JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

IV. METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

Oleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

IV METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya)

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN

BAB 3 METODE PENELITIAN

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) IX (1): ISSN:

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

IV METODE PENELITIAN

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER

Rumus-rumus yang Digunakan

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

Perhitungan Finansial Penggemukan Sapi di Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupaten Tabanan

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

III METODE PENELITIAN

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT

IV. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

IV. METODE PENELITIAN

Umay Mulyani 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Departement Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA

PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

JIIA, VOLUME 3 No. 2, APRIL 2015

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) Kelompok

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

IV. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE KOMPUTASI TURBO PASCAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro

III. METODE PENELITIAN. instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi data dari Badan Pusat Statistik

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang

B. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL Yunica Safitri, Zainal Abidin, Novi Rosanti ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

Charistantya Tegar Aganta Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Transkripsi:

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA MESIN PEMANEN PADI (COMBINE HARVESTER) DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Fiacial Feasibiliy Aalysis of Rice Harvesig Machie (Combie Harveser) Busiess Ui i Sepuih Rama Subdisric, Ceral Lampug Regecy) Hari Muri, Wa Abbas Zakaria, Dyah Arig Hepiaa Lesari Jurusa Agribisis, Fakulas Peraia, Uiversias Lampug, Jl. Prof. Dr. Soemari Brojoegoro No. 1 Badar Lampug, 35155, Telp. 085224017055, email : harimuri123@gmail.com ABSTRACT This research aims o aalyze fiacial feasibiliy of rice harvesig machie (combie harveser) busiess ui ad is sesiiviy. Locaio was seleced purposive i he Sepuih Rama Subdisric, Ceral Lampug Regecy. Respodes were all e owers of he rice harvesisg machie (combie harveser) wih hree differeces i ivesme i machiery, amely i 2013, 2014, ad 2015. Daa were aalyzed by quaiaively usig measureme crieria of fiacial viabiliy ad sesiiviy aalyzes. The resuls showed ha: busiess ui of rice harvesig machie (combie harveser) is fiacially viable as idicaed by NPV values of Rp779,027,757.73 i 2013, Rp638,765,707.48 i 2014, ad Rp417,306,800.57 i 2015; IRR 77.40 perce (2013), 70.55 cperce (2014), ad 67.29 perce (2015); Gross B/C of 1.39 (2013), 1.35 (2014), ad 1.30 (2015); Ne B/C of 3.35 (2013), 2.99 (2014), ad 2.92 (2015); PP of 2.18 (2013), 2.24 (2014) ad 2.33 (2015) from he ecoomic life of he machie for seve years, ad busiess ui of rice harvesig machie (combie harveser) is sill viable despie he drop i harves area of 4.77 perce, a decrease i real machie rae of 5 perce, ad a icrease i operaig cos of 6.51 perce. Key words: combie harveser, fiacial, sesiiviy PENDAHULUAN Idoesia sebagai egara agraris, sekor peraia elah mejadi ulag puggug dalam pembagua asioal. Sekor peraia memiliki dimesi yag saga kompleks baik secara ekoomi, poliik, sosial da budaya maupu dalam mecipaka erbaguya keahaa asioal yag kokoh. Sekor peraia saga epa uuk dijadika sebagai sekor adala dalam membagu perekoomia asioal (Depareme Peraia 2013). Padi merupaka salah sau komodias subsekor aama paga erbesar di Idoesia karea sebagia besar kebuuha makaa pokok masyaraka Idoesia dipeuhi dega kosumsi beras. Idoesia memiliki beberapa daerah sebagai sera produksi padi. Meuru BPS Provisi Lampug (2015), Provisi Lampug berada diurua ke7 erbayak asioal dega produksi sebayak 3,64 jua o lebih aau sekiar 4,85 perse produksi asioal, sehigga Provisi Lampug mejadi salah sau sera produksi padi asioal da juga sebagai peujag kebuuha beras asioal. Pegguaa mesi pae mekais dega spesifikasi ekologi moder di laha yag cukup luas mejadi sebuah keharusa. Tidak semesiya memag jika Idoesia yag merupaka egara agraris, dega luasa area peraia lebih besar diserai dega kodisi aah sera iklim lebih baik, jusru kalah dega egaraegara lai dalam hal produksi peraia, eruama beras. Kabupae Lampug Tegah merupaka salah sau kabupae yag ada di Provisi Lampug dega luas laha da jumlah produksi aama padi erbesar di Lampug. Diharapka Kabupae Lampug Tegah bisa mejadi lumbug padi bagi pemeuha kebuuha paga beras di Provisi Lampug maupu Idoesia. Kecamaa Sepuih Rama merupaka wilayah yag mempuyai laha sawah erbesar di Kabupae Lampug Tegah dega jumlah oal luas laha 7.025 hekar dega jumlah laha padi sawah 6.756 hekar. Keadaa ii saga poesial dalam upaya pegembaga produksi padi di Provisi Lampug, khususya di Kabupae Lampug Tegah. Peai di Kabupae Lampug Tegah masih bayak melakuka pae dega sisem radisioal seperi dega gepyoka. Hal ii sejala dega peeliia Aao, e al. (1994) sisem pae padi secara radisioal masih bayak dijumpai pada peai di Idoesia. Sisem pae radisioal yag ada di Idoesia adalah sisem keroyoka, cebloka, da kelompok. 1 219

Kehilaga hasil pae pada sisem keroyoka sebesar 18,6 perse, pada sisem pae cebloka sebesar 14,3 perse da sisem ke iga yaiu sisem kelompok sebesar 5,9 perse. Pegguaa ekologi moder dalam proses pemaea padi dega laha yag luas diharapka dapa memaksimalka kuaias produksi da produkivias hasil pae padi yag dilakuka. Berdasarka Resra Kemeeria Peraia (2012) pemeriah mecaagka peigya adaya mekaisasi peraia seperi mesi pae padi (combie harveser) yag diharapka dapa meuruka susu hasil/kehilaga hasil pae komodias aama paga, memperahaka muu hasil, memperahaka da memperpajag masa simpa sera meigkaka daya saig komodias aama paga. Berdasarka uraiauraia di aas maka dilakuka peeliia dega ujua uuk megkaji: kelayaka fiasial ui usaha mesi pae (combie harveser) da sesiivias kelayaka fiasial ui usaha mesi pae (combie harveser). METODE PENELITIAN Peeliia dilakuka di Kecamaa Sepuih Rama, Kabupae Lampug Tegah. Lokasi peeliia dieuka secara segaja (purposive) dega perimbaga bahwa Kecamaa Sepuih Rama merupaka kecamaa dega luasa laha pae padi sawah erbesar di Kabupae Lampug Tegah. Respode dalam peeliia ii diambil dega meode sesus. Respode yag dielii adalah seluruh peai yag memiliki mesi combie harveser sebayak 10 respode. Meuru Pasaribu (2012) pembagia proyek bisa didasarka aas pelaksaaaya, yaiu proyek swasa da pemeriah yag dapa dihiug kelayaka suau proyekya dega memperhaika waku awal ivesasi proyek. Peeliia ii dibagi aas ahu ivesasi 2013 da 2014 uuk priva da 2015 uuk kelompok ai. Tabel 1. Jumlah peai respode pemilik mesi combie harveser berdasarka ahu ivesasi mesi Tahu Jumlah Ivesasi Respode Saus Mesi 2013 4 orag Priva 2014 3 orag Priva 2015 3 orag Kelompok Tai Daa yag dikumpulka dalam peeliia ii melipui daa primer da daa sekuder. Daa primer diperoleh melalui wawacara secara lagsug dega pemilik mesi. Daa sekuder diperoleh dari sudi lieraur, laporalapora, publikasi, arikel da pusaka yag berhubuga sera lembaga aau isasi yag erkai. Meode yag diguaka uuk aalisis daa adalah meode abulasi da kompuasi. Daa yag diperoleh diolah secara kuaiaif. Aalisis kuaiaif diguaka uuk megkaji kelayaka fiasial da sesiivias ui usaha mesi combie harveser Aalisis Kelayaka Fiasial Kelayaka ui usaha mesi combie harveser diliha melalui beberapa krieria pegukura kelayaka ivesasi. Meuru Kadariah (2001), ala yag diguaka uuk megaalisis kelayaka usaha adalah Ne Prese Value, Ieral Rae of Reur, Gross Beefi Cos Raio, Ne Beefi Cos Raio da Payback Period. Berdasarka peeliia, mesi combie harveser yag ada di Kecamaa Sepuih Rama merupaka mesi dega ahu ivesasi 2013, 2014 da 2015 sehigga daa biaya da peerimaa yag ada haya 4 ahu, 3 ahu da 2 ahu sedagka umur ekoomis mesi adalah 7 ahu. Sehigga uuk daa biaya da peerimaa selajuya selama umur ekoomis mesi combie harveser selama umur ekoomis mesi yaiu 7 ahu diguaka aalisis red liear sehigga didapaka daa biaya da peerimaa ui usaha mesi combie harveser. Rumus yag diguaka berasal dari (Kasmir 2008) yaiu: y = a + bx... (1) Y = Nilai red uuk jumlah BBM, hari kerja/pae da luas laha pae x = Tred waku ereu a = Iercep (ilai red y, pada saa x = 0) b = Kosaa Pada aalisis kelayaka ui usaha mesi combie harveser ii diguaka igka suku buga dasar kredi (SBDK) Reail yaiu sebesar 9 perse (BRI 2016). a. Ne Prese Value (NPV) NPV dihiug berdasarka selisih aara beefi dega biaya (cos) diambah dega ivesasi, yag dihiug melalui rumus: 220

B C NPV =. (2) 1 NPV = Ne Prese Value B = Beefi (peerimaa) bersih ahu C = Cos (biaya) pada ahu i = Tigka suku buga (9%) = Umur ekoomis mesi combie harveser (7 ahu) = Tahu (1, 2, 3 ds) Krieria pegambila kepuusa: 1) Jika NPV > 0, maka usaha persewaa mesi combie harveser layak diusahaka 2) Jika NPV = 0, maka usaha persewaa mesi combie harveser dalam keadaa iik impas (BEP) 3) Jika NPV < 0, maka usaha persewaa mesi combie harveser idak layak uuk diusahaka b. Ieral Rae of Reur (IRR) Ieral Rae of Reur (IRR) merupaka suau igka buga yag meujukka NPV sama dega jumlah seluruh ivesasi aau dega kaa lai igka suku buga yag meghasilka NPV sama ilaiya dega ol. Nilai IRR dihiug dega megguaka rumus sebagai beriku: NPV IRR = i + i i NPV NPV... (3) IRR = Ieral Rae of Reur NPV + = NPV posiif NPV = NPV egaif i + = Tigka suku buga pada NPV posiif i = Tigka suku buga pada NPV egarif Krieria pegambila kepuusa: 1) Jika IRR > igka suku buga, maka usaha persewaa mesi combie harveser layak uuk diusahaka 2) Jika IRR = igka suku buga, maka usaha persewaa mesi combie harveser dalam keadaa impas 3) Jika IRR < igka suku buga, maka usaha persewaa mesi combie harveser idak layak uuk diusahaka c. Gross Beefi Cos Raio (Gross B/C) Gross Beefi Cos Raio diguaka uuk meliha perbadiga aara ilai peerimaa koor dega ilai biaya uai, yag dihiug dega berdasarka rumus: Gross B/C = 1 1 B C... (4) Gross B/C = Gross Beefi Cos Raio B = Beefi (peerimaa) C = Cos (biaya) i = Tigka suku buga (9%) = Umur ekoomis mesi combie harveser (7 ahu) = Tahu (1,2,3 ds) Krieria pegambila kepuusa: 1) Jika Gross B/C 1, maka usaha persewaa mesi combie harveser layak diusahaka 2) Jika Gross B/C < 1, maka usaha persewaa mesi combie harveser idak layak diusahaka d. Ne Beefi Cos Raio (Ne B/C) Nilai krieria ii meliha perbadiga aara ilai peerimaa uai da ilai pegeluara aau biaya uai, dihiug berdasarka rumus: Ne B/C = 1 1 B C C B... (5) Ne B/C = Ne Beefi Cos Raio B = Peerimaa bersih ahu C = Cos (biaya) pada ahu i = Tigka suku buga (9%) = umur ekoomis mesi combie harveser (7 ahu) = Tahu (1, 2, 3 ds) Krieria pegambila kepuusa: 1) Jika Ne B/C 1, maka usaha persewaa mesi combie harveser layak diusahaka 221

222 2) Jika Ne B/C < 1, maka usaha persewaa mesi combie harveser idak layak diusahaka e. Payback Period (PP) Payback period dihiug dega membadigka aara peilaia ivesasi suau proyek yag didasarka pada peluasa biaya ivesasi awal dega mafaa bersih (beefi) dari suau proyek dalam sau saua waku yag dapa dirumuska sebagai beriku: I A 0 PP... (6) b Keeraga: Pp = Payback period I 0 = Ivesasi awal = Mafaa bersih raaraa A b Krieria pegambila kepuusa: 1) Jika ilai Pp < dari umur ekoomis mesi combie harveser, maka mesi combie harveser layak uuk dilaksaaka 2) Jika ilai Pp > dari umur ekoomis mesi combie harveser, maka mesi combie harveser idak layak uuk dilaksaaka Aalisis Sesiivias Aalisis sesiivias adalah aalisis yag berujua meliha apa yag aka erjadi dega hasil aalisis ivesasi jika ada perubaha dalam perhiuga biaya peerimaa (Kadariah 2001). Peerimaa da biaya yag dikeluarka mempegaruhi krieria pegukura kelayaka. Perubaha kedua aspek ersebu secara oomais aka merubah ilaiilai krieria ivesasi. Aspek aalisis sesiivias yag aka diaalisis pada peeliia ii diaaraya adalah: a. peurua luas laha pae sebesar 4,77 perse yag diliha dari raaraa peurua luas laha pae mesi seiap ahu b. peurua harga sewa mesi sebesar 5 perse yag diasumsika karea adaya persaiga harga c. keaika biaya operasioal sebesar 6,51 perse dikareaka akiba iflasi yag erjadi Aspek diaas sama dega yag dilakuka oleh Rosepa, e al. (2014). Rumus yag diguaka uuk megkaji aalisis sesiivias adalah: Laju Kepekaa = X₁X₀ x 100% X f... (7) Y₁Y₀ x 100% Y f Krieria pegambila kepuusa laju kepekaa adalah: 1) Jika laju kepekaa > 1, maka ui usaha mesi combie harveser peka aau sesiif erhadap perubaha 2) Jika laju kepekaa < 1, maka ui usaha mesi combie harveser idak peka aau idak sesiif erhadap perubaha HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaa Umum Respode Respode pada peeliia ii berjumlah 10 orag. Respode adalah pemilik mesi combie harveser. Respode pada daerah peeliia berada pada umur 4050 ahu (50%), peai yag lebih muda berumur 3040 ahu (30%) da peai laiya berumur >50 ahu (20%) dari jumlah respode. Tigka pedidika respode sebagia besar berada pada igka SMA (60%), SMP (20%) da Pergurua Tiggi (20%). Uuk pekerjaa sampiga sebagia besar pemilik mesi adalah pedagag (70%), wirausaha (20%) da peerak (10%). Biaya Ivesasi Biaya ivesasi merupaka biaya yag diguaka sebagai modal awal uuk membeli mesi. Ivesasi yag dimaksud adalah mesi combie harveser dimaa erdapa 10 mesi combie harveser pada daerah peeliia yag erdiri aas mesi dega ahu ivesasi 2013, 2014 da 2015 dimaa mesi combie harveser dega ahu ivesasi 2013 da 2014 merupaka milik priva (pribadi) da mesi dega ahu ivesasi 2015 adalah milik kelompok ai yag merupaka baua dari pemeriah pusa melalui Pemeriah Provisi Lampug yag disalurka pada iap kabupae di Provisi Lampug. Harga mesi dihiug berdasarka harga mesi sesuai ahu ivesasi mesi. Pada ahu 2013 ada empa mesi combie harveser dega merek Yamar iga mesi da sau mesi Kuboa dega harga raaraa Rp489.000.000,00. Mesi dega ahu ivesasi 2014 berjumlah JIIA, VOLUME 5 No. 2 MEI 2017 iga mesi combie harveser yaiu 2 mesi merek Yamar da sau mesi merek Kuboa dega oal biaya ivesasi raaraa Rp500.233.333,33. Uuk mesi dega ahu

ivesasi 2015 ada iga mesi combie harveser milik kelompok ai dari baua pemeriah yag ke igaya merupaka mesi merek Yamar dega biaya ivesasi raaraa Rp365.000.000,00. Biaya Operasioal Biaya operasioal adalah biaya yag besarya dipegaruhi besarya jumlah produksi. Pada ui usaha persewaa mesi combie harveser biaya operasioal da pemeliharaa mesi mecakup biaya baha bakar (solar), biaya pelumas (oli), biaya eaga kerja da biaya servis mesi. Biayabiaya operasioal dikeahui melalui recall dari pemilik mesi selama proyek berjala da megguaka aalisis red liear uuk forecasig (peramala) biaya operasioal mesi selama umur ekoomis mesi yaiu 7 ahu. Baha bakar yag diguaka adalah solar dimaa harga yag diguaka uuk biaya solar adalah harga sekarag (prese value) dega harga solar Rp5.150,00/lier. Semua mesi di daerah peeliia memiliki kekuaa mesi 70 HP (horse power) dega kapasias agki baha bakar 70 lier. Pelumas/oli yag diguaka pada mesi erdiri aas 3 macam, yaiu oli mesi, oli garda (gear box) da oli hidrolik dega harga masigmasig oli adalah Rp20.000,00/lier, Rp62.500,00/lier da Rp35.000,00/lier. Teaga kerja pada ui usaha mesi combie harveser erdiri dari seorag operaor da dua orag helper dega biaya eaga kerja yaiu Rp750.000,00/ orag/hari uuk biaya operaor mesi pae da Rp250.000,00/2 orag/hari uuk biaya helper yag semuaya berasal dari eaga kerja luar keluarga (TKLK). Uuk biaya pemeliharaa aau servis mesi da peggaia oderdil mesi. Servis aau peggaia oderdil mesi biasaya dilakuka secara rui oleh pemilik mesi. Biaya servis/pergaia oderdil mesi erdiri aas beberapa oderdil mesi. Berdasarka wawacara oderdil mesi yag dilakuka servis aau peggaia secara rui yaiu mesi peggerak, pisau pemoog, roller ba, fa bel, raai luar, da raai dalam mesi. Uuk mesi peggerak, harga uuk sekali servis uuk mesi dega merek Yamar adalah Rp3.000.000,00 da biaya servis mesi peggerak mesi merek Kuboa sebesar Rp2.500.000,00. Pisau pemoog pada mesi combie harveser dega jumlah 24 maa pisau dega harga Rp45.000/maa pisau. Roller ba berjumlah 2 buah dega harga roller ba Rp2.500.000,00/buah, fabel berjumlah 3 buah dega harga Rp750.000,00/buah uuk mesi dega merek Yamar da Rp700.000,00/buah uuk fa bel mesi merek Kuboa. Raai luar mesi combie harveser berjumlah 2 raai dega harga Rp350.000,00/buah uuk mesi merek Yamar da Rp300.000,00 uuk mesi merek Kuboa. Raai dalam pada mesi combie harveser berjumlah 2 raai dega harga raai Rp250.000,00/buah raai uuk mesi merek Yamar da Rp200.000,00 uuk mesi merek Kuboa. Peerimaa Usaha Mesi Combie Harveser Oupu yag dihasilka dalam ui usaha persewaa mesi combie harveser adalah jasa. Peerimaa didapa dari pembayara persewaa mesi yag dilakuka oleh peai pemilik laha sawah kepada pemilik mesi combie harveser. Mesi combie harveser pada daerah peeliia elah dibedaka aas milik priva (pribadi) da kelompok ai. Mesi milik priva adalah mesi dega ahu ivesasi 2013 da 2014, sedagka mesi milik kelompok ai adalah mesi dega ahu ivesasi 2015. Tabel 2. Toal biaya ivesasi da biaya operasioal ui usaha mesi combie harveser selama umur ekoomis mesi combie harveser 7 ahu Tahu Biaya Toal Tahu Ivesasi Mesi 2013 2014 2015 1 688.851.628,57 697.170.514,29 542.022.304,76 2 200.149.728,57 200.217.180,95 175.361.638,10 3 192.344.628,57 188.069.214,29 167.040.971,43 4 193.727.003,57 187.558.014,29 165.380.304,76 5 187.618.503,57 180.677.364,29 157.059.638,10 6 187.353.356,07 178.690.047,62 155.398.971,43 7 180.503.208,57 171.950.164,29 147.078.304,76 Toal 1.830.548.057,50 1.804.332.500,00 1.509.342.133,33 223

Tabel 3. Peerimaa oal ui usaha mesi combie harveser di Kecamaa Sepuih Rama Tahu Tahu Ivesasi Mesi 2103 2014 2015 1 431.775.000,00 425.500.000,00 342.600.000,00 2 420.600.000,00 425.500.000,00 327.200.000,00 3 395.512.500,00 383.400.000,00 311.800.000,00 4 388.762.500,00 369.366.666,67 296.400.000,00 5 372.012.500,00 349.600.000,00 281.000.000,00 6 355.800.000,00 327.266.666,67 265.600.000,00 7 340.112.500,00 307.500.000,00 250.200.000,00 Toal 2.704.575.000,00 2.588.133.333,33 2.074.800.000,00 Tabel 4. Dafar harga sewa mesi per ahu da jumlah luasa laha pae ui usaha mesi combie harveser di Kecamaa Sepuih Rama Kompoe Tahu Ivesasi Mesi Tahu Peerimaa 2013 2014 2015 Harga sewa (Rp) 1.831.250,00 1.866.666,67 1.550.000,00 Peghuja Kemarau Peghuja Kemarau Peghuja Kemarau 1 115,50 120,00 107,00 120,00 110,00 111,00 2 111,75 117,75 107,00 120,00 104,00 107,00 Toal luas laha 3 107,25 108,75 100,00 105,00 98,00 103,00 pae (hekar) 4 105,00 107,25 97,67 100,00 92,00 99,00 5 101,25 102,00 94,33 93,00 86,00 95,00 6 97,50 97,00 90,67 85,00 80,00 91,00 7 93,75 92,25 87,33 78,00 74,00 87,00 Toal 732,00 745,00 684,00 701,00 644,00 693,00 Pada Tabel 4 erliha dafar berapa raaraa harga sewa mesi, peerimaa da jumlah luasa laha pae diusahaka mesi. Pemaea padi dega mesi combie harveser dilakuka sebayak dua kali dalam seahu, yaiu pada pae musim peghuja aara bula OkoberNovember da pae pada musim kemarau pada bula MeiJuli. Harga sewa yag dierima dieuka oleh pemilik mesi uuk mesi milik priva da uuk mesi milik kelompok ai harga dieapka sebelumya seelah musyawarah pada kelompok ai. Harga sewa mesi saa pae di musim kemarau hargaya lebih iggi daripada saa pae di musim peghuja dikareaka di lokasi peeliia, kualias padi pada pae musim kemarau kualiasya lebih baik daripada pae musim peghuja, sehigga harga sewa mesi mejadi lebih iggi jika kualias padiya baik, hal ii dilakuka oleh pemilik mesi combie harveser uuk idak erlalu memberaka biaya pae peai pemilik laha sawah. Pada Tabel 4 elah dihiug raaraa harga sewa mesi dalam dua musim pae dalam sau ahu da harga sewa elah diraaraaka aara pae musim peghuja da pae pada musim kemarau, 224 sehigga bisa dihiug ilai kelayaka fiasial ui usaha persewaa mesi combie harveser. Berdasarka Tabel 3, peerimaa yag diperoleh aas ui usaha persewaa mesi combie harveser selama umur ekoomis mesi yaiu 7 ahu megguaka aalisis red liear berdasarka ahu ivesasi mesi combie harveser adalah Rp2.704.575.000,00 dega luas laha pae 732 hekar pada pae musim peghuja da 745 hekar pada pae musim kemarau uuk mesi combie harveser ahu ivesasi 2013; Rp2.588.133.333,33 dega luas laha pae 684 hekar pada pae musim peghuja da 701 hekar pada pae musim kemarau uuk mesi combie harveser ahu ivesasi 2014; da Rp2.074.800.00,00 dega luas laha pae 644 hekar pada pae musim peghuja da 693 hekar pada pae musim kemarau uuk mesi combie harveser ahu ivesasi 2015. Aalisis Kelayaka Fiasial Perhiuga aalisis fiasial uuk ui usaha per sewaa mesi combie harveser selama umur ekoomis mesi selama 7 ahu dihiug dega

discouig pada igka suku buga 9 perse yag merupaka Suku Buga Dasar Kredi (SBDK) kredi Reail (BRI 2016). Nilai krieria aalisis fiasial pada Tabel 5 selama umur ekoomis mesi 7 ahu meujukka semua krieria fiasial layak sesuai peeliia Maik, e al. (2014), sehigga ui usaha mesi combie harveser layak diusahaka. Peeliia ii idak sejala dega peeliia yag dilakuka oleh Wardhaa (1998) megeai Uji Kierja Mesi Headfeed Combie Harveser (YANMAR CA 85M) pada laha sawah radisioal karea dari hasil peeliia ersebu didapaka ilai NPV yaiu Rp38.698.423,00 da ilai B/C Raio adalah 0,41, dimaa pegguaa mesi combie harveser idak layak diusahaka. Aalisis Sesiivias Meuru Asau, e al. (2013) aalisis sesiivias adalah kegiaa megaalisis kembali suau proyek, uuk meliha yag aka erjadi pada proyek ersebu bila idak berjala sesuai recaa da meyebabka erjadiya kemudura dari berjalaya proyek yag disebabka fakor keidakpasia yag mempegaruhi biaya da peerimaa. Dapa diliha pada Tabel 6 bahwa perubaha yag dikaji dalam aalisis sesiivias ui usaha mesi combie harveser ada 3 yaiu peurua luas laha pae padi sebesar 4,77 perse, peurua harga sewa mesi sebesar 5 perse da keaika biaya sebesar 6,51 perse karea adaya iflasi. Pada aalisis sesiivias meujukka pada iap ahu ivesasi mesi yaiu ahu 2013, 2014 da 2015 meujukka bahwa pada saa luas pae uru sebesar 4,77 perse da asumsi harga sewa mesi uru sebesar 5 perse, semua ilai krieria ivesasi baik Ne Prese Value, Ieral Rae of Reur, Gross B/C Raio, da juga Ne B/C Raio sesiif erhadap perubaha dega ilai laju kepekaa >1, kecuali Payback Period yag meujukka ilai laju kepekaa <1. Hal ersebu meujukka bahwa ui usaha mesi combie harveser eap layak diusahaka walaupu erjadi peurua luas laha pae sebesar 4,77 perse da peurua harga sewa mesi sebesar 5 perse. Namu, pada aalisis sesiivias keaika biaya operasioal sebesar 6,51 perse karea adaya iflasi pada ui usaha mesi combie harveser dega ahu ivesasi 2013, 2014 da 2015 adalah sebalikya, yaiu ilai Payback Period sesiif erhadap perubaha deag ilai laju kepekaa >1, sedagka ilai Ne Prese Value, Ieral Rae of Reur, Gross B/C Raio, da Ne B/C Raio idak sesiif erhadap perubaha karea ilai laju kepekaaya meujukka ilai <1. Hal ersebu meujukka bahwa ui usaha mesi combie harveser eap layak diusahaka walaupu erjadi keaika biaya operasioal mesi combie harveser sebesar 6,51 perse. KESIMPULAN Berdasarka hasil peeliia, aalisis ui usaha mesi combie harveser layak diusahaka karea semua ilai krieria ivesasi (Ne Prese Value, Ieral Rae of Reur, Gross B/C, Ne B/C da Payback Period) layak secara fiasial. Ui usaha persewaa mesi combie harveser ii juga masih layak dijalaka walaupu ada perubaha peurua luas laha pae sebesar 4,77 perse, asumsi peurua harga sewa mesi sebesar 5 perse da keaika biaya operasioal mesi sebesar 6,51 perse karea iflasi yag erjadi. Tabel 5. Aalisis fiasial ui usaha persewaa mesi combie harveser ahu ivesasi 2013, 2014, da 2015 dega igka suku buga 9 perse Aalisis Hasil Fiasial Tahu Ivesasi 2013 Tahu Ivesasi 2014 Tahu Ivesasi 2015 Keeraga NPV 779.027.757,73 638.765.707,48 417.306.800,57 Layak IRR 77,40% 70,55% 67,29% Layak Gross B/C 1,39 1,35 1,30 Layak Ne B/C 3,35 2,99 2,92 Layak PP 2,18 2,24 2,33 Layak 225

Tabel 6. Aalisis sesiivias ui usaha mesi combie harveser ahu ivesasi mesi 2013, 2014 da 2015 Luas Pae Turu 4,77% Harga Turu 5% Biaya Naik 6,51% Krieria Nilai Awal Ke Perubaha LK Ke. Perubaha LK. Perubaha LK Ke. Tahu Ivesasi 2013 779.027.757, 646.400.887, 640.016.169, 649.014.517, NPV 73 50 3,81 S 37 3,82 S 35 2,89 TS IRR 77,40% 62,78% 4,27 S 62,13% 4,27 S 59,19% 4,23 TS Gross B/C 1,39 1,32 1,00 S 1,32 1,00 S 1,31 1,00 TS Ne B/C 3,35 2,80 3,64 S 2,78 3,64 S 2,67 3,60 TS PP 2,18 2,42 2,16 TS 2,44 2,16 TS 2,5 2,14 S Tahu ivesasi 2014 NPV 638.765.707, 48 518.508.887, 48 4,25 S 512.882.474, 14 4,26 S 521.040.094, 54 3,22 TS IRR 70,55% 56,25% 4,62 S 55,64% 4,61 S 53,45% 4,38 TS Gross B/C 1,35 1,29 1,03 S 1,28 1,03 S 1,27 1,00 TS Ne B/C 2,99 2,50 3,70 S 2,48 3,69 S 2,39 3,54 TS PP 2,24 2,51 2,36 TS 2,53 2,36 TS 2,57 2,21 S Tahu ivesasi 2015 NPV 417.306.800, 57 329.645.663, 62 4,80 S 325.506.805, 57 4,82 S 327.264.679, 66 3,84 TS IRR 67,29% 52,94% 4,89 S 52,30% 4,89 S 49,41% 4,86 TS Gross B/C 1,30 1,24 1,02 S 1,24 1,02 S 1,22 1,00 TS Ne B/C 2,92 2,40 3,99 S 2,38 3,98 S 2,28 3,91 TS PP 2,33 2,61 2,37 TS 2,63 2,37 TS 2,7 2,37 S DAFTAR PUSTAKA Aao EE, Asao, da Achmad DR.1994. Prospek Mekaisasi Peraia Taama Paga. Pusa Peeliia da Pegembaga Taama Paga. Bogor. Asau DA, Ismoo RH, da Rosai N. 2013. Aalisis kelayaka fiasial budidaya iesif aama pala di Kecamaa Gisig Kabupae Taggamus. JIIA, 1(3): 218225. hp://jural.fp.uila.ac.id/idex.php/jiia/a ricle/view/576/538. [14 Jauari 2017]. Bada Pusa Saisik [BPS] Provisi Lampug. 2015. Sebara Luas Pae, Produksi da produkivias aama padi sawah di Provisi Lampug. BPS Provisi Lampug. Badar Lampug. Bak Rakya Idoesia [BRI]. 2016. Prime Ledig Rae. hp//bri.co.id/resource/ sbdk.ap. [14 Desember 2016]. Depareme Peraia. 2013. Sub Termial Agribisis. hp//depa.co.id. [22 Desember 2015]. Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Aalisis Ekoomi. Lembaga Peerbi Fakulas Ekoomi UI. Jakara. Kasmir. 2008. Aalisis Lapora Keuaga. Rajawali Press. Jakara. Kemeeria Peraia. 2012. Sraegi da Iovasi Mekaisasi Tekologi Peraia. Kemeria Peraia. Jakara. Maik SA, Hasyim AL, da Affadi MI. 2014. Aalisis kelayaka usaha pembibia duria di Kecamaa Pekaloga Kabupae Lampug Timur. JIIA. 2(2):142149. hp:// jural.fp.uila.ac.id/idex.php/jiia/aricle /view/738/679. [2 Mare 2017]. Pasaribu AM. 2012. Perecaaa da Evaluasi Proyek Agribisis. ANDI. Yogyakara. Rosepa P, Affadi MI, da Adawiyah R. 2014. Aalisis kelayaka usaha pegembaga 226

agroidusri gula kelapa skala mikro di Kabupae Lampug Timur. JIIA. 2(2):150 157. hp:// jural.fp.uila.ac.id/ idex.php /JIIA/aricle/view/739/680. [2 Mare 2017]. Wardhaa LN. 1998. Uji Kierja da Aalisis Pegguaa Head Feed Combie Harveser (YANMAR CA 85M) pada Sawah Tradisioal. Skripsi. Fakulas Tekologi Peraia, Isiu Peraia Bogor. Bogor. 227