JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

Transkripsi

1 ANALISIS FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI DESA PAMPANGAN KECAMATAN SEKINCAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT (Fiacial Aalysis ad Developmet Strategy of White Oyster Mushroom Farmig i Pampaga Village, Sekicau Subdistrict, West Lampug District) Octa Primada Mukti, Dwi Haryoo, Lia Marlia Jurusa Agribisis, Fakultas Pertaia, Uiversitas Lampug, Jl. Prof. Dr. Soematri Brojoegoro No. 1 Badar Lampug 35145, Telp , octa.primada@yahoo.com ABSTRACT This study aims to aalyze fiacial viability of oyster mushroom farmig ad to arrage strategies of developig oyster mushroom farmig. This research is located i Sekicau District of West Lampug which is itetioally chose with the cosideratio that it has good prospects i the field of horticulture, especially the oyster mushroom. Respodets iclude three farmers cultivatig oyster mushrooms. The research was coducted i February The first objective is aalyzed quatitatively by usig fiacial aalysis (Net B / C, NPV, IRR, ad Payback Period) with a compoudig factor (CF) of 9 percet ad the secod goal is aalyzed descriptively with SWOT aalysis. The results showed that the oyster mushroom farmig i West Lampug was feasible ad profitable to be pursued. Fiacially, the busiess is still viable because the NPV ad Net B / C is higher tha 1, ad the value of IRR is higher tha the iterest rate. Strategy priority to develop oyster mushroom farmig cosists of improvig the quality of oyster mushroom products i order to attai physical ad o physical assistace from govermet, wideig marketig etworks, ad improvig the use of appropriate techology i farmig. Key words : developmet strategiy, fiacial aalysis, ad oyster mushroom PENDAHULUAN Permitaa egara importir jamur dari Idoesia pada tahu 2014 rata-rata cukup besar, yaitu sekitar 820 to/bula utuk berbagai jeis jamur. Permitaa ekspor yag besar ii belum mampu dipeuhi, bahka kebutuha dalam egeri belum dapat dipeuhi secara meyeluruh. Kosumsi jamur Idoesia rata-rata adalah 0,197 kg per kapita per tahu, da cukup baik perkembagaya dibadigka kosumsi jamur Sigapura dega rata-rata 0,125 kg per kapita per tahu da kosumsi jamur Jepag dega rata-rata 0,148 kg per kapita per tahu (Agria 2014). Laju pertumbuha subsektor taama baha makaa memberika kotribusi pada sektor pertaia di Idoesia pada tahu 2013 sebesar 48,56 da pada tahu 2014 sebesar 48,25 perse, dalam hal ii terjadi sedikit peurua karea adaya beberapa kedala yag terjadi diataraya adalah iklim da cuaca, suhu, kodisi geografis, serta kesubura laha yag sulit diprediksi. Salah satu komoditas hortikultura dari kelompok sayura yag potesial utuk dikembagka adalah jamur tiram putih. Kabupate Lampug Barat diketahui memiliki luas pae terbesar ketiga di Provisi Lampug pada tahu 2014 dega luas pae 2000 da produksi yag dihasilka per kuital (BPS Provisi Lampug 2015). Kecamata Sekicau juga sagat berpotesi dalam bidag hortikultura karea iklim da cuaca yag sagat cocok utuk pertumbuha jamur tiram. Produksi jamur tiram di Kabupate Lampug Barat sedikit redah. Ii dikareaka produksi jamur tiram yag belum berkembag serta dipegaruhi oleh luas pae yag masih sedikit. Masalah yag meghambat perkembaga jamur tiram adalah terkadag suhu yag sulit diprediksi membuat jamur tiram mudah busuk (Dias Pertaia Taama Paga da Hortikultura 2015). Petai dalam mejalaka usahatai jamur tiram dihadapka pada berbagai masalah diataraya petai membutuhka biaya ivestasi yag cukup besar utuk biaya kumbug, peralata, rak, da ditambah dega biaya pembelia baglog yag tidak sedikit. Tataga yag harus dihadapi dalam budidaya jamur tiram adalah budidaya yag masih tradisioal dega skala usaha yag masih kecil, keterbatasa modal usaha, da wilayah pemasara yag sagat kecil (BP4K Kabupate Lampug Barat 2015). Petai juga harus 31

2 mempertimbagka da meerima risiko yag atiya aka timbul, karea masa pegembalia yag cukup lama. Hal-hal tersebutlah yag mugki meyebabka petai kurag termotivasi utuk terus mejalaka usahataiya da lebih memilih jeis taama yag tidak perlu perawata secara itesif. Masalah laiya juga petai haya bertumpu pada strategi sebelumya sehigga disaraka utuk meambah ragam strategi pegembaga laiya agar usahaya jauh lebih berkembag. Berdasarka masalah tersebut, maka peelitia ii bertujua utuk megaalisis kelayaka fiasial usahatai jamur tiram da meyusu strategi pegembaga usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat. METODE PENELITIAN Peelitia ii dilakuka di Desa Pampaga, Kecamata Sekicau, Kabupate Lampug Barat. Lokasi peelitia ditetuka secara segaja (purposive) dega pertimbaga bahwa di lokasi tersebut merupaka salah satu setra produksi jamur tiram. Metode peelitia yag diguaka pada peelitia ii adalah studi kasus. Sampel pada peelitia ii adalah ketua da aggota dari KWT Aggrek di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat. Data dalam peelitia terdiri dari data primer da sekuder. Data primer diperoleh melalui wawacara lagsug da dega megguaka daftar pertayaa (kuesioer) yag telah dipersiapka terlebih dahulu. Sedagka data sekuder diperoleh dari studi literatur, laporalapora, publikasi artikel da pustaka laiya yag berhubuga dega peelitia ii serta lembaga atau istasi terkait. Metode data tujua pertama diaalisis secara kuatitatif megguaka aalisis fiasial dega umur ekoomis usaha 10 tahu karea merupaka usia ekoomis terpajag usahatai jamur tiram berdasarka bagua (kumbug) da peralata. Tigkat suku buga Bak Rakyat Idoesia (BRI) dipilih karea BRI adalah lembaga keuaga (bak) yag bayak diguaka petai di Lampug Barat. Tigkat suku buga bak yag dijadika acua adalah suku buga pijama utuk KUR Ritel BRI sebesar 9 perse. Meurut Kadariah (2001), alat yag diguaka utuk megaalisis fiasial usaha adalah Gross Beefit Cost Ratio (Gross B/C), Net Beefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Net Preset Value (NPV), Iteral Rate of Retur (IRR), Payback Period (PP). Aalisis yag diguaka utuk mejawab tujua ke dua adalah aalisis data kualitatif yag megguaka metode aalisis SWOT. Aalisis Fiasial a. Gross Beefit Cost Ratio (Gross B/C Ratio) Gross Beefit Cost Ratio merupaka perbadiga dari ilai total peerimaa dega ilai total biaya yag di-compoud faktorka dari tahu 1 s.d 8 da megguaka aalisis tred utuk meramalka produksi tahu 9 s.d 10 yag aka datag dega suku buga yag berlaku, yag dihitug dega megguaka rumus Kadariah (2001). Gross B/C = Bt (1+i) t Ct (1+i) t...(1) Keteraga: Bt = Peerimaa (beefit) tahu ke-1 s/d tahu ke-10 Ct = Biaya (cost) pada tahu ke-1 s/d tahu ke- 10 i = Suku buga (9%) t = Tahu ke-1 s/d tahu ke-10 = Umur proyek (10 tahu) Kriteria pada pegukura ii adalah: 1) Jika Gross B/C > 1, maka kegiata usaha layak utuk diusahaka. 2) Jika Gross B/C < 1, maka kegiata usaha tidak layak utuk diusahaka. 3) Jika Gross B/C = 1, maka kegiata usaha dalam keadaa break evet poit. b. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net Beefit Cost Ratio diguaka utuk megetahui perbadiga atara keutuga dega biaya yag dibutuhka utuk melakuka usahatai jamur tiram dega suku buga yag berlaku yag dihitug dega megguaka rumus Kadariah (2001) sebagai berikut:. Net B/C = Bt-Ct (1+i) t Ct-Bt (1+i) t...(2) 32

3 Keteraga: Bt = Peerimaa (beefit) tahu ke-1 s/d tahu ke-10 Ct = Biaya (cost) pada tahu ke-1 s/d tahu ke- 10 i = Suku buga (9 %) t = Tahu ke-1 s/d tahu ke-10 = Umur proyek (10 tahu) Kriteria pada pegukura ii adalah: 1) Jika Net B/C > 1, maka kegiata usaha layak utuk diusahaka. 2) Jika Net B/C < 1, maka kegiata usaha tidak layak utuk diusahaka. 3) Jika Net B/C = 1, maka kegiata usaha dalam keadaa break evet poit. c. Net Preset Value (NPV) Perhituga Net Preset Value merupaka ilai beefit yag telah di compoud factor, discout factor da aalisis tred, dihitug berdasarka rumus Kadariah (2001). NPV = Bt-Ct (1+i) t...(3) Keteraga: Bt = Peerimaa (beefit) tahu ke-1 s/d tahu ke-10 Ct = Biaya (cost) pada tahu ke-1 s/d tahu ke- 10 i = Suku buga (9 %) t = Tahu ke-1 s/d tahu ke-10 = Umur proyek (10 tahu) Kriteria pada pegukura ii adalah: 1) Jika NPV > 0, maka kegiata usaha layak utuk diusahaka. 2) Jika NPV < 0, maka kegiata usaha tidak layak utuk diusahaka. 3) Jika NPV = 0, maka kegiata usaha dalam keadaa break evet poit. d. Iteral Rate of Retur (IRR) Iteral Rate of Retur (IRR) yaitu kriteria aalisis fiasial pada usahatai jamur tiram yag meujukka tigkat suku buga yag meghasilka NPV sama dega ol. IRR dihitug dega megguaka rumus Kadariah (2001). i 1 + NPV IRR = i 1 + NPV 1 -NPV (i 2 i 1 ) 2...(4) Keteraga: NPV 1 = Preset value positif NPV 2 = Preset value egatif i 1 = Compoud factor da discout factor, jika NPV > 0 i 2 = Compoud factor da discout factor, jika NPV < 0 Kriteria pada pegukura ii adalah: 1) Jika IRR > suku buga, maka kegiata usaha layak utuk diusahaka. 2) Jika IRR < suku buga, maka kegiata usaha tidak layak utuk diusahaka. 3) Jika IRR = suku buga, maka kegiata usaha dalam keadaa break evet poit. e. Payback Periode (PP) Payback Periode merupaka peilaia ivestasi yag diguaka utuk megaalisis lamaya waktu pegembalia dari ivestasi usahatai jamur tiram. Ko PP = x 1 tahu Ab...(5) Keteraga : Pp = Payback Priode Ko = Ivestasi awal Ab = Mafaat (beefit) setiap periode Kriteria peilaiya sebagai berikut: a) Bila masa pegembalia (PP) lebih pedek dari umur ekoomis proyek, maka proyek megutugka da layak utuk dijalaka b) Bila masa pegembalia (PP) lebih lama dari umur ekoomis proyek, maka proyek tidak layak utuk dikembagka/dijalaka Strategi Pegembaga Strategi pegembaga usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat megguaka metode aalisis SWOT dega melihat kompoe faktor strategi iteral da faktor strategi eksteral. Peyusua strategi pegembaga dalam peelitia ii melalui beberapa tahap yaitu: Tahap pertama, meetuka faktor-faktor ligkuga iteral da eksteral. Tahap ke dua, pemberia bobot serta peragkiga masig-masig kompoe megguaka matriks IFAS da EFAS dega skala 0,0 (tidak petig) sampai 1,0 (palig petig). Tahap ketiga, meyilagka setiap kompoe dari hasil peragkiga matriks IFAS da EFAS. Tahap keempat, dilakuka pembobota terhadap strategi tersebut berdasarka visi misi 33

4 yag dimiliki KWT Aggrek, sehigga diperoleh sepuluh strategi prioritas teratas berdasarka aalisis SWOT. Peilaia ratig diberi ilai dari 1 (palig kuat) sampai dega 4 (sagat redah). Tahap pembobota pada peelitia ii megacu pada teori Ragkuti (2006) da Pratiwi (2015) yaitu dega derajat kepetiga relatif megguaka tabel catur. Peetua bobot faktor iteral da eksteral dilakuka dega memberika peilaia atau pembobota agka pada masig-masig faktor. Peilaia agka pembobota adalah sebagai berikut, 2 jika faktor vertikal lebih petig dari faktor horizotal, 1 jika faktor vertikal sama petigya dega faktor horizotal da 0 jika faktor vertikal kurag petig dari faktor horizotal. Kompoe iteral da eksteral yag diguaka pada peelitia ii yaitu utuk kekuata yaitu produk yag dihasilka berkualitas, lokasi usahatai strategis, peerapa fugsi maajeme, ketersediaa teaga kerja, da pemasara produk, sedagka utuk kelemaha yaitu fluktuasi produksi jamur tiram, ifrastruktur jala yag kurag memadai, pembukua belum maksimal, sumberdaya mausia berpedidika redah, da kuragya jariga pasar. Utuk peluag yaitu batua fisik maupu o fisik, kaduga ilai gizi jamur tiram yag tiggi, pegguaa tekologi dalam usahatai, kodisi temperatur yag ideal, da permitaa kosume yag tiggi. Sedagka utuk acama yaitu kuragya teaga peyuluh da tekologi, pegetahua kosume tetag ilai gizi jamur redah, mucul pesaig dega harga yag lebih murah, ketidakstabila iklim da cuaca, da kodisi perekoomia yag tidak stabil. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambara Umum Usahatai Jamur Tiram Kelompok Waita Tai yag berada di Desa Pampaga, Kecamata Sekicau, Kabupate Lampug Barat yag berdiri sejak tahu 2012 bermitra dega pihak perbaka yaitu Bak BRI, dalam ragka medapatka modal utuk pegembaga usahataiya melalui kredit KPE. Kegiata utama pemeliharaa terak kambig, da kegiata laiya adalah budidaya jamur tiram yag didirika dega tujua utuk meigkatka kesejahteraa petai gua medapatka modal dari pemeritah. Jumlah KWT Aggrek sebayak 15 orag, tetapi yag mejadi respode dalam peelitia ii adalah sebayak 3 orag petai. KWT Aggrek ii juga merupaka KWT terbaik yag ada di Lampug Barat karea telah membawa ama baik Kabupate Lampug Barat. Biaya Usahatai Jamur Tiram Biaya usahatai merupaka pegeluara yag dilakuka oleh petai dalam megelola usaha atau sumber daya yag dimilikiya utuk medapatka hasil produksi yag maksimal. Biaya usahatai jamur tiram terdiri dari biaya ivestasi da biaya operasioal, yaitu sebagai berikut: Biaya ivestasi Biaya ivestasi yag dikeluarka terdiri dari biaya pembuata kumbug, biaya rak-raka, da biaya peralata pada tahu pertama, sedagka pembelia peralata tahu ke-2 da seterusya dimasukka kedalam biaya peggatia sesuai umur ekoomis peralata. Pada peelitia ii, kumbug berukura 20 x 20 meter yag dimiliki KWT Aggrek adalah milik sediri dega biaya pembuata sebesar Rp /kumbug. Selai itu juga biaya utuk rak-raka sebesar Rp /kumbug Pada Tabel 1, pegguaa pupuk pada usahatai jamur tiram relatif sedikit. Pupuk yag diguaka diataraya em4 da digrow yag berfugsi utuk meragsag pertumbuha jamur. Satu tahu petai megusahaka jamur tiram sebayak dua musim. Pada tahu budidaya 2015, musim budidaya 1 dilaksaaka pada Jauari sampai Jui 2015 dega biaya pupuk sebesar Rp57.000/kumbug, da musim budidaya 2 pada Juli sampai November 2015 dega biaya pupuk sebesar Rp60.000/lumbug. Pegguaa pupuk tidak bayak karea termasuk dalam pertaia orgaik. Biaya lai-laiya yag diguaka adalah listrik da air utuk proses tumbuh kembag dari jamur tiram tersebut. Biaya teaga kerja pada usahatai jamur tiram saat pae memiliki pagsa kedua terbesar pada usahatai jamur tiram. Teaga kerja merupaka salah satu faktor produksi yag pokok karea teaga kerja mausia dibutuhka pada setiap tahap kegiata usahatai jamur tiram. Tigkat upah teaga kerja dalam keluarga maupu teaga kerja luar keluarga per hari di daerah peelitia adalah Rp Biaya operasioal Biaya operasioal adalah biaya yag besarya dipegaruhi oleh besarya produksi da habis 34

5 dalam satu kali produksi. Biaya operasioal mecakup biaya baglog, obat-obata, teaga kerja, pajak, da biaya lai-lai. Baglog merupaka biaya terbesar pada usahatai jamur tiram yaitu sebesar Rp3.500/baglog yag diperoleh dari Kabupate Lampug Tegah sebagai pemasokya. Hal ii berarti keaika harga baglog aka meetuka tigkat keutuga yag dihasilka oleh petai respode. Baglog tersebut dapat tumbuh secara aktif pada saat jamur tiram berumur hari da berlagsug selama ± 4 bula secara terus meerus higga baglog tersebut tidak dapat berproduksi lagi. Dalam 1 kumbug idealya ditaami sebayak baglog sehigga biaya baglog yag diperluka secara keseluruha adalah Rp /kumbug. Total biaya teaga kerja yag dibutuhka utuk kegiata usahatai jamur tiram yag meliputi kegiata persiapa, perawata, da pae sebesar Rp ,33/kumbug/tahu. Alat-alat produksi yag diguaka dalam usahatai jamur tiram yaitu kumbug, cagkul, rak-raka, sprayer, timbaga, karter, sekop, da kerajag. Biaya peralata secara keseluruha dalam proses produksi jamur tiram sebesar Rp Biaya pajak yag dikeluarka oleh petai respode berkisar atara Rp.5000 sampai Rp /tahu tergatug besarya pajak yag ditetapka oleh pihak kecamata setempat, pajak rata-rata yag ditetapka berdasarka produktivitas laha sebesar Rp /kumbug. Peerimaa Usahatai Jamur Tiram Pada Tabel 2, peerimaa usahatai jamur tiram yag dijalaka oleh KWT Aggrek di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat termasuk dalam skala usaha kecil. Jamur tiram mulai meghasilka pada tahu pertama sampai dega umur ekoomis 10 tahu. Tetapi taama jamur tiram berproduksi sebayak dua kali dalam satu tahu, sehigga setelah baglog berumur 5-6 bula baglog tersebut harus digati dega baglog yag baru karea baglog yag lama sudah tidak dapat berproduksi lagi. Pemaea dilakuka dega pemetika secara maual dega taga atau dega karter pada ujug baglog. Pemetika dilakuka dega karter agar sekam pada baglog tidak rotok da jamur masih aka tetap berproduksi. Peerimaa yag diperoleh petai selama 10 tahu adalah sebesar Rp ,26 dega produksi sebesar ,90 kg. Kelayaka Usahatai Jamur Tiram Aalisis kriteria ivestasi diguaka utuk megetahui kelayaka usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat. Aalisis dilakuka dega cara membadigka atara jumlah biaya yag dikeluarka dega peerimaa dari suatu proses produksi selama umur ekoomis usaha 10 tahu yag dihitug dega compoud factor da discout factor pada tigkat suku buga KUR ritel BRI tahu 2016 sebesar 9 perse. Compoud factor da discout factor ditujuka utuk megevaluasi da meigkatka mafaat yag diperoleh dari usahatai jamur tiram pada masa lalu da arus biaya mejadi ilai pada saat sekarag. Tabel 3 meujukka hasil aalisis fiasial usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat. Berdasarka hasil perhituga, didapatka ilai Gross B/C 1,12 artiya setiap Rp.1,00 biaya yag dikeluarka meghasilka peerimaa sebesar Rp.1,12. Nilai Net B/C usahatai jamur tiram sebesar 2,94. Artiya setiap Rp.1,00 biaya bersih yag telah dikeluarka pada usahatai jamur tiram aka meghasilka peerimaa bersih seberar Rp.2,94 artiya usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat ii layak utuk dijalaka karea Gross B/C da Net B/C lebih dari 1. Nilai Net Preset Value (NVP) didapatka ilai NVP usahatai jamur tiram positif sebesar Rp ,53 yag artiya usaha ii layak utuk dijalaka karea NPV lebih dari 0. Nilai IRR sebesar 41 perse lebih besar dibadigka dega tigkat suku buga yag dipakai yaitu KUR Ritel BRI (9%), da lamaya waktu yag diperluka utuk megembalika modal ivestasi usahatai jamur tiram adalah selama 4 tahu 8 bula, ii berarti bahwa waktu pegembalia modal lebih cepat dibadigka umur ekoomis usahaya, maka usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat merupaka usaha yag layak utuk dijalaka da diteruska. 35

6 Tabel 1. Biaya total usahatai jamur tiram Th Ivestasi Operasioal Total biaya , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,3 Total , , ,6 Tabel 2. Jumlah produksi da peerimaa usahatai jamur tiram Tahu Produksi (Kg) Harga (Rp) Peerimaa (Rp/kg) , , , , , , , , , , ,3 Jumlah , ,3 Tabel 3. Hasil aalisis fiasial usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat Kriteria Jamur Tiram Keteraga Gross B/C 1,12 Layak Net B/C 2,94 Layak NPV (Rp) ,53 Layak IRR (%) 41% Layak PP (tahu) 4,40 Layak Peelitia sejeis yag diguaka sebagai pembadig pada peelitia ii ialah hasil peelitia terdahulu Mita (2015), Vivadri (2010), da Astau (2013) tetag aalisis pedapata da kesejahteraa produse jamur tiram di Kota Metro, aalisis fiasial da strategi pegembaga usahatai jamur tiram di Kabupate Bogor, da kelayaka fiasial budidaya taama pala. Persamaa atara peelitia ii dega peelitia terdahulu salah satu ya disebabka karea peeliti terdahulu megguaka compoudig factor (cf) da discout factor (df). Strategi Pegembaga Strategi pegembaga usahatai jamur tiram dega melihat kompoe faktor iteral utuk kekuata da kelemaha yag mempegaruhi perkembaga usahatai jamur tiram putih di Desa Pampaga Kecamata Sekicau adalah produksi, lokasi usaha, maajeme da pedaaa, serta pemasara. Kualitas produk jamur tiram merupaka salah satu kekuata palig utama yag dimiliki oleh KWT Aggrek ii. Keterbatasa daa operasioal da tekologi mejadi kelemaha yag sagat besar dalam usahatai ii, karea sampai saat ii belum ada batua baik secara fisik maupu o fisik dari pemeritah disajika pada Tabel 4. Ligkuga eksteral disajika pada Tabel 5, yag mempegaruhi perkembaga usahatai jamur tiram adalah kebijaka pemeritah, pesaig, tekologi, iklim da cuaca, serta sosial, ekoomi, da budaya. Permitaa kosume yag tiggi karea jamur tiram kaya aka protei da vitami merupaka peluag palig utama yag dimiliki KWT Aggrek. Di sisi lai, kuragya jariga pasar utuk memasarka produk jamur tiram da ketidakstabila iklim da cuaca yag dapat meghambat proses produksi jamur tiram yag merupaka acama utama KWT Aggrek. Berdasarka total skor faktor-faktor iteral da eksteral usahatai jamur tiram, maka dapat dibuat diagram matriks I-E yaitu dega mecari titik potog sumbu X da sumbu Y. Titik potog sumbu X (sumbu W S) diperoleh dari selisih atara total faktor kekuata da kelemaha yaitu +0,44 da titik potog sumbu Y (sumbu O T) diperoleh dari selisih atara total faktor peluag da acama yaitu -0,08. Diagram kartesius pada Gambar 1, meujukka bahwa usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat berada pada kuadra II diversifikasi (positif, egatif), rekomedasi strategi yag diberika adalah orgaisasi yag kuat amu meghadapi sejumlah tataga yag besar, sehigga roda orgaisasi aka megalami kesulita utuk terus berputar bila haya bertumpu pada strategi sebelumya, oleh kareaya orgaisasi disaraka utuk segera memperbayak ragam strategi taktisya (David 2000). 36

7 Tabel 4. Keragka matrik usahatai jamur tiram utuk faktor iteral Kompoe Bobot Ratig Skor Rak Peluag a. Batua fisik maupu o fisik b. Kaduga ilai gizi jamur tiram yag tiggi c. Pegguaa tekologi dalam usahatai d. Kodisi temperatur yag ideal e. Permitaa kosume yag tiggi Total Acama a. Kuragya teaga peyuluh da tekologi b. Pegetahua kosume tetag ilai gizi jamur redah c. Mucul pesaig dega harga yag lebih murah d. Ketidakstabil a iklim da cuaca e. Kodisi perekoomia yag tidak stabil Total Total SKOR EFE Tabel 5. Keragka matrik usahatai jamur tiram utuk faktor eksteral Kompoe Bobot Ratig Skor Rak Kekuata Produk yag dihasilka berkualitas Lokasi usahatai strategis Peerapa fugsi maajeme Ketersediaa teaga kerja Pemasara Produk Total Kelemaha Fluktuasi produksi Jamur tiram Ifrastruktur jala yag kurag memadai Pembukua belum maksimal Sumberdaya mausia berpedidika redah Kuragya jariga pasar Total Total SKOR IFE III. Stability O(+) I. Growth +0,44 W(-) -0,08 S(+) IV. Surviva T(-) II. Diversifikasi Gambar 1. Diagram aalisis SWOT faktor iteral da eksteral usahatai jamur tiram Hasil peelitia ii berbeda dega peelitia terdahulu yag dilakuka Sari (2015), meyebutka bahwa Pedagag Telur Ecera Di Pasar Tradisoal Kota Badar Lampug berada pada kuadra I (positif, positif) posisi ii meadaka sebuah orgaisasi yag kuat da berpeluag. Rekomedasi strategi yag diberika 37

8 adalah Progresif, artiya sebuah orgaisasi dalam kodisi prima da matap sehigga sagat dimugkika utuk terus melakuka ekspasi, memperbesar pertumbuha da meraih kemajua secara maksimal. Strategi Pegembaga Strategi prioritas diperoleh dega cara meyilagka faktor iteral dega faktor eksteal yaitu (S><O), (S><T), (W><O) da (W><T) yag meghasilka 150 strategi. Sepuluh strategi meurut uruta prioritas yag diperoleh dari peragkiga dega pedekata visi misi KWT Aggrek da kodisi kuadra KWT Aggrek yag diperoleh dari diagram SWOT adalah : 1. Meigkatka produk jamur tiram yag berkualitas gua medapatka batua fisik maupu o fisik dari pemeritah. 2. Meambah jariga pasar utuk membatu memasarka produk yag kurag serta utuk meigkatka batua tekologi yag moder. 3. Meigkatka produk jamur tiram yag berkualitas didukug dega pegguaa tekologi yag memadai dalam usahatai jamur tiram. 4. Memperluas jariga pemasara usahatai jamur tiram dega batua kebijaka pemeritah baik secara fisik maupu o fisik. 5. Meerapka sistem 4P (price, place, product, ad promotio) dalam pemasara jamur tiram didukug dega tekologi yag memadai. 6. Meambah jariga pasar utuk membatu memasarka produk agar kosumemegetahui tetag kaduga ilai gizi jamur tiram yag tiggi. 7. Meghasilka produk yag berkualitas utuk meigkatka teaga peyuluh dega batua alat yag moder. 8. Meambah jariga pasar utuk membatu memasarka produk olaha jamur tiram yag lebih murah dari produk lai. 9. Meigkatka produk jamur yag berkualitas agar dapat mempertahaka kaduga ilai gizi jamur tiram yag sagat tiggi. 10. Meigkatka produk jamur yag berkualitas utuk memeuhi permitaa kosume aka jamur tiram. KESIMPULAN Secara Fiasial usahatai jamur tiram di Desa Pampaga Kecamata Sekicau Kabupate Lampug Barat layak da megutugka utuk diteruska karea memiliki Nilai Net B/C, Gross B/C da NPV yag lebih besar dari 1, serta memiliki ilai Payback Priode yag lebih kecil dari umur ekoomis da ilai IRR yag lebih besar dari tigkat suku buga. Tiga strategi terbaik yag diperluka utuk pegembaga usahatai jamur tiram yaitu (a) meigkatka produk jamur tiram yag berkualitas gua medapatka batua fisik maupu o fisik dari pemeritah. (b) meambah jariga pasar utuk membatu memasarka produk yag kurag serta utuk meigkatka batua tekologi yag moder. (c) meigkatka produk jamur tiram yag berkualitas didukug dega pegguaa tekologi yag memadai dalam usahatai jamur tiram. DAFTAR PUSTAKA Agria Bisis jamur biki tergiur. jamur biki tergiur html. [13 November 2015] Astau DA, Ismoo RH, Rosati N Aalisis kelayaka fiasial budidaya itesif taama pala di Kecamata Gistig Kabupate Taggamus. Jural Ilmu-Ilmu Agribisis: 1(3): ex.php/jia/article/view/576/538. [18 Mei 2016] BPS [Bada Pusat Statistik] Provisi Lampug Lampug Dalam Agka. BPS Provisi Lampug. Badar Lampug. BP4K [Bada Pelaksaa Peyuluha Pertaia Perikaa da Kehutaa] Kabupate Lampug Barat Harga jual produse da harga beli kosume jamur tiram. Lampug Barat. html. [28 Oktober 2015] Dias Pertaia Taama Paga da Hortikultura Lampug Dalam Agka. Dias Pertaia Taama Paga da Hortikultura. Badar Lampug. David F Kosep Maajeme Strategis Kosep Edisi Ke Tujuh. PT Prehalido. Jakarta. Kadariah Evaluasi Proyek : Aalisis Ekoomis. LP FE UI. Jakarta. Mita SD, Haryoo D, Rosati N Aalisis pedapata da kesejahteraa produse jamur tiram di Kota Metro. Jural Ilmu-Ilmu Agribisis: 3(2): ila.ac.id/idex.php/jia/article/view/1032/937. [27 Jui 2016] Pratiwi Aalisis Fiasial da Strategi Pegembaga Naas Madu di Kabupate Lampug Timur. Skripsi. Uiversitas Lampug. Badar Lampug. 38

9 Ragkuti F Aalisis SWOT Tekik Membedah Kasus Bisis. Gramedia. Jakarta. Sari TY, Hudoyo A, Nugraha A Aalisis fiasial da strategi pegembaga usaha perdagaga telur ecera: studi kasus di pasar tradisioal Kota Badar Lampug. Jural Ilmu-Ilmu Agribisis: 3(3): e/view/1048/953. [18 Mei 2016] Vivadri O Aalisis Fiasial da Strategi Pegembaga Usaha Jamur Tiram Putih Pada Triso Isa Madiri Mushroom (TIMMUSH) Desa Cibutu Kecamata Ciampea Kabupate Bogor. Skripsi. IPB. Bogor. 39