KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER
|
|
- Hartono Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kelayaka Fiasial Pembagua Cold Sorage di Desa Seake Kabupae Paser 1 KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER (Fiacial Feasibily of Cold Sorage Developme i Seake Village Paser Disric) Muhamad Syafril Fisheries Socio Ecoomic Depareme, Faculy of Fisheries ad Marie Sciece, Mulawarma Uiversiy E.mail : syafril_rioa@yahoo.com ABSTRACT The purpose of his paper were o aalyze fiacial feasibiliy of cold sorage developme i Seake Village i accordace wih discoued ivesme cieria; Ne Prese Value (NPV), Ieral Rae of Reur (IRR), Ne Beefi Cos Raio (NBCR) ad payback period. The coiued by measurig he sesiiviy level owards he ecoomic flucuaio ad o kow he growh red model of shrimp producio i he fuure. The research was coduced i Paser Disric o Sepember 2008 Jauary Daa was colleced by usig ierview echique ad lieraur sudy relaed o research. Daa were aalyzed by usig fiacial aalysis wih ivesme cieria ad ecoomeric red model. The resul of research showed ha he developme of cold sorage i Seake Village, Paser Disric was fiacially feasible ad prospecive o be developed, idicaed by discoued ivesme crieria value; NPV = Rp. 1,484,158,514,-, IRR = 20.37%, Ne BCR = 1.34 ad Pbp = 7.5 years. The developme of cold sorage was sesiive o he ecoomic variables flucuaio (sellig price of produc, cos ad producio). The growh model of shrimp producio was posiive. The expoeial growh model was developed as Y = 8,892 X Key words : fiacial feasibiliy, developme, cold sorage. PENDAHULUAN Sumberdaya perikaa merupaka poesi baru yag perlu dikembagka dalam pembagua ekoomi regioal Kabupae Paser. Kodisi akual perekoomia makro wilayah ii meujukka bahwa sub sekor o perikaa seperi perkebua da kehuaa masih merupaka sub sekor primadoa dalam meujag akivias pembagua di wilayah ii. Poesi sumberdaya perikaa sebagai sumberdaya yag dapa diperbaharui dapa mejadi sumber eergi baru dalam mewujudka ujua da sasara pembagua sekor perikaa pada khususya da sekor lai pada umumya Kabupae Paser merupaka sau diaara 14 kabupae/koa di Kalim yag memiliki peraira pesisir da lau dega keaekaragama yag cukup iggi, sehigga berpera peig dalam peigkaa perekoomia masyaraka maupu regioal melalui berbagai upaya pemafaaa da pegelolaa sumberdaya perikaa secara opimal berdasarka aspek ligkuga da sosial ekoomi. Secara geografis, kabupae ii memiliki peraira lau dega oorias pegelolaa berdasarka udag-udag ooomi daerah (0 4 mil lau) seluas ,64 km 2, sagalah poesial uuk pegembaga usaha perikaa baik dalam skala mikro higga meegah/besar. Berdasarka lapora Dias Perikaa da Sumberdaya elaua Kabupae Paser, dapa dijelaska bahwa, jumlah produksi perikaa ahu 2007 ercaa ,7 o (megalami peigkaa sebesar 25,57% dari ahu 2006), dega ilai produksi Rp. 503,653 Milyar. Berbagai jeis produksi ii berasal dari akivias peagkapa di peraira lau da umum, sera budidaya ika da udag di media ambak da kolam air awar. Hasil perikaa lau merupaka koribuor erbesar yaiu 58,08% dari ilai produksi oal. Selama ii, hasil perikaa lau berupa ika, udag da bioa laiya yag memiliki ilai ekoomis iggi da berasal dari agkapa elaya da budidaya peambak, umumya masih dipasarka dalam beuk baha meah apa adaya upaya pegolaha seperi pembekua, sehigga kualias produk perikaa mampu diperahaka. Upaya Pegembaga usaha perikaa melalui peigkaa kualias produk yag dipasarka di igka regioal higga ierasioal eulah membuuhka dukuga keberadaa berbagai fasilias (ifra higga suprasrukur) perikaa, sau diaaraya adalah saraa cold sorage. Saraa ii diharapka dapa berfugsi sebagai :
2 EPP.Vol.6 No : Seral peampuga produksi perikaa eruama udag, yag aka dipasarka di igka asioal da ierasioal. 2. Saraa pegolaha da aau pegawea produksi perikaa khususya dalam proses pembekua, sehigga dapa meigkaka ilai ambah ekoomi (ecoomic added value) yag mampu diikmai oleh pelaku usaha perikaa di daerah ii. 3. Sabilisaor harga komodias perikaa khususya regioal Kabupae Paser da sekiarya. 4. Koribuor dalam peguraga agka pegaggura melalui serapa eaga kerja. Keberadaa da operasioalisasi cold sorage diyakii mampu mecipaka berbagai peluag kerja seperi pedagag, buruh da karyawa. 5. Saraa pelaiha, magag da pegembaga Ipek dibidag pegolaha hasil perikaa dalam upaya peigkaa ecoomic added value. Saraa ii dapa dimafaaka oleh pelajar, mahasiswa, maupu masyaraka yag memiliki moivasi iggi dibidag usaha perikaa. 6. Koribuor bagi peigkaa perekoomia regioal Paser melalui efek serifugal yag mampu memicu produkivias sekor lai, sehigga secara simula mecipaka icome muliplier effec bagi PDRB. Perwujuda fasilias cold sorage yag mampu memaika peraaya secara maksimal bukalah semaa-maa merupaka beba sau pihak saja dalam hal ii pemeriah daerah, eapi lebih merupaka suau upaya siergis dari berbagai pihak seperi Pemeriah (pusa, provisi da kabupae) sebagai pegelola da aau doaur, pihak swasa sebagai doaur da pemilik kepeiga erhadap fasilias perikaa ii, pihak masyaraka melalui ui-ui ekoomiya da Pergurua Tiggi sebagai peyumbag pemikira/aalisa eag lagkah/sraegi yag aka diambil demi ercapaiya fugsi cold sorage yag opimal. Berkaia dega upaya perwujuda fasilias cold sorage di daerah ii, maka perlulah dilakuka suau kajia pedahulua megeai igka kelayaka operasioalisasi cold sorage di masa kii da medaag dega memasukka berbagai aspek uama seperi ekis ligkuga, sosial da ekoomi (fiasial). Peeliia ii berujua uuk megaalisis kelayaka fiasial pembagua cold sorage di Desa Seake Kabupae Paser dega Megguaka krieria ivesasi yaiu NPV, IRR, Ne BCR da payback period, kemudia dilajuka dega megukur igka kepekaa erhadap perubaha ekoomi da megeahui model perumbuha (red) produksi udag di masa medaag. METODE PENELITIAN Peeliia ii dilaksaaka di Desa Seake Kecamaa Taah Grogo Kabupae Paser, Propisi Kalimaa Timur, dega perimbaga bahwa daerah ii merupaka sera pedaraa ika da komodii perikaa laiya di Kabupae Paser. Peeliia dilaksaaka selama 8 bula. Peeliia ii megguaka meode survei. Sigarimbu da Effedi (1986), megemukaka bahwa survei adalah suau usaha uuk medapaka da megumpulka daa da iformasi dari berbagai idividu respode dega megguaka dafar perayaa yag ersrukur sesuai dega ujua peeliia. Pada peeliia ii diperluka dua jeis daa. Daa primer sebagai daa uama diperoleh dega cara wawacara lagsug dega megguaka dafar perayaa yag elah ersrukur erhadap respode (elaya, pedagag pegumpul, apara dias), da daa sekuder sebagai daa peujag diperoleh dari sudi pusaka Daa yag diperoleh dalam peeliia ii aka diaalisis dega megguaka aalisis fiasial da model red dari ekoomerika. Ibrahim (2003) da LPEM UI (2001) meyaaka bahwa aalisis fiasial berujua uuk meliha igka kelayaka usaha berdasarka aspek keuaga dega krieria ivesasi erdiskoo. Nilai Kiwari Bersih/Ne Prese Value (NPV) yaiu selisih aara mafaa (beefi) dega biaya (cos) yag elah dijadika ilai sekarag. Nilai NPV diperoleh dari : NPV 1 (1 i ) keeraga : B = beefi koor pada ahu (Rp), C = biaya koor pada ahu (Rp), = umur ekoomis usaha budidaya rumpu lau (ahu), i = igka buga yag berlaku (%), = ahu. Krieria: - NPV > 0, maka usaha layak dijalaka. - NPV 0, maka usaha idak layak uuk dijalaka. Tigka Pegembalia Ieral /Ieral Rae of Reur (IRR) merupaka igka buga yag membua ilai NPV sama dega ol. B C
3 Kelayaka Fiasial Pembagua Cold Sorage di Desa Seake Kabupae Paser 3 keeraga : NPV = Ne Prese Value posiif (Rp), NPV = Ne Prese Value egaif (Rp), i = discou rae yag memberika ilai NPV posiif (%), i = discou rae yag memberika ilai NPV egaif (%). Krieria: - Jika IRR > Opporuiy Cos of Capial (OCC), maka usaha layak dijalaka. - Jika IRR Opporuiy Cos of Capial (OCC), maka usaha idak layak dijalaka. Ne Beefi Cos Raio (NBCR) merupaka perbadiga aara mafaa bersih dega biaya bersih yag elah dijadika ilai sekarag, dimaa pembilag bersifa posiif da peyebu bersifa egaif. 1 ( 1 i ) Krieria : - Jika NBCR > 1, maka usaha layak layak dijalaka. - Jika NBCR 1, maka usaha idak layak dijalaka. Masa pegembalia modal ivesasi/payback period/pp adalah jagka waku ereu yag meujukka erjadiya arus peerimaa (cash i flow), secara kumulaif sama dega jumlah ivesasi yag di prese value. keeraga : PP = payback period, T p-1 = ahu sebelumya erdapa payback period, I I = jumlah ivesasi yag elah didiscou, Biep-1 = jumlah beefi yag elah didiscou sebelum payback period, Bp Ne PBP IRR B T i ' NPV C 1 p NPV ' ' NPV i 1 ( i " i ' ) " = jumlah beefi pada payback period berada. Aalisis kepekaa (sesiiviy aalysis) berujua uuk meliha apa yag erjadi dega hasil aalisis proyek, jika erdapa suau kesalaha aau perubaha dalam dasar-dasar perhiuga biaya aau beefi. Skeario sesiivias yag diperkiraka yaiu : - TC (ivesasi + operasioal da ivesasi) aik 1%-k% secara parsial da simula. Jumlah hasil produksi uru 1%-k%. - Harga hasil produksi uru 1%-k%, Kombiasi dari keiga skeario di aas. I i 1 B ( 1 C B i p B C i ) B iep 1 Aalisis kecederuga perubaha (peigkaa/peurua) jumlah produksi ika per ahu megguaka pedekaa ekoomerika, melalui pegujia beberapa model yaiu Tred dega model regresi liier sederhaa dikeahui dega megguaka regresi liier. Regresi liier adalah suau ala yag diguaka uuk megukur ada idakya hubuga aar variabel. Aalisis regresi liier sederhaa didasarka pada hubuga fugsioal aau hubuga sebab akiba aara sau variabel idepede dega sau variabel depede. Meuru Gujarai, (1997), persamaa umum regresi liiar adalah : keeraga : Ŷ = a + bx Ŷ = ilai dugaa Y, a = iercep, b X = koefisie regresi, = periode waku. Tred dega model regresi o liier red parabola (kuadraik) di maa beuk kuadraik mempuyai beberapa deraja, seperi deraja 1 : Y = a + bx 2, deraja 2 : Y = a + bx + cx 2, deraja 3 : Y = a + bx + cx 2 + dx 3 da seerusya. Fugsi kuadraik biasaya berbeuk siklus, ada iik miimum aau maksimum. Tred ekspoesial mempuyai beuk Y = ab x aau Y = ax b, masig-masig diubah melalui proses rasformasi mejadi liier dalam beuk semi log da log, yaiu : Model semi log : Ŷ 0 = a 0 + b 0 X Y 0 = log Y, a 0 = log a, b 0 = log b Model log : Ŷ 0 = a 0 + bx 0 Y 0 = log Y, a 0 = log a, X 0 = log X (Soekarawi, 2003 ) HASIL DAN PEMBAHASAN Gambara Umum Perikaa Kabupae Paser Kabupae Paser memiliki peraira lau seluas 752,76 Km 2, membeag sepajag pesisir paai Kabupae Paser dari arah uara ke selaa yag berhadapa lagsug dega Sela Makassar. Terdapa 10 kecamaa di Kabupae Paser, 5 diaaraya memiliki peraira lau yaiu Kecamaa Tajug Harapa, Taah Grogo, Kuaro, Log Ikis, da Log Kali, dega jumlah desa pesisir 17. Masyaraka di desa-desa pesisir mayorias bermaapecaharia sebagai elaya da pembudidaya (peambak). Jumlah produksi perikaa Kabupae Paser ahu 2007 mecapai ,7 o, megalami peigkaa sebesar o aau 25,17% dari ahu 2006 (15.841,1 o) berari megalami peigkaa. Jumlah produksi perikaa agkap di lau
4 EPP.Vol.6 No : mecapai ,7 o, memiliki koribusi erhadap oal produksi sebesar 74,43%. Jeis ala agkap yag umum diguaka oleh masyaraka elaya di Kabupae Paser adalah regge godrog (rammel e), peambe (gill e), jarig isag/hayu, julu, da pacig, dega ukura kapal raa-raa haya berukura aara 0,5 1 GT, sedagka uuk ala agkap jeis Purse Seie (Gae) umumya diguaka oleh elaya di Desa Tajug Aru dega ukura kapal aara GT. Jeis-jeis hasil agkapa di lau yag memiliki ilai ekoomis peig adalah Udag Widu (Peaeus moodo), Bambaga (Lujaus spp), Teggiri (Scomberomorus commerso), Kakap (Laes calcarifer), Kerapu (Epiephelus spp), Lobser (Paulirus spp), Bawal puih (Pampus argeius), Cumi-Cumi (Loligo spp), Togkol (Euhyus spp), da laiya. Poesi perikaa dara melipui peraira Sugai Telake, Sugai Apar, Sugai Kedilo, da Sugai Kerag yag bermuara di Sela Makassar, sera 8 daau buaa yag merupaka bekas galia ambag, dega kisara luas 6 ha 15 ha. Daau ii dimafaaka oleh masyaraka sekiar uuk usaha budidaya ika dalam karamba da kegiaa peagkapa ika dega ala radisioal, seperi bubu, hampag, pacig, serok/sodo, da laiya. Selai daau erdapa juga beberapa waduk sebagai saraa perikaa budidaya da agkap, dega luas 0,4 ha 0,9 ha. Biaya Ivesasi Pembagua TPI Pembagua Tempa Pelelaga Ika (TPI) oleh Dias Perikaa da Sumberdaya Kelaua berada pada lokasi milik isasi ii seluas 1740 m 2 (29 m x 60 m). Laha ii erleak pada DAS Kadilo, berhadapa lagsug dega Pasar Seake, Desa Seake, sehigga saga mempermudah disribusi hasil perikaa ke pasar ersebu da berbagai ujua pemasara laiya. Pada laha seluas ii aka dibagu sera perikaa erpadu seperi TPI, pabrik es da cold sorage. Jumlah biaya ivesasi yag diperluka dalam mewujudka pembagua cold sorage sebesar Rp , sebagaimaa diampilka pada Tabel 1. Biaya Operasioal da Pemeliharaa Operasioalisasi kegiaa cold sorage eruama dalam hal pembelia baha baku udag, processig pembekua da pejuala ke pedagag aau kosume berikuya membuuhka biaya operasioal sera biaya pemeliharaa ase-ase yag dimiliki. Jumlah biaya operasioal da pemeliharaa yag erjadi seiap ahuya diperkiraka sebesar Rp Biaya operasioal eriggi diserap oleh pegadaa baha baku udag dega harga raa-raa Rp per kg, sejumlah Rp Suplai aka kebuuha lisrik diasumsika berasal dari PLN regioal Paser. Kebuuha biaya operasioal da pemeliharaa diampilka pada Tabel 2. Tabel 1. Rekapiulasi biaya ivesasi pembagua cold sorage. No. Fasilias 1 Bagua Uama Jumlah Saua Luas (m 2 ) Jumlah Ivesasi (Rp) Ruag kompresor ui ,000,000 2 ui 100 Gudag beku 600,000,000 Gudag pembagki 25 lisrik 75,000,000 1 ui 36 Ruag pembuaa es 108,000, Ruag pegupasa 300,000, Ruag pegolaha 300,000,000 Gedug maeriil 36 uuk pegepaka 108,000, ,599,000,000 2 Prasaraa Produksi Tabel 2. Ala uuk pembekua 2 ui 2,000,000,000 Mesi peghacur (ice cruser) 1 ui 50,000,000 Kelas ukura udag (shrimp size grades) 1 ui 50,000,000 Srappig machie 1 ui 150,000,000 Ala pedeeksi logam (meal deecor) 1 ui 150,000,000 Uraia Bak pecucia 1 se 50,000,000 Truk 2 ui 300,000,000 Jumlah Toal 2,750,000,000 4,349,000,000 Rekapiulasi biaya operasioal da pemeliharaa cold sorage. Jumlah ui Biaya Per bula (Rp) Biaya Per ahu (Rp) Teaga Kerja 3 org 3,000,000 36,000,000 BBM 10,000, ,000,000 Lisrik 12,000, ,000,000 Biaya lailai 30,000,000 30,000,000 Baha Baku Udag 6000 kg 330,000,000 3,960,000,000 Jumlah 385,000,000 4,290,000,000 Umur Tekis Cold Sorage Peeua umur ekis cold sorage yag diguaka dalam aalisis kelayaka fiasial berdasarka masa pakai ekis dari ase vial yaiu mesi pembekua. Fasilias uama ii diperkiraka memiliki masa pakai ekis selama 10 ahu, sehigga masa aalisis yag diguaka juga selama 10 ahu. Fasilias laiya diperkiraka memiliki umur ekis yag
5 Kelayaka Fiasial Pembagua Cold Sorage di Desa Seake Kabupae Paser 5 berkisar 5 10 ahu. Pada ahu ke 6, harus dilakuka reivesassi lagi Produksi da Beefi TPI Termiologi produksi pada peeliia sudi kelayaka TPI ii adalah berbagai jeis beefi ekoomi yag secara lagsug mampu diperoleh pegelola TPI dalam hal ii lembaga yag diujuk da dipercaya oleh Dias Perikaa sebagai pegelola melalui suau perjajia kerjasama. Produksi aau beefi yag mampu, dihasilka oleh cold sorage melipui hasil pejuala udag per ahu sebesar Rp , ilai peyususa ala da ilai sisa ivesasi berupa bagua, peralaa. Produksi dari cold sorage diasumsika sebagai beriku : - Hasil produksi udag per bula sejumlah 6 o per bula yag bersumber dari hasil peagkapa da budidaya ambak. Sebagaimaa dikeahui bahwa raa-raa produksi udag per bula berkisar o dega harga jual raa-raa berdasarka daa dias yaiu Rp per kg. Diperkiraka, cold sorage mampu meyerap hasil produksi ersebu sebesar 40% dari raa-raa produksi 15 o. - Harga jual raa-raa diigkai elaya aau pembudidaya Rp per kg, sedagka harga jual diigka cold sorage Rp per kg. Aalisis Fiasial Asumsi yag medasari aalisis adalah 1. Umur proyek dieapka selama 10 ahu berdasarka umur ekoomis dari kompoe uama yaiu mesi pembekua. 2. Nilai beefi erdiskoo oal sebesar Rp. 5,833,158,514 aau raa-raa perahu dieapka sebesar Rp.583,315,851 yag merupaka hasil pejuala udag beku. 3. Tigka diskoo aau OCC yag diguaka igka suku buga perbaka di Kalimaa Timur sebesar 12.25%. 4. Proyek ii diperkiraka meyerap modal ivesasi sebesar Rp, 4,349,000,000,- da modal operasioal Rp per ahu. Nilai Kiwari Bersih (Ne Prese Value/NPV) Keberadaa saraa cold sorage di Kabupae Paser diperkiraka mampu meghasilka oal beefi erdiskoo bagi pegelolaya selama 10 ahu sebesar Rp. 5,833,158,514 dega ilai kiwari bersih (NPV) sebesar Rp 1,484,158,514,-. Hal ii memberika peafsira bahwa selama umur proyek berlagsug, aka diperoleh akumulasi keuuga bersih dimasa medaag dega ilai sekarag sebesar NPV ersebu. Nilai NPV berada diaas 0, sehigga secara fiasial pembagua cold sorage layak da prospekif uuk dilaksaaka Ieral Rae of Reur (IRR) Berdasarka igka pegembalia ieral, proyek pembagua cold sorage prosfekif uuk dilaksaaka karea ivesasi yag diaamka pada ahu awal proyek mampu memberika keuuga sebesar 20,37% (IRR > OCC 12,25%) selama operasioalisasi berjala (10 ahu). Modal ivesasi yag dimiliki aka lebih efekif dalam meghasilka beefi ekoomi jika diaamka dalam proyek pembagua cold sorage, dibadigka keika modal ersebu harus dideposioka di perbaka komersil. Ne Beefi Cos Raio (NBCR) Pelaksaaa kegiaa operasioalisasi cold sorage eruama dalam hal pembekua udag, diperkiraka mampu memberika e beefi Rp. 5,833,158,514,- da biaya ivesasi Rp ,- sehigga rasio aara keduaya adalah 1,34. Hal ii berari bahwa keuuga yag diperoleh selama proyek berlagsug sebesar 1,34 kali oal biaya ivesasi yag dikeluarka. Dega demikia pembagua cold sorage berdasarka NBCR layak dilaksaaka (NBCR > 1). Pay Back Period (PBP) Proyek pembagua cold sorage memberika masa pegembalia ivesasi yag relaif cepa (7,5 ahu) sehigga layak uuk dilaksaaka (GO). Seelah payback period ercapai, maka saraa pembekua udag ii aka memberika keuuga selama 2,5 ahu bagi pegelolaya. Berdasarka 4 krieria ersebu maka proyek pembagua cold sorage di kabupae Paser layak da prosfekif uuk dilaksaaka dega berpedoma pada asumsi yag elah dibagu berdasarka kodisi akual. Aalisis Sesiivias Aalisis ii saga bermafaa uuk megeahui sejauhmaa suau kegiaa proyek mampu meolerasi berbagai diamika ekis da ekoomi yag erjadi pada saa proyek aka dimulai maupu keika proyek sedag berlagsug. Perubaha ekis da ekoomi yag dimaksud umumya disebabka oleh fakor alam, kodisi makro ekoomi suau wilayah baik yag erjadi secara alamiah (perubaha srukur demad supply
6 EPP.Vol.6 No : masyaraka) maupu sebagai dampak iervesi pemeriah melalui berbagai kebijaka pembagua dimasa lalu maupu yag aka daag. Proyek pembagua da operasioalisasi cold sorage saga sesiif erhadap kodisi peurua peerimaa ahua sebesar 5%. Hal ii meujukka kompoe peerimaa saga memegag peraa peig dalam keberlagsuga akivias cold sorage. Diharapka pemeriah selaku pegelola mampu mejaga kesabila peerimaa yag bersumber dari pejuala udag beku seharga R per kg, dega harga beli diigka produse Rp /kg. Jika memugkika, peerimaa dapa diigkaka lagi dega meggali sumber peerimaa lai yag poesial secara ekoomi apa meguragi aspek sosial dari keberadaa cold sorage bagi masyaraka. Keaika kompoe biaya operasioal da pemeliharaa sera ivesasi higga 5% relaif berdampak erhadap igka kelayaka fiasial proyek. Hal ii meujukka bahwa pembagua da operasioalisasi saraa ii dimasa medaag membuuhka biaya yag relaif iggi baik dari sisi upah eaga kerja, pemeliharaa ase, da pembelia baha baku udag. Hasil aalisis sesiivias diampilka pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil aalisis sesiivias pembagua TPI. No Skeario NPV IRR NBCR PP Ke A Awal 3,198,511, % layak B biaya aik 5%, Beefi Kosa 3,004,579, % layak C biaya aik 90%, Beefi Kosa (292,271,903) 11.39% Tidak layak D biaya (OM) aik 15%, Beefi Kosa 3,032,424, % layak E biaya (OM) aik 290%, Beefi Kosa (12,509,073) 12.18% Tidak layak F peerimaa uru 5%, biaya kosa 449,397, % layak G peerimaa uru 15%, biaya kosa (6,186,160) 12.21% Tidak layak Aalisis Perumbuha (Tred) Jumlah Produksi Ika Hasil aalisis ii didasarka pada daa yag diperoleh dari Bada Pusa Saisik selama kuru waku 5 ahu sebagaimaa diampilka pada Tabel 4. Berdasarka hasil aalisis dega megguaka model red liier dari ekoomerika diperoleh model sebagai beriku : Y = X 0,036 (54,53) (2,88) (0,000) (0,023) 0,05 Tabel 4. Jumlah produksi udag Kabupae Paser. Tahu Jumlah Produksi (o) , , , , , , , , , * 9, * 9,569 Sumber : Daa Sekuder (2008) Model ersebu meujukka adaya kecederuga peigkaa jumlah produksi udag Kabupae Paser seiap ahuya, yag diujuka oleh besara perpagkaa koefisie X berada posiif yaiu 0,036. Hal ii cukup beralasa megiga adaya perambaha perahu dari jumlah armada peagkapa da kegiaa budidaya baik yag berlokasi di peraira lau maupu peraira umum. Fakor lai yag dapa memicu peigkaa produksi perikaa khususya komodii udag yaiu adaya elaya aau age besar yag cederug memasarka produk perikaaya di wilayah ii, dikareaka permiaa da harga yag relaif sabil, sera jarak fishig groud dega wilayah pemasara relaif deka. Produksi (o) 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 - Y = X 0, Tahu Gambar 1. Tred peigkaa produksi perikaa per ahu = Kodisi akual = Kodisi proyeksi. Pembagua cold sorage di Wilayah Kabupae Paser dapa erwujud da memiliki mafaa sosial ekoomi ligkuga secara berkelajua dega memperimbagka halhal sebagai beriku: 1. Megiga besarya biaya yag dibuuhka dalam pembagua saraa cold sorage
7 Kelayaka Fiasial Pembagua Cold Sorage di Desa Seake Kabupae Paser 7 da operasioalisasi kegiaa haria, maka sebaikya erdapa sharig modal aara pihak pemda, pemeriah pusa dega pelaku bisis yag memiliki ieres iggi erhadap ivesasi usaha perikaa perikaa. Kalaupu saraa ii sepeuhya didaai da dijalaka oleh pihak swasa, harus ada koordiasi da moiorig oleh isiusi Pemda besera masyaraka agar dapa dihidari feomea moopolisik yag dapa berdampak besar pada usaha perikaa rakya (misal kemacea disribusi hasil perikaa, aeka reribusi yag iggi, yag akhirya berdampak erhadap peurua profi). 2. Dalam peyusua racag bagu secara deail (Deail Egieerig Desai/DED) higga pembagua fisik, perlu pelibaa berbagai eaga ahli (eruama dalm hal moiorig) dibidag biofisik ligkuga dara da peraira, arsiek bagua dara, ahli pegaira agar dapa memberika kosruksi bagua yag ideal da aha lama uuk cold sorage sehigga mampu mecipaka kierja saraa yag maksimal 3. Pada awal ahu pembagua cold sorage higga akhir umur usaha berakhir, diusahaka dapa diaggulagiya kodisikodisi yag idak meguugka sebagaimaa disajika dalam aalisis sesiivias fiasial 4. Pegelola besera Dias Perikaa da Sumberdaya kelaua harus mampu memperahaka koiuias baha baku udag per bula. Upaya yag dapa dilakuka yaiu mejali kerjasama aau kemiraa dega produse udag (peambak, elaya da pedagag pegumpul) di dalam da luar Kabupae Paser (Peajam Paser Uara) dega memperhaika beberapa hal yaiu : - Pembelia udag dega harga yag sesuai dega pedagag pegumpul lokal aau age perikaa yag erdapa di Koa Balikpapa. - Pembelia udag dilakuka secara uai, jika erjadi peudaa pembayara, diharapka idak melebihi 1hari. - Pemberia iseif pada seiap kuaias udag yag dijual oleh produse kepada pegelola berupa bous dalam beuk uag, harga, barag da lai-lai. - Pemberia iformasi harga secara berkala, yag dapa meumbuhka rasa kepercayaa produse erhadap pegelola cold sorage. - Pemberia peyuluha da iformasi pegembaga usaha. - Jika cold sorage elah mampu memeuhi arge peroleha profi, sebaikya diupayaka adaya pemberia pijama aau kredi peguaa modal kepada produse, hal ii dapa memberika ika sosial kepada para produse erhadap pegelola cold sorage. 5. Saraa cold sorage dapa juga dimafaaka uuk peyimpaa muli produk perikaa da peeraka seperi ika, ayam da dagig sapi. Beberapa hal yag harus diperimbagka adalah : - Sisem peyimpaa muliproduk (ayam, dagig sapi da ika) yag berkaia dega muu produk sediri. - Harga sewa yag dieapka, sebagai daya arik bagi calo peggua cold sorage, sera mafaa yag mereka peroleh dari keberadaa saraa ii. 6. Perlu dilakuka sosialisasi eag keberadaa saraa cold sorage kepada para pedagag yag erdapa di Pasar Seake, agar dapa memafaaka saraa ii sehigga muu barag dagaga berupa ika, ayam da dagig mampu diperahaka dalam jagka waku ereu, dapa dijual lagi pada hari berikuya, dega demikia igka kerugia pedagag dikareaka barag yag idak erjual dapa dieka semiimal mugki. KESIMPULAN Kesimpula dari hasil peeliia ii adalah: 1. Berdasarka uji kelayaka fiasial, pembagua cold sorage di Kabupae Paser layak da prosfekif uuk dilaksaaka, selama proyek berlagsug higga akhir umur dari operasioalisasi, pegelola memperoleh keuuga (beefi) yag maksimal, diujukka oleh ilai dari 4 krieria ivesasi yaiu NPV = Rp 1,484,158,514,-; IRR = 20,37%; Ne Beefi Cos Raio (NBCR) = 1,34; Pay Back Period = 7,5 ahu. 2. Secara fiasial, proyek pembagua cold sorage ii haya prosfekif dilaksaaka jika pegelola mampu memperahaka koiuias pasoka baha baku berupa udag lau dalam kuaias 6 o per bula dega harga beli Rp /kg da harga jual Rp /kg. 3. Kodisi pembagua cold sorage sesiif erhadap :
8 EPP.Vol.6 No : Peigkaa biaya oal (biaya ivesassi da biaya operasioal pemeliharaa) sebesar 6% sedagka beefi kosa. - Peurua peerimaa oal eruama yag bersumber dari kuaias pejuala udag beku 5% (kurag dari 6 o per bula) sedagka biaya kosa 4. Operasioalisasi akivias cold sorage aka memberika dampak sosial secara posiif erhadap masyaraka seperi : produse (elaya, peambak/pembudidaya) pedagag pegecer, age perikaa, da masyaraka lokal sekiar, dalam beuk peigkaa perekoomia keluarga. DAFTAR PUSTAKA Dias Perikaa da Sumberdaya Kelaua Kabupae Paser, Lapora saisik perikaa Tahu Pemeriah Kabupae Paser, Taah Grogo. Gujarai, D Ekoomerika dasar. Terjemaha oleh AK. Sumaro Zai. Erlagga Jakara. Ibrahim, M.Y Sudi kelayaka bisis, Rieka Cipa, Jakara. Lembaga Peyelidika Ekoomi da Masyaraka. Fakulas Ekoomi Uiversias Idoesia (LPEM FE UI) Perecaaa da aalisa proyek, Jakara. Soekarawi Teori ekoomi produksi dega pokok bahasa aalisis fugsi Cobb-Douglas. PT RajaGrafido Persada, Jakara.
III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN 1. Lokasi da Waku Lokasi kajia berempa uuk kelompok dilaksaaka di kelompok peeraka sapi di Bagka Tegah, Provisi Bagka Beliug, da Kelompok Peeraka Sapi di Cisarua, Bogor, Provisi Jawa
Lebih terperinciKRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB
KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Sudi kelayaka bisis pada dasarya berujua uuk meeuka kelayaka bisis berdasarka krieria ivesasi Krieria ersebu diaaraya adalah ; 1. Nilai bersih kii (Ne
Lebih terperinciBAB V METODE PENELITIAN
31 BAB V METODE PENELITIAN 5.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Sukaagara, Kabupae Ciajur. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive samplig) dega memperimbagka aspek
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA
ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA Laar Belakag Masalah Semaki berambah pesaya pembagua dibidag kosruksi maka meyebabka meigka pula kebuuha aka meerial-maerial
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di
8 METODE PENELITIAN Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka selama 3 bula, erhiug sejak bula Februari sampai dega April 2008, di DAS Waeruhu, yag secara admiisraif erleak di wilayah Kecamaa Sirimau,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Ramala pada dasarya merupaka dugaa aau perkiraa megeai erjadiya suau kejadia aau perisiwa di waku yag aka daag. Peramala merupaka sebuah ala bau yag peig dalam
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
29 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Pamijaha, Kabupae Bogor, Provisi Jawa Bara. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive) dega perimbaga
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: 06Fakulas EKONOMI DAN BISNIS EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI Program Sudi Akuasi Idik Sodiki,SE,MBA,MM Krieria Kepuusa Ivesasi aau Pegaggara Modal o Beberapa krieria yag aka diperguaka
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013
ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS AGROINDUSTRI EMPING MELINJO SKALA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (Fiacial ad Sesiiviy Aalysis of Empig Melijo Agroidusry i Micro, Small ad Medium Busiess (UMKM)
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014
ANALII KELAYAKAN PENGEMBANGAN AGROINDUTRI GULA KELAPA KALA MIKRO DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (The Feasibiliy Aalyses of Developig A Micro cale of Cocou ugar Agro-Idusry I Eas Lampug Disric) Pei Rosepa,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Beuk da Meode Peeliia Peeliia Opimalisasi da Sraegi Pemafaaa Souher Bluefi Tua di Samudera Hidia Selaa Idoesia diarahka pada upaya uuk megugkapa suau masalah aau keadaa
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia yag dilakuka pada Bula Jauari higga Mei 2008 yag mecakup peyusua proposal higga peyusua draf skripsi dilaksaaka di empa kecamaa di Kabupae Garu,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala (orecasig) Peramala (orecasig) adalah suau kegiaa yag memperkiraka apa yag aka erjadi pada masa medaag. Peramala pejuala adalah peramala yag megkaika berbagai
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE
Jural Ilmiah Uiversias Baaghari Jambi Vol.11 No.1 Tahu 2011 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE (ASAP CAIR) (Sudi Kasus Idusri Rumah Tagga Seaig Jaya Di Desa
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak
BB V NLIS HSIL 5.1 Ukura kurasi Hasil Peramala Uuk medapaka jeis peramala yag digika erdapa bayak parameer-parameer yag dapa diguaka. Seperi yag elah diuraika pada ladasa eori, parameer-parameer ersebu
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA MESIN PEMANEN PADI (COMBINE HARVESTER) DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Fiacial Feasibiliy Aalysis of Rice Harvesig Machie (Combie Harveser)
Lebih terperinciJURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 15, NO. 1, FEB 2016 ISSN
ANALISIS USAHA IKAN OLAHAN PADA KELOMPOK PERAJIN DI KAWASAN PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE Muhammad Arifai 1, Said Herry Syafrijal 2, Teuku Musaqim 3 1,2,3) Dose Jurusa Taa Niaga Poliekik Negeri Lhoksemawe ABSTRACT
Lebih terperinciJurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) IX (1): ISSN:
Jural Perikaa (J. Fish. Sci.) IX (1): 161-166 ISSN: 0853-6384 161 Shor Paper Absrac KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN DI PANTAI TRISIK, KECAMATAN GALUR, KABUPATEN KULON PROGO FINANCIAL FEASIBILITY
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)
ANALISIS FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG SKALA UMK DI KOTA METRO (Fiacial ad Added Value Aalysis of Micro ad Small Scale Baaa Chip Agroidusries i Mero Ciy) Febriyai, Muhammad Irfa
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015
KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SENGON (Albazia falcaaria) RAKYAT DI KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG (Fiacial Feasibiliy ad Agribusiess Developme Prospecs of Sego (Albazia
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru)
Aalisis Kelayaka Usaha uah Naga (Hilocerius Cosaricasis) di Pekabaru (Khairuas & Ermi Tey) ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANARU (Sudi di Keluraha Sail Teaya Raya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN EORI 2.1 Pegeria Peramala Peramala adalah kegiaa uuk memperkiraka apa yag aka erjadi di masa yag aka daag. Sedagka ramala adalah suau siuasi aau kodisi yag diperkiraka aka erjadi pada masa
Lebih terperinciOleh: Deden Abdul Wahab*) dan Budi Dharmawan**) *) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA **) Dosen Tetap Unsud
KELAYAKAN DAN SKALA USAHA AGROINDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS Feasibiliy ad Busiess Scale of Soybea Agroidusry i Kembara Sub disric Bayumas Regecy Oleh: Dede Abdul Wahab) da Budi
Lebih terperinciProspek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya)
Jural Ilmiah Mahasiswa Peraia Usyiah Prospek Pegembaga Usahaai Jerag di Kabupae Aceh Jaya (Farmig Developme Prospecs jerag i Aceh Jaya) Cu Ega Savia 1, Sofya 1, Irwa A. Kadir 1 1 Program Sudi Agribisis,
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
50.7 4.3770 6.7547 6.7547 4.4 48.6965 R4.7 36.3 N8 TOL 0..70 35.9497 36.3.99 50.7 94.338 6.89 3.5 6.75 7.567 36.0 6.4837 57.396 8.783 66.0384 5.337 37.006 3.568 PISAU POTONG AISI D SEPUH No Qy NAME MATERIAL
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
. Pedahulua PENGUJIAN HIPOTESIS Hipoesis Saisik : peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih populasi. Pegujia hipoesis berhubuga dega peerimaa aau peolaka suau hipoesis. Kebeara (bear aau salahya) suau hipoesis
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3 Meode Pegumpula Daa 3 Jeis Daa Pada peeliia ii aka megguaka jeis daa yag bersifa kuaiaif Daa kuaiaif adalah daa yag berbeuk agka / omial Dalam peeliia ii aka megguaka daa pejuala
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala ( Forecasig ) Peramala ( forecasig ) adalah kegiaa megisemasi apa yag aka erjadi pada masa yag aka daag. Peramala diperluka karea adaya perbedaa kesejaga waku
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Uiversias Sumaera Uara BAB 2 LANDASAN TEORI Ladasa eori ii merupaka hasil dari ijaua lieraur-lieraur yag ada kaiaya dega meode-meode peramala maupu dega koeks laiya dalam peulisa Tugas Akhir ii. Adapu
Lebih terperinciB A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan
30 B A B III METODE PENELITIAN 3. Peeapa Lokai da Waku Peeliia Objek peeliia dalam peeliia ii adalah megaalii perbadiga harga jual produk melalui pedekaa arge pricig dega co-plu pricig pada oko kue yag
Lebih terperinciNILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN
NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN Nomi Kelari *, Hasriai 2, Musraii 2 Mahasiswa Program S Maemaika 2 Dose Jurusa Maemaika Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Meode peramala merupaka bagia dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramala adalah dere waku. Meode ii disebu sebagai meode peramala dere waku karea memiliki kareserisik
Lebih terperinciPOTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA.
POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Erwa Sulistiato Fakultas Perikaa da Ilmu Kelauta, Uiversitas Mulawarma Samarida, Kalimata
Lebih terperinciRumus-rumus yang Digunakan
Saisika Uipa Surabaya 4. Sampel Tuggal = Rumus-rumus yag Diguaka s..... Sampel berkorelasi D D N N N...... 3. Sampel Bebas a. Uuk varias sama... 3 aau x x s g... 4 b. Sampel Heeroge Guaka Uji Corha - Cox
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang
BAB II LANDASAN TEORI Dalam peulisa ugas akhir ii diperluka eori-eori yag medukug yag didapa dari maa kuliah yag perah dierima, da referesi-referesi sebagai baha pedukug. Uuk mecapai ujua dari peulisa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Defiisi Peramala Peramala adalah proses uuk memperkiraka berapa bayak kebuuha dimasa medaag yag melipui kebuuha dalam ukura kuaias, kualias, waku da lokasi yag dibuuhka dalam
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT. LEMINDO ABADI JAYA AREA DISTRIBUSI RIAU DARATAN) Peir Papilo 1, Ramadhail 2 Jurusa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM)
Jural Pelia Iformaika, Volume 16, Nomor 3, Juli 2017 IN 2301-9425 (Media Ceak) PENERAPAN METODE EXPONENTIAL MOOTHING DALAM MEMPREDIKI JUMLAH IWA BARU (TUDI KAU: MK PEMDA LUBUK PAKAM) Kuriagara Mahasiswa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA
Widya Tekika Vol.18 No.2; Okober 2010 ISSN 1411 0660: 1-6 Absrak STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Arie Resu Wardhai 1), Salvador Mauel Pereira 2) Perusahaa sepau da sadal House of Mr.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output
Lebih terperinciV. PENGUJIAN HIPOTESIS
V. PENGUJIAN IPOTEI A. IPOTEI TATITIK Defiisi uau hipoesa saisik adalah suau peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih variabel populasi. ipoesis digologka mejadi. ipoesis ol adalah hipoesis yag dirumuska
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN)
Widiyarii, Pegguaa Meode Peramala dalam. PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN) Widiyarii Program Sudi Tekik Idusri Fakulas Tekik da MIPA, Uiversias
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI
Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.
Lebih terperinciPrediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (4) 337-35 (3-98X Pri) D-34 Sepeda Moor Merek X Di Kabupae Da Koamadya Malag Dega Meode Peramala Hierarki Rika Susai, Desri Susilaigrum, da Suharoo Jurusa Saisika,
Lebih terperinciOleh: Moch. Prihatna Sobari 1, Muzakir 2. Diterima: 10 Maret 2008; Disetujui: 1 September 2008 ABSTRACT
Bulei PSP. Volume XVII. No. 3. Desember 008 KAJIAN EKONOMI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TERI DI KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT Ecoomic Aalysis for Achovy Resources Uilizaio i Agam Disric, Provice
Lebih terperinciANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR
Jural Ilmiah Tekik Sipil Vol. 16, No. 1, Jauari 2012 ANALISIS RETURN ON INVESTMENT PROYEK PEMBANGUNAN GOR KEROBOKAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL KERJA KONTRAKTOR A.A. Wiraaa Dose Jurusa Tekik Sipil, Fakulas
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka
Lebih terperinciPeramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown
Jural EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Mei 06 ISSN 085-789 Peramala Jumlah Peduduk Koa Samarida Dega Megguaka Meode Pemulusa Ekspoesial Gada da Tripel Dari Brow Forecasig he Populaio of he Ciy of Samarida
Lebih terperinciOPTIMASI INVENTORY COST PADA MODEL MATEMATIKA EPQ (ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY) DENGAN BACKORDER DAN VARIASI SET UP COST Rofila El Maghfiroh 4
JURNAL ILMU-ILMU EKNIK - SISEM Vol. 3 No. OPIMASI INVENORY COS PAA MOEL MAEMAIKA EP (ECONOMIC PROUCION UANIY) ENGAN ACKORER AN VARIASI SE UP COS Rofila El Maghfiroh 4 Absrak: Masalah pegedalia persediaa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika. Oleh: AFRIANTI
MODEL TIME SERIES UNTUK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM (SPBU) ARIFIN ACHMAD-PEKANBARU TUGAS AKHIR Diajuka sebagai Salah Sau Syara
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah
Lebih terperinciPerhitungan Finansial Penggemukan Sapi di Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupaten Tabanan
Perhiuga Fiasial Peggemuka Sapi di Koperasi Usaha Agribisis Terpadu (KUAT) Subak Guama Kabupae Tabaa NI PUTU ROSY PRADNYANI RIA PUSPA YUSUF *) DEWA AYU SRI YUDHARI Prodi Agribisis (Eksesi) Fakulas Peraia
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif
Lebih terperinciInflasi dan Indeks Harga I
PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung
42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April
Lebih terperinciBAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel
BAB III PENAKSIR DERET FOURIER 3. Peaksi Dalam saisika, peaksi adalah sebuah saisik (fugsi dai daa sampel obsevasi) yag diguaka uuk meaksi paamee populasi yag idak dikeahui (esimad) aau fugsi yag memeaka
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciDAMPAK KEBERADAAN PASAR MODREN TERHADAP KINERJA EKONOMI REGIONAL
DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODREN TERHADAP KINERJA EKONOMI REGIONAL Rasidi Karo-Karo Siepu Fakulas Peraia Uiversias Islam Sumaare Uara-Meda E-mail: rasid888@yahoo.com Absrac The objecive of sudy is o aalyze
Lebih terperinciREGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan
REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k
Lebih terperinciANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA
ANALISIS SENSITIVITAS PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR PADA RUMAH SUSUN WARU GUNUNG KARANG PILANG SURABAYA Feri Hariao Nur Yahya Haafi Jurusa Tekik Sipil - Isiu Tekologi Adhi Tama Surabaya Jala Arief Rachma
Lebih terperinciBab IV Pemodelan Kelayakan Finansial Pengembangan Perumahan
Bab IV Pemodela Kelayaka Fiasial Pegembaga Perumaha IV. Sudi Kasus Sudi kasus pada peeliia ii dilakuka erhadap pegembag perumaha yag megembagka rumah meegah da rumah mewah di wilayah Jabodeabek. Pemiliha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi
Lebih terperinciMETODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan
METODOLOGI Waku da Tempa Peeliia merupaka desk sudy dega megguaka daa sekuder da pegolaha daa dilakuka di Laboraorium Klimaologi Depareme Geofisika da Meeorologi, Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua Alam,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).
Lebih terperinciANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI ANUITAS JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ
Bulei Ilmiah Ma. Sa. da Terapaya (Bimaser) Volume 05, No. 2 (206), hal 79-86 PENENTUAN NILAI ANUITAS JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ Sii Faimah, Neva Sayahadewi, Shaika Marha INTISARI
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Pegukura kierja keuaga perusahaa pada dasarya dilaksaaka karea igi megetahui tigkat profitabilitas (keutuga) da tigkat resiko atau tigkat kesehata suatu
Lebih terperinciBeberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) . Definisi L.2 (Kejadian lepas )
33 LAMPIRAN 34 35 Beberapa Defiisi Ruag Cooh Kejadia da Peluag Suau percobaa yag dapa diulag dalam kodisi yag sama, yag hasilya idak dapa diprediksi dega epa eapi kia bisa megeahui semua kemugkia hasil
Lebih terperinciB. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH
A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Maa Kuliah : Kalkulus 1 Kode Maa Kuliah : MUG1A4 SKS : 4 (empa) Jeis : Maa kuliah wajib Jam pelaksaaa : Taap muka di kelas = 4 jam per peka Tuorial/ resposi Semeser / Tigka
Lebih terperinciAnalisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Lhok Geulumpang, Aceh Jaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Pri) C-6 Aalisa Fakor-fakor yag Mempegaruhi Pegembaga Kawasa Wisaa Bahari Lhok Geulumpag, Aceh Jaya Rizki Saryao, Adjie Pamugkas Jurusa
Lebih terperinciPERAMALAN PERMINTAAN EKSPOR INDUSTRI MEBEL DI PT.SPU JEPARA
PERAMALAN PERMINTAAN EKSPOR INDUSTRI MEBEL DI PT.SPU JEPARA DISUSUN OLEH : NAMA : AZIS WIDODO NIM : 41605110061 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANASAN TEORI.1 Pegeria Persediaa Meuru Ragkui (000,p1) persediaa adalah suau akiva yag melipui barag-barag milik perusahaa dega maksud uuk dijual dalam suau periode usaha ereu, aau persediaa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciMODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR
MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR Diajuka Sebagai Salah Sau Syara Uuk Memperoleh Gelar Sarjaa Sais Pada Jurusa Maemaika Oleh :
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB TINJAUAN PUSTAKA Tijaua Pusaka Pegguaa meode peramala Forecasig elah dilakuka oleh berbagai macam peeliia dalam berbagai bidag eruama diguaka dalam memprediksi pejuala pada perusahaa Beriku dibawah
Lebih terperinciMENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012
MENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012 Julia Nahar 1 1 Uiversias Padjadjara, Jala Raya Badug-Sumedag km 21,Jaiagor
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peeliia Terdahulu Black da Scholes (973) meyaaka bahwa ilai ase megikui Gerak Brow Geomeri, dega drif μ (ekpekasi dari reur) da volailias σ (deviasi sadar dari reur). Berawal dari
Lebih terperinci4. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data
4. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waku Peeliia Lokasi peeliia di Kabupae Blora Propisi Jawa Tegah. Pemiliha lokasi memperimbagka Kabupae Blora memiliki kawasa hua yag palig luas da produksi kayu erbesar,
Lebih terperinciANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo
ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI DI KELAS X SMAN 1 UKUI
PENERAPAN METODE TUTOR EBAYA UNTUK MENINGKATKAN PRETAI BELAJAR KIMIA IWA PADA POKOK BAHAAN REAKI OKIDAI DAN REDUKI DI KELA X MAN UKUI Asrida Mulyai ), Asmadi M. Noer ), Erviyei 3) ) Mahasiswa Program udi
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PASAR TRADISIONAL MODERN PLAJU PALEMBANG
ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PASAR TRADISIONAL MODERN PLAJU PALEMBANG Hei Fitriai Jurusa Tekik Sipil Fakultas Tekik Uiversitas Sriwijaya Jala Raya Prabumulih Km. 32 Ideralaya Oga Ilir Sumatra Selata E-mail:
Lebih terperinciS.O.P PERMOHONAN IJIN/PERSETUJUAN PENGGELEDAHAN
Jala Bugur Besar Raya Kav. 24, 26, 28 Keluraha Guug Sahari Selaa Kecamaa KemayoraJakara Pusa Telepo 021-4244404, faximile 021-424400 Websie : www.p-jakarapusa.go.id, Email : ifo@p-jakarapusa.go.id Jakara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28
5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.
Lebih terperinciCharistantya Tegar Aganta Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FUNDAMENTAL MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) (Sudi Pada Perusahaa-Perusahaa Yag Terdafar Dalam Ideks LQ45 BEI Idoesia 2010-)
Lebih terperinci