JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 2, Oktober 2007 : ABSTRACT PENDAHULUAN. Oleh : Sutarti
|
|
- Utami Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No., Oktober 007 : ANALISIS SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEKS MODEL Stud Kasus Pada Bursa Efek Jakarta Oleh : Sutart Dosen Tetap Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Kesatuan Bogor ABSTRACT The purpose of ths research s to fnd out shares of Jakarta Islamc Index (JII) those are consdered as selected shares at optmal portfolo by usng Sngle Index Model and to fnd out fund allocaton of selected shares at optmal portfolo as well as to fnd out expected return and devaton standard of return at optmal portfolo. Countng result of optmal portfolo formaton and Sngle Index Model shows tat the dfference between usng Rf n countng and usng assumpton of Rf = 0 s extremely nsgnfcant. To be vewed from expected return and varance, there s dfference as hgh as 0,0047 or 0,47%. That s why, Sngle Index Model can be utlzed as analyss nstrument for Muslm nvestor or reksadana syarah n determnng optmal portfolo. Keywords: Sngle Index Model; Investment; Optmal portfolo PENDAHULUAN Semula dawal dengan peluncuran reksadana syarah pada tahun 1997 dan pada tanggal 5 Me 000, atas kesepakatan antara PT. Bursa Efek Jakarta dan PT Danareksa Investment Manager lahr Index Syarah d Bursa Efek Jakarta kemudan dumumkan daftar halalnya pada awal Jul 000. Pasar modal syarah adalah pasar modal yang menerapkan prnsp-prnsp syarah. Prnsp-prnsp tersebut antara lan : 1. Larangan terhadap setap transaks yang mengandung unsur ketdakelasan.. Instrumen atau efek yang dperualbelkan harus memenuh krtera halal. Reksa dana Islam tentunya uga memlk strateg portofolo. Strateg dtuukan untuk membuat reksa dana n dapat out perform dbandngkan perusahaan lannya. Secara gars besarnya strateg n dbag dua, yatu Actve Strateg dan Passve Strateg. Dalam actve strateg, Manaer nvestas melakukan kontrol terusmenerus terhadap portofolonya, sedangkan passve strategy sebenarnya lebh mencermnkan nvestas angka menengah dan atau panang, yang d lakukan Manaer nvestas adalah buy and hold, dengan melakukan ndex trackng msalnya. Dalam pembahasan strateg yang dalankan n, tampaknya akan banyak tmbul persoalan. Perdebatan tentang konseps spekulas dan rba yang elas tdak dperbolehkan dalam Islam yang akan membawa dampak pada manaemen portofolo. Jka daly tradng danggap sebaga spekulas, tampaknya reksa dana Islam hanya menalankan buy and hold strategy adalah menark untuk mengetahu bagamana reksa dana syarah melakukan valuaton saham yang
2 SUTARTI, Analss Saham-saham Jakarta Islamc Index untuk Membentuk Fortopolo memungknkan pengembangan teor-teor baru dalam fnance. Berdasarkan uraan tersebut maka dlakukan peneltan terhadap penerapan teor fnance dalam pembentukan portofolo optmal. Penuls melakukan pengamatan dan peneltan terhadap saham-saham yang masuk kategor Jakarta Islamc Index (JII). Karena saham-saham n merupakan 30 saham yang sudah dkategorkan syarah complance atau tdak bertentangan dengan syarah. METODOLOGI PENELITIAN Obyek peneltan yang damat adalah saham-saham yang masuk ke dalam daftar Jakarta Islamc Index (JII), dan analss data yang dlakukan mula dar Januar 004 sampa dengan Januar 005. Adapun sumber data yang dgunakan oleh penuls untuk mempermudah analsa dalam peneltan n adalah data yang berasal dar Daftar Kurs Efek (Haran) Bursa Efek Jakarta atau Jakarta Stock Exchange (JSX) dar Januar 004 sampa dengan Januar 005, nama saham yang masuk kedalam faktor penghtung ndeks JII, Mountly Statstk dan Daftar suku bunga bulanan Bank Indonesa bulan Januar 004 sampa dengan Januar 005. Peneltan n menggunakan pengolahan data secara statstk yang bersfat deskrptf. Analsa data yang dgunakan pada peneltan n adalah analss data sekunder, data sekunder yang dpaka menuls pada peneltan n adalah data yang berasal dar terbtan-terbtan : Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar modal, dan Bank Indonesa. Peneltan yang dlakukan adalah peneltan yang menggunakan peneltan Longtudnal, yatu untuk perode waktu dar Januar 004 sampa dengan Januar 005, dengan varable yang damat adalah : return saham ndvdu, return pasar JII, rsko saham, rsko pasar, serta return asset bebas rsko. HASIL DAN PEMBAHASAN Bag nvestor muslm tuuan nvestas tdak semata-mata sekedar memperoleh return yang tngg namun uga nvestas harus ddasarkan pada nvestas syarah salah satunya 10 adalah menghndar praktek rbaw dan terhndar dar spekulas (gharar) dan ud (masr) Dalam peneltan n, penuls mencoba membahas penggunaan Sngle Index Model yang dkembangkan oleh Sharp dalam pembentukan portofolo optmal. Dalam Sngle Index Model memasukkan varabel rsk free nterest (R f), yang tentunya tdak dbenarkan oleh syarah yang menuntut adanya penghapusan rba. Oleh karenanya penuls mengasumskan R f = 0, apabla Sngle Index Model dgunakan sebaga analss dalam nvestas syarah. Penuls memasukkan factor return rsk free asset yang dperoleh dar suku bunga sertfkat Bank Indonesa sebaga pembandng dengan return dar nvestas yang dtanamkan pada saham-saham yang terplh ke dalam portofolo optmal, sedangkan untuk pembentukan portofolo optmal dalam nvestas syarah penuls mengasumskan return rsk free asset R f = 0 atau sebesar 0%. A. Penentuan Saham-Saham Terplh dalam Portofolo Optmal dengan menggunakan Sngle Index Model. Dalam perhtungan portofolo optmal dengan menggunakan Snngle Index Model, dperlukan elemen-elemen R, RJII, Rf, R, R JII, α, β, ο JII, ο e, selan membahas tentang elemen-elemen yang dperlukan dalam perhtungan, pada bagan n uga akan dbahas mengena tahapan-tahapan yang dlakukan dalam menentukan portofolo optmal dengan menggunakan Snngle Index Model. B. Prosedur Penentuan Portofolo Optmal dengan menggunakan Sngle Index Model. a. Menentukan Perngkat Saham Berdasarkan Raso Excess Return to Beta Ddalam menentukan perngkat saham berdasarkan raso excess return to beta yang pertama damat adalah saham-saham yang memlk (R Rf ) postf dan negatf, sedangkan untuk analss nvestas syarah dengan asums Rf = 0. Pemsahan anatara (R - R
3 Jurnal Ilmah Ranggagadng, Vol. 7 No., Oktober 007 Rf ) postf dan negatve dlakukan karena raso ERB merupakan raso yang menelaskan besarnya extra return d atas return rsk free asset, maka saham yang memlk extra return negatf akan dkeluarkan dar portofolo, sedangkan yang postf dmasukkan ke dalam portofolo. Maka dengan telah dplhnya sahamsaham yang memlk nla (R Rf ) postf, selanutnya pembahasan dmula dengan prosedur pertama dar penentuan portofolo optmal dengan menggunakan Sngle Index Model, yatu mencar raso excess return to beta. Hasl perhtungan menunukkan besarnya extra return (yatu selsh antara expected return suatu saham dengan return bebas rsko, yang akan dterma oleh perunt rsko suatu saham). Semakn besar raso yang dmlk oleh suatu saham, berart semakn bak saham tersebut bla dbandngkan dengan saham-saham lannya yang memlk ERB lebh kecl, dmana hal tu menandakan bahwa rsko yang dterma oleh setap saham semakn kecl. Adapun saham yang yang memlk raso ERB palng besar adalah adalah BRPT, dengan raso sebesar.4549, untuk analss nvestas syarah Rf=0. b. Menentukan Cut-off Rate Prosedur selanutnya adalah dengan menentukan cut-off rate yang dsmbolkan dengan C*. Namun sebelum nla C* n dperoleh, maka terlebh dahulu mencar nla C yang mengacu pada rumus (;13) yatu, C ( R R ) m = m = e β e Penentuan C* n dlakukan dengan tuuan untuk memsahkan atau memlh saham-saham yang akan masuk kedalam portofolo optmal. Pengamatan atau pemlhan tersebut ddasarkan pada krtera bahwa saham-saham yang memlk raso ERBnya lebh besar atau sama dengan nla C* masuk sebaga saham plhan dalam membentuk β portofolo optmal. Sedangkan untuk saham yang raso ERBnya lebh kecl dar nla C* akan dkeluarkan atau tdak dmasukkan sebaga portofolo optmal. Dar penetuan nla C*sebaga salah satu prosedur dalam menentukan saham terplh untuk masuk sebaga portofolo optmal dengan menggunakan Model Sngle Indeks maka dperoleh enam saham yang masuk kedalam portofolo optmal sebagamana tersebut d atas, yatu saham BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, dan BUMI. C. Menentukan Propors Alokas Dana, Nla Expected, Varance dan Standar Devaton Return Portofolo dengan Menggunakan Sngle Index Model a. Menentukan Alokas Dana Portofolo Optmal Langkah atau prosedur selanutnya adalah menentukan propors dana yang akan dnvestaskan pada saham-saham terplh yang masuk dalam portofolo optmal. Untuk menentukan berapa besarnya propors dana yang akan dberkan atau dsebar pada saham-saham terplh tersebut adalah dengan menggunakan rumus X = Z Z ncluded Akan tetap sebelum menentukan nla propors dana tersebut terlebh dahulu akan dcar nla dar Z (nla nvestas relatf dar tap saham), yatu dengan menggunakan rumus yatu : Z φ R R = e β F * C Setelah Z untuk masng-masng saham dperoleh, maka nla-nla tersebut dumlahkan, n dlakukan untuk mencar atau menentukan propors nvestas masng-masng saham dengan cara membag masng-masng nla ZI terhadap umlah nla Z. Kemudan dcar nla X yang merupakan propors alokas dana yang akan dnvestaskan pada masngmasng saham terplh yang akan membentuk portofolo optmal dengan menggunakan Sngle Index Model. 11
4 SUTARTI, Analss Saham-saham Jakarta Islamc Index untuk Membentuk Fortopolo Hasl perhtungan Z, X dketahu bahwa saham yang memlk propors terbesar adalah saham SMGR dengan propors dana %, UNTR dengan propors dana %, AALI dengan propors dana %, BRPT dengan propors dana 6.859%, PTBA dengan propors dana % dan terakhr BUMI dengan propors dana 0.145%. Sedangkan apabla dengan asums Rf=0 maka propors terbesar adalah saham SMGR dengan propors dana %, UNTR dengan propors dana 9.69%, AALI dengan propors dana %, BRPT dengan propors dana 6.865%, PTBA dengan propors dana % dan terakhr BUMI dengan propors dana % Hal n menunukkan pada saham-saham tersebut dar total nvestas adalah sebesar nla X. b. Menetukan Nla Expected, Varance dan Standard Devaton Return Portofolo 1. Expected Return Portofolo Seorang nvestor mengharapkan hasl atau return yang dperolehnya pada portofolo adalah return yang maksmal dengan rsko yang relatf rendah (mnmal). Untuk mengetahu berapa besarnya return yang dharapkan dapat dperoleh dar portofolo tersebut, maka dapat dgunakan rumus yatu : R P = N X ε + N = 1 = 1 X β R Hasl perhtungan menunukkan bahwa ka nvestor mengnvestaskan dananya pada ke-6 saham tersebut sesua dengan proporsnya masng-masng sebagamana pada kolom (I) atau X, maka akan dperoleh return portofolo sebesar 17.33% dan asums Rf=0 sebesar % permnggu dar dana yang dnvesatskannya. Nla tersebut tdak memlk standar tertentu dan apabla ngn mengetahu tngkat kebakannya maka haruslah dengan model penentuan portofolo yang lan. m. Varance dan Standar Devaton Portofolo Suatu nvestas yang dlakukan oleh seorang nvestor past mengandung rsko. Apakah tu rsko besar atau kecl semuanya sesua dengan peluang yang ada berbandng lurus dengan hasl atau return yang dharapkan dar nvestas tu. Walaupun kta mempunya harapan yang tngg terhadap dana yang dnvestaskan, namun pada keadannya atau kenyataannya tdak semua yang kta harapkan sama atau sesua dengan yang kta harapakan, semuanya past ada penympangan dar yang kta harapkan. Penympangan yang terad n tersebut sebaga varance dan standar devas dar hasl portofolo yang kta harapkan (expected return portofolo) Hasl perhtunganuntuk asums Rf=0 menunukkan nla varance portofolo sebesar 14,49845 dan nla standard devaton portofolo yang merupakan akar dar varance yatu sebesar 3,8445 untuk asums Rf = 0 sebesar 3,80768 Dengan telah dperolehnya nla varance, maka langkah selanutnya adalah menghtung nla standar devas yatu dengan mengakarkan nla varance tersebut, sehngga dperoleh hasl standar devas adalah sebesar p = 3,8445 dan untuk asums Rf = 0 adalah sebesar 3, Hal n berart telah terad penympangan (varance) dar nla yang dharapkan (reurn) atas penanaman dana (nvestas) yang dlakukan pada saham-saham yang masuk dalam portofolo optmal sebesar dengan standar devas sebesar 3,8445 dan untuk asums Rf=0 sebesar 14,49845 dengan standar devas sebesar 3, KESIMPULAN Dar hasl pembahasan, maka penuls dapat menympulkan hal-hal sebaga berkut: 1. Menentukan portofolo optmal dengan Sngle Index Model a. Dar perhtungan saham-saham Jakarta Islamc Index (JII), dperoleh hasl bahwa saham kanddat yang 1
5 Jurnal Ilmah Ranggagadng, Vol. 7 No., Oktober 007 masuk dalam prosedur pertama Sngle Index Model adalah saham BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, BUMI, ISAT, TSPC, DNKS, INTP, EPMT, INCO, TLKM, SMCB, GJTL, CTRA, KLBF, SMRA dan INDF dengan nla ERB masngmasng yatu:,4549 ;,19113 ; 1,9076; 1,74433; 1,16886; 1,048809; 0,95155; 0,7581; 0,6805; 0,6168; 0,56984; 0,55818; 0,54993; 0,453085; 0,36890; 0,34145; 0,966; 0,0960; dan 0,00775 sedangkan untuk asums Rf=0 adalah saham BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, BUMI, ISAT, TSPC, DNKS, INTP, INCO, EPMT, TLKM, SMCB, GJTL, CTRA, KLBF, INDF, SMRA, dan ANTM dengan nla ERB masng-masng yatu :,5771;,8718; 1,9914; 1,8570; 1,373; 1,09638; 1,0104; 0,83800; 0,77356; 0,66493; 0,6403; 0,61747; 0,5837; 0,4589; 0,39087; 0,35365; 0,14406, 0,14194; dan 0, b. Berdasarkan prosedur kedua, maka saham yang terplh masuk dalam portofolo optmal adalah BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, dan BUMI, saham terplh tersebut sama apabla dgunakan asums Rf=0 dengan perbandngan antara raso ERB dan C* sebaga berkut BRPT =,4549 > 0.061, SMGR =,1911 > 0,616, UNTR = 1,907 > 0,9566, AALI = 1,7443 > 1,01634, PTBA = 1,1688 > 1,04077 dan BUMI = 1,0488 > 1,0486 (Tabel 4.1) sedangkan untuk asums Rf=0 adalah BRPT =,5771 > , SMGR =,8718 > 0,63976, UNTR = 1,9914 > 0,9961, AALI = 1,8570 > 1,06057, PTBA = 1,373 > 1,0888 dan BUMI = 1,0963 > 1,0908. c. Prosedur ketga adalah mencar propors dana (X) yang merupakan persentase pembagan dar nvestas relatf dar tap tap saham (Z) dengan umlah nvestas relatf dar tap-tap ΣZ. Adapun nla propors dana untuk ke-6 saham tersebut adalah : BRPT sebesar 6,85% ; SMGR sebesar 48,507%; UNTR sebesar 30, 106% ; AALI sebesar 11,306% ; PTBA sebesar 3,0388% dan BUMI sebesar 0,145% sedangakan untuk asums RF=0 propors untuk masng-masng saham adalah BRPT sebesar 6,86% ; SMGR sebesar 48,15%; UNTR sebesar 9, 69% ; AALI sebesar 11,783% ; PTBA sebesar 3,354% dan BUMI sebesar 0,1905%.. Menentukan nla Expected Return dan Standar Devaton Portfolo. Setelah dketahu propors dana untuk masng-masng saham terplh tersebut, maka perhtungan berkutnya adalah menghtung berapa besar expected return potfolo ke-6 saham tersebut sesua dengan proporsnya masng-masng. Selan tu dcar pula berapa besar penympangan atas expected return portfolo yang akan terad yang dapat dukur dengan menghtung standar devasnya. Adapun hasl dar perhtungan dengan menggunakan Sngle Index Model dperoleh expected return portfolo adalah 1,733 atau 17,33% permnggu, varance 14,6643 dan standar devasnya 3,8445 sedangkan untuk asums Rf=0, expected return portfolo adalah 1,687 atau 16,87% permnggu, varance 14,49845 dan standar devasnya 3, Dar hasl perhtungan pembentukan portofolo optmal dengan Sngle Index Model dapat dketahu bahwa perbedaan antara penggunaan Rf dalam perhtungan dan dengan asums Rf=0 adalah sangat kecl apabla dlhat dar expected return dan varance maka terdapat selsh atau sebesar 0.47 %, oleh karena tu Sngle Index Model dapat dgunakan sebaga alat analss bag nvestor muslm atau reksadana syarah dalam menentukan portofolo optmal. 13
6 SUTARTI, Analss Saham-saham Jakarta Islamc Index untuk Membentuk Fortopolo DAFTAR PUSTAKA http Co. ld, Bursa Efek Jakarta http www. Bapepam. Go. Id,Badan Pengawas Pasar Modal, Imformas Pasar Modal, Departemen Keuangan RI, 1997, BPPM, Jakarta Warta Ekonom, 004, Saham ; Cuc Gudang d Bursa, No. 5 Tahun XVI Desember 004 Achen, Igg H, ;003; Investas Syarah d Pasar Modal, Cetakan Kedua PT. Grameda Pustaka Utama, Jakarta. Ahmad, Komaruddn;004 ; Dasar-dasar Manaemen Investas,Cetakan Pertama PT. Rneka Cpta, Jakarta. Block, Stanley B and Geoffrey A, Hort; 1997, Foundaton of Fnancal Management, Fourth Edton, Rchard D Irwn.Inc Bode, Zv; Alex Kane and Alan J. Marcus, 00, Investment, Ffth Edton, Mc Graw Hll Fnancal Seres. Ghufron, Sofnyah (ed), 005, Investas Halal d Reksadana Syarah, Penerbt RENAISAN, Jakarta Ghufron, Sofnyah (ed), 005, Sstem Keuangan dan Investas Syarah, Penerbt RENAISAN, Jakarta Ghufron, Sofnyah (ed), 005, Sstem Pasar Modal Syarah, Penerbt RENAISAN, Jakarta Harahap, Sofyan syafr, PhD, Menuu Perumusan Teor Akuntans Islam, Jakarta, Pustaka Quantum, 001. Hamd, M. Luthf, 003, Jeak-Jeak Ekonom Syarah, Senayan Abad Publshng, Jakarta Setawan, Heru, 000, Analss Investas Dalam Menentukan Portofolo Optmal d Bursa Efek Jakarta,, Trkonomka, Jurnal Ekonom, Volume I Nomer I, Bandung. 14
Nama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciANALISIS SAHAM-SAHAM LQ45 UNUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL
Zul Azhar E-ISSN 50-4159 ANALISIS SAHA-SAHA LQ45 UNUK EBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIAL DENGAN ENGGUNAKAN SINGLE INDEX ODEL Zul Azhar Dosen Tetap Fakultas Ekonom Unverstas Pakuan ABSTRAK Tujuan dar peneltan
Lebih terperinciOVERVIEW 1/40
http://www..deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolo optmal. Perbedaan tentang aset bersko dan aset bebas rsko. Perbedaan preferens nvestor dalam memlh portofolo
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tga konsep dasar yang perlu dketahu untuk memaham pembentukan portofolo optmal, yatu: portofolo efsen dan portofolo optmal fungs utltas dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal
Lebih terperinciKritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur
Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang
Lebih terperinciPENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA
PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA Et,SE,MM Dosen Unverstas Bunda Mula e-mal: Mgdln11@yahoo.co.d ABSTRACT
Lebih terperinciOPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL
Calyptra: Jurnal Ilmah Mahasswa Unverstas Surabaya Vol.3 No.1 (014) OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL INTISARI Yulant Panjaya Manajemen
Lebih terperinciPEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 010-NOVEMBER 011 Lulu Ul Jannah Fakultas Ekonom Unverstas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100,
Lebih terperinciAnalisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
Analss Model Indeks Tunggal Portofolo Saham d Bursa Efek Indonesa (BEI) Perode 009-011 Mrah (mrah_vezmle@ymal.com) Trsnad Wjaya (trsnad@mdp.ac.d) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Peneltan n bertujuan
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciPORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z
Jurnal Manajemen, Vol.1, o., Me 013 POTOFOLIO DEGA MEGGUAKA MODEL IDEKS TUGGAL DA METODE Z Oleh: Werner. Murhad Unverstas Surabaya Abstract: Ths study amed to establsh the optmal portfolo usng a sngle
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciPORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z. Werner R. Murhadi Universitas Surabaya,
PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z Werner R. Murhad Unverstas Surabaya, emal: Werner@staff.ubaya.ac.d Intsar Peneltan n bertujuan untuk membentuk portfollo optmal dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciOPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK
OTIMAL ORTFOLIO ANALYSIS ASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK Key words: stock portfolo. Septyarn, Drs. Tjahjo Dwnurt, MM. Undergraduate rogram, Faculty of Economy, 009 Gunadarma Unversty http://www.gunadarma.ac.d
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciKINERJA PORTOFOLIO SYARIAH DAN PORTOFOLIO NON SYARIAH DI INDONESIA
KINERJA PORTOFOLIO SYARIAH DAN PORTOFOLIO NON SYARIAH DI INDONESIA Oleh Nanny Veronca Djohan 1), Werner R. Murhad ), Endang Ernawat 3) 1) PS. Manajemen, Unverstas Surabaya nannyveroncad@gmal.com ) PS.
Lebih terperinciRETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI
RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)
Lebih terperinciParamitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19
Paramtasar, Mulyono Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal 19 Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal dan Rsko Mnmal pada Saham Perusahaan Telekomunkas yang Terdaftar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Portofolio Optimal Constant Correlation Model Pada Saham Syari ah dengan Menggunakan Metode Sortino, Treynor Ratio dan M 2
JURNAL FOURIER Oktober 016, Vol. 5, No., 85-9 ISSN 5-763X; E-ISSN 541-539 Analss Knera Portoolo Optmal Constant Correlaton Model Pada Saham Syar ah dengan Menggunakan Metode Sortno, Treynor Rato dan M
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciPENELITIAN DOSEN PEMULA
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 56 / Akuntans PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS PORTOFOLIO UNTUK MENENTUKAN EXPECTED RETURN OPTIMAL DAN RISIKO MINIMAL PADA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA
Lebih terperinciPEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA Suramaya Suc Kewal Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Mus Palembang suramayasuc@yahoo.com Abstrak: Pembentukan Portofolo Optmal
Lebih terperinciPENGURUTAN DATA. A. Tujuan
PENGURUTAN DATA A. Tuuan Pembahasan dalam bab n adalah mengena pengurutan data pada sekumpulan data. Terdapat beberapa metode untuk melakukan pengurutan data yang secara detl akan dbahas ddalam bab n.
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai
67 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tnjauan Teorets 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertan Pasar Modal Menurut Samsul (2006:43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permntaan
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciOleh: Anik Khuswatun Kasanah Dosen Pembimbing: Dra. Farida Agustini Widjajati, MS NIP
Oleh: Ank Khuswatun Kasanah 1207 100 015 Dosen Pembmbng: Dra. Farda Agustn Wdjajat, MS NIP. 19540817 198103 2 003 Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Insttut Teknolog Sepuluh Nopember 2011 ABSTRAK
Lebih terperinciAnalisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-150 1 Analss Portofolo yang Optmal pada Indeks Kompas100 d Bursa Efek Indonesa Yuvta Sar Harun *1, Ervta Saftr, Trsnad Wjaya 3 Jurusan Manajemen, STIE MDP,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinci(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a
Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciCAPITAL ASSET PRICING MODEL
CAPITAL ASSET PRICING ODEL 1. Konsep CAP 2. Perumusan CAP (CL dan SL) 3. Pelonggaran CAP unya Alteza Konsep Dasar CAP Drumuskan oleh Sharpe, Lntner & ossn (1960an) odel yang menghubungkan expected return
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang
Lebih terperinciJurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:
Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 ISSN: 1411-6227 Pengaruh Indkator Raso Keuangan Perusahaan Prce Earnng Rato (PER) dan Prce to Book Value (PBV) terhadap Return Portfolo Saham
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN
Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciPerhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran
Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang
Lebih terperinciKORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN
Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN Ray Farand uda.rand7@gmal.com
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan
Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SINGLE INDEX MODEL (SIM) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA BURSA EFEK INDONESIA
IMPLEMENTASI SINGLE INDEX MODEL (SIM) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Halmatus S *) A. Yusuf Imam Suja **) Bud Wahono
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Landasan Peneltan Terdahulu Tabel.1 Tabel Penelt Terdahulu PENELITI JUDUL ALAT ANALISIS HASIL Rosta (008) Analss Portofolo Saham Melalu Model Indeks Tunggal sebaga Penlaan Expected
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciMATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)
MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.
http://www.deden08m.wordpress.com CAKUPAN PEBAHASAN Overvew CAP (Captal Asset Prcng odel) Portofolo pasar Gars pasar modal Gars pasar sekurtas Estmas Beta Pengujan CAP APT (Arbrtage Prcng Theory) 1/40
Lebih terperinci