JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN"

Transkripsi

1 ANALISIS USAHA IKAN OLAHAN PADA KELOMPOK PERAJIN DI KAWASAN PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE Muhammad Arifai 1, Said Herry Syafrijal 2, Teuku Musaqim 3 1,2,3) Dose Jurusa Taa Niaga Poliekik Negeri Lhoksemawe ABSTRACT The purpose of his sudy is o ivesigae feasibiliy of fish processed by crafsme i Pusog disric, of Lhokseumawe Ciy. Based o he resuls, a average value of fish producio received by he crafsme o fish processig are Rp. 50,400, permoh, while producio cos of fishig processig has issued of Rp. 42,554, I meas ha hey have creaed a profi of producio, approximaely Rp. 7,845, for oe producio process. Based o beefi ad cos raios approach, he value reur of he acquisiio cos raio is highlighed 1.18; meaig ha ay added coss of processed fish producio will icrease profiabiliy for he crafsme of Accordig o oher resuls aalysis, he busiess of crafsme i Pusog Baru is quie profiable o ru. Crafsme ejoyed he added value of processed fish busiess is also quie large a Rp /kg. Fiacially, he busiess developme of fish processig is feasible. I ca be see from NPV > 0 is Rp. 81,855,887, NBCR> 1, 2.58, IRR = 54.99% greaer ha he prevailig ieres raes a 15% ad BEP occurs a he age of 4 years ad 8 mohs, 22 days. However, he developig of oher ypes of fish processig is eeded. I could be doe by ivolveme of oher paries i erm of crafsme empowerme o ecourage of radiioal home idusry scale o be a moder home idusry scale. Fially, he value added migh be ehaced by crafsme hrough producs diversificaio. Kaa kuci: Crafsme of fish processed, feasibiliy of fish processed, fish producio, producio. PENDAHULUAN Sekor perikaa di provisi Aceh merupaka adala yag harus mampu mecari erobosa karea poesi sumber daya perikaa lau saja 6,1 jua o per ahu baru dimafaaka 57%. Alasa yag uama yag medasar sekor perikaa da sub sekor dibawahya ermasuk ika olaha mejadi adala. Daa erakhir meujukka poesi sumber daya perikaa lau 6,1 jua o perahu baru dimafaaka 57%. Koribusi sub sekor perikaa meujukka kecederuga meigka, daa produk domesik bruo (PDB) selama ahu meujukka peigkaa raa-raa 5,08%. Sumber daya perikaa sudah saga dikeal sebagai sumber daya yag meghasil-ka komodias dega ilai gizi da ilai ekoomi iggi. Pemeraaa sumber daya ika khususya ika olaha hedakya erwujud dalam perliduga erhadap kegiaa usaha yag masih lemah seperi peai, elaya da peai kecil agar idak erdesak oleh kegiaa usaha yag lebih kua. Salah sau sraegi uuk meigkaka keuuga adalah memperluas jariga pembiayaa da pemasara melalui pegembaga produk ika olaha sebagai erobosa baru dalam meghadapi persaiga pemasara hasil lau, sehigga diharapka dapa memberika ilai ambah melalui muu, gaya, kemasa beuk produk meyerap eaga kerja da meigkaka harga, yag pada giliraya medapaka keuuga uuk megembag-ka usaha. Usaha ika olaha mempuyai keuggula komparaif sehigga buka haya meigkaka ilai ambah eapi juga memperluas lapaga kerja da kesempaa berusaha sera pemeraaa pedapaa. Koa Lhokseumawe memiliki sumber daya kelaua yag poesial. Keadaa ii disampig didukug oleh daerah lauya yag luas da kaya, juga memiliki leak kelaua yag sraegis. Berbagai keuggula yag komperaif harus dapa dimafaaka bagi kesejaheraa masyaraka da pembagua daerah, disampig iu poesi ii juga dapa memberika lapaga kerja da kehidupa yag layak bagi masyaraka yag iggal di pesisir paai. Sebagia besar masyaraka Lhokseumawe yag iggal di daerah pesisir bermaa pecaharia sebagai elaya, mereka elah meekui pekerjaa ersebu secara uru emuru higga kii. Namu masih ada elaya melau dega megguaka ala sederhaa, umumya peagkapa ika masih secara radisioal. Oleh karea iu peghasila yag mereka peroleh masih saga erbaas, 9

2 da kadag-kadag idak mecukupi bahka ada yag harus berhuag dahulu sebelum melakuka akifiasya. Koserasi elaya di Lhokseumawe berada di Desa pusog merupaka sera pedaraa ika di Koa Lhokseumawe. Hasil ika yag didaraka palig bayak selama ahu 2000 s/d 2013 beruru-uru kebayakaya adalah ika eri, ika ua, ika dacis, da ika ogkol. Oleh sebab iu, jeis ika olaha yag palig bayak diusahaka oleh pegraji olaha adalah ika eri kerig, sedagka ika eri basah (rebus) dilakuka apabila musim huja da idak memiliki paas yag cukup uuk pejemura ika. Sebagia besar ika olaha ersebu dipasarka ke Meda, da selebihya dijual di pasar radisioal Koa Lhokseumawe (Pasar Koa da Pasar Ipres). Perumbuha kosumsi ika olaha semaki meigka jika dilakuka seuha ekologi pegolaha sehigga mampu melakuka peyesuaia dega perkembaga preferesi kosume. Peigkaa permiaa juga dipegaruhi oleh pegguaa biaya ivesasi da modal, sedagka di dalam pedapaa pegraji saga dipegaruhi oleh harga, kualias, muu da pemasara produk ersebu. Perumusa Masalah Hasil peijaua pada kelompok peraji ika olaha yag erdiri dari ika ogkol olaha da eri olaha di Desa Pusog Koa Lhokseumawe meujukka idusri ika olaha masih berskala rumah agga dega beberapa ciri khas seperi Maajeme pegelolaa bersifa kekeluargaa, megguaka bagia bagua iduk sebagai empa usaha, da idak memiliki empa usaha secara khusus, da mayorias eaga kerja merupaka eaga kerja yag berasal dari dalam keluarga, sera umumya memiliki sumber usaha sampiga sebagai sumber pedapaa. Terdapa bayak kedala idak berkembagya dari sausya sebagai agroidusri radisioal rakya. Diaaraya peyediaa baha baku yag ergaug pada pegaruh agi lau da besarya agkapa ika ogkol elah meyebabka keberlagsuga usaha ika olaha mejadi idak koiyu. Selai fakor ekseral permiaa produk da peyediaa baha baku, fakor ieral baik aspek ekologi da maajeme usaha, usur kelayaka eruama fiasial mejadi fakor lai yag diperimbagka dalam pegembaga usaha ika olaha. Oleh kareaya diperluka aalisis sejauhmaa maa usaha ika olaha dapa memberika ilai ambah da keuuga bagi pegraji sehigga secara ekoomi layak uuk dikembagka. Nilai Tambah da Pedapaa Ahrea e.al (1985), megugkapka keaika pedapaa pada kegiaa pasca pae (Off Farm) pada umumya lebih besar daripada peurua pedapaa usahaai (O Farm). Keaika pedapaa ii aka lebih besar lagi, apabila erdapa aggoa rumah agga yag erliba dalam kegiaa agroidusri. Peeliia Jese ad Sala (1985), megugkapka peerimaa marjial eaga kerja pada sekor agroidusri aka lebih besar daripada peerimaa marjial pada sekor usahaai. Hal ii didukug dega peeliia yag dilakuka Aziz (2009) yag meyaaka sekiar 60% ilai ambah sekor agroidusri di pedesaa dialokasika pada upah kerja. Lebih laju dikaaka oleh Soekarawi (1993), bahwa pegolaha hasil peraia yag baik yag dilakuka produse aka dapa meigkaka ilai ambah. Bagi elaya, kegiaa pegolaha hasil elah dilakuka khususya bagi elaya yag mempuyai fasilias pegolaha hasil. Serig diemuka bahwa haya elaya yag mempuyai sese of busiess yag melaksaaka kegiaa pegolaha hasil perikaa. Nilai ambah usaha ika olaha dapa dieuka dari peguraga biaya baha baku yag diguaka diambah dega biaya ipu laiya erhadap peerimaa oupu, idak ermasuk biaya eaga kerja, yag dihiug dalam saua Rp/kg baha baku (Masyrofie, 1994). Salah sau keguaa meghiug ilai ambah adalah uuk megukur imbala besarya jasa erhadap para permilik fakor produksi (Semaoe da Kipiyah, 1997). Nilai ambah bagi pelaku usaha dapa erjadi sebagai akiba proses produksi yag merasformasika ipu agroidusri mejadi oupu agroidusri. Nilai ambah pada agroidusri buah dapa mecapai 20% sampai 25% dari seluruh ilai pejuala. 10

3 Kelayaka Usaha Kelayaka usaha dapa dikeahui dari proses megaalisis modal usaha yag dijalaka. Sehigga hasil aalisis yag didapa dapa mejelaska berapa besar biaya yag diperluka, kemudia diambil kesimpula layak aau idak usaha ersebu uuk dijalaka. Aalisis yag diguaka uuk megeahui apakah suau usaha ika olaha layak aau idak uuk dilaksaaka adalah dega aalisis biaya da mafaa. Mafaa (beefi) adalah hasil kali aara jumlah produksi dega harga yag berlaku. Aalisis biaya da mafaa bergua uuk megukur keberhasila suau usaha. Keberhasila ii dapa diliha dari keuuga yag diperoleh da besarya biaya yag dikeluarka. Meuru Rukaya (2008) ada iga Ivesme Crieria yag palig erkeal, yaiu: (1) Ne Prese Value (NPV), (2) Ne Beefi Cos Raio (NBCR), (3) Ieral Rae Of Reur (IRR). Selai pedekaa aalisis fiasial, juga dilakuka pedekaa aalisis sesiivias (aalisis kepekaa). Aalisis ii berujua uuk meliha hasil aalisis proyek jika ada suau kesalaha aau perubaha dalam dasar-dasar perghiuga biaya aau beefi (Rukaya, 2008). a. Ne Prese Value (NPV) Ne Prese Value adalah selisih aara ilai sekarag beefi dega ilai sekarag biaya produksi aau dega perkaaa lai berapa besar beefi yag diperoleh dari jumlah yag dikeluarka. Ne Prese value merupaka e prese value yag elah didiscoued dega social Opporuiy Cos Of Capial (SOCC) yag berlaku di dalam masyaraka. Biaya produksi adalah seluruh biaya yag dikeluarka pelaku usaha dalam megelola usaha ika olaha. Bila NPV lebih besar dari ol berari layak. Bila lebih kecil dari ol berari idak layak. NPV ada dua macam, yaiu : NPV posiif da NPV egaif. b. Ne Beefi Cos Raio (Ne B/C) Ne B/C adalah perbadiga aara jumlah Ne Prese Value posiif dega jumlah Ne Prese Value egaif. Ne B/C ii meujukka gambara berapa kali lipa beefi yag aka diperoleh dari cos yag dikeluarka (Rukaya, 2008). Suau program pegembaga layak diusahaka apabila Ne B/C > 1, ariya peerimaa yag diperoleh lebih besar dari biaya yag dikeluarka. Suau proyek idak layak diusahaka apabila Ne B/C < 1, ariya peerimaa yag diperoleh lebih kecil dari biaya yag dikeluarka. c. Ieral Rae Of Reur (IRR) IRR adalah uuk megeahui persease keuuga dari suau proyek dalam pegembalia buga pijama. IRR pada dasarya adalah meujukka bahwa Prese Value peerimaa aka sama dega Prese value Cos, dega kaa lai bahwa IRR ii meujukka Ne Prese Value = 0. Dega demikia uuk mecari IRR kia harus meaikka discou facor, sehigga ercapai Ne Prese Value=0 (Rukaya, 2008). Prese Value peerimaa adalah peerimaa dikali dega igka buga. d. Break Eve Poi (BEP) BEP merupaka saa dimaa peghasila oal cos (oal reveue) sama dega pembiayaa oal (oal cos), (Rukaya, 2008). Jadi pada saa BEP, suau usaha idak medapa keuuga da idak megalami kerugia. Apabila pembiayaa oal melebihi pedapaa oal, suau usaha megalami kerugia. Sebalikya apabila peghasila oal melebihi biaya oal, berari suau usaha medapa keuuga. Dalam peeliia ii diasumsika bahwa igka suku buga yag diguaka adalah suku buga yag berlaku pada saa peeliia, yaiu 15% per ahu. Semeara harga baha da ala diukur berdasarka sadar harga yag berlaku pada saa peeliia. Da Harga hasil produksi berdasarka harga yag berlaku pada saa peeliia. Hipoesis Adapu hipoesis yag hedak diuji dalam peeliia melipui: 1. Usaha ika olaha yag erdiri dari ika ogkol olaha da eri olaha memberika ilai ambah da keuuga bagi pelaku usaha. 2. Usaha ika eri olaha da ika ogkol olaha secara fiasial layak uuk dikembagka Lokasi da Ruag Ligkup Peeliia Peeliia ii dilakuka Desa Pusog di Koa Lhokseumawe. Peeua lokasi ii dilakuka dega perimbaga bahwa desa ersebu merupaka seral produksi ika olaha di Koa Lhokseumawe. Peeliia ii diharapka dapa mewakili pegraji usaha ika olaha lai dalam memberika gambara 11

4 kelayaka usaha. Objek peeliia adalah pegraji ika olaha di Koa Lhokseumawe. Ruag ligkup peeliia erbaas pada aalisis ilai ambah da keuuga sera kelayaka usaha ika olaha. Aalisis ika olaha haya dilakuka pada ika ogkol olaha dari eri olaha, megiga ika ogkol olaha da eri olaha relaif lebih bayak diolah dibadig dari ika jeis laiya. Meode da Tekik Pegumpula Daa Dalam peeliia ii diguaka meode survei dega ekik cacah legkap pada suau usaha yag bergerak dalam suau produksi ika olaha. Populasi dalam peeliia ii adalah kelompok usaha ika olaha di lokasi peeliia. Megiga besarya jumlah populasi yag idak besar maka seluruh kelompok pegraji di Desa Pusog Baru dijadika sampel aau 18 pegraji. Aalisis Nilai Tambah Daa survey yag diperoleh selajuya dilakuka peabulasia disesuaika dega kebuuha aalisis uuk mejawab permasalaha peeliia. Aalisis ilai ambah dihiug dega megguaka Tabel Nilai Tambah seperi pada Tabel 1. Tabel 1. Aalisis Nilai Tambah No. Oupu, Ipu da Harga Saua Noasi Produksi (kg/pp) Baha baku (kg/pp) Teaga kerja (jam/hari) Fakor koversi (1 : 2) Koefisie eaga kerja (3 : 2) Harga produk (Rp/kg) Upah eaga kerja (Rp/jam) Ipu : ika ogkol/eri Ipu lai Nilai ika olaha (4 x 6) Nilai ambah (10 8 9) Rasio ilai ambah % (11/10 x 100%) Kg/pp Kg/pp Jam/hari HOK Rp/kg/pp Rp/jam/pp Rp/Kg/pp Rp/kg/pp Rp/kg/pp Rp/kg/pp % a b c d = a/b e = c/b f g h i j = d x f k = j h i l = (k/j x 100%) Sumber : Sudiyoo, Keeraga: HOK = Hari orag kerja; Kgbb = Kilogram baha baku; Pp = Proses produksi Aalisis Keuuga Usaha Ika olaha Aalisis srukur biaya da keuuga usaha ika olaha dirumuska sebagai beriku: = TR TC TR = Q. Pq TC = TFC + TVC TFC = (BST + BSS) TVC = (BBK + BBP + BTK + BSL + BPS) Keeraga : = Keuuga agroidusri (Rp/proses) TR = Toal reveue (Rp/proses); TC = Toal cos (Rp/proses); Q = Jumlah produksi empe (Kg/proses); Pq = Harga empe (Rp/kg); TFC = Toal fixed cos (Rp/proses); TVC = Toal variable cos (Rp/proses); BST = Biaya sewa empa (Rp/proses); BSS = Biaya peyusua ala (Rp/proses); BBK = Biaya baha baku (Rp/proses); BBP = Biaya baha peujag (Rp/proses); BTK = Biaya eaga kerja (Rp/proses); BTSL = Biaya peggiliga (Rp/proses); BPS = Biaya pemasara (Rp/proses). Aalisis Kelayaka Usaha Ika Olaha Uuk medapaka gambara yag lebih jelas megeai kelayaka pegembaga usaha ika olaha, aalisis fiasial dilegkapi dega pejelasa deskripsif kualiaif pada iap ahapa proyek, melipui ahapa ideifikasi, formulasi yag erdiri aas aalisis erhadap aspek ekis, isiusioal, sosial da aspek ekeralias. Tahapa aalisis, erdiri dari sudi pemasara, maajeme da fiasial. 12

5 Uuk megukur kelayaka pegembaga usaha ika olaha secara fiasial, dalam peeliia ii diguaka beberapa crieria : Ne Prese value (NPV) merupaka selisih aara Prese Value dari beefi dega Prese Value Cos selama umur proyek, dega formula sebagai beriku: ( B - C ) NPV 1 (1 i) Keeraga: B = Peerimaa pada periode ; C = Biaya pada periode ; = Tahu kegiaa usaha; i = Tigka discou rae yag diguaka. Krieria kepuusaya adalah: 1) Jika ilai NPV > 0, usaha ika olaha dikaaka layak dilakuka; 2) Jika ilai NPV < 0, usaha ika olaha idak layak. Ne Beefi Cos raio (Ne B/C) adalah perbadiga aara Ne Prese Value posiif dega jumlah Ne Prese value egaif dega formula sebagai beriku: Ne B/C 1 1 (B - C (1 i) ( C B ) (1 i) Keeraga: B = Peerimaa pada periode ; C = Biaya pada periode ; i = Tigka discou rae yag diguaka = Umur ekoomis dari proyek. Krieria kepuusaya adalah sebagai beriku: 1) Jika ilai B/C raio > 1 usaha ika olaha dikaaka layak dilakuka; 2) Jika ilai B/C raio < 1, usaha ika olaha idak layak.semaki besar ilai B/C raio secara fiasial kelayakaya semaki baik. Ieral rae Of reur (IRR) adalah uuk megeahui persease keuuga dari suau proyek iap ahuya. IRR juga merupaka ala ukur kemampua proyek dalam megembalika buga pijama, dega formula sebagai beriku : IRR = i 1 + NPV 1 (i 2 - i 1 ) NPV 1 - NPV 2 Keeraga : i 1 = Tigka buga i 1 (dimaa NPV posiif) i 2 = Tigka buga i 2 (dimaa NPV egaif) ) NPV 1 = Nilai NPV pada igka buga i 1 (posiif meuju ol) NPV 2 = Nilai NPV pada igka buga i 12 (egaif meuju ol) Jika IRR suau proyek = ilai yag berlaku bagi social Discou Rae maka NPV proyek iu adalah ol. Jika IRR <social Discou Rae maka NPV < 0. Oleh karea iu jika IRR >Social Discou Rae meyaaka bahwa usaha ika olaha layak diusahaka. Sedagka jika IRR <Social Discou Rae meyaaka bahwa usaha ika olaha idak layak diusahaka.uuk meghiug da meggambarka suau usaha dalam keadaa seimbag aau idak uug da idak rugi secara fiasial, diguaka formula; BEP Keeraga : T p1 TC i 1 B icp 1 i1 B p TC i 1 i1 Tp 1 Bp = Sau ahu sebelum erdapa ahu BEP = Jumlah oal cos yag elah didisko = Jumlah beefi yag elah didsko sau ahu erdapa ahu BEP = Jumlah beefi yag elah didsko yag erdapa ahu BEP Aalisis Hasil Gambara Umum Usaha Ika Olaha Usaha ika olaha merupaka usaha rumah agga (agroidusri). Pegembaga agroidusri ika olaha yag umumya diperoduksi berupa ika ogkol olaha seperi ika ogkol belah da Teri olaha seperi Teri kerig, eri basah da laiya. Adaya sumberdaya mausia yag berpoesi da ekologi yag mudah sera sederhaa, sehigga produksi ii dapa dikerjaka oleh elaya aau masyaraka pesisir. Pegadaa modal usaha diperoleh dari modal sediri da pijama dari pihak lai dega dasar kepercayaa aar kedua belah pihak dalam megadaka huag piuag. Baha baku ika olaha adalah ika ogkol da eri. Ika ogkol diperoleh dari empa pedaraa ika di Desa Pusog Baru, sau-sauya empa pedaraa ika di pusa Koa Lhokseumawe. Pegolaha ika ogkol mejadi ika ogkol belah dilakuka pada saa hasil agkapa ika ogkol relaif bayak dega harga jual raa-raa Rp /kg. B icp1 13

6 Proses Produksi Ika Olaha Proses pembuaa ika olaha melipui beberapa ahapa yag harus dilakuka uuk meghasilka ika olaha yag baik da sesuai dega selera kosume. Adapu ahapa proses pegolaha ika olaha diawali dega proses peyiaga, dimaa ika ogkol da eri yag masih segar dibuag kepala, isi peru, da sisik dega megguaka pisau da dicuci sampai bersih. Seelah dibersihka dimasukka ke dalam kerajag yag elah disediaka. Diikui dega ahapa perebusa, pada fase ii ika ogkol diproses dega pemaasa 100 o C yag diseraka dega peggarama. Tujua dari perebusa agar hasil produksi ika olaha mejadi seril dega berkuragya kadar air dalam bada ika da memaika sebagia bakeri juga megaweka ika. Sedagka garam diguaka sebagai pegawe agar ika olaha dapa disimpa lebih lama. Perebusa dilakuka dalam drum yag berisi air garam yag didalamya dimasukka lebih kurag 25 ekor ika. Pemaasa yag kurag aau berlebiha megakibaka berkuragya muu ika yag diigika. Selama perebusa, diberika epug kapur uuk mecegah adaya ula da membersihka ika dari koora yag masih meleka saa perebusa. Perebusa da peggarama yag dilakuka pada pembuaa ika olaha ii dega pemberia 0,25 kg gram dalam 30 lier air perebus, da lamaya waku perebusa 2 jam aau diadai dega merekahya pada bagia ujug ekor. Seelah ika masak kemudia dilakuka pemisaha ulag dega membelah ika mejadi empa bagia (ika besar) kemudia dilakuka pejemura aau pegeriga. Pejemura ii dilakuka uuk megeluarka air yag ada pada bada ika dega cara meguapka eergi paas. Ika dijemur dega megguaka laai jemur da dijemur sampai kerig dega paas maahari selama lebih kurag 2 hari bila hari cerah da 3 hari bila hari medug. Terakhir, Ika olaha yag kerig selajuya didigika sebelum dikemas dalam koak. Ika olaha biasaya dapa disimpa dalam waku yag relaif lama. Wilayah pemasara ika olaha masih erbaas di wilayah Aceh, Meda da Padag. Pegguaa Baha da Ala Keersediaa baha da peralaa yag cukup, da memadai aka mempelacar proses produksi. Beriku diperlihaka raaraa pegguaa baha uuk pegolaha ika. Tabel 2. Ricia Pegguaa Baha uuk Produksi Ika olaha No. Kompoe Saua Volume Harga (Rp/Saua) Nilai Beli (Rp) 1. Baha baku(ika ogkol) Kg , ,00 2. Garam Kg , ,00 3. Miyak aah Lier , ,00 4. Tepug kapur Kg , ,00 Jumlah ,00 Sumber : Daa Primer (diolah), Dalam sau bula produksi, uuk pembuaa ika olaha membuuhka ika ogkol sebayak kg, garam sebayak 900 kg, miyak aah sebayak 600 lier da epug kapur sebayak 150 kg. Biaya baha yag palig bayak dibuuhka adalah biaya uuk membeli ika ogkol sebagai baha baku uama ika olaha. Sedagka biaya peujag relaif lebih sediki dibuuhka. Biaya uuk membeli epug kapur relaif lebih sediki, megiga bahwa epug kapur diguaka haya uuk mecegah adaya ula da membersihka ika dari koora yag masih meleka selama proses perebusa. Raaraa biaya memproduksi ika olaha adalah Rp ,00. Biaya peralaa yag palig besar pada produksi ika olaha adalah membeli laai jemur Rp ,00 da biaya peralaa yag palig kecil adalah uuk membeli imba yaiu Rp ,00. Pegguaa Teaga Kerja Teaga kerja yag diguaka dalam kegiaa produksi ika olaha berasal dari dalam da luar keluarga, yag dihiug dalam sau bula produksi da dikoversika ke dalam Hari Kerja Pria (HKP). Raa-raa waku kerja sehari diasumsika sebesar 7 jam, 14

7 dega upah eaga kerja sebesar Rp ,00 per HKP. Raa-raa curaha eaga kerja erbesar pada usaha ika olaha adalah kegiaa pejemura yaiu 37,80 HKP (61,11%), kemudia diikui oleh fase peyiaga sebesar 8,40 HKP (13,58%), pemisaha ulag sebesar 4,20 HKP (6,79%), perebusa sebesar 4,10 HKP (6,63%), pembersiha 3,15 HKP (5,09%), pegapura sebesar 2,10 HKP (3,40%), da pegemasa sebesar 2,10 HKP (3,40%). Toal raa-raa pegguaa eaga kerja selama sau bula produksi adalah 61,85 HKP dega biaya per HKP sebesar Rp ,00, maka oal biaya yag dikeluarka uuk eaga kerja selama sau bula produksi pada usaha ika olaha adalah Rp ,00. Tabel 3. Raa-raa Peguaa Teaga Kerja pada Produksi Ika olaha No. Jeis Kegiaa Teaga Kerja (HKP/Bula) Persease (%) Peyiaga Pembersiha Perebusa Pemisaha Tulag Pejemura Pegapura Pegemasa 8,40 3,15 4,10 4,20 37,80 2,10 2,10 13,58 5,09 6,63 6,79 61,11 3,40 3,40 Jumlah 61,85 100,00 Sumber : Daa Primer (diolah), Biaya Produksi Biaya produksi adalah semua biaya yag dikeluarka baik biaya eap maupu biaya idak eap. Biaya eap adalah biaya yag dikeluarka dalam suau proses produksi da besarya idak ergaug pada besar kecilya produksi yag dihasilka, seperi biaya peralaa. Biaya idak eap adalah biaya yag dikeluarka dalam proses produksi ergaug dari besar kecilya produksi yag dihasilka. Biaya idak eap dalam usaha ika olaha adalah biaya baha, biaya eaga kerja, da buga modal. Perhiuga biaya produksi saga diperluka sebagai baha perimbaga dalam pegambila kepuusa yag berkeaa dega pemafaaa sumber-sumber modal, pegguaa sumberdaya da peeua harga jual ika olaha. Tabel 4. Raa-raa Pegguaa Biaya dalam Sau Bula Produksi Kompoe Modal Biaya Produksi (Rp) Persease (%) A. Biaya Teap a. Drum b. Laai jemur c. Kerajag d. Sedok kayu ukura besar e. Sedok kayu ukura kecil f. Baskom g. Timba h. Sorok i. Pisau B. Biaya Tidak Teap a. Baha baku b. Garam c. Miyak aah d. Tepug kapur C. Pegguaa Teaga Kerja D. Peyusua Peralaa E. Buga Modal (15%) , , , , , , , , , , , , , , , ,50 0,85 3,29 0,14 0,17 0, ,04 0,05 0,14 70,50 4,23 4,23 0,70 2,18 0,26 13,04 Jumlah ,17 100,00 Sumber : Daa Primer (diolah),

8 Tabel 4 memperlihaka oal biaya produksi ika olaha Rp ,17. Pegeluara biaya produksi yag palig besar adalah biaya pembelia baha baku ika ogkol sebesar Rp ,- da biaya produksi yag palig sediki diguaka uuk membeli imba sebesar Rp ,-. Pegeluara biaya eap pada pembuaa ika kayu sebesar Rp ,- biaya idak eap sebesar Rp ,- biaya eaga kerja sebesar Rp ,- biaya peyusua peralaa sebesar Rp ,67, da buga modal sebesar Rp ,50. Produksi da Nilai Hasil Produksi Produksi dalam peeliia adalah bayakya ika olaha yag dihasilka dari sejumlah baha yag diguaka da diyaaka dalam saua kilogram. Sedagka ilai hasil produksi merupaka hasil perkalia aara jumlah ika olaha yag dihasilka dega harga jual ika olaha ersebu pada periode ereu da diyaaka dalam saua rupiah. Beriku diperlihaka besara produksi da ilai hasil produksi ika olaha khususya ika olaha dega harga berlaku raa-raa di daerah peeliia. Tabel 5. Raa-raa Produksi da Nilai Hasil Produksi Ika Olaha No. Uraia Saua Jumlah Produksi Harga Jual Nilai Hasil Produksi Kg Rp 1.440, ,00 Rp ,00 Sumber : Daa Primer (diolah), Raa-raa produksi ika olaha dalam sau bula produksi adalah 1.440,00 kg da harga jual sebesar Rp ,00/kg diperoleh ilai hasil produksi sebesar Rp ,00. Saa ii, ika olaha haya dipasarka di Propisi Aceh, yaiu Bada Aceh, Sigli, Bireue, Lhokseumawe, Maag Kuli, Lhoksuko, da Meda, Padag. Keuuga Keuuga yag dimaksud dalam peeliia ii adalah keuuga bersih yag merupaka selisih aara ilai hasil produksi da jumlah biaya selama sau bula produksi ika olaha. Besar kecilya keuuga yag dierima pegraji dari usaha ika olaha dieuka oleh besar kecilya produksi da harga jual yag berlaku sera besara biaya yag dikeluarka dalam sau bula produksi ika olaha di daerah peeliia. Besara keuuga yag dierima saga meeuka besara reabilias yag diperoleh pegraji dari usaha ika olaha. Tabel 6 beriku memperlihaka bahwa dega biaya produksi ika olaha sebesar Rp ,17 da ilai hasil produksi sebesar Rp ,00 diperoleh keuuga sebesar Rp ,83. Salura pemasara yag erbaas da produksi ika olaha yag relaif kecil meyebabka keuuga yag diperoleh pegraji dari usaha ika olaha relaif sediki. Tabel 6. Raa-raa Besara Keuuga yag Diperoleh Pegraji dalam Sau Bula Produksi No. Uraia Saua Raa-raa Produksi Nilai Hasil Produksi Biaya Produksi Keuuga Kg Rp Rp Rp Sumber : Daa Primer (diolah), , , , ,83 Aalisis Reur Cos Raio Aalisis reur cos raio merupaka perbadiga aara peerimaa (ilai hasil produksi) dega biaya yag dikeluarka. Aalisis ii diguaka uuk megeahui uug idakya aau layak idakya suau usaha uuk dijalaka, dega keeua bahwa jika ilai reur cos raio yag diperoleh lebih besar dari sau (R/C>1) maka usaha ersebu layak uuk dijalaka. Sebalikya, jika peroleha ilai reur cos raio lebih kecil dari sau aau sama dega sau, (R/C<1 aau R/C=1) maka usaha ersebu idak layak uuk dijalaka. Pada usaha ika olaha, diperoleh ilai reu cos raio sebesar 1,18, ariya seiap peambaha biaya produksi ika olaha aka meigkaka peroleha keuuga bagi pegraji sebesar 1,84. Reabilias Usaha Ika Olaha Hasil perbadiga modal dega keuuga pada igka buga modal sebesar 15% diperoleh reabilias usaha ika olaha sebesar 18,44% meujukka bahwa usaha ika olaha memberika keuuga bersih sebesar 18,44% dalam sau bula produksi dari modal yag diivesasika. Hal ii juga berari bahwa seiap pegeluara biaya produksi 16

9 sebesar Rp ,17 aka memberika keuuga sebesar Rp ,83, dega keeua bahwa modal yag dikeluarka dalam proses produksi ika olaha elah diguaka secara efekif da efisie. Aalisis Nilai Tambah Aalisis ilai ambah diguaka uuk megeahui besarya peroleha ilai ambah yag erdapa pada sau kilogram ika ogkol da eri yag diolah mejadi ika ogkol belah da laiya. Dari agka ii dapa dihiug pedapaa dalam sau kilogram ika ogkol yag aka memberika imbala pedapaa bagi para pekerjaya. Apabila rasio pedapaa kerja erhadap ilai ambah (dalam %) iggi, berari ilai ambah ersebu bagia pedapaa bagi eaga kerja. Sedagka sisa ilai ambah yag idak diguaka sebagai imbala eaga kerja merupaka bagia dari keuuga pegraji ika olaha. Aalisis Kelayaka Usaha Pada prisipya aalisis kelayaka usaha dilakuka uuk megeahui apakah pegembaga usaha ika olaha secara fiasial layak dikembagka aau idak. Dari aalisa yag dilakuka dikeahui modal ivesasi dikaagorika aas ivesasi eap da operasioal. Modal ivesasi eap melipui peralaa da sewa empa, sedagka operasioal melipui biaya baha baku, baha peujag, da eaga kerja. Ivesasi eap dikeluarka pada ahu perama pegembaga eruama uuk peralaa. Jeis peralaa yag memiliki umur pakai lebih dari lima ahu, ivesasi cukup dilakuka pada ahu perama. Uuk peralaa yag umur pakaiya lebih kecil dari sau ahu diperluka reivesasi pada ahu berikuya. Sewa empa dibayar uuk jagka waku lima ahu pada ahu perama pegembaga. Dega pola ivesasi yag demikia, pada ahu perama peaama modal diperluka modal Rp da ahu selajuya pegeluara biaya ivesasi relaif lebih sediki. Modal operasioal diguaka uuk membiayai kompoe baha baku ika ogkol, baha peujag, da eaga kerja yag hargaya sama sepajag ahu. Uuk kebuuha operasioal diperluka modal sejumlah Rp ,50 per bula. Tabel 7. Aalisis Kelayaka Usaha Ika olaha No. Krieria Saua Jumlah Ivesasi NPV NBCR IRR BEP Rp. - % Tahu ,58 54,99 4,728 Berdasar Tabel diperoleh oal ilai sekarag dari beefi bersih (NPV) proyek selama 5 ahu pegembaga mecapai Rp aau NPV lebih besar dari ol da BEP erjadi pada umur 4 ahu 8 bula da 22 hari. Dega kaa lai, ilai NPV > 0 (posiif), NBCR > 1, IRR > igka buga yag berlaku, da BEP erjadi di dalam umur ekoomi proyek. Megacu pada Rukaya (2008) da Ria, Yuus (2009) maka usaha ika olaha di daerah peeliia secara fiasial layak dikembagka. Kesimpula Sudi ii megevaluasi kelayaka usaha ika olaha oleh peraji di kawasa Pusog Baru Koa Lhokseumawe. Berdasarka hasil peeliia da pembahasa yag elah diuraika meujukka erdapa keuuga perproduksi sebesar Rp ,83 dega reur cos raio sebesar 1,18, yag ariya seiap peambaha biaya produksi ika olaha aka meigkaka peroleha keuuga bagi pegraji sebesar 1,84. Membukika bahwa usaha ika olaha di daerah peeliia cukup meguugka uuk dijalaka. Nilai ambah yag diikmai pegraji dari usaha ika olaha juga cukup besar yaiu Rp 1.806,50/kg. Nilai ambah ii sebagia besar merupaka kompoe keuuga da selebihya sebagai imbala jasa eaga kerja. Secara fiasial pegembaga usaha ika olaha layak dilakuka. Hal ii dapa diliha dari NPV>0 yaiu Rp , NBCR > 1, yaiu 2,58, IRR = 54,99% lebih besar dari suku buga yag berlaku yaiu 15% da BEP erjadi pada umur 4 ahu 8 bula 22 hari. Namu demikia diperluka upaya khusus melalui pedekaa perberdayaa peraji uuk medorog saus idusri ika olaha yag masih berskala radisioal rumah agga mejadi idusri moder rumah agga yag mampu memproduksi jeis olaha laiya aau diversifikasi produk agar ilai ambah dapa diigkaka. 17

10 Referesi Aadra, Ahmad Ridhai Aalisis efisiesi pegguaa fakor-fakor produksi pada usaha erak ayam ras pedagig di Kabupae Magelag. Semarag: Fakulas Ekoomi Uiversias Dipoegoro. Assauri Maajeme Pemasara. PT. Rajawali. Jakara. Juiao Kia Memilih Ika Segar & Produk Olahaya. Pikira Rakya. 21 Juli Mubyaro Pegaar Ekoomi Peraia. LP3ES. Jakara. Muawir, S Aalisa Lapora Keuaga. Libery. Jakara. Nazir, M Meode Peeliia. Ghalia Idoesia. Badug. Ria, Yuus Aalisis Efisiesi Usaha Peeraka Ayam Ras Pedagig Pola Kemiraa da Madiri di Koa Palu Provisi Sulawesi Tegah. Semarag: Magiser Ilmu Ekoomi da Sudi Pembagua Riyao, B Dasar-dasar Pembelajaa Perusahaa. Gajah Mada. Yogyakara. Rukaya Ivearis Makaa Khas Toba da Sraegis Pegembagaya. Meda: Fakulas Peraia Uiversias Sumaera Uara. Samosir, A Ala-ala Aalisa Dalam Pembelajaa Perusahaa. Uiversias Nomese. Meda. Soekarawi Teori Ekoomi Produksi. Rajawali Pers. Jakara. Soekiro, S Pegaar Teori Mikroekoomi. PT. Raja Grafido Persada. Jakara. 18

11 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN 19

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 1. Lokasi da Waku Lokasi kajia berempa uuk kelompok dilaksaaka di kelompok peeraka sapi di Bagka Tegah, Provisi Bagka Beliug, da Kelompok Peeraka Sapi di Cisarua, Bogor, Provisi Jawa

Lebih terperinci

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Sudi kelayaka bisis pada dasarya berujua uuk meeuka kelayaka bisis berdasarka krieria ivesasi Krieria ersebu diaaraya adalah ; 1. Nilai bersih kii (Ne

Lebih terperinci

BAB V METODE PENELITIAN

BAB V METODE PENELITIAN 31 BAB V METODE PENELITIAN 5.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Sukaagara, Kabupae Ciajur. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive samplig) dega memperimbagka aspek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di 8 METODE PENELITIAN Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka selama 3 bula, erhiug sejak bula Februari sampai dega April 2008, di DAS Waeruhu, yag secara admiisraif erleak di wilayah Kecamaa Sirimau,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 29 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Pamijaha, Kabupae Bogor, Provisi Jawa Bara. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive) dega perimbaga

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA Laar Belakag Masalah Semaki berambah pesaya pembagua dibidag kosruksi maka meyebabka meigka pula kebuuha aka meerial-maerial

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE Jural Ilmiah Uiversias Baaghari Jambi Vol.11 No.1 Tahu 2011 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE (ASAP CAIR) (Sudi Kasus Idusri Rumah Tagga Seaig Jaya Di Desa

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 06Fakulas EKONOMI DAN BISNIS EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI Program Sudi Akuasi Idik Sodiki,SE,MBA,MM Krieria Kepuusa Ivesasi aau Pegaggara Modal o Beberapa krieria yag aka diperguaka

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013 ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS AGROINDUSTRI EMPING MELINJO SKALA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (Fiacial ad Sesiiviy Aalysis of Empig Melijo Agroidusry i Micro, Small ad Medium Busiess (UMKM)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Ramala pada dasarya merupaka dugaa aau perkiraa megeai erjadiya suau kejadia aau perisiwa di waku yag aka daag. Peramala merupaka sebuah ala bau yag peig dalam

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City) ANALISIS FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG SKALA UMK DI KOTA METRO (Fiacial ad Added Value Aalysis of Micro ad Small Scale Baaa Chip Agroidusries i Mero Ciy) Febriyai, Muhammad Irfa

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014 ANALII KELAYAKAN PENGEMBANGAN AGROINDUTRI GULA KELAPA KALA MIKRO DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (The Feasibiliy Aalyses of Developig A Micro cale of Cocou ugar Agro-Idusry I Eas Lampug Disric) Pei Rosepa,

Lebih terperinci

Oleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud

Oleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud KELAYAKAN DAN SKALA USAHA AGROINDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS Feasibiliy ad Busiess Scale of Soybea Agroidusry i Kembara Sub disric Bayumas Regecy Oleh: Dede Abdul Wahab) da Budi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Beuk da Meode Peeliia Peeliia Opimalisasi da Sraegi Pemafaaa Souher Bluefi Tua di Samudera Hidia Selaa Idoesia diarahka pada upaya uuk megugkapa suau masalah aau keadaa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN EORI 2.1 Pegeria Peramala Peramala adalah kegiaa uuk memperkiraka apa yag aka erjadi di masa yag aka daag. Sedagka ramala adalah suau siuasi aau kodisi yag diperkiraka aka erjadi pada masa

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015 KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SENGON (Albazia falcaaria) RAKYAT DI KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG (Fiacial Feasibiliy ad Agribusiess Developme Prospecs of Sego (Albazia

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru)

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru) Aalisis Kelayaka Usaha uah Naga (Hilocerius Cosaricasis) di Pekabaru (Khairuas & Ermi Tey) ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANARU (Sudi di Keluraha Sail Teaya Raya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala (orecasig) Peramala (orecasig) adalah suau kegiaa yag memperkiraka apa yag aka erjadi pada masa medaag. Peramala pejuala adalah peramala yag megkaika berbagai

Lebih terperinci

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya)

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya) Jural Ilmiah Mahasiswa Peraia Usyiah Prospek Pegembaga Usahaai Jerag di Kabupae Aceh Jaya (Farmig Developme Prospecs jerag i Aceh Jaya) Cu Ega Savia 1, Sofya 1, Irwa A. Kadir 1 1 Program Sudi Agribisis,

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia yag dilakuka pada Bula Jauari higga Mei 2008 yag mecakup peyusua proposal higga peyusua draf skripsi dilaksaaka di empa kecamaa di Kabupae Garu,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak BB V NLIS HSIL 5.1 Ukura kurasi Hasil Peramala Uuk medapaka jeis peramala yag digika erdapa bayak parameer-parameer yag dapa diguaka. Seperi yag elah diuraika pada ladasa eori, parameer-parameer ersebu

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA MESIN PEMANEN PADI (COMBINE HARVESTER) DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Fiacial Feasibiliy Aalysis of Rice Harvesig Machie (Combie Harveser)

Lebih terperinci

Rumus-rumus yang Digunakan

Rumus-rumus yang Digunakan Saisika Uipa Surabaya 4. Sampel Tuggal = Rumus-rumus yag Diguaka s..... Sampel berkorelasi D D N N N...... 3. Sampel Bebas a. Uuk varias sama... 3 aau x x s g... 4 b. Sampel Heeroge Guaka Uji Corha - Cox

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. . Pedahulua PENGUJIAN HIPOTESIS Hipoesis Saisik : peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih populasi. Pegujia hipoesis berhubuga dega peerimaa aau peolaka suau hipoesis. Kebeara (bear aau salahya) suau hipoesis

Lebih terperinci

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) IX (1): ISSN:

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) IX (1): ISSN: Jural Perikaa (J. Fish. Sci.) IX (1): 161-166 ISSN: 0853-6384 161 Shor Paper Absrac KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN DI PANTAI TRISIK, KECAMATAN GALUR, KABUPATEN KULON PROGO FINANCIAL FEASIBILITY

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3 Meode Pegumpula Daa 3 Jeis Daa Pada peeliia ii aka megguaka jeis daa yag bersifa kuaiaif Daa kuaiaif adalah daa yag berbeuk agka / omial Dalam peeliia ii aka megguaka daa pejuala

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER Kelayaka Fiasial Pembagua Cold Sorage di Desa Seake Kabupae Paser 1 KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER (Fiacial Feasibily of Cold Sorage Developme i Seake Village

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Uiversias Sumaera Uara BAB 2 LANDASAN TEORI Ladasa eori ii merupaka hasil dari ijaua lieraur-lieraur yag ada kaiaya dega meode-meode peramala maupu dega koeks laiya dalam peulisa Tugas Akhir ii. Adapu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala ( Forecasig ) Peramala ( forecasig ) adalah kegiaa megisemasi apa yag aka erjadi pada masa yag aka daag. Peramala diperluka karea adaya perbedaa kesejaga waku

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 50.7 4.3770 6.7547 6.7547 4.4 48.6965 R4.7 36.3 N8 TOL 0..70 35.9497 36.3.99 50.7 94.338 6.89 3.5 6.75 7.567 36.0 6.4837 57.396 8.783 66.0384 5.337 37.006 3.568 PISAU POTONG AISI D SEPUH No Qy NAME MATERIAL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

V. PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN IPOTEI A. IPOTEI TATITIK Defiisi uau hipoesa saisik adalah suau peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih variabel populasi. ipoesis digologka mejadi. ipoesis ol adalah hipoesis yag dirumuska

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR Jural Ilmiah Tekik Sipil Vol. 16, No. 1, Jauari 2012 ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR A.A. Wiraaa Dose Jurusa Tekik Sipil, Fakulas

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN Nomi Kelari *, Hasriai 2, Musraii 2 Mahasiswa Program S Maemaika 2 Dose Jurusa Maemaika Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan 30 B A B III METODE PENELITIAN 3. Peeapa Lokai da Waku Peeliia Objek peeliia dalam peeliia ii adalah megaalii perbadiga harga jual produk melalui pedekaa arge pricig dega co-plu pricig pada oko kue yag

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Widya Tekika Vol.18 No.2; Okober 2010 ISSN 1411 0660: 1-6 Absrak STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Arie Resu Wardhai 1), Salvador Mauel Pereira 2) Perusahaa sepau da sadal House of Mr.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Meode peramala merupaka bagia dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramala adalah dere waku. Meode ii disebu sebagai meode peramala dere waku karea memiliki kareserisik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

Perhitungan Finansial Penggemukan Sapi di Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupaten Tabanan

Perhitungan Finansial Penggemukan Sapi di Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupaten Tabanan Perhiuga Fiasial Peggemuka Sapi di Koperasi Usaha Agribisis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupae Tabaa NI PUTU ROSY PRADNYANI RIA PUSPA YUSUF *) DEWA AYU SRI YUDHARI Prodi Agribisis (Eksesi) Fakulas Peraia

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT. LEMINDO ABADI JAYA AREA DISTRIBUSI RIAU DARATAN) Peir Papilo 1, Ramadhail 2 Jurusa

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA

ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA Feri Hariao Nur Yahya Haafi Jurusa Tekik Sipil - Isiu Tekologi Adhi Tama Surabaya Jala Arief Rachma

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown Jural EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Mei 06 ISSN 085-789 Peramala Jumlah Peduduk Koa Samarida Dega Megguaka Meode Pemulusa Ekspoesial Gada da Tripel Dari Brow Forecasig he Populaio of he Ciy of Samarida

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Bulei Ilmiah Ma.Sa. da Terapaya (Bimaser) Volume 06, No. (07), hal -0. MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Ermawai, Helmi, Frasiskus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Defiisi Peramala Peramala adalah proses uuk memperkiraka berapa bayak kebuuha dimasa medaag yag melipui kebuuha dalam ukura kuaias, kualias, waku da lokasi yag dibuuhka dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan METODOLOGI Waku da Tempa Peeliia merupaka desk sudy dega megguaka daa sekuder da pegolaha daa dilakuka di Laboraorium Klimaologi Depareme Geofisika da Meeorologi, Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua Alam,

Lebih terperinci

Cara uji butiran agregat kasar berbentuk pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong

Cara uji butiran agregat kasar berbentuk pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong Cara uji buira agrega kasar berbeuk iih, lojog, aau iih da lojog RSNI T-0-005 Ruag ligku Sadar ii meeaka kaidah da aa cara eeua ersease dari buira agrega kasar berbeuk iih, lojog, aau iih da lojog. Pegujia

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA

PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA PENGUJIN HIPOTEI DU RT-RT Pegujia hipoesis dua raa-raa diguaka uuk membadigka dua keadaa aau epaya dua populasi. Misalya kia mempuyai dua populasi ormal masig-masig dega raa-raa µ da µ sedagka simpaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1, Muzakir 2. Diterima: 10 Maret 2008; Disetujui: 1 September 2008 ABSTRACT

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1, Muzakir 2. Diterima: 10 Maret 2008; Disetujui: 1 September 2008 ABSTRACT Bulei PSP. Volume XVII. No. 3. Desember 008 KAJIAN EKONOMI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TERI DI KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT Ecoomic Aalysis for Achovy Resources Uilizaio i Agam Disric, Provice

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April

Lebih terperinci

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o ANALII BEDA Fx. ugiyao da Agus usworo Kosep Peeliia bermaksud meguji keadaa (sesuau) yag erdapa dalam suau kelompok dega kelompok lai Meguji apakah erdapa perbedaa yg Meguji apakah erdapa perbedaa yg sigifika

Lebih terperinci

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (4) 337-35 (3-98X Pri) D-34 Sepeda Moor Merek X Di Kabupae Da Koamadya Malag Dega Meode Peramala Hierarki Rika Susai, Desri Susilaigrum, da Suharoo Jurusa Saisika,

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang BAB II LANDASAN TEORI Dalam peulisa ugas akhir ii diperluka eori-eori yag medukug yag didapa dari maa kuliah yag perah dierima, da referesi-referesi sebagai baha pedukug. Uuk mecapai ujua dari peulisa

Lebih terperinci

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa

Lebih terperinci

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ INTEGRL TK TENTU pecaha rasioal gusia Pradjaigsih, M.Si. Jurusa Maemaika FMIP UNEJ agusia.fmipa@uej.ac.id DEFINISI Fugsi suku bayak derajad dega bula o egaif 0 dimaa, 0 a a a a a P Fugsi kosa dipadag sbg

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALII BEA Agus usworo wi Marhaedro Kosep Peeliia bermaksud meguji keadaa (sesuau) yag erdapa dalam suau kelompok dega kelompok lai Meguji apakah erdapa perbedaa yg sigifika di aara kelompok-kelompok Tekik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peeliia Terdahulu Black da Scholes (973) meyaaka bahwa ilai ase megikui Gerak Brow Geomeri, dega drif μ (ekpekasi dari reur) da volailias σ (deviasi sadar dari reur). Berawal dari

Lebih terperinci

Charistantya Tegar Aganta Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Charistantya Tegar Aganta Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FUNDAMENTAL MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) (Sudi Pada Perusahaa-Perusahaa Yag Terdafar Dalam Ideks LQ45 BEI Idoesia 2010-)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peeliia Jeis peeliia ii merupaka peeliia kuaiaif dega megguaka meode eksperime. Desai peeliia ii megguaka ru experime desig beuk desai poses oly corol desig yaki meempaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempa da Waku Peeliia 3.1.1 Tempa Peeliia Pada peeliia ii, peelii meeapka objek pada aak kelompok B TK Damhil Kecamaa Koa elaa Koa Goroalo. Peeapa lokasi ersebu berdasarka

Lebih terperinci

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) . Definisi L.2 (Kejadian lepas )

Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) .   Definisi L.2 (Kejadian lepas ) 33 LAMPIRAN 34 35 Beberapa Defiisi Ruag Cooh Kejadia da Peluag Suau percobaa yag dapa diulag dalam kodisi yag sama, yag hasilya idak dapa diprediksi dega epa eapi kia bisa megeahui semua kemugkia hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

Bab IV Pemodelan Kelayakan Finansial Pengembangan Perumahan

Bab IV Pemodelan Kelayakan Finansial Pengembangan Perumahan Bab IV Pemodela Kelayaka Fiasial Pegembaga Perumaha IV. Sudi Kasus Sudi kasus pada peeliia ii dilakuka erhadap pegembag perumaha yag megembagka rumah meegah da rumah mewah di wilayah Jabodeabek. Pemiliha

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN PERENCNN JUMLH PRODUK MENGGUNKN METODE FUZZY MMDNI BERDSRKN PREDIKSI PERMINTN Nama Mahasiswa : Norma Edah Haryai NRP : 1207 100 031 Jurusa : Maemaika FMIP-ITS Dose Pembimbig : Drs. I G N Rai Usadha, M.Si

Lebih terperinci

Kemampuan Penggunaan Kalimat pada Karangan Siswa Kelas VI MIMA III Miftahul Ulum Desa Gumelar Kecamatan Balung Kabupaten Jember

Kemampuan Penggunaan Kalimat pada Karangan Siswa Kelas VI MIMA III Miftahul Ulum Desa Gumelar Kecamatan Balung Kabupaten Jember Kemampua Pegguaa pada Karaga Siswa Kelas VI MIMA III Mifahul Ulum Desa Gumelar Kecamaa Balug Kabupae Jember (The use of he Auhorship Capabiliies Seece Sixh Grade Sudes MIMA III Mifahul Ulum Gumelar Village

Lebih terperinci

MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN EPS DAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM LAPORAN KEUANGAN ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN EARNING PER SHARE (EPS) PRICE EARNING RATIO (PER)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA.

POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Erwa Sulistiato Fakultas Perikaa da Ilmu Kelauta, Uiversitas Mulawarma Samarida, Kalimata

Lebih terperinci

MENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012

MENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012 MENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012 Julia Nahar 1 1 Uiversias Padjadjara, Jala Raya Badug-Sumedag km 21,Jaiagor

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Investment Criteria Analysis. Arranged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Investment Criteria Analysis. Arranged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010 STUDI KELAYAKAN BISNIS Arraged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010 TUJUAN Setelah mempelajari Bab ii diharapka mahasiswa dapat memahami: Apakah gagasa usaha (proyek) yag direcaaka

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Lhok Geulumpang, Aceh Jaya

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Lhok Geulumpang, Aceh Jaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Pri) C-6 Aalisa Fakor-fakor yag Mempegaruhi Pegembaga Kawasa Wisaa Bahari Lhok Geulumpag, Aceh Jaya Rizki Saryao, Adjie Pamugkas Jurusa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk mengetahui apakah saham yang akan dibeli mahal atau murah. Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk mengetahui apakah saham yang akan dibeli mahal atau murah. Jika BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Pedahulua Meeuka hara wajar dari suau saham saa pei dilakuka bai ivesor uuk meeahui apakah saham ya aka dibeli mahal aau murah. Jika ivesor ii membeli suau saham, maka saalah

Lebih terperinci