IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di"

Transkripsi

1 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia yag dilakuka pada Bula Jauari higga Mei 2008 yag mecakup peyusua proposal higga peyusua draf skripsi dilaksaaka di empa kecamaa di Kabupae Garu, empa kecamaa ersebu yaiu Kecamaa Leles, Kecamaa Samarag, Kecamaa Bayogbog, da Kecamaa Cilawu. Hal ii dapa diliha pada Tabel 10. Pemiliha lokasi ersebu dilakuka secara segaja (purposive) karea beberapa perimbaga, diaaraya: perama, sera produksi miyak akar wagi Idoesia 89 perse dihasilka dari Kabupae Garu (Bappeda Kab Garu, 2005). Kedua, kecamaa-kecamaa ersebu merupaka daerah peaama akar wagi dari 40 kecamaa di Kabupae Garu yag merupaka komodias uggula igka kecamaa (BPS KabupaeGaru, 2003). Keiga, pegembaga usaha akarwagi di daerah ersebu melalui pemafaaa laha yag masih belum opimal. Tabel 10. Daerah Peaama Akarwagi di Kabupae Garu Tahu 2005 No Kecamaa Poesi Areal (Ha) Realisasi Luas Taam (Ha) Produksi (To) Produkivias (To/Ha) 1. Leles Samarag Bayogbog Cilawu Jumlah Sumber: Dias Taama Paga Horikulura da Perkebua Kabupae Garu, Jeis da Sumber Daa Daa yag diguaka dalam peeliia ii melipui daa primer da daa sekuder. Daa primer diperoleh melalui pegisia kuesioer da wawacara dega peai da peyulig. Pada ahap awal wawacara haya dilakuka pada

2 42 peai da peyulig akarwagi eapi erugkap bahwa erdapa peai yag meragkap sebagai peyulig da peyulig yag meragkap sebagai peai. sehigga iformasi yag diperoleh mejadi beragam. Selai iu, wawacara dilakuka dega sakeholders pegamaa secara lagsug di lapaga. Daa sekuder diperoleh dari Dias Taama Paga Horikulura & Perkebua Kabupae Garu, Dias Peridusria da Perdagaga Kabupae Garu, BAPPEDA Kabupare Garu, BPS, iere, lieraur da peeliia-peeliia erdahulu yag dapa dijadika baha rujuka yag berhubuga dega peeliia ii Tekik Pegambila Respode Tekik pegambila respode yag diguaka pada peeliia ii adalah ekik proporioal simple radom samplig. Dari empa kecamaa di Kabupae Garu yaiu Kecamaa Leles, Kecamaa Samarag, Kecamaa Bayogbog, da Kecamaa Cilawu diambil sampel secara radom (acak) sesuai dega proporsi dari masig-masig kecamaa. Rumus yag diguaka uuk meghiug seluruh jumlah respode ersebu adalah rumus Solvi (1960). = N 1 + N. e 2 Keeraga : = Ukura Sampel (orag) N = Ukura Populasi (orag) e = Nilai Kriis (baas keeliia) yag diigika (10 perse)

3 43 Berdasarka daa yag diperoleh dari Dias Taama Paga Horikulura da Perkebua Kabupae Garu (2006), peai yag melakuka budidaya akarwagi secara mookulur di Kabupae.Garu berjumlah 66 orag. Jumlah populasi ii berdasarka jumlah peai yag melakuka usahaai pada musim aam 2006/2007. Maka, jumlah sampel dalam peeliia ii berjumlah 41 orag, Jumlah ersebu berdasarka perhiuga sebagai beriku: = (10 perse) 2 = 41 orag Tabel 11 merupaka jumlah pembagia sampel secara proporsioal berdasarka jumlah subpopulasi. Jumlah sampel erbayak erdapa di Kecamaa Samarag yaiu sebayak 19 orag. Hal ii dikareaka jumlah peai yag melakuka kegiaa budidaya akarwagi palig bayak dibadigka dega kecamaa-kecamaa laiya. Tabel 11. Pembagia Respode Secara Proporsioal di Kabupae Garu No. Kecamaa Jumlah Peai Mookulu Pada Musim Taam 2006/2007 (orag) Jumlah Sampel (orag) 1. Leles Samarag Bayogbog Cilawu 10 6 Toal Pada keyaaaya di lapaga, idak semua peai respode meaam akarwagi secara mookulur. Hal ii dikareaka periode musim aam yag berbeda yaiu musim aam 2007/2008. Oleh karea iu, proses pegambila daa yag dilakuka idak haya pada peai mookulur eapi juga pada peai umpagsari eapi dafar ama respode masih megguaka dafar peai dari Dias Taama Paga Horikulura da Perkebua Kabupae Garu.

4 44 Selai iu, keyaaa di lapaga meujukka bahwa idak semua peai adalah peai budidaya. Dari pegambila sampel yag dilakuka secara acak eryaa erdapa peai yag selai peai budidaya juga sebagai peyulig. Hal ii dimugkika, karea beberapa peai yag memiliki modal yag besar da memiliki akses pasar erhadap produk miyak akarwagi, berusaha uuk megelola sediri aau meghasilka sediri miyak akarwagi da selajuya dijual kepada para pedagag pegumpul aaupu eksporir. Selai erdapa peai muri da peai yag meragkap sebagai peyulig, erdapa iga orag respode peyulig muri. Hal ii disebabka daa respode yag diguaka adalah daa yag diperoleh dari musim aam 2006/2007. Pegambila daa (uru lapag) yag dilakuka pada Bula Mare 2008, meyebuka keiga respode ersebu sebagai peyulig muri, walaupu pada musim aam ahu 2006/2007 mereka beridak sebagai peai da peyulig, karea beberapa fakor seperi alasa keerbaasa waku uuk merawa aama akarwagi, maka sejak musim aam 2007/2008 respode ersebu memilih uuk mejadi peyulig muri. Fakor kua lai yag meyebabka adalah igka keuuga yag diperoleh keika melakuka kegiaa peyuliga yag jauh lebih besar bila dibadigka dega kegiaa budidaya akarwagi saja. Jumlah da persease respode peai da peyulig akarwagi dapa diliha pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah da Persease Respode Peai/Peyulig Akarwagi Respode Jumlah (Orag) Persease ( perse) Peai akarwagi 28 68,3 Peyulig akarwagi 3 7,3 Peai da Peyulig akarwagi 10 24,4 Toal

5 Pegolaha da Aalisis Daa Daa da iformasi yag elah erkumpul diolah dega baua kompuer program Excel Widows XP da kalkulaor. Seelah iu dikelompokka da disajika dalam beuk abel (abulasi) kemudia diaalisis secara kualiaif da kuaiaif uuk mempermudah proses aalisis daa. Aalisis secara kualiaif dilakuka uuk medapaka gambara usaha dari iap-iap aspek dalam sudi kelayaka usaha. Aspek-aspek ersebu aara lai: aspek ekis, pasar, sera aspek sosial.da ligkuga. Aalisis secara kuaiaif dilakuka erhadap aspek fiasial da megaalisis dampak adaya risiko erhadap perubaha harga oupu da volume produksi. Aspek fiasial yag diaalisis adalah Ne Prese Value (NPV), Ieral Rae of Reur (IRR), Ne0 Beefi-Cos Raio (Ne B/C), da Payback Period (Husa da Muhamad, 2000) Aalisis Aspek Tekis Aspek ekis ii mecakup lokasi proyek dimaa suau proyek aka didirika baik uuk perimbaga pabrik maupu buka pabrik, seberapa besar skala operasi yag dieapka uuk mecapai skala ekoomis, krieria pemiliha mesi da peralaa uama sera ala pembau mesi, bagaimaa proses produksi dilakuka da layou pabrik dipilih, da keepaa pegguaa ekologi Aalisis Aspek Pasar Pada aspek ii erdapa beberapa hal yag perlu dikaji. Perama, permiaa baik secara oal maupu diperici meuru daerah, jeis kosume, da proyeksi permiaa. Kedua, peawara baik berasal dari dalam egeri

6 46 maupu impor, bagaimaa perkembagaya pada masa lalu da perkiraa masa yag aka daag. Keiga, harga melipui perbadiga dega barag-barag impor, produksi dalam egeri, apakah erdapa kecederuga perubaha harga. Keempa, program pemasara mecakup sraegi pemasara, ideifikasi siklus produk, da baura produk. Kelima, perkiraa pejuala yag bisa dicapai perusahaa da marke share yag dikuasai perusahaa Aalisis Aspek Sosial da Ligkuga Aspek sosial merupaka mafaa da pegorbaa sosial yag mugki dialami oleh masyaraka eapi suli dikuaifikasika yag bisa disepakai secara bersama. Teapi mafaa da pegorbaa ersebu dirasaka ada. Misalya, pegaruh adaya kemiraa peai akarwagi erhadap pegembaga usaha. Selai iu, aalisis ii meliha pegaruh suau usaha erhadap kelesaria ligkuga sekiar Aalisis Aspek Fiasial Krieria peilaia ivesasi uuk megaalisa aspek fiasial aara lai: Ne Prese Value (NPV), Ieral Rae of Reur (IRR), Ne Beefi-Cos Raio (Ne B/C), da Payback Period. Seiap krieria megguaka Prese Value yag elah di discou dari arus-arus beefi da biaya selama umur proyek. 1. Ne Prese Value (NPV) Meuru Kadariah e al (1999), NPV merupaka selisih aara Prese Value da Beefi da Prese Value dari biaya. Dalam evaluasi suau proyek ereu, ilai NPV 0 meadaka bahwa proyek ersebu layak uuk dijalaka. Jika NPV = 0, berari proyek ersebu megembalika epa sebesar

7 47 Social Opporuiy Cos of Capial. Jika NPV < 0, proyek ersebu idak layak uuk dijalaka. Peeua ilai NPV dapa diuliska sebagai beriku: NPV = = 1 B C ( 1+ i) dimaa: B C i = Beefi bruo proyek pada ahu = Biaya bruo proyek pada ahu = Tigka suku buga = Umur ekoomis proyek = Tahu ke- 2. Ieral Rae of Reur (IRR) Meuru Kadariah e al (1999), IRR merupaka igka keuuga aas ivesasi bersih dalam suau proyek. Seiap beefi bersih yag diwujudka secara oomais diaam kembali dalam ahu berikuya da medapaka igka keuuga suku buga yag sama yag diberi buga selama sisa umur proyek. Jika eryaa IRR dari suau proyek sama dega ilai i yag berlaku sebagai social discou rae, maka NPV dari proyek iu adalah sebesar 0. Jika IRR < social discou rae, berari NPV < 0. Oleh karea iu, suau ilai IRR yag lebih besar daripada/ sama dega social discou rae meujuka suau proyek layak dijalaka, sedagka IRR kurag dari social discou rae-ya memberika ada idak layak uuk dijalaka. Peeua ilai IRR sebagai beriku: B C NPV = (1 + i) = 1 = 0 NPV 1 IRR = ii + NPV 1 NPV 2 ( i 2 i1)

8 48 dimaa: B C = Beefi bruo proyek pada ahu = Biaya bruo proyek pada ahu NPV 1 = Nilai NPV yag posiif NPV 2 = Nilai NPV yag egaif I 1 I 2 = Tigka suku buga pada saa NPV posiif = Tigka suku buga pada saa NPV egaif 3. Ne Beefi-Cos Raio (Ne B/C), Meuru Kadariah e al (1999), Ne B/C merupaka perbadiga sedemikia rupa sehigga pembilagya erdiri aas prese value oal dari beefi bersih dalam ahu-ahu dimaa beefi bersih ersebu bersifa posiif, sedagka peyebuya erdiri aas prese value oal dari biaya bersih dalam ahu-ahu ereu dimaa biaya koor lebih besar daripada beefi koor. Ne B/C 1 meadaka bahwa proyek layak uuk dijalaka da bila Ne B/C < 1 meadaka bahwa proyek idak layak uuk dijalaka. Peeua Ne B/C sebagai beriku: Ne B/C = dimaa: = 1 = = 1 B C ( 1+ i) aau C B (1 + i) PV ( + ) NeB / C = PV ( ) B C = Beefi bruo proyek pada ahu = Biaya bruo proyek pada ahu

9 49 i = Tigka suku buga = Umur ekoomis proyek PV (+) = Prese Value yag berilai posiif PV (-) = Prese Value yag berilai egaif 4. Payback Period. Meuru Husa da Muhamad (2000), payback period merupaka krieria ambaha dalam aalisis kelayaka uuk meliha periode waku yag diperluka uuk meluasi seluruh pegeluara ivesasi. Semaki pedek periode pegembalia ivesasi suau proyek aka semaki baik. Daa yag diguaka uuk meghiug payback period ii megguaka daa yag elah didiskooka Peilaia Risiko dalam Ivesasi Seiap kepuusa ivesasi meyajika risiko da reur ereu. Berdasarka pada keyaaa ersebu, semua kepuusa peig harus diijau dari reur yag diharapka da risiko yag dihadapi. Semaki iggi risiko dari suau ivesasi maka semaki iggi igka pegembalia. Dalam peeliia ii, ekik megukur risiko yag diguaka adalah aalisis skeario. Aalisis skeario merupaka ekik uuk megaalisis risiko dega membadigka siuasi yag palig memugkika aas skeario dasar (semacam siuasi ormal) dega keadaa yag baik da buruk (Weso & Copelad, 1995). Skeario erburuk adalah keadaa dimaa uuk semua variabel masuka diberika ilai erburuk berdasarka perkiraa yag wajar. Skeario erbaik adalah keadaa dimaa uuk semua variabel masuka diberika ilai

10 50 erbaik berdasarka perkiraa yag wajar. Skeario dasar merupaka keadaa dimaa uuk semua variabel diberika ilai yag palig memugkika. Fariyai (2008) meyaaka bahwa ilai-ilai variabel yag diguaka dalam skeario erburuk uuk memperoleh NPV erburuk da ilai-ilai variabel dalam skeario erbaik uuk memperoleh NPV erbaik. Oleh karea iu, hasilhasil dari skeario ersebu diguaka uuk meeuka NPV yag diharapka, deviasi sadar dari NPV, da koefisie variasi (CV). Dalam hal ii, perluya megesimasi probabilias erjadiya keiga skeario (baik, dasar/ormal, buruk) yag diyaaka dega P. Dalam aalisis skeario erdapa iga ukura uuk meilai igka risiko dalam ivesasi yaiu NPV yag diharapka, deviasi sadar dari NPV, da koefisie variasi NPV yag Diharapka Weso & Copelad (1995), NPV yag diharapka merupaka pejumlaha dari seiap probabilias dikalika dega NPVya. Peeua ilai NPV yag diharapka sebagai beriku: E( NPV ) = dimaa: = 1 pi( NPVi) Pi NPVi i = Probabilias ke-i = Ne Prese Value ke-i = 1, 2, 3,... (1= Kodisi Teriggi, 2= Kodisi Normal, 3= Kodisi Teredah) E (NPV) = NPV yag Diharapka

11 51 Peeua probabllias diperoleh berdasarka kemugkia dari suau kejadia pada kegiaa budidaya da peyuliga yag dapa diukur berdasarka pegalama yag elah dialami peai da peyulig dalam megusahaka akarwagi. Probabiliiy dari masig-masig kegiaa budidaya da peyuliga pada seiap kodisi (eriggi, ormal, da eredah) aka diperoleh. Toal peluag dari beberapa kejadia berjumlah sau da secara maemais dapa diuliska sebagai beriku: = 1 pi j = 1 Semaki iggi NPV yag diharapka, maka igka risiko yag dihadapi semaki besar. Pegukura peluag (p) pada seiap kodisi skeario diperoleh dari frekuesi kejadia seiap kodisi yag dibagi dega jumlah ahu selama umur pegusahaa akarwagi, baik uuk kegiaa budidaya maupu kegiaa peyuliga. Hal ii dapa diliha dari Tabel 13. Tabel 13. Peluag Seiap Kodisi Pada Kegiaa Budidaya da Peyuliga Akarwagi Kegiaa Kodisi Peluag (Probabliy) Budidaya Teriggi 0,20 Normal 0,62 Teredah 0,18 Peyuliga Teriggi 0,11 Normal 0,72 Teredah 0, Sadard Deviaio Maka dari ukura sadard deviaio dari NPV, ariya semaki kecil ilai sadard deviaio dari NPV maka semaki redah risiko yag dihadapi dalam kegiaa usaha. Secara maemais sadard deviaio dari NPV dapa diuliska sebagai beriku:

12 52 NPV = = 1 pi( NPVi E( NPV )) Coefficie Variaio (CV) Coefficie variaio dari NPV diukur dari rasio sadard deviaio dari NPV dega NPV yag diharapka. Semaki kecil ilai coefficie variaio maka semaki redah risiko yag dihadapi. Secara maemais, CVNPV dapa diuliska sebagai beriku: CVNPV = δnpv / E (NPV) 4.5. Asumsi Dasar Aalisis kelayaka pegembaga usaha akarwagi di Kabupae Garu megguaka beberapa asumsi, yaiu: 1. Aalisis kelayaka dibagi mejadi dua yaiu aalisis kelayaka budidaya da peyuliga. Hal ii dikareaka kompoe cashflow yag berbeda dalam proses produksi. 2. Dari masig masig aalisis kelayaka erdapa dua kodisi yaiu kodisi I da kodisi II. Kodisi I merupaka aalisis kelayaka apa risiko (kodisi ormal) da kodisi II merupaka aalisis kelayaka dega adaya risiko. Kodisi II memiliki iga skeario. Skeario I yaiu aalisis kelayaka dega adaya kodisi produksi. Skeario II yaiu aalisis kelayaka dega adaya kodisi harga oupu. Skeario III yaiu aalisis kelayaka dega adaya kodisi produksi da harga oupu. 3. Umur proyek dari aalisis kelayaka budidaya yaiu selama iga ahu. Hal ii didasarka pada umur bibi (boggol) opimal yag dapa diaam selama 3

13 53 kali masa aam yag diperoleh dari pecaha uas sebelumya. Umur proyek dari aalisis kelayaka peyuliga yaiu salama delapa ahu. Hal ii didasarka pada umur ekis ase erpeig dalam kegiaa peyuliga yaiu keel sailess. 4. Sau kali musim aam akarwagi yaiu selama 12 bula. Jadi, ahu yag diguaka adalah ahu perama karea pada ahu perama akarwagi sudah dapa dipae. 5. Dalam kodisi ormal, sau hari dilakuka dua kali peyuliga. Dalam sau bula dilakuka 28 kali peyuliga. 6. Tigka suku buga yag diguaka adalah igka suku buga deposio di Bak Idoesia (BI) yaiu 8 perse pada bula Jauari ahu Alasa pemiliha igka suku buga deposio dikareaka peai da peyulig megguaka modal pribadi buka pijama. Oleh karea iu peai da peyulig dihadapka pada piliha aka megivesasika modal pada usaha akarwagi aau medeposioka di bak. 7. Nilai sisa pada kegiaa budidaya diperoleh dari ilai sisa barag-barag yag sifaya ivesasi da masih berilai sera berada di akhir ahu proyek. Perhiuga ilai sisa peralaa dieapka 10 perse yaiu dari asumsi bahwa jeis ivesasi aka dapa erjual dega ilai 10 perse dari ilai beli ivesasi. Perhiuga ilai sisa uuk aah diaggap meigka seiap ahuya yaiu sebesar 6,59 perse berdasarka iflasi ahu Hal ii dikareaka adaya iflasi seiap ahuya. Nilai sisa moor dieapka 60 perse yaiu dari asumsi bahwa pemakaia moor baru empa ahu sedagka umur ekis moor selama 10 ahu.

14 54 8. Nilai sisa pada kegiaa peyuliga diperoleh dari ilai sisa barag-barag yag sifaya ivesasi da masih berilai sera berada di akhir ahu proyek. Perhiuga ilai sisa dari pabrik, gudag, da moor dieapka 20 perse. Hal ii dikareaka umur ekisya selama 10 ahu sedagka pemakaiaya baru 8 ahu. Perhiuga ilai sisa dari keel sailess da blader dieapka 30 perse yaiu dari asumsi bahwa jeis ivesasi ii aka dapa erjual dega ilai 30 perse dari ilai beli ivesasi. Nilai sisa mobil dieapka 50 perse dari harga beliya karea umur ekis mobil 15 ahu sedagka baru diguaka 8 ahu. Sedagka kompoe ivesasi laiya memiliki ilai sisa sebesar 10 perse. Perhiuga ilai sisa uuk aah diaggap meigka seiap ahuya yaiu sebesar 6,59 perse berdasarka iflasi ahu Hal ii dikareaka adaya iflasi seiap ahuya. 9. Biaya yag dikeluarka uuk kegiaa budidaya da peyuliga adalah biaya ivesasi da biaya operasioal. Biaya ivesasi dikeluarka pada ahu ke-1 da erdapa biaya reivesasi yag dikeluarka uuk peralaa-peralaa yag sudah habis umur ekoomisya. Biaya operasioal adalah semua biaya yag dikeluarka pada saa melakuka usaha. Biaya operasioal dibedaka mejadi biaya eap da biaya variabel. 10. Dalam kegiaa budidaya dalam kodisi ormal pada ahu perama diasumsika kapasias produksi belum opimal yaiu 69,31 perse. Hal ii dikareaka peai belum memilki pegalama dalam ekik budidaya akarwag. Namu, pada ahu berikuya pegeahua aka budidaya akarwagi meigka, seirig berambahya pegalama peai dalam membudidayaka aama akarwagi ersebu sehigga kapasias produksi

15 55 ahu kedua higga ahu keempa elah opimal. 11. Dalam kegiaa peyuliga dalam kodisi ormal pada ahu perama diasumsika kapasias produksi belum opimal yaiu 91,5 perse. Namu, pada ahu kedua higga keujuh kapasias produksi elah opimal. Tahu kedelapa kapasias produksi 91,5 perse karea usia mesi yag elah usag da berpegaruh erhadap jumlah produksi. 12. Harga oupu da jumlah produksi yag berlaku adalah berdasarka pegalama peai da peyulig selama melakuka usaha akarwagi.

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 1. Lokasi da Waku Lokasi kajia berempa uuk kelompok dilaksaaka di kelompok peeraka sapi di Bagka Tegah, Provisi Bagka Beliug, da Kelompok Peeraka Sapi di Cisarua, Bogor, Provisi Jawa

Lebih terperinci

BAB V METODE PENELITIAN

BAB V METODE PENELITIAN 31 BAB V METODE PENELITIAN 5.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Sukaagara, Kabupae Ciajur. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive samplig) dega memperimbagka aspek

Lebih terperinci

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Sudi kelayaka bisis pada dasarya berujua uuk meeuka kelayaka bisis berdasarka krieria ivesasi Krieria ersebu diaaraya adalah ; 1. Nilai bersih kii (Ne

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 29 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Pamijaha, Kabupae Bogor, Provisi Jawa Bara. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive) dega perimbaga

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 06Fakulas EKONOMI DAN BISNIS EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI Program Sudi Akuasi Idik Sodiki,SE,MBA,MM Krieria Kepuusa Ivesasi aau Pegaggara Modal o Beberapa krieria yag aka diperguaka

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA Laar Belakag Masalah Semaki berambah pesaya pembagua dibidag kosruksi maka meyebabka meigka pula kebuuha aka meerial-maerial

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di 8 METODE PENELITIAN Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka selama 3 bula, erhiug sejak bula Februari sampai dega April 2008, di DAS Waeruhu, yag secara admiisraif erleak di wilayah Kecamaa Sirimau,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Ramala pada dasarya merupaka dugaa aau perkiraa megeai erjadiya suau kejadia aau perisiwa di waku yag aka daag. Peramala merupaka sebuah ala bau yag peig dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala (orecasig) Peramala (orecasig) adalah suau kegiaa yag memperkiraka apa yag aka erjadi pada masa medaag. Peramala pejuala adalah peramala yag megkaika berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN EORI 2.1 Pegeria Peramala Peramala adalah kegiaa uuk memperkiraka apa yag aka erjadi di masa yag aka daag. Sedagka ramala adalah suau siuasi aau kodisi yag diperkiraka aka erjadi pada masa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak BB V NLIS HSIL 5.1 Ukura kurasi Hasil Peramala Uuk medapaka jeis peramala yag digika erdapa bayak parameer-parameer yag dapa diguaka. Seperi yag elah diuraika pada ladasa eori, parameer-parameer ersebu

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013 ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS AGROINDUSTRI EMPING MELINJO SKALA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (Fiacial ad Sesiiviy Aalysis of Empig Melijo Agroidusry i Micro, Small ad Medium Busiess (UMKM)

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru)

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru) Aalisis Kelayaka Usaha uah Naga (Hilocerius Cosaricasis) di Pekabaru (Khairuas & Ermi Tey) ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANARU (Sudi di Keluraha Sail Teaya Raya

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA MESIN PEMANEN PADI (COMBINE HARVESTER) DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Fiacial Feasibiliy Aalysis of Rice Harvesig Machie (Combie Harveser)

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014 ANALII KELAYAKAN PENGEMBANGAN AGROINDUTRI GULA KELAPA KALA MIKRO DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (The Feasibiliy Aalyses of Developig A Micro cale of Cocou ugar Agro-Idusry I Eas Lampug Disric) Pei Rosepa,

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015 KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SENGON (Albazia falcaaria) RAKYAT DI KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG (Fiacial Feasibiliy ad Agribusiess Developme Prospecs of Sego (Albazia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3 Meode Pegumpula Daa 3 Jeis Daa Pada peeliia ii aka megguaka jeis daa yag bersifa kuaiaif Daa kuaiaif adalah daa yag berbeuk agka / omial Dalam peeliia ii aka megguaka daa pejuala

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Beuk da Meode Peeliia Peeliia Opimalisasi da Sraegi Pemafaaa Souher Bluefi Tua di Samudera Hidia Selaa Idoesia diarahka pada upaya uuk megugkapa suau masalah aau keadaa

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City) ANALISIS FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG SKALA UMK DI KOTA METRO (Fiacial ad Added Value Aalysis of Micro ad Small Scale Baaa Chip Agroidusries i Mero Ciy) Febriyai, Muhammad Irfa

Lebih terperinci

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya)

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya) Jural Ilmiah Mahasiswa Peraia Usyiah Prospek Pegembaga Usahaai Jerag di Kabupae Aceh Jaya (Farmig Developme Prospecs jerag i Aceh Jaya) Cu Ega Savia 1, Sofya 1, Irwa A. Kadir 1 1 Program Sudi Agribisis,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Uiversias Sumaera Uara BAB 2 LANDASAN TEORI Ladasa eori ii merupaka hasil dari ijaua lieraur-lieraur yag ada kaiaya dega meode-meode peramala maupu dega koeks laiya dalam peulisa Tugas Akhir ii. Adapu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

Oleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud

Oleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud KELAYAKAN DAN SKALA USAHA AGROINDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS Feasibiliy ad Busiess Scale of Soybea Agroidusry i Kembara Sub disric Bayumas Regecy Oleh: Dede Abdul Wahab) da Budi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. . Pedahulua PENGUJIAN HIPOTESIS Hipoesis Saisik : peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih populasi. Pegujia hipoesis berhubuga dega peerimaa aau peolaka suau hipoesis. Kebeara (bear aau salahya) suau hipoesis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB METODOLOGI. Bab 2 Metodologi berisikan :

BAB METODOLOGI. Bab 2 Metodologi berisikan : BAB METODOLOGI Bab Meodologi berisika :.. Pegambila Sampel.. Peramala Nilai Iflasi melalui Ideks Harga Kosume Megguaka Meode ARIMA.3. Akumulasi Prese Value melalui Buga Sederhaa dalam Perhiuga Harga Barag

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE Jural Ilmiah Uiversias Baaghari Jambi Vol.11 No.1 Tahu 2011 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE (ASAP CAIR) (Sudi Kasus Idusri Rumah Tagga Seaig Jaya Di Desa

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan 30 B A B III METODE PENELITIAN 3. Peeapa Lokai da Waku Peeliia Objek peeliia dalam peeliia ii adalah megaalii perbadiga harga jual produk melalui pedekaa arge pricig dega co-plu pricig pada oko kue yag

Lebih terperinci

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

V. PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN IPOTEI A. IPOTEI TATITIK Defiisi uau hipoesa saisik adalah suau peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih variabel populasi. ipoesis digologka mejadi. ipoesis ol adalah hipoesis yag dirumuska

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Meode peramala merupaka bagia dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramala adalah dere waku. Meode ii disebu sebagai meode peramala dere waku karea memiliki kareserisik

Lebih terperinci

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN ANALISIS USAHA IKAN OLAHAN PADA KELOMPOK PERAJIN DI KAWASAN PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE Muhammad Arifai 1, Said Herry Syafrijal 2, Teuku Musaqim 3 1,2,3) Dose Jurusa Taa Niaga Poliekik Negeri Lhoksemawe ABSTRACT

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan METODOLOGI Waku da Tempa Peeliia merupaka desk sudy dega megguaka daa sekuder da pegolaha daa dilakuka di Laboraorium Klimaologi Depareme Geofisika da Meeorologi, Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua Alam,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peeliia Terdahulu Black da Scholes (973) meyaaka bahwa ilai ase megikui Gerak Brow Geomeri, dega drif μ (ekpekasi dari reur) da volailias σ (deviasi sadar dari reur). Berawal dari

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok III. BAHAN DAN METODE A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama jagug (Zea mays, L.) Kelompok Tai Tai Makmur yag secara admiistratif berada di wilayah Desa Siar Mulya Kecamata

Lebih terperinci

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN Nomi Kelari *, Hasriai 2, Musraii 2 Mahasiswa Program S Maemaika 2 Dose Jurusa Maemaika Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala ( Forecasig ) Peramala ( forecasig ) adalah kegiaa megisemasi apa yag aka erjadi pada masa yag aka daag. Peramala diperluka karea adaya perbedaa kesejaga waku

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Widya Tekika Vol.18 No.2; Okober 2010 ISSN 1411 0660: 1-6 Absrak STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Arie Resu Wardhai 1), Salvador Mauel Pereira 2) Perusahaa sepau da sadal House of Mr.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

Rumus-rumus yang Digunakan

Rumus-rumus yang Digunakan Saisika Uipa Surabaya 4. Sampel Tuggal = Rumus-rumus yag Diguaka s..... Sampel berkorelasi D D N N N...... 3. Sampel Bebas a. Uuk varias sama... 3 aau x x s g... 4 b. Sampel Heeroge Guaka Uji Corha - Cox

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 50.7 4.3770 6.7547 6.7547 4.4 48.6965 R4.7 36.3 N8 TOL 0..70 35.9497 36.3.99 50.7 94.338 6.89 3.5 6.75 7.567 36.0 6.4837 57.396 8.783 66.0384 5.337 37.006 3.568 PISAU POTONG AISI D SEPUH No Qy NAME MATERIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peeliia Jeis peeliia ii ergolog peeliia komparasioal, yaiu peeliia yag dilaksaaka uuk megeahui ada idakya perbedaa aar variabel yag sedag dielii. Jika perbedaa iu memag

Lebih terperinci

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (4) 337-35 (3-98X Pri) D-34 Sepeda Moor Merek X Di Kabupae Da Koamadya Malag Dega Meode Peramala Hierarki Rika Susai, Desri Susilaigrum, da Suharoo Jurusa Saisika,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Bulei Ilmiah Ma.Sa. da Terapaya (Bimaser) Volume 06, No. (07), hal -0. MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Ermawai, Helmi, Frasiskus

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama Padi sawah tadah huja (Oryza Sativa L.) di Kelompok Tai Karya Tai I Desa Karag Rejo Kecamata Jati Agug Kabupate

Lebih terperinci

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Lhok Geulumpang, Aceh Jaya

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Lhok Geulumpang, Aceh Jaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Pri) C-6 Aalisa Fakor-fakor yag Mempegaruhi Pegembaga Kawasa Wisaa Bahari Lhok Geulumpag, Aceh Jaya Rizki Saryao, Adjie Pamugkas Jurusa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempa da Waku Peeliia 3.1.1 Tempa Peeliia Pada peeliia ii, peelii meeapka objek pada aak kelompok B TK Damhil Kecamaa Koa elaa Koa Goroalo. Peeapa lokasi ersebu berdasarka

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

B. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

B. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Maa Kuliah : Kalkulus 1 Kode Maa Kuliah : MUG1A4 SKS : 4 (empa) Jeis : Maa kuliah wajib Jam pelaksaaa : Taap muka di kelas = 4 jam per peka Tuorial/ resposi Semeser / Tigka

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Defiisi Peramala Peramala adalah proses uuk memperkiraka berapa bayak kebuuha dimasa medaag yag melipui kebuuha dalam ukura kuaias, kualias, waku da lokasi yag dibuuhka dalam

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat da waktu peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama padi sawah irigasi Kelompok Tai Sri Mulya Desa Priggodai Kecamata Sukadaa Kabupate Lampug Timur, dega areal pertaama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT. LEMINDO ABADI JAYA AREA DISTRIBUSI RIAU DARATAN) Peir Papilo 1, Ramadhail 2 Jurusa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER Kelayaka Fiasial Pembagua Cold Sorage di Desa Seake Kabupae Paser 1 KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER (Fiacial Feasibily of Cold Sorage Developme i Seake Village

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN PERENCNN JUMLH PRODUK MENGGUNKN METODE FUZZY MMDNI BERDSRKN PREDIKSI PERMINTN Nama Mahasiswa : Norma Edah Haryai NRP : 1207 100 031 Jurusa : Maemaika FMIP-ITS Dose Pembimbig : Drs. I G N Rai Usadha, M.Si

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Pegukura kierja keuaga perusahaa pada dasarya dilaksaaka karea igi megetahui tigkat profitabilitas (keutuga) da tigkat resiko atau tigkat kesehata suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM)

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM) Jural Pelia Iformaika, Volume 16, Nomor 3, Juli 2017 IN 2301-9425 (Media Ceak) PENERAPAN METODE EXPONENTIAL MOOTHING DALAM MEMPREDIKI JUMLAH IWA BARU (TUDI KAU: MK PEMDA LUBUK PAKAM) Kuriagara Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April

Lebih terperinci

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ INTEGRL TK TENTU pecaha rasioal gusia Pradjaigsih, M.Si. Jurusa Maemaika FMIP UNEJ agusia.fmipa@uej.ac.id DEFINISI Fugsi suku bayak derajad dega bula o egaif 0 dimaa, 0 a a a a a P Fugsi kosa dipadag sbg

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia sikap kosume terhadap kopi ista Kopiko Brow Coffee ii dilakuka di Wilaah Depok. Pemiliha dilakuka secara segaja (Purposive) dega pertimbaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) DALAM MERAMAL PRODUKSI KELAPA SAWIT PTPN XIII Faradhila Amry, Dadan Kusnandar, Naomi Nessyana Debataraja

MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) DALAM MERAMAL PRODUKSI KELAPA SAWIT PTPN XIII Faradhila Amry, Dadan Kusnandar, Naomi Nessyana Debataraja Bulei Ilmiah Mah. Sa. da Terapaya (Bimaser) Volume 07, No. (018), hal 77 84. MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) DALAM MERAMAL PRODUKSI KELAPA SAWIT PTPN XIII Faradhila Amry, Dada Kusadar, Naomi Nessyaa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown Jural EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Mei 06 ISSN 085-789 Peramala Jumlah Peduduk Koa Samarida Dega Megguaka Meode Pemulusa Ekspoesial Gada da Tripel Dari Brow Forecasig he Populaio of he Ciy of Samarida

Lebih terperinci

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER STATISTIK CUKUP Oleh: Ramayai Rizka M (11810101003), Dey Ardiao (1181010101), Ikfi Ulyawai (1181010103), Falviaa Yulia Dewi (1181010106), Ricki Dio Rosada (11810101034), Nurma Yuia D (11810101035), Wula

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR Jural Ilmiah Tekik Sipil Vol. 16, No. 1, Jauari 2012 ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR A.A. Wiraaa Dose Jurusa Tekik Sipil, Fakulas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia dilaksaaka di laha pertaama ubi kayu (Maihot esculeta Cratz) PT Nusatara Tropical Fruit Blok 731 (Gambar 1, lampira) Kecamata Labuha Ratu Lampug Timur,

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryao Sudirham Aalisis Ragkaia Lisrik Di Kawasa Waku 3- Sudaryao Sudirham, Aalisis Ragkaia Lisrik () BAB 3 Peryaaa Siyal da Spekrum Siyal Dega mempelajari lajua eag model siyal ii, kia aka memahami

Lebih terperinci

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel BAB III PENAKSIR DERET FOURIER 3. Peaksi Dalam saisika, peaksi adalah sebuah saisik (fugsi dai daa sampel obsevasi) yag diguaka uuk meaksi paamee populasi yag idak dikeahui (esimad) aau fugsi yag memeaka

Lebih terperinci

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o ANALII BEDA Fx. ugiyao da Agus usworo Kosep Peeliia bermaksud meguji keadaa (sesuau) yag erdapa dalam suau kelompok dega kelompok lai Meguji apakah erdapa perbedaa yg Meguji apakah erdapa perbedaa yg sigifika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci