Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa
|
|
- Iwan Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Fungsi Represenasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa Murono 1, gus Seiawan 2, Dadi Rusdiana 2 1 Pendidikan Fisika UIN Sunana Kalijaga Yogyakara, 2 Pascasarjana UPI Bandung Sura-e: hasnamur@yahoo.co.id Fisika merupakan ilmu fenomena alam yang disajikan dalam benuk gambaar, persamaan maemais, mempunyai hubungan anar variabel fisis. Unuk mengakses perlu karakerisik yang sesuai dengan ilmu fisika ersebu. Salah sau cara mengakses yang sesuai adalah dengan benuk represenasi. Repersenasi mempunyai fungsi sebagai pelengkap, membaasi inerpreasi, dan membangun pemahaman. Telah dilakukan pengukuran erhadap penguasaan konsep mahasiswa Program Sudi Pendidikan Fisika dengan soal muli represenasi. Hasil menunjukkan bahwa jawaban yang benar bervariasi sesuai dengan konsep yang diukur dan mode represenasi yang digunakan. Mulirepresenasi dapa menjadi pelengkap represenasi yang lain, membaasi inerpreasi represenasi yang lain, dan membangun pemahaman mahasiswa dalam menyelesaian permasalahan fisika, sesuai dengan fungsi represenasi. Kaa kunci: muli represenasi, konsisensi represenasi, konsisensi ilmiah I. Pendahuluan Penguasaan konsep merupakan bagian yang sanga pening yang harus dimiliki oleh pesera didik keika mempelajari fisika dan unuk memecahkan masalah-masalah fisika. Tujuan dari pembelajaran fisika adalah agar pebelajar memperoleh sejumlah konsep (a modus amoun) dan menerapkan aau mengaplikasikan secara fleksibel (Reif, 1995:17). Mereka harus mengeahui enang apa masalah ersebu, relevan dengan masalah fisika apa dan bagaimana menginerpreasikan hasilnya. Fisika adalah bagian dari ilmu pengeahuan alam yang mempunyai karakerisik erenu. Menuru Wospakrik (1993:1) bahwa Fisika merupakan salah sau cabang ilmu pengeahuan alam yang berujuan unuk mempelajari dan memberi pemahaman kuaniaif erhadap berbagai gejala aau proses alam dan sifa za sera penerapannya. Fisika merupakan sains kuaniaif yang menggunakan maemaika dalam mengungkapkan gagasangagasannya (lonso & Finn, 2000). Baiquni (.) menyaakan Ilmu Fisika adalan suau cabang ilmu pengeahuan, dimana kia menyeliadiki sifa-sifa dan kelakuan alam dengan observasi dalam eperimeneksperimen, dengan pengukuran-pengukuran dan analisa, sehingga dapa di emukan sifa-sifa fundamenil dari pada alam iu. Sifa dan kelakuan alam ini biasanya dinamakan hukum alam dan dirimusakan secara maemais, karena hubungan anara besaran-besaran fisis yang erukur kwaniaasnya dalam eperimen iu hanya dapa dinyaakan dengan egas dalam perumusan ersebu. Dengan sifa dasar ilmu fisika ini maka penguasaan konsep fisika akan epa jika diases dengan soal muli represenasi. Hal ini sejalan dengan pendapa Peer. Gega dalam Sumaji dkk. (1998:149) bahwa dianara kerampilan IP adalah kerampilan menemukan keerauran hubungan anarubahan, keerampilan menyajikan daa dalam benuk abel dan grafik, kerampilan menafsirkan daa, dan kerampilan berkomunikasi. Unuk mengakses penguasaan konsep mahasiswa, diperlukan asesmen yang sesuai dengan karaker ilmu fisika ersebu. sesmen pendidikan yang selama ini dilakukan oleh sebagian para pendidik idak dapa diharapkan dapa berdampak erhadap efekifias ercapainya ujuan pendidikan aau ujuan dari pembelajaran iu sendiri (Soedijaro, 2004:104). Sesuai dengan hasil peneliian JRKPF UD Vol.1 No.2 Okober 2014 Murono, gus Seiawan, Dadi Rusdiana 80
2 Fungsi Represenasi dalam Mengakses Penguasaan Benyamin Bloom bahwa perkiraan pesera didik enang apa yang akan diujikan berpengaruh erhadap ingkah laku belajar pesera didik. gar pesera didik secra inensif dan erus menerus melakukan proses pembelajaran yang bermakna sejak memasuki suau jenjang pendidikan, perlu dikembangkan dan dilaksanakan asesmen secara komprehensif, erus menerus dan obyekif sehingga membanu ercapainya berbagai ujuan pendidikan. sesmen yang demikian hanya dapa dilakukan oleh seorang pendidik yang profesional yang mampu merencanakan, mengelola, memoivasi, dan menilai proses pembelajaran yang berlangsung secara epa dari waku ke waku. Berkaian dengan pendidikan fisika, Bascones (dalam Mansyur, 2009) menyaakan bahwa belajar fisika sama dengan pengembangan kemampuan problem solving dan pencapaian diukur dengan sejumlah masalah yang pebelajar dapa pecahkan secara epa.muli represenasi menawarkan sebuah asesmen yang mengakses sebuah penguasaan konsep dalam benuk yang berbeda berbeda represenasinya. Peneliian sebelumnya menunjukkan bahwa penyelesaian masalah (solved problem) dalam berbagai benuk represenasi, maemais, verbal, grafik dan gambar elah dilakukan unuk pokok bahasan mekanika (Melzer, 2005). Kompeensi siswa dalam forma represenasi yang berbeda merupakan opik yang populer dalam pendidikan sains dan maemaika moderen. Dengan forma represenasi yang mengacu pada banyak cara dimana suau konsep erenu aau masalah dapa dinyaakan (Kohl P.&Noah D. F., 2007). Siswa dalam pembelajaran selalu menginga informasi yang disampaikan oleh guru, sehingga dapa dengan mudah dimunculkan kembali dalam penyelesaian soal anpa memahami maknanya. Selain iu kemampuan represenasi yang dikembangkan dalam deskripsi verbal diubah kedalam benuk represenasi lain seperi: simbul, grafik, gambar, abel, dan erkadang sebaliknya. Fisika sebagai sebuah maa pelajaran, dalam menguasainya dibuuhkan pemahaman dan kemampuan cara represenasi yang berbeda-beda unuk sau konsep aau ema yang sama. Kemampuan siswa dalam menggunakan represenasi dalam memahami fisika manjadi halangan pemahaman mereka (Gunel, Hand, dan Gunduz, 2006). Muli represenasi mempunyai iga fungsi uama yaiu sebagai pelengkap, pembaas inerpreasi, dan pembenuk pengeahuan (inswor, 1999). Muli represenasi sebagai pelengkap dalam proses berfikir dan kogniif siswa dalam mendapakan konsep-konsep yang lebih sempurna. Selain iu dengan muli represenasi dapa digunakan unuk membaasi kemungkinan-kemungkinan kesalahan dalam meginerpreasikan sebuah konsep, prinsip, dan hukumhukum fisika. Yang keiga, mulipel represenasi digunakan unuk mendorong siswa membangun pemahaman erhadap siuasi secara lebih mendalam. Represenasi merupakan proses pembenukan, absraksi dan pendemonsrasian pengeahuan fisika. Represenasi konsep, prinsip dan permasalahan koneksual merupakan isu dalam pembelajaran dan asesmen dalam fisika. Model represenasi yang digunakan sebagai asesmen dapa membanu pemahaman dan berkaian dengan kesiapan seseorang. Selain membanu pemahaman, asesmen muli represenasi seseorang menunjukkan kemampuannya dalam memecahkan masalah fisika. Suau masalah yang dianggap rumi dan kompleks, bisa menjadi lebih sederhana jika sraegi dan pemanfaaan represenasi fisika digunakan dalam permasalahan ersebu. II. Meode Peneliian Daa dalam peneliian diambil ini dengan meode e pos faco, yaiu mengambil daa dari gejala-gejala yang sudah ada aau elah erjadi, sehingga idak ada perlakuan. Peneliian e pos faco adalah suau peneliian yang dilakukan unuk menelii perisiwa yang elah erjadi dan kemudian merunu ke belakang unuk mengeahui fakorfakor yang dapa menyebabkan imbulnya kejadian ersebu (Sugiyono, 2003:9). Pengambilan daa dilakukan dengan memberikan es muli represenasi pilihan ganda yang sudah valid dan reliabel erhadap 401 mahasiswa Pendidikan Fisika yang elah mengambil maa kuliah Fisika Dasar I dari beberapa perguruan inggi. III. Hasil dan Pembahasan Represenasi sebagai pelengkap Fungsi perama dari represenasi adalah sebagai pelengkap, aau membanu melengkapi proses kogniif dalam memecahkan permasalahan fisika. Sebuah konsep dapa dijelaskan secara verbal yaiu dengan eks aau kalima yang dapa menjelaskan konsep, sehingga sebuah konsep dapa dipahami dan dikuasai oleh seorang pebelajar. Konsep akan lebih mudah dipahami jika dilengkapi dengan gambar, persamaan maemaik yang menggambarkan hubungan anar variabel aau konsep. Selain gambar dan persamaan maemais hubungan anar variabel fisis juga dapa dijelaskan dengan sebuah grafik. Selanjunya sebuah konsep juga dapa diases dengan represenasi yang berbeda agar diperoleh informasi yang lebih lengkap. Sebagai conoh adalah konsep enang kecepaan raa-raa unuk parikel yang bergerak lurus berauran. Soal dimulai dari sebuah pernyaaan: Sebuah parikel bergerak dengan kecepaan eap dari iik ke iik B JRKPF UD Vol.1 No.2 Okober 2014 Murono, gus Seiawan, Dadi Rusdiana 81
3 Fungsi Represenasi dalam Mengakses Penguasaan kemudian ke iik. Dapa dibua kedalam empa benuk soal represenasi sebagai beriku: 1. Represenasi verbal: Manakah pernyaaan beriku yang paling epa? a. Kecepaan raa-raa erganung dari linasan yang dilaluinya b. Kecepaan raa-raa merupakan garis singgung dari kurva linasan c. Kecepaan raa-raa merupakan perbandingan anara jarak dengan waku yang diempuh d. Kecepaan raa-raa erganung pada perpindahan dan waku empuh e. Kecepaan raa-raa idak dipengaruhi oleh arah gerakan 2. Gambar: Gambar beriku adalah linasan gerakan parikel, manakah parikel yang mempunyai kecepaan raa-raa paling besar unuk waku yang sama? a. b. c. e. 4. Manakah grafik gerak dari ke yang menujukkan kecepaan raa-raa paling inggi? a. b. c. d. e. Keempa soal represenasi diaas mengandung sau konsep yang diukur, yaiu kecepaan raa-raa sebuah parikel yang bergerak lurus berauran. Jika pada pernyaaan verbal seorang pebelajar bisa mengungkapkan definisi dari kecepaan raa-raa secara benar, belum enuk dapa menjawab represenasi yang lain. onoh kasus: Seorang pebelajar menjawab unuk represenasi verbal: Kecepaan raa-raa erganung pada perpindahan dan waku empuh, namun pada represenasi gambar pengecoh yang paling berfungsi adalah opion (c) : d. e. 3. Kecepaan raa-raa parikel dalam pergerakan dapa dinyaakan sebagai beriku: a. b. c. d. Jawaban ini dapa diinerpreasikan sebagai perpindahan parikel dari ke mempunyai kecepaan raa-raa yang paling inggi adalah parikel yang mempunyai perpindahan yang paling kecil. Pada represenasi verbal belum nampak bagaimana hubungan anara perpindahan dengan waku empuhnya. Selain iu dari opion pengecoh yang paling berfungsi menunjukkan bahwa seorang pebelajar menganggap semakin kecil perpindahan, semakin semakin besar kecepaan raa-raanya. Srukur kogniif yang ada pada pebelajar bahwa semakin kecil perpindahan kecepaan raa-raa semakin besar. Penyebab dari jawaban ini dimungkinkan seorang pebelajar hafal dengan definisi ersebu, namun idak memahami makna dari kecepaan raa-raa, sehingga keika dihadapkan soal dalam benuk represenasi yang lain akan mengalami kesulian dalam menjawabnya. JRKPF UD Vol.1 No.2 Okober 2014 Murono, gus Seiawan, Dadi Rusdiana 82
4 Fungsi Represenasi dalam Mengakses Penguasaan Pada represenasi maemaik, pengecoh yang paling berfungsi adalah oion (d) yaiu:. Opion ini merupakan benuk persamaan maemaik yang menggambarkan kecepaan sesaa parikel yang bergerak lurus berauran. Jika seorang pebelajar menguasai konsep ersebu maka idak akan ada kesalahan dalam memilih jawaban. Oleh karena iu muli represenasi menjadi pelengkap informasi jawaban pebelajar dalam menyelesaikan permasalahan fisika. Hasil pengukuran erhadap 401 mahasiswa yang elah mengambil maa kuliah Fisika Dasar I diunjukkan pada abel 3.1. Tabel 3.1. Profil Jawaban Mahasiswa Pendidikan Fisika dalam Menyelesaiakan Masalah Fisika Berdasar Represenasi Konsep Verbal Persenase Jumlah Mahasiwa yang Menjawab Benar (%) Gambar Maemais Grafik Raaraa Seiap Topik (%) Kecepaan Raa-raa 56,8 40,6 43,1 69,3 52,4 mempunyai informasi yang melengkapi erhadap represenasi yang lain. Represenasi pembaas Inerpreasi Represenasi berfungsi unuk membaasi kemungkinan kesalahan dalam menginerpreasi dalam menggunakan inerpreasi yang lain. Dapa digunakan unuk menggali sifa-sifa inheren sau represenasi unuk membaasi represenasi yang lain. Pada konsep jarak dan konsep perpindahan erdapa miskonsepsi, dan ini akan berakiba pada miskonsepsi konsep laju dan kecepaan, karena ada hubungan yang sanga era anara keduanya. Jika konsep jarak dan perpindahan ini dinyaakan dengan gambar maka akan sanga jelas perbedaanya. Pada gambar beriku adalah gambar gerak parikel dari ke B kemudian ke. Gerak Parabola 37,9 49,8 21,6 50,6 40,0 Resulan Gaya 65,3 66,3 42,8 52,1 56,6 Hukum I, II,III Newon Hukum Kekekalan Energi 48,3 57,6 67,5 46,6 55,0 60,0 60,0 65,0 66,3 63,0 Usaha 41,3 67,5 53,1 60,5 55,6 Raa-raa Seiap Represenasi 51,6 57,1 48,9 56,6 53,8 Tabel 3.1 dapa dijelaskan bahwa masing-masing pokok bahasan/sub pokok bahasan mempunyai pola jawaban mahasiswa dalam menjawab soal muli represenasi berbedabeda. Secara umum persenase eringgi erdapa pada kecepaan raa-raa represenasi grafik yang besarnya 69,3%, sedangkan skor erendah ada pada pokok bahasan gerak parabola represenasi maemaik dengan skor 21,6%. Hasil persenase raa-raa mempunyai nilai 53,8%, nilai ini adalah merupakan nilai raa-raa kelompok pesera es, yang besarnya sama dengan nilai raa-raa ingka kesukaran soal. Unuk masing-masing modus represenasi dan opik mempuanyai banyak variasi dan idak ada pola erenu. Terdapanya variasi ini karena beberapa fakor dianaranya karakerisik masing-masing soal, karakerisik opik, karakerisik represenasi dan variasi kemampuan masingmasing mahasiswa. Dianara masing-masing represenasi nara gambar (a) dengan gambar (b) merupakan perpindahan parikel dengan linasan yang berbeda eapi harga perpindahannya adalah sama, hal ini dapa diliha dari posisi awal dengan posisi akhirnya. Kia ambil posisi awal adalah iik (0,0), maka unuk vekor dua dimensi perpindakan dari gerak ersebu dapa dinyaakan sebagai. Kedua gambar ersebu akan mempunyai kecepaan raa-raa yang besarnya sama unuk waku empuh yang sama. kan eapi kedua gerak ersebu mempunyai panjang linasan yang berbeda, dengan kaa lain jarak empuh yang berbeda pula, sehingga laju dari kedua gerakan ersebu addalah berbeda. Unuk gambar (b) dengan gambar (c) mempunyai panjang linasan aau jarak empuh yang sama sehingga mengakibakan laju dari kedua gerak ersebu sama. kan eapi jika perpindahan dari gerakan ersebu berbeda aau mempunyai kecepaan raaraa berbeda unuk waku empuh yang sama. Secara vekor unuk gambar (b) mempunyai perpindahan dan unuk gambar (c) mempunyai perpinahan. Jika diliha dari besar dari vekor pergeseran maka keiga gerakan ersebu mempunyai besar. Jika seorang pebelajar mengusai beul konsep jarak, perpindahan, JRKPF UD Vol.1 No.2 Okober 2014 Murono, gus Seiawan, Dadi Rusdiana 83
5 Fungsi Represenasi dalam Mengakses Penguasaan laju maupun kecepaan maka idak akan salah dalam menjelaskan keiga gerakan ersebu. Hal ini dapa dibanu dengan menggunakan gambar maupun persamaan maemaik sehingga konsep-konsep yang inheren dapa dibaasi, hal ini merupakan bagian dari fungsi represenasi. Represenasi sebagai pembangun Muliepresenasi dapa digunakan unuk membangun pemahaman yang lebih mendalam yaiu meningkakan absraksi, membangun hubungan anar represenasi, dan membanu generalisasi. Sebuah konsep yang bersifa absrak dapa dibua lebih kongkri dalam sajian gambar. Dapa diliha kembali pada gambar beriku: Dua gambar beriku akan membedakan konsep jarak dan perpindahan, sebagian dari pebelajar memahaminya dengan absrak enang jarak dan perpindahan, namun dengan meliha linasan dan posisi kedua gerakan dari gambar (a) dan (b), konsep jarak dan perpindahan dapa dipahami secara lebih mudah. Hubungan anar represenasi dapa diliha dari masing-masing soal yang mengukur konsep yang sama unuk modus represenasi yang berbeda. Hal ini membuuhkan kemampuan unuk menransformasi anar modus represenasi. Selanjunya dari masing-masing reoresenasi yang diperoleh dapa digunakan unuk menarik sebuah kesimpulan aau membua generalisai enan konsep yang diukur. IV. Kesimpulan Dalam peneliian ini dilakuan uji erhadap mahasiswa Pendidikan Fisika yang elah mengambil maa kuliah Fisika Dasar I. Hasil yang diperoleh bahwa besarnya persenase jawaban yang benar bervariasi sesuai dengan konsep-konsep yang diukur dan mode represenasi. Hal ini karena sau konsep diukur dengan empa soal es yang berbeda represenasi. Muli represenasi dapa berfungsi sebagi pelengkap represenasi yang lain, membaasi repesenasi yang laian dan membangun pemahaman yang lebih mendalam. sesuai dengan srukur kogniif yang ada pada pesera didik. Unuk iu perlu diperhaikan jenis represenasi yang perlu disampaikan kepada pesera didik dalam menyusun, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Kepusakaan insworh, S The Funcions of Muliple Represenaions. ompuers & Educaion, 33, lonso & Finn. (2000). Dasar-dasar Fisika Universias (alih bahasa: Lea Praseyo dan Kusnul Hadi). Jakara: Penerbi Erlangga. Baiquni. (.). Pengeahuan Tenang Srukur Maeri Sebagai Pendorong Kemadjuan Masjaraka Modern. Pidao Pengukuhan Guru Besar UGM. [Online] Tersedia: hp://mgb.ugm.ac.id/media/download/pidaopengukuhan?download=78%3achmad-baiquni Mansyur, J. (2010). Kajian Fenomenografi spek-aspek Model Menal Subyek Linas kademik dalam Problem Solving Konsep Dasar Mekanika. Diserasi: Tidak dipublikasikan Melzer E. D.(2005). Relaion Beween Sudens Problem- Solving Performance and Represenaional Forma. merican Journal Physics 73 (5), Reif, F. (1995). Millikan Lecure 1994: Undersunding and Teaching Imporan Scienific Though Processes. merican Journal Physics. 63, (1), Soedijaro (2004). Kurikulum, Sisem Evaluasi, dan Tenaga Pendidikan sebagai Unsur Sraegis dalam Penyelenggaraan Sisem Pengajaran Nasional, Jurnal Pendidikan Penabur, 03 hlm Sugiyono, (2008). Meode Peneliian Kunaiaif Kualiaif dan R&D. Bandung. lfabea Sumaji, e al. (1998). Pendidikan Sains yang Humanisis. Yogyakara: Kanisius Wospakrik, H.J. dan Hendrajaya, L. (1993). Dasar-dasar Maemaika unuk Fisika. Jakara : Dijen Diki Depdikbud RI Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. Saran Dengan muli represenasi yang baik dalam pembelaajaran maka konsep yang disampaikan kepada pesera didik akan JRKPF UD Vol.1 No.2 Okober 2014 Murono, gus Seiawan, Dadi Rusdiana 84
BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciIndah Nursuprianah, Darsono
Perbedaan Kemampuan Komunikasi Maemaika Siswa Yang Menggunakan Pendekaan Pembelajaran Realisic Mahemaic Educaion (RME) Dan Pendekaan Konvensional Indah Nursuprianah, Darsono Program Sudi Pendidikan Maemaika,
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
III METODOLOGI PENELITIN Meode adalah suau prosedur aau cara unuk mengeahui sesuau yang mempunyai langkah-langkah sisemais. 1 Meode peneliian adalah semua asas, perauran, dan eknik-eknik yang perlu diperhaikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciKLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK
KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciPENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA
JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA Rika Mulyai Musika Sari Program Sudi Pendidikan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newon pada Siswa X SMA Negeri 4 Palu Nursia, Darsikin, dan Syamsu Shiajung@yahoo.co.id Pend. Fisika, FKIP, Universias
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciKombinasi Fitting Sinusoids dan Metode Dekomposisi dalam Memprediksi Besar Permintaan Kredit
Kombinasi Fiing Sinusoids dan Meode Dekomposisi dalam Memprediksi Besar Perminaan Kredi (Sudi Kasus: Koperasi Simpan Pinjam X Salaiga, Jawa Tengah) Rahayu Prihanini Fakulas Teknologi Informasi Universias
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinci(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014
ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinci