PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON
|
|
- Sri Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta emal: Munajat Tr Nugroho Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta emal: Ast Pujart Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta ABSTRAK Persedaan dalam suatu unt usaha dapat dkategorkan sebaga modal kerja yang berbentuk barang. Keberadaannya d satu ss danggap sebaga pemborosan, tetap d ss lan juga danggap sebaga asset yang sangat dperlukan untuk menjamn kelancaran pemenuhan permntaan. Persedaan yang terlalu banyak akan mengakbatkan baya persedaan menngkat karena bahan yang rusak, terutama karena bahan telah melewat batas waktu kadaluwarsa. Untuk memnmalkan total baya persedaaan, perusahaan dapat juga mengusahakan penurunan baya pembelan yang bsa dperoleh dengan mempertmbangkan potongan harga pembelan dar pemasok bla memesan dalam jumlah yang besar. Dengan demkan perlu dcar persedaan yang memberkan baya yang palng mnmal dalam pengadaan persedaan. Peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk menghaslkan model perencanaan persedaan bahan baku dengan kendala keterbatasan waktu kadaluwarsa bahan dan terdapatnya faktor dskon, khususnya all unt dscount quantty, yang dberlakukan oleh pemasok. Sedangkan model dasar yang dgunakan yatu model persedaan Economc Order uantty (EO). Valdas model dlakukan dengan menadakan unsur kadaluwarsa dan faktor unt dskon pada model. Valdas tersebut menyatakan bahwa model yang dkembangkan vald. Pada bagan akhr dsajkan algortma sederhana pencaran solus model dan contoh numerknya. Kata kunc: Persedaan, Kadaluwarsa, Dscount, EO. Pendahuluan Dalam aktvtas kehdupan, persedaan hampr selalu dperlukan, bak dalam kegatan prbad, rumah tangga maupun kegatan usaha. Yang membedakan persedaan tersebut adalah jens dan jumlah barang, karakterstk kebutuhan barang dan ntenstas pengelolaannya. Persedaan dalam suatu unt usaha dapat dkategorkan sebaga modal kerja yang berbentuk barang. Keberadaannya d satu ss danggap sebaga pemborosan (waste) sehngga dapat dkatakan sebaga beban (lablty) yang harus dhlangkan, 115
2 116 tetap d ss lan juga danggap sebaga kekayaan (asset) yang sangat dperlukan untuk menjamn kelancaran pemenuhan permntaan. Bla tdak ada persedaan maka permntaan tdak akan dapat terpenuh dan hal n akan menmbulkan kerugan, bak yang berupa keuntungan yang tdak dapat dterma, menganggurnya mesn dan peralatan (tangble cost), maupun yang berupa ctra yang tdak bak sehngga mengakbatkan berpndahnya pelanggan ke phak lan (ntangble cost). Oleh sebab tu keberadaan persedaan perlu dkelola dengan bak sehngga dperoleh knerja yang optmal (Bahaga, 2003). Industr yang menghaslkan produk pershable (mengalam deteroras atau penurunan nla setelah waktu tertentu) pada umumnya ndustr proses, tdak terlepas dar permasalahan persedaan. Karakterstk yang dmlk ndustr proses umumnya adalah volume produks tngg dengan produk dan standardsas tertentu. Standardsas n melput standar komposs produk yang dhaslkan maupun bahan baku yang dgunakan. Bag ndustr pengolahan makanan, waktu kadaluwarsa merupakan suatu permasalahan yang harus dpertmbangkan dalam perencanaan bahan baku. Hal n karena menyangkut masalah keamanan produk pada saat dkonsums, mengngat kebanyakan bahan baku yang dgunakan memlk masa paka (kadaluwarsa) yang terbatas (Indrant, 2001). Potongan harga serng djumpa dalam sstem penjualan, bak penjualan produk maupun jasa. Ada dua jens potongan harga yang basa dgunakan yatu potongan harga kumulatf (all unts) dan potongan harga bertahap (ncremental). Yang terakhr n dmaksudkan untuk mendorong pembel menngkatkan jumlah pembelannya. Potongan harga dapat dtnjau dar dua sudut pandang yang berbeda, yatu pembel dan penjual. Dtnjau dar sudut pandang pembel, adanya potongan harga yang dtawarkan penjual mengakbatkan perlunya modfkas pada sstem persedaan, yatu dalam menentukan ukuran pemesanan ekonoms (Gunawan, 1990). Pada dasarnya pembel akan lebh tertark untuk melakukan pembelan jka potongan harga yang dtawarkan lebh besar. Begtu pun phak perusahaan, tentunya akan mempertmbangkan kuanttas dskon terhadap keputusan pemesanan ekonomsnya. Namun demkan hendaknya perusahaan, khususnya bag ndustr produk pershable tetap mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan baku sehngga tngkat persedaan tetap optmal. Oleh karena tu, pada peneltan n dbahas pengembangan model perencanaan persedaan bahan baku dengan mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan pada ndustr pengolahan makanan serta faktor unt dskon yang dberkan oleh phak pemasok. Ide yang mendasar peneltan n adalah bahwa waktu kadaluwarsa bahan sangat berpengaruh dalam sstem produks, terutama persedaan bahan. Persedaan yang terlalu banyak akan mengakbatkan baya persedaan menngkat karena bahan menjad rusak, karena melewat batas kadaluwarsa. D sampng tu perusahaan juga mengngnkan mendapatkan potongan harga pembelan dar pemasok bla memesan dalam jumlah yang besar. Dengan demkan perlu dcar persedaan yang optmal, yatu besarnya baya yang dkeluarkan dalam pengadaan persedaan dan perencanaan bahan. Model n dharapkan dapat dgunakan untuk menentukan jumlah dan saat bahan dpesan apabla bahan tersebut memlk waktu kadaluwarsa yang harus dpertmbangkan serta adanya kuanttas dskon dar phak pemasok terhadap banyaknya bahan yang dpesan. Prasetyo, dkk. Pengembangan Model Persedaan Bahan Baku Dengan...
3 117 Karakterstk Sstem Model yang akan dkembangkan dalam peneltan n adalah model persedaan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan dan faktor unt dscount, sehngga ddapatkan total baya persedaan yang mnmal. Tujuannya adalah untuk menentukan kuanttas optmal dar bahan baku yang akan dpesan, dengan baya persedaan yang mnmal, serta untuk menentukan saat pemesanan yang optmal. Dalam mengembangkan model, waktu kadaluwarsa bahan baku bersfat determnstk dan sesua standar perusahaan. Artnya, data waktu kadaluwarsa bahan merupakan masa paka bahan setelah mengalam perlakuan tertentu dalam penympanan sesua prosedur perusahaan. Adapun stuas dar model persedaan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa sepert pada gambar 1. Gambar 1 menunjukkan stuas persedaan bahan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa, dmana persedaan bahan yang ada adalah sebesar dan terdapat bahan yang kadaluwarsa sebesar kd yang terjad pada akhr perode t 1. Akbat adanya bahan yang kadaluwarsa tersebut, maka terjad juga kekurangan bahan sebesar kd selama perode t 2. Model dasar EO sngle tem, merupakan model yang dgunakan untuk menentukan jumlah pemesanan secara ekonoms sehngga dapat memnmumkan total baya persedaan. Dalam model dasar EO sngle tem dasumskan bahwa harga bel barang persedaan danggap selalu sama atau tetap. Dalam kenyataannya, harga barang tdaklah selalu sama karena adanya faktor dskon, sehngga model EO sngle tem tdaklah relevan bla dgunakan dalam kasus n. Pada peneltan n sstem dskon yang dkaj adalah unt dskon. Tujuan pengembangan model n adalah untuk menentukan jumlah dan saat bahan dpesan apabla bahan tersebut memlk waktu kadaluwarsa yang harus dpertmbangkan serta adanya kuanttas dskon, yatu all unt dscount, dengan krtera mnmas baya total persedaan (Total Cost of Inventory). Gambar 1. Stuas persedaan untuk model persedaan dengan mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan (Indrant, 2001) Jurnal Ilmah Teknk Industr, Vol. 4, No. 3, Aprl 2006, hal
4 118 Formulas Model Notas Notas-notas yang dgunakan dalam formulas model matemats n adalah sebaga berkut: B : Ttk pemesanan kembal Ck : Baya kekurangan bahan per unt per perode perencanaan Ckd : Baya kadaluwarsa bahan Ckn : Baya kekurangan bahan Co : Baya pemesanan Cp : Baya pembelan Cs : Baya penympanan D : Jumlah permntaan bahan F : Frekuens pemesanan selama perode perencanaan h : Fraks baya smpan per unt per perode perencanaan J : Harga jual bahan baku yang sudah kadaluwarsa per unt L : Lead Tme pengadaan atau pengrman P : Harga bahan baku per unt : Jumlah bahan yang dpesan * : Jumlah optmum dar bahan yang dpesan kd : Jumlah bahan yang kadaluwarsa S : Baya sekal pesan t : Kurun waktu (perode) pesanan T : Perode perencanaan TAC : Baya total persedaan tahunan t 1 : Perode penympanan bahan sebelum kadaluwarsa t 2 : Perode terjadnya kekurangan bahan t k : Waktu kadaluwarsa bahan t B : Saat pemesanan kembal U : Batas jumlah bahan yang dpesan dmana terjad perubahan tngkat unt harga (prce break quantty). Asums-asums Asums-asums yang dgunakan dalam pembuatan model n adalah sebaga berkut: 1. Tngkat pemakaan dketahu dengan past 2. Pemesanan hanya dlakukan untuk satu jens barang 3. Jumlah permntaan yang dlakukan adalah tetap 4. Laju produks konstan 5. Kekurangan bahan terjad jka bahan melewat batas masa paka 6. Lead tme merupakan parameter dan dketahu 7. Kapastas produks dasumskan mampu memenuh semua permntaan yang datang. 8. Masa paka (kadaluwarsa) bahan dketahu. Model Matematk Total Annual Cost (TAC) merupakan penjumlahan dar baya-baya berkut: baya pembelan, baya pesan, baya smpan, baya kekurangan bahan, dan baya Prasetyo, dkk. Pengembangan Model Persedaan Bahan Baku Dengan...
5 119 kadaluwarsa bahan. Berkutnya akan dsajkan ekspres matematk dar tap komponen baya tersebut. 1. Baya Pembelan Cp = P. D (1) P : Harga bahan/unt dmana P 0 untuku 0 U1 P 1 untuku1 U 2 P =.. P j untuku j U j 1 Dengan P j > P j+1 2. Baya Pesan D Co S.... (2) 3. Baya Smpan 2 2 kd Cs P h... (3) 4. Baya Kekurangan Bahan 2 kd Ckn Ck... (4) 5. Baya Kadaluwarsa Bahan Ckd kd P J... (5) Sehngga total baya persedaan dapat dtulskan sebaga berkut: D Ph kd Ph kd Ck TAC, kd PD S kd( P J)... (6) Jumlah unt yang optmal ( * ), dapat dperoleh dengan menurunkan TAC(,kd) terhadap dan kd pada turunan pertama dan menyamakannya dengan nol, dperoleh hasl sebaga berkut: 2 2SD kd ( Ph... (7) P h ( P J ) kd... (8) ( Ph Dengan syarat kd 0, maka P J dan P h Ck supaya nla kd terdefns. Karena perusahaan hanya membel bahan baku yang berkualtas bak, maka Jurnal Ilmah Teknk Industr, Vol. 4, No. 3, Aprl 2006, hal
6 120 jumlah persedaan bahan baku yang bak akan lebh besar darpada jumlah bahan yang ( P J ) mengalam kadaluwarsa ( kd ), maka: 1. ( Ph Dengan mensubsttuskan kd pada persamaan (7), dperoleh * 2SD. P h Ck... (9) Ph P h Ck P J 2 Sedangkan ttk pemesanan kembal (B): *. L B... (10) T Apabla f adalah frekuens pemesanan, maka jumlah pemesanan yang harus dlakukan dalam setahun adalah: D f... (11) * Valdas Model Persamaan (10) telah dlakukan valdas dmens/ satuan dan menunjukkan semua persamaan tersebut vald. Berkutnya akan dbahas valdas model terhadap model dasar EO. Jka kd = 0, maka ( P J) kd = 0. Dengan demkan ( P J) 0, ( Ph dengan syarat 0 maka ( P J) 0 dan ( P h belum tentu nol. Karena tdak ada persedaan yang kadaluwarsa maka baya kekurangan bahan akbat kadaluwarsa pun tdak ada (Ck = 0), sehngga h 0. Dar ketentuan-ketentuan tersebut, maka: P 2SD * Ph (Sama dengan model dasar EO Sngle tem, dalam Tersne, 1994) Prosedur Penyelesaan (Algortma) Prosedur untuk memperoleh jumlah pemesanan bahan baku yang optmum bla terdapat all unt dscount dan dengan mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan dengan tujuan memnmumkan baya total persedaan (total cost of nventory) dapat djelaskan dengan langkah-langkah sebaga berkut: (Langkah 1) Htung * pada setap prce break quantty (tngkat unt baya). (Langkah 2) Bandngkan * dengan U (batas jumlah bahan yang dpesan dmana terjad perubahan tngkat unt harga. Jka * berada pada nterval U U U ) berart * vald. ( j j 1 (Langkah 3) Jka * vald, maka lanjutkan langkah (5). (Langkah 4) Jka * tdak vald maka: a. Untuk * yang lebh kecl dar nterval U, gunakan U j b. Jka * lebh besar dar nterval U, maka gunakan U j+1. (Langkah 5) Htung jumlah bahan yang kadaluwarsa (kd) Prasetyo, dkk. Pengembangan Model Persedaan Bahan Baku Dengan...
7 121 (Langkah 6) Htung Total Annual Cost (TAC) untuk setap * yang vald dan semua U yang mungkn. (Langkah 7) Bandngkan hasl perhtungan TAC untuk * yang vald dengan TAC untuk semua nla U yang mungkn. (Langkah 8) Plhlah jumlah pemesanan () yang memberkan nla TAC palng mnmum. Contoh Numerk Untuk lebh memaham penerapan prosedur penyelesaan jumlah pemesanan yang ekonoms dalam model hasl pengembangan, maka d sn akan dberkan sebuah contoh kasus serta langkah-langkah penyelesaannya. Perusahaan XYZ yang bergerak d bdang penyedaan produk makanan membutuhkan bahan baku jens A sebesar 500 unt per tahun dengan baya pesan Rp ,00 per sekal pesan dan fraks baya smpan per unt per tahun 1,4. Apabla terjad kerusakan bahan karena dsmpan terlalu lama maka bahan tersebut dapat djual kembal seharga Rp 3.000,00 per unt. Sebaga akbat kerusakan tersebut, maka akan terjad kekurangan bahan dengan baya sebesar Rp 6.250,00 per unt per tahun. Phak pemasok akan memberkan potongan harga all unt dscount, dengan penawaran schedule harga sebaga berkut: Lot Sze Harga/Unt 50 Rp , Rp , Rp ,00 >150 Rp ,00 Jka dalam 1 tahun terdapat 250 har kerja dan Lead Tme sebesar 3 har. (Sumber: Indrant, 2001, dengan beberapa tambahan) Langkah 1 P = Rp ,00 * = 86 unt P = Rp ,00 * = 84 unt P = Rp ,00 * = 82 unt P = Rp ,00 * = 80 unt Langkah 2 * = 86 ( < 151) tdak vald, maka gunakan * = 151 * = 84 ( < 101) tdak vald, maka gunakan * = 101 * = 82 ( ) vald * = 80 ( >50) tdak vald, maka gunakan * = 50 Langkah 3 * = 151 kd= 137 unt, * = 101 kd= 90 unt, * = 82 kd= 72 unt, * = 50 kd= 44 unt Langkah 4 * = 101 unt TAC =Rp ,6 * = 151 unt TAC=Rp ,9 * = 82 unt TAC =Rp ,9 Jurnal Ilmah Teknk Industr, Vol. 4, No. 3, Aprl 2006, hal
8 122 * = 50 unt TAC=Rp ,- Langkah 5 TC mnmum = Rp , 9 dengan jumlah pemesanan * =151 unt. Kesmpulan Dar peneltan yang telah dlakukan dperoleh kesmpulan sebaga berkut: 1. Pengembangan model perencanaan persedaan yang mempertmbangkan kendala keterbatasan masa paka (kadaluwarsa) bahan dan faktor unt dskon menghaslkan model untuk penentuan jumlah pemesanan yang optmum sebaga berkut: * 2SD. P h Ck P h Ph Ck P J 2 dengan unt yang kadaluwarsa sebesar: ( P J ) kd ( Ph sehngga total baya persedaan (total cost of nventory) adalah: D Ph kd Ph kd Ck TAC, kd P D S kd( P J) Model n berlaku jka > kd, dan hal tersebut akan terpenuh jka ( P J ) 1. ( Ph 2. Saat pemesanan bahan kembal yang optmal dtentukan sebaga berkut: t B B. t t * 3. Adanya kuanttas unt dskon (all unt dscount quantty) dapat menurunkan baya pembelan dan pada akhrnya dapat menurunkan total baya persedaan, sehngga membuat pembel menakkan jumlah pembelannya. Namun demkan dskon yang besar tdak selalu harus dambl untuk dapat memnmalkan baya pembelan, karena adanya faktor kadaluwarsa bahan yang sngkat, pemesanan dalam jumlah besar bsa jad justru hanya menakkan baya total persedaan. Referens Bahaga, S.N Sstem Inventory. (dalam proses penerbtan) Gunawan, I.D Pengembangan Model Penentuan Jadwal Potongan Harga Bertahap untuk Konsumen Ganda dan Ttk Perubahan Harga Ganda. Master Thess. ITB, Bandung Indrant, N.; Tjen, M.;dan Toha, I.S Model Perencanaan Kebutuhan Bahan dengan Mempertmbangkan Waktu Kadaluwarsa Bahan. Jurnal Meda Teknk No. 2 Tahun XXIII Tersne, Rchard J Prncple of Inventory and Materals Management. New Jersey: Prentce Hall Prasetyo, dkk. Pengembangan Model Persedaan Bahan Baku Dengan...
PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT
PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uj Normaltas Llefors D dalam pengendalan persedaan, perumusan lmu statstk dgunakan untuk menentukan pola dstrbus, dmana pola dstrbus tersebut dapat dhtung dengan menguj kenormalan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Persediaan Tinta Fotokopi di CV. NEC, Surabaya
Perbakan Sstem Persedaan Tnta Fotokop d CV. NEC, Surabaya Indr Hapsar, Jerry Agus Arlanto, dan Albert Sutanto Teknk Industr Unverstas Surabaya Jl. Raya Kalrungkut Surabaya Emal: ndr@ubaya.ac.d Abstrak
Lebih terperinciAnalisis Persediaan Multy Item dengan Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa
Analss Persedaan Multy Item dengan Mempertmbangkan Faktor Kadaluarsa 1 onny Cputra 1, Theresa Sunarn Jurusan Teknk Industr Sekolah Tngg Teknk Mus, Palembang E-mal : donnycputra@gmal.com Jurusan Teknk Industr
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK YANG MEMUAT VARIABEL LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL
MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK YANG MEMUAT VARIABEL LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL Noprad, T.P.Nababan, Endang Lly Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciOleh : Fifi Fisiana
Optmas Baya Produks menggunakan Metode Revsed Mult Choce Goal programmng dengan Tahap Persedaan Terkontrol Supply Chan Model stud kasus : PT.Gunungarta Manunggal, Gempol Oleh : Ff Fsana 1207100018 Dosen
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN UKURAN PEMESANAN OLI MENGGUNAKAN METODE EOQ DI BENGKEL XYZ
INDEPT, Vol. 2, No. 2, Jun 2012 ISSN 2087 9245 ANALISIS PENENTUAN UKURAN PEMESANAN OLI MENGGUNAKAN METODE EOQ DI BENGKEL XYZ Andy Purwanto, ST. Sekretars Jurusan Teknk Industr, Fakultas Teknk Unverstas
Lebih terperinciMODEL HEURISTIK PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN
MODEL HEURISTIK PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN Tjutju T. Dmyat Jurusan Teknk Industr Unverstas Pasundan E-mal : admyat@bdg.centrn.net.d ABSTRAK Penentuan rute kendaraan (Vehcle
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO
Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciFUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU. H. Bernik Maskun
FUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU oleh H. Bernk Maskun Departemen Statstka, FMIPA Unverstas Padjadjaran bernkmaskun69@gmal.com Abstrak
Lebih terperincitoto_suksno@uny.ac.d Economc load dspatch problem s allocatng loads to plants for mnmum cost whle meetng the constrants, (lhat d http://en.wkpeda.org/) Economc Dspatch adalah pembagan pembebanan pada pembangktpembangkt
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciModel Koordinasi Pemanufaktur Tunggal Multi Pembeli Dengan Permintaan Probabilistik
ess Model Koordnas Pemanufaktur unggal Mult Pembel Dengan Permntaan Probablstk Dsusun Oleh: Moch Anshor (2508203004) Dbmbng Oleh: Prof. Ir. I. Nyoman Puawan M. Eng. PhD. Stefanus Eko Wratno S M. Coordnatng
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciSeminar Nasional MATEMATIKA
Semnar Nasonal MATEMATIKA VOL. 7 TH. 2012 ISSN 1907-3909 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN SAINS FACULTY OF INFORMATION TECHNOLOGY AND SCIENCE
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Pertemuan 4 Outlne: Sstem Persedaan Indenpendent Demand Inventory Models (1) Referens: Elsayed, A. Elsayed. Analss and Control of Producton System, Prentce
Lebih terperinciPERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT
BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR CI 1483 OPTIMASI WAKTU INVENTORI MULTI ITEM DENGAN STRUKTUR BIAYA CONCAVE
PRESENTASI TUGAS AKHIR CI 1483 OPTIMASI WAKTU INVENTORI MULTI ITEM DENGAN STRUKTUR BIAYA CONCAVE Penyusun Tugas Akhr : Nta Kusumanngtyas (NRP : 5104.100.052) Dosen Pembmbng : Rully Soelaman, S.Kom., M.Kom.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciOPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah
JPM IIN ntasar Vol. 01 No. 2 Januar Jun 2014, h. 95-106 OPTIMSI MSLH PNUGSN St Maslhah bstrak Pemrograman lner merupakan salah satu lmu matematka terapan yang bertuuan untuk mencar nla optmum dar suatu
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PERBAIKAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DI CV XYZ SURABAYA. Denny Herdianto, Amelia Santoso, Dina Natalia Prayogo.
PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PERBAIKAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DI CV XYZ SURABAYA Denny Herdanto, Amela Santoso, Dna Natala Prayogo Jurusan Teknk Industr, Unverstas Surabaya Raya Kalrungkut, Surabaya
Lebih terperinciTHE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE
THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE Mnggu-7 Istqlalyah Muflkhat 2 Aprl 2013 Page 1 Fakta d USA Angka pernkahan per 1000 penduduk Angka perceraan per 1000 penduduk Umur medan lak-lak pertama menkah (th)
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penghtungan 4.1.1 Penghtungan Peramalan 4.1.1.1 Peramalan Me Atom Contoh perhtungan peramalan permntaan dengan metode regres lner, regres kuadrats, double movng average,
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinci(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a
Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciTeori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang
Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS
Lebih terperinciSistem Kriptografi Stream Cipher Berbasis Fungsi Chaos Circle Map Dengan Pertukaran Kunci Diffie-Hellman
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Sstem Krptograf Stream Cpher Berbass Fungs Chaos Crcle Map Dengan Pertukaran Kunc Dffe-Hellman A-6 Muh. Fajryanto 1,a), Aula Kahf 2,b), Vga Aprlana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciPEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Studi Kasus : Metode Secant)
PEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Stud Kasus : Metode Secant) Melda panjatan STMIK Bud Darma, Jln.SM.Raja No.338 Sp.Lmun, Medan Sumatera Utara Jurusan Teknk Informatka e-mal : meldapjt.78@gmal.com
Lebih terperinciTEORI KESALAHAN (GALAT)
TEORI KESALAHAN GALAT Penyelesaan numerk dar suatu persamaan matematk hanya memberkan nla perkraan yang mendekat nla eksak yang benar dar penyelesaan analts. Berart dalam penyelesaan numerk tersebut terdapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat
BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN - DISTRIBUTOR - PENGECER DENGAN MULTI - PRODUK DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN - DISTRIBUTOR - PENGECER DENGAN MULTI - PRODUK DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN Mkyana Ramadan, Nughthoh Arfaw Kurdh, dan Sutrma Program Stud Matematka FMIPA UNS Abstrak.
Lebih terperinciGENERATOR SKENARIO PENGIRIMAN BAHAN BAKAR SOLAR (HSD) MENGGUNAKAN MODEL DAN ALGORITMA COMMON REPLENISHMENT EPOCH (CRE)
GENERATOR SKENARIO PENGIRIMAN BAHAN BAKAR SOLAR (HSD) MENGGUNAKAN MODEL DAN ALGORITMA COMMON REPLENISHMENT EPOCH (CRE) Muhammad Khosy n 1,2, Muh Iman Prajtno 2, Aro Isnad 3, Mochamad Haryad 4 1 Electrcal
Lebih terperinciREKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan
Lebih terperinci