DAILY REPORT 03 Jun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 18 Jun 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

WEEKLY REPORT 12 May 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 12 Jun 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 22 April 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 08 May 2014

DAILY REPORT 17 Jun 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 29 November 2013

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 19 June 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

WEEKLY REPORT 26 May 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 18 Mei 2016

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 01 November 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 25 October 2013

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

WEEKLY REPORT 11 April 2016

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 06 August 2014

DAILY REPORT 20 April 2016

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 08 Juni 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Jumat, 29 Januari Moody s Tetapkan Peringkat RI di Investment Grade

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 14 July 2014

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 29 Maret 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 16 May 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 03 Jun 2014 NEWS HEADLINES ANTM bukukan rugi 1Q2014 sebesar Rp 272,6 juta. ANTM menarikan fasilitas pinjaman tahap kedua dari BBCA PTBA kaji usaha perkebunan dan properti PTBA siap investasi USD 1,5 miliar RUIS bidik kontrak USD 193 juta RUIS membagikan dividen Rp 7,5 per saham RUIS alokasikan capex 2014 sebesar Rp 40 miliar KUR BBRI mencapai Rp 96,5 triliun hingga April 2014 BBCA salurkan kredit korporasi Rp700 miliar Brilliant Bazaar tambah kepemilikan di MAYA MTLA bangun 3 proyek MTLA akan mengambil pinjaman Rp315 miliar ISAT siap lunasi utang Rp2,23 triliun TRIO berikan jaminan terhadap penerbitan notes anak usaha LPPF raih pinjaman SCMA targetkan marjin laba bersih 2014 sebesar 40% LINK siapkan dana Rp 1 triliun untuk capex tahun ini CVC tambah saham Link Net TPIA anggarkan capex US$115 juta UNIC akan bagikan dividen Rp 104 per saham UNIC kembali tunda perluasan dermaga Pendapatan SAFE kuartal I/2014 turun 60,26% SILO masuk indeks MSCI JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Berkurangnya aktifitas pemodal dalam pekan lalu, menyebabkan IHSG bergerak Support Level datar. Sementara itu, koreksi 4888/4863/4851 IHSG yang terjadi dipenghujung pekan Resistance lalu, menjadi Level sinyal negatif 4924/4936/4961 bagi indeks, tercermin dari lagging indicator dan leading indicator. Secara teknis indeks terkonfirmasi Major Trend Up konsolidasi dalam pekan ini. Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4912.090 +18.182 5,556.66 6,072.89 LQ-45 829.078 +4.527 1,106.81 3,211.35 MARKET REVIEW Pada sesi perdagangan hari Senin (2/6), IHSG ditutup di level 4.912,09, menguat sebesar 18,18 poin (0,37%) dari posisi sebelumnya di level 4.893,91. Kenaikan tertinggi dialami oleh sektor ragam industri yang naik sebesar 1,68%, sementara itu sektor properti mengalami penurunan terdalam sebesar 1,56%. Adapun sentimen internal yang mempengaruhi pergerakan IHSG datang dari rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia oleh Badan Pusat Statistik. Inflasi Indonesia pada bulan Mei tercatat sebesar 0,16% MoM atau 7,32% YoY. Dengan demikian inflasi Indonesia dari Januari 2014 sampai dengan Mei 2014 sudah mencapai 1,56% YTD. Angka inflasi ini sedikit berada di atas ekspektasi sebesar 0,14% MoM. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia di bulan April mencatatkan defisit sebesar USD1,96 miliar. Ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,16% YoY atau 5,92% MoM menjadi USD14,29 miliar. Sebaliknya, impor Indonesia mengalami kenaikan sebesar 11,93% MoM menjadi USD16,26 miliar. Tetapi, dibandingkan impor di April 2013, terjadi penurunan sebesar 1,26% YoY. Penyebab utama defisit yang cukup besar ini adalah besarnya defisit sektor migas sebesar USD1,07 miliar. Sementara itu, sektor manufaktur China dilaporkan mengalami pertumbuhan tercepat selama tahun 2014 di bulan Mei dimana PMI manufaktur negara ini berada di angka 50,8. Selain itu, pembuat kebijakan China mengatakan bahwa reserve requirement ratio bagi beberapa penyedia fasilitas pinjaman akan diturunkan sebagai salah satu usaha untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi. Pada hari Senin kemarin, bursa saham China dan Hong Kong tutup dikarenakan hari libur nasional. Sementara itu, sentimen PMI China juga ikut mendorong kenaikan bursa Jepang. Indeks Nikkei 225 mengalami kenaikan sebesar 303,54 poin (2,07%) dari level 14.632,38 ke level 14.935,92. Selain itu, belanja modal di Jepang pada kuartal pertama 2014 tumbuh sebesar 7,4% YoY, melebihi estimasi sebesar 5,8% YoY. Di sisi lain, aktifitas industri manufaktur di euro area mengalami penurunan pada bulan lalu. Data PMI dari Markit Economics berada di angka 52,2 untuk bulan Mei, turun dibandikan 53,4 di bulan April. Pelaku pasar di Eropa juga tengah menantikan kebijakan stimulus baru dari ECB yang akan melakukan pertemuan pada 5 Juni mendatang. Adapun, mayoritas indeks Eropa tentatif menguat didukung sentimen positif PMI manufaktur China. MARKET VIEW Angka inflasi Mei 2014 sebesar 0,16%, atau lebih tinggi dari ekspektasi angka pelaku pasar yang memperkirakan inflasi sebesar 0,14%, ditambah dengan kekhawatiran angka inflasi Juni akan lebih tinggi dibandingkan bulan Mei menjadi sentimen negatif pasar. Mengingat harga dari sejumlah kebutuhan pokok mulai naik. Setelah para pedagang mulai menaikkan harga akibat permintaan pasar yang tinggi, sedang persediaan barang persiapan Ramadhan belum sepenuhnya terpenuhi. Kekhawatiran bertambah setelah terjadinya deficit perdagangan di bulan April sebesar USD 1,97 miliar, tentunya ini bisa berimflikasi negatif bagi pasar terhadap fundamental makro ekonomi Indonesia. Defisit perdagangan, disebabkan defisit sektor migas dan non migas. Nilai ekspor April sebesar USD14,29 miliar atau mengalami penurunan sebesar 5,20% dibanding ekspor Maret 2014. Apabila dibanding periode yang sama pada 2013, ekspor April tahun ini mengalami penurunan sebesar 3,16%. Sedangkan, nilai impor April 2014, sebesar USD16,26 miliar atau naik 11,93% dibanding Maret 2014. Namun, bila dibanding April 2013, impor turun 1,26%. Untuk periode Januari-April 2014, neraca perdagangan mengalami defisit USD 894 juta. Defisit perdagangan menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing melemah. Diperkirakan sentimen negatif atas rilis data ekonomi kemarin dampaknya akan terbatas terutama terhadap nilai tukar rupiah. Rupiah stabil diperkirakan dapat memberikan sentimen positif bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini. Pelaku pasar akan menyikapi data teranyar yang akan di rilis, palaku pasar akan menantikan data trade balance AS Rabu besok. Pasar memperkirakan data trade balance AS turun menjadi USD 41.08 miliar dari USD 40.4 miliar. Apabila data tersebut lebih baik dari ekspektasi pasar, diperkirkan akan terjadi apresiasi terhadap indeks saham AS. Hal ini, menjadi sinyal positif bagi pergerakan indeks saham kawasan lainnya, terutama indeks saham Asia yang lebih cepat terkena imbasnya. Membaiknya indeks saham Asia akan memberikan dukungan bagi pergerakan indeks bursa saham Indonesia melaju ke zona hijau. Dari global yang selama ini dicemaskan oleh negara Uni Eropa akan tersendatnya pasokan gas dari Rusia. Namun, untuk sementara waktu kecemasan ini berkurang, setelah Ukraina sepakat membayar uang muka impor gas senilai USD786 juta ke Rusia, kemudian perusahaan energi Gazprom akan kembali memasok gas alam ke Ukraina. Faktor tersebut menjadi sinyal positf bagi pasar global.

3 June 2014 Aneka Tambang (ANTM) meraih pendapatan di kuartal I 2014 sebesar Rp 2,3 triliun atau turun dari Rp 3,33 triliun di kuartal I 2013. Rugi bersih mencapai Rp 272,6 juta. Aneka Tambang. (ANTM) melakukan penarikan tahap kedua atas fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank Central Asia. (BBCA) sebesar USD 50 juta atau setara dengan Rp 567,55 miliar dengan suku bunga 2% per tahun. Penarikan tahap kedua itu dilakukan pada 19 Mei 2014. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mengkaji diversifikasi usaha ke bidang perkebunan dan properti. Hal itu untuk menjaga pertumbuhan kinerja BUMN tersebut. Diversifikasi usaha tersebut kemungkinan terealisasi paling cepat pada 2018. Perseroan berniat menggarap sejumlah proyek properti seperti apartemen, perumahan, perkantoran dan lain-lain. PTBA juga berencana menanam kelapa sawit, tumbuhan untuk bahan minyak kayu putih dan jambu mete di lahan bekas pertambangan batubara. PTBA juga siap mengakuisisi sebanyak 25-30% saham Ignite Energy Resources, perusahaan teknologi batubara berbasis di Australia. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) siap menginvestasikan dana sekitar USD 1,5 miliar hingga 2016 di Asia Tenggara. Perseroan akan membangun PLTU di Myanmar dan Vietnam. PTBA akan membentuk perusahaan patungan di bidang pertambangan batubara dan PLTU di Vietnam tahun depan. Perseroan akan membangun PLTU dalam 2 tahap. Tahap pertama berkapasitas 2X110 MW dengan nilai investasi sekitar USD 250-300 juta. Tahap kedua berkapasitas 2X200 MW dengan investasi sekitar USD 300 juta. Radiant Utama Interinsco (RUIS) membidik perolehan kontrak baru senilai USD 193 juta atau setara Rp 2,2 triliun sepanjang tahun ini. Penyumbang utama kontrak baru diharapkan berasal dari divisi operating support. Divisi operation support diprediksi menyumbangkan kontrak sebesar Rp 1,68 triliun. Perseroan juga membidik kontrak dari divisi keagenan sebesar USD 5 juta dan inspeksi berkisar Rp 200 miliar. Sedangkan divisi offshore diproyeksi menyumbang berkisar USD 26 juta. RUIS menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 17,6% menjadi Rp 2 triliun pada 2014. Laba bersih ditargetkan meningkat sebesar 85% menjadi Rp 54,7 miliar pada 2014. Radiant Utama Interinsco (RUIS) memutuskan pembagian dividen senilai Rp 7,5 per saham atau setara dengan Rp 5,7 miliar. Rasio dividen yang dibagikan mencerminkan 19,2% dari perolehan laba bersih tahun lalu Rp 29,6 miliar. Radiant Utama Interinsco (RUIS) mengalokasikan belanja modal (capex) tahun 2014 sebesar Rp 40 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk mengganti peralatan inspeksi yang sudah tua. Dana belanja modal berasal dari kas internal perseroan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyalurkan total Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 96,522 triliun hingga April 2014. Dengan posisi KUR BBRI hingga akhir 2013 sebesar Rp 87 triliun, berarti sejak Januari hingga April 2014, perseroan berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 9,5 triliun yang diberikan kepada lebih dari 700 ribu debitor. Meskipun cukup ekspansif, NPL KUR hanya sebesar 2,34%. Bank Central Asia (BBCA) baru menyalurkan kredit korporasi dengan skema sindikasi sebesar Rp700 miliar pada kuartal I/2014. Pinjaman tersebut disalurkan ke proyek di sektor pertambangan dan infrastruktur. Saat ini perseroan juga sedang melakukan negosiasi untuk menyalurkan kredit sindikasi kedua proyek lain. Hingga akhir tahun kemarin, setidaknya BBCA sudah menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp5 triliun. Brilliant Bazaar PTE. Ltd. telah menambah kepemilikan saham di Bank Mayapada Internasional (MAYA) melalu bursa Mrogan Stanley. Brilliant Bazaar membeli 11,78 juta lembar saham dengan harga Rp1.520 per lembar sehingga komposisi sahamnya di MAYA menjadi 7,82% atau sebanyak 271,96 juta lembar saham. Komposisi pemegang saham yang berkurang setelah transaksi ini adalah masyarakat, yakni dari 14,51% menjadi 14,17%. Adapun nilai transaksi ini sebesar Rp17,9 miliar. Metropolitan Land (MTLA) akan mengembangkan 3 proyek baru pada 2014. Perseroan optimistis proyek senilai Rp 284 miliar lebih ini mampu menambah pendapatan berkelanjutan yang lebih besar pada masa mendatang. Tiga proyek baru yang akan dikembangkan dalam waktu dekat ini adalah Mal Metropolitan Cileungsi, Bogor di Metland Transyogi, Metland Hotel Lampung dan Metland West City. Metropolitan Land (MTLA) berencana mengambil pinjaman dengan total nilai mencapai Rp315 miliar untuk membiayai dua proyek properti yang mulai dikerjakan tahun ini. Pinjaman tersebut terbagi menjadi dua bagian yakni Rp165 miliar yang telah disetujui pemegang saham tahun lalu untuk mengembangkan proyek West City dan Rp150 miliar untuk membangun Metropolitan Mall Cileungsi. Indosat (ISAT) berencana melunasi sisa utang jatuh tempo tahun ini senilai total Rp2,23 triliun. Utang yang akan dilunasi yakni utang RCF- Mandiri senilai Rp1,5 triliun. Obligasi VII Seri A senilai Rp700 miliar, dan Sukuk Ijarah IV sebesar Rp28 miliar. Pinjaman dari RCF-Mandiri jatuh tempo pada bulan ini, sedangkan obligasi dan sukuk pada Desember 2014. Dana pelunasan sisa utang tersebut berasal dari kombinasi pinjaman bank, refinancing, dan dana internal. Trikomsel Oke (TRIO) memberikan jaminan terhadap penerbitan notes anak usaha TRIO yaitu Trikomsel Pte Ltd yang berada di Singapura sebesar 100 juta dolar Singapura atau setara dengan Rp 962,79 miliar. Perseroan akan mencatatkan penerbitan ini di Singapore Exchange Securities Trading Limited. Perseroan mengharapkan dengan penerbitan ini dapat membayar beberapa kredit dari perbankan, sehingga dapat mengubah risiko pembiayaan jangka pendek menjadi jangka panjang. Dengan demikian likuiditas perseroan akan lebih terjaga. Matahari Department Store (LPPF) telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menjaminkan sebagian besar atau semua kekayaan perseroan sebagai jaminan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman Rp1,8 triliun. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan pada 2 Juni 2014 telah menyetujui penjaminan tersebut yang akan diberikan kepada Bank BNP Paribas Indonesia dan Bank CIMB Niaga Indonesia (BNGA). Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari termloan Rp1,65 triliun dan fasilitas kredit revolving Rp230 miliar. Fasilitas pinjaman itu digunakan untuk membayar pinjaman yang sedang berjalan dengan fleksibilitas untuk menggunakan sisanya sebagai modal kerja dan belanja modal. Perseroan mendapatkan margin bunga lebih rendah dari JIBOR +4,75% menjadi JIBOR +3%. Surya Citra Media (SCMA) siap memperoleh marjin laba bersih pada 2014 sebesar 40%, tumbuh 5,2 basis poin dari margin laba bersih pada 2013 sebesar 34,8%. Target pertumbuhan tersebut melonjak bila dibandingkan dengan realisasi penurunan marjin laba bersih pada 2013 sebesar 0,9 basis poin dari marjin laba bersih 2012 sebesar 35,7%. Perseroan memprediksi pendapatan iklan akan meningkat kuat pada triwulan II/2014. Hal ini dikarenakan di akhir Juni, iklan prapuasa sudah menggandeng SCTV dan Indosiar. Ditambah lagi iklan calon presiden selama 1 bulan mendatang. Faktor lain yang mendukung peningkatan marjin laba bersih yakni penurunan beban program dan siaran termasuk biaya produksi sendiri (in-house) dan biaya akuisisi program. Link Net (LINK) menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2014. Dana itu akan dipergunakan untuk membeli peralatan atau perangkat pada tahun 2014 guna menambah dan memperluas jaringan. Link Net

3 June 2014 menargetkan penambahan jaringan kabel baru rumah tangga sebanyak 200 ribuan. Dana belanja modal tahun 2014 akan bersumber dari kas internal perusahaan mencapai 90% dan sekitar 10% dari hasil pinjaman perbankan. CVC Capital Partners (CVC) melalui Asia Link Dewa Pte Ltd menambah kepemilikan saham pada Link Net (LINK) sebesar 15,06% menjadi 49%. Nilai transaksinya mencapai Rp 736,8 miliar. Meski mayoritas, CVC tetap mempertahankan posisinya sebagai financial investor. CVC tidak bermaksud mengendalikan LINK maupun mengubah dukungannya kepada First Media selaku induk usaha LINK. CVC tidak akan menggelar tender offer. migas mengalami penurunan 7,55% dan impor non migas naik 19,32%. Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada bulan Mei 2014 sebesar 0,16% MoM dan laju inflasi tahun kalender 1,56% YTD. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan April 2014 yang terjadi deflasi sebesar 0,02%. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulan Mei 2014 sebesar 0,16% MoM atau mencapai inflasi 7,32% YoY. Selama periode Januari-April 2014 terjadi inflasi 1,39% YTD. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$115 juta atau Rp1,34 triliun untuk ekspansi kapasitas naptha cracker yang ditargetkan selesai pada 2014. Proyek ekspansi kapasitas itu mempunyai nilai investasi sebesar US$380 juta atau Rp4,45 triliun yang sudah dimulai sejak akhir tahun lalu. Pada tahun ini, capex dianggarkan dari dana rights issue tahun lalu dan pinjaman bank. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Unggul Indah Cahaya (UNIC) menyetujui rencana pembagian dividen senilai total USD 3,43 juta dengan pay out ratio 40% atau setara dengan Rp 104 per saham. Unggul Indah Cahaya (UNIC) kembali menunda pembangunan perluasan dermaga pelabuhan yang rencananya dimulai pada awal tahun ini. Rencana pembangunan perluasan dermaga tersebut terpaksa mundur karena belum adanya kontraktor yang terpilih untuk mengerjakan proyek US$10 juta tersebut. Steady Safe (SAFE) sepanjang kuartal I/2014 meraih pendapatan usaha senilai Rp3 miliar atau turun 60,25% dari pendapatan usaha perseroan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,55 miliar. Penurunan pendapatan tersebut membuat laba bersih perseroan kuartal I/2014 ikut terkoreksi 54,58% menjadi Rp1,29 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,84 miliar. Siloam International Hospitals (SILO) berhasil masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Saham tersebut masuk indeks MSCI bersama 3 saham lainnya yaitu saham Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), Inovisi Infracom (INVS), dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP). Penerimaan pemerintah dari royalti batu bara pada triwulan I 2014 mencapai Rp 11 triliun atau meningkat dibanding triwulan I 2013 sebesar Rp 5 triliun. Kenaikan pendapatan royalti ini merupakan dampak dari adanya optimalisasi pembayaran perusahaan tambang. Jika perolehan royalti konsisten, hingga akhir tahun pendapatan negara dari royalti batu bara akan mencapai Rp 44 triliun atau di atas target pemerintah pada 2014 yang mencapai Rp 37,6 triliun. Pendapatan royalti batu bara tahun 2013 mencapai Rp 24,4 triliun sedangkan produksi periode Januari-April 2014 sebesar 147 juta ton. Secara keseluruhan pendapatan negara dari sektor mineral dan batu bara masing-masing Rp 140 triliun dari pajak, Rp 24,4 triliun dari royalti batubara dan Rp 3,9 triliun dari royalti mineral. Tahun ini pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp 156 triliun dari pajak, Rp 37,6 triliun dari royalti batubara dan Rp 2 triliun dari royalti mineral. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 mengalami defisit USD 1,96 miliar. Namun volume neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 terjadi surplus sebesar 31,80 juta ton. Nilai ekspor April mencapai USD 14,29 miliar atau turun 2,63% MoM dari Maret. Ekspor migas turun menjadi USD 10,5 miliar pada April. Ekspor non migas April turun 7,09% MoM. Total ekspor non migas April mencapai USD 11,66 miliar. Ekspor migas turun 0,35% MoM menjadi USD 2,63 miliar. Impor April 2014 mencapai USD 16,25 miliar, naik 11,93% MoM dan turun 1,26% YoY. Impor

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 102,43-0,04 TLKM (US) 43 12.681-274 Natural Gas (US$)/mmBtu 4,60-0,01 ANTM (GR) 0,07 976-112 Gold (US$)/Ounce 1244,76 0,80 Nickel (US$)/MT 19350,00 100,00 Tin (US$)/MT 23375,00 155,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 72,95-0,15 Coal (RB) (US$)/MT* 75,70 0,21 CPO (ROTH) (US$)/MT 847,50 2,50 CPO (MYR)/MT 2457,00-28,00 Rubber (MYR/Kg) 699,50-1,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 750,51-0,03 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16743,63 0,16 1,01 14,99 13,84 2,78 2,59 4.834,7 USA NASDAQ COMPOSITE 4237,20-0,13 1,45 20,86 17,54 3,28 2,04 6.709,3 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6864,10 0,29 1,70 14,12 13,02 1,87 1,78 1.374,6 CHINA SHANGHAI SE A SH 2135,09-0,06-3,59 7,95 7,00 1,12 1,00 2.341,6 CHINA SHENZHEN SE A SH 1100,51 0,32-0,30 18,06 14,39 2,26 1,98 1.400,6 HONG KONG HANG SENG INDEX 23081,65 0,31-0,96 10,69 9,86 1,29 1,19 1.773,2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4912,09 0,37 14,92 15,58 13,20 2,79 2,45 388,0 JAPAN NIKKEI 225 14935,92 2,07-8,32 16,86 15,14 1,46 1,37 2.757,6 MALAYSIA KLCI 1864,25-0,49-0,15 16,67 15,22 2,17 2,02 322,8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3302,24 0,19 4,26 14,61 13,33 1,33 1,26 432,5 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.766,25 90,25 1000 IDR/ USD 0,08-0,0007 EUR/IDR 15.998,10-3,43 EUR / USD 1,36 0,0000 JPY/IDR 114,85-0,48 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.362,00-2,15 SGD / USD 0,80 0,0001 AUD/IDR 10.869,54-16,71 AUD / USD 0,92-0,0008 GBP/IDR 19.700,47 7,05 GBP / USD 1,67-0,0003 CNY/IDR 1.883,17 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.641,11-3,67 MYR / USD 0,31-0,0003 KRW/IDR 11,48-0,02 100 KRW / USD 0,10-0,0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.90 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 3.86

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description May'14 Apr'14 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.56 1.39 SBI (9M) 7,14912 Inflation YOY % 7.32 7.25 SBIS (9M) 7,14912 Inflation MOM % 0.16-2 Foreign Reserve (US$) 105.5628 105.5628 GDP (IDR Tn) 2,401,248 2,401,248 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 03 Jun* US Total Vehicle Sales Naik menjadi US$16 mn dari US$15.98 mn 04 Jun* US Trade Balance Turun menjadi (US$ 41.08 bn) dari (US$ 40.4 bn) 05 Jun* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 315.000 dari 3000 05 Jun* US Continuing Claims Turun menjadi 2623 ribu dari 2631 ribu 06 Jun* US Unemployment Rate Naik menjadi 6.4% dari 6.3% 06 Jun* US Underemployment Rate -- 06 Jun* US Labor Force Participation Rate -- 06 Jun* US Consumer Credit Turun menjadi $15.00 Bn dari $17.53 Bn 03-09 Jun Indonesia Consumer Confidence Index -- 03-09 Jun Indonesia Foreign Reserves -- 04-10 Jun Indonesia Net Foreign Assets -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBCA IJ 11150 3.48 9.91 TLKM IJ 2520-2.14-6.00 ASII IJ 7225 2.12 6.57 PGAS IJ 5250-3.23-4.59 UNVR IJ 29750 2.15 5.16 EXCL IJ 5250-4.11-2.08 KLBF IJ 1595 3.57 2.79 LPPF IJ 13900-4.30-1.97 BBRI IJ 10300 0.98 2.64 PWON IJ 380-6.86-1.46 UNTR IJ 22175 2.31 2.02 BSDE IJ 1555-3.42-1.09 ADRO IJ 1270 3.67 1.56 ICBP IJ 10075-1.23-0.79 ITMG IJ 29750 3.84 1.35 AALI IJ 26875-1.65-0.77 INTP IJ 22900 1.10 1.00 DSNG IJ 3100-8.82-0.69 BTPN IJ 4225 3.30 0.85 BMTR IJ 2015-1.71-0.54 UPCOMING IPO'S Company PT Link Net Business Media Support Trade & Service IPO Issued Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) 1600 304.26 22 May 23 May 14 02 Jun 2014 Ciptadana Securities

3 June 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment MBSS $055 Cash Dividend 02 Jun-14 03 Jun-14 05 Jun-14 19 Jun-14 PLIN 42.50 Cash Dividend 02 Jun-14 03 Jun-14 05 Jun-14 19 Jun-14 TBIG 0 Cash Dividend 03 Jun-14 04 Jun-14 06 Jun-14 20 Jun-14 HMSP 927.00 Cash Dividend 03 Jun-14 04 Jun-14 06 Jun-14 20 Jun-14 MTDL 12.50 Cash Dividend 03 Jun-14 04 Jun-14 06 Jun-14 20 Jun-14 MLBI 46076.00 Cash Dividend 05 Jun-14 06 Jun-14 10 Jun-14 24 Jun-14 AKRA 15.00 Cash Dividend 05 Jun-14 06 Jun-14 10 Jun-14 24 Jun-14 ELSA 16.30 Cash Dividend 05 Jun-14 06 Jun-14 10 Jun-14 24 Jun-14 DLTA 12000 Cash Dividend 05 Jun-14 06 Jun-14 10 Jun-14 24 Jun-14 MREI 0 Cash Dividend 09 Jun-14 10 Jun-14 12 Jun-14 26 Jun-14 SSIA 30 Cash Dividend 09 Jun-14 10 Jun-14 12 Jun-14 26 Jun-14 ACES 6.00 Cash Dividend 09 Jun-14 10 Jun-14 12 Jun-14 26 Jun-14 ARNA 16.00 Cash Dividend 09 Jun-14 10 Jun-14 12 Jun-14 26 Jun-14 PADI Ratio 10 : 3 Bonus Stock 13 Jun-14 16 Jun-14 18 Jun-14 23 Jun-14 KIJA Ratio 4416 : 25 Bonus Stock 26 Jun-14 27 Jun-14 01 Jul-14 04 Jul-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period MITI Reverse Stock 4:1 -- -- 03-Jun-14 03-Jun-14 BKSW Rights Issue 1000:422 250 09-Jun-14 10-Jun-14 16 Jun 20 Jun 14 SMRU Rights Issue 1:7 100 11-Jun-14 12-Jun-14 18 Jun 01 Jul 14 SIAP Rights Issue 1:39 200 12-Jun-14 13-Jun-14 19 Jun 25 Jun 14 MITI Rights Issue 1:1 230 13-Jun-14 16-Jun-14 20 Jun 26 Jun 14 BCAP Rights Issue 25:33 900 20-Jun-14 23-Jun-14 27 Jun 14 Aug 14 ARTI Rights Issue 1:2 234.00 23-Jun-14 24-Jun-14 30 Jun 04 Jul 14 BABP Rights Issue 15:22 100 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul 21 Aug 14 PGLI Rights Issue 5:1 150 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul 11 Jul 14 TKIM Rights Issue 1:1 1000 03-Jul-14 04-Jul-14 10 Jul 16 Jul 14 BUMI Rights Issue 50:63 250 TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda TOTO RUPST/LB 03-Jun-14 EMTK RUPST/LB 03-Jun-14 CTRP RUPST 03-Jun-14 JPFA RUPST 03-Jun-14 SMAR RUPST/LB 03-Jun-14 SCCO RUPST 03-Jun-14 CTRS RUPST 03-Jun-14 INPC RUPST/LB 03-Jun-14 CTRA RUPST 03-Jun-14 CTBN RUPST 03-Jun-14 UNVR RUPST 04-Jun-14 TBMS RUPST 04-Jun-14 SIPD RUPST 04-Jun-14 WINS RUPST/LB 05-Jun-14 KKGI RUPST/LB 05-Jun-14 ASRI RUPST 05-Jun-14 JSPT RUPST 05-Jun-14 GEMA RUPST/LB 05-Jun-14 KBLM RUPST 05-Jun-14 DGIK RUPST 05-Jun-14 TFCO RUPST/LB 05-Jun-14 MDLN RUPST/LB 05-Jun-14

3 June 3 June 2014 2014 ADRO S1 1210 R1 1310 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1120 R2 1400 1270 ADRO - Daily 02/06/2014 Open 1220, Hi 1280, Lo 1185, Close 1270 (3.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,305.00, Fractal Up = 1,30, Fractal Down = 1,100, MA(Close,5) = 1,279.00, MA1(Close,8) = 1,285.00 68,639,504 1,356.17 1,320 1,305 1,300 1,285 1,279 1,270 1,224.25 1,200 1,100 1,092.33 1,000 900 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1260-Rp1400 Entry Rp1270, take Profit Rp1400 Stochastics 85.37 Positif MACD 5.2 Positif True Strength Index (TSI) -11.5 Positif Bollinger Band (Mid) 1224 Positif MA5 1279 Negatif ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 51.07, Stochastic %K = 38.94, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 51.0664 5 51.0664 38.9364 3 38.9364 20 ADRO - MACD (6,9) = 5.18, Signal() = 8.49 8.48773 5.17867 - - -3 ADRO - TSI(3,5,3) = -11.48 7.29784 0000 - -11.4808 - - - PTBA S1 10700 R1 11250 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 10150 R2 11800 11025 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp10950-Rp11775 Entry Rp11025, take Profit Rp11775 Stochastics 75.21 Positif MACD 64.0 Positif True Strength Index (TSI) -1.4 Positif Bollinger Band (Mid) 10496 Positif MA5 11180 Negatif PTBA - Daily 02/06/2014 Open 10700, Hi 11075, Lo 10525, Close 11025 (3.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 11,614.61, Fractal Up = 11,900, Fractal Down = 9,675.00, MA(Clos e,5) = 11,10, MA1(Close,8) = 14,000 13,000 4,330,200 11,900 12,000 11,775.9 11,614.6 11,180 11,000 11,100 11,025 10,496.3 10,000 9,675 9,216.57 9,000 PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 43.14, Stochastic %K = 27.27, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 43.1383 5 43.1383 3 27.2727 27.2727 20 PTBA - MACD (6,9) = 63.95, Signal() = 94.22 1 1 94.2151 63.9532 - -1-1 -2 PTBA - TSI(3,5,3) = -1.42 13.2623 0000 - -1.41796 - - -

3 June 3 June 2014 2014 BBCA S1 11050 R1 11200 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 10850 R2 11400 11150 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp11050-Rp11200 Entry Rp11150, take Profit Rp11375 Stochastics 57.25 Positif MACD -23.1 Positif True Strength Index (TSI) -24.3 Positif Bollinger Band (Mid) 11164 Negatif MA5 11175 Negatif BBCA - Daily 02/06/2014 Open 11000, Hi 11150, Lo 10975, Close 11150 (3.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 11,400, Fractal Up = 11,425.00, Fractal Down = 11,025.00, MA(Close,5) = 11,175.00, MA1(Close,8) 12,600 12,000 12,967,100 11,500.8 11,425 11,400 11,400 11,203.1 11,175 11,163.8 10,800 11,150 11,025 10,826.7 10,200 9,600 9,000 BBCA - Stochastic %D(5,3,3) = 49.47, Stochastic %K = 39.23, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 49.4658 5 49.4658 39.2308 3 39.2308 BBCA - MACD (6,9) = -23.11, Signal() = -12.74-12.7438 - -23.1067 - - - BBCA - TSI(3,5,3) = -24.30 0000 - -16.7107-24.2983 - INDF S1 6800 R1 6900 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 6650 R2 7050 6875 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp6825-Rp7050 Entry Rp6875, take Profit Rp7050 Stochastics 15.31 Positif MACD -16.1 Positif True Strength Index (TSI) -2.6 Positif Bollinger Band (Mid) 6941 Negatif MA5 6795 Positif INDF - Daily 02/06/2014 Open 6800, Hi 6875, Lo 6750, Close 6875 (0.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,700, Fractal Up = 7,150, Fractal Down = 6,700, MA(Clos e,5) = 6,795.00, MA1(Close,8) = 6,784.38 7,800 7,600 7,400 10,109,800 7,200 7,206.9 7,150 7,000 6,941.25 6,875 6,800 6,795 6,784.38 6,600 6,700 6,700 6,675.6 6,400 6,200 6,000 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 50.79, Stochastic %K = 76.19, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 9 76.1905 76.1905 7 5 50.7937 50.7937 3 INDF - MACD (6,9) = -16.11, Signal() = -24.62-16.1082 - -24.6157 - - - INDF - TSI(3,5,3) = -2.62 0000-2.621 - -19.3868 - -

3 June 3 June 2014 2014 KLBF S1 1570 R1 1610 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1540 R2 1640 1595 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1585-Rp1640 Entry Rp1595, take Profit Rp1640 Stochastics 60.50 Positif MACD -1.7 Positif True Strength Index (TSI) -22.8 Positif Bollinger Band (Mid) 1586 Positif MA5 1602 Negatif KLBF - Daily 02/06/2014 Open 1570, Hi 1595, Lo 1560, Close 1595 (3.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,625.00, Fractal Up = 1,645.00, Fractal Down = 1,600, MA(Close,5) = 1,602.00, MA1(Close,8) = 1,610.63 1,656.24 1,645 1,625 1,610.63 1,600 1,602 1,600 1,595 1,586.25 1,500 1,516.26 1,400 1,300 1,200 KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 32.49, Stochastic %K = 27.46, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 5 32.4868 32.4868 3 27.4603 27.4603 20 KLBF - MACD (6,9) = -1.71, Signal() = 0.50 24.0 18.0 12.0 6.0 0.496241-1.7068-6.0-12.0 KLBF - TSI(3,5,3) = -22.18 0000-12.0757 - -22.1795 - - LSIP S1 2250 R1 2325 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2175 R2 2400 2310 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp2300-Rp2400 Entry Rp2310, take Profit Rp2400 Stochastics 42.13 Positif MACD -2.6 Positif True Strength Index (TSI) 7.1 Positif Bollinger Band (Mid) 2348 Negatif MA5 2310 Negatif LSIP - Daily 02/06/2014 Open 2300, Hi 2310, Lo 2235, Close 2310 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,370, Fractal Up = 2,370, Fractal Down = 2,185.00, MA(Close,5) = 2,30, MA1(Close,8) = 2,285.6319,656,300 2,600 2,481.41 2,370 2,370 2,400 2,347.75 2,310 2,310 2,200 2,285.63 2,214.09 2,185 2,000 1,800 1,600 1,400 1,200 80 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 69.28, Stochastic %K = 69.19, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 69.2811 69.2811 7 69.1852 69.1852 5 3 LSIP - MACD (6,9) = -2.63, Signal() = -4.72-2.63324-4.71593 - - LSIP - TSI(3,5,3) = 7.10 10 7.09531 1.9754-0000 - -

3 June 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 02/06/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 26875 26875 26200 26200 26700 27200 27700 Positif Negatif Negatif 29850 26600 LSIP Trading Buy 2310 2310 2400 2185 2260 2335 2410 Positif Positif Negatif 2480 2185 SGRO Trading Buy 2335 2335 2365 2245 2305 2365 2425 Positif Positif Positif 2450 1985 Mining BUMI Trading Sell 207 207 200 189 200 211 222 Negatif Negatif Negatif 236 187 PTBA Trading Buy 11025 11025 11775 10125 10675 11225 11775 Positif Positif Negatif 11900 9550 ADRO Trading Buy 1270 1270 1400 1115 1210 1310 1400 Positif Positif Negatif 1320 970 MEDC Trading Sell 3175 3175 3100 2955 3100 3245 3390 Negatif Negatif Positif 3250 2500 INCO Trading Sell 3925 3925 3875 3780 3870 3960 4050 Negatif Negatif Negatif 4240 3285 ANTM Trading Sell 1175 1175 1150 1100 1150 1200 1250 Negatif Negatif Negatif 1290 1080 TINS Trading Sell 1415 1415 1380 1315 1380 1445 1510 Negatif Negatif Negatif 1595 1318 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14850 14850 15125 14525 14725 14925 15125 Positif Positif Negatif 16050 14175 INTP Trading Buy 22900 22900 23375 22350 22700 23050 23400 Positif Positif Negatif 24450 21175 SMCB Trading Buy 2660 2660 2755 2560 2625 2690 2755 Positif Positif Negatif 2850 2600 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7225 7225 7425 7000 7150 7300 7450 Positif Positif Negatif 7975 7075 GJTL Trading Sell 1750 1750 1725 1680 1725 1770 1815 Negatif Negatif Negatif 2050 1665 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6875 6875 7050 6675 6800 6925 7050 Positif Positif Positif 7300 6700 GGRM Trading Sell 52000 52000 51225 49575 51225 52875 54525 Negatif Negatif Negatif 57925 48600 UNVR Trading Buy 29750 29750 30475 28825 29375 29925 30475 Positif Positif Negatif 30975 28500 KLBF Trading Buy 1595 1595 1640 1535 1570 1605 1640 Positif Positif Negatif 1660 1500 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1555 1555 1500 1495 1540 1585 1630 Negatif Negatif Negatif 1650 1490 PTPP Trading Sell 1855 1855 1825 1755 1825 1895 1965 Negatif Negatif Negatif 1990 1670 WIKA Trading Sell 2305 2305 2255 2160 2255 2350 2445 Negatif Negatif Negatif 2475 2120 ADHI Trading Sell 3065 3065 3000 2850 2995 3140 3285 Negatif Negatif Negatif 3340 2820 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 5250 5250 5400 4900 5150 5400 5650 Negatif Negatif Negatif 5800 5225 JSMR Trading Sell 5850 5850 5800 5700 5800 5900 6000 Negatif Negatif Negatif 6175 5825 ISAT Trading Sell 4000 4000 3960 3895 3960 4025 4090 Negatif Negatif Negatif 4155 3785 TLKM Trading Buy 2520 2520 2625 2410 2480 2550 2620 Positif Positif Negatif 2700 2240 CMNP Trading Buy 3540 3540 3640 3415 3490 3565 3640 Positif Positif Positif 3590 3350 Finance BMRI Trading Sell 10200 10200 10000 10000 10125 10250 10375 Negatif Negatif Negatif 10825 9675 BBRI Trading Sell 10300 10300 10100 10075 10225 10375 10525 Negatif Negatif Negatif 11050 9550 BBNI Trading Sell 4780 4780 4720 4610 4720 4830 4940 Negatif Negatif Negatif 5150 4720 BBCA Trading Buy 11150 11150 11375 10850 11025 11200 11375 Positif Positif Negatif 11525 10600 BBTN Trading Sell 1050 1050 1025 965 1025 1085 1145 Negatif Negatif Negatif 1525 1070 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 22175 22175 22925 21275 21825 22375 22925 Positif Positif Positif 22500 20750 MPPA Trading Buy 3100 3100 3160 2790 2975 3160 3345 Positif Positif Positif 3100 2465