Analisis Kinerja Portofolio Optimal Constant Correlation Model Pada Saham Syari ah dengan Menggunakan Metode Sortino, Treynor Ratio dan M 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Kinerja Portofolio Optimal Constant Correlation Model Pada Saham Syari ah dengan Menggunakan Metode Sortino, Treynor Ratio dan M 2"

Transkripsi

1 JURNAL FOURIER Oktober 016, Vol. 5, No., 85-9 ISSN 5-763X; E-ISSN Analss Knera Portoolo Optmal Constant Correlaton Model Pada Saham Syar ah dengan Menggunakan Metode Sortno, Treynor Rato dan M Indah Puspta Sar dan Mohammad Farhan Qudratullah Program Stud Matematka Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sunan Kalaga, Jl. Marsda Adsucpto No. 1 Yogyakarta, Indonesa Korespondens; Indah Puspta Sar, Emal: ndahpusptasar869@rocketmal.com Abstrak Peneltan n membahas tentang analss knera portoolo optmal menggunakan Constant Correlaton Model dengan metode Sortno, Treynor, dan M yang daplkaskan pada saham - syarah yang tergabung Jakarta Islamc Index (JII) pada perode 1 Jun Maret 016. Hasl yang dperoleh dar peneltan n menunukkan bahwa portoolo A merupakan portoolo yang optmal. Propors masng-masng saham yang masuk dalam portoolo optmal yatu saham ITMG (53,7%), ASRI (18,4%), PGAS (3,6%) dan TLKM (4,%) dengan besar tngkat pengembalan yang dharapkan dar portoolo optmal adalah 16,5%, sedangkan rsko portoolo optmal sebesar 3,%. Hasl perbandngan knera antar portoolo saham menunukkan bahwa ketga metode tersebut tdak memlk perbedaan yang sgnkan dalam mengukur knera portoolo saham. Kata Kunc: Portoolo Optmal; Constant Correlaton Model; Metode Pengukur Knera; Sortno, Treynor Rato dan M Abstract Ths study dscusses the optmal portolo perormance analyss usng Constant Correlaton Model wth methods Sortno, Treynor, and M are appled to stocks - shara ncorporated the Jakarta Islamc Index (JII) n the perod rom June 1, March 30, 016. The results obtaned rom ths study A portolo shows that an optmal portolo. The proporton o each stock ncluded n the optmal portolo s stock ITMG (53.7%), ASRI (18.4%), PGN (3.6%) and TLKM (4.%) wth a rate o return expected rom optmal portolo s 16.5%, whle the rsk o an optmal portolo o 3.%. The comparson between the perormance o a stock portolo shows that those methods do not have sgncant derences n measurng the perormance o a stock portolo. Keywords: Optmal Portolo; Constant Correlaton Model; Method o Measurng Perormance; Sortno; Treynor Rato and M Pendahuluan Investas merupakan kegatan muamalah yang sangat danurkan dalam Islam, karena dengan bernvestas harta yang dmlk menad produkt dan uga mendatangkan manaat bag orang lan. Al-Quran dengan tegas melarang aktvtas penmbunan (ktnaz) terhadap harta yang dmlk dan menganurakan untuk mengelola harta sesua aturan Allah, salah satun caranya adalah dengan melakukan nvestas sesua kadah syarah. Hal tersebut tertuang dalam Surat At-Taubah:34-35 yang berbuny: 016 JURNAL FOURIER Vers onlne va

2 86 Indah Puspta Sar dan Mohammad Farhan Qudratullah Secara umum nvestas dapat dbedakan menad (dua), yatu nvestas sektor real dan nvestas sektor nansal. Beberapa nstrumen nvestas sektor nansal yang saat n dkenal d Indonesa adalah deposto, saham, oblgas atau reksa dana, asurans, dan mash banyak lannya. Investas saham, khususnya saham syarah d Indonesa dmula pada 3 Jul 000 dengan dterbtkannyanya datar reksadana, saham, dan oblgas syarah dalam Jakarta Islamc Index (JII). Banyaknya nstrumen nvestas atau saham yang ada mengharuskan nvestor dapat membuat analss nvestas sebelum menanamkan dananya. Perkembangan nstrumen nvestas yang menankan serng dengan terbukanya akses normas data maka semakn memudahkan para nvestor untuk mengambl keputusan dalam bernvestas. Penngkatan kemampuan analss bag para nvestor sangatlah pentng dsampng belum teramnnya kemampuan manaer nvestas dalam pengelolaan dana. Investor dtuntut mampu membentuk sendr portoolo yang esen d berbaga nstrumen nvestas (Sukarno, 007:1). Analss nvestas serng menghadap masalah yatu tentang penaksran rsko yang dhadap nvestor. Teor keuangan menelaskan bahwa bla rsko nvestas menngkat maka tngkat keuntungan yang dsyaratkan nvestor semakn besar. Untuk mengurang kerugan atau rsko nvestas maka nvestor dapat bernvestas dalam berbaga ens saham dengan membentuk portoolo (Fabozz, 1999). Sedangkan menurut Jones (000) nvestor yang rasonal melakukan keputusan nvestas dmula dengan menganalss stuas saat n; mendesan portoolo optmal; menyusun kebakan nvestas; mengmplkaskan strateg nvestas; memontor dan melakukan supervs pada knera khusus para manaer keuangan. Menurut Relly dan Brown (006), para nvestor yang rasonal mencar tngkat rsko yang dapat dterma untuk memaksmalkan hasl yang akan mereka dapatkan. Setelah pemlhan portoolo, mengevaluas kneranya sangatlah pentng. Evaluas knera portoolo terutama mengacu pada penentuan bagamana portoolo nvestas tertentu dlakukan sehubungan dengan beberapa perbandngan berdasarkan benchmark yang dlakukan. Evaluas dapat menunukkan seauh mana portoolo lebh unggul, lebh rendah ataukah setara dengan benchmark yang dadkan perbandngan. (Atae, 01:01). Untuk tu, peneltan n membahas 'Analss Knera Portoolo Optmal Constant Correlaton Model pada Saham Syar ah dengan menggunakan Metode Sortno, Treynor Rato dan M ' untuk perode 1 Jun Maret 016'. Landasan Teor Investas Menurut Tandelln (010: ), nvestas adalah komtmen atas seumlah dana atau sumber daya lannya yang dlakukan pada saat n, dengan tuuan memperoleh seumlah keuntungan dmasa yang akan datang. Proses nvestas menunukkan bagamana seorang nvestor membuat keputusan nvestas pada eek-eek yang basa dpasarkan, dan kapan dlakukan. Untuk mengambl keputusan tersebut dlakukan langkah-langkah: 1. Menentukan kebakan nvestas Dsn pemodal perlu menentukan tuuan nvestasnya tersebut akan dlakukan, karena ada hubungan yang post antara rsko dan keuntungan nvestas, maka pemodal tdak bsa mengatakan bahwa tuuan nvestasnya adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, tetap menyadar bahwa ada kemungknan untuk menderta rug, ad tuuan nvestas harus dnyatakan bak dalam keuntungan maupun rsko.. Analss Sekurtas Tahap n nvestor melakukan analss terhadap suatu eek atau sekelompok eek. Salah satu tuuan penlaan n adalah untuk mengdentkaskan eek yang salah harga ( msprced), apakah harganya terlalu tngg atau terlalu rendah, dan analss n dapat mendeteks sekurtas-sekurtas tersebut. JURNAL FOURIER (016)

3 Analss Knera Portoolo Optmal Constant Correlaton Model Pada Saham Syar ah Membuat portoolo Tahap n menyangkut dentkas sekurtas-sekurtas mana yang akan dplh, dan berapa propors dana yang akan dtanamkan pada masng-masng sekurtas tersebut. Pemlhan banyak sekurtas dmaksudkan untuk mengurang rsko yang dtanggung. Pemlhan sekurtas dpengaruh antara lan: preerens rsko, pola kebutuhan kas, status paak dan sebaganya. 4. Merlakukan revs portoolo Tahap n merupakan pengulangan terhadap tga tahap sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan portoolo yang telah dmlk. Apabla portoolo sekarang tdak optmal atau tdak sesua dengan preerens rsko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekurtas yang membentuk portoolo tersebut. 5. Evaluas knera Tahap n pemodal atau nvestor melakukan penlaan terhadap knera ( perormance) portoolo, bak dalam aspek tngkat keuntungan yang dperoleh maupun rsko yang dtanggung. Tdak benar kalau portoolo yang memberkan keuntungan yang lebh Analss Portoolo Portoolo merupakan kombnas atau gabungan aset, bak aset rl maupun aset nansal yang dmlk oleh nvestor. Portoolo dkategorkan esen apabla memlk tngkat rsko yang sama, mampu memberkan tngkat keuntungan yang lebh tngg, atau mampu menghaslkan tngkat keuntungan yang sama, tetap dengan rsko yang lebh rendah. Portoolo optmal merupakan portoolo yang dplh seorang nvestor dar sekan banyak alternat yang ada pada kumpulan portoolo yang esen. Constant Correlaton Model Constant Correlaton Model dentk dengan model ndeks tunggal, tetap yang membedakan kedua metode n adalah ormulas kovaransnya. Berdasarkan ormulas kovarans tersebut, pada model ndeks tunggal terdapat korelas antara saham dengan ndeks pasarnya, tetap pada Constant Correlaton Model hanya mengkoleraskan saham yang satu dengan saham yang lannya tanpa melbatkan ndeks pasar. Dalam pembentukkan portoolo optmal Constant Correlaton Model memokuskan pada penggunaan Excess Return to Standard Devaton, akbatnya Constant Correlaton Model dgunakan untuk memepredks rsko portoolo berdasarkan koesen korelas antar saham. Berkut n adalah penelasan mengena bagamana nla yang konstan dperoleh. Pada rumus sebelumnya dketahu covarance (,) adalah: m Menurut Thomas E.Copeland (1998), rumus covarance (,) yang lan yang berkatan denagn koesen korelas adalah: Atau covarance (,) adalah perkalan antara standard devaton dkalkan dengan standard devaton dkalkan dengan coecent o correlaton (,). Dar rumus datas, maka dapat dperoleh rumus coecent o correlaton (,) yatu: cov(, ) Adapun asums-asums yang dgunakan pada metode Constant Correlaton Model dantaranya adalah sebaga berkut: a. Koesen korelas antar aset konstan b. Terseda aset bebas rsko (rsk ree aset) c. Short sales tdak dnkan (short sales dsallowed) d. Saham yang dgunakan dalam pembentukkan portoolo optmal Constant Correlaton Model memlk nla mean return yang post. JURNAL FOURIER (016)

4 88 Indah Puspta Sar dan Mohammad Farhan Qudratullah Metode Peneltan Populas dan Sampel Populas yang dgunakan dalam peneltan n adalah seluruh saham perusahaan go publc yang terdatar dalam kelompok saham Jakarta Islamc Index (JII) d BEI selama perode peneltan yatu 1 Jun 013 sampa dengan 30 Maret 016. Saham -saham tersebut kemudan dplh menad sampel peneltan dengan menggunakan teknk puposve random samplng. Teknk pengamblan sampel purposve random samplng mendasarkan pada krtera-krtera tertentu, krtera-krtera tersebut yatu pertama: sampel yang dambl merupakan saham yang selalu konssten masuk dalam JII, kedua saham berdasarkan saham yang konssten masuk JII dplh saham-saham yang memlk nla mean return post dan dperoleh 14 saham, ketga dplh 4 saham yang memlk nla return tertngg, 4 saham yang memlk rsko terendah, 4 saham yang memlk hgh return but hgh rsk, 4 saham yang memlk hgh return and low rsk dan 4 saham yang memlk raso tertngg. Metode Analss Data Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah analss kuanttat, yang dgunakan untuk menganalss knera portoolo yang bers saham-saham. Langkah-langkah dalam menganalss data untuk mengukur knera portoolo tersebut adalah sebaga berkut: 1. Pembentukkan Portoolo Optmal Pembentukkan portoolo optmal dalam peneltan n akan menggunakan Constant Correlaton Model, berkut tahapan-tahapannya: a. Menggumpulkan data saham-saham JII, IHSG, dan suku bunga Sertkat Bank Indonesa (SBI) atau BI rate. b. Menghtung expected return, varance dan standard devaton saham JII. c. Menghtung expected return pasar IHSG ( R m ), varance dan standard devaton dar data pasar IHSG. d. Menghtung tngkat pengembalan bebas rsko ( R ) dar data suku bungan Sertkat Bank n b Indonesa (SBI). R 1 t e. Melakukan perhtungan nla Excess Return to Standard Devaton (ERS) masng-masng saham. ( E( R ) R ) ERS ; 1,,..., n. Menghtung nla C n E( R ) R C 1 1 Dmana, 1,,..., n* dan banyaknya yang perlu dhtung adalah: N( N 1) g. Mencar nla C* (nla C yang terbesar). Saham-saham yang membentuk portoolo optmal adalah saham-saham yang mempunya ERS lebh besar sama dengan C*. h. Menentukan propors dana yang dnvestaskan dalam portoolo optmal. 1 R R Z C * ; 1,..., s (1 c ) Persamaan Z yang telah dperoleh tersebut, selanutnya dgunakan untuk menentukan bobot saham ke- dhtung dengan rumus berkut: JURNAL FOURIER (016)

5 Analss Knera Portoolo Optmal Constant Correlaton Model Pada Saham Syar ah 89 W s Z 1 Z ; 1,..., s. Menghtung tngkat return dan tngkat rsko portoolo optmal yang dbentuk dengan metode Constant Correlaton Model. p E( R ) R p s 1 s s s W W ( E( R ) R ) WW. Pengukuran Knera Portoolo Optmal Saham Pengukuran knera portoolo optmal saham dalam peneltan n akan menggunakan 3 ndeks pengukuran yakn metode Sortno, Treynor Rato, dan M. Secara sstemats ketga ndeks pengukuran tersebut, drumuskan sebaga berkut: Metode Sortno R p R SOR dengan DD down down T E R p R / Metode Treynor Rato: Metode M-square ( M ) R R p M x m R p N 1 = R pt MAR R m 3. Perbandngan MKnera Portoolo Saham menggunakan U Statstk Tahapan n dgunakan untuk mengetahu ada atau tdaknya perbedaan knera portoolo-portoolo optmal saham dan sekalgus bertuuan memberkan awaban untuk hpotess yang telah dbuat sebelumnya. U statstk yang dgunakan ada 3 macam yakn U Normaltas, U ANOVA dan U Kruskal Walls. N t1 Hasl dan Pembahasan Dar ke 18 saham konssten terdatar dalam JII perode un Me 016, dperoleh 14 saham yang memlk mean return post (Tabel 1) yang selanutnya dbuat grak tpolognya (Gambar 1). Berkutnya adalah membentuk 5 portoolo yatu portoolo A, B, C, D dan E. Dmana portoolo A terdr dar 4 saham dengan return tertngg, portoolo B terdr dar 4 saham dengan rsko terendah, portoolo C terdr dar 4 saham dengan krtera hgh return-hgh rsk, portoolo D terdr dar 3 saham dengan krtera hgh return-low rsk dan portoolo E terdr dar 4 saham dengan raso tertngg. Tabel 1 14 Saham dengan Return Post Jakarta Islamc Index. No. Kode Return Rsko Raso 1. AALI 6,65E-05 0, , ADRO 0, , , ASRI 0, , , BSDE 0, , , INDF 1,86E-05 0, , INTP 0, , , ITMG 0, , , KLBF 1,9E-05 0, , JURNAL FOURIER (016)

6 90 Indah Puspta Sar dan Mohammad Farhan Qudratullah 9. LPKR 0, , , LSIP 8,73E-05 0, , PGAS 0, , , SMGR 0, , , TLKM 0, , , UNTR 6,51E-05 0, , Sumber: dolah. Gambar 1 Grak Tpolog. Penentuan Portoolo Optmal Berkut n adalah hasl perhtungan dar tngkat return dan tngkat rsko dar portoolo-portoolo optmal Constant Correlaton Model dan untuk lebh elasnya dapat dlhat dalam tabel berkut: Tabel Tngkat Return dan Tngkat Rsko Portoolo Optmal. No. Poroolo Return Resko Raso 1 Portoolo A (54% ITMG, 18% ASRI, 4% PGAS, 4% TLKM) Portoolo B (76% PGAS, 4% SMGR) 0,1655 0,03 5,13 0,0978 0,0347, Portoolo C (69% ITMG, 5% ASRI, 6% TLKM) Portoolo D (74% PGAS, 19% SMGR, 7% LPKR) Portoolo E (54% ITMG, 18% ASRI, 4% PGAS, 4% SMGR) 0,1836 0,0445 4,1864 0,0970 0,035, ,1619 0,031 5,0455 JURNAL FOURIER (016)

7 Analss Knera Portoolo Optmal Constant Correlaton Model Pada Saham Syar ah 91 Pengukuran Knera Portoolo Optmal Saham Pengukuran knera portoolo optmal saham dalam peneltan n akan menggunakan 3 ndeks pengukuran yakn metode Sortno, Treynor Rato dan M. Metode Sortno Tabel 3 Knera Portoolo Optmal dengan Metode Sortno. Kode Saham SOR Portoolo A 0, , , Portoolo B 0, , , Portoolo C 0, , , Portoolo D 0, , , Portoolo E 0, ,141336, Treynor Rato Tabel 4 Knera Portoolo Optmal dengan Treynor Rato. Metode M-square (M ) Kode Saham Treynor Rato Portoolo A 0, , , Portoolo B 0, , , Portoolo C 0, , , Portoolo D 0, , , Portoolo E 0, , , Tabel 5 Knera Portoolo Optmal dengan Metode M-square (M). Kode Saham M-square (M ) Portoolo A 8, , , , Portoolo B 4, , , , Portoolo C 7, , , , Portoolo D 4, , , , Portoolo E 7, , , , Perbandngan Knera Portoolo Saham menggunakan U Statstk Tahapan n dgunakan untuk mengetahu ada atau tdaknya perbedaan knera saham-saham yang masuk ke dalam portoolo optmal dan sekalgus bertuuan memberkan awaban untuk hpotess yang telah dbuat sebelumnya. U statstk yang dgunakan ada 3 macam yakn U Normaltas, U ANOVA, dan U Kruskal Walls, berkut langkah-langkah penguan : a. Melakukan U Normaltas dengan Kolmogorov Smrnov U normaltas pada data bsa menggunakan banyak cara, salah satunya yang dgunakan dalam peneltan n, yatu u normaltas melalu Kolmogorov Smrnov. Berkut n adalah tabel u normaltas dengan Kolmogorov Smrnov: Tabel 6 U Normaltas. Kolmogorov Smrnov Keterangan Statstk u d Nla Sg. Nla Knera 0, ,03 Tdak Normal JURNAL FOURIER (016)

8 9 Indah Puspta Sar dan Mohammad Farhan Qudratullah Berdasarkan tabel u normaltas d atas, pada u Kolmogorov Smrnov tampak bahwa data nla knera memlk nla sgnkan sebesar 0,03 dengan kata lan atau H0 dtolak atau dapat dartkan bahwa data nla knera d atas tdak berdstrbus normal. Sehngga peneltan n dlanutkan dengan menggunakan u statstk non parametrk yatu u Kruskal Walls. b. Melakukan U Kruskal Walls Tabel 7 U Kruskal Walls. Kruskal Walls Keterangan Statstk u d Nla Sg. Nla Knera 0,060 0,970 Tdak Terdapat Perbedaan Berdasarkan hasl penguan ddapatkan nla sgnkans sebesar 0,060. Hal tu menunukkan bahwa nla sg < α (0,060 > 0,05) yang berart terbukt bla hpotess nol (H0) yang menggambarkan mean ketga metode knera portoolo saham tdak berbeda (sama) pada tngkat kepercayaan 95%. Sehngga dapat dkatakan ketga metode knera portoolo saham yakn metode Sortno, Treynor Rato dan M terbukt secara sgnkan tdak memlk perbedaan (sama). Kesmpulan Berdasarkan pembahasan d atas, terdapat beberapa kesmpulan yang dperoleh dar 'Analss Knera Portoolo Optmal Constant Correlaton Model pada Saham Syar ah dengan menggunakan Metode Sortno, Treynor Rato dan M ' untuk perode 1 Jun Maret 016', dantaranya: 1. Portoolo optmum yang dperoleh adalah portoolo A (yang terdr atas 4 (empat) saham yang memlk return tertngg dengan propors 54% saham ITMG, 18% saham ASRI, 4% saham PGAS, dan 4% saham TLKM. Adapun return portoolo A adalah adalah 0, dan rsko sebesar 0, Pengukuran knera portoolo yang dukur dengan metode Sortno, Treynor Rato dan M tdak berbeda pada tngkat kepercayaan 95%. Reerens [1] Atae, Younes. Evaluaton Perormance o 50 Top Companes Lsted n Tehran Stock Exchange by Sortno, EROV, and M3. Internatonal Journal o Economcs and Fnance. 01. [] Fabozz, Frank. J Manaemen Investas. Jakarta: Salemba Empat. [3] Jones, Charles P, 000, Investment Analyss and Management 7th ed, USA: John Wley & Sons, Inc. [4] Relly, Frank K. and Keth C. Brown Investment Analyss and Portolo Management. USA: Thomas South Western. [5] Sukarno, Mokhamad Analss Pembentukan Portoolo Optmal Saham Menggunakan Metode Sngle Indeks D Bursa Eek Jakarta. Thess Program Magster Manaemen Unverstas Dponegoro, tdak dpublkaskan. [6] Tandelln, Eduardus Analss Investas dan Manaemen Portoolo. Yogyakarta: BPFE. JURNAL FOURIER (016)

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/40

OVERVIEW 1/40 http://www..deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolo optmal. Perbedaan tentang aset bersko dan aset bebas rsko. Perbedaan preferens nvestor dalam memlh portofolo

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 010-NOVEMBER 011 Lulu Ul Jannah Fakultas Ekonom Unverstas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tga konsep dasar yang perlu dketahu untuk memaham pembentukan portofolo optmal, yatu: portofolo efsen dan portofolo optmal fungs utltas dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Analss Model Indeks Tunggal Portofolo Saham d Bursa Efek Indonesa (BEI) Perode 009-011 Mrah (mrah_vezmle@ymal.com) Trsnad Wjaya (trsnad@mdp.ac.d) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

CAPITAL ASSET PRICING MODEL

CAPITAL ASSET PRICING MODEL CAPITAL ASSET PRICING ODEL 1. Konsep CAP 2. Perumusan CAP (CL dan SL) 3. Pelonggaran CAP unya Alteza Konsep Dasar CAP Drumuskan oleh Sharpe, Lntner & ossn (1960an) odel yang menghubungkan expected return

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA Suramaya Suc Kewal Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Mus Palembang suramayasuc@yahoo.com Abstrak: Pembentukan Portofolo Optmal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 2, Oktober 2007 : ABSTRACT PENDAHULUAN. Oleh : Sutarti

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 2, Oktober 2007 : ABSTRACT PENDAHULUAN. Oleh : Sutarti JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No., Oktober 007 : 119-14 ANALISIS SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEKS MODEL Stud Kasus Pada Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL Calyptra: Jurnal Ilmah Mahasswa Unverstas Surabaya Vol.3 No.1 (014) OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL INTISARI Yulant Panjaya Manajemen

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Nama Rumpun Ilmu : 56 / Akuntans PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS PORTOFOLIO UNTUK MENENTUKAN EXPECTED RETURN OPTIMAL DAN RISIKO MINIMAL PADA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA

PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA Et,SE,MM Dosen Unverstas Bunda Mula e-mal: Mgdln11@yahoo.co.d ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19 Paramtasar, Mulyono Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal 19 Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal dan Rsko Mnmal pada Saham Perusahaan Telekomunkas yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia

Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-150 1 Analss Portofolo yang Optmal pada Indeks Kompas100 d Bursa Efek Indonesa Yuvta Sar Harun *1, Ervta Saftr, Trsnad Wjaya 3 Jurusan Manajemen, STIE MDP,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang semakn berkembang n, duna usaha dan ndustr mengalam kemajuan yang pesat, khususnya d bdang ndustr. Kemajuan perekonoman d Indonesa tdak terlepas dar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai 67 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tnjauan Teorets 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertan Pasar Modal Menurut Samsul (2006:43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permntaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

Analysis of Covariance (ANACOVA)

Analysis of Covariance (ANACOVA) Analss of Covarance ANACOVA Bett Kash Paramtha Ihda Ihsana Gempur Safar Oleh: La Ftran Muhammad Alawdo Erma Aprlana Eka Setanngsh Prof Dr Sr Haratm Kartko Program Stud Statstka FMIPA Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci