MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]"

Transkripsi

1 MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

2 Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan Pemilihan Produk Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang Potensi Pasar B2C Electronic Commerce di Jepang Potensi Pasar B2B Electronic Commerce di Jepang Beberapa Situs Electronic Commerce Utama di Jepang Trend B2C Electronic Commerce di Jepang Hambatan Lainnya 24 IV. Peluang dan Strategi Peluang Strategi 29 V. Informasi Penting 33 Referensi 35 1

3 Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief Electronic Commerce di Jepang" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi electronic commerce di Jepang dengan mengacu pada Outline Market Intelligence dan Market Brief yang telah disampaikan sebelumnya. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi terkait kondisi terbaru penggunaan electronic commerce di Jepang. Laporan ini juga mencoba memberikan masukan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat memiliki daya saing dalam penggunaan electronic commerce untuk pasar Jepang. Semoga laporan market brief electronic commerce di Jepang ini dapat bermanfaat bagi produsen, pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pengambilan kebijakan penggunaan electronic commerce untuk pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume dan nilai ekspor Indonesia ke pasar Jepang pada khususnya dan ke pasar global pada umumnya. Tokyo, April

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Kamus Merriam-Webster mendefinisikan Electronic Commerce (EC) sebagai berikut. Activities that relate to the buying and selling of goods and services over the Internet, dan commerce conducted via the Internet. EC di Jepang dimulai sejak tahun 1986 dalam bentuk business-to-business electronic commerce (berikutnya disingkat menjadi B2B-EC), yaitu dengan dimulainya penggunaan electronic data interchange (EDI) antara 8 produsen di Jepang, yaitu Lion, Unicharm, Shiseido, Sun Star, Johnson, Nippon Paper Crecia, S.T., Cow Brand Soap Kyoshinsha, dengan pihak wholesalers. Business-to-consumer electronic commerce (berikutnya disingkat menjadi B2C-EC) baru dimulai di Jepang pada tahun 1993, yaitu dengan dimulainya penjualan buku melalui internet oleh perusahaan di Hiroshima yang bernama Dai-ichi Co., Ltd. (saat ini bernama EDION West Co., Ltd., dan merupakan anak perusahaan dari EDION Corporation, perusahaan retailer produk elektronik ketiga terbesar di Jepang). Seiring dengan perkembangan teknologi terkait internet, besar market EC di Jepang semakin membesar karena jumlah situs EC di Jepang, dan jumlah pengguna internet di Jepang semakin bertambah. Jumlah situs EC di Jepang, diperkirakan sudah ada lebih dari 200 ribu pada akhir tahun Gambar 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2013, rasio pengguna internet di Jepang telah mencapai 82,8% dari total penduduk di Jepang. 3

5 puluh ribu orang % Total User Rasio Penduduk Gambar 1.1 Jumlah pengguna internet di Jepang (tahun ) Sumber: Ministry of Internal Affairs and Communications (diterjemahkan) Sementara itu, device yang digunakan oleh pengguna internet pun semakin beragam. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.2, rasio pengguna internet dengan menggunakan smartphone di Jepang pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 42,4% penduduk Jepang. Gambar 1.3 menunjukkan contoh business model mapping untuk EC dan perusahaan-perusahaan terkait di Jepang. Total besar market B2C-EC dan B2B-EC di Jepang pada tahun 2014 mencapai nilai 290,9 trilyun. Angka ini tidak termasuk besar market consumer-to-consumer electronic commerce (C2C-EC) di Jepang, yang diperkirakan mencapai 5,41 trilyun pada tahun fiskal 2012, dan market consumer-to-business electronic commerce (C2B-EC) di Jepang. 4

6 Gambar 1.2 Persentasi pengguna internet di Jepang berdasarkan device (tahun 2013) Sumber: Ministry of Internal Affairs and Communications (diterjemahkan) C2C-EC cukup menarik karena penyedia jasa situs EC memungkinkan transaksi antar konsumen. Gambar 1.4 menunjukkan contoh halaman situs auction yang dikelola oleh Yahoo Japan Corporation. Situs auction ini tidak dapat dikatakan situs khusus C2C, karena selain perorangan, cukup banyak perusahaan yang juga memanfaatkan situs auction ini untuk menjual produk. Gambar 1.5 menunjukkan contoh halaman situs bernama Creema, yang juga menyediakan jasa situs C2C-EC di Jepang. Creema juga menyediakan aplikasi C2C-EC untuk pengguna smartphone. C2C-EC maupun C2B-EC lebih cocok dilihat dalam konteks jual-beli antar individu atau antara individu dengan perusahaan secara domestik, dan bukan dalam konteks ekspor-impor. Karena itu, C2C-EC dan C2B-EC tidak menjadi cakupan pembahasan laporan ini. 5

7 Gambar 1.3 Business Model Mapping untuk EC di Jepang Sumber: Toyo Keizai Online (diterjemahkan) Gambar 1.4 Situs Yahoo Auction di Jepang 6

8 Gambar 1.5 Situs Creema 1.2 Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito. Menurut data estimasi Statistics Bureau tanggal 1 Januari 2016, Jepang memiliki penduduk sejumlah 126,82 juta. 7

9 Gambar 1.6 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial 2 Information Authority of Japan, luas negara Jepang adalah sebesar km. Jepang memiliki pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Pada tahun 2012, konsumsi energi di Jepang diperkirakan mencapai toe (tonne of oil equivalent), namun rasio swasembada energi di Jepang pada tahun 2012 tercatat hanya sebesar 6.0%, sehingga Jepang sangat bergantung pada impor bahan bakar dari luar negeri. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, yang mengindikasikan bahwa Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. 8

10 Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 2012, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah ,4 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting bagi Jepang. Menurut data 31 Maret 2009, total panjang rel di seluruh Jepang adalah ,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. 9

11 Gambar 1.6 Peta Negara Jepang 10

12 BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Potensi Pasar B2C Electronic Commerce di Jepang Gambar 2.1 menunjukkan besar market B2C-EC di Jepang pada tahun 2010 sampai dengan tahun Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.1, besar market B2C-EC di Jepang terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun belakangan ini. Besar market B2C-EC di Jepang pada tahun 2014 mencapai hampir 12,8 trilyun, atau meningkat 14,6% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1 menunjukkan besar market B2C-EC di Jepang pada tahun 2013 dan tahun 2014 berdasarkan kategori goods, service, dan digital. Dari Tabel 2.1 ini dapat terlihat bahwa besar market untuk masing-masing kategori mengalami peningkatan pada tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya. Dari Tabel 2.1, dapat terlihat juga bahwa kategori digital mengalami peningkatan sampai 37,1% pada tahun 2014 dibanding tahun Gambar 2.2 menunjukkan perbandingan komposisi market B2C-EC untuk kategori goods, service, dan digital di Jepang pada tahun 2013 dan tahun Dapat terlihat bahwa komposisi untuk kategori digital mengalami peningkatan 1,9% pada tahun 2014 dibanding tahun 2013, sementara kategori goods mengalami penurunan sebesar 0,5% dan kategori service mengalami penurunan sebesar 1,5%. Data yang ada ini mengindikasikan bahwa walaupun seluruh kategori memiliki potensi yang baik, namun kategori digital memiliki potensi terbesar di Jepang dibanding dua kategori lainnya. Namun demikian, market terbesar untuk market B2C-EC di Jepang masih tetap dipegang oleh kategori goods. 11

13 Gambar 2.1 Besar Market B2C-EC ( ) (Satuan: Milyar JPY) Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) Tabel 2.1 Besar market B2C-EC di Jepang tahun (Satuan: trilyun JPY) Kategori PERUB (%) Goods Service Digital Total Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) Rasio EC untuk market B2C secara keseluruhan (baik EC maupun non-ec) pada tahun 2014 adalah sebesar 4,37%. Besar market B2C-EC di Jepang ini diperkirakan akan mencapai 20 trilyun pada tahun Namun, potensi market B2C-EC masih sangat besar, karena rasio EC untuk market B2C diperkirakan akan terus meningkat menjadi 20%. Dengan kata lain, market B2C-EC akan terus meningkat dan mencapai nilai 60 trilyun. 12

14 (2013) (2014) Gambar 2.2 Komposisi market B2C-EC tahun Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) 2.2 Potensi Pasar B2B Electronic Commerce di Jepang Gambar 2.3 menunjukkan besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang luas di Jepang pada tahun 2010 sampai dengan tahun B2B-EC dalam pengertian EC yang luas adalah B2B-EC yang mencakup EC yang menggunakan electronic data interchange (EDI) konvensional yang tidak menggunakan protokol TCP/IP, maupun value added network (VAN) atau private line. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.3, besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang luas di Jepang terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun belakangan ini. Besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang luas di Jepang pada tahun 2014 mencapai nilai 280,1 trilyun, atau meningkat 4% dibanding tahun sebelumnya. Gambar 2.4 menunjukkan besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang sempit di Jepang pada tahun 2010 sampai dengan tahun B2B-EC dalam pengertian EC yang sempit adalah B2B-EC yang hanya mencakup EC yang menggunakan protokol TCP/IP, termasuk internet yang menggunakan public line, extranet, internet VPN, IP-VPN dan sebagainya. 13

15 Gambar 2.3 Besar market B2C-EC dalam pengertian EC yang luas ( ) (Satuan: Trilyun JPY) Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) Gambar 2.4 Besar market B2C-EC dalam pengertian EC yang sempit ( ) (Satuan: Trilyun JPY) Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) 14

16 Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.4, besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang sempit di Jepang terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun belakangan ini. Besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang sempit di Jepang pada tahun 2014 mencapai nilai 195,586 trilyun, atau meningkat 5% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.2 menunjukkan besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang luas berdasarkan industri pada tahun Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, hampir seluruh industri mengalami peningkatan market pada tahun 2014 dibanding tahun Penurunan market dialami oleh industri manufaktur makanan sebesar 1,9% pada tahun 2014 dibanding tahun 2013, dan finance sebesar 21% pada tahun 2014 dibanding tahun Tabel 2.2 Besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang luas berdasarkan jenis industri ( ) (Satuan: milyar JPY) PERUB (%) Konstruksi Constructions, Properties 10,941 12, Manufaktur Foods 20,921 20, Textiles, Daily Necessities, Chemicals 31,075 31, Iron, Non-ferrous Metal 15,997 17, Industry-related equipments, Precision 11,762 11, Equipments Electrical and information related equipments 27,191 29, Transport machineries 35,979 37, Telekomunikasi Telecommunications 9,662 9, Transportasi Transportation 7,642 8, Wholesale Wholesale 78,975 85, Finance Finance 16,120 12, Service Advertising, Goods Rental 1,828 1, Lain-lain Retails 1,059 1, Other Service Industries Total 269, ,117 4 Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) 15

17 Tabel 2.3 menunjukkan besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang sempit berdasarkan industri pada tahun Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3, hampir seluruh industri mengalami peningkatan market pada tahun 2014 dibanding tahun Penurunan market dialami oleh industri telekomunikasi sebesar 5,9% pada tahun 2014 dibanding tahun 2013, dan finance sebesar 20,6% pada tahun 2014 dibanding tahun Secara umum dapat dikatakan bahwa market B2B-EC memiliki potensi yang sangat besar. Namun bila dilihat dari tingkat pertumbuhan market B2B-EC dan B2C-EC di Jepang, dapat dikatakan bahwa market B2C-EC di Jepang memiliki potensi yang lebih besar dibanding market B2B-EC di Jepang. Tabel 2.3 Besar market B2B-EC dalam pengertian EC yang sempit berdasarkan jenis industri ( ) (Satuan: milyar JPY) PERUB (%) Konstruksi Constructions, Properties 9,357 11, Manufaktur Foods 5,020 5, Textiles, Daily Necessities, Chemicals 20,837 21, Iron, Non-ferrous Metal 11,862 13, Industry-related equipments, Precision 8,222 8,383 2 Equipments Electrical and information related equipments 19,408 21, Transport machineries 29,000 30, Telekomunikasi Telecommunications 8,267 7, Transportasi Transportation 6,739 7, Wholesale Wholesale 51,836 56, Finance Finance 12,911 10, Service Advertising, Goods Rental 1,681 1, Lain-lain Retails 981 1, Other Service Industries Total 186, ,586 5 Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) 16

18 2.3 Beberapa Situs Electronic Commerce Utama di Jepang Tiga situs electronic commerce utama di Jepang adalah Amazon, Rakuten, dan Yahoo! Shopping. Bila dilihat dari nilai distribusi dalam negeri yang ada, Rakuten memegang urutan pertama, disusul oleh Amazon, dan Yahoo! Shopping. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.3, ketiga situs ini dikategorikan sebagai B2C-EC secara general. Gambar 2.5 menunjukkan besar nilai distribusi dalam negeri Jepang dari situs EC yang dikelola oleh Rakuten dari kuartal akhir tahun 2013 sampai dengan kuartal akhir tahun Besar nilai distribusi situs EC ini pada tahun 2014 tercatat sebesar 2,4 trilyun, sedangkan pada tahun 2015 tercatat sebesar 2,67 trilyun. Pihak ketiga yang menjual di situs EC yang dikelola oleh Rakuten ini, sampai dengan akhir tahun 2015, tercatat sejumlah perusahaan (termasuk perusahaan perorangan). Gambar 2.5 Besar nilai distribusi dalam negeri Jepang dari Rakuten (Satuan: milyar JPY) Sumber: Rakuten, Inc. 17

19 Sementara itu, besar nilai distribusi di Amazon pada tahun 2014 mencapai 1,3 trilyun, dimana 780 milyar adalah nilai penjualan yang dilakukan sendiri oleh Amazon, dan 520 milyar oleh pihak ketiga yang berjualan di Amazon. Yahoo! Shopping memiliki nilai distribusi sebesar 457,5 milyar pada tahun 2015, atau meningkat 25,2% dibanding tahun sebelumnya. Pihak ketiga yang membuka online shopping di situs Yahoo! Shopping ini, sampai dengan akhir tahun 2015, tercatat berjumlah lebih dari 370 ribu perusahaan (termasuk perusahaan perorangan). Bila dilihat dari market electronic commerce di Jepang, market B2B-EC jauh lebih besar dibanding market B2C-EC. Namun, tidak tercatat adanya data nilai distribusi B2B-EC dari suatu perusahaan di Jepang yang dapat mengimbangi nilai distribusi dari 3 situs utama. Tabel 2.4 menunjukkan 20 situs B2B-EC utama di Jepang berdasarkan sufficiency level of needs, dan bukan berdasarkan nilai distribusi. Urutan ini dibuat berdasarkan hasil angket yang dilakukan oleh Tribeck Brand Strategies, Inc., pada tanggal 23 April sampai dengan 7 Mei 2015 untuk mengecek respon pengguna situs B2B-EC mengenai 240 situs B2B-EC di Jepang, yang mencakup 18 jenis industri, di antaranya factory automation (FA), measurement equipments, information system/solution/consulting, construction materials, energy/environment solutions, medical equipments, finance/ insurance service, dan sebagainya. Jumlah responden angket tersebut mencapai 10 ribu orang, dan responden yang dipilih adalah orang-orang yang memang memiliki relasi dengan industri terkait. Sufficiency level of needs itu menunjuk pada level pemenuhan kebutuhan pengguna, atau dengan kata lain, seberapa bergunanya situs B2B-EC yang dimaksud bagi pengguna. 18

20 Tabel 2.4 Dua puluh situs B2B-EC utama di Jepang berdasarkan sufficiency level of needs (tahun 2015) Peringkat Nama Perusahaan Jenis Industri Sufficiency level of needs (%) 1 Omron (Industrial Automation) FA Mitsubishi Electric (FA) FA Keyence FA Panasonic (Control equipments) FA 41.8 Construction 5 equipments TOTO (situs COM-ET untuk materials/construction arsitek dsb) equipments/lighting Panasonic (Lighting equipments, Electric materials) Wako Pure Chemical Industries (siyaku.com) Panasonic (House Equipments, Construction Materials) Construction materials/construction equipments/lighting equipments Products and services for life science research Construction materials/construction equipments/lighting equipments Takeda Pharmaceutical (MedicalExecutiveLounge) Medical drug Fuji Denki FA Fuji Denki (Equipment Control) FA Omron (Electronic Electronic components) components/materials 32.2 Products and services 13 AS ONE for life science research Products and services Wako Pure Chemical for life science Industries (wako-chem) research Oriental Motor FA Canon (for business) Document solution Daiichi Sankyo (Medical library) Medical drug Pfizer (PfizerPRO) Medical drug IDEC FA Astellas Medical Net Medical drug 29.2 Sumber: Tribeck Brand Strategies, Inc. (diterjemahkan) 19

21 Hasil angket yang ada cukup menarik, karena hanya terdapat 3 situs B2B-EC yang memiliki sufficiency level of needs di atas 50%, yang menunjukkan masih banyak hal yang perlu dipelajari oleh pengelola situs B2B-EC untuk dapat meningkatkan sufficiency level of needs ini. Di sisi lain, dari hasil angket ini dapat terlihat bahwa cukup banyak perusahaan yang memiliki lebih dari 1 situs B2B-EC. Sebagai contoh, terdapat 3 situs B2B-EC yang dikelola oleh Panasonic dalam daftar 20 situs utama ini. Masing-masing situs B2B-EC itu disediakan untuk bidang industri yang berbeda, atau dengan kata lain, untuk target market yang cukup spesifik. 2.4 Trend B2C Electronic Commerce di Jepang Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.2, semakin banyak konsumen yang mengakses internet dengan menggunakan smartphone. Karena itu, banyak perusahaan telah menyediakan aplikasi online shopping, sehingga konsumen dapat berbelanja melalui aplikasi smartphone yang ada. Gambar 2.6 menunjukkan contoh user interface aplikasi yang dikeluarkan oleh Rakuten. Gambar 2.7 menunjukkan contoh user interface aplikasi yang dikeluarkan oleh Amazon. Gambar 2.8 menunjukkan contoh user interface aplikasi yang dikeluarkan oleh Yahoo! Shopping. Selain itu, seiring dengan semakin berkembangnya market B2C-EC dan semakin bertambahnya pengguna internet di Jepang, konsep O2O, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2.9, baik dengan pengertian online to offline, maupun dengan pengertian offline to online juga semakin berkembang di Jepang. 20

22 Gambar 2.6 Aplikasi online shopping Rakuten untuk smartphone Gambar 2.7 Aplikasi online shopping Amazon untuk smartphone 21

23 Gambar 2.8 Aplikasi online shopping Yahoo! Shopping untuk smartphone Gambar 2.9 Ilustrasi O2O Gambar 2.10 menunjukkan contoh user interface aplikasi shopping online untuk smartphone yang dikeluarkan oleh Bic Camera, perusahaan retailer produk elektronik kedua terbesar di Jepang. Aplikasi ini selain dapat digunakan oleh konsumer akhir untuk online shopping, juga menyediakan kupon-kupon potongan harga untuk mendorong konsumer akhir datang berbelanja ke toko (offline shopping) yang dikelola oleh Bic Camera. 22

24 Gambar 2.10 Aplikasi online shopping Bic Camera untuk smartphone Tabel 2.5 menunjukkan hasil angket mengenai perilaku online to offline dari konsumer akhir di Jepang pada tahun Data yang ada mengindikasikan bahwa online coupon cukup bermanfaat untuk menarik konsumer akhir datang berbelanja ke toko (offline). Tabel 2.6 menunjukkan hasil angket yang diambil pada tahun 2014 di Jepang mengenai perilaku offline to online dari konsumer akhir. Data yang ada mengindikasikan pentingnya retailers di Jepang memiliki situs maupun aplikasi online shopping Tabel 2.5 Hasil angket mengenai perilaku online to offline dari konsumer akhir di Jepang (tahun 2014) Membeli produk atau jasa di toko (offline) dengan Jumlah menggunakan online coupon Total Responden % Pengguna Smartphone ,2% Bukan Pengguna Smartphone % Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) 23

25 Tabel 2.6 Hasil angket mengenai perilaku offline to online dari konsumer akhir di Jepang (tahun 2014) Membandingkan harga Melihat produk di toko, dari produk yang dilihat di Jumlah baru kemudian membeli toko (offline) dengan melalui internet harga di internet Total Responden % 68.6% Pengguna Smartphone % 71.2% Bukan Pengguna Smartphone % 66.3% Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) 2.5 Hambatan Lainnya Beberapa hal yang dapat menghambat penggunaan electronic commerce untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Jepang secara umum adalah sebagai berikut. (a) Peran toko (offline) sebagai showroom. Tabel 2.7 menunjukkan hasil angket yang diambil pada tahun yang sama mengenai alasan mengapa konsumer akhir mengunjungi toko (offline). Hasil angket yang ada ini menunjukkan bahwa toko (offline) memiliki posisi penting sebagai showroom, karena konsumer akhir memiliki kecenderungan untuk melihat langsung produk sebelum membeli. Hal ini mengindikasikan penjualan produk yang belum dikenal oleh konsumen tidak akan efektif bila hanya mengandalkan electronic commerce. (b) Kendala bahasa/komunikasi. Kendala bahasa/komunikasi antara penjual dan pembeli dapat menghambat proses transaksi dengan electronic commerce. Pengelola B2C-EC perlu menyediakan informasi dalam bahasa Jepang, dan berkomunikasi dengan pihak pembeli dalam bahasa Jepang. 24

26 Tabel 2.7 Hasil angket mengenai tujuan konsumer akhir di Jepang mengunjungi toko (offline) (tahun 2014) Tujuan mengunjungi toko Bukan Total Pengguna Pengguna Responden Smartphone Smartphone (1000 orang) (535 orang) (465 orang) Ingin melihat produk secara langsung 65.7% 63.9% 67.7% Ingin mendengar penjelasan dari staf toko 13.5% 13.6% 13.3% Lebih percaya pada toko 17.1% 18.3% 15.7% Ingin mendapatkan pelayanan support yang lebih baik 9.2% 10.7% 7.5% Bisa mendapatkan hadiah atau poin 16.7% 19.1% 14% Ingin dapatkan produk dengan segera 32.6% 32.3% 32.9% Ingin membandingkan produk dengan produk sejenis lainnya 19.6% 18.5% 20.9% Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (diolah) (c) Jaminan keamanan berbelanja Pengelola B2C-EC utama di Jepang, seperti Rakuten, Amazon, Yahoo! Shopping memiliki sistem yang baik untuk menjaga keamanan berbelanja bagi pihak konsumer akhir. Konsumer akhir perlu memiliki jaminan keamanan berbelanja. Kepercayaan dari pihak konsumen akan sulit didapatkan oleh pengelola electronic commerce dari luar negeri yang tidak dikenal. (d) Banyaknya situs EC yang saat ini sudah ada. Sudah sangat banyak situs EC yang hadir di Jepang. Situs-situs EC yang menjual produk yang sama akan jatuh pada persaingan harga yang tidak sehat, dimana hanya perusahaan yang memiliki kekuatan finansial yang besar yang akan bertahan. Di tengah persaingan yang ada, situs EC yang baru akan sulit bersaing bila tidak memiliki ciri khas yang berbeda dibanding dengan situs-situs EC yang sudah ada. 25

27 (e) Pemasaran dan promosi. Pengelola electronic commerce akan perlu terus memasarkan dan mempromosikan keberadaan situs maupun aplikasinya kepada pihak pembeli, karena keberadaan pesaing di pasar Jepang sudah sangat banyak. Pengelola electronic commerce juga harus dapat mempromosikan kelebihan jasa yang disediakannya dibanding pesaing yang ada. Promosi tentunya membutuhkan dana, namun perlu dilakukan bila ingin bertahan. 26

28 BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk bekerja sama dengan perusahaan maupun investor dari Jepang untuk mengembangkan sistem electronic commerce yang tepat untuk pasar Jepang sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Jepang. b. Keberadaan konsumen yang berbelanja secara online dari luar negeri Tidak ada data yang jelas mengenai seberapa banyak konsumer akhir di Jepang yang mengimpor langsung secara online, namun adanya agen impor di Jepang yang membantu proses impor langsung dari konsumer akhir ini mengindikasikan keberadaan konsumer akhir yang mengimpor secara online ini tidak sedikit. Gambar 3.1 menunjukkan contoh halaman situs yang bernama BUYFY, yang membantu konsumer akhir yang ingin membeli produk dari situs EC di luar negeri. Gambar 3.2 menunjukkan contoh halaman situs Cmall yang membantu konsumer akhir untuk mengimpor langsung produk dari China. Situs Cmall ini dikelola secara bersama oleh perusahaan China dan C2J Japan Co., Ltd., dari Jepang. Pengelola situs CMall ini juga mengelola situs B2B-EC, dengan nama CtoJ, dengan target perusahaan Jepang yang ingin mengimpor produk dari China. Gambar 3.3 menunjukkan contoh halaman situs CtoJ. 27

29 Gambar 3.1 Situs BUYFY Gambar 3.2 Situs CMall 28

30 Gambar 3.3 Situs CtoJ 3.2 Strategi Dengan melihat potensi pasar secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia dalam mempertimbangkan pengelolaan electronic commerce untuk target pasar Jepang. a. Mendapatkan rekan bisnis di Jepang Sebagaimana terlihat pada contoh situs CtoJ, keberadaan rekan bisnis di Jepang sangatlah penting bila ingin mengelola situs EC dan aplikasi online shopping untuk target market Jepang. Keberadaan rekan di Jepang akan lebih memudahkan upaya mendapatkan kepercayaan di pasar Jepang. 29

31 Mengingat situs EC dan aplikasi online shopping sebaiknya dibuat dalam bahasa Jepang, keberadaan rekan bisnis di Jepang juga akan sangat membantu. Selain itu, keberadaan rekan bisnis di Jepang akan sangat membantu dalam menangani komunikasi dengan pihak konsumen di Jepang. (b) Menentukan target market yang spesifik Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4, situs B2B-EC di Jepang umumnya memiliki target market yang spesifik. Situs EC yang ditargetkan untuk konsumer akhir maupun importir di Jepang ada baiknya memiliki target market yang spesifik. Misalnya, situs EC yang dikhususkan untuk bidang fashion, situs EC yang dikhususkan untuk market halal, dan sebagainya. Pengadaan promosi juga akan lebih mudah bila situs EC tersebut memiliki target market yang spesifik. Bila melihat perkembangan market halal di Jepang menyambut Olimpiade tahun 2020, situs EC khusus produk halal memiliki prospek yang sangat baik, karena belum tersedia situs EC khusus produk halal yang menggunakan bahasa Jepang. (c) Pelaksanaan promosi Pelaksanaan promosi sangatlah penting untuk mendapatkan perhatian dari target konsumen yang diharapkan. Bila yang dikelola adalah situs B2B-EC, maka perlu sekali mempromosikan situs EC tersebut di pameran-pameran dagang, surat kabar industri terkait, maupun dengan pelaksanaan digital promotion untuk menjangkau target market yang diharapkan. Untuk situs B2C-EC, pelaksanaan promosi dengan digital promotion maupun bentuk promosi lainnya perlu dilaksanakan untuk menjangkau target market yang diharapkan. Pelaksanaan promosi perlu dilaksanakan secara berkala, mengingat situs EC yang telah ada saat ini pun sudah sangat banyak. 30

32 Sebagai contoh, Bic Camera yang merupakan perusahaan retailer produk elektronik kedua terbesar di Jepang pun memasang iklan di media televisi di Jepang untuk mempromosikan keberadaan aplikasi untuk smartphone, dan juga menekankan keberadaan online coupon dan sistem poin yang dapat digunakan oleh konsumer akhir melalui aplikasi yang dipromosikan. (d) Penyediaan showroom untuk produk tertentu Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.7, penting sekali untuk memiliki showroom agar konsumen dapat melihat langsung produk yang ingin dijual, terutama untuk produk-produk yang belum banyak dikenal oleh konsumen di Jepang. Keberadaan showroom ini sendiri perlu dipromosikan, misalnya dengan memanfaatkan konsep O2O untuk menarik perhatian konsumen untuk mengunjungi showroom yang ada. Di sisi lain, bila melihat perkembangan teknologi virtual reality (VR), dalam 5 tahun ke depan, penyediaan showroom ini sendiri kemungkinan dapat dilakukan secara online. Selain itu, teknologi VR ini diperkirakan akan menjadi alternatif media EC, selain situs EC dan aplikasi smartphone yang sudah ada. Karena itu, ada baiknya perkembangan teknologi VR ini juga mendapatkan perhatian khusus, dan tentunya lebih baik lagi bila ada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang ikut menggarap pengembangan teknologi VR untuk keperluan electronic commerce. 31

33 (e) Mengutamakan produk yang dicari oleh konsumen di Jepang Kemungkinan sebuah situs EC berhasil akan lebih besar bila produk yang dijual adalah memang produk yang dicari oleh konsumen di Jepang. Penelitian mengenai trend, spesifikasi produk yang menjadi standar industri, dan sebagainya merupakan hal yang perlu dilakukan pada masa persiapan pengembangan situs EC. (f) Memberikan kualitas pelayanan yang baik. Pengelola situs EC harus dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik, misalnya dengan memastikan hanya produk yang berkualitas baik yang dijual kepada konsumen. Informasi yang buruk tentang pelayanan sebuah situs EC akan cepat menyebar di media internet. Bila situs EC kehilangan kepercayaan dari konsumen, akan sulit untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari pihak konsumen. 32

34 BAB IV INFORMASI PENTING 1 Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: 2 Asosiasi Terkait Electronic Commerce di Jepang E-commerce Business Society , Higashi Nakajima, Higashi Yodogawa-ku, Osaka-shi, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: Japan E-Commerce Consultant Association , Ginza, Chuo-ku, Tokyo , Japan Phone: Website: jeccica.jp 3 Daftar Pameran Terkait Electronic Commerce di Jepang APPS Japan Website: Phone: Direct Commerce Solution Expo/Japan IT Week Website: Phone: E-Commerce Expo Tokyo Website: Phone:

35 4 Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: kbritokyo.jp KJRI Osaka Konsul Jendral: Bpk. Wisnu Edi Pratignyo Resona Senba Building 6 th Floor , Minami Senba, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: ITPC Osaka Kepala: Ibu Hotmida Purba Wakil Kepala: Bpk. Adhi K. Yudha Halim Matsushita IMP Building 2 nd Floor 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: 34

36 REFERENSI Ministry of Economy, Trade and Industry. Ministry of Internal Affairs and Communications. TechTarget Japan. Toyo Keizai Online. Tribeck Brand Strategies, Inc. 35

MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 6 MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 5 MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 5

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2014 12 MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Sektor 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 3 MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo 214 7 MARKET BRIEF: HS 63 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo 2013 7 MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo 2015 2 MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo 213 4 MARKET BRIEF: HS 271 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 271 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2014 10 MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 6 II.

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 214 8 MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 11

Lebih terperinci

Perkembangan E-Commerce

Perkembangan E-Commerce Perkembangan E-Commerce E-Commerce termasuk salah satu istilah pada perdagangan elektronik yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo 2016 2 MARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 3 I. Pendahuluan 4

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 213 11 MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 11/213] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I.

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2013 10 MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk

Lebih terperinci

Perkembangan Jenis E-Commerce

Perkembangan Jenis E-Commerce Perkembangan Jenis E-Commerce Indonesia menyajikan banyak kesempatan bagi bisnis E-Commerce di antara negara Asia lainnya. Saat ini proyeksi memperlihatkan E-Commerce di Indonesia akan mencapai nilai US$

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Teknologi Internet (IT). Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Teknologi Internet (IT). Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan Teknologi Internet (IT). Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami

Lebih terperinci

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya.

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. E-Commerce Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si 1 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. 2 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut) E-commerce dapat didefinisikan

Lebih terperinci

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE Nama : Dian Falta Berdia Nim : 10.12.5047 Jurusan/Kelas : S1SI08/10-S1-SI 08 DOSEN : Prof. Dr. M.Suyanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep E-Commerce 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan profesional Dampaknya mengubah

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,

Lebih terperinci

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Topik Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. Konsep dan struktur EC. Tipe-tipe transaksi melalui EC. Model-model bisnis EC. Manfaat EC bagi

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2013 8 MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2 Profil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 213 2 MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo [HS 714 Manioc, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, sweet potatoes and similar roots and tubers with high starch or inulin content,

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Komputer & Informatika E-BUSINESS

Pengantar Teknologi Komputer & Informatika E-BUSINESS Pengantar Teknologi Komputer & Informatika E-BUSINESS 1 E-BUSINESS adalah Penggunaan teknologi Internet untuk menghubungkan dan memperkuat proses-proses bisnis, perdagangan elektronis (electronic commerce

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat perubahan di segala aspek kehidupan manusia, terutama pada cara manusia mengkonsumsi informasi. Perkembangan ini dilihat dari

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Ara, dan Sungai Tone. Peta wilayah Kanto diberikan dalam Gambar 5.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Ara, dan Sungai Tone. Peta wilayah Kanto diberikan dalam Gambar 5. V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kanto adalah wilayah geografis yang terletak di sebelah tenggara Pulau Hoshu yang meliput provinsi Gunma, Tochigi, Ibaraki, Saitama, Tokyo, Chiba, dan Kanagawa. Di daerah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan perubahan sistem perdagangan, baik secara tradisional maupun modern. Sistem perdagangan tradisional yakni transaksi antara penjual

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dan teknologi semakin mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan dan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Tokopedia Tokopedia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce yang memungkinkan setiap pebisnis di Indonesia

Lebih terperinci

E - COMMERCE. Prospek E Commerce Di Indonesia dan Dunia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E - Commerce

E - COMMERCE. Prospek E Commerce Di Indonesia dan Dunia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E - Commerce E - COMMERCE Prospek E Commerce Di Indonesia dan Dunia Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E - Commerce Disusun oleh : Karina Maliasari (105020201111023) JURUSAN MANEJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: MEDICAL EQUIPMENTS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: MEDICAL EQUIPMENTS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 213 9 MARKET BRIEF: MEDICAL EQUIPMENTS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi di Indonesia menimbulkan pentingnya peran internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat Indonesia, baik dari kalangan

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN PERDAGANGAN ELEKTRONIK ( E-COMMERCE) KELOMPOK 2 1. Endar Pradesi 7141220013 2. Melani Tanjung 7142220023 3. Jimmi J. Sianturi

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ledakan media memampukan perusahaan menjual produk dan jasa secara langsung kepada pelanggan tanpa melalui perantara. Media yang ada, cetak dan siaran, katalog,

Lebih terperinci

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce E-Commerce A. Pengertian Electronic Commerce Electronic Commerce atau perdagangan secara elektronik adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat. 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu alat komunikasi yang paling efektif untuk menjangkau konsumen. Bahkan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan baja yang masih terus tumbuh didukung oleh pembangunan sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual Growth Rate/CAGR (2003 2012)

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF Consumer Goods Non Food

MARKET BRIEF Consumer Goods Non Food MARKET BRIEF Consumer Goods Non Food Agustus 2015 Ringkasan Ekskutif Perekonomian Chile adalah salah satu yang terdepan diantara Negara Amerika Latin dengan konsistensi peningkatan GDP pertahunnya serta

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 8 /KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 8 /KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 8 /KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN SUMITOMO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet semakin pesat terlebih dengan adanya teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan fungsinya. Selain untuk koneksi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan lahir dan pesatnya perkembangan dari Internet menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan dengan tingkat penerimaan yang luas, maka penggunaan

Lebih terperinci

E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE DOSEN PENGAMPU : M. SUYANTO.PROF.DR,M.M NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE DOSEN PENGAMPU : M. SUYANTO.PROF.DR,M.M NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE DOSEN PENGAMPU : M. SUYANTO.PROF.DR,M.M NAMA MAHASISWA : RATRIANA KARTIKASARI NIM : 10.12.5222 KELAS : S1SI10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, Condong Catur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI 2.1 Definis E-Commerce 2.1.1 Teori Umum E commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan Dunia

Lebih terperinci

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp www.indoanalisis.co.id Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : Juli 2013 Halaman : 174 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:

Lebih terperinci

UNTUK DITERBITKAN SEGERA. 24 September 2014

UNTUK DITERBITKAN SEGERA. 24 September 2014 UNTUK DITERBITKAN SEGERA Corporate Communications Division Public Relations & Investor Relations Office 1-1-1 Shibaura, Minato-ku, Tokyo 105-8001, Japan URL : http://www.toshiba.co.jp/about/press/index.htm

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia globalisasi kemajuan teknologi yang semakin cepat, mendorong adanya pergeseran yang konvensional menjadi lebih canggih. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

Mata Kuliah: e-commerce POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Mata Kuliah: e-commerce POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Mata Kuliah: e-commerce POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. 2. Konsep dan struktur EC. 3. Tipe-tipe transaksi melalui EC. 4. Model-model bisnis EC. 5.

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis. Transfer informasi semakin cepat, hal ini dapat dirasakan terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh

Lebih terperinci

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada mahasiswa Pertemuan 7 diadakan QUIZ / review materi Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6 Setelah

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diambil dari situs resmi sensus (www.census.gov), bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diambil dari situs resmi sensus (www.census.gov), bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan internet di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diambil dari situs resmi sensus (www.census.gov), bahwa percepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di Bangka Belitung, lebih baik dibanding tahun sebelumnya, terutama

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di Bangka Belitung, lebih baik dibanding tahun sebelumnya, terutama BAB I PENDAHULUAN Secara umum situasi lingkungan usaha pertambangan timah di Indonesia, khusunya di Bangka Belitung, lebih baik dibanding tahun sebelumnya, terutama akibat dari penegakan hokum dan penertiban

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2014 tercatat

Lebih terperinci

E-Marketplaces : Stuctures, Mechanism, Economics and Impact

E-Marketplaces : Stuctures, Mechanism, Economics and Impact E-COMMERS E-Marketplaces : Stuctures, Mechanism, Economics and Impact Oleh Kelompok I Nama Kelompok : Muhammad Ali Fahmi (115020201111027) Pradityo Irsyadi (115020200111047) Muhammad Fachry A. (115020205111008)

Lebih terperinci

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS Defri Kurniawan, M.Kom Learning Objectives Menjelaskan fitur unik dari e-commerce, pasar digital, dan barang-barang digital. Menganalisis bagaimana teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak pada gaya hidup masing-masing individu, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pengguna smartphone,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya jaringan komputer

Lebih terperinci

MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : 10.12.4585 JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Perkembangan teknologikomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan, BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat saat ini sangat memudahkan aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE

BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE E-BUSINESS vs E-COMMERCE E-BUSINESS adalah proses bisnis yang dilaksanakan dengan memanfaatkan TI, terutama teknologi jaringan dan komunikasi, baik untuk proses internal

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan pada pencapaian profit. Fokus utama kegiatan pemasaran adalah mengidentifikasikan peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dunia korespondensi bisnis pun terkena imbasnya. Dan kini seseorang dengan

Lebih terperinci

BISNIS TI INDONESIA ACHMAD FACHRUDIN

BISNIS TI INDONESIA ACHMAD FACHRUDIN BISNIS TI INDONESIA ACHMAD FACHRUDIN PENDAHULUAN Kita bisa merasakan bahwa teknologi dapat menggantikan cara-cara konvensional dalam berbagai aktifitas. Masyarakat mulai melihatnya sebagai manfaat yang

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : FAJAR TRI ASMORO NIM : KELAS : S1-SI-05

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : FAJAR TRI ASMORO NIM : KELAS : S1-SI-05 TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : FAJAR TRI ASMORO NIM : 10.12.4715 KELAS : S1-SI-05 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-nya

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce STMIK Wahyu Nur Wibowo (10.11.3562) S1TI 2A AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Karya ilmiah ini berisi tentang pengggunaan Website E-Commerce sebagai peluang bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian 1.1.1. Profil Perusahaan C.V Parnabiur Tanaka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi mesin konveksi dari Cina. Perusahaan ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shera, Andy., Step by Step Internet Marketing, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hlm Ibid

BAB I PENDAHULUAN. Shera, Andy., Step by Step Internet Marketing, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hlm Ibid 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi internet saat ini cukup berkembang pesat didukung pula dengan meningkatnya pengguna internet. Teknologi internet ini digunakan untuk mencari informasi,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 1 MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juni 2013, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci