MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN"

Transkripsi

1 MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN Apapun pun tujuan Anda, pertumbuhan bisnis atau memenangkan permainan bla, strategi harus menjadi kerangka kerja Anda. Strategi tidak bleh ditentukan leh taktik yang Anda gunakan seharihari, tetapi leh perencanaan menyeluruh untuk mencapai cita-cita Anda. Jan Freeman Bila Anda tidak tahu kemana arah tujuan, Anda akan tiba di tempat lain Ygi Berra TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah selesai mempelajari bab ini, Anda akan mampu untuk: Memahami mengapa dan bagaimana bisnis kecil harus membangun keungulan bersaing dipasar Menciptakan perencanaan strategis dengan menggunakan 10 langkah prses perencanaan strategis Mengetahui mengapa dan bagaimana menulis misi perusahaan yang memiliki arti Memahami bagaimana mengidentifikasi SWOT perusahaan Memahami ketiga alternative strategi dasar bisnis kecil: Biaya rendah, defrensiasi dan terfkus serta mengetahui kapan dan bagaimana menggunakannya KEUNGGULAN BERSAING Pengembangan sebuah rencana strategis bersifat kritis dalam menciptakan keunggulan bersaing (cmpetitive advantage) bagi bisnis kecil. Keunggulan bersaing adalah kumpulan faktr-faktr yang membedakan suatu perusahaan dari pesaingnya dan memberikan psisi yang unik dalam pasar. Pengembangan keunggulan bersaing merupakan hasil dari pemikiran strategis, dan wirausaha yang berhasil adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam berpikir strategis. Mereka tahu apa yang harus dilakukan agar berhasil dipasar mereka bersaing. Mereka tahu bahwa mereka harus menginvestasikan sumberdaya mereka yang terbatas itu secara bijaksana. Para wirausahawan ini memikirkan setiap gerakan strategis yang mereka lakukan untuk memastikan bahwa semua tindakan yang diambil akan memperkuat fcus strategi perusahaan. Memperleh keunggulan bersaing merupakan sasaran yang bergerak dan tidak harus merupakan sesuatu yang tetap. Hal-hal rinci yang membentuk keunggulan beperusahaan memerlukan mdifikasi dan adaptasi terus menerus agar memenuhi kebutuhan yang berubah-ubah. Suatu bisnis mungkin dapat mempertahankan keunggulan ini salama puluhan tahun tetapi ada juga yang kehilanggan keunggulan terhadap pesaing dalam waktu yang sangat pendek. Agar dapat menjadi maju dan lebih besar, sebuah usaha kecil perlu menetapkan suatu rencana bisnis untuk menciptakan citra yang unik dalam pikiran

2 caln pelanggan. Penyusunan suatu rencana strategis mencegah suatu bisnis kecil mengalami kegagalan dalam usahanya karena ketidak mampuan membedakan dirinya terhadap para pesaingnya. Jalan lain untuk bisnis kecil dalam mencari keunggulan bersaing adalah sesuatu yang memang dirancang untuk keterampilan dan sumberdaya bisnis-kedekatan dengan pelanggan, yang mencakup pemusatan pada prduk dan jasa yang diinginkan dan dihargai pelanggan. Tujuannya untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui penyampaian prduk dan jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Bisnis yang unggul dalam strategi ini selalu berusaha satu langkah didepan apa yang menjadi harapan dan kebutuhan pelanggan. Sewaktu mengembangkan perencaan strateis perusahaan-perusahaan kecil sebenarnya memiliki banyak keunggulan dibandingkan perusahaan besar pesaingnya. Bisnis kecil biasanya hanya memiliki sedikit jenis prduk, basis pelangggan yang lebih jelas (dan biasanya sedikit), dan daera gegafis tertentu. Pemilik bisnis kecil biasanya mempertahankan hubungan dekat dengan pelanggannya, yang memungkinkan mendeteksi pergeseran dalam keinginan dan kebutuhan pelanggan. Oleh sebab itu, perencanaan strategis seharusnya lebih alamiah pada bisnis kecil daripada bisnis besasar. Manajemen strategis dapat meningkatkan efektifitas perusahaan kecil, tetapi para pemikliknya harus mengandalkan pada suatu prsedur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan sifat bisnisnya. Suatu prsedur manajemen srategis perusahaan kecil perlu meliputi hal-hal sebagai berikut: Gunakan hrizn atau peride perencanaan yang relative singkat-dua tahun atau kurang bagi bagi bisnis kecil. Jangan terlalu frmal dan tidak terlalu terstruktur; pendekatan yang lebih rileks akanlebih ideal Drng peran karyawan maupun pihak luar untuk meningkatkan keandalan dan kratifitas dari setiap rencana yang ditetapkan Jangan mulai denan menerapkan segala sesuatu yang sangat ideal, penerapan idealism yang berlebihan pada awal bisnis malah akan mengganggu prses kreatif manajemen strategis Fcus pada berpikir strategi, bukan hanya perencanaan, dengan menhubungkan cita-cita jangka panjang dan perasi sehari-hari. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS Perencaan strategis bukan merupakan sebuah hasil atau keluaran, perencanaan strategis lebih banyak berbicara mengenai prses yang terus berlangsung. Pemikiran strategis tidak memilki titik akhir, dan akibatnya prses perencanaan berlangsung terus menerus. Prses manajemen terdiri dari 10 langkah : LANGKAH 1: Mengembangkan visi yang jelas dan diterjemahkan kedalam pernyataan misi yang memiliki arti. Visi. Sepanjang sejarah, pemimpin plitik dan bisnis yang besar adalah seserang yang memliki sebiuah visi jauh kedepan. Apakah visi itu sebesar yang dikemukan Matin Luther King Jr s dalam pidatnya I Have Dream atau sesederhana yang dikemukakan Ray Crck berupa kesetiaan Mc Dnald pada mutu, jasa, kebersihan, dan nilai, tujuannya sama yaitu memuuskan perhatian dan usaha setiap rang pada

3 Di Zytec Crpratin,pembuat kmpnen elektrnik pemenang Malcm Baldridge Natinal Quality Award, setiap karyawan baru disyaratkan mengikuti seinat 16 jam yang disebut Zytec-Invlved Peple. Seminar ini disampaikan leh para meanajer puncak, dimana pada seminar ini karyawan dikenalkan mengenai nilai-nilai, misi, dan budaya Zytec. Para karywan mempelajari kuncikunci keberhasilan perusahaan: kmitmennya pada mutu, jasa, nilai, peningkatan terus menerus dan praktek etika bisnis. cita-cita yang sama. Visi menyentuh semua rang dalam perusahaankaryawan, penanam mdal, pemberi pinjaman dan masyarakat. Visi merupakan ekspresi mengenai apa yang dpegang dan diyakini leh pemilik (yang berarti juga pemilik perusahaan). Serang manajer mengataka: Visi adalah gambaran yang melmpat kedalam pikiran Anda sewaktu memejamkan mata dan impian tentang apa yang Anda inginkan terhadap rganisasi ini kelak. Visi lebih dari sekedar hrizn. Para wirausaha yang sangat berhasil mampu mengkmunikasikan visi dan semangat mereka tentang visi ini pada rang-rang disekitarnya. Visi berdasar nilai-nilai, salah satu latihan yang paling berharga yang dapat dilakukan leh serang wirausaha adalah dengan menuliskan nilai-nilainya dan berbagi rasa mengenai hal ini denga para karyawannya. Nilai-nilai bertindak seperti DNA dalam rganisasi, kata serang knsultan. Nilai-nilai ini memberi tahu pada rang-rang tentang bagaimana mereka harus bertindak. Cara paling efektif untuk mengkmunikasikan nilai-nilai perusahaan pada setiap rang yang bersentuhan dengannya adalah dengan merumuskan pernyataan misi secara tertulis. MISI. Pernyataan misi diarahkan ke pertanyaan pertama untuk setiap perusahaan: Apa Bisnis Saya? Pertama-tama tujuan bisnis secara tertulis harus ditetapkan untuk memberi arah pada perusahaan. Misi adalah mekanisme yang menjadikan kegiatan tampak tampak jelas bagi setiap ran yang bersaing dengan perusahaan. mengapa kita disini dan kemana kita akan mengarah. Tanpa pernyatan misi yang ringkas dan berarti, bisnis kecil menghadapi resik berputar-putar tanpa arah di dalam pasar, tanpa tujuan yang jelas ataupun bagaimana mencapainya. Pertanyaan misi pada dasarnya adalah himpunan dari warna keseluruhan perusahaan. Suatu pernyataan misi mendefinisikan apa yang dimaksud dengan rganisasi dan mengapa rganisasi itu ada, suatu alasan keberadaannya kata serang pakar. UNSUR-UNSUR PERNYATAAN MISI. Pernyaaan misi yang baik tidak perlu panjang agar efektif. Namun pernyataan misi harus menjawab beberapa pertanyaan pkk: Apa dasar kepercayaan dan nilai rganisasi kita? Apa yang kita perjuangkan? Siapa pelanggan sasaran kita? Apa prduk dan jasa pkk kita? Apa yang diperlukan atau diinginkan pelanggan agar mereka puas? Bagaimana agar kita dapat lebih memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka? Mengapa pelanggan berurusan dengan kita dan bukannya dengan pesaing diseberang jalan (atau dikta lain, dipulau lain, atau belahan lain dibumi ini?)

4 Apa yang mengandung nilai bagi pelanggan? Bagaimana kita dapat menawarkan nilai yang ebih baik? Apa keunggulan bersaing kita? Apa sumber-sumbernya? Dalam pasar (atau segmen pasar) yang bagaimana kita akan memilih untuk bersaing? Siapa pihak-pihak yang memegang kunci yang berkepentingan dengan perusahaan kita dan apa pengaruhnya pada perusahaan? Apa manfaat yang harus dapat kita berikan pada pelanggan lima tahun sejak sekaran? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar diatas, perusahaan akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apa yang ada sekaran dan apa yang diinginkan dimasa yang akan datang. Pernyataan misi perusahaan kiranya merupakan kmunikasi yang paling penting dan mendasar yang ditetapkan perusahaan sejak awal. Bila rang dalam pabrik, bengke, tk dan gudang tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan misi perusahaan, berdasarkan alasan praktis apapun, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak memiliki misi. Pernyataan misi menyatakan cita-cita, identitas, dan lingkup perasi perusahaan, tetapi menuliskannya baru merupakan separuh perjuangan. Bagian yang paling sulitadalah mewujudkan misi itu dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai cnth, peilik bisnis mungkin menyatakan bahwa mutu adalah penting,tetapi memutuskan mengirm prduk yang diketahui memiliki mutu di bawah standar karena mengejar waktu waktu menunjukkan pada karyawan (dan pelanggan) mengenai apa yang sebenarnya dianggap penting! Agar efektif, suatu pernyatan misi harus menjadi dkumen yang hidup dan mempunyai jiwa yang terwujud dalam pikiran, kebiasaan, dan perilaku setiap rang diperusahaan setiap hari. LANGKAH 2: Mendefinisikan kmpetensi inti perusahaan, segmen-segmen, pasar tujuan, dan menempatkan psisi perusahaan agar bersaing secara efektif. KOMPETENSI INTI. Dalam jangka panjang, yang membedakanperusahaan-perusahaan yang bertumbuh dengan perusahaan-perusahaan yang berjuang utuk tetap hidup adalah kemampuannya dalam mengembangkan seperangkat kmpetensi inti yang memungkinkannya untuk melayani pelanggan dengan lebih baik. Kmpetensi inti (cre cmpetencies) adalah seperangkat kemampuan dan keuanian yang dikembangkan dalam daerah-daerah perasinal kunci, seperti mutu, layanan, invasi, pembangunan tim, fleksibilitas tinggi,cepat tanggap dan hal lainnya yang dapat dilakukan untuk melebihi para pesaing. Kmpetensi inti akan menjadi dasar dari keunggulan kmpetitif perusahaan dan biasanya bertahan cukup lama. Kmpetesi inti perusahaankecil sering kali berasal dari ukuran perusahaan yang masih kecil sehingga memiliki kelincahan, kecepatan dan kedekatan dengan pelanggan serta kemampuan untuk melakukan invasi. Ringkasnya, ukurannya yang kecil membuat usaha kecil dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan leh perusahaan besar. Usaha kecil yang berhasil, mengetahui segmen-segmen pasar dimana mereka bersaing dan membangun serta memelihara kmpetensi ini yang langsung berpengaruh pada efektivitas jangka panjang mereka. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut memungkinkan wirausaha untuk memusatkan sumber daya mereka dalam menciptakan atau memperkuat kmpetensi inti perusahaan: Siapakah pelanggan prduk atau jasa kita?

5 Apa karakteristik pelanggan kita (misalnya umur, pendapatan, kebiasaan belanja, tepat tinggal)? Mengapa mereka membeli barang atau menggunakan jasa kita? Faktr-faktr apa yang menyebabkan mereka meningkatkan atau menurunkan pembelian mereka? Apakah terdapat pelanggan utama dipasar? Bila ada siapa mereka itu? Berapa persentase penjualan ttal yang di perleh dari pelanggan besar? Berapa jumlah pesaing akan yang dihadapi? Seberapa luas basis pelanggan kita? Seberapa peka bisnis kita dalam menghadapi perubahan tiba-tiba dalamhal eknmi, scial atau plitik? SEGMEN PASAR. Segmentasi pasar secara sederhana artinya membagi-bagi pasar yang besar menjadi unit-unit yang lebih kecil dan lebih hmgen dan kemudian menerapkan strategi pasar yang spesifik untuk tiap segmen dalam rangka menarik pelanggan dari setiap segmen tersebut. Hal ini memerlukan infrmasi-sesuai dengan pelanggan perusahaan dan karakteristiknya. Untuk mensegmentasi pasar dengan baik, pemilik bisnis kecil pertama kali harus mengidentifikasi karakteristik dari dua atau lebih kelmpk pelaggan yang memiliki keinginan dan kebutuhan sejenis. Pemilik harus mengembangkan dasar-dasar untuk mengsegmentasi pasar seperti manfaat yang dicari, penggunaan prduk, preferensi merek, pla pembelian, dansebagainya dan menggunakan dasar tersebut untuk mengidentifikasi berbagai bagian pasar yang dimasukinya. Kemudian pemilik harus memeriksa apakah segmen pasar itu cukup besar dan mempunyai cukup daya beli untuk menghasilkan laba bai perusahaan sebab sementasi tidak ada gnanya apabila perusahaan tidak dapat menghasilkan laba dipasar tersebut. Akhirnya pemilik harus dapat merebut pasar tersebut, LANGKAH ke 3:Menilai Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Setelah mengidentifikasi kmpetensi inti dan psisi yang diinginkan di pasar, wirausaha dapat mengalihkan perhatiannya untuk menilai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Membangun strategi bersaing yang berhasil mengharuskan perusahaan untuk memperbesar kekuatan untuk mengatasi kelemahan yang dimilikinya. Kekuatan (strength) adalah faktr-faktr internal psitif yang berperan terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan rganisasi. Kelemahan (weakness) merupakan faktr-faktr internal negative yang merintangi kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan perusahaan. Dengan melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat memberikan suatu manfaat bagi pemilik perusahaan memahami situasi perusahaan. Suatu teknik yang efektif untuk mendapatkan data-data strategis ini dengan menyiapkan suatu neraca, dimana sisi kiri harus menggambarkan keterampilan, pengetahuan dan sumberdaya yang mendukung pencapaian misi secara keseluruhan. Bagian kanan berupa catatan yang jujur tentang keterbatasan yang merintangi kemampuan perusahaan dalam bersaing. Neraca strategis ini sebaiknya mencakup semua daerah kunci dari bisnis: persnalia, keuangan, prduksi, pemasaran, pengembangan prduk, rganisasi dan lain-lain.

6 Langkah 4: Lihat lihatke Sekeliling untuk Mengetahui Adanya Peluang dan Ancaman yang Mungkin Dihadapi leh Bisnis PELUANG. Segera setelah wirausaha memiliki data kekuatan dan kelemahan internal, selanjutnya harus beralih ke lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman apa saja yang kiranya membawa dampak nyata terhadap bisnis. Peluang (pprtunity) adalah psi-psi eksternal psitif yang dapat dimanfaatkan leh suatu bisnis untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuannya. Banyaknya ptensi peluang tidak terbatas, sehingga para wirausaha hanya perlu menganalisis hal yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis di masa depan (paling banyak hanya dua atau tiga). Pada saat mengidentifikasi peluang, pemilik harus dengan cermat memperhatikan pasar ptensial yang baru. ANCAMAN. Ancaman (threat) adalah kekuatan-kekuatan luar negative yang merintangi kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuann. Gincangan luar terhadap perusahaan dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti masuknya pesaing baru ke dalam pasar sekarang, peraturan pemerintah terhadap kegiatan bisnis, resesi eknmi, naiknya bunga bank, kemajuan teknlgi yang membuat prduk perusahaan menjadi tidak up t date lagi, dan hal-hal lainnya. Sama seperti sebelumnya para wirausaha harus menyiapkan sebuah rencana untuk melindungi bisnis mereka dari ancaman, untuk itu harus pula di jabarkan dalam sebuah neraca dimana disebelah kanan berisi tentang peluang yang dimiliki dan pada sisi sebelah kanan berisi tentang ancaman utama yang perusahaan hadapi. Dari neraca ini akan diperleh suatu gambaran peluang dan ancaman adalah hasil dari interaksi antara kekuatan, kecenderunganm dan kejadian diluar kendali langsung sang wirausaha. Kekuatan luar akan mempengaruhi perilaku pasar tempat perusahaan dijalankan, perilaku pesaing dan perilaku knsumen. Langkah 5: Mengidentifikasi Faktr-Faktr Keberhasilan dalam Bisnis Setiap bisnis dicirikan leh variabel yang dapat dikendalikan yang menentukan keberhasilan relative dipasar. Mengidentifikasi dan mengubah variabel-variabel adalah cara bisnis kecil untuk memperleh keunggulan kmpetitifnya. Melalui usaha yang berfkus pada memaksimumkan kinerja dari faktrfaktr kunci keberhasilan ini. Perusahaan yang memahami faktr-faktr kunci keberhasilan dalam segmen-segmen pasarnya cenderung akan menjadi unggul. Faktr kunci keberhasilan (key success factr) muncul dalam berbagai bentuk tergantung pada jenis industrinya. Secara sederhana dikatakan, bahwa hal ini merupakan hubungan antara variabel terkendali (seperti ukuran pabrik, jumlah wiraniaga, biaya iklan, kemasan prduk) dengan faktr kritis yang mempengaruhi kemempuan perusahaan untuk bersaing dipasar. Para wirausaha harus menggunakan infrmasi ini untuk menganalisa bisnis mereka, kmpetensi, dan industrinya untuk mendapatkan sumber keunggulan kmpetitif yang paling tepat. Perusahaan yang sangat berhasil memahami faktrfaktr kunci keberhasilan ini dan bagaimana keunggulan ini bisa digunakan untuk mempengaruhi persaingan dipasar.

7 Langkah 6: Analisa Persaingan Kegiatan strategis yang sangat penting lainnya adalah tetap waspada terhadap persaingan melalui suatu prgram intelejen kmpetitif. Tujuan utama dari prgram intelejen kmpetitif ini meliputi: Menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing Mengidentifikasi pesaing baru yang ptensial dan ancaman yang mungkin diakibatkannya. Memperbaiki waktu reaksi terhadap tindakan pesaing. Menyiasati para pesaing pada medan-medan strategis kunci dengan mengetahui apa yang akan mereka perbuat dan tetap satu langkah di depan Sayangnya, banyak perusahaan kecil gagal menyusun prgram intelejen kmpetitif karena pemiliknya keliru mengartikannya sebagai kegiatan yang terlalu mahal atau yang mengharuskan mereka melakukan sesuatu yang tidak etis ataupun melawan hukum. Dalam kenyataannya, biaya mengumpulkan infrmasi tentang pesaing sangat kecil, tetapi membutuhkan ketekunan. Juga, melakukan intelejen kmpetitif tidak berarti serang wirausaha harus melakukan kegiatan spinase yang tidak terpuji seperti menyadap telepn atau mengirimkan mata-mata keperusahaan kmpetitr karena hampir semua prgram intelejen kmpetitif didasarkan pada bahan yang telah dipublikasikan. Hal yang perlu dilakukan leh para wirausaha adalah mengumpulkan, menyimpan dan menggunakan data. Menyiapkan suatu sistem yang efektif mula mula mencakup memutuskan infrmasi apa yang diperlukan perusahaan untuk mengamati pesaing, kemudian menyusun basis data terpusat atau sistem arsip untuk menyimpan apaapa yang telah dikumpulkan, dan akhirnya menugaskan seserang atau suatu panitia untuk mengrdinasi kegiatan ini. ANALISA PESAING. Memperkirakan tingkat persaingan akan memberikan para pemilik perusahaan sebuah sudut pandang yang lebih realistis mengenai pasar dan psisi mereka di dalamnya. Melaksanakan kegiatan intelejen terhadap pesaing ini memungkinkan para wirausaha memperbaharui pengetahuan yang mereka miliki tentang para pesaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Siapa pesaing utama anda? Kmpetensi mennjl apa yang dikembangkan pesaing? Bagaimana struktur biaya yang dimiliki leh pesaing? Apakah ada pesaing baru yang akan masuk dalam bisnis ini? Dapatkan Anda mengidentifikasi bidang-bidang strategis kunci pesaing utama Anda? Apa kekuatan dan kelemahan mereka? Bagaimana pandangan para pelanggan terhadap pemimpin pasar? Bagaimana pelanggan mendeskripsikan prduk atau jasa mereka; cara mereka menjalankan bisnis dan pelayanan tambahan yang mungkin mereka berikan? Dapatkah bisnis Anda menyamai atau melebihi tingginya kemampuan meraih laba leh pesaing berdasarkan perilaku dan kinerja mereka?

8 Pemilik bisnis kecil dapat mengumpulkan banyak infrmasi tentang pesaing secara etis dan murah dengan menggunakan metde-metde berbiaya rendah seperti dibawah ini: Baca publikasi bisnis yang ada kaitannya dengan pengumuman yang dilakukan pesaing Tanyakan pada pelanggan atau pemask apa yang dilakukan leh pesaing. Hadirilah pameran dagang dan kumpulkan publikasi niaga yang dibuat pesaing Bila perlu, beli prduk pesaing dan analisalah mutu dan kinerjanya Bandingkan prduk mereka dengan prduk anda Gunakan internet sebagai sumber pencari infrmasi terlengkap LANGKAH 7: Menciptakan Cita-Cita dan Tujuan Perusahaan Sebelum manajer bisnis dapat menyususn seperangkat strategi yang kmprehensif, pertama kali dia harus menetapkan cita-cita (gals) dan tujuan (bjectives) perusahaan, yang mempunyai sasaran (target) sebagai dasar penilaian kegiatan perusahaan. Tanpa cita-cita dan tujuan, pemilik tidak dapat mengetahui akan kemana bisnis ini dikembangkan dan sebarapa baik bisnis in berjalan. CITA-CITA. Cita-cita adalah atribut-atribut yang berusaha dicapai leh suatu bisnis; cenderung bersifat umum dan kadang-kadang bersifat abstrak. Cita-cita tidak dimaksudkan untuk cukup spesifik dan mendasari semua tindakan dari manajer, melainkan hanya sekedar menyatakan tingkat pencapaian umum yang ingin dicapati. Apakah Anda ingin meningkatkan pangsa pasar? Apakah sald kas Anda perlu diperkuat? Apakah Anda ingin masuk pasar yang baru atau meningkatkan penjualan pada pasar sekarang? Dengan fase berikutnya Anda memusatkan perhatian pada fase berikutnya-pengembangan tujuan-tujuan yang spesifik dan realistic. TUJUAN. Tujuan (bjective) adalah tujuan-tujuan yang lebih spesifik mengenai kinerja. Tujuan yang umumnya, menyangkut kemampu labaan, prduktivitas, pertumbuhan, efisiensi, pangsa pasar, sumber dan, fasilitas fisik, struktur rganisasi,kesejahteraan karyawan dan tanggungjawab ssial. Karena tujuan yang saru dengan yang lain meungkin berbenturan, manajer harus menetapkan priritas. Tujuan mana yang paling penting? Mana yang paling tidak penting? Mana yang paling tidak penting? Menyusun tujuan dalam jenjang priritas akan membantu manajer bisnis kecil menyelesaikan benturan apabila muncul. Tujuan yang ditulis dengan baik akan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Spesifik. Tujuan harus terstruktur dan tepat. Sebagai cnth untuk mencapai pertumbuhan yang sehat bukanlah suatu tujuan yang mempunyai arti; sedangkan menaikkan penjualan eceran sebesar 12 persen dan penjualan grsir 10 persen tahun depan dapat dikatakan menjadi tujuan yang spesifik karena jelas dan meyebutkan apa yang diinginkan leh pemilik. Dapat diukur. Para manajer harus dapat mengarahkan rganisasi kearah tujuannya; hal ini menunjukkan pin-pin yang dapat menjadi ukuran kemajuan usaha Dapat dicapai. Untuk memtivasi para manajer dan karyawan, tujuan harus dapat dicapai, bila tidak rang-rang hanya akan melihatnya sebagai hal yang sia-sia dan berhenti berjuang untuk mencapainya. Hal ini bukan berarti harus membuat suatu tujuan yang mudah untuk dicapai.

9 Masuk akal dan menantang. Tujuan harus berada dalam jangkauan rganisasi, bila tidak mtivasi akan hilang. Dalam kasus yang manapun, harapan manajer harus tetap tinggi. Dengan perkataan lain, semakin menantang suatu tujuan( dalam batas yang mampu dilaksanakan), semakin tinggi kinerjanya. Tetapkan tujuan yang menantang perusahaan dan karyawan Anda. Tepat wktu. Tujuan harus spesifik, bukan hanya pada apa yang harus dicapai, tetapi juga kapan hal tersebut dapat tercapai. Ukuran dalam pencapaian sangat penting. Dibuat tertulis. Prses menuliskannya tidak harus rumit; pada kenyataannya, para manajer harus menjadikan banyaknya tujuan relative sedikit, sekitar lima hingga limabelas tujuan. Prses ini dapat berjalan dengan baik apabila para manajer dan karyawan secara aktif bersamasama menetapkan tujuan. Mengembangkan sebuah rencana adalah tanggungjawab manajemen puncat, tetapi mendrng manajer lain dan karyawan agar berperan secara luas dalam perencanaan akan meningkatkan mtivasi untuk menjadikan rencana tersebut dapat dilaksanakan. LANGKAH 8: Merumuskan psi-psi dan memilih Strategi yang Sesuai Sampai di sini, para pemilik bisnis kecil sudah harus memilki gambaran yang jelas tentang hal terbaik apa yang harus dikerjakan dan apa keunggulan kmpetitifnya. Demikian juga pemilik harus mengetahui kelemahan dan keterbatasan perusahaannya maupun pesaingnya. Langkah selanjutnya adalah menilai strategi yang akan dipilh dan mempersiapkan rencana untuk mencapai tujuan rganisasi Strategi adalah suatu peta taktik dan tindakan yang disusun leh serang wirausaha untuk memenuhi nilai misi, cita-cita dan tujuan perusahaan. STRATEGI. Strategi adalah suatu peta taktik dan tindakan yang disusun leh serang wirausaha untuk memenuhi nilai misi, cita-cita dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, misi, cita-cita dan tujuan menyatakan sebuah tujuan yang hendak dicapai, sedangkan strategi adalah prses mencapai tujuan tersebut. Stirategi adalah rencana besar mencakup semua semua bagian utama dan menggabungkannya sebagai suatu kesatuan. Rencana harus berrientasi pada tindakan yaitu, harus menghembuskan nafas kehidupan kedalam keseluruhan rganisasi. Banyak srategi yang dapat dipilih leh pemilik bisnis kecil, namun pada bab ini hanya ada tiga strategi umum yang akan dibahas. Dalam bukunya Cmpetitive Strategy, Michael Prter menguraikan tiga strategi sebagai berikut: 1. Kepemimpinan dalam biaya 2. Defrensiasi 3. Fkus KEPEMIMPINAN DALAM BIAYA. Sebuah perusahaan yang berusaha menetapkan strategi kepemimpinan dalam biaya berjuang untuk menjadi prdusen dengan biaya paling rendah dibandingkan dengan para pesaingnya dalam industry sejenis. Para pemimpin dalam biaya memiliki keunggulan kmpetitif dalam meraih para pelangan yang kriteria utamanya adalah harga dan mereka memiliki kekuatan untuk menentukan harga dasar dalam industrinya. Strategi ini akan berhasil apabila pembeli sangat peka

10 terhadap perubahan harga, sedangkan perusahaan perusahaan pesaing menjual prdk dari kmditi yang sama, dan bila perusahaan dapat memanfaatkan keuntungan dari skala transaksi yang dimiliki. DEFRENSIASI. Sebuah perusahaan yang mengikuti strategi pembedaan akan berusaha membangun lyalitas pelanggan dengan menempatkan prduk atau jasanya dengan cara yang unik atau berbeda. Dengan kata lain, perusahaan berjuang agar menjadi lebih baik dari pesaingnya pada faktr tertentu yang dianggab bernilai lrh para pelanggan. Terdapat banyak cara untuk menciptakan strategi pembeda, tetapi yang menjadi kunci pentingnya adalah menjadi khusus pada sesuatu yang penting bagi pelanggan. Ada resik dalam memilih strategi pembeda. Salah satu yang berbahaya adalah mencba melakukan pembedaan terhadap subuah prduk atau jasa yang tidak meningkatkan kinerja atau menurunkan biaya bagi pembeli. Jebakan lainnya adalah melakukan pembedaan secara berlebihan dan terlalu besar biaya yang dibutuhkan sehingga harga prduk itu menjadi faktr yang melemahkan psisi perusahaan dipasar. FOKUS. Menyadari bahwa tidak semua pasar hmgen. Pada kenyataanya dalam pasar yang manapun,terdapat banyak segmen pelanggan yang berbeda, yang masing-masing punya kebutuhan, keinginan, minat khusus, dan menawarkan pada mereka barang atau jasa yang khusus dibuat agar unggul dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan minat mereka. Strategi fcus yang berhasil bergantung pada kemampuan perusahaan kecil untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan sasaran dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk melayani mereka. Hal ini berarti pemilik dan semua rang dalam rganisasi harus memiliki pemahaman yang jelas tentang cara menambahkan nilai terhadap prduk atau jasa untuk pelanggan. LANGKAH 9: Menjabarkan Perencaan Strategis ke Dalam Rencana Tindakan Tidak ada rencana strategis yang selesai sebelum ditindaklanjuti dengan tindakan. Manajer bisnis kecil harus mengubah rencana-rencana strategis kedalam rencana perasinal yang memandu perusahaan dari hari kehari dan menjadi bagian bisnis aktif yang terlihat nyata. Bisnis kecil tidak akan mendapat manfaat dari rencana strategis yang hanya ditempatkan pada rak hingga berdebu. MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI. Untuk menjadikan rencana strategis itu dapat dilaksanakan, serang pemilik bisnis harus membaginya kedalam pryek-pryek, dan dengan seksama mendefinisiskan masing-masing pryek itu menurut kriteria berikut: Tujuan. Apa yang ingin dicapai dengan merancang pryek ini? Lingkup. Bidang-bidang mana dalam perusahaan yang akan terlibat dalam pryek ini? Kntribusi. Bagaimana pryek yang satu berhubungan dengan pryek lain serta keseluruhan rancana strategis. Kebutuhan Sumber Daya. Berapa sumber daya manusia dan dana yang diperlukan untuk menyelesaikan pryek dengan berhasil? Waktu. Jadwal dan Tenggat waktu yang bagaimana yang dapat memastikan penyelesaian pryek? Bila rang-rang dalam rganisasi telah dilibatkan dalam prses manajemen strategi sampai disini, mereka akan lebih memahami langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai cita-cita

11 rganisasi. Keterlibatan dini dari seluruh karyawan merupakan suatu hal yang mewah yang tidak dapat dilakukan leh perusahaan-perusahaan yang besar. Kmitmen untuk meraih cita-citaa perusahaan merupakan gaya berkekuatan besar untuk mencapai keberhasilan. Keterlibatan dan kesepakatan seluruh karyawan adalah syarat awal untuk pencapaian tujuan. Perlu diingat bahwa tanpa kmitmen para karyawan, maka strategi rganisasi dipastikan akan gagal. LANGKAH ke 10: Menetapkan Pengendalian Yang Tepat Sejauh ini prses perencanaan telah menciptakan tujuan rganisasi dan telah mengembangkan strategi untuk mencapai tujuannya, tetapi jarang kinerja perusahaan yang sesungguhnya sesuai dengan tujuantujuan yang telah ditetapkan. Manajer segera menyadari perlunya mengendalikan hasil-hasil sesungguhnya yang menyimpang dari rencana semula. MENGENDALIKAN STRATEGI. Perencanaan tanpa pengendalian hanya kecil nilai perasinalnya, maka suatu prgram perencanaan yang baik membutuhkan prses pengendalian dalam pelaksanaannya. Rencana-rencana yang disusun dalam prses ini bertindak sebagai standart yang mana kinerja sesungguhnya akan diukur. Penting agar semua rang dalam rganisasi memahami dan terlibat dalam prses perencanaan dan pengendalian. Mengendalikan pryek dan menjaganya tetap dalam jadwal berarti bahwa pemilik harus mengidentifikasi dan melacak indicatr-indikatr kinerja kunci. Sumber-sumber indicatr ini adalah data perasi dari kegiatan nrmal perusahaan sehari-hari. Kebanyakan perusahaan kecil tidak memerlukan sistem pengendalian yang mahal dan canggih, Sistem harus dibuat praktis sehingga menjadi bagian alamiah dari prses manajemen.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan :

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan : Rangkuman Bab 14 Memahami Penetapan Harga Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk-bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN. Langkah-langkah yang harus ditempuh menuju sukses berbisnis

MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN. Langkah-langkah yang harus ditempuh menuju sukses berbisnis MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN Langkah-langkah yang harus ditempuh menuju sukses berbisnis TUJUAN PEMBELAJARAN: Memahami Bisnis Kecil membangun keunggulan bersaing dipasar Mampu menciptakan perencanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan PT. Cahaya Ragam Sakti 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Cahaya Ragam Sakti PT. Cahaya Ragam Sakti pada awalnya merupakan perusahaan yang didasari leh ide

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN STRATEGI BISNIS. Referensi pemikiran Drucker dan implementasinya. kemampuan melihat peluang lainnya

DAFTAR ISI PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN STRATEGI BISNIS. Referensi pemikiran Drucker dan implementasinya. kemampuan melihat peluang lainnya DAFTAR ISI PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN STRATEGI BISNIS P E N D A H U L U A N B A B I APA PENDEKATAN ANDA? Pendekatan inside-ut ataukah utside-in. Referensi pemikiran Drucker dan implementasinya. Satu tujuan

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA Oleh : MOCH AFIF BAHTIYAR NIM : 04113029 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 1. ALASAN PENDIRIAN USAHA Mendirikan usaha sendiri

Lebih terperinci

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Kmitmen Versi 29 Juni 2009 I. Pendahuluan Partisipasi aktif atau kegiatan staf akademik SBM dalam berbagai kegiatan yang berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS 2012 STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS Seri Analisis Pryek 5/24/2012 1. Pengertian Studi Kelayakan Sebelum menyusun Prpsal usaha pada uumnya dilakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha

Lebih terperinci

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM Perencanaan secara klabratif Pengellaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSABM) dilakukan untuk menyusun acuan dan prgram bersama di antara pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS 1.1. Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa persaingan bebas pada era Glbalisasi ini, dimana perusahaan manufaktur bersaing dengan ketat dalam memprduksi barang, knsumen menjadi sangat menyadari

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN. Oleh :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN. Oleh : 110 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN Oleh : Husna Purnama Dosen Tetap Yayasan Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI APA ITU PROYEK? ADALAH SUATU RANGKAIAN PEKERJAAN YANG DIADA-KAN DALAM SELANG WAKTU TERTENTU & MEMPUNYAI TUJUAN KHUSUS. YANG MEMBEDAKAN PROYEK DENGAN PEKERJAAN LAIN ADALAH

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. (http://kpisusu.wrdpress.cm/). Ada tiga aspek prduk : Bertujuan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pertemuan ke : 1 Alkasi waktu : 0,5 Jam Kmpetensi dasar : 1. Mahasiswa mampu memahami pentingnya mempelajari perancangan antarmuka pengguna. Indikatr : 1. Menuliskan dan menjelaskan knsep

Lebih terperinci

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran: Mampu membedakan kmunikasi verbal & nn verbal Mampu menjelaskan terjadinya prses kmunikasi Mampu mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Istilah startegi berasal dari kata Yunani, strategia (stratus = militer dan ag= memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seseorang

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Fitur Pemeringkatan ICRA Indnesia Maret 2014 Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Tinjauan sekilas Industri real estate memiliki tingkat vlatilitas dan siklus yang tinggi dan kinerjanya

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesiner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas Terima kasih atas partisipasi Anda dalam survei singkat yang akan membantu kami menemukan rintangan dalam 'Rantai paskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Pemasaran Pemasaran menurut Stantn (Umar, 2005, p.31) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG e ISSN : 8-069 RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG BANUARA NADEAK banuaranadeak@gmail.cm FEB UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING. Meet-5 By.Hariyatno

MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING. Meet-5 By.Hariyatno MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING Meet-5 By.Hariyatno Definisi Segmentasi Pasar : 1) Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja 1 P age I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kmpetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, prduksi, pemasaran, pengellaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi

Lebih terperinci

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception ) D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perceptin ) Persepsi kedalaman merupakan kemampuan indera penglihatan untuk mengindera ruang. Akan tetapi ruang berdimensi tiga, sedang kan penginderaan visual kita hanya berdimensi

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Prfil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Tiara Utffar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan mineral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank ICRA Indnesia Rating Feature January 2011 Metdlgi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank Lembaga pembiayaan bukan bank (Lembaga Pembiayaan) memainkan peran yang penting dalam pasar keuangan

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja ICRA Indnesia Rating Feature May 2013 ICRA Indnesia Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja Industri baja memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan eknmi. Baja merupakan kmpnen umum pada beberapa

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sriwijaya : C : 1. Rachmad Sarw Bekti 2. Chlis Abrri 1. Kmentar Umum Prgram Hibah Kmpetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Elda Mitra berdiri pada tanggal 9 Desember 1989. Pada masa itu prduk penglahan daging sapi, ayam, maupun ikan yang berbentuk baks, burger,

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 3 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Keuangan Interim Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N.3 tentang Lapran Keuangan Interim disetujui dalam Rapat Kmite

Lebih terperinci

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah adalahapapun akan dilakukan leh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Manajemen Risik K3 di Perusahaan Pertambangan Psted n 21 Januari 2011 by Aria Gusti by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Pendahuluan Pertambangan memiliki peran

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kelas : XII Semester : 2 Prgram Studi : Ilmu Alam, Ilmu Ssial Bahasa Standar Kmpetensi : 3. Mengevaluasi peranan pers demkrasi Alkasi waktu

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FK Universitas Sultan Agung (UNISSULA) Skema Reviewer :.Nn Grantee : 1. Dewi Masyithah 2. I Wayan Sumardika 1. Kmentar Umum Selama dua hari pada tanggal 13-14

Lebih terperinci

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PT ANUGERAH PANGAN PRIMA LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PT ANUGERAH PANGAN PRIMA LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PT ANUGERAH PANGAN PRIMA LESTARI 3.1. Prfil Perusahaan 3.1.1.Lg Perusahaan PT Anugerah Pangan Prima Lestari memiliki Lg : Burung & Gandum. Burung : Lebar dalam kegiatan perasinya dan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit Pegawai Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan kepada PNS, POLRI, atau TNI. Dengan kebijaksanaan bank, pegawai swasta pada instansi tertentu

Lebih terperinci

MANAJEMEN USAHA. Oleh: Lina Nur Hidayati

MANAJEMEN USAHA. Oleh: Lina Nur Hidayati MANAJEMEN USAHA Oleh: Lina Nur Hidayati Pengelolaan manajemen usaha dibutuhkan dalam konteks internal perusahaan, agar perusahaan benar-benar memiliki arah dalam menjalankan usaha, terukur, dan terencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu 2.1.1. Landasan Teori Untuk mencapai sasaran dalam usahanya seorang manajer harus dapat menentukan strategi pemasaran yang paling

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN 50 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN KUSWARAK Dosen Tidak Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Saburai ABSTRAK Perusahaan

Lebih terperinci

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat BAB 1 PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Pada masa dewasa ini, persaingan di dunia industri semakin ketat. Terlebih di dalam persaingan industri makanan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya prdusen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 5. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang rendah pada

BAB 5. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang rendah pada 47 BAB 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktr yang rendah pada kepuasan kerja dengan menggunakan teri dua faktr Herzberg, yaitu hygiene factr dan mtivatr

Lebih terperinci