BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 44 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sisem ang berjalan Analisis Sisem adalah penguraian dari suau sisem Informasi ke dalam bagian-bagian, komponen-komponen, dengan maksud unuk mendefenisikan dan menganalisis permasalahan-permasalahan, kesempaan-kesempaan, hambaan hambaan ang erjadi, kebuuhan-kebuuhan ang diharapkan sehingga dapa diusulkan perbaikan perbaikanna. Berdasarkan hasil pengamaan langsung pada PDAM Tiranadi Medan, bahwa sisem ang sedang berjalan di Kanor PDAM Tiranadi Medan memang sudah erkompuerisasi namun sebaas Microsof Excel, sisem ang dilakukan aiu dengan menginpukan seluruh daa pemohon dan formulir ang elah diisi oleh pelanggan pada bagian adminisrasi dengan menggunakan aplikasi Microsof Excel, sehingga ampak jelas bahwa sisem ang masih berjalan kurang efisien dari segi waku dan kurang ekonomis dari segi biaa. Sebelum melakukan perancangan sisem baru maka dilakukan peninjauan erlebih dahulu erhadap sisem ang sedang berjalan pada saa ini, sisem ang sedang berjalan pening unuk dianalisa karena merupakan dasar unuk merencanakan sisem ang baru dimana sisem ang lama akan dijadikan sebagai perbandingan unuk merancang sisem ang baru, oleh karena iu harus dilakukan berbagai perubahan pada sisem ang berjalan, perubahan ersebu dapa dilakukan dengan beralih dari sisem ang lama ke sisem ang baru. 44

2 Prosedur Pengolahan Daa Pengolahan daa pada PDAM Tiranadi Medan sudah erkompuerisasi dengan Microsof Excel dan Microsof Word sebagai ala banuna, sehingga masih memerlukan pengolahan ang lebih lanju unuk menghasilkan informasi ang cepa, epa dan akura Aliran Sisem Informasi Analisa Sisem Informasi berujuan unuk mengeahui bagaimana erjadina proses dan juga unuk mengeahui masalah ang ada sera kelemahan pada sisem ang sedang berjalan saa ini. Jika pada sisem ang lama masih erdapa kekurangan, maka dapa disempurnakan dengan sisem ang baru. Aliran informasi dapa diliha pada gambar 4.1 Adapun prosedur pengolahan dana pemasangan sambungan baru, aiu : 1. menemui bagian adminisasi unuk mengeahui informasi pemasangan dan biaa pemasangan. 2. Bagian adminisrasi memberikan formulir pendafaran. 3. mengisi formulir pendafaran dan memberikan kepada pelanggan. 4. Bagian adminisrasi mencek kelengkapan daa pelanggan lalu memberikan pada pihak ke Bagian pihak ke 3 melakukan surve ke lokasi kemudian pihak ke-3 memberikan daa surve ke adminisrasi. 6. Bagian adminisrasi memberikan daa biaa pemasangan air kepada pelanggan.

3 46 7. Bagian adminisrasi membua laporan daa pelanggan dan daa surve rangkap dua sau unuk kepala cabang dan sau lagi unuk arsip. 8. Semua laporan diserahkan kepada kepala cabang. Adminisrasi Pihak ke 3 Kepala Cabang Formulir Pendafaran Formulir Pendafaran Pengisia n Formulir Panggilan Pendafaran Formulir Pendafaran Cek Kelengkapan Daa Daa Daa biaa pemasangan air Daa survei lokasi 1 2 Laporan daa pelanggan dan daa surve Laporan Daa Pelangan A A Gambar 4.1 Aliran Sisem Informasi Pemasangan Sambungan Baru(Sisem Lama ) Sumber : PDAM Tiranadi Medan

4 Formulir Inpu dan Oupu ang sedang berjalan Benuk sisem ang sedang pada PDAM Tiranadi Medan memang sudah erkompuerisasi dimana daa-daa pelanggan akan diinpu dengan menggunakan Microsof Word dan Microsof Excel Formulir Inpu Benuk Formulir Inpu daa ang digunakan pada PDAM Tiranadi Medan sebagai dasar pengolahan pemasangan sambungan baru aiu berupa daa-daa dari hasil surve pihak ke-3. Dafar daa pelanggan PDAM Tiranadi Medan ID : Nama : Alama : Telepon : Tgl Dafar : Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi ( ) ( ) Gambar 4.2 Formulir Inpu Daa Sumber : PDAM Tiranadi Medan

5 48 Bagian daa surve mulai dari id pegawai, nama pegawai, alama pegawai, elepon, sampai dengan anggal surve kelemahan dari inpu ini adalah memerlukan waku ang cukup lama karena belum didukumg sisem ang opimal. Dafar Daa Surve PDAM Tiranadi Medan ID Pegawai : Nama Pegawai : Alama Pegawai : Telepon : Tgl Surve : Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi ( ) ( ) Gambar 4.3 Formulir Inpu Daa Surve Sumber : PDAM Tiranadi Bagian daa pemasang mulai dari id pelanggan, nama, alama, elepon, anggal surve hingga anggal pasang. Kelemahan dari inpu ini adalah memerlukan empa penimpanan ang luas dan suli unuk melakukan pencarian erhadap suau daa secara cepa dan epa.

6 49 Dafar Daa Pemasangan PDAM Tiranadi Medan ID Pegawai : Nama Pegawai : Alama : Telepon : Tgl Surve : Tgl Pasang : Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi ( ) ( ) Gambar 4.4 Formulir Inpu Daa Pemasang Sumber : PDAM Tiranadi Bagian daa adminisrasi mulai dari id pegawai, nama pegawai, alama pegawai, elepon, anggal surve, anggal pasang, sampai dengan biaa. Kelemahan dari inpu ini adalah daa-daa ang disimpan dalam kompuer sering idak konsisen.

7 50 Dafar Daa Adminisrasi PDAM Tiranadi Medan ID Pegawai : Nama Pegawai : Alama Pegawai : Telepon : Tgl Surve : Tgl Pasang : Biaa : Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi Formulir Oupu ( ) ( ) Gambar 4.5 Formulir Inpu Daa Adminisrasi Sumber : PDAM Tiranadi Medan 1. Formulir Oupu NIP Pelangan Nama Alama Telepon Tgl Dafar Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi ( ) ( ) Gambar 4.6 Formulir Oupu Sumber : PDAM Tiranadi Medan

8 51 2. Fornulir Oupu Orang ke-3 NIP Nama Alama Telepon Tgl Surve Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi ( ) ( ) Gambar 4.7 Formulir Oupu Sumber : PDAM Tiranadi Medan 3. Formulir Oupu Pemasang NIP Nama Alama Telepon Tgl Surve Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi ( ) ( ) Gambar 4.8 Formulir Oupu Sumber : PDAM Tiranadi Medan

9 52 4. Formulir Oupu Adminisrasi NIP Nama Alama Telepon Biaa Dikeahui Kepala Cabang Medan, Adminisrasi ( ) ( ) Gambar 4.9 Formulir Oupu Adminisrasi Sumber : PDAM Tiranadi Medan Kelemahan Formulir Inpu/Oupu Seelah menganalisa lampiran-lampiran surve ang erdapa PDAM Tiranadi Medan dalam pemasangan sambungan baru maka diemukan beberapa kelemahan aiu : 1. Dalam menghasilkan laporan aau informasi pemasangan sambungan baru memerlukan waku ang cukup lama karena pemrosesan daa ang dilakukan belum didukung oleh sisem aplikasi ang opimal. 2. Memerlukan empa penimpanan ang besar arsip-arsip ang idak erpakai lagi dan akan mengalami kesulian apabila erjadi proses pencarian arsip-arsip ersebu.

10 Perancangan Sisem ang diusulkan Usulan Sisem baru Meliha kendala ang ada saa ini dapa penulis kemukakan usulan sisem ang baru aiu sisem pemasangan sambungan baru secara kompuerisasi ang dapa mengaasi kekurangan kekurangan ang ada sera unuk mengaasi keerlambaan informasi aau laporan ang dihasilkan, dalam hal ini dapa diselesaikan dengan ahapan-ahapan sebagai beriku : 1. Spesifikasi Dasar Sisem Merupakan hal ang sanga pening dalam membua sebuah sisem dengan menggunakan perangka kompuer. 2. Srukur File Merupakan arsip-arsip daa informasi ang sanga mendukung perkembangan dan kemampuan suau perusahaan. Adapun sasaran ang ingin dicapai pada rancangan sisem ini adalah : 1. Mengeahui adana kesalahan dalam penginpuan daa. 2. Memberikan laporan/informasi pemasangan sambungan baru dengan epa waku Desain Global Desain Global merupakan suau gambaran dari perancangan sisem pengolahan daa secara umum. Pada rancangan ini kia dapa mengeahui bagaimana hubungan anara komponen pendukung dari sisem ang akan dirancang ersebu.

11 Daa Flow Diagram (DFD) Daa Flow Diagram suau gambaran sisem secara logika erganung pada perangka keras, perangka lunak, srukur dan organisasi file.sering digunakan unuk menggambarkan suau sisem ang ada, sisem baru akan dilambangkan secara logika anpa perkembangan lingkungan fisik dimana daa iu mengalir. Bagian bagian daa Flow anara lain : 1. Diagram Koneks (Level 0) Diagram koneks merupakan level eringgi dari daa flow diagram ang menggambarkan seluruh inpu aau oupu dari sisem. Diagram ini juga memberikan gambaran enang keseluruhan sisem. 2. Diagram Nol (Level 1) Dalam diagram nol, daa sore ang dipergunakan diperlihakan unuk proses ang idak erinci pada level selanjuna, pada akhirna nomor proses diambahkan anda asers binang (*) Conex Diagram Conex Diagram merupakan gambaran umum dari sisem ang dusulkan, dimana pada diagram ini menggambarkan hubungan inpu dan oupu aliran sisem dengan kesauan luar lainna. Adapun conex diagram dari pemasangan sambungan baru adalah sebagai beriku :

12 55 Daa Kepala Cabang Daa Biaa Pemasangan Air Laporan Daa /Survei Sisem Informasi Pemasangan Sambungan Baru Lap ang elahdi ACC Daa Survei Lokasi Daa Survei/ Pihak ke-3 Gambar 4.10 Daa Flow Diagram Level Koneks Daa Flow Diagram level 0 DFD level 0 unuk sisem informasi masukan dan keluaran dapa digambarkan sebagai beriku :

13 56 Daa Biaa Pemasangan Air Daa 1.0 Inpu Daa 2.0 Sara 3.0 Pembaaran Biaa Penambung Daa Daa Daa Adminisrasi Daa Pembaaran Daa Survei 4.0 Survei Seksi Pemasaran Daa Survei Daa Survei Survei Daa Survei 5.0 Proses Penambungan Laporan Kepala Cabang Pemasang Pengawas Gambar 4.11 Tampilan DFD level 0 Keerangan : Pada gambar DFD level 0 sisem pelanggan air diaas, dijelaskan prosesna dan awal hubngan proses.

14 57 a. Proses 1.0 Calon melakukan penginpuan daa pribadi ang mana daa ersebu akan disimpan di dalam file daa pelanggan, lalu dikirim menjadi daa laporan dan juga kepada adminisrasi unuk diolah menjadi daa pelanggan air. b. Proses 2.0 Sara pelanggan diinpukan kepada adminisrasi unuk diolah dan disimpan di dalam file adminisrasi. File adminisrasi ersebu nanina akan menelesaikan erlebih dahulu pembaaran biaa penambungan. c. Proses 3.0 Pembaaran biaa penambungan diolah menjadi file adminisrasi, kemudian akan dikirim kepada adminisrasi ang kemudian diolah menjadi daa pelanggan d. Proses 4.0 Pada proses ini, pihak servei pemasaran, akan meliha lokasi apakah memenuhi sara kemudian dikirim kedalam proses pengawas unuk penambungan air. e. Proses 5.0 Pada proses ini daa laporan dijadikan file daa laporan ang nanina akan kepada kepala cabang sebagai daa pelanggan eap nanina.

15 Desain Terinci Perancangan Oupu Perancangan oupu merupakan suau benuk keluaran aau abel-abel laporan ang dibuuhkan oleh pimpinan dalam mengambil kepuusan. Benuk perancangan oupu ersebu dapa diliha pada abel dibawah ini : a. Oupu daa pelanggan PDAM Tiranadi Medan Id Nama Alama Telepon Tgl Dafar Gambar Daa b.oupu daa pihak ke-3 PDAM Tiranadi Medan Id Nama Alama Telp Tgl Surve Gambar 4.13 Oupu daa ke-3 c. Oupu Daa Pembaaran

16 59 PDAM Tiranadi Medan Kode Fakur Nama Alama Telepon Biaa Jumlah d. Oupu Daa Pemasang Gambar 4.14 Oupu Daa Pembaaran PDAM Tiranadi Medan Id Nama Alama Telepon Tgl Surve Tgl Pasang Gambar 4.15 Oupu Daa Pembaaran Perancangan Inpu Perancangan Inpu merupakan pemasukan daa ang dibuuhkan dalam pemrosesan pembuaan laporan-laporan ang diinginkan perusahaan dalam mengambil kesimpulan. Adapun benuk perancangan Inpu ersebu adalah : 1. Inpu Daa Id

17 60 Nama Alama Tgl Dafar KELUAR SIMPAN EDIT HAPUS BATAL Gambar 4.16 Tampilan Inpu Daa 2. Inpu Daa Pihak ke-3

18 61 Id Pegawai Nama Pegawai Alama Telepon Tgl Surve KELUAR SIMPAN EDIT HAPUS BATAL Gambar 4.17 Tampilan Inpu Pihak Ke 3 3.Inpu Daa Transaksi No. Fakur Tanggal

19 62 Id Tgl Surve Tgl Pasang Nama Surve Nama Pemasang Biaa Proses Hapus Dafar Toal Baar Simpan Selesai Hapus Baal Gambar 4.18 Tampilan Inpu Daa Pembaaran 4. Inpu Daa Pemasang

20 63 Kode Nama CV Alama Telp Proses Simpan Selesai Hapus Baal Gambar 4.19 Tampilan Inpu Daa Pembaaran Perancangan Tabel/Logika Daabase merupakan komponen ang sanga pening di dalam perancangan sebuah sisem, dimana file daabase daa disimpan unuk diolah menjadi suau informasi ang cepa, epa dan akura. Adapun daabase dalam perancangan abel pemasangan sambungan baru ang erdiri dari beberapa abel aiu : 1. Perancangan daa Tabel 4.1 Tabel

21 64 No. File Nama Tpe Size Deseripion 1 Id Tex 15 NPA 2 Nama Tex 30 Nama 3 Alama Tex 20 Alama 4 Agama Tex 20 Agama 5 Jenis Kelamin Tex 20 Jenis 6 Tgl Lahir Tex 20 Tgl Lahir 2. Perancangan Tabel Pihak Ke-3 Tabel 4.2 Tabel Pihak Ke-3 No. File Nama Tpe Size Deseripion 1 NIP Tex 10 NPA Pegawai 2 Nama Tex 30 Nama Pegawai 3 Alama Tex 30 Alama Pegawai 4 Telepon Tex 30 Telepon Pegawai 5 Tgl Lahir Tex 20 Tgl Lahir Pegawai 6 Agama Tex 20 Agama Pegawai 7 Gol Tex 20 Gol 3. Perancangan Tabel Pemasang Tabel 4.2 Tabel Pemasang No. File Nama Tpe Size Deseripion 1 Kode Tex 10 NPA Pegawai 2 Nama cv Tex 30 Nama Pegawai 3 Alama Tex 30 Alama Pegawai 4 Telepon Tex 30 Telepon Pegawai 5 Tgl Lahir Tex 20 Tgl Lahir Pegawai

22 65 6 Agama Tex 20 Agama Pegawai 7 Gol Tex 20 Gol 3. Perancangan Tabel Pembaaran Tabel 4.4 Tabel Pembaaran No. File Nama Tpe Size Deseripion 1 No. Fakur Tex 10 NPA 2 Nama Tex 20 Nama 3 Tanggal Tex 15 Tanggal 4 Nama Surve Tex 30 Nama Surve 5 Nama Pemasang Tex 20 Nama Pemasang 6 Tgl Lahir Tex 20 Tgl Lahir Pegawai 7 Alama Tex 20 Alama Pegawai 8 Gol Tex 20 Gol Pegawai 9 Biaa Tex 20 Biaa Pemasangan 4.3. Rancangan Logika Program Unuk menunjang pemrosesan daa pemasangan sambungan baru. Pada PDAM Tiranadi Medan dirancang sebuah Program dengan menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 Program ini erbagi dalam sub-sub menu aiu sub menu file dan Sub menu laporan. Tahap pemrograman logika merupakan ahap awal dari pemrograman uruan langkah-langkah program sera logika dari sau program kompuer ang elah dirancang sebelumna akan ampak dengan rancangan ini.

23 66 Beriku ini akan dijabarkan mengenai logika program dan sub-sub menu modul program ersebu berupa lising program dan penjelasan, sera benukbenuk keluaranna. Dalam rancangan program ini menggunakan meode Flowchar Program Flowchar a. Flowchar Menu Uama Adapun Flowchar ang akan dijabarkan adalah sebagai beriku : Sar x Menu Uama File?

24 67 Menu File A Lapora n Menu Laporan B exi End b. Flowchar Menu File Gambar 4.20 Flowchar Menu Uama A Menu File Pelangg an F1

25 68 Surve F2 Adminisr asi F3 pemasa ng F4 c. Flowchar Menu Laporan Gambar 4.21Flowchar Menu File B Menu Laporan pelangg an Laporan

26 69 Surve Laporan Surve Pemasa ng Laporan Pemasang Adminisr asi Laporan Adminisra si x d.flowchar F1 Gambar 4.22 Flowchar Menu Laporan Buka Daabas e Baru Isi Daa Cari Kee mu Daa Sudah Ada

27 70 Tampilan Daa Simpan Simpan Daa x Cari Hap us Has il Click Lis Daa Cari Keemu Daa Tidak Ada Edi Hapus Exi x Gambar : 4.23 Flowchar e. Flowchar Daa Surve F2 Tampilkan Lap Pemasang Baca lap Daa Surve

28 71 Ce ak Tampilka n lap Ce Surve ak Laporan Pihak Surve X X Gambar:4.24 Flowchar Daa Surve f.tampilan Menu Uama Menu Uama File Transaksi Laporan Edi Gambar 4.25Tampilan Menu Uama g. Flowchar Daa Pemasang F3 Tampilkan Lap Pemasang Baca lap Daa pemasang N Ce ak Ce ak X

29 72 Tampilka n Daa Pemasan g Laporan Pihak Pemasang X Gambar 4.26 Flowchar Pihak Pemasang h.flowchar Pembaaran F4 Buka Daabas e Baru Isi Daa Cari Kee mu Daa Sudah Ada

30 73 Tampilan Daa Pembaaran Simpan Simpan Daa Pembaaran S Cari Hap us Has il Click Lis Daa Cari Keemu Daa Tidak Ada Edi Hapus Exi x Gambar : 4.27 Flowchar Pembaaran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari pembahasan ang elah dikemukakan pada bab- bab sebelumna sera analisa daa-daa ang elah ada, maka penulis dapa memberikan beberapa kesimpulan sebagai beriku:

31 74 a. Dengan dirancangna sisem informasi pemasangan sambungan baru pada PDAM Tiranadi Medan ini, maka pengolahan daa akan dilakukan dengan cepa dan epa. b. Merancang sisem baru akan membua perubahan-perubahan dan dapa mengaasi kelemahan dari sisem ang sedang berjalan. c. Unuk merancang sisem ang baru sanga dibuuhkan pengeahuan eori dan konsep pengguna. 5.2 Saran Adapun saran-saran ang akan penulis berikan adalah diharapkan adana pengembangan lebih lanju dari sisem informasi ang dirancang, sehingga menjadi sisem informasi ang erpadu unuk menanggulangi dan mengelola daa ang lebih besar dimasa ang akan daang. ABSTRAK Dari hasil informasi ang diperoleh penulis erhadap kebuuhan akan keersediaan suau program pengolahan daa pemasangan sambungan baru. Unuk melakukan proses pengolahan daa pemasangan sambugan baru pada PDAM Tiranad Medan dilakukan dengan cara menimpan daa ersebu sebagai arsip, kemudian daa ersebu dimasukkan kedalam kompuer melalui

32 75 Microsof Excel dan Microsof Word. Berdasarkan dari daa hasil wawancara erhadap SDM Wilaah PDAM Tiranadi Medan dengan menggunakan aplikasi ini sering erjadi kekeliruan diakibakan karena kemampuan SDM dalam menggunakan sisem masih sanga rendah.hal ini nag menjadi kendala karena menimbulkan keerlambaan informasi dan erkadang daa daana hilan g sehingga akan mengulang kembali. Unuk mengaasi masalah ersebu, diperlukan adana sisem ang erkompuerisasai ang baru unuk meningkakan kinerja para karawan dan mendapakan hasil ang efisien. Meodologi ang dipakai unuk merancang sisem ang sedang berjalan, mengembangkan sisem ang lama, membua sisem /pemograman ang erineraksi menguji sisem ang elah dibua. Aplikasi ang dihasilkan dalam pembuaan sambungan baru dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0. aplikasi ini akan menghasilkan laporan Pemasangan sambungan baru. 74

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perencanaan dan pembuaan Perangka Keras Dalam pembuaan kunci jarak jauh dengan menggunakan minimum sisem 8088, digunakan meode pemodelan. Sebab pemodelan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer.

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer. PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Flowchar adalah suau diagram ang menggambarkan susunan logika suau program. Simbol simbol ang digunakan adalah sebagai beriku : Proses/prosessing, sau aau beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2 ANALISA DISTRIBUSI GAUSSE UNTUK PENGUJIAN STATISTIK Ahmad Riadi Sampurno 1, Erna Zuni Asuik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F Zihaul Haq 1, Bowo Nurhadiono, S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika, Universias

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing RANCANG BANGUN SISTEM PERAMALAN PERMINTAAN BARANG PADA CV. KONVEKSI JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Kuncono 1) 1) S1/ Jurusan Sisem Informasi. Sekolah Tinggi Manajemen Informaika &

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa merupakan perusahaan indusri yang didirikan pada anggal 3 Desember 98, yang berempa di Jalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) I Wayan Supriana Program Pascasarjana Ilmu Kompuer Fakulas MIPA Universias Gadjah Mada

Lebih terperinci

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

v dan persamaan di C menjadi : L x L x PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Dalam ugas akhir ini, yang dibahas adalah permasalahan mengenai pencipaan pirani lunak yang mampu memanfaakan sumber daya kamera anpa menggunakan driver.

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT 2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sukoharjo. Permasalahan yang dibahas pada penelitian yang dilakukan Yuri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sukoharjo. Permasalahan yang dibahas pada penelitian yang dilakukan Yuri BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pusaka Sisem persediaaan ini pernah dibua oleh Yuri Prasyo (27) yaiu dengan judul Kompuerisasi sysem persediaan barang pada grahadia compuer sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program

Lebih terperinci

EKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE

EKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE EKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE SANGAP MULYADI 08 05 011 Augus 03 rd 010 Absrak Dunia modern dewasa ini memanaakan eknologi biomerik dalam pengenalan iur-iur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter.

Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter. Rangkaian Inegraor dan Differensiaor ELIS SUSILAWATI (1127030017) FISIKA SAINS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG TAHUN 2014 e-mail : elissusilawai533@yahoo.com Absak Aplikasi Pengua Operasional

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 3PERANCANGAN SISTEM

BAB 3PERANCANGAN SISTEM 16 BAB 3PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sensor Cahaa ATMEGA8535 DRIVER LAMPU LAMPU LED DC LCD Gambar 3.1.Diagram Blok Beriku deskripsi fungsi seiap blok : 1 Blok Sensor Cahaa (TSL2561) : sensor cahaa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Information System Design of Financial Data Processing in Setiya Car Setup Using PHP Programming Language and Database MYSQL

Information System Design of Financial Data Processing in Setiya Car Setup Using PHP Programming Language and Database MYSQL Indonesian Journal of Compuer Science ISSN 2302-4364 (prin) dan 2549-7286 (online) Jln. Khaib Sulaiman Dalam, No. 1, Padang, Indonesia, Telp. (0751) 7056199, 7058325 Websie: ijcs.smikindonesia.ac.id E-mail:

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting) BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini

Lebih terperinci

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep dan komponen sebuah sistem informasi pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Konsep dan komponen sebuah sistem informasi pemasaran BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisem Informasi Pemasaran 2.1.1 Konsep dan komponen sebuah sisem informasi pemasaran Seiap perusahaan harus mengaur arus informasi pemasaran kepada manajer pemasarannya. Perusahaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan

Lebih terperinci