Bulu Mata Palsu HS code 6704

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bulu Mata Palsu HS code 6704"

Transkripsi

1 2014 Bulu Mata Palsu HS code 6704 ITPC Osaka

2 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 Peta Jepang... 3 I. Pendahuluan Pemilihan Negara Pemilihan Produk Profil Jepang... 4 II. Potensi Pasar Jepang Sekilas tentang kosmetik di Jepang Perkembangan Bulu Mata Palsu Jenis Bulu Mata Palsu Ekspor & impor produk kosmetik di Jepang Tren Impor Jepang berdasarkan Negara Data Market share di Jepang Saluran Distribusi Produk Kosmetik Situasi Pasar Domestik Regulasi Impor dan Prosedur 24 III. Peluang Dan Strategi IV. Informasi Penting TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia Kamar Dagang Jepang Asosiasi Kosmetik Di Jepang Daftar Pameran Terkait Perwakilan Indonesia Di Jepang Referensi

3 KATA PENGANTAR ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena pada bulan Juni 2014 telah dapat menyelesaikan Market Brief: Bulu Mata HS no (Human Hair), (Other Materials) untuk Edisi pada bulan Agustus 2014 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar di Jepang. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat berdasarkan acuan Outline Market Intelligence dan Market Brief yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta. Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi bulu mata Indonesia yang bersaing di pasar Jepang. Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang. Osaka, Juni

4 PETA JEPANG Luas daratan Jepang km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat ( bandingkan dengan luas daratan Indonesia km2 ). Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya. Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. 3

5 BAB I. PENDAHULUAN 1. Pemilihan Negara Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, selama 5 ( lima ) tahun terakhir, yaitu periode , perdagangan Indonesia Jepang menunjukkan trend positif sebesar 10 %. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2013, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 45,95 milliar, dengan nilai ekspor sebesar 17,04 miliar dan impor sebesar USD 28,90 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 11,86 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,79 miliar); natural rubber, balata (USD 1,13 miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,93 miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,81 miliar); plywood, veneered panels and similar laminated wood (USD 0,74 miliar). Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti parts & access of motor vehicles (USD 1,77 miliar); Trucks, motor vehicles for the transport of goods (USD 0,64 miliar); cars (incl. station wagon) (USD 0,52 miliar); Flat-rolld products of iron/non-al/s wdth>/=600mm,hr,not clad (USD 0,46 miliar).. 2. Pemilihan Produk Bulu mata merupakan salah satu organ kecantikan pada wajah yang bisa menunjang penampilan sehingga menjadi lebih menarik. Memiliki bulu mata yang indah bisa membuat wanita menjadi lebih percaya diri dengan penampilan mereka. Selain memperindah penampilan, bulu mata juga bisa membuat mata menjadi lebih cantik, lebih besar, ataupun mengubah bentuk mata sehingga menutupi kekurangan organ mata. 4

6 Sesuai dengan struktur biologi ras Asia Timur yang 90% bermata kecil dengan bulu mata pendek, maka penggunaan bulu mata palsu dianggap merupakan hal yang sangat penting untuk digunakan sebagai kosmetik sehari-hari, khususnya untuk wanita Jepang yang tidak percaya diri tanpa kosmetik. Sehingga bulu mata palsu memberikan peluang yang sangat besar untuk pengembangan produk ekspor Indonesia khususnya ke Jepang. 3. Profil Jepang a. Geografi Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka. b. Pemerintahan Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan lambang persatuan bagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri. Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors ( 242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet. c. Demografi Populasi penduduk Jepang per Oktober 2013 mencapai jiwa. Data ini menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah ( 48.6 % dari total populasi ) dan penduduk wanita berjumlah ( 51.4 % ). 5

7 Table 1. Estimasi penduduk Jepang berdasarkan usia dan jenis kelamin Sumber: Japan statistic bureau: Pertumbuhan populasi populasi year (%) 0 0 Gambar 1. Populasi dan rata-rata pertumbuhan populasi penduduk jepang Sumber: statistic bureau, Ministry of internal affairs and communication: 6

8 Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang berpusat di kota-kota besar, bahkan, sekitar 70 % dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar Tokyo dan Osaka. Pada tahun 2013 tingkat harapan hidup di Jepang adalah tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran Penurunan jumlah usia kerja Peningkatan jumlah lanjut usia Penurunan laju kelahiran Gambar 2. Perubahan penduduk berdasarkan usia (tahun ) Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang. Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa. 7

9 d. Infrastruktur Berdasarkan data bulan Desember 2012, energi di Jepang berasal dari LNG 42,5 %, batu bara 27,6 %, 1,7 % tenaga nuklir, minyak tanah 17,10 % dan 8,4 % tenaga air serta new energy dll 2,80 %. Transportasi utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestik terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport, Kansai International Airport, dan Chubu Central International Airport dan untuk pelabuhan laut terbesarnya adalah Nagoya Airport. e. Ekonomi Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia ( di bawah China ) dan ketiga didunia ( selain AS dan China ). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2013, Jepang memiliki GDP perkapita $ ,48 dan berhasil menjadi Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia. Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu negara yang raksasa dalam ekonomi global. 8

10 Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul. Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapa terswasembada memenuhi kebutuhan domestiknya. 9

11 BAB II. POTENSI PASAR JEPANG 1. Sekilas Tentang Kosmetik di Jepang Terlepas dari ras dan suku bangsa, kosmetik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kaum hawa. Apabila menilik jenis kosmetik yang selalu dipakai oleh wanita Jepang, daerah mata merupakan fokus kosmetik, dan bulu mata palsu adalah salah satu item yang tidak bisa dilepaskan dari kosmetik wajib wanita Jepang yang memang tidak percaya diri tanpa kosmetik. Bulu mata palsu bisa membuat mata menjadi terlihat besar dan glamor. Bulu mata palsu mempunyai jenis yang sangat beragam, dan penggunaan bulu mata palsu itu otomatis akan membuat perubahan untuk daerah mata, dan menunjang perubahan penampilan keseluruhan. Fitur bulu mata palsu yang diproduksi oleh Jepang mempunyai keunggulan dalam hal teknologi, detil jenis bulu mata, mudah untuk digunakan, dapat dipergunakan untuk sehari-hari ( bukan hanya untuk event tertentu saja ) dan yang paling penting adalah tidak merusak kulit. Bulu mata palsu mulai memasuki pasar Jepang sejak tahun 1947, diperkenalkan oleh perusahaan KOJI HONPO, dengan konsep yang berasal dari makeup geisha. Sekitar tahun 1970-an, ketika model-model luar negeri memasuki dunia permodelan fashion di Jepang, bulu mata palsu menjadi sensasi dan menjadi wacana baru di dunia kosmetik. Di akhir tahun an, gal fashion menjadi sensasi, sehingga hampir seluruh remaja usia SMU mengenakan kosmetik yang memberikan impresi bahwa mata menggambarkan tekad yang kuat, yang disebut mejikara atau eye power. Para remaja itu juga menggunakan kreativitasnya untuk mengembangkan ide mejikara sehingga menjadi tren fashion dikalangan wanita muda di Jepang. Pada tahun 2000-an, gal fashion mulai berkembang dikalangan wanita pada umumnya karena menambah kepercayaan diri dan dapat tampil cantik sehingga bulu mata palsu menjadi item yang wajib dimiliki dan dipergunakan untuk sehari-hari. 2. Perkembangan Bulu Mata Palsu di Jepang Seperti yang sudah dijelaskan diatas, sejarah perkembangan bulu mata palsu di Jepang tercatat dari tahun 1947 oleh Koji Honpo yang merupakan perusahaan pertama yang memproduksi dan menjual bulu mata palsu, dalam bahasa Jepang disebut tsuke-matsuge. 10

12 Pembuatan bulu mata palsu yang pertama, dilakukan secara manual atau tanpa mesin. Sesuai perkembangan jaman, jenis bulu mata palsu semakin beragam dan KOJI HONPO ini sudah memproduksi bulu mata palsu lebih dari 60 tahun lamanya. Pada tahun 1947, tsuke-matsuge diperkenalkan pertama kali oleh para geisha, mereka membuat bulu matanya dengan cara memotong rambut dan disusun berderet seperti halnya bulu mata asli. Dari hand-made kebutuhan para geisha inilah berkembang bulu mata palsu dan dimulai di produksi oleh KOJI. Gambar 1. Bulu mata palsu yang pertama kali diproduksi oleh KOJI Kemudian pada tahun 1952, bulu mata palsu yang dikeluarkan oleh KOJI beredar di pasaran dengan nama aka bako yang artinya kotak merah. Pada saat itu pengemasan bulu mata palsu memang menggunakan kotak berwarna merah, sehinga istilah tsuke-matsuge dikenal pula dengan aka bako. Kemasan bulu mata berubah dari kotak kertas menjadi kemasan plastik pada tahun Dan tahun 1965, kemasan plastiknya menggunakan berbagai macam warna ( gambar 2 ). Gambar 2. Perubahan kemasan bulu mata produksi KOJI dari kotak kertas ke PVC Produksi bulu mata palsu mengalami perubahan signifikan, dimana bahan awal yang berasal dari rambut manusia, diganti dengan bulu cerpelai ( sejenis musang ) pada tahun Dan 11

13 tahun 1972, lagi-lagi kemasan bulu mata pun berganti model, sehingga menjadi 2 pasang dalam satu kemasan. Gambar 3. Awal produksi bulu mata dari cerpelai (kiri), dan kemasan terbaru bulu mata, 2 pasang dalam 1 paket (tengah kanan) Pada awal tahun 1975, bulu mata mulai diproduksi dengan menggunakan serat sintetik. Serat sintetik ini teruji lebih kuat apabila dibandingkan produksi bulu mata dari rambut / cerpelai, dan menjadi hit di dunia kosmetik. Bulu mata dari serat sintetik ini diperkenalkan dengan menggunakan merek mellow eyelashes. Gambar 4. Produksi bulu mata dari serat sintetik, yang berkembang dikalangan remaja (merk strawberry : gambar tengah) dan bulu mata untuk pesta perkawinan (kanan) Pertengahan tahun 1990-an sampai tahun 2000-an, produksi bulu mata Koji Honpo berkembang dengan adanya produk bulu mata matsuge mate, yaitu bulu mata khusus untuk para remaja, yang ukurannya setengah dari standar bulu mata palsu. Produk ini di desain untuk dipakai di ujung mata. Produksi bulu mata terus berkembang dari segi bahan, kegunaan, style, dan kemudahan pemakaian (tanpa lem). 12

14 Gambar 5. Bulu mata setengah ukuran (half-size eyelashes) (kiri tengah), bulu mata tanpa lem (kanan) 3. Jenis Bulu Mata Palsu Jenis dan keragaman bulu mata palsu yang beredar di pasaran kosmetik khususnya di Jepang ini, ternyata mempunyai ragam yang sangat banyak. Meski demikian, berdasarkan tujuan pemakaiannya, bulu mata dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut. a. Natural style Produk bulu mata yang dipakai tetapi memberi kesan natural bagi pemakainya. Produkproduk yang termasuk ke dalam kategori ini tidak mempunyai bulu yang terlalu tebal, sehingga bisa berbaur dengan bulu mata alami. Produk-produk half-size juga termasuk kedalam kategori ini. - dolly sweet Jenis bulu mata yang memberikan kesan seperti boneka, memberikan volume yang lebih dari ujung mata. - Sweet girly Bulu mata yang terkesan panjang dan volumetrik, ditempatkan pada tengah-tengah mata, sehingga membuat mata terkesan lebih besar. 13

15 - Feminin style Bulu mata half-sized untuk bagian luar mata, yang memberikan kesan feminin, dan mudah blending dengan bulu mata asli. - Real nude Jenis bulu mata yang terpisah-pisah, sangat mudah berbaur dengan bulu mata asli, dan susah dibedakan dengan bulu mata asli. - Pure little Bulu mata ini biasanya tersusun atas 2 atau 4 helai serat sintetik, dan sangat mudah untuk dipakai, serta memberikan kesan natural untuk mata. 14

16 - Natural dolly Bulu mata yang memberikan kesan lembut dan alami dengan tekstur yang lembut. - Pure sweet Bulu mata yang volumetrik dan membuat mata tampak lebih bulat dan lebar. b. Gal style Merupakan salah satu jenis bulu mata yang populer dikalangan remaja, dan jenis ini selalu berubah berdasarkan trend dan perkembangan waktu. Untuk jaman sekarang ini, jenis bulu mata yang populer adalah yang memberikan kesan seperti boneka. Kunci pemakaiannya adalah dengan mengenakan perpanjangan bulu mata sekitar 5 mm, dan juga memakai bulu mata palsu untuk bagian bawa bulu mata, sehingga mata menjadi lebih besar dan bersinar. Berikut ini termasuk ke dalam kategori gal style - Feminine style (bulu mata bawah) Merupakan bulu mata yang menyerupai sapuan mascara, menjadikan tampilan lebih feminin, dengan mata yang tampak besar dan lembut 15

17 - Baby girl (bulu mata bawah) Merupakan bulu mata yang terpusat di sekitar pupil, memberikan kesan natural dan seperti boneka. - Natural cute (bulu mata bawah) Bulu mata yang terpisah-pisah yang memberikan kesan alami, dengan bagian ujung yang mengalami penebalan. - Pure girl Merupakan bulu mata yang mengalami penurunan bentuk pada ujung lengkungan kurvanya. Memberikan kesan sweet looking karena panjangnya hanya setengah kurva. c. Glamour style Jenis lainnya dari bulu mata ini adalah glamour style, dimana tujuan dari penggunaan bulu mata ini adalah untuk membuat mata lebih gemerlap dan untuk menjadi fokus utama wajah. Berikut ini adalah contoh bulu mata tipe glamour. 16

18 - Invisibands Jenis bulu mata ini mempunyai karakter yang membuat mata terlihat ringan, dan seperti tidak mengenakan bulu mata palsu. - Lash accent Jenis bulu mata ini memberikan kesan bulu mata yang panjang. Biasanya jenis halfsize termasuk kedalam kategori ini. - Duralash flare Membuat bulu mata menjadi tebal, panjang, dan menjadikan pusat perhatian untuk sekitar mata d. Harajuku style Merupakan tipe bulu mata yang berkembang dikalangan anak muda. Harajuku style biasanya memakai bulu mata full-size, dengan karakteristik tebal, dan membuat mata tampak lebih besar. 4. Ekspor & Impor Produk Kosmetik di Jepang Sub-bab ini akan menyajikan secara ringkas mengenai data ekspor impor Jepang selama kurun waktu Gambar 2.1 menunjukan data produk yang diimpor oleh Jepang untuk produk kosmetik. 17

19 Gambar 7. Data produk impor Jepang untuk barang jenis kosmetik SUMBER: JETRO 2011 Impor produk-produk kosmetik telah berkembang sejak tahun 2007, dan mengalami penurunan sebesar 178,9 milyar yen pada tahun 2008 ( mengalami penurunan sekitar 3,6 % dari tahun sebelumnya karena krisis moneter ). Kemudian pada tahun 2009 mengalami penurunan lagi sebesar 11 % dikarenakan keengganan konsumen untuk berbelanja. Pada tahun 2010, impor kosmetik mengalami perbaikan dan meningkat 16,3 % dari tahun sebelumnya. Produk bulu mata yang termasuk kedalam kosmetik make-up, mengalami kenaikan sebesar 14,3 % atau sebesar 26,94 milyar yen. 5. Tren Impor Jepang Berdasarkan Negara Di tahun 2009, Prancis dan Amerika merupakan eksportir kosmetik terbesar ke Jepang dengan presentasi 49,8 %. Akan tetapi pada tahun 2010, Thailand melampaui Amerika dan menjadi Negara nomor 2 pengekspor produk kosmetik di Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara Asia bergerak lebih cepat dalam pengembangan produk dan ekspor impor kosmetik. Dalam hal ini, Thailand mengalami kemajuan di bidang produk-produk perawatan rambut. Sementara Prancis tetap memegang kendali dalam hal produk parfum, dan make-up. 18

20 Gambar 8. Data produk impor Jepang untuk kosmetik berdasarkan negara SUMBER: JETRO

21 Gambar 9 dibawah ini menunjukan produk impor berdasarkan subkategori kosmetik. Dalam hal ini produk bulu mata termasuk ke dalam eye make up. Untuk produk kosmetik mata, Prancis dan Cina memegang urutan terbesar untuk pasar Jepang. Gambar 9. Data produk impor Jepang untuk kosmetik berdasarkan sub kategori. SUMBER: JETRO Data Market Share di Jepang Di tahun 2009, kondisi pasar domestik khusus produk kosmetik mengalami penurunan yang signifikan sebesar 7,8 % dan mengalami perbaikan sebesar 2,8 % di tahun Sementara itu untuk pasar impor produk kosmetik, mengalami penurunan drastis dikarenakan krisis moneter sebesar 11,1 % di tahun 2009, dan mengalami perbaikan sebesar 16,3 % di tahun

22 Gambar 10. Data produksi kosmetik domestik dan impor berdasarkan subkategori. SUMBER: JETRO Saluran Distribusi Produk Kosmetik Untuk produk kosmetik seperti bulu mata, distribusi dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut. a. Distribusi berdasarkan patokan harga Distribusi ini tergolong ekslusif karena dari produk ditawarkan melalui sales atau secara langsung kepada toko tertentu, dengan memberikan insentif atau keuntungan yang lebih besar dari hasil penjualan ke toko tersebut. 21

23 b. Distribusi pilihan sendiri Distribusi ini tanpa menggunakan perantara, dan produk kosmetik bisa langsung ditawarkan di tempat-tempat umum, dan pemilihannya dikembalikan kepada konsumen. Negosiasi bagi hasil atau keuntungan biasanya dilakukan dari produsen ke mass merchandiser. Sedangkan harga barang, diserahkan seutuhnya kepada penyalur kosmetik. c. Department store Distribusi melalui department store sangat umum dilakukan oleh produsen kosmetik, dengan mengirimkan staff untuk melakukan proses penjualan langsung di department store. d. Door to door atau melalui sales Distribusi kosmetik dengan cara door to door ini berkembang dari awal tahun 1960-an. Pada saat itu strategi penyaluran kosmetik ini sangat berhasil, dimana produsen kosmetik mengirimkan sales untuk menawarkan produknya ke penduduk setempat. 22

24 e. Distribusi untuk Produk Impor Distribusi produk kosmetik dari luar negeri melalui agen atau pengimpor, dan disalurkan melalui retailer dengan ataupun tanpa perantara. 8. Situasi Pasar Domestik Pasar kosmetik di Jepang merupakan nomor 2 terbesar dunia. Pasar domestik mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar 7,8 % tetapi mengalami peningkatan di tahun Berikut ini perubahan pasar domestik produk kosmetik di Jepang. Gambar 10. Perubahan Market Share Domestik untuk Produk Kosmetik. SUMBER: JETRO

25 Dari data diatas, kita bisa melihat bahwa pangsa pasar dan share market produk bulu mata mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun , dikarenakan permintaan pasar yang semakin meningkat. 9. Regulasi Impor dan Prosedur Berikut ini adalah persyaratan dari pengaturan dan prosedur tentang impor produk-produk kosmetik. Importer kosmetik harus memenuhi kualitas yang ditetapkan atas standar kosmetik. Kosmetik tidak diperbolehkan untuk diimpor hanya berdasarkan permintaan pasar saja, tetapi juga harus melewati uji dan evaluasi keamanan kosmetik itu sendiri. Importer harus mempunyai surat perijinan impor produk, begitu pula dengan perusahaan, distribusi primer, sales, rental, ataupun pabrik manufaktur pembuatan bahan produk. Selain itu, produk juga harus mempunyai klasifikasi label yang berbeda, seperti packaging, labeling, atau storage only. 24

26 Distributor primer Perijinan distributor primer dikeluarkan oleh Divisi Pharmaceutical Affair dengan jurisdiksi bisnis luar negeri, yang melibatkan pengawasan dari supervisor umum produk-produk impor. Surat ijin distributor primer berlaku sampai 5 ( lima ) tahun. Aplikan harus memenuhi standar Good Quality Practise ( GQP ) dan Good Vigilance Practice ( GVP ) yang dikeluarkan oleh supervisor umum tersebut. Selain itu, aplikan harus mempunyai sertifikat dari perijinan produk impor, dokumen yang menyatakan kontrak marketing dari supervisor umum, kontrak karyawan, dokumen pernyataan marketing safety system management, fasilitas manufaktur produk, dokumen pernyataan dari engineering manager, dan kopi kontrak dari tes laboratorium. Setelah mendapatkan perijinan, distributor primer ini harus mengajukan jenis produknya kepada Biro Distribusi Primer Kosmetik di Jepang (Kanto-Shinsetsu Regional Bureau atau Kinki Regional Bureau of Health and Welfare). Perijinan distribusi primer oleh kategori produk Standar kosmetik ( Ministerial Notification, September 2010 ) mendefinisikan bahan-bahan yang dilarang di dalam kombinasi kosmetik, dan semua yang diperbolehkan ada dalam kosmetik. Seperti antiseptik, serapan sinar ultraviolet, dan bahan pewarna tar tidak boleh melebihi batas maksimum dari standar yang ditentukan. Labeling dan perijinan untuk produkproduk yang tidak terdaftar dalam daftar bahan yang dilarang di standar kosmetik, tidak diperlukan. Distributor primer dibutuhkan untuk mengevaluasi bahan-bahan dan quality control dari kosmetik yang akan diimpor, dan harus memberikan laporan hasil evaluasi selama 5 ( lima ) tahun sebelum diimpor ke Jepang. Apabila terdapat bahan yang dicurigai bisa menimbulkan kerusakan atau berbahaya harus dilaporkan minimal 30 ( tiga puluh ) hari setelah submit perijinan ke Minister of Health and Welfare. 25

27 Daftar Kantor Perijinan Distribusi Primer Produk Kosmetik Peraturan Pelabelan Produk Untuk pendistribusian produk impor kosmetik, semua pelabelan harus menggunakan bahasa Jepang. Berikut ini label yang dibutuhkan di setiap produk kosmetik. - Nama dan alamat distributor primer (lokasi kantor supervisor umum) - Brand Name - Manufacturing number/kode - Komposisi bahan - Expiration date - Lain-lain (untuk produk spesifik dari Minister of Health, Labour and Welfare) 26

28 BAB III. PELUANG DAN STRATEGI Pasar produk kosmetik selalu berkembang dari tahun ke tahun. Akhir-akhir ini produk kosmetik yang berasal dari bahan organik marak dikembangkan produsen kosmetik. Khusus untuk bulu mata, Jepang merupakan negara yang menilai bahwa penampilan itu adalah bagian dari etika, sehingga penampilan sangat dijaga. Peluang bisnis produk bulu mata tidak tergantung dengan musim, karena pada umumnya pemakaian bulu mata hampir dipakai setiap hari, bukan hanya untuk even-even tertentu. Baik untuk urusan pekerjaan ataupun pergaulan pada umumnya. Saat ini bulu mata tidak lagi merupakan produk sekali pakai, namun bisa dipakai berulang kali, sehingga kualitas dan jenis bahan untuk pembuatan bulu mata sangat menentukan pasar bulu mata di Jepang, begitupun disesuaikan dengan kemajuan dunia fashion dan style yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jumlah Produksi Barang Berbeda dengan karakteristik pasar Amerika dan Eropa, produsen pada umumnya akan memproduksi barang dalam jumlah besar kemudian mengekspor barang tersebut ke negaranegara Amerika dan Eropa. Hal ini berbeda dengan pangsa pasar di Jepang yang lebih mengutamakan produksi dalam jumlah kecil namun memiliki variasi produk yang lebih beragam. Konsekuensi dari hal ini ialah, perlunya studi yang berkesinambungan dan intensif mengenai permintaan pasar serta kuantitasnya dan mengembangkan suatu sistem pemasaran yang dapat melepas barang produksi ke pasar di momen-momen yang tepat. Standar Kualitas Barang Walaupun barang ekspor tertentu telah lolos dari inspeksi standar kualitas ekspor negara tersebut, hal ini belum menjamin barang tersebut lolos dari inspeksi standar kualitas barang Jepang. Oleh karenanya, sangat penting menjaga kualitas barang ekspor ke Jepang karena negara Jepang terkenal memiliki standar yang sangat ketat mengenai barang-barang impor. 27

29 BAB IV. INFORMASI PENTING 1. TPO/Kedutaan Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) Fax : (62-21) Website : Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) Fax : (62-21) Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) Fax : (62-31) Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) Fax : (62-061) Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) , , Fax : (63-61) Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) Fax : (62-21) ,

30 2. Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce &Industry (HQ) Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo Japan T : (813) F : (813) W : E: kokusai@tokyo-cci.or.jp Fukuyama Chamber of Commerce and Industry Nishi-machi Fukuyama-City Hiroshima-Prefecture Japan T : (818) F : (818) W : E: cci@fukuyama.or.jp Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan T : (818) F : (818) W : ww.hiroshimacci.or.jp/ Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan T : (814) F : (814) W : Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T :(817) F : (817) W : E: shinkou@kyo.or.jp Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-ku Osaka Japan T : (816) F : (816) W : Okinawa Chamber of Commerce and Industry Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819)

31 F : (819) W : E: info@okinawacci.or.jp Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga Japan T : (817) F : (817) W : E: cci@nagahama.or.jp 3. Asosiasi produksi kosmetik di Jepang 30

32 4. Daftar Pameran terkait 5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar : Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan : Julia Silalahi 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-kuTokyo-to, ,Japan Phone : (+81-3) Fax : (+81-3) info@indonesianembassy.jp Website : ITPC Osaka Kepala : Rosiana C. Frederick Wakil : Eko Priyantoro IMP Matsushita Bld 2F, 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka , Japan Tel : Fax : itpc.osaka@kemendag.go.id Website : KJRI Osaka KUAI : Bambang Soegianto Resona Semba Building 6th Floor, , Minami Semba, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone : (81-6) Fax : (81-6) kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website : 31

33 6. Referensi 1. Japan Custom 2. JETRO, 3. Statistics Bureau of Japan 4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan 5. Produsen bulu mata di Jepang: 32

ITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704

ITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704 ITPC Osaka, 2014 WIG HS Code : 6704 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...

Lebih terperinci

Market Brief ITPC Osaka HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS dan (Produk Kertas)

Market Brief ITPC Osaka HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS dan (Produk Kertas) Market Brief ITPC Osaka 2014 HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS 4820.20 dan 4820.10 (Produk Kertas) DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 1. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan

Lebih terperinci

ITPC Osaka, Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08

ITPC Osaka, Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08 ITPC Osaka, 2014 Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi

Lebih terperinci

ITPC Osaka, 2014 PALET HS

ITPC Osaka, 2014 PALET HS ITPC Osaka, 2014 PALET HS 4414.20 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...

Lebih terperinci

Market Brief ITPC Osaka HS Code 6302

Market Brief ITPC Osaka HS Code 6302 Market Brief ITPC Osaka 2014 HS Code 6302 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 1. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 2. Potensi Pasar Jepang...

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR SUMPIT 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Ragam sumpit produksi

Lebih terperinci

Gobou HS (Japanese Burdock Root)

Gobou HS (Japanese Burdock Root) Gobou HS 0706.90-010 (Japanese Burdock Root) 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1. Pemilihan Negara

BAB I. PENDAHULUAN. 1. Pemilihan Negara SAPUTANGAN 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 10 1. Ragam saputangan

Lebih terperinci

KAUS KAKI. ITPC Osaka

KAUS KAKI. ITPC Osaka 2014 KAUS KAKI ITPC Osaka 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 12 1.

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR PAYUNG 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Budaya menggunakan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE DAFTAR ISI Executive Summary. 3 1. Potensi Pasar Jepang.. 4 1.1. Tren yang Sedang Berkembang.. 4 1.2. Rotan Furniture di Jepang 5 1.3. Ekspor-Impor Rotan Furniture

Lebih terperinci

Beras Organik MARKET BRIEF

Beras Organik MARKET BRIEF Beras Organik MARKET BRIEF ITPC Osaka, 2015 EXECUTIVE SUMMARY Beras organik merupakan beras yang tidak menggunakan bahan kimia yang menyebabkan terakumulasinya senyawa arsenik didalam beras. Tak hanya

Lebih terperinci

Maret Market Brief : HS Kitchen Wooden Furniture. ITPC Osaka

Maret Market Brief : HS Kitchen Wooden Furniture. ITPC Osaka Maret 2012 Market Brief : HS 9403.40 Kitchen Wooden Furniture ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi

Lebih terperinci

Market Brief : HS 8712 Sepeda. ITPC Osaka

Market Brief : HS 8712 Sepeda. ITPC Osaka 2011 Market Brief : HS 8712 Sepeda ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 9 1. Ekspor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2014 tercatat

Lebih terperinci

Fish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304)

Fish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304) Fish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304) Anjaritha EXECUTIVE SUMMARY Jepang merupakan salah satu negara di Dunia dengan konsumen ikan terbesar di Dunia. Gempa yang terjadi pada tahun 2011 memunculkan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES DAFTAR ISI 1. Pendahuluan... 3 1.1. Alasan Pemilihan Produk... 3 1.2. Ekspor Produk Indonesia ke Dunia... 3 1.3. Ekspor Produk Jepang ke Dunia... 5 2. Potensi

Lebih terperinci

MARKET BRIEF SWEATER HS-6110

MARKET BRIEF SWEATER HS-6110 MARKET BRIEF SWEATER HS-6110 ITPC OSAKA 2015 EKSEKUTIF SUMMARY Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang memberikan peluang bisnis bagi produsen pakaian di Indonesia untuk mengekspor produknya ke

Lebih terperinci

Market Brief : HS 5705 Karpet

Market Brief : HS 5705 Karpet 2011 Market Brief : HS 5705 Karpet ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Australia 1. Total perdagangan Australia periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA

MARKET BRIEF ITPC OSAKA MARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD CHARCOAL HS 4402 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 Karakteristik Produk HS 4402 di Jepang... 9 Spesifikasi Produk HS 4402 di Jepang...

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Daftar Isi 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 7 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang 1. Potensi Pasar Ekspor Produk

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2015 tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Agustus 2015 tercatat

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD SHEETS HS 4408

MARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD SHEETS HS 4408 MARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD SHEETS HS 4408 DAFTAR ISI... 1 1. PENDAHULUAN... 3 1.1 Data Ekspor Indonesia ke Jepang... 6 1.2 Data Ekspor Jepang... 7 2. POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 2.1 Karakteristik

Lebih terperinci

Market Brief. ITPC Osaka

Market Brief. ITPC Osaka 2012 Market Brief ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor Impor Cocoa

Lebih terperinci

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA

MARKET BRIEF ITPC OSAKA MARKET BRIEF ITPC OSAKA IMITIATION JEWELLERY HS 7117 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 Karakteristik Produk HS 7117 di Jepang... 9 Spesifikasi Produk HS 7117

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo 213 4 MARKET BRIEF: HS 271 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 271 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Daftar Isi 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang 1. Potensi Pasar Ekspor Produk

Lebih terperinci

Market Brief : HS Ikan Hias

Market Brief : HS Ikan Hias 2011 Market Brief : HS 0301.10 Ikan Hias ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10

Lebih terperinci

G A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA

G A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2013 G A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA P a g e 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 5 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 9

Lebih terperinci

Market Brief: HS 6912 Perkakas Keramik. ITPC Osaka

Market Brief: HS 6912 Perkakas Keramik. ITPC Osaka 2011 Market Brief: HS 6912 Perkakas Keramik ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-September 2014 tercatat

Lebih terperinci

Market Brief HS7501 Nickel. International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka

Market Brief HS7501 Nickel. International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka Market Brief 2017 HS7501 Nickel International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 2 BAB II POTENSI PRODUK HS75 DI PASAR JEPANG 8 2.1 Karakteristik Produk HS 7501 di Pasar Jepang

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 6 MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

J A G U N G. MarketBrief. ITPC Osaka

J A G U N G. MarketBrief. ITPC Osaka 2013 J A G U N G MarketBrief ITPC Osaka DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 11 1. Ekspor Impor

Lebih terperinci

Market Intelligence. Produk Pertanian ITPC Osaka

Market Intelligence. Produk Pertanian ITPC Osaka Market Intelligence Produk Pertanian 2014 ITPC Osaka Daftar Isi Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2 Kata Pengantar 4 Peta Jepang 5 I. Pendahuluan 6 1. Pemilihan Negara 6 2. Latar Belakang Pemilihan Produk

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2014 12 MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Sektor 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

MARKET BRIEF. HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics

MARKET BRIEF. HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics MARKET BRIEF HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics ITPC, Osaka 2017 EXECUTIVE SUMMARY Jepang adalah salah satu wilayah di Asia yang memiliki kebudayaan yang unik. Tidak

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 3 MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Juni 2014 tercatat defisit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 5 MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 5

Lebih terperinci

Market Brief. ITPC Osaka

Market Brief. ITPC Osaka Market Brief 2012 ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor Impor Jahe Jepang

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2015 tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Mei 2015 tercatat defisit

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 4 MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015 A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Desember 2015 tercatat

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo 214 7 MARKET BRIEF: HS 63 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Persepsi Masyarakat Jepang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 10 1. Potensi Pasar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-November 2013 tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Pebruari 2014 tercatat

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo 2013 7 MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

T-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka

T-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka T-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka 2015 1 Daftar Isi I. Executive Summary...3 II. Potensi Pasar Jepang 4 1. Tentang Masyarakat Jepang dan T-Shirt.....4 2. Jenis T-Shirt (HS 6109) di Jepang... 5 3. Ekspor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak masyarakat yang mencari peruntungannya dengan menggeluti usaha dibidang industri kreatif. Industri kreatif sedang marak dijalani oleh sebagian

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)

Lebih terperinci

Market Brief : HS 6111 Pakaian Bayi. ITPC Osaka

Market Brief : HS 6111 Pakaian Bayi. ITPC Osaka 2011 Market Brief : HS 6111 Pakaian Bayi ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10

Lebih terperinci

MARKET BRIEF 2017 HS Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) OSAKA

MARKET BRIEF 2017 HS Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) OSAKA MARKET BRIEF 2017 HS 6304 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) OSAKA DAFTAR ISI BAB I..... 4 PENDAHULAN 4 1.1. Data Ekspor Produk HS 6304 Jepang.......4 1.2. Data Volume Impor Tekstil dan Produk Tekstil

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2. Kata Pengantar 4. Peta Jepang Pemilihan Negara Pemilihan Produk 8. 3.

Daftar Isi. Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2. Kata Pengantar 4. Peta Jepang Pemilihan Negara Pemilihan Produk 8. 3. 2013 ITPC Osaka Daftar Isi Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2 Kata Pengantar 4 Peta Jepang 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara 7 2. Pemilihan Produk 8 3. Profil Jepang 11 II. Potensi Pasar Jepang 1. Lapangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia bulan Januari 2015 tercatat defisit sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-September 2015 tercatat

Lebih terperinci

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp www.indoanalisis.co.id Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : Juli 2013 Halaman : 174 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi perdagangan seperti sekarang ini, membuat bisnis mengalami perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak menyisakan

Lebih terperinci

P r o d u k P e r i k a n a n

P r o d u k P e r i k a n a n 2013 P r o d u k P e r i k a n a n MarketBrief ITPC Osaka DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi produk kosmetik di Indonesia berkembang semakin pesat. Hal tersebut terlihat seiring dengan munculnya berbagai jenis kosmetika seperti lipstik,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Taiwan 1. Selama periode Januari-April 2013, neraca perdagangan Taiwan dengan Dunia

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Daftar Gambar

Daftar Tabel. Daftar Gambar PAKAIAN DALAM 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 5 Peta Jepang... 6 I. Pendahuluan... 7 1. Pemilihan Negara... 7 2. Pemilihan Produk... 7 3. Profil Jepang... 8 II. Potensi Pasar Jepang... 12 1. Ragam pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Ara, dan Sungai Tone. Peta wilayah Kanto diberikan dalam Gambar 5.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Ara, dan Sungai Tone. Peta wilayah Kanto diberikan dalam Gambar 5. V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kanto adalah wilayah geografis yang terletak di sebelah tenggara Pulau Hoshu yang meliput provinsi Gunma, Tochigi, Ibaraki, Saitama, Tokyo, Chiba, dan Kanagawa. Di daerah

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Genderang perang dagang yang ditabuh oleh Amerika Serikat (AS) meresahkan banyak pihak. Hal ini akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang membatasi

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 SEATS

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 SEATS MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 SEATS DAFTAR ISI Executive Summary. 3 1. Potensi Pasar Jepang.. 4 1.1. Tentang Masyarakat Jepang dan Seats.4 1.2. Seats di Jepang. 4 1.3. Ekspor-Impor Seats Jepang-Dunia. 10

Lebih terperinci

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan

Lebih terperinci

1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil. perusahaan distributor yang berurusan terutama di bidang industri kimia,

1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil. perusahaan distributor yang berurusan terutama di bidang industri kimia, L1 Lampiran Hasil Wawancara 1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil perusahaan ini? PT. Kusuma Kemindo Sentosa adalah importir nasional, stockiest, dan perusahaan distributor

Lebih terperinci

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016 Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki luas daerah perairan seluas 5.800.000 km2, dimana angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah perairan tersebut wajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Lebih terperinci

Frozen Vegetables. Market Brief. ITPC Osaka

Frozen Vegetables. Market Brief. ITPC Osaka Frozen Vegetables 2013 Market Brief ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 5 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA 2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR

BAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR BAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR Pentingnya Suatu Informasi Perusahaan membutuhkan informasi disebabkan : Lingkungan pemasaran mereka. Persaingan. Kebutuhan konsumen Manejer

Lebih terperinci

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI 2.1 Geografi Jepang Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya terletak di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat No. 56/10/32/Th. XIX, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat Agustus 2017 Ekspor Agustus 2017

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus, I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus, artinya, upaya untuk memperindah tubuh manusia secara keseluruhan, mulai dari rambut, mata,

Lebih terperinci