ANALISIS SEDIMENTASI PADA BENDUNG LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN
|
|
- Farida Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS SEDIMENTASI PADA BENDUNG LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN Ahmad Syarif Sukri Doen Fakulta Teknik Univerita Haluoleo ABSTRAK Bendung Laeya merupakan alah atu bendung yang dibangun oleh pemerintah yang berlokai di Kelurahan Ambalodangge, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan yang digunakan ebagai arana irigai untuk mengairi areal perawahan elua 1393 Ha. Melihat kondiinya aat ini, bendung Laeya mengalami penumpukan edimen dihulu bendung yang menutupi mercu bendung, bahkan aat banjir ekalipun edimen dapat terlihat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteritik aliran pada Sub DAS Laeya erta mengetahui laju erta kuantita edimen yang mauk ke bendung Laeya. Bearnya eroi permukaan pada Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Laeya, digunakan peramaan daar yang dikenal dengan rumu Univeral Soil Lo Euetion (USLE), dimana dalam analia bearnya eroi dipengaruhi oleh intenita hujan, erodibilita tanah, kemiringan lereng, pengolahan tanaman, erta tindakan pengendalian eroi. Sedangkan rumu Forcheimer dan Schoklitch digunakan untuk menganalia banyaknya edimen yang mauk ke bendung. Berdaarkan hail analia diperoleh eroi aktual yang tejadi pada Sub DAS Laeya adalah eroi rendah, ekitar 21,155 ton/ha/tahun edangkan eroi potenial yang terjadi pada Sub DAS Laeya adalah 1057,752 ton/ha/tahun dan jumlah edimen melayang yang mauk ke Bendung Laeya ebear 1041,5 ton/tahun, edangkan jumlah edimen daar (bed load) yang mauk ke Bendung Laeya ebear 1455,985 ton/ tahun. Kata Kunci: Sungai, Bendung, Eroi, Sedimentai. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air bukan hanya ekedar memenuhi kebutuhan mendaar manuia ebagai air minum, namun juga berfungi ebagai umber penghidupan eperti mengairi lahan pertanian, perikanan, hingga pembangkit litrik. Terdapat berbagai kegiatan perekonomian lain juga angat tergantung kepada keterediaan air, bahkan air bia menjadi alah atu limiting factor dalam pertumbuhan ekonomi jika keterediaannya angat terbata. Kebutuhan air hampir dapat dipatikan mempunyai kecenderungan tidak ejalan dengan tingkat keterediaanya baik terkait dengan dimeni waktu dan ruang, maupun jumlah dan kualitanya. Aliran ungai merupakan aliran permukaan yang dapat menjadi umber air baku guna memenuhi kebutuhan manuia akan umber air, namun aat ini banyak ungai telah mengalami penurunan produktifita. Salah atu faktor yang menjadi penyebab menurunnya produktifita ungai adalah edimentai. Seiring hail pembangunan yang edemikian peat pada daerah pengaliran ekitar bending Laeya, terjadi perubahan pola tanam dan tata guna lahan eperti penggunaan lahan uaha dan penggunaan lahan untuk pemukiman yang cukup peat, ehingga menimbulkan permaalahan pada daerah pengaliran ungai pada bendung terebut. Sehubungan dengan adanya interaki kebutuhan perubahan ungai mauk kebendung karena kegiatan pengolahan terebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah penanggulangan 1111 edimen yang merupakan penyebab pendangkalan pada bendung. 1.2 Rumuan Maalah Berangkat dari latar belakang permaalahan yang telah diuraikan di ata, maka dapat dirumukan permaalahan penelitian yaitu Berapa bear edimentai tahunan yang terjadi pada Bendung Laeya Kabupaten Konawe Selatan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalia bearnya angkutan edimen yang terjadi pada Bendung Laeya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitia ini berdaarkan tujuan diata adalah : 1. Dapat mengetahui eberapa bear angkutan edimen yang terjadi pada bendung Laeya 2. Sebagai bahan maukan dan acuan bagi intani terkait baik dari Pemerintah Provini maupun Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dalam menentukan kebijakan yang menyangkut rencana pengolahan dan peletarian kawaan pada bendung Laeya ecara terpadu. 1.4 Bataan Maalah Bataan maalah dalam tulian ini adalah : a. Analia hidrologi/curah hujan dengan menggunakan metode Gumbel dan metode log
2 peron Type III dengan menggunakan data curah hujan dengan periode ulang makimum 100 tahun. b. Analia eroivita pada bendung Laeya dengan USLE (Univeral Soil Lot Euation). c. Analia angkutan edimen pada bendung Laeya dengan analia konentrai edimen melayang (Supended Load), dan edimen daar (Bed Load) METODOLOGI PENELITIAN Hail edimentai (ediment yield) adalah bearnya edimen yang beraal dari eroi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Hail edimen biaanya diperoleh dari pengukuran edimen terlarut dalam ungai (upended ediment) atau dengan pengukuran langung di dalam waduk Analia Curah Hujan Metode yang digunakan dalam menganalia curah hujan adalah metode Gumbel dan metode Log Peron Type III Metode Gumbel Gumbel beranggapan bahwa ditribui variabel hidroli tidak terbata, oleh ebab itu haru digunakan harga-harga terbear (harga makimum). Formula yang digunakan : = Angka hujan elama 1 hari yang mungkin timbul dalam T tahun = = Reduced rata-rata dari X 2 = Angka rata-rata dari X 2 (X) 2 = Angka kuadrat dari X = Reduced mean (lihat lampiran) = Reduced variated (lihat lampiran) B = Curah hujan makimum rata-rata elama pengamatan (mm/jam) Metode Log Peron Type III Pada perhitungan curah hujan dengan metode ini menggunakan cara tatitik, rumu yang digunakan : 1112 = Faktor frekueni = Jumlah data yang terkumpul = Curah hujan dengan priode ulang T tahun (mm/jam) 2. Analia Eroi Smith dan Weichmeier (1960) mengemukakan peramaan Univeral Soil Lo Euation (USLE) untuk menduga laju eroi rata-rata tahunan dengan peramaan ebagai berikut : E = R* K* LS* C* P E = Laju eroi aktual rata-rata tahunan (ton/ha/tahun) R = Faktor eroivitahujan K = Faktor erodibilita tanah LS = Faktor kemiringan lereng C = Faktor pengelolaan tanaman P = Faktor konervai tanah D = Kerapatan Drainae Aktual S = Kemiringan Lereng L = Panjang ungai (1) 3. Analia Sedimen (2) Sedimen daar (Bed Load) koefiien K dapat ditentukan dengan peramaan berikut: (3) Perkiraan tandar deviai : 68400det ik / tahun 1 ton3/ m St = K. (4) Perkiraan koefiien kemencengan : Sedangkan kadar konentrai (C) dapat diperoleh C = dengan mengendapkan (5) material yang terkandung Perhitungan logaritma Xt : dalam air atau dengan cara menfilter atau menyaring. Sehingga dengan jalan (6) ini konentrai C dapat dihitung dengan rumu: = Curah hujan makimum rata-rata elama pengamatan (mm/jam) W C ( mg / liter ) = Standar deviai V = Koefiien kepencengan/pengaliran LS = Untuk kerapatan drainae aktual (D) dihitung dengan menggunakan rumu : D = 1,35 x d + 0,26 x S + 2,8 Untuk menghitung debit edimen melayang, maka digunakan rumu : Q m Q C K w Dimana: Q m = Angkutan edimen beban melayang (ton/tahun) Q w = C = debit air (m 3 /det) Konentrai edimen beban melayang (gram/ltr) K = koefiien Jika data dalam m 3 /det, berat 1 m 3 adalah 1 ton dan waktu yang digunakan adalah 24 jam, maka
3 W = berat kadar lumpur (gram) V = Volume air (ml) Untuk menghitung bearnya lengkungan edimen melayang berdaarkan data pengukuran dan bearnya ungai dapat dihitung dengan peramaan ebagai berikut: Q a Qw b Q = debit edimen (ton/hari) Qw = debit air (m 3 ) A,b = kontanta Analia edimen melayang dapat juga digunakan rumu Forcheimer ebagai perbandingan dari hail perhitungan edimen ecara logaritma : = kemiringan ungai Untuk mengetahui bearnya edimen per tahun dipakai peramaan : Gb B Gb = bearnya edimen pertahun (ton/tahun) B = lebar ungai (m) Q = berat bed load peratuan lebar peratuan (kg/mdet) ANALISA DAN PEMBAHASAN Hail analii dari penelitian penelitian ini dapat dilihat pada kajian berikut, Tabel 1 Hail Analii Bearnya Eroi Aktual (Ea) = 5 U 0,54 w Q w (15) debit edimen melayang per atuan lebar (m 3 /det) γ = berat volume (kg/m 3 ) γ w = berat jeni air (kg/m 3 ) Q = debit air (m 3 /det) Untuk mendapatkan kecepatan geer dipergunakan peramaan: U g h g = gravitai (m 2 /detik) H = kedalaman air (m) S = kemiringan ungai (m/m) Namun rumu untuk memperoleh bearnya edimen melayang adalah: G = = G (16) R = 1381,79 B (17) K = preentae edimen melayang (kd/dtk) debit edimen melayang peratuan lebar (m 3 /detik) γ = berat volume (kg/m 3 ) B = lebar ungai (m) Sedangkan untuk eroi potenial dapat diketahui dengan menggunakan rumu berikut : Ep = R x K x LS Hail analii untuk eroi potenial tahun 1996 diketahui : L = Ep = 1381,79 x x = 738,166Ton/Ha/tahun Analii elanjutnya dapat dilihat pada Tabel berikut, Tabel 2 Hail Analii Bear Eroi Potenial (Ep) Muatan Sedimen Daar (bed load) Untuk menghitung volume edimen muatan daar (bed load) ini, dapat digunakan peramaan Scohlith ebagai berikut : Q = h x v v = kecepatan aliran (m/detik) h = kedalaman air (m) d S 3 / 2 cr = 1113 Tahun R K L , , ,72 2,500 S 2/ ,01 ( ) (18) cr ,28 822, , , , , , , ,9 921,98 Ep (ton/ha/tahun) 738, , , , , , , , , , , , , ,531
4 Rata-rata 1057,752 Analii Sedimen Analii Sedimen Melayang Rumu Forcheimer dapat menganalia bearnya edimen melayang yang mauk ke dalam bending, jika diketahui nilai nilai dari ; g = 9,8 m/ h = m (kedalaman Bendung pada lampiran 12) = % (kemiringan lereng pada lampiran 12) Q = 3,9098 m 3 /det (debit air pada hulu bendung pada lampiran 10) U * = g h = 9,8 0,646 0, 0136 = 0,2928 m/detik Maka jumlah edimen melayang per atuan lebar, yakni: = 5 1 0,2928 0,54 1,25 1 3,9089 = 0,0012 m 3 /det m Sehingga debit total edimen melayang per atuan lebar adalah: G = γ B = 0,0012 1,25 22,2 = 0,0331 kg/detik = 0, = 2,8534 ton/hari G = 1041,5 ton/tahun Analii Sedimen Daar Rumu Schoklitch dapat menganalia bearnya edimen daar (bed load) yang mauk ke bendung : Diketahui: Lebar penampang ungai (B) = 22,2 m Kedalaman (h ) = 0,646 m Kecepatan (v) = 1,1213 m/detik Kemiringan (S) = 0,0136 % D = 45,3 mm Maka perkiraan bearnya edimen daar Sungai Laeya dengan menggunakan rumu Schoklitch : 2,500 S 2/3 ( ) cr = h v = 0,646 1,1213 = 0,7243 m 2 /detik cr = = 0,6 0,0453 0,0136 d 0,6 S 3/ 2 = 0,8706 m 2 /detik 3 / 2 = 2,5 (0,0136) 2/3 (0,8706-0,7243) 1114 G b = = 0,0208 kg/m.detik B = 22,2 0,0208 = 0,4617 kg/detik = 4,617x10-4 ton/detik Untuk atu hari = ,736x10-4 = 3,9890 ton/hari Untuk atu tahun = 365 3,9890 = 1455,985 ton/tahun Analii Sedimen Total (Qt) Analia edimen total pada ungai Laeya Qt = Qd + Qm Sehingga hail analia diperoleh ebagai berikut : Qd = 1455,985 ton/tahun Qm = 1041,5 ton/tahun Maka bear edimen total adalah : Qt = 2501,485 ton/tahun. PENUTUP 4.1 Keimpulan Bear eroi aktual yang terjadi pada Sub DAS Laeya rata-rata adalah 21,155 ton/ha/tahun dan bearnya eroi potenial yang terjadi pada Sub DAS Laeya rata-rata adalah 1057,752 ton/ha/tahun. Jumlah edimen daar (bed load) lebih bear dibandingkan dengan jumlah edimen melayang (upended Load) dengan jumlah edimen melayang (upended Load) yang mauk ke Bendung Laeya ebear 1041,5 ton/tahun, edangkan jumlah edimen daar (bed load) ebear 1455,392 ton/ tahun. Maka jumlah edimen mengendap lebih banyak ehingga terjadi pendangkalan pada Bendung Laeya dan mengakibatkan berkurangnya aliran air yang mauk ke areal perawahan eperti kondii aat ini,dan berdaarkan hal teebut maka perkiraan 10 tahun kedepan Bendung Laeya udah tidak mampu menampung jumlah edimen. 4.2 Saran 1. Sebaiknya Pemerintah Provini Sulawei Tenggara, melalui koordinai Dina Pekerjaan Umum Provini Sulawei Tenggara untuk lebih memperhatikan maalah edimentai yang terjadi pada Bendung Laeya eperti melakukan pengerukan dan Obervai Pemeliharaan ecara rutin etiap tahun, ehingga kapaita air pada bendung dapat tetap mengairi lahan pertanian di Kecamatan Laeya euai dengan areal rencana awal. 2. Perlu adanya penyuluhan bagi warga mayarakat tentang cara pengolahan tanah yang baik agar mencegah tejadinya eroi yang kriti dan penyuluhan tentang dampak-dampak illegal
5 logging bagi kehidupan di maa yang akan datang. 3. Perlu ada penelitian elanjutnya ebaiknya menerukan penelitian mengenai pengendalian edimentai dialuran irigai dengan membangkitkan aru turbeleni. DAFTAR PUSTAKA Anonym Laporan PU Balai Wilayah Sungai IV Prov.Sultra 2010 Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum Standar Perencanaan Irigai, Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan, KP-06:CV, Galang Perada, Bandung. Dake, J.M.K Hidrologi Teknik. Erlangga. Jakarta. Fidyah, Yunita Redeain Perencanaan Embung Makupa Kab. Konel. Skirpi Tidak Diterbitkan. Kendari Hermawan Analia Hidrologi. Erlangga. Jakarta Iran Analii Angkutan Sedimen Sungai Laeya Kaupaten Konawe Selatan, Skripi Tidak dipublikaikan. K. Linley, Ray Hidrologi Ininyur. Erlangga, Jakarta. Mardjikoen, P., 1987, Angkutan Sedimen. PAU Ilmu Teknik, Univerita Gajah Mada, Yogyakarta Mawardi, Erman Deain Hidraulik Bangunan Irigai. Alfabeta, Bandung. Oehadijono 1993, Daar-daar Teknik Sungai, Univerita Haanuddin, Makaar. Smith dan Weichmeier Grazingland Hydrology Iue, Joil Water Conery, USA Soedibyo Teknik Bendungan, Edii 2 Tahun 2003, Penerbit Pradnya Paramitha, Jakarta Soekarno, I. Strand, R.I Sedimentation-Deign of Small, 2 nd, New Delhi, Oxford & IBH Publihinng Co. Soemurto Hidrologi Teknik, Erlangga, Jakarta Soenarno, Perhitungan bendung tetap, Direktorat Irigai, Jakarta. Soewarno Hidrologi Pengukuran Dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova, Bandung. Sujana Metode Statitik, Bandung Tarito Sotrodarono, Suyono Perbaikan dan Pengaturan Sungai, Pradny Paramita, Jakarta. Yang Chih Ted Sedimen Tranport (Theory and Pratice). The Univeritie Pre (Belfat) Ltd. Singapore 1115
PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciEvaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan
Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciKONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciTRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI
Univerita Gadja Mada TRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI SOAL A Suatu ungai (tampang dianggap berbentuk egiempat) dengan lebar B = 5 m. Di uatu tempat di ungai tb, terdapat daar ungai yang berupa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan
Lebih terperinciHITUNGAN TRANSPOR SEDIMEN
Hitungan Tranpor Sedimen 1 HTUNGAN TRANSPOR SEDMEN 1. PENDAHULUAN ntenita tranpor edimen (T) pada uatu tampang lintang ungai/aluran adalah banyaknya edimen yang lewat tampang lintang terebut tiap atuan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI
FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciDEGRADASI DASAR SUNGAI Oleh : Imam Suhardjo. Abstraksi
DEGRADAI DAAR UNGAI Ole : Imam uardjo Abtraki Degradai daar ungai umumnya merupakan akibat adanya eroi dan ebagai perantara utama adala air yang dipengarui ole kecepatan aliran. tudi ini bertujuan mengidentifikai
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciHUBUNGAN SUDUT TIKUNGAN TERHADAP DEBIT SEDIMEN PADA SALURAN SEGIEMPAT DAN DINDING TETAP
HUBUNGAN SUDUT TIKUNGAN TERHADAP DEBIT SEDIMEN PADA SALURAN SEGIEMPAT DAN DINDING TETAP Darwizal Daoed Laboratorium Hidrolika Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Unand ABSTRAK Sudut belokan di ungai angat
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah
Lebih terperinciDegradasi dan Agradasi Dasar Sungai
Degradai dan Agradai Daar Sungai Peramaan Saint Venant - Exner Model Parabolik Acuan Utama Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic: Chapter 6, pp. 358-370, J. Wiley and Son, Ltd., Suex, England. Degradai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciDegradasi dan Agradasi Dasar Sungai
Degradai dan Agradai Daar Sungai Peramaan Saint Venant - Exner Model Parabolik Acuan Utama Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic: : Chapter 6, pp. 358 370, 370, J. Wiley and Son, Ltd., Suex, England.
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciSOAL-PENYELESAIAN DEGRADASI-AGRADASI DASAR SUNGAI
Juruan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM Program S Teknik Sipil SOAL-PENYELESAIAN DEGRADASI-AGRADASI DASAR SUNGAI Soal Penyeleaian di bawa ini dicuplik dari buku: Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic:
Lebih terperinciPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA Aceng Badrujaman Jurnal Kontruki Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamu No. 1 Jayaraga Garut 44151
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciNama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :
SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang
Lebih terperinciKata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya
Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Embung merupakan bangunan air yang menampung, mengalirkan air menuju hilir embung. Embung menerima sedimen yang terjadi akibat erosi lahan dari wilayah tangkapan airnya
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciPenyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008
Penyeleaian Soal Ujian Tengah Semeter 008 Soal A Curah hujan harian maximum tahunan elama periode 978.d. 007 di Staiun Godean Yogyakarta diajikan pada tabel di bawah ini. kedalaman hujan (mm) rekueni 5
Lebih terperinciKAJIAN SEDIMENTASI PADA SUMBER AIR BAKU PDAM KOTA PONTIANAK
KAJIAN SEDIMENTASI PADA SUMBER AIR BAKU PDAM KOTA PONTIANAK Ella Prastika Erlanda 1), Stefanus Barlian Soeryamassoeka 2), Erni Yuniarti 3) Abstrak Peristiwa sedimentasi atau pengendapan partikel-partikel
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)
RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROIRO (PLTM) Fifi ety Sholihah, Ir. Joke Pratilatiaro, MT. Mahaiwa Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS, Surabaya,Indoneia, e-mail: pipipiteru@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciISSN MENENTUKAN PERSAMAAN KECEPATAN PENGENDAPAN PADA SEDIMENTASI
ISSN 4-735 MENENTUKAN PERSAMAAN KECEPATAN PENGENDAPAN PADA SEDIMENTASI Setiyadi, Suratno Lourentiu, Ezra Ariella W.*, Gede Prema M.S. Juruan Teknik Kimia, Fakulta Teknik, Univerita Katolik Widya Mandala,
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN
Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB
Lebih terperinciSimulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif
Simulai dan Deteki Hubung Singkat Impedani Tinggi pada Stator Motor Induki Menggunakan Aru Urutan Negatif Muhammad Amirul Arif 0900040. Doen Pembimbing :. Dima Anton Afani, ST., MT., Ph. D.. I G. N. Satriyadi
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air permukaan (water surface) sangat potensial untuk kepentingan kehidupan. Potensi sumber daya air sangat tergantung/berhubungan erat dengan kebutuhan, misalnya untuk
Lebih terperinciDAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH
Konfereni Naional Teknik Sipil Univerita Tarumanagara, 26-27 Oktober 207 DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH I Wayan Redana, I Nengah Simpen 2, dan Kadek Suardika 3 Program Studi
Lebih terperinciPERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC
, Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan
Lebih terperinciKajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua
Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH SEDIMENTASI KALI BRANTAS TERHADAP KAPASITAS DAN USIA RENCANA WADUK SUTAMI MALANG
STUDI PENGARUH SEDIMENTASI KALI BRANTAS TERHADAP KAPASITAS DAN USIA RENCANA WADUK SUTAMI MALANG Suroso, M. Ruslin Anwar dan Mohammad Candra Rahmanto Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran
Lebih terperinciRahardyan Nugroho Adi BPTKPDAS
Rahardyan Nugroho Adi dd11lb@yahoo.com BPTKPDAS PENGERTIAN Sedimentasi adalah proses perpindahan dan pengendapan erosi tanah, khususnya hasil erosi permukaan dan erosi parit. Sedimentasi menggambarkan
Lebih terperinciALTERNATIF PENGGUNAAN ABRUPT RISE PADA USBR TIPE III UNTUK MENGURANGI GEJALA PULSATING WAVES
ALTERNATIF PENGGUNAAN ABRUPT RISE PADA USBR TIPE III UNTUK MENGURANGI GEJALA PULSATING WAVES Marturiawan Kritanto a, Dwi Priyantoro b a Program Magiter Teknik Pengairan, Fakulta Teknik Univerita Brawijaya
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS
PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI
ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIK SATU DIMENSI PERUBAHAN DASAR SUNGAI (STUDI KASUS SHORTCUT SUNGAI WIDAS KABUPATEN NGANJUK)
PEMODELAN MATEMATIK SATU DIMENSI PERUBAHAN DASAR SUNGAI (STUDI KASUS SHORTCUT SUNGAI WIDAS KABUPATEN NGANJUK) Adi Prawito*, Ir. Sofyan Rayid**, MT dan Ir. Anggrahini, M.Sc** *Mahaiwa Paca Sarjana ** Doen
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciMONEV E T ATA A IR D AS PERHITUNGAN AN SEDIME M N
MONEV TATA AIR DAS PERHITUNGAN SEDIMEN Oleh: Agung B. Supangat Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Jl. A.Yani-Pabelan PO Box 295 Surakarta Telp./fax. (0271)716709, email: maz_goenk@yahoo.com
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE
Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X SIMUASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MUTIPE CHANNE SINGE PHASE Jaka Dian Ramadhan *, Fahrul Agu, Indah Fitri
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciPENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung
PENGARU DURASI SERANGAN GELOMBANG TERADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECA GELOMBANG Ida Bagu Agung Fakulta Teknik, Univerita Sarjanawiyata Tamaniwa Email: idabaguagung @ yahoo.com ABSTRACT thi reearch
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong
III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang
Lebih terperinciLampiran B.2. Dimensi Kompetensi Kuantitatif. Komponen Literasi Kuantitatif
No. Indikator Butir Soal 1. Siwa mampu menetukan bentuk penyajian data Tabel berikut untuk menjawab oal 6-7. Hail penelitian faktor klimatik dan edafik uatu ekoitem adalah ebagai berikut : Tabel 2. Hail
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciW = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar
Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak
Lebih terperinciBAB X PEMBUATAN LENGKUNG ALIRAN DEBIT
BAB X PEMBUATAN LENGKUNG ALIRAN DEBIT 10.1 Deskripsi Singkat Lengkung aliran debit (Discharge Rating Curve), adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tinggi muka air dan debit pada lokasi penampang
Lebih terperinciFisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fisis, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini.
Fiika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fii, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini. Kajian-kajian dalam bidang fiika banyak melibatkan pengukuran bearanbearan fiika.
Lebih terperinciBala Keselamatan di Indonesia
1 TGAS AKHIR #### Redeain Panti Auhan Putra Tuna Harapan Bala Keelamatan Bala Keelamatan di Indoneia Bala Keelamatan mauk di Indoneia pada tahun 1894 pertama kali di dea Sangiran Jawa Tengah. Bala Keelamatan
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta
Lebih terperinciALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1
ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciTEKNOLOGI BETON Sifat Fisik dan Mekanik
TEKNOLOGI BETON Sifat Fiik dan Mekanik Beton, ejak dulu dikenal ebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduki ecara lokal, relatif kaku, dan ekonomi. Agar menghailkan
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciAnalisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa
ELEKTRIKA Volume 01, Nomor 01, September 017 ISSN: 597-796 Analii Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induki 3 Faa Bambang Prio Hartono dan Eko Nurcahyo Program Teknik Litrik Diploma
Lebih terperinciBAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT
BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan
Lebih terperinciANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI PANASEN
ANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI PANASEN Amelia Ester Sembiring T. Mananoma, F. Halim, E. M. Wuisan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email: ame910@gmail.com ABSTRAK Danau
Lebih terperinci1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?
. uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan
Lebih terperinciX. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.
X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan
Lebih terperinciDAMPAK PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM TERHADAP SURPLUS EKONOMI
25 DAMAK ENGHAUSAN SUBSIDI BBM TERHADA SURLUS EKONOMI Oleh : M. Atri Yulidar Abba SE.,MM* Erni Setiawati SE Doen Fakulta Ekonomi Univerita Widya Gama Mahakam Samarinda Email : threejuli@gmail.com Abtract
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon
Lebih terperinci