BABAK PENYISIHAN SELEKSI TINGKAT PROVINSI BIDANG KOMPETISI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BABAK PENYISIHAN SELEKSI TINGKAT PROVINSI BIDANG KOMPETISI"

Transkripsi

1 BABAK PENYISIHAN SELEKSI TINGKAT PROVINSI BIDANG KOMPETISI Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 81

2 Olimpiade Sains Nasional Petamina 1 Petunjuk : 1. Tuliskan secaa lengkap Nama, Nomo Ujian dan data lainnya pada Lemba Jawab Kompute (LJK).. Ujian seleksi ini tedii dai 6 soal pilihan ganda. 3. Setiap jawaban bena akan mendapat nilai, 3, atau 4 tegantung tingkat kesulitan soal; sedangkan jawaban yang salah akan dibei nilai nol. 4. Tingkat kesulitan masing-masing nomo telah ditetapkan dan diahasiakan oleh Tim Soal dan tidak dicantumkan di lemba soal. 5. Waktu ujian belangsung selama 1 menit. 6. Gunakan pensil B untuk mengisi jawaban anda pada lemba LJK. 7. Semua jawaban haus ditulis di lemba LJK yang tesedia. 8. Peseta dapat mulai bekeja bila sudah ada tanda mulai dai pengawas. 9. Peseta tidak dipekenankan meninggalkan uangan ujian sebelum waktu ujian beakhi. 1. Peseta haus segea behenti bekeja bila ada tanda behenti dai Pengawas. 11. Letakkan lemba jawaban di meja sebelah kanan dan segea meninggalkan uangan. 1. Tidak dipekenankan menggunakan kalkulato. Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 8

3 Pilihlah jawaban yang paling tepat 1. Suatu objek diam di posisi = 3,ˆ i + 4, ˆj +,kˆ m. Objek ini kemudian mengalami pecepatan a=1,ˆ i + 1,5 t ˆj m/s, t dalam sekon., sekon setelah dipecepat, objek beada di posisi: a. = 9,ˆ i + 1, ˆj + 8,kˆ m. b. = 5,ˆ i + 6, ˆj + 4,kˆ m. c. = 5,ˆ i+ 1, ˆj +,kˆ m. d. = 5,ˆ i + 6, ˆj +,kˆ = 5,ˆ i + 6, ˆj + 4,kˆ m. m.. Sebuah sepeda begeak dengan pecepatan, m/s. Sepeda tesebut melintasi sebuah lintasan lengkung dengan jejai kelengkungan 1 m dengan laju 1 m/s. Jika ê t dan ê masing-masing meupakan vekto satuan aah tangensial dan adial maka saat di lintasan ini, pecepatan total sepeda adalah: a. a=,eˆ t m/s b. a=, eˆ,1ˆ t e c. a=, eˆ +,1eˆ t m/s. m/s. d. a=,eˆ m/s. a=, eˆ +,1eˆ m/s. 3. Dua buah balok, salah satunya bemassa 5 kg dan lainnya 1 kg, teletak pada bidang miing sepeti ditunjukkan pada gamba. Balok 5 kg didoong ke atas sepanjang bidang miing oleh gaya sebesa 15 N. Anggap tidak ada gaya gesek antaa balok-balok dan bidang miing, dan pecepatan gavitasi 1 m/s. Tentukan besa gaya tekan yang dibeikan oleh balok 5 kg tehadap balok 1 kg. t a. 1 N b. 1 N c. 5 N d. 5 N 5 N 4. Sebuah mobil box begeak dengan pecepatan 8 m/s pada jalan mendata. Di dalam box mobil tedapat sebuah peti bemassa 3 kg yang diikatkan ke dinding box bagian depan melalui sebuah pegas sepeti ditunjukkan pada gamba. Antaa lantai box mobil dan peti tedapat gesekan dengan koefisien gesek statik dan kinetik masing-masing Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 83

4 ,6 dan,4. Dai pilihan-pilihan beikut, situasi mana yang tejadi pada pegas (anggap pecepatan gavitasi 1 m/s ). a. Pegas teegang sepanjang 1 cm. b. Pegas tetekan sepanjang 1 cm. c. Pegas teegang sepanjang 6 cm. d. Pegas tetekan sepanjang 6 cm. Pegas tidak teegang ataupun tetekan. 5. Gamba di bawah ini menunjukkan sebuah silinde pejal bemassa M pada bidang miing dengan sudut kemiingan α. Silinde tesebut dihubungkan dengan benda bemasa m dengan tali melalui sebuah katol tak bemassa. Anggaplah silinde akan menggelinding tanpa slip ke kii. Tentukan haga minimum M/m aga silinde menggelinding dipecepat ke bawah. a. > b. > c. > d. > > 6. Gamba di bawah ini menunjukkan sebuah benda titik bemassa m begeak dengan kecepatan konstan v menuju sebuah tongkat yang diam, bemassa m dan panjang l. Aah v dan tongkat saling tegak luus. Benda tesebut menumbuk tongkat secaa tidak elastis tepat diujungnya, sehingga tongkat akan beotasi dengan kecepatan sudut ω. Tentukanlah nilai ω. a. = b. = c. = d. = = Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 84

5 7. Tegangan tali ata-ata tehadap waktu pada pendulum sedehana dengan panjang tali l, massa pendulum m dan amplitudo angula adalah: a. + c. b. d Dua buah massa m dihubungkan satu sama lain dengan sebuah pegas dan masing-masing juga dihubungkan ke tembok oleh dua buah pegas sepeti telihat paga gamba. Ketiga pegas tesebut memiliki konstanta pegas yang sama, k. Jika fekuensi salah satu mode vibasi nomal yang tejadi adalah ω maka fekuensi mode vibasi nomal yang lain adalah: a. c. b. 3 d Sebuah sumbe memancakan gelombang bola. Jika taaf intensitas pada jaak adalah dan jaak adalah. Maka pebandingan antaa dan adalah: β 1 log( / ) β a. 1 1 β + 1 log( / ) β b. 1 1 c β log( / ) β 1 β + log( / ) β d. 1 1 Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 85 β1 + log( 1 / ) β 1. Sebuah ada memancakan gelombang miko dengan fekuensi =,. Kemudian gelombang tesebut dipantulkan oleh sebuah mobil yang begeak menjauhi sumbe dan pebedaan fekuensi yang teuku adalah sebesa Δ = 93. Jika kecepatan gelombang miko di udaa 3, 1 / maka kecepatan mobil adalah: a. = 18 / b. = / c. = 6 / d. = 3 / 1 1 = 35 /

6 11. Pipa Pitot ditempelkan pada pipa gas hoisontal yang penampangnya S (lihat gamba). Anggap viskositas gas dapat diabaikan dan pecepatan gavitasi di tempat itu g. Jika pebedaan tinggi caian pada pipa Pitot adalah h dan massaa jenis gas dan caian betuuttuut adalah ρ dan ρ, beapakah volume gas pe satuan waktu Q yang mengali di dalam pipa? a. Q= S g h ρ ρ b. Q= S g h ρ ρ c. Q= S g h ρ ρ Q= S g h ρ d. ρ Q S g h ρ = ρ 1. Sebuah silinde hoisontal yang volumenya V beisi penuh ai yang massa jenisnya ρ. Ujung kii dibatasi oleh piston yang dapat begeak dan ujung kanan dibatasi oleh dinding dengan lubang kecil yang luas penampangnya s (lihat gamba). Jika piston didoong ke kanan oleh gaya tetap selama t hingga ainya kelua semua, beapakah usaha W yang telah dilakukan oleh gaya tesebut? a. b. W W 3 ρv = s t 3 ρv = s t c. d. W W ρv = 4s t ρv = 6s t 3 3 W ρv = 8s t Sebuah satelit bemassa m mengobit bumi yang massa M, dalam lintasan eliptik. Di lintasan ini, jaak tejauh satelit ke bumi sebesa dua kali jaak tedekat satelit ke bumi, max = min = R. Kecepatan satelitt di titik tedekat adalah sebesa: a. GM 3 R c. 3GM 4R b. GM 4 R d. 4GM 3R GM R Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 86

7 14. Sebuah mobil bemassa 13 kg dipacu dengan laju 7 km/jam ke aah utaa di suatu tempat yang teletak 3 LU dan 9 BT. Akibat gaya koiolis, mobil ini mempeoleh pecepatan sebesa: a. 1,45 x 1-3 m/s ke baat. b.,5 x 1-3 m/s ke selatan. c.,9 x 1-3 m/s ke timu. d.,5 x 1-3 m/s ke utaa. 1,45 x 1-3 m/s ke Timu. 15. Sebuah pendulum sedehana bemassa m dan panjang l beayun di bidang xy dengan sudut θ ( t) di sebuah mobil yang dipecepat dengan pecepatan a dalam aah x. θ meupakan sudut yang dibentuk oleh tali pendulum dengan gais vetikal yang melalui sumbu otasi pendulum (sumbu y). Anggaplah bahwa saat t = mobil beada di x = dengan kecepatan x=v &. Pesamaan geak pendulum sedehana ini dapat dinyatakan dengan: a. & θ g a = sinθ cosθ l l. b. & θ g a = sinθ + cosθ l l. c. & θ g a =+ cosθ + sinθ l l. d. & θ g a =+ sinθ sinθ l l && g a θ = cosθ sinθ l l 16. Sebuah pendulum sedehana dibuat dai beban bemassa m dan benang tidak bemassa dengan panjang l. Pendulum beayun pada bidang vetikal dl dengan laju petambahan panjang tali = k = konstan. Hamiltonian untuk dt pendulum ini dapat dinyatakan dengan: pl 1 pl 1 a. H = mk mgl cosθ. d. H = mk ml ml pθ 1 b. H = mk mgl cosθ. ml ( pθ + pl) 1 H = mk mgl cosθ pθ ml c. H = mgl cosθ. ml 17. Dalam pecobaan tetes minyak Milikan, sebuah tetes minyak memiliki jaijai = 1,6 1 m dan keapatan = 8,5 1 / jatuh bebas memasuki medan listik homogen E (aah E ke bawah). Untuk membuat tetes minyak diam, besa medan listik yang dipelukan adalah = 1,9 1 /. Muatan tetes minyak tesebut secaa pendekatan dalam paamete ( = 1,6 1 ) adalah: a. b. 3 c. 4 d. 5 6 Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 87

8 18. Sebuah elekton begeak pada sumbu x dengan kecepatan v memasuki daeah medan listik homogen E di dalam uang dua keping sejaja (lihat gamba) dengan panjang keping a. Sebuah laya untuk mengamati posisi elekton ketika kelua dai keping sejaja tesebut dipasang pada jaak b dai ujung keping. Jaak vetikal elekton ketika mengenai laya y adalah: a b V y e E X a. = + b. = + c. = + d. = + = Sebuah kawat bebentuk sepeempat lingkaan bemuatan q yang tedistibusi secaa homogen sepanjang kawat. Jika jai-jai kelengkungan kawat R, tentukan kuat medan listik di titik O (lihat gamba) akibat distibusi muatan pada kawat. R O a. b. c. d. Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 88

9 . Sebuah kawat silindis dengan penampang bejai-jai R membawa aus I dengan distibusi keapatan aus yang memenuhi hubungan =, dengan jaak ke sumbu kawat, dan konstanta (lihat gamba). Tentukan besa induksi magnetik pada setiap titik di dalam kawat dengan < a. b. c. d. 1. Sebuah bola kondukto beongga memiliki jaijai dalam a dan jai-jai lua lua c. Ruang di antaa dua pemukaan bola ini diisi dengan dua bahan dielektik yang bebeda. Bahan dengan konstanta dielektikum K1 diletakan di antaa a dan b, sedangkan K di antaa b dan C (lihat gamba). Kapasitas kapasito sistem ini adalah: a. = b. = c. = d. = =. Sebuah bahan dielektik bebentuk silinde beongga dengan jai-jai dalam dan jai-jai lua. Di sepanjang sumbu silinde diletakkan muatan gais dengan apat muatan pesatuan panjang. Jika konstanta dielektikum bahan dielektik adalah K, maka muatan induksi pe satuan panjang pada pemukaan lua adalah: a. b. c. d. Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 89

10 3. Pehatikan gamba angkaian DC dibawah ini. Mula-mula sakla S dalam keadaan tebuka untuk dalam waktu yang lama, kemudian pada saat t =, sakla S ditutup. Aus listik sebagai fungsi waktu, setelah sakla ditutup adalah: R 1 V S R C a. = + b. = + c. = + d. = + = 4. Sebuah angkaian RL befungsi sebagai high pass filte (yaitu angkaian yang dapat memfilte aus ac befekuensi endah) dibeikan pada gamba dibawah ini. Hambatan R meupakan hambatan dalam dai indukto. Jika V1 dan V masing-masing adalah tegangan input dan tegangan output yang diuku tehadap gound, maka fekuensi aus ketika asio tegangan = adalah: a. = b. = = c. = d. = Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 9

11 5. Suatu uangan dibei medan magnet unifom sebesa 5, x 1 - T. Medan magnet tadi teletak di bidang xy dalam aah 3 tehadap sumbu x. 6 Sebuah elekton begeak dengan kecepatan v= 4, 1 iˆ m/s memasuki daeah tadi. Massa dan muatan elekton masing-masing adalah 9,1 x 1-31 kg dan 1,6 x 1-19 C. Gaya magnet yang dialami elekton tadi dinyatakan dengan: 14 a. F =+ 1,6 1 kˆ N. 14 b. F = 1,6 1 kˆ N. 14 c. F = 3, 1 kˆ N. 14 d. F =+,8 1 ˆj N. 14 F = 1,6 1 ˆj N. 6. Sebuah kawat dengan panjang L dilengkungkan membentuk sebuah tiga pe empat lingkaan. Kawat dialii aus I dan diletakkan di lingkaan dengan jejai yang sama. Medan magnet di pusat lingkaan sebesa: a. b. 3πµ oi B= 16L 9πµ oi B= 8L c. d. 3πµ oi B= 4L 9πµ oi B= 16L 3πµ oi B= 8L 7. Bola dielektik (jejai a, tetapan dielektik ε 1 ) dibenamkan di dalam caian (tetapan dielektik ε ) yang mula-mula beada di dalam medan listik homogen E. Beapa potensial listik pada suatu titik di dalam bola setelah dibenamkan? ε a. ϕ= E cosθ ε1+ ε ε b. ϕ= E cosθ ε1+ ε ε c. ϕ= E cosθ ε + 3ε 1 3ε d. ϕ= E cosθ ε1+ ε 3ε ϕ= E cosθ ε1+ ε 8. Sebuah muatan Q beada pada ketinggian h di atas pemukaan kondukto yang luasnya tidak behingga dan ditanahkan (potensial listik nol). Beapa usaha W yang dipelukan untuk memindahkan muatan tesebut ke titik yang jaaknya tidak behingga dai pemukaan kondukto? a. Q W = b. 3πε h W Q = c. 16πε h Q W = 8πε h Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 91

12 d. W Q = 4πε h W Q = πε h 9. Sebuah muatan titik Q begeak dengan kecepatan tetap v dengan v << c dan c kecepatan cahaya. Beapakah medan magnet H pada titik A (lihat gamba), yang teletak pada lingkaan yang bepusat di titik O, sebagai fungsi dai, θ, dan v? Q vsinθ a. H = 8π Q v cosθ b. H = 8π Q vsinθ c. H = π Q v cosθ d. H = 4π Q vsinθ H = 4π 3. Medan listik dai gelombang elektomagnetik bedii E = Em cos kx cosωt tejadi di sepanjang sumbu-x dalam vakum. Beapa poyeksi vekto Poynting pada sumbu-x? 1 a. Sx = ε cem sin kx 1 b. Sx = εcem sin kx 1 c. Sx = ε cem sin kx 4 sin ω t cos ω t sin ω t 1 d. Sx = εcem sin kx cos ω t 4 1 Sx = εcem cos kx sin ωt Sebuah temomete dai bahan temisto dapat menguku tempeatu sebuah benda bedasakan peubahan hambatan dalam bentuk R t =, hambatan dalam satuan Ω, dan suhu dalam Kelvin. B / T ( ) R e Konstanta dan didapatkan dai pengukuan pada titik tetap yaitu titik beku dan titik didik ai1. Jika dalam pengukuan didapatkan = 736 Ω pada titik beku ai dan = 153 Ω pada titik didih ai. Nilai konstanta dan yang besesuaian adalah: (ln 48 = 3,87 dan, = 1,8 1 dimana =,7) a. 4, 1 Ω dan 4, 1 Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 b. 4, 1 Ω dan 4, 1 9

13 c. 4, 1 Ω dan 4, 1 d. 4, 1 Ω dan 3, 1 4, 1 Ω dan 4, 1 3. Sebuah tabung tebuat dai gelas mempunyai panjang = 1,8. Pada tempeatu, tabung beisi caian dengan tinggi setengah dai panjang tabung. Jika diketahui koefisien muai panjang gelas, = 1, 1 / dan koefisien muai volume, = 4, 1 /, maka peubahan tinggi caian pada tabung jika dipanaskan sampai tempeatu 3 adalah: a. 6,3 1 c. 1, b. 3,3 1 d. 1, Sebuah jembatan tebuat dai logam mempunyai panjang L = 4 m. Ketika tejadi peubahan tempeatu ΔT = 49 C, jembatan tesebut tepotong di tengahnya dan teangkat sejauh (lihat gamba). Jika jembatan mempunyai koefisien muai panjang α = 5 1 / C, maka panjang adalah: a. b. 36 c. 6 d Sebuah balon udaa mempunyai mempunyai volume V = 1,5 m. Bagian bawah balon tesebut tebuka. Pada tekanan udaa 1 atm, tempeatu udaa di bagian dalam adalah 77 dan tempeatue udaa di sekita adalah 7. Jika m = 9, k = 1,38 1 JK, N = 6, Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 93

14 1 patikel/mol, dan g = 1 ms. Maka gaya netto pada balon udaa adalah: a. 55, N b. 35, N c.,5 N d.,5 N,5 N 35. Sebuah mangkok tebuat dai tembaga dengan massa 15 g beisi ai g pada tempeatu. Kemudian sebanyak 3 g bijih tembaga yang sangat panas dimasukan ke dalam ai dan menyebabkan 5 g ai menjadi uap. Jika tempeatu sistem adalah 1, kalo jenis ai dan tembaga masing-masing c = 1 dan c =,93, maka tempeatu awal bijih tembaga adalah: a. 873 b. 3 c. 73 d Sebuah peluu tebuat dai timah bemassa m = 3 g begeak dengan kecepatan v = 4 ms menembus sebuah balok dan menyebabkan setengah enegi kinetiknya beubah menjadi panas. Jika tempeatu awal peluu dan kalo jenis timah, c =,18 peluu yang besaang di dalam balok adalah: a. 35 b. 365 c. 4 d , maka tempeatu 37. Jika massa jenis ai dalam entang tempeatu 4 adalah 1 g. cm dan massa jenis ai pada tempeatu 1 adalah,958 g. cm, maka kapasitas panas cp 1 kg ai pada tempeatu antaa 4 dan 1 adalah: (Diketahui modulus Bulk = 1 dan kefisien muai volme =,7 1 ). Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 94

15 a. c = 1,. b. c = 4,. d. c = 1,. c = 3,3. c. c = 8,. 38. Dua mol gas ideal monatomik pada titik D mempunyai tekanan dan tempeatu masing-masing atm dan 36. Pada titik B, volume gas adalah tiga kali dai titik D dan tekanannya dua kali dai titik C. Poses AB dan CD adalah poses isotemal. Jika diketahui konstanta gas R = 8,314.. =,8, maka keja total poses siklus DABCD:. a. = 6,6 b. = 9,9 d. = 19,5 = 3,5 c. = 13, 39. Gamba beikut menunjukkan posesposes pada mesin diesel, dengan ab adalah kompesi adiabatik, bc adalah ekspansi tekanan tetap, cd adalah ekspansi adiabatis, dan da adalah poses pendinginan dengan volume tetap. Maka efisiensi yang tepat untuk poses mesin diesel adalah: Pendinginan Isokhois Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 95

16 a. γ ( Vb / Vc ) ( Va / V ) η = 1 b γ ( V / V V / V ) c a b a γ d. γ ( Vc / Va ) ( Vb / V ) η = 1 a γ ( V / V V / V ) c b b a γ b. ( V / V ) ( V / V ) η = 1 γ ( V / V V / V ) γ 1 γ 1 c b b a c a b a ( V / V ) ( V / V ) η = 1 γ ( V / V V / V ) γ 1 γ 1 c a b a c b b a c. γ ( Vc / Vb ) ( Vb / Va ) η = 1 γ ( V / V V / V ) c a b a γ 4. Titik didih ai di sekita pemukaan bumi menuun tehadap ketinggian dai pemukaan laut. Keapatan uap pada tempeatu 1 adalah,598 / dan kalo laten penguapan ai adalah =,44 1. Dengan asumsi tempeatu udaa adalah 3 dan keapatan udaa pada dan 1 atm adalah 1,9 / ), maka peubahan titik didih ai tehadap ketinggian (/) adalah: a.,5 / b.,87 / c.,5 / d. 1, /,3 / 41. Sebuah sistem temodinamika yang volumenya dijaga konstan ditempatkan dalam kontak temal dengan sebuah esevoi panas. Sistem mencapai kesetimbangan temal dengan esevoi apabila: a. enegi dalamnya minimum b. enegi bebas Helmhotz-nya minimum c. enegi bebas Gibbs-nya minimum d. entalpinya minimum entopinya minimum 4. Jika S, F, G, T, V, dan P betuut-tuut menyatakan entopi, fungsi Helmholtz, fungsi Gibbs, suhu, volume, dan tekanan, manakah hubungan yang bena di antaa pilihan-pilihan beikut? a. = b. = Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 96

17 c. = d. = = Diketahui fungsi patisi sebuah sistem patikel sebagai = ħ = f. = ħ 1 + ħ ħ, dengan. Enegi ata-ata temodinamik sistem tesebut dapat dituunkan sebagai: g. = ħ 1 ħ h. = ħ ħ i. = ħ + ħ j. = ħ + ħ 43. Sebuah sistem temodinamika tedii atas N osilato hamonik dua dimensi yang saling bebas (tidak saling beinteaksi). Jika dihitung dengan menggunakan pinsip ekuipatisi, enegi intenal sistem ini adalah: a. = 4 b. = c. = d. = = 44. Dua pesawat antaiksa, A dan B, yang panjangnya sama l ketika diam, begeak saling mendekat dengan panjang pesawat sejaja kecepatan. Jika pengamat pada pesawat A mencatat selang waktu τ selama dua pesawat bepapasan, beapakah kecepatan elatif v pesawat tesebut satu sama lain? l / τ a. v= 1 + ( l / cτ ) l / τ b. v= 1 + ( l / cτ ) l / τ c. v= 1 + ( l / cτ ) l / τ d. v= 1 + ( l / cτ ) l / τ v= 1 + ( l / cτ ) 45. Massa jenis sebuah benda yang diam adalah ρ. Jika massa jenis benda betambah sebesa ηρ ketika begeak, beapakah kecepatannya? c η( + η) c η(1 + η) v= v= a. 1+ η b. 1+ η Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 97

18 c η( + η) c η( + η) v= v= c. 1+ η 1+ η c η(1+ η) v= d. 1+ η 46. Sebekas elekton dengan enegi seagam menabak taget yang tebuat dai bahan Tungsten. Panjang gelombang tependek sina -X yang dihasilkan peistiwa ini sebesa 1,74 1 nm. Elekton di bekas 34 begeak dengan laju: (Gunakanlah konstanta Planck h = 6,63 1 J.s, massa elekton m e = 9,11 1 kg, dan muatan elekton e = 1,6 1 C) a. 3,11 x 1 7 m/s. b. 1,6 x 1 7 m/s. c. 5,1 x 1 7 m/s. d. 7,63 x 1 7 m/s. 9,77 x 1 7 m/s. 47. Foton dengan momentum 1, x 1-3 kg.m/s menabak elekton bebas yang diam. Foton yang tehambu membentuk sudut 6 dai aah foton datang. Kaena hambuan, panjang gelombang foton menjadi sebesa 34 sebesa: (Gunakanlah konstanta Planck h = 6,63 1 J.s, massa elekton m e = 9,11 1 kg, dan muatan elekton e = 1,6 1 C) a. 1,63 x 1-11 m. b. 3,1 x 1-11 m. c. 4,51 x 1-11 m. d. 5,1 x 1-11 m. 6,75 x 1-11 m 48. Satu foton dengan panjang gelombang, nm diseap oleh atom hidogen dalam keadaan dasa. Setelah menyeap foton tesebut: 34 (Gunakanlah konstanta Planck h = 6,63 1 J.s, massa elekton m e = 9,11 1 kg, dan muatan elekton e = 1,6 1 C) a. atom hidogen teeksitasi ke keadaan eksitasi ketiga b. atom hidogen teeksitasi ke keadaan eksitasi kedua c. atom hidogen teionisasi dan elekton telepas dengan enegi kinetik 48,6 ev. d. atom hidogen teionisasi dan elekton telepas dengan enegi kinetik 6, ev. atom hidogen teionisasi dan elekton telepas dengan enegi kinetik 75,8 ev 49. Sebuah obit Boh elekton pada atom hidogen mempunyai jejai 1, x 1-5 m. Atom hidogen dalam keadaan dengan jejai obit elekton tesebut Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 98

19 34 mempunyai enegi sebesa: (Gunakanlah konstanta Planck h = 6,63 1 J.s, massa elekton = 9,11 1 kg, dan muatan elekton e = 1,6 1 C) m e a ev. b. -3,4 x 1 - ev. c. -5,44 x 1-3 ev. d. -,18 x 1-4 ev. -7,19 x 1-5 ev. 5. Spektum otasi molekul diatomik AB diamati dengan menggunakan sistem spektoskopi gelombang miko. Jika panjang ikatan tesebut dan massa masing-masing atom penyusun adalah m1 dan m, maka jaak anta gais spektum otasi molekul ini adalah (dalam satuan enegi). a. b. c. d. 51. Enegi otasi molekul dapat dinyatakan dengan = + 1 di mana I momen inesia dan j bilangan kuantum otasi. Intensitas gais spektum ini sebanding dengan jumlah populasi setiap keadaan tingkat eneginya. Populasi tesebut sebanding dengan distibusi Boltzmann ( = konstanta Boltzmann) dan fakto degeneasi momentum angula molekul. Tingkat enegi otasi ke j yang menunjukkan intensitas tetinggi pada tempeatu T adalah: a. = 1 b. = c. = + d. = + 1 = 1/3 5. Jika jejai sebuah inti atom ditentukan oleh R= 1.3A (R dalam fm) dengan A adalah nomo massa, beapakah kia-kia jumlah nukleon pe cc? a. b c. d Radioisotop A dengan tetapan peluuhan a meluuh menjadi adioisotop B dengan tetapan peluuhan b. Jika mula-mula hanya ada adioisotop A sejumlah N, beapakah jumlah N adioisotop B setelah t sekon? Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 99

20 Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 a at bt a. N = N ( e e ) d. b a N N b at bt = ( e + e ) b a a at bt b. N = N ( e + e ) b a N N b at bt = ( e e ) b + a a at bt c. N = N ( e e ) b+ a 54. Sebuah patikel beada pada keadaan dasa dai potensial sumu tak behingga satu dimensi yang lebanya < x<l. Beapakah peluang P patikel tesebut ditemukan dalam daeah 1 l x l? 3 3 a. b. 1 3 P= + 3 π 1 3 P= + 3 π c. d. 1 3 P= + π 1 3 P= + π 1 P= + π 55. Sebuah patikel bemassa m beada dalam potensial satu dimensi sepeti padaa gamba. Pesamaan manakah yang menentukan tingkat enegi patikel tesebut untuk kondisi E< U? i a. sin kl=± kl h ml U b. cos kl=± kl h ml U d. cos kl=± kl h 4ml U c. sin kl=± kl h ml U sin kl=± kl h 4ml U 56. Jika meupakan suatu opeato kuantum, contoh opeasi yang menunjukkan sifat opeato linie adalah: a. = + b. = + / c. = d. = = 57. Tinjau sebagai suatu opeato kuantum yang dinyatakan dalam epesentasi matiks, di mana,,, dan bilangan-bilangan eal, dan 1

21 = 1. Dai pilihan-pilihan beikut, contoh ekspesi yang menunjukkan sebagai opeato obsevable fisis adalah: a. c. b. d. 58. Tinjau osilato hamonik kuantum satu dimensi dengan fekuensi sudut kaakteistik, dengan fungsi-fungsi eigennya yang dinyatakan dengan. Pada suatu saat osilato beada pada keadaan yang dilukiskan dengan fungsi gelombang = Hitung haga ekspektasi enegi osilato pada keadaan tesebut. a. ħ b. ħ c. ħ d. ħ ħ 59. Suatu saat atom hidogen beada dalam keadaan kuantum yang dinyatakan dengan = 3 + +, dengan =, fungsi-fungsi eigen atom hidogen. Pada keadaan tesebut pobabilitas atom hidogen untuk memiliki enegi sebesa, ev adalah: a. b. c. d. Lapoan Pelaksanaan OSN-PERTAMINA 1 11

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

BABAK PENYISIHAN SELEKSI TINGKAT PROVINSI BIDANG KOMPETISI

BABAK PENYISIHAN SELEKSI TINGKAT PROVINSI BIDANG KOMPETISI BABAK PENYISIHAN SELEKSI TINGKAT PROVINSI BIDANG KOMPETISI Olimpiade Sains Nasional Pertamina 1 Petunjuk : 1. Tuliskan secara lengkap Nama, Nomor Ujian dan data lainnya pada Lembar Jawab Komputer (LJK)..

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasa II Listik, Magnet, Gelombang dan Fisika Moden Pokok Bahasan Medan listik & Hukum Gauss Abdul Wais Rizal Kuniadi Novitian Spaisoma Viidi 1 Repesentasi dai medan listik Gais-gais medan listik

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA

BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA 7 BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA PENDAHULUAN Leaning Outcome: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dihaapkan : Mampu menjelaskan konsep Sistem Koodinat Dipecepat dan Gaya Inesial Mampu

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

Penggunaan Hukum Newton

Penggunaan Hukum Newton Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Proses fluoresensi dan fosforesensi [14].

BAB 2 LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Proses fluoresensi dan fosforesensi [14]. BAB 2 LANDAAN TORI 2.1 Pinsip luoesensi luoesensi adalah poses pemancaan adiasi cahaya oleh suatu matei setelah teeksitasi oleh bekas cahaya beenegi tinggi. misi cahaya tejadi kaena poses absobsi cahaya

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS 397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah. 1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple

Lebih terperinci

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASA II : EL-22 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-5 CAKUPAN MATEI. ESISTANSI DAN HUKUM OHM 2. ANGKAIAN LISTIK SEDEHANA 3. DAYA LISTIK DAN EFISIENSI JAINGAN SUMBE-SUMBE:.

Lebih terperinci

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2014 Petunjuk Umum 1. Silakan berdoa sebelum mengerjakan soal, semua alat komunikasi dimatikan. 2.

Lebih terperinci

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( ) Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1 Pekuliahan Fisika Dasa II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hai ini (1 minggu): Muatan Listik Gaya Listik Medan Listik Dipol Distibusi Muatan Kontinu Oleh Endi Suhendi Muatan Listik Dua jenis muatan listik:

Lebih terperinci

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1 FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik - Magnet

Fisika Dasar II Listrik - Magnet Fisika Dasa II Listik - Magnet Sua Dama, M.Sc Depatemen Fisika UI Silabus Listik Medan Listik: Distibusi Muatan Diskit Distibusi Muatan Kontinu Potensial Listik Kapasitansi, Dielektik, dan negi lektostatik

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Xpedia Fisika. Mekanika 03 Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44 LISTRIK STTIS (3) Potensial Listik BB 1 Fisika Dasa II 44 1. PENDHULUN ds G 3.1 Muatan positif egeak sejauh ds ke aah negatif kaena adanya enegi potensial listik Dalam pemahasan tedahulu kita telah menganalisis

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

BAB 7 Difraksi dan Hamburan

BAB 7 Difraksi dan Hamburan BAB 7 Difaksi dan Hambuan Bedasakan bab sebelumnya yang menjelaskan tentang sebuah gelombang yang datang di pantulkan oleh suatu bidang pembatas meupakan gelombang data dan tidak behingga. Jika sebuah

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING Massa electron NAMA:.. ID PESERTA:.. m e = 9, kg Besar muatan electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

INFORMASI PENTING Massa electron NAMA:.. ID PESERTA:.. m e = 9, kg Besar muatan electron. e = 1, C Bilangan Avogadro PETUNJUK UMUM 1. Tuliskan NAMA dan ID peserta di setiap lembar soal. 2. Tuliskan jawaban akhir di kotak yang disediakan untuk Jawaban. 3. Peserta boleh menggunakan kalkulator sewaktu mengerjakan soal.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 1. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang adalah 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah... m 2 A. 191,875 B. 191,9 C. 191,88 D. 192

Lebih terperinci

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

PENERBIT ITB FISIKA DASAR I

PENERBIT ITB FISIKA DASAR I PENERBIT ITB CATATAN KULIAH FI-0 FISIKA DASAR I (Edisi Revisi) Oleh D.Eng. MIKRAJUDDIN ABDULLAH, M.Si. PROGRAM STUDI FISIKA Dafta Isi Bab Geak Dua Dimensi Bab Geak Peluu 7 Bab 3 Geak Melingka 36 Bab 4

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P44 Doc. Name: UNSMAIPA008FISP44 Doc. Version : 011-06 halaman 1 01. Berikut ini disajikan diagram vektor F 1 dan F! Persamaan yang tepat untuk resultan R = adalah... (A)

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan . (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan

Lebih terperinci

POTENSIAL LISTRIK dan KAPASITOR. Oleh : Hery Purwanto

POTENSIAL LISTRIK dan KAPASITOR. Oleh : Hery Purwanto POTENSIL LISTRIK dan KPSITOR Oleh : Hey Puwanto MTERI eda Potensial dan Potensial Listik eda Potensial di dalam Medan Listik Homogen Potensial dan enegi potensial yang ditimbulkan oleh muatan titik Potensial

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab III Geak Melingka Tujuan Pembelajaan nda dapat menganalisis besaan fisika pada geak melingka dengan laju konstan. Sumbe: Jendela Iptek, Gaya dan Geak Pehatikan gamba di atas! Saat pengendaa sepeda

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP) Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2 1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah

Lebih terperinci

BAB IV GERAK MELINGKAR BERATURAN

BAB IV GERAK MELINGKAR BERATURAN FISIKA KELAS X Ds. Pistiadi Utomo, M.Pd. BAB IV GERAK MELINGKAR BERATURAN Advance Oganize Rolling coaste yang ada di dunia wisata anak meupakan hibuan yang membeikan tantangan kebeanian. Penahkah kamu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelaai aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom dan fisika molekul yang mencakup: Fisika atom dan Fisika Molekul. Oleh kaena itu, sebelum mempelaai modul ini

Lebih terperinci

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa tebal keping adalah... A. 4,30 mm B. 4,50 mm C. 4,70

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci