A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI"

Transkripsi

1 3 LAJU REAKSI A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI Materi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perubahan-perubahan materi itu berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Materi yang mengalami perubahan kimia, berarti terjadi reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, lambat, bahkan ada yang sangat lambat sekali. Petasan meledak merupakan reaksi kimia berjalan sangat cepat, korosi besi berlangsung lambat dan pembentukan minyak bumi contoh reaksi kimia sangat lambat. Reaksi kimia berlangsung tergantung dari jenis zat dan faktorfaktor dari luar. Hubungan antara konsep yang satu dengan yang lain dalam laju reaksi, dapat kamu perhatikan peta konsep di bawah ini.

2 68 KIMIA XI SMA LAJU REAKSI berkaitan dengan dipengaruhi oleh ditentukan melalui percobaan konsentrasi pereaksi luas permukaan katalis suhu orde reaksi menentukan senyawa antara membentuk mengadakan adsorpsi waktu perubahan dari pereaksi hasil reaksi Peta konsep laju reaksi A. MOLARITAS (M) 1. Pengertian Molaritas Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. Molaritas diberi notasi M. mol n M = zat volume larutan = v Keterangan: M = molaritas (mol/l) n = banyaknya mol zat terlarut (mol) v = banyaknya volume larutan (liter) Contoh soal 3.1 a. Hitung molaritas larutan NaOH apabila 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air sehingga diperoleh 500 ml larutan! (Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)

3 KIMIA XI SMA 69 Jawab: M = n v 4 g mol NaOH = = 01, mol 40 g/mol Volume larutan = 500 ml = 0, 5 liter 0,1 mol M= = 02, mol/l 0, 5 L b. Berapakah volum larutan apabila di dalam larutan CaCl 2 0,1 M terdapat 11,1 gram CaCl 2? Jawab: 11,1 g mol CaCl2 = = 01, mol 111 g/mol 0,1 mol v= = 1 Liter 0,1 mol/l c. Berapakah molaritas larutan H 2 98% jika diketahui massa jenisnya 1,8 g/ml? Jawab: massa 1 ml H 2 = 1,8 gram massa 1 L H 2 = 1800 gram massa H 2 98% = 1800 x 98% = 1764 gram M = n v n v = M g mol H2SO4 = = 18 mol 98 g/mol M = n v = 18 mol 1 L = 18 mol/l d. Berapa gramkah glukosa (Mr = 180) yang terdapat dalam 200 ml larutan glukosa 2M? Jawab: volum larutan = 200 ml = 0,2 liter M = n v

4 70 KIMIA XI SMA n = Mv = 2 x 0,2 = 0,4 mol massa glukosa = 0,4 mol x 180 g/mol = 72 gram 2. Molaritas untuk Pengenceran Pengenceran larutan adalah penambahan pelarut dalam larutan sehingga konsentrasi menjadi lebih kecil atau encer. Pada pengenceran, volum dan konsentrasi larutan berubah tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah. Pada pengenceran berlaku rumus: M 1 x V 1 = M 2 x V 2 Keterangan: V 1 V 2 M 1 M 2 = volum sebelum diencerkan = volum sesudah diencerkan = konsentrasi sebelum diencerkan = konsentrasi sesudah diencerkan 3. Molaritas Larutan Campuran Apabila dua atau lebih larutan sejenis yang mempunyai konsentrasi berbeda dicampurkan, molaritas campuran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: M M Mc = ( 1 x V 1) + ( 2 x V2) +... V1 +V Keterangan: M c = molaritas campuran M 1 = molaritas larutan I M 2 = molaritas larutan II V 1 = volum larutan I = volum larutan II V 2 Contoh soal 3.2 a. Ke dalam 200 ml larutan HCl 0,1 M ditambahkan air sebanyak 300 ml. Berapakah molaritas larutan HCl setelah pengenceran? Jawab: M 1 = 0,1 M V 1 = 200 ml = 0,2 L V 2 = = 500 ml = 0,5 L

5 KIMIA XI SMA 71 M 1 x V 1 = M 2 x V 2 0,1 x 0,2 = M 2 x 0,5 002, M 2 = 005, = 0,04 M Jadi, molaritas larutan setelah pengenceran adalah 0,04 M b. Berapakah molaritas campuran bila 100 ml larutan HCl 0,1 M dicampur dengan 400 ml larutan HCl 0,2 M? Jawab: V 1 = 100 ml M 1 = 0,1 M V 2 = 400 ml M 2 = 0,2 M VxM VxM Mc = ( 1 1) + ( 2 2) V1+ V2 ( 01, x 01, ) + ( 04, x 0,2) = 01, + 04, 001, + 008, = 05, 009, = 05, = 0,18 M Jadi, molaritas campuran adalah 0,18 M. B. KONSEP LAJU REAKSI Laju berhubungan dengan waktu. Apabila waktu yang diperlukan suatu reaksi kimia singkat berarti lajunya besar, sebaliknya bila waktu yang diperlukan lama berarti dikatakan lajunya kecil. Jadi, laju berbanding terbalik dengan waktu. Reaksi kimia merupakan perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Jadi laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu. Perubahan konsentrasi V( laju reaksi) = Perubahan waktu

6 72 KIMIA XI SMA M Satuan laju reaksi = det mol/ L = det 1 1 = mol. L det Contoh: Reaksi: A B Mula-mula konsentrasi B tidak ada, kemudian ketika reaksi mulai berlangsung konsentrasi B semakin bertambah dan konsentrasi A semakin berkurang. Hubungan antara konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi terhadap waktu dapat digambarkan sebagai berikut. konsentrasi B A waktu Gambar 3.1 Grafik konsentrasi terhadao waktu Pada awal reaksi konsentrasi pereaksi (A) maksimum karena belum bereaksi, sedang konsentrasi hasil reaksi (B) minimum karena hasil reaksi belum terbentuk. Laju reaksi terhadap A dan B dapat dirumuskan sebagai berikut. Laju rata-rata berkurangnya A: A VA = [ ] t [ A] A VA = 2 [ ] 1 t2 t1 Kecepatan rata-rata bertambahnya B: B VB = + [ ] t [ B] B VA = 2 [ ] 1 t2 t1 Hubungan antara keduanya adalah VA = VB [ A ] B = + [ ] t t Tanda [ ] digunakan untuk menunjukkan konsentrasi dalam mol/l Tanda - menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi berkurang

7 KIMIA XI SMA 73 Tanda + menunjukkan bahwa konsentrasi hasil reaksi bertambah Secara umum laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu. Contoh: Dalam ruang yang volumnya 2 liter, 1 mol gas NH 3 terurai menjadi gas N 2 dan gas H 2. Setelah 10 detik ternyata gas NH 3 yang tersisa dalam ruang tersebut 0,6 mol. Tentukan laju reaksi N 2, H 2 dan NH 3! Jawab Reaksi: 2NH 3(g) N 2(g) + 3H 2(g) a. laju penguraian gas NH 3 NH 3 yang terurai = 1 mol 0,6 mol = 0,4 mol MNH b. laju pembentukan gas N 2 N2 yang terbentuk = 1 x 0, 4 mol 2 = 02, mol MN 2 3 0, 4 mol yang terurai = 2 L = 02, M VNH 0, 2 mol yang terbentuk = 2 L = 01, M VN c. laju pembentukan gas H 2 H2 yang terbentuk = 3 2 x 0, 4 = 06, mol 0,6 mol MH yang terbentuk = 2 2 = 03, M 3 VH = 0, = 0,1 10 = 0, 3 10 = 002, M/det = 001, M/det = 003, M/det

8 74 KIMIA XI SMA C. PERSAMAAN LAJU REAKSI 1. Persamaan laju reaksi Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi Contoh: Reaksi: aa + bb cc + dd Rumus laju reaksinya V = k[a] a [B] b Keterangan: V = laju reaksi (M/det) k = tetapan laju reaksi [A] = konsentrasi zat A [B] = konsentrasi zat B a = orde reaksi terhadap zat A b = orde reaksi terhadap zat B Akan tetapi, hukum ini tidak berlaku secara umum, hanya untuk reaksi sederhana saja, yaitu reaksi yang berlangsung satu tahap. Contoh: Reaksi: H 2(g) + I 2(g) 2HI (g) Rumus laju reaksinya V = k [H 2 ] [I 2 ] Reaksi yang berlangsung beberapa tahap tidak berlaku ketentuan di atas, tetapi hanya ditentukan oleh tahap yang paling lambat saja. Misalnya: Reaksi: A + B D Mekanismse reaksi: Tahap I A C (lambat) Tahap II C + B D (cepat) A+B D (lambat) Rumus laju reaksinya V = k [A] bukan V = k [A] [B] 2. Untuk reaksi yang tidak sederhana atau reaksi yang berlangsung beberapa tahap penentuan orde reaksi hanya bisa ditentukan dengan eksperimen Contoh: Reaksi: aa + bb cc + dd Rumus laju reaksinya v = k[a] x [B] y

9 KIMIA XI SMA 75 Keterangan: v = laju reaksi (M/det) k = tetapan laju reaksi (satuannya tergantung rumus laju reaksinya) x = orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap A y = orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap B x + y = orde reaksi total atau hanya disebut orde reaksi saja x dan y hanya bisa ditentukan dengan eksperimen sehingga harga x dan y belum tentu sama dengan angka koefisien dari zat yang bersangkutan. Contoh soal 3.3 Reaksi: A + 3B C + 4D Data percobaan No. [A] [B] Laju reaksi M M (M.det -1 ) 1. 0,2 0,4 3,4 2. 0,2 0,8 6,8 3. 0,4 0,4 13,6 Pertanyaan a. Tentukan tingkat reaksi terhadap A dan B! b. Tentukan rumus laju reaksinya! c. Orde berapa reaksi tersebut? d. Tentukan harga k! e. Tentukan harga laju reaksinya jika diketahui [A] = 0,5 M dan [B] = 0,6 M! Jawab: a. Cara I Misal, V = k [A] x [B] y Dalam mencari x (orde reaksi terhadap zat A), pilih konsentrasi B tetap tetapi konsentrasi A berubah, yang sesuai adalah percobaan 1 dan 3. Konsentrasi A berlipat dua dari percobaan 1 ke percobaan 3 (dari 0,2 menjadi 0,4) dan laju reaksinya menjadi 4 kali (dari 3,4 menjadi 13,6) berarti laju reaksinya berbanding lurus dengan [A] 2. (2) x = 4 x = 2 Dalam mencari y (orde reaksi terhadap zat B), pilihlah konsentrasi A tetap tetapi konsentrasi B yang berubah, yang sesuai adalah percobaan 1 dan 2.

10 76 KIMIA XI SMA Konsentrasi B berlipat 2 dari percobaan 1 ke percobaan 2 (dari 0,4 menjadi 0,8) dan laju reaksinya menjadi dua kali (dari 3,4 menjadi 6,8) berarti laju reaksinya berbanding lurus dengan [B]. [2] y = 2 y = 1 Jadi V = k [A] 2 [B] Cara II V = k [A] x [B] y Mencari x, pilihlah [A] berubah tetapi [B] tetap Percobaan 1 dan 3 V 1 = k[a] x 1. [B] y 1, V 1 = 3,4 M/det [A] 1 = 0,2 M [B] 1 = 0,4 M V 3 = k[a] 3 x. [B] 3 y, x y V1 ka [ ] 1. [ B] = 1 V x y 3 ka [ ] 3. [ B] 3 x y 34, k( 02, ). ( 04, ) = 13, 6 x y k( 04, ). ( 04, ) x 1 02 = 4, 04, x 1 1 = 4 2 x = 2 V 3 = 13,6 M/det [A] 3 = 0,4 M [B] 3 = 0,4 M Mencari y, pilihlah [B] berubah tetapi [A] tetap Percobaan 1 dan 2 V 1 = k[a] x 1. [B] y 1, V 1 = 3,4 M/det [A] 1 = 0,2 M [B] 1 = 0,4 M V 2 = k[a] 2 x. [B] 2 y, V 2 = 6,8 M/det [A] 2 = 0,2 M [B] 2 = 0,8 M

11 KIMIA XI SMA 77 x y V1 ka [ ] 1. [ B] = 1 V x y 2 ka [ ] 2. [ B] 2 x y 34, k( 02, ). ( 04, ) = 68, x y k( 02, ). ( 08, ) y 1 04 = 2, 08, y 1 1 = 2 2 y = 1 b. V = k [A] 2 [B] c. Orde reaksi = = 3 Reaksi tersebut termasuk orde 3 d. Untuk mencari harga k bisa memilih percobaan 1, 2, atau 3 Misal dipilih percobaan 1 V1 = k[a] 1 2 [B] 1 V k = 1 [A] 1 2 [B] -1 3, 4 Mdet = 2 (0, 2 M) x (0, 4 M) -1 3, 4 Mdet = 3 0,016 M -2 1 = 212, 5 M det e. V = k [A] 2 [B] = 212,5 x (0,5) 2 x 0,6 = 318,8 M/det Bila orde reaksi digambarkan dalam bentuk grafik maka grafiknya merupakan grafik perpangkatan 1. Orde reaksi 0 atau V = k [A] o 2. Orde reaksi 1 atau V = k [A] V V (A) (A)

12 78 KIMIA XI SMA 3. Orde reaksi 2 atau V = k [A] 2 V 5. Orde reaksi 1 2 atau V = k[a] 1 2 V 4. Orde reaksi -2 atau V = k [A] -2 V (A) (A) (A) D. TEORI TUMBUKAN Suatu reaksi melibatkan dua atau lebih zat yang bereaksi. Agar suatu reaksi dapat terjadi, maka zat-zat yang bereaksi harus bertumbukan satu sama lain. Akan tetapi, tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi. Hanya tumbukan efektiflah yang menghasilkan reaksi., untuk menghasilkan tumbukan efektif diperlukan energi kinetik yang cukup dan orientasi partikel yang tepat. Untuk jelasnya, perhatikan reaksi antara gas NO 2 dengan gas CO berikut: N O C O N O C O O O N O C O N O C O O O N O C O N O C O O O (a) (b) Gambar 3.2 (a) Orientasi partikel yang tidak tepat sehingga tidak menghasilkan tum bukan yang efektif (tidak menghasilkan reaksi) Gambar 3.2(b) Orietasi partikel yang tepat sehingga menghasilkan tumbukan yang efektif. Reaksi NO (g) + CO (g) NO (g) + CO 2(g)

13 KIMIA XI SMA 79 Energi minimum yangharus dimiliki molekul-molekul untuk menghasilkan tumbukan yang efektif disebut energi pengaktifan (energi aktifasi). Hanya molekul-molekul yang mempunyai energi kinetik di atas. Energi aktifasi (Ea) yang dapat menghasilkan reaksi. E n e r g i p o t e n s i a l E a A + BC pereaksi senyawa kompleks teraktivasi AB + C hasil reaksi Waktu/jalanya reaksi Gambar 3.3 (a) Reaksi eksoterm H E n e r g i p o t e n s i a l E a A + BC pereaksi senyawa kompleks teraktivasi Waktu/jalanya reaksi Gambar 3.3 (b) Reaksi endoterm AB + C hasil reaksi H E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, yaitu luas permukaan sentuh, suhu, konsentrasi, dan katalis. 1. Luas permukaan bidang sentuh Reaksi yang berlangsung dalam sistem homogen sangat berbeda dengan reaksi yang berlangsung dalam sistem heterogen. Pada reaksi yang homogen campuran senyawa bercampur seluruhnya. Hal ini akan mempercepat berlangsungnya reaksi, karena molekul-molekul itu dapat bersentuhan satu sama lain. Dalam sistem heterogen, reaksi hanya dapat berlangsung pada bidang-bidang perbatasan dan pada bidang-bidang yang bersentuhan dari kedua fasa. Reaksi kimia dapat berlangsung jika molekul-molekul, atom-atom, atau ion-ion dari zat-zat yang bereaksi terlebih dahulu bertumbukan. Hal ini terjadi jika antara zat-zat yang akan bereaksi terjadi kontak. Pada sistem reaksi heterogen adalah sedapat mungkin memperbesar bidang persentuhan kedua fasa itu. Apabila kita mereaksikan zat padat dengan zat cair atau gas, maka besar kecilnya luas permukaan zat padat itulah yang sangat penting. Semakin halus zat padat, makin luas permukaannya (bidangnya) maka makin banyak kemungkinan untuk bertumbukan dan semakin cepat reaksi itu berlangsung. Dalam membuktikan pengaruh luas permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi terhadap laju reaksinya, lakukan percobaan sebagai berikut.

14 80 KIMIA XI SMA Percobaan pengaruh luas permukaan CO 2 CO 2 HCl 4M butiran C a CO 3 (a) (b) Gambar 3.4 Percobaan untuk membuktikan pengaruh luas permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi terhadap laju reaksinya Pada gambar (1) digunakan CaCO 3 berbentuk butiran, sedangkan gambar (2) digunakan CaCO 3 berupa serbuk. Percobaan (1) dan (2) diperlukan massa CaCO 3 yang sama dengan konsentrasi HCl yang sama pula. Dalam mengetahui perbedaan laju reaksi, dapat diketahui dengan membandingkan volum gas CO 2 yang terbentuk selama selang waktu yang sama. Kedua percobaan ternyata gambar (2) menghasilkan volum CO 2 lebih banyak daripada gambar (1). Hal ini menunjukkan bahwa luas permukaan memperbesar laju reaksi. Dalam kehidupan sehari-hari pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dapat kita lihat. Misalnya, kita mempunyai air panas dalam gelas. Agar air cepat dingin, maka air dalam gelas itu perlu kita tuangkan ke dalam cawan atau piring. Dengan menuangkan air dari gelas ke cawan, berarti permukaan air menjadi lebih luas. 2. Konsentrasi HCl 4M Serbuk C a CO 3 Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrai zat pereaksi bukan oleh konsentrasi hasil reaksi. Pada umumnya, kenaikan konsentrasi pereaksi akan menaikkan laju reaksi. Contohnya: Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) +H 2(g) Jika massa pita Magnesium sama dan konsentrasi HCl berbeda (misalnya 1 M, 2 M, dan 3 M), maka reaksi yang berlangsung lebih cepat adalah reaksi yang menggunakan HCl 3 M dibanding HCl 1 M dan 2 M. Dalam reaksi antara larutan Na 2 S 2 O 3 dan larutan HCl, perubahan konsentrasi HCl tidak mempengaruhi laju reaksi karena laju reaksi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi larutan Na 2 S 2 O 3. Jelaskan mengapa demikian? Bertambahnya laju reaksi karena konsentrasi pereaksi diperbesar disebabkan kemungkinan terjadinya tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi semakin besar.

15 3. Suhu KIMIA XI SMA 81 Kayu, bensin, kertas, minyak tanah tidak akan terbakar jika dibiarkan di udara dengan suhu kamar tanpa disulut lebih dahulu, karena ada penghalang terjadinya reaksi. Penghalang ini dapat diatasi dengan menyulut bahan-bahan tersebut. Menyulut bahan sama dengan memberikan energi pada oksigen dan bahan tersebut untuk mengatasi penghalang tersebut. Kadang-kadang reaksi dapat berlangsung tanpa menaikkan suhu terlebih dahulu. Hal ini dimungkinkan karena reaksi tersebut sudah mempunyai energi yang cukup untuk mengatasi penghalang terjadinya suatu reaksi. Walaupun demikian, reaksi itu akan lebih cepat berlangsung apabila suhu dinaikkan. Semakin tinggi suhu, gerakan partikel makin cepat dan tumbukan-tumbukan yang terjadi lebih efektif untuk menghasilkan reaksi karena energu kinetik partikel meningkat. Pengaruh kenaikan suhu untuk tiap zat berbeda-beda tetapi pada umumnya setiap kenaikan suhu 10 o C laju reaksi naik dua kali lebih besar dari semula. Contoh: Tiap kenaikan 10 o C laju reaksi suatu zat dua kali semula. Bila pada suhu 40 o C, laju reaksi sama dengan M/det, tentukan laju reaksi pada suhu 70 o C. Jawab: Suhu 40 o C menjadi 70 o C adalah menaikkan suhu sebanyak 30 o C. Tiap naik 10 o C laju reaksi zat naik dua kali semula sehingga ( 2) = 2 3 = 8 Jadi pada suhu 70 o C laju reaksinya adalah delapan kali lebih cepat dari semula atau V = 8 x 6 x 10-2 = 48 x 10-2 M/det. Secara umum dapat dirumuskan: ( T2 T1) V V T 2 = 1. n Keterangan: V 2 = laju reaksi akhir T 2 = suhu awal V 1 = laju reaksi awal T 1 = suhu akhir n = kenaikan laju reaksi perkenaikan suhu Soal di atas dapat dijawab sebagai berikut ( 70 40) -2 V 10 2 = = = M/det

16 82 KIMIA XI SMA 4. Katalis Katalis adalah suatu zat yang dapat meningkatkan laju reaksi suatu reaksi tanpa mengalami perubahan kimia yang permanen, sedangkan katalis yang memperlambat laju reaksi disebut inhibitor. Macam-macam katalisator a. Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan pereaksinya Contoh: Penguraian hidrogen peroksida CoCl2(aq) H2O2( aq) 2H2O( l) + O2( g) Pembuatan asam sulfat proses bilik timbal NO (g) +NO2(g) 2SO2( g) + O 2(g) 2SO3( g) b. Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud pereaksinya Contoh: Pembuatan amonia dengan proses Haber-Bosch F eo(s) N2( g) +3H 2(g) 2NH3( g) Pembuatan asam sulfat dengan proses kontak N2O5(s) 2SO2( g) +O 2(g) 2SO3( g) Pada prinsipnya kerja katalisator adalah sebagai berikut. a. Zat yang mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Sebenarnya katalisator ikut bereaksi tetapi pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang sama sehingga katalisator dianggap tidak ikut bereaksi. Contoh: - Tanpa katalis, reaksi: AB + C AC + B (lambat) - x Dengan katalis, reaksi: AB + C AC + B (cepat) Jalannya reaksi: AB + X ABX ABX + C AC + BX BX B + X AB + C X AC + B

17 KIMIA XI SMA 83 b. Mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi pengaktifan energi(kj) E a tanpa katalis E a dengan katalis koordinat reaksi Gambar 3.5 c. Katalisator hanya mempercepat reaksi yang berlangusng lambat tetapi tidak dapat membuat reaksi. d. Ada kalanya dalam suatu reaksi, hasil reaksi dapat mempercepat laju reaksi. Misalnya: dalam suatu reaksi, reaksi itu mula-mula berjalan lambat, setelah terbentuk hasil reaksi, reaksinya menjadi bertambah cepat. Peristiwa seperti ini disebut autokatalis. Contoh: CH 3 COOCH 3 + H 2 O CH 3 COOH + CH 3 OH autokatalis e. Bekerja pada suhu yang optimum. f. Katalisator bersifat khas, artinya hanya dapat mempercepat reaksi tertentu saja. Latihan 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu laju reaksi! Jelaskan jawabanmu! 2. Setiap kenaikan suhu 10 o C kecepatan reaksi menjadi 2 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhu 30 o C reaksi dapat berlangsung dalam 8 menit pada suhu berapakah reaksi dapat berlangsung selama 8 menit, pada suhu berapakah reaksi dapat berlangsung dalam waktu 15 detik?

18 84 KIMIA XI SMA Kata Kunci Molaritas Laju reaksi Mekanisme reaksi Orde reaksi Energi aktivasi Katalis Tahap penentu laju reaksi Katalis homogen Katalis heterogen Kompleks teraktivasi Autokatalis Inhibitor Teori tumbukan RANGKUMAN - Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam stiap liter larutan. Notasi molaritas adalah M M = n V - Laju rekasi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu V = ± [] t - Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. - Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, sifat kimia pereaksi, luas permukaan bidang sentuh, suhu dan katalis. - Besarnya laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi Contoh: aa + bb cc + dd Rumus laju reaksinya: V = k[a] x [B] y Keterangan: x = orde reaksi terhadap A y = orde reaksi terhadap B x + y = orde reaksi total k = ketetapan laju reaksi - Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi dari pereaksi - Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara tetap Ada 2 jenis katalis yaitu katalis homogen dan katalis heterogen.

19 KIMIA XI SMA 85 P ELATIHAN SOAL I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Larutan H 2 (Mr = 98) mempunyai konsentrasi 0,2 M artinya... a. 1 L pelarutnya terdapat 0,2 mol H 2 b. 1 L larutannya terdapat 4,9 gram H 2 c. 500 ml pelarutnya terdapat 9,8 gram H 2 d. 500 ml larutannya terdapat 0,2 mol H 2 e. 2 L larutannya terdapat 0,4 mol H 2 2. Jika ke dalam 20 ml NaOH 0,5 M ditambahkan air sebanyak 80 ml maka konsentrasi larutan NaOH setelah pengenceran adalah... a. 0,010 M d. 0,100 M b. 0,025 M e. 0,250 M c. 0,050 M ml larutan CaCl 2 0,3 M ditambahkan 100 ml air maka konsentrasi ion Cl - setelah diencerkan adalah... a. 0,2 M d. 0,5 M b. 0,3 M e. 0,6 M c. 0,4 M 4. Untuk memperoleh konsentrasi Cl - = 0,1 M maka larutan 250 ml FeCl 3 0,2 M harus diencerkan sampai volume menjadi... a. 500 ml d ml b. 750 ml e ml c ml 5. Untuk mengubah 40 ml larutan HCl 6 M menjadi larutan HCl 5 M diperlukan tambahan air sebanyak... a. 9 ml d. 6 ml b. 8 ml e. 5 ml c. 7 ml 6. Reaksi: 2A + B C Konsentrasi awal zat A = 0,6 mol/l setelah bereaksi dengan zat B selama 30 detik, konsentrasinya tinggal 0,2 mol/l. Ungkapan laju reaksi di bawah ini yang benar adalah... a. b. 06, 02, V B = mol/l.detik 30 06, + 02, V B = mol/l.detik (, 02, ) c. V A = mol/l.det. 30 d. e. V A = 2 x 0, 6 mol/l.detik 30 V C = 06, mol/l.detik Dari beberapa faktor berikut 1. ukuran partikel 2. warna partikel 3. jumlah partikel 4. suhu 5. bentuk partikel 6. katalis Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah... a. 1, 2, 4, dan 6 b. 2, 3, 4, dan 5 c. 1, 2, 3, dan 6 d. 1, 3, 4, dan 6 e. 1, 3, 5, dan 6

20 86 KIMIA XI SMA 8. Di antara reaksi berikut yang mempengaruhi laju reaksi paling cepat adalah... a. 2 gram batang Mg dengan larutan HCl 0,001 M b. 2 gram batang Mg dengan larutan HCl 0,01 M c. 2 gram serbuk Mg dengan larutan HCl 0,001 M d. 2 gram serbuk Mg dengan larutan HCl 0,01 M e. 2 gram serbuk Mg dengan larutan HCl 0,1 M 9. Gas A dan gas B bereaksi menurut persamaan A (g) + B (g) AB (g) Jika pada suhu tetap volum gas tersebut diperkecil 1 2 dari volum semula maka laju reaksi menjadi... a. 1 4 kali semula b. 1 8 kali semula c. 4 kali semula d. 8 kali semula e. tetap 10. Untuk reaksi A + B AB diperoleh data sebagai berikut. - Jika konsentrasi A dinaikkan dua kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi menjadi dua kali lebih besar - Jika konsentrasi A dan B masing-masing dinaikkan dua kali, laju reaksi menjadi delapan kali lebih besar. Maka, persamaan laju reaksi adalah... a. k [A] [B] 2 d. k [A] 2 [B] 2 b. k [A] [B] e. k [A] [B] 3 c. k [A] 2 [B] 11. Suatu reaksi A + B hasil, laju reaksi A dan B dapat digambarkan pada grafik berikut. V V (A) (B) Oleh karena itu, orde reaksi dari reaksi tersebut adalah... a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c Gas Nitrogen oksida (NO) bereaksi dengan gas Klorin (Cl 2 ) menurut persamaan: 2NO (g) +Cl 2(g) 2NOCl (g) Laju reaksi dari persamaan tersebut adalah V = k [NO] 2 [Cl 2 ]. Jika pada suhu tetap konsentrasi gas NO 2 diperkecil 2 kali, sedangkan konsentrasi gas Cl 2 tetap, maka laju reaksi menjadi... a. 1 2 kali semula b. 1 4 kali semula c. 1 8 kali semula d. 2 kali semula e. 4 kali semula

21 KIMIA XI SMA Diketahui suatu reaksi: 2NO 2(g) +Br 2(g) 2NOBr (g) Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut Perc. Kons awal (M) Laju reaksi A B awal (M/det) 1 0,1 0,05 0, ,02 0,2 0, ,1 0,15 0,027 Persamaan laju reaksinya adalah... a. V = k [A] [B] b. V = k [A] 2 [B] c. V = k [A] [B] 2 d. V = k [A] 2 [B] 2 e. V = k [A] [B] Pada reaksi: 2NO (g) +2H 2(g) N 2(g) + 2H 2 O (g) diperoleh data sebagai berikut. Perc. [NO] M [H 2 ] M Laju reaksi (M/det) 1 0,3 0,1 3,2 2 0,3 0,3 9,6 3 0,2 0,5 1,0 4 0,4 0,5 4,0 Orde reaksi untuk reaksi tersebut adalah... a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c Satuan tetapan laju reaksi untuk orde 2 adalah... a. detik -1 b. mol liter -1 detik -1 c. mol -1 liter detik -1 d. mol -1 e. mol liter Dari eksperimen dapat diketahui bahwa persamaan laju reaksi untuk reaksi: 2H 2(g) + 2NO (g) 2H 2 O (g) + N 2(g) adalah V = k [H 2 ] x [NO] y Bila diketahui mekanisme reaksinya sebagai berikut. 2NO (g) +H 2(g) N 2 O (g) + H 2 O (g) (lambat) N 2 O (g) +H 2(g) H 2 O (g) + N 2(g) (cepat) maka harga x dan y masingmasing adalah... a. 2 dan 1 b. 1 dan 2 c. 1 dan 1 d. 2 dan 2 e. 1 dan Laju reaksi dari suatu reaksi tertentu bertambah menjadi dua kali lipat untuk tiap kenaikan 10 o C. Kecepatan reaksi pada suhu 80 o C dibanding 20 o C adalah... a. 128 kali b. 64 kali c. 32 kali d. 16 kali e. 8 kali 18. Tiap kenaikan 10 o C laju reaksi zat akan naik dua kali semula. Jika pada suhu 30 o C reaksi tersebut berlangsung selama 4 menit maka pada suhu 70 o C reaksi tersebut akan berlangsung selama... a. 1 4 menit b. 1 2 menit c. 1 menit d. 2 menit e. 4 menit

22 88 KIMIA XI SMA 19. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi karena... a. kenaikan suhu akan menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi b. kenaikan suhu akan memperbesar zat yang bereaksi c. kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik molekul zat yang bereaksi d. kenaikan suhu akan memperbesar tekanan e. kenaikan suhu akan memperbesar luas permukaan 20. Energi aktivasi adalah... a. energi minimum yang harus dimiliki molekul-molekul agar tumbukan menghasilkan reaksi b. energi maksimum yang harus dimiliki molekulmolekul agar tumbukan menghasilkan reaksi c. penjumlahan antara energi kompleks teraktivasi dan energi pereaksi d. energi kinetik molekulmolekul gas yang bereaksi e. energi yang diperlukan untuk menghasilkan produk II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Tentukan molaritas larutan berikut! a. 500 ml larutan yang mengandung 1,71 gram C 12 H 22 O 11 b. 200 ml larutan yang mengandung 1,8 gram CH 3 COOH c. 250 ml larutan Cu 0,1 M ml air d. 100 ml larutan CaCO 3 0,2 M ml air e. 100 ml larutan HCl 0,1 M ml larutan HCl 0,2 M f. 200 ml larutan KOH 1 M + 50 ml larutan KOH 2 M g. H 2 98%, massa jenis H 2 = 1,8 g/ml h. HCl 37%, massa jenis HCl = 1,12 g/ml 2. a. Agar diperoleh larutan NaOH 0,01 M, berapa ml air yang harus ditambahkan ke dalam 200 ml NaOH 0,05 M? b. Agar diperoleh larutan CH 3 COOH 0,1 M, berapa ml CH 3 COOH 2 M yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml air? c. Bila ingin membuat larutan 500 ml H 2 1 M, berapa ml H 2 pekat dengan kadar 98% massa (massa jenis = 1,85 g/cm 3 ) harus dilarutkan ke dalam air?

23 KIMIA XI SMA Sebanyak 6 gram urea (CO(NH 2 ) 2 ) dilarutkan dalam air sampai volume larutan menjadi 200 ml a. Tentukan molaritas larutan tersebut! b. Jika larutan tersebut diambil 50 ml dan dipindahkan ke dalam gelas kimia lain, berapakah molaritas larutan dalam gelas kimia tersebut? c. Berapa gram urea yang terdapat dalam 50 ml larutan tersebut? d. Berapa ml air yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml larutan tersebut sehingga konsentrasinya menjadi 0,1 M? 4. Jelaskan apakah yang dimaksud: a. laju reaksi b. katalisator c. autokatalis d. energi aktivasi 5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan jelaskan! 6. Reaksi: 2N 2 O 5(g) 4NO 2(g) + O 2(g) Data percobaan No. Waktu Konsentrasi (M) (detik) N 2 O 5 NO 2 O , ,0169 0,0063 0, ,0142 0,0115 0, ,0120 0,0160 0, ,0101 0,0197 0, ,0080 0,0229 0, ,0072 0,0256 0, ,0061 0,0278 0,0070 Dari data di atas tentukan laju reaksi N 2 O 5, NO 2, dan O 2! 7. Reaksi: 3I - (aq) + H 3 AsO 3(aq) + 2H+ (aq) I 3 - (aq) + H 3 AsO 3(aq) + H 2 O (l) Jika laju reaksi I - = 4, M/det berapakah laju reaksi I 3 -? 8. Reaksi: 2H 2 O 2(aq) 2H 2 O (l) + O 2(g) Reaksi di atas adalah reaksi orde satu, tetapan laju reaksinya diukur pada suhu 20 o C adalah 1, det -1 dan konsentrasi H 2 O 2 awal adalah 0,3 M. a. Berapakah konsentrai H 2 O 2 setelah 4 jam? b. Berapa jam waktu yang diperlukan supaya konsentrasi H 2 O 2 menjadi 0,12 M?

24 90 KIMIA XI SMA 9. Diketahui reaksi: BrO - 3 (aq) + 5Br - (aq) +6H+ (aq) 3Br 2(aq) + 3H 2 O (l) Persamaan laju reaksi adalah V = k [BrO 3 - ] [Br - ] [H + ] 2 a. Berapakah orde reaksi totalnya? b. Tentukan satuan tetapan laju reaksinya! c. Bila konsentrasi BrO - 3, Br -, dan H + masing-masing diperbesar 2 kali, bagaimana laju reaksinya? d. Bila konsentrasi BrO - 3 diperbesar dua kali sedang konsentrasi Br - dan H + tetap, bagaimanakah laju reaksinya? 10. Reaksi: NH + 4 (aq) + NO - 2 (aq) N 2(g) + 2H 2 O (l) Data percobaan No. [NH 4 + ] M [NO 2 - ] M Laju reaksi (M/det) 1 0,24 0,1 7, ,12 0,1 3, ,12 0,15 5, a. Tentukan orde reaksi NH 4 +! b. Tentukan orde reaksi NO - 2! c. Tentukan rumus laju reaksinya! d. Tentukan harga tetapan laju reaksi dan satuannya! e. Tentukan laju reaksi bila [NH + 4 ] = 0,5 M dan [NO - 2 ] = 0,3 M! 11. Diketahui reaksi: A + B + C hasil Data percobaan No. [A] M [B] M [C] M Waktu (detik) 1. 0,1 0,03 0, ,1 0,03 0, ,1 0,06 0, ,2 0,02 0, ,4 0,02 0,3 73 a. Tentukan rumus laju reaksinya! b. Tentukan harga tetapan laju reaksinya! c. Gambarlah grafik laju reaksi terhadap konsentrasi A, B, dan C!

25 KIMIA XI SMA Suatu reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat setiap temperatur dinaikkan 20 o C. Jika laju reaksi pada temperatur 20 o C adalah 2 M/det, berapakah laju reaksi pada suhu 80 o C? 13. Pada temperatur 30 o C reaksi berlangsung selama 36 menit. Berapakah waktu reaksi yang diperlukan pada suhu 70 o C jika diketahui setiap kenaikan temperatur 10 o C reaksi menjadi dua kali laju reaksi mulamula? 14. Data percobaan No. Temperatur ( o C) Laju reaksi (M/det) , x , Dari data di atas tentukan laju reaksi pada suhu 70 o C! 15. Diketahui mekanisme reaksi: Tahap 1 H 2 O 2(aq) + I - (aq) H 2 O (l) + IO- (aq) (lambat) Tahap 2 H 2 O 2(aq) + I - (aq) H 2 O (l) + O 2(aq) + I- (aq) (cepat) 2H 2 O 2(aq 2H 2 O (l) + O 2(aq) Tentukan rumus laju reaksinya!

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi Soal nomor 1 Mencari volume yang dibutuhkan pada proses pengenceran. Rumus pengenceran V 1. M 1 = V 2. M 2 Misal volume yang dibutuhkan sebanyak x ml, maka

Lebih terperinci

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan. PETA KONSEP LAJU REAKSI Berkaitan dengan ditentukan melalui Waktu perubahan Dipengaruhi oleh Percobaan dari Pereaksi Hasil reaksi Konsentrasi Luas Katalis Suhu pereaksi permukaan menentukan membentuk mengadakan

Lebih terperinci

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu 3 LAJU REAKSI Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan,

Lebih terperinci

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB VI 1. Padatan NH 4 NO 3 diaduk hingga larut selama 77 detik dalam akuades 100 ml sesuai persamaan reaksi berikut: NH 4 NO 2 (s) + H 2 O (l) NH

Lebih terperinci

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP & K-13 kimia K e l a s XI LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami konsep molaritas. 2. Memahami definisi dan faktor-faktor

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN 1. Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan apabila. A. laju reaksi ke kiri sama dengan ke kanan B. jumlah koefisien reaksi ruas kiri sama dengan ruas kanan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut. Konsentrasi Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel

Lebih terperinci

Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu.

Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu. Bab IV Laju Reaksi Sumber: Ebbing, General Chemistry Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat

Lebih terperinci

wanibesak.wordpress.com

wanibesak.wordpress.com 1. Diberikan beberapa pernyataan 1) katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menaikan energi aktivasi 2) tahap penentu laju reaksi adalah tahap reaksi yang berlangsung paling lambat 3) laju reaksi

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA SOAL KIMIA KELAS : XI IPA PETUNJUK UMUM. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI Kelompok V : Amir Hamzah 1415005 Umi Kulsum 1415018 AKADEMI KIMIA ANALISIS CARAKA NUSANTARA CIMANGGIS, KELAPA DUA DEPOK, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom KIMIA XI SMA 3 S OAL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diizinkan n = 3, l = 0, m = 0, s = - / n = 3, l =, m =, s = / c. n = 3, l =, m =

Lebih terperinci

A. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI

A. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI 4 KESETIMBANGAN KIMIA A. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI Dalam kehidupan sehari-hari, sering

Lebih terperinci

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../... Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../... Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Praktikan : mor Absen : Kelas : Tanggal : Lembar Kegiatan Siswa

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi: Bab Laju Reaksi Soal-Soal Latihan. Madu dengan massa jenis, gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r = 80) sebanyak 35 % b/b. Kemolaran glukosa dalam madu adalah... 0,8 M (D),7 M,8 M (E) 3,0 M, M. Untuk membuat

Lebih terperinci

BAB 9. KINETIKA KIMIA

BAB 9. KINETIKA KIMIA BAB 9 BAB 9. KINETIKA KIMIA 9.1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI 9.2 TEORI KEADAAN TRANSISI DARI LAJU REAKSI 9.3 HUKUM LAJU REAKSI 9.4 FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI 9.5 MEKANISME REAKSI 9.6 ENZIM SEBAGAI KATALIS

Lebih terperinci

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1 MODUL LAJU REAKSI Standar Kompetensi ( SK ) : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi

Lebih terperinci

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq) Soal No.1 Apa yang di maksud dengan laju reaksi dan satuan dari laju reaksi? Laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN. titik setimbang

KESETIMBANGAN. titik setimbang KESETIMBANGAN STANDART KOMPETENSI;. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang berpengaruh, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. KOMPETENSI DASAR;.. Menjelaskan kestimbangan

Lebih terperinci

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat

Lebih terperinci

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan KINETIKA Pendahuluan Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan Namun persamaan reaksi tidak dapat menjawab :. Seberapa cepat reaksi berlangsung 2. Bagaimana

Lebih terperinci

Laju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr

Laju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr Laju eaksi A. KEMOLAAN Dalam laju reaksi, besaran yang digunakan adalah kemolaran benda. Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dari tiap liter larutan atau gas, menunjukkan kekentalan atau kepekatan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Kemampuan Kemampuan sama dengan kata kesanggupan atau kecakapan. Dengan bahasa yang lebih terperinci, kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan individu untuk melakukan

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

Bab 10 Kinetika Kimia

Bab 10 Kinetika Kimia D e p a r t e m e n K i m i a F M I P A I P B Bab 0 Kinetika Kimia http://chem.fmipa.ipb.ac.id Ikhtisar 2 3 Laju Reaksi Teori dalam Kinetika Kimia 4 Mekanisme Reaksi 5 46 Faktor Penentu Laju Reaksi Enzim

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc STOIKIOMETRI LARUTAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc A.1. MASSA ATOM RELATIF (A r ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (M r ) Dari percobaan diketahui bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g) Purwanti Widhy H Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia tercapai jika: Laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut. STOIKIOMETRI Istilah STOIKIOMETRI berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). STOIKIOMETRI akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi reaksi kimia reversible dan irreversible..

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

c. Suhu atau Temperatur

c. Suhu atau Temperatur Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh : a. Konsentrasi Pereaksi Pada umumnya jika konsentrasi

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Hukum Dasar Perhitungan Kimia - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR10KIM0801 Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataan yang paling sesuai tentang hukum Lavoisier (A) Jumlah

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan.

Lebih terperinci

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang konsentrasi laju reaksi materi78.co.nr Kesetimbangan Kimia A. PENDAHULUAN Reaksi satu arah (irreversible) atau reaksi tidak dapat balik adalah reaksi yang terjadi pada satu arah, dan produknya tidak dapat

Lebih terperinci

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi MODUL 1 TERMOKIMIA Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Sebagai prasyarat untuk mempelajari termokimia, kita harus mengetahui tentang perbedaan kalor (Q)

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik

Lebih terperinci

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi Purwanti Widhy H, M.Pd Laju Reaksi SK, KD dan Indikator Kemolaran Konsep Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Evaluasi Referensi Selesai Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar & Indikator

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar! LEMBARAN SOAL 5 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd. STOIKIOMETRI Oleh Sitti Rahmawati S.Pd Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap

Lebih terperinci

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi) STOIKHIOMETRI Stoikhiometri : Dari kata Stoicheion = unsur dan metron = mengukur Membahas tentang : hub massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikhiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikhiometri

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA 4

LEMBAR KERJA SISWA 4 88 LEMBAR KERJA SISWA 4 Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu : Kimia : I/ganjil : Laju Reaksi : Teori Tumbukan : 2 x 45 menit Standar Kompetensi Memahami Kinetika Reaksi,

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

MODUL STOIKIOMETRI 1

MODUL STOIKIOMETRI 1 MODUL STOIKIOMETRI 1 1. Pengertian Mol Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya sejumlah massa / sejumlah kecil massa, hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 10 23

Lebih terperinci

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA. AH = 92 kj

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA. AH = 92 kj BAB III KESETIMBANGAN KIMIA Amonia (NH 3 ) merupakan salah satu zat kimia yang paling banyak diproduksi. Amonia digunakan terutama untuk membuat pupuk, yaitu urea dan ZA. Penggunaan amonia yang lain, yaitu

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 7 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal

Lebih terperinci

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung? Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Chapter 8 Kinetika Kimia Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

Lebih terperinci

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Tim Dosen Kimia Dasar FTP UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kelarutan (s) Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.

Lebih terperinci

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya: . Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III

Lebih terperinci

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Stuktur atom dan sistem periodik unsur Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data, persentase siswa SMA Negeri 1 Paguyaman, Kabupaten Boalemo yang memberikan jawaban untuk tiap item tes yang

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA TERMOKIMIA STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA KOMPETENSI DASAR; 2.1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I Laju Reaksi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I SK, KD dan Indikator Kemolaran Konsep Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Evaluasi Referensi Selesai Standar Kompetensi,

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

kecuali . kecuali . kecuali

kecuali . kecuali . kecuali 1. Berikut ini adalah ciri-ciri terjadinya reaksi kesetimbangan, kecuali. A. reaksi reversibel B. terjadi dalam ruang tertutup C. laju reaksi ke kiri sama dengan laju reaksi ke kanan D. reaksinya tidak

Lebih terperinci

A. KESEIMBANGAN DINAMIS

A. KESEIMBANGAN DINAMIS 1 Tugas Kimia IV Prakerin KESEIMBANGAN KIMIA Coba kamu perhatikan proses pendidihan air dengan panci tertutup. Pada waktu air menguap, uap air akan tertahan dalam tutup panci. Selanjutnya, uap air akan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan 2. LARUTAN 1. Sifat Dasar Larutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah.

Lebih terperinci

MENYARING DAN MENDEKANTASI

MENYARING DAN MENDEKANTASI MENYARING DAN MENDEKANTASI MENYARING - Menyaring adalah suatu proses dimana partikelpartikel dipisahkan dari cairan dengan melewatkan cairan melalui bahan permeabel (kertas saring,dll). - Endapan : suatu

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA 2

LEMBAR KERJA SISWA 2 76 LEMBAR KERJA SISWA 2 Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi pokok Submateri pokok Alokasi Waktu : Kimia : XI/ganjil : Laju Reaksi : Konsep Laju Reaksi : 2 x 45 menit Standar Kompetensi 3. Memahami Kinetika

Lebih terperinci

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi: Nama : Fitria Puspita NIM : 1201760 Kelas : Pendidikan Kimia A Soal Soal Kesetimbangan Kimia SBMPTN 2014 Untuk soal no 1-3, bacalah narasi berikut. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau

Lebih terperinci

Kode KIM.10. Laju Reaksi

Kode KIM.10. Laju Reaksi Kode KIM.10 Laju Reaksi BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 BAB I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap. TERMOKIMIA (Teori) Entalpi adalah jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi Reaksi Eksoterm Menghasilkan kalor Melepas energi Perubahan entalpi negatif Reaksi Endoterm Menyerap kalor

Lebih terperinci

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan Soal No.1 Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan Reaksi kimia ada yang berlangsung searah (berkesudahan) dan ada yang dapat balik (bolak-balik). Jelaskan perbedaanya disertai dengan contoh-contohnya.

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1 LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1 1. Perhatikan reaksi berikut: CaCO 2 (s) CaO (s) + CO 2 (g) H = 178 KJ/mol. Jelaskan! a. Arah kesetimbangan ditambahkan CaCO 2 (s) b. Tiga kemungkinan yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS 6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim (www.urip.info) JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim (www.urip.info) JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim (www.urip.info) JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH TAHUN 2016 Soal diketik ulang oleh urip rukim (www.urip.info)

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

- Melakukan percobaan penentuan laju reaksi. - Mendiskusikan data-data percobaan laju reaksi dalam bentuk grafik untuk menentukan harga laju

- Melakukan percobaan penentuan laju reaksi. - Mendiskusikan data-data percobaan laju reaksi dalam bentuk grafik untuk menentukan harga laju Silabus RPP SMK KLS 12 CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SMK SEDC Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XII Standar Kompetensi : 11. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Alokasi Waktu

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin I. JUDUL : Kinetika Reaksi Saponifikasi Etil Asetat II. TANGGAL PERCOBAAN : Rabu, 16 November 2011 III. TUJUAN : 1. Untuk memberikan gambaran bahwa reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida adalah

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

1. Perhatikan struktur senyawa berikut! . Perhatikan struktur senyawa berikut! CH CH CH CH CH CH CH Jumlah atom C primer, atom C sekunder, dan atom C tersier dari senyawa di atas adalah...,, dan D.,, dan,, dan E.,, dan,, dan. Di bawah ini merupakan

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI BAB V STOIKIOMETRI Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana

Lebih terperinci

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT 5 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT A. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT B. ELEKTROLIT DAPAT BERUPA SENYAWA ION ATAU SENYAWA KOVALEN Ketika Anda terluka, luka tersebut dapat dibersihkan disterilkan

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar! Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!. Berikut ini adalah ciri-ciri terjadinya reaksi kesetimbangan, kecuali. reaksi reversibel B. terjadi dalam

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

Kesetimbangan Kimia. Bab 4 Kesetimbangan Kimia Bab 4 Standar Kompetensi 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri Kompetensi

Lebih terperinci

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP Kesetimbangan Kimia Tim Dosen Kimia Dasar FTP Pengertian kesetimbangan kimia Suatu sistem dikatakan setimbang jika dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama atau dengan kata lain tidak terjadi

Lebih terperinci

10 mlhcl2 M. 10 ml HCl2 M. Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II

10 mlhcl2 M. 10 ml HCl2 M. Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II 10 mlhcl2 M 10 ml HCl2 M 10 mlhcl2 M Na 2 S 2 O 3 0,2 M Na 2 S 2 O 3 0,2 M Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci