Pengembangan Kriptografi Kurva Eliptik dengan Kurva Eliptik Tiga Dimensi
|
|
- Widya Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengembangan Kritografi Kurva Elitik dengan Kurva Elitik Tiga Dimensi Marcelinus Henr M. Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia bstrak Makalah ini mengandung dasar teori dan konsekonse ang diakai untuk mengembangkan kurva elitik tiga dimensi, serta cara emakaianna dalam algoritma kritografi kunci ublic saat ini. Kewords kurva elitik; tiga dimensi; roeksi; kritografi kunci ublik I. PENDHULUN Pada aman ini, hamir semua hal berhubungan dengan internet. Informasi ang tersedia sangat banak dan bisa diakses semua orang. Tetai, diantara informasi-informasi tersebut, ada ang sifatna rahasia dimana hana orang-orang tertentu ang boleh mengetahuina. Informasi rahasia tersebut kadang diambil oleh orang lain untuk keentinganna sendiri ang mungkin akan membahaakan si emilik informasi. Maka dari itu, dibentuklah algoritma kritografi dengan menggunakan kurva elitik agar lebih aman informasi tersebut samai di tangan enerima. Namun samai di mana tingkat keamananna? Pada makalah ini akan dibahas mengenai kurva elitik ang digunakan dalam kritografi dengan sedikit engubahan agar meningkatkan keamananna. Pengubahan ini terlihat dari dimensi kurva elitik ang ada. Makalah ini juga akan membahas metodana, cara emakaian, dan analisis keamanan dibanding kurva elitik dua dimensi. II. DSR TEORI. Gru Gru adalah sistem aljabar ang terdiri dari sebuah himunan G dan sebuah oerasi biner * sedemikian sehingga untuk semua elemen a, b, dan c di dalam G berlaku aksioma berikut Closure a * b harus berada di dalam G sosiatif a*( b* c) ( a* b)* c Elemen netral Terdaat e ϵ G sedemikian sehingga a* e e* a a Elemen invers Terdaat a ϵ G sedemikian sehingga a* a a* a e Sebuah gru <G, *> dikatakan gru komutatif atau gru abelian jika berlaku aksioma komutatif untuk semua nilai ada gru G. B. Medan (field) Medan (field) adalah himunan elemen F dengan dua oerasi biner, biasana disebut enjumlahan (+) dan erkalian (). Sebuah struktur aljabar <F, +, > disebut medan jika dan hana jika <F, +> adalah gru abelian <F {0}, > adalah gru abelian Oerasi menebar terhada oerasi + (distributif) Medan berhingga sering dinamakan Galois Field, dimana himunanna memiliki jumlah elemen ang berhingga. C. Kurva Elitik Kurva elitik adalah kurva dengan bentuk umum ersamaan a b Dimana 4a 7b 0 Penjumlahan titik ada kurva elitik r ( ) r r Penggandaan titik ada kurva elitik d a d r ( ) r r
2 III. PENGEMBNGN KURV ELIPTIK TIG DIMENSI Before ou begin to format our aer, first write and save the content as a searate tet file. Kee our tet and grahic files searate until after the tet has been formatted and stled. Do not use hard tabs, and limit use of hard returns to onl one return at the end of a aragrah. Do not add an kind of agination anwhere in the aer. Do not number tet headsthe temlate will do that for ou. Finall, comlete content and organiational editing before formatting. Please take note of the following items when roofreading selling and grammar:. Penurunan rumus Persamaan umum Persamaan untuk kurva elitik dalam bentuk tiga dimensi sangat sulit untuk didaatkan. Maka dari itu, kurva elitik ang digunakan teta dalam bentuk dua dimensi dengan melakukan roeksi titik tiga dimensi menjadi dua dimensi. Dalam metode ini, enulis menggunakan Jacobian Projection untuk mengubah titik tiga dimensi menjadi dua dimensi. Misalkan sebuah titik (,, ) akan diroeksikan menjadi titik P( P, P). Dengan metode Jacobian Projection, titik tersebut akan diroeksikan sebagai berikut P P m n Dimana nilai m dan n relatif rima, disesuaikan dengan kurva ang akan digunakan. Karena kurva ang akan digunakan adalah kurva elitik, maka dicari nilai m dan n ang cocok untuk kurva elitik tersebut. Berikut enurunan untuk mencari nilai m dan n ang cocok m n a b P P P a b n m m a b m m gar ersamaan di atas menjadi ersamaan ang normal dan nilai m dan n relatif rima, maka solusi ang teat aitu m = dan n =, sehingga ersamaanna menjadi tau lebih umumna a b a b Penjumlahan titik Karena adana dimensi ketiga aitu, maka enjumlahan titik ang ada awalna hana melibatkan dan, kini harus diturunkan kembali agar sesuai dengan titik tiga dimensi ang didefinisikan. Misalkan untuk enjumlahan titik (,, ) B(,, ) C(,, ) atau dalam roeksi dua dimensina aitu (, ) (, ) r( r, r ). Pertama, gradien λ dihitung diturunkan dari rumus umumna sebagai berikut Kemudian dimisalkan Sehingga gradien λ menjadi Selanjutna, dari nilai gradien ang sudah didaat, dilakukan erhitungan untuk nilai dan ada titik r atau titik hasil. Berikut roses enurunan rumus untuk nilai dan ada titik r dari rumus umum kurva elitik dua dimensi. r
3 r r Sesudah mendaatkan titik hasil r ang meruakan roeksi dua dimensi dari titik C, saatna mengubah nilai dan ada titik r menjadi,, ada titik C. Pengubahan ini terlihat jelas dari embagi atauun ang sudah berbentuk sama seerti Jacobian Projection. Pengubahan daat dilakukan sebagai berikut. Penggandaan titik ( ) Penggandaan titik juga tak luut dari transformasi akibat dari roeksi ini. Misalkan untuk enggandaan titik (,, ) B(,, ) atau dalam roeksi dua dimensina aitu (, ) r( r, r ), dilakukan transformasi sebagai berikut. Kemudian dimisalkan a 8 a a a Sehingga gradien λ menjadi 8 4 Selanjutna enurunan rumus untuk mendaatkan nilai dan ada titik r atau titik hasil umum kurva elitik ang sudah ada. r ( ) r r Terakhir, mengubah titik r menjadi titik B dengan Jacobian Projection ( ) B. Cara enggunaan Dua ihak ang berkomunikasi meneakati arameter data sebagai berikut Persamaan kurva elitik ang akan digunakan 4 a b 6 mod, dengan nilai a, b, dan ang sudah ditentukan ula. Bilangan rima ang akan diilih sebaikna cuku besar agar keamananna terjamin Gru elitik ang dihitung dari ersamaan kurva elitik. Persamaan kurva elitik ang digunakan untuk menghitung gru elitik ini dibebaskan di salah satu nilai, namun disarankan untuk menggunakan nilai tidak sama dengan satu untuk meningkatkan keamananna. Titik basis B( B, B, B) ang diilih dari gru elitik untuk oerasi kritografi. Setia engguna juga membangkitkan asangan kunci ublik dan kunci rivat, ang cara menggunakanna bergantung ada algoritma ang digunakan. Kunci rivat adalah sebuah bilangan integer ang diilih dari selang [, -]. Kunci ublik adalah sebuah titik tiga dimensi ang meruakan hasil kali antara kunci rivat dan titik basis. Pada umumna, cara enggunaan kurva elitik tiga dimensi ini tidak berbeda jauh dengan kurva elitik dua dimensi. Disini hana dierjelas tentang rumus untuk oerasi-oerasi ang terkait ada kurva tersebut.
4 Penjumlahan titik Untuk enjumlahan titik (,, ) B(,, ) C(,, ) atau dalam roeksi dua dimensina aitu (, ) (, ) r( r, r ), daat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ) Hitung nilai E, F, G, H berikut E F G H ) Hitung nilai α G H mod E F ) Hitung nilai E F mod 4) Hitung nilai E F G ( ) mod 5) Hitung nilai Penggandaan titik mod Untuk enggandaan titik (,, ) B(,, ) atau dalam roeksi dua dimensina aitu (, ) r( r, r ), daat dilakukan langkah sebagai berikut ) Hitung nilai α a 8 ) Hitung nilai mod mod ) Hitung nilai 4) Nilai ( ) mod C. Beberaa metode kritogafi dengan kurva elitik tiga dimensi Kurva elitik tiga dimensi daat dialikasikan seerti kurva elitik dua dimensi dalam kritografi. lgoritma kritografi seerti Ellitic Curve Diffie-Hellman, Ellitic Curve El Gamal, dan Ellitic Curve Digital Signature bisa menggunakan kurva elitik tiga dimensi untuk meningkatkan keamananna. kan tetai, enggunaan kurva elitik tiga dimensi masih belum bisa dimaksimalkan aabila tidak terjadi enesuaian terhada algoritma kritografi ang diakai, dimana elemen sangat bereran untuk meningkatkan keamanan dari suatu algoritma. IV. NLISIS Keamanan kurva elitik terletak ada sulitna mencari nilai k dimana Q kp, Q dan P adalah anggota kumulan titik ada kurva elitik. Nilai k ang besar membuat komutasi erkalian titik menjadi mudah aabila k diketahui, namun menjadi sangat sulit aabila nilai k ang harus dicari. Pencarian nilai k dengan menggunakan brute force akan memakan waktu ang cuku lama karena besarna nilai k ang harus dicari. Keamanan kurva elitik tiga dimensi terletak ada nilai dimensi baru aitu. Misalkan untuk kurva elitik ang memiliki nilai orde n dan bilangan rima, aabila dengan kurva dua dimensi akan memiliki kemungkinan titik sejumlah orde. Namun, dengan kurva elitik tiga dimensi, kemungkinan titik menjadi sejumlah orde untuk setia <, sehingga total kemungkinanna adalah n(-) kemungkinan. Dengan kemungkinan sebanak itu, akan memersulit orang untuk menemukan kunci rivat. Keamanan kurva elitik tiga dimensi bisa ditingkatkan lagi dengan mengubah algoritma enkrisi ang ada agar dimensi bisa ditingkatkan lagi emakaianna sehingga kurva elitik tiga dimensi bisa menjadi lebih aman lagi. daun enambahan dimensi menambah variasi titik menjadi lebih banak, sehingga bisa membingungkan orang dalam memecahkan kunci rivat tersebut. V. KESIMPULN Kurva elitik tiga dimensi daat dibilang lebih aman dibandingkan dengan kurva elitik dua dimensi dari segi usaha ang dilakukan untuk menemukan bilangan engali ang teat karena kemungkinan titik ang bertambah dari kurva elitik dua dimensi menjadi kurva elitik tiga dimensi. REFERENSI [] ndreas Steffen, Ellitic Curve Crtograh, Zurcher Hochschule Winterthur. [] Debdee Mukhoadha, Ellitic Curve Crtograh, Det of Comuter Sc and Engg IIT [] noo MS, Ellitic Curve Crtograh, an Imlementation Guide [4] htt:// waktu akses 9 Mei 05 0:00
5 PERNYTN Dengan ini saa menatakan bahwa makalah ang saa tulis ini adalah tulisan saa sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah otang lain, dan bukan lagiasi. Bandung, 0 Mei 05 Marcelinus Henr M.
Penerapan Kurva Eliptik Atas Zp Pada Skema Tanda Tangan Elgamal
A7 : Peneraan Kurva Elitik Atas Z... Peneraan Kurva Elitik Atas Z Pada Skema Tanda Tangan Elgamal Oleh : Puguh Wahyu Prasetyo S Matematika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Email : uguhw@gmail.com Muhamad
Lebih terperinciPENERAPAN MASALAH LOGARITMA DISKRIT PADA KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneraan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PENERAPAN MASALAH LOGARITMA DISRIT PADA RIPTOGRAFI UNCI PUBLI MUHAMAD ZAI RIYANTO
Lebih terperinciBAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema
Lebih terperinciEVALUASI INTEGRAL ELIPTIK LENGKAP PERTAMA PADA MODULI SINGULAR
EVALUASI INTEGRAL ELIPTIK LENGKAP PERTAMA PADA MODULI SINGULAR Elma Rahayu Manuharawati Jurusan Matematika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya 603 Jurusan Matematika Fakultas
Lebih terperinciBAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI
BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI. Funsi. Graik Funsi. Barisan dan Deret.4 Irisan Kerucut. Funsi Dalam berbaai alikasi koresondensi/hubunan antara dua himunan serin terjadi. Sebaai 4 contoh volume bola denan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: arithmetic, cyclic group, GF(5 ), primitive polynomial, cryptography.
ABSTRACT AHMADI. The Construction of Arithmetic Algorithms GF(5 m ) Generated by Cyclic Grou Proerties. Suervised by SUGI GURITMAN and NUR ALIATININGTYAS. To construct a crytograhic algorithm, many arithmetic
Lebih terperinciNama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A
Nama : Mohammad Saiful Lutfi NIM : D46 Kelas : Elektro A RANGKUMAN MATERI MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR Hukum kekalan momentum linier meruakan salah satu dari beberaa hukum kekalan dalam fisika. Dalam
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham i Hak cita ada enulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darublic,
Lebih terperinciTUGAS KAPITA SELEKTA KELOMPOK ALJABAR FIELD BERHINGGA DOSEN PEMBINA: DR. AGUNG LUKITO, M.S. OLEH: MOH
TUGAS KAPITA SELEKTA KELOMPOK ALJABAR FIELD BERHINGGA DOSEN PEMBINA: DR. AGUNG LUKITO, M.S. OLEH: MOH. HAFIYUSHOLEH (117936019) PROGRAM STUDI S3 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012 0
Lebih terperinciKRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK ELGAMAL UNTUK PROSES ENKRIPSI- DEKRIPSI CITRA DIGITAL BERWARNA
SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR KRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK ELGAMAL UNTUK PROSES ENKRIPSI- DEKRIPSI CITRA DIGITAL BERWARNA Elliptic Curve ElGamal Cryptography For Encvryption- Decryption Process of Colored Digital
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Boolean dalam Komparator Digital
Aplikasi Aljabar Boolean dalam Komparator Digital Ade Yusuf Rahardian / 13514079 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota
Lebih terperinciPENDAHULUAN LATAR BELAKANG
PENDHULUN LTR BELKNG Sistem dinamik serin diidentiikasikan ada model matematika dari ersamaan kimia ersamaan isika dan ersamaan bioloi an ersamaanna menandun arameterarameter an salin berhubunan. Perubahan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan merupakan aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, kerahasiaan data atau informasi harus dapat dijaga dari pihak pihak yang tidak berwenang sehingga
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang
Lebih terperinciSIFAT OPERASI DAN EKSISTENSI INVERS SUATU MATRIKS DALAM ALJABAR MAX-PLUS SISKA MARYANA DEWI
SIFAT OPERASI DAN EKSISTENSI INVERS SUATU MATRIKS DALAM ALJABAR MAX-PLUS SISKA MARYANA DEWI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Elliptic Curve Cryptography Untuk Enkripsi dan Penandatanganan Data Pada Sistem Informasi Geografis (SIG)
Penerapan Algoritma Elliptic Curve Cryptography Untuk Enkripsi dan Penandatanganan Data Pada Sistem Informasi Geografis (SIG) Eric Cahya Lesmana (13508097) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik
Lebih terperinciPerancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis Pada Teknik Formasi Permainan Bola Artikel Ilmiah
Perancangan Kritografi Block Ciher Berbasis Pada Teknik Formasi Permainan Bola Artikel Ilmiah Peneliti : Fredly Dick Paliama (672009234) Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengue adalah enakit ineksi virus ang ditularkan melalui namuk sesies Aedes (Hendarwanto 987) Ineksi virus dengue ada manusia mengakibatkan suatu sektrum
Lebih terperinciDika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:
Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis
Lebih terperinciREPRESENTASI FUNGSIONAL-2 DI l p. Yosafat Eka Prasetya Pangalela Institut Teknologi Bandung
JMP : Volume 4 Nomor, Juni 202, hal. 23-29 REPRESENTASI FUNGSIONAL-2 DI l Yosafat Eka Prasetya Pangalela Institut Teknologi Bandung matrix_ye@yahoo.co.id Hendra Gunawan Institut Teknologi Bandung ABSTRACT.
Lebih terperinciKRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK ELGAMAL UNTUK PROSES ENKRIPSI-DEKRIPSI CITRA DIGITAL BERWARNA
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 KRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK ELGAMAL UNTUK PROSES ENKRIPSI-DEKRIPSI CITRA DIGITAL BERWARNA Gestihayu Romadhoni F. R, Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA
BAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 005 Daftar Isi Kata Pengantar i Daftar Isi ii
Lebih terperinciElliptic Curve Cryptography (Ecc) Pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman. Metrilitna Br Sembiring 1
Elliptic Curve Cryptography (Ecc) Pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman Metrilitna Br Sembiring 1 Abstrak Elliptic Curve Cryptography (ECC) pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman.
Lebih terperinciBAB IV KURVA ELIPTIK DAN ID BASED CRYPTOSYSTEM
BAB IV KURVA ELIPTIK DAN ID BASED CRYPTOSYSTEM 4.1. Kurva Eliptik Misalkan p adalah bilangan prima yang lebih besar dari 3. Sebuah kurva eliptik atas lapangan hingga dengan ukuran p dinotasikan dengan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan I. Latar Belakang Masalah Dalam beberaa tahun terakhir ini, roses emonitoran kestabilan barisan matriks korelasi mendaatkan erhatian yang amat serius dalam literatur, terutama dalam literatur
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008
SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 7/8. Diketahui remis remis : () Jika Badu rajin belajar dan atuh ada orang tua, maka Aah membelikan bola basket () Aah tidak membelikan bola
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Quick Sort
Komleksitas Algoritma Quick Sort Fachrie Lantera NIM: 130099 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha 10, Bandung E-mail : if099@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciImplementasi dan Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik
Implementasi dan Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik RSA, ElGamal, dan ECC Vincent Theophilus Ciputra (13513005) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciAlgoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield
2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau informasi
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =
BAB II TEORI DASAR 2.1. Group Misalkan operasi biner didefinisikan untuk elemen-elemen dari himpunan G. Maka G adalah grup dengan operasi * jika kondisi di bawah ini terpenuhi : 1. G tertutup terhadap.
Lebih terperinciImplementasi ECDSA untuk Verifikasi Berkas Berukuran Besar dengan Menggunakan Merkle Tree
Implementasi ECDSA untuk Verifikasi Berkas Berukuran Besar dengan Menggunakan Merkle Tree Muhamad Visat Sutarno - 13513037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPenerapan ECC untuk Enkripsi Pesan Berjangka Waktu
Penerapan ECC untuk Enkripsi Pesan Berjangka Waktu Dinah Kamilah Ulfa-13511087 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan media telephone, handphone,
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Sekarang ini teknologi untuk berkomunikasi sangatlah mudah. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan media telephone, handphone, internet, dan berbagai macam peralatan
Lebih terperinciPERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF. Yasin Mohamad, ST.
PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF Yasin Mohamad, ST., MT 1 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erubahan-erubahan tegangan
Lebih terperinciALTERNATIIF LAIN MENENTUKAN PANJANG GARIS SINGGUNG DI LUAR PARABOLA
Jurnal Matematika Vol. 6 No. November 07 ISSN: -5056 / 598-8980 htt://ejournal.unisba.ac.id/ Diterima: 8/07/07 Disetujui: //07 Publikasi Online: 8//07 ALTERNATIIF LAIN MENENTUKAN PANJANG GARIS SINGGUNG
Lebih terperinciKriptografi Elliptic Curve Dalam Digital Signature
Kriptografi Elliptic Curve Dalam Digital Signature Ikmal Syifai 13508003 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI PENCERMINAN
RINGKSN MTERI PENCERMINN Definisi: Suatu encerminan (reflei) ada sebuah garis s adalah suatu fungsi M s ang didefinisikan untuk setia titik ada bidang V sebagai berikut: a. jika P s maka M s (P) = P b.
Lebih terperinciG a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.
2. Grup Definisi 1.3 Suatu grup < G, > adalah himpunan tak-kosong G bersama-sama dengan operasi biner pada G sehingga memenuhi aksioma- aksioma berikut: a. operasi biner bersifat asosiatif, yaitu a, b,
Lebih terperinciIRISAN KERUCUT: PARABOLA
K-3 matematika K e l a s XI IRISAN KERUCUT: ARABOLA Tujuan embelajaran Setelah memelajari materi ini, kamu diharakan memiliki kemamuan berikut.. Memahami definisi arabola dan unsur-unsurna.. Memahami konse
Lebih terperinciBAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)
30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk encaai tujuan enelitian, dierlukan beberaa engertian dan teori yang relevan dengan ebahasan. Dala bab ini akan diberikan beberaa teori berua definisi, teorea, auun lea yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang dan Permasalahan Bidang ilmu analisis meruakan salah satu cabang ilmu matematika yang di dalamnya banyak membicarakan konse, aksioma, teorema, lemma disertai embuktian
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Matematika
Antiremed Kelas Matematika Persamaan dan Fungsi Kuadrat - Persamaan Kuadrat - Soal Uraian Do Name: ARMAT Version : - halaman. Nyatakan ersamaan-ersamaan berikut ke dalam bentuk baku kemudian tentukan nilai
Lebih terperinciOPTIMASI KOMBINASI FERRITE CORES DALAM IMPEDER CASE UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PADA TEKNOLOGI HIGH INDUCTION FREQUENCY WELDING
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 2006 OPTIMASI KOMBINASI FERRITE CORES DALAM IMPEDER CASE UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PADA TEKNOLOGI HIGH INDUCTION FREQUENCY WELDING Nico Gunawan* dan Abdullah Shahab**
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi dengan aksioma dan suatu operasi biner. Teori grup dan ring merupakan konsep yang memegang
Lebih terperinciBAB III STATIKA FLUIDA
A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)
Lebih terperinciStrategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie
Strategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie Whilda Chaq 13511601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciStudi dan Implementasi Algoritma kunci publik McEliece
Studi dan Implementasi Algoritma kunci publik McEliece Widhaprasa Ekamatra Waliprana - 13508080 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciTEKNIK KENDALI ADAPTIVE POLE PLACEMENT PADA PROSES NON LINEAR MULTI VARIABLE
Jurnal Sains, eknologi dan Industri, Vol 11, No, Juni 14, 9-96 ISSN 1693-39 rint/issn 47-939 online EKNIK KENDLI DPIVE POLE PLCEMEN PD PROSES NON LINER MULI VRIBLE hmad Faizal eknik Elektro, Fakultas Sains
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
I Pendahuluan 1.1 Latar elakang Pondasi meruakan elemen bangunan ang berfungsi untuk menalurkan semua beban ang bekerja ada struktur tersebut ke dalam tanah, samai kedalaman tertentu aitu samai laisan
Lebih terperinciMatematika Logika Aljabar Boolean
Pertemuan ke-3 Matematika Logika Aljabar Boolean Oleh : Mellia Liyanthy TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN TAHUN AJARAN 2011/2012 Definisi Aljabar Boolean merupakan aljabar yang terdiri atas : suatu
Lebih terperinciBAB 2 RUANG BERNORM. 2.1 Norm dan Ruang `p. De nisi 2.1 Misalkan V ruang vektor atas R, Sebuah fungsi k:k : V! R yang memenuhi sifat-sifat berikut :
BAB 2 RUANG BERNORM 2. Norm dan Ruang ` De nisi 2. Misalkan V ruang vektor atas R, Sebuah fungsi kk V! R yang memenuhi sifat-sifat berikut [N] kxk 0 jika dan hanya jika x 0 [N2] kxk jj kxk untuk setia
Lebih terperinciHasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)
Hasil Kali Dalam Berbobot ada Ruang L () Muhammad Jakfar, Hendra Gunawan, Mochammad Idris 3 Universitas Negeri Surabaya, muhammadjakfar@unesa.ac.id Institut Teknologi Bandung, hgunawan@math.itb.ac.id 3
Lebih terperinciPENDAHULUAN KALKULUS
. BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu
Lebih terperinciR maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit
BAB I RUANG EKTOR UMUM Dalam bab ini akan dipelajari tentang konsep ruang vektor umum, sub ruang vektor dan sifat-sifatnya. Pada pembicaraan ini, para mahasiswa dianggap sudah mengenal konsep dan sifat
Lebih terperinciPenggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan
Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan Andreas Dwi Nugroho (13511051) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +
5 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Struktur Aljabar Struktur aljabar adalah salah satu mata kuliah dalam jurusan matematika yang mempelajari tentang himpunan (sets), proposisi, kuantor, relasi, fungsi, bilangan,
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN
MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN OLEH LUKMANUDIN D07.090.5 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciSIMAK UI 2010 Matematika Dasar
SIMAK UI 00 Matematika Dasar Kode Soal 307 Doc. Name: SIMAKUI00MATDAS307 Version: 0-0 halaman 0. Dua buah dadu dilemar secara bersamaan. x adalah angka yang keluar dari dadu ertama. y adalah angka yang
Lebih terperincioleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.
ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika yang dikembangkan untuk menunjang pemahaman mengenai struktur bilangan. Struktur atau sistem aljabar
Lebih terperinciKRIPTOSISTEM KURVA ELIPS (ELLIPTIC CURVE CRYPTOSYSTEM) Disarikan oleh: Dinisfu Sya ban ( )
KRIPTOSISTEM KURVA ELIPS (ELLIPTIC CURVE CRYPTOSYSTEM) Disarikan oleh: Dinisfu Sya ban (040100596) SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA BOGOR 007 PENDAHULUAN Pada tahun 1985, Neil Koblitz dan Viktor Miller secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN Drs. C. Jacob, M.Pd
PENDAHULUAN Drs. C. Jacob, M.Pd Email: cjacob@ui.edu. Pengantar Umum Untuk mengerti matematika tertulis, kita harus mengerti aa yang membuat suatu argumen matematis benar, yaitu, suatu bukti. Untuk elajaran
Lebih terperinciInisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG)
Inisiasi 2 (MATEI ENEGI GELMBANG) Saudara mahasiswa, calon endidik bangsa, selamat bertemu dalam kegiatan tutorial online kedua. Untuk kegiatan kali ini, kita akan berdiskusi tentang gelombang, teatnya
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Runut Balik dalam Pengenalan Citra Wajah pada Basis Data
Implementasi Algoritma Runut Balik dalam Pengenalan Citra Wajah pada Basis Data Restu Arif Priyono / 13509020 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN BANK CAPACITOR PADA PENYULANG H5 MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHM (GA)
Jurnal Informatika Mulawarman ol. 10 No. 2 Setember 2015 13 OPTIMASI PENEMPATAN BANK CAPACITOR PADA PENYULANG H5 MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHM (GA) Muslimin Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPersamaan Diferensial Orde Satu
Modul Persamaan Diferensial Orde Satu P PENDAHULUAN Prof. SM. Nababan, Ph. ersamaan Diferensial (PD) adalah salah satu cabang matematika ang banak digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah fisis. Masalahmasalah
Lebih terperinciBAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut
BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS Sebelum membahas Aljabar Max-Plus, akan diuraikan terlebih dahulu beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut dipenuhi oleh suatu Aljabar Max-Plus.
Lebih terperinciPeramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 253-261 -ISSN: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 253 Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Ruiah Terhada
Lebih terperinciStudi dan Analisis Mengenai Aplikasi Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher
Studi dan Analisis Mengenai Aplikasi Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher Ivan Nugraha NIM : 13506073 rogram Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10 Bandung E-mail: if16073@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciImplementasi ECDSA pada Audio Digital
Implementasi ECDSA pada Audio Digital Muhammad Nassirudin Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13511044@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinciSistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backroagation Didi Suriyadi Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Lebih terperinciKRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK ELGAMAL UNTUK PROSES ENKRIPSI- DEKRIPSI CITRA DIGITAL BERWARNA
KRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK ELGAMAL UNTUK PROSES ENKRIPSI- DEKRIPSI CITRA DIGITAL BERWARNA Daryono Budi Utomo, Dian Winda Setyawati dan Gestihayu Romadhoni F. R Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBahan Minggu II, III dan IV Tema : Kerangka acuan inersial dan Transformasi Lorentz Materi :
Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Keranga auan inersial dan Transformasi Lorent Materi : Terdaat dua endeatan ang digunaan untu menelusuri aedah transformasi antara besaran besaran fisis (transformasi
Lebih terperinciHyperelliptic Curve Cryptography dan Penggunaannya pada Digital Signature
Hyperelliptic Curve Cryptography dan Penggunaannya pada Digital Signature Alwi Alfiansyah Ramdan 135 08 099 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung e-mail: alfiansyah.ramdan@gmail.com
Lebih terperinciBab 1 LOGIKA MATEMATIKA
LOGIKA MATEMATIKA ab 1 Dalam setia melakukan kegiatan sering kita dituntut untuk menggunakan akal dan ikiran. Akal dan ikiran yang dibutuhkan harus memunyai ola ikir yang teat, akurat, rasional, logis,
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. enkripsi didefinisikan oleh mod dan menghasilkan siferteks c.
enkripsi didefinisikan oleh mod dan menghasilkan siferteks c 3 Algoritme 3 Dekripsi Untuk menemukan kembali m dari c, B harus melakukan hal-hal berikut a Menggunakan kunci pribadi a untuk menghitung mod
Lebih terperinciBab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK
Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK Tinjauan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar defleksi (lendutan) pada balok, memahami metode-metode penentuan defleksi dan dapat menerapkan
Lebih terperinciANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER
ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER Yonathan Mozes Mandagi 1, Paramashanti 2 1 Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Permainan Word Search Puzzle
Perbandingan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Permainan Word Search Puzzle Veren Iliana Kurniadi 13515078 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciSkew- Semifield dan Beberapa Sifatnya
Kode Makalah M-1 Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya K a r y a t i Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta E-mail: yatiuny@yahoo.com
Lebih terperinciSIMULASI STOKASTIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GIBBS SAMPLING ABSTRACT
JURNAL GAUSSIAN, Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman -30 Online di: htt://eournal-s.undi.ac.id/inde.h/gaussian SIMULASI STOKASTIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GIBBS SAMPLING Ania, Moch. Abdul Mukid, Agus Rusgiyono
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi secara tidak langsung dunia komunikasi juga ikut terpengaruh. Dengan adanya internet, komunikasi jarak jauh dapat dilakukan
Lebih terperinciANALISIS BAYES UNTUK REGRESI SPLINE TERPENALTI STUDI KASUS: ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI DI INDONESIA
IndoMS Journal on Statistics Vol. 2, No. 2 (2014), Page 63-69 ANALISIS BAYES UNTUK REGRESI SPLINE TERPENALTI STUDI KASUS: ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI DI INDONESIA Rika Fitriani,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah
Lebih terperinci7.6. Menggambar Bola. Gambar Bola adalah setengah lingkaran yang diputar. Pembentukan bola adalah: Y. Gambar 7.15.
7.6. Menggambar Bola Bola memunyai koordinat khusus, dimana setia titik ada bola memunyai jarak yang sama terhada titik usatnya. Bola adalah hasil utar dari setengah lingkaran. Gambar 7.14. Bola adalah
Lebih terperinciMULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE DAN INTERPOLATOR
MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE DAN INTERPOLATOR Aryo Baskoro Utomo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Kamus UNNES Sekaran Gunungati, Semarang
Lebih terperinciMODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING
MODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING Kurniawan Nur Ramadhani 1), Febryanti Sthevanie ) Fakultas Informatika Universitas Telkom Jln Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu Bandung 4057
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Brute Force dan Backtracking pada Permainan Skycraper
Penerapan Algoritma Brute Force dan Backtracking pada Permainan Skycraper Zulhendra Valiant Janir (13510045) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI
BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. Pada dasarnya, data apapun adalah rangkaian bit 0 dan 1. Yang
BAB II LANDASAN TEORITIS Pada dasarnya, data aaun adalah rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan bagaimana 0 dan 1 ditematkan
Lebih terperinciKomplemen Boolean dituliskan dengan bar/garis atas dengan aturan sebagai berikut
9. Aljabar Boole Aljabar Boolean menediakan operasi dan aturan untuk bekerja dengan himpunan {0, 1}. Akan dibahas 3 buah operasi : komplemen Boolean, penjumlahan Boolean, dan perkalian Boolean Komplemen
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI -1-
BAB II DASAR TEORI 2.1 Desain Struktur Desain struktur daat didefinisikan sebagai suatu eraduan ilmu engetahuan dan seni ang mengkombinasikan erasaan intuitif seorang erencana berengalaman mengenai erilaku
Lebih terperinciBiaya Modal (Cost of Capital)
Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang
Lebih terperinciPerbandingan Kinerja Perkalian Matriks Paralel pada Cows dan Transputer
Perbandingan Kinerja Perkalian Matriks Paralel ada Cows dan Transuter Maria A. Kartawidjaja Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta Email:.maria.kw@atmajaya.ac.id
Lebih terperinciIII. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu,
4 masing menyatakan drift rate dan variance rate dari. Untuk roses stokastik yang didefinisikan ada ruang robabilitas (Ω,, berlaku hal berikut: Misalkan adalah roses Wiener ada (Ω,,. Integral stokastik
Lebih terperinciMekanisme Gerak Translasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang
JURNAL TEKNIK MESIN Vol., No., Aril 999 : 4-8 Mekanisme Gerak Translasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang Joni ewanto osen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Ninuk Jonoadji osen
Lebih terperinci