MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK"

Transkripsi

1 MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK Istilah pini publik sering diterjemahkan pini umum atau pini masyarakat. Hal ini kurang tepat, karena istilah masyarakats lebih mengarah kepada pengertian sciety. Karena itu, pengertian publik perlu ditinjau dari dua aspek: gegrafis dan psiklgis. Aspek Gegrafis Secara gegrafis, publik adalah rang-rang yang berkumpul bersamasama di suatu tempat, baik itu berupa negara, prvinsi, kta, dst. Aspek Psiklgis Secara psiklgis, publik adalah sejumlah rang yang sama-sama menaruh perhatian terhadap suatu hal atau kepentingan yang sama tanpa ada sangkut pautnya dengan tempat mereka berada. Berdasarkan pengertian di atas, maka di suatu tempat misalnya sebuah kta, terdapat kelmpk-kelmpk tertentu yang sama-sama terikat leh suatu kepentingan tertentu. Misalnya kelmpk mahasiswa, pedangang, dkter, dsb. yang sama-sama tertarik terhadap sepak bla. Di antara anggta kelmpk yang beraneka ragam itu, ada pula sejumlah rang yang mempunyai kepentingan tertentu. Misalnya surat kabar Kmpas yang dibeli leh dkter, pedagang, pegawai negeri, dll. 1. Definisi- Definisi Publik Sctt M. Cutlip dan Allen H. Center (dalam buku Effective Public Relatins) Publik merupakan sebuah kata benda klektif bagi suatu kelmpk sekelmpk rang yang sama-sama terikat leh suatu kepentingan yang sama dan menunjukkan perasaan kebersamaan. Jhn Dewey (The Public and Its Prblems) Publik sebagai sekelmpk rang yang bersama-sama dipengaruhi leh suatu kegiatan atau gagasan khusus. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 1

2 Opini Sctt M. Cutlip dan Allen H. Center Pengekspresian suatu sikap mengenai persalan yang mengandung pertentangan dan perselisihan, lain dengan fakta yang diterima secara umum. Dalam definisi di atas, terdapat istilah sikap (attitude). Dalam kehidupan sehari-hari, istilah sikap sering dipergunakan rang secara bergantian dengan pini. Sebenarnya, sikap hanyalah merupakan kecenderungan untuk menanggapi suatu persalan atau situasi. Jadi, sikap tertahan di dalam (inwardly held), yang bila menghadapi suatu rangsangan bisa diekspresikan ke luar dalam bentuk pini, suatu pernyataan secara verbal. Sikap Alexis S. Tan dalam bukunya Mass Cmmunicatin Theries and Research, sikap mencakup satu atau lebih dari ciri-ciri berikut: Kmpnen Kgnitif Merupakan infrmasi dan pengetahuan seserang tentang bjek sikap; Kmpnen Afektif Merupakan perasaan seserang mengenai bjek sikap yang biasanya disimpulkan sebagai persaan suka atau tidak suka; Kmpnen Knatif atau Behaviral Merupakan tindakan seserang terhadap bjek sikap. Dengan demikian, sikap yang merupakan paduan dari pikiran (kgnisi) dan perasaan (afeksi) itu, pada suatu ketika dapat diekspresikan dalam bentuk tindakan atau perilaku secara fisik atau dalam bentuk pini secara verbal. Dalam praktiknya, seringkali bahwa pernyataan secara verbal atau secara behaviral seserang atau sekelmpk rang, tidak selalu sama dengan sikapnya yang sebenarnya. Opini adalah hasil dari sikap individu, di mana pini adalah suatu pernyataan sikap dalam bentuk kata-kata. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 2

3 Sikap memiliki beberapa arti, di antaranya sebagai suatu evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seserang terhadap sebuah bjek scial dipandang sebagai perasaan senang atau tidak senang. Perubahan sikap adalah usaha untuk menandai dan memahami prses yang mendasari perubahan sikap. (Wagner dan Sherwd, 1969). Pesan dari setiap bentuk kmunikasi dapat menimbulkan salah satu dari beberapa bentuk perubahan sikap, antara lain: a. Attitude Reinfrcement - Kadang disebut sebagai perubahan sikap yang sama; - Reinfrcement adalah peneguhan sikap yang sudah ada. Suatu sikap adalah evaluasi psitif atau negatif; - Peneguhan sikap dapat disebut sebagai perubahan sikap ke arah tanda yang ada. b. Attitude Change - Sering disebut sebagai perubahan sikap yang tidak sama. Untuk mengubah sikap adalah dengan cara menimbulkan suatu perubahan, sehingga sikap berada dalam psisi berlawanan, misalnya psitif ke arah negatif. c. Bmerang Effect Suatu perubahan sikap ke psisi yang berlawanan tidak seperti yang diinginkan. d. Cnversatin Upaya mempertahankan sikap yang ada; pesan dirancang untuk mencegah perubahan sikap e. Neutralizatin Perubahan sikap ke arah daerah netra, dengan kata lain, sikapnya tidak menlak atau mendukung. f. Ceiling Effect Peneguhan sikap pada batas-batas bahwa setiap peneguhan berikutnya tidak dapat diukur. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 3

4 Opini Publik Marian D. Irish dan James W. Prthr (The Plitics f American Demcracy) Opini publik adalah pengekspresian sikap mengenai persalan masyarakat. Definisi di atas mencakup tiga aspek: ekspsresi, persalan, masyarakat: Sikap (expressin) Sikap yang tidak diekspresikan bukanlah pini publik, sebab sikap adalah internal presispsisi yang tidak bisa diebservasi secara langsung. Untuk menjadi aspek dari pini publik, sikap harus dikmunikasikan kepada rang lain. Sementara ahli menyebut sikap sebagai latent public pinin (pini publik yang tersembunyi). Persalan (Issue) Yang dimaksud dengan persalan atau issue di sini ialah yang mengandung pr dan kntra, setuju ata tidak setuju. Karena ciri pr atau kntra itulah, maka suatu pini selalu mengenai bjek yang dapat menimbulkan tanggapanyangmenyenangkan atau yang tidak menyenangkan. Kemasyarakatan (scial) Opini publik lebih banyak berkaitan dengan sal kemasyarakatan. Opini publik menunjukkan pini perserangan secara terpadu. Lenard W. Db (Public Opinin and Prpaganda) Opini publik merujuk pada sikap rang-rang mengenai persalan masyarakat apabila mereka dari kelmpk ssial yang sama. Emry S. Bgardus (The Making f Public Opinin) Opini publik dapat merupakan bentuk yang diperbesar dari pini perserangan dari serang atau lebih anggta suatu kempk, atau dapat merupakan ekspresi yang diperluas dari pini kelmpk. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 4

5 Berbeda dari definisi sebelumnya, definisi Bgardus memandang pini publik dengan pendekatan psiklgi ssial, yakni dari pengekspresian sikap menjadi pini, di mana pini publik dilihat sebagai perluasan dari pini perserangan. Opini publik selah merupakan penjumlahan pini perserangan yang berasal dari sekian banyak rang dalam masyarakat. Bernard Berelsn (Cmmunicatin and Public Opinin) Beberapa jenis kmunikasi mengenai beberapa jenis persalan masyarakat,yang ditampilkan untukmenarik perhatian beberapa jenis rang dalam beberapa jenis kndisi, menimbulkan beberap jenis efek. Pengertian pini publik di atas, dilihat melalui pendekatan ilmu kmunikasi. Berelsn melihat pini publik dari prses kmunikasi lengkap dengan semua kmpnennya: kmunikatr, pesan, kmunikan, dan efek sebagaimana terjadi di masyarakat. 2. Opini sebagai Efek Kmunikasi Selama pini tersebut merupakan pini seserang (individual pinin), tidak akan menimbulkan permasalahan. Demikian pula bila pini itu merupakan pini pribadi (private pinin). Permasalahan akan timbul apabila pini itu menjadi pini publik, menyangkut rang banyak karena berkaitan dengan kepentingan rang banyak. Terjadilah kmunikasi di atnara rang banyak itu, dengan menampilkan pendapat masing-masing yang berbeda satu sama lain. Dalam situasi kmunikasi yang galau seperti itu, pini yang berbeda-beda merupakan pengekspresian sikap-sikap yang berbeda-beda pula. Dari berbagai definisi dan pendekatan di atas, secara umum definisi pini publik dapat disimpulkan dan dirumuskan sebagai berikut: Opini publik adalah efek kmunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat cntrversial dari sejumlah rang sebagai pengekspresian sikap terhdap masalah ssial yang menyangkut kepentingan umum. Timbulnya pini publik pada seserang atau sejumlah kmunikan disebabkan ia atau mereka menerima suatu pesan dari kmunikatr. Pesan tersebut merupakan masalah ssial yang menyangkut kepentingan umum. Mula-mula pesan yang diterimanya itu merupakan sikap saja, tetapi kemudian mereka ekspresikan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 5

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10 MODUL PERKULIAHAN Psiklgi Ssial Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Psiklgi Psiklgi 10 61017 Abstract Materi tentang sikap, prasangka, diskriminasi, agresi, atribusi, knfrmitas, skema,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan

Lebih terperinci

OPINI PUBLIK KAUM IBU TENTANG WANITA BEKERJA DI BIDANG PERHOTELAN. Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1

OPINI PUBLIK KAUM IBU TENTANG WANITA BEKERJA DI BIDANG PERHOTELAN. Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 OPII PUBLIK KAUM IBU TETAG WAITA BEKERJA DI BIDAG PERHOTELA Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1 1 Email: rehia_kibarus@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN TEORI KOMUNIKASI Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Kmunikasi Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Ilmu Kmunikasi 1 85004 Abstract Ilmu Kmunikasi adalah

Lebih terperinci

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran: Mampu membedakan kmunikasi verbal & nn verbal Mampu menjelaskan terjadinya prses kmunikasi Mampu mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Kmunikasi Kmunikasi Nn Verbal Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Humas 09 85001, S.IP, M.Si. Abstract Kde-kde verbal dan nn verbal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam knteks keberlanjutan suatu bangsa. Anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia serta kemajuan di masa

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teri 4.1.1 Teri Desain Kmunikasi Visual Terapan teri Desain Kmunikasi Visual dalam hal kampanye ssial ini lebih berfkus pada navigasi yang lebih playful namun edukatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama yang dialami remaja adalah pencarian identitas diri. Menurut psiklg perkembangan remaja, Erik

Lebih terperinci

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception ) D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perceptin ) Persepsi kedalaman merupakan kemampuan indera penglihatan untuk mengindera ruang. Akan tetapi ruang berdimensi tiga, sedang kan penginderaan visual kita hanya berdimensi

Lebih terperinci

Artikel keperawatan sebagai ilmu

Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel ini disusun guna memenuhi tugas Knsep Dasar Keperawatan Dsen pengampu: Ns.Dera Alfiyanti, S.Kep Di susun leh: Nama : Agung Siswy Nim : G0A011002 FIKKES DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Penerapan Metode Curah Gagasan (Brainstorming) Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa

Penerapan Metode Curah Gagasan (Brainstorming) Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa DOI: https://di.rg/10.21009/jps.052.01 Penerapan Metde Curah Gagasan (Brainstrming) Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Oleh : Diyah Nur Fauziyyah Amin Pendidikan Sejarah PPS UNJ Abstract

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Periklanan Sebagai Strategi Kmunikasi Periklanan umumnya mengandung nilai kmunikasi, karena periklanan adalah suatu kmunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. Kerja Media (KKM) di PT. Rumah Atsiri Indonesia saja. Namun dalam menulis

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. Kerja Media (KKM) di PT. Rumah Atsiri Indonesia saja. Namun dalam menulis 8 BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak hanya menulis berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan selama malaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT.

Lebih terperinci

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

D LAM PENDI D D I I D K I A K N PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF HUMANISME (FENOMENOLOGIS) PERSPEKTIF BEHAVIORISME (Thrndike dan Skinner) Perkembangan perilaku manusia akibat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK MENDORONG KETERLIBATAN PASIEN DAN KELUARGANYA DALAM PROSES PELAYANAN BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK MENDORONG KETERLIBATAN PASIEN DAN KELUARGANYA DALAM PROSES PELAYANAN BAB I PENDAHULUAN PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK MENDORONG KETERLIBATAN PASIEN DAN KELUARGANYA DALAM PROSES PELAYANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kmunikasi efektif adalah sebuah prses penyampaian pikiran atau

Lebih terperinci

OPINI PUBLIK PELANGGAN TENTANG KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM PENINGKATAN HUNIAN KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

OPINI PUBLIK PELANGGAN TENTANG KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM PENINGKATAN HUNIAN KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN JURAL ILMU SOSIALFAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 OPII PUBLIK PELAGGA TETAG KOMUIKASI OVERBAL DALAM PEIGKATA HUIA KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDA ina Siti Salmaniah Siregar 1, Hafiza venda 2 1 Email:

Lebih terperinci

MODUL TIGA KOMUNIKASI

MODUL TIGA KOMUNIKASI MODUL TIGA KOMUNIKASI A. KOMUNIKASI Yang dimaksud dengan komunikasi di sini adalah komunikasi manusia (human communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Kata komunikasi berasal

Lebih terperinci

MODUL DELAPAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK

MODUL DELAPAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK MODUL DELAPAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK Munculnya karya klasik Walter Lippmann, Public Opinion pada 1922, mengenai hubungan komunikasi dengan politik mulai membangkitkan keingintahuan lebih dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK (USIA 2 12 / 13 TAHUN)

PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK (USIA 2 12 / 13 TAHUN) PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK (USIA 2 12 / 13 TAHUN) Masa kanak-kanak dimulai saat anak dapat berdiri sampai dengan mencapai kematangan. Masa ini terbagi menjadi 2 peride : (Hurlck, 1990) 1. Masa Kanak-Kanak

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit Pegawai Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan kepada PNS, POLRI, atau TNI. Dengan kebijaksanaan bank, pegawai swasta pada instansi tertentu

Lebih terperinci

PERANAN PENDIDIKAN PEMAKAI TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERANAN PENDIDIKAN PEMAKAI TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Permtan Pemlidikan Pemakai terhadap... :Anwar Syamsm/din 166 PERANAN PENDIDIKAN PEMAKAI TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Anwar Syamsudin Kaur Perpustakaan Fak. Dakwah lain Jakarta Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF BAB I PENDAHULUAN PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF 1.1 Latar Belakang Kmunikasi efektif adalah sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain

Lebih terperinci

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan bab i Pendahuluan A. Latar Belakang Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk

Lebih terperinci

Menurut Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.

Menurut Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. OPINI PUBLIK Menurut Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Pada saat ini masyarakat semakin berkembang, yang disebabkan leh semakin majunya teknlgi. Hal tersebut mendrng para prdusen dalam menciptakan barang dan jasa, untuk

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM PENGERTIAN DATA Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. PENGERTIAN DATA Data adalah deskripsi

Lebih terperinci

Bab XII. Kesehatan Seksual. Seks dan peranan berdasarkan gender. Bagaimanakah gender mempengaruhi kesehatan seksual?

Bab XII. Kesehatan Seksual. Seks dan peranan berdasarkan gender. Bagaimanakah gender mempengaruhi kesehatan seksual? Bab XII Kesehatan Seksual Seks dan peranan berdasarkan gender Bagaimanakah gender mempengaruhi kesehatan seksual? Bagaimana memperbaiki kesehatan seksual? Berjuang untuk perubahan 247 Bab ini akan memberikan

Lebih terperinci

PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK

PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK, USIA LANJUT, PENDERITA CACAT,ANAK-ANAK DAN YANG BERISIKO DISAKITI PENGERTIAN Kekerasan fisik adalah setiap tindakan

Lebih terperinci

Islam dan Sekularisme. dan. Dualisme dalam Pendidikan. Sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan.

Islam dan Sekularisme. dan. Dualisme dalam Pendidikan. Sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan. Islam dan Sekularisme dan Dualisme dalam Pendidikan Sekularisme 1. Kamus Dewan:- Sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan. Sekularisme bermakna faham, dktrin

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kde dan nama mata kuliah Tpik Bahasan 1 1. Mahasiswa memahami silabus, kntrak kerja dan membuat kelmpk 2. Mahasiswa memahami manajemen SDM:perspektif masa lalu, sekarang, dan yang

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF KRITIS (KBKK) DALAM PEMBELAJARAN PAUD Oleh Puji Yanti Fauziah, M.Pd

KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF KRITIS (KBKK) DALAM PEMBELAJARAN PAUD Oleh Puji Yanti Fauziah, M.Pd KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF KRITIS (KBKK) DALAM PEMBELAJARAN PAUD Oleh Puji Yanti Fauziah, M.Pd Abstrak Keterampilan berfikir kreatif dan kritis merupakan salah satu keterampilan yang harus diberikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas Semester Mata Pelajaran Alkasi Waktu : SMP : VIII : Ganjil /Genap : Seni Budaya (Musik) : 2 x 40 menit x (4 pertemuan) A. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

MENILAI TINGKAT KERAGAMAN RUANG PUBLIK PADA TAMAN IMAMe BONJOL DI KOTA PADANG SEBAGAI MASUKAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS RUANG

MENILAI TINGKAT KERAGAMAN RUANG PUBLIK PADA TAMAN IMAMe BONJOL DI KOTA PADANG SEBAGAI MASUKAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS RUANG MEILAI TIGKAT KERAGAMA RUAG PUBLIK PADA TAMA IMAMe BOJOL DI KOTA PADAG SEBAGAI MASUKA DALAM PERBAIKA KUALITAS RUAG Oleh : Erit Zaky Aljsha 1), Tmi Eriawan 2) dan Hamdi ur 3) 1) Mahasiswa Jurusan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cecep Eggy Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cecep Eggy Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era glbalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan pentingnya lahraga, mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga mereka

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Tri Hartiti Retnwati M.Pd Makalah disampaikan pada Wrkshp pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS Modul ke: MARKETING PUBLIC RELATIONS Marketing Research vs Public Relations Research Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUMAS www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Pembahasan

Lebih terperinci

Pemahaman Etika Secara Umum

Pemahaman Etika Secara Umum Pemahaman Etika Secara Umum By : Aini Zahra 08650027 Fathan Trikurniawan 08650033 Ummi Athiyah 09650039 Pengertian Etika Etika/etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti nilai-nilai, kaidah-kaidah

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN Diajukan untuk memenuhi prasyarat Pelaksanaan Tugas Akhir di Fakultas

Lebih terperinci

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain.

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain. 1.1.Anamnesis Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada rang tua atau sumber lain. Tujuan Mendapat keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Etika Komunikasi Dalam Konteks Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Kelompok Fakultas Ilmu Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Koping Lansia Terhadap Penyakit Kronis yang Diderita Lansia di Kelurahan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Koping Lansia Terhadap Penyakit Kronis yang Diderita Lansia di Kelurahan Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Respnden Penelitian Kping Lansia Terhadap Penyakit Krnis yang Diderita Lansia di Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Medan Jhr, Medan Saya adalah mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

IGNATIUS HARYANTO MEDIA DAN PENGAWALAN DEMOKRASI DALAM PILKADA Ignatius Haryanto

IGNATIUS HARYANTO MEDIA DAN PENGAWALAN DEMOKRASI DALAM PILKADA Ignatius Haryanto Media dan Pengawalan Demkrasi dalam Pilkada 2015 Ignatius Haryant Abstract: It is a matter f fact that tday there is almst n independent jurnalism all ver Indnesia. As a cnsequence jurnalists dependently

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA.

ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA. Kmpilasi plicy brief analisis ptensi replikasi praktek baik sektr kesehatan di Papua KOMPILASI POLICY BRIEF. ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA. OLEH: THEOFRANSUS LITAAY

Lebih terperinci

IMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT (I)

IMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT (I) IMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT (I) Dhian R Lestari, S.Kep, Ners Tujuan Instruksinal Pembelajaran Mengidentifikasi langkah-langkah prses keperawatan dalam terapi bat Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Pemasaran Pemasaran menurut Stantn (Umar, 2005, p.31) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT

STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT Dwi Endah Kurniasih Prgram Studi Kesehatan Masyarakat Universita Respati Ygyakarta d.endaah@yah.cm Abstrak Prgram Mbil

Lebih terperinci

National Communication Association (NCA) bersamaan dengan munculnya sejumlah

National Communication Association (NCA) bersamaan dengan munculnya sejumlah 1 CETAK BIRU TEORI KOMUNIKASI DAN STUDI KOMUNIKASI DI INDONESIA Oleh: Turnm Rahardj (Pengajar Jurusan Ilmu Kmunikasi FISIP Undip) Disampaikan Dalam Simpsium Nasinal: Arah Depan Pengembangan Ilmu Kmunikasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN Pengertian Studi Studi erupakan pengenalan lapangan atas bagian kegiatan prses perencanaan yang akan diajarkan akan dipraktekan leh mahasiswa. Studi

Lebih terperinci

Sharia Business Consulting (SBC) RAHASIA SUKSES MENGEMBANGKAN BISNIS TANPA UTANG, TANPA RIBA

Sharia Business Consulting (SBC) RAHASIA SUKSES MENGEMBANGKAN BISNIS TANPA UTANG, TANPA RIBA Sharia Business Cnsulting (SBC) RAHASIA SUKSES MENGEMBANGKAN BISNIS TANPA UTANG, TANPA RIBA Presented n August 2nd 2015 In Grand Amarsa Htel Baranangsiang, Bgr By Ir. Samsul Arifin PIN BB : 2636BD9A Mbile

Lebih terperinci

ANALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIAN POS METRO MEDAN. Taufik Walhidayat 1, Novri Maulana 2

ANALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIAN POS METRO MEDAN. Taufik Walhidayat 1, Novri Maulana 2 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 208 0328 AALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIA POS METRO MEDA Taufik Walhidayat 1, vri Maulana 2 1 Email: taufik_walhidayatuma@yah.c.id Jl. Klam

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PADA HUBUNGAN PERSAHABATAN REMAJA

PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PADA HUBUNGAN PERSAHABATAN REMAJA JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 PERAA KOMUIKASI ITERPERSOAL DALAM MEYELESAIKA KOFLIK PADA HUBUGA PERSAHABATA REMAJA Muhammad Alfikri 1, Abedneg Edy Suranta Tarigan 2 1 Email: muhammad_alfikri@yah.c.id

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Teori yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: seni (Yongky Safanayong, 2006, p43).

BAB 4 KONSEP DESAIN. Teori yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: seni (Yongky Safanayong, 2006, p43). BAB 4 KONSEP DESAIN 4.4 Landasan Teri / Metde Teri yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: 4.4.1 Teri Kmunikasi Teri Gestalt atau Persepsi Visual, untuk menganalisis dan mendefinisikan

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. Mata Kuliah ETIK UMB. Panti Rahayu, SH, MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

KOMUNIKASI EFEKTIF. Mata Kuliah ETIK UMB. Panti Rahayu, SH, MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Mata Kuliah ETIK UMB KOMUNIKASI EFEKTIF Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN http://www.mercubuana.ac.id Jika Saya kembali ke kuliah, saya akan berkonsentrasi

Lebih terperinci

SILABUS / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KURSUS PRA NIKAH

SILABUS / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KURSUS PRA NIKAH SILABUS / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KURSUS PRA NIKAH Mata Kursus Kelmpk Standar Kmpetensi : Pembinaan Sakinah Bagi Peserta Kursus Pra Nikah : Dasar : 1. Kebijakan Pemerintah Tentang Pembinaan Sakinah KOMPETENSI

Lebih terperinci

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta Indnesia Bagaimana Pemhn Bisa Memanfaatkan Hak atas Infrmasi Manual untuk Peserta June 2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...II MANUAL UNTUK PESERTA TRAINING BAGAIMANA PEMOHON BISA MEMANFAATKAN HAK ATAS INFORMASI

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Ruang Lingkup 1. Teknik Pengerjaan

Ruang Lingkup 1. Teknik Pengerjaan Ruang Lingkup 1. Teknik pengerjaan 2. Ergnmi 3. Tata letak dan kndisi ruang kerja 4. Kndisi fisik SDM 5. Efisiensi peralatan 6. K3 7. Manajemen waktu kerja 1. Teknik Pengerjaan Dalam perancangan teknik

Lebih terperinci

SKRIPSI EVITA GUSTARINA A1G (Classroom Action Research) OLEH

SKRIPSI EVITA GUSTARINA A1G (Classroom Action Research) OLEH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PICTURE AND PICTUREDI KELAS III B SDIT GENERASI RABBANI KOTA BENGKULU (Classrm Actin Research) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal

Lebih terperinci

Tindak Pidana KEKERASAN Dalam RUMAH TANGGA

Tindak Pidana KEKERASAN Dalam RUMAH TANGGA Tindak Pidana KEKERASAN Dalam RUMAH TANGGA leh: Peri Umar Faruk Peri Umar Faruk, Resurce Crdinatr J/B/D/K, Jakarta. Alumni FH UGM Ygyakarta. Terakhir bekerja sebagai knsultan justice & develpment di Wrld

Lebih terperinci

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Komunikasi Efektif Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Menjadi Pendengar Yang Baik Kekuatan Kata-kata

Lebih terperinci

Ludi Hartono. 1) MA Wanadadi Banjarnegara ABSTRAK. Kata kunci: Pemahaman konsep IPA, pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

Ludi Hartono. 1) MA Wanadadi Banjarnegara ABSTRAK. Kata kunci: Pemahaman konsep IPA, pembelajaran kooperatif tipe TSTS. PEERAPA PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UTUK MEIGKATKA PEMAHAMA KOSEP IPA MATERI BUYI PADA SISWA KELAS VIII MTs COKROAMIOTO WAADADI Ludi Hartn 1) MA Wanadadi Banjarnegara Ludyhartn21@yahcid

Lebih terperinci

Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS

Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI ETIKA PROFESI : Etika dan Prfesinalisme Pekerja di Bidang Teknlgi Infrmasi BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI K utipan di samping adalah jawaban familiar yang diberikan Sebuah leh I

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

TELEKOMUNIKASI: Konsep Fundamental Telekomunikasi

TELEKOMUNIKASI: Konsep Fundamental Telekomunikasi TELEKOMUNIKASI: Knsep Fundamental Telekmunikasi Sigit Kusmaryant, Ir., M.Eng. Teknik Elektr, Fakultas Teknik - Universitas Brawijaya Email : sigitkus@ub.ac.id 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj ASPEK GOVERNANCE DALAM BENCANA Pengalaman dari Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh Pengalaman dari Gempa Bumi di Ygyakarta tahun 2006. Oleh: Laksn Trisnantr Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Isi Pendahuluan

Lebih terperinci

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG PILLAR OF PHYSICS EDUCATIO, Vl. 8. Oktber 2016, 57-64 KOMPARASI KOMPETESI IPA SISWA ATARA MODEL PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE THIK-PAIR-SHARE (TPS) DEGA SOWBALL THROWIG PADA KELAS VII SMP 11 PADAG Yana Ramadhani

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI INTERNET TERHADAP POLA PERILAKU ANAK DI BAWAH 17 TAHUN. Syafruddin Ritonga 1, Wira Andhika 2

PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI INTERNET TERHADAP POLA PERILAKU ANAK DI BAWAH 17 TAHUN. Syafruddin Ritonga 1, Wira Andhika 2 PEGARUH MEDIA KOMUIKASI ITERET TERHADAP POLA PERILAKU AAK DI BAWAH 1 TAHU Syafruddin Ritnga 1, Wira Andhika 2 1 Email: syafruddin.ritnga@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas Medan Area-Prdi Ilmu Kmunikasi-FISIPOL

Lebih terperinci

PROPOSAL ASSESSMENT. Appraisal & interview, success rate 35% Materi tes yang terukur dan realistis. Multiple Assessment, success rate 76%

PROPOSAL ASSESSMENT. Appraisal & interview, success rate 35% Materi tes yang terukur dan realistis. Multiple Assessment, success rate 76% PROPOSAL ASSESSMENT PENDAHULUAN P ersaingan antar perusahaan menjadi semakin marak dewasa ini, leh karena itu perusahaan dituntut untuk lebih tangguh dalam mencapai tujuan rganisasi dan dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gerakan Ssial Baru dan Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan ssial baru merupakan sebuah struktur jejaring banyak pemikiran yang merupakan prduk transfrmasi mendalam gerakan ssial

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA LIM AL-MUBTADI CIPONDOH SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Lebih terperinci

ASSESSMENT CENTER A. Sejarah

ASSESSMENT CENTER A. Sejarah ASSESSMENT CENTER A. Sejarah Dalam upaya mendukung perubahan paradigma yang baru dan demi terciptanya Refrmasi Birkrasi untuk mewujudkan gd gvernance, perlu dilaksanakan repsitining peran SDM yang ada

Lebih terperinci

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK Modul ke: 08 Opini Publik Fakultas PASCASARJANA Program Studi Magister Ilmu Komunikasi http://mercubuana.ac.id Dr. Heri Budianto.M.Si Pengertian Opini Publik Opini publik berasal

Lebih terperinci

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan

Lebih terperinci

Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan Peserta Didik Baru Penerimaan Peserta Didik Baru 2017 2018 SMKN 1 Dlanggu adalah Seklah Menengah Kejuruan Negeri yang berbasis Teknlgi dan Pariwisata untuk mencetak lulusan yang siap menjadi prfessinal muda di bidang teknlgi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

MODUL SEMBILAN PROPAGANDA

MODUL SEMBILAN PROPAGANDA MODUL SEMBILAN PROPAGANDA Sebagai kegiatan komunikasi dalam politik atau perniagaan, propaganda adalah metode komunikasi persuasif yang dilakukan secara berencana, sistematis, psikologis, dan berulang-ulang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran penting menggerakkan roda ekonomi secara nasional, hampir dari berbagai kalangan menggemari

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PEKERJAAN

MAKALAH DESAIN PEKERJAAN MAKALAH DESAIN PEKERJAAN Disususun Oleh : Faris Naufal (125030407111045) Nur M. Ikhwanudin (135030400111044) Ragil Indra Saputra (135030400111079) Christian Albert (135030400111073) M. Imam Ismatullah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Definisi dan Klasifikasi Jasa Pengertian jasa adalah sebagai berikut (Ktler et al., 1997, h. 390) Jasa adalah suatu manfaat yang ditawarkan leh satu pihak kepada pihak yang

Lebih terperinci