JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014"

Transkripsi

1 ANALII KELAYAKAN PENGEMBANGAN AGROINDUTRI GULA KELAPA KALA MIKRO DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (The Feasibiliy Aalyses of Developig A Micro cale of Cocou ugar Agro-Idusry I Eas Lampug Disric) Pei Rosepa, M. Irfa Affadi, Rabiaul Adawiyah Jurusa Agribisis, Fakulas Peraia, Uiversias Lampug, Jala Prof. Dr. oemari Brojoegoro No.1 Badar Lampug 35141, Telp , peirosepa@gmail.com ABTRACT This sudy aims o: ( 1 ) aalyze he feasibiliy of cocou sugar agro-idusry profiable or o for crafsme cocou sugar ( 2 ) aalyze he effec of chages i he cos of produci, he sellig price of sugar palm, ad cocou sugar producio declie. The experime was coduced i he Village Disric of he ae upreme Margaiga Eas Lampug regecy. Locaio research ieioally ( purposive ) wih he cosideraio ha he Eas Lampug disric is a ceer of cocou producio i Lampug Provice. The umber of respodes were 35 farmers ad o deermie he respodes was used cesus mehod. The firs goal was aswered usig fiacial aalysis ad he secod goal was aswered usig sesiiviy aalysis. The resuls showed ha (1) cocou sugar Agro-idusry i he Disric Cour Margaiga Rural Affairs feasible o be developed, wih each havig he IRR was 54 % ( 2 ) cocou sugar Agro-idusry i he ae upreme has good prospecs o be developed ad commercialized. Wih he borrowig raes of 22% ca remai viable a he ime of he icrease i producio coss ad a decrease i producio by 4.28 % ad 12 % ad a he ime of he sale price declie of 10% from he echical ad producio aspecs have eough raw maerials available i he local area. Key words: Agro-idusry, Cocou ugar, Fiacial 150 PENDAHULUAN Pada saa ii sekor peraia idak haya berfugsi gua memeuhi kebuuha paga, aka eapi juga berfugsi sebagai pemasok baha baku agroidusri. Ariya agroidusri merupaka idusri pegolaha hasil peraia uuk meghasilka suau barag yag bergua melalui suau proses pegolaha. Agroidusri juga dapa mejadi salah sau piliha sraegis dalam upaya peigkaa perekoomia masyaraka di pedesaa sera pecipaa kesempaa kerja bagi masyaraka yag hidup di pedesaa. Agroidusri di Idoesia salah sauya dilakuka pada Usaha Mikro Kecil da Meegah (UMKM). UMKM merupaka ulag puggug perekoomia di Idoesia. Jumlah UMKM sampai ahu 2011 mecapai sekiar 52 jua sehigga ama peig bagi perekoomia, sebab meyumbag 60% dari PDB sera meampug 97% eaga kerja. (Depareme Peraia 2007). UMKM merupaka kelompok pelaku ekoomi erbesar dalam perekoomia Idoesia da erbuki mejadi kaup pegama perekoomia asioal dalam masa krisis, ser a mejadi diamisaor perumbuha ekoomi pasca krisis ekoomi. elai mejadi sekor usaha yag palig besar koribusiya erhadap pembagua asioal, UMKM juga mecipaka peluag kerja yag cukup besar bagi eaga kerja dalam egeri, sehigga saga membau upaya meguragi pegaggura. Perkembaga UMKM di Idoesia pada saa ii saga pesa. alah sau UMKM yag berkembag adalah UMKM yag megguaka baha baku peraia dari subsekor perkebua. Komodias perkebua yag berpoesi uuk dikembagka adalah aama kelapa. Taama kelapa bagi masyaraka Idoesia merupaka bagia dari kehidupa karea semua bagia aama dapa dimafaaka uuk memeuhi kebuuha ekoomi, sosial, da budaya (Dias Perkebua 2010). Pegolaha produk urua kelapa yag berpoesi uuk dikembagka adalah gula kelapa dega baha baku ira kelapa. Gula kelapa sediri cukup kaya karbohidra da usur proei sera mieral.

2 Gula kelapa juga diguaka sebagai baha peujag idusri lai seperi idusri roi, kecap da merupaka 9 dari baha pokok yag bayak diguaka oleh ibu rumah agga sebagai pemais da bumbu peyedap dalam masaka (aoso 1995). Pada Tabel 1, dapa diliha bahwa kosumsi gula pasir lebih iggi dibadigka gula kelapa, padahal dari segi kesehaa gula kelapa lebih seha dibadigka gula pasir. Uuk lebih meigkaka pemakaia gula kelapa, maka diperluka suau pegembaga agroidusri gula kelapa di daerahdaerah yag poesial. Provisi Lampug merupaka daerah yag poesial uuk megembagka agroidusri gula kelapa karea meuru Dias Perkebua pada ahu 2012 luas areal aama kelapa dalam sebesar ha, aau meduduki perigka ke dua seelah aama kopi. Luas areal perkebua rakya di Provisi Lampug, dapa diliha pada Tabel 2. Kabupae Lampug Timur merupaka peghasil aama kelapa ke dua seelah Kabupae Lampug elaa. Tiap kecamaa yag ada di Kabupae Lampug Timur saga poesial uuk dijadika sebagai pemasok baha baku agroidusri yag berbasis kelapa. Agroidusri gula kelapa juga merupaka agroidusri erbesar yag berada di Kabupae Lampug Timur yaiu 1810 ui usaha, da Kecamaa Margaiga merupaka salah sau sera produksi gula kelapa eruama Desa Negeri Agug, yag sebagia besar pedudukya membua gula kelapa (Dias Peridusria 2010). Pegusaha gula kelapa di Kabupae Lampug Timur meghadapi beberapa kedala diaaraya dalam pegolaha gula kelapa masih megguaka ekologi yag cukup sederhaa. Hal ii megakibaka kapasias produksi gula kelapa juga erbaas, sehigga keuuga yag dierima oleh pegraji belum maksimal. elai iu, pegusaha gula kelapa dalam mejalaka usahaya belum megeahui secara pasi keuuga yag diperoleh, sehigga perlu dilakuka aalisis fiasial yag lebih rici agar para pegraji gula kelapa megeahui omze da keuuga dari idusri gula kelapa yag diusahaka. Berdasarka uraia di aas, maka peeliia ii berujua uuk: (1) megaalisis kelayaka usaha agroidusri gula kelapa (2) megaalisis pegaruh perubaha biaya produki, harga jual gula kelapa, da peurua produksi gula kelapa erhadap kelayaka usaha. METODE PENELITIAN Peeliia dilakuka dega meode survei da pegamaa lagsug di lapag. Peeliia dilaksaaka di Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga Kabupae Lampug Timur. Peeua lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive) dega perimbaga bahwa Lampug Timur merupaka sera produksi aama kelapa di Provisi Lampug. Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga dipilih dega perimbaga bahwa desa ersebu merupaka salah sau sera produksi gula kelapa di Kabupae Lampug Timur da sebagia besar masyaraka desa ersebu membua gula kelapa. Populasi peeliia adalah pelaku agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga yag berjumlah 35 orag. Oleh karea iu seluruh populasi dijadika respode peeliia (sesus). Meuru (Arikuo 2002), apabila subjek peeliia kurag dari 100 ui (orag), maka lebih baik diambil semua sehigga peeliiaya merupaka peeliia populasi. Pegukura Fiasial Kelayaka Usaha Aalisis fiasial merupaka perbadiga aara pegeluara da peerimaa suau usaha, apakah Tabel 1. Kosumsi raa-raa per kapia semiggu gula kelapa da gula pasir di Idoesia, Baha makaa aua Tahu Raa-raa perumbuha (%) 1 Gula pasir Os Gula kelapa Os umber : Kemeria Peraia,

3 Tabel 2. Luas areal aama perkebua rakya di Provisi Lampug, (Hekar) Jeis Taama Kopi Robusa Kopi Arabika Lada Cegkeh Kare Kelapa Dalam Tebu Tembakau Vailli Kayu Mais Kapuk Kelapa Hybrida umber: Bada Pusa aisik 2011 usaha iu aka mejami modalya aka kembali aau idak. Aalisis fiasial juga mecakup perkiraa biaya operasioal da pemeliharaa, kebuuha modal kerja, sumber pembiayaa, prakiraa pedapaa, perhiuga krieria ivesasi secara jagka pajag. Meuru Kadariah (2001), ada beberapa meode yag biasa diperimbagka uuk dipakai dalam aalisis fiasial, yaiu Gross B/C Raio, Ne B/C Raio, Payback Period, Ne Prese Value, da Ieral Rae of Reur. Gross Beefi Cos Raio (Gross B/C Raio) Gross Beefi Cos Raio merupaka perbadiga aara jumlah prese value dari beefi koor dega jumlah prese value dari biaya koor. ecara maemais Gross B/C dapa dirumuska sebagai : GrossB / C i 0 0 B /(1 i) C /(1 i)...(1) Dimaa : B : Peerimaa (beefi) pada ahu ke-i C : Biaya (Cos) pada ahu ke-i i : suku buga (%) : umur proyek (ahu) Krieria pada pegukura ii adalah. 1) Jika Gross B/C > 1, maka kegiaa usaha layak uuk dilaksaaka. 2) Jika Gross B/C < 1, maka kegiaa usaha idak layak uuk dilaksaaka 3) Jika Gross B/C = 1, maka kegiaa usaha dalam keadaa impas. Ne Beefi Cos Raio (Ne B/C Raio) Ne Beefi Cos Raio merupaka perbadiga aara prese value e beefi yag berilai posiif dega prese value e beefi yag berilai egaif. ecara maemais Ne B/C dapa dirumuska sebagai : NeB / C Dimaa : : ahu ke 1,2,3 ds : umur proyek (ahu)...(2) Krieria pada pegukura ii adalah. 1) Jika Ne B/C > 1, maka kegiaa usaha layak uuk dilaksaaka 2) Jika Ne B/C < 1, maka kegiaa usaha idak layak uuk dilaksaaka 3) Jika Ne B/C = 1, maka kegiaa usaha dalam keadaa impas Payback Period 0 0 B C /(1 i) C B /(1 i) Payback Period merupaka peilaia ivesasi suau proyek yag didasarka pada peluasa biaya ivesasi berdasarka mafaa bersih dari suau proyek. ecara maemais Payback period dapa dirumuska sebagai : Io Pp x1ahu Ab...(3) Dimaa : Pp : payback periode I0 : ivesasi awal Ab : mafaa (beefi) yag diperoleh 152

4 Krieria kelayaka: 1) Jika Payback period lebih pedek dari umur ekoomis usaha, maka proyek ersebu layak uuk dijalaka 2) Jika Payback period lebih lama dari umur ekoomis usaha, maka proyek ersebu idak layak uuk dijalaka. Ne Prese Value (NPV) Perhiuga Ne Prese Value merupaka ilai beefi yag elah didisko dega ocial Opporuiy Cos of Capial (OCC) sebagai discou facor. ecara maemais NPV dapa dirumuska sebagai: NPV B C 1 (1 )...(4) Dimaa : B : Peerimaa (beefi) pada ahu ke-i C : Biaya (Cos) pada ahu ke-i i : suku buga (%) : umur proyek (ahu) Krieria peilaia adalah. 1) Jika NPV > 0, maka kegiaa usaha layak uuk dilaksaaka 2) Jika NPV < 0, maka kegiaa usaha idak layak uuk dilaksaaka 3) Jika NPV = 0, maka kegiaa usaha dalam keadaa impas Ieral Rae of Reur (IRR) Ieral Rae of Reur (IRR) merupaka suau igka buga yag meujuka ilai bersih sekarag (NPV) sama dega jumlah seluruh ivesasi proyek aau dega kaa lai igka suku buga yag meghasilka NPV sama dega ol. ecara maemais IRR dapa dirumuska sebagai : NPV 1 IRR i i2 i1 1 NPV1 NPV2 Dimaa : NPV1 : Prese Value posiif NPV2 : Prese Value egaif i1 : discou facor, jika NPV > 0 i2 : discou facor, jika NPV < 0...(5) Dega krieria. 1) Jika IRR > i, maka kegiaa usaha layak uuk dilaksaaka 2) Jika IRR < i, maka kegiaa usaha idak layak uuk dilaksaaka 3) Jika IRR = i, maka kegiaa usaha dalam keadaa impas. Aalisis esiivias Meuru Djami (1993), aalisis sesiivias berujua uuk meliha apa yag aka erjadi dega aalisis proyek jika ada suau kesalaha aau perubaha dalam perhiuga biaya aau beefi. Dalam aalisis kepekaa, seiap kemugkia harus dicoba uuk dilakuka aalisa kembali. Hal ii perlu, karea aalisis proyek biasaya didasarka kepada proyeksi-proyeksi yag megadug bayak keidakpasia da perubaha yag aka erjadi masa medaag. Giiger (1993) meyaaka bahwa dalam bidag peraia, proyek sesiif uuk berubah, yag diakibaka oleh empa masalah uama, yaiu : a) Harga, eruama perubaha dalam harga hasil produksi yag disebabka oleh uruya harga di pasara. b) Keerlambaa pelaksaaa proyek. Dalam proyek peraia dapa erjadi keerlambaa pelaksaaa karea ada kesulia-kesulia secara ekis aau iovasi baru yag dierapka, aau karea keerlambaa dalam pemesaa da peerimaa peralaa. c) Keaika biaya, baik dalam biaya kosruksi maupu biaya operasioal yag diakibaka oleh perhiuga-perhiuga yag erlalu redah. d) Keaika hasil, dalam hal ii kesalaha perhiuga hasil. Aalisis sesiivias pada peeliia ii diasumsika adaya keaika biaya produksi yag diperoleh dari ilai raa-raa igka iflasi yag erjadi di wilayah seempa, sedagka peurua jumlah produksi biasaya erjadi pada musim peghuja dimaa baha baku ira yag didapaka lebih sediki, da adaya peurua harga jual yag didapaka dari igka flukuasi harga gula kelapa di daerah peeliia berdasarka hasil wawacara erhadap para pegusaha gula kelapa. Perubaha harga, keerlambaa suau proyek, da igka keaika biaya suau produksi yag aka meyebabka ilai NPV, Gross B/C, Ne B/C, IRR da PP idak lagi meguugka, maka pada iik iulah proyek ersebu idak layak, maka iulah baas kelayaka proyek. 153

5 x1 x0 Laju Kepekaa = x y1 y0...(6) y Krieria laju kepekaa. 1) Jika laju kepekaa > 1, maka hasil kegiaa usaha peka/sesiif erhadap perubaha. 2) Jika laju kepekaa < 1, maka hasil kegiaa usaha idak peka/idak sesiif erhadap perubaha. HAIL DAN PEMBAHAAN Karakerisik Respode Raa-raa respode berusia 42 ahu dega kisara aara ahu. Usia ii merupaka usia yag ideal uuk bekerja dega baik da masih kua uuk melakuka kegiaa usaha. ebagia besar respode mempuyai pegalama usaha aara 7 11 ahu dega persease sebesar 52 %. Hal ii meujukka bahwa sebagia besar pegusaha gula kelapa sudah cukup pegalama dalam mejalaka usahaya, karea semaki lama usaha dijalaka maka keerampila yag dimiliki aka semaki baik. Biaya Ivesasi da Biaya Operasioal Biaya ivesasi melipui biaya yag dikeluarka uuk membeli peralaa dalam membua gula kelapa. Biaya ivesasi awal di Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga raa-r aa sebesar Rp ,86. Nilai ivesasi erbesar erleak pada ivesasi pabrik (Rp ,14). Biaya ivesasi agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug selegkapya dapa diliha pada Tabel 3. Pada Tabel 4 dapa diliha bahwa biaya operasioal di Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga erdiri dari dua jeis biaya yaki biaya eap da biaya variabel. Biaya eap yag diguaka pada aalisis fiasial agroidusri gula kelapa adalah biaya pembelia peralaa. Raa-raa biaya yag harus dikeluarka uuk biaya pembelia peralaa sebesar Rp ,05 per ahu. Biaya variabel adalah sejumlah uag yag jumlahya berubah-ubah sesuai dega volume produksi yag diperoleh dalam pegolaha gula kelapa. Biaya raa-raa variabel yag dikeluarka di Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga adalah sebesar Rp ,72. Biaya variabel ersebu melipui biaya baha baku, biaya baha Tabel 3. Biaya ivesasi agroidusri gula kelapa di Negeri Agug Kecamaa Margaiga Kabupae Lampug Timur, 2013 No Nama Ala peujag da biaya eaga kerja, dimaa biaya baha baku da baha peujag adalah sebesar Rp ,86 da biaya eaga kerja sebesar Rp ,86 per ahu. Biaya baha baku da baha peujag aka meujukka oal dari biaya operasioal dari agroidusri. Aalisis Fiasial Jumlah raaraa (ui) Aalisis fiasial dilakuka uuk megeahui kelayaka usaha agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga Kabupae Lampug Timur. Tigka suku buga yag diguaka adalah Kredi Usaha Rakya mikro Bak BRI sebesar 22 % karea agroidusri gula kelapa di desa ersebu masih skala mikro da dari segi produksi masih ergolog redah. Hasil aalisis fiasial agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug dapa diliha pada Tabel Aalisis Gross B/C Raio Nilai raa-raa (Rp) 1 Pabrik ,14 2 Waja ,31 3 Jerige Besar ,39 4 Jerige Kecil ,00 5 Ember ,80 6 ariga ,14 7 Pegaduk ,57 8 abi ,00 9 Gayug ,14 10 Bambu Ceaka ,29 11 Parua ,14 12 Tugku ,94 Jumlah ,86 Gross B/C yag diperoleh dari hasil aalisis fiasial dega suku buga 22% pada agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug adalah sebesar 1,17 Tabel 4. Raa-raa biaya operasioal agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug,2013 No Jeis Biaya Operasioal Raa-raa Biaya Operasioal (Rp) Desa Negeri Agug 1 Biaya Teap ,05 2 Biaya Variabel ,72 Toal biaya ,76 154

6 Tabel 5. Aalisis fiasial Desa Negeri Agug pada igka suku buga 22% (cf = 22%) No Uraia Desa Negeri Agug 1. Gross B/C 1,17 2. Ne B/C 2,95 3. Payback Period (ahu) 4,16 4. IRR (%) Ne Prese Value (Rp) dapa diarika bahwa seiap Rp1.000,00 biaya yag dikeluarka aka meghasilka peerimaa agroidusri sebesar Rp 1.170,00. Hasil ii sama dega peeliia Djaaiya (2010) megeai kelayaka fiasial da pemasara agroidusri gula kelapa di Desa Madah Kecamaa Naar yag memiliki Gross B/C sebesar 1,31. Hal ii berari agroidusri di daerah ersebu layak uuk diusahaka da dikembagka karea ilai Gross B/C > Aalisis Ne B/C Raio Nilai Ne B/C uuk Desa Negeri Agug adalah 2,95 yag berari bahwa selama 10 ahu usaha,, e beefi yag didapaka sebesar 2,95 kali lipa dari biaya (cos) yag dikeluarka. Peeliia yag dilakuka Djaaiya (2010), yag juga meghiug Ne B/C Raio medapaka ilai Ne B/C Raio yag idak jauh berbeda yaki sebesar 2,36. ehigga dapa dikaaka bahwa usaha agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug layak uuk diusahaka/dikembagka karea Ne B/C lebih besar dari krieria. 3. Aalisis Payback Period Pada hasil perhiuga keuaga di Desa Negeri Agug, didapaka payback period selama 4,16 ahu, yag ariya biaya ivesasi agroidusri gula kelapa dapa dikembalika dalam jagka waku 4 ahu 1 bula 6 hari oleh keuuga bersih agroidusri gula kelapa ersebu. Pegembalia modal ii lebih lama dibadigka dega hasil perhiuga Payback period oleh Djaaiya (2010), yaiu sebesar 2,36, amu agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug masih layak uuk diusahaka karea periode ii lebih pedek dibadigka dari umur ekoomis agroidusri erlama yaki 10 ahu. 4. Aalisis Ieral Rae of Reur (IRR) Hasil perhiuga fiasial pada agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug dega igka suku buga 22% diperoleh IRR sebesar 54%. Nilai IRR Desa Negeri Agug lebih besar dibadigka suku buga yag dipakai maka agroidusri gula kelapa layak uuk dikembagka. Hal ii sejala dega peeliia yag dilakuka oleh Djaaiya (2010), meujukka bahwa IRR yag diperoleh dari agroidusri gula kelapa sebesar 45 %, hal ii meujukka bahwa agroidusri gula kelapa meguugka da layak uuk dikembagka. 5. Aalisis Ne Prese Value (NPV) Besarya ilai NPV di Desa Negeri Agug sebesar Rp yag ariya bahwa ilai NPV lebih besar dari ol aau berilai posiif pada saa suku buga sebesar 22%. Tidak jauh berbeda dega hasil peeliia Djaaiya (2010), yag memiliki ilai NPV sebesar Rp Dega demikia bahwa peerimaa bersih agroidusri gula kelapa lebih besar dari pada ilai oal biaya yag dikeluarka, dega kaa lai agroidusri gula kelapa Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga Kabupae Lampug Timur meguugka da layak uuk diusahaka. Aalisis esiivias Perubaha yag erjadi dalam peeliia adalah keaika biaya produksi sebesar 4,28% yag diperoleh dari ilai raa-raa igka iflasi yag erjadi di wilayah seempa, sedagka peurua jumlah produksi uuk Desa Negeri Agug sebesar 12%. Peurua produksi ii biasaya erjadi pada musim peghuja dimaa baha baku ira yag didapaka lebih sediki,da peurua harga jual uuk Desa Negeri Agug sebesar 10% yag didapaka dari igka flukuasi harga gula kelapa di daerah peeliia berdasarka hasil wawacara erhadap para pegraji gula kelapa. Peigkaa biaya produksi sebesar 4,28% di Desa Negeri Agug megakibaka peurua ilai NPV, IRR, Ne B/C, Gross B/C da Pp. Peigkaa biaya produksi 4,28% berpegaruh idak sesiif erhadap ilai, Ne B/C, IRR, Gross B/C, NPV da Pp. Dega demikia peigkaa biaya produksi sebesar 4,28% megakibaka agroidusri gula kelapa mejadi eap layak uuk dikembagka dega ilai NPV Rp (lebih besar dari ol), IRR 45% (lebih besar dari igka suku buga 22%), Ne B/C 2,28 (lebih besar dari sau), Gross 155

7 Tabel 6. Aalisis sesiivias agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug ahu 2013 Perubaha yag mempegaruhi ebelum Perubaha esudah Perubaha LK Keeraga Biaya produksi baik 4,28% NPV (Rp) IRR (%) Ne B/C Gross B/C PP (ahu) Harga jual uru 10% NPV (Rp) IRR (%) Ne B/C Gross B/C PP (ahu) Harga produksi uru 12% NPV (Rp) IRR (%) Ne B/C Gross B/C PP (ahu) % 2,95 1,17 4, % 2,95 1,17 4, % 2,95 1,17 4, % 2,28 1,12 4, % 1,50 1,05 4, % 1,28 1,03 7,61 0,21 0,14 0,19 0,03 0,06 1,38 0,69 0,87 0,14 0,19 5,40 2,52 3,09 0,50 2,28 Keeraga : (esiif erhadap perubaha) Ke (Keeraga) LK (Laju kepekaa) (Tidak sesiif erhadap perubaha) B/C adalah 1,12 (lebih besar dari sau), da Pp 4,51 ahu (lebih pedek dari umur ekoomis usaha 10 ahu). Peurua harga jual sebesar 10% di Desa Negeri Agug megakibaka peurua ilai NPV, IRR, Ne B/C, Gross B/C da Pp. Aalisis sesiivias agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug ahu 2013 dapa diliha pada Tabel 6. Peurua harga jual 10% di Desa Negeri Agug idak sesiif erhadap IRR, Ne B/C, Gross B/C, da Pp, da sesiif erhadap NPV. Namu karea NPV Rp 18,379,533 (lebih besar dari sau), IRR 32% (lebih besar dari suku buga 22%) Ne B/C 1,50 (lebih besar dari 1), Gross B/C 1.05 (lebih besar dari sau), da Pp 4,79 ahu (lebih kecil dari umur ekoomis usaha 10 ahu), sehigga dapa dikaaka agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug masih layak uuk dijalaka pada saa peurua harga jual sebesar 10%. Peurua jumlah produksi sebesar 12% di Desa Negeri Agug megakibaka peurua ilai NPV, IRR, Ne B/C, Gross B/C da Pp dega laju. Peurua jumlah produksi megakibaka IRR, Ne B/C, NPV da Pp megalami sesiive da haya Gross B/C yag idak sesiive erhadap peurua jumlah produksi. Peurua jumlah produksi di Desa Negeri Agug erjadi pada musim peghuja dimaa baha baku ira kelapa yag diperoleh sediki. 156 KEIMPULAN Berdasarka aspek ekis da produksi agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug memiliki baha baku yag cukup ersedia di wilayah seempa. Agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug Kecamaa Margaiga layak uuk dikembagka, dega Gross B/C 1,17, Ne B/C 2,95, payback period 4,16, IRR sebesar 54%, da NPV sebesar Rp Agroidusri gula kelapa di Desa Negeri Agug memiliki prospek yag baik uuk dikembagka da diusahaka. Dega igka suku buga pijama sebesar 22%, agroidusri eap layak pada saa keaika biaya produksi 4,28%, peurua produksi sebesar 12%, da pada saa peurua harga jual sebesar 10%. DAFTAR PUTAKA Arikuo Prosedur Peeliia uau Pedekaa Prakek. Rieka Cipa. Jakara. BP [Bada Pusa aisik] Provisi Lampug Lampug Dalam Agka Badar Lampug. Depareme Peraia Prospek Da Arah PegembagaAgribisis Kelapa. Bada Peeliia da Pegembaga Peraia. hp:// publikasi/doc_perkebua/kelapa/kelapabagia-a.pdf, [Diakses pada aggal 9 jauari 2013]

8 Dias Peridusria da Perdagaga Kabupae Lampug Timur Profil Poesi da era Idusri Kecil da Meegah (IKM) di Kabupae Lampug Timur. ukadaa Dias Perkebua Komodias Perkebua Uggula. Dias perkebua provisi La mp ug.h p:/ / co.id/ search?hl=id&bo= d&sclie=psyab&q = komodias + perkebua + uggula (+ komodias + kelapa + +&bg=. [Diakses pada aggal 9 jauari 2013] Djami Z Perecaaa da Aalisa Proyek (Edisi ke-3). LPFE UI. Jakara Djaaiya E Aalisis Kelayaka Fiasial Da Pemasara Agroidusri Gula Kelapa Di Kecamaa Naar Kabupae Lampug elaa. kripsi. Fakulas Peraia. Uiversias Lampug Giiger JP Aalisis Proyek-Proyek Peraia. Uiversias Idoesia Press. Jakara Kadar iah Evaluasi Proyek Aalisis Ekoomi. Uiversias Idoesia. Jakara Kemeria Peraia Kosumsi Raa-raa per Kapia emiggu Beberapa Baha Makaa di Idoesia. urvey osial Ekoomi Nasioal. Jakara aoso HB Pembuaa Gula Kelapa. Kaisius. Yogyakara. 157

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013 ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS AGROINDUSTRI EMPING MELINJO SKALA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (Fiacial ad Sesiiviy Aalysis of Empig Melijo Agroidusry i Micro, Small ad Medium Busiess (UMKM)

Lebih terperinci

BAB V METODE PENELITIAN

BAB V METODE PENELITIAN 31 BAB V METODE PENELITIAN 5.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Sukaagara, Kabupae Ciajur. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive samplig) dega memperimbagka aspek

Lebih terperinci

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Sudi kelayaka bisis pada dasarya berujua uuk meeuka kelayaka bisis berdasarka krieria ivesasi Krieria ersebu diaaraya adalah ; 1. Nilai bersih kii (Ne

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 1. Lokasi da Waku Lokasi kajia berempa uuk kelompok dilaksaaka di kelompok peeraka sapi di Bagka Tegah, Provisi Bagka Beliug, da Kelompok Peeraka Sapi di Cisarua, Bogor, Provisi Jawa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di 8 METODE PENELITIAN Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka selama 3 bula, erhiug sejak bula Februari sampai dega April 2008, di DAS Waeruhu, yag secara admiisraif erleak di wilayah Kecamaa Sirimau,

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA MESIN PEMANEN PADI (COMBINE HARVESTER) DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Fiacial Feasibiliy Aalysis of Rice Harvesig Machie (Combie Harveser)

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA Laar Belakag Masalah Semaki berambah pesaya pembagua dibidag kosruksi maka meyebabka meigka pula kebuuha aka meerial-maerial

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City) ANALISIS FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG SKALA UMK DI KOTA METRO (Fiacial ad Added Value Aalysis of Micro ad Small Scale Baaa Chip Agroidusries i Mero Ciy) Febriyai, Muhammad Irfa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 29 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Pamijaha, Kabupae Bogor, Provisi Jawa Bara. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive) dega perimbaga

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015 KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SENGON (Albazia falcaaria) RAKYAT DI KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG (Fiacial Feasibiliy ad Agribusiess Developme Prospecs of Sego (Albazia

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia yag dilakuka pada Bula Jauari higga Mei 2008 yag mecakup peyusua proposal higga peyusua draf skripsi dilaksaaka di empa kecamaa di Kabupae Garu,

Lebih terperinci

Oleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud

Oleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud KELAYAKAN DAN SKALA USAHA AGROINDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS Feasibiliy ad Busiess Scale of Soybea Agroidusry i Kembara Sub disric Bayumas Regecy Oleh: Dede Abdul Wahab) da Budi

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 06Fakulas EKONOMI DAN BISNIS EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI Program Sudi Akuasi Idik Sodiki,SE,MBA,MM Krieria Kepuusa Ivesasi aau Pegaggara Modal o Beberapa krieria yag aka diperguaka

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru)

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru) Aalisis Kelayaka Usaha uah Naga (Hilocerius Cosaricasis) di Pekabaru (Khairuas & Ermi Tey) ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANARU (Sudi di Keluraha Sail Teaya Raya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Ramala pada dasarya merupaka dugaa aau perkiraa megeai erjadiya suau kejadia aau perisiwa di waku yag aka daag. Peramala merupaka sebuah ala bau yag peig dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE Jural Ilmiah Uiversias Baaghari Jambi Vol.11 No.1 Tahu 2011 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE (ASAP CAIR) (Sudi Kasus Idusri Rumah Tagga Seaig Jaya Di Desa

Lebih terperinci

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya)

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya) Jural Ilmiah Mahasiswa Peraia Usyiah Prospek Pegembaga Usahaai Jerag di Kabupae Aceh Jaya (Farmig Developme Prospecs jerag i Aceh Jaya) Cu Ega Savia 1, Sofya 1, Irwa A. Kadir 1 1 Program Sudi Agribisis,

Lebih terperinci

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN ANALISIS USAHA IKAN OLAHAN PADA KELOMPOK PERAJIN DI KAWASAN PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE Muhammad Arifai 1, Said Herry Syafrijal 2, Teuku Musaqim 3 1,2,3) Dose Jurusa Taa Niaga Poliekik Negeri Lhoksemawe ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak BB V NLIS HSIL 5.1 Ukura kurasi Hasil Peramala Uuk medapaka jeis peramala yag digika erdapa bayak parameer-parameer yag dapa diguaka. Seperi yag elah diuraika pada ladasa eori, parameer-parameer ersebu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala (orecasig) Peramala (orecasig) adalah suau kegiaa yag memperkiraka apa yag aka erjadi pada masa medaag. Peramala pejuala adalah peramala yag megkaika berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN EORI 2.1 Pegeria Peramala Peramala adalah kegiaa uuk memperkiraka apa yag aka erjadi di masa yag aka daag. Sedagka ramala adalah suau siuasi aau kodisi yag diperkiraka aka erjadi pada masa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER Kelayaka Fiasial Pembagua Cold Sorage di Desa Seake Kabupae Paser 1 KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER (Fiacial Feasibily of Cold Sorage Developme i Seake Village

Lebih terperinci

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) IX (1): ISSN:

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) IX (1): ISSN: Jural Perikaa (J. Fish. Sci.) IX (1): 161-166 ISSN: 0853-6384 161 Shor Paper Absrac KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN DI PANTAI TRISIK, KECAMATAN GALUR, KABUPATEN KULON PROGO FINANCIAL FEASIBILITY

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. . Pedahulua PENGUJIAN HIPOTESIS Hipoesis Saisik : peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih populasi. Pegujia hipoesis berhubuga dega peerimaa aau peolaka suau hipoesis. Kebeara (bear aau salahya) suau hipoesis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

Perhitungan Finansial Penggemukan Sapi di Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupaten Tabanan

Perhitungan Finansial Penggemukan Sapi di Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupaten Tabanan Perhiuga Fiasial Peggemuka Sapi di Koperasi Usaha Agribisis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupae Tabaa NI PUTU ROSY PRADNYANI RIA PUSPA YUSUF *) DEWA AYU SRI YUDHARI Prodi Agribisis (Eksesi) Fakulas Peraia

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Beuk da Meode Peeliia Peeliia Opimalisasi da Sraegi Pemafaaa Souher Bluefi Tua di Samudera Hidia Selaa Idoesia diarahka pada upaya uuk megugkapa suau masalah aau keadaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Widya Tekika Vol.18 No.2; Okober 2010 ISSN 1411 0660: 1-6 Absrak STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Arie Resu Wardhai 1), Salvador Mauel Pereira 2) Perusahaa sepau da sadal House of Mr.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3 Meode Pegumpula Daa 3 Jeis Daa Pada peeliia ii aka megguaka jeis daa yag bersifa kuaiaif Daa kuaiaif adalah daa yag berbeuk agka / omial Dalam peeliia ii aka megguaka daa pejuala

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 50.7 4.3770 6.7547 6.7547 4.4 48.6965 R4.7 36.3 N8 TOL 0..70 35.9497 36.3.99 50.7 94.338 6.89 3.5 6.75 7.567 36.0 6.4837 57.396 8.783 66.0384 5.337 37.006 3.568 PISAU POTONG AISI D SEPUH No Qy NAME MATERIAL

Lebih terperinci

Umay Mulyani 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Departement Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

Umay Mulyani 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Departement Faculty of Agriculture UR ABSTRACT ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus Agroidustri Tahu Bapak Warija di Desa Rambah Muda Kecamata Rambah Hilir Kabupate Roka Hulu) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSYS OF BUSINESS

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014 ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK DI KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT (The Financial Feasibiliy Analysis of Luwak Coffee Agroindusry a Balik Buki Disric of Wes Lampung Regency)

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR Jural Ilmiah Tekik Sipil Vol. 16, No. 1, Jauari 2012 ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR A.A. Wiraaa Dose Jurusa Tekik Sipil, Fakulas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala ( Forecasig ) Peramala ( forecasig ) adalah kegiaa megisemasi apa yag aka erjadi pada masa yag aka daag. Peramala diperluka karea adaya perbedaa kesejaga waku

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan 30 B A B III METODE PENELITIAN 3. Peeapa Lokai da Waku Peeliia Objek peeliia dalam peeliia ii adalah megaalii perbadiga harga jual produk melalui pedekaa arge pricig dega co-plu pricig pada oko kue yag

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

Rumus-rumus yang Digunakan

Rumus-rumus yang Digunakan Saisika Uipa Surabaya 4. Sampel Tuggal = Rumus-rumus yag Diguaka s..... Sampel berkorelasi D D N N N...... 3. Sampel Bebas a. Uuk varias sama... 3 aau x x s g... 4 b. Sampel Heeroge Guaka Uji Corha - Cox

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Defiisi Peramala Peramala adalah proses uuk memperkiraka berapa bayak kebuuha dimasa medaag yag melipui kebuuha dalam ukura kuaias, kualias, waku da lokasi yag dibuuhka dalam

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Uiversias Sumaera Uara BAB 2 LANDASAN TEORI Ladasa eori ii merupaka hasil dari ijaua lieraur-lieraur yag ada kaiaya dega meode-meode peramala maupu dega koeks laiya dalam peulisa Tugas Akhir ii. Adapu

Lebih terperinci

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

V. PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN IPOTEI A. IPOTEI TATITIK Defiisi uau hipoesa saisik adalah suau peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih variabel populasi. ipoesis digologka mejadi. ipoesis ol adalah hipoesis yag dirumuska

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT. LEMINDO ABADI JAYA AREA DISTRIBUSI RIAU DARATAN) Peir Papilo 1, Ramadhail 2 Jurusa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi data dari Badan Pusat Statistik

III. METODE PENELITIAN. instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi data dari Badan Pusat Statistik III. METODE PENELITIAN A. Jes da Sumber Daa Daa yag dguaka adalah daa sekuder dar publkas das aau sas pemerah, daaraya adalah publkas daa dar Bada Pusa Sask megea PDRB Koa Badar Lampug da PDRB Props Lampug.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM)

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM) Jural Pelia Iformaika, Volume 16, Nomor 3, Juli 2017 IN 2301-9425 (Media Ceak) PENERAPAN METODE EXPONENTIAL MOOTHING DALAM MEMPREDIKI JUMLAH IWA BARU (TUDI KAU: MK PEMDA LUBUK PAKAM) Kuriagara Mahasiswa

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown Jural EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Mei 06 ISSN 085-789 Peramala Jumlah Peduduk Koa Samarida Dega Megguaka Meode Pemulusa Ekspoesial Gada da Tripel Dari Brow Forecasig he Populaio of he Ciy of Samarida

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (4) 337-35 (3-98X Pri) D-34 Sepeda Moor Merek X Di Kabupae Da Koamadya Malag Dega Meode Peramala Hierarki Rika Susai, Desri Susilaigrum, da Suharoo Jurusa Saisika,

Lebih terperinci

Charistantya Tegar Aganta Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Charistantya Tegar Aganta Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FUNDAMENTAL MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) (Sudi Pada Perusahaa-Perusahaa Yag Terdafar Dalam Ideks LQ45 BEI Idoesia 2010-)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANASAN TEORI.1 Pegeria Persediaa Meuru Ragkui (000,p1) persediaa adalah suau akiva yag melipui barag-barag milik perusahaa dega maksud uuk dijual dalam suau periode usaha ereu, aau persediaa

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA

ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA Feri Hariao Nur Yahya Haafi Jurusa Tekik Sipil - Isiu Tekologi Adhi Tama Surabaya Jala Arief Rachma

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama Padi sawah tadah huja (Oryza Sativa L.) di Kelompok Tai Karya Tai I Desa Karag Rejo Kecamata Jati Agug Kabupate

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Meode peramala merupaka bagia dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramala adalah dere waku. Meode ii disebu sebagai meode peramala dere waku karea memiliki kareserisik

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE KOMPUTASI TURBO PASCAL

ANALISA SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE KOMPUTASI TURBO PASCAL Aalisa Sisem Aria Dega Meode Kompuasi Turbo Pascal ANALISA SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE KOMPUTASI TURBO PASCAL RINA OKTAVIYANTHI Uiversias Serag Raya, riaoka@usera.ac.id Absrak. Sisem aria yag erjadi di

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Bulei Ilmiah Ma.Sa. da Terapaya (Bimaser) Volume 06, No. (07), hal -0. MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Ermawai, Helmi, Frasiskus

Lebih terperinci

SENSITIVITAS USAHATANI PISANG KEPOK DI DESA BANGUN HARJA DI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN

SENSITIVITAS USAHATANI PISANG KEPOK DI DESA BANGUN HARJA DI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN Lili Wiarti, Sesitivitas Usahatai Pisag Kepok di Desa Bagu Harja SENSITIVITAS USAHATANI PISANG KEPOK DI DESA BANGUN HARJA DI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN (Sesitivity Farmig Baaa Kepok

Lebih terperinci

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN Nomi Kelari *, Hasriai 2, Musraii 2 Mahasiswa Program S Maemaika 2 Dose Jurusa Maemaika Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016 ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM PROBIOTIK : STUDI KASUS: KPA BERKAT USAHA BERSAMA, KOTA METRO (Financial Analysis Of Probioic Chickens Farming : Case Sudy: KPA Berka Usaha Bersama, Mero Ciy) Bayu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 3 No. 2, APRIL 2015

JIIA, VOLUME 3 No. 2, APRIL 2015 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EFISIENSI PEMASARAN LADA DI KECAMATAN GUNUNG LABUHAN KABUPATEN WAY KANAN (Fiacial Feasability ad Marketig Efficiecy Aalysis of Pepper Farmig i Guug Labuha Subdistrict of

Lebih terperinci

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o ANALII BEDA Fx. ugiyao da Agus usworo Kosep Peeliia bermaksud meguji keadaa (sesuau) yag erdapa dalam suau kelompok dega kelompok lai Meguji apakah erdapa perbedaa yg Meguji apakah erdapa perbedaa yg sigifika

Lebih terperinci

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian

Lebih terperinci

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALII BEA Agus usworo wi Marhaedro Kosep Peeliia bermaksud meguji keadaa (sesuau) yag erdapa dalam suau kelompok dega kelompok lai Meguji apakah erdapa perbedaa yg sigifika di aara kelompok-kelompok Tekik

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Investment Criteria Analysis. Arranged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Investment Criteria Analysis. Arranged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010 STUDI KELAYAKAN BISNIS Arraged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010 TUJUAN Setelah mempelajari Bab ii diharapka mahasiswa dapat memahami: Apakah gagasa usaha (proyek) yag direcaaka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peeliia Terdahulu Black da Scholes (973) meyaaka bahwa ilai ase megikui Gerak Brow Geomeri, dega drif μ (ekpekasi dari reur) da volailias σ (deviasi sadar dari reur). Berawal dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODREN TERHADAP KINERJA EKONOMI REGIONAL

DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODREN TERHADAP KINERJA EKONOMI REGIONAL DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODREN TERHADAP KINERJA EKONOMI REGIONAL Rasidi Karo-Karo Siepu Fakulas Peraia Uiversias Islam Sumaare Uara-Meda E-mail: rasid888@yahoo.com Absrac The objecive of sudy is o aalyze

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang BAB II LANDASAN TEORI Dalam peulisa ugas akhir ii diperluka eori-eori yag medukug yag didapa dari maa kuliah yag perah dierima, da referesi-referesi sebagai baha pedukug. Uuk mecapai ujua dari peulisa

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR

MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR Diajuka Sebagai Salah Sau Syara Uuk Memperoleh Gelar Sarjaa Sais Pada Jurusa Maemaika Oleh :

Lebih terperinci

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1, Muzakir 2. Diterima: 10 Maret 2008; Disetujui: 1 September 2008 ABSTRACT

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1, Muzakir 2. Diterima: 10 Maret 2008; Disetujui: 1 September 2008 ABSTRACT Bulei PSP. Volume XVII. No. 3. Desember 008 KAJIAN EKONOMI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TERI DI KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT Ecoomic Aalysis for Achovy Resources Uilizaio i Agam Disric, Provice

Lebih terperinci

Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) . Definisi L.2 (Kejadian lepas )

Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) .   Definisi L.2 (Kejadian lepas ) 33 LAMPIRAN 34 35 Beberapa Defiisi Ruag Cooh Kejadia da Peluag Suau percobaa yag dapa diulag dalam kodisi yag sama, yag hasilya idak dapa diprediksi dega epa eapi kia bisa megeahui semua kemugkia hasil

Lebih terperinci

Bab IV Pemodelan Kelayakan Finansial Pengembangan Perumahan

Bab IV Pemodelan Kelayakan Finansial Pengembangan Perumahan Bab IV Pemodela Kelayaka Fiasial Pegembaga Perumaha IV. Sudi Kasus Sudi kasus pada peeliia ii dilakuka erhadap pegembag perumaha yag megembagka rumah meegah da rumah mewah di wilayah Jabodeabek. Pemiliha

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN)

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN) Widiyarii, Pegguaa Meode Peramala dalam. PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN) Widiyarii Program Sudi Tekik Idusri Fakulas Tekik da MIPA, Uiversias

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peeliia Jeis peeliia ii merupaka peeliia kuaiaif dega megguaka meode eksperime. Desai peeliia ii megguaka ru experime desig beuk desai poses oly corol desig yaki meempaka

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

OPTIMASI INVENTORY COST PADA MODEL MATEMATIKA EPQ (ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY) DENGAN BACKORDER DAN VARIASI SET UP COST Rofila El Maghfiroh 4

OPTIMASI INVENTORY COST PADA MODEL MATEMATIKA EPQ (ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY) DENGAN BACKORDER DAN VARIASI SET UP COST Rofila El Maghfiroh 4 JURNAL ILMU-ILMU EKNIK - SISEM Vol. 3 No. OPIMASI INVENORY COS PAA MOEL MAEMAIKA EP (ECONOMIC PROUCION UANIY) ENGAN ACKORER AN VARIASI SE UP COS Rofila El Maghfiroh 4 Absrak: Masalah pegedalia persediaa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika. Oleh: AFRIANTI

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika. Oleh: AFRIANTI MODEL TIME SERIES UNTUK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM (SPBU) ARIFIN ACHMAD-PEKANBARU TUGAS AKHIR Diajuka sebagai Salah Sau Syara

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamaan Tengaran, Kabupaen Semarang Nugraheni Renaningsih Fakulas Peranian Universias Veeran Bangun Nusanara Sukoharjo, Jl. Lejen S. Humardani

Lebih terperinci