JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 11-22, April 2001, ISSN : SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang. Abstrak

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

BAB III MODUL INJEKTIF

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

Analisis Penyelesaian Persamaan Kuadrat Matriks

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

SYARAT PERLU DAN CUKUP SOLVABILITAS MASALAH DEKOPLING SEGITIGA BLOK

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bukti Teorema Sisa China dengan Menggunakan Ideal Maksimal

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

Analisis Sensitivitas

KONSTRUKSI RUANG TOPOLOGI LENGKAP

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR. Misalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformasi linear f L ( V, F )

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

ALJABAR LINIER LANJUT

BILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, )

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

SEMI RING POLINOM ATAS ALJABAR MAX-PLUS

Integrasi. Metode Integra. al Reimann

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

GELANGGANG HEREDITER

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN SIFAT KEKOMPAKAN PADA RUANG BANACH. Ariyanto* ABSTRACT

BAB IV HASIL ANALISIS

UJI PRIMALITAS. Sangadji *

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP

H dinotasikan dengan B H

RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN

HIMPUNAN RENTANGAN DAN BEBAS LINIER. di V. Vektor w dikatakan sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor v, 1

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama untuk Mengatasi Multikolinearitas

P i KULIAH KE 3 METODA KELOMPOK (COHORT SURVIVAL METHOD) METODE ANALISIS PERENCANAAN - 1 TPL SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT.

V E K T O R Kompetensi Dasar :

KUNCI JAWABAN SOAL TEORI FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ketinggian maksimum yang dicapai beban dihitung dari permukaan tanah (y t ) 1 mv

Page 1

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN

BAB 3 PEMODELAN PROSES PENGGILINGAN AKHIR

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. analisis multivariat dengan metode dependensi (dimana hubungan antar variabel

MENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/f(x) DAN h(x)/f(x) ABSTRACT

Pengolahan lanjut data gravitasi

BAB II KONDUKSI ALIRAN STEDI SATU DIMENSI

PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODE TWO-DIMENSIONAL LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai ring embedding dan faktorisasi. tunggal pada ring komutatif tanpa elemen kesatuan.

Penurunan Syarat Orde Metode Runge-Kutta dengan Deret Butcher

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V INTEGRAL KOMPLEKS

BAB II LANDASAN TEORI

titik tengah kelas ke i k = banyaknya kelas

adalah beban pada simpul i berturut-turut. θ adalah vektor sudut fasa dan B adalah elemen-elemen imajiner matriks admitansi simpul. Mengingat bahwa: 1

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Ruang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 1-10, April 2001, ISSN :

IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN

TEKNIK EKSTRAPOLASI RICHARDSON BERULANG PADA MODEL BINOMIAL FLEKSIBEL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI JUAL AMERIKA

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

STABILISASI SISTEM KONTROL LINIER DENGAN PENEMPATAN NILAI EIGEN

AUTOMORFISMA GRAPH. Suryoto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang. Abstrak

MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL

PADA GRAF PRISMA BERCABANG

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial

MODEL PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI DENGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARED

MATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PEMBAGI ELEMENTER INTISARI

Tinjauan Ulang Konsep Mekanika Klasik

Statistika. Bab. Mean (rata-rata) Ukuran Pemusatan Ukuran Letak Median Modus Kuartil Desil A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

BAB II LANDASAN TEORI

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

Transkripsi:

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 SUBRUANG MARKED Suryoto Jurusan Matemata, FMIPA-UNDIP Semarang Abstra Msalan suatu ruang vetor berdmens ngga atas lapangan omples C, T operator lner nlpoten pada dan W subruang T- nvarant dar. W dataan mared ja terdapat bass Jordan untu W yang dapat dperluas menjad bass Jordan untu. Dalam tulsan n dtunjuan bawa suatu bass Jordan untu W dapat dperluas menjad bass Jordan untu ja dan anya ja bass tersebut mempunya sfat etetapan dan sfat edalaman. Syarat perlu dan cuup suatu subruang T-nvarant adala mared juga dberan secara geometr dengan memanfaatan Int dan Peta dar T. PENDAHULUAN Msalan suatu ruang vetor berdmens ngga atas lapangan omples C, T operator lner nlpoten pada dan W subruang T-nvarant dar. W dataan nvarant teradap T atau dsngat T-nvarant, ja T(x) W, x W. Suatu ranta (untu T) adala mpunan vetor-vetor ta nol : { x, (T - λi)(x),, (T - λi) - (x) } sedeman ngga (T - λi) (x) =. Dmana λ adala nla egen dar T dan (T - λi) - (x) adala vetor egen dar T yang berpadanan dengan nla egen λ. Bass Jordan untu subruang T-nvarant W adala bass untu W yang merupaan gabungan dar ranta-ranta. Sedangan bass Jordan untu (dsebut juga bass Jordan untu T) adala bass yang berbentu : { x j, (T - λ I) ( x j ),, (T - λ I) dmana x j dan (T - λ I) j ( x j ) =. j ( x j ), =,, t ; j =,, s } Goberg d [ 6 ], memperenalan sala satu elas dar subruang nvarant yang merea namaan subruang mared. Pada umumnya, tda setap subruang nvarant adala mared. Suatu subruang nvarant dataan mared ja terdapat

Subruang Mared (Suryoto) bass Jordan untu subruang tersebut yang dapat dperluas menjad menjad bass Jordan untu ruang vetor eseluruan. Permasalaan yang muncul dsn : blamana bass Jordan untu suatu subruang nvarant dapat dperluas menjad bass Jordan untu ruang vetor eseluruan? Untu mengaj permasalaan n aan dtnjau dar seg etnggan dan edalaman suatu vetor dan sfat sfat yang terat. Karatersas subruang mared juga dberan dalam eluarga subruang d = Ker (T ) Im (T d ). Dalam pembaasan subruang mared n anya aan dtnjau untu asus operator lner T yang nlpoten. Karatersas Bass Jordan yang Dapat Dperluas Untu selanjutnya msalan T :, suatu pemetaan lner nlpoten dengan ndes α. Maa adala satu-satunya nla egen dar T. Untu x, etnggan dar x, dnotasan dengan t (x), adala blangan bulat ta negatf terecl sedeman ngga T (x) =. Untu x, edalaman dar x, notas dp (x), ddefnsan sebaga blangan bulat ta negatf terbesar d sedeman ngga x = T d (y), untu suatu y. Selanjutnya, suatu vetor ta nol x dataan mempunya sfat etetapan ( constancy property = CP ) ja berlau sala satu : T(x) = atau T(x) dan dp (T(x)) = dp (x) +. Sedangan suatu ranta S = { x, T(x),, T - (x) } dataan mempunya CP ja dan anya ja berlau dp (T - (x)) = dp (x) +, =,,. Selanjutnya pandang mpunan bagan ta ampa B dar yang bebas lner dengan B = { x,, x r }. B dataan mempunya sfat edalaman ( dept property = DP ), ja x span (B), x dengan x = α x + + α r x r, berlau : dp (x) = mn { dp (x ) : α, =,, r }. Catat bawa sfat etetapan ( CP ) dan sfat edalaman ( DP ) n tda mengabatan satu teradap yang lan.. Selanjutnya aan dtunjuan bawa sfat etetapan dan sfat edalaman n aan mengaratersas subruang mared. Namun sebelumnya aan dberan terleb daulu beberapa lema berut n : 2

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 Lema Msalan suatu ruang vetor atas lapangan omples C. Ja C bass Jordan untu maa C mempunya CP dan DP. Lema 2 Msalan S = { x, T(x),.., T - (x) } suatu ranta. Maa S masmal ja dan anya ja dp (x) =. Lema 3 Msalan A, B, adala mpunan dar vetor-vetor yang bebas lner dengan A B = dan A, B masng-masng mempunya DP. Msalan juga A B bebas lner. Ja A B tda mempunya DP maa terdapat x span (A) dan y span (B) dengan dp (x) = dp (y) sedeman ngga : Teorema dp (x+y) > dp (x) = dp (y). Msalan W subruang T-nvarant dar dan B bass Jordan untu W. Maa B dapat dperluas menjad bass Jordan untu ja dan anya ja B mempunya CP dan DP. But : ( ) Msalan C bass Jordan untu, perluasan dar B. Maa berdasaran lema, C mempunya CP dan DP. Abatnya, arena B C, maa B juga mempunya CP dan DP. ( ) Msalan W subruang T-nvarant dar dan B = { x, T(x ),, T (x ), =,, t } adala bass Jordan dar W, mempunya CP dan DP. a ) Ja W =, pl C = B bass Jordan untu, perluasan dar B. b ) Ja W. Aan dontrus subruang T-nvarant W` yang memuat sejat W dan bass Jordan B` untu W`, perluasan dar B, yang mempunya CP dan DP. Kasus : Terdapat ranta d B yang tda masmal. Msalan S = { x, T(x ),, T (x ) } ranta d B yang tda masmal, untu suatu {,, t }. Msalan juga dp (x ) = d >. Maa terdapat z dan x = T d (z), dengan dp (z) = dan dperole ranta masmal S` = { z,, T d (z) = x, 3

Subruang Mared (Suryoto) T d+ (x ),, T d + (x ) }. Tuls B` = B S` dan W` = span (B`). Jelas bawa W` subruang T-nvarant dar. Klam : S` mempunya CP. Karena S` suatu ranta maa T j (z), j =,, d +. Aan dtunjuan dp (T j (z)) = j, j =,, d +. Ambl sebarang j {,, d + }. Ja j d, maa T j (z) S. Tuls T j (z) = T j-d+d (z) = T j-d (x ). Karena S mempunya CP, maa dp (T j (z)) = dp (T j-d (x )) = dp (x ) + j d = d + j d = j. Sebalnya ja j < d, dan arena dp (x ) = d dengan x = T d (z), maa d = dp (x ) = dp (T d (z)) = dp (T d-j (T j (z))) dp (T j (z)) + d j. Jad dp (T j (z)) j. Aan tetap dp (T j (z)) j, dengan deman dperole dp (T j (z)) = j. In memperlatan bawa S` mempunya CP. Klam 2 : B` = B S` bebas lner. Andaan B` bergantung lner, maa terdapat ombnas lner : t = d + j l α T ( x ) + α T ( z) =, j dengan α j, α l C, =,, t; ; j =,, d +, yang dpenu ole α j, α l yang tda semuanya nol. Kususnya terdapat r dengan r < d, sedeman ngga α r. Karena r < d, maa r mempunya nla mnmum, msalan s = mn { r : α r, dengan r < d }. Dengan deman, T d s ( t = d + l= j l α T ( x ) + α T ( z)) = atau dperole : j t l= = d s l j l α j d s T ( x ) + α T ( x ) =,, ( ), l+ s l= suatu ombnas lner dar unsur-unsur d B yang dpenu ole α s. Abatnya B bergantung lner, n bertentangan dengan B yang bebas lner. Jad arusla B` bebas lner. l 4

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 Klam 3 : B` mempunya DP. Andaan B` tda mempunya DP. Maa menurut lema 3, terdapat w W dan x span (S` - S) dengan dp (w) = dp (x) dan dp (w + x) > dp (w) = dp (x). Karena x span (S` - S) = span ({ z,, T d- (z) }), tuls x = γ T ( z), dengan γ C, =,, d. Msalan dp (x) = r, dengan r < d, maa d = r x = γ T ( z), dengan γ r. Tuls v = w + x, jelas bawa v span (B`) = W` dan dp (v) > r. Dengan deman dp (T d-r (v)) dp (v) + d r > r + d r = d ( ) d r = Aan tetap T d-r (v) = T d-r (w) + γ T ( x ) W = span (B) dan T d-r (v), maa + r dp (T d-r (v)) = mn { dp (T d-r (w)), dp ( γ T ( x ) ) } = d. d r = In bertentangan dengan ( ), jad arusla B` mempunya DP. Kasus 2 : Setap ranta d B adala ranta masmal. + r Klam : Terdapat v, v W = span (B) dengan t (v) =. Msalan u, u W dengan t (u) =. Maa T (u) = dan T - (u). Ja T - (u) W, pl v = T - (u). Sebalnya ja T - (u) W. Aan dtunjuan bawa terdapat blangan bulat terecl r dengan < r sedeman ngga T r (u) W. Karena, u W dan T - (u) W, pandang mpunan N = { j : T j (u) W, j =,, }. Karena N {,, }, maa N mempunya unsur terecl, msalan r. Dengan deman dp (T r (u)) r > atau dp (T r (u)). T r (u) t W = span (B), tuls T r j (u) = α T ( x ), untu suatu α j C. Karena dp = (T r (u)), maa untu j =, α j =, =,, t dan dperole j d = 5

Subruang Mared (Suryoto) t t T r j (u) = T( α T ( x ) ), = 2, j+ j dmana α T ( x ) W. Jad terdapat z W dan berlau T r (u) = T(z). = 2, j+ Tuls x = z T r- (z). Jelas bawa x W dan x, serta T(x) = T(z T r- (z)) = T(z) T r (u) =. Jad x adala vetor egen dar T (yang berpadanan dengan nla egen ). Dengan deman lam tela terbut. Pl S = { u, T(u),, T - (u) } ranta dengan panjang terbesar dengan v = T - (u) W. Msalan B` = B S. Dengan cara yang serupa sepert pada asus dapat dperlatan bawa B` bebas lner. Karena B S = dan W = span (B), maa B` bass untu W` = W span (S) dan jelas bawa W` adala subruang T- nvarant dar. Lag dengan cara yang serupa sepert pada asus dapat dtunjuan bawa S mempunya CP dan B` mempunya DP. Sengga dengan mengulang prosedur d atas dperole bass Jordan untu, yang merupaan perluasan dar B. Karatersas Subruang Mared Msalan B mpunan bagan ta ampa dar yang bebas lner, ddefnsan : B = { x B : t (x) = } B d = { x B : dp (x) = d } B d = { x B : t (x) =, dp (x) = d }. Selanjutnya untu, d, msalan K = Ker (T ) = { x : t (x) } I d = Im (T d ) = { x : dp (x) d } d = K I d = Ker (T ) Im (T d ). 6

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 Karena d = I d, untu d + α, dengan α = ndes nlpoten dar pemetaan lner T, pada tulsan n anya dteanan pada asus d + α. Dengan pendefnsan d atas dperole barsan subruang : dan dpunya dagram berut n : { } = K K K α = = K n = { } = I n = = I α I α- I = d + d + d d d d = = K K Dar dagram dperole d + + d d, dmana vetor-vetor d ruas anan yang tda berada d ruas r aan memegang peranan pentng d dalam aratersas subruang mared n. Msalan W subruang T-nvarant dar, jelas bawa dpenu W d + + W d W ( d + + d ). ( 2 ) Ja nlus balan dar ( 2 ) juga berlau, al n aan mengaratersas subruang mared, sepert dberan ole teorema berut n : Teorema 2 Msalan W subruang T-nvarant dar. Maa W dataan mared ja dan anya ja W d + + W d = W ( d + + d ),, d, d + α. 7

Subruang Mared (Suryoto) Namun sebelum membutan teorema d atas aan dberan terleb daulu beberapa lema berut n : Lema 4 Msalan B bass Jordan untu, maa berlau d = [B d ] ( d + + d ),, d, d + α. Lema 5 Msalan W subruang T-nvarant dar dan B bass Jordan untu W. Ja B dapat dperluas menjad bass Jordan untu, maa berlau, d, d + α. [B d ] ( d + + d ) = { }, Lema 6 Msalan K, K`, L dan L` adala sub-sub ruang dar, dengan K` K, L` L sedeman ngga = K L = K` L`, maa K` = K dan L` = L. Lema 7 Msalan W subruang T-nvarant dar dan F subruang dar W sedeman ngga W d F (W ( d + + d )), dengan, d, d + α, maa T mengndus suatu somorfsma F ~ d + T(F) dan W d + T(F) (W ( 2 d + + 2 )). Lema 8 Msalan W subruang T-nvarant dar dan B eluarga dar vetor-vetor d yang bebas lner sedeman ngga : W d = [B d ] (W d + + W d ),, d, d + α. Maa W = α α [B d = d = ] dan pada ususnya B bass untu W. 8

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 Lema 9 Msalan x, dengan t (x) = > dan dp (x) = d α -. Maa x mempunya FCP ja dan anya ja x d + + d. Searang aan dbutan teorema 2 d atas. ( ) Msalan W mared dan B bass Jordan untu W yang dapat dperluas menjad bass Jordan untu. Ambl sebarang, d, dengan d + α. Karena W subruang dar maa W d + + W d W ( d + + d ) W d. ( 3 ) Karena B bass Jordan untu W yang dapat dperluas menjad bass Jordan untu, maa menurut lema 5 dperole [B d ] ( d + + d ) = { }, dan abatnya [B d ] (W ( d + + d )) = { }. ( 4 ) Karena [B d ] W d serta mengngat ( 3 ) dan ( 4 ) dperole [B d ] (W ( d + + d )) W d. ( 5 ) Sebalnya, ambl sebarang x W d, dengan x, dengan melat bentu ombnas lner x atas B dperole x = x + x 2 + x 3, dengan x [B d ], x 2 d + dan x 3 d. Karena x 2, x 3 W, maa x 2 + x 3 W ( d + + d ) dan abatnya dperole x [B d ] + ( W ( d + + d )) atau W d [B d ] + ( W ( d + + d )). ( 6 ) Sengga dengan mengngat ( 5 ) dperole : W d = [B d ] (W ( d + + d )). ( 7 ) Jelas bawa [B d ] + ( W d + + W d )) W d. Sebalnya, ambl sebarang x W d, dengan x, maa x = x + x 2 + x 3, dengan x [B d ], 9

Subruang Mared (Suryoto) x 2 d + dan x 3 d. Karena x 2, x 3 W, jad x 2 W d + dan x 3 W d, maa x [B d ] + ( W d + + W d ) atau W d [B d ] + ( W d + + W d ). Dengan deman dperole W d [B d ] + ( W d + + W d ). Klam : [B d ] ( W d + + W d ) = { }. Msalan x = y + z, dengan x [B d ], y W d + dan z W d, dan andaan x. Maa dpunya T - (x) = T - (y + z) = T - (y). Abatnya dp (T - (x)) d +. Aan tetap T - (x) W = span (B), dengan B mempunya DP, jad dp (T - (x)) = d +. In bertentangan dengan asl sebelumnya. Jad arusla x = dan terbut bawa [B d ] ( W d + + W d ) = { }. Dengan deman dperole W d = [B d ] (W d + + W d ). ( 8 ) Sengga dar ( 7 ) dan ( 8) serta dengan mengngat lema 6 dperole W d + + W d = W ( d + + d ). ( ) Untu membutan bawa W mared, cuup apabla dapat dontrus suatu bass Jordan untu W, yang mempunya CP dan DP. Ambl sebarang γ {,, α }. Aan dontrus bass Jordan untu W berturut-turut sebaga berut : W = (W + W γ γ γ ) [B ] γ W γ = (W 2 γ + W γ 2 ) [T(B )] [B γ γ W γ [B ], = (W γ ) [T γ- (B γ )] [T γ-2 (B dan proses n well defned arena lema 7. γ ] γ γ )] [T(B 2 2 )] 2

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 Tuls B* j j γ = T ( Bγ j ), =,, γ -. Maa B* γ bass untu j j j j [ T ( Bγ j )]. Dengan deman [ T ( Bγ j )] = [B* ], dan dperole W γ = (W + γ + W γ ) [B* γ ], =,, γ -. γ Sedangan lema 8 menjamn bawa gabungan B* = B * untu W. α γ γ = = γ adala bass Tnggal dperlatan bawa B* mempunya CP dan DP. Ambl sebarang b B*, maa b B* γ, untu suatu {,, γ - } dan γ {,, α }. Abatnya b W γ. Karena W γ = [B* γ ] (W + γ + W γ ) atau [B* γ ] (W + γ + W γ ) = { } dan mengngat b [B* γ ] serta b, maa dperole b W + γ + W γ. Karena W + γ + W γ = W ( + γ + γ ) dan b W, maa b + γ + γ. Maa berdasaran lema 9, b mempunya FCP atau ranta { b, T(b),, T γ-- (b) } mempunya CP. Dengan deman B* mempunya CP. Selanjutnya dengan menggunaan ndus matemata dan menerapan lema 3 dapat dbutan bawa B* mempunya DP. Dengan deman arena B* bass Jordan untu W mempunya CP dan DP, maa terbut bawa W mared. 2

Subruang Mared (Suryoto) KESIMPULAN Dar pembaasan sebelumnya dapat dsmpulan :. Sala satu cr yang mengaratersas subruang mared adala esstens dar bass Jordan dar subruang yang bersangutan yang mempunya CP dan DP. 2. Karatersas yang lan untu suatu subruang mared W dar adala dpenunya ubungan : W d + + W d = W ( d + + d ),, d, d + α, dmana α adala ndes nlpoten dar pemetaan lner T. DAFTAR PUSTAKA. Arfn, A., Aljabar Lner, Penerbt ITB, Bandung, 995. 2. Bru, R., L. Rodman and H. Sceneder, Extensons of Jordan Bases for Invarant Subspace of a Matrx, Lnear Algebra and Its Applcatons, 99, 5 : 29 225. 3. Burton, D. M., Abstract and Lnear Algebra, Addson-Wesley, Massacusetts, 972. 4. Ferrer, J., F. Puerta and X. Puerta, Geometrc Caracterzaton and Classfcaton of Mared Subspaces, Lnear Algebra and Its Applcatons, 996, 235 : 35 46. 5. Fredberg, S., A. J. Insel and L. E. Spence, Lnear Algebra, Prentce Hall, New Yor, 992. 6. Goberg, I., P. Lancaster and L. Rodman, Invarant Subspaces of Matrces wt Applcatons, Jon Wlley & Sons, New Yor, 986. 7. Jacob, B., Lnear Algebra, W. H. Freeman and Company, New Yor, 99. 8. Roman, S., Advanced Lnear Algebra, Sprnger-erlag, New Yor, 992. 22