ANALISIS PENGENDALIAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL(CPO) PADA PKS. ADOLINA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGENDALIAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL(CPO) PADA PKS. ADOLINA"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGENDALIAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL(CPO) PADA PKS. ADOLINA SKIPSI WULANDHARI ( ) DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

2 ANALISIS PENGENDALIAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL(CPO) PADA PKS. ADOLINA SKRIPSI Dajukan untuk melengka tugas an memenuh syarat mencaa gelar Sarjana Sans WULANDHARI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

3 PERSETUJUAN Juul : ANALISIS PENGENDALIAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) PADA PKS. ADOLINA. Kategor : SKRIPSI Nama : WULANDHARI Nomor Inuk mahasswa : Program Stu : SARJARA (S) MATEMATIKA Deartemen Fakultas : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dluluskan Mean, November 009 Koms Pembmbng : Pembmbng Pembmbng Drs. Henry Ran Steu, M.S Drs. Fagzuhu Bu ulolo M.S NIP: NIP: Dketahu/Dsetuju oleh Deartemen Matematka FMIPA USU Ketua, Dr. Sab Suwlo, M.Sc NIP: Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

4 PERNYATAAN ANALISIS PENGENDALIAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) PADA PKS. ADOLINA SKRIPSI Saya mengaku bahwa skrs n aalah hasl kerja saya senr, kecual beberaa kutan an rngkasan yang masng-masng sebutkan sumbernya. Mean, November 009 WULANDHARI Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

5 v PENGHARGAAN Alhamulllahrabbl alamn enuls mengucakan syukur keharat Allah SWT, karena atas rahmat an karunanya enuls aat menyelesakan alam waktu yang telah tetakan. Selesanya enyusunan skrs n aalah berkat bantuan, bmbngan, an orongan ar berbaga hakbak secara langsung mauun tak langsung. Oleh karena tu enuls mengucakan terma kash keaa Drs. Fagzuhu Bu ulolo, M.S an Drs. Henry Ran Steu, M.S selaku embmbng aa enyelesaan skrs n yang telah memberkan anuan untuk menyemurnakan kajan n. Ucaan terma kash yang sebesar-besarnya juga tujukan keaa Dr. Sab Suwlo, M.Sc selaku Ketua Deartemen Matematka, an Dr. Ey Marlanto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematka an Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sumatera Utara. Serta ucaan terma kash keaa Pmnan, Staf an Karyawan PKS.Aolna atas bantuan an engarahannya selama rset an engumulan ata yang enuls butuhkan. Dan rekanrekan kulah terutama Febr D Gntng, Novta Hanayan, Sr Keumala, an Ela Ftr. Akhrnya, tak terluakan ucaan terma kash keaa Ayahana Ruan, Ibuna tercnta Inrawat, Om Dana Sasmta, an semua ahl keluarga yang selama n memberkan bantuan bak mater an ukungan yang erlukan. Semoga Allah SWT selalu melmahkan rahmat an karunanya serta merho nat an usaha yang kta lakukan. Amn. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

6 v ABSTRAK PKS. Aolna aalah erusahaan yang bergerak alam bang nustr embuatan Crue Palm Ol (CPO) an Mnyak Int. Dalam hal n enuls mengkhususkan eneltan aa rouks CPO. Peneltan n meruakan eneraan metoe engenalan rouks alam menentukan tngkat rouks otmal ar CPO an baya engaaan rouks yang mnmum. Perhtungan yang eroleh alam menggunakan teor n menghaslkan tngkat otmal rouks CPO alam seta utaran waktu aalah ,45 kg engan nterval waktu otmal yang butuhkan untuk memrouks CPO aalah selama,84 bulan. Dan erusahaan aat menghemat baya sebesar R ,07 er bulan engan menerakan metoe engenalan erseaan alam kegatannya. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

7 v ABSTRAC PKS. Aolna s a comany whch whch actve n makng nustry. n ths case wrter major ths research roucton of CPO an ketel ol. Ths research reresent alyng of metho oeraton of roucton n etermnng otmal roucton level of CPO an exense levyng of roucton whch s mnmum. Calculaton whch s obtane n usng ths theory yel otmal level of roucton of CPO n every tme rotaton s ,45 kg wth otmal tme nterval whch requre to rouce CPO s urng,84 months. An comany can cost effectve equal to R ,07 er month by alyng nventory control metho n ts actvty. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

8 v DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Is Daftar Tabel Daftar Gambar v v v v x x Bab Penahuluan. Latar Belakang. Ientfkas Masalah.3 Pembatasan Masalah.4 Maksu an Tujuan Peneltan 3.5 Kajan Pustaka 3.6 Metoolog Penltan 5 Bab Lanasan Teor 6. Uj Kenormalan Lllefors 6. Pengenalan Prouks 7.3 Klasfkas Baya Perseaan 9.4 Tujuan Pengenalan Perseaan.5 Moel Pengenalan Perseaan 4 Bab 3 Pengumulan Data 9 3. Sejarah Sngkat PKS Aolna Lokas Perusahaan Ruang Lngku Usaha 0 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

9 v 3. Pengumulan Data 0 Bab 4 Pengolahan Data an Pemecahan Masalah 4 4. Uj Kenormalan Data engan Uj Lllefors 4 4. Perhtungan Berasarkan Kons Perusahaan Perhtungan engan Metoe Pengenalan Perseaan Tngkat otmal rouks ( Q ) Interval waktu otmal untuk ta utaran rouks Baya total erseaan mnmum aa rouks CPO Rangkuman Pembahasan 33 Bab 5 Kesmulan an Saran Kesmulan Saran 36 Daftar Pustaka 37 Lamran Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

10 x DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3. Jumlah Prouks Mnyak Sawt (CPO) tahun Tabel 3. Jumlah Penyaluran CPO tahun Tabel 3.3 Baya Pengaaan Prouks CPO tahun Tabel 3.4 Harga Pokok CPO tahun Tabel 4. Uj Kenurmalan Data Penyaluran CPO Tahun Tabel 4. Uj Kenurmalan Data Penyaluran CPO Tahun Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

11 x DAFTAR GAMBAR Gambar. Skema Masalah Perseaan 9 Gambar. Kurva Baya Total Perseaan Gambar.3 Grafk Moel Perseaan 5 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

12 BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Pengenalan rouks serng sebut sebaga sstem rouks yang meruakan suatu sstem untuk membuat rouk (mengubah bahan baku menja barang) yang melbatkan fungs manajemen untuk merencanakan an mengenalkan roses embuatan tersebut. Serng engan menngkatnya tngkat enaatan masyarakat, ara engusaha akan terorong untuk lebh gat berrouks untuk memenuh kengnan asar yang terus menngkat. Sehngga kelangsungan kegatan rouks bag erusahaan aat berjalan lancar aabla erusahaan tersebut aat memertahankan jumlah erseaan yang otmal yang aat memenuh kebutuhan bahan alam jumlah an waktu yang teat engan total baya semnmal mungkn, engan kata lan aat memenuh kebutuhan seta saat aa kons yang ekonoms tnjau ar ongkos-ongkos yang tmbul akbat aanya erseaan. Masalah enentuan besarnya erseaan meruakan masalah yang entng bag erusahaan alam engenalan rouks, karena engenalan rouks memunya efek terhaa keuntungan erusahaan. Aanya erseaan bahan baku yang terlalu besar banngkan kebutuhan erusahaan alam memrouks, maka akan menambah beban baya enymanan an emelharaan alam guang, serta aanya kemungknan terjanya enyusutan kualtas yang tak bsa ertahankan sehngga erusahaan akan mengalam kerugan. Dan sebalknya, jka erseaan bahan yang terlalu kecl akan mengakbatkan kemacetan alam rouks, an ermntaan konsumen tak terenuh seutuhnya sehngga erusahaan akan mengalam kerugan. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

13 Dalam hal n engenalan rouks bertujuan untuk mencaa kesembangan rouks engan baya yang mnmum untuk mencaa keuntungan yang maksmum. Dan engenalan rouks maksukan untuk menayagunakan sumber aya rouks yang terbatas secara efektf, terutama alam usaha memenuh ermntaan konsumen an menctakan keuntungan bag erusahaan.. Ientfkas Masalah Sehubungan engan kegatan engolahan kelaa sawt menja CPO aa PKS. Aolna, bahwa aa waktu-waktu tertentu (bukan aa waktu yang teta) terja kelebhan an ss lan terja kekurangan bahan baku an hasl rouks sehngga rouks tak stabl. Oleh karena tu, engenalan rouksnya memerlukan erencanaan yang seefsen mungkn. Berasarkan engamatan enuls, maka masalah yang akan urakan alam eneltan n aalah sebaga berkut : a. Seberaa besar tngkat engaaan rouks otmal CPO aa seta utaran rouks. b. Beraa lama nterval waktu otmal yang butuhkan alam engaaan rouks otmal. c. Menentukan total baya erseaan mnmum seta utaran rouks..3 Pembatasan Masalah Suaya embahasan masalah alam tulsan n tak menymang, maka erlu lakukan beberaa batasan masalah an asums-asums sebaga berkut : a. Penuls hanya mengurakan tngkat erseaan otmal ar rouks CPO. b. Data yang eroleh bersumber ar ars-ars erusahaan aa Laoran Manajemen Bulanan I (LMB I) Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

14 3 c. Proses engolahan an kebjakan erusahaan tak berubah selama jangka waktu emecahan masalah.. Baya yang tmbul akbat kekurangan rouks angga tak aa..4 Maksu an Tujuan Peneltan Maksu an tujuan eneltan n aalah untuk mengenalkan rouks em mencaa kesembangan rouks yang otmal engan baya yang mnmum em kesembangan antara kerugan an keuntungan yang erta oleh erusahaan. Dar nformas an ata yang telah kumulkan ar hak erusahaan, maka akan lakukan analss an engolahan ata engan tujuan : a. Untuk menghtung tngkat engaaan rouks otmal CPO aa seta utaran rouks. b. Untuk menghtung beraa lama nterval waktu otmal yang butuhkan alam engaaan rouks otmal. c. Untuk menentukan total baya erseaan mnmum seta utaran rouks.. Membanngkan erhtungan antara kons rouks erusahaan engan erhtungan yang menggunakan metoe engenalan rerseaan...5 Kajan Pustaka Sebaga sumber enunjang teor alam enulsan tugas akhr n enuls menggunakan beberaa buku antara lan :. Amnun, 005. Prns-rns Oeras Rset. Menyatakan bahwa enenalan erseaan meruakan engumulan atau enymanan komotas yang akan gunakan untuk memenuh ernntaan ar waktu ke waktu. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

15 4. Teguh Baroto, 00. Perencanaan an Pengenalan Prouks. Menyatakan bahwa sstem rouks meruakan suatu sstem untuk membuat rouk (mengubah bahan baku menja barang) yang melbatkan fungs manajemen (yang bersfat abstrak) untuk merencanakan an mengenalkan roses embuatan rouk. 3. Zulan Yamt, 999. Manajemen Perseaan. Menyatakan bahwa aanya faktor yang jakan sebaga fungs erlunya engenalan erseaan, yatu faktor waktu, faktor ketakastan waktu atang, faktor ketakastan enggunaan alam abrk, an faktor ekonoms. 4. Sswanto, 007. Oeratons Research Jl Untuk menghtung tngkat erseaan otmal seta utaran rouks, menggunakan rumus sebaga berkut : Q h DS engan : D : ermntaan aa seta eroe S : baya engaaan rouks h : baya sman : jumlah enyaluran rouks er satuan waktu : keceatan rouks er satuan waktu 5. Suryono Hassan, 009. STATISTIKA (Peoman, Teor, an Alkas). Menerangkan an menyajkan langkah-langkah Uj Normaltas engan Lllefors. 6. Hanoko T. Han, 994. Dasar-asar Manajemen Prouks an Oeras. Menyatakan bahwa baya enymanan erseaan basanya berksar antara % sama 40% ar baya atau harga okok. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

16 5.6 Metoolog Peneltan Peneltan n meruakan stu kasus aa PKS. Aolna. Langkah-langkah yang lakukan alam eneltan n aalah sebaga berkut :. Pengumulan Data. Dalam eneltan n metoe yang gunakan aalah metoe okumentas. Metoe okumentas meruakan engumulan ata yang erlukan engan cara memelajar an mengut ars-ars an catatan-catatan yang aa alam laoran erseaan alam erusahaan tersebut. Aaun ata yang butuhkan aalah : a. Jumlah rouks CPO bulan Januar 007 s/ Desember 008 b. Jumlah enyaluran rouks CPO bulan Januar 007 s/ Desember 008. c. Baya engaaan rouks CPO bulan Januar 007 s/ Desember Baya enymanan CPO er klogram.. Pengolahan ata, berua : a. Menguj kenormalan ata, ata yang telah kumulkan akan uj aakah ata berstrbus normal engan menggunakan uj kenormalan lllefors. b. Menghtung tngkat otmal yatu baya otmal aa engaaan erseaan hasl rouks (mnyak CPO an nt sawt) an nterval waktu aa seta utaran rouks. 3. Dar engolahan ata, maka aat tentukan solus yang otmal yang menja beberaa kesmulan. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

17 6 BAB LANDASAN TEORI. Uj Kenormalan Lllefors Perumusan lmu statstka juga berguna alam engenalan erseaan an basanya gunakan untuk mengetahu ola strbus aa yang aka. Pola strbus tu aat ketahu engan melakukan uj kenormalan Lllefors. Anakan samel berukuran n engan nla ata : x...,, x, x, x 3 n. Berasarkan samel n akan uj ua hotesa, sebaga berkut : H 0 : Data yang eroleh berstrbus normal. H : Data yang eroleh tak berstrbus normal. Proseur yang harus lakukan untuk engujan hotesa antara lan : a. Nla ata x, x, x,..., x 3 n, jakan angka baku Z, Z, Z,..., Z 3 n engan menggunakan rumus : Z x S x engan x S rata-rata samel smangan baku,, 3,..., n Untuk menghtung rata-rata samel engamatan gunakan rumus : x n n x mana n = banyak ata ; Dan untuk menghtung smangan baku ar samel gunakan rumus : Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

18 7 S n ( x n x) b. Htung eluang F Z ) P ( Z Z ) engan menggunakan aftar ( strbus normal stanar. c. Htung roors Z, Z, Z,..., Z n Z, jka roors n nyatakan 3 sebaga S Z ), maka : ( S ( Z ) Z, Z, Z n 3,..., Z n. Htung selsh antara F Z ) engan S Z ), yatu : F ( Z ) S ( Z ) ( ( e. Htung harga maksmum antara F Z ) S ( Z ), yatu : ( L max F ( Z ) S ( Z ) untuk,, 3,..., n f. Krtera engamblan keutusan aalah : Jka L L L ( n ) ( n ) ; maka ; maka H H 0 0 terma tolak engan L ( n ) aalah nla krts uj kenormalan lllefors engan taraf nyata an banyaknya samel n.. Pengenalan Prouks. Pengenalan rouks serng sebut sebaga sstem rouks yang meruakan suatu sstem untuk membuat rouk (mengubah bahan baku menja barang) Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

19 8 yang melbatkan fungs manajemen untuk merencanakan an mengenalkan roses embuatan tersebut. Dan erseaan meruakan smanan materal yang berua bahan mentah, barang alam roses an barang ja. Dar suut anang sebuah erusahaan maka erseaan aalah sebuah nvestas moal yang butuhkan untuk menyman materal aa kons tertentu. Masalah umum alam suatu moel erseaan bersumber aa kejaan-kejaan yang haa ta saat alam bang usaha, bak bang agang mauun bang nustr. Kejaan n aat berua terseanya barang yang terlalu banyak atau barang yang terlalu sekt alam memenuh ermntaan elanggan masa yang akan atang. Hal n bsa menatangkan resko bag erusahaan, aabla barang terlalu banyak alam erseaan maka erusahaan akan menanggung baya tambahan seert baya sewa guang, enyusutan barang, nvestas moal yang tertanam alam erseaan, an sebaganya. Namun aabla erseaan terlalu sekt maka elanggan akan merasa kecewa an akhrnya akan merugkan erusahaan tu senr. Salah satu ersoalan manajemen yang otensal aalah erseaan. Manajemen yang tak bak terhaa erseaan bsa berakbat serus terhaa organsas. Tujuan yang henak caa alam enyelesaan masalah erseaan aalah memnmumkan baya total erseaan. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

20 9 Masalah-masalah erseaan Pemnmuman Baya Total Perseaan Baya Pesan Baya Pembelan Baya Sman Baya Stock-out Gambar. Skema Masalah Perseaan Dalam sstem manufaktur, erseaan aat bag alam 3 bentuk yatu : a. Perseaan bahan baku b. Perseaan barang setengah ja c. Perseaan barang ja Permasalahan alam sstem manufaktur n umumnya ermasalahan kualtas yang berhubungan engan jumlah barang yang akan buat an jumlah erseaannya, an ermasalahan kualtatf yang melut engorgansasan, mekansme, amnstras, an sstem nformas erseaan..3 Klasfkas Baya Perseaan. Banyak masalah engamblan keutusan alam manajemen erseaan aat atas engan cara menentukan krtera ekonom. Untuk tu memertmbangkan baya menja ersoalan utama. Dalam hal n emahaman tentang struktur baya erseaan menja hal yang sangat entng. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

21 0 Baya-baya yang gunakan alam analss aalah : a. Baya Pemesanan (Orerng Cost) Baya esan tmbul aa saat terja roses emesanan suatu barang, seert baya-baya embuatan surat, teleon, fax, an baya-baya overhea lan yang secara roorsonal tmbul karena roses embuatan sebuah esanan barang. Karena seta kal suatu barang esan, erusahaan menanggung baya emesanan. Secara normal baya er esanan ( luar baya bahan an otongan kuanttas) tak nak bla kuanttas esanan bertambah besar. Teta bla semakn banyak komonen yang esan seta kal emasanan, jumlah esanan er eroe turun. Maka baya emesanan total akan turun. In berart, baya emesanan total er eroe aalah sama engan jumlah esanan yang lakukan seta eroe kalkan baya yang harus keluarkan seta kal emesanan. b. Baya Sman (Carryng Cost) Baya sman tmbul aa saat terja roses enymanan suatu barang, seert sewa guang, rem asurans, baya keamanan, an baya-baya overhea lan yang tmbul karena roses enymanan suatu barang. Baya enymanan erseaan basanya berksar antara % sama 40% ar baya atau harga okok. Baya enymanan er eroe akan semakn besar aabla kuantatas bahan yang esan semakn banyak, atau rata-rata erseaan semakn tngg. c. Baya Kehabsan Perseaan (Shortage Cost) Baya kehabsan erseaan tmbul aa saat erseaan habs atau tak tersea. Yang termasuk alam baya n aalah kerugan karena mesn berhent, atau karyawan tak bekerja, eluang yang hlang untuk memeroleh keuntungan. Dar semua baya-baya yang Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

22 berhubungan engan tngkat erseaan, baya kekurangan bahan aalah baya yang alng sult erkrakan. Karena baya n tmbul aabla erseaan tak mencuku aanya ermntaan bahan.. Baya Pembelan (Purchase Cost) Baya Pembelan tmbul aa saat embelan suatu barang. Secara seerhana baya-baya yang termasuk alam kategor n aalah bayabaya yang harus keluarkan untuk membayar embelan erseaan. Namun emkan, baya-baya yang gunakan alam analss erseaan aalah baya-baya yang relevan. Artnya baya-baya tersebut muncul karena roses engenalan erseaan sehngga relevan gunakan sebaga arameter ar moel-moel erseaan. Kesalahan alam enggunaan atau roses enetaan kategor baya-baya tersebut sebaga arameter ar moel aat menyesatkan analss an selanjutnya akan mengakbatkan kesalahan alanm roses embuatan keutusan mamnajemen erseaan. Sebaga lustras aat erlhatkan bagaman hubungan antara tngkat erseaan an jumlah baya, sebaga berkut: Gambar. Kurva Baya Total Perseaan Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

23 .4 Tujuan Pengenalan Perseaan. Tujuan utama ar erseaan bahan baku aalah menghubungkan emasok engan abrk. Demkan juga erseaan barang alam roses an erseaan barang ja. Aa tga alasan mengaa erseaan erlukan :. Menghlangkan engaruh ketakastan. Untuk menghaa ketakastan maka aa sstem erseaan tetakan erseaan arurat yang namakan safety stock, yakn : a. Aabla ermntaan telah ketahu maka erseaan barang alam roses an barang ja akan sesuakan engan ermntaan, alam hal n tak erlu aa erseaan an aabla aa gejolak ermntaan akan teruskan ke bagan rouks an bagan rouks akan berusaha mengatas gejolak ermntaan tersebut. b. Safety stock aat mengatas hal seert n tana kut camur bagan rouks. Demkan juga engan erseaan bahan baku yang akan menyera seananya aa gejolak ar emasok. Seangkan erseaan barang setengah ja gunakan untuk mengatas gejolak aa roses rouks yang antara lan sebabkan karena kerusakan mesn rouks atauun eralatannya, ekerja yang tak atuh an erubahan jawal yang sangat ceat. Jka sumber ar ketakastan aat hlangkan maka jumlah erseaan mauun safety stock aat kurang.. Member waktu luang untuk engelolaan rouks an embelan. Kaang-kaang lebh ekonoms memrouks barang alam roses atau barang ja alam jumlah besar atau atau aket yang kemuan sman sebaga erseaan. Selama erseaan mash aa maka Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

24 3 roses rouks hentkan an akan mula lag bla ketahu erseaan hamr habs. Pertmbangan n memberkan beberaa kemuahan sebaga berkut : Memberkan kemungknan untuk menyebarkan an meratakan beban baya nvestas aa sejumlah rouk. Memungknkan enggunaan satu eralatan untuk menghaslkan bermacam-macam jens rouk. Seert halnya aa waktu membel bahan baku, engan ertmbangkan aa baya emesanan, baya angkut an engurangan harga karena embelan alam jumlah yang banyak, maka lebh murah membel alam arta besar atau Lot. Pembelan bahan baku alam arta besar atau lot akan lebh ekonoms Dan lakukan aa eroe tertentu yang namakan cycle nventory, Karena embelan alam jumlah banyak maka sebagan gunakan untuk rouks an sebagan lag sman sebaga erseaan guang. 3. Untuk mengantsas erubahan aa eman an suly. Perseaan ersakan untuk menghaa beberaa kons yang menunjukkan erubahan eman an suly, yakn : Bla aa erkraan erubahan harga an erseaan bahan baku. Sebaga ersaan menghaa romos asar mana sejumlah besar barang ja sman menunggu enjualan tersebut. Perusahaan yang melakukan rouks engan jumlah outut teta akan mengalam kelebhan rouk aa kons ermntaan yang renah atau aa kons low season (musm lesu). Kelebhan rouk akan sman sebaga erseaan yang akan gunakan nant aabla rouks outut tak aat Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

25 4 memenuh lonjakan ermntaan yatu aa eak season (musm rama)..5 Moel Pengenalan Perseaan Perseaan maksmumum alam moel erseaan alam eneltan n meruakan erseaan bertaha, karena tngkat rouks harus memenuh tngkat ermntaan sehngga an ertambahan erseaan langsung gunakan. Maka tngkat ertambahan erseaan aalah. Jka kebutuhan untuk seta sklus esanan ulang aalah D engan tngkat emakaan erseaan sebesar an mula ar t 0, maka kebutuhan tu harus terenuh sejak ar t 0 hngga t secara bertaha engan tngkat ertambahan sebesar. Secara kumulatf, jumlah ertambahan bahan bertaha erseaan tu menja sebesar Q yatu sesua engan jumlah ermntaan D. Oleh karena tu, akumulas enambahan erseaan hanya akan terja sama engan t sebesar Q max. Penambahan erseaan tu tak akan terja lag antara t t. Perseaan sebesar Q max tu kemuan akan teat habs gunakan t mana roses ertambahan erseaan eroe selanjutnya. Perumusan moel yang gunakan alam eneltan n aalah moel erseaan engan stock, mana varabel-varabel yang gunakan aalah sebaga berkut : = keceatan rouks er satuan waktu = jumlah enyaluran rouks er satuan waktu - = tngkat ertumbuhan erseaan D = ermntaan aa seta eroe Q = jumlah ertambahan erseaan atau rouks untuk seta kal ertambahan atau rouks Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

26 5 t = eroe waktu enambahan atau rouks Moel erseaan yang teat untuk keaaan erusahaan n aat lustraskan sebaga berkut : Gambar.3 Grafk Moel Perseaan Berasarkan Gambar.3, aat ketahu bahwa ertambahan erseaan terja selama t, maka Q t ( ) max. Selanjutnya, erseaan maksmum erseaan rata-ratanya menja Q max tersebut akan habs teraka, sehngga Q max t ( ) () Untuk memenuh erseaan sebesar Q erlukan waktu selama t engan tngkat ertambahan erseaan sebesar maka : Q t atau Q t () Jka ersamaan () substtuskan ke ersamaan () erseaan rata-rata tu Q AVE akan menja Q ( ) Q AVE atau Q AVE Q ( ) Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

27 6 Sehngga Q Q AVE (3) (BS) aalah : Bla baya sman er unt seta eroe aalah h maka Baya Sman Q BS h (4) Baya esan (BP) aalah D BP S (5) Q Dengan : D = ermntaan seta eroe S = jumlah erseaan yang esan seta kal esan Maka Baya Total Perseaan (BTP) aalah Baya Total Perseaan = Baya Pesan + Baya Sman Dar ersamaan (4) an (5), maka : D Q BTP S h Q (6) Agar eroleh Baya Total Perseaan mnmum maka ersamaan (6) harus mnmumkan untuk Q, syarat BTP f (Q) mnmum aalah ( BTP ) ( Q ) sehngga ar ersamaan (6), eroleh : D Q BTP S h Q ( BTP ) ( Q ) DS Q h ( BTP ) karena 0, maka : ( Q ) DS Q h 0 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

28 7 h DS Q Q h DS Sehngga erseaan otmal untuk seta rouks aalah Q h S......(7) Dan waktu otmal yang butuhkan untuk satu utaran rouks aalah: t Q (8) Substtuskan ersamaan (7) ke alam ersamaan (8) an eroleh waktu otmal yang butuhkan untuk satu utaran rouks aalah : S t (9) 0 h Bla Q otmal aa ersamaan (7) substtuskan ke ersamaan (6), maka eroleh moel matematk untuk Baya Total Perseaan mnmum. Q BTP S h S S h BTP S h S h S h BTP S h Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

29 8 S BTP S h BTP S S h S h Ja Baya Total Perseaan mnmum er satuan waktu aalah BTP S h (0) Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

30 BAB 3 PENGUMPULAN DATA 3. Sejarah Sngkat PKS. Aolna. Unt Usaha Aolna rkan oleh emerntahan Belana sejak tahun 96 engan nama NV Cultur Maatschay (NV CMO) yang bergerak alam bu aya tembakau. Paa tahun 938 bu aya tembakau rubah menja Kelaa Sawt an Karet engan nama NV Serang Cultuur Maatschay (NV SCM). Sejak tanggal Maret 996 sama saat n Aolna meruakan salah satu Unt Usaha ar PTP Nusantara IV (Persero) an meruakan Baan Usaha Mlk Negara (BUMN). Luas areal Hak Guna Usaha Kebun Aolna seluas 8.965,69 ha, bag menja tga bagan yatu : Kelaa Sawt = 6060 ha, Kakao =.576 ha, ll = 39,69 ha (Emlasment, onok, bbtan, abrk, ll). 3.. Lokas Perusahaan. Sesua Surat Keutusan Dreks PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor : 04.3/Kts/Org/93/XII/998 tanggal 7 Desember 998 memutuskan terhtung mula tanggal 0 Januar 999 melebur Kebun Bangun Purba an merubah statusnya menja Afelng Unt Kebun Aolna. Unt Usaha Aolna meruakan ntu gerbang PT. Nusantara IV beraa Kabuaten Del Serang Beaga teatnya nggr jalan raya Mean- Pematang Santar engan jarak 38 Km ar Mean. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

31 0 3.. Ruang Lngku Usaha. PKS (Pabrk Kelaa Sawt) Aolna erbaungan meruakan suatu erusahaan yang bergerak bang engolahan TBS (Tanan Buah Segar) kelaa sawt yang haslkan ar kebun-kebun rakyat an kebun senr. Pabrk n rkan engan kaastas 30 ton TBS/jam yang berart bla abrk bekerja engan kaastas enuh (0 jam/har) akan mengolah 600 ton TBS menja CPO (Crue Palm Ol) sebesar 4.05% (renemen MS) an nt sawt 5.5% (renemen IS). Teta aa kenyataannya PKS Aolna hanya mamu mengolah TBS bawah 600 ton sehngga untuk rememen MS an rememen IS tak tercaa sesua engan renemen abrk. Hal n lebh sebabkan oleh faktor keterseaan TBS an kons TBS yang akan olah. 3. Pengumulan Data. Data yang erlukan eroleh berasarkan engamatan langsung lngkungan PKS. Aolna, wawancara an skus engan hak erusahaan serta mengut ata an nformas ar ars LMB II (Laoran Manajemen Bulanan II) yang sesua engan ata yang butuhkan alam emecahan masalah. Data yang kumulkan sesua engan batasann ersoalan yatu berua :. Data jumlah rouks CPO selama eroe Januar 007 sama engan Desember Data jumlah enyaluran rouks CPO selama eroe Januar 007 sama engan Desember Data baya engaaan rouks (set-u costs) selama eroe Januar 007 sama engan Desember 008. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

32 4. Data baya enymanan (carryng costs) selama tahun 007 sama engan tahun 008. Baya enymanan n htung sebesar 5% ar harga okok CPO er klogram. Aaun ata yang eroleh ar erusahaan aat lhat aa tabel 3., tabel 3., tabel 3.3, an tabel 3.4, sebaga berkut : Tabel 3. Jumlah Prouks Mnyak Sawt (CPO) tahun Tahun(kg) No Bulan Januar Februar Maret Arl Me Jun Jul Agustus Setember Oktober November Desember JUMLAH Sumber : Laoran Manajemen Bulanan II (LMB II ) Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

33 Tabel 3. Jumlah Penyaluran CPO tahun Tahun(kg) No Bulan Januar Februar Maret Arl Me Jun Jul Agustus Setember Oktober November Desember JUMLAH Sumber : Laoran Manajemen Bulanan II (LMB II ) Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

34 3 Tabel 3.3 Baya Pengaaan Prouks CPO tahun Tahun(kg) No Bulan Januar Februar Maret Arl Me Jun Jul Agustus Setember Oktober November Desember JUMLAH Sumber : Laoran Manajemen Bulanan II (LMB II ) Tabel 3.4 Harga Pokok CPO tahun Tahun Baya / kg Jumlah R.5.000,00 R.8.99,00 R.3.99,00 Sumber : etk.com Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

35 BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN PEMECAHAN MASALAH 4. Uj Kenormalan Data engan Uj Lllefors. Analss strbus kemungknan aa ata enyaluran CPO aa tahun 007 an 008. Langkah-langkah untuk menganalss ata enyaluran CPO aa tahun 007 aalah sebaga berkut : a. Rata- rata enyaluran CPO: x n x = ,75 b. Smangan baku enyaluran CPO : S ( x n x) = ,599 c. Htung Z engan rumus : Z Z x x s ,599,5698 Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 5. Htung F Z ) engan rumus : ( F ( Z ) P ( Z Z ) F ( Z ) P ( Z,5698 ) 0,0594 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

36 5 Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 6. e. Htung S Z ) engan rumus : S ( Z S ( Z ) ) ( banyaknya z, z n 0,0833,..., z Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 7. n z f. Htung F Z ) S ( Z ) engan cara sebaga berkut : ( F ( Z ) S ( Z ) (0,0594 ) (0,0833 ) 0,039 Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 8. N x x ,75 Tabel 4. UJI KENORMALAN DATA UNTUK PENYALURAN CPO TAHUN 007 x x ( x ) , , , , , , , , , , ,5 58.8,5-8.87,75 x , , , , , , , , , , , ,5 z F z ) S z ) F z ) S ( z ) ( ( ( g. Dar Tabel 4. kolom 8 aat lhat L htung max F ( Z ) S ( Z ) 0,0877 L L eroleh ar Lamran I engan taraf nyata TABEL 0,05 an n =. ( n ) Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

37 6 L ( n L ) ( )( ) 0,4 Maka L Htung L TABEL, berart ata enyaluran CPO mula Januar sama Desember 007 telah mengkut strbus normal. Langkah-langkah untuk menganalss ata enyaluran CPO aa tahun 008 aalah sebaga berkut : a. Rata- rata enyaluran CPO: x n x = ,083 b. Smangan baku enyaluran CPO : S ( x n x) = ,758 c. Htung Z engan rumus : Z Z x x s ,93,669, ,758 0,46 Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 5. Htung F Z ) engan rumus : ( F ( Z ) P ( Z F ( Z ) P ( Z Z ) 0,46 ) 0,38 Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 6. e. Htung S Z ) engan rumus : ( Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

38 7 S ( Z ) banyaknya z, z n,..., z n z S ( Z ) 0,3333 Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 7. f. Htung F Z ) S ( Z ) engan cara sebaga berkut : ( F ( Z ) S ( Z ) (0,38 ) (0,3333 ) 0,005 Hasl selanjutnya aat lhat aa Tabel 4. kolom 8. Tabel 4. UJI KENORMALAN DATA UNTUK PENYALURAN CPO TAHUN 008 n x x x ( x ) x F ( z ) S ( z ) z F z ) S z ) ( ( , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,9088 x ,083 g. Dar Tabel 4. kolom 8 aat lhat L htung max F ( Z ) S ( Z ) 0,436 L L eroleh ar Lamran I engan taraf nyata TABEL 0,05 an n =. ( n ) L ( n L ) ( )( ) 0,4 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

39 8 Maka L Htung L TABEL, berart ata enyaluran CPO mula Januar sama Desember 008 telah mengkut strbus normal. 4. Perhtungan berasarkan kons erusahaan. Dar hasl engujan kenormalan ata engan uj lllefors, eroleh bahwa ata enyaluran rouks CPO berstrbus normal. Maka moel erseaan yang ergunakan aalah moel erseaan engan stock. Berasarkan hasl eneltan ata erusahaan aat ketahu bahwa : Laju rouks CPO er bulan aalah : jumlah rouks tahun 007 jumlah 4 rouks tahun ,9 kg Maka rata-rata jumlah rouks CPO er bulan aalah ,9 kg. Laju enyaluran rouks CPO er bulan aalah : enyaluran rouks tahun enyaluran rouks tahun ,47 Maka rata-rata jumlah enyaluran rouks CPO er bulan aalah ,47 kg. Lamanya mesn beroeras selama satu eroe aalah : Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

40 9 t Jumlah enyaluran rouks Laju rouks t ,9 t 3,84 bulan Baya enymanan CPO er klogram. Penghtungan baya enymanan (h) aalah berasarkan aa harga okok CPO una aa tahun 007 an 008, mana baya enymanan erklogram CPO aalh sebesar 5 % ar harga okoknya, yatu sebesar : h h h 5 % ,5 99,75 Maka eroleh baya enymanan (h) CPO erklogram aalah sebesar R99,75. Dengan emkan, erhtungan untuk menentukan total baya yang keluarkan oleh erusahaan untuk erseaan CPO aalah sebesar : BTP D Q S Q h BTP ( ,47 ( ,9 ) ) ( ,65 ) ( ,9 ) 99,75 ( ,47 ) ( ,9 ) BTP , ,9 BTP R ,88 Maka baya untuk engaaan erseaan rouks CPO alam ua eroe sekalgus aalah sebesar : Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

41 30 BTP t R ,688 R.364 3, ,009 Dan baya engaaan erseaan rouks CPO alam satu eroe aalah : R ,009 R , Perhtungan engan metoe engenalan erseaan. Semua erhtungan engenalan erseaan rouks lakukan berasarkan ata-ata yang eroleh ar PKS. Aolna yang sebelumnya telah sajkan aa Tabel 3., Tabel 3., Tabel 3.3, Tabel 3.4. Aaun erhtungan yang lakukan antara lan, yatu : a. Perhtungan tngkat otmal rouks. b. Baya total erseaan mnmum aa rouks CPO. c. Interval waktu otmal untuk ta utaran rouks.. Total baya engaaan erseaan rouks Tngkat otmal rouks ( Q ). Berasarkan ata yang telah sajkan sebelumnya, maka eroleh nla ar : a. Rata-rata jumlah rouks CPO er bulan. = ,9 kg. b. Rata-rata jumlah enyaluran rouks CPO er bulan. = ,47 kg. c. Rata-rata baya engaaan rouks CPO er bulan. S = R ,5. Baya enymanan (h) CPO erklogram h = R99,75 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

42 3 Selanjutnya lakukan erhtungan tngkat rouks otmal CPO ( Q ) seta utaran rouks engan menggunakan rumus : Q S h Q ( ,5 ) ( ,47 ) (99,75 ) , ,9 Q ,685 6,443 Q ,45 Dar erhtungan atas eroleh tngkat rouks CPO otmal alam seta utaran rouks aalah sebanyak ,45 kg Interval waktu otmal untuk ta utaran rouks. Penghtungan nterval waktu otmal rouks CPO engan menggunakan rumus : t 0 h S t 0 (99,75 ) ( ,65 ) ,47 ( ,47 ) ,9 t t 0 0 5,777,84 Maka nterval waktu otmal aa seta utaran rouks aalah,84 bulan. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

43 Baya total erseaan mnmum aa rouks CPO. Penghtungan Baya Total Perseaan (BTP) mnmum alam engaaan rouks CPO menggunakan rumus : BTP S h BTP ( ,47 ) ( ,65 ) (99,75 ) , ,9 BTP ,89 BTP ,3 Karena BTP yang eroleh ar hasl erhtungan aalah sebesar R ,3 er bulan, sehngga baya engaaan erseaan rouks alam seta utaran rouks otmalnya aalah : BTP t 0 R ,3,84 R ,05 Berasarkan hasl erhtungan maka eroleh jumlah rouks engan baya mnmum umtuk engaaan erseaannya alam satu utaran erseaan. Selanjutnya akan htung jumlah utaran rouks CPO, nterval waktu utaran rouks, an lamanya mesn berrouks ta utaran rouks yang htung alam ua eroe eroe eneltan yatu selama 4 bulan. Aaun erhtungannya lakukan sebaga berkut : a. Jumlah utaran rouks alam ua eroe berturut-turut aalah : T t 4,84,05 Dan jumlah utaran rouks CPO ta eroenya aalah 0,5 bulan. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

44 33 b. Baya mnmum alam engaaan erseaan rouks CPO alam ua eroe sekalgus sebesar : BTP T t R ,05.05 R ,3546 Sehngga baya engaaan erseaan rouks CPO untuk seta eroenya aalah : R ,3546 R ,773 c. Waktu yang butuhkan alam ta utaran rouksnya aalah : Q , ,9,69 Ja lamanya waktu utaran rouksnya aalah,69 bulan. 4.4 Rangkuman Pembahasan. Berasarkan hasl erhtungan yang lakukan aa subbab sebelumnya, an haslnya rangkum, sebaga berkut : a. Perhtungan yang lakukan berasarkan engan kons erusahaan, eroleh :. Laju rouks CPO seta bulannya aalah ,9 kg.. Baya engaaan rouks CPO aalah sebesar R ,00096 b. Perhtungan yang lakukan berasarkan engan metoe engenalan erseaan, eroleh :. Tngkat otmal ar rouks CPO aalah sebesar ,45 kg.. Interval waktu otmal rouks aalah,84 bulan seta utaran rouksnya engan jumlah utaran rouks,4 bulan seta eroe. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

45 34 3.Baya mnmum alam engaaan erseaan rouks CPO seta eroenya sebesar R , 773 Perbanngan erhtungan antara metoe engenalan erseaan engan cara yang berasarkan kons erusahaan, aat lhat aa tabel berkut : Tabel 4.3 Perbanngan erhtungan engan cara yang berasarkan kons erusahaan an engan cara metoe engenalan erseaan Perhtungan yang berasarkan kons erusahaan Perhtungan engan metoe engenalan erseaan Tngkat rouks otmal CPO ta utaran , ,45 rouks (kg) Interval waktu rouks otmal ta utaran 3,84,84 rouks (bulan) Baya total engaaan rouks alam satu eroe (R) , ,773 Dar Tabel 4.3 atas, aat eroleh selsh baya engaaan rouks CPO alam satu eroe aalah sebesar : R , R ,773 = R ,8366;- Maka engan menerakan metoe engenalan erseaan, erusahaan aat memerkecl baya engaaan erseaan rouks ta utaran rouksnya sebesar : R ,8366 R ,07 er bulan Dengan ketentuan bahwa nterval waktu otmal seta utaran rouks aalah,69 bulan an tngkat otmal rouks CPO sebanyak Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

46 ,45 kg er utaran rouks, maka erusahaan seharusnya aat menghemat baya engaaan rouks sebesar : R ,07,69 R ,8783 Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

47 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesmulan. Berasarkan embahsan an erhtungan yang telah lakukan aa bab sebelumnya, maka eroleh beberaa kesmulan, antara lan : a. Tngkat rouks CPO otmal alam engaaan erseaan sebesar ,45 kg seta utaran rouks. b. Interval waktu otmal yang butuhkan untuk memrouks CPO aalah,84 bulan. c. Perusahaan aat menghemat baya sebesar R ,07 er bulan engan menerakan metoe engenalan erseaan alam kegatannya. 5. Saran. Berasarkan hasl embahasan an erhtungan yang lakukan enuls alam eneltan n, enuls member saran keaa hak erusahaan agar aat menerakan moel engenalaan erseaan untuk memeroleh rouks otmal. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

48 37 Daftar Pustaka Amnun Prns-rns Rset Oeras. Erlangga : Jakarta. Baroto, Teguh. 00. Perencanaan an Pengenalan Prouks. Cetakan Pertama, Ghala Inonesa : Jakarta. Hanoko T. Han, 994. Dasar-asar Manajemen Prouks an Oeras. Prawrosentono Suya, 000., Manajemen Oeras Analss an Stu Kasus. Bum Aksara : Jakarta. Sswanto Oeraton Research. Jl II. Jakarta : Erlangga. Subagyo, Pangestu, Asr, Marwan, an Hanoko T. Han, 005. Dasar-asar Oeraton Research. BPFE : Yogyakarta. Suryono Hassan STATISTIKA (Peoman, Teor, an Alkas). Yamt Zhulan, 999., Manajemen Perseaan. Ekonsa Fakultas Ekonom UII : Yogyakarta. Wulanhar : Analss Pengenalan Prouks Crue Palam Ol (CPO) Paa PKS. Aolna, 00.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 65 BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penyaan Data Hasl Peneltan Data-ata hasl peneltan yang gunakan alam pengolahan ata aalah sebaga berkut: a. ata waktu kera karyawan b. ata umlah permntaan konsumen c. ata

Lebih terperinci

Model Regresi Logistik Biner Stratifikasi Pada Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Provinsi Jawa Timur

Model Regresi Logistik Biner Stratifikasi Pada Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Provinsi Jawa Timur Moel Regres Logstk Bner Stratfkas Paa Partsas Ekonom Peremuan D Provns Jawa Tmur Munah Kusnul Kotmah an Sr Pngt Wulanar Jurusan Statstka, Fakultas Matematka an Ilmu Pengetahuan Alam, Insttut Teknolog Seuluh

Lebih terperinci

Model Regresi Logistik Biner Stratifikasi Pada Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Provinsi Jawa Timur

Model Regresi Logistik Biner Stratifikasi Pada Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Provinsi Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (4 337-35 (3-98 Prnt D- Moel Regres Logstk Bner Stratfkas Paa Partsas Ekonom Peremuan D Provns Jawa Tmur Munah Kusnul Kotmah an Sr Pngt Wulanar Jurusan Statstka,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu,

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu, I. KALOR DAN HKM KE-1 1.1 Kalor Dketahu ua sstem paa suhu berbea. Apabla kontakkan satu engan yang lan melalu nng atermk, ketahu bahwa suhu keua sstem akan berubah seemkan rupa sehngga akhrnya menja sama.

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES Prosng Semnar Nasonal Matematka an Penkan Matematka (SESIOMADIKA) 017 ISBN: 978-60-60550-1-9 Statstka, hal. 14-18 PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES NENENG SUNENGSIH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI 3.1 Moel Lnear Perkembangan pemoelan stokastk, terutama moel lner, apat katakan mula paa aba ke 19 yang asar oleh teor matematka yang elaskan antaranya oleh Gauss,

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING SKRIPSI RINA ASTRY GINTING 060823031 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI Soft Computng, Intellgent Systems an Informaton Technology 2005 UK Petra Surabaya, 28 Jul 2005 APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI Basuk Rahmat, Panca Raharanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB 1 RANGKAIAN TRANSIENT

BAB 1 RANGKAIAN TRANSIENT BAB ANGKAIAN TANSIENT. Penahuluan Paa pembahasan rangkaan lstrk, arus maupun tegangan yang bahas aalah untuk kons steay state/mantap. Akan tetap sebenarnya sebelum rangkaan mencapa keaaan steay state,

Lebih terperinci

V. DISTRIBUSI PERJALANAN

V. DISTRIBUSI PERJALANAN V. DISTRIBUSI PERJALANAN 5.. PENDAHULUAN Trp strbuton aalah suatu tahapan yang menstrbuskan berapa jumlah pergerakan yang menuju an berasal ar suatu zona. Paa tahapan n yang perhtungkan aalah :. Sstem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uj Normaltas Llefors D dalam pengendalan persedaan, perumusan lmu statstk dgunakan untuk menentukan pola dstrbus, dmana pola dstrbus tersebut dapat dhtung dengan menguj kenormalan

Lebih terperinci

KADAR KLOROFIL DAN KERAPATAN STOMATA MAHONI (Swietenia macrophylla King) PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN

KADAR KLOROFIL DAN KERAPATAN STOMATA MAHONI (Swietenia macrophylla King) PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN KADAR KLOROFIL DAN KERAPATAN STOMATA MAHONI (Swetena macrophylla Kng) PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN SKRIPSI RANI APRIYANI RAHARJA 110805048 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

Pemodelan dan Simulasi Mobile Robot - 3 Trailers dengan Kendali PID

Pemodelan dan Simulasi Mobile Robot - 3 Trailers dengan Kendali PID Avalable onlne at TRANSMISI Webste htt://ejournal.un.ac./nex.h/transms TRANSMISI, 14 (2), 2012, 56-60 Research Artcle Pemoelan an Smulas Moble Robot - 3 Tralers engan enal PID Ena Wsta Snuraya Dosen Jurusan

Lebih terperinci

toto_suksno@uny.ac.d Economc load dspatch problem s allocatng loads to plants for mnmum cost whle meetng the constrants, (lhat d http://en.wkpeda.org/) Economc Dspatch adalah pembagan pembebanan pada pembangktpembangkt

Lebih terperinci

Optimum Simplex Lattice Designs of Low Order Multiresponse Surface Model by D-Optimum Criterion

Optimum Simplex Lattice Designs of Low Order Multiresponse Surface Model by D-Optimum Criterion 7 Otmum Smlex.(Ruslan et al.) Otmum Smlex Lattce Desgns of Low Order Multresonse Surface Model by D-Otmum Crteron Otmum Smlex Lattce Desgns of Low Order Multresonse Surface Model by D-Otmum Crteron ) Ruslan,

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Validitas Metode Penggabungan Respon (Indeks Penampilan Tanaman, IPT)

Evaluasi Tingkat Validitas Metode Penggabungan Respon (Indeks Penampilan Tanaman, IPT) Evaluas Tngkat Valdtas Metode Penggabungan Reson (Indeks Penamlan Tanaman, IPT) 1 Gust N Adh Wbawa I Made Sumertajaya 3 Ahmad Ansor Mattjk 1 Mahasswa S3 Pascasarjana Statstka IPB,3 Staf Pengajar Deartemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. 18 Universitas Indonesia. Penggunaan non linier..., Arief Suwandi, FT UI, 2009

2. TINJAUAN PUSTAKA. 18 Universitas Indonesia. Penggunaan non linier..., Arief Suwandi, FT UI, 2009 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Goal Programmng Goal Programmng merupakan pengembangan ar Lnear Programmng. Dperkenalkan oleh Charnes an Cooper paa awal tahun 1960. Kemuan teknk n sempurnakan oleh Ijr paa pertengahan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

AN ANALISIS RANCANGAN PENAWARAN DISKON DENGAN BANYAK PELANGGAN DAN TITIK IMPAS TUNGGAL

AN ANALISIS RANCANGAN PENAWARAN DISKON DENGAN BANYAK PELANGGAN DAN TITIK IMPAS TUNGGAL AN ANALISIS ANANGAN ENAWAAN ISKON ENGAN BANYAK ELANGGAN AN TITIK IMAS TUNGGAL Oleh: Endang Nurjaml G05970 EATEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA AN ILMU ENGETAHUAN ALAM INSTITUT ETANIAN BOGO BOGO 005 ABSTAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK ABSTRAK

STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK ABSTRAK STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK Wjayanto Mahasswa Magster Bang Keahlan Manajemen Dan Rekayasa Transportas Fakultas Teknk Spl an Perencanaan Insttut Teknolog

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING

TUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING TUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING Dajukan guna memenuh persyaratan untuk mencapa derajat Sarjana

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Dsusun untuk memenuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE

1. Pendahuluan MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE Prosdng SNaPP04 Sans, Teknolog, dan Kesehatan ISSN 089-358 EISSN 303-480 MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE Et Kurnat, Gan Gunaan, 3 Tegar Aj Sukma Bestar,,3 Prod Matematka FMIPA

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI KASUS PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) CABANG SEMARANG SKRIPSI Dajukan sebaga salah satu syarat Untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan

Lebih terperinci

Perceptual Mapping Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berdasarkan Sub Lapangan Usaha

Perceptual Mapping Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berdasarkan Sub Lapangan Usaha SEMINAR SAISIKA FMIPA UNPAD 07 (SNS VI) Perceptual Mappng Kabupaten an Kota Jawa Barat Berasarkan Sub Lapangan Usaha t Purwanar, Yuyun Hayat Departemen Statstka Fakultas MIPA Unverstas Paaaran Departemen

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

FUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU. H. Bernik Maskun

FUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU. H. Bernik Maskun FUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU oleh H. Bernk Maskun Departemen Statstka, FMIPA Unverstas Padjadjaran bernkmaskun69@gmal.com Abstrak

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR DISKON

MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR DISKON rosdng Semnar Nasonal Sans dan Teknolog Nuklr TNBR - BATAN Bandung, 4 Jul Tema: emanfaatan Sans dan Teknolog Nuklr serta peranan MIA d Bdang Kesehatan, ngkungan dan Industr untuk embangunan Berkelanjutan

Lebih terperinci