PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE"

Transkripsi

1 PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Dew Arfanty Azm, Dra.Madu Ratna,M.S. dan 3 Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budantara, M.S. Jurusan Statsta, Faultas MIPA, Insttut Tenolog Sepuluh Nopember (ITS Jalan Aref Rahman Han, Surabaya 6 E-mal : ewc.seruu@gmal.com, madu_r@statsta.ts.ac.d, 3 _nyoman_b@statsta.ts.ac.d Abstra Pola onsums hususnya onsums rumah tangga untu maanan menad salah satu fator penentu tngat esehatan dan produtvtas rumah tangga. Berdasaraan data SUSENAS tahun 9, pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan d Provns Jawa Tmur meml rata-rata Rp. dengan pengeluaran rumah tangga onsums maanan tertngg adalah Kota Surabaya sebesar Rp.3.6. Perlu detahu fatorfator yang mempengaruh tnggnya pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan d Kota Surabaya dengan memodelan pengeluaran rumah tangga onsums maanan serta fator-fator yang mempengaruh. Peneltan n dlauan dengan menggunaan tuuh varabel yang dduga mempengaruh pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan berdasaran data SUSENAS TAHUN 9. Setap fator yang mempengaruh pengeluaran maanan tersebut tda meml pola tertentu, sehngga sehngga pemodelan terba adalah menggunaan pendeatan regres nonparametr splne dengan tt not optmum yang dperoleh dar metode Generalzed Cross Valdaton (GCV. Berdasaran hasl analss ddapatan etuuh varabel berpengaruh sgnfan terhadap pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan dengan menghaslan nla oefsen determnas sebesar 8,8% dengan GCV mnmum menggunaan ombnas tt not. Kata unc - Konsums Maanan, Splne, GCV, Regres Nonparametr I. PENDAHULUAN Konsep onsums beratan dengan pembelanaan yang dlauan oleh rumah tangga atas barang dan asa dengan tuuan untu memenuh ebutuhan dar orang-orang yang melauan pembelanaan tersebut, atau uga pendapatan yang dbelanaan. Apabla pengeluaran-pengeluaran onsums semua orang dalam suatu negara dumlahan, maa haslnya adalah pengeluaran onsums masyaraat negara yang bersangutan []. Surve Sosal Eonom Nasonal (SUSENAS yang dlauan oleh Badan Pusat Statst (BPS, terdapat dua ens pengelompoan pengeluaran onsums rumah tangga, pengelompoan onsums maanan dan non maanan. Pola onsums hususnya onsums rumah tangga untu maanan menad salah satu fator penentu tngat esehatan dan produtvtas rumah tangga. Pemahaman terhadap perubahan pola onsums dan pengeluaran rumah tangga berguna untu memaham onds eseahteraan rumah tangga, tngat dan ens-ens pangan yang donsums serta perubahan yang terad. Salah satu bdang yang belum mengarah pada pencapaan MDGs d Indonesa adalah bdang gz []. Masalah gz yang dhadap seorang ndvdu terat erat dengan pola onsums rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan d Provns Jawa Tmur meml rata-rata Rp. dengan pengeluaran rumah tangga onsums maanan tertngg adalah Kota Surabaya sebesar Rp.3.6. Pola data antara pengeluaran onsums rumah tangga untu maanan d Kota Surabaya dengan beberapa hal yang dduga berpengaruh, meml pola data yang tda elas bentunya, sehngga analss regres nonparametr yang dgunaan dalam peneltan n adalah analss regres Splne dengan melhat araterst masng-masng varabel dan bentu model yang dhaslan dar fator-fator yang dduga mempengaruh. Sehngga dgunaan sebaga nformas untu persedaan ebutuhan maanan masyaraat Kota Surabaya. Sedangan bag masyaraat, membantu dalam mengatur pereonoman pengeluaran, hususnya pengeluaran maanan. Sehngga dperoleh duatuuan dar peneltan n, yatu mendesrpsan araterst rumah tangga d Kota Surabaya terat pengeluaran onsums maanan dan memodelan pengeluaran onsums rumah tangga untu maanan d Kota Surabaya dan fator-fator yang mempengaruhnya dengan menggunaan regres nonparametr Splne. Batasan masalah peneltan n adalah menggunaan data pengeluaran onsums rumah tangga untu maanan tahun 9 d Kota Surabaya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Analss Regres Analss Regres merupaan salah satu metode statsta untu memodelan dan mempreds varabel dependen dengan menggunaan nformas dar satu atau lebh varabel ndependen melalu suatu persamaan matemats [3]. B. Regres Parametr Regres parametr adalah metode statst yang dgunaan untu mengetahu pola hubungan antara varabel respon dengan varabel predtor (analss regres dengan bentu urva regresnya detahu. Model regres lnear sederhana

2 yang melbatan satu varabel predtor dapat dtuls sebaga berut. y = β β ε ( dengan y adalah varabel respon, β dan β merupaan parameter, adalah varabel predtor, dan ε adalah error yang berdstrbus normal, ndependen dengan mean nol dan varans σ. Ja dtuls dalam persamaan matrs, adalah sebaga berut. Y = Xβ ε ( dengan y merupaan vetor respon beruuran n, X merupaan matrs beruuran n(, β adalah vetor parameter yang aan destmas beruuran (, serta ε merupaan vetor error beruuran n. Secara lengap matrs dan vetor-vetor tersebut dberan oleh : y y = y n n n β ε β ε β ε ( n n C. Regres Nonparametr Pendeatan regres nonparametr dgunaan untu mendapatan model yang mampu menelasan hubungan antara varabel respon dan varabel predtor yang belum detahu bentu fungsnya. Regres nonparametr pertama al denal setar abad e-9, pada tahun 85 []. Model regres nonparametr dapat dtuls sebaga berut. y = G ( ε (3 y merupaan varabel respon, merupaan varabel predtor, G( merupaan fungs regres, dan ε adalah error yang berdstrbus normal, ndependen dengan mean nol dan varans σ [5]. Fungs G dalam ruang Splne berorde p dnyataan menad r β = = g ( = β ( K dmana ββ : parameter polynomal, =,,,.,p( ββ : parameter dar potongan polynomal, =,,3,,r KK : tt not, =,,3,,r Fungs truncated dengan p sebaga orde Splne dan K merupaan not yang terplh adalah sebaga berut. ( K ( K =, < K, K D. Estmas Parameter Estmas parameter pada regres splne menggunaan metode Ordnary Least Suare (OLS. ˆβ = ( X X X Y (6 E. Menentuan Tt Knot Optmal Tt not merupaan tt perpaduan bersama dmana terdapat perubahan perlau fungs pada nterval yang berlanan [6]. Salah satu metode untu memlh tt not ( (5 optmal adalah dengan metode GCV (Generalzed Cross Valdaton []. Model splne dengan tt not yang optmal ddapat dar nla GCV terecl. Fungs GCV ddefnsan, MSE( K, K GCV ( K, K = ( ( n tr[ I A( K, K ] dmana, MSE n ( K, K = n ( y fˆ ( K, K t ( = K, K dan matrs A( dperoleh dar persamaan y = A ( K, K y. ˆ F. U Sgnfan Parameter Penguan n dgunaan untu mengetahu varabel predtor yang berpengaruh sgnfan terhadap varabel respon.. U Serenta U serenta dlauan untu mengetahu sgnfans parameter β terhadap varabel respon secara bersama-sama. Pada penguan n menggunaan statst u F.. U Parsal U parsal dlauan untu mengetahu sgnfans parameter β terhadap varabel respon secara parsal dengan menggunaan statst u t. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data dan Varabel Peneltan Data yang aan dgunaan adalah data seunder hasl Surve Sosal Eonom Nasonal (SUSENAS Propns Jawa Tmur tahun 9 oleh Badan Pusat Statst (BPS dengan sampel rumah tangga Kota Surabaya sebanya. rumah tangga. Varabel respon (y yang dgunaan adalah pengeluaran onsums rumah tangga untu maanan. Sedangan varabel predtor yang dgunaan pada peneltan n adalah pendapatan rumah tangga (, umlah anggota rumah tangga (, persentase anggota rumah tangga yang beera ( 3, persentase anggota rumah tangga < tahun (, usa epala rumah tangga ( 5, umlah ana dalam rumah tangga ( 6, dan rata-rata pengeluaran per apta (. B. Langah Analss Langah-langah analss dalam peneltan n adalah sebaga berut.. Sebelum meodelan reges splne nonparametr, maa tahapan awal adalah melauan analss statsta desrptf dar data pengeluaran onsums maanan d Kota Surabaya.. Melauan analss regres splne dengan beberapa tahapan. a. Adapun langah awal dalam mendapatan model regres splne adalah membuat scatterplot antara varabel respon dengan masng-masng varabel predtor.

3 3 b. Memodelan varabel respon y dan varabel dengan model Splne lnear dengan menentuan tt-tt not optmal yang ddasaran pada nla GCV mnmum. c. Melauan u sgnfans parameter secara serenta dan parsal. 3. Yang terahr adalah mengnterpretasan model yang dperoleh dan membuat esmpulan. y IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karaterst Pengeluaran Rumah Tangga untu Konsums Maanan Sebesar. rumah tangga d Kota Surabaya meml araterst Pengeluaran Rumah Tangga beserta fator-fator yang dduga mempengaruh d Provns Jawa Tmur pada Tabel. Tabel Karaterst Pengeluaran Rumah Tangga Konsums Maanan dan Fator yang dduga Mempengaruh Varabel Mean Varans Mnmum Masmum y,35,365,986 8,99,338,689,9 3,339,53 3 3,58 6,639,3 58, , ,36,6,38636,56 6,8 Tabel menunuan bahwa rata-rata pengeluaran onsums maanan rumah tangga sebaga varabel respon d Kota Surabaya setap bulannya pada tahun 9 sebesar Rp,35 uta dengan varans,365. Pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan d Surabaya mencapa anga antara Rp,986 uta dan Rp 8,99 uta. Pendapatan rumah tangga menunuan bahwa meml rata-rata sebesar Rp,338 uta dengan varans,689. Dar. rumah tangga Surabaya, pendapatan rumah tangga tertngg sebesar Rp 3,339 uta dan pendapatan rumah tangga Surabaya terendah mencapa anga Rp,9 uta. Varabel sebaga umlah anggota rumah tangga meml rata-rata sebesar dan varans,53. Artnya rata-rata banyanya anggota dalam setap rumah tangga adalah orang. Penelasan untu varabelvarabel lan, bsa dlhat melalu Tabel. B. Hubungan antara Pengeluaran Rumah Tangga Konsums Maanan dengan Fator yang dduga Mempengaruh Langah awal yang harus dlauan adalah melauan scatter plot antara varabel y dan Gambar. Plot Varabel Konsums Maanan dengan Varabel Predtor Pola hubungan yang terbentu antara varabel respon yan Pengeluaran Konsums Maanan dengan varabel-varabel predtornya yatu pendapatan rumah tangga (, umlah anggota rumah tangga (, persentase anggota rumah tangga yang beera ( 3, persentase anggota rumah tangga berusa < tahun (, usa epala rumah tangga ( 5, umlah ana dalam rumah tangga ( 6 dan rata-rata pengeluaran per apta ( dtunuan pada Gambar. Plot yang dhaslan dar Gambar menunuan hubungan antara onsums maanan dengan varabel predtornya tda terlhat ada ecenderungan membentu pola tertentu, maa penyelesaannya menggunaan pendeatan model regres nonparametr splne. C. Model Regres Nonparamater Splne Berut adalah model regres nonparametr Splne lner dengan satu tt not untu masng-masng pada pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan. y = β β β( K β β ( K β β6( 3 K3 β β ( K β β ( K β β K β β K ε 6 ( ( Selanutnya, setelah pemlhan satu tt not maa dlauan pemlhan dua tt not untu mencar GCV terecl. Berut adalah model untu regres nonparametr Splne lner dengan dua tt not pada pengeluaran rumah tangga onsums maanan. β β( K β ( K 3 ( K3 β( K ε y = β β 9 β Sedangan model regres nonparametr Splne lner dengan tga tt not pada pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan adalah sebaga berut. y = β β β β 5 6 β( K β ( K β ( K 3 3 ( K β ( K β ( K ε 9 8 Model regres nonparametr splne lnear yang dabaran tersebut dlauan sebaga langah awal dalam estmas parameter.

4 = = Tpe not D. Pemlhan Tt Knot Optmal Nla GCV yang dhaslan menggunaan satu tt not dtunuan pada Tabel. Tabel Nla GCV mnmum model regres splne Knot GCV not,5,,5 6, 5,3,85,886,896 not 3 not Komb, not 5,95,83 8,3 9,8 9,9,86,6 3,,8 9,96 8,98 83,6 6,85 6,38,5 5,96 3,,5 5,95 3,,,8,8,,8 8,3 9,96 8,3 9,96, 9,8 8,98, 9,8 8,98 9,8 9,9 83,6 5,3,9,9 6,86,9 6,86,3,8 6,35,3,8 6,35,9,,6 Terdapat 5 nla GCV beserta nla-nla potongan (not pada tap predtor pada tabel. Terlhat pada Tabel bahwa nla GCV terendah yang dhaslan satu tt not menunuan anga,896 dengan tt-tt not optmum,5 pada varabel,,5 pada varabel,,9 pada varabel 3, tt not 6, varabel, 5,365 pada varabel 5,,85 pada varabel 6, dan tt not,8859 pada varabel.. Nla GCV terendah yang dhaslan dengan menggunaan tt not sebesar,9, Tt not pada tap varabel predtor yang menghaslan nla GCV terendah yatu K =5,95, K =3,; K 3 =,83, K =,8; K 5 =8,3, K 6 =9,96; K =9,8, K 8 =8,98; K 9 =9,9, K =83,6; K =,86, K =6,85; K 3 =,6, K =6,38. Selanutnya, nla GCV terecl dengan satu tt not aan dbandngan dengan model GCV dengan dua not, dan tga not untu mencar model terba Nla GCV terendah dar tga tt not menunuan anga,6. Dengan tt-tt not pada masng-masng varabel menunuan anga (K =,5, K =5,96, K 3 =3,; (K =,, K 5 =,8, K 6 =,8; (K =,8, K 8 =8,3, K 9 =9,96; (K =,, K =9,8, K =,98; (K 3 =,9, K =9,9, K 5 =83,6; (K 6 =,9, K =,9, K 8 =6,86; (K 9 =,3, K =,8, K =6,35. Selanutnya, nla GCV terecl dengan satu tt not aan dbandngan dengan model GCV dengan dua not, tga not serta ombnas not untu mencar model terba Pada penelasan sebelumnya telah dperoleh nla GCV optmum dengan menggunaan satu not, dua not, dan tga not untu masng-masng varabel omponen nonparametr. Selanutnya dlauan pengombnasan masng-masng not optmal agar dperoleh berbaga ombnas not dar tuuh varabel dengan masmal tt not sebanya tga. Terlhat dar Tabel bahwa terdapat emungnan-emungnan setap varabel omponen non-parametr mempunya umlah not optmum yang berbeda-beda. Kombnas not yang dperoleh adalah tt not. Berdasaran nla GCV mnmum sebesar,6. dperoleh tga not untu varabel pendapatan rumah tangga ( yatu,5, 5,95, dan 3,, satu nla not untu varabel banyanya anggota rumah tangga ( yatu,, dua nla not untu varabel persentase anggota rumah tangga yang beera ( 3 yatu 8,3 dan 9,96, tga nla not untu varabel persentase anggota rumah tangga < tahun ( yatu,; 9,8, 8,98, satu nla not untu varabel usa epala rumah tangga ( 5 yatu 5,3, dua nla not untu varabel umlah ana dalam rumah tangga ( 6 yatu,9 dan 6,86, dan tga nla not untu varabel rata-rata pengeluaran per apta ( yatu,3,,8, 6,35. E. U Parameter Hpotess untu penguan parameter model secara serenta atau smultan adalah sebaga berut. H : ββ = ββ = ββ 3 = = ββ R H : mnmal terdapat satu ββ R dmana =,,,. Pada Tabel 3 berut n dberan hasl ANOVA untu penguan parameter model regres Splne lner secara serenta. Tabel 3. ANOVA Model Regres Splne Lner Sumber varas Deraat bebas Sum of Suare Mean Suare Regres 35,66 3,8938 Error 9 8,59,988 Total 8 38,8 F htung p- value 85,95, Berdasaran ANOVA pada Tabel 3 dapat detahu bahwa F htung bernla adalah lebh besar dar F tabel (5%;;9 =,55. Oleh arena tu dapat dambl eputusan bahwa H dtola dengan art bahwa mnmal terdapat satu parameter beta (predtor yang sgnfan terhadap varabel respon. Berdasaran hasl analss uga ddapatan nla R sebesar 8,8% yang berart bahwa varabel yang dgunaan dapat menelasan model sebesar 8,8% dan,6% ssanya delasan oleh varabel lan yang belum dmasuan e dalam model. Ja nla R yang tngg dataan bahwa model regres nonparametr splne yang dhaslan merupaan model yang sangat ba. Untu mengetahu parameter yang berpengaruh terhadap respon, maa perlu dlauan u sgnfans secara ndvdu. Hpotess untu penguan parameter model secara ndvdu adalah sebaga berut. H : ββ R H : ββ R dmana =,,, Dengan menggunaan u t, dperoleh hasl dar penguan secara ndvdu pada Tabel. Tabel. Penguan Parameter Model Splne secara Parsal Varabel Parameter Koefsen t htung p-value onstan ββ,33,5,993 ββ,5,988,98e - *

5 ββ -,88 -,,639* ββ 3 -,6-8,,6e -5 * ββ 6,586,,58e -8 * ββ 5 -,86-3,83,56* ββ 6,353,969 9,63e - * ββ -, -,5,93 ββ 8,,565,856 ββ 9 -, -,65,386e -6 * ββ 5,535,93,36* ββ -9,9 -,96,36* ββ,6,,359* ββ 3 -, -,99,56 ββ,,86,85 ββ 5 -, -,38,6 ββ 6 -,99-3,83,3* ββ,,98,93* ββ 8-3, -,639,5 ββ 9,35,6, ββ -,89 -,63,36* ββ,9,5,9953 ββ -9,666 -,98,6e -5 *. Berdasaran Tabel dapat dlhat bahwa terdapat parameter yang membentu model regres Splne lner dengan ombnas not pada pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan d Kota Surabaya. Dar parameter tersebut, terdapat 8 parameter yang tda sgnfan pada tngat sgnfans.5, dantaranya adalahββ, ββ 8, ββ 3, ββ, ββ 5, ββ 8, ββ 9, dan ββ arena p-value yang dhaslan lebh dar α (,5. Aan tetap, a dlhat secara eseluruhan dapat dsmpulan bahwa etuuh varable respon dduga berpengaruh terhadap varabel pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan. F. Interpretas Model Pemodelan pengeluaran onsums maanan menggunaan tt not optmal yan menggunaan ombnas tt not dtunuan pada persamaan berut dengan nla Estmas parameternya. y =,33,5,88(,5,6( 5,95 6,586( 3,,86,353(,,3,( 3 8,3,( 3 9,96 5,535 9,9(,,6( 9,8,( 8,98,5,( 5 5,3,996,( 6,9 3,( 6 6,86,35,89(,3,9(,8 9,666( 6,35 ε Interpretas model bsa dlauan untu parameter yang sgnfan. Adapun nterpretas terhadap varabel adalah a varabel, 3,, 5, 6, dan onstan maa pengaruh dar pendapatan rumah tangga ( terhadap pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan (y adalah saat pendapatan rumah tangga urang dar Rp,5 uta, a pendapatan rumah tangga na sebesar Rp uta, maa pengeluaran onsums maanan aan cenderung na sebesar Rp,5 uta dengan cr-cr rumah tangga yang meml rata-rata umlah anggota rumah tangga sebanya 3 orang, 9 % anggota rumah tangga yang beera, 6 % anggota rumah tangga yang berusa < tahun, 3 tahun usa epala rumah tangga, umlah ana orang, dan rata-rata pengeluaran per aptanya sebesar Rp,8 uta. Pada saat pendapatan rumah tangga antara Rp,5 uta hngga Rp 5,95 uta, apabla pendapatan rumah tangga na sebesar Rp uta, maa pengeluaran onsums maanan aan cenderung na sebesar Rp,39 uta dengan melhat rata-rata varabel lan sebesar anggota rumah tangga, 39% anggota rumah tangga yang beera, 8 % anggota rumah tangga yang berusa < tahun, tahun usa epala rumah tangga, ana, dan Rp,5 uta rata-rata pengeluaran per apta. Pendapatan rumah tangga pada saat berada pada anga antara Rp 5,95 uta hngga Rp 3, uta, a pendapatan rumah tangga bertambah sebesar Rp uta maa pengeluaran maanan cenderung na sebesar Rp,83 uta dan varabel lan meml rata-rata sebesar 5 orang anggota rumah tangga, 56% anggota rumah tangga yang beera, % anggota rumah tangga yang berusa < tahun, 5 tahun usa epala rumah tangga, ana, dan sebesar Rp,5 uta rata-rata pengeluaran per apta. Ja pendapatan rumah tangga lebh besar dar Rp 3, uta, a pendapatan rumah tangga na Rp uta maa pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan uga aan na sebesar Rp 6,669 uta dengan varabel lan sebanya 6 orang anggota rumah tangga, % anggota rumah tangga yang beera, tda ada anggota rumah tangga yang berusa < tahun, 6 tahun usa epala rumah tangga, ana, dan sebesar Rp, uta rata-rata pengeluaran per apta.. Pengaruh varabel banyanya anggota rumah tangga ( terhadap y adalah saat umlah anggota rumah tangga urang dar orang, dan umlah anggota rumah tangga bertambah orang, maa pengeluaran onsums maanan cenderung turun sebesar Rp,86 uta dengan varabel lan meml rata-rata sebesar Rp, uta pendapatan rumah tangga dan uga ratarata pengeluaran per apta, 6% anggota rumah tangga yang beera, tda ada anggota rumah tangga yang berusa < tahun, tahun usa epala rumah tangga, serta 3 ana. Pada saat umlah anggota rumah tangga lebh dar orang, a anggota rumah tangga bertambah orang, maa pengeluaran onsums maanan aan na sebesar Rp,6 uta dengan varabel lan meml rata-rata sebesar Rp,5 uta pendapatan rumah tangga, % anggota rumah tangga yang beera, 8% anggota rumah tangga yang berusa < tahun, 6 tahun usa epala rumah tangga, ana, dan rata-rata pengeluaran per apta sebesar Rp,658 uta. Pengaruh persentase anggota rumah tangga yang beera ( 3 terhadap y adalah saat persentase anggota rumah tangga yang beera lebh dar atau sama dengan 9,96%, bla persentase anggota rumah tangga yang beera na sebesar %, pengeluaran onsums untu maanan cenderung turun sebesar Rp, uta dan varabel lan meml rata-rata sebesar Rp,8 uta pendapatan rumah tangga, orang

6 6 anggota rumah tangga, tda ada anggota rumah tangga yang berusa < tahun, 8 tahun usa epala rumah tangga, ana, dan rata-rata pengeluaran per apta sebesar Rp,9 uta. Pengaruh persentase anggota rumah tangga < tahun sebaga terhadap y adalah pada saat persentase anggota rumah tangga yang berusa < tahun urang dar,% maa bla persentase anggota rumah tangga yang berusa < tahun na sebesar %, pengeluaran onsums untu maanan cenderung na sebesar Rp 5,535 uta dengan varabel lan meml rata-rata sebesar Rp,33 uta untu pendapatan rumah tangga, umlah anggota rumah tangga 3, % anggota rumah tangga yang beera, tahun usa epala rumah tangga, ana, dan rata-rata pengeluaran per apta sebesar Rp,8 uta. Saat persentase anggota rumah tangga yang berusa < tahun terleta antara,% dan 9,8%, bla persentase anggota rumah tangga yang berusa < tahun menngat sebesar % maa pengeluaran onsums untu maanan cenderung na sebesar Rp, uta dan varabel lan meml nla sebesar Rp,839 uta untu pendapatan rumah tangga, umlah anggota rumah tangga, 59% anggota rumah tangga yang beera, 59 tahun usa epala rumah tangga, meml ana, dan rata-rata pengeluaran per apta sebesar Rp,58 uta. Persentase anggota rumah tangga yang berusa < tahun saat berada pada anga lebh besar atau sama dengan 9,8% bla persentase anggota rumah tangga yang berusa < tahun na % maa pengeluaran onsums maanan cenderung na sebesar Rp, uta dengan nla rata-rata varabel lan sebesar Rp,98 uta untu pendapatan rumah tangga, umlah anggota rumah tangga 5, 3% anggota rumah tangga yang beera, tahun usa epala rumah tangga, ana, dan rata-rata pengeluaran per apta sebesar Rp,5 uta. Sedangan nterpretas untu varabel 6 dan dsesuaan pada model sepert yang telah deasan ada varabel sebelumnya dengan melhat parameter yang sgnfan. y =,33,5,88(,5,6( 5,95 6,586( 3,,86,353(,,3,( 3 8,3,( 3 9,96 5,535 9,9(,,6( 9,8,( 8,98,5,( 5 5,3,996,( 6,9 3,( 6 6,86,35,89(,3,9(,8 9,666( 6,35 ε Terdapat enam varabel yang berpengaruh terhadap pengeluaran rumah tangga untu onsums maanan, yatu pendapatan rumah tangga, umlah anggota rumah tangga, persentase anggota rumah tangga yang beera, persentase anggota rumah tangga < tahun, umlah ana dalam rumah tangga, dan rata-rata pengeluaran per apta DAFTAR PUSTAKA [] Dumary. (996. Pereonoman Indonesa. Jaarta: Erlangga. [] Bappenas.. Kta Suaraan MDGs Dem Tercapanya d Indonesa. Laporan Pencapaan MDGs d Indonesa. Jaarta: Bappenas dan Unted Natons. [3] Euban, R. L. (999. Nonparametrc Regresson and Splne Smoothng. New Yor: Marcel Deer. [] Hardle, W. (99. Appled Nonparametrc Regresson. New Yor: Cambrdge Unversty Press. [5] Wahba G., 99, Splne Models for Observaton Data, SIAM Pensylvana. [6] Budantara, I.N. (6. Model Splne dengan Knots Optmal. Jurnal Ilmu Dasar. FMIPA Unverstas Jember, Vol., Hal [] Budantara, I.N. (. Metode UBR, GML, CV, dan GCV dalam Regres Nonparametr Splne. Maalah Ilmah Hmpunan Matemata Indonesa (MIHMI. 6,85-9. V. KESIMPULAN Kesmpulan yang dperoleh dar hasl pembahasan adalah sebanya. rumah tangga Kota Surabaya rata-rata setap bulannya mengeluaran baya untu onsums maanan sebesar,35 uta rupah dengan varans,365 (dalam uta rupah. Pengeluaran rumah tangga onsums rumah tangga d Surabaya mencapa anga antara Rp,985 uta dan Rp 8,99 uta. Model Splne terba dperoleh dar ombnas tt not Nla GCV yang dhaslan hanya,6 dengan Rsuare sebesar 8,8%, sedangan nla MSEnya adalah 3,8938. Berut merupaan model yang ddapatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1) Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 189 194 MODEL REGRESI SEMIPARAMERIK SPLINE UNUK DAA LONGIUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERIA HIV Lls Laome 1) 1) Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.. Populas dan Sampel Populas adalah eseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngup yang ngn dtelt. Banyanya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut uuran populas, sedangan suatu nla

Lebih terperinci

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 05 Pendeatan Hurdle Posson Pada Excess Zero Data S - 7 Def Yust Fadah, Resa Septan Pontoh Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padadaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Untu mengetahu pla perubahan nla suatu varabel yang dsebaban leh varabel lan dperluan alat analss yang memungnan ta unut membuat perraan nla varabel tersebut pada nla

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Analss dsrmnan merupaan ten menganalss data, dmana varabel dependen merupaan data ategor ( nomnal dan ordnal ) sedangan varabel ndependen berupa data nterval atau raso.msalnya

Lebih terperinci

Pemodelan Persentase Kriminalitas Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Di Jawa Timur Dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Persentase Kriminalitas Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Di Jawa Timur Dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No.1, (014 7-50 (01-98X Prnt D-18 Pemodelan Persentase Krmnaltas Dan Fator- Fator ang Mempengaruh D Jaa Tmur Dengan Pendeatan Geographcally Weghted Regresson (GWR Pan

Lebih terperinci

Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline untuk Memodelkan Rata-Rata Umur Kawin Pertama (UKP) di Provinsi Jawa Timur

Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline untuk Memodelkan Rata-Rata Umur Kawin Pertama (UKP) di Provinsi Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-350 (30-98X Prnt) D-9 Pendeatan Regres Semarametr Slne untu Memodelan Rata-Rata Umur Kawn Pertama (UKP) d Provns Jawa Tmur Dhra Audha Pratw, I Nyoman

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Pengendalan Kualtas Statst Pengendalan Kualtas statst merupaan suatu metode pengumpulan dan analss data ualtas, serta penentuan dan nterpretas penguuran-penguuran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode BAB III ANALISIS DISKRIMINAN 3. Analss Dsrmnan Analss dsrmnan (dscrmnant analyss) merupaan salah satu metode yan dunaan dalam analss multvarat. Dalam analss dsrmnan terdapat dua jens varabel yan terlbat

Lebih terperinci

Pengaruh Kelembaban dan Seri Tanah Terhadap Mutu dan Produksi Tanaman Tembakau Temanggung dengan Metode MANOVA

Pengaruh Kelembaban dan Seri Tanah Terhadap Mutu dan Produksi Tanaman Tembakau Temanggung dengan Metode MANOVA Pengaruh Kelembaban dan Ser Tanah Terhadap Mutu dan Produs Tanaman Tembaau Temanggung dengan Metode MANOVA Mftala Al Rza ), Sutno ), dan Dumal ) ) Jurusan Statsta, Faultas MIPA, Insttut Tenolog Sepuluh

Lebih terperinci

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA BAB V MOEL SEERHANA ISTRIBUSI TEMPERATUR AN SIMULASINYA Model matemata yang terdapat pada bab sebelumnya merupaan model umum untu njes uap pada reservor dengan bottom water. Model tersebut merupaan model

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., No., (Sept. 0) ISSN: 30-98X D-3 Pemodelan Fator-Fator Yang Mempengaruh ngat Buta Huruf Kabupaten/ota d Jawa mur dengan Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson Nur Lalyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Varans Peneltan 3.1.1 Varabel Peneltan Peneltan n mengenal dua macam varabel yatu : 1. Varabel bebas (X) yatu : Berpr formal. Varabel terat (Y) yatu : Hasl belajar Sejarah

Lebih terperinci

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN 69 IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN Dtnau dar sfat hubungan antar persamaan terdapat dua ens model persamaan yatu model persamaan tunggal dan model sstem persamaan. Model persamaan tunggal adalah

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D-37 Fator-Fator Esternal Pneumona pada Balta d Jawa Tmur dengan Pendeatan Geographcally Weghted Regresson Ftrarma Putr Santoso, Sr Pngt W, dan

Lebih terperinci

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (06) 337-350 (30-98X Prnt) D-333 Pemetaan Anga Gz Buru pada Balta d Jawa Tmur dengan Geographcally Weghted Regresson Adtya Kurnawat, Mutah Salamah C., dan Shof Andar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok BAB II TORI DASAR II.. Analss Kelompo Istlah analss elompo pertama al dperenalan oleh Tryon (939). Ia memperenalan beberapa metode untu mengelompoan obye yang meml esamaan araterst (statsoft, 004). Kesamaan

Lebih terperinci

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) D-305 Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Eonom d Jawa Tmur Tahun 010-014 Menggunaan Regres Data Panel Putr Rachmawat, Wahu

Lebih terperinci

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION PEMODELAN INGKA KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPAEN LAMONGAN DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED ORDINAL LOGISIC REGRESSION Marsa Rfada 1, Purhad 1) Mahasswa Magster Jurusan Statsta, Insttut

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata Probabltas dan Statsta Dsrt Adam Hendra Brata Unform Bernoull Multnomal Setap perstwa aan mempunya peluangnya masng-masng, dan peluang terjadnya perstwa tu aan mempunya penyebaran yang mengut suatu pola

Lebih terperinci

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Value Added, Vol., No., 5 Pemodelan MGWR Pada Tngat Kemsnan d Provns Jawa Tengah Moh Yamn Darsyah, Rochd Wasono, Monca Frda Agustna 3,,3 Program Stud StatstaUnverstas Muhammadyah Semarang Emal: mydarsyah@unmus.ac.d

Lebih terperinci

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e ANALISIS PEMAKAIAN KEMOTERAPI PADA KASUS KANKER PAYUDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS PASIEN DI RUMAH SAKIT X SURABAYA Aref Yudssanta, dan Dra. Madu Ratna, M.S Jurusan

Lebih terperinci

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D- Analss Pemaaan Kemoterap pada Kasus Kaner Payudara dengan Menggunaan Metode Regres Logst Multnomal (Stud Kasus Pasen d Rumah Sat X Surabaya)

Lebih terperinci

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) Pemodelan Pendudu Msn D Jawa Tmur Menggunaan Metode Geographcally Weghted Regresson (GWR) Yuanta Damayant, dan Dr. Vta Ratnasar S.S, M.S Jurusan Statsta, F-MIPA, Insttut Tenolog Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 016 S 15 Penggunaan Model Regres obt Pada Data ersensor Def Yust Fadah 1, Resa Septan Pontoh 1, Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padjadjaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal n aan dbahas beberapa macam uuran yang dhtung berdasaran espetas dar satu peubah aca, ba dsrt maupun ontnu, yatu nla espetas, rataan, varans, momen, fungs pembangt

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION Oleh : SOEMARTINI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 008 DAFTAR ISI Hal DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN ORI. Aljabar Matrs.. Defns Matrs Matrs adalah suatu umpulan anga-anga yang juga serng dsebut elemen-elemen yang dsusun secara teratur menurut bars dan olom sehngga berbentu perseg panjang,

Lebih terperinci

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak). BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO 3. Smulas Monte Carlo Smulas Monte Carlo merupaan bentu smulas probablst dmana solus dar suatu masalah dberan berdasaran proses rendomsas (aca).

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Semnar Nasonal Aplas Tenolog Informas 00 (SNATI 00) ISSN: 0-0 Yogyaarta, Jun 00 FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Sr Kusumadew Jurusan Ten Informata,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) BAB TINJAUAN TEORITIS. Knsep Dasar Infes, Saluran Pernafasan, Infes Aut, dan Infes Saluran Pernafasan Aut (ISPA.. Infes Infes adalah masunya uman atau mrrgansme e dalam tubuh manusan dan berembang ba sehngga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN Buletn Ilmah ath. Stat. dan erapannya (Bmaster) Volume 5, No. 3 (6), hal 8. INVERS DRAZIN DARI SUAU ARIKS DENGAN ENGGUNAKAN BENUK KANNIK JRDAN Eo Sulstyono, Shanta artha, Ea Wulan Ramadhan INISARI Suatu

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Created by Smpo PDF Creator Pro (unregstered verson) http://www.smpopd.com Statst Bsns : BAB IV. UKURA PEMUSATA DATA. Pendahuluan Untu mendapatan gambaran yang lebh jelas tentang seumpulan data mengena

Lebih terperinci

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2) BB 0 Mengnterpretasan Populas arabel Kanon arabel anon secara umumnya artfsal. Ja varabel awal X ( dan X ( dgunaan oefsen anon a dan b mempunya unt propors dar hmpunan X ( dan X (. Ja varabel awal yang

Lebih terperinci

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Sebelum suatu Jarngan Neural Buatan (JNB) dgunaan untu menglasfasan pola, terlebh dahulu dlauan proses pembelaaran untu menentuan strutur arngan, terutama dalam penentuan nla bobot.

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) D-305

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) D-305 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (013) 337-350 (301-98X Prnt) D-305 Analss Pola Hubungan Kerugan Negara Abat Korups dengan Demograf Koruptor d Jawa Tmur Amla Frda Rahmana, Sant Puter Rahau Jurusan

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Usulan Penerapan Teor Marov Dalam Pengamblan Keputusan Perawatan Tahunan Pada Pt. Pupu Kujang USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Nof Ern,

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-188

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-188 JURNL SINS DN SENI POMITS Vol., No., () ISSN: - (- Prnt) D- Pemodelan Fator-Fator yang Mempengaruh Jumlah Kasus Penyat Tuberuloss d Jawa Tmur dengan Pendeatan Generaled Posson Regresson dan Geographcally

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL Tan Wahyu Utam, Indah Manfaat Nur Unverstas Muhammadyah Semarang, emal : tan.utam88@gmal.com

Lebih terperinci

Spline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat

Spline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat Jurnal Matematka Vol. 7, No., Desember 07, pp. 3-43 ISSN: 693-394 Artcle DOI: 0.4843/JMAT.07.v07.0.p90 Splne Truncated Multvarabel pada Permodelan Nla Ujan Nasonal d Kabupaten Lombok Barat Nurul Ftryan

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Buta Huruf di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Geographically Weighted t Regression

Pemodelan Angka Buta Huruf di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Geographically Weighted t Regression JURNAL EKNIK IS Vol. 6, No., (7) ISSN: 337-3539 (3-97 Prnt) D- Pemodelan Anga Buta Huruf d Kabupaten/Kota se-jawa mur dengan Metode Geographcally Weghted t Regresson Nndya Kemala Astut, Purhad, dan Shof

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, ahun 05, Halaman 639-650 Onlne d: http://ejournal-s.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN FAKOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPAEN/

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

PEMODELAN KEJADIAN BALITA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

PEMODELAN KEJADIAN BALITA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PEMODELAN KEJADIAN BALIA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA IMUR DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED REGRESSION Rahandn Luta Lestar 1 dan Sutno 1 Mahasswa Jurusan Statsta, IS, Surabaya Dosen Pembmbng, Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Nama Mahasswa : Respat Yet Wbowo Nrp : 306 00 003 Jurusan

Lebih terperinci

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda KOLINEARITAS GANDA MULTICOLLINEARIT Oleh Bambang Juanda Model: = X + X + + X + ε. Hubungan Lnear Sempurna esa, Ja C X 0 C onstanta yg td semuanya 0. Mudah detahu rn td ada dugaan parameter oef dgn OLS,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability Bab III Model Estmas Outstandng Clams Lablty. Model ELRF Suatu model yang dgunaan untu menasr outstandng clams lablty, tda cuup hanya melbatan data pada run-off trangle saa. Sebab, pembayaran lam d masa

Lebih terperinci

ESTIMASI INTERVAL SPLINE DALAM REGRESI NONPARAMETRIK

ESTIMASI INTERVAL SPLINE DALAM REGRESI NONPARAMETRIK Tess ESTIMASI INTERVAL SPLINE DALAM REGRESI NONPARAMETRIK Oleh : MUHAMMAD NAFI NRP.304008 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk) Semnar Nasonal plas enolog Informas (SNI ) Yogyaarta, Jun FUZZY BCKPROPGION UNUK KLSIFIKSI POL (Stud asus: lasfas ualtas produ) Sr Kusumadew Jurusan en Informata, Faultas enolog Industr Unverstas Islam

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-36

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-36 JURNAL SAINS DAN SENI POMIS Vol. 3, No., (04 337-350 (30-98X Prnt D-36 Fator-Fator Yang Mempengaruh ngat Keberhaslan Pemberan Kemoterap Pada Pasen Penderta Kaner Payudara D RSUD Dr.Soetomo Dengan Menggunaan

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan

Lebih terperinci

CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR SAHAM RETAIL PT BURSA EFEK JAKARTA

CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR SAHAM RETAIL PT BURSA EFEK JAKARTA CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR SAHAM RETAIL PT BURSA EFEK JAKARTA LAPORAN PENELITIAN MANDIRI PENELITI RESA SEPTIANI PONTOH NIP : 132 317 117 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab n aan dpaparan beberapa teor tentang analss dsrmnan dar berbaga sumber sepert: buu, jurnal dan prosdng. Analss dsrmnan adalah salah satu metode dependens dar analss multvarat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penyusunan laporan tugas ahr n dlauan sesua dengan langahlangah peneltan yang aan dperlhatan pada dagram d bawah n, agar peneltan n dapat berjalan secara ba dan terarah. Sehngga

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK PENGGUNAAN MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PROGRAM PENGGEMUKAN SAPI PO ( PERANAKAN ONGOLE) SERTA ANALISIS BCR ( BENEFIT COST RATIO ) PENGGUNAAN PAKAN BAHAN KERING Eman Lesmana, Raman Jurusan Matemata

Lebih terperinci

Analysis of Covariance (ANACOVA)

Analysis of Covariance (ANACOVA) Analss of Covarance ANACOVA Bett Kash Paramtha Ihda Ihsana Gempur Safar Oleh: La Ftran Muhammad Alawdo Erma Aprlana Eka Setanngsh Prof Dr Sr Haratm Kartko Program Stud Statstka FMIPA Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Hars Bhat Prasetyo, Dan Handayan, Wdyant Rahayu JURUSAN MATEMATIKA FMIPA-UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Semnar Nasonal Tenolog Informas dan Multmeda 207 STMIK AMIKOM Yogyaarta, 4 Februar 207 ANALIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Sgt Kamseno ), Bara Satya 2) ), 2) Ten Informata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Watu Peneltan. Tempat Peneltan Obje dalam peneltan n adalah Kelas VIII M.Ts. Neger onang yang terleta d Kecamatan onang Kabupaten Dema.. Watu Peneltan Peneltan dlasanaan

Lebih terperinci

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si Analsa Penerapan Metode Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots Pada Oblgas ( Analyss of Applcaton Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots s Method n Oblgaton ) Oleh : Wahyu Saf

Lebih terperinci

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil Bab 7 STATISTIKA A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetens Dasar Setelah mengut pembelajaran n sswa mampu:. Menghayat dan mengamalan ajaran agama yang danutnnya. 2. Meml motvas nternal, emampuan

Lebih terperinci

Pemodelan Mixed Geographically Weighted Regression pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

Pemodelan Mixed Geographically Weighted Regression pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Pemodelan Mxed Geographcally Weghted Regresson pada Tngat Kemsnan d Provns Jawa Tengah The Model of Mxed Geographcally Weghted Regresson (MGWR) for Poverty Level n Central Java Moh Yamn Darsyah, Rochd

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS Ihwannul Khols, ST. MT. Unverstas 7 Agustus 945 Jaarta hols27@gmal.com Abstra Pengenalan pola data

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum Bab III Plant Nonlnear Dengan Fase Nonmnmum Pada bagan n dbahas mengena penurunan learnng controller untu sstem nonlnear dengan derajat relatf yang detahu Dalam hal n hanya dperhatan pada sstem-sstem nonlnear

Lebih terperinci

PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING

PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-M3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING Vvn Mandasar (306 00 069), Dr Ir Setawan, M S (960030 9870 00) Mahasswa Jurusan

Lebih terperinci

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar VI. KETIDAKPASTIAN 12 Dalam enyataan sehar-har banya masalah dduna n tda dapat dmodelan secara lengap dan onssten. Suatu penalaran dmana adanya penambahan fata baru mengabatan etdaonsstenan, dengan cr-cr

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD ORBITH Vl. 7 N. 3 Nvember 11: 366-37 ENGUJIAN ROORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN ENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADA DISTRIBUSI NORMAL STANDARD Oleh: Endang Tryan Staf engajar

Lebih terperinci

Pemodelan Anomali Magnetik Berbentuk Prisma Menggunakan Algoritma Genetika Antonius a, Yudha Arman a *, Joko Sampurno a

Pemodelan Anomali Magnetik Berbentuk Prisma Menggunakan Algoritma Genetika Antonius a, Yudha Arman a *, Joko Sampurno a Pemodelan Anomal Magnet Berbentu Prsma Menggunaan Algortma Geneta Antonus a, Yudha Arman a *, Joo Sampurno a a Jurusan Fsa, FMIPA Unverstas Tanjungpura, Jalan Pro. Dr. Hadar Nawaw, Pontana, Indonesa *Emal

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

Pengolahan lanjut data gravitasi

Pengolahan lanjut data gravitasi Modul 6 Pengolahan lanjut data gravtas 1. Transformas/proyes e bdang datar (metode Damney atau Euvalen Tt Massa). Pemsahan Anomal Loal/Resdual dan Anomal Regonal a. Kontnuas b. Movng average c. Polynomal

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011).

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). Try Azsah Nurman Dosen Pada Jurusan Matemata, Faultas Sans

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online Jurnal Ensten 4 () (06): 4-3 Jurnal Ensten Avalable onlne http://jurnal.unmed.ac.d/0/ndex.php/ensten Penguuran Intrus Ar Laut Pada Sumur Gal Dengan Kondutvtmeter D Desa Pematang Guntung Kecamatan Telu

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K

Lebih terperinci

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB II DIMENSI PARTISI BAB II DIMENSI PARTISI. Defns dasar dan eteratannya dengan metrc dmenson Dalam pembahasan dmens parts, graf yang dbahas adalah graf terhubung sederhana dan tda meml arah. Sebelum mendefnsan graf yang dgunaan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS

ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS Wasa Yula, Dw Endah Kusrn, S.S., M.S. Mahasswa Jurusan Statsta FMIPA-ITS (305 00 003)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 1-10, April 2001, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 1-10, April 2001, ISSN : JURNAL MATEMATIKA DAN KOMUTER Vol.. No., -, Aprl, ISSN : -88 ENDEKATAN RERESI OLINOMIAL ORTHOONAL ADA RANCANAN DUA FAKTOR (DENAN ALIKASI SAS DAN MINITAB) Tat Wharh Jurusan Matemata FMIA UNDI Abstra eneatan

Lebih terperinci