KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012

dokumen-dokumen yang mirip
K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

Kurikulum 2013 Kelas 11 Kimia

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

TEORI KINETIKA REAKSI KIMIA

TEKNIK REAKSI KIMIA III SISTEM REAKSI BIOKIMIA. Oleh : Prof. Dr. Ir. SRI REDJEKI MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI UPN Veteran JAWA TIMUR

Kinetika kimia. Shinta Rosalia Dewi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINETIKA TRANSESTERIFIKASI BIODIESEL JARAK PAGAR. Luqman Buchori, Setia Budi Sasongko *)

Kumpulan soal-soal level seleksi provinsi: solusi:

Kumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

INFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (31-35)

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB ELASTISITAS. Pertambahan panjang pegas

Tanggapan Waktu Alih Orde Tinggi

Soal-Jawab Fisika OSN x dan = min. Abaikan gesekan udara. v R Tentukan: a) besar kelajuan pelemparan v sebagai fungsi h. b) besar h maks.

PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU

Sulistyani, M.Si.

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

KINETIKA KIMIA. SHINTA ROSALIA DEWI

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan

BAB 9. KINETIKA KIMIA

Bab 10 Kinetika Kimia

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Kerangka acuan inersial dan Transformasi Lorentz Materi :

FISIKA. Kelas X GETARAN HARMONIS K-13. A. Getaran Harmonis Sederhana

Materi. Menggambar Garis. Menggambar Garis 9/26/2008. Menggambar garis Algoritma DDA Algoritma Bressenham

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE SCHNABEL

Deret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII

KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN

MODEL KINETIKA REAKSI BERTINGKAT UNTUK SINTESA BIODIESEL SKRIPSI

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

MEKANIKA TANAH REMBESAN DAN TEORI JARINGAN MODUL 4. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

Bahasan: Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. reaksi berlangsung mekanisme reaksi

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

4. 1 Spesifikasi Keadaan dari Sebuah Sistem

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

wanibesak.wordpress.com

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID

VISUALISASI GERAK PELURU MENGGUNAKAN MATLAB

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

MODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

Kinetika Reaksi pada Pembuatan Glifosat dari N-PMIDA (Neophosphonomethyl Iminodiacetic Acid) dan H 2 O 2 dengan Katalisator Pd/Al 2 O 3

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Makalah Seminar Tugas Akhir. Aplikasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self Tuning Regulator (STR)

Perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu. Secara matematis, untuk reaksi: A B Laju reaksi = r = -d[a]/dt = d[b]/dt

KENNETH CHRISTIAN NATHANAEL

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

MESIN DC. Prinsip operasi : Gaya. B : Kerapatan Fluks (N/A.m) i : arus (ampere) l : panjang (meter) Torka T (N.m) p Z. Dimana. Φ s

c. Suhu atau Temperatur

BAB 2 TEORI PENUNJANG

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

BAB II LANDASAN TEORI

TRY OUT UJIAN NASIONAL 2013 Mata Pelajaran : FISIKA

BAB II KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR TAHAN GEMPA

Pengaturan Suhu Ruangan Berbasis PID Menggunakan Mikrokontroler AT89S51

MEKANIKA TANAH HIDROLIKA TANAH DAN PERMEABILITAS MODUL 3

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL

KINETIKA REAKSI HOMOGEN SISTEM BATCH. Kompetensi Materi Kuliah Ini-1. Kompetensi Materi Kuliah Ini-2 MATERI KULIAH. dengan Volume. Reaksi.

Pemodelan Dan Eksperimen Untuk Menentukan Parameter Tumbukan Non Elastik Antara Benda Dengan Lantai

CHAR A AC A TER E IS I T S IC I S S O F O

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah teknik yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode

D. GAYA PEGAS. F pegas = - k x

Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Parallel Interference Cancellation Multi Pengguna aktif Detection

Totok Suwanda Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UMY Jalan Lingkar Barat Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Telp ABSTRACT

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

BAB II LANDASAN TEORI

MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 2 [KODE/SKS : KD / 2 SKS] Ruang Vektor

Simposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT)2 2014

SIMULASI FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI SUDUT DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GYROSCOPE

LEMBAR KERJA SISWA 4

Studi Eksperimen Karakteristik Pengeringan Batubara Terhadap Variasi Sudut Blade Pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik

BAB III MODEL KANAL WIRELESS

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

Makalah Seminar Tugas Akhir

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming

3. Sebaran Peluang Diskrit

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI

KORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak

Susut Mutu Produk Pasca Panen

Analisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Elektroteknika Dasar

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

Transkripsi:

KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB

Konsep Kinetia/ Laju Reasi Laju reasi menyataan laju perubahan onsentrasi zat-zat omponen reasi setiap satuan watu: V [ M ] t Laju pengurangan onsentrasi pereasi per satuan watu Laju penambahan onsentrasi hasil reasi per satuan watu Perbandingan laju perubahan masing-masing omponen sama dengan perbandingan oefisien reasinya

Konsep Laju Reasi Pada reasi : N (g) + 3 H (g) NH 3(g), Laju reasi : - laju penambahan onsentrasi NH 3 - laju pengurangan onsentrasi N dan H.

Fator-fator yang mempengaruhi Laju Reasi Laju reasi dipengaruhi oleh : Suhu Konsentrasi Luas permuaan sentuhan/ Uuran partiel Katalis

Suhu Kenaian suhu dapat mempercepat laju reasi arena dengan nainya suhu energi ineti partiel zat-zat meningat sehingga memunginan semain banyanya tumbuan efetif yang menghasilan perubahan

Suhu Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reasi: Hubungan ini ditetapan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai beriut: Suhu ( o C) 3 4 T Laju reasi (M/deti),3,6,,4 Vt

Suhu Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reasi: Dari data diperoleh hubungan: Setiap enaian suhu o C, maa laju mengalami enaian ali semula, maa secara matematis dapat dirumusan V V. t TT Dimana : V t = laju reasi pada suhu t V o = laju reasi pada suhu awal (t o )

Konsentrasi Konsentrasi mempengaruhi laju reasi, arena banyanya partiel memunginan lebih banya tumbuan, dan itu membua peluang semain banya tumbuan efetif yang menghasilan perubahan. Ilustrasi Mana yang lebih mungin terjadi tabraan, di jalan lenggang atau dijalanan padat??

Konsentrasi Hubungan uantitatif perubahan onsentrasi dengan laju reasi tida dapat ditetapan dari persamaan reasi, tetapi harus melalui percobaan. Dalam penetapan laju reasi ditetapan yang menjadi patoan adalah laju perubahan onsentrasi reatan. Ada reatan yang perubahan onsentrasinya tida mempengaruhi laju reasi: [reatan] V [reatan] x n n o x V

Konsentrasi Orde Reasi Pangat perubahan onsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde reasi Ada reasi berorde O, dimana tida terjadi perubahan laju reasi berapapun perubahan onsentrasi pereasi. Ada reasi berorde, dimana perubahan onsentrasi pereasi ali menyebaban laju reasi lebih cepat ali. Ada reasi berorde, dimana laju perubahan onsentrasi pereasi ali menyebaban laju reasi lebih cepat 4 ali, dst.

Konsentrasi Untu reasi A + B C Rumusan laju reasi adalah : V =.[A] m.[b] n Dimana : = tetapan laju reasi m = orde reasi untu A n = orde reasi untu B Orde reaasi total = m + n

Konsentrasi Rumusan laju reasi tersebut diperoleh dari percobaan. Misalan diperoleh data percobaan untu reasi : NO (g) + Cl (g) NOCl (g) Diperoleh data sebagai beriut : Perc [NO] M [Cl ] M V M/s,, 4,, 6 3,, 8 4,3,3?

Konsentrasi 4 8,, ] [ ] [ ] [ 3 3 m V V NO NO V NO m m m m Rumusan laju reasi untu reasi tersebut adalah : V =.[NO] m.[cl ] n Orde NO = m Orde Cl = n Percobaan dan 3 Percobaan dan 4 4 6,, ] [ ] [ ] [ n V V Cl Cl V Cl n n n n

Konsentrasi Maa rumusan laju reasinya adalah : V=.[NO].[Cl ] Harga diperoleh dengan memasuan salah satu data percobaan V [ NO].[ Cl 4,., 4. 3 M ] s

Konsentrasi Maa laju reasi pada percobaan 4 adalah : V=.[NO].[Cl ] V= 4. 3.,3.,3 V= 8 Ms -

Luas Permuaan Mana yang lebih luas permuaannya? Sepotong tahu utuh atau sepotong tahu dipotong 4?

Luas Permuaan

Luas Permuaan Perhatian bahwa luas permuaan tahu utuh lebih ecil dari tahu yang dipotong 4 Searang! Mana yang lebih luas permuaannya, gula beruuran butir asar atau gula beruuran butiran halus? Mana yang lebih mudah larut, gula yang beruuran butir asar atau yang beruuran butiran halus?

Luas Permuaan Luas permuaan mempercepat laju reasi arena semain luas permuaan zat, semain banya bagian zat yang saling bertumbuan dan semain besar peluang adanya tumbuan efetif menghasilan perubahan Semain luas permuaan zat, semain ecil uuran partiel zat. Jadi semain ecil uuran partiel zat, reasi pun aan semain cepat.

Katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reasi. Ada jenis atalis :. Katalis atif yaitu atalis yang iut terlibat reasi dan pada ahir reasi terbentu embali.. Katalis pasif yaitu atalis yang tida iut bereasi, hanya sebagai media reasi saja. Bagaimana atalis beerja aan dibahas pada teori tumbuan

TEORI KECEPATAN REAKSI Teori Tumbuan (collision theory) Reasi yang terjadi adalah hasil dari adanya tumbuan antar moleul-moleul yang mempunyai tingat energi yang tinggi, yang menyebaban terganggunya gaya tari-menari alami antar moleul-moleul tersebut. Teori Ativasi (activation theory) Secara strutural, moleul mempunyai suatu bagian (gugus) yang bersifat labil. Jia tingat energi pada gugus yang labil tersebut ditingatan (dengan cara meningatan suhu), maa aan terjadi reasi dengan melepas elebihan energi sehingga bisa diperoleh tingat energi baru yang lebih rendah dan stabil.

Keadaan Transisi

ORDE REAKSI Orde reasi adalah jumlah pangat onsentrasionsentrasi yang menghasilan suatu garis lurus Persamaan umum inetia : da dt - A n da/dt = laju reasi A = onstanta laju reasi A [A] = onsentrasi A n = orde reasi

Untu reasi orde : da dt da dt t t A A da dt da t t - A - - - t - - t A A t - dt t

Konsentrasi A Konsentrasi A A = onsentrasi A pada watu e- A t = onsentrasi A pada watu e- t = onstanta laju reasi t = watu Karateristi dari reasi orde nol hubungan linier antara reatan atau produ dengan watu Slope = - Slope = watu watu

Watu paruh (t/) Watu yang dibutuhan untu meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya. Untu orde nol : t/ A o o

Watu adaluwarsa (t 9 ) Watu suatu zat telah terurai sampai tinggal 9% dari onsentrasi mula-mula (yaitu, terurai %). Untu orde nol : t 9, o A o

Untu reasi orde : da dt da dt t t t ln da dt da A A A A ln A da t t - - - t - - t - t A A t ln A A dt - t

ln A ln A Karateristi orde I : Slope = - Slope = watu watu

Watu paruh (t/) Watu yang dibutuhan untu meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya. Untu orde pertama : t/,693

Watu adaluwarsa (t 9 ) Watu suatu zat telah terurai sampai tinggal 9% dari onsentrasi mula-mula (yaitu, terurai %). Untu orde pertama: t 9,5

Reasi orde edua dx dt A d dt dx dt jiaa b B d dt a xb x a x AB a x a a x at dx x a x x t x a x t a dt t

) ( ) ( log ) (,33 ) ( ) ( log,33 x b a x a b b a t t x b a x a b b a dt x b x a dx b jiaa t x

Watu paruh (t/) Watu yang dibutuhan untu meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya. Untu orde edua : t/ a

Menentuan Orde reasi Metode substitusi Metode Grafi Metode watu paruh

) Metode substitusi Data yang terumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reasi disubstitusian e dalam bentu integral dari berbagai orde reasi. Jia menghasilan yang onstan, maa reasi dianggap berjalan sesuai orde tersebut

) Metode Grafi Plot data pada grafi Untu orde nol : Konsentrasi diplot terhadap watu linear Untu orde pertama : Log onsentrasi diplot terhadap watu linear Untu orde edua : /onsentrasi diplot terhadap watu linear

3) Metode watu paruh Hubungan antara watu paruh dengan seluruh onsentrasi jia seluruh reatan sama : t / a n n adalah orde reasi

Konsentrasi A (%) Watu

Cara menentuan apaah suatu reasi orde atau. Plot data sumbu y (misal : onsentrasi A) vs sumbu x (watu) regresi linier : y = bx + a didapatan juga R (oefisien orelasi).. Plot data ln A (sumbu y) vs watu (sumbu x) regresi linier : y = bx + a didapatan juga R 3. Bandingan edua R tersebut, yang paling mendeati R = dipilih. Jia () yang mempunyai R lebih mendeati maa orde. Jia () mempunyai R lebih mendeati maa orde

Contoh : Suatu percobaan tentang erusaan vitamin C selama proses sterilisasi (, C) sari buah anggur memperoleh data sebagai beriut : Watu (menit) Kadar Vit. C (%) 5 9 79 5 68 54 Tentuan nilai dan periraan pada watu berapaah adar vitamin C sebesar 5 %!

Ln (Vitamin C) (Vitamin C (%) Plot Orde 8 6 4 y = -,8x + R =,996 5 5 5 Watu (menit) Plot Orde 4,7 4,6 4,5 4,4 4,3 4, 4, 4 3,9 y = -,33x + 4,639 R =,976 5 5 5 Watu (menit)

Dari edua plot (orde dan orde ) maa diperoleh : Plot orde : y = -,8x + dengan R =,996 Plot orde : y = -,33x + 4,639 dengan R =,976 Dari edua plot tersebut maa reasi tersebut mempunyai orde R lebih mendeati dibanding R pada plot orde. Sehingga persamaan reasi penurunan vitamin C adalah : y = -,8x + dari persamaan tersebut didapatan slope = -,8 dan intersep = slope = nilai =,8 / menit Tanda negatif (-) atau positif (+) pada slope persamaan menunjuan : jia (+) berarti penambahan; jia (-) berarti pengurangan

Persamaan : y = -,8x + 5 = -,8x + - 5 = -,8x x =,37 Jadi adar vitamin C tinggal 5 % etia watu sterilisasi,37 menit.

PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI PERSAMAAN ARRHENIUS = onstanta laju reasi = fator freuensi reasi R = onstanta gas (,987 al / g-mole K) E a = energi ativasi, yang nilainya dianggap onstan pada suatu isaran suhu tertentu e A Ea - R.e.e Ea - RT Ea - RT Energi ativasi diartian sebagai suatu tingat energi minimum yang diperluan untu memulai suatu reasi. T - T.e Ea - R A T.e Ea - RT

Persamaan Arrhenius juga dapat dinyataan dalam bentu : ln ln - E a R T Persamaan di atas merupan persamaan garis lurus (linier), dengan /T sebagai sumbu X dan ln sebagai sumbu Y. Dengan demiian, slope dari urva tersebut adalah E a / R.

Q Q didefinisian sebagai berapa ali perubahan laju reasi jia suhu berubah C. Jia laju reasi meningat menjadi alinya saat suhu dinaian C, maa Q =. Untu reasi perubahan warna dan flavor secara enzimatis, degradasi pigmen natural, pencolatan non enzimatis, dan laju pertumbuhan mirobia biasanya besarnya Q =.

dari onstanta laju reasi onstanta laju reasi definisi T -T Q T - T ln ln Q Substitusi ; Q dalam persamaan Arrhenius : ; pada T T pada T T;dan T T e Ea - R T - T

e Q T T ) ln (Q R Ea subtitusipersamaan Q T T - T T R Ea - ln T T R Ea - ln T T R Ea

Nilai Z Nilai z didefinisian sebagai perubahan suhu yang diperluan untu mengubah laju reasi sebesar log cycle. z ln () z () Ea R ln () (T T T T Ea R z T T ) T - T ln ln () z dari persamaan di atas dan persamaan arrhenius :

Contoh : Kinetia reasi inativasi enzim polifenol osidase pada jamur mengiuti orde dan onstanta laju reasinya pada 5 C, 55 C, dan 6 C adalah,9;,54; dan,34 / menit. Tentuan energi ativasi, nilai z, dan Q! Jawab : Suhu ( C) T ( K) / T K (/menit) ln 5 33,396,9-3,9633 55 38,349,54 -,9877 6 333,33,34 -,99 Regresi linier / T (sumbu x) vs ln (sumbu y)

ln -,5,98,3,3,34,36,38,3,3 - -,5 - -,5-3 -3,5-4 -4,5 y = -6x + 6, R =,999 /T

Slope = - 6 - Ea / R = - 6 Ea = 6 x,987 = 4758,79 al / gmol = 4,76 al / gmol Q ln (Q Q ) e Ea R Ea R TT (6) (33) (333) 7,8 T T,95

ln () z Ea / R T T ln () (33 x 333),8 C 6

Penyedap rasa berbentu bubu dalam emasan sachet aan mengalami penurunan mutu aroma selama penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan dilauan dengan uji sensoris. Data sor sensori penyedap rasa tersebut adalah : Suhu Pengujian ( C) Watu (hari) Sor Sensori 4 3 6 9 45 3 6 9 5 3 6 9 8 7,93 7,86 7,83 7,79 8 7,86 7,7 7,59 7,4 8 7,69 7,3 7,3 6,66

Pertanyaan :. Tentuan persamaan inetia reasi penurunan aroma selama penyimpanan! Tentuan juga orde reasinya!. Tentuan nilai untu masing-masing suhu pengujian! 3. Tentuan energi ativasi! Gunaan plot Arrhenius! 4. Tentuan Q! Jawab :

Sor sensoris Sor sensoris Sor sensoris 8,5 8 7,95 7,9 7,85 7,8 7,75 Plot Orde suhu 4 C y = -,7x + 7,986 R² =,969 4 6 8 4 Watu (hari) 8, 8 7,9 7,8 7,7 7,6 7,5 7,4 7,3 Plot Orde Suhu 45 C y = -,48x + 8,6 R² =,996 4 6 8 4 Watu (hari) 9 8 7 6 5 4 3 Plot Orde Suhu 5 C y = -,x + 8,6 R² =,998 4 6 8 4 Watu (hari)

Ln sor sensoris Ln sor sensoris Ln sor sensoris Plot Orde Suhu 4 C Plot Orde Suhu 45 C,9,8,8,7,7,6,6,5,5 y = -,x +,77 R² =,97 4 6 8 4,9,8,7,6,5,4,3,,,,99 y = -,6x +,8 R² =,995 4 6 8 4 Watu (hari) Watu (hari) Plot Orde Suhu 5 C,,5,,95,9,85 y = -,5x +,8 R² =,997 4 6 8 4 Watu (hari)

Ln Dipilih orde arena nilai R lebih mendeati. Nilai masing-masing suhu : Suhu ( C) Suhu (K) / T Ln 4,73 33,39-4,57 45,483 38,34-3,3 5,3 33,39 -,96 Plot Arrhenius,38 -,5,3,3,34,36,38,3 - -,5 - -,5-3 y = -888x + 56, R² =,997-3,5-4 -4,5 / T

Evaluasi Dalam bejana bervolume L, mula-mula terdapat 5 mol gas NO. Gas tersebut mengalami penguraian menurut reasi : NO (g) NO (g) + O (g). Setelah tiga jam tersisa,4 mol gas NO. Tentuan a.laju reasi penguraian gas NO! b.laju pembentuan gas NO! c.laju pembentuan gas O!

Evaluasi Dietahui reasi A + B + C D. Jia persamaan laju reasi reasi tersebut v =.[B].[C], berapa ali perubahan laju reasinya bila onsentrasi masing-masing omponen pereasi diperbesar ali semula?

Evaluasi Dari percobaan reasi A + B AB, diperoleh data sebagai beriut Perc [A] M [B] M V M/s,3. -,. -,4. - 6,5. -3,5. - 3,5. - 3 3,9. - 4,. - 8,4. - 4,3. -,5. - 7. - Tentuan A. Orde reasi untu A dan B B. Persamaan laju reasi C. Harga tetapan laju reasi D. Laju reasi jia onsentrasi A,6 M dan onsentrasi B, M

Evaluasi Jia laju suatu reasi meningat ali lebih cepat setiap enaian suhu 5 o C dan pada suhu 3 o C lajunya 3. -3 M/s, berapaah laju reasinya pada 5 o C?

Evaluasi Dari data beriut : Perc Fe [HCl] M Suhu o C Serbu, 5 Kepingan, 5 3 Serbu,3 5 4 Kepingan, 5 5 Serbu, 5 Urutan elajuan reasinya dari yang paling lambat e yang paling cepat