Transformasi Bidang Datar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Transformasi Bidang Datar"

Transkripsi

1 Bab 5 Transformasi Bidang Datar Sumber: img57.imageshack.us Pada bab ini, nda akan diajak untuk menentukan kedudukan, jarak ang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam dimensi dua sehingga nda dapat menerapkan transformasi bangun datar menentukan kedudukan, jarak, ang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi dua, serta menerapkan transformasi bangun datar. Pada Bab, nda telah mempelajari pemetaan pada bilangan real, aitu suatu aturan ang menghubungkan suatu bilangan real dengan bilangan real lainna. Pada bab ini, nda akan mempelajari pemetaan pada bangun geometri, aitu transformasi geometri. Transformasi geometri adalah suatu aturan ang menghubungkan suatu titik di suatu bidang geometri (misalna bidang datar) dengan titik lain pada bidang tersebut. Pada bab ini, nda akan mempelajari empat macam transformasi geometri pada bangun datar, aitu translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), dilatasi (perbesaran atau perkalian), dan rotasi (perputaran). Tranformasitransformasi tersebut sangat erat kaitanna dalam kehidupan seharihari, contohna adalah baangan suatu objek pada cermin datar merupakan hasil transformasi objek tersebut pada cermin. Jika tinggi objek itu 5 cm dan tinggi cermin lebih besar dari tinggi objek? Berapakah tinggi baangan objek pada cermin? nda akan dapat menjawabna setelah mempelajari bab ini dengan baik.. Translasi B. Refleksi C. Rotasi D. Dilatasi E. Komposisi Transformasi Transformasi Bidang Datar 55

2 Peta Konsep Materi tentang Transformasi Bidang Datar dapat digambarkan sebagai berikut. Transformasi Bidang Datar Jenisjenis Transformasi Komposisi Transformasi Translasi Refl eksi Rotasi Dilatasi a baanganna b (, ) æææ Æ ' ( + a, + b) baangan terhadap garis baangan terhadap pusat rotasi baangan terhadap pusat dilatis (, ) æææ Æ ' (, ) (, ) æææ Æ ' (, ) (, ) æææ Æ ' (, ) (, ) æææ Æ ' (, ) a (, ) æææ Æ ' (a, ) b (, ) æææ Æ ' (, b ) Pusat Rotasi (, ) ' cos θ sin θ ' sin θ+ cos θ Pusat Rotasi (a, b) ' a + ( a)cos θ ( b)sin θ ' b + ( a)sin θ + ( b)cos θ Pusat Dilatasi [O, k] (, ) Æ '(k, k) Pusat Dilatasi [p, k] (, ) Æ '(a + k( a), b + k( b)) Soal Pramateri Kerjakan soalsoal berikut, sebelum nda mempelajari bab ini.. Tuliskanlah ciriciri bidang datar berikut.. Jelaskan ang dimaksud dengan: a. Jajargenjang c. Belahketupat a. absis c. transformasi b. Trapesium d. Laanglaang b. ordinat d. isometri. Tuliskanlah rumus luas dari bidang datar berikut a. Segitiga c. Belahketupat b. Trapesium d. Persegipanjang 56 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

3 Translasi Sebelum mempelajari materi translasi, perhatikan transformasi pada titik (, ) berikut. Y ' T (,) ' '(',') Baangan titik (, ) oleh transformasi T menghasilkan baangan dari titik, aitu titik '(', '). Jika titiktitik ang ditransformasikan terletak pada suatu bangun geometri maka akan terbentuk suatu bangun baru ang bentukna sama dengan bangun semula, hana berbeda posisi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Transformasi pada bangun geometri merupakan suatu aturan ang memindahkan suatu bangun geometri dari satu posisi ke posisi lain dengan tidak mengubah bentuk bangun tersebut. Transformasi ang tidak mengubah ukuran dan bentuk bangun disebut transformasi isometri, di antarana translasi (pergeseran), refl eksi (pencerminan), dan rotasi (putaran). dapun transformasi ang tidak isometri adalah dilatasi (perkalian) karena ukuran baangan dapat diperbesar atau diperkecil. Pada subbab ini nda akan mempelajari konsep translasi, sedangkan transformasi lain akan dipelajari pada subbabsubbab selanjutna. Translasi (pergeseran) adalah transformasi ang memetakan suatu titik pada titik lain sebagai baanganna. Fungsi ang memetakan titik tersebut sepanjang sumbu (horizontal) dan dilanjutkan pada sumbu (vertikal). Translasi dinatakan a oleh pasangan terurut dengan a merupakan komponen b translasi pada arah sumbu dan b merupakan komponen translasi pada arah sumbu. Translasi dapat dibaangkan dengan memindahkan objekobjek di sekitar kita. Misalna pada pemindahan meja. pada gambar berikut. X Gambar 5. Transformasi titik (, ) menjadi '(', ') Kata Kunci transformasi translasi koordinat cartesius absis ordinal isometri Transformasi Bidang Datar 57

4 Gambar 5. Translasi sebuah meja meja dipindah sepanjang garis lurus meja posisi meja mulamula T meter meja' ' meter posisi meja setelah dipindah T a b Gambar 5. Titik (, ) ditranslasikan oleh diperoleh baangan '(', ') aitu '( + a, + b) Pada Gambar 5., meja dipindahkan sepanjang garis lurus sejauh m ke kanan dan m ke atas oleh suatu translasi T, sehingga meja berpindah ke meja. Dengan membaangkan meja adalah suatu titik pada bidang koordinat Cartesius maka diperoleh Gambar 5.. Y ' (,) + a T '(',') ' b + b Pada Gambar 5. tampak, titik (,) ditranslasikan oleh a translasi T sepanjang garis lurus sejauh a satuan ke kanan b dan b satuan ke atas. Baangan dari titik ang diperoleh titik (+a, +b). Contoh tersebut memperjelas definisi berikut. a Jika titik (,) ditranslasikan oleh translasi T b maka diperoleh baangan dari, aitu (, ) dengan + a dan + b X a Translasi T b pada titik (, ) dapat ditulis a T : (, ) fi (, ) b di mana jika a >, maka arah pergeseranna adalah a satuan ke kanan (menuju positif) 58 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

5 jika a < maka arah pergeseranna adalah a satuan ke kiri (menuju positif). jika b > maka arah pergeseranna adalah b satuan ke atas (menuju positif). jika b < maka arah pergeseranna adalah b satuan ke bawah (menuju positif). Contoh Soal 5. Tentukanlah baangan titiktitik berikut terhadap translasi T. a. (, ) jika ditranslasikan oleh T b. B( 4, ) jika ditranslasikan oleh T c. C(, ) jika ditranslasikan oleh T Sumber : hokkaido.jp Gambar 5.4 Mendorong benda adalah contoh translasi d. D(, ) jika ditranslasikan oleh T Untuk menentukan baanganna, gunakan persamaan translasi berikut. ' + a dan ' + b a. Diketahui (, ) dan T Diperoleh ' + a + 4 ' + b + maka,, a, dan b. Jadi, baangan dari titik (, ) jika ditranslasikan oleh T adalah '(4,). b. Diketahui B( 4, ) dan T maka 4,, a, dan b. Diperoleh, ' + a 4 + ( ) 5 ' + b + 4 Jadi, baangan dari titik B( 4, ) jika ditranslasikan oleh T adalah B'( 5,4). c. Diketahui C(, ) dan T maka,, a, dan b. Diperoleh ' + a + ' + b ( ) + ( ) 5 Transformasi Bidang Datar 59

6 5 B' 4 B 5 4 D D' 4 5 ' 4 5 C C' Gambar 5.5 Jadi, baangan dari titik C(, ) jika ditranslasikan oleh T adalah C'(, 5). d. Diketahui D(, ) dan T dan b. Diperoleh, maka,, a, ' + a ( ) + ( ) ' + b ( ) + ( ) Jadi, baangan dari titik D(, ) jika ditranslasikan oleh T adalah D'(, )., B, C, dan D beserta baanganna ', B', C' dan D' oleh translasi T. nda juga dapat menentukan aturan tranlasi jika diketahui titik asal dan baanganna. Pelajarilah contoh soal berikut. Contoh Soal 5. Jika baangan dari titik (, ) adalah '(, ) maka tentukanlah aturan translasina. Diketahui (, ) dan '(, ) maka,, ', dan '. Dengan menggunakan persamaan translasi ' + a dan ' + b diperoleh + a a + a b 4 Jadi, translasi ang memetakan titik (, ) ke titik '(, ) adalah T 4. Pada Contoh Soal 5. dan 5., nda telah mempelajari translasi sebuah titik. Selanjutna, translasi juga dapat dilakukan pada beberapa titik, contohna pada Contoh Soal 5. berikut. Contoh Soal 5. Cermatilah sketsa denah penataan satuan ruangan sebuah kantor berikut. Keterangan,,,dan 4 kursi tamu meja tamu 4 6 kursi sekretaris 7 meja sekretaris 8 lemari arsip 8 6 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

7 Kemudian tata ruang kantor tersebut hendak diubah menjadi seperti denah berikut Tentukanlah translasi dari setiap benda ang terletak pada ruang kantor tersebut. Perhatikanlah translasi ang dilakukan oleh kursi tamu (), dan lemari arsip (8) berikut Kursi tamu () berpindah 5 satuan ke kanan 8 dan satuan ke bawah maka translasina 5 adalah T, sedangkan lemari arsip (8) berpindah satuan ke kanan dan 4 8 satuan ke atas maka translasina adalah T 8 4 Dengan cara ang sama, diperoleh tranlasi bendabenda dalam, ruang kantor sebagai berikut. Translasi pada (), (), (4), (5), (6), dan (7) berturutturut adalah T 4, T, T 4, T 5, T 6 6, T 4 7. Evaluasi Materi 5. Kerjakanlah soalsoal berikut di buku latihan nda.. Tentukan baangan dari titiktitik berikut 4 ang ditranlasikan oleh T. a. (, 5) b. B(, ) c. C(6, 7) d. D(, 5). Baangan dari titik P(4, 5) ang di translasikan oleh T dalah P'(,6). Tentukan translasi T. Transformasi Bidang Datar 6

8 . Perhatikan gambar berikut. 5 4 ' Tentukan translasi T ang memetakan segitiga BC ke ' B' C'. C B C' B' 4. Diketahui koordinat titik sudut suatu segiempat BCD adalaah (,), B(5,), C(5, 4), dan D(,4). a. Jika titiktitik sudut tersebut ditranslasi kan oleh translasi T ang memetakan segitiga BC pada soal nomor, tentukan koordinat baangan dari titiktitik tersebut. b. Gambarkan segiempat BCD dan baang an na pada bidang koordinat Cartesius (gunakan kertas berpetak), kemudian tentukan keliling dan luas segiempat BCD. B Refleksi Refleksi (pencerminan) adalah suatu transformasi ang memindahkan suatu titik pada bangun geometri dengan menggunakan sifat benda dan baanganna pada cermin datar. Pada refleksi, jarak benda dengan cermin sama dengan jarak baanganna pada cermin. Garis ang menghubungkan titiktitik pada benda dengan titiktitik pada baanganna tegak lurus dengan cermin, serta ukuran dan bentuk baangan sama dengan bentuk benda. Perhatikan gambar berikut. Sumber : Gambar 5.6 orang ang sedang bercermin cermin baangan dari orang ang sedang bercermin Ukuran dan bentuk ikan sama dengan baanganna. Kata Kunci refleksi sumbu refleksi matriks refleksi Pada bidang geometri, cermin dilukis sebagai sebuah garis lurus, seperti sumbu, sumbu, garis, garis, dan lain sebagina. Misalkan (, ) adalah titik pada bidang koordinat Cartesius, sumbu adalah cermin, dan '(', ') adalah baangan dari terhadap sumbu maka jarak ke sumbu sama dengan jarak ' ke sumbu dan garis ' tegak lurus dengan sumbu. 6 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

9 ' Garisgaris ang berfungsi sebagai cermin disebut sumbu cermin atau sumbu refleksi. Pada subbab ini, nda akan mempelajari refleksi terhadap sumbu, refleksi terhadap sumbu, refleksi terhadap garis, refleksi terhadap garis, refleksi terhadap garis a, dan refleksi terhadap garis b. Pelajarilah uraian berikut. Gambar 5.7 Refleksi titik terhadap sumbu. Refleksi Terhadap Sumbu Misalkan (, ) adalah titik pada bidang koordinat Cartesius dan '(',') adalah baangan dari titik (, ) ang direfleksikan terhadap sumbu. Bagaimanakah menentukan titik '? Perhatikan grafik berikut. B' B Pada gambar 5.8, titik (, ) dan B(, ) direfleksikan terhadap sumbu, sehingga diperoleh titik '(, ) dan B'(, ). Lihatlah, jarak titik dan ' dengan sumbu adalah sama, aitu satuan dan garis ' tegak lurus dengan sumbu. Jadi, baangan dari titik (, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, ). Perhatikan diagram berikut. tetap ' Gambar 5.8 Refleksi titik dan B terhadap sumbu (, ) Æ '(, ) absis : Æ ordinat : Æ berubah tanda Transformasi Bidang Datar 6

10 Jelajah Matematika Leonardo da Vinci (45 59) Seorang seniman dan ahli teknik berkebangsaan Italia, Leonardo da Vinci adalah salah seorang jenius dari zaman Renaissance. Ia ang membuat lukisan paling terkenal sepanjang massa, aitu "monalisa" dan "The Last Supper", Da vinci selalu mengisi buku catatanna dengan berbagai penemuan dan inovasi ilmiah. Ia dapat menggambar dengan tangan kanan dan menulis dengan tangan kiri serta menggunakan tulisan cermin untuk mencatat pekerjaanna. Sumber: Jarak titik B dan B' dengan sumbu sama, aitu satuan dan garis BB' tegak lurus dengan sumbu. Jadi baangan dari titik B(, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah B'(, ). Perhatikan diagram berikut. tetap B(, ) Æ B'(, ) absis : Æ ordinat : Æ berubah tanda Dari contoh tersebut tampak koordinat baangan ang dihasilkan mempunai absis (koordinat ) ang nilai dan tandana sama dengan absis titik sebelumna. dapun, ordinatna hana berubah tanda. tetap (, ) Æ '(, ) absis : Æ ordinat : Æ berubah tanda Jadi, secara umum definisi refleksi adalah sebagai berikut. Jika (, ) direfleksikan terhadap sumbu maka diperoleh baanganna, aitu '(', '), dengan persamaana sebagai adalah ' dan ' Ditulis sumbu (, ) '(, ) Persamaan ' dan ' disebut persamaan transformasi refleksi. Contoh Soal 5.4 Tentukan baangan dari titiktitik berikut ang direfleksikan terhadap sumbu, kemudian gambarkan baanganna pada bidang koordinat Cartesius. a. (, ) c. C(, 4) b. B(5, ) d. D(, ) a. Titik (, ) fi dan maka diperoleh ' dan '. Jadi, baangan dari titik (, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, ). b. Titik B(5, ) fi 5 dan maka ' 5 dan ' ( ). Jadi, baangan dari titik B(5, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(5, ). 64 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

11 c. Pada titik C(, 4) fi dan 4 maka ' dan ' 4. Jadi, baangan dari titik C(, 4) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(,4). d. Pada titik D(, ) fi dan maka ' dan ' ( ). Jadi, baangan dari titik D(, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, ). C 4 D' B' 4 5 B Gambar 5.9 D C' 4 ' Titik (, ), B (5,), C (, 4) dan D (, ) direfl eksikan terhadap sumbu diperoleh ' (, ), B' C' (, 4), dan D' (, ) Seperti pada translasi, nda juga dapat menentukan refleksi pada beberapa titik ang membentuk suatu bidang datar. Bidang datar ang dihasilkan akan sama bentuk dan ukuranna. Perhatikan Contoh Soal 5.5 berikut. Contoh Soal 5.5 Diketahui segitiga BC dengan titiktitik sudutna, aitu (, 4), B(, ), dan C(4, 6). Gambarlah baangan dari segitiga BC ang direfleksikan terhadap sumbu pada bidang koordinat Cartesius. Diketahui titiktitik sudut segitiga (, 4), B(, ), dan C(4, 6). Untuk mendapatkan baangan dari segitiga BC ang direfleksikan terhadap sumbu, tentukan terlebih dahulu koordinat baangan dari titiktitik sudutna. Baangan dari (, 4) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, 4). Baangan dari B(, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah B'(, ). Transformasi Bidang Datar 65

12 Baangan dari C(4, 6) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah C'(4, 6). Baangan dari segitiga BC diperoleh dengan menghubungkan titiktitik '(, 4), B'(, ), dan C'(4, 6) seperti pada Gambar 5. berikut. 6 C 5 4 B B Gambar 5. Segitiga BC direfl eksikan terhadap sumbu menghasilkan segitiga 'B'C' ' C' Pada gambar tersebut terlihat segitiga BC kongruen dengan segitiga 'B'C'. Persamaan transformasi dapat diterjemahkan dalam bentuk matriks. nda dapat menentukan baangan suatu titik ang transformasikan dengan menggunakan operasi perkalian dua buah matriks. Untuk refleksi terhadap sumbu, perhatikan kembali persamaan transformasi refleksi berikut. ' dan ' Jika persamaan tersebut diuraikan, diperoleh ' + ' + ( ) maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut. ' ' disebut matriks refleksi terhadap sumbu. 66 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

13 67 Transformasi Bidang Datar Contoh Soal 5.6 Dengan menggunakan matriks refleksi terhadap sumbu, tentukan baangan titiktitik berikut. a. (, ) c. C(, 4) b. B(5, ) d. D(, ) a. Pada titik (, ), dan maka diperoleh ' ' ( ) ) + + ( ( Diperoleh ' dan '. Jadi, baangan dari titik (, ) ang direfleksikan terhadap sumbu' adalah '(, ). b. Pada titik B(5, ), 5 dan maka diperoleh ' ' ( ) ( ( ) ) ( ) ( ( + + ( ( 5 Diperoleh ' 5 dan '. Jadi, baangan dari titik B(5, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(5, ). c. Pada titik C(, 4), dan 4 maka diperoleh ' ' ( ) ( ( ( ) ( ( ( ) ) + + ( ( 4 Notes Matriks refl eksi terhadap sumbu adalah

14 Diperoleh ' dan ' 4. Jadi, baangan dari titik C(, 4) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, 4). d. Pada titik D(, ), dan maka diperoleh ' ' ( ( ) ( ( ) ( ( ) ( ( ) ( + ( ( ) + ( ( Diperoleh ' dan '. Jadi, baangan dari titik D(, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, ).. Refleksi terhadap Sumbu nda telah mempelajari cara menentukan baangan ang direfleksikan pada sumbu. Sekarang, nda akan mempelajari sumbu. Sebelumna perhatikan Gambar 5. berikut. ' Gambar Refl eksi terhadap sumbu B B' Pada gambar tersebut, titik dan B tegak lurus terhadap sumbu. Perhatikan, jarak titik dan ' dengan sumbu sama, aitu satuan dan garis ' tegak lurus dengan sumbu. Jadi, baangan dari titik (, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, ). Perhatikan diagram berikut. berubah tanda (, ) Æ '(, ) absis : Æ ordinat : Æ tetap Jarak titik B dan B' dengan sumbu sama, aitu 4 satuan dan garis BB' tegak lurus dengan sumbu. Jadi, baangan dari titik B( 4, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah B'(4, ). 68 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

15 berubah tanda B( 4, ) Æ B'(4, ) absis : 4 Æ 4 ordinat : Æ tetap Dari contohcontoh tersebut tampak koordinat baangan ang dihasilkan mempunai absis ang nilaina sama dengan absis titik sebelumna tetapi tandana berubah. Untuk ordinatna, nilai dan tandana sama dengan ordinat titik sebelumna. berubah tanda (, ) Æ '(, ) absis : Æ ordinat : Æ tetap Secara umum, refleksi terhadap sumbu dapat didefinisikan sebagai berikut Search Ketik: mapok. Pada situs ini, nda dapat mempelajari transformasi geometri ang terdiri atas translasi, refleksi, rotasi, dilatsi, serta komposisina. Jika (, ) direfleksikan terhadap sumbu, maka diperoleh baanganna, aitu '(', '), dengan ' dan ' ditulis (, ) sumbu '(, ) Persamaan ' dan ' disebut persamaan transformasi refleksi terhadap sumbu. Contoh Soal 5.7 Tentukan baangan dari (, 4) dan B(, ) ang direfleksikan terhadap sumbu. (, 4) maka dan Dengan menggunakan persamaan transformasi refleksi terhadap sumbu, aitu ' dan ' diperoleh, ' ' 4 Jadi, baangan dari (,4) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(, 4). B(, ) maka dan ' ( ) ' Transformasi Bidang Datar 69

16 Jadi, baangan dari B(, 4) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah B'(, ). ' 4 B B' Gambar 5. Refl eksi titik (, 4) dan B(, ) terhadap sumbu diperoleh '(, 4) dan B'(, ) Contoh soal berikut adalah contoh refleksi suatu bangun terhadap sumbu. Pelajarilah dengan baik, agar nda memahami na. Contoh Soal 5.8 Koordinatkoordidat titik sudut suatu bidang BCD adalah (, ), B(6, ), C(, 5), dan D(, ). Gambarkan baangan dari bangun tersebut jika direfleksikan terhadap sumbu dan tentukan nama bangun dari baangan ang terbentuk. Pertama tentukan baangan dari titiktitik (, ), B(6, ), C(, 5), dan D(, ) ang direfleksikan terhadap sumbu. Baangan dari (, ) adalah '(, ) Baangan dari B(6, ) adalah B'( 6, ) Baangan dari C(, 5) adalah C'(, 5) Baangan dari D(, ) adalah D'(, ) Pada refleksi, baangan ang terbentuk akan memiliki bentuk dan ukuran ang sama dengan benda. Bidang BCD merupakan belahketupat sehingga 'B'C'D' adalah belahketupat. C' 5 C Gambar 5. B' D' D B Benda dan hasil refl eksi sama bentuk dan ukuran 6 ' 6 7 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

17 Sama seperti terhadap sumbu, refleksi terhadap sumbu juga memiliki persamaan matriks. Perhatikan kembali persamaan transformasi refleksi berikut. ' ' Jika persamaan tersebut diuraikan akan, diperoleh ' ( ) + ' + maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut. ' ' disebut matriks refleksi terhadap sumbu. Notes Matriks refl eksi terhadap sumbu adalah Contoh Soal 5.9 Dengan menggunakan matriks refleksi, tentukan baangan dari titik ( 5, ) ang direfleksikan terhadap sumbu. Diketahui ( 5, ) maka 5 dan. Persamaan matriks refleksi terhadap sumbu adalah sebagai berikut Diperoleh ' ' ' ' 5 ( (5) + ( ( (5) + 5 Jadi, baangan ( 5, ) ang direfleksikan terhadap sumbu adalah '(5, ). Transformasi Bidang Datar 7

18 . Refleksi terhadap Garis Perhatikan Gambar 5.4 berikut. Q ' 5 4 Gambar 5.4 Refleksi terhadap garis 4 5 P Pada Gambar 5.4 tersebut, titik (, 4) direfleksikan terhadap garis. Jarak ke garis sama dengan jarak ' ke garis. Garis ' tegak lurus dengan garis. Jadi '(4, ) adalah baangan dari titik (, 4). Bagaimanakah hubungan antara koordinat titik dengan koordinat baanganna? Pada Gambar 5.4 tampak panjang OP OQ dan P 'Q. Jadi panjang O O'. Jadi, segitiga 'OQ sama dengan segitiga OP sehingga diperoleh, OQ OP atau ordinat ' absis 'P P atau absis ' ordinat sama (, 4) '(4, ) sama Secara umum, refleksi terhadap garis dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika (, ) direfleksikan terhadap garis maka diperoleh baangan dari, aitu '(', '), dengan ' dan ' ditulis (, ) '(, ) Persamaan ' dan ' disebut persamaan transformasi refleksi terhadap garis. 7 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

19 Contoh Soal 5. Tentukan baangan dari titik (, ) dan B(4, ) ang direfleksikan terhadap garis. Baangan ditentukan dengan menggunakan rumus ' ' Pada (, ), dan diperoleh ' ' Jadi, baangan dari titik (, ) adalah '(, ). Pada B(4, ), 4 dan diperoleh ' ' 4 Jadi, baangan dari titik B(4, ) adalah B'(, 4). B' 4 4 ' B Gambar 5.5 Titik (, ) dan B(4, ) direfl eksikan terhadap garis diperoleh '(, ) dan B(, 4) Berikut adalah contoh soal refleksi beberapa titik ang membentuk suatu bidang pada garis. Contoh Soal 5. Koordinatkoordinat titik sudut suatu segiempat BCD adalah (, ), B(5, 4), C(7, ), dan D(5, ). Tentukan: a. baangan dari titiktitik sudut segiempat BCD jika titiktitik sudut tersebut direfleksikan terhadap garis, b. luas segiempat BCD dan 'B'C' D' tersebut. a. (, ) Æ '(, ) Jadi, baangan dari (, ) adalah '(, ). B(5, 4) Æ B'( 4, 5) Transformasi Bidang Datar 7

20 Gambar 5.6 Jadi, baangan dari B(5, 4) adalah B'( 4, 5). C(7, ) Æ C'(, 7) Jadi, baangan dari C(7, ) adalah C'(, 7). D(5, ) Æ D'(, 5) Jadi, baangan dari D(5, ) adalah D'(, 5). b. Berikut adalah gambar segiempat BCD dan baanganna, aitu ', B', C', D'. B' 4 C' ' D' D C 7 Luas BCD sama dengan luas 'B'C'D'. 4 B Segiempat ang terbentuk adalah laanglaang BCD dengan panjang diagonal C 4 satuan dan panjang diagonal DB 6 satuan. Rumus luas laanglaang adalah diagonal diagonal, maka diperoleh L C DB 4 6 Luas laanglaang BCD adalah satuan luas, sehingga luas laanglaang 'B'C'D' juga satuan luas. Notes Matriks refl eksi terhadap garis adalah Sama seperti refleksi terhadap sumbu dan sumbu, refleksi terhadap garis dapat ditentukan dengan menggunakan matriks. Perhatikan kembali persamaan transformasi refleksi berikut. ' ' Jika persamaan di atas diuraikan, diperoleh ' + ' + maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut. ' ' disebut matriks refleksi terhadap garis. 74 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

21 Contoh Soal 5. Dengan menggunakan matriks refleksi, tentukan baangan dari titik ( 7, ) ang direfleksikan terhadap garis dengan menggunakan matriks refleksi. Diketahui ( 7, ) maka 7 dan. Dari persamaan matriks ' ' diperoleh ' ' 7 ( ( 7) + ( ( ) ( ( 7) + ( ( ) 7 Jadi, baangan dari ( 7, ) ang direfleksikan terhadap garis adalah '(, 7). 4. Refleksi terhadap Garis Garis adalah kedudukan titiktitik koordinat ang memenuhi persamaan atau. Contohna titik (, ) dan (, ) terdapat pada garis. Perhatikanlah uraian berikut, agar nda memahami refleksi terhadap garis. P Gambar 5.7 ' Titik (, ) dan B(4, ) direfl eksikan terhadap garis diperoleh '(, ) dan B(, 4) Pada gambar misalkan, titik (, ) direfleksikan terhadap garis. Jarak baangan dari, aitu titik ', ke garis sama dengan jarak ke garis. Garis ' tegak lurus dengan garis. Jadi, '(, ) adalah baangan dari titik (, ). Transformasi Bidang Datar 75

22 Kemudian, hubungan antara koordinat titik dan koordinat baanganna adalah sebagai berikut. Pada gambar tampak panjang OP OQ dan P 'Q. Jadi panjang O O'. Jadi, segitiga 'OQ sama dengan segitiga OP. OQ OP atau ordinat ' absis 'P P atau absis ' ordinat berubah tanda (, ) '(, ) berubah tanda Jadi, secara umum refleksi terhadap garis dapat didefinisi kan sebagai berikut. Jika (, ) direfleksikan terhadap garis, maka diperoleh baangan dari, aitu '(', '), dengan ' dan ' ditulis (, ) '(, ) Persamaan ' dan ' disebut persamaan transformasi refleksi terhadap garis. Contoh Soal 5. Tentukan baangan dari titik ( 6, 5) ang direfleksikan terhadap garis. Baangan ditentukan dengan menggunakan persamaan transformasi refleksi terhadap garis, aitu ' ' Pada ( 6, 5), 6 dan 5 maka diperoleh ' 5 ' ( 6) 6 Jadi, baangan dari titik ( 6, 5) adalah '( 5, 6). Pelajarilah contoh soal berikut, agar nda memahami refleksi beberapa titik ang membentuk bangun datar terhadap garis. 76 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

23 Contoh Soal 5.4 Koordinatkoordinat titik sudut suatu segiempat BCD adalah (, ), B(8, ), C(6, ), dan D(, ). Tentukan: a. baangan dari titiktitik sudut segiempat BCD jika direfleksikan terhadap garis. b. luas segiempat BCD tersebut. a. (,) Æ '(, ) Jadi, baangan dari (, ) adalah '(, ). B(8, ) ÆB'(, 8) Jadi, baangan dari B(8, ) adalah B'(, 8). C(6,) ÆC'(, 6) Jadi, baangan dari C(6, ) adalah C'(, 6). D(, ) ÆD'(, ) Jadi, baangan dari D(, ) adalah D'(, ). b. Bidang datar dan baangan ang terbentuk terlihat pada gambar berikut. D C B D' C' 6 B' 8 Segiempat ang terbentuk adalah trapesium BCD dengan panjang B 7 satuan tinggi DP satuan, dan panjang DC satuan. Oleh karena itu, luas trapesium BCD adalah (B + DC)DP (7 + ) 5 satuan. Seperti refleksi pada garis garis lain, refleksi pada garis juga dapat dilakukan menggunakan matriks. Persamaan transformasi refleksi pada garis adalah sebagai berikut. ' ' Transformasi Bidang Datar 77

24 Notes Matriks refl eksi terhadap garis adalah Jika persamaan tersebut diuraikan diperoleh ' + ( ) ' ( ) + sehingga diperoleh persamaan matriks berikut. ' ' disebut matriks refleksi terhadap garis. Contoh Soal 5.5 Dengan menggunakan matriks refleksi, tentukan baangan dari titik (8, 5) ang direfleksikan terhadap garis. Diketahui (8, 5) maka 8 dan 5. Oleh persamaan matriks refleksi terhadap garis adalah sebagai berikut. ' ' Dengan demikian, diperoleh ' ' ( ) ( ( 5) () 8 8+ ( 5) 5 8 Jadi, baangan dari titik (8, 5) adalah '(5, 8). 5. Refleksi terhadap Garis a Garis a adalah garis ang sejajar sumbu dan berjarak a satuan dari sumbu, contohna. Pelajarilah uraian berikut agar nda memahami refleksi terhadap garis a. 78 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

25 a (, ) '(', ') a a a ' a ' a + a a Gambar 5.8 Titik (, ) direfl eksikan terhadap garis a diperoleh '(, ) dengan ' a dan ' Pada Gambar 5.8, tampak bahwa baangan dari titik (, ) ang direfleksikan terhadap garis a adalah sebagai berikut. ' + (a ) + a a ' sehingga diperoleh '(a, ). Secara umum, refleksi terhadap garis a dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika (, ) direfleksikan terhadap garis a, maka diperoleh baangan dari, aitu '(', '), dengan ' a ' atau dapat ditulis a (, ) '(a, ) ' a dan ' disebut persamaan transformasi refleksi terhadap garis a. Contoh Soal 5.6 Koordinatkoordinat titik sudut suatu segitiga BC adalah (4, ), B(6, ), dan C(, 4). Tentukan baangan dari titiktitik tersebut jika direfleksikan terhadap garis. Diketahui garis a Baangan ditentukan dengan persamaan refleksi garis a berikut. ' a ' Transformasi Bidang Datar 79

26 Pada titik (4, ), 4 dan diperoleh ' a ( ) 4 8 ' Jadi, baangan dari (4, ) adalah '( 8, ) Pada titik B(6, ), 6 dan, diperoleh ' a ( ) 6 ' Jadi, baangan dari B(6, ) adalah B'(, t) Pada titik C(, 4), dan 4, diperoleh ' a ( ) 5 ' 4 Jadi, baangan dari C(, 4) adalah C'( 5, 4). Segitiga BC dan baangan ', B', C' ang terbentuk tampak seperti gambar berikut. C' 4 C B' B Gambar 5.9 Segita BC' direfleksikan terhadap garis diperoleh 'B'C'. 9 ' Refleksi terhadap Garis b dapun, garis b adalah garis ang sejajar sumbu dan bejarak b satuan dari sumbu. Perhatikan Gambar 5. berikut. ' (', ') b Gambar 5. b b b Refleksi titik (, ) terhadap garis b diperoleh '(', ') dengan ' dan ' b (, ) b b + (b ) b Pada gambar tersebut, tampak bahwa baangan dari titik (, ) ang direfleksikan terhadap garis b memenuhi 8 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

27 persamaan berikut. ' ' + (b ) + b b sehingga diperoleh '(, b ) Secara umum, refleksi terhadap garis b dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika (, ) direfleksikan terhadap garis b maka diperoleh baangan dari, aitu '(', '), dengan ' ' b atau dapat ditulis [O, k] (, ) '(, b ) ' dan ' b disebut persamaan refleksi terhadap garis b Contoh Soal 5.7 Koordinatkoordidat titik sudut suatu segiempat BCD adalah (, ), B(5, ), C(, ), dan D(, ). Tentukan baangan dari titiktitik tersebut jika direfleksikan terhadap garis. Diketahui garis b Baangan ditentukan dengan persamaan refleksi terhadap garis b berikut. ' ' b Pada titik (, ), dan, diperoleh ' ' b ( ) 7 Jadi, baangan dari (, ) adalah '(, 7) Pada titik B(5, ), 5 dan diperoleh ' 5 ' b 5 Jadi, baangan dari B(5, ) adalah B'(5, 5) Pada titik C(, ), dan diperoleh ' ' b Jadi, baangan dari C(, ) adalah C'(, ) Pada titik D(, ), dan, diperoleh ' ' b 5 Jadi, baangan dari D(, ) adalah D'(, 5). Segiempat BCD dan baanganna 'B'C'D' ang terbentuk tampak pada gambar berikut. Transformasi Bidang Datar 8

28 7 ' D' B' C' C D B Gambar 5. Refl eksi segiempat BCD terhadap garis. 4 5 Evaluasi Materi 5. Kerjakanlah soalsoal berikut di buku latihan nda.. Tentukan baangan dari titik P(, 5) dan Q (4, 7) ang direfleksikan terhadap a. sumbu b. sumbu. Tentukan baangan dari titik (5, ) dan B( 6, ) ang direfleksikan terhadap a. garis b. garis. Tentukan baangan dari titik S(, 6) dan T(, ( 5) ang direfleksikan terhadap a. garis 4 b. garis 4. Diketahui koordinatkoordinat titik sudut segiempat BCD adalah (, ), B(6, ), C(8, 5), dan D(, 5) a. Tentukan baangan dari titiktitik sudut tersebut jika titik tersebut direfleksikan terhadap sumbu. b. Gambarkan segiempat tersebut dan baanganna pada bidang koordinat Cartesius. (gunakan kertas berpetak) c. Tentukan luas segiempat BCD. Kata Kunci rotasi pusat rotasi sudut rotasi C Rotasi Rotasi (perputaran) adalah suatu transformasi ang memindahkan suatu titik pada bangun geometri dengan memutar titik tersebut terhadap titik pusatna. Untuk mudahna, baangkan suatu rotasi pada sebuah roda. Jika pada roda tersebut terdapat titik, posisi titik akan berpindah ketika roda tersebut diputar atau dirotasikan terhadap titik pusat roda tersebut. rtina, titik berpindah akibat putaran roda. Perhatikan gambar berikut. 8 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

29 ' P Q P P O " titik pusat roda roda sebelum diputar a roda setelah diputar sejauh θ 45 berlawanan arah dengan arah jarum jam b Gambar 5. (a) dan (b) menunjukkan suatu rotasi pada titik pada roda terhadap pusat roda P. rah rotasi dapat berlawanan dengan arah putaran jarum jam atau searah dengan arah putaran jarum jam. Jika arah rotasi berlawanan dengan arah jarum jam maka dinamakan arah positif (+). Jika arah rotasi searah dengan arah jarum jam maka dinamakan arah negatif ( ). Besar sudut rotasi q adalah sudut ang terbentuk dari besarna rotasi ang terjadi. Suatu rotasi R, terhadap pusat rotasi P dan sudut rotasi q dinotasikan dengan R [P, q]. Contoh Soal 5.8 roda setelah diputar setelah θ 45 searah dengan arah jarum jam c Gambar 5. Posisi dan baangan ' setelah berotasi Untuk membahas hasil pemasaran suatu produk selama tahun ang dilakukan oleh 7 kantor cabang maka diadakan rapat ang dilakukan menggunakan meja bundar seperti gambar. Jika kursi ditempati oleh direktur H pemasaran kantor pusat, kemudian kursi B 8 B, C, D, E, F, G, dan H ditempati oleh direktur pemasaran kantor cabang daerah G F E O 4 D B, C, D, E, F, G, dan H.. Selanjutna, jika meja tersebut diputar (dirotasikan) dengan rotasi, R [O, 9 ] tentukanlah pasangan nomor pada meja dengan huruf pada kursi ang terjadi sebagai hasil rotasi. Rotasi ang dinatakan oleh R []9, berarti rotasi terhadap titik sebesar 9 searah putaran jarum jam, perhatikan gambar berikut. Setelah meja diputar sejauh 9 searah jarum jam maka seluruh titik berputar bersama meja, pada ilustrasi di samping, diperlihatkan titik ang mulamula berpasangan dengan kursi berputar sejauh 9 dan menebabkan titik berpasangan dengan kursi C, demikian juga titik 5 ang mulamula berpasangan C G 5 9 E 5 O 9 C Transformasi Bidang Datar 8

30 dengan kursi E berputar sejauh 9 dan menebabkan titik 5 berpasangan dengan kursi G Setelah meja diputar sejauh 9, maka pasangan titik,,,4,5,6,7, dan 8 pada meja terhadap kursi, B, C, D, E, F,G, dan H adalah sebagai berikut. H B G 5 O C F 4 E Diperoleh, titik,,, 4, 5, 6, 7, dan 8 masingmasing berpasangan dengan kursi C, D, E, F, G, H,, dan B. D. Rotasi terhadap Titik Pusat O(, ) Misalkan titik pada roda dipindahkan pada bidang koordinat cartesius, maka koordinat titik adalah (, ). Jika titik (, ) dirotasikan terhadap titik pusat O(, ) sejauh q dan baangan ang dihasilkan adalah '(', '), dapatkah nda tentukan koordinat (', ')? Perhatikanlah Gambar 5. berikut. Gambar 5. Titik (. ) dirotasikan terhadap titik pusat O(, ) sejauh θ berlawanan arah putaran jarumjam. '(', ') ' ' O (, ) Terdapat hubungan antara ' dan ' dengan dan dan sudut putaran q, aitu ' cos q sin q ' sin q + cos q Jika titik (, ) dirotasikan terhadap titik pusat O(, ) sejauh q atau dinotasikan R [O, q] maka baangan dari titik adalah '(', '), di mana ' cos q sin q dan ' sin q + cos q atau ditulis (, ) Æ ' ( cos q sin q, sin q + cos q) 84 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

31 Persamaan ' cos q sin q dan ' sin q + cos q disebut persamaan transformasi rotasi terhadap titik pusat O(, ) sejauh q atau R [O, q]. Contoh Soal 5.9 Tentukan baangan dari titik P(, ) jika dirotasikan terhadap: a. R [, ] b. R [. ] Titik P(, ) maka dan. cos, sin, cos( ), sin( ) Baangan titik P ditentukan dengan menggunakan persamaan transformasi R [O, q] ' cos q sin q ' sin q + cos q a. R [O, ] diperoleh ' cos sin ' sin + cos + + Jadi, baangan dari titik P(, ) ang dirotasikan sejauh terhadap titik pusat O (, ) adalah P' +, b. R [O, ] diperoleh ' cos ( ) sin( ) + ' sin( ) + cos( ) + + Jadi, baangan dari titik P(, ) jika dirotasikan sejauh terhadap titik pusat O (,) adalah P' +, +. Rotasi terhadap titik pusat O(, ) dapat pula dinatakan dalam bentuk matriks. Perhatikan kembali persamaan transformasi rotasi berikut. ' cos q sin q ' sin q + cos q Gambar 5.4 Sumber : ndonetwork.co.id unan adalah contoh tranformasi rotasi. Notes Matriks rotasi terhadap pusat O(, ) adalah cos q sin q sin q cos q Transformasi Bidang Datar 85

32 Jelajah Matematika Sumber: Huruf Braille digunakan oleh para tuna netra untuk membaca. Huruf Braille berupa kode titik ang timbul dan dapat dibaca dengan menentuhna. Kode ini digunakan pertama kali oleh siswa tuna netra berusia 5 tahun asal Prancis, aitu Louise Braille. B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Perhatikan oleh nda, huruf Braille pada gambar. Huruf E merupakan refleksi dari huruf I. Huruf D merupakan rotasi dari huruf H. Dapatkah nda menemukan pasangan hurufhuruf lain hasil refleksi dan rotasi pada huruf Braille? Sumber: Kalkulus dan Geometri nalisis Jilid, 99 Jika persamaan tersebut diuraikan, diperoleh ' cos q sin q ' sin q + cos q maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut. ' cos q sin q ' sin q cos q cos q sin q O(, ). sin q cos q Contoh Soal 5. disebut matriks rotasi terhadap titik pusat Dengan menggunakan matriks rotasi, tentukan baangan dari titik P(5, 5) ang dirotasikan terhadap titik pusat O(, ) sejauh 9. Diketahui P(5, 5), maka 5 dan 5. cos 9 dan sin 9. maka diperoleh cos q sin q sin q cos q cos 9 sin9 5 sin 9 cos Jadi, baangan dari titik P(5, 5) adalah P'( 5, 5).. Rotasi terhadap Titik Pusat P(a, b) Jika titik P(, ) dirotasikan terhadap titik pusat P(a, b) sejauh q, maka baangan dari titik adalah '(', '), dengan ' a + ( a)cos q ( b) sin q ' b + ( a) sin q + ( b) cos q Persamaan tersebut merupakan persamaan transformasi rotasi terhadap titik pusat (a, b) sejauh q pelajarilah contoh soal berikut. 86 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

33 Contoh Soal 5. Tentukan baangan dari titik P(, ) ang dirotasikan terhadap titik pusat M(, ( ) sejauh 9. Diketahui P(, ) maka dan. Titik pusat M(, ( ) maka a dan b. cos 9 dan sin 9. Baangan ditentukan dengan menggunakan persamaan ' a + ( a) cos q ( b) sin q ' b + ( a) sin q + ( b) cos q maka diperoleh ' + ( ) cos 9 ( ) sin 9 + ' + ( ) sin 9 + ( ) cos Jadi, baangan titik P(, ) adalah P'(, ). P' Gambar 5.5 M Titik P(, ) dirotasikan sejauh 9 terhadap pusat M(, ) P Evaluasi Materi 5. Kerjakanlah soalsoal berikut di buku latihan nda.. Titik (, 4) dirotasikan sejauh 9 terhadap titik pusat O(, ), tentukan baanganna jika arah putaranna a. berlawanan dengan arah putaran jarum jam, b. searah dengan arah putaran jarum jam (sin 9, cos 9, sin ( 9 ), cos ( 9 ) ).. Tentukan baangan dari titik P(4, 4) jika dirotasikan terhadap titik pusat O(, ) sejauh a. c. 6 b. 45 d. 9 (sin, cos, sin 45, cos 45, sin 6, cos 6 ).. Diketahui koordinatkoordinat titik sudut segitiga BC adalah (5, ), B(8, ), dan C(4, ). Tentukan baangan dari titiktitik sudut segitiga tersebut jika dirotasikan terhadap titik pusat O(, ) sejauh 9 searah dengan arah putaran jarum jam. 4. Tentukan baangan dari titik P( 4, ) ang dirotasikan terhadap titik pusat M(, ( ) sejauh 9. Transformasi Bidang Datar 87

34 Kata Kunci dilatasi pusat dilatasi faktor dilatasi Gambar 5.6 Ilustrasi dilatasi pada perpindahan lemari D Dilatasi nda telah mempelajari tiga jenis transformasi, aitu translasi, refleksi, dan rotasi. Ketiga jenis transformasi ini termasuk transformasi isometri, aitu transformasi ang menghasilkan baangan kongruen (sama ukuran dan sebangun) dengan benda. Sekarang, nda akan mempelajari transformasi keempat, aitu dilatasi ang mengubah ukuran (memperbesar atau memperkecil) tetapi tidak mengubah bentuk. Dilatasi tidak termasuk transformasi isometri karena tidak menghasilkan baangan ang kongruen. Dilatasi (perkalian) adalah suatu transformasi ang memindahkan suatu titik pada bangun geometri ang bergantung pada titik pusat dilatasi dan faktor (skala) dilatasi. kibatna, baangan dari bangun geometri ang didilatasi berubah ukuranna (membesar atau mengecil). Untuk mudahna, baangkan bangun ang didilatasi adalah mobil ang sedang melaju ke arah nda. Dari jauh mobil tampak kecil. Ketika mendekat mobil tampak semakin besar, dan ketika menjauh mobil tampak mengecil kembali. Dilatasi dapat pula dianalogikan dengan mendekatkan suatu objek atau menjauhkan suatu objek dari nda. Perhatikan Gambar 5.6 berikut. tembok posisi lemari mulamula tembok titik pusat dilatasi O m posisi lemari setelah dipindahkan sejauh m mendekati orang a tembok lantai posisi lemari setelah dipindahkan sejauh m dari posisi mulamula menjauhi orang m O m m 4 m m lantai,5 m O m m m m lantai b c faktor dilatasi faktor dilatasi 88 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

35 Pada gambar (a), posisi lemari sebelum dipindahkan adalah m dari titik pusat dilatasi O, aitu perpotongan antara tembok dengan lantai. Tinggi lemari mulamula (menurut orang ang sedang berdiri) adalah m. Pada gambar (b), lemari dipindahkan ke arah orang ang sedang berdiri sejauh m. Jarak lemari dengan titik pusat dilatasi menjadi 4m atau kali posisi mulamula. Lemari tampak membesar. Tinggi lemari menjadi m atau tinggi mulamula. 4 m m m m Jelajah Matematika faktor dilatasi faktor dilatasi Dengan demikian lemari dikatakan mengalami dilatasi dengan titik pusat O dan faktor dilatasi. Begitu juga ketika lemari dipindahkan ke arah kiri sejauh m dari posisi awalna. Jarak lemari dengan titik pusat dilatasi menjadi m atau posisi mulamula. Lemari tampak mengecil. Tinggi lemari menjadi,5 m atau tinggi mulamula. m m,75 m m faktor dilatasi faktor dilatasi Jadi, lemari mengalami dilatasi dengan titik pusat O dan faktor skala dilatasi atau ditulis È O, Í Î. pa ang dimaksud dengan faktor dilatasi? Faktor dilatasi adalah perbandingan antara jarak baangan dari pusat dilatasi dengan jarak titik mulamula dari titik pusat dilatasi. faktor 4 jarak lemari dari titik O setelah dipindahkan m dilatasi m jarak lemari dari titik O mulamula Sumber: Beberapa seniman, dalam melukis miniatur bisana menggunakan Pantograf untuk memberikan rincian ang lebih besar. Pantograf tersebut tersusun atas jajargenjangjajargenjang ang disambung menambung. Pada pantograf terdapat suatu titik, ang menentukan apakah gambar akan diperbesar atau diperkecil ( dilatasi), atau bahkan dapat dirotasikan. faktor dilatasi m m jarak lemari dari titik O setelah dipindahkan jarak lemari dari titik O mulamula Misalkan k adalah faktor dilatasi maka berlaku hubungan berikut. Jika k > maka bangun baangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika < k < maka bangun baangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Transformasi Bidang Datar 89

36 Jika < k < maka bangun baangan diperkecil dan terletak berlawanan terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika k < maka bangun baangan diperbesar dan terletak berlawanan terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.. Dilatasi terhadap Titik Pusat O(,) Telah nda ketahui, bahwa faktor dilatasi adalah perbandingan antara jarak baangan dari pusat dilatasi dengan titik mulamula dari pusat dilatasi. Misalkan k adalah faktor dilatasi, (, ) adalah titik ang didilatasikan, dan '(', ') adalah baangan dari. Jika pusat dilatasi adalah O(, ), maka faktor dilatasi k adalah sebagai berikut. O' k O Perhatikan Gambar 5.7 berikut. ' '(', ') Gambar 5.7 Dilatasi titik (, ) terhadap titik O(, ) O P (, ) Q ' Pada Gambar 5.7, tampak segitiga PO dan segitiga 'QO O' sebangun. Oleh karena k kemudian segitiga PO dan O 'QO sebangun maka berlaku OQ OP k atau ' k atau ' k Q P k atau k atau ' k Jadi, diperoleh baangan dari (, ) adalah '(k, k) Dengan demikian, uraian tersebut memperjelas definisi dilatasi berikut. Jika titik (, ) didilatasikan terhadap titik pusat O(, ) dengan faktor dilatasi k, maka baangan dari adalah '(', ') dengan ' k ' k ditulis [O, k] (, ) '(k, k) 9 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

37 Persamaan ' k dan ' k disebut persamaan transformasi dilatasi terhadap titik pusat O(, ) dengan faktor dilatasi k. Contoh Soal 5. Diketahui segitiga BC dengan koordinatkoordinat titiktitik sudutna adalah (, ), B(, ), dan C(, ).Tentukan: a. baangan dari titiktitik sudutna jika dilatasi terhadap titik pusat O(, ) dengan faktor dilatasi. b. luas dari baangan bangun BC. a. Diketahui faktor dilatasi k. (, ) B(, ) C(, ) ææ Æ ' ( ( ), ( )) ' (6, 6) [ O, æ ] [ O, æ ] ææ Æ B' ( ( ), ( )) B' (, 6) [ O, æ ] ææ Æ C' ( ( ), ( )) C' (4, ) b. Gambar segitiga BC dan baanganna segitiga 'B'C' terlihat pada gambar berikut. C B 6 B' 5 4 C' ' Gambar 5.8 Dilatasi segitiga BC oleh faktor dilatasi terhadap pusat O(, ) segitiga 'B'C' diperbesar dan berlawanan arah dengan segitiga BC. Pada segitiga ' B' C', panjang 'B' 6 4 satuan, dan panjang CP 4 satuan. Luas segitiga 'B' ' B' C' CP satuan. Sama seperti transformasi sebelumna, dilatasi juga dapat dilakukan dengan perkalian dua matriks. Perhatikan kembali persamaan dilatasi terhadap titik pusat O(, ) berikut. ' k ' k Jika persamaan tersebut diuraikan, diperoleh ' k + ' + k Transformasi Bidang Datar 9

38 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi 9 Contoh Soal 5. Dengan menggunakan matriks, tentukan baangan dari titik ( 5, ) ang dilatasi terhadap titik pusat O(, ) dengan faktor dilatasi. Diketahui ( 5, ) atau 5 dan dan k. Baangan ditentukan dengan persamaan matriks berikut. k k ' ' maka diperoleh ' ' ( ) 5 ( 5 ( ( ) ( ( ( ) 5 ( 5 ( ( ) ( ( Jadi, baangan dari titik ( 5, ) adalah '( 5, 9). Notes Matriks dilatasi adalah k k dengan k adalah faktor dilatasi. Dilatasi terhadap Titik Pusat P(a, b) Sebelumna, nda telah belajar dilatasi terhadap titik pusat O(, ). Sekarang, nda pelajari dilatasi terhadap titik pusat P(a, b). Perhatikanlah gambar berikut. ' b a k( a) '(', ') '(, ) b k'( b) b + k ( b) ' a + k( a) a ' O P Gambar 5.9 Titik (, ) didilatasi oleh faktor dilatasi k terhadap titik pusat P(a, b) Maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut. k k ' ' k k disebut matriks dilatasi terhadap titik pusat O(, ).

39 Secara umum, definisi dilatasi terhadap titik pusat P(a, b) dengan faktor skala k adalah sebagai berikut. Jika titik (, ) didilatasikan terhadap titik pusat P(a, b) dengan faktor dilatasi k maka baangan titik adalah '(', ') dengan ' a + k( a) ' b + k( b) ditulis [P, k] (, ) '(a + k( a), b+ k( b)) ' a + k( a) dan ' b + k( b) disebut persamaan dilatasi terhadap titik pusat P(a, b). Contoh Soal 5.4 Gambarlah baangan segitiga BC dengan titiktitik sudutna (5, ), B(6, ), dan C(, ) ang didilatasi terhadap titik pusat dilatasi P(, ) dengan faktor dilatasi. Pertama tentukan terlebih dahulu baangan dari titiktitik sudutna. Diketahui titik pusat dilatasi adalah P(, ) maka a dan b. Faktor dilatasi k. Baangan ditentukan dengan menggunakan persamaan dilatasi terhadap titik pusat P(a, b) ' a + k( a) ' b + k( b) Untuk (5, ) maka 5 dan. ' + ( )(5 ) + ( 8) 7 ' + ( )( ) + Jadi, baangan dari (5, ) adalah '( 7, ). Untuk B(6, ) maka 6 dan. ' + ( )(6 ) + 9 ' + ( )( ) + ( ) Jadi, baangan dari B(6, ) adalah B'( 9, ). Untuk C(, ) maka dan. ' + ( )( ) + ( 4) ' + ( )( ) + ( 4) Jadi, baangan dari C(, ) adalah C'(, ). Bangun datar ang terbentuk adalah sebagai berikut. 9 B' ' 7 C' P C B Gambar 5. Segitiga BC dilatasi oleh faktor dilatasi k terhadap pusat P(, ) Transformasi Bidang Datar 9

40 Tugas Siswa 4. Sebuah perusahaan memiliki gudang ang memiliki ukuran panjang dan lebar sebagai berikut. D C Jika gudang tersebut direnovasi bentuk atau posisina menjadi persegi panjang ' B' C' D' 8 m seperti ang terlihat pada point a), b), dan c) berikut, maka tentukanlah titik pusat dilatasi dan faktor dilatasina. 6 m B a) D' C' b) B' 6 m ' 8 m 6 m D C D C C' D' 8 m ' B m D' 6 m B Evaluasi Materi 5.4 Kerjakanlah soalsoal berikut di buku latihan nda.. Tentukan baangan titik (4, 5) jika didilatasi oleh: a. (O, ) c. O, b. (O, ) d. (O, ). Diketahui titiktitik sudut segitiga BC adalah (, ), B(4, ), dan C(, ). a. Tentukan baangan dari titiktitik sudut segitiga BC jika didilatasi oleh ( O, ) b. Gambarkan segitiga BC dan baanganna pada kertas berpetak.. Jika P'(8, 4) adalah baangan dari P(, ) ang didilatasi oleh (O, k), ) tentukan nilai k. 4. Titik Q(5, 7) didilatasi terhadap titik pusat P(, ) dengan faktor dilatasi. Tentukan: a. baangan dari titik Q, b. gambarkan titik Q dan baanganna pada kertas berpetak, 94 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

41 E Komposisi Transformasi Pada subbabsubbab sebelumna, nda telah mempelajari transformasitransformasi tunggal. Pada subbab ini, nda akan mempelajari komposisi transformasi, aitu transformasi ang dikerjakan dua kali atau lebih secara berurutan. Kata Kunci komposisi Transformasi T ang dilanjutkan dengan transformasi T terhadap suatu titik dapat ditulis (T T T ) () Æ (T ()). Lambang T T (dibaca T dot T ) menatakan transformasi T dikerjakan dahulu, kemudian dilanjutkan dengan transformasi T. Sebaikna T Tmenatakan transformasi T dikerjakan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan T. Untuk lebih jelasna, pelajarilah Contoh Soal 5.5 berikut. Contoh Soal 5.5 Jika T adalah translasi terhadap, T adalah refleksi terhadap sumbu, dan T adalah rotasi terhadap pusat O(, ) sejauh 9 searah jarum jam. Tentukan baangan titik ( 4, ) oleh transformasi berikut. a. T T b. T T a. T T () artina titik ditranslasikan terhadap T, kemudian dilanjutkan oleh T, aitu refleksi terhadap sumbu. (, ) T æ Ææ Æ' ( + a, + b) '( + a, + b) T ææ Æ''( + a, ( + b)) ( 4, ) maka 4,, a, dan b Diperoleh, ( 4, ) maka 4,, a, dan b Jadi, baangan titik ( 4, ) oleh T T adalah ''(, 5). b. T T ( ) artina titik ditransformasi oleh T, aitu dirotasikan oleh R(, 9 ), kemudian dilanjutkan oleh transpormasi oleh T, aitu translasi terhadap. cos ( 9 ) dan sin ( 9 ) (, ) T æ Ææ Æ'( ( ), ( ) + ) '(, ) T æ Ææ Æ'( + a, + b) ( 4, ) maka 4,, a dan b Diperoleh ( 4, ) T T æææ Æ''( +, ( 4) + ) Jadi, baangan titik ( 4, ) oleh komposisi T T adalah ''(4, 6) Transformasi Bidang Datar 95

42 Solusi Cerdas Baangan titik (4, ) oleh pencerminan terhadap garis dilanjutkan pencerminan terhadap garis 5 adalah... a. ''(8, 5) b. ''(, ) c. ''(8, ) d. ''(4, 5) e. ''(, ) Jawab (, ) Æ ''((n m)+, ) (4, ) Æ ''((5 )+ 4, ) Jadi, baangan titik adalah '' adalah ''(, ) Jawaban: b UN SMK,4 Selain dengan cara seperti pada contoh soal 5.6 komposisi transformasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan perkalian matriks ang sesuai dengan transformasi ang ditanakan. Sebelumna lakukanlah kegiatan berikut. Kegiatan Siswa Menemukan Hubungan antara Komposisi Transformasi T T atau T T dan Matriks Transformasi M dan M. Langkah Kerja:. Misalkan sebuah titik sembarang (, ) akan ditransformasikan oleh transformasi T dahulu kemudian dilanjutkan dengan transformasi T. Misalkan, matriks transformasi T dan T aitu M dan M memiliki bentuk umum M a c p M r b d dan q s. Tentukan hasil transformasi (, ) oleh T. ' M ' º + º º + º Kemudian, lanjutkan dengan transformasi T. '' M ' '' ' º + º º + º...(*) Dalam persamaan (*). nda telah memperoleh matriks T T, aitu komposisi transformasi dari ( ) º + º º + º ( T T ). Untuk melihat kaitan matriks ( T T )...(**) dengan matriks M dan M, coba nda lakukan perkalian M M dan M M. M M a b p c d r M M p q a r s c nalisis: q s º+º º+º b d º+º º+º...(***)...(****) Perhatikan matriks komposisi transformasi T T dalam (**) dan perkalian matriks transformasi M M dan M M. Kemudian, natakan persamaan ang menghubungkan T T dengan M dan M. 96 ktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMK/MK Rumpun Sosial, dministrasi Perkantoran, dan kutansi

43 Jika T adalah transformasi ang bersesuaian dengan Èa a matriks M Í Îa a dan T adalah transformasi ang È b b bersesuaian dengan matriks M Í Î b b maka komposisi transformasi sebagai berikut. T T bersesuaian dengan perkalian matriks Èa a È b b M M Í Îa a Í Î b b T T bersesuaian dengan perkalian matriks Èb b a a M M Í b b È Í Î Îa a Pada subbabsubbab sebelumna, nda telah mempelajari matriksmatriks ang mewakili suatu transformasi untuk mengingatkan nda, berikut adalah tabel matriksmatriks ang mewakili suatu transformasi. No Jenis Transformasi Pemetaan Matriks. Translasi (, ) Æ '( + a, + b) [a b].. 4 Refleksi terhadap sumbu terhadap sumbu terhadap garis terhadap garis Rotasi [O, 9 ] [O, 9 ] [O. 8 ] Dilatasi [O, k] (, ) Æ '(, ) (, ) Æ '(, ) (, ) Æ '(, ) (, ) Æ '(, ) (, ) Æ '(, ) (, ) Æ '(, ) (, ) Æ '(, ) (, ) Æ '(k, k) È Í Î È Í Î È Í Î È Í Î È Í Î È Í Î È Í Î Èk o Í Îo k Transformasi Bidang Datar 97

Transformasi Bidang Datar

Transformasi Bidang Datar Bab Transformasi Bidang Datar Sumber: img07.imageshack.us Pada bab ini, nda akan diajak untuk menentukan kedudukan, jarak ang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam dimensi dua sehingga nda dapat menerapkan

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: Transformasi angun Datar Geometri transformasi adalah teori ang menunjukkan bagaimana bangun-bangun berubah kedudukan dan ukuranna menurut aturan tertentu. Contoh transformasi matematis ang paling umum

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6 Kegiatan elajar Mengajar 6 TRNSFORMSI Drs. Zainuddin, M.Pd Tranformasi (perpindahan) ang dipelajari dalam matematika, antara lain translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRNSFORMSI GEOMETRI. TRNSLSI Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini membahas tentang transformasi. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Bab 0 TRNSFORMSI. KOMPETENSI DSR DN PENGLMN BELJR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran transformasi siswa mampu:. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,

Lebih terperinci

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1. TRANSFORMASI GEOMETRI BAB Suatu transformasi bidang adalah suatu pemetaan dari bidang Kartesius ke bidang yang lain atau T : R R (x,y) ( x', y') Jenis-jenis transformasi antara lain : Transformasi Isometri

Lebih terperinci

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran)

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran) 9. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T = b a b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis =, dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENN PELKSNN PEMELJRN Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI / 4 Pertemuan ke - :, lokasi Waktu : 4 jam @ 45 menit Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan jarak dan besar sudut ang melibatkan titik,

Lebih terperinci

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b . TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T b a + b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis, dan garis

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 SMA Santa Angela Tahun Pelajaran 26 27 Transformasi Geometri Matematika Wajib XI BAB I.PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini, anda akan mempelajari

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR 5.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 OKUMEN NEGR SNGT RHSI Ujian khir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SLTP/MTs Paket Utama (P) MTEMTIK () SELS, 0 MEI 00 Pukul 07.0 09.0 EPRTEMEN PENIIKN NSIONL 0 01-0--P10 0 Hak ipta pada Pusat Penilaian Pendidikan

Lebih terperinci

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA A. Translasi B. Refleksi C. Rotasi D. Dilatasi E. Komposisi Transformasi dengan Matriks Pantograf adalah alat untuk menggambar ulang suatu gambar dengan cara membesarkan dan mengecilkan gambar tersebut.

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun elajaran 00/003 SLT/MTs aket Utama (1) MATEMATIKA (C3) SELASA, 0 MEI 003 ukul 07.30 09.30 0 01-30-C3-9 03 DEARTEMEN ENDIDIKAN NASIONAL Hak Cipta

Lebih terperinci

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus Bab Sumb er: Scien ce Enclopedia, 997 Persamaan Garis Lurus Dalam suatu perlombaan balap sepeda, seorang pembalap mengauh sepedana dengan kecepatan tetap. Setiap 5 detik, pembalap tersebut menempuh jarak

Lebih terperinci

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar KTSP & K-1 FIsika K e l a s XI KESEIMNGN END TEG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami sarat keseimbangan benda tegar.. Memahami macam-macam

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGR SNGT RHSI Ujian khir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SLTP/MTs Paket Utama (P) MTEMTIK () SELS, 0 MEI 00 Pukul 07.0 09.0 0 01-0--P11 0 DEPRTEMEN PENDIDIKN NSIONL Hak ipta pada Pusat Penilaian

Lebih terperinci

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi)

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi) Peta Konsep Jurnal Peta Konsep Materi MIPA Mengenal Matriks Daftar Hadir MateriC M A T R I K S 4 Kelas XII, Semester 5 Penjumlahan Matriks Pengurangan Matriks Perkalian Matriks C. Penerapan Matriks pada

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL A. PILIHAN GANDA 4( ). d... A. 4( ) 5 B. 4( ) 4 C. + 8 9 4 + C D. + 8 + C E. 4 5 + C 5. Nilai ( 4 ) d... A. 6 D. B. 4 6 E. C. 8. Hasil dari. cos d... (UAN 4) A. (.sin.cos

Lebih terperinci

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan Pengertian Transformasi geometric transformation Transformasi = mengubah deskripsi koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan Translasi Mengubah posisi objek: perpindahan lurus

Lebih terperinci

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas DEFINISI Transformasi merupakan pemetaan titik, garis atau bidang ke titik, garis atau bidang lain pada bidang yang sama. Misalkan transformasi T memetakan titik P (, y) ke titik P(, y) dan

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Transformasi Geometri Sederhana Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Grafika Komputer TRANSFORMASI 2D Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 5 Bangun Geometris 5.1. Persamaan Kurva Persamaan suatu kurva secara umum dapat kita tuliskan sebagai F (, )

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana

Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut dengan manipulasi. Perubahan gambar dengan mengubah koordinat

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KOORDINAT

BAB I SISTEM KOORDINAT BAB I SISTEM KOORDINAT 1.1 Sistem Koordinat Sistem koordinat adalah suatu cara ang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang ( R ) atau ruang ( R ). Beberapa macam sistem koordinat ang kita

Lebih terperinci

BAB V TRANSFORMASI 2D

BAB V TRANSFORMASI 2D BAB V TRANSFORMASI 2D OBJEKTIF : Pada Bab ini mahasiswa mempelajari tentang : Transformasi Dasar 2D 1. Translasi 2. Rotasi 3. Scalling Transformasi Lain 1. Refleksi 2. Shear TUJUAN DAN SASARAN: Setelah

Lebih terperinci

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s K- matematika K e l a s XI PERSAMAAN GARIS LURUS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian garis, garis pada koordinat Cartesius,

Lebih terperinci

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 SIMETRI PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep simetri lipat dan simetri putar serta penerapannya ke dalam papan geoboard. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP.

GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP. GEOMETRI Transformasi & Analitik Ruang D M M Refleksi M Saleh AF LKPP UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB II TRANSFORMASI GEOMETRI DI A. Pendahuluan Salam hangat dan sejahtera bagi para pembelajar Kreatif! Bab

Lebih terperinci

Transformasi Geometri. Transformasi Geometri B A B. A. Translasi. B. Refleksi. C. Rotasi. D. Dilatasi. E. Komposisi Transformasi dengan Matriks

Transformasi Geometri. Transformasi Geometri B A B. A. Translasi. B. Refleksi. C. Rotasi. D. Dilatasi. E. Komposisi Transformasi dengan Matriks Transformasi Geometri Transformasi Geometri B B 6. Translasi B. Refleksi C. Rotasi D. Dilatasi E. Komposisi Transformasi dengan Matriks Sumer: www.geocities.com Pantograf adalah alat untuk menggamar ulang

Lebih terperinci

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1 BAB I PRA KALKULUS. Sistem bilangan ril.. Bilangan ril Sistem bilangan ril adalah himpunan bilangan ril dan operasi aljabar aitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Biasana bilangan

Lebih terperinci

Tabel Daftar Terjemah No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1. I Hadits Riwayat Muslim

Tabel Daftar Terjemah No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1. I Hadits Riwayat Muslim 165 Lampiran 1. Daftar Terjemah Tabel Daftar Terjemah No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1. I Hadits Riwayat Muslim 1 Tiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ke dua orang tuanyalah yang menjadikannya

Lebih terperinci

Esther Wibowo

Esther Wibowo Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Topik Hari Ini Dasar Transformasi Translation Pemindahan, Penggeseran Scaling Perubahan Ukuran Shear Distorsi? Rotation Pemutaran Representasi Matriks Transformasi

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL SOAL. SOAL PILIHAN GANDA A. Berilah tanda silang (X) paad huruf a, b, c, d, e sesuai dengan pilihan jawaban yang paling tepat!

KUMPULAN SOAL SOAL. SOAL PILIHAN GANDA A. Berilah tanda silang (X) paad huruf a, b, c, d, e sesuai dengan pilihan jawaban yang paling tepat! KUMPULAN SOAL SOAL APROKSIMASI KESALAHAN SOAL PILIHAN GANDA A. Berilah tanda silang (X) paad huruf a, b, c, d, e sesuai dengan pilihan jawaban ang paling tepat!. Banakna angka sinifikan dari bilangan,

Lebih terperinci

Tentang. Isometri dan Refleksi

Tentang. Isometri dan Refleksi TUGS II GEOMETRI TRNSFORMSI Tentang Isometri dan Refleksi Oleh : EVI MEG PUTRI : 42. 35I Dosen Pembimbing : NDI SUSNTO S. Si M.Sc TDRIS MTEMTIK FKULTS TRBIYH INSTITUT GM ISLM NEGERI (IIN) IMM BONJOLPDNG

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMER ELJR PENUNJNG PLPG 2016 MT PELJRN/PKET KEHLIN GURU KELS S III GEOMETRI ra.hj.rosdiah Salam, M.Pd. ra. Nurfaizah, M.Hum. rs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.r.H. Pattabundu, M.Ed. Widya Karmila Sari chmad,

Lebih terperinci

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara Sistem Koordinat Cartesius.. Geometri Analitik Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara persamaan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 4 PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan belajar,

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6 Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS nalisis Penampang Pertemuan 4, 5, 6 TU : Mahasiswa dapat menghitung properti dasar penampang, seperti luas, momen statis, momen inersia TK : Mahasiswa

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. ROTASI Rotasi adalah memindahkan posisi suatu titik (, y) dengan cara dirotasikan pada titik tertentu sebesar sudut tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BESARAN VEKTOR B A B B A B Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep pada topik transformasi geometri. Peserta didik memilki kemampuan mengaplikan konsep kalkulus dalam

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Irisan Kerucut animation 1 animation 2 Irisan kerucut adalah kurva ang terbentuk dari perpotongan antara sebuah kerucut dengan bidang datar. Kurva irisan ini

Lebih terperinci

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341)

Lebih terperinci

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI OLEH: 1. RATMI QORI (06081181320002) 2. FAUZIAH (06081181320015) 3. NYAYU ASTUTI (06081281320018) 4. ISKA WULANDARI (06081281320038) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Bab 6 Sumber: Let s Learn about Korea, 00 Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, siat, dan aturan ungsi komposisi dalam pemecahan masalah;

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang. 1 KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOORDINAT Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, mahasiswa diharapkan mampu menggambarkan dan membedakan sebuah titik yang terletak di bidang dan Berikut ini kita akan

Lebih terperinci

PP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN

PP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN Bab III : Lingkaran 30 Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama terhadap suatu titik tetap. Jarak ang sama itu disebut jari-jari sedangkan titik tetap dinamakan pusat lingkaran 3..

Lebih terperinci

BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN

BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN STANDAR KOMPETENSI: BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN Menusun persamaan lingkaran dan garis singgungna. KOMPETENSI DASAR Menusun persamaan lingkaran ang memenuhi persaratan ang ditentukan Menentukan persamaan

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS Bab 4 PERSAMAAN GARIS LURUS A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar 1. Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp.

Lebih terperinci

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI BAB I. SISTEM KRDINAT, NTASI & FUNGSI (Pertemuan ke 1 & 2) PENDAHULUAN Diskripsi singkat Pada bab ini akan dijelaskan tentang bilangan riil, sistem koordinat Cartesius, notasi-notasi ang sering digunakan

Lebih terperinci

Materi Aljabar Linear Lanjut

Materi Aljabar Linear Lanjut Materi Aljabar Linear Lanjut TRANSFORMASI LINIER DARI R n KE R m ; GEOMETRI TRANSFORMASI LINIER DARI R 2 KE R 2 Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KALKULUS

PENDAHULUAN KALKULUS . BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu

Lebih terperinci

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam RUAS GARIS BERARAH 9.1 Definisi dan Sifat-sifat ang Sederhana Untuk melajutkan penelidikan tentang isometri diperlukan pengertian tentang ruas garis berarah sebagai berikut: Definisi: Suatu ruas garis

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINEMATIKA = Ilmu gerak Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada f =, maka fungsi f naik + 1 pada selang (A), 0 (D), 1. Jika ( ) (B) 0, (E) (C),,. Persamaan garis singgung kurva lurus + = 0 adalah (A) + = 0 (B) + = 0 (C) + + = 0 (D) + = 0 (E) + + = 0 = ang sejajar dengasn

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas : VII (TUJUH) Jumlah : 40 Bentuk

Lebih terperinci

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap  44 Indikator : 1. Menentukan banyaknya cara persegi panjang dapat menempati bingkainya. 2. Menggunakan sifat-sifat persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dalam perhitungan. 3. Menentukan

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits

King s Learning Be Smart Without Limits Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA TRANSFORMASI GEOMETRI Gambarkan setiap titik yang ditanyakan pada gambar dibawah untuk translasi yang di berikan!. A. PENGERTIAN TRANSFORMASI GEOMETRI Arti geometri

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS 1 MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis)

Lebih terperinci

I. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8.

I. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8. I. Ulangan Bab Pertanaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1 b. V = 1, 3 c. V = 5, 8 a. Besar V adalah V 3 1 31 4 Arah V adalah 1 1 tan = 3 30 3 3 b. Besar V adalah

Lebih terperinci

Komposisi Transformasi

Komposisi Transformasi Komposisi Transformasi Setelah menyaksikan tayangan ini anda dapat Menentukan peta atau bayangan suatu kurva hasil dari suatu komposisi transformasi Transformasi Untuk memindahkan suatu titik atau bangun

Lebih terperinci

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan Silabus Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMK : MATEMATIKA : XI / TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN : GANJIL Standar Kompetensi:7. Menerapkan perbandingan, fungsi,, dan identitas

Lebih terperinci

SKETSA GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI. Teguh Wibowo Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak

SKETSA GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI. Teguh Wibowo Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak SKETSA GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI = asin k ± b cosp Teguh Wibowo Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiah Purworejo Abstrak Grafik fungsi trigonometri = a sin k + b cos p dapat dilukis

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m. Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS DAN MANAJEMEN JILID 3

MATEMATIKA BISNIS DAN MANAJEMEN JILID 3 Bandung Arry Sanjoyo, dkk. MATEMATIKA BISNIS DAN MANAJEMEN JILID 3 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang

Lebih terperinci

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi Sumber: www.wikipedia.org Letak Suatu Tempat di Permukaan umi Pernahkah kalian mendengar istilah film 3 dimensi? Film ini disukai karena terlihat lebih nyata. Sebenarnya, apa arti kata dimensi? imensi

Lebih terperinci

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2 Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA HUBUNGAN ANTAR GARIS Titik Tengah Sebuah Segmen Garis : : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.10 Menganalisis sifat dua garis sejajar dan saling tegak lurus dan

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 986 Matematika EBTANAS-SMP-86-0 Himpunan faktor persekutuan dari dan 0 {,,, 6} {,, 6} {, } {6} EBTANAS-SMP-86-0 Bilangan 0,0000 jika ditulis dalam bentuk baku.0

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A MATEMATIKA Pertemuan 2 N.A smile.akbar@yahoo.co.id Awali setiap aktivitas dengan membaca Basmallah Soal 1 (Operasi Bentuk Aljabar) Bentuk Sederhana dari adalah a. b. c. d. Pembahasan ( A ) Soal 2 (Pola

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1 GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT sofyan mahfudy-iain Mataram 1 Sasaran kuliah hari ini 1. Mahasiwa dapat menjelaskan konsep kemiringan garis/gradien 2. Mahasiswa dapat menentukan

Lebih terperinci

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN Modul 3 F u n g s i Drs. Wahu Widaat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan

Lebih terperinci

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI Segitiga 1. Beberapa sifat yang berlaku pada segitiga adalah : Jumlah sudut-sudut sembarang segitiga adalah 180 0 Pada segitiga ABC berlaku AC = BC B = A

Lebih terperinci

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus PErSamaan GarIS lurus Untuk SMP Kelas VIII Peta Konsep Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi TURUNAN FUNGSI. Turunan Fungsi Turunan fungsi f disembarang titik dilambangkan dengan f () dengan definisi f ( ) f ( ) f (). Proses mencari f dari f disebut penurunan; dikatakan bawa f diturunkan untuk

Lebih terperinci

Bab. Sistem Koordinat

Bab. Sistem Koordinat H E G F - - - - - - - 0 - - - - - - - Bab Sistem Koordinat Sebelum mempelajari sistem koordinat, kita akan membahas bagaimana cara pembuatan denah dan untuk apakah denah dibuat? Membuat denah atau menentukan

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN MOMEN GAYA

KESETIMBANGAN MOMEN GAYA 43 MDUL PERTEMUAN KE 5 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Momen gaa, sarat kedua kesetimbangan, resultan gaa sejajar, pusat berat, kopel. PKK BAHASAN: KESETIMBANGAN MMEN GAYA 5. PENGERTIAN MMEN GAYA Besar

Lebih terperinci

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran Bab Sumber: www.panebiancod.com Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran

Lebih terperinci

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI Oleh : Himmawati P.L Soal matematika yang diujikan di sekolah-sekolah maupun di Ujian Nasional pada umumnya dapat diselesaikan dengan cara-cara biasa.

Lebih terperinci

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10 1. Diantara himpunan berikut yang merupakan himpunan kosong adalah... A. { bilangan cacah antara 19 dan 20 } B. { bilangan genap yang habis dibagi bilangan ganjil } C. { bilangan kelipatan 3 yang bukan

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematka dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Turunan Fungsi dan Aplikasinya Bab 8 Sumber: www.duniacyber.com Turunan Fungsi dan Aplikasinya Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, sifat, dan aturan dalam perhitungan turunan fungsi; menggunakan turunan

Lebih terperinci

1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah.

1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah. 1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah. Luas maksimum daerah yang dibatasi oleh kawat tersebut adalah... 3,00

Lebih terperinci

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8 . Turunan dari f ( ) = + + (E) 7 + +. Turunan dari y = ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( + ) ( + ) ( ) ( + ) (E) ( ) ( + ) 7 5 (E) 9 5 9 7 0. Jika f ( ) = maka f () = 8 (E) 8. Jika f () = 5 maka f (0) +

Lebih terperinci

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 374 Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Hermanto 1, Kusno 2, Ahmad Kamsyakawuni 2, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA VEKTOR. Skalar dan Vektor

ANALISA VEKTOR. Skalar dan Vektor ANALISA VEKTOR Skalar dan Vektor Skalar merupakan besaran ang dapat dinatakan dengan sebuah bilangan nata. Contoh dari besaran skalar antara lain massa, kerapatan, tekanan, dan volume. Sedangkan besaran

Lebih terperinci

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B Amran Shidik MATERI FISIKA KELAS X 11/13/2016 VEKTOR A. Vektor Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan,

Lebih terperinci