UKURAN GEJALA PUSAT &

dokumen-dokumen yang mirip
KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta NAMA : KELAS :

DISTRIBUSI FREKUENSI

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM STUDI: TEKNIK SIPIL

Uji Homogenitas Varians

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran:

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2 SMA NEGERI 10 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTIK DESKRIPTIF UKURAN LETAK DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB STATISTIKA. Tujuan Pembelajaran

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Statistik. Ukuran lokasi. Ukuran kemiringan Ukuran keruncingan

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

PRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

Referensi: 1) Smith Van Ness Introduction to Chemical Engineering Thermodynamic, 6th ed. 2) Sandler Chemical, Biochemical adn

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

Transkripsi:

UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN LETAK

UKURAN GEJALA PUSAT & LETAK Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengena suatu populas atau sampel Ukuran yang merupakan wakl kumpulan data mengena populas atau sampel Ukuran gejala pusat : Ukuran letak : Rata-rata/rata-rata htung Rata-rata ukur Rata-rata harmons Modus Medan Kuartl Desl Persentl Catatan: Ukuran yang dhtung dar data dalam sampel dsebut Statstk Ukuran yang dhtung dar data dalam populas dsebut parameter

Rata-rata Htung ( ) Rumus untuk menentukan rata-rata htung X : X = x + x 2 +... + x n dalam bentuk sederhana: n atau X n = = x X = n Contoh: Nla ujan dar lma mahasswa untuk mata kulah statstka adalah : 70,69,45,80, dan 56. Htung rata-rata nla kelma mahasswa tersebut! n x 70+ 69+ 45 + 80 + 56 X = 5 = 64

Bla x menyatakan nla data, dan f menyatakan frekuens untuk nla x yang bersesuaan, maka: X = f f x Contoh: X f 70 69 45 80 56 5 6 3 X f X f 70 69 45 80 56 5 6 3 350 44 35 80 56 Jumlah 6 035 X = ( 5x70) + ( 6x69) + ( 3x45) + ( x80) + ( x56) 5 + 6 + 3+ + 035 = 6 = 64,6875 X = f f x 035 = = 6 64,6875

Rata-rata Gabungan Rata-rata gabungan dar k buah sampel dhtung dengan rumus: n x X = n Contoh: Tga sampel masng-masng berukuran 0, 6, dan 8. Sedangkan rat-ratanya masng-masng 45, 8, dan 62. Htung rata-rata gabungannya! X = ( 0x45) + ( 6x8) + ( 8x62) 0 + 6 + 8 = 3454 24 Data yang dsusun dalam daftar dstrbus frekuens X = f f x x = Tanda kelas = md pont = 43,966667

Rata-rata Gabungan Data yang dsusun dalam daftar dstrbus frekuens X = f Contoh: f x Nla f X f X 3-40 2 35,5 7 4-50 3 45,5 36,5 5-60 5 55,5 277,5 6-70 4 65,5 97 7-80 24 75,5 82 8-90 20 85,5 70 9-00 2 95,5 46 Jumlah 80 6070 6070 X = = 80 75,875

Cara 2 : Cara Codng/Cara Sngkat Ambl salah satu tanda kelas (X o ) Harga Xo dber nla C = 0 Tanda kelas > Xo berturut-turut dber nla C=+, C=+2, dst Tanda kelas < Xo berturut-turut dber nla C=-, C=-2, dst Jka panjang kelas nterval (p) f c = x + p f Xo = mean duga, kelas nterval yang memlk X 0 frekuens terbesar Nla f C f X 3-40 4-50 5-60 6-70 7-80 8-90 9-00 2 3 5 4 24 20 2-4 -3-2 - 0 + +2-8 -9-0 -4 0 +20 +24 Jumlah 80 +3 X = x 0 + p X = 75,875 X = 75,5 + 0 3 80 X = 75,5 + 0,375 f f c

Rata-rata Ukur Jka kta memlk perbandngan tetap atau hampr tetap, maka rata-rata ukur U ddefnskan sebaga: U = n x. x2. x3... x n Contoh: Htung rata-rata ukur untuk data x = 2, x2=4 dan x3=8 U = 3 2.4.8 = 4 Untuk blangan-blangan bernla besar: log x logu = n logu = 3 = 3 = 0,602 U = 4 ( log 2 + log 4 + log8) ( 0,300 + 0,602+ 0,903)

Untuk fenomena bersfat tumbuh (pertumbuhan penduduk, bakter, dll), dgunakan rata-rata ukur: P t x p = + 0 00 t P o = Keadaan awal atau permulaan P t = keadaan akhr t = Satuan waktu yang dgunakan x = Rata rata pertumbuhan setap satuan waktu Contoh: Penduduk Indonesa pada akhr tahun 946 ada 60 juta, akhr tahun 956 ada 78 juta. Berapa rata-rata pertumbuhan penduduk setap tahun? P o = 60 juta P t = 78 juta t = 0 tahun x Pt p = + 0 00 x x = x + 00 x log78 = log60 + 0log + 00 0 6 6 78 0 60 0 x = 2,67 t Laju rata-rata pertumbuhan = 2,67% tap tahun

Rata-rata Ukur Data yang dsusun dalam daftar dstrbus frekuens logu = ( f log x ) f Contoh : Data nla 80 Mahasswa Nla f X log X f logx 3-40 2 35,5,5502 3,004 4-50 3 45,5,6580 4,9740 5-60 5 55,5,7443 8,725 6-70 4 65,5,862 25,4268 7-80 24 75,5,8779 45,0696 8-90 20 85,5,9320 38,6400 9-00 2 95,5,9800 23,7600 Jumlah 80 - - 49,6923 49,6923 log U = 80 =,872 U = 74,336

Rata-rata Harmons (H) Rata-rata harmons dar data x,x 2,,x n dalam sebuah sampel berukuran n, adalah: H = n x Contoh: Htung rata-rata harmons untuk data 3, 5,6,6,7,0, dan 2 H = + 3 5 + 6 7 + + 6 + 7 0 + 2 = 5,87 Ahmad bepergan pulang perg. Waktu perg melakukan kecepatan 0 km/jam, sedangkan waktu kembalnya 20 km/jam. Berapa rata-rata kecepatan pulang perg Ahmad? 2 H = = 3 km / + 3 0 20 jam

Rata-rata Harmons (H) Data dalam daftar dstrbus frekuens; H Contoh: = f f x Nla f x f /x 3-40 2 35,5 0,0563 4-50 3 45,5 0,0659 5-60 5 55,5 0,090 6-70 4 65,5 0,237 7-80 24 75,5 0,379 8-90 20 85,5 0,2339 9-00 2 95,5 0,257 Jumlah 80 -,035 80 H = =,035 72,4966 Untuk nla statstka 80 mahasswa: H U x

MODUS Modus merupakan suatu nla yang serng banyak muncul Contoh : Sampel dengan data sebaga berkut: 20,80,75,60,50,85,45,60, dan 90 Modus = 60 Sampel dengan data sebaga berkut: 20,80,75,60,50,85,45,65, dan 90 Tdak ada Modus

Modus Data dalam daftar dstrbus frekuens: dengan: Mo = Modus b = Batas bawah kelas modal (kelas nterval dengan frekuens terbanyak) p = Panjang kelas M o b = b+ p b + b b = Frekuenskelasmodal frekuenskelasnterval sebelumnya b 2 = Frekuenskelasmodal frekuenskelasnterval berkutnya Contoh : Data untuk 80 mahasswa Nla 3-40 4-50 5-60 6-70 7-80 8-90 9-00 f 2 3 5 4 24 20 2 Jumlah 80 M o M o 0 = 70,5 + 0 4 = 77,6429 2 b = b+ p b + b2 24 4 = 70,5 + 0 24 4 24 20 +

Modus dar sekumpulan data bsa lebh dar satu Contoh : Dberkan data sebaga berkut: Nla 75 60 92 64 35 f 8 7 8 7 2 ada 2 modus, yatu 75 dan 92

MEDIAN Medan merupakan suatu nla yang membag dua suatu deretan nla (dstrbus frekuens), sehngga banyaknya pengamatan d kedua bagan Itu sama Contoh : Sampel dengan data sebaga berkut: 4,2,5,7,8,0, dan 0 Setelah dsusun nlanya: 4,5,7,8,0, 0, 2 Medan = 8

Untuk data berukuran genap, setelah dsusun urutan nlanya, Medannya merupakan rata-rata htung dar dua data tengah Contoh : Sampel dengan data sebaga berkut: 2,7,8,4, 6, 9, 0, dan 8 Setelah dsusun nlanya: 7,8,8,0, 2,4,6,9 Me = 2 ( 0 + 2) =

Untuk data yang telah dsusun dalam daftar dstrbus frekuens dengan: M e = Medan n F M = b+ p 2 e f b = Batas bawah kelas medan (kelas dmana M e terletak) p = Panjang kelas M e n = ukuran sampel(banyak data) F = Jumlah frekuens sebelum kelas medan f = FrekuenskelasM e

Contoh : Data untuk 80 mahasswa Nla 3-40 4-50 5-60 6-70 7-80 8-90 9-00 f 2 3 5 4 24 20 2 Jumlah 80 Setengah dar seluruh data ada 40 buah (n) Medan terletak d kelas nterval kelma Dar kelas Medan dperoleh: b = 70,5 p = 0 f = 24 F = 24 n F M = b+ p 2 e f 80 24 = 70,5+ 0 2 = 77, 667 24 M e

x Untuk, Me dan Mo yang sama besarnya, maka kurva halusnya smetrs Bentuk Kurva Norma x M e M o

Untuk kurva halus postf (Skewness) Postf atau negatf, secara emprs dtemukanhubungan,m e danm o sebagaberkut: x x M = 3 ( x ) o M e Dalam grafk, kedudukan ketga nla tersebut adalah: x M o M e M x e M o Skewness Postf Skewness Negatf

Kwartl, Desl dan Persentl Jka sekumpulan data dbag menjad empat bagan yang sama, sesudah dsusun menurut urutan nlanya, maka blangan pembagnya dsebut kwartl Ada tga buah kwartl, yatu kwartl pertama (K ), kwartl kedua (K 2 ), kwartl ketga (K 3 ) Pemberan nama dmula dar nla kwartl terkecl Bagmana menentukan letak Kwartl??? Menentukan nla kwartl: Susun data menurut urutan nlanya Tentukan letak kwartl Tentukan nla kwartl Letak kwartl dtentukan dengan rumus: ( n ) + Letak K = Data ke 4 =,2,3)

Contoh: Sampel dengan data: 75,82,66,57,97,64,56,92,94,86,52,60,70 Setelah dsusun: 52,56,57,60,64,66,70,75,82,86,92,94,97 ( + ) 3 Letak K = Data ke = 4 Data ke3 2 Yatuantaradata ke3 danke4, setengahjauhnyadardata ke3 NlaK = Data ke3 + ½ (Data ke4 Data ke3) K = 57 + = 2( 3+ ) 2 Letak K 2 = Data ke = Data ke7 K 2 = 70 4 3( 3+ ) Letak K 3 = Data ke = Data ke0 4 2 ( 60 57) 58, 5 Yatuantaradata ke0 danke, setengahjauhnyadardata ke0 K 3 = 86+ = 2 ( 92 86) 89

Cara lan ( n ) + Letak K 4 = =,2, dan3 ( ) Letak K = a,b (baca: a komab) K = x( a) + 0, b x( a +) x( a ) Contoh: ( 3+ ) 3+ Letak K 3,5 = = a = 3 danb = 5) 4 K = x( a) + 0, b x x K K K K K = x(3) + 0,5 = x(3) + 0,5 = 57 + 0,5 = 57 + 0,5 = 58,5 ( ) ( a+ ) ( a) ( x ) ( 3+ ) x( 3) ( x x ) ( 4) ( 3) ( 60 57) ( 3)

Kwartl untuk data yang dsusun dalam dstrbus frekuens Kwartl dtentukan dengan rumus: n F K = b+ p 4 f dengan: b = Batas bawah kelas K (kelas dmana K akan terletak) p = Panjang kelas K F = JumlahfrekuenssebelumkelasK f = FrekuenskelasK

Contoh : Data untuk 80 mahasswa Nla 3-40 4-50 5-60 6-70 7-80 8-90 9-00 f 2 3 5 4 24 20 2 Jumlah 80 Untuk menetapkan K 3 dperlukan data 3/4 x 80 = 60 data Maka K 3 terletak pada kelas nterval ke-6 Dar kelas K 3 dketahu: b = 80,5; p = 0; f = 20 dan F = 48 Dengan = 3 dan n = 80 K n F F = b+ p 4 f 75% dar mahasswa mendapat nla ujan 86,5, sedangkan 25% lag mendapat nla ujan > 86,5 3x80 48 K 80,5 0 4 3= + 20 K = 86,5

Desl Jka sekumpulan data dbag menjad 0 bagan yang sama, maka ddapat semblan pembag, tap pembag dsebut DESIL Ada 9 buah desl, dsngkat D, D 2,,D 9 (desl pertama, desl kedua, dst) Bagmana menentukan letak desl??? Menentukan nla desl: Susun data menurut urutan nlanya Tentukan letak desl Tentukan nla desl Letak desl dtentukan dengan rumus: ( n ) + Letak D = Data ke 0 (=,2, 9)

Contoh: Sampel dengan data: 75,82,66,57,97,64,56,92,94,86,52,60,70 Setelah dsusun: 52,56,57,60,64,66,70,75,82,86,92,94,97 ( + ) 7 3 Letak D 7 = Data ke = Data ke9,8 0 Yatuantaradata ke9 danke0, 0,8 jauhnyadardata ke9 NlaD 7 = Data ke9 + 0,8 (Data ke0 Data ke9) ( 86 82) 85, 2 D 7 = 82 + 0,8 = Coba Anda tentukan letak desl yang lan!!!

Cara lan ( n ) + Letak D = 0 =,2,,9 ( ) Letak D = a,b (baca: a komab) D = x( a) + 0, b x( a +) x( a ) Contoh: ( + ) 7 3 Letak 7 = = 9,8 0 D = x( a) + 0, b x D a = 9 danb = 8) D D K D D 7 7 7 7 = x(9) + 0,8 = x(9) + 0,8 = 82+ 0,8 = 82+ 0,8 = 85,2 ( ) ( a+ ) x( a) ( x ) ( 9+ ) x( 9) ( x x ) ( 0) ( 9) ( 86 82) ( 4)

Desl untuk data yang dsusun dalam dstrbus frekuens Desl dtentukan dengan rumus: n F D = b+ p 0 f (=,2, 9) dengan: b = Batas bawah kelas D (kelas dmana D akan terletak) p = Panjang kelas D F = JumlahfrekuenssebelumkelasD f = FrekuenskelasD

Contoh : Data untuk 80 mahasswa Nla 3-40 4-50 5-60 6-70 7-80 8-90 9-00 f 2 3 5 4 24 20 2 Jumlah 80 Untuk menetapkan D 3 dperlukan data 3/0 x 80 = 24 data Maka D 3 terletak pada kelas nterval ke-4 Dar kelas D 3 dketahu: b = 60,5; p = 0; f = 4 dan F = 0 Dengan = 3 dan n = 80 D 3 n F = b+ p 0 f 3x80 0 D 60,5 0 0 3= + 4 D = 70,5

Persentl Jka sekumpulan data dbag menjad 00 bagan yang sama, maka ddapat 99 pembag, tap pembag dsebut PERSENTIL Bagmana menentukan letak persentl??? Menentukan nla persentl: Susun data menurut urutan nlanya Tentukan letak persentl Tentukan nla persentl Letak desl dtentukan dengan rumus: ( n ) + Letak P = Data ke 00 (=,2,,99)

Contoh: Sampel dengan data: 75,82,66,57,97,64,56,92,94,86,52,60,70 Setelah dsusun: 52,56,57,60,64,66,70,75,82,86,92,94,97 ( + ) 0 3 Letak P 0 = Data ke = Data ke,4 00 Yatuantaradata ke danke2, 0,4 jauhnyadardata ke NlaP 0 = Data ke + 0,4 (Data ke2 Data ke) ( 56 52) 53, 6 P 0 = 52+ 0,4 = Coba Anda tentukan letak persentl yang lan!!!

Cara lan ( n ) + Letak P = 00 =,2,,99 ( ) Letak P = a, b (baca: a komab) P = x( a) + 0, b x( a +) x( a ) Contoh: ( + ) 0 3 Letak 0 = =,4 00 P = x( a) + 0, b x P a = danb = 4) P P P P P 0 0 0 0 0 = x() + 0,4 = x() + 0,4 = 52+ 0,4 = 52+ 0,4 = 53,6 ( ) ( a+ ) x( a) ( x ) ( + ) x( ) ( x x ) ( 2) ( ) ( 56 52) ( 4)

Persentl Untuk Data Yang Dsusun Dalam Dstrbus Frekuens Persentl dtentukan dengan rumus: n F P= b+ p 00 f (=,2,,99) dengan: b = Batas bawah kelas P (kelas dmana P akan terletak) p = Panjang kelas P F = JumlahfrekuenssebelumkelasP f = FrekuenskelasP

Contoh : Data untuk 80 mahasswa Nla 3-40 4-50 5-60 6-70 7-80 8-90 9-00 f 2 3 5 4 24 20 2 Jumlah 80 Untuk menetapkan P 0 dperlukan data 0/00 x 80 = 8 data Maka P 3 terletak pada kelas nterval ke-3 Dar kelas P 0 dketahu: b = 50,5; p = 0; f = 5 dan F = 5 Dengan = 0 dan n = 80 P P P 0 0 n F = b+ p 00 f 0x 80 5 = 50,5 + 0 00 5 = 56,5