Abstrak. Kata Kunci : Structural Equation Modeling (SEM); Loyalitas Pelanggan; Kepuasan Pelanggan.
|
|
- Susanti Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN, KOMPLAIN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS : PT. GARUDA INDONESIA PALEMBANG) Virnanda Tiara Seffy, Patdono Suwignjo dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya virnanda.seffy@yahoo.com ; psuwignjo@yahoo.com ; budi_s@ie.its.ac.id Abstrak PT. Garuda Indonesia menerapkan sistem full service sehingga tarif yang ditawarkan diatas tarif maskapai penerbangan lainnya. Untuk itu, pihak Garuda Indonesia perlu melakukan pengelolaan loyalitas pelanggan untuk memenangkan persaingan. Dengan kualitas pelayanan dan penanganan komplain yang baik, maka pelanggan akan puas. Kepercayaan yang diberikan Garuda Indonesia dan kepuasan pelanggan akan membentuk pelanggan yang loyal terhadap Garuda Indonesia. Hal inilah yang mendorong penulis melakukan penelitian mengenai loyalitas pelanggan pada penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta- Palembang-Jakarta. Penelitian dimulai dengan penyebaran kuisioner, yang kemudian dilakukan pengolahan statistik deskriptif, dan dilakukan pengujian keterkaitan antara kualitas pelayanan, komplain, kepercayaan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Variabel kepuasan pelanggan loyalitas pelanggan. Variabel komplain kepuasan pelanggan. Variabel kepercayaan loyalitas pelanggan. Sedangkan variabel komplain tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Kata Kunci : Structural Equation Modeling (SEM); Loyalitas ; Kepuasan. ABSTRACT PT. Garuda Indonesia is using full service system so that it s rates is higher than the rates offered by other airlines. Because of that, Garuda Indonesia needs to manage their customer s loyalty. By a good quality service and better handling complaint, the customer will be satisfied. Collaboration between trust that is given by Garuda Indonesia and customer s satisfaction will establish a loyal customer of Garuda Indonesia. This case is encouraging writer to do research on customer loyalty of the Garuda Indonesia flight route Jakarta-Palembang-Jakarta. The study began with distribution of questionnaires, which then do the processing of descriptive statistics, and testing the link between service quality, complaints, trust, customer satisfaction and customer loyalty using Structural Equation Modeling (SEM). The result of this research for the service quality has significant effect to customer satisfaction. Variable customer satisfaction has significant effect to customer loyalty. Variable complaint has significant effect to customer satisfaction. Variable trust has significant effect to customer loyalty. Meanwhile, variable complaints has not significant to customemer loyalty. Key Word : Structural Equation Modeling (SEM); Customer Loyalty; Customer Satisfaction. 1. Pendahuluan Perkembangan bisnis yang mengarah pada ruang lingkup global membuat persaingan pada industri maskapai penerbangan domestik di Indonesia semakin ketat. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perang tarif di antara maskapai penerbangan. Perang tarif tersebut tentunya merupakan usaha yang sangat tepat untuk mengurangi laba dari pihak saingannya. Cara lain untuk memenangkan persaingan tersebut adalah dengan memenangkan loyalitas dari pelanggan. Seperti yang diungkapkan oleh Griffin (2005), imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif. Semakin lama loyalitas seorang pelanggan, maka semakin besar laba yang diperoleh perusahaan dari suatu pelanggan. Suatu perusahaan akan memperoleh laba sebesar 25-28% melalui peningkatan retensi pelanggan sebesar 5%. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka sangatlah penting untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
2 Banyak hal yang dapat membentuk loyalitas dari seorang pelanggan. Menurut penelitian Akbar dan Parvez (2009) faktor-faktor pembentuk loyalitas pelanggan adalah kualitas pelayanan, kepercayaan, dan kepuasan pelanggan. Selain itu, menurut Tjiptono (2008) yang mengutip dari Mudie & Cottam (1999) mengatakan bahwa umumnya jumlah pelanggan yang tidak puas pada sebuah jasa dan menyampaikan keluhannya tidaklah sebanyak pada kasus ketidakpuasan terhadap barang. Sehingga komplain dari pelanggan yang tidak puas akan berpengaruh pada loyalitas pelanggan. Apabila pelanggan tersebut merasa puas, maka pelanggan tersebut akan menggunakan jasa yang ditawarkan kembali, sebaliknya apabila pelanggan merasa tidak puas maka pelanggan cenderung akan melakukan komplain dan tidak akan menggunakan jasa ditawarkan kembali. PT Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan penerbangan milik negara yang bergerak dibidang jasa penerbangan. Perusahaan ini menjadi salah satu maskapai penerbangan yang mengunggulkan kualitas pelayanan dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya. Garuda Indonesia menawarkan pelayanan yang memuaskan, kenyamanan dalam perjalanan serta keselamatan selama penerbangan. Dengan menawarkan hal-hal tersebut diharapkan pelanggan akan merasa puas dan terus menggunakan penerbangan Garuda Indonesia. Garuda Indonesia di kota Palembang melayani penerbangan tujuh kali dalam satu hari. Saingan terbesar Garuda Indonesia di Palembang adalah maskapai Lion Air. Lion Air juga melayani penerbangan tujuh kali dalam satu hari. Dengan perbedaan jam penerbangan kedua maskapai tersebut kurang lebih 30 menit. Lion air merupakan penerbangan low cost, dengan pesawat-pesawat yang digunakan sudah hampir seluruhnya pesawat baru. Sedangkan Garuda Indonesia, penerbangan full service yang tentu saja tarif penerbangannya diatas Lion Air. Dari segi tarif tentu saja Garuda Indonesia akan kalah bersaing dibandingkan dengan Lion Air. Untuk itu Garuda Indonesia memenangkangkan persaingan dengan memenangkan loyalitas dari pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator yang berpengaruh terhadap variabel kualitas pelayanan, kepercayaan, komplain, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Selanjutnya, untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, komplain dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan maskapai Garuda Indonesia. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu dapat memberikan masukan berupa saran terhadap perusahaan terkait dengan kualitas pelayanan, kepercayaan dan komplain yang akan mempengaruhi kepuasan dari konsumennya dan berdampak pada loyalitas konsumen kepada perusahaan. Pembahasan penelitian ini dibatasi pada responden dalam penelitian merupakan penumpang Garuda Indonesia kelas economy yang minimal satu kali telah menggunakan jasa penerbangan PT. Garuda Indonesia dan pernah menggunakan maskapai penerbangan selain Garuda Indonesia. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan antar variabel bersifat linier. 2. Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan langkah-langkah terstruktur yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini. Langkah-langkah ini digunakan sebagai acuan sehingga penelitian dapat berjalan secara sistematis sesuai dengan tujuan dan waktu penelitian. Pada tahap identifikasi awal dilakukan beberapa langkah seperti tinjauan pustaka, yang berisi teori-teori yang berkaitan dengan jasa, kualitas pelayanan, kepercayaan, komplain, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan dan Structural Equation Modelling (SEM). Selanjutnya dilakukan studi lapangan, dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting perusahaan berupa pengamatan mengenai garis besar kondisi perusahaan (PT. Garuda Indonesia Palembang). Selanjutnya dilakukan pengembangan model penelitian, model struktural penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1 sedangkan sumber dan indikator yang digunakan untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 2.1.
3 Kualitas Pelayanan (KP1) (KP2) (KP3) (KP4) (KP5) (KP6) (KP7) (KP8) (KP9) (KP10) (KP11) (KL1) (KL2) (KL3) (KL4) (LP1) (LP2) (LP3) (LP4) H 1 Kepuasan H 2 Loyalitas H 3 H 5 H 4 Kepercayaan Gambar 2.1 Model Struktural Penelitian (KN1) (KN2) (KN3) (KN4) (KC1) (KC2) (KC3) (KC4) Tabel 2.1 Sumber dan Indikator untuk Masing- Masing variabel Variabel Kualitas pelayanan Indikator Keterangan Sumber KP1 Reliabilitas Tjiptono (2008) KP2 Reliabilitas Tjiptono (2008) KP3 Daya Tanggap Tjiptono (2008) KP4 Daya Tanggap Tjiptono (2008) KP5 Daya Tanggap Tjiptono (2008) KP6 Jaminan Tjiptono (2008) KP7 Empati Tjiptono (2008) KP8 Empati Tjiptono (2008) KP9 Bukti Fisik Tjiptono (2008) KP10 Bukti Fisik Tjiptono (2008) KP11 Bukti Fisik Tjiptono (2008) Variabel Kepercayaan Indikator Keterangan Sumber KC1 Care Surjandari dan Susetiana (2009) KC2 Being Reliable Surjandari dan Susetiana (2009) KC3 Safety Surjandari dan Susetiana (2009) KC4 Best Price Surjandari dan Susetiana (2009) Variabel Indikator Keterangan Sumber KN1 Empati Tjiptono (2008) KN2 Kecepatan Tjiptono (2008) KN3 Kewajaran atau Keadilan Tjiptono (2008) KN4 Kemudahan Menghubungi Perusahaan Tjiptono (2008) Variabel Kepuasan Indikator Keterangan Sumber KL1 Surjandari dan Overall Satisfaction Susetiana (2009) KL2 Surjandari dan Overall Satisfaction Susetiana (2009) KL3 Fullfillment of Surjandari dan Expectation Susetiana (2009) KL4 Compare with Ideal Surjandari dan Susetiana (2009) Tabel 2.1 Sumber dan Indikator untuk Masing- Masing variabel (lanjutan) Variabel Loyalitas Indikator Keterangan Sumber LP1 Repeat Buying Lovelock (2007) LP2 Retention Lovelock (2007) LP3 Retention Lovelock (2007) LP4 Referal Lovelock (2007) Selanjutnya dilakukan penarikan hipotesa penelitian yang dapatelah dilat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2.2 Hipotesa Penelitian HIPOTESA KETERANGAN Hipotesa 1 Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Hipotesa 2 Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas Hipotesa 3 berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Hipotesa 4 berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Hipotesa 5 Kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel penelitian menggunakan perumusan Yamane (1967). Setelah didapatkan jumlah sampel maka dilakukan perancangan kuisioner, selanjutnya dilakukan penyebaran kusisioner sebanyak jumlah sampel yang dibutuhkan. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data berupa analisis statistik deskriptif, uji normalitas dan multikolinearitas, pengolahan SEM dan pengujian hipotesa penelitian. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan saran. 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.1 Perhitungan Jumlah Responden Perhitungan jumlah responden dilakukan menggunakan perumusan Yamane (1967), (3.1) Dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi d = Batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan dengan : N = populasi penumpang Garuda Indonesia periode tahun 2008 (19.436) d = batas toleransi (0.05) didapatkan n = 392, maka jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 392.
4 3.2 Perancangan Kuisioner Kuisioner dirancangan berdasarkan indikator yang digunakan dalam penelitian. Bentuk pertanyaan dalam kuisioner yang digunakan dalam penelitian dalam dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Bentuk Pertanyaan Kuisioner KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KC1 KC2 KC 3 KC4 KN1 KN2 KN3 KN4 KL1 KL2 KL3 KL4 LP1 LP2 LP3 LP4 Variabel Kualitas pelayanan Pesawat Garuda Indonesia terbang tepat waktu Pesawat Garuda Indonesia tiba sesuai dengan jadwal yang telah didetapkan Tiket Garuda Indonesia mudah didapatkan Pramugari membantu penumpang yang mengalami kesulitan dengan sigap Penanganan bagasi cepat Pilot Garuda Indonesia mendaratkan pesawat dengan baik Penumpang yang sakit dan orang tua didahulukan memasuki pesawat Apabila terjadi delay maka penumpang mendapatkan kompensasi Pesawat Garuda Indonesia yang digunakan bersih, rapi, wangi dan nyaman Penampilan pramugari serta pilot rapi dan menarik Makanan dan minuman yang diberikan berkualitas Variabel Kepercayaan Penumpang diberikan fasilitas safety packaging (bagasi diberikan pengaman) Jadwal penerbangan Garuda Indonesia selalu tepat pada waktunya Jarang terjadi kecelakaan pesawat Garuda Indonesia Tarif Garuda Indonesia kelas economy sesuai dengan pelayanan yang didapatkan oleh penumpang Variabel Pihak Garuda Indonesia mendengarkan keluhan dan berusaha memahami situasi yang dirasakan pelanggan Penanganan keluhan dilakukan dalam waktu cepat Penumpang mendapatkan solusi yang adil dan wajar dalam penanganan problemnya Adanya layanan konsumen agar penumpang dapat dengan mudah menyampaikan keluhannya. Variabel Kepuasan Tarif yang diterapkan Garuda Indonesia sesuai dengan pelayanan yang didapatkan Pelayanan Garuda Indonesia secara keseluruhan memuaskan Pelayanan yang diperoleh sudah memenuhi harapan pra pembelian Secara keseluruhan, performansi Garuda Indonesia sudah sesuai dengan performansi yang semestinya diberikan oleh perusahaan penerbangan Variabel Loyalitas Penerbangan yang akan datang saya akan menggunakan jasa Garuda Indonesia Penumpang bersedia ikut serta dalam program berhadiah yang dilakukan Garuda Indonesia Penumpang bersedia memberikan saran untuk kebaikan Garuda Indonesia Penumpang akan merekomendasikan Garuda Indonesia kepada orang lain atau saudara yang meminta saran jasa penerbangan yang baik 3.3 Analisis Statistik Deskriptif Analisa statistik deskriptif dilakukan pada masing-masing variable yang diteliti. Analisa statistik deskriptif untuk masing-masing variable dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : Tabel 3.2 Analisa Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan Variabel Indikator Mean St Deviasi Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan Prosentase Variansi Cukup Total KP1 3,4 0,98 0,98 1,79% 18,88% 28,83% 38,52% 11,99% 100,00% KP2 3,27 1,01 1,02 2,30% 24,49% 27,04% 36,48% 9,69% 100,00% KP3 4,33 0,53 0,28 0,00% 0,00% 2,81% 61,48% 35,71% 100,00% KP4 3,75 0,81 0,65 0,00% 6,89% 27,55% 49,23% 16,33% 100,00% KP5 2,77 0,68 0,46 2,55% 28,57% 58,93% 9,18% 0,77% 100,00% KP6 3,84 0,81 0,65 0,00% 2,55% 33,93% 40,05% 23,47% 100,00% KP7 4,29 0,6 0,36 0,00% 0,00% 7,65% 55,87% 36,48% 100,00% KP8 3,42 0,80 0,64 0,77% 13,01% 34,44% 47,19% 4,59% 100,00% KP9 4,02 0,76 0,57 0,00% 1,53% 22,96% 47,45% 28,06% 100,00% KP10 4,05 0,73 0,54 0,00% 0,77% 21,94% 48,47% 28,83% 100,00% KP11 4,49 0,75 0,56 0,00% 8,67% 40,56% 44,13% 6,63% 100,00% Rata-Rata 4,00 0,76 0,58 Tabel 3.3 Analisa Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan Variabel Indikator Mean St Deviasi Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan Prosentase Variansi Cukup Total KC1 4,10 0,57 0,33 0,00% 0,00% 11,73% 66,07% 22,19% 100,00% KC2 3,34 0,87 0,76 1,79% 17,09% 30,10% 46,94% 4,08% 100,00% KC3 4,29 0,59 0,35 0,00% 0,51% 5,61% 58,67% 35,20% 100,00% KC4 3,01 0,75 0,56 1,02% 23,98% 48,98% 25,51% 0,51% 100,00% Rata-Rata 3,68 0,70 0,50 Tabel 3.4 Analisa Statistik Deskriptif Variabel Variabel Indikator Mean St Deviasi Statistik Deskriptif Variabel Prosentase Variansi Cukup Total KN1 3,83 0,65 0,43 0,00% 2,81% 22,96% 63,01% 11,22% 100,00% KN2 3,33 0,77 0,60 0,26% 15,05% 38,52% 43,37% 2,81% 100,00% KN3 3,33 0,78 0,60 1,28% 12,50% 41,33% 42,09% 2,81% 100,00% KN4 3,83 0,65 0,43 0,00% 2,55% 23,72% 62,24% 11,48% 100,00% Rata-Rata 3,58 0,71 0,51 Tabel 3.5 Analisa Statistik Deskriptif Variabel Variabel Indikator Kepuasan Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Prosentase Mean St Devias Variansi Cukup Total KL1 3,77 0,65 0,42 0,00% 2,55% 27,81% 60,20% 9,44% 100,00% KL2 3,85 0,63 0,40 0,00% 1,53% 23,72% 62,76% 11,99% 100,00% KL3 3,27 0,80 0,64 0,00% 16,33% 46,68% 31,12% 5,87% 100,00% KL4 4,02 0,71 0,50 0,00% 0,51% 22,70% 51,53% 25,26% 100,00% Rata-Rata 3,72 0,70 0,49
5 Tabel 3.6 Analisa Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Pelayanan Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Prosentase Cukup Mean St Devias Variansi Variabel Indikator Total LP1 4,12 0,54 0,29 0,00% 0,00% 9,18% 69,64% 21,17% 100,00% LP2 4,06 0,72 0,52 0,00% 0,26% 22,45% 48,47% 28,83% 100,00% LP3 4,14 0,82 0,67 0,00% 2,55% 19,64% 39,29% 38,52% 100,00% LP4 4,33 0,55 0,30 0,00% 0,00% 3,83% 59,44% 36,73% 100,00% Rata-Rata 4,16 0,66 0, Uji Normalitas dan Multikolinearitas Uji normalitas dan uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah data yang didapatkan telah memenuhi asumsi-asumsi dalam SEM, yaitu bersifat normal dan tidak multikolinearitas. Uji normalitas dilakukan menggunakan software Minitab 14 dan didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.7. Sedangkan uji multikolinearitas dilakukan menggunakan software Miitab 14 dan didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.7 Uji Normalitas Variabel Probabilitas Kesimpulan Laten > Kualitas Pelayanan > Kepercayaan > Kepuasan Loyalitas > > Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Tabel 3.8 Uji Multikolinearitas KP KC KN KL KC KN KL LP Dari hasil pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa tidak ada korelasi antara variabel-variabel bebasnya, hal tersebut ditunjukan dengan tidak ada nilai korelasi yang melebihi -0,7 atau 0,7, artinya tidak terjadi multikolinearitas antara kelima variabel bebas tersebut. 3.5 Pengolahan SEM Pada pengolahan SEM dilakukan Analisa Faktor Konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA). Dalam CFA sendiri terdapat dua hal yang dilakukan yaitu pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan melihat t-value dari standarized loading factor (λ). Variabel yang memiliki t-value lebih dari 1,96 adalah variabel yang valid atau signifikan dalam pembentukan variabel laten. Nilai t-value dari standarized loading factor (λ) yang nilainya kurang dari 1,96 dalam konstruk model akan terlihat berwarna merah. Variabel yang tidak valid harus dikeluarkan dari model dan dilakukan uji validitas model dari awal. Uji reliabilitas model pengukuran dilakukan dengan menghitung nilai construct reliability (CR) dari nilai-nilai standarized loading factor dan error variances. Perhitungan nilai construct reliability (CR) melalui rumus sebagai berikut: (3.1) Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP Kualitas Pelayanan Chi-Square=259.53, df=44, P-Value= , RMSEA=0.112 Gambar 3.1 Path Diagram Kualitas Pelayanan (tvalue) 0.00
6 Dari gambar diatas dapsebut at ditarik kesimpulan bahwa tidak semua indikator sudah valid karena ada indikator yang memiliki t- value kurang dari 1.96, yaitu indikator KP6, KP7, dan KP10. Sehingga ketiga variabel tersebut harus dihilangkan. didapatkan nilai CR sebesar Model dinyatakan sangat reliabel, nilai CR> Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepercayaan KC KP KP KC2 KC Kepercayaan KP KP Kualitas Pelayanan KC KP Chi-Square=2.00, df=2, P-Value= , RMSEA=0.000 Gambar 3.4 Path Diagram Kepercayan (t- value) KP8 KP Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua indikator sudah valid karena memiliki t- value lebih besar dari KP KC Chi-Square=105.54, df=20, P-Value= , RMSEA=0.105 Gambar 3.2 Path Diagram Kualitas Pelayanan (tvalue) Modifikasi KC2 KC Kepercayaan 1.00 Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua indikator sudah valid karena memiliki t- value lebih besar dari KP KC4 Chi-Square=2.00, df=2, P-Value= , RMSEA=0.000 Gambar 3.5 Path Diagram Kepercayaan (Standarized Solution) KP2 KP3 KP Kualitas Pelayanan 1.00 Setelah nilai loading factor dan error variances diolah menggunakan perumusan (3.1), didapatkan nilai CR sebesar Model dinyatakan reliabel, nilai 0.5<CR< KP Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel KN KP KP KN2 KN KP KN4 Chi-Square=105.54, df=20, P-Value= , RMSEA=0.105 Gambar 3.3 Path Diagram Kualitas Pelayanan (Standarized Solution) Chi-Square=1.74, df=2, P-Value= , RMSEA=0.000 Gambar 3.6 Path Diagram (t- value) Setelah nilai loading factor dan error variances diolah menggunakan perumusan (3.1),
7 Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua indikator sudah valid karena memiliki t- value lebih besar dari KN1 Setelah nilai loading factor dan error variances diolah menggunakan perumusan (3.1), didapatkan nilai CR sebesar Model dinyatakan sangat reliabel, nilai CR> KN2 KN Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Loyalitas Pelayanan LP KN4 Chi-Square=1.74, df=2, P-Value= , RMSEA=0.000 Gambar 3.7 Path Diagram (Standarized Solution) LP2 LP3 LP Loyalitas 0.00 Setelah nilai loading factor dan error variances diolah menggunakan perumusan (3.1), didapatkan nilai CR sebesar Model dinyatakan sangat reliabel, nilai CR> Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasaan KL1 Chi-Square=1.42, df=2, P-Value= , RMSEA=0.000 Gambar 3.10 Path Diagram Kepuasan (t- value) Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua indikator sudah valid karena memiliki t- value lebih besar dari LP KL2 KL Kepuasan LP2 LP Loyalitas KL LP4 Chi-Square=7.06, df=2, P-Value= , RMSEA=0.080 Gambar 3.8 Path Diagram Kepuasan (t- value) Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua indikator sudah valid karena memiliki t- value lebih besar dari KL1 KL2 KL3 KL Kepuasan Chi-Square=7.06, df=2, P-Value= , RMSEA=0.080 Gambar 3.9 Path Diagram Kepuasan (Standarized Solution) 1.00 Chi-Square=1.42, df=2, P-Value= , RMSEA=0.000 Gambar 3.11 Path Diagram (Standarized Solution) Setelah nilai loading factor dan error variances diolah menggunakan perumusan (3.1), didapatkan nilai CR sebesar Model dinyatakan reliabel, nilai 0.5<CR< Struktural Equation Modeling (SEM) Besar kecilnya pengaruh antar variabel dapat dilihat pada model standardize solution. Semakin besar nilai hubungan antar konstruk maka pengaruh antar variabel semakin baik. Kemudian signifikansi antar variabel dapat dilihat berdasarkan t-value dari standarized loading factor (λ) dari variabel-variabel teramati dalam model. Variabel yang memiliki t-value lebih dari 1,96 adalah variabel yang signifikan dalam pembentukan variabel laten.
8 Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan software LISREL didapatkan hasil seperti gambar 3.12 dan KN KN2 KN3 KN4 KP1 KP Kepuasan KL1 KL2 KL KL KP KP4 KP Kualitas Pelayanan KP8 KP9 KP Loyalitas LP1 LP2 LP KC LP KC2 KC Kepercayaan KC4 Chi-Square=774.67, df=244, P-Value= , RMSEA=0.075 Gambar 3.12 Path Diagram Kepuasan (t- value) 0.65 KN KN2 KN3 KN4 KP1 KP Kepuasan KL1 KL2 KL KL KP KP4 KP Kualitas Pelayanan KP8 KP9 KP Loyalitas LP1 LP2 LP KC LP KC2 KC Kepercayaan 0.98 KC4 Chi-Square=774.67, df=244, P-Value= , RMSEA=0.075 Gambar 3.13 Path Diagram Kepuasan (Standarized Solution) Dari kedua gambar diatas, didapatkan (t-value) dan nilai standarized solution yang akan digunakan untuk analisa terhadap model struktural yaitu uji kecocokan keseluruhan model dan analisis hubungan kausal. Tabel 3.9 Uji Kecocokan Keseluruhan Model Goodness of fit Index Cut off Hasil value Model Keterangan χ 2 Chi Square Kurang baik P-value 0, Kurang baik Root Mean Square Error of Approximation 0, Baik (RMSEA) Goodness of Fit Index (GFI) 0, Cukup baik Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0, Cukup baik Non-Normed Fit Index (NNFI) 0, Cukup baik Comparative Fit Index (CFI) 0, Cukup baik
9 Tabel 3.10 Uji Kecocokan Keseluruhan Model Hubungan Standarized Solution t-value Keterangan Hipotesa Kualitas Pelayanan Kepuasan Signifikan Terima H1 pelanggan Kepuasan Loyalitas Signifikan Terima H2 Kepuasan Loyalitas Kepercayaan Loyalitas pelanggan Signifikan Terima H Signifikan Tolak H Signifikan Terima H5 4. Analisis dan Pembahasan 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa rata-rata paling besar berada pada indikator KP11 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju (44.13%). Untuk lebih jelas, prosentase jabwaban untuk KP11 dapat dilihat pada gambar Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa makanan dan minuman yang diberikan berkualitas. Selanjutnya, KP3 dengan rata-rata sebesar 4.33 dan selisih rata-rata sebesar 0.16 dari KP11, mayoritas responden menjawab setuju (61.48%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa tiket Garuda Indonesia mudah didapatkan. Rata-rata paling kecil berada pada indikator KP5 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab cukup setuju (58.93%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden cukup setuju dengan penanganan bagasi cepat. Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa rata-rata paling besar berada pada indikator KC3 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju (58.67%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa reputasi positif Garuda Indonesia dalam keselamatan penumpang. Selanjutnya, KC1 dengan rata-rata sebesar 4.10 dan selisih ratarata sebesar 0.19 dari KN3, mayoritas responden menjawab setuju (66.07%). Untuk lebih jelas, prosentase jabwaban untuk KC1 dapat dilihat pada gambar Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa penumpang diberikan fasilitas safety packaging (bagasi diberikan pengaman). Rata-rata paling kecil berada pada indikator KC4 dengan nilai rata-rata sebesar hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab cukup setuju (48.98%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden cukup setuju dengan tarif yang ditawarkan Garuda Indonesia masih dapat dijangkau oleh penumpang. Berdasarkan tabel 3.4 diketahui bahwa rata-rata paling besar berada pada indikator KN1 dan KN4 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju (63.01%) untuk KN1 dan setuju (62.24%) untuk KN4. Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa mayoritas responden setuju bahwa pihak Garuda Indonesia mendengarkan keluhan dan berusaha memahami situasi yang dirasakan pelanggan. Dan setuju bahwa adanya layanan konsumen 24 jam agar penumpang dapat dengan mudah menyampaikan keluhannya. Rata-rata paling kecil berada pada indikator KN2 dan KN3 dengan nilai rata-rata sebesar hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju (43.37%) untuk KN2 dan setuju (42.09%) untuk KN3. Dapat dinyatakan bahwa penanganan keluhan dilakukan dalam waktu cepat dan penumpang mendapatkan solusi yang adil dan wajar dalam penanganan problemnya. Berdasarkan tabel 3.5 diketahui bahwa rata-rata paling besar berada pada indikator KL4 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju (51.53%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa secara keseluruhan, performansi Garuda Indonesia sudah sesuai dengan performansi yang semestinya diberikan oleh perusahaan penerbangan. Selanjutnya, KL2 dengan rata-rata sebesar 3.85 dan selisih rata-rata sebesar 0.17 dari KL4, mayoritas responden menjawab setuju (62.76%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa pelayanan Garuda Indonesia secara keseluruhan memuaskan. Rata-rata paling kecil berada pada indikator KL3 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas
10 responden menjawab cukup setuju (46.68%). Untuk lebih jelas, prosentase jawaban untuk KL3 dapat dilihat pada gambar Dapat dinyatakan bahwamayoritas responden cukup setuju dengan pelayanan yang diperoleh sudah memenuhi harapan pra pembelian. Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa rata-rata paling besar berada pada indikator LP4 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju (59.44%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa penumpang akan merekomendasikan Garuda Indonesia kepada orang lain atau anda yang meminta saran jasa penerbangan yang baik. Selanjutnya, LP3 dengan rata-rata sebesar 4.14 dan selisih rata-rata sebesar 0.23 dari LP4, mayoritas responden menjawab setuju (39.29%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa penumpang bersedia memberikan kritik & saran untuk kebaikan Garuda Indonesia. Rata-rata paling kecil berada pada indikator LP2 dengan nilai rata-rata sebesar Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju (48.47%). Dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju dengan penumpang bersedia ikut serta dalam program Garuda Frequent Flyer yang dilakukan Garuda Indonesia. 4.2 Analisis Uji Normalitas dan Multikolinearitas Uji normalitas dilakukan menggunakan software Minitab14 dan didapatkan hasil seperti pada tabel 4.9. Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari masing-masing indikator lebih dari sehingga data dapat dinyatakan berdistribusi normal. Uji multikolinearitas dilakukan menggunaan software SPSS dan didapatkan hasil seperti pada tabel Pada tabel 4.10 data yang didapatkan tidak ada yg melebihi dan 0.07 melainkan data berada diantara dan 0.07sehingga dapat dinyakatakan bahwa tidak ada korelasi yang sempurna diantara variabel laten. 4.3 Analisa Faktor Konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Pada gambar 3.1 dapat dilihat bahwa variabel indikator dari kualitas pelayanan ada yang berwarna merah yaitu, variabel indikator KP6, KP7 dan KP10. Variabel indikator KP6, KP7 dan KP10 dinyatakan tidak valid karena nilai t- value yang didapatkan kurang dari Selanjutnya dilakukan penghilangan ketiga variabel yang tidak valid. Kemudian dilakukan analisa faktor konfirmatori kembali. Indikator KP6, KP7 dan KP 10 tidak valid. Hal tersebut berarti bahwa ketiga variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap pembentukan variabel kualitas pelayanan. Dengan kata lain, pelanggan tidak mementingkan pendaratan pesawat, penumpang sakit atau orang tua didahulukan memasuki pesawat dan penampilan pilot dan pramugari. Ketiga hal tersebut tidak mempengaruhi persepsi pelanggan mengenai kualitas pelayanan. Apabila ketiga hal tersebut ditinggkatkan atau diturunkan maka tidak ada perubahan persepsi pelanggan mengenai kualitas pelanggan. Pada gambar 3.2 dapat dilihat bahwa variabel indikator dari kualitas pelayanan sudah tidak ada yang berwarna merah dan sudah tidak ada nilai t-value yang kurang dari 1.96, sehingga variabel indikator untuk variabel kualitas pelayanan dinyatakan valid dan mempengaruhi terbentuknya variabel kualitas pelayanan. Pada gambar 3.3 dapat dilihat nilai standarized loading factor dan error variances untuk masing-masing variabel indikator. Semua nilai standarized loading factor dan error variances dimasukan ke dalam perumusan untuk mendapatkan nilai CR. Nilai CR yang didapatkan untuk kepercayaan sebesar 0.89 sehingga dapat dinyatakan bahwa model sangat reliabel. Nilai loading factor untuk masingmasing adalah variabel KP2 sebesar 0.97, variabel KP1 sebesar 0.96, variabel KP9 sebesar 0.75, variabel KP4 sebesar 0.67, variabel KP11 sebesar 0.67, variabel KP8 sebesar 0.63, variabel KP5 sebesar 0.48 dan yang paling kecil variabel KP3 sebesar 0.42 Variabel indikator pesawat Garuda Indonesia tiba sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (KP2) memberikan kontribusi terbesar pada variabel kualitas pelayanan. Selanjutnya indikator pesawat Garuda Indonesia terbang tepat waktu (KP1). Selisih antar kedua indikator tersebut adalah 0.01, tidak ada selisih yang cukup jauh. Kedua indikator tersebut memberikan kontribusi besar dikarenakan penerbangan Garuda Indonesia menjamin ketepatan waktu penerbangan. Apabila waktu penerbangan mengalami delay maka penumpang akan mengeluhkan pelayanan yang diberikan dan berkemungkinan untuk tidak menggunakan penerbangan Garuda Indonesia kembali. Indikator penanganan bagasi cepat (KP5)
11 memiliki kontribusi paling kecil diantara indikator lainnya. Hal tersebut dikarenakan di bandar udara manapun dan untuk maskapai penerbangan apapun lama penanganan bagasi kurang lebih sama. Pada gambar 3.4 dapat dilihat bahwa variabel indikator dari kepercayaan tidak ada yang berwarna merah. Variabel indikator KC1, t- value yang didapatkan sebesar 4.05, untuk variabel KC2 sebesar 4.65, KC3 sebesar 5.56 dan KC4 sebesar Dari semua t-value pada masing-masing indikator yang dapatkan sudah melebihi 1.96, sehingga variabel indikator untuk variabel kepercayaan dinyatakan valid dan mempengaruhi terbentuknya variabel kepercayaan. Pada gambar 3.5 dapat dilihat nilai standarized loading factor dan error variances untuk masing-masing variabel indikator. Semua nilai standarized loading factor dan error variances dimasukan ke dalam perumusan untuk mendapatkan nilai CR. Nilai CR yang didapatkan untuk kepercayaan sebesar 0.53 sehingga dapat dinyatakan bahwa model reliabel. Nilai loading factor untuk masingmasing adalah variabel KC3 sebesar Selanjutnya variabel KC2 sebesar 0.39, variabel KC1 sebesar 0.29 dan yang paling kecil variabel KC4 sebesar 0.13 Variabel indikator reputasi positif Garuda Indonesia dalam hal keselamatan penumpang (KC3) memiliki kontribusi paling besar dalam variabel kepercayaan. Hal ini disebabkan para penumpang percaya akan reputasi positif Garuda Indonesia. Hal tersebut dapat dibuktikan denganminim nya kecelakaan pada penerbangan Garuda Indonesia. Variabel indikator tarif yang ditawarkan Garuda Indonesia masih dapat dijangkau oleh penumpang (KC4) memiliki kontribusi yang paling kecil diantara variabel lainya. Hal ini dikarenakan tarif yang ditawarkan Garuda Indonesia masih diatas ratarata tarif maskapai penerbangan lainnya. Walaupun sebagian besar penghasilan responden diatas 10 juta rupiah dikarenakan perbedaan tarif tersebut maka penumpang cendrung menilai tarif yang ditawarkan Garuda Indonesia mahal. Pada gambar 3.6 dapat dilihat bahwa variabel indikator dari komplain tidak ada yang berwarna merah. Variabel indikator KN1 t-value yang didapatkan sebesar 11.18, untuk variabel KN2 sebesar 16.51, KN3 sebesar dan KN4 sebesar Dari semua t-value pada masingmasing indikator yang dapatkan sudah melebihi 1.96, sehingga variabel indikator untuk variabel komplain dinyatakan valid dan mempengaruhi terbentuknya variabel komplain. Pada gambar 3.7 dapat dilihat nilai standarized loading factor dan error variances untuk masing-masing variabel indikator. Semua nilai standarized loading factor dan error variances dimasukan ke dalam perumusan untuk mendapatkan nilai CR. Nilai CR yang didapatkan untuk komplain sebesar 0.71 sehingga dapat dinyatakan bahwa model sangat reliabel. Variabel indikator penanganan keluhan dilakukan dalam waktu cepat (KN2) memiliki kontribusi terbesar terhadap variabel laten komplain. Hal ini ditunjukan dengan nilai loading factor variabel KN2 sebesar Selanjutnya variabel KN3 sebesar 0.62, variabel KN1 sebesar 0.59 dan yang paling kecil variabel KN4 sebesar Variabel indikator penanganan keluhan dilakukan dalam waktu cepat (KN2) memiliki kontribusi paling besar dikarenakan dengan penanganan yang cepat maka pelanggan akan merasa puas walaupun pelanggan telah melakukan komplain dan merasa telah membayar mahal tetapi tidak mendapatkan pelayanan yang baik. Dengan dilakukannya penanganan keluhan dalam waktu cepat, pelanggan akan tetap menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia. Variabel indikator penumpang mendapatkan solusi yang adil dan wajar dalam penanganan problemnya (KN3) juga memunyai kontribusi yang besar dalam pembentukan variabel komplain. Hal ini disebabkan pelanggan perusahaan jasa biasanya mendapatkan solusi yang tidak adil dan wajardari setiap penangan komplain yang dilakukan perusahaan jasa yang digunakannya. Variabel indikator adanya layanan konsumen 24 jam agar penumpang dapat dengan mudah menyampaikan keluhannya (KN4) berkontribusi paling kecil diantara ketiga variabel indikator lainnya. Hal ini dikarenakan layanan konsumen 24 jam jarang digunakan oleh para pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia. Penumpang lebih menggunakan suggestion form yang terdapat pada majalah Garuda Indonesia di dalam kabin pesawat atau melakukan komplain langsung kepada pihak Garuda Indonesia. Pada gambar 3.8 dapat dilihat bahwa variabel indikator dari kepuasan pelanggan tidak ada yang berwarna merah. Variabel indikator KL1, t-value yang didapatkan sebesar 10.21, untuk variabel KL2 sebesar 14.85, KL3 sebesar 9.43
12 dan KL4 sebesar Dari semua t-value pada masing-masing indikator yang dapatkan sudah melebihi 1.96, sehingga variabel indikator untuk variabel kepuasan pelanggan dinyatakan valid dan mempengaruhi terbentuknya variabel kepuasan pelanggan. Pada gambar 3.9 dapat dilihat nilai standarized loading factor dan error variances untuk masing-masing variabel indikator. Semua nilai standarized loading factor dan error variances dimasukan ke dalam perumusan untuk mendapatkan nilai CR. Nilai CR yang didapatkan untuk kepuasan pelanggan sebesar 0.74 sehingga dapat dinyatakan bahwa model sangat reliabel. Nilai loading factor untuk masing-masing adalah variabel KL2 sebesar Selanjutnya variabel KL4 sebesar 0.77, variabel KL1 sebesar 0.54 dan yang paling kecil variabel KL3 sebesar 0.50 Variabel indikator pelayanan Garuda Indonesia secara keseluruhan memuaskan (KL2) dan secara keseluruhan, performansi Garuda Indonesia sudah sesuai dengan performansi yang semestinya diberikan oleh perusahaan penerbangan (KL4) memiliki kontribusi paling besar dalam variabel kepuasan pelanggan. Hal ini disebabkan pelayanan yang diberikan Garuda Indonesia secara keseluruhan sudah memuaskan pelanggan hal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.31 dimana 62.76% dari responden setuju dengan pelayanan yang telah diberikan. Begitu juga dengan indikator KL4, 51,53% responden setuju dengan performansi Garuda Indonesia dan dirasa sudah sesuai dengan performansi yang seharusnya diberikan oleh perusahaan penerbangan. Variabel indikator pelayanan yang diperoleh sudah memenuhi harapan pra pembelian (KL3) memiliki kontribusi paling kecil diantara indikator lainnya. Pada gambar 3.10 dapat dilihat bahwa variabel indikator dari loyalitas pelanggan tidak ada yang berwarna merah. Variabel indikator LP1, t- value yang didapatkan sebesar 8.08, untuk variabel LP2 sebesar 8.05, LP3 sebesar 5.58 dan LP4 sebesar Dari semua t-value pada masing-masing indikator yang dapatkan sudah melebihi 1.96, sehingga variabel indikator untuk variabel loyalitas pelanggan dinyatakan valid dan mempengaruhi terbentuknya variabel loyalitas pelanggan. Pada gambar 3.11 dapat dilihat nilai standarized loading factor dan error variances untuk masing-masing variabel indikator. Semua nilai standarized loading factor dan error variances dimasukan ke dalam perumusan untuk mendapatkan nilai CR. Nilai CR yang didapatkan untuk kepercayaan sebesar 0.60 sehingga dapat dinyatakan bahwa model reliabel. Nilai loading factor untuk masingmasing adalah variabel LP4 sebesar Selanjutnya variabel LP1 sebesar 0.50, variabel LP2 sebesar 0.50 dan yang paling kecil variabel LP3 sebesar 0.34 Variabel indikator penumpang akan merekomendasikan Garuda Indonesia kepada orang lain atau anda yang meminta saran jasa penerbangan yang baik (LP4) memiliki kontribusi paling besar dalam variabel loyalitas pelanggan. Hal ini disebabkan apabila pelanggan loyal maka pelanggan tersebut akan cendrung untuk memberitahukan kepada orang lain yang meminta saran jasa penerbangan yang baik. Variabel indikator penumpang bersedia memberikan kritik & saran untuk kebaikan Garuda Indonesia (LP3) memiliki kontribusi paling kecil diantara indikator lainnya. Hal ini dikarenakan, penumpang yang memberikan kritik dan saran belum tentu penumpang tersebut memiliki loyalitas yang lebih dari penumpang yang tidak melakukan kritik dan saran. 4.4 Analisis Structural Equation Modeling (SEM) Berdasarkan tabel 3.9 nilai Chi-square yang didapatkan sebesar dengan p-value Dikarenakan nilai Chi-square besar dan nilai p-value kurang dari 0.05 maka dapat dinyatakan model struktural kurang baik. Nilai RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation)yang didapatkan sebesar Dikarenakan nilai RMSEA kurang dari 0.08 maka model struktural dinyatakan baik atau fit. Nilai GFI (Goodness of Fit Index) yang didapatkan sebesar Nilai tersebut masih kurang dari cut off value-nya sebesar lebih dari 0.09, akan tetapi masih termasuk dalam marginal fit maka model struktural dapat dinyatakan cukup baik. Nilai AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) yang didapatkan sebesar Nilai tersebut masih kurang dari cut off value-nya sebesar lebih dari 0.09, akan tetapi masih termasuk dalam marginal fit maka model struktural dapat dinyatakan cukup baik. Nilai NNFI (Non-Normed Fit Index) yang didapatkan sebesar Nilai tersebut masih kurang dari cut off value-nya sebesar lebih dari 0.09, akan tetapi masih termasuk dalam marginal fit maka
13 model struktural dapat dinyatakan cukup baik. Nilai CFI (Comparative Fit Index) yang didapatkan sebesar Nilai tersebut masih kurang dari cut off value-nya sebesar lebih dari 0.09, akan tetapi masih termasuk dalam marginal fit maka model struktural dapat dinyatakan cukup baik. Dari tersebut maka dapat dinyatakan model cukup baik dan layak digunakan untuk pembuktian hipotesis penelitian. Dari tabel 3.10 diketahui bahwa komplain berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hal tersebut dikarenakan nilai t yang didapatkan lebih besar dari 1.96, yaitu sebesar 4.31 dan memiliki nilai loading factor sebesar Penanganan komplain yang telah dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, diketahui bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hal tersebut dikarenakan nilai t yang didapatkan lebih besar dari 1.96, yaitu sebesar 2.12 dan memiliki nilai loading factor sebesar Kualitas pelayanan yang dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Selanjutnya, diketahui bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan, hal tersebut dikarenakan nilai t yang didapatkan lebih besar dari 1.96, yaitu sebesar 2.72 dan memiliki nilai loading factor sebesar Kepuasan pelanggan Garuda Indonesia dapat meningkatkan loyalitas pelanggan Garuda Indonesia. Selanjutnya, diketahui bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, hal tersebut dikarenakan nilai-t yang didapatkan lebih dari 1.96, yaitu sebesar 2.07 dan memiliki nilai loading factor sebesar Kepercayaan pelanggan terhadap pihak Garuda Indonesia dapat meningkatkan loyalitas pelanggan Garuda Indonesia. Sebaliknya, komplain tidak signifikan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Hal tersebut dikarenakan nilai-t yang didapatkan kurang dari 1,96, yaitu sebesar dan memiliki nilai loading factor sebesar Peningkatan penanganan komplain yang dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia tidak akan meningkatkan loyalitas pelanggan Garuda Indonesia. Penangan komplain yang telah dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia tidak langsung membuat pelanggan menjadi loyal. Akan tetapi pelanggan harus merasakan dahulu, apakah penanganan yang berikan sudah memenuhi keinginan pelanggan. Apabila pelanggan merasa puas, maka pelanggan akan menjadi loyal. Berdasarkan tabel 3.10 diketahui bahwa komplain memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan pelanggan. Penanganan komplain yang dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia akan berdampak besar pada kepuasan pelanggan. Apabila pihak Garuda Indonesia melakukan peningkatan penanganan komplain maka kepuasan pelanggan akan meningkat. Dengan adanya peningkatan kepuasan pelanggan maka loyalitas pelanggan pun akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan komplain berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Koefisien determinasi (R 2 ) yang didapatkan sebesar 0.11 untuk kepuasan pelanggan dan untuk loyalitas pelanggan. Nilai tersebut berarti bahwa varasi dari komplain dan kualitas pelayanan menjelaskan 0.11 variasi dari kepuasan pelanggan. Variasi dari komplain, kepuasan pelanggan dan kepercayaan menjelaskan variasi dari loyalitas pelanggan. Dari gambar 3.12 dapat dilihat bahwa nilai KL1 dan LP1 untuk t-value sebesar Nilai t sudah ditetapkan secara default oleh LISREL nilai t lebih besar sama dengan 2, sehingga nilai t tidak diestimasi. 4.5 Usulan Perbaikan Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Garuda Indonesia, maka perlu dilakukan peningkatan penanganan komplain yaitu peningkatan waktu penanganan komplain dan peningkatan ketepatan waktu penerbangan dengan mengurangi delay. Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dilakukan peningkatan reputasi Garuda Indonesia dengan memperkecil angka kecelakaan. Hal-hal diatas perlu dilakukan karena, indikatorindikator tersebut memiliki nilai loading factor yang besar terhadap pembentukan masingmasing variabel laten. Dan masing-masing variable laten memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan pelanggan maupun pengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan. Pada pengolahan statistik deskriptif terdapat 1 indikator yang memiliki rata-rata kurang dari 3 (cukup). Indikator tersebut adalah indikator KP5 pada variabel kualitas pelayanan. Nilai rata-rata pada variabel tersebut sebesar 2.77 dan loading factor sebesar Berdasarkan nilai loading
14 factor diketahui bahwa kecepatan dalam penangan bagasi berpegaruh signifikan terhadap pembentukan variabel kualitas pelayanan tetapi rata-rata reponden tidak setuju dengan kecepatan penangan bagasi yang dilakukan oleh Garuda Indonesia. Penumpang merasa terlalu lama menunggu untuk mengambil bagasi. Penanganan bagasi terjadi cukup lama dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan barang dari pesawat dan waktu pengangkutan barang dari pesawat ke konveyor barang cukup banyak. Oleh karena itu, penumpang yang membawa koper kecil tidak memasukan koper ke dalam bagasi tetapi koper tersebut akan dibawa hingga ke kabin, sehingga bagasi kabin menjadi penuh dan penumpang saling mendahului untuk masuk kedalam pesawat agar mendapatkan bagasi kabin. Permasalahan yang disebabkan oleh kecepatan penanganan bagasi ini berpengaruh pada masalah lainnya. Untuk itu, diperlukan perbaikan dengan mempersingkat waktu penangan bagasi. Dengan cara menambah armada mobil pengangkut barang dan menambah petugas pengangkutan. 5 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data serta analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel indikator untuk masingmasing variabel laten diuraikan sebagai berikut : a. Variabel laten komplain Indikator pihak Garuda Indonesia mendengarkan keluhan dan berusaha memahami situasi yang dirasakan pelanggan (KN1) variabel komplain. Indikator penanganan keluhan dilakukan dalam waktu cepat (KN2) berpengaruh signifikan terhadap variabel komplain. Indikator penumpang mendapatkan solusi yang adil dan wajar dalam penanganan problemnya (KN3) variabel komplain. Indikator adanya layanan konsumen 24 jam agar penumpang dapat dengan mudah menyampaikan keluhannya (KN4) variabel komplain. b. Variabel laten kepercayaan Indikator penumpang diberikan fasilitas safety packaging (bagasi diberikan pengaman) (KC1) variabel kepercayaan. Indikator jadwal penerbangan Garuda Indonesia selalu tepat pada waktunya (KC2) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepercayaan. Indikator reputasi positif Garuda Indonesia dalam hal keselamatan penumpang (KC3) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepercayaan. Indikator tarif yang ditawarkan Garuda Indonesia masih dapat dijangkau oleh penumpang (KC4) variabel kepercayaan. c. Variabel laten kualitas pelayanan Indikator pesawat Garuda Indonesia terbang tepat waktu (KP1) berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan. Indikator pesawat Garuda Indonesia tiba sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (KP2) kualitas pelayanan. Indikator tiket Garuda Indonesia mudah didapatkan (KP3) kualitas pelayanan. Indikator pramugari membantu penumpang yang mengalami kesulitan dengan cepat dan ramah (KP4) berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan. Indikator penanganan bagasi cepat (KP5), pilot Garuda Indonesia mendaratkan pesawat dengan baik (KP6) tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan. Indikator penumpang yang sakit serta orang tua didahulukan
15 memasuki pesawat (KP7) tidak kualitas pelayanan. Indikator apabila terjadi delay maka penumpang mendapatkan kompensasi (KP8) berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan. Indikator pesawat Garuda Indonesia yang digunakan bersih, rapi, wangi dan nyaman (KP9) kualitas pelayanan. Indikator penampilan pramugari serta pilot rapi dan menarik (KP10) tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan. Indikator makanan dan minuman yang diberikan berkualitas (KP11) kualitas pelayanan. d. Variabel kepuasan pelanggan Indikator tarif yang diterapkan Garuda Indonesia sesuai dengan pelayanan yang didapatkan (KL1) kepuasan pelanggan. Indikator pelayanan Garuda Indonesia secara keseluruhan memuaskan (KL2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Indikator pelayanan yang diperoleh sudah memenuhi harapan pra pembelian (KL3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Indikator secara keseluruhan, performansi Garuda Indonesia sudah sesuai dengan performansi yang semestinya diberikan oleh perusahaan penerbangan (KL4) kepuasan pelanggan. e. Variabel loyalitas pelanggan Indikator penerbangan yang akan datang saya akan menggunakan jasa Garuda Indonesia (LP1) berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Indikator penumpang bersedia ikut serta dalam program Garuda Frequent Flyer yang dilakukan Garuda Indonesia (LP2) berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Indikator penumpang bersedia memberikan kritik & saran untuk kebaikan Garuda Indonesia (LP3) berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Indikator penumpang akan merekomendasikan Garuda Indonesia kepada orang lain atau anda yang meminta saran jasa penerbangan yang baik (LP4) berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 2. Pengaruh antar variabel laten dalam Structural Equation Modeling (SEM) diuraikan sebagai berikut : Variabel komplain, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dan juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas pelanggan. Variabel kepuasan pelanggan dan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Variabel komplain tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 6 Daftar Pustaka Aaker, D.A Strategic Market Management. New York: John Wiley & Sons, Inc. Akbar, Mohammad M dan Parvez, Noorjahan Impact of Service Quality, Trust anda Customer Satisfaction on Customer Loyalty. ABAC Journal Vol. 29 No. 1. Amstrong, Gary dan Kotler, Philip Principles of Marketing. New Jersey :Prentice hall International, Inc. Budi, T.P Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Churchill, G.A Dasar-Dasar Riset Pemasaran 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Eriyanto Teknik Sampling, Analisis Opini Publik. Yogyakarta :LKis.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data serta analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel indikator untuk
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA Eka cipta Wijaya Oey Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika
Lebih terperinciANALISIS LOYALITAS PASIEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
ANALISIS LOYALITAS PASIEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA Levi Kharisma Haqi, Naning Aranti Wessiani, dan Budi Santosa Jurusan
Lebih terperinciANALISIS LOYALITAS PASIEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA
ANALISIS LOYALITAS PASIEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA LEVI KHARISMA HAQI NRP 2507 100 093 Dosen Pembimbing: Naning Aranti Wessiani, ST.,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian
Lebih terperinciVIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS
VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan
Lebih terperinciKata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).
ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh sikap konsumen dan citra merek terhadap minat beli telepon seluler lumia. Subjek yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini diharapkan dapat menjawab tujuan yang telah ditetapkan di awal penelitian.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis
Lebih terperinci59
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Pendahuluan Tahapan pada bab ini adalah analisa hasil penelitian dengan cara mengolah data-data yang didapatkan sebelumnya, sehingga dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Zalora.co.id Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada akhir 2011 oleh Rocket Internet GmbH, yang mencakup grup retail fashion
Lebih terperinciVIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)
VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah perantara pemasaran (stockist) PT.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah perantara pemasaran (stockist) PT. Propan Raya yang memasarkan produk cat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kepribadian, komunikasi, dan kelompok referensi terhadap pengambilan keputusan konsumen menggunakan
Lebih terperinciGambar4.13. Kepercayaan Responden terhadap Prodia Untuk Dijadikan Tempat Periksa
responden karyawan bersedia melakukan pemeriksaan kembali jika tidak dibayari perusahaan. Hal ini dikarenakan pemeriksaan memang harus dilakukan secara periodik, kinerja pelayanan Prodia cukup baik, dan
Lebih terperinciDommy Dyotama Satria
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM), RELATIONSHIP QUALITY (RQ), DAN CUSTOMER LIFETIME VALUE (CLV) (STUDI KASUS HOTEL GRAND LEGI MATARAM) Oleh: Dommy Dyotama Satria 5209100092
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.
Lebih terperinciANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PERILAKU PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING
ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PERILAKU PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (Studi Kasus: BANK CABANG KUPANG-NTT) Antonio Eli Lomi Nyoko, Haryono, Vita
Lebih terperinciANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)
VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II
62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) 1. Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
63 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. xxi. Halaman DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxix
xxi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxix 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 12 1.3 Tujuan Penelitian... 13 1.4 Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Jumlah perokok dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik dikalangan laki-laki maupun perempuan. Meskipun regulasi pengendalian masalah
Lebih terperinciBAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat
BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner
Lebih terperinciVITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM
Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING DALAM ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PERILAKU PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA BANK X
PENGGUNAAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING DALAM ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PERILAKU PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA BANK X Antonio E.L.Nyoko* Abstract Keith Roberts in his marketing
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Martabak Boss merupakan martabak variasi khas Bandung yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Martabak Boss merupakan martabak variasi khas Bandung yang menawarkan martabak dengan berbagai pilihan rasa. Setiap daerah memiliki namanama khas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Lion Mentari Airlines beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia. Lion
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Produk 2.1.1. Pengertian Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2006, p218-219), "product is anything that can be offered to a market for attention, acquisition,
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG
BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan
Lebih terperinciENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2
ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. food & beverages. J.CO didirikan oleh Jhony Andrean yang sebelumnya terkenal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum J.CO Donuts And Coffee J.CO Donuts And Coffee merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang food & beverages. J.CO didirikan oleh Jhony Andrean yang sebelumnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.
Lebih terperinciVII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR
VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR 7.1. Hasil Analisis SEM (Structural Equation Modelling) Model pada penelitian ini terdiri dari enam variabel laten, yaitu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Survei Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan hotel bintang tiga di wilayah kota Cirebon. Ukuran sampel yang digunakan
Lebih terperinciWith AMOS Application
ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,
Lebih terperinciAnalisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)
Analisa Keselamatan Dan Kesehatan (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, antara lain populasi dan sampel, pengukuran variabelvariabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap attitude toward SNA, berdasarkan
Lebih terperinciANALISA PRODUK, KUALITAS LAYANAN, HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DENGAN METODE SEM
ANALISA PRODUK, KUALITAS LAYANAN, HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DENGAN METODE SEM Latar Belakang Masalah Produsen Merk eskrim selain Walls adalah Campina, Indo eskrim, Meiji
Lebih terperinciVIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)
Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KENDARAAN TOYOTA YARIS DI KOTA SURABAYA
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KENDARAAN TOYOTA YARIS DI KOTA SURABAYA Oleh : Ardhika Suryana P NRP : 907 20 34 Magister Manajemen Teknologi Manajemen Industri Latar Belakang 300000
Lebih terperinciBAB 3 DESAIN PENELITIAN
BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu
3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel
Lebih terperinciAnalisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband
Petunjuk Sitasi: Ardi, R., Muslim, E., & Annisamatin, N. (2017). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband. Prosiding SNTI dan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR
ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR Oleh : M Mushonnif Efendi (1310 105 019) Dosen Pembimbing : Jerry Dwi Trijoyo Purnomo, S.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. berada di Kota Batu Malang - Jawa Timur. Tempat wisata ini berada sekitar 20
60 BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Jatim Park 1 merupakan sebuah tempat rekreasi dan taman belajar yang berada di Kota Batu Malang - Jawa Timur. Tempat wisata ini berada sekitar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah
Lebih terperinciANALISA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT X DI SURABAYA
ANALISA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT X DI SURABAYA Dandy Kurnia Herlambang 1) dan Fuad Achmadi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan
BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel
3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciConfirmatory Factor Analysis
Teknik Analisis Validitas Konstruk dan Reliabilitas instrument Test dan Non Test Dengan Software LISREL Akbar iskandar Teknik informatika, STMIK AKBA, Sulawesi selatan, Indonesia Email : akbar.iskandar06@gmail.com
Lebih terperinciJURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:
JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman 98-108 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Forever 21 merupakan retail fashion yang menyediakan produk-produk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Forever 21 merupakan retail fashion yang menyediakan produk-produk pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan baik untuk wanita maupun pria.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi
Lebih terperinciOleh: Aryo Wibisono Dosen Pembimbing: H.Hari Suprianto Ir., MSIE
Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Oleh: Aryo Wibisono 2507100045 Dosen Pembimbing: H.Hari Suprianto Ir., MSIE 196023021985031002 Latar Belakang Jasa Transportasi Kepuasan Pelanggan??
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1. Hasil Observasi Lapangan Kuesioner diberikan pada karyawan yang bekerja pada rumah sakit, yang dalam kasus ini adalah suster. Dengan jumlah soal untuk karyawan sebanyak 41
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) (Studi Kasus di Jurusan Statistika Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Salah satu tahap dalam penelitian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data. Pada tahap ini berisikan penjelasan mengenai jenis data yang diperlukan, teknik dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Servqual Terhadap Kepuasan Serta Loyalitas Mahasiswa (Studi Kasus Pada Jurusan Teknik Mesin Di Universitas XYZ )
Analisis Pengaruh Servqual Terhadap Kepuasan Serta Loyalitas Mahasiswa (Studi Kasus Pada Jurusan Teknik Mesin Di Universitas XYZ ) Yassyir Maulana 1), Murti Astuti 1), Surachman 2) Mahasiswa Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pemerintah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE
PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Responden BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan 216 kuesioner kepada konsumen yang pernah berkunjung dan melakukan pembelian di gerai Starbucks di Surabaya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian
Lebih terperinciANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL RIZKA MARSA PRAMADANI, MUDJAHIDIN, S.T, M.T SISTEM
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah
Lebih terperinciPENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN LONDON BEAUTY CENTRE DI SURABAYA SKRIPSI
PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN LONDON BEAUTY CENTRE DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan oleh : NURAINI 0212010217/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA (Dengan Pendekatan Structural Equation Modelling) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan deskripsi dan analisis hasil penelitian yang diperoleh melalui pengukuran dan pengujian terhadap hipotesis penelitian yang telah ditetapkan terlebih
Lebih terperinciANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )
ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA K A N T O R D I S T RIK NAVIGASI KELAS III CILACAP M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) E-mail: sarimutia09@yahoo.co.id Abstraksi Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini
Lebih terperinciANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani
ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL Rizka Marsa Pramadani 5209 100 044 PEMBIMBING 1 Mudjahidin, S.T, M.T. NIP:1970 1010 2003 121 001
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. melihat pengaruh pengaruh dari airlines service quality dan service recovery
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung dengan menyebar kuesioner. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pengaruh dari airlines
Lebih terperinci