III. METODE PENELITIAN
|
|
- Sukarno Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf maupun kuanttatf berdasarkan hasl pengolahan data yang dperoleh dengan alat analss berupa formula-formula yang berhubungan dengan permasalahan. Data yang dgunakan dalam peneltan n merupakan data sekunder yang dperoleh melalu Badan Pusat Statstk (BPS) Pusat maupun Provns, Bank Indonesa (BI), Badan Perencanaan Pembangunan Nasonal (Bappenas), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provns dan hasl peneltan yang berkatan dengan peneltan n. Struktur perekonoman atas dasar kesempatan kerja yang danalss dalam peneltan n mengacu kepada struktur perekonoman atas dasar kesempatan kerja menurut sektor d DKI Jakarta yang dhtung berdasarkan data antara tahun Sedangkan analss pengaruh pada faktor-faktor yang mempengaruh kesempatan kerja dhtung berdasarkan data antara tahun dengan menggunakan varabel dummy untuk membag dua perode sebelum dan setelah penerapan otonom daerah antara tahun dan tahun Selanjutnya, analss yang dlakukan yakn pada perode setelah berlakunya penerapan otonom daerah yang mula dlaksanakan pada tahun dengan pembandng analss pada perode sebelum penerapan otonom daerah Model dan Alat Analss Teknk analss dalam peneltan n menggunakan Analss Shft Share (SS), Analss ocaton Quotent (Q), dan Regres Berganda Model dan Analss Shft Share (SS) Analss Shft Share dgunakan untuk menganalss perubahan berbaga ndkator kegatan ekonom, sepert nla tambah dan kesempatan kerja pada dua ttk perode waktu yatu tahun 2001 dan 2008 d wlayah DKI Jakarta. Analss
2 64 n untuk menunjukan sektor-sektor yang berkembang d DKI Jakarta dbandngkan dengan perkembangan ekonom nasonal. Dalam hal n, analss Shft Share melhat pertumbuhan dar suatu kegatan terutama melhat perbedaan pertumbuhan skala wlayah yang lebh luas (wlayah referens) maupun dalam skala wlayah yang lebh kecl. Jakarta Analss n juga menggambarkan performance (knerja) perekonoman DKI yang dtunjukan dengan shft (pergeseran) hasl pembangunan perekonoman daerah bla wlayah tersebut memperoleh kemajuan sesua dengan kedudukannya dalam perekonoman nasonal. Analss n juga membandngkan laju pertumbuhan perekonoman nasonal beserta sektor-sektornya yang mengamat penympangan-penympangan dar perbandngan tersebut. Apabla penympangan tersebut postf, hal tersebut menandakan terdapat keunggulan kompettf dar suatu sektor dalam wlayah tersebut. yt yo = y = yo t o 1 dmana komponen: o {[ Y Y ] 1} t o {[ Y Y ] } + y {[ Y Y ] [ Y Y ]} + y {[ y y ] [ Y Y ]} y = unsur pertumbuhan nasonal = [G] {[ Y Y ] [ Y Y ]} y = unsur bauran ndustr = [M] o t o {[ y y ] [ Y Y ]} t o y = unsur keunggulan kompettf = [S] o t o t o o Perhtungan analss Shft Share dperoleh dengan menjumlahkan ketga komponen datas dan haslnya harus sama dengan total perubahan dar data ndustr/sektor yang ada d daerah ( y) (Bendavd 1991) yang dalam hal n adalah DKI Jakarta. y = Pertumbuhan total tenaga kerja DKI Jakarta selama perode t (orang) t o t o o t o t o y o y t Y o Y t Y o = Jumlah tenaga kerja sektor DKI Jakarta d tahun awal (orang) = Jumlah tenaga kerja sektor DKI Jakarta d tahun akhr (orang) = Jumlah tenaga kerja sektor nasonal d tahun awal (orang) = Jumlah tenaga kerja sektor nasonal d tahun akhr (orang) = Jumlah total tenaga kerja nasonal d tahun awal (orang)
3 65 Y t = Jumlah total tenaga kerja nasonal d tahun akhr (orang) nterpretas (Bendavd 1991): - Nla dar tap komponen Shft Share (G+S+M) dapat djadkan acuan dalam analss. - Jka nla dar komponen Shft dar suatu sektor postf (+) maka sektor tersebut dapat dkatakan sebaga sektor yang relatf maju dbandngkan dengan sektor yang sama d tngkat nasonal. - Jka pergeseran dferensal (Komponen S) dar suatu sektor postf (+) maka sektor tersebut mempunya keunggulan kompettf yang lebh tngg dbandngkan dengan sektor yang sama pada perekonoman nasonal Evaluas Knerja Sektor-sektor dan Aplkas Analss Shft Share Menurut Pryarsono et al. (2007), untuk mengevaluas profl pertumbuhan sektor-sektor perekonoman dapat dlakukan dengan menggunakan bantuan 4 kuadran yang terdapat pada gars blangan. Sumbu horzontal menggambarkan persentase komponen bauran ndustr (%BIj = %Mj), sedangkan sumbu vertkal merupakan persentase komponen keunggulan kompettf (%KKj = %Sj). Sektor perekonoman yang berada pada Kuadran I menunjukan bahwa sektor tersebut memlk pertumbuhan yang cepat dengan keunggulan kompettf yang bak pula (sektor progresf). Adapun sektor perekonoman yang berada pada Kuadran II menunjukan bahwa sektor tersebut memlk pertumbuhan yang cepat namun tdak memlk keunggulan kompettf dengan bak. Untuk sektor perekonoman yang berada pada Kuadran III menunjukan bahwa sektor tersebut memlk pertumbuhan yang lamban dan tdak memlk keunggulan kompettf dengan bak. Sektor perekonoman yang berada pada Kuadran IV menujukkan bahwa sektor tersebut memlk pertumbuhan yang lamban namun memlk keunggulan kompettf dengan bak. Gars dagonal 45 membag Kuadran II dan IV menjad dua bagan. Gars tersebut merupakan gars yang menunjukan nla pergeseran bersh. Tap lapangan usaha yang berada d atas gars dagonal termasuk ke dalam sektor perekonoman yang progresf dan yang berada d bawah gars dagonal termasuk ke dalam sektor perekonoman yang tergolong lamban. D sepanjang gars tersebut pergeseran bersh bernla nol (PB.j=0). Bagan atas gars tersebut menunjukan PB.j>0 yang mengndkaskan bahwa wlayah-
4 66 wlayah/sektor-sektor tersebut pertumbuhannya progresf (maju). Sebalknya, d bawah gars 45º berart PB.j<0 menunjukan wlayah-wlayah/sektor-sektor yang lamban. Secara matemats nla persentase pergeseran bersh (PB) sektor d DKI Jakarta dapat drumuskan sebaga berkut: dmana: % M % S % PB + % M = y S = y o keterangan: = % BI KK atau % PB = %( M + S ) = % M + % S o % PB = Persentase pergeseran bersh sektor DKI Jakarta % M = Persentase komponen bauran ndustr sektor DKI Jakarta % S = Persentase komponen keunggulan kompettf sektor DKI Jakarta y o = Jumlah tenaga kerja sektor DKI Jakarta d tahun awal (orang) apabla: % PB > 0 maka pertumbuhan sektor DKI Jakarta termasuk ke dalam kelompok progresf (maju). % PB < 0 maka pertumbuhan sektor DKI Jakarta termasuk ke dalam kelompok lamban Model dan Analss ocaton Quotent (Q) Analss Q merupakan suatu alat analss untuk menunjukan bass ekonom wlayah terutama dar krtera kontrbus (Wbsono 2003). Dsampng tu, Q adalah suatu ndeks untuk mengukur tngkat spesalsas (relatf) suatu sektor atau subsektor ekonom suatu wlayah tertentu (Bendavd 1991). Varabel yang dgunakan dalam perhtungan bass ekonom tersebut adalah kesempatan kerja wlayah yang dttkberatkan pada kegatan dalam struktur ekonom wlayah. Teknk n menyajkan perbandngan antara kemampuan suatu sektor bak lapangan kerja d wlayah yang sedang dtelt dengan kemampuan sektor yang
5 67 sama untuk lapangan kerja pada wlayah yang lebh luas atau yang lebh tngg jenjangnya. Kontrbus sektor perekonoman terhadap kesempatan kerja d DKI Jakarta dgunakan formulas model Q sebaga berkut: Q = j Q = ocaton Quotent j j j = Kesempatan kerja sektor DKI Jakarta (orang) = Kesempatan kerja DKI Jakarta (orang) = Kesempatan kerja sektor nasonal (orang) = Kesempatan kerja nasonal (orang) krtera yang dgunakan adalah: - Bla Q > 1, maka sektor tersebut dkategorkan sebaga sektor bass/sektor ekspor, yang artnya bahwa sektor tersebut mampu menyerap tenaga kerja relatf lebh tngg dar rata-rata nasonal. - Bla Q < 1, maka sektor tersebut dkategorkan sebaga sektor nonbass/sektor lokal, yang artnya bahwa sektor tersebut secara proporsonal hanya mampu menyerap tenaga kerja relatf lebh rendah dar rata-rata nasonal dalam memenuh kebutuhan tenaga kerja lokal Model dan Analss Faktor-Faktor yang Memengaruh Kesempatan Kerja Untuk mengetahu pengaruh PMA, PMDN, PDRB dan suku bunga kredt terhadap kesempatan kerja d DKI Jakarta dspesfkaskan dalam model peneltan yang merupakan fungs matemats dar: KK = f ( PMA, PMDN, PDRB, SBK) Fungs matemats d atas kemudan danalss dengan meregreskan varabelvarabel yang ada dengan Ordnary east Square (OS) melalu analss regres lnear berganda dengan Sem-ogartma Natural dan Varabel Dummy:
6 68 nkk β + b Dummy + b npma + b npmdn + b npdrb + b SBK + e = KK = Tngkat pertumbuhan kesempatan kerja (orang) Dummy = Varabel Dummy, dmana : 0 = Pra Otonom Daerah PMA PMDN PDRB SBK β : 1 = Era Otonom Daerah = Tngkat penanaman modal asng (rupah) = Tngkat penanaman modal dalam neger (US dolar) = Tngkat produk domestk regonal bruto (rupah) = Tngkat suku bunga kredt rl (persen) = Konstanta b ; b = Koefsen varabel bebas terhadap kesempatan kerja 1 b2; b3; 4 e = Nla resdu Uj Asums Klask 1. Uj Normaltas Uj normaltas dmaksudkan untuk mengetahu apakah data resdual atau data regres yang dtelt berdstrbus normal atau tdak. Dengan asums kenormalan n, maka akan ddapatkan koefsen regres yang bersfat lner tak bas terbak (BUE). Asums normaltas n dperlukan dalam peneltan yang mempunya tujuan untuk penaksran dan pengujan hpotess (Sulyanto 2002). Adanya dstrbus data yang tdak normal karena terdapat nla ekstrm dalam data yang dambl. Untuk menguj apakah data berdstrbus normal atau tdak maka dapat dgunakan Jarque-Bera test dengan krtera pengujan sebaga berkut: a. Jka nla JB-htung > nla X²-tabel maka hpotess yang menyatakan bahwa resdual u1 berdstrbus normal dapat dtolak. b. Jka nla JB-htung < nla X²-tabel maka hpotess yang menyatakan bahwa resdual u1 berdstrbus normal dapat dterma. 2. Uj Multkolneartas Apabla pada model persamaan regres mengandung gejala multkolnertas, n berart terjad korelas (mendekat sempurna) antar varabel bebas. Untuk mengetahu ada tdaknya multkolnertas antar varabel bebas salah satu caranya adalah dengan melhat nla Correlaton Matrx antar varabel bebas. Jka nla
7 69 korelas antar varabelnya cukup tngg (basanya >0,8), maka dndkaskan ada hubungan antar varabel tersebut. Sehngga akhrnya dapat dduga terjad multkolneartas. Pengujan terhadap gejala multkolneartas dapat dlakukan dengan membandngkan koefsen determnas parsal, (r²) dengan koefsen determnas majemuk (R²) regreas awal atau yang dsebut dengan metode Klen Rule of Thumbs. Jka r²<r² maka tdak ada multkolneratas (Gujarat 1999). 3. Uj Autokorelas Autokorelas adalah hubungan yang terjad dantara anggota-anggota dar serangkaan pengamatan yang tersusun dalam rangkaan waktu (sepert pada data runtun waktu atau tme seres data) atau yang tersusun dalam rangkaan ruang (sepert pada data slang atau coss sectonal data). Jad uj autokorelas bertujuan untuk mengetahu apakah ada korelas antar anggota serangkaan data observas yang durakan menurut waktu (tme seres) atau ruang (cross secton), dengan kata lan uj autokorelas dlakukan untuk menguj apakah dalam sebuah model regres lner ada korelas antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan pada perode t-1 (perode sebelumnya) (Insukndro et al. 2004). Cara untuk mendeteks ada tdaknya autokorelas yatu dengan menggunakan metode Breusch-Godfrey Seral Correlaton agrange Multpler (M) Test dengan krtera pengujan sebaga berkut: a. Jka nla Obs*R-squared > nla X²-tabel atau nla Probablty Obs*Rsquared < 0.05, maka terjad autokorelas. b. Jka nla Obs*R-squared < nla X²-tabel atau nla Probablty Obs*Rsquared > 0.05, maka tdak terjad autokorelas Uj Dugaan Model 1. Pengujan Koefsen Regres Secara Serentak (Uj F-Statstk) Uj-F dgunakan untuk mengetahu tngkat sgnfkans pengaruh varabel bebas secara serentak terhadap varabel tdak bebas. Adapun pengujannya dlakukan dengan rumus sebaga berkut (Gujarat 1999): 2 R ( k 1) F = 2) (1 R ( n k)
8 70 F 2 R k n = Nla F htung = Koefsen determnan (R-Square) = Banyaknya varabel dalam peneltan = Banyaknya sampel Dengan derajat kebebasan (df) = (k-1)(n-1) dan tngkat keyaknan 95% atau α = 0,05. Krtera Pengujan: a. F htung F tabel, artnya varabel bebas (ndependent varable) yang bekerja secara bersama-sama tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap varabel tdak bebasnya (dependent varable). b. F htung > F tabel, artnya varabel bebas (ndependent varable) yang bekerja secara bersama-sama berpengaruh secara sgnfkan varabel tdak bebasnya (dependent varable). 2. Pengujan Koefsen Regres Secara Parsal (Uj t-statstk) terhadap Uj-t dgunakan untuk mengetahu tngkat sgnfkans pengaruh dar masng-masng varabel bebas terhadap varabel tdak bebas. Adapun pengujannya dlakukan dengan rumus sebaga berkut (Gujarat 1999): t b Sb t = b Sb = Nla t htung = Koefsen regres varabel bebas ke- = Kesalahan baku regres/standar eror koefsen regres varabel bebas ke- Dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) dan tngkat keyaknan 95% atau α = 0,05. Krtera Pengujan: a. t htung negatf t tabel t htung postf, artnya varabel bebas (ndependent varable) yang bekerja secara parsal atau ndvdu tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap varabel tdak bebasnya (dependent varable). b. t htung negatf t tabel atau t htung postf t tabel, artnya varbel bebas (ndependent varable) yang bekerja secara parsal atau ndvdu
9 71 berpengaruh secara sgnfkan terhadap varabel tdak bebasnya (dependent varable) Jens, Sumber Data dan Defns Operasonal Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder yang dperoleh dar Badan Pusat Statstk (BPS) Pusat dan DKI Jakarta yang melput jumlah penduduk yang bekerja, Penanaman Modal Asng (PMA), Penanaman Modal Dalam Neger (PMDN), Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB), tngkat bunga kredt dan data lannya yang mendukung peneltan n Defns Operasonal Varabel 1. Struktur perekonoman dalam peneltan n merupakan komposs/kontrbus dar kegatan produks secara sektoral yang mengacu pada klasfkas yang telah dbuat oleh Badan Pusat Statstk (BPS) yang terdr dar 9 sektor, yatu 1. Pertanan; 2. Pertambangan dan Penggalan; 3. Industr Pengolahan; 4. strk, Gas dan Ar Mnum; 5. Bangunan; 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran; 7. Pengangkutan dan Komunkas; 8. Keuangan, Persewaan dan Asurans; dan 9. Jasa-Jasa annya. 2. Kesempatan kerja merupakan lapangan pekerjaan yang sudah ters oleh angkatan kerja, yatu jumlah penduduk usa 15+ tahun yang sedang atau sudah bekerja menurut lapangan usaha dengan satuan orang. 3. Penanaman Modal Asng (PMA) merupakan pengeluaran oleh produsen swasta asng untuk pembelan barang-barang atau jasa-jasa guna penambahan stok barang dan peralatan perusahaan yang dhtung dengan satuan US dolar. 4. Penanaman Modal Dalam Neger (PMDN) merupakan pengeluaran oleh produsen swasta domestk untuk pembelan barang-barang atau jasa-jasa guna penambahan stok barang dan peralatan perusahaan yang dhtung dengan satuan rupah. 5. Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) merupakan jumlah seluruh nla barang dan jasa yang dproduks oleh seluruh sektor ekonom dalam suatu
10 72 wlayah dalam suatu perode tertentu. PDRB yang akan dbahas adalah PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 yang dhtung dengan satuan rupah. 6. Suku bunga kredt adalah tngkat bunga kredt rl nvestas tertmbang bank umum d DKI Jakarta yang dhtung dengan satuan persen pertahun. 7. Varabel Dummy Varabel Dummy adalah metode pengklasfkasan data yang membag sebuah sampel menjad beberapa subgrup berdasarkan kualtas atau atrbut. Dalam peneltan n varabel Dummy yang dgunakan adalah nla D = 0 untuk perode pra otonom daerah dan D = 1 untuk perode era otonom daerah.
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB
73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB IV BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN WILAYAH (Lanjutan 2)
BAB IV BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN WILAAH (Lanjutan 2) 4.3.1 Analss Shft Share Dgunakan untuk: 1. mengetahu knerja perekonoman kabupaten (wlayah) 2. pergeseran struktur, poss relatve sector-sektor
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciKORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data
9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian
58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan merupakan varabel-varabel yang menjad perhatan penelt. Peneltan n terdr dar dua varabel yatu ndependent varable/varabel bebas (X)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciSTATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND
E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss
Lebih terperinciPemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group
Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jens dan Desan Peneltan Berdasarkan judul dan permasalahan, maka jens peneltan n adalah peneltan kausaltas yang berguna untuk menganalss pengaruh antara suatu varabel dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciModel Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method
Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah jens peneltan assosatf kausal, yatu peneltan yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh antara dua varabel
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperincipendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan D dalam peneltan lmah dperlukan adanya suatu metode peneltan yang tepat dan sesua dengan permasalahan yang dhadapnya. Metode peneltan merupakan suatu cara atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam. jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonom merupakan masalah perekonoman dalam jangka panjang, dan pertumbuhan ekonom merupakan fenomena pentng yang dalam duna hanya dua abad belakangan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa
Lebih terperinci