatkan harga atau mengurangi kualitas barang atau jasa yang dibeli.dengan demikian, pemask mempunyai pengaruh untuk menekan suatu industri terhadap kenaikan atau penurunan biaya melalui harga jual. 3. Pembeli Pembeli atau pelanggan juga mempunyai pengaruh terhadap harga terhadap suatu industri. Pembeli yang dikatakan berpengaruh apabila : Pembeli terknsentrasi dalam pembelian dengan vlume besar. Pembeli dengan vlume besar khususnya merupakan kekuatan besar. Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya melakukan integrasi ke hulu yang dapat membuat suatu prduk industri. 4. Ancaman prduk substitusi Prduk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan prduk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi knsumen untuk memilih. Suatu prduk dapat menjadi substitusi atau pengganti

21 25 bagi prduk lain jika knsumen menganggap prduk-prduk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan persaingan dari prduk substitusi akan mendrng suatu perusahaan menjalankan strategi untuk menyakinkan pelanggan bahwa prduk mereka berbeda daripada prduk substitusi. 5. Persaingan antar perusahaan sejenis Persaingan diantara pesaing yang ada dalam merebut pangsa pasar menggunakan berbagai strategi, diantaranya : kmpetisi harga dan pengenalan prduk.

22 Kerangka Pemikiran Input/Bahan baku Prses Prduksi Pengendalian Prses Prduksi dengan pendekatan Statistical Prcess Cntrl (SPC) Lembar pengecekan/check Sheet Diagram Paret Bagan Kendali Bagan/Peta Kendali P Diagram Sebabakibat/FishBne Prses pengamatan Barang cacat Output Sesuai dengan standar Ya Prduk jadi Tidak Barang cacat Kesimpulan Sumber:Hasil penelitian data, Maret 2007 Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

(performance quality), standard mutu keamanan (safety quality), standar mutu

(performance quality), standard mutu keamanan (safety quality), standar mutu 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa persaingan bebas pada era Glbalisasi ini, dimana perusahaan manufaktur bersaing dengan ketat dalam memprduksi barang, knsumen menjadi sangat menyadari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian 1. Menganalisis jenis cacat yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality) BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam dunia industri banyak sekali hal-hal yang dapat mempengaruhi proses produksi, salah satunya yang menjadikan penentu suatu keberhasilan produksi adalah kualitas dari barang yang

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perusahaan tersebut melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengendalian Kualitas 3.1.1 Definisi Kualitas Tinggi rendahnya kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, berhubungan langsung dengan kepuasan dan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik BAB I PENDAHULUAN Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi yang TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu sistem manajemen dansistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa pakar, di antaranya adalah Menurut stevenson (2014:4) manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa pakar, di antaranya adalah Menurut stevenson (2014:4) manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Dalam buku yang berjudul Manajemen Operasi, Heizer & Render (2009:301) mendefinisikan pengertian kualitas sebagaimana dijelaskan oleh American

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu manajer dalam menghadapi masalah pengambilan keputusan dan kegiatan yang diperlukan

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

management is defined as the design, operation, and improvement of the system that

management is defined as the design, operation, and improvement of the system that BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006, p4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi seperti

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan PT. Cahaya Ragam Sakti 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Cahaya Ragam Sakti PT. Cahaya Ragam Sakti pada awalnya merupakan perusahaan yang didasari leh ide

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang dilaksanakan selama jangka waktu tertentu dan memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Kualitas Berdasarkan perspektif TQM (Total Quality Management), kualitas dipandang secara lebih komprehensif atau Holistik, dimana bukan hanya aspek hasil saja yang ditekankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono, riset adalah proses untuk mencari kebenaran suatu masalah atau hipotesa, sedangkan operasi didefinisikan sebagai penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan satu fungsi manajemen selain manajemen pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia yang sangat penting bagi sebuah organisasi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Natasya Christy Mukuan 1701344251 LD21 Statistical Process Control Sejarah Statistical Process Control (SPC) Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process Control Tools: A Practical guide for Jordanian Industrial Organizations. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen, Produksi dan Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Produksi dalam suatu perusahaan industri merupakan kegiatan yang sangat penting. Apabila suatu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumbersumber

BAB III LANDASAN TEORI. atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumbersumber BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Produksi Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Kualitas Kualitas merupakan suatu istilah relatif dan tergantung pada situasi. Kualitas pun tidak hanya tercipta dalam bentuk suatu produk tapi bisa juga dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat dengan memasuki era globalisasi, karena persaingan bukan hanya dengan perusahaan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perusahaan 2.1.1 Pengertian Perusahaan Kata perusahaan sangat sering kita dengar dan diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita pun sesungguhnya sering berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaanperusahaan baru bermunculan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala kecil dan rumah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Plastik Plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari

Lebih terperinci

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Manajemen Mutu Terpadu DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Biaya dan Pangsa Pasar Hasil yang diperoleh dari Pasar Perbaikan reputasi Peningkatan volume Peningkatan harga Perbaikan Mutu Peningkatan Laba Biaya yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. AUTUM ELECTRONIC JAKARTA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. AUTUM ELECTRONIC JAKARTA Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2006 / 2007 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. AUTUM ELECTRONIC JAKARTA

Lebih terperinci

barang yang dihasilkan. Menurut para ahli, kualitas adalah :

barang yang dihasilkan. Menurut para ahli, kualitas adalah : BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Pengertian Pengendalian Dalam suatu proses produksi terutama pada perusahaan manufaktur diperlukan adanya suatu pengendalian agar kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Tujuan Manajemen Operasi Menurut Render dan Heizer (2005, p4) manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2010:4) manajemen operasi (Operation Management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan :

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan : Rangkuman Bab 14 Memahami Penetapan Harga Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk-bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui

Lebih terperinci