Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter.

Transkripsi

1 Rangkaian Inegraor dan Differensiaor ELIS SUSILAWATI ( ) FISIKA SAINS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG TAHUN elissusilawai533@yahoo.com Absak Aplikasi Pengua Operasional (opamp) yang paling sering dipakai anara lain adalah rangkaian inverer, non-inverer, inegraor dan differensiaor.op-amp suau blok pengua yang mempunyai dua masukkan dan sau keluaran,op-amp berupa rangkain erpadu (inegraed circui). Kaa Kunci: Op-amp, Inegraor, Differensiaor,Inverer dan Non inverer. 1.PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Operaional Amplifier aau disingka Op-amp merupakan salah sau komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elekronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai anara lain adalah rangkaian inverer, non-inverer, inegraor dan differensiaor. Pada bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar yaiu, rangkaian inegraor dan differensiaor. pengua operasional (opamp) adalh suau blok pengua yang mampunyai dua masukan dan sau keluaran.opamp berupa rangkain erpadu (inegraor circui-ic). 1.2 Tujuan Prakikum ini berujuan unuk mengeri dan memahami rangkaian inegraor dan differensiaor, dan mampu menganalisis cara kerja rangkaian inegraor dan differensiaor. 1.3 Tinjauan Pusaka Pengua Operasioanal (Op-amp) adalah suau blok yang mempunyai dua masukan dan sau keluaran. Op-amp biasa erdapa di pasaran berupa rangkaian erpadu (Inegraed Circui -IC). Op-amp di dalamnya erdiri dari beberapa bagian, yang perama adalah pengua diferensial, lalu ada ahap penguaan (gain), selanjunya ada rangkaian penggeser level (level shifer) dan kemudian pengua akhir yang biasanya dibua dengan pengua push-pull kelas B. 1.Inegraor Inegraor adalah rangkaian yang menyelenggarakan operasi inegrasi secara maemaik karena dapa menghasilkan egangan keluaran yang sebanding dengan inegral masukan. Rangkaian inegraor ini berfungsi menjadi ala unuk melakukan kompuasi sinyal analog. Dan rangkaian ini idak jarang unuk melakukan kompuasi persamaan inegral, rangkain inegraor membuuhkan sumber egangan DC yang kua dan sabil, jika idak maka proses akan hilang..rangkain ini dapa dengan menempakan kapasior pada masukan membalik dan keluaran dan masukan ak membalik. egangan keluar merupakan inegral dari syara masukkan Dimana adalah waku dan Vmula adalah egangan yang keluar saa =0,pengua ini menginegrasikan egangan masuk erhadap waku.

2 Rangkain opamp berfungsi inegrasi ermasuk rangkain yang pening,rangkain inegraor banyak digunakan dalam kompuer analog sebagai ala banu unuk menyelesaikan persamaan inegral. 2.Diferensiaor Differensiaor adalah rangkaian aplikasi dari rumusan maemaika yang dapa dimainkan (dipengaruhi) dari kerja kapasior. Rangkaian ini menghasilkan egangan keluaran sebanding dengan kemiringan egangan masukan. Differensiaor berfungsi unuk mendifferensialkan egangan inpu erhadap waku. a idak maka proses akan hilang mendeferensialkan sinyal hasil pembalikan erhadap waku dengan persamaan : Prosedur Percobaan Menyambungkan rangkain dari power supply ke ki elekronika unuk rangkaian inegraor dan differensiaor, lalu ke mulimeer dan erakhir ke osiloskop. Pengujian dan Analisis variasi R1 dan R2 unuk inegraor dan differensiaor. DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN a.tabel 1. Variasi R1 unuk Inegraor N o Vmul a Vinpu R1 1 4 V 4,27V 10k 2 4 V 4,27V 10k C 1 Voupu 0,4 V 0,3 V Dimana vin dan Vou adalah fungsi dari waku.pada dasarnya diferensiaor dapa juga dibangun dari inegraor dengan cara menggani kapasior dan indukor.diferensiaor juga dapa diliha sebagai epis pelewa rendah dan dapa digunakan sebgai epis akif. 1.4 METODE PERCOBAAN Waku dan Tempa Prakikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, anggal 25 Februari 2014, pukul WIB. Berempa di Laboraorium Elekronika Dasar UIN Sunan Gunung Djai Bandung Ala dan Bahan Pada prakikum ini kia menggunakan ala dan bahan, yaiu : Ki elekronika unuk rangkaian Inegraor dan Diferensiaor, power supply, mulimeer, kabel penghubung, dan osiloskop. b. Tabel 2. Variasi R2 unuk Inegraor N o Vmul a Vinpu R2 C 1 Voupu 1 4 V 4,27V 100k 0,2V 2 4 V 4,27V 100k 0,2V c. Tabel 3. Variasi R1 unuk Diferensiaor No Vinpu R1 C1 Voupu 1 4,27V 10k 0,2 V 2 4,27V 10k -0,4 V Tabel 4. Variasi R2 unuk Diferensiaor No Vinpu R2 C1 Voupu 1 4 V 100k 0,2 V

3 2 4 V 100k -0,4 V 1. Variasi R1 unuk Inegraor (Off) 6. Variasi R1 unuk Diferensiaor (On) 2. Variasi R1 unuk Inegraor (On) 7. Variasi R2 unuk Diferensiaor (Off) 3. Variasi R2 unuk Inegraor (Off) 8. Variasi R2 unuk Diferensiaor (On) 4. Variasi R2 unuk Inegraor (On) 5. Variasi R1 unuk Diferensiaor (Off) Pada prakikim ini kia mendapakan memeperoleh daa dari able gambar diaas dapa diliha bahwa Vmula dari power supply dengan hasil V pada mulimeer idak jauh berebeda. Karena op-amp merupakan pengua, maka egangan masukan harus lebih besar daripada egangan keluaran. Ini dapa dibukikan

4 dengan meliha gelombang yamg dimunculkan pada osiloskop, hasil yang erjadi pada percobaan ini adalah egangan masukan lebih besar daripada egangan keluaran. Pada percobaan inegraor Voupu yang didapa saa ki off aau on idak jauh berbeda hanya berbeda beberapa angka saja. Rangkain inergraof R1 saa off voupunya sebesar 0,4V dan saa on 0,3V,sedangkan rangkain inergraof R2 saa off voupunya sebesar 0,2V dan saa on 0,3V.Hal ini membukikan bahwa nilai egangan keluaran Voupu yang diliha pada osiloskop jika dibandingkan dengan keluaran pada mulimeer hasilnya hampir sama.pada percobaan ini menggunakan egangan masukan yang eap maka akan menghasilkan egangan keluaran berbenuk ramp yaiu sebuah egangan yang mendaki aau menurun secara linear. Pada rangkaian inegraor ini dibuuhkan sebuah sumber egangan DC yang kua dan sabil, karena jika idak proses ersebu akan hilang. Pada percobaan kedua yaiu rangkaian diferensiaor Voupu yang didapa saa ki off aau on idak jauh berbeda hanya rangkain diferensiaor R1 saa off voupunya sebesar 0,2V dan saa on -0,4 V Sedangkan rangkain inergraof R2 saa off voupunya sebesar 0,2V dan saa on - 0,4V, yang membedakan kenapa saa oof hasinya negaif,ini karena saa egangan di osiloskopnya berada di bawah garis. Hal ini membukikan bahwa nilai egangan keluaran Voupu yang diliha pada osiloskop jika dibandingkan dengan keluaran pada mulimeer hasilnya hampir sama. Pada rangkaian ini menghasilkan egangan keluar yang sebanding dengan kemiringan egangan masukan yang diberikan.pengaruh R dan C pada rangkaian Inegraor dan Diferensiaor dapa diliha pada able yaiu pada oupu. Semakin besar R maka oupunya akan semakin kecil, hal ini dikarenakan R adalah penghamba aau yang dapa menurunkan egangan keluar. Sedangkan pengaruh C pada rangkaian inegraor aaupun diferensiaor yaiu hamper sama dengan resisor eapi berbeda hanya pada fungsinya kapasior berfungsi menyimpan egangan yang masuk. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan prakikum yang dilakukan dapa disimpulkan pengua operasional (opamp) adalh suau blok pengua yang mampunyai dua masukan dan sau keluaran.opamp berupa rangkain erpadu (inegraor circui-ic). Inegraor adalah rangkaian yang menyelenggarakan operasi inegrasi secara maemaik karena dapa menghasilkan egangan keluaran yang sebanding dengan inegral masukan. Differensiaor adalah rangkaian aplikasi dari rumusan maemaika yang dapa dimainkan (dipengaruhi) dari kerja kapasior. Dari hasil keduanya di dapa kesimpulan bahwa oupu yang didapa lebih kecil dari inpu. 4.2 Saran Dalam prakikum ini dibuuhkan kesabaran dan keeliian dalam pengambilan daa yang baik pada mulimeer maupun osiloskop supaya menghasilkan daa yang maksimal dan kongkri. DAFTAR PUSTAKA 1. Malvino,Prinsip-prinsip Elekronika 2,Erlangga,Jakara, hp://rangkaianelekronika.info/pe ngua-operasional-opamp/. Diakses anggal 15 Februari WIB 3. hp://elekronikadasar.web.id/eorielekronika/differensiaor-akif/.

5 Diakses anggal 15 Februari WIB 4. Modul prakikum Elekronika Dasar 2 Fisika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunug Djai Bandung hp://rangkaianelekronika.biz/rang kaian-inegraor.hm. Diakses anggal 15 Februari WIB