Persamaan Diferensial Orde I

dokumen-dokumen yang mirip
MATEMATIKA TEKNIK 2 S1-TEKNIK ELEKTRO. Mohamad Sidiq

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui.

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Persamaan Diferensial Orde II

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde II

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 1 - I

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

PERSAMAAN DIFERENSIAL I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER

BAB 2 PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER NON HOMOGEN

4. Dibawah ini persamaan diferensial ordo dua berderajat satu adalah

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 1 - II

Hendra Gunawan. 25 April 2014

Persamaan Diferensial

BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Persamaan Diferensial

BERBAGAI MODEL MATEMATIKA BERBENTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA TINGKAT SATU

BAB 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDER SATU

TEKNIK PENGINTEGRALAN

perpindahan, kita peroleh persamaan differensial berikut :

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Persamaan Diferensial

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

TUGAS MANDIRI KULIAH PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Tahun Ajaran 2016/2017

16. INTEGRAL. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. a dx = a dx = ax + c. 3. x n dx = + c. cos ax + c. 4. sin ax dx = 1 a. 5.

Matematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks

PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

Pertemuan 1 dan 2 KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) Tito Adi Dewanto S.TP

Mata Kuliah :: Matematika Rekayasa Lanjut Kode MK : TKS 8105 Pengampu : Achfas Zacoeb

MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA

Persamaan Diferensial

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

Persamaan Differensial Biasa

Persamaan Diferensial Biasa

dy = f(x,y) = p(x) q(y), dx dy = p(x) dx,

BAB VI INTEGRAL TAK TENTU DAN PENGGUNAANNYA

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Persamaan Diferensial Biasa

Kuliah PD. Gaya yang bekerj a pada suatu massa sama dengan laju perubahan momentum terhadap waktu.

Persamaan Diferensial Biasa. Rippi Maya

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

Persamaan Di erensial Orde-2

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

Pertemuan Kesatu. Matematika III. Oleh Mohammad Edy Nurtamam, S.Pd., M.Si. Page 1.

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE I

TINJAUAN PUSTAKA. Jika y = f(x) dengan f(x) adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap

Nurdinintya Athari PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2

BAB I PENGERTIAN DASAR

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

PENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK RL DAN RC SERI Oleh: 1 Ir. SIGIT KUSMARYANTO, M.Eng.

INTEGRAL TAK TENTU 1

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

BAB IV PERSAMAAN TAKHOMOGEN

GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5

BAB 2 PDB Linier Order Satu 2.1 PDB Linier Order Satu Homogen PDB order satu dapat dinyatakan dalam atau dalam bentuk derivatif = f(x y) dx M(x y)dx +

Persamaan Diferensial Orde Satu

HUBUNGAN ANTARA DIFFERENSIAL DAN INTEGRAL

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

Hendra Gunawan. 16 Oktober 2013

Bab 7 Persamaan Differensial Non-homogen

AB = c, AC = b dan BC = a, maka PQ =. 1

Bab 16. Model Pemangsa-Mangsa

Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3

disebut Persamaan Diferensial Parsial (PDP).

PEMBENTUKAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK

Persamaan Diferensial: Pengertian, Asal Mula dan Penyelesaian

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

BAB III Penerapan PDB orde satu

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

Senin, 18 JUNI 2001 Waktu : 2,5 jam

Adalah : hubungan antara variabel bebas x, variabel

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

MASALAH SYARAT BATAS (MSB)

BAB II KAJIAN TEORI. dalam penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema,

MODUL MATEMATIKA TEKNIK

DIFERENSIAL TOTAL. 1 Kalkulus Lanjut Blog: aswhat.wordpress.com. dz dx dy x y dx x y dy. dz , ,04 0,65

integral = 2 . Setiap fungsi ini memiliki turunan ( ) = adalah ( ) = 6 2.

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

: Pramitha Surya Noerdyah NIM : A. Integral. ʃ f(x) dx =F(x) + c

Jurusan Matematika FMIPA-IPB

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA (PDB) ORDE SATU

Setelah kita mengetahui hasil dari masing-masing persamaan, kemudian kita kembali gabungkan kedua persamaan tersebut :

Pecahan Parsial (Partial Fractions)

BAB III PD LINIER HOMOGEN

bila limitnya ada. Dengan penggantian x = c+ h, jika x c h 0 dan x c h turunan fungsi f di c dapat dituliskan dalam bentuk: x c

MODIFIKASI METODE RUNGE-KUTTA ORDE-4 KUTTA BERDASARKAN RATA-RATA HARMONIK TUGAS AKHIR. Oleh : EKA PUTRI ARDIANTI

Hendra Gunawan. 23 April 2014

INTEGRASI Matematika Industri I

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

Transkripsi:

Persamaan Diferensial Orde I EXPERT COURSE #bimbelnyamahasiswa

Persamaan Diferensial Definisi Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui. Jika persamaan diferensial memiliki satu peubah tak bebas maka disebut Persamaan Diferensial Biasa (PDB). Sedangkan jika peubah bebasnya lebih dari satu dinamakan Persamaan Diferensial Parsial.

Persamaan Diferensial (2) Persamaan diferensial biasa dikatakan linear, apabila persamaan diferensial tersebut mempunyai peubah tak bebas maupun turunannya bersifat linear. Bentuk umum PDBL orde-n adalah sebagai berikut a n (x) y n + a n-1 (x) y n-1 + + a 0 (x) y = f(x) dengan a n (x) 0 dan a n (x), a n-1 (x),, a 0 (x) adalah koefisien PD. Bila f(x) = 0 disebut PDBL Homogen, sebaliknya jika tidak disebut PDBL tak homogen. Orde PDB adalah turunan tertinggi yang terlibat dalam PDB

Contoh (1) dn dt = kn, N = N(t), orde 1 dimana N peubah tak bebas t peubah bebasnya (2) y + 2 cos 2x = 0, orde 1 dimana y peubah tak bebas x peubah bebasnya (3) y + e x y + sin xy = e x sin x, orde 2 (4) x 3 y + cos 2x (y ) 3 = x 2 y 2, orde 2

Solusi Misal ada suatu persamaan diferensial dimana y sebagai peubah tak bebas yang bergantung pada peubah bebas x atau suatu fungsi y = f (x) disebut solusi PDB jika fungsi y = f (x) disubtitusikan ke PDB diperoleh persamaan identitas. Solusi umum dan solusi khusus Jika fungsi y = f (x) memuat konstanta sembarang maka solusi disebut solusi umum, sebaliknya disebut solusi khusus.

Contoh (1) y = cos x + c solusi umum Persamaan Diferensial y + sin x = 0 Karena (cos x + c) + sin x = -sin x + sin x = 0 (2) y = cos x + 6 solusi khusus Persamaan Diferensial y + sin x = 0 Karena (cos x + 6) + sin x = -sin x + sin x = 0

PDB Orde 1 PDB terpisah PDB dengan koefisien fungsi homogen PDB Linier

PDB terpisah PDB yang dapat dituliskan dalam bentuk : g(y) dy = f(x) dx disebut PDB terpisah. Penyelesaian : integralkan kedua ruas Contoh : tentukan solusi umum PD dy 1. (x ln x) y' = y, (y = ) dx 2. y 1 = x 3 e y, y(2) = 0

Contoh 1. Jawab: (x ln x) y' = y x ln x dy y dx dy dx y xln x dy dx y x ln x ln y ln clnx y cln x Jadi solusi umum PD tersebut adalah y cln x ln y lnln x ln c

Contoh 2. Jawab: y' = x 3 e -y dy x3 e y dx dy x3 dx e y ey dy x3 dx e y 1 x 4 c 4 1 4 y ln x c 4 Diketahui y(2) = 0, sehingga 1 4 0 ln (2) c 4 1 4 c c 3 Jadi solusi khusus PD tersebut adalah y ln 1 2 x 3 4

Latihan Tentukan solusi Persamaan diferensial dibawah ini x 2 1. dy 5. dx 1 y 2 y' (1 2y)(1 x 2 2x 3 ) 2. 3. dy 3x 2 4x 2 6. y' 2(1 x)(1 y 2 ), y(0) 0 dx 2(y 1) x 2 dy y cos x y' 7., y(0) 1 dx 1 2y 2 y(1 x 3 ) 4. y' 1 x y 2 xy 2 8. (1 e x ) dy e x y 0, y(0) 1 dx

Fungsi homogen Fungsi A(x,y) disebut fungsi homogen dengan derajat n, jika A(kx,ky) = k n A(x,y), k konstan sembarang Contoh : Periksa apakah fungsi berikut homogen atau tidak! 1. A(x,y) = x + y A(kx,ky) = kx + ky = k (x + y) = k A(x,y) A(x,y) = x + y, fungsi homogen dengan derajat 1 2. A(x,y) = x 2 + xy A(kx,ky) = k 2 x 2 + kx ky = k 2 (x 2 +xy) = k 2 A(x,y) A(x,y) = x 2 + xy, fungsi homogen dengan derajat 2

PD dengan koefisien fungsi homogen PDB yang dapat dituliskan dalam bentuk y' A(x,y) B(x,y) dengan A,B fungsi homogen dengan derajat yang sama disebut PDB dengan koefisien fungsi homogen. Penyelesaian : gunakan subtitusi y = ux, dengan y' u' x u dy = x du + u dx dx dy = x du + u dx u = u(x)

Contoh Selesaikan solusi persamaan diferensial berikut 1. y 1 x y x Jawab: dy x y dx x Misalkan y = ux, sehingga dy = x du + u dx dy y 1 dx x x du dx x du u dx 1 u x du u dx 1 udx dx du dx x du dx u ln x c x y ln x c x y x ln x c x Jadi solusi umum dari PD di atas adalah y xln x c x

Contoh 2. x 2 dy dx Jawab: y 2 2xy 0, y(1)=1 dy y 2 2xy dy y y 2 dx x 2 dx x x Misalkan y = ux, sehingga dy = x du + u dx 2 x du u dx u 2 2u dx x du u 2 udx du ln x lnc u(u 1) x du u dx u 2 2udx du dx du dx u 2 u x u 2 u x 1 1 u u 1 du ln cx lnu lnu 1 ln cx

Contoh (no.2 lanjutan) u ln lncx u 1 y x ln y 1 x ln cx y ln y x ln cx y cx 2 cx y 1 cx y x y(1cx) cx2 Diketahui y(1) = 1, sehingga 1 c 1 c c 1 2 Jadi solusi khusus PD di atas adalah 2 x y 2 x

Latihan Tentukan solusi Persamaan diferensial dibawah ini 1. 2y dx x dy = 0 5. 2. 2 dy x dx 3y 2xy 2 6. x 2 dy xy y 2 dx x 2 dy 4x 3y dx 2x y 3. 4. y 2 dy 2xy dx x 2 dy x 3y dx x y 7. dy dx 4y 3x 2x y

PDB Linier PDB yang dapat dituliskan dalam bentuk: y 1 + P(x) y =r(x) disebut PDBlinier. Penyelesaian : kalikan kedua ruas dengan faktorintegral e P x dx Kemudian, kalikan kepada kedua ruas, sehinggadiperoleh: y 1 e P( x)dx Integralkan kedua ruas + P(x)y e r(x) P(x)dx (ye ) ye P(x)dx = r(x) e P( x) dx dx + c P(x)dx = 1 = r(x) e P( x)dx e P( x)dx Solusi Umum PDB

Contoh Selesaikan persamaan diferensial dibawah ini 1. xy 2y = x 3 e x Jawab: y' 2 y x 2 e x (bagi kedua ruas dengan x) x Sehingga diperoleh faktor integrasi: 2 2 e x dx e 2ln x e ln x x 2 kalikan kedua ruas dengan x -2, yaitu: 1 1 2 y' y e x 1 x y e x 2 x 3 x 2 y x 2 e x c x 2 Jadi solusi umumnya adalah y x 2 e x c x 2 1 x 2 y e x c

Contoh Selesaikan persamaan diferensial dibawah ini 2. y + y = (x + 1) 2, y(0) = 3 Jawab: Faktor integrasi dari PD di atas adalah: e 1dx e x kalikan kedua ruas dengan e x, yaitu: e x y' e x y e x x 1 2 e x y ex (x 1) 2 dx (e x y)' e x (x 2 1) e x y x 1 2 e x 2(x 1)e x 2e x c sehingga e x y x 1 2 e x 2(x 1)e x dx y x 1 2 2x 1 2 ce x y x 2 1 ce x

Contoh (no. 2 Lanjutan) Diketahui y(0) = 3, sehingga 3 1 c c 2 Jadi solusi khusus PD di atas adalah y x 2 1 2e x

Latihan Selesaikan persamaan diferensial di bawah ini: 1. y'2y e x 2. (x 1)y'y x 2 1 3. y'y tan x sec x 4. y' 2y x 1 5. y'2y x 2 x 1 2 6. xy 1 1 x y e x, y(1) 0 7. sin x y' 2y cos x sin2x, y 2 6

Trayektori Ortogonal Masalah dalam TO ini adalah bagaimana mendapatkan keluarga kurva yang ortogonal atau tegak lurus terhadap keluarga kurva lain. Cara untuk mendapatkan trayektori ortogonal dari suatu kurva adalah sebagai berikut: Turunkan secara implisit f(x,y) = c terhadap x, nyatakan parameter c dalam x dan y. Karena tegak lurus maka trayeksi Ortogonal (TO) harus memenuhi: 1 y 1 Df (x, y) Trayektori Ortogonal dari f(x,y) = c, didapatkan dengan mencari solusi dari y 1 1 Df(x,y)

Contoh Tentukan trayektori ortogonal dari keluarga kurva Jawab: y cx 2 Langkah-langkah menentukan TO : y cx 2 1. Tuliskan dalam bentuk Kemudian turunkan y cx y y' 2cx y' 2x 2 x 2. TO akan memenuhi PD 1 y 1 2y/ x x 2y 2 c yaitu: y y' 2 x x 2 y

Contoh (lanjutan) 3. TO dari y cx 2 y 1 x 2y 2ydy xdx adalah solusi dari PD berikut: dy x dx 2y y 2 x 2 2 c y x 2 x y 2 c (ellips) 2 Jadi keluarga yang tegak lurus terhadap parabola y cx 2 adalah 2 2 x y 2 c (ellips)

Latihan Tentukan solusi trayektori ortogonal dari keluarga kurva berikut : 1. x 2 y 2 c 2 2. x 2 y 2 c 2 4. 5. y x c 4 x 2 + y 2 = c 3. y = cx

PENGGUNAAN PD ORDE I EXPERT COURSE #bimbelnyamahasiswa

Penerapan dalam Rangkaian Listrik Sesuai dengan Hukum Kirchhoff, rangkaian listrik sederhana (gambar samping) yang mengandung sebuah tahanan sebesar R ohm dan sebuah kumparan sebesar L Henry dalam rangkaian seri dengan sumber gaya elektromotif (sebuah baterai atau generator) yang menyediakan suatu voltase E(t) volt pada saat t memenuhi L I't R It Et Dengan I adalah arus listrik dalam ampere.

Contoh 1. Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan R = 6 ohm, L = 2 henry dan sebuah baterai yang menyediakan voltase sebesar E = 12 Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup). Jawab Persamaan diferensialnya adalah 2 I' 6 I 12 Atau bisa disederhanakan menjadi I'3 I 6

Contoh (Lanjutan) Kemudian kedua ruas kalikan dengan faktor integrasi Kita peroleh I e 3t 2e 3t C 2 C e 3t e 3t Syarat awal, I = 0 pada saat t = 0, memberikan C = 2 Sehingga, I 2 2e 3t

Contoh 2. Dari contoh sebelumnya baterai diganti dengan generator arus bolak balik dengan E = 12 sin 9t Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup). Jawab Persamaan diferensialnya adalah 2I'+ 6I = 12sin9t Atau bisa disederhanakan menjadi I'+3I = 6sin9t Kemudian kedua ruas kalikan dengan faktor integrasi e 3t Kita peroleh I e 3t 6 e 3t sin9t dt

Contoh (Lanjutan) Dengan integral parsial, didapat hasil integralnya adalah Jadi, 3t 3t 6e I e 3Sin 9t 9 Cos 9t C 9 81 I 1 sin9t 3 cos 9t C e 3t 5 5 Syarat awal, I = 0 pada saat t = 0, memberikan 0 3 C 5 Sehingga, C 3 5 I 1 sin9t 3 cos 9t 3 e 3t 5 5 5

Latihan 1. Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan R = 10 6 ohm, L = 1 henry dan sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan voltase sebesar E = 1 Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup). 2. Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan L = 3,5 Henry dan sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan voltase sebesar E(t) = 120 sin 377t Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup).

Latihan 3. Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan R = 1000 ohm dan sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan voltase sebesar E(t) = 120 sin 377 t Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup). 4. Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan R = 1000 ohm, L = 3,5 henry dan sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan voltase sebesar E(t) = 120 sin 377t Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup).