Perancangan dan Analisa Antena Mikrostrip dengan Frekuensi 850 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antena

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan dan Analisa Antena Mikrostrip dengan Frekuensi 850 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antena"

Transkripsi

1 Availabl onlin at TRANSMISI Wbsit TRANSMISI, 13 (1), 2011, Rsarch Articl Prancangan dan Analisa Antna Mikrostrip dngan Frkunsi 850 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antna Adh Stya Nugraha 1, Yuli Christyono 2, Sukiswo 2 1. Mahasiswa Jurusan Tknik Elktro Fakultas Tknik Univrsitas Dipongoro Smarang 2. Dosn Jurusan Tknik Elktro Fakultas Tknik Univrsitas Dipongoro Smarang Abstract Problms antnna of conductor matrials is rathr complicatd construction and siz ar usually quit larg, so for purposs such as a cllular systm is considrd lss fficint. For this purpos rquirs a simpl antnna, a thin, asy to manufactur, and can b connctd with othr circuits. Thn cam th ida to dsign a microstrip antnna that antnna. How to mak a microstrip antnna is printd on th plat by th PCB (Printd Circuit Board), thn pradiasinya coatd with a solution of silvr or othr conductor matrial. Who's lining matrial that many in th markt is poxy glass fibr ( r = 4.7) with 1.5 mm layr thicknss. Th purpos of this thsis is to crat som modls of microstrip antnna that can latr b usd in practical antnna. Th antnna was dsignd at a frquncy of 850MHz with a squar, quilatral triangl, and circl. Thn th thr forms of microstrip antnna dsign rsults will b analyzd using softwar IE3D V12 to obtain th dsign paramtrs of antnna and frquncy of ths antnnas. Th third form of radiation pattrn of microstrip antnna is dirctional (dirctional). Rsults of simulation of microstrip circular antnnas : rsonant frquncy = GHz, VSWR = 1.046, rtrun loss = db, bandwidth = %, th total gain = db, HPBW = 170,511 0, rctangular microstrip antnna : rsonanc frquncy = GHz, VSWR = 1109, rturn loss = db, bandwidth = %, th total gain = db, HPBW = 170,655 0 and for quilatral triangular microstrip antnnas : rsonant frquncy = 0, 8515 GHz, VSWR = 1115, rturn loss = db, bandwidth = %, th total gain = db, HPBW = 170, And on th tst rsults obtaind for circular microstrip antnnas : rsonant frquncy = 900MHz, VSWR = 1.03, powr rcivd = mw, HPBW = 62 0, rctangular microstrip antnnas : rsonant frquncy = 895MHz, VSWR = 1.04, powr rcivd = mw, HPBW = 88 0 and antnna for microstrip quilatral triangl : rsonanc frquncy = 895MHz, VSWR = 1.05, powr rcivd = mw, HPBW = Kywords: microstrip antnna, substrat matrials, antnna paramtrs, th working frquncy antnna I. PENDAHULUAN Antna adalah salah suatu komponn yang mmpunyai pranan sangat pnting dalam systm komunikasi. Antna mrupakan darah transisi antara saluran transmisi dan ruang bbas, shingga antnna brfungsi sbagai pmancar atau pnrima glombang lktromagntik. Tknologi komunikasi nirkabl yang brkmbang psat dan kbutuhan komunikasi antar komputr dngan mdium glombang mikro yang smakin luas mnjadikan brtambahnya popularitas sistm nirkabl untuk pngmbangan antna. Antna bisa dianggap sbagai tulang punggung sistm nirkabl. 1.1 Latar Blakang 1.2 Tujuan Adapun tujuan pnulisan tugas akhir ini adalah mrancang dan mnganalisis antna mikrostrip array yang bkrja pada frkunsi 850 MHz untuk dapat digunakan pada aplikasi praktikum antna. 1.3 Pmbatasan Masalah Untuk mnghindari pmbahasan yang trlalu mluas, maka pnulis akan mmbatasi pmbahasan tugas akhir ini sbagai brikut: 1. Analisis dibatasi hanya pada prhitungan paramtr prancangan antna mikrostrip 850 MHz sprti, bntuk antna mikrostrip (lingkaran, sgitiga sama sisi, dan sgimpat), pola radiasi, lbar brkas (bamwidth), lbar pita (bandwidth), VSWR, dan rturn loss. 2. Pngukuran pnguatan (gain) murni antna tidak dapat diprolh karna tidak adanya pnguatan murni antna rfrnsi maka diganti dngan pngukuran prbandingan daya pancar dan daya trima antara antna rfrnsi dan antna trukur. 3. Tknik pnyambungan untuk antna mikrostrip yang digunakan adalah pnyambuangan koaksial (coaxial fd). 4. Prancangan hanya brdasarkan tori scara umum dan dilakukan prhitungan dngan mnggunakan rumusrumus yang trkait. 5. Analisa pmbuatan antna mikrostrip dirancang dngan bantuan prangkat lunak IE3D V12.0. II LANDASAN TEORI 2.1 Antna Antna adalah suatu piranti transisi antara saluran transmisi dngan ruang hampa dan sbaliknya. Antna trbuat dari bahan logam yang brbntuk batang atau kawat dan brfungsi untuk mmancarkan atau mnrima glombang radio, atau sbaliknya. Slain itu, antna juga mrupakan piranti pngarah karna digunakan untuk mngarahkan nrgi pancaran pada suatu arah dan mnkan pada arah yang lain. Ilustrasi dari konsp dasar antna untuk pmaparan di atas ditunjukkan Gambar 2.1 [9].

2 TRANSMISI, 13, (1), 2011, 40 Pmbangkit Sinyal Pmancar Saluran Glombang Trpandu (TEM) Garis Gl.Elktromagn Darah Transisi atau antna Radiasi glombang ruang bbas Gambar 2.1 Konsp dasar antna [9] Panjang Glombang Panjang glombang adalah jarak yang ditmpuh glombang slama satu priod. Dalam sistm komunikasi khususnya dalam pmbuatan antna, panjang glombang mrupakan faktor utama untuk mrancang antna Pola Radiasi Antna Pola radiasi adalah pnggambaran pancaran nrgi antna sbagai fungsi koordinasi ruang. Pola radiasi dibntuk dari pancaran mdan jauh pada antna. Pancaran nrgi yang dimaksud adalah intnsitas mdan listrik. Brdasarkan pola radiasinya, antna diklompokan mnjadi 2 yaitu : 1) Antna trarah (dirctional antnna), yaitu Antna yang mampu mmancarkan atau mnrima glombang lktromagntik pada arah trtntu saja. 2) Antna tidak trarah (omnidirctional antnna), yaitu antna yang mampu mmancarkan atau mnrima glombang lktromagntik k sgala. Sbagai variasi pola radiasi, diknal istilah kuncup, bbrapa macamnya yaitu: 1. Kuncup utama (main lob) adalah bagian pola radiasi pada arah trtntu yang mmiliki nilai maksimum. 2. Kuncup kcil (minor lob) adalah bagian pola radiasi yang trdiri dari kuncup samping dan kuncup blakang. Kuncup utama biasanya mrupakan bagian pola radiasi yang tidak diinginkan. 3. Kuncup samping (sid lob) adalah bagian pola radiasi yang trltak disamping kuncup utama dan mrupakan bagian kuncup kcil yang trbsar. 4. Kuncup blakang (back lob) adalah bagian pola radiasi yang brlawanan arah dngan kuncup kcil Half Powr Bamwidth (HPBW) dan First Null Bamwidth (FNBW) Lbar brkas stngah daya (HPBW) yaitu lbar brkas diantara sisi-sisi kuncup utama yang nilai dayanya stngah dari nilai maksimum kuncup utama. Sdangkan FNBW adalah lbar brkas diantara sisi-sisi kuncup utama yang nilai dayanya nol. HPBW dan FNBW dinyatakan dalam satuan drajat sudut. 2.2 Paramatr Antna Kinrja dan daya guna suatu antna dapat dilihat dari nilai paramtr-paramatr antna trsbut. Bbrapa dari paramtr trsbut saling brhubungan satu sama lain. Paramatr-paramatr antna yang biasanya digunakan untuk mnganalisis suatu antna adalah impdansi masukan, Voltag Wav Standing Ratio (VSWR), rturn loss, lbar pita (bandwidth), ktrarahan (dirctivity), dan pnguatan (gain) Impdansi masukan Impdansi masukan adalah prbandingan (rasio) impdansi pada bagian trminal antna atau prbandingan antara tgangan dan arus listrik pada trminal antna. Impdnsi masukan ini brvariasi untuk nilai posisi trtntu Voltag Standing Wav Ratio (VSWR) VSWR adalah prbandingan antara ampiltudo glombang brdiri (standing wav) maksimum ( V max ) dngan minimum ( V min ). Kofisin rflksi tgangan (Γ) mmiliki nilai komplks, yang mrprsntasikan bsarnya magnitud dan fasa dari rflksi Rturn Loss Rturn loss adalah prbandingan antara amplitudo dari glombang yang dirflksikan trhadap amplitudo glombang yang dikirimkan. Rturn loss dapat trjadi karna adanya diskontinuitas di antara saluran transmisi dngan impdnsi masukan bban (antna) Ktrarahan (Dirctivity) dan Pnguatan (Gain) Ktrarahan (Dirctivity) mrupakan pnggambaran dari arah pancar atau trima glombang lktromagntik dari suatu antnna. Jika daya radiasi sama baik pada smua arah atau P n (θ,φ) = 1 untuk smua θ dan Φ maka Ω A = 4π, shingga diprolh D = 1. Nilai trsbut adalah ktrarahan untuk sumbr isotropis dan mrupakan nilai trkcil yang mampu dimiliki antna. Maka Ω A harus slalu sama dngan atau lbih kcil dari 4π, sdangkan ktrarahan harus slalu sama atau lbih bsar dari 1. Pnguatan (gain) mrupakan bsaran nilai yang mnunjukkan adanya pnambahan tingkat sinyal dari sinyal masukan mnjadi sinyal kluaran. Pnguatan brgantung pada ktrarahan dan fisinsi. Smakin tinggi ktrarahan maka smakin bsar pula pnguatannya Lbar Pita (Bandwidth) Lbar pita (bandwidth) didfinisikan sbagai lbar pita frkunsi yang digunakan olh suatu sistm. Lbar pita antna dapat ditntukan olh bbrapa karaktristik yang mmnuhi ktntuan yang dispsifikasikan. prtngahan 1950-an. Aplikasi antna jnis ini sudah dimulai pada awal 1970-an dimana bntuk 2.3 Antna Mikrostrip Antna mikrostrip sangat mnarik karna bbannya yang ringan, mudah dissuaikan bntuknya dan biayanya yang rndah. Antna ini dapat trintgrasi dngan bidang garis yang dictak pada jaringan dan alat aktif. Ini mrupakan rancang bangun yang trbaru di dunia antna. Dalam bntuknya yang paling dasar, sbuah antna mikrostrip trdiri dari sbuah bidang (patch) mmancar di salah satu sisi lapisan (substrat) dilktrik yang mmiliki bidang dasar (ground plan) di sisi lain sprti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Bidang pada umumnya trbuat dari bahan sprti tmbaga atau mas dan dapat mngambil banyak kmungkinan bntuk.

3 TRANSMISI, 13, (1), 2011, 41 Radiasi pnyambungan juga mnybabkan lintas radiasi trpolarisasi yang tidak diinginkan. Gambar 2.2 Struktur bidang antna mikrostrip Radiasi bidang antna mikrostrip yang utama karna bidang rambatannya antara tpi bidang dan bidang dasar. Untuk mndapatkan antna yang baik, tbal sbuah lapisan dilktrik mmiliki konstanta dilktrik yang rndah karna hal ini mmbrikan fisinsi yang lbih baik, lbar pita lbih bsar dan radiasi yang lbih baik. Namun, konfigurasi sprti ini mnybabkan ukuran antna yang lbih bsar. Dalam rangka untuk mrancang sbuah bidang antna mikrostrip yang simbang, konstanta dilktrik yang digunakan harus lbih tinggi shingga mngurangi fisinsi dan mnghasilkan lbar pita lbih smpit. Olh karna itu, ksimbangan harus dicapai antara dimnsi antna dan kinrja antna Kuntungan dan Kkurangan Bbrapa kuntungan utama mikrostrip sprti di bawah ini: Ringan dan bntuk yang kcil. Konfigurasi profil sbidang yang rndah shingga dapat dngan mudah dibuat dan dissuaikan dngan prmukaan host nya. Biaya fabrikasi rndah, maka dapat diproduksi dalam jumlah bsar. Mndukung kduanya, linar srta polarisasi sirkular. Dapat dngan mudah diintgrasikan dngan microwav sirkuit trpadu (MICs). Mampu broprasi pada dua atau tiga frkunsi krja. Mkanik kuat ktika dipasang pada prmukaan kaku. Bidang antna mikrostrip juga mmiliki sjumlah klmahan dibandingkan dngan antna konvnsional. Bbrapa klmahan utama mikrostrip sprti di bawah ini: Lbar pita yang smpit Efisinsi rndah Pnguatan yang rndah Radiasi asing dari pnyambungan (fd) Radiasi brkurang dan brakhir kcuali slot antna yang diruncingkan Kapasitas pngaturan daya rndah. Eksitasi glombang prmukaan Tknik Pnyambungan Pnyambungan Garis Mikrostrip Dalam jnis tknik pnyambungan, garis trhubung langsung k tpi bidang mikrostrip sprti yang ditunjukkan pada Gambar Pnyambungan Koaksial Pnyambungan koaksial atau pnyambungan konktor adalah tknik yang sangat umum digunakan untuk mnyambung bidang antna mikrostrip. Sprti yang trlihat dari Gambar 2.4, Gambar 2.4 Pnyambungan koaksial mikrostrip Pnyambungan Clah Brgabung Dalam jnis tknik pnyambungan clah brgabung, bidang mmancarkan radiasi dan garis pnyambungan mikrostrip dipisahkan olh bidang dasar sprti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Pnyambungan clah brgabung Pnyambungan Proximasi Brgabung Jnis tknik pnyambungan proximasi brgabung juga disbut sbagai skma kopling lktromagntik. Sprti ditunjukkan pada Gambar 2.6, dua lapisan dilktrik digunakan sprti garis pnyambungan di antara dua lapisan dan bidang pmancar di lapisan atas. Gambar 2.6 Pnyambungan proximasi brgabung Mtod Analisis Motod paling populr untuk analisis bidang antna mikrostrip adalah mtod saluran transmisi (transmission lin modl), Analisa Bidang Mikrostrip Sgimpat Mtod ini mrupakan modl antna mikrostrip yang trdiri olh dua clah lbar W dan tinggi h, dipisahkan olh saluran transmisi dngan panjang L. Gambar 2.3 Pnyambungan garis mikrostrip [5] Gambar 2.7 Bidang antna mikrostrip sgimpat

4 Dimnsi bidang spanjang panjangnya tlah diprpanjang pada tiap akhir olh jarak ΔL, yang ditunjukkan scara mpiris olh prsamaan (2.26) sbagai brikut: W rff 0,3 0,264 h ΔL = 0.412h W rff 0,258 0,8 h TRANSMISI, 13, (1), 2011, 42 Panjang fktif bidang L ff skarang mnjadi: L ff = L + 2 ΔL Untuk frkunsi rsonansi yang ditunjukkan f 0, panjang fktif dibrikan sbagai: c L ff = 2 f rff \ Untuk radiasi yang fisin, lbar W dibrikan olh Bahl dan Bhartia sbagai: c W = r 1 2 f Analisa Bidang Mikrostrip Lingkaran Bntuk dan ukuran dari bidang lingkaran Gambar 2.16 adalah karaktristik paramtr tunggal,yakni dngan radius a. Dalam hal ini, paramatr nilai ukur yang paling sdrhana karna bntuk lain mmrlukan lbih dari satu paramtr untuk mnguraikannya. 0 Gambar 2.9 Bidang mikrostrip sgitiga Panjang sisi bidang sgitiga sama sisi a 3 2c f r r dan 1 2 r a h( ) III. Prancangan dan Implmntasi Alat 3.1 Dasar Prancangan Antna Mikrostrip Pross prancangan antna mikrostrip tunggal dilakukan scara brtahap. Prancangan diawali dngan mnntukan frkunsi krja antna mikrostrip, jnis lapisan bahan, nilai konstanta dilktrik lapisan bahan, dan tbal lapisan bahan. Frkunsi krja yang digunakan yaitu 850 MHz. Antna mikrostrip ini akan dirancang sbagai pmancar dan pnrima untuk praktikum antna dngan polarisasi linir pada lapisan dilktrik FR4 fibr (ε r =4,7), Simulasi dilakukan dngan bantuan prangkat lunak IE3D V12 untuk mmprolh bntuk dan paramatr antna mikrostrip Mtod Krja Pmbuatan Mikrostrip Brikut adalah langkah-langkah yang diprlukan untuk mmbuat dan mnsimulasikan antna mikrostrip dalam bntuk diagram alir (flow chart). a Mulai Gambar 2.8 Bidang antna mikrostrip lingkaran Nilai a yang ditunjukkan olh Gambar 2.8 adalah jarijari dari tiap bidang lingkaran. Untuk mnghitung nilai a jari-jari bidang lingkaran dapat diprolh dari: Dimana a 2h 1 ra a a ln 2h (2.34) 1, Mnntukan bahan dan bntuk antna mikrostrip Mlakukan prhitungan dngan rumus trkait Prancangan antna mikrostrip dngan IE3D V12 Tidak Simulasi awal mnntukan ltak titik pnyambungan koaksial Frkunsi ssuai dan nilai VSWR dan rturn loss trndah Simulasi kinrja antna Ya a 8,791x10 f r Analisa Bidang Mikrostrip Sgitiga Bbrapa bntuk bidang sgitiga adalah bisa dikmbangkan k analisa olh rongga modl (cavity modl). Ini mliputi 45 o -45 o -90, 30 o -60 o -90, dan 60 o -60 o -60 o sgitiga sama sisi. r 9 Ralisasi antna Pngukuran dan Analisa Antna Mikrosrtip Slsai Gambar 3.1 Diagram alir prancangan antna mikrostrip

5 TRANSMISI, 13, (1), 2011, Antna Mikrostrip Langkah prtama mnntukan nilai konstanta dilktrik lapisan bahan yang akan digunakan untuk mmbuat antna mikrostrip. C = ε o ε r A / h dimana: C = nilai kapasitansi (Farad) ε o = 8,85 x F/m ε r = konstanta lapisan bahan dilktrik A = luas lapisan bahan (mtr) h = tbal lapisan bahan (mtr) Pnntuan Panjang dan Lbar Elmnt Pradiasi Bidang Sgimpat Dalam mrancang bidang antna mikrostrip sgimpat ada bbrapa prhitungan yang prlu diktahui yaitu panjang (L) dan lbar (W) dari bidang sgimpat trsbut. W Gambar 3.16 Ukuran antna mikrostrip bidang sgimpat Pnntuan Jari-jari Elmnt Pradiasi Bidang Lingkaran Dalam mrancang bidang antna mikrostrip lingkaran ada bbrapa prhitungan yang prlu diktahui yaitu jari-jari (a) dari bidang lingkaran trsbut. 1. Tahap Prtama Awal simulasi adalah mnntukan tbal lapisan & nilai konstanta dilktrik lapisan bahan, s 2. Tahap Kdua Langkah slanjutnya adalah mmbntuk pola dari bidang mikrostrip. 3. Tahap Ktiga Pada tahap ktiga adalah mnntukan ltak sambungan koaksial pada bidang antna mikrostrip. IV. Pngujian dan Analisa Hasil dari prancangan antna mikrostrip trsbut kmudian dibandingkan antara hasil simulasi mnggunakan IE3D V12 dngan hasil pngujian antna mikrostrip ssungguhnya. Paramtr kinrja trsbut mliputi frkunsi krja, rturn loss, lbar pita frkunsi, VSWR, impdansi, pnguatan, dan pola radiasi antna. 4.1 Simulasi Kinrja dan Pngujian Antna Mikrostrip Frkunsi Krja Antna Mikrostrip Simulasi ini digunakan untuk mngtahui nilai frkunsi krja dari masing-masing antna mikrostrip. Frkunsi krja antna mikrostrip ditntukan brdasarkan nilai frkunsi yang mnunjukkan nilai rturn loss paling kcil. Tabl 4.1 Nilai simulasi dan pngujian frkunsi krja antna mikrostrip 850 MHz Gambar 3.3 Ukuran antna mikrostrip bidang lingkaran Pnntuan Jari-jari Elmnt Pradiasi Bidang Sgitiga Sama Sisi Dalam mrancang bidang antna mikrostrip sgitiga sama sisi ada bbrapa prhitungan yang prlu diktahui yaitu panjang sisi (a) dari bidang sgitiga trsbut Pnntuan Jari-jari Elmnt Pradiasi Bidang Sgitiga Sama Sisi Dalam mrancang bidang antna mikrostrip sgitiga sama sisi ada bbrapa prhitungan yang prlu diktahui yaitu panjang sisi (a) dari bidang sgitiga trsbut. Gambar 3.4 Ukuran antna mikrostrip bidang sgitiga sama sisi Gambar 4.1 Hasil pngujian daya trima antna mikrostrip Frkunsi rsonansi harus ssuai dngan simulasi IE3D V12 dan hasil prhitungan matmatis yaitu mndkati 850 MHz. Stlah dilakukan pngujian trnyata frkunsi rsonansi ktiga antna mikrostrip trsbut brgsr sbsar 45 MHz sampai 50 MHz, VSWR Antna Mikrostrip Pngujian dan analisa VSWR brtujuan untuk mngtahui bsarnya nilai VSWR dari masing-masing antna mikrostrip. Pngukuran nilai VSWR dittapkan brdasarkan nilai VSWR trkcil dari antna atau nilai VSWR pada frkunsi krja antna. Tabl 4.2 Nilai simulasi VSWR antna mikrostrip 850 MHz 3.2 Pross Simulasi dngan Mnggunakan Prangkat Lunak IE3D V12.0 Dalam mlakukan simulasi dilakukan prancangan yangmlwati bbrapa tahapan.

6 TRANSMISI, 13, (1), 2011, 44 Dari Gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa antna mikrostrip lingkaran mmiliki distribusi arus yang baik karna tidak mmiliki sudut yang dapat mngurangi nilai distribusi arus pada antna. Gambar Mhz; Mhz; Mhz; 1.05 Hasil pngujian VSWR antna mikrostrip Trlihat bahwa antna mikrotrip array bidang sgimpat dan lingkaran mmiliki nilai VSWR yang baik. Sdangkan antna mikrostrip array bidang sgitiga sama sisi mmpunyai nilai VSWR yang kurang baik Rturn Loss Antna Mikrostrip Nilai rturn loss antna dittapkan brdasarkan nilai rturn loss trkcil dari antna atau nilai rturn loss pada frkunsi krja antna Pnguatan Antna Mikrostrip Prolhan dari suatu antna mrupakan prbandingan antara intnsitas radiasi maksimum dari suatu antna dngan intnsitas radiasi maksimum dari suatu antna rfrnsi dngan daya masuk yang sama. Tabl 4.5 Nilai simulasi pnguatan antna mikrsotrip 850 MHz Antna Pnguatan (dbi) Bidang Sgimpat *Bidang Lingkaran -0, Bidang Sgitiga Sama Sisi Brdasarkan Tabl 4.5 dapat dilihat bahwa nilai pnguatan dari masing-masing bntuk bidang antna mikrostrip brbda-bda. Hal trsbut mnandakan bahwa prbdaan bntuk bidang pada antna mikrostrip akan mmpngaruhi nilai pnguatan dari suatu antna mikrostrip. Tabl 4.3 Nilai simulasi rturn loss antna mikrostrip array Antna Titik sambungan (x,y),(mm) Rturn loss (db) Bidang Sgimpat (26,0) -25,7143 Bidang Lingkaran (21,0) -32,89 Bidang Sgitiga Sama (-0,48) Sisi -25,28 Nilai rturn loss trkcil adalah mikrostrip bidang lingkaran yaitu dngan nilai -32,89 db. Smakin kcil nilai rturn loss suatu antna brarti smakin kcil amplitudo glombang lktromagntik yang dirflksikan Lbar Pita Frkunsi Antna Mikrostrip Bandwidth atau lbar pita frkunsi adalah darah frkunsi dngan nilai rturn loss brnilai kurang dari atau sama dngan nilai trtntu. Lbar pita frkunsi diukur pada darah frkunsi yang mmiliki nilai rturn loss di bawah - 9,54 db. Tabl 4.2 Nilai lbar pita frkunsi antna mikrostrip 850 MHz Lbar pita frkunsi Luas Antna (%) pnampan(mm 2 ) Bidang Sgimpat 1, ,43 Bidang Lingkaran 1, ,61 Bidang Sgitiga Sama 5009,41 1,3055 Sisi Jika dilihat dari ukuran luasan pnampang bidang antna mikrostrip smakin bsar luas pnampang bidang mikrostrip smakin bsar nilai lbar pita frkunsinya, dan sbaliknya Distribusi Arus Listrik Antna Mikrostrip Distribusi arus listrik mnunjukkan tingkat intnsitas arus listrik pada tiap bagian antna ktika mmancarkan atau mnrima glombang lktromagnt. Gambar 4.4 Grafik pngujian daya trima antna mikrostrip 850 MHz Pola Radiasi Antna Mikrostrip Simulasi pola radiasi yang digunakan pada tugas akhir ini adalah pola radiasi pada bidang lvasi θ = 0 0 (φ = 0o sampai dngan 90 0 ). Gambar 4.5 Hasil simulasi pola radiasi antna mikrostrip 850 MHz (sgitiga sama sisi, sgimpat, lingkaran) Gambar 4.6 Hasil pngujian pola radiasi antna mikrostrip 850 MHz (sgimpat, lingkaran, sgitiga sama sisi) Dari hasil simulasi dan pngujian trsbut dapat disimpulkan bahwa ktiga antna mikrostrip tunggal trsbut mrupakan antna dirctional (mmpunyai arah) dan pngamatan pola radiasi di sisi horizontal antna mikrostrip. Gambar 4.3 Hasil simulasi distribusi arus listrik antna mikrostrip Lbar Brkas Stngah Daya (HPBW) Antna Mikrostrip Lbar brkas stngah daya (HPBW) yaitu lbar brkas diantara sisi-sisi kuncup utama yang nilai dayanya stngah dari nilai maksimum kuncup utama.

7 TRANSMISI, 13, (1), 2011, 45 Tabl 4.6 Nilai pngujian HPBW antna mikrostrip 850 MHz Gambar 4.7 Hasil pngujian HPBW antna mikrostrip 850 MHz (sgimpat, lingkaran, sgitiga sama sisi) Dari tabl 4.6 dan gambar 4.7 diprolh data pngujian HPBW yang trndah adalah antna mikrostrip bidang sgimpat dngan sudut Hal trsbut mmbuktikan bahwa antna mikrostrip array bidang sgimpat mmiliki ktrarahan (dirctional) lbih smpit dibanding antna bidang sgitiga.sama sisi dan sgimpat. V. KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Ksimpulan Brdasarkan hasil pngujian yang dilakukan didapatkan hal-hal pnting sbagai brikut : 1. Antna mikrostrip sgimpat brsonansi pada frkunsi 895 MHz, antna mikrostrip lingkaran brsonansi pada frkunsi 900 MHz, dan antna mikrostrip sgitiga sama sisi brsonansi pada frkunsi 895 MHz. 2. Hasil pngujian antna mikrostrip bidang lingkaran mmpunyai nilai VSWR trndah sbsar 1,03, sdangkan antna mikrostrip bidang sgitiga sama sisi mmpunyai nilai VSWR trtinggi sbsar 1, Hasil simulasi antna mikrostrip bidang lingkaran mmpunyai nilai rturn loss trkcil sbsar -32,89 db sdangkan antna mikrostrip bidang sgitiga sama sisi mmpunyai nilai rturn loss trbsar sbsar -25,28 db. 4. Nilai lbar pita (bandwidth) dari ktiga antna mikrostrip yang paling lbar adalah antna mikrostrip bidang sgimpat sbsar 1,4547 %. 5. Hasil simulasi mikrostrip bidang sgimpat mmiliki pnguatan trbsar sbsar db, sdangkan antna mikrostrip bidang sgitiga sama sisi mmpunyai pnguatan trkcil sbsar dB. 6. Dari hasil pngujian yang mmpunyai daya trima trbsar adalah mikrostrip bidang lingkaran yaitu dngan daya trima sbsar mw. 7. Adanya sudut pada bidang antna mikrostrip akan mmpngaruhi distribusi arus yang mngalir pada bidang mikrostrip. 8. Pola radiasi ktiga antna mikrostrip pada posisi horizontal adalah stngah lingkaran. 9. Antna mikrostrip bidang lingkaran mmpunyai ktrarahan trkcil dngan HPBW 620 sdangkan antna mikrostrip sgimpat mmpunyai nilai ktrahan trbsar dngan HPBW Brdasarkan data trial and rror pnmpatan posisi titik pnyambungan kabl koaksial pada mtod coaxial fd mmpngaruhi nilai rturn loss, impdansi masukkan, VSWR, dan pnguatan (gain). 5.2 Saran Adapun saran untuk pnlitian rancang bangun antna mikrostrip lbih lanjut adalah sbagai brikut : 1. Dapat dikmbangkan untuk rancang bangun antna mikrostrip bntuk yang lain, slain sgimpat, lingkaran, dan sgitiga sama sisi. 2. Untuk mmprolh rancangan antna mikrostrip dngan ukuran kcil, gunakan frkunsi dngan ord GHz atau diatasnya. 3. Untuk mndapatkan hasil antna mikrostrip yang bagus gunakan nilai konstanta dilktrik bahan substrat yang rndah, sprti duroid (εr = 2,2), Tflon (εr = 2,08). 4. Pngujian antna yang akurat sbaiknya dilakukan di laboraturium khusus antna, shingga tidak trpngaruh olh sinyal-sinyal yang ada di skitarnya maupun fk pantulan. 5. Untuk mningkatkan nilai pnguatan suatu antna mikrostrip dapat disusun array. Daftar Pustaka [1] Balanis, Constantin A, Antna Thory Analysis and Dsign, 2 nd d., John Wily & Sons Inc., Kanada, [2] Fahrazal, Muhammad, Rancang Bangun Antna Mikrostrip Tripl-Band Linir Array 4 Elmn untuk Aplikasi Wimax, Laporan Tugas Akhir Tknik Elktro Univrsitas Indonsia, [3] Hanafiah, Ali, Rancang Bangun Antna Mikrostrip Patch Sgimpat Planar Array 4 Elmn dngan Pncatuan Aprtur-Coupld untuk Aplikasi CPE pada Wimax,Laporan Tugas Akhir Tknik Elktro Univrsitas Indonsia, [4] Kshtkar, Asghar, CircularMicrostrip Patch Array Antnna for C-Band Altimtr Systm, Intrnational Journal of Antnnas and Propagation, Hindawi Publishing Corporation, [5] Kraus, J. D., Antnnas,2 nd d., Mc.Graw Hill, Nw Dlhi, [6] Nurmindha, Riska, Dsain dan Ralisasi Antna Mikrostrip dngan Patch Parasitik untuk Mningkatkan Gain Antna, Laporan Tugas Akhir Tknik Tlkomunikasi Institut Tknologi Bandung, [7] Santosa, Slamt Purwo, Antna Mikrostrip Sgitiga dngan Saluran Pncatu Brbntuk Garpu yang Dikopl Scara Elktromagntik,Laporan Tugas Akhir Tknik Tlkomunikasi Univrsitas Indonsia, [8] Sinulingga, Friandri, Prancangan dan Ralisasi Susunan Antna Mikrostrip Ghz untuk Aplikasi Mobil VSAT pada Frkunsi Uplink Ku-Band, Laporan Tugas Akhir Tknik Tlkomunikasi Institut Tknologi Bandung, [9] Wisnu, Dsain dan Ralisasi Susunan Antna Mikrostrip 12,15 GHz untuk Aplikasi Mobil VSAT pada Frkunsi Downlink Ku-Band, Laporan Tugas Akhir Tknik Tlkomunikasi Institut Tknologi Bandung, 2009.

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

ANTENA MIKROSTRIP 5 LARIK SIMETRI DOUBLE DIPOLE UNTUK OMNI DIRECTIONAL DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHZ

ANTENA MIKROSTRIP 5 LARIK SIMETRI DOUBLE DIPOLE UNTUK OMNI DIRECTIONAL DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHZ ISBN : 978-60-97895-1-5 SEMNAS MIPA 010 Unirsitas Ngri Malang ANTENA MIKROSTRIP 5 LARIK SIMETRI DOUBLE DIPOLE UNTUK OMNI DIRECTIONAL DENGAN FREKUENSI KERJA,4 GHZ Qomaruddin 1), Yulia Dyah R ), Yono Hadi

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI 850 MHz UNTUK APLIKASI PRAKTIKUM ANTENA

PERANCANGAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI 850 MHz UNTUK APLIKASI PRAKTIKUM ANTENA MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI 850 MHz UNTUK APLIKASI PRAKTIKUM ANTENA Adhe Setya Nugraha [1], Yuli Christyono, S.T., M.T. [2], Sukiswo, S.T., M.T.

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN KTROMAGNTIKA TRAPAN GOMBANG INTAS MDIUM D W I A N D I N U R M A N T R I S U N A N G S U N A R YA H A S A N A H P U T R I AT I K N O V I A N T I POKOK BAHASAN PNDAHUUAN KOFISIN PANTU, KOFISIN TRUS, DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN BAB VI SABUNGAN BALOK ENDUKUNG OEN 1. TUJUAN ERKULIAHAN A. TUJUAN UU ERKULIAHAN (TU) Stlah mmplajari matri tntang sambungan balok pndukung momn, scara umum anda diharapkan : 1. ampu mnjlaskan pngrtian

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU 4 ANALISIS SAMBUNGAN PAKU Alat sambung paku masih sring ijumpai paa struktur atap, ining, atau paa struktur rangka rumah. Tbal kayu yang isambung biasanya tiak trlalu tbal brkisar antara 0 mm sampai ngan

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik BAB II ANTENA MIKROSTRIP 2.1 Pengertian Antena Antena merupakan salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik akan

Lebih terperinci

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK MODELING PENGTURN KECEPTN MOTOR DC DENGN SIMULINK Olh : I N Satya Kumara Staf Pngajar Tknik Elktro Univrsitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: ins_kumara@yahoo.com Intisari Motor arus sarah (motor

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY Maria Natalia Silalahi, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535

ANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535 ANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535 Ruzita Sumiati (1) (1) Staf Pngajar Tknik Msin Politknik Ngri Padang ABSTRACT Th DC motor was oftn usd in various

Lebih terperinci

DESAIN AWAL SISTEM KENDALI PARAMETER BERKAS RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/10 ma PTAPB BATAN YOGYAKARTA

DESAIN AWAL SISTEM KENDALI PARAMETER BERKAS RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/10 ma PTAPB BATAN YOGYAKARTA DESIN WL SISTEM KENDLI RMETER BERKS RDISI MESIN BERKS ELEKTRON 350 k/10 m TB BTN YOGYKRT SUTNTO Skolah Tinggi Tknologi Nuklir Badan Tnaga Nuklir Nasional - BTN JL.Babarsari Kotak os 6101 YKBB, Yogyakarta

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip dengan Metode Aperture Coupled Feed pada Frekuensi 800 MHz

Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip dengan Metode Aperture Coupled Feed pada Frekuensi 800 MHz Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 1 (1), 010, 14-0 Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip dengan Metode Feed pada Frekuensi 800 MHz Hanief

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika. Oleh: Margareta Inke Mayasari NIM :

Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika. Oleh: Margareta Inke Mayasari NIM : PLAGIA MRUPAKAN INAKAN IAK RPUJI PRHIUNGAN BAAS RNAH NILAI PRBANINGAN ANARA SUHU BY AN SUHU KRISAL SCARA NUMRIK UNUK MNNUKAN PNGARUH SUHU RHAAP PANAS JNIS KRISAL Skripsi iajukan untuk Mmnuhi Salah Satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM Akbar Satria Wardhana *), Yuli Christyono, and Teguh Prakoso Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pndahuluan Efktivitas pngoprasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipngaruhi olh klaiklautan (saworthinss) dan sakindlinss dari kapal itu

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Tri Wahyuningsih 1), Abrar Omar,SE,M.Si 2), Agus Suprijanto,SE, MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Vol.15 No.2. Agustus 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.15 No.2. Agustus 2013 Jurnal Momentum ISSN : X Vol.5 No.. Agustus 3 Jurnal Momntum ISSN : 693-75X PERENCANAAN PENEMPATAN ARRESTER TERHADAP EFEKTIVITAS PROTEKSI TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK 5 KV SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN TENGAH - SUMATERA

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG x u comparator MVV RMVV vcc rst vcc rst COUNTER IC 407 COUNTER IC 407 0 0 switch cntral N N2 N3 N4 switch cabang rlay rlay snsor snsor out put out put BLOCK RANGKAIAN RELA BLOCK RANGK TRANSDUCER AC AC

Lebih terperinci

SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2)

SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2) SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2) Abstrak Ssuai dngan praturan trbaru yang ditrbitkan olh Pmrintah Indonsia, sistm prpipaan transmisi dan distribusi untuk minyak

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas akhir. PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP DENGAN METODE APERTURE COUPLED FEED PADA FREKUENSI 800 MHz

Makalah Seminar Tugas akhir. PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP DENGAN METODE APERTURE COUPLED FEED PADA FREKUENSI 800 MHz Makalah Seminar Tugas akhir PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP DENGAN METODE APERTURE COUPLED FEED PADA FREKUENSI 800 Hanief Tegar Pambudhi [1], Darjat, S.T., M.T. [], Ajub Ajulian Z, S.T., M.T.

Lebih terperinci