Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :"

Transkripsi

1 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Kadek Rahayu Puspadew, I Made Dharma Atmaja Program Stud Penddkan Matematka Unverstas Mahasaraswat Denpasar rahayu_puspa23@yahoo.co.d ABSTRAK Peneltan n merupakan peneltan tndakan kelas yang bertujuan untuk (1) menngkatkan prestas belajar mahasswa dalam perkulahan Kalkulus I melalu pemanfaatan program aplkas Maple, (2) menngkatkan motvas belajar mahasswa dalam perkulahan kalkulus I melalu pemanfaatan program aplkas Maple, dan (3) mendeskrpskan tanggapan mahasswa terhadap pemanfaatan program aplkas Maple pada perkulahan kalkulus I. Peneltan n berlangsung dalam tga sklus dengan subyek peneltan seluruh mahasswa semester IA Jurusan Penddkan Matematka Unverstas Mahasaraswat Denpasar pada tahun akademk 2014/2015 sebanyak 17 orang. Data prestas belajar mahasswa dkumpulkan melalu tes prestas belajar yang dsusun dalam bentuk tes essay sedangkan data motvas belajar dan respon mahasswa dkumpulkan dengan menggunakan angket. Keseluruhan data danalss dengan menggunakan statstk deskrptf. Hasl peneltan menunjukkan bahwa penerapan program aplkas Maple mampu menngkatkan prestas dan motvas mahasswa dalam pembelajaran kalkulus I. Hal n dtanda dengan penngkatan persentase kelulusan nla A atau B yatu dar 52,9% pada sklus I, 64,7% pada sklus II, dan 70,6 pada sklus III, serta dengan adanya penngkatan ratarata skor motvas belajar dar 74,1 (kategor rendah) pada saat observas awal menjad 111,1 (kategor tngg) pada akhr sklus III. Hasl peneltan n juga menunjukkan bahwa respons mahasswa terhadap pembelajaran sebesar 65,88 yang berada pada kategor postf. Kata-kata kunc: program aplkas Maple, prestas belajar, motvas belajar I. PENDAHULUAN Mater Kalkulus I merupakan mater yang sangat esensal karena merupakan mater prasyarat bag beberapa mata kulah selanjutnya sepert mata kulah Kalkulus II, Analss Vektor, Persamaan Dfferensal, dan Statstka Matematka. Hal n berart bahwa keberhaslan mahasswa pada perkulahan kalkulus I akan sangat berpengaruh terhadap prestasnya pada perkulahan selanjutnya. Tdak bsa dpungkr lag bahwa pemanfaatan meda komputer sangat membantu dalam pembelajaran 40

2 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : matematka karena dalam prakteknya serngkal melbatkan perhtungan matemats yang rumt. Serng dengan pesatnya perkembangan teknolog, telah berkembang beberapa program aplkas matematka sepert Maple, Mathematca, dan MatLab yang dapat membantu mahasswa dalam mengeksploras mater matematka. Penguasaan konsep-konsep khususnya pada mater kalkulus I akan dpermudah jka dalam pembelajarannya memanfaatkan program-program aplkas. Karenanya, pemanfaatan program aplkas dalam perkulahan kalkulus I sudah seharusnya mendapat suatu perhatan yang serus bag tenaga pengajar. Namun kenyataannya, belum ada upaya untuk memanfaatkan suatu program aplkas dalam proses pembelajaran Kalkulus I d Jurusan Penddkan Matematka Unverstas Mahasaraswat Denpasar. Berdasarkan hasl wawancara pada 25 aprl 2014 dengan 6 orang mahasswa (mahasswa semester II, IV, dan VI) yang pernah mengambl mata kulah kalkulus I dperoleh nformas bahwa para pengajar telah memanfaatkan komputer dalam perkulahan kalkulus I namun hanya sebatas pemanfaatan power pont dan belum pernah memanfaatkan program-program aplkas. Hasl temuan d atas dduga merupakan salah satu faktor rendahnya prestas dan motvas belajar mahasswa. Dar data prestas belajar kalkulus I selama tga tahun terakhr dperoleh banyaknya mahasswa yang lulus dengan nla A atau B berturutturut yatu 94,73%, 68,08%, 63,63%. Sedangkan banyaknya mahasswa yang lulus dengan nla C berturut-turut yatu 5,26%, 31,9%, 36,36%. Data tersebut menggambarkan adanya penurunan prestas belajar mahasswa, semakn sedkt yang memperoleh nla A atau B dan sebalknya semakn banyak yang memperoleh nla C. Rendahnya motvas mahasswa dapat dlhat dar hasl refleks perkulahan kalkulus I pada tahun 2013 dmana sebagan besar mahasswa enggan untuk berlath soal-soal d rumah. Hal n dduga karena selama perkulahan mahasswa serngkal menemukan perhtungan matemats yang rumt sehngga setelah selesa perkulahan, mereka enggan melakukan pengulangan mater ataupun berlath mengerjalan soal yang ada pada buku ajar apalag soal yang bersumber dar buku lannya. Mereka hanya berlath saat dberkan tugas saja. Soal yang mana yang dberkan tugas, hanya soal yang tu saja yang mereka kerjakan. Dan mereka pun tdak mampu untuk mengecek apakah jawaban yang mereka kerjakan benar atau tdak karena buku terkadang tdak menyedakan kunc jawaban dar masalah yang dberkan. Dan jkapun terseda kunc jawaban basanya hanya dsedakan untuk nomor tertentu saja. Bertolak dar hal d atas, adanya penurunan prestas belajar Kalkulus I sejak tga tahun terakhr dan rendahnya motvas belajar mahasswa sudah seharusnya pendapatkan perhatan yang serus. Hal n menjad landasan peneltan n sangat mendesak untuk dlakukan, yatu peneltan untuk memotvas mahasswa dalam 41

3 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : menngkatkan prestas belajar kalkulus I melalu pemanfaatan progam aplkas matematka. Adapun program aplkas yang dplh adalah program aplkas Maple. Maple merupakan suatu paket program Sstem Komputer Aljabar (Computer Algebra System) yang dapat doperaskan untuk melakukan perhtungan matemats melalu ekspres smbol (Andre Heck, 1993). Sebaga suatu Sstem Komputer Aljabar, Maple memlk beberapa keunggulan dantaranya 1) Maple merupakan program yang nteraktf yang memungknkan komputas matematka dengan melbatkan smbol-smbol, 2) Maple memuat paket-paket matematka yang sap paka dalam jumlah yang cukup banyak sehngga Maple unggul dalam pengerjaan matematka, dan 3) Maple dapat dgunakan sebaga bahasa pemrograman sehngga pengguna dapat mengmplementaskan algortma matematka baru. Sebaga suatu perangkat lunak Sstem Komputer Aljabar, Maple banyak menyedakan fasltas khusus dalam bdang kalkulus yang dapat dmanfaatkan dalam proses pembelajaran Kalkulus I. Fasltas yang dmaksud, msalnya, mencar penyelesaan persamaan dan pertdaksamaan, menggambar fungs eksponen, fungs trgonometr, fungs logartma dan fungs hperbolk, menentukan nla ekstrm, uj kekontnuan fungs, menentukan lmt dan turunan suatu fungs, fasltas anmas dan beberapa fasltas lannya. Dengan tersedanya fasltas-fasltas tersebut serta beberapa keunggulan lannya maka Maple dapat djadkan sebaga suatu plhan alternatf pendukung perkulahan kalkulus I melalu kegatan praktkum. Arawan (2004) telah memanfaatkan Maple dalam pembelajaran Kalkulus I. Hasl yang dperoleh adalah penggunaan program Maple pada perkulahan kalkulus dapat menngkatkan motvas dan prestas belajar. Suarsana (2007) juga telah memanfaatkan Maple pada perkulahan Aljabar Lnear I dan haslnya adalah motvas dan prestas belajar mahasswa dapat dtngkatkan. Tanggapan mahasswa terhadap pemanfaatan Maple pun berada dalam kategor postf. Hasl peneltan n dharapkan dapat memberkan sumbangan pemkran dalam penyempurnaan proses pembelajaran d Jurusan Penddkan Matematka khususnya terkat dengan perkulahan Kalkulus I. D sampng tu, mahasswa calon guru akan memperoleh bekal tambahan yang sangat bermakna tentang pemanfaatan program aplkas Maple yang nantnya dapat mereka aplkaskan saat menjad guru dkemudan har. II. METODE Subjek peneltan n adalah seluruh mahasswa semester IA Jurusan Penddkan Matematka tahun ajaran 2014/2015 yang mengambl mata kulah kalkulus I. Peneltan n merupakan peneltan tndakan kelas yang berlangsung dalam 3 sklus. Masngmasng sklus dlaksanakan dalam 3 kal pertemuan. Prosedur peneltan 42

4 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : untuk masng-masng sklus mencakup 4 tahapan yatu perencanaan tndakan, pelaksanaan tndakan, observas/evaluas dan refleks (Kemms and Taggart, 1990). Data yang dkumpulkan dalam peneltan n melput tes prestas belajar, motvas belajar, dan tanggapan mahasswa terhadap pemanfaatan program aplkas Maple pada perkulahan Kalkulus I. Data prestas belajar mahasswa dkumpulkan melalu tes prestas belajar yang dsusun dalam bentuk tes essay sedangkan data motvas belajar dan tanggapan mahasswa terhadap pemanfaatan program aplkas Maple dperoleh dengan menggunakan angket. Keseluruhan data akan danalss dengan menggunakan statstk deskrptf. Data prestas belajar mahasswa danalss dengan statstk deskrptf dengan menggunakan teknk konvers skor sebaga berkut. Tabel 2.1 Konvers Skor Prestas Belajar Skor Nla Kategor 85 Skor 100 A Lulus 70 Skor 85 B Lulus 55 Skor 70 C Lulus 40 Skor 55 D Tdak lulus 0 Skor 40 E Tdak lulus Rata-rata skor motvas belajar dan respons mahasswa dkonvers ke dalam krtera yang dtentukan pada tabel 2.2 berkut. Tabel 2.2 Krtera Penggolongan Motvas Belajar Matematka M M 1,5. SD Sangat tngg M 0,5. SD M M 1,5. SD Tngg M 0,5. SD M M 0,5. SD Cukup M 1,5. SD M M 0,5. SD Rendah M M 1,5. SD Sangat rendah (dmodfkas dar Ratumanan dan Theresa, 2003) Dengan : 1 Mean Ideal ( M ) = (skor maksmum deal + skor mnmum deal) 2 Standar Devas Ideal ( SD ) = 1 6 Dalam peneltan n dtetapkan 2 ndkator keberhaslan peneltan. (skor maksmum deal + skor mnmum deal) 43

5 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Dengan kata lan peneltan n danggap berhasl bla mampu mencapa kedua ndkator berkut. 1. Indkator keberhaslan penngkatan prestas belajar bla persentase mahasswa lulus dengan nla A atau B mnmal 70%. 2. Indkator keberhaslan penngkatan motvas belajar mahasswa yatu apabla motvas belajar. Tabel 3.1 Data Prestas Belajar Pada Sklus I, II, dan III mahasswa berada pada kategor tngg. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasl Peneltan Data Hasl Prestas Belajar Matematka Adapun data prestas belajar matematka pada sklus I, II, dan III dsajkan dalam tabel berkut Sklus Jumlah Persentase dengan Nla A Rata-rata Nla Nla atau B I ,2 52,9% II ,6 64,7% III ,4 70,6% Data Hasl Motvas Belajar Matematka Rata-rata skor motvas belajar matematka pada refleks awal adalah 74,1 yang secara kualtatf tergolong kategor rendah. Pada sklus III dperoleh rata-rata skor motvas belajar sebesar 111,1 yang secara kualtatf tergolong kategor tngg. Data Hasl Respons Mahasswa Terhadap Pembelajaran Rata-rata skor respons mahasswa adalah sebesar 65,88 yang secara kualtatf tergolong kategor postf. 3.2 Pembahasan Berdasarkan hasl peneltan dapat dlhat bahwa prestas belajar matematka mahasswa pada akhr sklus I belum memenuh ndkator keberhaslan peneltan yang dtentukan yakn persentase kelulusan dengan nla A atau B hanya 52,9%. Belum tercapanya keberhaslan sesua dengan yang dharapkan pada akhr sklus I dduga dsebabkan oleh beberapa hal. Pertama, program aplkas Maple merupakan sesuatu yang baru bag mahasswa. Berhadapan dengan sesuatu yang baru tentu membutuhkan waktu untuk penyesuaan. Pada pelaksanaan sklus I n mahasswa mash terlhat sangat lamban dalam mengoperaskan Maple. Kedua, mnmnya dskus antar mahasswa. Karena masng-masng mahasswa memlk laptop maka dalam pembelajaran mahasswa menggunakan laptop mereka secara mandr. Hal n ternyata membuat mnmnya nteraks yang terjad antarmahasswa. Saat mahasswa menemu kesultan maka mereka kesultan untuk memecahkan karena 44

6 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : mereka memfokuskan pada pekerjaan masng-masng. Melhat hambatan yang terjad pada sklus I maka saat pelaksanaan sklus II penelt melakukan perbakan tndakan dengan memnta mahasswa untuk menggunakan 1 laptop untuk dua orang. Hal n bertujuan untuk mengoptmalkan dskus antar mahasswa sehngga ketka menemu kesultan anggota kelompok dapat salng berbag. Perbakan tndakan yang dlaksanakan pada sklus II ternyata secara kuanttas dapat menngkatkan prestas belajar matematka. Hal n dapat dlhat dar nla rata-rata yang dperoleh yang sebelumnya 69,2 menjad 71,6. Mesk mengalam penngkatan, persentase kelulusan dengan nla A atau B mash belum mencapa krtera yang dharapkan yatu baru mencapa 64,7%. Melalu kegatan observas yang dlakukan selama pelaksanaan tndakan sklus II, belum tercapanya kategor yang dharapkan dar peneltan n dsebabkan oleh enggannya mahasswa untuk memanfaatkan fasltas Help. Fasltas n sebenarnya sangat membantu jka mahasswa menemukan kesultan dalam mengoperaskan Maple. Perntah-perntah dalam menu Help dapat dgant sesua dengan keperluan. Selan menemukan hambatan, pada sklus n mahasswa terlhat sudah mula menkmat program aplkas yang mereka pelajar. Waktu untuk belajar kalkulus serng menjad tdak terasa karena meraka asyk menggunakan program Maple. Serngkal mereka harus mengerjakan soal-soal d rumah karena terbatasnya waktu untuk praktkum. Bercermn dar pelaksanaan sklus II, pada sklus III penelt semakn serng untuk mengngatkan mahasswa untuk memanfaatkan fasltas Help yang ada pada Maple dsampng juga mahasswa dapat bertanya langsung kepada penelt. Dan haslnya, pada akhr sklus III terjad penngkatan rata-rata nla prestas belajar mahasswa yang mencapa 74,4 dengan persentase kelulusan nla A atau B sebesar 70,6%. Persentase yang melebh kategor yang dtetapkan menandakan penerapan pembelajaran berbantuan program aplkas Maple pada pembelajaran kalkulus I dapat menngkatkan prestas belajar matematka. Selama pembelajaran kalkulus, 2 sks dgunakan untuk belajar teor dan 1 sks untuk praktek dengan Maple. Awalnya mahasswa memang merasa beban karena berhadapan dengan sesuatu yang baru. Tetap, dengan serngnya lathan, serngnya mendapat bmbngan, serngnya memanfaatkan fasltas Help yang telah menyedakan sntak-sntak program Maple, lama kelamaan mahasswa mampu memanfaatkan program n dalam membantu mereka menyelesakan soal-soal matematka. Saat pembelajaran mahasswa melakukan pengecekan terhadap jawaban soal-soal yang telah mereka kerjakan saat belajar teor. Mereka pun serng tersenyum karena Maple menyelesakan soal lebh cepat bahkan sangat cepat dbandngkan dengan 45

7 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : yang mereka lakukan. Dengan melakukan pengecekan jawaban terhadap apa yang telah dkerjakan membuat mahasswa lebh percaya dr. D sampng melakukan pengecekan, mereka pun serng mencoba soal-soal yang belum mereka temukan solusnya. Sepert mahasswa A yang awalnya tdak mengetahu gambar grafk suatu fungs tertentu. Ia pun mencoba dengan bantuan Maple. Dan dengan sangat cepat, Maple pun mengeluarkan hasl grafk fungs yang a belum ketahu. Dengan bantuan Maple mahasswa dapat memvsualsaskan objek-objek yang abstrak dalam matematka. Hal n sangat membantu mereka dalam memaham konsep matematka. Pemahaman konsep yang lebh bak tentu akan berdampak pada prestas belajar yang lebh bak pula. Hasl peneltan mengena motvas belajar mahasswa pada akhr sklus III sudah memenuh ndkator keberhaslan yakn sebesar 111,1 yang tergolong dalam kategor tngg. Pembelajaran dengan dselng praktek membuat mahasswa tdak merasa jenuh dalam belajar. Merasakan kebermanfaatan program Maple n membuat mereka semakn termotvas untuk belajar. Hasl peneltan mengena respons mahasswa terhadap pembelajaran yang dterapkan berada pada kategor postf yatu sebesar 65,88. Hal n berart bahwa mahasswa menerma tndakan yang dberkan. Hasl peneltan n sesua dengan peneltan yang dlakukan oleh Arawan (2004) yang telah memanfaatkan Maple dalam pembelajaran Kalkulus I. Hasl yang dperolehnya adalah penggunaan program Maple pada perkulahan kalkulus dapat menngkatkan motvas dan prestas belajar. Suarsana (2007) juga telah memanfaatkan Maple pada perkulahan Aljabar Lnear I dan haslnya adalah motvas dan prestas belajar mahasswa dapat dtngkatkan. Secara umum tndakan pada peneltan n telah mampu mengatas permasalahan peneltan. Prestas serta motvas belajar mahasswa mengalam penngkatan dan telah mencapa ndkator yang dtetapkan. Mahasswa pun merespons secara postf atas tndakan yang dlakukan selama pembelajaran kalkulus I. Dengan kata lan, peneltan tndakan kelas yang dlakukan sudah berhasl. 46

8 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : PENUTUP 4.1. Smpulan Berdasarkan hasl peneltan dan pembahasan dapat dsmpulakan sebaga berkut. 1. Prestas belajar matematka mahasswa menngkat. Hal n dlhat dar (1) rata-rata nla prestas belajar matematka sswa mengalam penngkatan sebesar 69,2 pada sklus I, 71,6 pada sklus II dan 74,4 pada sklus III, (2) persentase kelulusan dengan nla A atau B sebesar 52,9% pada sklus I, 64,7% pada sklus II, dan 70,6% pada sklus III 2. Motvas belajar matematka mengalam penngkatan. Pada awalnya sebesar 74,1 yang tergolong rendah, menjad sebesar 111,1 yang tergolong tngg. 3. Respons mahasswa terhadap tndakan yang dlaksanakan tergolong dalam kategor postf yatu sebesar 65, Saran-Saran Beberapa saran yang dapat dberkan terkat dengan peneltan n adalah: 1. Penggunaan program aplkas Maple dapat dmanfaatkan pada mata kulah matematka yang lannya sepert Statstka, Trgonometr, Geometr, dan lan sebaganya 2. Pemanfaatan program-program aplkas sangat pentng dlakukan karena sangat bermanfaat bag mahasswa sebaga calon guru bak dalam memaham perkulahan yang sedang dtempuh maupun sebaga bekal tambahan yang bsa daplkaskan saat menjad guru dkemudan har. 5. Ucapan Terma Kash Terma kash penuls sampakan kepada Unverstas Mahasaraswat Denpasar yang sepenuhnya telah membaya dana peneltan n melalu Hbah Dosen Pemula dengan surat perjanjan K.122/B.01.01/LPPM- UNMAS/VII/2014. Terma kash juga dsampakan kepada LPPM Unverstas Mahasaraswat Denpasar yang telah 1) memfasltas para dosen pemula dalam melakukan peneltan, 2) memberkan bmbngan dan arahan untuk mengatas kendala-kendala dalam melakukan peneltan, dan 3) memantau peneltan n sehngga peneltan n dapat dpertanggungjawabkan dengan bak. Tdak lupa penuls mengucapkan terma kash kepada semua phak yang telah membantu sehngga peneltan n dapat terselesakan dengan bak. 6. Daftar Pustaka Arawan, I Putu Wsna Efektvtas Pemanfaatan Program Maple dalam Perkulahan Kalkulus. Laporan Peneltan. Sngaraja : IKIP N Sngaraja Heck, Andre, Introducton to Maple. New York : Sprnger Verlag. Kems and Taggart, The Acton Research Planner. Cvtora: Deakn Unversty Press Ratumanan, T. G. dan Theresa L Evaluas Hasl 47

9 Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Belajar yang Relevan dengan Kurkulum Berbass Kompetens. Surabaya: Unesa Unversty Press. Suarsana, I Made Pemanfaatan Program Aplkas Maple Sebaga Upaya Menngkatkan Motvas dan Prestas Belajar Mahasswa Pada Perkulahan aljabar Lnear I. Jurnal IKA Unverstas Penddkan Ganesha, Volume 8 No. 2 September

ISSN Oleh : I Made Suarsana Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA - Undiksha ABSTRAK

ISSN Oleh : I Made Suarsana Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA - Undiksha ABSTRAK ISSN 1829-5282 151 EMANFAATAN ROGRAM ALIKASI MALE SEBAGAI UAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN RESTASI BELAJAR MAHASISWA ADA ERKULIAHAN ALJABAR LINEAR I Oleh : I Made Suarsana Staf engajar pada Jurusan enddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Putu Suarnt Novantar Program Stud Penddkan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRSUNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SUB POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM KELAS VII A SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN Putr Dana Amrta, M. Arfuddn Jamal, Msbah Program Stud

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci