P U T U S A N. Nomor : 04/Pdt.G/2009/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN P U T U S A N Nomor : 04/Pdt.G/2009/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Talak antara : PEMBANDING, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan IBU RUMAH TANGGA, tempat tinggal di KABUPATEN PASAMAN, dahulu sebagai Termohon sekarang sebagai PEMBANDING; M e l a w a n TERBANDING, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan WIRASWASTA, tempat tinggal di KABUPATEN PASAMAN, dahulu sebagai Pemohon sekarang sebagai TERBANDING; perkara ini. PENGADILAN TINGGI AGAMA tersebut. Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan TENTANG DUDUK PERKARA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Lubuk Sikaping Nomor : 73/Pdt.G/2008/PA.Lbs tanggal 24 November 2008 M, bertepatan dengan tanggal 26 Dzulkaedah 1429 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan, memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak satu raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Lubuk Sikaping; DALAM REKONVENSI Menyatakan gugatan rekonvensi Penggugat tidak dapat diterima (NO); DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh enam ribu rupiah);

2 2 Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Lubuk Sikaping, bahwa PEMBANDING pada hari Kamis tanggal 4 Desember 2008 telah mengajukan permohonan banding atas Putusan Pengadilan Agama Lubuk Sikaping Nomor : 73/Pdt.G/2008/PA.Lbs. tanggal 24 November 2008 M bertepatan dengan tanggal 26 Dzulkaedah 1429 H, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding pada tanggal 11 Desember Menimbang, bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding tanggal 23 Desember 2008 yang diterima oleh Pengadilan Agama Lubuk Sikaping tanggal 24 Desember 2008 dan setelah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 24 Desember 2008, maka Terbanding telah mengajukan kontra memori banding tanggal 6 Januari 2009 yang diterima oleh Pengadilan Agama Lubuk Sikaping tanggal 6 Januari 2009; Menimbang, bahwa kepada Pembanding dan Terbanding telah diberikan kesempatan untuk memeriksa berkas perkara (inzage), ternyata keduanya telah melakukannya; TENTANG HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat sebagaimana ditentukan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, karenanya pemohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa untuk permohonan cerai Terbanding sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Lubuk Sikaping dapatlah disetujui, namun Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang masih perlu menambah pertimbangannya; Menimbang, bahwa walaupun perpisahan Pembanding dan Terbanding relatif tidak terlalu lama, tetapi dari waktu yang diberikan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Lubuk Sikaping atas permintaan Pembanding dan Terbanding untuk berdamai telah cukup banyak, namun tetap tidak berhasil, apalagi dengan sikap Terbanding yang bersikeras untuk bercerai, sehingga usaha untuk mendamaikan sudah semakin sulit, dengan kenyatan itulah, maka tidak perlu lagi membuktikan apa dan siapa penyebab dari ketidak rukunan rumah tangga Pembanding dan Terbanding; Menimbang, bahwa kalau sudah demikian keadaannya apalagi dengan perilaku Terbanding yang telah melakukan dua kali pernikahan tanpa prosedural sebagai pelarian

3 3 disaat keinginannya terhadap Pembanding tidak terpenuhi, serta terlepas dari keberatan dan bukti-bukti surat pada memori banding Pembanding, maka apabila rumah tangga Pembanding dan Terbanding tetap akan dipaksakan untuk dipertahankan, tidak mustahil akan menimbulkan keburukan lagi, sehingga apalah artinya penerusan suatu perkawinan jika akan mendatangkan kenestapaan bagi yang menjalaninya, oleh karena itu perceraian dalam kasus ini menjadi jalan terbaik; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang akan menguatkan putusan Pengadilan Agama Lubuk Sikaping dalam konvensi ini; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa terhadap apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Lubuk Sikaping adalah sudah tepat, karenanya akan diambil alih menjadi petimbangan sendiri oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang, namun masih perlu penambahan pertimbangan; Menimbang, bahwa seperti halnya gugatan biasa, maka gugatan balasan (rekonvensi) juga merupakan tuntutan hak yang harus ada kepentingan hukum atau adanya hak-hak yang dilanggar, oleh karena itu konstruksinya haruslah dibuat memenuhi ketentuan dari surat gugatan pada umumnya, yaitu dinyatakan secara tegas dan jelas (tidak kabur); Menimbang, bahwa dalam jawaban Pembanding pada sidang keempat tanggal 20 Oktober 2008 ternyata gugatannya tersebut telah diajukan dengan tidak tegas dan tidak jelas (kabur), sehingga tidak diketahui identitas objek yang disengketakan, seperti letak/lokasi, batas, ukuran/luas, sehingga belumlah memenuhi syarat bagi sebuah gugatan rekonvensi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka cukup alasan bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang untuk menguatkan putusan Pengadilan Agama Lubuk Sikaping dalam rekonvensi ini; Menimbang, bahwa HakimAnggota II (Drs. H. AMIRUDDIN TJIAMA, SH), ternyata tidak sependapat dengan Hakim Ketua (Drs. H.M. LUQMANUL HAKIM BASTARY, SH, MH) dan Hakim Anggota I (Drs. H. ZAINIR SURZAIN, SH,MHI), karena itu mengajukan pendapat berbeda (dissenting opinion), sesuai dengan ketentuan Pasal 19 ayat (5) Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004, tentang Kekuasaan Kehakiman, dengan alasan : Bahwa berkenan dengan pengajuan alat bukti tertulis dan saksi-saksi yang diajukan oleh Terbanding pada persidangan tanggal 17 November 2008 yang tidak dihadiri oleh

4 4 Pembanding, hendaknya kepada Pembanding diberi pula kesempatan yang sama untuk mengajukan alat bukti yang dianggap perlu untuk meneguhkan dalil-dalil bantahannya serta menanggapi alat bukti yang diajukan oleh Terbanding; Bahwa dengan memperhatikan pula keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pembanding dalam memori bandingnya, dan setelah dihubungkan dengan hasil pemeriksaan dalam persidangan sebagai yang tercantum didalam Berita Acara Persidangan Pengadilan Agama Lubuk Sikaping, ternyata Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini tidak menerapkan asas pembuktian sebagaimana diatur dalam pasal 283 R.Bg, dimana pemeriksaan perkara harus mendengarkan kedua belah pihak secara seimbang (audi et alteram partem), dan memberikan kesempatan yang sama untuk mengajukan pembelaan kepentingan masing-masing; Menimbang, bahwa dengan tidak terpenuhinya ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 283 R.Bg diatas, Hakim Anggota II berpendapat bahwa sebelum Pengadilan Tinggi Agama Padang menjatuhkan putusan tentang pokok perkara, maka terlebih dahulu dikeluarkan Putusan Sela, dengan memerintahkan kepada Pengadilan Agama Lubuk Sikaping untuk membuka kembali persidangan guna melaksanakan pemeriksaan tambahan, dan hasilnya dikirim kembali kepada Pengadilan Tinggi Agama Padang untuk bahan pemeriksaan guna menjatuhkan putusan tentang pokok perkara; Menimbang, bahwa oleh karena terdapat perbedaan pendapat di dalam Majelis, yaitu Hakim Anggota II yang menyatakan berbeda pendapat itu telah diusahakan dengan sungguh-sungguh, tetapi tidak terdapat mufakat, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang mengambil putusan dengan suara terbanyak, dengan amar seperti akan disebutkan dibawah ini; DALAM KONVENSI/REKONVENSI Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi, sedangkan pada tingkat banding dibebankan kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding; Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan, Kompilasi Hukum Islam dan dalil syar i yang bersangkutan; M E N G A D I L I Menerima permohonan banding Pembanding; DALAM KONVENSI

5 5 Menguatkan putusan Pengadilan Agama Lubuk Sikaping Nomor : 73/Pdt.G/2008/PA.Lbs tanggal 24 November 2008; DALAM REKONVENSI Menguatkan putusan Pengadilan Agama Lubuk Sikaping Nomor :73/Pdt.G/2008/PA. Lbs tanggal 24 November 2008; DALAM KONVENSI/REKONVENSI Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh enam ribu rupiah); Membebankan kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (sebelas ribu rupiah); Demikianlah diputuskan di Padang dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari KAMIS tanggal 26 FEBRUARI 2009 M bertepatan dengan tanggal 1 RABI UL AWAL 1430 H oleh kami Drs. H. M. LUQMANUL HAKIM BASTARY, SH, MH sebagai Hakim Ketua, Drs. H. ZAINIR SURZAIN, SH, MHI dan Drs. H. AMIRUDDIN TJIAMA, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota dan putusan mana diucapkan oleh Hakim Ketua tersebut pada hari RABU tanggal 04 MARET 2009 M bertepatan dengan tanggal 07 RABI UL AWAL 1430 H dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dan didampingi DAMRIS, S.H sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara; HAKIM KETUA Drs. H. M. LUQMANUL HAKIM BASTARY, SH, MH HAKIM ANGGOTA Drs. H. ZAINIR SURZAIN, SH, MHI HAKIM ANGGOTA. Drs. H. AMIRUDDIN TJIAMA, SH PANITERA PENGGANTI DAMRIS, S.H Perincian Biaya Perkara - Biaya Materai : Rp ,- - Redaksi : Rp , Jumlah : Rp ,- (sebelas ribu rupiah)

6 6 UNTUK SALINAN P A N I T E R A Drs. PAHRI HAMIDI, S.H