BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat di Kapuk dan,pada tanggal 21 mei 1999 mendirikan lagi pabrik yang bertempat di ksambi dadap.pabrikn percetakan ini didirikan di tempat yang strategis dan di daerah perindustrian.pabrik ini sudah memiliki mesin-mesin yang dilengkapi dengan teknlgi yang canggih,ini merupakan suatu standarisasi dalam prses percetakan yang berkualitas. Dalam prses Percetakan kardus, PT Megah Lestari Packind memiliki tujuan yaitu menghasilkan cetakan yang berkualitas dan memiliki nilai tinggi agar knsumen mendapatkan hasil yang berkualitas. Mdal dasar yang digunakan dalam mendirikan perusahaan berasal dari mdal sendiri.prduk atau cetakan yang dihasilkan leh PT. Megah Lestari Packind adalah cetakan untuk packaging atau untuk mengemas berbagai macam prduk dari prduk makanan,tmtif,furniture,sparepart dan lain sebagai nya. Seiring dengan perkembangan pasar, PT. Megah Lestari Packind meningkatkan kapasitas prduksi dari 3000 cetakan per Bulan menjadi per Bulan. Untuk itu perusahaan berusaha untuk memperluas marketnya dari pasar dalam Kta kini PT Megah Lestari Packind memperluas pasar nya ke pasar luar Kta.Perusahaan Juga selalu memiliki Kmitmen yaitu dengan memberikan Kualitas cetakan yang baik agar menghasilkan kepuasan bagi pelanggan nya Visi Dan Misi Perusahaan Visi dari PT. Megah Lestari Packind adalah : 52

2 53 Selalu berusaha memberikan kualitas terbaik agar menciptakan kepuasan pelanggan maksud dari visi diatas adalah perusahaan berrientasi pada pelanggan,sehingga pelanggan mendapatkan apa yang diinginkan dan mempercayai PT Megah Lestari Packind sebagai perusahaan percetakan yang memiliki kualitas baik. Misi PT. Megah Lestari Packind yaitu : Misi utama adalah meningkatkan prduksi kapasitas dan memperluas pasar serta memberikan Pelayanan yang terbaik kepada seluruh pelanggan Berperan aktif dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Meningkatkan Nilai Tambah Investasi Perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Untuk melaksanakan misi tersebut, PT Megah Lestari Packind melakukan beberapa cara yaitu: - Penerapan system manajemen mutu yang baik. - Seluruh karyawan dalam perusahaan harus mendukung dan terlibat langsung sesuai fungsinya - Peningkatan dan perbaikan mutu harus selalu dilaksanakan. - Sistem Evaluasi yang harus tyerus di terapkan Sistem Manajemen Sistem manajemen adalah sebuah system yang mengatur dan merencanakan sebuah rganisasi dalam hal tugas serta tanggung jawab dari setiap tenaga kerja yang ada dan pembagian jam kerja yang teratur demi kelancaran jalannya suatu rganisasi. Berikut ini adalah deskripsi Struktur rganisasi yang terdapat di PT. Megah Lestari Packind : 1) Direktur

3 54 - Tugas dan tanggung jawab: Bertanggung jawab baik kedalam maupun keluar perusahaan yang menyangkut seluruh kegiatan yang dilakukan leh perusahaan Mengawasi wakil presiden direktur dalam melaksanakan tugasnya. Membuat dan mengembangkan visi dan misi perusahaan. 2) Wakil Direktur - Tugas dan tanggung jawab: Membantu presiden direktur dalam membuat kebijakan perusahaan Membantu presiden direktur dalam mengperasikan kegiatan dan membantu mengambilkeputusan. Mengawasi secara langsung kinerja departemen yang dibawahinya. 3) Direktur Keuangan - Tugas dan tanggung jawab: Mengawasi dan menangani keuangan perusahaan Mengawasi keluar masuknya kas dan biaya prduksi Menghitung keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan Mengawasi kinerja bagian-bagian yang dibawahinya yakni bagian accunting,. 4) Direktur Pemasaran - Tugas dan tanggung jawab: melakukan riset pasar dan perencanaan penjualan merencanakan strategi umum pemasaran baik dalam Kta dan luar Kta. mengawasi pemasaran dalam dan luar kta. 5) Direktur Manajemen Bahan Baku - Tugas dan tanggung jawab:

4 55 Bertanggung jawab terhadap pembelian mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku Bertanggung jawab terhadap persediaan mesin-mesin, peralatan dan bahan baku Melakukan survey dan adaptasi terhadap supplier bahan baku yang baru Mengawasi kinerja bagian-bagian yang dibawahinya yakni bagian distributin, purchasing dan bahan baku cntrl 6) Direktur Pabrik - Tugas dan tanggung jawab: Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur terhadap kinerja departemen yang dibawahi Mengkrdinasikan departemen-departemen yang berada dibawahnya agar dapat menjalankan tugasnya masing-masing 7) HR (Human Resurces) - Tugas dan tanggung jawab: Belakukan perekrutan tenaga kerja baru Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (k3) Bertanggung jawab terhadap perawatan dan kebersihan fasilitas pabrik Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan tenaga kerja Mengadakan pelatihan kerja dan pendidikan bagi tenaga kerja Dalam kerjanya, HR dibantu leh dua bagian yang berada dalam pengawasannya yaitu bagian training dan safety yang bertugas mengatur pelatihan dan pendidikan tenaga kerja berikut keamanan dan keselamatan tenaga kerja serta bagian human resurces dan general affair yang memiliki tugas seperti yang sudah disebutkan diatas

5 56 8) Departemen IE (industrial enginering) - Tugas dan tanggung jawab: Melakukan pengntrlan perencanaan pada bagian prduksi. Perencanaan pembuatan prduk dibuat leh departemen ini Menangani masalah mesin industri yang dipakai leh perusahaan dan juga teknlgi mesin yang digunakan Dalam kerjanya, departemen IE dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian plan prductin cntrl dan bagian industrial engineering. 9) Departemen TS (technical supprt) - Tugas dan tanggung jawab Menetapkan dan mengendalikan system kualitas Bertanggung jawab terhadap kualitas prduk yang dihasilkan leh setiap lini prduksi Melaksanakan inspeksi terhadap prduk akhir Memberikan bantuan teknik pada penggunaan alat-alat prduksi Dalam kerjanya, departemen TS dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian technical supprt. 10) Departemen R&D (Research & Develpment) - Tugas dan tanggung jawab: Melakukan penelitian untuk mengembangkan prsese prduksi yang meliputi penetapan standar atau spesifikasi yang dituangkan dalam kartu prses. Melakukan perancangan dan invasi terhadap prduk baru Melaksanakan inspeksi terhadap bahan baku, bahan baku setengah jadi dan barang jadi

6 57 Dalam kerjanya, departemen R&D dibantu leh 3 bagian yang berada dalam pengawasan departemen ini yaitu bagian prcess cntrl yang bertugas mengawasi kinerja prses departemen ini, bagian labratium untuk membantu dalam hal penelitian dan bagian R&D. 11) Departemen Prduksi - Tugas dan tanggung jawab: Menjalankan prduksi berdasarkan rder yang telah ditetapkan sebelumnya Melakukan perbaikan perbaikan akibat kesalahan prduksi, scrap dan biaya prduksi yang berlebihan Mengadakan perbaikan terhadap kapabilitas prses sehingga hasil yang didapat lebih ptimal Menyusun rencana prduksi untuk jangka panjang dan jangka pendek Mengntrl persediaan dan waktu pemuatan untuk mesin bahan baku dan tenaga kerja 12) Departemen Engineering - Tugas dan tanggung jawab: Mertanggung jawab terhadap perbaikan dan pemeliharaan mesin prduksi maupun sarana utilitas pabrik Membuat penjadwalan mengenai pemeliharaan mesin dan peralatan prduksi Merancang mesin baru dan instalansinya Dalam kerjanya, departemen engineering dibantu leh 3 bagian yang berada didalam pengawasan departemen ini yaitu bagian mechanic yang menangani peralatan dan mesin pabrik, bagian electric yang menangani listrik perusahaan dan yang berhubungan dengan electric dan bagian utility yang menangani

7 Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktr yang penting dalam menjalankan suatu usaha. Untuk itu PT Megah Lestari Packind memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1925 rang, terdiri dari: - Tenaga kerja tetap : 600 rang - Tenaga kerja kntrak : 429 rang - Tenaga kerja prduksi : 671 rang - Tenaga kerja kantr : 225 rang Pengaturan Jam Kerja PT Megah Lestari Packind berperasi selama 12 jam selama 7 hari dalam seminggu. Untuk itu PT Megah Lestari Packind melakukan pengaturan jam kerja yang terbagi atas 2 shift yaitu : - shift 1 : shift 2 : Peramalan Permintaan Bulan Januari Untuk mendapatkan permintaan di bulan Januari maka digunakan metde peramalan dibantu dengan sftware QM fr Windws. Dalam penggunaan sftware tersebut digunakan metde rata-rata bergerak saja, karena bila dengan metde lain tidak ditemukan syarat yang cck seperti syarat pembebanan, syarat pemberian alpha beta dan lain-lain. Berikut adalah data permintaan untuk peride yang lalu. Jumlah permintaan Bulan Kta Bekasi Serpng Tangerang Kalideres Januari Februari

8 59 Jumlah Permintaan Bulan Kta Bekasi Serpng Tangerang Kalideres Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktber Nvember Desember Tabel 4.1 Tabel Permintaan Peride Lalu Menganalisa Permintaan Yang Akan datang Menganalisa permintaan yang akan dating dengan menggunakan metde mving averages. Peride yang akan dirata-ratakan adalah 12 peride karena setiap peride mempunyai bbt yang sama untuk menentukan permintaan yang akan datang. Setelah dilah dengan menggunakan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde mving average dapat dilihat pada gambar 4.1 sampai dengan 4.5 seperti di bawah ini:

9 60 Gambar 4.1. Hasil Permintaan Kta Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa setelah dilah maka didapatkan jumlah peramalan untuk peride selanjutnya adalah sebesar 1544,583. Maka untuk menunjukkan jumlah prduk dibulatkan menjadi Gambar 4.2. Hasil Permintaan Bekasi Berdasarkan gambar 4.2. hasil metde Mving Average untuk daerah Bekasi adalah sebesar 3424,583. Dikarenakan hasil tersebut masih berupa desimal dibulatkan menjadi 3425.

10 61 Gambar 4.3 Hasil Permintaan Serpng Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa setelah dilah maka didapatkan jumlah peramalan untuk peride selanjutnya untuk daerah Serpng adalah sebesar Gambar 4.4. Hasil Permintaan Tangerang Berdasarkan gambar 4.4. hasil metde Mving Average untuk daerah Tangerang adalah sebesar 2519,167. Dikarenakan hasil tersebut masih berupa desimal dibulatkan menjadi 2520.

11 62 Gambar 4.5 Hasil Permintaan Kalideres Berdasarkan gambar 4.5. hasil metde Mving Average untuk daerah Kalideres adalah sebesar 2249,167. Dikarenakan hasil tersebut masih berupa desimal dibulatkan menjadi Metde Transprtasi Yang Optimal Dalam perhitungan biaya yang ptimal digunakan metde transprtasi dengan dibantu sftware QM fr Windws. Dalam penggunaan sftware tersebut, terdapat tiga metde transprtasi yaitu metde Nrthwest Crner (NWC), metde Least Cst, dan metde VAM. Perhitungan dilakukan berdasarkan data peramalan untuk bulan Januari Membuat Tabel Transprtasi. Sebelum membuat table transprtasi, terlebih dahulu mencari biaya pengiriman berdasarkan data biaya yang diberikan leh perusahaan.

12 63 Tabel 4.2 Biaya Pengiriman Barang / Kg (dalam rupiah) Dari Ke Kta Bekasi Serpng Tangerang Kalideres Ksambi Kapuk Setelah didapatkan permintaan yang akan datang dan biaya dari tabel biaya maka telah dapat dibuat tabel transprtasi. Tabel 4.3 Tabel Transprtasi Metde Yang Sedang Berjalan Surce Destinatin Serpng Kta Kalideres Tangerang Bekasi Ksambi Kapuk Demand Setelah didapat table transprtasi seperti terlihat pada table 4.13 maka data-data yang terdapat didalamnya diprses dengan sftware QM fr Windws. Angka-angka yang terdapat pada ktak-ktak kecil merupakan biaya per kg yang dikeluarkan untuk transprtasi. Sedangkan angka-angka yang terdapat pada satu barisan Demand merupakan jumlah permintaan kebutuhan prduk dari masing-masing restran. Klm Supply merupakan jumlah kebutuhan prduk yang disediakan leh perusahaan. Demand dan Supply seimbang dikarenakan perusahaan menyediakan prduk

13 64 berdasarkan permintaan pelanggan atau Made by Order, dimana jenis prduk yang diminta adalah prduk custm Menganalisa Biaya Pengiriman Dengan Metde Yang Sedang Berjalan. Dilihat dari hasil wawancara dengan staff perasinal PT. Megahlestari Packind maka didapatkan infrmasi bahwa metde yang sedang berjalan sekarang adalah dengan cara mengirimkan kepada pemesan yang memesan lebih banyak terlebih dahulu, maka dari tu penulis menyimpulkan bahwa merubah urutan pemesan dari yang terbesar ke terkecil pemesannya pada mdel transprtasi. Dengan merubah mdel transprtasinya saja tidak cukup, maka cara yang paling tepat dilakukan yaitu menggunakan metde Nrthwest Crner. Dengan cara itu pemesan yang paling besar pesanannya dapat dikirim barangnya terlebih dahulu. Tabel 4.4 Mdel Transprtasi Yang Sedang Berjalan Dari / Ke Bekasi Tangerang Serpng Kalideres Kta Supply Ksambi Kapuk Demand Dari mdel transprtasi yang sedang berjalan tersebut dilah menggunakan QM fr Windws, maka hasilnya adalah sebagai berikut.

14 65 Gambar 4.6 Hasil Optimal Transprtasi Mdel Yang Sedang Berjalan dengan Metde NWC Berdasarkan gambar 4.6, hasil NWC yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp 3,318,000.- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar 4.7 Iterasi Transprtasi Mdel Yang Sedang Berjalan dengan Metde NWC Iterasi tersebut terjadi apabila belum ditemukan hasil yang ptima. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Dalam kasus ini iterasi yang terjadi telah ptimal sehingga hanya ditemukan iterasi 1. Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini:

15 66 Daerah Bekasi dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 3425 kg dengan biaya sebesar Rp.350/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Bekasi adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (3425*Rp.350/Kg = Rp ) Daerah Tangerang dikirim juga dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2520 Kg dengan biaya sebesar Rp.300/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Tangerang adalah sebesar Rp Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2520*Rp300/Kg = Rp ) Daerah Serpng mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 55 Kg, dan dari Kapuk sebesar 2390 Kg. Biaya dari Ksambi adalah sebesar Rp.250.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.200.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp.491, Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(55kg*Rp.250.-)+(2390kg*Rp200.-) = Rp491,750.-] Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.250,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp.250/kg = Rp ,-) Daerah Kta mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengna jumlah prduk sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kta adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut

16 67 didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545 Kg * Rp.200/kg = Rp ,-) Mdel Transprtasi (supply berubah) Setelah melakukan wawancara untuk mengetahui rencana selanjutnya dari perusahaan. Maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan merencanakan akan menambah prduksinya untuk jaga-jaga apabila terdapat permintaan berlebih. Maka diketahui bahwa kapasitas supply untuk bulan Januari 2009 adalah sebesar Ksambi 7000 Kapuk 7000 Tabel 4.5 Supply Bulan Januari Maka mdel Transprtasi ptimasi yang tercipta adalah sebagai berikut Tabel 4.6 Mdel Transprtasi (supply berubah) Dari/ Ke Serpng Kta Kalideres Tangerang Bekasi Supply Ksambi Kapuk Demand Menganalisa Biaya Pengiriman dengan Metde NWC Setelah mendapatkan Mdel Transprtasi Optimasi, maka data dilah dengan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde NWC dapat dilihat pada gambar berikut.

17 68 Gambar 4.8. Hasil Optimal Transprtasi Metde NWC Berdasarkan gambar 4.8, hasil NWC yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp ,- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar 4.9. Iterasi Transprtasi Metde NWC Iterasi-terasi tersebut terjadi karena belum ditemukan hasil yang ptimal. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Pada metde ini iterasi berhenti pada iterasi ketiga dimana hasil tersebut telah ptimal.

18 69 Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini: Daerah Serpng dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2445 kg dengan biaya sebesar Rp.250/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2445*Rp.250/Kg = Rp ). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih tinggi dibandingkan pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibeban leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.491, Perusahaan perlu untuk menegsiasikan lagi untuk mengurangi harga per kg prduk. Daerah Kta dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Kta adalah sebesar Rp Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545*Rp200/Kg = Rp ,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Ksambi dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.300,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp.300/kg = Rp ,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih tinggi dibandingkan pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibeban leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp ,-.

19 70 Daerah Tangerang mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 490 Kg, dan dari Kapuk sebesar 2030 Kg. Biaya dari Ksambi adalah sebesar Rp.300.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.250.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah Tangerang adalah sebesar Rp ,-. Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(490kg*Rp.300.-)+(2030kg*Rp250.-) = Rp ,-]. Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp ,-. Daerah Bekasi mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 3425 Kg dengan biaya sebesar Rp.300,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Bekasi adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (3425Kg * Rp.300/kg = Rp ,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp Untuk sisa prduk dari supply yang tidak terpakai dialkasikan ke dalam dummy. Dummy tersebut tidak memiliki harga pengiriman Menganalisa Biaya Pengiriman dengan Metde Least Cst Setelah dilah dengan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde Least Cst dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

20 71 Gambar Hasil Optimal Transprtasi Metde Least Cst Berdasarkan gambar 4.10, hasil Least Cst yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp ,- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar Iterasi Transprtasi Metdel Least Cst Iterasi tersebut terjadi apabila belum ditemukan hasil yang ptima. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Dalam kasus ini iterasi yang terjadi telah ptimal sehingga hanya ditemukan iterasi 1. Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini:

21 72 Daerah Serpng dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2445 kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2445*Rp.200/Kg = Rp ). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah dibandingkan pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.491, Daerah Kta dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Kta adalah sebesar Rp Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545*Rp200/Kg = Rp ,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.250,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp..250/kg = Rp ). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Tangerang mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 1760 Kg, dan dari Kapuk sebesar 760 Kg. Biaya dari Ksambi adalah sebesar Rp.300.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.250.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah

22 73 Tangerang adalah sebesar Rp ,-. Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(1760kg*Rp )+(760kg*Rp250.-) = Rp ,-]. Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp ,-. Daerah Bekasi mendapatkan kiriman supply dari daerah Ksambi dengan jumlah prduk sebesar 3425 Kg dengan biaya sebesar Rp.350,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Bekasi adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (3425Kg * Rp.350/kg = Rp ,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini sama dengan saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp Untuk sisa prduk dari supply yang tidak terpakai dialkasikan ke dalam dummy. Dummy tersebut tidak memiliki harga pengiriman Menganalisa Biaya Pengiriman dengan Metde VAM. Setelah dilah dengan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde VAM dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar Hasil Optimal Transprtasi Metde VAM

23 74 Berdasarkan gambar 4.12, hasil VAM yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp ,- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar Iterasi Transprtasi Metde VAM Iterasi tersebut terjadi apabila belum ditemukan hasil yang ptimal. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Dalam kasus ini iterasi yang terjadi telah ptimal sehingga hanya ditemukan iterasi 1. Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini: Daerah Serpng dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2445 kg dengan biaya sebesar Rp.250/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2445*Rp.200/Kg = Rp ). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih tinggi dibandingkan

24 75 pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.491, Daerah Kta dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Kta adalah sebesar Rp Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545*Rp200/Kg = Rp ,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.250,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp..250/kg = Rp ). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Tangerang mendapatkan kiriman supply dari daerah Ksambi dengan jumlah prduk sebesar 2520 Kg dengan biaya sebesar Rp.300,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Tangerang adalah sebesar Rp ,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2520Kg * Rp.300/kg = Rp ,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini adalah sama dengan saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp ,-. Daerah Bekasi mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 220 Kg, dan dari Kapuk sebesar 3205 Kg. Biaya dari

25 76 Ksambi adalah sebesar Rp.350.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.300.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah Tangerang adalah sebesar Rp ,-. Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(220kg*Rp.350.-)+(3205kg*Rp300.-) = Rp ,- ]. Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp Untuk sisa prduk dari supply yang tidak terpakai dialkasikan ke dalam dummy. Dummy tersebut tidak memiliki harga pengiriman. 4.4 Perbandingan Hasil Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Metde Transprtasi (dalam satuan Rupiah) Nama Daerah Mdel Sedang Berjalan Metde NWC Metde LC Metde VAM Kta Serpng Bekasi Tangerang Kalideres Ttal Setelah mengetahui hasil perhitungan biaya pengiriman dengan metde permdelan transptasi yang dibantu degnan sftware QM fr Windws, didapatkan hasil sebesar

26 77 Rp ,- untuk perhitungan transprtasi dengan mdel ptimasi dan Rp ,- untuk perhitungan transprtasi dengan metde yang sedang berjalan. Dengan demikian biaya pengiriman yang dilakukan leh perusahaan sekarang belum cukup ptimal, sehingga diharapkan perusahaan dapat memperbaiki biaya-biaya pengiriman yang belum ptimal tesebut. 4.5 Implikasi Slusi Terpilih Setelah menghitung dan mendapatkan biaya transprtasi yang paling minimum maka slusi yang terbaik adalah menggunakan mdel transprtasi metde NWC, least cst, dan VAM karena jumlah ttal biaya yang harus dikeluarkan leh perusahaan lebih kecil daripada dengan menggunakan metde yang sedang berjalan. Perusahaan dapat menggunakan metde NWC, Least Cst, maupun VAM karena semua metde tersebut menghasilkan ttal biaya terminimal yang sama besarnya. Dengan menggunakan metde NWC, Least Cst maupun VAM (supply berubah) perusahaan akan mendapatkan efisiensi karena ttal biaya untuk ketiga metde diatas lebih efisien dibandingkan dengan metde yang sedang berjalan. Ttal biaya untuk metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp ,- dan ttal biaya untuk metde NWC, Least Cst dan VAM adalah sebesar Rp ,-. Maka dengan menerapkan ketiga metde diatas, perusahaan akan mengefisiensi biaya sebesar Rp ,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa persaingan bebas pada era Glbalisasi ini, dimana perusahaan manufaktur bersaing dengan ketat dalam memprduksi barang, knsumen menjadi sangat menyadari

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Pertemuan 6 AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Halaman 1 dari Pertemuan 6 6.1 Ciri ciri dan Penyebab Perkiraan Biaya yang Kurang Akurat Anggaran pryek dihasilkan dari perkiraan biaya kmpnen-kmpnennya dengan memperhatikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

Modul MM (Material Management)

Modul MM (Material Management) KAMPUS IBI KWIK KIAN GIE JAKARTA, MEI 2017 KISI-KISI UAS dan QUIZ SAP SAP Materials Management (SAP-MM) adalah salah satu mdul di SAP ERP yang mendukung prses manajemen/pengellaan material di perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan prduksi, ada berbagai faktr yang harus dikella yang sering disebut sebagai faktr-faktr prduksi, yang terdiri dari material, mesin,

Lebih terperinci

7). ERP Implementation in PT Indofood

7). ERP Implementation in PT Indofood 7). ERP Implementatin in PT Indfd PT Indfd adalah perusahan pemrduksi mie instan terbesar di dunia, dengan 14 pabrik termsuk di Indnesia sendiri. Perusahaan yang juga berperasi di Cina dan Nigeria ini

Lebih terperinci

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Prfil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Tiara Utffar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan mineral

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha akan selalu terjadi bahkan peningkatan persaingan ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Elda Mitra berdiri pada tanggal 9 Desember 1989. Pada masa itu prduk penglahan daging sapi, ayam, maupun ikan yang berbentuk baks, burger,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi

Lebih terperinci

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN A. Latar Belakang Saat ini dunia yang kita tempati berada dalam genggaman revlusi teknlgi dan revlusi infrmasi, mulai dari internet, peningkatan kemampuan micrprcessr, kmputer

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 60 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Prfil Respnden 4.1.1 Sejarah PT. PAMINDO Tiga T Pada tahun 1967 pemerintah Indnesia mengeluarkan kebijakan bagi investr asing untuk menanamkan mdalnya di negara Indnesia.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control)

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control) BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Menganalisa adalah langkah awal dalam merandang dan membuat sistem baru. Langkah pertama yang dilakukan penulis yaitu melakukan bservasi ke lapangan secara

Lebih terperinci

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat BAB 1 PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Pada masa dewasa ini, persaingan di dunia industri semakin ketat. Terlebih di dalam persaingan industri makanan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya prdusen

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah perkembangan htel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara Pada awal berdirinya, Htel Natama hanyalah sebuah lsmen dengan nama Adian Natama yang dimiliki leh keluarga

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi Sejak revlusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kmpleksitas rganisasi-rganisasi perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. Kegiatan pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh Mocaffe dalam. dan pemeriksaan. Ketiga kegiatan tersebut antara lain :

BAB V RENCANA AKSI. Kegiatan pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh Mocaffe dalam. dan pemeriksaan. Ketiga kegiatan tersebut antara lain : BAB V RENCANA AKSI 5.1 Waktu dan Kegiatan Kegiatan pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh Mocaffe dalam pelaksanaan proses pendirian dan eksekusinya dimulai pada Januari 2014. Kegiatan dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Praja Puri Lestari didirikan pada tahun 1984 leh Bapak Ir. Deddy Kusuma. PT. Praja Puri Lestari

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA. Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA. Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang 2010 Antni Yhanes 1 ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA Antni Yhanes Dsen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vl. IV, N. 1 Januari 2010

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUTAN PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN PT MAHAKAM PRIMA LINTAS

SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUTAN PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN PT MAHAKAM PRIMA LINTAS SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUTAN PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN PT MAHAKAM PRIMA LINTAS Thirafi Firly Ghufran Binus University, Jl Kebn Jeruk Raya N. 27, (021)53696969 Dr. Lim Sanny, S.T.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Frtuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan dari custmer, ke pabrik dan pencatatan penawaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Knseptual Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk dipahami

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )

SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM ) SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM ) (TUGAS UJIAN TENGAH SEMETER) Disusun leh : Abdillah A.G 08.11.1935 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan PT. Cahaya Ragam Sakti 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Cahaya Ragam Sakti PT. Cahaya Ragam Sakti pada awalnya merupakan perusahaan yang didasari leh ide

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesiner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas Terima kasih atas partisipasi Anda dalam survei singkat yang akan membantu kami menemukan rintangan dalam 'Rantai paskan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI APA ITU PROYEK? ADALAH SUATU RANGKAIAN PEKERJAAN YANG DIADA-KAN DALAM SELANG WAKTU TERTENTU & MEMPUNYAI TUJUAN KHUSUS. YANG MEMBEDAKAN PROYEK DENGAN PEKERJAAN LAIN ADALAH

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. PT. Elangperdana Tyres Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. PT. Elangperdana Tyres Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang 47 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Elangperdana Tyres Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan ban mobil yang didirikan tanggal 15 november 1993 di atas tanah

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Fitur Pemeringkatan ICRA Indnesia Maret 2014 Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Tinjauan sekilas Industri real estate memiliki tingkat vlatilitas dan siklus yang tinggi dan kinerjanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknlgi. Dengan semakin majunya perkembangan manusia

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Energi Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Konsep Sistem Informasi Manajemen Knsep Sistem Infrmasi Manajemen Sistem Infrmasi Sistem Infrmasi telah menjadi pndasi bagi mdel dan prses bisnis Sistem Infrmasi memungkinkan distribusi pengetahuan: suatu sistem kmunikasi antara manusia

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO PT. SINAR REJEKI MESINDO pada awalnya adalah Bengkel Las Listrik dengan nama SINAR REJEKI yang didirikan pada tanggal 30

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough yang di supply ke outlet-outlet dengan brand

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Berdasarkan Dokumen Perusahaan tentang sejarah singkat, (2006:3) secara garis besar sejarah PT. Cartonindus Sumber Jaya bermula dari sebuah home industry (CV. Sumber

Lebih terperinci

WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. 1. Kapan usaha Sari Tanabang catering mulai dibangun? 2. Siapa yang memulai usaha Sari Tanabang catering?

WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. 1. Kapan usaha Sari Tanabang catering mulai dibangun? 2. Siapa yang memulai usaha Sari Tanabang catering? L.1 WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN 1. Kapan usaha Sari Tanabang catering mulai dibangun? Sari Tanabang didirikan pada tahun 1987, memulai usahanya dengan melayani Kambing Guling dan makan siang untuk kantr

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Citra Logam Alpha Sejahtera adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengolahan logam, dimana

Lebih terperinci

DESAIN PRODUK : RANCANGAN TEMPAT LILIN MULTIFUNGSI DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS

DESAIN PRODUK : RANCANGAN TEMPAT LILIN MULTIFUNGSI DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, 32-41 SSN : 2355-701 DESAN PRDUK : RANCANGAN TEMPAT LLN MULTFUNGS DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NGEL CRSS Fahmi Sulaiman 1* 1 Prgram Studi Teknik ndustri, Pliteknik

Lebih terperinci

LOGO. Company Profile

LOGO. Company Profile LOGO Cmpany Prfile www.jayaabadicv.cm Cntents 1 2 3 4 35 Tentang CV. JAYA ABADI Visi & Misi Linkup Kerja Klien Legalitas Perusahaan www.jayaabadicv.cm Pendahuluan Dalam era glbalisasi ini persaingan bisnis

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Tanggal : 9 Agustus 2014, 17 Agustus 2014, 30 Agustus 2014, 6 Sepetember 2014, 13 September 2014, 20 September 2014, 27 September 2014, 3 Oktober 2014. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan

BAB 3. Gambaran Umum Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan BAB 3 Gambaran Umum Sistem Infrmasi Yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Sarana Slusi adalah sebuah perusahaan distributr dan penyedia aplikasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Saat ini banyak nama Matahari Depatment Stre adalah nama yang tidak asing bagi kebanyakan rang, khususnya di kta-kta besar di Indnesia. Nama ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan PT. Astra Internatinal Tyta Sales Operatin merupakan salah satu divisi dari PT. Astra Internatinal, Inc., yang berkedudukan di Jakarta. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

Software Requirement (Persyaratan PL)

Software Requirement (Persyaratan PL) Sftware Requirement ( PL) Arna Fariza 1 Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Memperkenalkan knsep persyaratan user dan sistem Menjelaskan persyaratan fungsinal dan nnfungsinal Menjelaskan bagaimana persyaratan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Disampaikan leh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Pada acara Indnesia Eximbank Investr Gathering 2017 Jakarta, 7 Februari 2017

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan pengujian statistik pada variabelvariabel bauran pemasaran dan juga pembelian ulang respnden yang terjadi pada AnimeXtreme.cm,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Tit Mau Pelu Benjamin*, Yudha Prasetyawan, Ahmad Rusdiansyah Prgram Pasca Sarjana, Bidang Keahlian Manajemen Kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Usaha perdagangan produk logam kuningan sudah ditekuni oleh pemilik perusahan semenjak tahun 2001, dimana pada saat itu hanya melayani penjualan

Lebih terperinci

2. Genesis Proyek Konsep kerja manajemen proyek

2. Genesis Proyek Konsep kerja manajemen proyek 2. Genesis Pryek 2.1. Knsep kerja manajemen pryek Di dalam manajemen pryek terdapat bagian-bagian penyusun knsep kerja (framewrks) yang digunakan untuk memahami knsep manajemen pryek secara keseluruhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 66 BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Bentuk perusahaan yang direncanakan pada Perancangan Pabrik Isobutil Palmitat ini adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan bentuk perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan.

Lebih terperinci

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda Produksi Usaha Beberapa Langkah Melaksanakan Produksi Mengimplementasikan Ide Merencanakan Produksi HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Winda Senja TERINSPIRASI DARI: SME ToolKit (2016)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT LATAR BELAKANG Agile Sftware develpment adalah salah satu metdlgi dalam pengembangan sebuah perangkat lunak. Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Kata ini digunakan sebagai

Lebih terperinci